modul mata kuliah teknik perkusi geundrangkarawitan.isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2020/... ·...

14
MODUL MATA KULIAH TEKNIK PERKUSI GEUNDRANG Disusun Oleh: Surya Rahman, S.Sn., M.Sn. NIDN: 0023039201 Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini merupakan mata kuliah praktik. Mahasiswa akan mempelajari tentang pengetahuan dan wawasan tentang instrument perkusi aceh khususnya Geundrang. Dalam modul ini dijelaskan tentang sejarah geundrang itu sendiri hingga berbagai macam teknik, posisi duduk,teknik warna bunyi dan teknik memainkan geundrang. Mata kuliah ini sangat menunjang mata kuliah lain seperti: komposisi musik tradisi dan penciptaan karya tugas akhir Dosen Pengampu: Surya rahman, S.Sn., M.Sn Kode MK : MN 3403 3 SKS PRODI SENI KARAWITAN INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA ACEH

Upload: others

Post on 15-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MODUL MATA KULIAH TEKNIK PERKUSI GEUNDRANGkarawitan.isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2020/... · Dalam mengklasifikasikan sebuah alata musik, Curt Sach dan Hornbostel (1961) mengemukakan

MODUL MATA KULIAH

TEKNIK PERKUSI GEUNDRANG

Disusun Oleh: Surya Rahman, S.Sn., M.Sn. NIDN: 0023039201 Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini merupakan mata kuliah praktik. Mahasiswa akan mempelajari tentang pengetahuan dan wawasan tentang instrument perkusi aceh khususnya Geundrang. Dalam modul ini dijelaskan tentang sejarah geundrang itu sendiri hingga berbagai macam teknik, posisi duduk,teknik warna bunyi dan teknik memainkan geundrang. Mata kuliah ini sangat menunjang mata kuliah lain seperti: komposisi musik tradisi dan penciptaan karya tugas akhir Dosen Pengampu: Surya rahman, S.Sn., M.Sn Kode MK : MN 3403 3 SKS

PRODI SENI KARAWITAN INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA ACEH

Page 2: MODUL MATA KULIAH TEKNIK PERKUSI GEUNDRANGkarawitan.isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2020/... · Dalam mengklasifikasikan sebuah alata musik, Curt Sach dan Hornbostel (1961) mengemukakan

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah

memberikan rahmat dan hidayahnya serta memberikan pengetahuan sehingga

penulis dapat menyelesaikan modul “Teknik Perkusi Geundrang”. Modul ini

merupakan bahan materi, buku rujukan, buku ajar, dan sumber bacaan.

Materi dalam modul ini berisi tentang pengetahuan dan berbagai macam

teknik serta etika dalam memainkan Geundrang ini. fokus isian pembelajaran dalam

modul ini adalah pemahaman umum tentang geundrang, tune colour (warna bunyi),

organologi, serta teknik-teknik permainan geundrang..

Dalam penyusunan modul ini penulis menyadari bahwa masih banyak

kekurangan dan kesalahan, baik dari segi bahasa maupun penulisannya. Oleh

karena itu, kritikan dan saran sangat diharapkan guna perbaikan dan

penyempurnaan ke depan. Semoga tulisan ini bisa menjadi rujukan yang

bermanfaat.

Kota Jantho, Januari 2019

Page 3: MODUL MATA KULIAH TEKNIK PERKUSI GEUNDRANGkarawitan.isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2020/... · Dalam mengklasifikasikan sebuah alata musik, Curt Sach dan Hornbostel (1961) mengemukakan

iii

DAFTAR ISI

COVER DALAM.................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

BAB II PEMBELAJARAN

A. ETIKA DALAM MEMAINKAN GEUNDRANG ............................................... 4

B. TEKNIK MEMAINKAN GEUNDRANG ........................................................... 5

a) TEKNIK BRUM ....................................................................................... 6

b) TEKNIK CEK ........................................................................................... 7

c) TEKNIK PREUNG ................................................................................... 7

BAB III BAHAN LATIHAN

A. PUKULAN DASAR DALAM MEMAINKAN GEUNDRANG............................ 9

BAB IV PENUTUP

A. RANGKUMAN............................................................................................ 10

BAB V DAFTAR PUSTAKA

A. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 11

B. DAFTAR INFORMAN ................................................................................. 11

Page 4: MODUL MATA KULIAH TEKNIK PERKUSI GEUNDRANGkarawitan.isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2020/... · Dalam mengklasifikasikan sebuah alata musik, Curt Sach dan Hornbostel (1961) mengemukakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Geundrang atau gendang adalah alat musik perkusi tradisional Aceh yang termasuk dalam

