motivasi masyarakat beternak ikan lele di ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. skripsi tanpa...

68
MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU Skripsi Oleh ANDRE PRAYOGA SURYA PERWIRA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELEDI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

Skripsi

Oleh

ANDRE PRAYOGA SURYA PERWIRA

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 2: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

ABSTRAK

MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELEDI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh

ANDRE PRAYOGA SURYA PERWIRA

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) motivasi masyarakat beternakikan lele di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu, 2) faktor-faktor yangberhubungan dengan motivasi masyarakat beternak dalam membudidayakan ikanlele di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu, 3) kendala-kendala yangdihadapi dalam beternak ikan lele di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif inferensial.Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus. Jumlahsampel sebanyak 40 peternak. Lokasi penelitian dilakukan di KecamatanPagelaran Kabupaten Pringsewu. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Meisampai Juli 2018. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) motivasi peternakbudidaya ikan lele termasuk dalam klasifikasi sedang, 2) faktor-faktor yangberhubungan nyata dengan motivasi membudidayakan ikan lele adalah frekuensimengikuti kegiatan penyuluhan, dorongan keluarga, ketersediaan benih, dan hargaikan lele dan masyarakat tidak mempunyai hubungan yang nyata dengan tingkatkekosmopolitan, tingkat pendidikan, dan ketersediaan pemasaran, 3) kendala-kendala yang dihadapi peternak lele dalam budidaya ikan lele yaitu penyakitbintik putih pada ikan dikarenakan ketika ikan lele sudah ada yang terkena bintikputih pada kulit ikan maka kemungkinan besar ikan tersebut akan mati haltersebut menyebabkan peternak mendapatkan kerugian yang cukup besar.

Kata kunci : motivasi, peternak, ikan lele

Page 3: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

ABSTRACT

MOTIVATION OF CATFISH CULTIVATORSIN PAGELARAN DISTRICT PRINGSEWU DISTRICT

By

ANDRE PRAYOGA SURYA PERWIRA

The purpose of research it is to determine: 1) motivation of people to raise fishcatfish in the Pagelaran Subdistrict Pringsewu District, 2) factors that relate to themotivation of the people breeding in cultivated fish catfish in the PagelaranSubdistrict Pringsewu District, 3) the constraints are encountered in raising fishcatfish The Pagelaran Subdistrict Pringsewu District. Research carried out byusing a method of analysis of descriptive inferential. Determination of sampel onresearch is using methods census. The number of samples is 40 farmers. Theresearch location was in Pagelaran Subdistrict Pringsewu District. Research timeperformed on the month in May to July 2018. The results of the study showedthat: 1) the motivation of farmers cultivating fish catfish included in theclassification being, 2) factors that relate the real with the motivation to cultivatefish catfish is the frequency of follow activity counseling, encouragement family,availability of seeds, and the price of fish catfish and people do not have arelationship that is evident with the level cosmopolitan, level of education, and theavailability of marketing, 3) the constraints that faced by farmers catfish inaquaculture fish catfish that disease spots of white on the fish because when fishcatfish already there were exposed spots white on the skin of fish then thepossibility of large fish that would die of things that cause farmers to get lossesare quite substantial.

Keywords: motivation, breeders, catfish.

Page 4: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELEDI KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh

ANDRE PRAYOGA SURYA PERWIRA

SkripsiSebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

Pada

Jurusan AgribisnisFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2019

Page 5: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

Judul Skripsi : MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAKIKAN LELE DI KECAMATAN PAGELARANKABUPATEN PRINGSEWU

Nama Mahasiswa : Andre Prayoga Surya PerwiraNomor Pokok Mahasiswa : 1214131010

Jurusan/Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Tubagus Hasanuddin, M. S. Dr. Yuniar Aviati Syarief, S.P., M.T.A.NIP. 19590321 198506 1 001 NIP. 19690611 200312 2 001

2. Ketua Jurusan Agribisnis

Dr. Teguh Endaryanto, S. P., M. Si.NIP. 19691003 199403 1 004

Page 6: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Ir. Tubagus Hasanuddin, M. S. .........................

Sekretaris : Dr. Yuniar Aviati Syarief, S.P., M.T.A........................

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Ir. Dame Trully Gultom, M. Si. .........................

2. Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.NIP. 19611020 198603 1 002

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 30 Oktober 2019

Page 7: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Andre Prayoga Surya Perwira.

Penulis dilahirkan di Sanggi pada tanggal 21 Desember 1994.

Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari

pasangan Bapak Guskaryadi dan Ibu Devi.

Riwayat pendidikan yang telah penulis tempuh adalah Taman Kanak-kanak (TK)

Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (SD) Al-Kautsar tahun 2006, Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Al-Kautsar tahun 2009 dan Sekolah Menengah Atas

(SMA) YP UNILA tahun 2012. Penulis melanjutkan studi ke jenjang Perguruan

Tinggi dan diterima di Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas

Lampung pada tahun 2012 melalui jalur MANDIRI.

Tahun 2015 penulis juga melaksanakan Praktik Umum (PU) selama 30 hari di

Pusat Pelatihan Pertanian Pedesaan dan Swadaya (P4S) Agrofarm Cianjur. Tahun 2016

penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Astra Kasetra,

Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang selama 60 hari.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif pada organisasi kampus yakni menjadi

anggota Bidang II Himpunan Sosial Ekonomi Pertanian (HIMASEPERTA) pada

tahun 2012-2013.

Page 8: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdullilahirobbil ‘alamin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Motivasi Masyarakat Beternak Ikan Lele

di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu”. Penulis menyadari bahwa

dalam penyelesaian skripsi ini tidak akan terealisasi dengan baik tanpa adanya

dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., sebagai Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Teguh Endaryanto, S. P., M. Si., selaku Ketua Jurusan Agribisnis

3. Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

4. Ibu Dr. Ir. Tubagus Hasanuddin, M. S., selaku Dosen Pembimbing Pertama

yang telah memberikan bimbingan, saran, arahan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 9: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

5. Ibu Dr. Yuniar Aviati Syarief, S.P., M.T.A., selaku Dosen Pembimbing Kedua

yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan nasehat kepada penulis

sampai skripsi ini selesai.

6. Bapak Dr. Ir. Dame Trully Gultom, M. Si., selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan saran, kritik dan nasehatnya.

7. Ibu Dr. Ir. Yaktiworo Indriyani, M. Sc., selaku dosen pembimbing akademik

yang telah memberikan arahan, nasehat dan motivasi kepada penulis selama ini.

8. Kedua orangtua tercinta yang selalu membimbing dan mendo’akan, Bapak

Guskaryadi dan Ibu Devi, serta Kakak Andhika Praditya Surya. P dan Adik

Ananda Ghifarry Surya P., yang selalu memberi dukungan dan motivasi.

9. Kepada Syarinia Febriantika yang sudah memberikan motivasi dan semangat

kepada penulis sampai skripsi selesai.

10. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian atas semua ilmu yang

telah diberikan selama penulis menjadi mahasiswa di Universitas Lampung.

11. Karyawan-karyawan di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian yang telah

memberikan bantuan dan kemudahan kepada penulis.

12. Sahabat-sahabat kampus Imam, Pindo, Nuri, Sofian, Muher, dan Innaka, terima

kasih atas persahabatannya kepada penulis selama ini.

13. Teman–teman Jurusan Agribisnis angkatan 2012: Afsani, Dhevi, Erni, Innaka,

Rofiqoh, Ulpah, Yohana, Rista, Yunai, Windi, Vani, Ira, Sheila, Yessi, Uli,

Muin, Niki, Hari, Bayu, Rio, Sofian, Fernaldi, Parastry, Riki, Hening, Lita,

Cherli, Ade, Adel, Agnes, Agustya, Riyan, Dila, Yudi, Gesa, Arbhi, Arina,

Audina, Ayu, Bernadus, Catur, Cipta, Dedy, Delia, Desi, Dewi, Dian, Dina,

Dolly, Ega, Eka, Eva, Evy, Fauzi, Febi, Fitri, Ganefo, Milna, Erwin, Made,

Page 10: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

Ilham, Dayu, Iqbal, Irpan, Jule, Karina, Karindra, Uni, Linda, Agung, Rizki,

Macipa, Maria, Eta, Mita, Fajar, Oldy, Mukti, Mulia, Nadia, Made, Bowo, Nuri,

Octa, Prima, Rahma, Ramon, Rana, Rendi, Riki, Rizka, Santi, Selvi, Shandy,

Sindy, Yani, Meiska, Sri, Susi, Syafri, Tri W., Tri N., Puspa, Yesi, Yohilda,

Yolanda, Yudhi, Yurlia, Zupika, dan Uce, terima kasih atas pertemanannya

selama ini.

14. Rekan-rekan mahasiswa/i Jurusan Agribisnis angkatan 2009, 2010, 2011, 2013,

2014 terima kasih atas kebersamaanya.

15. Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Agribisnis Pertanian (HIMASEPERTA)

Fakultas Pertanian yang telah memberikan kesan kepada penulis.

16. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya skripsi ini.

Akhir kata, penulis meminta maaf jika ada kesalahan dan berharap semoga Allah

SWT membalas kebaikan mereka semua dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi banyak pihak serta almamater tercinta.

Bandar Lampung, ... Januari 2020Penulis,

Andre Prayoga Surya Perwira

Page 11: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI................................................................................................... i

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iii

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 11.2 Perumusan Masalah............................................................................. 91.3 Tujuan Penelitian................................................................................. 101.4 Kegunaan Penelitian............................................................................ 10

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori .................................................................................... 11a. Klasifikasi Ikan Lele Dumbo........................................................... 11b. Motivasi ........................................................................................... 14

2.1.1 Definisi Motivasi ................................................................. 142.1.2 Teori-Teori Motivasi ........................................................... 162.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Petani........... 23

2.2 Kajian Penelitian Terdahulu .............................................................. 252.3 Kerangka Pemikiran........................................................................... 322.4 Hipotesis Penelitian ........................................................................... 35

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Konsep Dasar dan Definisi Operasional Variabel ............................. 363.2 Lokasi Penelitian, Responden, dan Waktu Penelitian ....................... 443.3 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data ....................................... 453.4 Metode Analisis dan Pengolahan Data .............................................. 46

IV. GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENELITIAN

4.1 Keadaan Umum Kabupaten Pringsewu.............................................. 48a. Keadaan Geografis.......................................................................... 48

Page 12: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

ii

b. Keadaan Topografi dan Iklim......................................................... 494.2 Keadaan Umum Kecamatan Pagelaran............................................... 50

a. Letak Geografis dan Luas Daerah Penelitian.................................. 504.3 Keadaan Pertanian Kabupaten Pringsewu.......................................... 51

a. Kondisi Pertanian Kabupaten Pringsewu........................................ 51b. Kondisi Perikanan Kabupaten Pringsewu....................................... 53

4.4 Identitas Responden............................................................................ 54a. Umur Responden............................................................................ 55b. Pengalaman Berbudidaya............................................................... 56c. Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Ikan .................................... 57

4.5 Pembahasan......................................................................................... 574.5.1. Motivasi Budidaya Ikan lele................................. ................... 57

a. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi motivasi .......... 581. Tingkat Kekosmopolitan................................................... 582. Tingkat Pendidikan................................................................ 603. Frekuensi Mengikuti Kegiatan Penyuluhan ..................... 604. Tingkat Keuntungan......................................................... 625. Umur................................................................................. 63

b. Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi ................ 641. Ketersediaan Benih ................................................................... 642. Ketersediaan Pemasaran............................................................ 653. Tingkat Pengalaman.................................................................. 66

c. Tingkat Motivasi Peternak ........................................................... 681. Dorongan Keluarga ................................................................... 682. Kemudahan dalam Budidaya Ikan lele...................................... 693. Harga Ikan Lele......................................................................... 70

