prenatal ogi

Upload: ones-iwan

Post on 17-Oct-2015

48 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PRENATALOGI2 Nov 1 VotesA. Orientasi PrenatalogiTujuan Utama Ilmu Obstetri- Menjaga ibu hamil agar tetap sehat selama kehamilannya berlangsung dan diharapkan ibu tersebut dapat melahirkan dengan selamat. Selain anak yang dilahirkan selamat, diharapkan juga anak tersebut sehat fisik & mentalnya- Untuk menjaga agar anak dapat tumbuh kembang secara optimal. Yang mempunyai wewenang adalah Ilmu Kesehatan Anak, yang tidak lepas dari pertumbuhan janin intra uterin & saat saat kelahiran- Jembatan antar kedua cabang ilmu tersebut adalah Prenatalogi Pengertian dasar yang sering dipergunakan dalam prenatalogi antara lain :Kelahiran :Pengeluaran janin dari ibu, tanpa mengingat umur kehamilanBirth Rate :S Kelahiran 1000 pendudukPertility RateS Kelahiran hidup 1000 wanita ( 15-45th )Kelahiran Hidup :Bayi yang dilahirkan dengan menunjukkan tanda-tanda kehidupanLahir Mati :Bayi yang tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan waktu lahirKematian Neonatal Dini :Kematian bayi 6 7 hari setelah lahirKematian Neonatal Lanjut :Kematian bayi antara 7 28 hariStill Birth Rate :S Lahir mati 1000 kelahiran hidupPrenatal Mortility Rate :S lahir mati + kematian neonatal dini1000 kelahiranBB Lahir Rendah ( BBLR ) :Bayi lahir rendah dengan BB < 2500 grAbortus :Penghentian buah kehamilan pada umur kehamilan 20 mgg atau kurang atau BB < 500 grPartus Immatur :Persalinan umur kehamilan 20 28 mgg.Partus Immatur Prematur :Persalinan umur kehamilan 28 37 mgg.Hamil Aterm :Persalinan pada kehamilan 37 42 mggHamil Sanotenus :Persalinan pada kehamilan > 42 mgg.Menurut umur kehamilan bayi dapat digolongkan, sbb :- Bayi kurang bulan : Yaitu bayi yang lahir < 37 mgg- Bayi cukup bulan : Yaitu bayi yang lahir 37 42 mgg.- Bayi lebih bulan : Yaitu bayi yang lahir > 42 mgg.Kematian janin- Kematian janin dini < 20 mgg atau BB < 500 gr- Kematian janin intermediaetKematian janin pada ukuran 2028 mgg or BB = 500 1000 gr- Kematian janin lanjutKematian janin pada ukuran > 28 mgg atau BB > 1000 grB. Neonatus Normal Keadaan Umum - Bergerak aktif, simetris Keadaan Gizi- BB > 2500 gr- PB > 45 cm- Masa gestasi > 37 mgg. Posisi- Flexi tungkai dan lengan Kulit- Kemerahan dilapisi kernik kaseosa, lanugo ( rambut bayi ) Kepala dan leher- Tulang kepala sering terjadi moulage. Yaitu tulang parietal berhimpit dengan tulang occipital & frontal- Lingkar kepala 33 38 cm- Lingkar caput Succedaneum ( yang tidak normal hematom berisi darah, melalui sutura )Caput Succedaneum :- Berisi cairan limfe- Tidak melewati sutura- Terjadi peregangan Leher- Normal : Relatif lebih pendek Thorax- Normal pernafasan abdominal- Respirasi 30 60 kali/menit Abdomen- Perut sedikit cembung & lemas, hepar, lien sedikit teraba Genitalia & Kelenjar mammae- Dipengaruhi oleh hormon ibu yang melalui plasenta. Maka sering terlihat pembesaran kelenjar mammae disertai sekresi air susu, baik pada wanita ataupu laki-laki- Pada bayi wanita, sekresi