keluarga two-headed atau double-headed drum. Geundrang memiliki double-membrane (kulit)

kiri dan kanan dengan memiliki frame seperti tabung, untuk memperkuat ikatan geundrang

tersebut diikat dengan menggunakan tali yang terbuat dari kulit itu sendiri. Kedua sisi geundrang

ini memiliki kulit yang berbeda antara satu sama lainnya. Perbedaan ini bertujuan untuk

memberi warna bunyi yang berbeda, kulit lembu (sapi) digunakan untuk mendapatkan suara

yang low (rendah), sedangkan untuk sisi lainnya terbuat dari kulit kambing yang bertujuan untuk

mendapatkan suara yang hight (tinggi).

Dalam mengklasifikasikan sebuah alata musik, Curt Sach dan Hornbostel (1961)

mengemukakan yaitu:

1. Idiofon, penggetar utama bunyinya adalah badan dari alat musik itu sendiri

2. Aerofon, penggetar utama bunyinya adalah udara

3. Membranofon, penggetar utama bunyinya adalah kulit dan membrane

4. Chordofon, penggetar utama bunyinya adalah senar atau dawai.

Mengacu pada teori diatas, maka geundrang ini adalah instrumen musik yang tergolong

ke dalam membranofon dikarenakan bunyinya berasal dari membrane atau kulit gendrang itu

sendiri.

Menurut Djamal Abdullah selaku seniman geundrang tersebut mengatakan: bahwa

berdasarkan catatan sejarah, kemuungkinan geundrang ini telah ada sejak zaman Hindu dan

mirip dengan instrumen dhol yang berasal dari India. Adapun menurut informasi yang

didapatkan, geundrang masuk ke Aceh dibawa oleh pedagang Islam dari Ghujarat pada akhir

abad ke XI.1

Untuk perkembangan geundrang itu sendiri, instrumen ini berkembang diwilayah Aceh

Besar dan Banda Aceh. Adapun ditemukannya alat ini di daerah lain, itu sudah dibawa oleh

kreator seni dari daerah berkembangnya alat ini. Dalam segi penggunaannya, geundrang biasa

digunakan dalam ensambel musik tradisi untuk mengiri tari-tarian seperti: tari ranup lampuan,

tari besare-sare yang komposisi alatnya terdiri dari rapa’I, geundrang, dan serune kalee.

Dalam penjabaran bentuk instrumen ini dapat dilihat secara kajian organologi alat

musiknya. Organologi merupakan ilmu tentang instrumen musik (alat musik) yang seharusnya

tidak hanya mencakup sejarah dan deskripsi instrumen saja, tetapi juga sama pentingnya

walaupun sebagai aspek yang terabaikan dalam “ilmu” instrumen musik, seperti teknik-teknik

tertentu dalam memainkan, fungsi, hiasan ( yang dibedakan dari konstruksi) dan berbagai

pendekatan tentang sosial budaya. (Hood, 1982 : 124)

1 Wawancara dengan Djamal Abdullah pada tanggal 23 November 2019

Page 5: MODUL MATA KULIAH TEKNIK PERKUSI GEUNDRANGkarawitan.isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2020/... · Dalam mengklasifikasikan sebuah alata musik, Curt Sach dan Hornbostel (1961) mengemukakan

2

Penjabaran dalam mendiskripsikan alat musik, dapat juga dikemukakan dengan

menggunakan teori Susumu Khasima (1990:174) yaitu: untuk membahas sebuah alat kita dapat

mempergunakan 2 pendekatan, yakni pendekatan structural dan fungsional. Secara structural

berupa aspek fisik instrumen musik, pengamatan, mengukur, merekam serta menggambarkan

bentuk instrumen dll. Dan secara fungsional lebih kepada fungsi instrumen tersebut dan

penggunaan bunyi yang diproduksi dalam sebuah komposisi musik.