4.5 Uji Hipotesis ....................................................................................... 71a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Peternak dalam Budidaya

Ikan Lele........................................................................................ 711. Hubungan Antara Tingkat Kekosmopolitan dengan Motivasi

Peternak dalam Budidaya Ikan Lele......................................... 732. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan Motivasi Peternak

dalam Budidaya Ikan Lele .......................................................... 743. Hubungan Antara Frekuensi Mengikuti Kegiatan Penyuluhan

dengan Motivasi Peternak dalam Budidaya Ikan Lele ............. 754. Hubungan Antara Tingkat Keuntungan dengan Motivasi Peternak

dalam Budidaya Ikan Lele........................................................ 765. Hubungan Antara Ketersediaan Benih dengan Motivasi Peternak

dalam Budidaya Ikan Lele........................................................ 766. Hubungan Antara Ketersediaan Pemasaran dengan Motivasi

Peternak dalam Budidaya Ikan Lele......................................... 777. Hubungan Antara Tingkat Pengalaman dengan Motivasi Peternak

dalam Budidaya Ikan Lele........................................................ 78b. Tingkat Motivasi Peternak dalam Budidaya Ikan Lele.................. 79c. Kendala-kendala yang dihadapi peternak Ikan Lele dalam budidaya

lele di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu ..................... 81

Page 13: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

iii

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan..................................................................................... 835.2 Saran............................................................................................... 84

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Luas lahan, produksi, dan produktivitas subsektor perikanan budidayadi Indonesia, 2014. .................................................................................... 2

2. Luas areal produksi dan produktivitas perikanan air tawar menurutkabupaten di Provinsi Lampung, 2014 ..................................................... 3

3. Angka konsumsi ikan di Provinsi Lampung Tahun 2014.......................... 4

4. Produksi ikan tawar kolam menurut jenis ikan di ProvinsiLampung Tahun 2014............................................................................... 5

5. Luas areal perikanan budidaya dan produksi perikanan air tawarper kecamatan di Kabupaten Pringsewu Tahun 2015............................... 7

6. Kajian penelitian terdahulu........................................................................ 27

7. Pengukuran dan definisi operasional faktor-faktor yang mempengaruhimotivasi peternak ikan lele dalam penerapan budidaya ikan lele............ 39

8. Pengukuran dan definisi operasional motivasi peternak ikan lele dalambudidaya ikan lele.................................................................................. 43

9. Jumlah responden analisis pendapatan dan risiko petani ikan leledi Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu........................................ 45

10. Luas lahan dan produksi tanaman pangan Kabupaten Pringsewu tahun 2011dan 2012.................................................................................................... 52

11. Luas lahan dan produksi tanaman perkebunan Kabupaten Pringsewu tahun2011 dan 2012........................................................................................... 52

12. Produksi dan luas kolam di Kabupaten Pringsewu tahun 2009 – 2012.... 54

13. Umur responden........................................................................................ 55

14. Pengalaman berbudidaya ikan lele............................................................ 56

Page 15: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

v

15. Jumlah tanggungan keluarga peternak ikan .............................................. 57

16. Sebaran responden berdasarkan tingkat kekosmopolitan ......................... 59

17. Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan ................................. 60

18. Sebaran responden berdasarakan frekuensi kegiatan penyuluhan ............ 61

19. Sebaran responden berdasarkan tingkat keuntungan ................................ 62

20. Sebaran responden berdasarkan umur....................................................... 63

21. Sebaran responden berdasarkan ketersediaan benih ................................. 64

22. Sebaran responden berdasarkan ketersediaan pemasaran......................... 65

23. Sebaran responden berdasarkan tingkat pengalaman............................….. 67

24. Sebaran responden berdasarkan dorongan keluarga.................................. 68

25. Sebaran responden berdasarkan kemudahan dalam budidaya ikan lele...... 69

26. Sebaran responden berdasarkan harga ikan lele......................................... 71

27. Hasil analisis korelasi Rank Sperman terhadap faktor –faktor motivasi yangberhubungan dengan tingkat motivasi peternak budidaya ikan lele…....... 72

28. Identitas Responden…....................................…........................................ 85

29. Faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi (variabel X)................ 87

30. Motivasi peternak dalam budidaya ikan lele (variabel Y)......................... 89

31. Succesive interval faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi peternak dalambudidaya ikan lele (variabel X).................................................................. 91

32. Succesive interval Motivasi peternak dalam budidaya ikan lele(variabel Y) ............................................................................................... 96

33. Uji korelasi rank spearman variable X terhadap Y....................................... 98

Page 16: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Fluktuasi produktivitas ikan lele di Kabupaten Pringsewutahun 2012–2015....................................................................................... 7

2. Hierarki Kebutuhan Maslow..................................................................... 19

3. Kerangka pemikiran Motivasi Masyarakat Beternak Ikan Lele KecamatanPagelaran Kabupaten Pringsewu................................................................. 34

Page 17: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris dengan ribuan pulau yang mempunyai

potensi besar dalam pengembangan di sektor pertanian. Sektor pertanian di

Indonesia telah memberikan peran dalam perekonomian secara keseluruhan.

Peran tersebut diantaranya adalah sebagai penyedia bahan baku industri,

penyedia bahan pangan masyarakat dan penyedia lapangan kerja. Kegiatan

pertanian mencakup enam subsektor pertanian yaitu pertanian tanaman

pangan, hortikultura, perikanan, perkebunan, peternakan, dan kehutanan.

Perikanan merupakan salah satu subsektor kegiatan pertanian yang memiliki

potensi di Indonesia. Selain perikanan laut, Indonesia memiliki lahan

perikanan air tawar yang cukup luas yaitu sekitar 1.278.463 Ha (Badan Pusat

Statistik Republik Indonesia, 2015).

Menurut Saptoadi (2011), potensi sumberdaya perikanan budidaya di

Indonesia cukup besar dengan keragaman jenis biota air laut yang bernilai

ekonomis memungkinkan untuk dibudidayakan, namun pemanfaatannya

belum dapat dimaksimalkan sehingga kontribusi sektor perikanan terhadap

pembangunan dan perekonomian pada umumnya serta peningkatan taraf

hidup masyarakat petani ikan belum optimal.

Page 18: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

2

Pemerintah khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan selalu berupaya

untuk memajukan bidang kelautan dan perikanan Indonesia. Pemerintah

melakukan cara dengan terus meningkatkan produksi dari bidang perikanan

dan kelautan. Hasil dari subsektor perikanan dan kelautan tidak hanya

diperoleh dari air laut, tetapi juga dari daratan yang lebih dikenal dengan

perikanan air tawar. Sumberdaya perairan air tawar di Indonesia meliputi

tambak, sawah (mina padi), karamba, sungai, dan kolam. Berikut adalah

tabel luas lahan, produksi, dan produktivitas nasional subsektor perikanan

budidaya di Indonesia.

Tabel 1. Luas lahan, produksi, dan produktivitas subsektor perikananbudidaya di Indonesia, 2014

Luas UsahataniIkan

Luas Lahan(ha)

Produksi(ton)

Produktivitas(ton/ha)

Kolam 176.509 1.947.000 11,03Tambak 650.509 2.422.000 3,72Budidaya Laut 325.825 9.035.000 27,73Sawah 124.057 143.000 1,15Karamba 218 220.000 1.009,17Jaring Apung 1.345 500.000 371,74Total 1.278.463 14.267.000 11,16Sumber : Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, 2015.

Dari Tabel 1, dapat dilihat bahwa hampir semua subsektor perikanan

memiliki potensi. Total luas lahan perikanan budidaya di Indonesia pada

tahun 2014 yaitu 1.278.463 ha, sedangkan total produksi perikanan budidaya

di Indonesia yaitu 14.267.000 ton. Produktivitas budidaya pada kolam masih

termasuk cukup tinggi yaitu 11,03 ton/ha, hal tersebut dikarenakan budidaya

menggunakan kolam termasuk mudah sehingga petani ikan yang tidak

memiliki lahan yang terlalu besar dapat melakukan usahatani perikanan air

Page 19: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

3

tawar. Budidaya kolam juga merupakan model budidaya air tawar pertama

sebelum munculnya budidaya di perairan umum seperti karamba dan jaring

apung.

Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang memiliki sektor

perikanan yang cukup dominan baik dari perikanan tangkap maupun

perikanan budidaya. Luasnya areal perairan di Provinsi Lampung merupakan

salah satu faktor yang menyebabkan perikanan menjadi salah satu sumber

pendapatan pokok masyarakat Lampung. Berdasarkan luas areal produksi

dan produktivitas perikanan air tawar dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Luas areal produksi dan produktivitas perikanan air tawar menurutkabupaten di Provinsi Lampung Tahun 2014

Kabupaten/Kota Luas Lahan(ha)

Produksi(ton)

Produktivitas(ton/ha)

Lampung Barat 1.639 3.274 1,997Tanggamus 409 2.580 6,310Lampung Selatan 489 2.620 5,359Lampung Timur 1.611 6.600 4,097Lampung Tengah 6.196 33.632 5,428Lampung Utara 2.292 3.811 1,663Way Kanan 920 3.603 3,916Tulang Bawang 275 151 0,551Pesawaran 195 1.105 5,669Pringsewu 516 7.989 15,482Mesuji 266 1.403 5,275Tulang BawangBarat

260 597 2,299

Bandar Lampung 142 2.232 15,723Metro 620 1.853 2,990Jumlah 15.830 75.064 4,741Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, 2015.

Tabel 2 menunjukkan luas areal perikanan budidaya, produksi dan

produktivitasnya di Provinsi Lampung. Salah satu kabupaten yang memiliki

Page 20: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

4

potensi yang cukup besar dalam hal produksi perikanan air tawar yaitu

Kabupaten Pringsewu. Menurut Tabel 2, produksi budidaya ikan air tawar

Kabupaten Pringsewu menempati urutan ke dua setelah Kabupaten Lampung

Tengah. Meskipun bukan daerah penghasil terbesar di Provinsi Lampung,

Kabupaten Pringsewu telah memberikan kontribusi yang besar dalam

peningkatan produksi budidaya perikanan air tawar. Pada tahun 2014,

potensi perikanan budidaya air tawar di Kabupaten Pringsewu dengan tingkat

pemanfaatan lahan seluas 516 ha dan produksi secara keseluruhan sebesar

7.989 ton (Pemda Kabupaten Pringsewu, 2015).

Tingginya produktivitas perikanan air tawar di Provinsi Lampung diikuti

dengan tingginya kebutuhan ikan oleh masyarakat Provinsi Lampung.

Kebutuhan masyarakat Lampung akan ikan yang tinggi dapat dilihat dari

konsumsi masyarakat terhadap ikan yang terus meningkat. Dari data Survei

Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang telah diolah oleh Kementrian

Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI) dan Dinas Kelautan

dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung, menunjukkan peningkatan angka

konsumsi ikan di Provinsi Lampung dari tahun 2009 sampai 2014 berikut

angka konsumsi ikan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Angka konsumsi ikan di Provinsi Lampung Tahun 2009-2014

Tahun Angka Konsumsi Ikan (Kg/Kapita/Tahun)2009 18,102010 20,892011 22,312012 24,412013 25,112014 29,03

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, 2015

Page 21: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

5

Tabel 3 menunjukkan tingkat konsumsi ikan di Provinsi Lampung yang terus

meningkat setiap tahunnya. Tahun 2014 konsumsi ikan di Provinsi Lampung

mencapai 29.03 kg/kapita/tahun. Hal ini menunjukkan bahwa minat

masyarakat dalam mengkonsumsi ikan semakin baik.