vagina yang kadang-kadang berdarah ( tidak pada setiap bayi )- Scrotum relatif lebih besar- Testisnya sudah berada di scrotum ExtremitasPerhatikan gerakan spontan apakah ada tulang patah, kelumpuhan syaraf, luxasio ( perasat : Ortholoni ; yaitu dengan jari=jari pemeriksa diletakan pada trokanter bayi, ibu jari memegang femur. Dilakukan abduksi pada kedua paha. Bersamaan dengan itu kedua femur diangkat kedepan ). Bila terdapat dislokasi caput femoris akan teraba Refleks- Moro : yaitu gerakan seperti memeluk jika dirangsang- Refleks hisap : Dengan memasukan jari kedalam mulut bayi- Rooting Refleks : Yaitu bayi mencari benda yang diletakkan disekitar mulutnya- Graps Refleks yaitu dengan cara meletakkan benda pada tangan, maka akan terjadi gerakan flexi dengan kari-jariC. BBLR ( Bayi Berat Lahir Rendah )- Adalah bayi baru lahir yang BB lahirnya pada saat kehamilan < 2500 gr- Berdasarkan Masa Gestasi BBLR dibagi 2 yaitu :1. 1. Prematuritus DiniYaitu masa gestasi 27 atau 1 hari- Kern IcterusBila kadar bilirubin > 30 mg %> 20 mg %- Defisiensi B6 ( pridoxin )Kejang : - Diazepam mg/kg BB/hari- Dosis rumat : Luminal 3-5 mg/kg/hr melalui oralLuminal utk mencegah kejangG. Anemia & Penyakit pendarahan Pada NeonatusAnemia pada bayi baru lahir dapat disebabkan oleh :1. Fisiologis2. Perdarahan ( tali pusat, intrakranial )3. Hemolisis4. Produksi RBC ( eritrosit ) yang berkurang1. Fisiologis anemia, terjadi karena :- Berkurangnya produksi sistem eritropoietik- Pendeknya umur eritrosit ( RBC )- Peninggian volume darah yang diikiuti cepatnya kenaikan BB dalam 2 bulan I1. 2. Perdarahan, anemia terjadi karena perdarahan Yang terjadi pada bayi dalam kandunganEx : Solutio plasenta, plasenta previa & perdarahan feto-maternal acute ( pada ibu waktu hamil ) Terjadi pada waktu bayi lahir, contoh :- Luka pada pembuluh darah / janin plasenta waktu sectio caesaria- Robeknya pembuluh darah janin karena lepasnya tali pusat dari janin Perdarahan sesudah lahir- Perdarahan talipusat karena ikatan longgar- Perdarahan pada kepala ( cephal hematom )- Pada M. Sternocleidomastoideus terutama bayi lahir sungsang- Pada intra kranial, perdarahan dari ventrikel usus- Dari organ dalamGejala Anemi pada bayi :- Pucat, lemah, kesadaran - Cyanosis pada kaki & tangan- Takikardi- Nafas dangkal dan tidak teraturTherapi : - Vit K setiap bayi lahir- Cari penyebab- Transfusi darah1. 3. HemolisisEtiologi : - Isoimunisasi- Defek bawaan / didpt dari sel darahmerahIsoimunisasiMerupakan ketidakselarasan antara golongan darah ibi & janin ( incompatibilitas maternal-fetal ) yang disebabkan oleh perbedaan golongan darah ibuIncompatibilitas Rh85% orang kulit putih mempunyai Rh(+), 15% Rh (-). Hemolisis terjadi bila ibu punya Rh (-) & janin Rh (+), bila Rbc janin masuk kedalam peredaran ibu maka darah ibu dirangsang oleh AgRh (+) yang dari bayi membentuk AgRh (+), yang Ab ini masuk kembali kedalam darah janin melalui RBC sehingga terjadi hemolisis, dan bayi lahir dalam keadaan still birth/hidropsfoetalis dengan