metode kerja pengaspalan bob
DESCRIPTION
Metode Kerja PengaspalanTRANSCRIPT
Cek
Mulai
Pembersihan, Pembentukan
Selesai
Pemadatan
Cek
T
T
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Bagan Alir
Jenis Pekerjaan
No. Mata Pembayaran
Satuan Pembayaram
: Penyiapan Tanah Dasar
: B.1
: M2
Tenaga Kerja : Pekerja Biasa Mandor
Material :-
Peralatan : Motor Grader Vibrator Roller Alat Bantu
Pelaksanaan : Penyiapan Tanah Dasar adalah pekerjaan
pembentukan dan pemadatana tanah/base eksisting dilaksanakan sebelum pekerjaan perkerasan berbutir agregat kelas A/B
Areal Penyiapan Tanah Dasar harus bersih dari pohon-pohon dan semak-semak, akar-akar serta tanah organik dan humus
Persiapan berupa pekerjaan pengukuran dan pembuatan acuan sementara dari patok-patok pengukuran sebagai pedoman pelaksanaan dilapangan.
Untuk melaksanakan pekerjaan Penyiapan Tanah Dasar akan digunakan alat-alat sebagai berikut:
.1. Motor Greder Pembersihan dan pembentukan
tanah dasar/base eksisting.2. Vibrator roller untuk pemadatan tanah dasar/base
eksisting.3. Sekelompok orang untuk melakukan pembersihan
dan merapikan tempat-tempat yang tidak dapat dilakukan oleh Motor Gader dengan perlengkapan alat bantu.
\
Baik
Mulai
Persiapan Base Cource dan Test JMF
Selesai
Pencampuran
Cek
T
T
Penggantian Material
Penghamparan
Pembentukan dan Pemadatan
Cek
T
T
Cek
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Bagan Alir
Jenis Pekerjaan
No. Item
Satuan Pembayaran
: Aggregat Kelas A
: C.1
: M3
Tenaga Kerja : Pekerja Biasa Mandor
Material : Material Aggregat Kelas A
Peralatan : Excavator Dump truck Motor Grader Vibrator Roller Water Tank Truck Alat Bantu
Pelaksanaan :
Pekerjaan pada seksi Agregat Kelas. B adalah lapisan paling atas sebelum pekerjaan Agregat Kelas A dilaksanakan.
Agregat Kelas A adalah lapisan Atas setelah Agregat Kelas B (eksisting), Agregat Klas A maupun Agregat Kelas B mempunyai fungsi yang sama yaitu sebagai pondasi dari pada konstruksi pekerjaan jalan.
Pembuatan Job Mix
Sebelum melakukan pemblendingan material, langkah awal adalah membuat mix design untuk campuran agregat, pembuatan job mix ini dilakukan di laboratorium dengan cara mengambil beberapa contoh material berupa bat u pecah dan sirtu saring yang diambil dari quary, di laboratorium dilakukan pengetesan secara individu untuk mengetahui berat jenis, kandungan lumpur, dan sebagainya, langkah selanjutnya
Pemblendingan Material
Material sesuai komposisi mix design diblending/dicampur menjadi satu di quary memakai Wheel Loader hingga campuran benar-benar merata, dan siap untuk di hauling ke lapangan
Penghamparan Material
Material agregat diangkut dengan memakai Dump Truck ke lokasi pekerjaan, material di dump sesuai dengan jarak dan tumpukan yang seragam dengan tujuan agar ketebalan dapat tercapai dan tidak terjadi kelebihan material disuatu tempat, material tersebut dihampar memakai Motor Grader, kemudian dipadatkan memakai Vibro Roller dan Pneumatic Tire Roller, selama proses pemadatan agar kadar air tetap optimum akan dilakukan penyiraman memakai mobil tanki air.Operasi penggilasan dimulai dari sepanjang tepi dan bergerak sedikit demi sedikit ke arah sumbu jalan, dalam arah memanjang. Pada bagian yang bersuperelevasi penggilasan dimulai dari tepi yang lebih rendah dan bergerak sedikit demi sedikit ke bagian yang lebih tinggi. Operasi penggilasan ini akan dilanjutkan sampai seluruh bekas roda mesin gilas hilang dan lapis tersebut terpadatkan secara merata.Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level permukaan dengan menggunakan alat bantu.Langkah selanjutnya adalah melakukan pengetesan terhadap kepadatan material dengan metode Sand Cone, bila kepadatan material telah tercapai maka pekerjaan selanjutnya dapat dilakukan dan bila kepadatan belum tercapai akan dilakukan pemadatan ulang hingga kepadatan memenuhi syarat spesifikasi.Selama agregat belum diberi lapisan berikutnya akan tetap dilaksanakan pemeliharaan dengan cara penyiraman agregat yang sudah selesai dihampar dan pemadatan ulang dengan jumlah lintasan pemadatan yang sedikit.