Menurut informasi yang diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan

Provinsi Lampung, pemenuhan kebutuhan ikan masyarakat Lampung

didominasi oleh ikan tawar yang dihasilkan melalui budidaya kolam. Untuk

mengetahui jenis ikan air tawar yang dihasilkan melalui budidaya perikanan

menggunakan kolam disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Produksi ikan tawar kolam menurut jenis ikan di ProvinsiLampung Tahun 2014

No Jenis Ikan Produksi (Ton)1. Mas (Common carp) 14.335,162. Tawes (Java barb) 307,073. Nila (Nile tilapia) 8.271,794. Nilem (Nilam carp) 52,715. Patin (Catfish) 18.023,706. Gurami (Giant guoramy) 9.751,637. Tambakan (Kissing guoramy) 116,228. Lele (catfish) 23.053,009. Mujair (Tillapia sp.) 471,5610. Ikan lainnya (others) 681,11

Jumlah 75.063,95Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Lampung, 2015

Tabel 4 menunjukkan bahwa produksi ikan tawar terbesar adalah ikan lele

dengan jumlah produksi sebesar 23.053 ton pada tahun 2014. Urutan kedua

ialah ikan patin dan ketiga adalah ikan nila. Tingginya produksi ikan lele ini

diikuti dengan meningkatnya jumlah pedagang makanan yang menjual jenis

olahan ikan lele. Ikan lele merupakan komoditas perikanan air tawar yang

Page 22: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

6

banyak diminati oleh masyarakat. Selain itu, ikan lele merupakan jenis ikan

air tawar yang memiliki kandungan protein yang tinggi dibandingkan jenis

ikan tawar lainnya. Dahulu ikan lele dipandang sebagai ikan murahan dan

dikonsumsi oleh petani saja pada umumnya, namun saat ini konsumen ikan

lele semakin meluas. Rasa dagingnya yang khas dan cara menghidangkannya

yang mudah menjadi kegemaran masyarakat luas. Ikan lele juga populer di

kalangan masyarakat karena harganya yang lebih terjangkau. Ikan lele juga

populer di masyarakat karena harga lele yang lebih terjangkau dan

kemudahan dalam budidayanya. Ikan lele dapat dibudidayakan pada lahan

dan sumber air terbatas dengan kepadatan yang tinggi sehingga petani ikan

yang memiliki lahan yang terbatas tidak akan kesulitan dalam berusahatani

ikan lele.

Produksi dan produktivitas merupakan salah satu masalah yang sering

dihadapi petani dalam proses pembudidayaan ikan lele di Kecamatan

Pagelaran. Jumlah produksi dan produktivitas biasanya ditentukan oleh

unsur-unsur internal dan eksternal dalam proses pembudidayaan. Unsur

internal meliputi cara pembudidayaan ikan, baik dari kualitas bibit ikan,

kualitas pakan, intensitas pemberian vitamin ikan maupun luas lahan

budidaya, sedangkan unsur eksternal meliputi kondisi cuaca dan lingkungan.

Keadaan cuaca yang tidak dapat diprediksi inilah yang sering menjadi

penyebab turunnya produksi dari yang dibudidayakan. Gambar 1

menunjukkan produktivitas ikan lele di Kabupaten Pringsewu yang

mengalami fluktuasi dari tahun 2012 sampai 2015.

Page 23: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

7

Gambar 1. Fluktuasi produktivitas ikan lele di Kabupaten Pringsewutahun2012–2015

(Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Pringsewu, 2015)

Berdasarkan Gambar 1, produktivitas perikanan yang lebih tinggi yaitu ikan

lele. Produktivitas ikan lele terjadi penurunan pada tahun 2013 ke 2014, yaitu

sebesar 5,71 persen. Pada tahun 2014 ke 2015, terjadi kenaikan cukup besar

juga sebesar 14,08 persen. Hal tersebut menunjukkan terdapat perubahan

produktivitas yang cukup tinggi.

Kecamatan Pagelaran merupakan kecamatan yang menjadi sentra

pembudidayaan ikan air tawar di Kabupaten Pringsewu meskipun bukan

merupakan kecamatan dengan produktivitas paling besar jika dibandingkan

dengan kecamatan di Kabupaten Pringsewu lainnya. Tabel 5 menunjukkan

luas areal perikanan budidaya dan produksi perikanan air tawar per

kecamatan di Kabupaten Pringsewu. Data tersebut menunjukkan Kecamatan

Pagelaran memiliki potensi yang baik dalam berusahatani ikan air tawar

dengan luas lahan sebesar 305,25 ha dan produksi sebesar 4.724,03 ton pada

tahun 2015.

12.18

12.95

12.21

13.93

11.00

11.50

12.00

12.50

13.00

13.50

14.00

14.50

2012 2013 2014 2015

Pro

dukt

ivita

s I

kan

Lel

e(t

on/h

a)Produktivitas Lele

Page 24: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

8

Tabel 5. Luas areal perikanan budidaya dan produksi perikanan air tawar perKecamatan di Kabupaten Pringsewu Tahun 2015

Kecamatan Luas Lahan(ha)

Produksi(ton)

Produktivitas(ton/ha)

Pagelaran 305,25 4.724,03 15,47Pagelaran Utara 24,00 294,76 12,28Pringsewu 43,00 573,11 13,32Sukoharjo 16,85 392,08 23,26Pardasuka 20,80 216,32 10,40Gadingrejo 45,45 630,63 13,87Adiluwih 6,34 257,66 40,64Ambarawa 29,00 386,35 13,32Banyumas 25,90 514,59 19,86Jumlah 516,59 7.989,53 162,42Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Pringsewu, 2016.

Jenis ikan lele yang dibudidayakan di Kecamatan Pagelaran yaitu ikan lele

dumbo. Ikan lele dumbo mempunyai kelebihan dibandingkan ikan air tawar

lainya hal ini terlihat dari sifat ikan lele dumbo, yaitu : 1) dapat di

budidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi,

2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3)

pemasarannya relatif mudah, dan 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif

rendah.

Usahatani perikanan yang dilakukan di Kecamatan Pagelaran meliputi

pembenihan hingga pembesaran ikan air tawar. Pada umumnya masyarakat

di Kecamatan Pagelaran melakukan kegiatan pembesaran ikan air tawar. Hal

tersebut dikarenakan usahatani pembesaran ikan air tawar memiliki

keuntungan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan usaha pembenihan

ikan air tawar karena nilai jual yang lebih tinggi, namun tentu saja risiko yang

harus dihadapi lebih tinggi jika dibandingkan usaha pembenihan ikan air

tawar.

Page 25: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

9

Berdasarkan uraian di atas besarnya minat masyarakat dalam beternak ikan

lele yang memiliki tingginya permintaan dan harga yang selalu fluktuatif,

tentu berkaitan dengan motivasi peternak yang melakukan usahatani budidaya

ikan lele tersebut. Motivasi merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri

seseorang untuk melakukan sesuatu agar tercapai tujuan yang ingin dicapai.

Selain itu, banyak faktor yang mempengaruhi motivasi peternak ikan lele

untuk dapat membudidayakan usahatani lele. Faktor-faktor tersebut berupa

faktor yang berasal dari individu peternak ikan lele sendiri maupun dari data

instansi yang terkait seperti, BP3K dan penyuluh pertanian. Oleh karena itu

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi masyarakat beternak ikan

lele dalam budidaya ikan lele di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka masalah penelitian dapat dirumuskan

sebagai berikut :

1) Bagaimanakah motivasi masyarakat beternak ikan lele di Kecamatan

Pagelaran Kabupaten Pringsewu?

2) Faktor-faktor apa sajakah yang berhubungan dengan tingkat motivasi

masyarakat beternak ikan lele di Kecamatan Pagelaran Kabupaten

Pringsewu?

3) Kendala-kendala apakah yang dihadapi dalam beternak ikan lele di

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu?

Page 26: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

10

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas maka tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini, sebagai berikut :

1) Mengetahui motivasi masyarakat beternak ikan lele di Kecamatan

Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

2) Mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi masyarakat

beternak dalam membudidayakan ikan lele di Kecamatan Pagelaran

Kabupaten Pringsewu.

3) Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam beternak ikan lele di

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1) Bagi para peternak sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola

budidaya ikan air lele yang efektif dan menguntungkan.

2) Bagi pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan

pendapatan serta produksi dari tiap-tiap usaha budidaya ikan lele.

3) Bagi peneliti lain dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk

penelitian sejenis.

Page 27: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DANHIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

a. Klasifikasi Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus)

Ikan Lele memiliki kandungan gizi yang penting bagi tubuh kita, sehingga

dapat dijadikan sebagai sumber pangan dan sebagai komoditi rumah tangga

dalam meningkatkan perekonomian keluarga. Ikan lele kemudian

dibudidayakan oleh manusia. Melihat kandungan gizi yang terdapat

didalam ikan lele, maka peminat ikan lele pun sangat banyak.Hampir semua

lapisan masyarakat dapat merasakan nikmatnya ikan lele sebagai pelengkap

hidangan (Saparinto, 2013).

Ikan lele terdapat di perairan umum, seperti sungai, rawa, waduk, dan

genangan air lainnya. Tubuh lele berbentuk gilig memanjang, kepala

gepeng, dan meruncing. Di dekat mulutnya ditumbuhi empat pasang kumis

yang kaku memanjang. Kulit tubuh lele licin tidak bersisik dan berwarna

kehitaman. Lele dapat hidup di daerah hingga ketinggian >1.000 m dpl

dengan suhu 20–32 C, pH 6,5–8, dan kandungan oksigen 3 ppm. Lele dapat

hidup di perairan kotor dan lumpur karena memiliki alat bantu pernapasan

yang terletak di atas rongga insang (arborescent atau labyrinth) sehingga

mampu mengambil oksigen langsung dari udara (Fauzi, 2013).

Page 28: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

12

Di Indonesia dikenal banyak jenis lele, di antaranya lele lokal, lele dumbo,

lele phiton dan lele babon (lele Kalimantan). Namun, yang dibudidayakan

hanya lele lokal (Clarias batrachus) dan lele dumbo (Clarias gaeriepinus).

Jenis yang kedua lebih banyak dikembangkan karena pertumbuhannya lebih

cepat dan ukurannya lebih besar daripada lele lokal.

Lele dumbo pertama kali didatangkan ke Indonesia tahun 1986. Ikan lele

dumbo merupakan salah satu komoditas unggulan, sangat populer, serta

memiliki pasar yang baik. Kandungan telur lele dumbo bisa mencapai

30.000 - 40.000 butir per kg induk betina, dibandingkan induk lokal yang

hanya 1.000 - 4.000 butir per kg induk. Beberapa kelebihan lainnya yaitu

pertumbuhan lebih cepat, dapat mencapai ukuran yang lebih besar, serta

pemeliharaan dan pemberian pakan lebih mudah. Pada tahun 2009 jumlah

produksi ikan lele dumbo di Indonesia mencapai 175.00 ton. Sementara

kebutuhan benih lele di akhir tahun 2009 mencapai 1,95 miliar ekor.