gejala hidropsfoetalis :- Anemia berat- Ascites- Hepatomegali- Hepatosplenomegali ( lahir hidup sebentar lalu mati )Untuk diagnosis :- Lakukan pemeriksaan golongan darah ibu & anak ( Rh Ab )- Uji Coombs test ( pada bayi lahir dengan hiperbilirubinemia, apakah ada incompatibilitas )Therapi : Transfusi tukarIncompatibilitas ABOBeberapa kemungkinan tjd inkompatibilitas ABO :Gol drh Ibu Gol drh bayiO A BA B ABB A AB75% pd ibu gol O & janin gol A/ABGejala : - Icterus terjadi 24 jam I- Pucat- Jarang terjadi hydrosephalitisTherapi : SinarH. Hiperbilirubinemia- Icterus :- Icterus fisiologik adalah icterus yang timbul pada hari ke 2 & 3 yang tidak mempunyai dasar patologis- Icterus patologik adalah icterus yang mempunyai dasar patologis yang kadar bilirubinnya punya nilai patologisKriteria Hiperbilirubinemia :- Icterus terjadi pada 24 jam I- Peningkatan konsentrasi bilirubin > 5 mg % / 24 jam- Bila bilirubun sewaktu > 10 mg% pada neonatus kurang bulan & lebih dari 12,5 mg% pada bayi cukup bulan- Icterus yang disertai proses hemolisis- Icterus yang disertai keadaan sbb :- BB < 2000 gr- Disertai masa gestasi- Asfiksia- Hipoksi- Infeksi- Bayi lahir pada trauma kepala- HipoglikemiaKERN ICTERUSAdalah suatu kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin indirect pada otak, kerusakan heparGejala Klinis :- Mata berputar-putar- Letargi- Kejang- Tidak mau menghisap- Tonus otot - Kaku kuduk & opistotonusETIOLOGI1. Produksi berlebihan melebihi kemampuan bayi untuk mengeluarkannya. Ex : Hemolisis pada Rh/ABO incompatibilitas tadi & defisiensi gangguan Pb2. Gangguan dalam proses pengikatan uptake & konjugasi hepar. Karena imaturitas hepar / gangguan fisiologis hepar, karena kurangnya substrat untuk konjugasi bilirubin, karena hipoxia & infeksi3. Gangguan transportasi. Bila dalam darah terikat dalam albumin lalu diangkut ke hepar, ikatan ini dipengaruhi oleh asam salisilat4. Gangguan dalam ekskresiObstruksi dalam / luar heparPeningkatan bilirubin indirectPenatalaksanaanPencegahan :- Pengawasan antenatal- Pemberian sulfat, obat oxitosin- Mencegah hipoxia pada bayi- Pemberian luminan pada ibu ( 1 2 hari sebelum partus )- Illuminasi ( pencahayaan ) pada bayi- Pencegahan infeksiMengatasi :- Hiperbilirubinemia diberikan luminal pada bayi agar proses conjugated dipercepat- Berikan albumin untuk mengikat bilirubin yang bebas- Foto therapi Decomposisi bilirubun- Menghancurkan bilirubin dengan sinar- Transfusi tukar1. I. Trauma Lahir- Trauma kelahiran dapat mengenai : Kepala, medula Spinalis & Saraf tepiTrauma Kepala1. Cephal Hematom- Adalah tertimbunnya darah didalam ruang subperiosteal- Lokasi terbanyak didaerah parietal & terlokalisir- Tidak melewati garis sutura kepala ( 25% diikuti oleh fraktur )- Tidak dapat sembuh sendiri dengan direabsorbsi- Persalinan sulit & berlangsung lama- Penekanan pada dinding- Darah antara tulang kepala & periosteum- Batas tegas1. 2. Perdarahan Sub Galeal- Pengumpulan darah didaerah subcutis kepala, terjadi akibat robeknya pembuluh darah subcutaneus akibat tindakan vorcheps/acum externum- Luas perdarahan tidak terpengaruh oleh sutura1. 