metode

4
TATA CARA PELAKSANAAN PEKERJAAN BORED PILES 1. PENGEBORAN Pengeboran dilakukan dengan rotary drilling machine merk Watson atau Soilmec yang ditambatkan pada suatu crawler crane. Auger atau bucket dipasang pada ujung kelly bar (bisa single/double/triple, tergantung pada kedalaman lubang yang akan dibor) diputar dengan mesin bor & dibantu dengan hydraulic jack sehingga auger atau bucket masuk kedalam tanah. Setelah bucket atau auger terisi oleh tanah hasil bor, maka kelly bar diangkat dan tanah/lumpur dikeluarkan dari bucket atau auger dan dibuang dipermukaan atas tanah disisi lubang bor. Kemudian bucket yang telah kosong diputar masuk kedalam tanah pada lubang yang terjadi, untuk mengulangi atau melanjutkan tanah yang dianggap memenuhi persyaratan sebagai lapisan pendukung (bearing layer). Apabila menghadapi lapisan tanah yang mudah gugur/longsor maka “Temporary Steel Casing” dapat dipergunakan untuk mencegah kelongsoran tersebut, juga cara peninggian permukaan air dengan mengisi air ke dalam lubang bor (Reverse head of water) agar permukaan air didalam lubang lebih tinggi dari permukaan air tanah diluar lubang, sehingga tekanan hydrostatis air didalam lubang akan menekan sisi lubang dan mencegah kelongsoran. 2. PEMBESIAN Setelah pengeboran mencapai lapisan pendukung (bearing layer) yang direncanakan, lubang bor dibersihkan dengan mempergunakan “cleaning bucket” yang berfungsi mengangkat lumpur atau endapan-endapan dari dasar lubang bor.

Upload: hendri-pecinta-kedamaian

Post on 08-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

metode

TRANSCRIPT

Page 1: metode

TATA CARA PELAKSANAAN PEKERJAAN BORED PILES

1. PENGEBORAN

Pengeboran dilakukan dengan rotary drilling machine merk Watson atau Soilmec yang ditambatkan pada suatu crawler crane.

Auger atau bucket dipasang pada ujung kelly bar (bisa single/double/triple, tergantung pada kedalaman lubang yang akan dibor) diputar dengan mesin bor & dibantu dengan hydraulic jack sehingga auger atau bucket masuk kedalam tanah. Setelah bucket atau auger terisi oleh tanah hasil bor, maka kelly bar diangkat dan tanah/lumpur dikeluarkan dari bucket atau auger dan dibuang dipermukaan atas tanah disisi lubang bor. Kemudian bucket yang telah kosong diputar masuk kedalam tanah pada lubang yang terjadi, untuk mengulangi atau melanjutkan tanah yang dianggap memenuhi persyaratan sebagai lapisan pendukung (bearing layer).

Apabila menghadapi lapisan tanah yang mudah gugur/longsor maka “Temporary Steel Casing” dapat dipergunakan untuk mencegah kelongsoran tersebut, juga cara peninggian permukaan air dengan mengisi air ke dalam lubang bor (Reverse head of water) agar permukaan air didalam lubang lebih tinggi dari permukaan air tanah diluar lubang, sehingga tekanan hydrostatis air didalam lubang akan menekan sisi lubang dan mencegah kelongsoran.

2. PEMBESIAN

Setelah pengeboran mencapai lapisan pendukung (bearing layer) yang direncanakan, lubang bor dibersihkan dengan mempergunakan “cleaning bucket” yang berfungsi mengangkat lumpur atau endapan-endapan dari dasar lubang bor.

Kemudian “steel cage” mulai diturunkan perlahan-lahan untuk menghindarkan benturan/sentuhan terhadap sisi lubang bor dan ketinggian steel cage diatur sesuai dengan batas “cut-off” yang diinginkan.

Lubang bor yang terbuka terlalu lama karena pengiriman beton readymix mengalami sesuatu hambatan/gangguan, sebaiknya dibersihkan lagi dengan “cleaning bucket” agar dasar lubang bebas dari lumpur atau endapan-endapan.

3. PENGECORAN BETON

Pengecoran beton adalah tahapan pekerjaan yang sangat penting pada pelaksanaan pondasi bored piles.

Beton yang akan digunakan harus mempunyai “workability” yang cukup untuk mendapatkan beton yang homogen dengan “self compaction” dan pengecoran harus dilakukan secara kontinyu untuk satu tiang pondasi, sehingga biasanya beton yang dipergunakan harus memenuhi antara lain, beton readymix, slump minimum 18±2 cm dan retardation minimum 4 jam.

Page 2: metode

Pada umumnya lubang bor berisi air tanah, sehingga pengecoran (under water concreting) harus dilakukan dengan sistim tremie (tremie method) dengan sistim beton yang keluar dari pipa tremie akan “flow” dan mendesak semua lumpur dan endapan dasar lubang terjamin dari “Trap Mud”.

Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam melaksanakan pengecoran dengan sistim tremie antara lain :

a. Pipa tremie harus diturunkan sampai ujung bawah menyentuh dasar lubang.

b. Sebagai pemisah antara beton yang pertama dituangkan dan air didalam pipa tremie dipergunakan kawat ayam + plastik sheet yang diletakkan pada ujung atas pipa tremie.

c. Beton mulai dituangkan kedalam corong dan pada saat yang bersamaan pipa dinaikkan + 25 cm dan secara kontinyu beton mulai dituangkan lagi kedalam corong. Dengan adanya plastik sheet + kawat ayam beton yang masuk kedalam pipa tremie akan dipisah dengan air yang ada di dalam tremie.

d. Penuangan beton selanjutnya diteruskan dari readymix truck dimana kalau beton sudah penuh dalam pipa tremie, dan tidak mengalir (flow) lagi, maka pipa mulai diturunkan/naikkan dengan crane selain untuk pemadatan (self compaction) beton disekeliling tremie juga untuk menurunkan beton dalam pipa tremie tadi, tentu saja pengangkatan pipa-pipa ini tidak boleh melewati muka atas beton yang berada didalam lubang bor karena kejadian ini akan menyebabkan bercampur lumpur atau terjadinya necking.( minimal 3m dibawah muka beton)

e. Pemotongan tremie pada umumnya dilakukan pada waktu beton didalam pipa tremie sudah sulit untuk mengalir turun, karena beton disekeliling tremie sudah tinggi sehingga hanya yang diperlukan untuk mendorong beton keatas juga cukup besar.

f. Pengecoran dilakukan dengan cara-cara tersebut diatas sampai melebihi + 1.2 m untuk Ø 1000 mm dan + 1.35 m untuk Ø 1200 mm diatas pipa cut-off level yang mana berupa beton kualitas jelek karena tercampur lumpur/air kotor nantinya akan dibobok/dibuang sehingga kita mendapatkan beton yang berkualitas baik pada batas cut-off.

g. Setelah pengecoran selesai baru temporary steel casing diangkat perlahan-lahan.

PT. CAISSON DIMENSI

.c-metode’09