modul 2 perekonomian 2 sektor v2

43
MODUL 2 PANDANGAN KLASIK DAN KEYNES

Upload: tia-juniati-suryanto

Post on 24-Jun-2015

1.181 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

MODUL 2

PANDANGAN KLASIK

DAN KEYNES

Page 2: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI

Dibedakan menjadi :

1. Pandangan Klasik ( Masa sekitar Adam Smith 1776)

2. Masa Keynes (1936)

3. Masa Kini (sesudah Keynes)

Perbedaan dari aspek : Faktor yang menentukan tingkat bunga Faktor yg menentukan tingkat kegiatan ekonomi suatu

negara. Pasar tenaga kerja

Page 3: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

1. PANDANGAN KLASIK Didasarkan pada keyakinan bahwa dalam perekonomian

tidak akan terdapat kekurangan permintaan ” SUPPLY CREATES ITS OWN DEMAND” :

Corak kegiatan ekonomi SUBSISTEN Hanya terdapat dua pelaku ekonomi ( Rumah

tangga dan perusahaan ) disebut juga : Ekonomi Dua Sektor).

Kegiatan perdagangan sangat terbatas dan pada umumnya dilakukan dengan : sistem Barter.

Penerima pendapatan tidak melakukan kegiatan menabung (saving)

Page 4: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

SIRKULASI ALIRAN PENDAPATAN DLM. EKONOMI SUBSISTEN

PERUSAHAANRUMAH

TANGGA

GAJI, UPAH, SEWA, BUNGA, LABA

PENDAPATAN FAKTOR PRODUKSI

PENGELUARAN RUMAH TANGGA (KONSUMSI)

ALIRAN 1

ALIRAN 2

TENAGA KERJA, LAHAN, MODAL

BARANG DAN JASA

Page 5: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

Sirkulasi Aliran Pendapatan dalamEKONOMI MODERN

PERUSAHAAN RUMAH TANGGA

Aliran-3:TABUNGAN

Aliran 1:PENDAPATAN FAKTOR PRODUKSI

Aliran 2 :KONSUMSI RUMAH TANGGA

LEMBAGA KEUANGAN

PENANAM MODAL Aliran 4 : PINJAMAN

Aliran 5: INVESTASI

Page 6: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

Menurut Pandangan KLASIK :

1. Suku bunga ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk melakukan tabungan dan keinginan pengusaha untuk investasi. Fleksibilitas suku bunga akan menyebabkan keadaan dimana jumlah tabungan pada kesempatan kerja penuh sama dengan investasi.

2. Kekurangan permintaan dan pengangguran sifatnya hanya sementara saja, mekanisme pasar akan mengembalikan tingkat kegiatan ekonomi pada full employment karena fleksibilitas tingkat bunga, tingkat upah dan tingkat harga.

3. Fleksibilitas tingkat upah akan mewujudkan full employment. Apabila pada satu tingkat upah nominal tertentu terjadi pengangguran, akan berlaku penyesuaian dalam pasar tenaga kerja. Tingkat upah turun dan permintaan TK bertambah, pada akhirnya tingkat upah yang lebih rendah, permintaan dan penawaran TK akan seimbang, dan tercapai full employment kembali.

Page 7: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

Menurut Pandangan KLASIK : PENENTUAN TINGKAT PEREKONOMIAN

4. Berdasarkan keyakinan bahwa full employment akan selalu tercapai, maka : Tingkat output negara (Pendapatan Nasional) ditentukan oleh kemampuan faktor produksi dalam menghasilkan barang dan jasa, yang dinyatakan dalam persamaan berikut :

Y = f ( K, L, R, T ) aspek Penawaran

Dimana :K : jumlah barang modal /kapital yang tersediaL : jumlah dan kualitas TK/laborR : jumlah kekayaan alam/resourcesT : tingkat teknologi