3. Fraktur Tulang Kepala Fraktur Linier- Tidak berbahaya, dapat sembuh dalam 3 bulan diroentgen- Komplikasi berupa penonjolan arachnoid / cysta leptomeningioma Fraktur DepresiSalah satu tulang masuk kedalam- < 5 cm Tidak memerlukan tindakan khusus- > 5 cm Kompresi Kerusakan otak Reposisi1. 4. Caput Succedaneum- Adalah oedem kepala akibat kompresi kepala pada saat lahir dengan letak kepala :- Melewati garis sutura- Tanpa diobati bisa sembuh sendiri- Pitting Oedem- Cairan serisanguinus dalam subcutis- Melewati garis suturaPerdarahan Intra kranial1. Perdarahan Extradural2. Perdarahan Subdural3. Perdarahan Intracerebral- Terjadi terutama akibat asfiksia = Pembuluh darah otak rapuh- Sebagian kecil karena trauma lahir- Perdarahan akibat asfiksia karena perdarahan intracerebral & menyeluruhTrauma daerah Medulla Spinalis- 75 % terjadi pada bayi baru lahir dengan letak bokong- 25 % terjadi pada bayi baru lahir dengan letak kepalaGejala :- Bila trauma ringan hanya terjadi oedem pada med. Spinalis dengan gejala hipotonis yang menyeluruh- Trauma berat : Terjadi perdarahan intracranial yang meluas ke medulla spinalis. Dengan gejala : Tetraplegi / biplegi & gagal nafasTrauma daerah MukaTerjadi akibat penekanan N VII oleh sacrum, biasa terjadi pada persalinan letak muka.Gejala :- Kesulitan menutup mata- Kelumpuhan pada sisi yang kena. Ex : Bells PalcyTrauma Pada Plexus Brachialis, ada 2 : Erbs Dunchene ParalisisTerkena pada setinggi cervixal 5 & 6 ( 75% )Gejala :- Abduksi sendi bahu- Extensi sendi siku- Pronasi lengan- Flexi pergelangan tanganTerjadi karena kelumpuhan otot-otot deltoideus supra & infra supinatus Klumkles Paralisis- Mengenai C7, C8, T1- 25 % yang rusakGejala :- Flexi siku- Exyensi pergelangan tangan & jari ( Clow hand )- Graps Refleks (-)J. Sindrom Kesulitan Pernafasan / Respiratory Distress Syndrom ( RDS )Hampir sama dengan hyalin membran diseaseMerupakan kumpulan gejala yang terdiri dari dyspnoe / hiperpnoe, dengan :- R.R pernapsan lebih banyak 60x/menit- Cyanosis- Nafas cuping hidung- Grunting respirasi- Retraksi epigastrium, suprasternal & IntracostalEtiologi- Dari dalam paru disebabkan karena sumbatan saluran nafas, berupa kerusakan pada parenchym paru. akibatnya :- Aspirasi, penumonia, pneumonia aspirasi, pneumonia meconium- HMD Terutama pada bayi prematur ( Hyalin Membrane Disease )- Pneumothorax, pneumomediastinum- Dari luar paru, karena : Kegagalan jantung, terjadi acidosis, hernia diaphragmatika ( perut datar / cekung, dada cembung )iK. Afiksia NeonatorumAsfixia > 2 jam DistressSuatu kedaan gawat bayi berupa kegagalan bernafas secara spontan & teratur segera setelah lahir, disertai hypoxia, hyperkapnea, dan berakhir dengan acidosisEtiologi :- Faktor Ibu : Hypoxia pada ibu sehingga terjadi hypoxia pada janin Gangguan aliran darah uterus Hypotoni/ hypertoni uterus karena eklampsi Hypotensi akibat perdarahan banyak / hipertensi pada ibu ( karena eklampsia / hypotensi )- Faktor Placenta : Placenta previa asal plasenta- Faktor Fetus : Tali pusat membumbung kepala bayi keluar, tali pusat keluar / tali pusat melilit leher bayi- Faktor neonatus : Trauma persalinan & Kelainan kongenital. Terjadi perdarahan intra kranialPenilaian Klinik Aspiksia dengan Score Afgar( Berhubungan dengan keseimbangan asam basa )TandaN i l a i