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Bagan Alir
Jenis Pekerjaan
No. Item
Satuan Pembayaran
: Lapis Resap Pengikat
: D.1
: Liter
Tenaga Kerja : Pekerja Biasa Mandor
Material : Aspal Kerosene/Minyak Tanah
Peralatan : Aspal Sprayer Compressor Alat Bantu
Pelaksanaan :Pekerjaan Lapis Resap Pengikat ini dilaksanakan pada daerah yang akan diaspal, Setelah permukaan yang akan diaspal tersebut dibentuk oleh perkerasan berbutir agregat kelas A. yang Telah dibersihkan dan keringkan dengan menggunakan Compressor. Untuk kualitas pelaksanaannya harus menutup seluruh permukaan secara merataMaterial Yang dibutuhkan :Bahan Lapis Resap Pengikat :Komposisi per liter : Aspal 0.68 Kg Kerosene/Minyak Tanah 0.37 Liter
Kerosene/Minyak Tanah dan aspal dicampur menjadi satu kedalam alat Tangki Aspal Sprayer dan dipanaskan hingga aspal mencair.
Urutan tahap Pelaksanaan Pekerjaan
a) Tahap Pembersihan
1. Permukaan yang akan di aspal yaitu di atas perkerasan berbutir agregat kelas A terlebih dahulu harus dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya dengan menggunakan Compressor dengan tujuan campuran dapat meresap secara merata kedalam agregat, pembersihan harus melewati 20 cm dari tepi bidang yang akan dilapisi.
2. Segala tonjolan benda-benda asing dipermukaan harus disingkirkan.
b) Tahap Pelapisan
1. Pelapisan dilakukan secara penyemprotan dengan alat Asphalt Sprayer setelah permukaan jalan dibersihkan. Panjang permukaan yang akan disemprot pada setiap lintasan harus diukur dan ditandai di atas perkerasan berbutir agregat klas A.
2. Campuran disemprot merata diatas seluruh permukaan, alat penyemprot harus bergerak tidak boleh kurang dari 5 m’ di muka daerah yang disemprot.
3. Harus disiapkan cadangan Aspal Pengikat sebesar 10% dari tangki aspal untuk mencegah udara yang terperangkap didalam tangki.
4. Lapisan berikutnya Lapis Perekat dapat dilaksanakan setelah usia Lapis Resap Pengikat 28 jam
Cek
Mulai
Pencampuran Material/ Persiapan Lahan
Selesai
Penghamparan
Cek
T
T
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Bagan Alir
Jenis Pekerjaan
No. Item
Satuan Pembayaran
: Lapis Perekat
: D.2
: Liter
Tenaga Kerja : Pekerja Biasa Mandor
Material : Aspal Kerosene/Minyak Tanah
Peralatan : Aspal Sprayer Compressor Alat Bantu
Pelaksanaan :Pekerjaan Lapis Perekat dilaksanakan pada permukaan yang akan diaspal atau setelah permukaan badan jalan dibentuk oleh perkerasan berbutir agregat kelas A. Sedangkan Lapis Perekat ini hanya pada permukaan perkerasan berbutir agregat kelas A yang telah diberi lapis resap pengikat dan harus benar-benar bersih dan kering dengan menggunakan compressor, untuk kualitas pelaksanaannya harus menutup seluruh permukaan secara merata.Material Yang dibutuhkan :Bahan Lapis Perekat :Komposisi per liter: Aspal 0.85 Kg Kerosene/Minyak Tanah 0.21 Liter
Air dan aspal emulsi dicampur menjadi satu kedalam alat Tangki Aspal Sprayer.
Urutan tahap Pelaksanaan Pekerjaan
a) Tahap Pembersihan
1. Permukaan yang akan di aspal yaitu di atas perkerasan berbutir agregat kelas A yang telah diberi Lapis Resap Pengikat, harus dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya dengan menggunakan Compressor dengan tujuan campuran dapat merekat secara merata antara aspal dan lapisan dibawahnya, pembersihan harus melewati 20 cm dari tepi bidang yang akan dilapisi.