Page 8: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

PENENTUAN SUKU BUNGA KLASIK

O TABUNGAN DANINVESTASI

SUKU BUNGA

KELEBIHAN TABUNGAN

KELEBIHAN PERMINTAAN UTK INVESTASI

r1

ro

r2

E

I

S

Io = So

Page 9: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

PENENTUAN TINGKAT UPAH KLASIKT

ING

KA

T U

PA

H

TIN

GK

AT

UP

AH

0 0

W0

W1

L0 L1

MPP=DP

W0

W1

SL0

SL1

Dl

E0

E1

N0 N1 N2Jumlah buruhJumlah kesempatan kerja

A. PERUSAHAAN B. PEREKONOMIAN

Page 10: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

2. PANDANGAN KEYNES

Keynes mengkritik pandangan Klasik dengan argumentasi sbb :

1. Tabungan bukan ditentukan oleh suku bunga tetapi oleh tingkat pendapatan masyarakat. Makin tinggi pendapatan masy. Makin tinggi tabungan.

2. Suku bunga bukan ditentukan oleh penawaran dana utk tabungan dan permintaan utk investasi, tetapi oleh permintaan dan penawaran uang.

3.Menurut Klasik, tingkat upah adalah fleksibel, menurut Keynes tingkat upah tidak fleksibel, walaupun terjadi banyak pengangguran tingkat upah tidak akan turun, dan pengangguran tetap terjadi.

Page 11: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

PANDANGAN KEYNES

4. Pendapatan nasional bukan ditentukan oleh faktor produksi yang tersedia, tetapi oleh : PENGELUARAN AGREGAT dan PERMINTAAN AGREGAT (AE) atau yang keduanya disebut sbg. PERMINTAAN EFEKTIF. Pengeluaran agregat yang terjadi selalu kurang dari pendapatan nasional potensial, dan menyebabkan pengangguran TK selalu terjadi.

5. Investasi yg dilakukan pengusaha adalah lebih kecil dari tabungan rumah tangga pada saat full-employment. Oki, pengeluaran agregat lebih kecil dari produksi barang dan jasa menimbulkan pengangguran.

Berdasarkan kritik2nya tersebut, Keynes dalam bukunya THE GENERAL THEORY OF EMPLOYMENT, INTEREST AND MONEY mengemukakan sbb :Pengeluaran agregat dibedakan menjadi 4 komponen : konsumsi RT, investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah dan ekspor.

Page 12: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

PENENTU TABUNGAN : KLASIK VS KEYNES

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 Y

Fungsi tabunganS = -40 + 0,20 Y

100

200

-40

DISSAVING

SAVING

S

140

40

b). FUNGSI TABUNGAN KEYNES

0

ro

r1

Sf

So S1

Suku bunga

Jumlah tabungan

a). FUNGSI TABUNGAN KLASIK

Page 13: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

PENENTU SUKU BUNGA: KLASIK VS KEYNES

0 Mo M1

MD

ro

r1

Eo

E1

MSo MS1

Suk

u bu

nga

Page 14: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

PENENTU KEGIATAN PEREKONOMIAN KEYNES

Kegiatan pereknomian ditentukan oleh besarnya PERMINTAAN EFEKTIF ( yaitu permintaan agregat yang disertai oleh kemampuan untuk membayar barang dan jasa.

Permintaan agregat :

1. Konsumsi RT (C)

2. Investasi Perusahaan (I) perkembangan selanjutnya, ditambah dng :

3. Pengeluaran pemerintah (G)

4. Ekspor (E).

Page 15: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

PENGELUARAN AGREGAT DAN PENENTUAN TINGKAT KEGIATAN PEREKONOMIAN

PENDAPATAN NASIONAL (triliun Rp.)

PENGELUARAN AGREGAT (triliun Rp.)