Usaha pembesaran ikan lele adalah kegiatan pemeliharaan ikan dari ukuran

benih untuk dibesarkan menjadi ukuran konsumsi. Ukuran yang

dikehendaki yaitu 8–12 ekor/kg. Usaha pembesaran secara intensif

dilakukan dengan teknik yang modern dan memerlukan masukan (input)

biaya yang besar. Ciri khas teknik budidaya ikan lele secara intensif yaitu

padat penebaran benih sangat tinggi, yaitu 200–400 ekor/m2. Pakan

sepenuhnya tergantung dari buatan pabrik (pelet). Biaya untuk pakan sangat

tinggi karena untuk menghasilkan 450 kg lele, diperlukan pakan pelet 450

kg dengan harga pakan Rp. 5.300/kg pada Januari 2015. Ciri lain usaha

Page 29: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

13

pembesaran secara intensif adalah dilakukan pergantian air. Tujuannya agar

air tetap bersih dan tidak kotor oleh sisa-sisa pakan dan kotoran lele dumbo

(Mahyuddin, 2008).

Habitat atau tempat hidup lele dumbo adalah air tawar. Air yang baik untuk

pertumbuhan lele dumbo adalah air sungai, air sumur, air tanah, dan mata

air. Namun, lele dumbo juga dapat hidup dalam kondisi air yang kurang

baik seperti di dalam lumpur atau air yang memiliki kadar oksigen rendah.

Hal tersebut sangat dimungkinkan karena lele dumbo memiliki insang

tambahan yaitu arborescent yang terletak di bagian atas lengkung insang

kedua dan ketiga terdapat kantung insang tambahan yang berbentuk seperti

pohon, karenanya dinamakan arborescent organ. Organ ini dipergunakan

untuk pernafasan udara sehingga memungkinkan lele dumbo untuk

mengambil napas langsung dari udara dan dapat hidup di tempat beroksigen

rendah. Alat ini juga memungkinkan lele dumbo untuk hidup di darat,

asalkan udara di sekitarnya memiliki kelembapan yang tinggi (Bachtiar,

2006).

Ada dua macam atau tipe budidaya ikan lele dumbo ini, yaitu ternak lele

pembibitan dan ternak lele konsumsi. Ternak lele pembibitan biasanya

membudidayakan ikan lele. Sementara, ternak lele konsumsi sendiri lele

dibudidayakan agar bisa dijual kembali dengan ukuran lele yang siap

konsumsi.

Ada berbagai macam tipe kolam yang bisa digunakan untuk tempat

budidaya ikan lele. Setiap tipe kolam memiliki keunggulan dan kelemahan

Page 30: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

14

masing-masing bila ditinjau dari segi usaha budidaya. Untuk memutuskan

kolam apa yang cocok, harap pertimbangkan kondisi lingkungan,

ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana ada.

Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah

kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba.

Namun dalam artikel ini kita akan membahas kolam tanah, mengingat jenis

kolam ini paling banyak digunakan oleh para peternak ikan. Sebagai

pengetahuan tambahan, silahkan baca cara membuat kolam ikan.

Penyakit yang sering menyerang ikan lele yaitu bintik putih (white spot)

dengan ciri-ciri adanya bintik-bintik putih pada permukaan tubuh dan insang

ikan yang dipelihara, kemudian ikan sering berkumpul pada pintu air

masuk. Biasanya, kematian ikan akan tinggi karena mengalami gangguan

penyerapan oksigen. Faktor pemicu penyakit tersebut disebabkan oleh

kualitas air yang kurang mendukung, suhu air yang dingin, dan kepadatan

ikan yang terlalu tinggi (Mahyuddin, 2008).

b. Motivasi

2.1.1 Definisi Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak.

Berdasarkan pada kata dasarnya motif, motivasi yang ada pada

seseorang merupakan pribadi seseorang yang mendorong keinginan

individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai

tujuannya (Hasibuan, 2010). Motivasi diartikan juga sebagai suatu

kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku

Page 31: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

15

manusia. Motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan

kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki,

sedangkan motif sebagai daya gerak seseorang untuk berbuat, karena

perilaku seseorang cenderung berorientasi pada tujuan dan didorong

oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks

pekerjaan, motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam

mendorong seseorang untuk bekerja. Motivasi mewakili proses-proses

psikologi, yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya, dan terjadinya

persistensi kegiatan-kegiatan sukarela yang diarahkan ke arah tujuan

tertentuk (Winardi, 2001).

Kedudukan motivasi sejajar dengan isi jiwa sebagai cipta (kognisi),

karsa (konasi), dan rasa (emosi) yang merupakan tridaya. Apabila

cipta, karsa, dan rasa yang melekat pada diri seseorang dikombinasikan

terhadap motivasi, dapat menjadi catur daya atau empat dorongan

kekuatan yang dapat mengarahkan individu mencapai tujuan dan

memenuhi kebutuhan. Uno (2012) juga mengungkapkan bahwa

motivasi merupakan dorongan dan kekuatan dalam diri seseorang untuk

melakukan tujuan tertentuk yang ingin dicapainya. Dapat dinyatakan

bahwa motivasi merupakan akibat dari interaksi seseorang dengan

situasi tertentu yang di hadapinya. Oleh karena itu terdapat perbedaan

dalam kekuatan motivasi yang ditunjukan oleh seseorang dalam

menghadapi situasi tertentuk dibandingkan dengan orang lain yang

menghadapi situasi yang sama. Bahkan seseorang akan menunjukan

dorongan tertentuk dalam menghadapi situasi yang berbeda dan dalam

Page 32: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

16

waktu yang berlainan pula. Apabila berbicara mengenai motivasi salah

satu hal yang amat penting untuk diperhatikan adalah bahwa tingkat

motivasi berbeda antara seorang dengan orang lain dan diri seorang

pada waktu yang berlainan (Siagian,2004).

2.1.2 Teori-Teori Motivasi

Teori motivasi dapat dapat dikelompokan atas 2 kelompok, yaitu :

a. Teori kepuasan

Teori ini mendasarkan pendekatannya atas faktor-faktor kebutuhan

dan kepuasan individu yang menyebabkannya bertindak dan

berperilaku dengancara tertentuk. Teori ini memusatkan perhatian

pada faktor-faktor dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan,

mendukung dan menghentikan perilakunya. Teori ini

mencobamenjawab pertanyaan kebutuhan apa yang memuaskan dan

mendorong semangat kerja seseorang.Hal yang memotivasi

semangat bekerja seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan dan

kepuasan materil maupun nonmateril yang diperolehnya dari hasil

pekerjaannya.Jika kebutuhan kepuasannya semakin terpenuhi, maka

semangat bekerjanya pun semakin baik pula(Hasibuan, 2010).

b. Teori proses

Teori motivasi proses ini pada dasarnya berusaha untuk menjawab

pertanyaan bagaimana menguatkan, mengarahkan, memelihara, dan

menghentikan perilaku individu agar setiap individu bekerja giat

sesuai dengan keinginannya. Bila diperhatikan secara mendalam,

Page 33: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

17

teori ini merupakan proses “sebab akibat” bagaimana seseorang

bekerja serta hasil apa yang akan diperolehnya. Jika bekerja baik

saat ini, maka hasilnya akan diperoleh baik untuk hari esok. Jadi

hasil yang dicapai tercermin dalam bagaimana proses kegiatan yang

dilakukan seseorang, hasil ini merupakan kegiatanhari kemarin

(Hasibuan, 2010).

Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk

menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata

lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan.

Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai

kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan. Teori

motivasi banyak dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan

untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya

manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa.

Lebih jelasnya mengenai pembahasan tentang motivasi, berikut

teori-teori motivasi menurut beberapa para ahli manajemen sumber

daya manusia, diantaranya. Herzberg dalam (Siagian, 2004)

mengatakan bahwa dalam kehidupan ada dua jenis faktor yang

mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan

menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya

faktor higiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor

intrinsik). Faktor higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari

ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan antar

Page 34: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

18

manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor

ekstrinsik), sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk

berusaha mencapai kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah

achievement, pengakuan,kemajuan tingkat kehidupan. (faktor

intrinsik).

Tingkah laku seseorang dipengaruhi serta dirangsang oleh keinginan,

kebutuhan, tujuan dan kepuasan. Rangsangan timbul dari diri sendiri

(internal) dan dari luar diri (eksternal). Rangsangan ini akan

menciptakan motif dan motivasi yang mendorong orang bekerja

untuk memperoleh kebutuhan dan kepuasan dari hasil kerjannya.

Dimana motif adalah suatu perangsang keinginan dan daya

penggerak kemauan bekerja seseorang. Sedangkan motivasi adalah

pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan seseorang,

agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi

dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan(Hasibuan,

2010). Motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang turut

menentukan kinerja seseorang. Besar atau kecilnya pengaruh

motivasi pada kinerja seseorang tergantung pada seberapa banyak

intensitas motivasi yang diberikan. Oleh sebab itu motivasi kerja

sangat penting terhadap pengembangan dan pendayagunaan potensi

sumber daya manusia dan sumber daya alam yang tersedia dalam

tatanan paradigma baru sistem pertanian berkelanjutan.Konsep

motivasi yang berhubungan dengan tingkah laku seseorang dapat

diklasifikasikan, sebagai berikut : 1. Seseorang senang terhadap

Page 35: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

19

sesuatu, bila ia dapat mempertahankan rasa senangnya akan

termotivasi untuk melakukan kegiatan itu, dan 2. Bilamana

seseorang merasa yakin mampu menghadapitantangan, maka

biasanya orang tersebut terdorong melakukan kegiatan tersebut

(Uno, 2008).

Dalam buku milik Totok Mardikanto, lebih lanjut Maslow dalam

(Siagian, 2004) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua

manusia memiliki kebutuhan pokok yang ditunjukkan dalam 5

tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari

tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan

sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis

dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks, yang hanya

akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada

suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum

kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang

penting. Adapun gambar hirarki kebutuhan maslow, sebagai berikut

:

Gambar 3. Hirarki Kebutuhan Maslow

Page 36: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

20

Berdasarkan Gambar 1. dapat dijelaskan hirarki kebutuhan Maslow

sebagai berikut :

1. Physiology Needs (kebutuhan fisik dan biologis), adalah

kebutuhan yang paling utama yaitu kebutuhan untuk

mempertahankan hidup seperti makan, minum, tempat tinggal dan

bebas dari penyakit. Selama kebutuhan ini belum terpenuhi maka

manusia tidak akan tenang dan dia akan berusaha untuk

memenuhinya.

2. Safety and Security Needs (kebutuhan keselamatan dan

keamananan), yaitu kebutuhan akan kebebasan dari ancaman jiwa

dan harta, baik di lingkungan tempat tinggal maupun tempat kerja

dan merupakan tangga kedua dalam susunan kebutuhan.

3. Affiliation or Acceptance Needs (kebutuhan sosial), yaitu

kebutuhan akan perasaan untuk diterima oleh orang lain di

lingkungan tempat tinggal dan tempat kerja; kebutuhan akan

dihormati; kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal,

kebutuhan akan ikut serta.

4. Esteem or Status Needs (kebutuhan akan penghargaan atau

prestise), yaitu kebutuhan akan penghargaan diri atau

penghargaan prestise dari orang lain.

5. Self Actualization Needs (kebutuhan aktualisasi diri), yaitu

realisasi lengkap potensi seorang secara penuh. Pemenuhan

kebutuhan ini biasanya seorang bertindak bukan atas dorongan

orang lain, tetapi atas kesadaran dan keinginan diri sendiri.

Page 37: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

21

Motivasi juga dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang

yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya

dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari

dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari

luar individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang

dimiliki individu akan banyakmenentukan terhadap kualitas

perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar,

bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Kajian tentang

motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi

kalangan pendidik, manajer dan peneliti, terutama dikaitkan

dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi)

seseorang (Siagian, 2004).