2. Segala tonjolan benda-benda asing dipermukaan harus disingkirkan.
b) Tahap Pelapisan
1. Pelapisan dilakukan secara penyemprotan dengan alat Asphalt Sprayer setelah permukaan jalan dibersihkan. Luas permukaan yang akan disemprot pada setiap daerah harus diukur dan ditandai di atas perkerasan berbutir agregat kelas A yang telah diberi Lapis Resap Pengikat
2. Campuran disemprot merata diatas seluruh permukaan yang akan diaspal, alat penyemprot harus bergerak tidak boleh kurang dari 5 m’ di muka daerah yang disemprot.
3. Harus disiapkan cadangan Aspal Perekat sebesar 10% dari tangki aspal untuk mencegah udara yang terperangkap didalam tangki.
4. Lapisan berikutnya AC-BC pada daerah Lapis Perekat dapat dilaksanakan setelah selesai penyemprotan/saat itu juga.
Baik
Mulai
Persiapan Base Cource, Test JMF & Lahan
Selesai
Prod AC-BASE
Cek
TPenggantian Material
Angkut /Penghamparan
Pemadatan
Cek
Cek
TReject
T
T
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Bagan Alir
Jenis Pekerjaan
No. Item
Satuan Pembayaran
: Laston Lapis Antara (AC-BC)
: D.3
: m3
Tenaga Kerja : Pekerja Biasa Mandor
Material : Agregat Halus Agregat Kasar Aspal
Peralatan : Wheel Loader AMP Genset Dump Truck Asphal Finisher Tandem Roller Pneumatic Tire Roller Alat Bantu
Pelaksanaan :Pekerjaan Laston Lapis Antarta (AC-BC) ini merupakan Lapis penutup yang terdiri dari campuran antara Agregat Kasar, Agregat Halus, Pengisi dan Aspal dicampur, dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas di atas permukaan jalan. Pekerjaan ini dimaksudkan untuk meningkatkan keawetan dan ketahanan kelelahan pada bagian ruas badan jalan
Material Yang Dibutuhkan :
- Agregat KasarMaterial ini terdiri dari Batu Pecah atau kerikil pecah yang bertahan ayakan nomor 8 (2.36 mm) dan harus bersih, keras, awet bebas dari lempung dan memenuhi ketentuan spesifikasi.
- Agregat HalusMaterial ini terdiri dari pasir/pengayakan batu pecah dan terdiri dari bahan yang bersih, keras, bebas dari lempung atau bahan yang tidak dikehendaki, batu pecah halus yang diperoleh dari batu yang memenuhi ketentuan mutu.
- Pengisi (Filler)Bahan Pengisi (Filler) yang ditambahkan harus terdiri dari debu batu (limestone dust), bahan pengisi yang ditambahkan harus kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan dan bila diuji dengan pengayaan secara basah sesuai SK SNI M-02-1994-03 bahan yang lolos ayakan No. 200 (75 micron) tidak kurang dari 75% terhadap beratnya.
- AspalBahan aspal untuk campuran adalah Asbuton Yang Diproses yang ditentukan sesuai dengan Spesifikasi Teknik.
Urutan Tahap Pelaksanaan Pekerjaana) Produksi Campuran1. Perbandingan bahan campuran harus sesuai dengan rencana campuran, dan
pencampuran dilaksanakan sedemikian rupa sampai bahan tercampur dengan baik dan merata.
2. Agregat dipanaskan dengan temperatur maksimum 175°C bandingan bahan campuran harus sesuai dengan rencana campuran, dan pencampuran dilaksanakan sedemikian rupa sampai bahan tercampur dengan baik dan merata.
3. Agregat dipanaskan dengan temperatur max 175°C.b) Peralatan Pengangkut- Pengangkutan dilakukan dengan Dump Truck, baknya terbuat dari logam yang rapat bersih
dan rata serta sudah disemprot sedikit air sabun, minyak bakar yang tipis atau larutan kapur untuk mencegah melekatnya campuran aspal pada bak Dump Truck dan selama pengangkutan ditutup dengan terpal agar dapat melindungi campuran aspal terhadap cuaca yang terperangkap dalam tangki.
c) Penghamparan Aspal1. Penghamparan sebaiknya dimulai dari posisi terjauh dari kedudukan AMP dan berakhir
diposisi terdekat dengan AMP.2. Hamparan disesuaikan dengan tebal rencana, serta kerataan, kelandaian, elevasi serta
bentuk melintang dilakukan sesuai dengan alat penghampar (Asphalt Finisher).3. Temperatur campuran aspal saat diserahkan ke alat penghampar (asphalt finisher) dengan
temperatur dalam rentang absolut.4. Pemasokan Aspal ke dalam pencampur, suhu campuran aspal 130-150°C.
