mineral ogi

34
http://michaelfransiscotumbangsamba.blogspot.com/ 2011/01/laporan-mineralogi.html belum dicopy http://edwinryl13398.blogspot.com/2011/12/sifat-fisik- mineral.html MINERAL Definisi Mineral Mineral adalah zat atau benda padat dan homogen yang dihasilkan oleh alam (bersifat ) alamiah, berupa senyawa anorganik, mempunyai sifat – sifat fisik dan sifat – sifat kimia tertentu, dan pada umumnya berbentuk kristalin ( mempunyai system kristal ). Untuk menjadi mineral dalam pengertian geologi, suatu zat atau benda harus memenuhi 4 syarat : Harus berupa zat padat ( solid ) Harus terbentuk secara natural atau alami ( naturally occurred ) Harus anorganik Harus memiliki komposisi kimia tertentu Disamping arti di atas, masih ada pengertian lain tentang kata “mineral” yang berlainan dengan definisi secara geologis. Kata “mineral” pada kemasan makanan misalnya, tidak ada hubungannya dengan yang dimaksud “mineral” menurut ahli geologi maupun ahli kimia. Demikian pula halnya dengan pengertian mineral menurut ahli pertambangan. Bagi ahli pertambangan, “mineral” berarti semua yang bernilai komersial yang ditambang dari bumi.

Upload: yolando-arief

Post on 26-Jul-2015

187 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mineral Ogi

http://michaelfransiscotumbangsamba.blogspot.com/2011/01/laporan-mineralogi.htmlbelum dicopy

http://edwinryl13398.blogspot.com/2011/12/sifat-fisik-mineral.html

MINERAL

      Definisi Mineral

      Mineral adalah zat atau benda padat dan homogen yang dihasilkan oleh alam

(bersifat ) alamiah, berupa senyawa anorganik, mempunyai sifat – sifat fisik dan sifat –

sifat kimia tertentu, dan pada umumnya berbentuk kristalin ( mempunyai system

kristal ).

Untuk menjadi mineral dalam pengertian geologi, suatu zat atau benda harus

memenuhi 4 syarat :

  Harus berupa zat padat ( solid )

  Harus terbentuk secara natural atau alami ( naturally occurred )

  Harus anorganik

  Harus memiliki komposisi kimia tertentu

Disamping arti di atas, masih ada pengertian lain tentang kata “mineral” yang

berlainan dengan definisi secara geologis. Kata “mineral” pada kemasan makanan

misalnya, tidak ada hubungannya dengan yang dimaksud “mineral” menurut ahli

geologi maupun ahli kimia. Demikian pula halnya dengan pengertian mineral menurut

ahli pertambangan. Bagi ahli pertambangan, “mineral” berarti semua yang bernilai

komersial yang ditambang dari bumi.

Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari mengenai

mineral baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan antara lain

mempelajari tentang sifat – sifat fisis, sifat – sifat kimia, cara – cara terdapatnya, cara

terjadinya dan kegunaannya.

     Definisi Mineralogi Fisik

Page 2: Mineral Ogi

      Mineralogi fisik adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang sifat – sifat

fisik dari suatu mineral yang meliputi warna, perawakan kristal, kilap, kekerasan, gores,

belahan, pecahan, daya tahan terhadap pukulan, berat jenis, rasa dan bau,

kemagnetan, derajat ketransparan, dan nama mineral serta rumus kimianya.

    Sifat - Sifat Fisik Mineral        

            Sifat – sifat fisik suatu mineral sangat diperlukan di dalam pengenalan mineral

secara megaskopis, yaitu mengenal dan mendeterminasi mineral tanpa pertolongan

mikroskop. Dengan cara ini seseorang dapat mendeterminasi sekitar ratusan mineral.

Sifat – sifat suatu mineral tersebut antara lain : warna, kilap, kekerasan, cerat, belahan,

pecahan, bentuk, berat jenis, sifat dalam, kemagnetan, dan sifat – sifat lain.

      Warna ( Colour )

Warna adalah warna yang kita tangkap dengan mata apabila mineral terkena cahaya,

atau spektrum cahaya yang dipantulkan oleh mineral.

Warna mineral dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

1.  Warna idiokhromatik : apabila warna mineral selalu tetap, pada umumnya dijumpai

pada mineral  - mineral yang tidak dapat ditembus cahaya (opaque) atau berkilap

logam. Contoh : magnetite, galena, pyrolusite, dan lain – lain.

2.  Warna allokhromatik : apabila warna mineral tidak tetap tergantung pada material

pengotornya, pada umumnya dijumpai pada mineral yang tidak tembus cahaya (

trasparant/translucent ) atau berkilap non logam. Contoh: kuarsa, gypsum, kalsit, dan

lain-lain.

Beberapa mineral terkadang dinamakan menurut warnanya, seperti :

a.    Albit ( albus = putih )

b.    Klorite ( hijau )

c.    Rhodopsite ( merah )

d.    Melanite ( hitam )

e.    Erythrite ( merah darah )

      Kilap ( luster )

Page 3: Mineral Ogi

Kilap adalah kesan mineral yang akan ditunjukkan oleh pantulan cahaya yang

dikenakan padanya, atau intensitas cahaya yang dipantulkan oleh permukaan kristal.

Kilap mineral dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :

a.    Kilap logam ( metallic luster )

      Bila terkena cahaya, mineral akan memberikan kesan seperti logam.          Contoh :

galena ( abu – abu logam ), pyrite ( kuning emas ), graphite,       pyrolusite, chalcopyrite,

arsenopyrite ( putih timah ), dan lain – lain.

b.    Kilap non logam ( non metallic luster )          

Bila terkena cahaya, mineral tidak memberikan kesan seperti logam. Kilap       non

logam dapat dibedakan menjadi 7 macam, yaitu :

1.    Kilap kaca ( vitreous luster )

Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti kaca. Contoh :  kuarsa, kalsit.

2.    Kilap intan ( adamantin luster )

Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan cemerlang        seperti intan. Contoh :

intan

3.    Kilap sutera ( silky luster )

Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan sperti sutera dan pada umumnya

terdapat pada mineral yang berserat. Contoh : actinolite, gypsum.