Secara umum (Supranowo, 2008), menjabarkan beberapa

motivasi yaitu motivasi berprestasi motivasi kompetensi, motivasi

berafiliasi, dan motivasi kekuasaan. Motivasi seseorang yang

didorong oleh motivasi berprestasi adalah berusaha melakukan

sesuatu dengan cara–cara baru dan kreatif, mencari umpan balik

tentang perbuatannya, memilih resiko yang moderat di dalam

perbuatannya. Dengan demikian masih ada peluang untuk

berprestasi yang lebih tinggi, mengambil tanggung jawab pribadi

atas perbuatannya. Tingkah laku seseorang yang didorong oleh

motivasi untuk berafiliasi, yaitu dengan memperhatikan segi

hubungan pribadi yang ada di dalam pekerjaannya dari pada segi

tugas-tugas yang ada pada pekerjaan itu, melakukan pekerjaan

Page 38: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

22

lebih efektif apabila bekerjasama dengan orang lain dalam

suasana yang kooperatif, mencari persetujuan atau kesepakatan

dari orang lain, lebih suka bersama orang lain dari pada sendirian.

Tingkah laku seseorang yang didorong oleh motivasi kompetensi

adalah dorongan untuk mencapai keunggulan kerja,

meningkatkan keterampilan dalam memecahkan masalah, dan

berusaha keras untuk inovatif. Umumnya, mereka cenderung

melakukan pekerjaan dengan baik karena kepuasan batin yang

mereka rasakan dari melakukan pekerjaan itu dan penghargaan

yang diperoleh dari orang lain. Motivasi kekuasaan adalah

dorongan untuk mempengaruhi orang-orang dan mengubah

situasi. Orang-orang yang bermotivasi kekuasaan ingin

menimbulkan dampak dan mau memikul resiko untuk melakukan

hal tersebut.

Menurut (Uno, 2012), tinggi rendahnya motivasi seseorang

ditentukan oleh tiga komponen yaitu :1. Ekspektasi (harapan)

keberhasilan pada suatu tugas, 2. Instrumentalis, yaitu penilaian

tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan

suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan

outcometertentu), 3. Valensi,yaitu respon terhadap outcome

seperti perasaan positif, netral, atau negatif. Motivasi tinggi jika

usaha menghasilkan sesuatuyang melebihi harapan motivasi

rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan.

Dari pengertian-pengertian motivasi diatas maka dapat

Page 39: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

23

disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keadaan atau

kondisi yang mendorong, merangsang, atau menggerakan

seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang

dilakukannya sehingga dapat mencapai tujuannya.

Berdasarkan hasil penelitian Khairiyati (2011), motivasi petani

dalam penerapan tanaman kubis adalah: 1. Penyiapan benih, 2.

Pengolahan lahan, 3. Penanaman, 4. Pemeliharaan, dan 5. Panen

dan pasca panen.

2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Petani

Kartikaningsih, 2009, mengemukakan bahwa ada tiga faktor utama

yang mempengaruhi motivasi seseorang yaitu, 1. Ciri-ciri pribadi

seseorang, 2. Tingkat dan jenis pekerjaan, dan 3. Lingkungan kerja.

Motivasi merupakan suatu proses psikologis timbul diakibatkan oleh

faktor dalam diri seseorang atau faktor di luar diri seseorang. Faktor di

dalam diri dapat berupa kepribadian, sikap, pengalaman, dan

pendidikan, atau berbagai harapan cita-cita yang menjangkau masa

depan, sedangkan faktor di luar diri, dapat ditimbulkan dari berbagai

sumber, bisa karena pengaruh pemimpin, kolega, atau faktor-faktor lain

yang sangat kompleks. Pernyataan yang diungkapkan terlihat bahwa

tingkat pendidikan bukan merupakan satu-satunya faktor yang dapat

mempengaruhi motivasi kerja.

Mengukur motivasi umumnya terdapat dua cara, yaitu : 1. mengukur

faktor-faktor luar tertentu, yang diduga menimbulkan dorongan dalam

Page 40: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

24

diri seseorang, dan 2. mengukur aspek tingkah laku tertentu yang

mungkin menjadi ungkapan dan motif tertentu. Lebih spesifik

(Supranowo, 2008) mengemukakan lima macam motif manusia sebagai

faktor pendorong bagi perilaku manusia. Pertama, motif kekuasaan,

yaitu kebutuhan manusia untuk memanipulasi manusia lain melalui

keunggulan-keunggulan yang dimilikinya. Kedua, motifberprestasi,

yaitu keinginan atau kehendak untuk menyelesaikan tugas secara

sempurna atau sukses di dalam persaingan. Setiap manusia memiliki

kadar prestasi yang berlainan. Karakteristik manusia yang memiliki

kadar berprestasi tinggi adalah memiliki resiko moderat, menginginkan

umpan balik segerak, kesempurnaan, pemilihan tugas yang dapat

dikerjakan dengan tuntas dan hasil baik. Ketiga, motif untuk

bergabung, yaitu kebutuhan untuk bersama orang lain. Kempat, motif

keamanan, yaitu kebutuhan untuk melindungi diri dari segala hambatan

atau gangguan yang akan mengancam keberadaannya. Kelima, motif

status, yaitu merupakan kebutuhan untuk mencapai atau menduduki

tingkat tertentu di dalam suatu kelompok atau masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, dapat terlihat bahwa secara garis besar

faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi bervariasi. Namun secara

umum faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor

eksternal dan faktor internal. Faktor internal adalah faktor yang dapat

mempengaruhi motivasi seseorang yang datangnya dari dalam diri

seseorang, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang dapat

Page 41: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

25

mempengaruhi motivasi seseorang yang bersumber dari lingkungan luar

yaitu lingkungan dimana terkait pencapaian tujuan tersebut.

Berdasarkan penelitian Sari (2012), motivasi petani dalam penerapan

dalam berusahatani cabai faktor intrinsik dan ekstrinsik motivasi

dipengaruhi oleh: 1. Tingkat umur, 2. Tingkat pendidikan, 3. Tingkat

pengalaman berusahatani, 4. Tingkat interaksi sosial, 5. Luas lahan

garapan, 6. Kegiatan memperoleh saprodi, 7. Kegiatan dalam budidaya,

8. Kegiatan pemasaran, 9. Tingkat keuntungan usahatani, dan 10.

Tingkat dorongan keluarga dan masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian Nurhidayatillah (2011), motivasi petani

dalam penerapan tanaman kubis faktor-faktor yang berhubungan

dengan motivasi adalah: 1. Umur, 2. Tingkat pendidikan formal, 3.

Tingkat pendapatan, 4. Pengalaman, 5. Luas lahan garapan, 6.

Frekuensi mengikuti penyuluhan, dan 7. Tingkat kekosmopolitan.

2.2 Kajian Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah ilmu yang dalam cara berpikir menghasilkan

kesimpulan berupa ilmu pengetahuan yang dapat diandalkan, dalam proses

berfikir menurut langkah-langkah tertentu yang logis dan didukung oleh fakta

empiris. Peneliti telah mempelajari penelitian sejenis di masa lalu untuk

mendukung penelitian yang dilakukan. Penelitian terdahulu dimaksudkan

untuk memberikan gambaran kepada penulis tentang penelitian sejenis yang

akan dilakukan, sehingga dapat dijadikan referensi bagi penulis.

Page 42: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

26

Dasar atau acuan yang berupa teori-teori atau temuan-temuan melalui hasil

berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat

dijadikan sebagai data pendukung. Salah satu data pendukung yang menurut

peneliti perlu dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yang

relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini.

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menganalisis mengenai motivasi

peternak ikan lele, dan ada peneliti lain memiliki analisis yang berkaitan

dengan penelitian yang akanpenulis teliti. Penelitian ini tidak hanya

mengetahui tingkat motivasi peternak ikan lele, faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi petani, tetapi tingkat pendapatan petani ikan lele juga.

Berikut ini adalah informasi penelitian tentang motivasi peternak ikan lele yang

dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu yang disajikan pada Tabel 5.

Page 43: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

2727

Tabel 6. Kajian penelitian terdahulu

No Judul Penelitian/Tahun Tujuan Metode Analisis Hasil1. Analisis Pendapatan Petani

Pembenihan Ikan Lele danMas di Desa Pak BuluKecamatan Anjongan(Yanti, 2014).

a. Mengetahui pendapatanpetani usaha pembenihanikan lele dan ikan mas

b. Mengetahui perbedaanpendapatan antara usahapembenihan ikan lele danikan mas

a. Analisisstatistik (uji Z)

a. Besarnya pendapatan yang diperoleh petani ikan dari usahapembenihan ikan lele berkisar antara Rp. 10.234.000 danpendapatan yang diperoleh dari usaha pembenihan ikan masyang berkisar antara Rp. 11.430.000. Hal itu menunjukkanbahwa terdapat perbedaan pendapatan antara petani ikanyang menjalankan usaha pembenihan ikan lele dengan petaniikan mas.

2. Analisis Pendapatan,Risiko, dan EfisiensiSistem Pemasaran IkanGurami di KecamatanPagelaran KabupatenPringsewu (Oktaviana,2013).

a. Menghitung nilaikeuntungan yangdiperoleh petani dariusaha budidaya ikangurami.

b. Mengetahui risiko usahabudidaya ikan gurami.

c. Menganalisis efisiensipemasaran ikan gurami.

a. Analisispendapatan.

b. Ukuran ragam(variance) dansimpanganbaku(standarddeviation).

c. Analisis modelS-C-P.

a. Pendapatan rata-rata petani yaitu Rp. 40.110.696,80 per0,18 Ha per produksi.

b. Peluang risiko yang dihadapi tinggi dengan nilai koefisienvariasi yaitu 0,86 dan batas bawah sebesar Rp. -28.529.605,68.

c. Sistem pemasaran belum efisien dilihat dari struktur pasaryaitu pasar oligopoli, kondisi pasar yang terjadi pembeliyang bebas keluar masuk pasar, dan terdapat 4 saluranpemasaran yang terbentuk dengan saluran pemasaranpaling efisien adalah Saluran III yang ditunjukkan denganproduser share sebesar 93,25%.

Page 44: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

28

3. Analisis Efisiensi UsahaBudidaya Ikan Mas(Cyprinus carpio) dalamKeramba Jaring Apung diWaduk Cirata, KecamatanMande, Kabupaten Cianjur,Propinsi Jawa Barat(Manalu, 2000).

a. Menganalisis faktor-faktor yang berpengaruhnyata terhadap produksi.

b. Menganalisis elastisitasproduksi pada faktoryang mempengaruhiproduksi.

c. Menganalisis alokasipenggunaan input yangoptimal pada kondisikeuntungan maksimum.

d. Menganalisis seberapabesar pendapatan yangdapat diterima petaniikan.

a. Analisis Cobb-Douglas

a. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata secarasimultan adalah benih, pakan dan tenaga kerja. Sedangkanfaktor produksi yang tidak berpengaruh nyata adalah faktorproduksi tenaga kerja.

b. Besaran penjumlahan elastisitas faktor-faktor produksi yangdigunakan dalam usaha budidaya ikan mas di Keramba JaringApung menunjukkan bahwa usaha KJA di Waduk Cirataberada pada kondisi kenaikan hasil yang semakin berkurang(Decreasing return to scale).

c. Alokasi pengunaan faktor-faktor produksi benih dan pakansecara optimal masing-masing sebesar 277,04 kg dan1.788,22 kg per musim pemeliharaann sehingga dapat dicapaitingkat keuntungan maksimum.

d. Hasil analisis pendapatan menunjukkan bahwa kondisisetelah dilakukan proses optimalisasi pada usaha KJA lebihmenguntungkan dari kondisi aktual (sebelum dilakukanproses optimalisasi).