Proses Pemadatan Aspala) Pemadatan dilakukan dengan cara penggilasan yang terdiri dari 3 tahap operasi yang
berbeda yaitu :1. Langkah pertama penggilasan awal yang tujuan utamanya untuk mengatir atau
mengarahkan butiran-butiran bahan yang dipadatkan pada posisi yang cukup baik dan membentuk permukaan lapisan sesuai dengan yang disyaratkan. Pekerjaan ini dilakukan 5-10 menit atau suhu telah mencapai 110-120°C setelah penghamparan dengan menggunakan mesin penggilas Tandem Roller dengan sekali lintasan.
2. Penggilasan Kedua yang bertujuan untuk meningkatkan kepadatan yang telah dicapai pada penggilasan pertama dan memperkokoh bentuk permukaan lapisan yang dipadatkan. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan mesin penggilas Pneumatic Tire Roller.
b) Pada bagian yang lurus, penggilasan dimulai dari tepi hamparan sejajar As jalan menuju tengah.
c) Pada bagian tikungan, penggilasan dimulai dari bagian yang rendah sejajar As jalan menuju ke bagian yang lebih tinggi.
d) Pada bagian tanjakan dan penurunan harus dimulai dari yang rendah sejejar As jalan menuju ke bagian yang lebih tinggi.
e) Jumlah lintasan pada tipa tahap pemadatan ditentukan berdasarkan percobaan penggilasan.
f) Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi jalan dengan menggunakan alat bantuan
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Bagan Alir
Jenis Pekerjaan
No. Mata Pembayaran
Satuan Pembayaran
: Lapis Perekat
: 6.1 2
: Liter
Tenaga Kerja : Pekerja Biasa Mandor
Material : Aspal Emulsi Minyak tanah
Peralatan : Aspal Sprayer Compressor Alat Bantu
Pelaksanaan :Pekerjaan Lapis Perekat – Aspal Emulsi ini dilaksanakan pada permukaan badan jalan atau setelah permukaan badan jalan dibentuk oleh Laston Lapis Antara (AC-BC). Sedangkan Lapis Perekat ini hanya pada permukaan aspal AC-BC yang benar-benar bersih dan kering serta kualitas pelaksanaannya harus menutup seluruh permukaan secara merata.Material Yang dibutuhkan :Bahan Lapis Perekatt :Komposisi : Aspal Emulsi 1 bagian dan Minyak tanah 1 bagian
Minyak tanah dan aspal emulsi dicampur menjadi satu kedalam alat Tangki Aspal Sprayer.
Urutan tahap Pelaksanaan Pekerjaan
c) Tahap Pembersihan
2. Permukaan badan jalan atau aspal lama terlebih dahulu harus dibersihkan dari debu dan kotoran lainnya dengan menggunakan Compressor dengan tujuan campuran dapat meresap secara merata kedalam agregat, pembersihan harus melewati 20 cm dari tepi bidang yang akan dilapisi.
3. Segala tonjolan benda-benda asing dipermukaan harus disingkirkan.
d) Tahap Pelapisan
4. Pelapisan dilakukan secara penyemprotan dengan alat Asphalt Sprayer setelah
permukaan jalan dibersihkan. Panjang permukaan yang akan disemprot pada setiap lintasan harus diukur dan ditandai di atas agregat.
5. Aspal disemprot merata diatas seluruh permukaan, alat penyemprot harus bergerak tidak boleh kurang dari 5 m’ di muka daerah yang disemprot.
6. Harus disiapkan cadangan Aspal Perekat sebesar 10% dari tangki aspal untuk mencegah udara yang terperangkap didalam tangki.
7. Lapisan berikutnya AC-WC dapat dilaksanakan setelah usia Lapis Perekat 28 jam sedangkan untuk pelapisan AC-WC pada daerah Lapis Perekat dapat dilaksanakan setelah selesai penyemprotan/saat itu juga.
Standar Operasional Prosedur ( SOP ) Bagan Alir
Jenis Pekerjaan
No. Mata Pembayaran
Satuan Pembayaran
: Laston Lapis Aus (AC-WC)
: 6.3 (6a)
: m2
Tenaga Kerja : Pekerja Biasa Mandor
Material : Agregat Halus Agregat Kasar Aspal
Peralatan : Wheel Loader AMP Genset Dump Truck Asphal Finisher Tandem Roller Pneumatic Tire Roller Alat Bantu
Pelaksanaan :Pekerjaan Laston Lapis Aus (AC-WC) ini merupakan Lapis penutup yang terdiri dari campuran antara Agregat Kasar, Agregat Halus, Pengisi dan Aspal dicampur, dihampar dan dipadatkan dalam keadaan panas di atas permukaan jalan. Pekerjaan ini dimaksudkan untuk meningkatkan keawetan dan ketahanan kelelahan pada bagian ruas badan jalan
Material Yang Dibutuhkan :
- Agregat KasarMaterial ini terdiri dari Batu Pecah atau kerikil pecah yang bertahan ayakan nomor 8 (2.36 mm) dan harus bersih, keras, awet bebas dari lempung dan memenuhi ketentuan spesifikasi.