KEGIATAN EKONOMI

100 127

200 250 EKSPANSI

300 325

400 400 SEIMBANG

500 475

600 550 KONTRAKSI

700 650

Page 16: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

KESEIMBANGAN KEGIATAN PEREKONOMIAN

PENDAPATAN NASIONAL

PENGELUARAN AGREGAT

200 400 600

250

400

550

Y = AE

AE

E

A

B

C

D

0

Page 17: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

3. PANDANGAN SESUDAH KEYNES

Dapat dibedakan menjadi 4 pemikiran yaitu :

1). Monetaris.

2). Ekspektasi Rasional (Klasik Baru)

3). Segi Penawaran.

4). Keynesian Baru

Page 18: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

1). MONETARIS (Milton Friedman)

1.Sistem pasar cukup efisien dalam mengatur kegiatan ekonomi dan mampu menyebabkan perekonomian selalu beroperasi pada full employment, o.k.i. Friedman tidak menghendaki campur tangan pemerintah yg berlebihan.

2.Tidak setuju pada Keynes yg menekankan kepada peranan pengeluaran agregat dalam mempengaruhi kegiatan ekonomi, tetapi yang berperanan justru penawaran uang, yang sangat penting dlm mempengaruhi kegiatan ekonomi dan tingkat harga.

3.Kebijakan pemerintah, apabila diperlukan lebih menyukai kebijakan moneter, krn kebijakan fiskal tidak terlalu besar efeknya thd kegiatan perekonomian.

Page 19: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

2). Gol. Ekspektasi Rasional ( Klasik Baru)

Didasarkan pada 2 asumsi :1. Bahwa semua pelaku ekonomi bertindak secara rasional.2. Sesuai pendapat ahli2 Klasik oleh krn itu disebut : New

Clasical Economics; Teori Ekspektasi Rasional berpendapat bahwa semua jenis pasar beroperasi secara efisien dan dapat dengan cepat membuat penyesuaian2 terhadap perubahan yang terjadi.

Tingkat harga dan tingkat upah dapat dengan mudah mengalami perubahan, Semua pasar bersifat Persaingan sempurna, dan informasi yang lengkap akan selalu diketahui oleh semua pelaku ekonomi perekonomian selalu beroperasi pada full employment, dan kebijakan Diskresioner (moneter maupun fiscal) tidak akan mempengaruhi kegiatan ekonomi.

Page 20: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

3). Ekonomi Segi Penawaran.

Bermula dari pemikiran penasehat ekonomi masa Ronald Reagan.

Mengemukakan bahwa kebijakan moneter dan fiscal yang bersifat EKSPANSIF, akan sangat meningkatkan penggunaan tenaga kerja, dan akan diikuti oleh meningkatnya harga sehingga kedaan stagflasi akan berangsur pulih.

Kebijakan pemerintah berupa :1. Mengurangi pengeluaran pemerintah.2. Menurunkan tingkat pajak, terutama dari golongan

masyarakat yang berpendapatan tinggi.3. Penswastaan perusahaan pemerintah yg tidak penting

peranannya dalam masyarakat.4. Mendorong persaingan yg lebih sempurna di pasar

barang dan pasar faktor produksi.

Page 21: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

4). Gol KEYNESIAN BARU mendukung pendapat Keynes

Gol ini menunjukan kelemahan mekanisme pasar dalam pasar barang dan pasar faktor produksi, yg mengakibatkan penyimpangan yg berkepanjangan dari full employment ada kemungkinan berlakunya kekakuan (harga dan upah tidak fleksibel) sehingga akan terjadi kelebihan permintaan atau penawaran barang.

Khususnya di Pasar Tenaga Kerja bukanlah Pasar Persaingan sempurna, upah tidak mudah berubah, sehingga pasar tidak menjamin tercapainya kesempatan kerja penuh (Full employment).

Page 22: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

PENDEKATAN BARU dlm analisis makroekonomi Grafik AD-AS

Kurva AD dan kurva AS akan menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai, pendapatan nasional, dan tingkat kesempatan kerja dan tingkat harga yang tercapai.

* Kurva AD ditentukan oleh pengeluaran agregat (AE) dan keseimbangan permintaan dan panawaran uang.