Adapun bentuk geundrang, seperti;

Gambar 1: Geundrang

Gambar 2: Sisi Kulit Kambing (High)

Page 6: MODUL MATA KULIAH TEKNIK PERKUSI GEUNDRANGkarawitan.isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2020/... · Dalam mengklasifikasikan sebuah alata musik, Curt Sach dan Hornbostel (1961) mengemukakan

3

Gambar 3: Sisi Kulit Lembu (Low)

Gambar 4: Stik Atau Alat Pemukul

Page 7: MODUL MATA KULIAH TEKNIK PERKUSI GEUNDRANGkarawitan.isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2020/... · Dalam mengklasifikasikan sebuah alata musik, Curt Sach dan Hornbostel (1961) mengemukakan

4

II

PEMBELAJARAN

A. Etika Dalam Bermain Geundrang

Dalam bermain instrumen geundrang, ada beberapa etika yang harus diperhatikan. Etika

yang dimaksud mengenai penyikapan terhadap instrumen itu sendiri, termasuk posisi peletakan

instrumen. Posisi ini sangat menentukan kenyamanan dalam bermain. Seperti yang telah

dijelaskan, instrumen geundrang memiliki dua sisi yang berbeda ukuran, tidak ada aturan yang

menganjurkan sisi yang kecil harus di kiri atau di kanan, hal ini tergantung kenyamanan si

pemain geundrang. Pemain geundrang pada umumnya bermain dengan sisi yang besar di sebelah

kanan, sedangkan sisi yang kecil di sebelah kiri.

Seperti yang sudah dijelaskan dalam “organologi”, instrumen geundrang dianjurkan

memiliki belt (sabuk) penyangga. Ketika bermain pada posisi duduk, sabuk ini diharuskan

melingkari tubuh pemain, tepatnya sabuk harus dalam posisi diduduki (di bawah pinggul), bukan

di pinggang. Sabuk harus dalam keadaan terikat kuat dan kencang. Posisi sabuk dibawah pinggul

akan membuat instrumen geundrang tetap pada posisinya, hal ini akan berbeda jika sabuk

diposisikan pada pinggang pemain, instrumen geundrang akan mudah berpindah posisi ke kanan

ataupun ke kiri, akibatnya kenyamanan dalam bermain akan berkurang. Posisi yang dimaksud

dapat dilihat pada foto berikut:

Gambar 5: Posisi Sabuk Geundrang

Posisi duduk pemain mirip dengan posisi duduk bersila, hanya saja kaki tidak dilipat.

Kaki yang satu harus berada di depan kaki lainnya. Aturan kaki ini juga tidak diatur, tergantung

ukuran sisi membran instrumen geundrang. Jika sisi yang lebih kecil berada di kiri, maka kaki

kanan harus berada di depan kaki kiri, begitu juga sebaliknya. Sisi yang memiliki ukuran besar

diletakkan di atas paha mendekati lutut, sedangkan sisi yang kecil diletakkan pada sisi kaki

bagian dalam. Posisi ini dapat dilihat pada foto berikut:

Page 8: MODUL MATA KULIAH TEKNIK PERKUSI GEUNDRANGkarawitan.isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2020/... · Dalam mengklasifikasikan sebuah alata musik, Curt Sach dan Hornbostel (1961) mengemukakan

5

Gambar 6: Posisi Duduk (Tampak Depan)

Gambar 7: Posisi Duduk (Tampak Samping)

Seperti yang telah diketahui, instrumen geundrang memiliki lubang kecil pada badan

geundrang. Ketika bermain geundrang, lubang ini dianjurkan menghadap ke arah depan. Posisi

lubang yang menghadap ke depan ini akan membuat instrumen geundrang menghasilkan suara

yang jelas. Pemain harus memperhatikan posisi lubang ini sebelum bermain instrumen

geundrang. Banyak kasus yang ditemui bahwa pemain geundrang pada umumnya menghiraukan

posisi lubang kecil ini, bahkan ada juga posisi lubang menghadap ke bawah, akibatnya suara

yang dihasilkan oleh instrumen geundrang tidak terdengar dengan jelas.

B. Teknik Memainkan Geundrang

Instrumen geundrang memiliki 3 (tiga) warna bunyi yang bersumber dari pukulan stik dan

tangan. Para pemain geundrang biasa menyebutkan tiga warna bunyi tersebut dengan brum, cek,

dan preung. Bunyi brum dan cek dihasilkan oleh pukulan stik, sedangkan bunyi preung

dihasilkan oleh pukulan tangan. Stik dipegang dengan satu tangan sesuai dengan posisi sisi

membran geundrang yang besar, sedangkan sisi membran yang kecil dipukul dengan telapak

tangan. Dalam memegang stik, ada beberapa teknik yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Bagian stik yang dipegang adalah bagian pangkal, namun sedikit ke tengah.