012

1. Denyut jtg2. Usaha nafas ( diperut )3. Tonus otot4. Refleks5. WarnaTdk adaTdk adaLumpuh-Biru/pucat< 100Lambat/tdk teraturExtremitas sdkt flexiGerakan sedikitTubuh kemerahan, ext biru> 100Menangis kuatGerakan aktifAktif (bersin,nangis)Semua kemerahan

Nb :- Bayi mulai bernafas setelah keluar 20 dtknormal- Pernafasan teratur setelah 30 dtkNilai / Scor Afgar : - Bayi sehat 7 10- Aspixia ringan 4 6- Aspixia berat 0 3Tindakan / Resusitasi Aspiksia1. A. Airway CleaningBersihkan jalan nafas :- Mulut & hidung dibersihkan- Diisap / suction1. B. Breathing- Maouth to maouth ( Tiup 3x tanpa menark nafas )- Ambu bag ( air viva ) Tindakan ini bisa menyebabkan bayi aspiksia- Pulmotor1. C. Circulation ( Pijat Jantung )- Jika nadi dibawah 100x/menit- Pompa jantung ( pakai jempol 3x, tiup 1 x )- Infus1. D. Drugs- Sulfat atrofin ( SA ) 0,03 mg/kg BB- Adrenalin 0,1 mg / kg BB- Heilon basah ( Bicarbonat natricus ) 1 cc/kg BB1. L. Kelainan BawaanEtiologi1. Faktor Keturunan / genetik2. Khromosom3. Lingkungan. Antara lain : Radiasi, virus terutama TORCH ( Toxoplasmosis, rubella, cytomegallo virus, herpes )4. Kelainan pada ibu umur 22 -35 thCacat Bawaan yang Sering Dijumpai Labioschizis, Palatoschizis, Gematoshizis ( rahang terbelah ) Microcephali ( TORS ), Anenchepali, Enchepalocele, Meningocele, hydrochepalus ( Penyebab : Sumbatan, tumor, virus, infeksi ) Spinobipida Talipes equira vagus : Kaki bengkok pada anak 1 tahun ( tidak bisa berdiri dan jalan ) Erbs Paralisis Polidactili, Syndactili Hernia Umbilicalis Atresia Duodenum ( muntah hijau beberapa jam setelah lahir ) Pylorus Stenosis ( Muntah proyektil tidak kehijauan ) Hirscprung, megacolon terjadi aganglionosis dari segmen colon ( Menconum terhambat keluar ) baru keluar setelah colok dubur Atresia ani Hydrocolpos / hymen imferforata Terjadi retensi sekresi urine ( tidak ada himen ). Hypospadia ( urethra terdapat diatas glands penis ) epyspadia Hydrocele : Penumpukan cairan pada testis karena gagal melakukan invaginasi selama proses descendens testiculorum H. Inguinalis, H. Serotolis, Hemangioma ( Berupa bintik-bintik kemerahan, Syndrom Down ( Simien Line ) Khromosom trisomi 21 kelainan Tidak bisa dibedakan Garis tangan menyatu Turners syndrom penderita : Leher lebih pendek, dada lebar, ada oedem, telinga menonjol, rahang atas sempit, mandibula kecil Pierre Robin Syndroms, Terdiri dari :- Microgenathia ( mandibula mengecil )- Glosptosis ( lidah menonjol ke belakang )- Palatoschizis Cacat bawaan karena infeksi ( Rubella Congenital ) dengan gejala :- TORCH Virus- Mecocepali ( kepala kecil )- Katarak congenital- Tuli- Kelainan jantung- Hydroma cystika- Kembar siam