* Sedangkan kurva AS menggambarkan jumlah barang yang akan diproduksikan dan ditawarkan sektor perusahaan pada berbagai tingkat harga.

Page 23: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

ANALISIS AD-AS PENENTUAN TINGKAT KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL

Tingkat harga

Pendapatan nasional riilO

P0

P1

P2

Y0 Yf Y2

LRAS

SRAS

AD0

AD1

AD2

Eo

E1

E2

Page 24: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

MODUL 2

PEREKONOMIAN 2 SEKTOR DAN TERJADINYA KESEIMBANGAN

Page 25: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

CIRI-CIRI : PEREKONOMIAN 2 SEKTOR(PEREK.TERTUTUP SEDERHANA)

1. Sektor perusahaan menggunakan faktor produksi yang dimiliki RT.

2. Sebagian besar pendapatan yang diterima RT digunakan untuk konsumsi.

3. Sisa pendapatan RT akan ditabung dalam institusi keuangan.

4. Perusahaan akan melakukan investasi akan meminjam tabungan ke Institusi keuangan.

Page 26: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

PENDAPATAN NASIONAL

Dilihat dari sumbernya:

Keterangan : Y = besarnya pendapatan nasional/th C = besarnya konsumsi RT/th I = besarnya investasi perusahaan /th Permintaan yang datang dari rumah tangga individu adalah

permintaan barang & jasa untuk memenuhi konsumsi kebutuhan hidupnya, jadi berupa barang KONSUMSI ( C).

Sedangkan permintaan yang berasal perusahaan umumnya ditujukan untuk membeli barang modal, karena itu disebut INVESTASI ( I )

Sedangkan I (investasi) pada model ini kita anggap sbg VARIABEL EKSOGEN, tetapi sebenarnya I merupakan fungsi dari Suku bunga, atau fungsi dari Pendapatan nasional

Y = C + I

Page 27: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

PENDAPATAN NASIONAL

Dilihat dari penggunaannya :

Keynes berpendapat : tingkat konsumsi dan tabungan terutama dipengaruhi oleh pendapatan RT.

Faktor lainnya : Harta warisan Suku bunga Kebiasaan berhemat Distribusi pendapatan Tersedia/tidaknya dana pensiun Keadaan perekonomian

Y=C+S

Page 28: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

FUNGSI KONSUMSI

MPC = c = Δ C / Δ Y MPC (marginal propensity to consume) besarnya

tambahan konsumsi (C) yang disebabkan karena tambahan Y

Nilai MPC(c) 0,5 < c ≤ 1 MPC = 1, berarti seluruh pendapatannya

digunakan untuk konsumsiMPC < 1, berarti sebagian pendapatan untuk

konsumsi, sebagian untuk ditabung.

APC ( Average Propensity to consume/hasrat konsumsi rata-rata) : adalah perbandingan besarnya konsumsi pada tiap tingkat pendapatan APC = C / Y

C = a + c Y

Page 29: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

MENEMUKAN FUNGSI KONSUMSI jika diketahui konsumsi pada 2 tingkat pendapatan nasional

0 Yn Y/th

C/th

C

C

Yn-APCn.Yn

APCn.Yn

MPC.Yn

a

Y=Y

BEP

C = (APCn – MPC) Yn + MPC.Y

Page 30: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

FUNGSI TABUNGAN

S = -a + ( 1- c ) Y = -a + s Y

MPS = s = Δ S / Δ Y

APS = S / Y

MPS (marginal propensity to save) : ialah perbandingan antara bertambahnya saving dengan bertambahnya pendapatan nasional yang mengakibatkan saving termaksud.