4.    Kilap damar ( resinous luster )

Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti getah damar. Contoh :

sphalerite.

5.    Kilap mutiara ( pearly luster )

Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti mutiara atau bagian dalam dari

kulit kerang. Contoh : talk, muskovit, dolomite.

6.    Kilap lemak ( greasy luster )

Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti lemak                     atau sabun.

Contoh : talk, serpentine.

7.    Kilap tanah ( earthy luster )

Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti tanah                     

lempung.Contoh : kaolin, limonite, bauxite.

Page 4: Mineral Ogi

                      Kilap mineral penting untuk diketahui, karena sifat fisik ini dipakaii dalam

menentukan mineral yang diselidiki secara megaskopis. Untuk itu perlu dibiasakan

membedakan kilap mineral satu dengan yang lain, walaupun kadang – kadang akan

dijumpai kesulitan, karena batas kilap satu dengan yang lain tidak begitu tegas.

      Kekerasan ( hardness )

Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan secara

relatif dapat ditentukan dengan menggunakan SKALA MOHS yang dimula dari skala 1

untuk mineral terlunak sampai skala 10 untuk mineral terkeras.

Skala MOHS Mineral Skala MOHS Mineral

1 Talk 6 Feldspar

2 Gypsum 7 Quartz

3 Calcite 8 Topaz

4 Fluorite 9 Corundum

5 Apatite 10 Diamond

Tabel 2.1 Skala Mohs

                         Dalam menggunakan skala MOHS harus dimulai dari mineral yang terkeras dan

digoreskan pada bagian yang rata pada mineral yang akan diselidiki. Sebagai

pembanding juga dapat digunakan benda lain, seperti di bawah ini :

No Benda Kekerasan No Benda Kekerasan

1 Kuku jari 2,5 5 Pisau baja 5,5

2 Jarum 3,0 6 Kaca 5,5 – 6,0

3 Koin tembaga 3,5 7 Kikir baja 6,0 – 7,0

4 Paku besi 4,5 8 Amplas(kasar) 8,0 – 9,0

Tabel 2.2 Skala Alat Pembanding

Pengujian akan dihentikan apabila mineral yang kita selidiki tidak tergores oleh

benda yang paling keras. Jadi kekerasan mineral tersebut sama dengan kekerasan

benda pembanding yang digunakan untuk mengujinya.

      Cerat ( streak )

Page 5: Mineral Ogi

Cerat atau warna goresan adalah warna mineral dalam bentuk serbuk atau

goresan. Cerat dapat sama atau berbeda dengan warna mineral. Pada umumnya

warna cerat suatu mineral adalah tetap. Cerat diperoleh dengan menggoreskan mineral

pada bagian belakang dari keping porselen ( bukan bagian yang licin ). Bila mineralnya

lebih keras dari porselen, maka dapat digoreskan pada skala kekerasan yang lebih

keras dari mineral tersebut.

Contoh :          -     Belerang berwarna kuning cerah bercerat putih

kekuningan

-          Pirite berwarna kuning emas akan bercerat hitam kecoklatan.

Dengan demikian warna cerat adalah khas bagi senyawa atau mineral tertentu.

      Belahan ( cleavage )

Belahan adalah kenampakan mineral untuk membelah melalui bidang belahan

yang rata, halus, dan licin serta pada umumnya selalu berpasangan.

Belahan dapat dibedakan menjadi :

a)    Belahan sempurna ( perfect cleavage )

                          Ada bidang belahan dan mudah dibelah. Contoh : muskovit, biotit

b)    Belahan baik ( good cleavage )

                        Ada bidang belahan tetapi tidak mudah dibelah. Contoh: kalsit, ortoklas, gypsum.

c)    Belahan tidak jelas ( indistinct cleavage )

                          Bidang belahan seperti garis atau kenampakan striasi pada bidang belahannya.

Contoh : plagioklas.

d)    Belahan tidak menentu

           Tidak ada bidang belahan. Contoh : kuarsa, opal, kalsedon.

Apabila ditinjau dari arah belahannya, maka belahan dibedakan menjadi:

a)    Belahan satu arah. Contoh : muskovit

b)    Belahan dua arah. Contoh : feldspar

c)    Belahan tiga arah. Contoh : halite dan kalsit.

      Pecahan ( fracture )

        Pecahan adalah kenampakan mineral untuk pecah melalui bidang yang tidak rata,

tidak halus, tidak licin, dan tidak teratur.

Page 6: Mineral Ogi

Pecahan mineral dapat dibedakan menjadi 5, yaitu :

a)    Pecahan konkoidal ( choncoidal fracture ) : memperlihatkan gelombang yang

melengkung di permukaan, seperti kenampakan bagian luar kulit kerang atau botol

yang dipecah. Contoh : kuarsa.

b)    Pecahan berserat (Splintery/Fibrous ) : menunjukkan gejala seperti serat atau daging.

Contoh : serpentine, asbes, augit.

c)    Pecahan tidak rata ( uneven fracture ) : menunjukkan kenampakan permukaan yang

tidak teratur dan kasar. Contoh : garnet.

d)    Pecahan rata ( even fracture ) : permukaannya rata dan cukup halus. Contoh : mineral

lempung ( bentonit dan kaolin )

e)    Pecahan runcing ( hackly fracture  ) : permukaannya tidak teratur, kasar, dan ujungnya

runcing – runcing. Contoh : mineral kelompok logam native element, seperti gold,

copper.

      Bentuk

        Bentuk mineral ada 2 macam, yaitu :

                    I.  Bentuk kristalin : apabila mineral mempunyai bidang kristal yang ideal dan biasanya

terdapat pada mineral yang mempunyai bidang belahan. Bentuk mineral kristalin dapat

dibedakan lagi menjadi 3, yaitu :

a.      Bangun Kubus. Contoh : Galena, Pirit

b.      Bangun Prismatik. Contoh : Amphibol, Piroksen

c.      Bangun Dodecahedron. Contoh : Garnet

                  II.  Bentuk amorf : apabila mineral tidak mempunyai batas – batas kristal yang jelas. Contoh :

opal (SiO2), dolomite (MgCaCO3 ).