Page 9: MODUL MATA KULIAH TEKNIK PERKUSI GEUNDRANGkarawitan.isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2020/... · Dalam mengklasifikasikan sebuah alata musik, Curt Sach dan Hornbostel (1961) mengemukakan

6

2. Posisi ibu jari (jempol) harus berada di atas stik.

3. Empat jari lainnya diposisikan seperti menggenggam biasa.

4. Posisi ujung stik yang melengkung menghadap ke bawah.

Agar lebih jelas, posisi ini dapat dilihat pada foto berikut:

Gambar 8: Posisi Memegang StikGeundrang (Atas)

Gambar 9: Posisi Memegang Stik Geundrang (Samping)

a. Teknik Pukulan Brum

Dalam memainkan stik, kekuatan tangan berada pada lengan bawah dan

pergelangan tangan. Ayunkan stik ke arah tepat di tengah membran. Jangan mengayunkan

tangan terlalu tinggi/jauh, hal ini akan mengakibatkan lelah pada tangan. Untuk

menghasilkan bunyi brum, dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Bunyi brum dihasilkan oleh sisi ujung stik bagian dalam.

(foto)

2. Ayunkan stik dengan posisi ujung stik tepat pada bagian tengah membran.

3. Setelah mengenai membran, stik jangan dibiarkan menempel, stik harus spontan

di angkat kembali.

4. Ulangi langkah-langkah sebelumnya untuk menghasilkan bunyi yang sempurna.

Page 10: MODUL MATA KULIAH TEKNIK PERKUSI GEUNDRANGkarawitan.isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2020/... · Dalam mengklasifikasikan sebuah alata musik, Curt Sach dan Hornbostel (1961) mengemukakan

7

Gambar 10: Ujung Atas Stik Yang Menyentuh Kulit

b. Teknik Pukulan Cek

Pada dasarnya, teknik pukulan untuk menghasilkan bunyi cek sama dengan teknik

pukulan bunyi brum, hanya saja bunyi cek dihasilkan oleh bagian sisi dalam ujung stik yang

melengkung. Untuk menghasilkan bunyi cek, dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Bunyi cek dihasilkan oleh sisi bagian dalam ujung stik yang melengkung,

tepatnya sedikit ke ujung lengkungan kayu.

2. Putar lengan bawah dengan posisi sedikit keluar. Hal ini bertujuan untuk

membentuk sudut lebih kurang 45o antara ujung stik yang melengkung dengan

membran geundrang.

3. Ayunkan stik dengan posisi tepat pada bagian tengah membran.

4. Setelah mengenai membran, stik tetap dipertahankan menempel, jangan ditarik

kembali.

5. Ulangi langkah-langkah sebelumnya untuk menghasilkan bunyi yang sempurna.

Gambar 11: Ujung Bawah Stik Menyentuh Kulit Geundrang

c. Teknik Pukulan Preung

Bunyi preung dihasilkan oleh pukulan telapak tangan pada membran sisi yang kecil.

Kekuatan tangan berpusat pada pergelangan dan telapak tangan. Bagian membran yang

dipukul adalah bagian tepi yang dekat dengan ring pengikat membran, sedangkan bagian

Page 11: MODUL MATA KULIAH TEKNIK PERKUSI GEUNDRANGkarawitan.isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2020/... · Dalam mengklasifikasikan sebuah alata musik, Curt Sach dan Hornbostel (1961) mengemukakan

8

telapak tangan yang digunakan lebih kurang 3

4 dari keseluruhan sisi telapak tangan. Untuk

lebih jelasnya, dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Posisi jari tangan boleh rapat boleh renggang. Tergantung kenyamanan dan

kekuatan pemain.

2. Ayunkan telapak tangan menuju ke bagian tepi membran, tepatnya bagian tepi

yang menghadap ke pemain. Ayunkan seperti gerakan menampar.

3. Pangkal ibu jari dan pangkal telapak tangan biasanya akan menyentuh bagian

kayu tepi lingkaran membran. Pada posisi ini, bagian jari lainnya diharuskan

mengenai membran akibat pantulan pangkal telapak tangan terhadap kayu

tersebut.

4. Setelah mengenai membran, telapak tangan diharuskan segera ditarik kembali,

tidak dibenarkan dibiarkan menempel pada membran.