APS (average propensity to save) : ialah perbandingan besarnya saving dengan besarnya pendapatan nasional yg bersangkutan

Page 31: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

HUBUNGAN : Fungsi Konsumsi dengan Fungsi Saving

a

-a

45

E

C = Y

C=a+cY

S=-a+(1-c)Y

Y

C,S

•MPC + MPS = 1

•APC + APS = 1

Page 32: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

KETERANGAN GAMBAR :

a : perpotongan antara fungsi konsumsi dengan sumbu vertical C, disebut juga KONSUMSI OTONOM

c : kemiringan atau lereng fungsi konsumsi disebut juga MPC

(1-c) : disebut juga kemiringan fungsi tabungan disebut juga MPS

E : titik perpotongan antara fungsi konsumsi dengan garis penolong C = Y disebut juga titik impas (BREAK EVEN POINT), karena pada titik itu C = Y artinya semua pendapatan tepat habis dikonsumsi.

Di sebelah kiri titik E C > Y, terjadi pengurangan tabungan untuk menutup kekurangan pendapatan, atau tabungan negatif ( DISSAVING )

Di sebelah kanan titik E C < Y, terjadi konsumsi lebih kecil dari pendapatan, terjadi tabungan positif sebesar = Y – C (SAVING)

Page 33: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

PENDAPATAN NASIONAL EKUILIBRIUMPADA PEREKONOMIAN 2 SEKTOR

1). Dengan mensubstitusi fungsi konsumsi kedalam fungsi pendapatan nasional .

2). Dengan syarat ekuilibrium S = I

Y = 1 (a + I) 1-c

Page 34: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

KEADAAN EKUILIBRIUM DALAM GRAFIK

0Y/TH24080

-20

20

60

S = Y-C

C,S,I

240

200

C=20+0,75 Y

C+I=60+0,75Y

Y=C + I

BEP

Page 35: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

ANGKA PENGGANDA/MULTIPLIER investasi

Adalah bilangan dengan mana investasi harus kita kalikan, apabila kita ingin mengetahui besarnya perubahan pendapatan nasional ekuilibrium yg diakibatkan oleh perubahan investasi tersebut.

Jika investasi naik sebesar = ∆ I,

Maka angka pengganda ( k ) = ∆ Y

∆ I

∆ Y= k = 1/(1-c) = 1/(1-MPC) = 1/MPS ∆I

Page 36: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

PERUBAHAN PENDAPATAN, KONSUMSI DAN SAVING PADA EKUILIBRIUM YANG BARU

Y 1 = Y0 + k ∆I

C1 = C0 + MPC. ∆Y

S1 = S0 + MPS. ∆Y

Misal kondisi ekuilibrium awal, Yo, Co dan So. Kemudian dilakukan penambahan investasi sebesar ∆I, Maka :

Pendapatan Nas Ekuilibrium yg baru

Konsumsi ekuilibrium yg baru

Saving Ekuilibrium yg baru

Page 37: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

TUGAS KELOMPOK

Krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat telah berkembang menjadi masalah serius. Gejolak tersebut mulai mempengaruhi stabilitas ekonomi global di beberapa kawasan. Impor suatu negara merupakan ekspor bagi negara lain. Dalam hubungan yang sedemikian, dimungkinkan resesi di satu negara akan menular dan mempengaruhi secara global, karena penurunan impor di satu tempat menyebabkan tertekannya ekspor di tempat lain. Konsekuensi logis dari krisis global yang bermula di Amerika Serikat akan membuat pasar di Amerika dan Eropa akan lebih tertutup. Dampaknya terhadap sektor riil bagi negara pengekspor adalah kontraksi ekspor akibat penurunan permintaan yang kemudian memperlambat laju pertumbuhan ekonomi. Negara pengekspor akan gencar memperluas pasar di negara lain agar perekonomiannya dapat terus berjalan.Sedangkan di sisi lain pada laporan BI tahun 2007, perkembangan impor Indonesia terus meningkat terutama untuk barang konsumsi yang mengalami peningkatan 46,8% dan diperkirakan akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.

Page 38: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

TUGAS KELOMPOK (cont.)