      Berat Jenis ( specific gravity )

        Berat jenis adalah perbandingan antara berat mineral di udara terhadap

volumenya di dalam air. Yang dimaksud dengan volumenya di dalam air adalah berat

volume air yang sama dengan volume mineral tersebut. Berat jenis mineral adalah tetap

apabila susunannya tetap.

        Penentuan berat jenis mineral dapat digunakan alat Timbangan Jolly, piknometer,

atau Neraca Analitik. Hasil tersebut dapat tepat apabila mineralnya dalam keadaan

Page 7: Mineral Ogi

murni, homogen, padat, dan tidak berongga serta dalam keadaan segar. Perhitungan

berat jenis memakan waktu yang lama dan juga memerlukan peralatan yang khusus.

      Sifat Dalam ( tenacity )

Sifat dalam adalah reaksi mineral terhadap gaya yang mengenainya, seperti

penekanan, pemotongan, pembengkokan, pematahan, pemukulan, maupun

penghancuran.

Sifat dalam dapat dibagi menjadi 6 macam, yaitu :

1)    Rapuh (brittle)

Bila digores menjadi tepung, tetapi bubuknya tidak meloncat ke             segala arah dan

mudah hancur. Contoh : kuarsa, kalsit, feldspar.

2)    Dapat diiris (sectile)

Dapat diiris dengan pisau dan memberikan kenampakan yang halus dan rata pada

bekas irisannya. Contoh : gypsum

3)    Dapat dipintal (ductile)

Bila mineral dapat dipintal seperti kapas. Contoh : asbes

4)    Dapat ditempa (malleable)

Bila mineral dipukul dapat menjadi lebih tipis dan melebar. Contoh :     emas dan

tembaga. Contoh : gold, copper

5)    Lentur (elastic)

Bila dibengkokkan dapat kembali seperti semula kalau dilepaskan        lagi. Contoh :

mika

6)    Fleksibel

Bila dibengkokkan dapat tetapi tidak dapat kembali seperti semula        kalau dilepaskan

lagi. Contoh : copper

     Kemagnetan

        Kemagnetan adalah sifat mineral terhadap gaya tarik magnet. Kemagnetan dapat

dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

1)    Feromagnetik : tertarik kuat oleh magnet, seperti magnetite, pyrrhotite

2)    Paramagnetik : tertarik agak kuat oleh magnet, seperti pyrite.

3)    Diamagnetik : tidak tertarik oleh magnet, seperti kuarsa, gypsum, dll.

Page 8: Mineral Ogi

Untuk melihat apakah mineral mempunya sifat magnetic atau tidak, kita

gantungkan pada seutas benang sebuah magnet dan dengan sedikit demi sedikit

mineral kita dekatkan padanya. Bila benang bergerak mendekatinya, berarti mineral

tersebut magnetic. Kuat tidaknya bisa kita lihat dari besar kecilnya sudut yang dibuat

benang terhadap garis vertical.

        Pada umumnya mineral – mineral yang mengandung unsur Fe dan Ni dalam

rumus kimianya akan bersifat magnetic.

      Sifat – sifat lain

        Adalah sifat – sifat khas yang dimiliki oleh mineral, di luar sifat – sifat fisik yang

telah diuraikan di atas.

Contohnya :

a)    Belerang : baunya menyengat seperti bau korek api

b)    Halite : rasanya asin seperti garam

c)    Grafit : membekas bila digoreskan di atas kertas

        Disamping sifat – sifat fisik mineral yang telah diuraikan di atas, sifat fisik yang lain

misalnya kelistrikan dan daya lebur.

        Sifat – sifat fisik mineral seperti warna, kilap, dan cerat merupakan sifat – sifat fisik

mineral yang ditentukan oleh penyinaran atau cahaya. Sedangkan sifat – sifat fisik

mineral seperti kekerasan, belahan, pecahan, bentuk/struktur, berat jenis, sifat dalam,

kelistrikan, dan daya lebur merupakan sifat – sifat fisik yang berhubungan erat dengan

ikatan – ikatan molekul atau atom di dalam mineral.

       Rock Forming Mineral dan Bowen’s Series

Minerals adalah bahan atau senyawa anorganik yang terbentuk secara alamiah,

padat, mempunyai komposisi, dan mempunyai sturuktur dalam/kristal tertentu.

Sedangkan bedanya dengan mineraloid ialah tidak mempunyai struktur dalam/kristal

tertentu (amorf). Menurut W.T Huang (1962) komposisi mineral pembentuk batuan

dikelompokkan menjadi tiga kelompok mineral, yaitu:

I. MINERAL UTAMA (Essensial Mineral)

Page 9: Mineral Ogi

Mineral-mineral ini terbentuk langsung dari kristalisasi magma dan kehadirannya

sangat menentukkan dalam penamaan batuan. mineral utama dapat dilihat dari deret

bowen series(1928).

Gambar 2.4 deret Bowens series

Deret Bowen menggambarkan secara umum urutan kristalisasi suatu mineral sesuai

dengan penurunan suhu [bagian kiri] dan perbedaan kandungan magma [bagian

kanan], dengan asumsi dasar bahwa semua magma berasal dari magma induk yang

bersifat basa.

Bagan serial ini kemudian dibagi menjadi dua cabang; kontinyu dan diskontinyu.

         Continuous branch [deret kontinyu]

Deret ini dibangun dari mineral feldspar plagioklas. Dalam deret kontinyu,

mineral awal akan turut serta dalam pembentukan mineral selanjutnya. Dari bagan,

plagioklas kaya kalsium akan terbentuk lebih dahulu, kemudian seiring penurunan suhu,

plagioklas itu akan bereaksi dengan sisa larutan magma yang pada akhirnya

membentuk plagioklas kaya sodium. Demikian seterusnya reaksi ini berlangsung

hingga semua kalsium dan sodium habis dipergunakan. Karena mineral awal terus ikut

bereaksi dan bereaksi, maka sangat sulit sekali ditemukan plagioklas kaya kalsium di

alam bebas.