4. Analisis Efisiensi BudidayaIkan Lele di KabupatenBoyolali (Taufiq, 2011).

a. Menganalisis alokasipenggunaaan faktor-faktor produksi budidayaikan lele dumbo diKabupaten Boyolali.

b. Menganalisis tingkatefisiensi pemakaian inputpada budidaya ikan leledumbo

a. Model FungsiProduksiFrontier.

b. AnalisisPendapatan.

c. Pendekatanrasio varians

a. Nilai efisiensi teknik sebesar 0,94 dapat ditarik kesimpulanbahwa usaha budidaya ikan lele di daerah penelitian tidakefisien secara teknis sehingga penggunaan input harusdikurangi.

b. Variabel yang berpengaruh signifikan adalah luas lahan danbenih. Sedangkan variabel yang tidak signifikan adalahtenaga kerja, pakan dan pupuk.

Tabel 6. (Lanjutan)

Page 45: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

29

5. Analisis Risiko ProduksiPembesaran Ikan LeleDumbo ( Clariasgariepinus) di CV JumboBintang LestariGunungsindur KabupatenBogor (Dewiaji, 2011)

a. Mengetahui risikoproduksi yang dihadapioleh CV Jumbo BintangLestari.

b. Menganalisis sumberrisiko produksi yangterdapat pada usahapembesaran ikan leledumbo CV JumboBintang Lestari.

c. Menganalisis strategiyang dilakukan untukmengatasi risiko produksiikan lele dumbo di CVJumbo Bintang Lestari.

a. Analisisdeskriptifkualitatif

b. Analisiskuantitatifdengan analisisprobabilitas

a. Hasil analisis probabilitas yaitu standar pada nilai tabel zsebesar 0,352 artinya, kemungkinan CV Jumbo Lestarimampu menghasilkan derajat kelangsungan hidup ikan leledumbo lebih dari derajat kelangsungan hidup ikan lelenormal.

b. Sumber-sumber risiko produksi tersebut adalah kualitas danpasokan benih, mortalitas, kualitas pakan, penyakit, cuaca,dan sumber daya manusia.

c. Strategi yang dilakukan dengan cara pengawasan produksibenih bagi petani mitra, persiapan kolam, pemberianprobiotik, pemberian vitamin, penanganan terhadap benihyang ditebar dan peningkatan keamanan lokasi budidaya.

6. Faktor-Faktor yangMempengaruhi MotivasiPetani dalam PelaksanaanKegiatan P2BN diKecamatan Barru,Kabupaten Barru (Wahab,2013)

a. Mengkaji motivasi petanidalam kegiatan P2BN.

b. Mengidentifikasiperbedaan perilaku petanisetelah pelaksanaankegiatan P2BN.

c. Menganalisis faktor-faktor yang berhubungandengan motivasi petanidalam pelaksanaankegiatan P2BN.

a. Analisis ujiTau-bKendall’s.

a. Tingkat motivasi petani dalam mengikuti kegiatan P2BNsebagian besar petani (74%) dari kelompok tani Nawaru Itermasuk dalam kategori tinggi, motivasi petani tersebutberasal dari dalam diri petani (intrisik) sedangkan padakelompok Tani Nawaruu II (68%) termasuk kategori sedang.

b. Perilaku petani diketahui bahwa tidak terdapat korelasi yangnyata sebelum kegiatan P2BN maupun setelah pelaksanaanP2BN.

c. Hasil analisis yang berpengaruh terhadap motivasi petanidalam pelaksanaan kegiatan P2BN yaitu pengalamanberusahatani dan luas garapan sedangkan umur, tidakberkorelasi nyata.

Page 46: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

30

7. Motivasi Petani BeralihKomoditas dalamBerusahatani (kasusPetani Cabai (capscumannum) di KecamatanSeputih BanyakKabupaten LampungTengah) (Lina Sari,2012)

a. Untuk mengetahuimotivasi petani padiberalih berusahatanicabai dalam berusahatani

b. Untuk mengetahuitingkat motivasi petanicabai yang telah beralihkomoditas dari usahatanipadi tersebut

c. Untuk mengetahuifaktor-faktor yangberhubungan denganmotivasi petani beralihkomoditas dalamberusahatani

d. Untuk mengetahuibesarnya keuntunganyang di peroleh petani

a. AnalisisKendall Tau-b

a. Memotivasi petani beralih komoditas dalamberusahatani adalah karena kemudahan dalambudidaya komoditas baru, pemasaran, dan interaksisosial untuk memperoleh informasi usahatanikomoditas baru.

b. Tingkat motivasi petani beralih komoditas dalamberusahatani termasuk dalam klasifikasi sedang

c. Faktor-faktor yang berhubungan nyata denganmotivasi petani beralih komoditas dalamberusahatani adalah tingkat interaksi sosial,kegiatan dalam budidaya dan kegiatan pemasarankomoditas baru yang mudah, sedangkan tingkatumur, tingkat pendidikan, tingkat pengalamanusahatani, luas lahan garapan, kegiatanmemperoleh saprodi, tingkat keuntunganusahatani, dan tingkat dorongan keluarga danmasyarakat tidak mempunyai hubungan yangnyata.

d. Pendapatan komoditas usahatani sesudah beralih(cabai) dalam satu musim (4 bulan) adalah Rp39.552.684/ha dengan R/C 1,91, sedangkanpendapatan komoditas usahatani sebelum beralih(padi) adalah Rp 5.405.553/ha dengan R/C 1,92.Jadi usahatani cabai lebih menguntungkandibandingkan dengan usahatani padi.

Tabel 6. (Lanjutan)

Page 47: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

31

8. Motivasi Petani DalamBudiaya Tanaman Kubis(Brassica oleracea) diPekon CampangKecamatan GistingKabupaten Tanggamus(Fajar Khairiyati, 2011)

a. Motivasi petani dalambudidaya tanaman kubis

b. Faktor-faktor yangberhubungan denganmotivasi

c. Mengetahui tingkatproduktivitas

d. Mengetahui tingkatpendapatan

e. Mengetahui hubunganantara motivasi petanidengan tingkatproduktivitas

f. Mengetahui hubunganantara tingkatproduktivitas dengantingkat pendapatanusahatani tanaman kubis(Brassica oleracea) diPekon CampangKecamatan GistingKabupaten Tanggamus

a. AnalisisKorelasi RankSperman

a. Motivasi petani dalam budidaya tanaman kubis(Brassica oleracea) di Pekon Campang KecamatanGisting Kabupaten Tanggamus sudah tergolongtinggi dengan modus 66,84

b. Faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasipetani dalam budidaya tanaman kubis (Brassicaoleracea) adalah tingkat pendapatan rumah tangga,kemudahan dakam pemasaran, tingkat pendidikan,dorongan tetangga, kemudahan memperoleh benihdan kemudahan dalam berusahatani, sedangkanyang tidak berhubungan nyata adalah frekuensimengikuti penyuluhan

c. Tingkat produktivitas tanaman kubis (Brassicaoleracea) di Pekon Campang Kecamatan GistingKabupaten Tanggamus tergolong sedang denganproduktivitas 25,67 ton/ha

d. Tingkat pendapatan usahatani kubis di PekonCampang Kecamatan Gisting KabupatenTanggamus tergolong sedang, dengan rata-ratasebesar Rp 18.814.058 /ha dalam satu kali musimtanam

e. Tidak terdapat hubungan nyata antara motivasipetani dalam budidaya tanaman kubis dengantingkat produktivitas tanaman kubis

f. Terdapat hubungan nyata antara tingkatproduktivitas tanaman kubis dengan pendapatanusahatani kubis.

Page 48: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

32

2.3 Kerangka Pemikiran

Setiap usahatani memiliki tujuan untuk mendapatkan pendapatan yang optimal

dengan biaya yang seminimal mungkin. Budidaya ikan air tawar merupakan

alternatif pembuka usaha sebagai subsektor dari pertanian yang menjadi salah

satu aspek pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Ikan lele merupakan jenis ikan

air tawar yang memiliki potensi besar untuk dibudidayakan, karena permintaan

yang tinggi terhadap jenis ikan tersebut. Ikan lele juga memiliki gizi yang

cukup baik untuk dikonsumsi dan harga yang relatif murah jika dibandingkan

ikan budidaya lainnya. Harga jual ikan lele berfluktuatif dari tahun ke tahun.

Berdasarkan pra survey pada tahun 2016, harga jual ikan lele mencapai Rp

16.000,00-Rp 17.500,00/kg.

Ikan lele menjadi sumber pendapatan utama di Kecamatan Pagelaran

Kabupaten Pringsewu. Produksi dan harga ikan lele mengalami fluktuasi dari

tahun ke tahun, hal ini yang menjadi motivasi petani untuk dapat menaikkan

produksi dari budidaya ikan lele mengingat harga ikan lele dumbo melonjak

tinggi saat ini.

Pengkajian motivasi peternak ikan lele mengacu pada teori yang dikemukakan

oleh Robbin (2008) dalam Sari (2012), yaitu teori pengukuhan yang

mengungkapkan bahwa perilaku merupakan fungsi dari konsekuensi-

konsekuensinya.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan motivasi peternak ikan lele yang

digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Sari (2012) yaitu,

tingkat kekosmopolitan(X1), tingkat pendidikan formal (X2), frekuensi

Page 49: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

33

mengikuti kegiatan penyuluhan (X3), tingkat keuntungan (X4), Umur (X5)

ketersediaan benih (X6), ketersediaan pemasaran (X7), Tingkat Pengalaman

(X8).

Sedangkan Tingkat Motivasi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu

pada penelitian Nurhidayatillah (2011), Dorongan Keluarga (Y1), Kemudahan

dalam Budidaya Ikan Lele (Y2) dan Harga Ikan Lele (Y3).

Adanya motivasi yang tinggi dari para peternak dalam membudidayakan ikan

lele di Kecamatan Pagelaran diharapkan adanya upaya-upaya yang dilakukan

petani agar memperoleh pendapatan yang optimaldari budidaya ikan lele

tersebut. Pendapatan yang dihasilkan adalah selisih antara penerimaan dengan

total biaya. Besarnya total biaya dan penerimaan akan mempengaruhi

besarnya pendapatan peternak ikan lele tersebut. Kerangka pemikiran motivasi

masyarakat peternak ikan lele di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu

disajikan pada Gambar 3.

Page 50: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

34

Gambar 3. Kerangka pemikiran Motivasi Masyarakat Peternak Ikan LeleKecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu

Faktor Internal (X)

Tingkat Kekosmopolitan (X1)

Faktor Eksternal (X)

Ketersediaan Benih (X6)

Motivasi Budidaya Lele (Y)

Dorongan Keluarga (Y1) Kemudahan dalam

Budidaya Ikan Lele (Y2) Harga Ikan Lele (Y3)

Tingkat Pendidikan Formal(X2)

Frekuensi MengikutiKegiatan Penyuluhan (X3)

Tingkat Keuntungan (X4)

Umur (X5)

Ketersediaan Pemasaran (X7)

Harga Ikan Lele (X8)

Page 51: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

35

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah

1. Ada hubungan yang nyata antara tingkat kekosmopolitan dengan tingkat

motivasi peternak pada penerapan budidaya ikan lele.