- Agregat HalusMaterial ini terdiri dari pasir/pengayakan batu pecah dan terdiri dari bahan yang bersih, keras, bebas dari lempung atau bahan yang tidak
dikehendaki, batu pecah halus yang diperoleh dari batu yang memenuhi ketentuan mutu.- Pengisi (Filler)
Bahan Pengisi (Filler) yang ditambahkan harus terdiri dari debu batu (limestone dust), bahan pengisi yang ditambahkan harus kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan dan bila diuji dengan pengayaan secara basah sesuai SK SNI M-02-1994-03 bahan yang lolos ayakan No. 200 (75 micron) tidak kurang dari 75% terhadap beratnya.
- AspalBahan aspal untuk campuran adalah Asbuton Yang Diproses yang ditentukan sesuai dengan Spesifikasi Teknik.Urutan Tahap Pelaksanaan Pekerjaan
d) Produksi Campuran4. Perbandingan bahan campuran harus sesuai dengan rencana campuran, dan
pencampuran dilaksanakan sedemikian rupa sampai bahan tercampur dengan baik dan merata.
5. Agregat dipanaskan dengan temperatur maksimum 175°C bandingan bahan campuran harus sesuai dengan rencana campuran, dan pencampuran dilaksanakan sedemikian rupa sampai bahan tercampur dengan baik dan merata.
6. Agregat dipanaskan dengan temperatur max 175°C.e) Peralatan Pengangkut- Pengangkutan dilakukan dengan Dump Truck, baknya terbuat dari logam yang rapat bersih
dan rata serta sudah disemprot sedikit air sabun, minyak bakar yang tipis atau larutan kapur untuk mencegah melekatnya campuran aspal pada bak Dump Truck dan selama pengangkutan ditutup dengan terpal agar dapat melindungi campuran aspal terhadap cuaca yang terperangkap dalam tangki.
f) Penghamparan Aspal5. Penghamparan sebaiknya dimulai dari posisi terjauh dari kedudukan AMP dan berakhir diposisi
terdekat dengan AMP.6. Hamparan disesuaikan dengan tebal rencana, serta kerataan, kelandaian, elevasi serta
bentuk melintang dilakukan sesuai dengan alat penghampar (Asphalt Finisher).7. Temperatur campuran aspal saat diserahkan ke alat penghampar (asphalt finisher) dengan
temperatur dalam rentang absolut.8. Pemasokan Aspal ke dalam pencampur, suhu campuran aspal 130-150°C.
Proses Pemadatan Aspalg) Pemadatan dilakukan dengan cara penggilasan yang terdiri dari 3 tahap operasi yang
berbeda yaitu :3. Langkah pertama penggilasan awal yang tujuan utamanya untuk mengatir atau
mengarahkan butiran-butiran bahan yang dipadatkan pada posisi yang cukup baik dan membentuk permukaan lapisan sesuai dengan yang disyaratkan. Pekerjaan ini dilakukan 5-10 menit atau suhu telah mencapai 110-120°C setelah penghamparan dengan menggunakan mesin penggilas Tandem Roller dengan sekali lintasan.
4. Penggilasan Kedua yang bertujuan untuk meningkatkan kepadatan yang telah dicapai pada penggilasan pertama dan memperkokoh bentuk permukaan lapisan yang dipadatkan. Pekerjaan ini dilaksanakan dengan menggunakan mesin penggilas Pneumatic Tire Roller.
h) Pada bagian yang lurus, penggilasan dimulai dari tepi hamparan sejajar As jalan menuju tengah.
i) Pada bagian tikungan, penggilasan dimulai dari bagian yang rendah sejajar As jalan menuju ke bagian yang lebih tinggi.
j) Pada bagian tanjakan dan penurunan harus dimulai dari yang rendah sejejar As jalan menuju ke bagian yang lebih tinggi.
k) Jumlah lintasan pada tipa tahap pemadatan ditentukan berdasarkan percobaan penggilasan.
Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi jalan dengan menggunakan alat bantuan