Bila pendinginan terjadi terlalu cepat, akan terbentuk zooning pada plagioklas

[plagioklas kaya kalsium dikelilingi plagioklas kaya sodium].

Page 10: Mineral Ogi

         Discontinuous branch [deret diskontinyu]

Deret ini dibangun dari mineral ferro-magnesian sillicates. Dalam deret

diskontinyu, satu mineral akan berubah menjadi mineral lain pada suhu tertentu dengan

melakukan melakukan reaksi terhadap sisa larutan magma. Bowen menemukan bahwa

pada suhu tertentu, akan terbentuk olivin, yang jika diteruskan akan bereaksi kemudian

dengan sisa  larutan magma, membentuk pyroxene. Jika pendinginan dlanjutkan, akan

dikonversi ke pyroxene,dan kemudian biotite [sesuai skema]. Deret ini berakhir ketika

biotite telah mengkristal, yang berarti semua besi dan magnesium dalam larutan

magma telah habis dipergunakan untuk membentuk mineral.

Bila pendinginan terjadi terlalu cepat dan mineral yang telah ada tidak sempat

bereaksi seluruhnya dengan sisa magma, akan terbentuk rim [selubung] yang tersusun

oleh mineral yang terbentuk setelahnya. Tulisan ini saya ambil dari

http://apitnoparagon.wordpress.com/2010/01/21/deret-reaksi-bowen-bowens-reaction-

series.

Berdasarkan warna mineral, dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu :

1)      Mineral Felsik ( mineral-mineral berwarna terang )

            Kelompok Plagioklas ( Anortit, bitownit, Labradorit, Andesin, oligoklas, Albit)

            kelompok Alkali Feldspar (ortoklas, Mikrolin, Anortoklas, Sanidin)

            Kelompok Feldspatoid (Leusit, Nefelin, Sodalit)

            Kuarsa

            Muskovit

Kelompok plagioklas dan kelompok alkali feldspar sering disebut kelompok

feldspar. catatan : Tidak semua mineral felsik berwarna terang tetapi ada mineral felsik

yang berwarna gelap yaitu, obsidian. Mineral yang berwarna terang disebabkan

banyaknya kandungan SiO2 dan jarang mengandung Fe dan Mg

2)      Mineral Mafik (mineral yang berwarna gelap)

         Olivin (Forsterite dan Fayalite)

         Piroksen, dibagi menjadi dua kelompok yaitu Orto Piroksen (Piroksen tegak) dan klino

piroksen (piroksen miring). Orto piroksen antara lain; Enstatite dan Hypersten. Klino

piroksen antara lain; Diopsit, Augit, Pigeonit, Aigirin, Spodemen, Jadeit.

         Amfibol (Hornblande, Labprobolit, Riebeokit, Glukofan)

Page 11: Mineral Ogi

         Biotit.

II. Mineral Tembahan ( Accessory Minerals)

Adalah mineral-mineral yang terbentuk oleh kristalisasi magma, terdapat dalam

jumlah yang sedikit (kurang dari 5%). kehadirannya tidak menentukan nama batuan.

Contoh dari mineral tambahan ini antara laian : ZIRKON, MAGNESIT, HEMATIT,

PYRIT, RUTIL APATIT, GARNET,SPHEN.

III. Mineral Sekunder (Secondary Minerals)

Merupakan mineral-mineral ubahan dari mineral utama, dapat dari hasil

pelapukan, reaksi hidrotermal maupun hasil metamorfosisme terhadap mineral utama.

contoh dari mineral sekunder antara lain; SERPENTIN, KALSIT, SERISIT,

KALKOPIRIT, KAOLIN, KLORIT, PIRIT.

Page 12: Mineral Ogi

http://ptbudie.wordpress.com/2010/12/23/sifat-sifat-fisikmineral/

Sifat-Sifat Fisik Mineral

 

Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan  penyusun atom-atom yang beraturan, maka setiap jenis mineral mempunyai sifat-sifat fisik/kimia tersendiri. Dengan mengenal sifat-sifat tersebut maka setiap jenis mineral dapat dikenal, sekaligus kita mengetahui susunan kimiawinya dalam batas-batas tertentu (Graha,1987)

Sifat-sifat fisik yang dimaksudkan adalah:

1. Kilap (luster)2. Warna (colour)3. Kekerasan (hardness)4. Cerat (streak)5. Belahan (cleavage)6. Pecahan (fracture)7. Bentuk (form)8. Berat Jenis (specific gravity)9. Sifat Dalam10. Kemagnetan11. Kelistrikan12. Daya Lebur Mineral

Kilap

Merupakan kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena cahaya (Sapiie, 2006)

Kilap ini secara garis besar dapat dibedakan menjadi  jenis:

a.    Kilap Logam (metallic luster): bila mineral tersebut mempunyai kilap atau kilapan seperti logam. Contoh mineral yang mempunyai kilap logam:

Gelena Pirit Magnetit Kalkopirit Grafit Hematit

Page 13: Mineral Ogi

b.    Kilap Bukan Logam (non metallic luster), terbagi atas:

Kilap Intan (adamantin luster), cemerlang seperti intan. Kilap kaca (viteorus luster), misalnya pada kuarsa dan kalsit. Kilap Sutera (silky luster), kilat yang menyeruai sutera pada umumnya terdapat pada

mineral yang mempunyai struktur serat, misalnya pada asbes, alkanolit, dan gips. Kilap Damar (resinous luster), memberi kesan seperti damar misalnya pada spharelit. Kilap mutiara (pearly luster), kilat seperti lemak atau sabun, misalnya pada

serpentin,opal dan nepelin. Kilap tanah, kilat suram seperti tanah lempung misalnya pada kaolin, bouxit dan limonit.

Kilap mineral sangat penting untuk diketahui, karena sifat fisiknya ini dapat dipakai dalam menentukan mineral secara megaskopis. Untuk itu perlu dibiasakan membedakan kilap mineral satu dengan yang lainnya, walaupun kadang-kadang akan dijumpai kesulitan karena batas kilap yang satu dengan yang lainnya tidak begitu tegas (Danisworo 1994).