2. Ada hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan dengan tingkat motivasi

peternak pada penerapan budidaya ikan lele.

3. Ada hubungan yang nyata antara jumlah tanggungan keluarga dengan

tingkat motivasi peternak pada penerapan budidaya ikan lele.

4. Ada hubungan yang nyata antara tingkat keuntungan dengan tingkat

motivasi peternak pada penerapan budidaya ikan lele.

5. Ada hubungan yang nyata antara umur dengan tingkat motivasi peternak

pada penerapan budidaya ikan lele.

6. Ada hubungan yang nyata antara ketersediaan benih dengan tingkat motivasi

peternak pada penerapan budidaya ikan lele.

7. Ada hubungan yang nyata antara ketersediaan pemasaran dengan tingkat

motivasi peternak pada penerapan budidaya ikan lele.

8. Ada hubungan yang nyata antara tingkat pengalaman dengan tingkat

motivasi peternak pada penerapan budidaya ikan lele.

Page 52: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

III. METODE PENELITIAN

A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional

Definisi operasional pada penelitian ini mencakup semua aspek penelitian

yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis dan diuji sesuai

dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peubah atau variabel yang

akan diteliti meliputi tiga variabel, variabel bebas (X) yaitu faktor-faktor yang

berhubungan dengan motivasi peternak ikan lele. Variabel terikat (Y)

meliputi motivasi peternak ikan lele dalam penerapan budidaya ikan lele.

Variabel-variabel tersebut akan dijelaskan secara rinci pada penjelasan

dibawah ini:

1. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Motivasi Peternak Ikan Lele

(X1)

a. Tingkat Kekosmopotilan (X1)

Tingkat kekosmopolitan adalah sifat yang menggambarkan

keterbukaan peternak ikan lele atau responden terhadap lingkungan

yang berada di luar sistem sosialnya. Tingkat kekosmopolitan ini

dilakukan untuk mengetahui frekuensi peternak ikan lele dalam

mengadakan kontak terhadap media informasi (koran, majalah,

radio, dan televisi), maupun dengan orang lain di luar lingkungan

Page 53: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

37

(PPL, dinas pemerintah atau tokoh masyarakat) selama atau dalam

kurun waktu musim tanam terakhir dan diklasifikasikan menjadi

kurang kosmopolit dengan skor 1, cukup kosmopolit dengan skor 2,

dan kosmopolit dengan skor 3.

b. Tingkat Pendidikan Formal (X2)

Tingkat pendidikan formal adalah tahun sukses peternak ikan lele

dalam menempuh pendidikan formal yang dihitung dalam satuan

tahun berdasarkan lamanya mengikuti pendidikan formal.

Diklasifikasikan menjadi rendah, sedang, dan tinggi berdasarkan

data lapangan.

c. Frekuensi mengikuti kegiatan penyuluhan (X3)

Frekuensi mengikuti kegiatan penyuluhan adalah jumlah kehadiran

petani dalam mengikuti kegiatan penyuluhan. Frekuensi mengikuti

kegiatan penyuluhan diukur berdasarkan banyaknya (kali) kegiatan

penyuluhan yang diikuti petani padi dan diklasifikasikan menjadi

rendah, sedang, dan tinggi.

d. Tingkat Keuntungan (X4)

Tingkat keuntungan adalah hasil bersih yang diperoleh responden

dari budidaya ikan lele dalam satu kali musim panen yang diukur

dalam satuan rupiah (Rp) per meter. Pada tingkat keuntungan

diukur menggunakan kuisioner dengan skor masing-masing

pertanyaan nilai skor 1-3.

Page 54: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

38

e. Umur (X5)

Umur merupakan salah satu faktor yang berkaitan erat dengan

kemampuan peternak dalam melaksanakan kegiatan usahatani.

Pada umur dilihat dari umur peternak sendiri dan diklasifikasikan

menjadi tiga yaitu belum produktif, produktif dan tidak produktif..

f. Ketersediaan Benih (X6)

Ketersediaan benih adalah ketersedianya yang dirasakan peternak

dalam memperoleh benih ikan lele. Kemudahan memperoleh benih

diukur berdasarkan tempat memperoleh benih dan memperoleh

benih, diklasifikasikan menjadi sulit, sedang dan mudah

berdasarkan data lapangan.

g. Ketersediaan Pemasaran (X7)

Kemudahan dalam pemasaran adalah kemudahan petani dalam

memasarkan hasil panen ikan lele. Kemudahan dalam pemasaran

diukur berdasarkan kemudahan yang dirasakan peternak dalam

pemasaran ikan lele dan diklasifikasikan menjadi sulit, cukup

mudah dan mudah berdasarkan data lapangan.

h. Pengalaman dalam budidaya ikan lele (X8)

Pengalaman dalam budidaya ikan lele adalah lamanya petani dalam

budidaya ikan lele. Pada pengalaman dalam budidaya ikan lele

diukur menggunakan kuisioner dengan skor masing-masing

pertanyaan nilai skor 1-3.

Page 55: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

39

Secara rinci pengukuran dan definisi operasional faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi peternak ikan lele dalam penerapan

budidaya ikan lele (Variabel X) dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Pengukuran dan definisi operasional faktor-faktor yang mempunyaihubungan motivasi peternak ikan lele dalam penerapan budidayaikan lele

No Variabel (X) DefinisiOperasional

IndikatorPengukuran Ukuran

1. Tingkatkekosmopolitan

Sifat yangmenggambarkanketerbukaan peternakikan lele atauresponden terhadaplingkungan yangberada di luar sistemsosialnya.

Frekuensipeternak ikan leledalammengadakankontak terhadapmedia informasi(koran, majalah,dan televisi),dalam kurunwaktu musimtanam terakhir.

Tingkatkekosmopolitanpeternak ikanlele dilihat darikosmopolitdengan skor 3,cukupkosmopolitdengan skor 2,dan kurangkosmopolitdengan skor 1.

2. TingkatPendidikanFormal

Tahun sukses peternakikan lele dalammenempuh pendidikanformal.

Berdasarkanlamanyamengikutipendidikan formal(ijazah petani)

Tingkatpendidikanformal dihitungdalam lamanyapeternak dalammenempuhpendidikanformal.

3. Frekuensimengikutikegiatanpenyuluhan

Jumlah kehadiranpetani dalammengikuti kegiatanpenyuluhan.

Banyaknyakegiatanpenyuluhan yangdiikuti.

Frekuensimengikutikegiatanpenyuluhandilihat darijumlahkehadiran petanidalam selamasatu tahun,tingginyamengikutikegiatanpenyuluhandengan skor 3,cukupnya

Page 56: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

40

Tabel 7. Lanjutan

No Variabel (X)Definisi

OperasionalIndikator

Pengukuran Ukuran

3.

petani dalammengikutikegiatanpenyuluhandengan skor 2,dan rendahnyapetani dalammengikutikegiatanpenyuluhandengan skor 1.

4. TingkatKeuntungan

Hasil bersih yangdiperoleh respondendari budidaya ikan leledalam satu kali musimpanen yang diukurdalam satuan rupiah(Rp) per meter

1. Apa yangmembuatikan lelelebihmenguntungkandibandingkandengankomoditaslainnya.

2. Apakahmenguntungkan daribudidayaikan lele.

Diukur dalamsatuan skordihitung dari 1-3 danklasifikasikandalam kategorirendah, sedang,dan tinggi

5. Umur Salah satu faktor yangberkaitan erat dengankemampuan peternakdalam melaksanakankegiatan usahatani.

Berdasarkanumur respondenmembudidayakanikan lele

Diukurberdasarkan datalapangan dandiklasifikasikanmenjadiproduktif, belumproduktif.

Page 57: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

41

Tabel 7. Lanjutan

No Variabel (X) DefinisiOperasional

IndikatorPengukuran

Ukuran

6. Ketersediaanbenih

Tersedianya benihikan lele yangdirasakan peternakdalam memperolehbenih ikan lele.

1. Ketersediaanmemperolehbenih

2. Harga benihyangterjangkau

3. Lokasimemperolehbenih

Diukurberdasarkan datalapangan dandiklasifikasikanmenjadi mudah,cukup mudahdan sulit.

7. Ketersediaanpemasaran

Tersedia pasar untukmemasarkan hasil ikanlele.

1. Banyaknyapermintaanpasar

2. Lokasipemasaranyangterjangkau

3. Harga ikanlele yangtinggi

Diukurberdasarkan datalapangan dandiklasifikasikanmenjadi mudah,cukup mudahdan sulit.

8. TingkatPengalaman

Lamanya peternakdalam budidaya ikanlele.

1. Lamanyapeternakmelakukanbudidaya ikanlele

2. Tingkatkerumitanbudidaya ikanlele.

Diukurberdasarkan datalapangan dandiklasifikasikanmenjadi mudah,cukup mudahdan sulit.

Motivasi Peternak Ikan Lele dalam Penerapan Budidaya Ikan Lele

(variabel Y)

Variabel Y dalam penelitian ini adalah motivasi dalam budidaya ikan

lele. Variabel motivasi dalam budidaya ikan lele adalah umur,

pengalaman dan tingkat keuntungan. Motivasi budidaya ikan lele

diukur menggunakan skor 1-3 dan diklasifikasikan menjadi rendah,

Page 58: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

42

sedang, dan tinggi. Indikator motivasi peternak ikan lele dalam

penerapan budidaya ikan lele dalam penelitian ini, yaitu:

1) Tingkat Dorongan Keluarga (Y1)

Tingkat Dorong Keluarga adalah besarnya dorongan keluarga untuk

bekerja dalam budidaya lebih giat dan mencari cara lain berupa

beralih komoditas budidaya agar memperoleh pendapatan lebih

besar sehingga mampu mensejahterakan keluarganya. Tingkat

dorongan keluarga diukur dalam satuan skor 1-3 dan

diklasifikasikan menjadi tiga kategori rendah, cukup tinggi dan

tinggi.

2). Harga Ikan lele (Y2)

Harga ikan lele adalah nilai harga ikan lele segar setelah panen yang

berlaku di tingkat petani atau pasar pada waktu dan tempat

penelitian dilakukan. Harga ikan lele diukur dalam satuan skor 1-3

dan klasifikasi kedalam kategori yaitu, belum sesuai, cukup sesuai,

dan sangat sesuai.

3). Kemudahan dalam Budidaya Ikan Lele (Y3)

Kemudahan dalam budidaya ikan lele adalah kemudahan peternak

ikan lele dalam memperoleh berbagai jenis pengolahan baik dari

memperoleh pakan, mengelola kolam, obat untuk ikan lele.

Kemudahan dalam budidaya ikan lele diukur dalam satuan skor 1-3

dan klasifikasikan ke dalam kategori yaitu sulit, cukup mudah dan

mudah.

Page 59: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

43

Secara rinci pengukuran dan definisi operasional motivasi peternak

ikan lele dalam budidaya ikan lele (Variabel Y) dapat dilihat pada

Tabel 8.

Tabel 8. Pengukuran dan definisi operasional motivasi peternak ikan leledalam budidaya ikan lele

No Variabel (Y)Definisi

OperasionalIndikator

PengukuranUkuran

1. DoronganKeluarga

Suatu dorongan yangberasal dari luar peternakdalam menggerakkanatau membangkitkananggota kelompok agarmau membudidayakanikan lele.

1. Apa yangmendorongpeternak ikanlele dalammembudidayakan ikan lele

2. Siapa yangmendorongpeternak ikanlele dalammembudidayakan ikan lele.

Diukur dalamsatuan skordihitung dari 1-3dan klasifikasikandalam kategoritidak mendukung,cukupmendukung, dansangatmendukung.