Terkait dengan fakta yang telah diungkapkan:1. Cari data Indikator Perekonomian Makro Indonesia, salah satunya bisa

dari www.bps.go.id

2. Hitung dan analisa perkembangan tingkat konsumsi, tingkat upah, tingkat pengangguran dan tingkat bunga Indonesia 5 tahun terakhir?

3. Bagaimana dampak krisis keuangan global terhadap perkembangan tingkat konsumsi, tingkat upah, tingkat pengangguran dan tingkat bunga?

4. Bagaimana pula dampaknya pada sektor pertanian?

5. Berbagai kebijakan apa yang digunakan pemerintah untuk mengatasi dampak tersebut?

Lakukan analisa pada makalah yang kelompok Anda buat secara terstruktur dan dipresentasikan bersama kelompok Anda pada pertemuan berikutnya

Page 39: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

SOAL LATIHAN :(kumpulkan hari ini)

Produksi nasional dan pengeluaran agregat yg direncanakan spt pd tabel dibawah.Berdasarkan teori Keynes jawab pertanyaan berikut:

a. Apa yg terjadi jika pengusaha memproduksi sebanyak 400 triliun ?b. Apa yg terjadi jika produksi 1200 triliun ?c. Berapakah Pendapatan Nasional ? Mengapa sdr berpendapat demikian ?d. Gambarkan kead. ekuilibrium Pendapatan Nasional tsb !

PRODUKSI NASIONAL(triliun rp. )

PENGELUARAN AGREGAT(triliun rp.)

200 350

400 500

600 650

800 800

1000 950

1200 1100

Page 40: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

1. Diketahui fungsi konsumsi C = 90 + 0,75 YHitung besarnya C, S, APS, APC, MPS dan MPC, jika pada tingkat pendapatan Y = 0, 60, 120, 180, 240, 300, 360, 420, 480, 540.

2. Diketahui a. Pada tingkat pendapatan nasional/th Rp.100 milyar,

besarnya konsumsi Rp.95 milyar/th. b. Pada tingkat pendapatan nasional sebesar Rp.120

milyar/th, besarnya konsumsi Rp.110 milyar/th Soal : a. Carilah fungsi konsumsinya

b. Break even point terjadi pada tingkat pendapatan nasional berapa ?

SOAL LATIHAN :(kumpulkan hari ini)

Page 41: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

3). Diketahui Fungsi konsumsi C = 20 + 0,75 Y M.rp

I = 40 M.rp

Berapa :

a. Pendapatan Nas Ekuilibrium ?

b. Konsumsi Ekuilibrium ?

c. Saving ekuilibrium ?

SOAL LATIHAN :(kumpulkan hari ini)

Page 42: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

4). Diketahui : Fungsi konsumsi C = 20 + 0,75 Y m.rp

Pada periode sebelum tahun 2007 besarnya I = 40 M.rp

Pada periode sesudah tahun 2007 besarnya I = 80 M.rp

Soal :

1. Dengan menggunakan multiplier hitunglah Pendapatan Nas ekuilibrium sesudah th 2007 !

2. Hitung pula C ek dan S ek sesudah th 2007 !

SOAL LATIHAN :(kumpulkan hari ini)

Page 43: Modul 2 Perekonomian 2 Sektor v2

5). Diketahui fungsi konsumsi C = 30 +0,80 Y m.rpPeriode sebelum th 2007: I = 50 m.rpPeriode sesudah th 2007 : I = 70 m.rpDitanyakan :

1. Hitung Pendapatan Nasional break-even !2. Hitunglah Pendapatan Nas ek, C ek dan S ek pada

periode sebelum th 2007 !3. Hitunglah Pendapatan Nas ek, C ek dan S ek

pada periode sesudah th 2007 dengan multiplier Gambarkan ekuilibrium pada periode kedua !

4. Jika diketahui besarnya kapasitas produksi sesudah th 2007 sebesar 400 m.rp, berapa besar Inflationary/deflationary Gap?

SOAL LATIHAN :(kumpulkan hari ini)