Warna

Warna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, akan tetapi tidak dapat diandalkan dalam pemerian mineral karena suatu mineral dapat berwarna lebih dari satu warna, tergantung keanekaragaman komposisi kimia dan pengotoran padanya. Sebagai contoh, kuarsa dapat berwarna putih susu, ungu, coklat kehitaman atau tidak berwarna. Walau demikian ada beberapa mineral yang mempunyai warna khas, seperti:

Putih                 :  Kaolin (Al2O3.2SiO2.2H2O), Gypsum (CaSO4.H2O), Milky Kwartz (Kuarsa Susu) (SiO2)

Kuning              : Belerang (S) Emas                 : Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Ema (Au) Hijau                 :  Klorit ((Mg.Fe)5 Al(AlSiO3O10) (OH)), Malasit (Cu CO3Cu(OH)2) Biru                    :  Azurit (2CuCO3Cu(OH)2), Beril (Be3Al2 (Si6O18)) Merah                : Jasper, Hematit (Fe2O3) Coklat                : Garnet, Limonite (Fe2O3) Abu-abu           : Galena (PbS) Hitam                : Biotit (K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10)), Grafit (C), Augit

Kekerasan

Adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan nisbi suatu mineral dapat membandingkan suatu mineral terentu yang dipakai sebagai kekerasan yang standard. Mineral yang mempunyai kekerasan yang lebih kecil akan mempunyai bekas dan badan mineral tersebut. Standar kekerasan yang biasa dipakai adalah skala kekerasan yang dibuat oleh Friedrich Mohs dari Jeman dan dikenal sebagai skala Mohs. Skala Mohs mempunyai 10 skala, dimulai dari skala 1 untuk mineral terlunak sampai skala 10 untuk mineral terkeras .

Skala Kekerasan Mohs

Page 14: Mineral Ogi

Skala Kekerasan Mineral Rumus Kimia1 Talc H2Mg3 (SiO3)4

2 Gypsum CaSO4. 2H2O3 Calcite CaCO3

4 Fluorite CaF2

5 Apatite CaF2Ca3 (PO4)2

6 Orthoklase K Al Si3 O8

7 Quartz SiO2

8 Topaz Al2SiO3O8

9 Corundum Al2O3

10 Diamond C

Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas maka di bawah ini diberikan kekerasan dari alat penguji standar :

Alat Penguji Derajat Kekerasan Mohs

Kuku manusia 2,5Kawat Tembaga 3Paku 5,5Pecahan Kaca 5,5 – 6Pisau Baja 5,5 – 6Kikir Baja 6,5 – 7Kuarsa 7

Cerat

Cerat adalah warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat dapat diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping porselin atau membubuk suatu mineral kemudian dilihat warna dari bubukan tersebut. Cerat dapat sama dengan warna asli mineral, dapat pula berbeda. Warna cerat untuk mineral tertentu umumnya tetap walaupun warna mineralnya berubah-ubah. Contohnya :

Pirit :  Berwarna keemasan namun jika digoreskan pada plat porselin akan meninggalkan jejak berwarna hitam.

Hematit :  Berwarna merah namun bila digoreskan pada plat porselin akan meninggalkan jejak berwarna merah kecoklatan.

Augite :  Ceratnya abu-abu kehijauan Biotite :  Ceratnya tidak berwarna Orthoklase  :  Ceratnya putih

Warna serbuk, lebih khas dibandingkan dengan warna mineral secara keseluruhan, sehingga dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral (Sapiie, 2006).

Page 15: Mineral Ogi

Belahan

Balahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu atau lebih arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang mampu membelah yang oleh sini adalah bila mineral kita pukul dan tidak hancur, tetapi terbelah-belah menjadi bidang belahan yang licin. Tidak semua mineral mempunyai sifa ini, sehingga dapat dipakai istilah seperti mudah terbakar dan sukar dibelah atau tidak dapa dibelah. Tenaga pengikat atom di dalam di dalam sruktur kritsal tidak seragam ke segala arah, oleh sebab itu bila terdapat ikatan yang lemah melalui suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui bidang-bidang tersebut. Karena keteraturan sifat dalam mineral, maka belahan akan nampak berjajar dan teratur (Danisworo, 1994).

Contoh mineral yang mudah membelah adalah kalsit yang mempunyai tiga arah belahan sedang kuarsa tidak mempunyai belahan.  Berikut contoh mineralnya:

a. Belahan satu arah, contoh : muscovite.

b. Belahan dua arah, contoh   : feldspar.

c. Belahan tiga arah, contoh    : halit dan kalsit.

Pecahan

Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang tidak teratur apabila mineral dikenai gaya. Perbedaan pecahan dengan belahan dapat dilihat dari sifat permukaan mineral apabila memantulkan sinar. Permukaan bidang belah akan nampak halus dan dapat memantulkan sinar seperti cermin datar, sedang bidang pecahan memantulkan sinar ke segala arah dengan tidak teratur (Danisworo, 1994).

Pecahan mineral ada beberapa macam, yaitu:

Concoidal: bila memperhatikan gelombang yang melengkung di permukaan pecahan, seperti kenampakan kulit kerang atau pecahan botol. Contoh Kuarsa.

Splintery/fibrous: Bila menunjukkan gejala seperti serat, misalnya asbestos, augit, hipersten

Even: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan halus, contoh pada kelompok mineral lempung. Contoh Limonit.

Uneven: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan yang kasar, contoh: magnetit, hematite, kalkopirite, garnet.

Hackly: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan kasar tidak teratur dan runcing-runcing. Contoh pada native elemen emas dan perak.

Bentuk

Page 16: Mineral Ogi

Mineral ada yang berbentuk kristal, mempunyai bentuk teratur yang dikendalikan oleh system kristalnya, dan ada pula yang tidak. Mineral yang membentuk kristal disebut mineral kristalin. Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas disebut amorf (Danisworo, 1994).

Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas, misalnya:

a.    Bangun kubus                     : galena, pirit.

b.    Bangun pimatik                  : piroksen, ampibole.

c.    Bangun doecahedon         : garnet

Mineral amorf misalnya          : chert, flint.