2. Harga Ikan Lele Nilai harga ikan lelesegar setelah panen yangberlaku di tingkat petaniatau pasar pada waktudan tempat penelitiandilakukan.

1. Harga ikan lelesudah sesuaiharapan apabelum

2. Harga ikan leleselalu atautidakmengalamifluktiatif

Diukur dalamsatuan skordihitung dari 1-3dan klasifikasikandalam kategoribelum sesuai,cukup sesuai, dansangat sesuai.

3. Kemudahandalam BudidayaIkan Lele

Kemudahan peternakikan lele dalammemperoleh berbagaijenis pengolahan baikdari memperoleh pakan,mengelola kolam, obatuntuk ikan lele.

1. Pemilihanbenih ikan lele

2. Lamanyaprosespembenihanhinggapembesaranikan lele

3. Ciri-ciri ikanlele siap panen

4. Tingkatkesulitandalambudidaya ikanlele

Diukur dalamsatuan skordihitung dari 1-3dan klasifikasikandalam kategorisulit, cukupmudah danmudah.

Page 60: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

44

B. Lokasi Penelitian, Responden dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu.

Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

pertimbangan bahwa Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu daerah

yang memiliki potensi yang tinggi dalam melakukan budidaya ikan air tawar

(ikan lele). Kabupaten Pringsewu memiliki urutan tertinggi kedua setelah

Kabupaten Lampung Tengah (Tabel 2). Kecamatan Pagelaran diambil secara

sengaja dengan pertimbangan kecamatan ini merupakan sentra produksi

budidaya ikan air tawar di Kabupaten Pringsewu. Responden penelitian

adalah petani ikan lele di Kecamatan Pagelaran. Lokasi penelitian ditentukan

secara sengaja yaitu di Desa Pagelaran, Desa Lugu Sari dan Desa Panutan

dengan pertimbangan bahwa ketiga desa tersebut merupakan sentra

pembudidayaan ikan lele dumbo.

Sifat peternak ikan lele cenderung homogen dalam hal: (1) semua peternak

bermaksud menjual hasil produksinya, (2) semua peternak bermaksud untuk

mencari keuntungan, (3) semua peternak menginginkan kemudahan dalam

menjual hasil produksinya.

Responden terdiri dari peternak ikan lele. Menurut hasil prasurvei yang

dilakukan jumlah populasi peternak pembesaran ikan lele di Desa Pagelaran

sebanyak 13 orang, Desa Lugusari sebanyak 15 orang, Desa Panutan

sebanyak 7 orang dan Desa Gumuk Mas sebanyak 5 orang.

Page 61: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

45

Tabel 9. Jumlah responden motivasi peternak ikan lele dalam penerapanbudidaya ikan lele di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu

No. Desa Jumlah respondenpetani ikan lele (orang)

1. Pagelaran 132. Lugusari 153. Panutan 74 Gumuk Mas 5

Jumlah 40

Jumlah responden petani ikan lele di Kecamatan Pagelaran adalah 40 orang.

Penentuan responden untuk petani ikan lele dilakukan dengan cara sensus

yaitu semua populasi dijadikan responden dalam penelitian. Menurut

Arikunto (2002), apabila subjek penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannya merupakan responden penelitian populasi.

Waktu penelitian untuk proses prasurvei hingga proses pengambilan data

dilakukan dari bulan Mei - Juli 2018.

C. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh melalui metode survei, yaitu mewawancarai

secara langsung petani ikan lele dengan menggunakan daftar pertanyaan

(kuesioner) yang telah disediakan sebagai alat bantu pengumpulan data.

Wawancara yang lebih mendalam kepada responden juga sangat diperlukan

untuk mendapatkan informasi yang lebih detail. Responden yang

diwawancara bebas untuk menyatakan pendapat maupun gagasannya dalam

wawancara tersebut. Data sekunder diperoleh dari studi literatur, laporan-

laporan, publikasi, dan pustaka lainnya yang berhubungan dengan penelitian

ini, serta lembaga/instansi yang terkait dalam penelitian ini, seperti Badan

Page 62: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

46

Pusat Statistik, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Pringsewu, dan

lain-lain.

D. Metode Penelitian dan Pengolahan Data

Metode penelitian data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode deskriptif inferensial, sedangkan pengujian hipotesis menggunakan

analisis statistik nonparametrik korelasi Rank Spearman dengan program

SPSS 21.

Pengujian hipotesis guna melihat hubungan antara variabel X dan variabel Y,

digunakan Uji Korelasi Rank Spaerman dengan rumus (Siegel, 2011) yaitu :

= 1 − 6∑Keterangan:

: Penduga Koefisien Korelasidi : Perbedaan setiap pasangan Rankn : Jumlah responden

Pengujian dilanjutkan untuk menjaga tingkat signifikansi pengujian bila ter-

dapat rank kembar baik pada variabel X maupun pada variabel Y. Untuk itu

diperlukan faktor korelasi t dengan rumus:

= Σ + Σy + Σdi2 Σx Σyx = n − n12 − Tx= −12 −= −12

Page 63: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

47

Keterangan:∑ : Jumlah kuadrat variabel x yang dikoreksi∑ : Jumlah kuadrat variabel y yang dikoreksi∑Tx : Jumlah faktor koreksi variabel x∑ : Jumlah faktor koreksi variabel y: Faktor koreksi: Banyaknya observasi berangka sama padaa peringkat tertentu: Jumlah Sampel: Penduga korelasi Rank Spearman

Kaidah pengambilan keputusan sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikansi ≤ α (0,10), maka H0 ditolak, H1 diterima. Artinya

terdapat hubungan antara kedua variabel yang diuji.

2. Jika nilai signifikansi > α (0,10), maka H0 diterima, H1 ditolak. Artinya tidak

terdapat hubungan antara kedua variabel yang diuji.

Page 64: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

83

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang motivasi masyarakat beternak ikan lele di

Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Motivasi peternak budidaya ikan lele dalam membudidayakan ikan lele yang

masuk dalam klasifikasi tinggi adalah dorongan keluarga dan kemudahan

dalam budidaya ikan lele.

2. Faktor-faktor yang berhubungan nyata dengan motivasi membudidayakan

ikan lele adalah frekuensi mengikuti kegiatan penyuluhan, tingkat

keuntungan, dan ketersediaan benih sedangkan faktor-faktor yang tidak

mempunyai hubungan yang nyata adalah tingkat kekosmopolitan, tingkat

pendidikan, ketersediaan benih dan tingkat pengalaman.

3. Kendala-kendala yang dihadapi peternak lele dalam budidaya ikan lele yaitu

penyakit bintik putih pada ikan lele dikarenakan ketika ikan lele sudah ada

yang terkena bintik putih pada kulit ikan maka kemungkinan besar ikan

tersebut akan mati hal tersebut menyebabkan peternak mendapatkan kerugian

yang cukup besar.

Page 65: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

83

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang motivasi masyarakat membudidayakan ikan

lele di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu, maka saran yang dapat

peneliti berikan adalah sebagai berikut :

1. Petani diharapakan dapat mempertahankan dan meningkatkan motivasi

peternak dalam membudidayakan ikan lele di Kecamatan Pagelaran

Kabupaten Pringsewu.

2. Pemerintah diharapkan melakukan monitoring serta evaluasi disetiap

pelaksanaan kegiatan budidayakan ikan lele agar dapat tercapai dengan baik.

3. Bagi peneliti yang akan datang disarankan dapat meneliti tentang motivasi

peternak dalam budidaya ikan lele.

Page 66: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit PTRineka Cipta. Jakarta.

Bachtiar, Y. 2006. Pembesaran Ikan Mas di Kolam Pekarangan. AgromediaPustaka. Depok

Badan Pusat Statistik. 2015a. Luas Usaha Budidaya Subsektor Perikanan diIndonesia. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. Jakarta.

Badra, VM. 2011. Partisipasi Petani Padi Sawah dalam Program BLP di DesaNegara Ratu Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Skripsi.Universitas Lampung.

Badan Pusat Statistika. 2015b. Lampung Dalam Angka. Badan Pusat StatistikProvinsi Lampung. Bandar Lampung.

Dewiaji, T. 2011. Analisis Risiko Produksi Pembesaran Ikan Lele Dumbo di CVJumbo Bintang Lestari Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Skripsi JurusanAgribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Dinas Perikanan dan Kelautan. 2015a. Statistik Perikanan Lampung 2013. DinasPerikanan dan Kelautan Provinsi Lampung. Bandar Lampung.

________________________. 2015b. Statistik Perikanan Pringsewu 2013.Dinas Peternakan dan Kelautan Kabupaten Pringsewu. Pringsewu.

Fauzi, N. 2013. Pasti ! Panen Lele. Sahabat. Klaten.

Fitriani dan Zaini, M. 2012. Efesiensi Ekonomis Usaha Pembesaran Ikan Lele.Jurnal Ilmiah ESAI Volume 6 Nomor 2, Politeknik Negeri Lampung.Lampung.

Hamzah. B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukuran Analisis di BidangPendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.

Page 67: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

Hasibuan. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.

Hernanto, F. 1994. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. JakartaKartikaningsih, Anita. 2009. Analisis Faktor-Faktor yang MempengaruhiMotivasi Petani Dalam Berusahatani Tebu.http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/11316. Diakses tanggal 9 Januari2017

Khairiyati, F. 2011. Motivasi Petani dalam Budidaya Tanaman Kubis(Brassicaoleracea) di Pekon Campang Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus.Skripsi. Universitas Lampung.

Mahyuddin, K. 2008. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaya.Depok

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta.

Pemda Kabupaten Pringsewu, 2013. Sektor Pembangunan Potensial diKabupaten Pringsewu. www.kabpringsewu.go.id. Diakses tanggal 9Januari 2014.

Saparinto, C. 2013. Bisnis Ikan Konsumsi di Lahan Sempit: Penebar Swadaya.Jakarta.

Saptoadi. 2011. Analisa Usaha Perikanan Budidaya . Pusat Penyuluhan Kelautandan Perikanan : Kementrian Kelautan dan Perikanan.

Sari, L. 2012. Motavasi Petani Beralih Komoditas dalam Berusahatani (kasusPetani Cabai (capscum annum) di Kecamatan Seputih Banyak KabupatenLampung Tengah). Skrissi. Universitas Lampung.

Siagian P. Sondang. 2004. Teori motivasi dan Aplikasinya. Edisi 3. PT.Rineka Cipta. Jakarta

Soekartawi, Soeharjo A, Dillon J, Hardaker J. 1995. Ilmu Usahatani danPenelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. Ui Press. Jakarta.

Statistik Daerah Kabupaten Pringsewu. 2013. Luas lahan dan produksi tanamanpangan Kabupaten Pringsewu. Badan Pusat Statistik KabupatenPringsewu. Pringsewu.

Titisari, D. 2011. Analisis Risiko Produksi Pembesaran Ikan Lele Dumbo di CVJumbo Bintang Lestari Gunungsindur Kabupaten Bogor. Skripsi Jurusan

Page 68: MOTIVASI MASYARAKAT BETERNAK IKAN LELE DI ...digilib.unila.ac.id/61326/3/3. SKRIPSI TANPA BAB...Al-Azhar 2 tahun 2000, Sekolah Dasar (S D) A l-Kautsar tahun 2006, Sekolah Menengah

Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Uno, Hamzah B. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Bumi Aksara.Jakarta

Winardi. 2001. Motivasi & Pemotivasian dalam Manajemen. PT. RajaGrafindoPersada. Jakarta.