5. Ulangi langkah-langkah sebelumnya untuk menghasilkan bunyi yang sempurna.

Gambar 13: Posisi Untuk Bunyi Preung

Dalam mengaplikasikan tiga teknik pukulan geundrang, dapat dikombinasikan menjadi

bahan latihan mandiri. Kombinasi tersebut antara lain dengan cara memainkan masing-masing

teknik secara bergantian dengan urutan sebagai berikut:

1. Brum – Cek – Preung

2. Brum – Preung – Cek

3. Cek – Brum – Preung

4. Cek – Preung – Bum

5. Preung – Brum – Cek

6. Preung – Cek – Brum

Mainkan masing-masing nomor di atas secara terus menerus. Hal ini akan membantu dalam

membiasakan merubah bunyi secara spontan. Setelah masing-masing nomor dimainkan, urutkan

mulai dari pertama hingga keenam secara bersambung tanpa terputus terus menerus.

Page 12: MODUL MATA KULIAH TEKNIK PERKUSI GEUNDRANGkarawitan.isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2020/... · Dalam mengklasifikasikan sebuah alata musik, Curt Sach dan Hornbostel (1961) mengemukakan

9

III

BAHAN LATIHAN

A. Pukulan Dasar Dalam Latihan Geundrang

Dalam proses latihan instrumen geundrang, terdapat beberapa kombinasi pukulan yang

dibagi menjadi empat pola ritme, yaitu cek 1, cek 2, cek 3, dan musik kosong. Keempat pola ritme

ini bukanlah pola tradisi dari instrumen geundrang ini, akan tetapi pola ini diberikan untuk

mempermudah dalam memainkan dan mencari warna bunyi geundrang. Pola ini diharapkan dapat

membantu pemain dalam mempelajari dan mengasah kemampuan bermain instrumen geundrang.

Perbedaan antara cek 1,2,3 terdapat pada jumlah bunyi cek pada masing-masing pola sesuai

dengan penamaannya, sedangkan musik kosong merupakan kombinasi tiga warna bunyi yang

disusun menjadi sebuah pola ritme tertentu yang biasa digunakan untuk pemanasan (farming up)

sebelum pertunjukan.

Untuk melatih kemampuan bermain geundrang, dapat mengikuti langkah-langkah

berikut ini:

1. Mainkan pola cek 1 secara terus menerus.

2. Mainkan pola cek 2 secara terus menerus.

3. Mainkan pola cek 3 secara terus menerus.

4. Mainkan gabungan pola cek 1, cek 2, cek 3 secara terus menerus.

5. Mainkan pola musik kosong secara terus menerus.

Page 13: MODUL MATA KULIAH TEKNIK PERKUSI GEUNDRANGkarawitan.isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2020/... · Dalam mengklasifikasikan sebuah alata musik, Curt Sach dan Hornbostel (1961) mengemukakan

10

IV

PENUTUP

A. Rangkuman

Geundrang merupakan sebuah alat musik yang kompleks akan kegunaan dan fungsinya

dalam dunia ketradisian aceh, sehingga membuat geundrang menjadi sebuah alat yang selalu

digunakan dalam setiap perhelatan masyarakat tradisional seperti: tari-tarian, garapan musik dan

pengiring dalam setiap penyambutan tamu.

Geundrang memiliki teknik yang rumit, namun dapat dipelajari dengan baik jika

mengikuti tatacara di atas. Walapun pola tradisi masih absurd dan sangat sulit untuk di temukan,

kita bisa menggunakan beberapa tahapan dalam metode pembelajaran geundrang baik etika

permainan, teknik permainan dan bahan latihan dapat kita lakukan dalam proses pembelajaran di

mata kuliah ini.

Page 14: MODUL MATA KULIAH TEKNIK PERKUSI GEUNDRANGkarawitan.isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2020/... · Dalam mengklasifikasikan sebuah alata musik, Curt Sach dan Hornbostel (1961) mengemukakan

11

V

DAFTAR PUSTAKA

Kashima, Susumu. 1990. Ilustrasi dan Pengukuran Instrumen Musikal . Terjemahan Rizaldi

Siagian. Voices of asia. Pp.

Hornbostel, Erich M. Von and Curt Sach, 1961. Clasification of Musical Instrumen. Translate

from original Jerman by Antoni Bainen and Klause P. Wachman Berlin 1961

Hood, Mantle, 1982. The Ethnomusicologist, New Edition Kent: State University Press

DAFTAR INFORMAN:

Nama ; Djamal Abdullah

Alamat : Banda Aceh

Pekerjaan : Seniman

Topic : sejarah, teknik dan tahap latihan dalam memainkan geundrang