Kristal dengan bentuk panjang dijumpai. Karena pertumbuhan kristal sering mengalami gangguan. Kebiasaan mengkristal suatu mineral yang disesuaikan dengan kondisi sekelilingnya mengakibatkan terjadinya bentuk-bentuk kristal yang khas, baik yang berdiri sendiri maupun di dalam kelompok-kelompok. Kelompok tersebut disebut agregasi mineral dan dapat dibedakan dalam struktur sebagai berikut:

Struktur granular atau struktur butiran yang terdiri dari butiran-butiran mineral yang mempunyai dimensi sama, isometrik. Dalam hal ini berdasarkan ukuran butirnya dapat dibedakan menjadi kriptokristalin/penerokristalin (mineral dapat dilihat dengan mata biasa). Bila kelompok kristal berukuran butir sebesar gula pasir, disebut mempunyai sakaroidal.

Struktur kolom: terdiri dari prisma panjang-panjang dan ramping. Bila prisma tersebut begitu memanjang, dan halus dikatakan mempunyai struktur fibrous atau struktur berserat. Selanjutnya struktur kolom dapat dibedakan lagi menjadi: struktur jarring-jaring (retikuler), struktur bintang (stelated) dan radier.

Struktur Lembaran atau lameler, terdiri dari lembaran-lembaran. Bila individu-individu mineral pipih disebut struktur tabuler,contoh mika. Struktur lembaran dibedakan menjadi struktur konsentris, foliasi.

Sturktur imitasi : kelompok mineral mempunyai kemiripan bentuk dengan benda lain. Mineral-mineral ini dapat berdiri sendiri atau berkelompok.

Bentuk kristal mencerminkan  struktur dalam sehingga dapat dipergunakan untuk pemerian atau pengidentifikasian mineral (Sapiie, 2006).

Berat Jenis

Adalah perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral. Cara yang umum untuk menentukan berat jenis yaitu dengan menimbang mineral tersebut terlebih dahulu, misalnya beratnya x gram. Kemudian mineral ditimbang lagi dalam keadaan di dalam air, misalnya beratnya y gram. Berat terhitung dalam keadaan di dalam air adalah berat miberal dikurangi dengan berat air yang volumenya sama dengan volume butir mineral tersebut.

Page 17: Mineral Ogi

Sifat Dalam

Adalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk mematahkan, memotong, menghancurkan, membengkokkan atau mengiris. Yang termasuk sifat ini adalah

Rapuh (brittle): mudah hancur tapi bias dipotong-potong, contoh kwarsa, orthoklas, kalsit, pirit.

Mudah ditempa (malleable): dapat ditempa menjadi lapisan tipis, seperti emas, tembaga. Dapat diiris (secitile): dapat diiris dengan pisau, hasil irisan rapuh, contoh gypsum. Fleksible: mineral berupa lapisan tipis, dapat dibengkokkan tanpa patah dan sesudah

bengkok tidak dapat kembali seperti semula. Contoh mineral talk, selenit.

Blastik: mineral berupa lapisan tipis dapat dibengkokkan tanpa menjadi patah dan dapat kembali seperti semula bila kita henikan tekanannya, contoh: muskovit.

Kemagnitan

Adalah sifat mineral terhadap gaya magnet. Diatakan sebagai feromagnetic bila mineral dengan mudah tertarik gaya magnet seperti magnetik, phirhotit. Mineral-mineral yang menolak gaya magnet disebut diamagnetic, dan yang tertarik lemah yaitu paramagnetic. Untuk melihat apakah mineral mempunyai sifat magnetik atau tidak kita gantungkan pada seutas tali/benang sebuah magnet, dengan sedikit demi sedikit mineral kita dekatkan pada magnet tersebut. Bila benang bergerak mendekati berarti mineral tersebut magnetik. Kuat tidaknya bias kita lihat dari besar kecilnya sudut yang dibuat dengan benang tersebut dengan garis vertical.

Kelistrikan

Adalah sifat listrik mineral dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu pengantar arus atau londuktor dan idak menghantarkan arus disebut non konduktor. Dan ada lagi istilah semikonduktor yaitu mineral yang bersifat sebagai konduktor dalam batas-batas tertentu.

Daya lebur mineral

Yaitu meleburnya mineral apabila dipanaskan, penyelidikannya dilakukan dengan membakar bubuk mineral dalam api. Daya leburnya dinyatakan dalam derajat keleburan.

http://miningunlam.blogspot.com/2012/01/mineralogi.html

Mineralogi adalah suatu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, diantaranya mempelajari tentang sifat - sifat fisik, cara terjadinya, cara terbentuknya, sifat - sifat kimia, dan juga kegunaannya. Mineralogi terdiri dari kata mineral dan logos. Logos yang berarti ilmu apabila digabungkan dengan mineral maka arti Mineralogi adalah Ilmu tentang Mineral.

Mineral adalah suatu zat padat yang terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk

Page 18: Mineral Ogi

secara alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal. Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal ini tergantung darimana kita meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan pengertian di bidang geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula. Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat dalam yang teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik. ( Murwanto, Helmy, dkk. 1992 )

Maka pengertian yang jelas dari batas mineral oleh beberapa ahli geologi perlu diketahui walaupun dari kenyataannya tidak ada satupun persesuaian umum untuk definisinya.Definisi mineral menurut beberapa ahli :

L.G. Berry dan B. Mason, 1959Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas batas tertentu dan mempunyai atom atom yang tersusun secara teratur.

D.G.A Whitten dan J.R.V. Brooks, 1972Mineral adalah suatu bahan padat yang secara structural homogen mempunyai komposisi kimia tertentu, dibentuk oleh proses alam yang anorganik.

A.W.R. Potter dan H. Robinson, 1977Mineral adalah suatu bahan atau zat yang homogen mempunyai komposisi kimia tertentu atau dalam batas batas dan mempunyai sifat sifat tetap, dibentuk dialam dan bukan hasil suatu kehidupan.

UU Republika Indonesia Nomor 4 Tahun 2009Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu, serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas ataupun dalam bentuk yang padu.

Sifat - Sifat Fisik Mineral

WarnaWarna adalah suatu yang kita tangkap dengan mata apabila mineral terkena oleh cahaya atau spektrum cahaya yang dipantulkan oleh mineral itu sendiri. Warna penting untuk membedakan antara warna mineral yang diakibatkan oleh pengotoran dan warna asli dari mineral itu sendiri. Banyak mineral mempunyai warna yang khusus, misalnya mineral azurit yang berwarna biru dan mineral epidon yang berwarna kuning hijau, dll.Warna mineral dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

Page 19: Mineral Ogi

1. Warna Isiokhromatik : Apabila mineral mempunyai warna yang selalu tetap, pada umumnya dijumpai pada mineral - mineral, yang tidak tembus cahaya (opaque) atau berkilap logam. Contoh : Magnetit, Galena, Pirit, Pirolusit, dll.2. Warna Allokhromatik : Apabila mineral warnanya tidak tetap tergantung terhadap mineral pengotornya, pada umumnya yang dijumpai pada mineral yang tembus cahaya (transparan/translucent) atau berkilap non logam. Contoh : Kuarsa, Gipsum, Kalsit, dll.

Kilap (Luster)Kilap ditimbulkan oleh cahaya yang dipantulkan dari permukaan sebuah mineral yang erat hubungannya itu dengan sifat pemantulan dan pembiasan. Intensitas kilap tergantung dari indeks bias dari mineral, apabila semakin besar indeks bias mineral, semakin besar pula jumlah cahaya yang dipantulkan . Nilai ekonomik mineral kadang - kadang ditentukan oleh kilapnya. Macam - macam kilap antara lain :1. Kilap Logam (Metallic Luster)    Mineral - mineral opaque yang mempunyai indeks bias sama dengan tiga atau lebih. Contoh : Galena, Native Metal,  Sulfit, Pirit, dll.2. Kilap Kaca (Vitreous Luster)    Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti kaca. Contoh : Kuarsa, Kalsit, dll3. Kilap Intan (Diamond Luster)    Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan cemerlang seperti intan. Contoh : Intan4. Kilap Sutera (Silky Luster)    Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan sutera dan umumnya terdepat pada mineral yang berserat. Contoh : Asbes, Aktinolit, Gipsum, dll 5. Kilap Damar (Resinous Luster)    Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti getah damar atau kekuning - kuningan. Contoh : Spalerit, Sulfonit, dll6. Kilap Mutiara (Pearly Luster)    Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti mutiara atau bagian dalam dari kulit kerang. Contoh : Muskovit, Talk, Dolomit, dll7. Kilap Lemak (Greasy Luster)    Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti sabun. Contoh : Serpentinit, dll8. Kilap Tanah (Earthy Luster)    Bila terkena cahaya, mineral memberikan kesan seperti lempung. Contoh : Kaolin, Limonit, Pauksit, dll

CeratCerat atau warna goresan merupakan bagian dari warna di dalam mineral, tetapi dalam bentuk serbuk, dapat diperloeh dengan cara mengikir atau digesekkan di bagian belakang porselen atau ampelas.

PecahanPecahan adalah kenampakan mineral dalam keadaan pecah, cara mengetahuinya dengan melalui bidang yang tidak rata, tidak halus, tidak licin, dan tidak teratur. jenis - jenis pecahan yaitu :1. Pecahan Konkoidal    Memperlihatkan gelombang seperti kenampakan bagian luar kulit kerang atau botol yang dipecah. Contoh : Kuarsa, Kalsedon, dll

Page 20: Mineral Ogi

2. Pecahan Serat    menunjukkan kenampakan permukaan yang gejala seperti serat atau daging. Contoh : Serpentinit, Asbes, Augit, dll3. Pecahan Tidak Rata    Menunjukkan kenampakan permukaan yang tidak teratur dan kasar. 4. Pecahan Runcing    Permukaannya tidak teratur dan ujung - ujungnya runcing dan kasar.5. Pecahan Rata    Permukaannya rata dan cukup halus. Contoh : Lempung, dll

BelahanBelahan adalah kenampakan minearl untuk membelah melalui bidang yang rata, halus, dan licin, serta pada umumnya selalu berpasangan. Belahan dapat dibedakan menjadi :1. Belahan Sempurna (Perfect Cleavage)    Merupakan pecahan yang sejajar terhadap bidang dari satu belahannya dengan memperlihatkan bidang permukaan yang halus. Contoh : Biotit, Muskovit, dll2. Belahan Baik (Good Cleavage)     Merupakan mineral lebih mudah belah yang menurut bidang di dalam belahannya bila dibandingkan dengan belahannya kearah lain. Contoh : Kalsit, Orthoklas, Gipsum, dll3. Belahan Tidak Jelas (Indistinct Cleavage)    Merupakan bidang belahan seperti garis atau kenampakan striasi pada bidang belahannya. Contoh : Plagioklas, dll4. Belahan Tidak Tentu    Merupakan mineral yang tidak ada belahannya. Contoh : Kuarsa, Opal, Kalsedon, dll5. Belahan Jelas (Distinct)    Merupakan pecahan yang sesuai terhadap bidang dari suatu belahan tetapi juga terpecah kearah lain. Contoh : Hornblende6. Belahan Tidak Sempurna (Inperfect Cleavage)    Merupakan bidang belahan yang tidak rata dan juga cukup sukar untuk diamati. Contoh : Apatit, Native  Metal, dllDitinjau dari arah belahannya, maka belahan dapat dibedakan menjadi :1. Belahan satu arah

2. Belahan dua arah

Page 22: Mineral Ogi

BentukBentuk mineral ada dua macam, yaitu :1. Bentuk Kristalin    Apabila mineral mempunyai bidang yang ideal dan baisanya terdapat pada mineral yang mempunyai bidang belahan.2. Bentuk Amorf    Mineral tidak mempunyai batasan yang jelas.

Kekerasan

Page 23: Mineral Ogi

Kekerasan adalah ukuran daya tahan suatu mineral apabila permukaannya digores dengan mineral lain. Contoh : Mineral X digores dengan menggunakan Mineral Z ternyata pada permukaan mineral X tergores, maka Mineral Z lebih keras dari mineral X. Berikut tabel Skala Kekerasan mineral yang dibuat oleh Mohs.

Selain menggunakan mineral, bisa juga menggunakan alat untuk mengukur suatu kekerasan dari mineral.Kuku Jari = 2,5Jarum = 3,0Uang Logam = 3,5Paku Besi = 4,5Pisau Baja = 5,5Kaca = 5,5 - 6,0Kikir Baja = 6,0 - 7,0Ampelas = 8,0 - 9,0 

KemagnetanKemagnetan adalah sifat mineral pada gaya tarik magnet. kemagnetan dibagi menjadi tiga, yaitu:1. Ferromagnetik : tertarik kuat oleh magnet seperti magnetit dan pirotit.2. paramagnetik : tertarik lemah oleh magnet seperti pirit.3. Diamagnetik : tidak tertarik oleh magnet.

Sifat DalamSifat dalam adalah reaksi mineral terhadap gaya seperti memberi penekanan, pemotongan, pembengkokan, pematahan, atau penghancuran. Sifat dalam dibedakan menjadi enam, yaitu:1. Rapuh (Brittle)    Bila digores menjadi tepung, tetapi isinya atau bubuknya tidak pergi ke segala arah dan mudah untuk dihancurkan.2. Dapat Diiris (Sectile)    Dapat diiris dengan pisau dan juga pada kenampakannya memberikan kehalusan.3. Dapat Dipintal (Ductile)

Page 24: Mineral Ogi

    Dapat dibentuk layaknya kapas.4. Lentur (Elastic)    Bila dibengkokkan dapat kembali keseperti semula.5. Fleksible    Bila dibengkokkan tidak dapat kembali lagi keseperti semula.6. Dapat Ditempa    Bila mineral dipukul, dapat menjadi lebih tipis atau melebur. 

Berat JenisBerat Jenis adalah perbandingan dari berat mineral terhadap volumenya di dalam air.

Kelistrikan (Electricity) kelistrikan merupakan sifat dalam mineral yang berhubungan dengan arus atau aliran listrik. Sifat listrik mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:1. Konduktor, yaitu mineral yang mampu menghantarkan listrik.2. Non-Konduktor atau Isolator, yaitu suatu mineral tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Sifat Kimia Mineral

Berdasarkan sifat - sifat kimia mineral digolongkan menjadi delapan, yaitu:1. Golongan Native Element    Golongan ini dicirikan dengan hanya memiliki satu unsur kimia. Dibagi menjadi tiga, yaitu:    a. Golongan Logam. Contoh : Au, Cu, Pt, Fe, dll    b. Golongan Semi Logam. Contoh : As, B, dll    c. Golongan Non Logam. Contoh : O2  

2. Golongan Sulfida    Golongan ini dicirikan dengan adanya gugus anion, yaitu merupakan persenyawaan kimia, unsur dari sulfur bergabung pada unsur logam dan semi logam. Sulfida dilapisi oleh hidrotermal sehingga mudah untuk dioksidasi oleh sulfat. Contoh : Pirit (FeS2), Galena (PbS), dll3. Golongan Oksida dan Hidroksida    Dicirikan oleh satu gugus anion. Berdasarkan perbandingan antara logam dengan oksigen, maka golongan oksida dapat digolongkan menjadi oksida sederhana dan juga kompleks. Contoh : Kuarsa (SiO2 ) untuk oksida dan Mangan (MnO(OH)) untuk hidroksida. Golongan oksida tersusun oleh unsur - unsur yang bersenyawa dengan oksigen,. Unsur digolongan ini amat banyak dan biasanya logam berkombinasi dengan gas yang salah satunya adalah oksigen . Sifat golongan oksida berubah - ubah dan terbentuk pada lingkungan geologi dan tipe - tipe batuan yang banyak jenisnya.4. Golongan Halida    Adalah persenyawaan kimiawi dimana unsur - unsur logam bersenyawa dengan unsur - unsur yang halogen. Dalam golongan ini dicirikan adanya dominasi dari ion-ion halogen elektromagnetik. Pada umumnya memiliki berat jenis yang rendah. Contoh Halit (NaCl).5. Golongan Karbonat, Nitrat, dan Borates    Karbonat adalah persenyawaan kimia dimana satu atau lebih unsur - unsur logam atau semi logam bersenyawa dengan karbonat yang umum, terbentuk ketika kalsium bersenyawa dengan karbonat radikal. Golongan ini dicirikan oleh adanya suatu gugus anion yang kompleks, hadirnya

Page 25: Mineral Ogi

tidak stabil, rekasinya disebut fizz test. Contoh mineral karbonat antara lain adalah Kalsit (CaCO3), Dolomit (CaMg(CO3)2), aragonit (CaCO3), dll    Nitrat adalah persenyawaan kimia dimana salah satu atau lebih unsur - unsur logam atau semi logam bersenyawa dengan nitrat radikal. Sifat dari golongan ini adalah mudah larut di dalam air, bila diletakkan dalam nyala api akan melebur. Contohnya adalah soda nitrat (NaNO3)    Borates adalah persenyawaan kimia antara unsur logam persenyawaan dengan borates radikal.6. Golongan Sulfat    Sulfat adalah persenyawaan kimia yang dimana satu atau lebih unsur logam bersenyawa dengan sulfat radikal. golongan ini dicirikan dengan adanya gugus anioin S04, terbentuk dari larutan. Contohnya adalah Barit (BaSO4), Anhidrit (CaSO4), dll7. Golongan Fosfat    Fosfat adalah golongan persenyawaan kimia dimana salah satu logam bersenyawa dengan fosfat yang radikal. Golongan ini dicirikan oleh adanya gugus anioin PO4 dan pada umumnya berkilap kaca atau lemak serta cenderung lunak, rapuh, struktur kristal bagus, serta berwarna. Contoh Vivianit (Fe3(PO4)3), dll8. Golongan Silika    Silika adalah persenyawaan kimia dimana antara salah satu logam dengan salah satu dari SiO memiliki tetrahedralis solo atau berantai. Silika merupakan suatu golongan mineral yang paling besar dan sangat berlimpah keadaannya. Silika juga merupakan unsur pokok batuan beku dan metamorf. Contoh : ortoklas (KAlSi3O8).