mesin rajang rm2

7
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia usaha dalam bidang pertanian dalam masa-masa krisis global seperti sekarang ini termasuk salah satu bidang yang hanya sedikit terkena dampaknya. Kebutuhan terhadap bahan pangan dan bahan pendukung pertanian yang lainya memiliki prospek yang sangat baik meskipun dunia usaha yang lain sedang mengalami resesi global. Salah satu contohnya adalah budidaya tanaman Tembakau. Selama ini kebutuhan tanaman Tembakau sebagai bahan baku pembuatan rokok masih sangat besar. Selain itu, jika tanaman Tembakau termasuk dalam tanaman yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan komoditas tanaman pertanian lainya seperti tanaman pangan, perkebunan maupun tanaman keras yang termasuk dalam tanaman tahunan. Jika budidaya tanaman Tembakau dikelola secara profesional, maka tidak menutup kemungkinan akan mendapatkan hasil yang lebih optimal. Selain kebutuhan yang banyak dan harga yang relatif lebih setabil ternyata ada beberapa kendala dalam memproduksi tanaman tembakau. Salah satu kendalanya adalah kurangnya tenaga kerja profesional yang bisa menanganani tanaman Tembakau, mulai dari penanaman, prosesing maupun pasca panennya. Secara garis besar prosesing pasca panen tanaman Tembakau dibagi menjadi 2, yaitu tembakau Rajangan dan Tembakau krosok. Kusus untuk Tembakau rajangan, pada saat pemanenan dan perajangan biasanya membutuhkan banyak tenaga kerja, karena pada saat mulai panen sampai proses pengeringan tidak membutuhkan waktu yang lama (sekitar 3-5 hari), jika

Upload: muhammad-syahrial-ferdiansyah

Post on 26-Sep-2015

562 views

Category:

Documents


36 download

DESCRIPTION

mesin rajang

TRANSCRIPT

I

I. PENDAHULUAN

Latar BelakangDunia usaha dalam bidang pertanian dalam masa-masa krisis global seperti sekarang ini termasuk salah satu bidang yang hanya sedikit terkena dampaknya. Kebutuhan terhadap bahan pangan dan bahan pendukung pertanian yang lainya memiliki prospek yang sangat baik meskipun dunia usaha yang lain sedang mengalami resesi global. Salah satu contohnya adalah budidaya tanaman Tembakau.

Selama ini kebutuhan tanaman Tembakau sebagai bahan baku pembuatan rokok masih sangat besar. Selain itu, jika tanaman Tembakau termasuk dalam tanaman yang memiliki nilai jual yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan komoditas tanaman pertanian lainya seperti tanaman pangan, perkebunan maupun tanaman keras yang termasuk dalam tanaman tahunan.Jika budidaya tanaman Tembakau dikelola secara profesional, maka tidak menutup kemungkinan akan mendapatkan hasil yang lebih optimal. Selain kebutuhan yang banyak dan harga yang relatif lebih setabil ternyata ada beberapa kendala dalam memproduksi tanaman tembakau. Salah satu kendalanya adalah kurangnya tenaga kerja profesional yang bisa menanganani tanaman Tembakau, mulai dari penanaman, prosesing maupun pasca panennya.Secara garis besar prosesing pasca panen tanaman Tembakau dibagi menjadi 2, yaitu tembakau Rajangan dan Tembakau krosok. Kusus untuk Tembakau rajangan, pada saat pemanenan dan perajangan biasanya membutuhkan banyak tenaga kerja, karena pada saat mulai panen sampai proses pengeringan tidak membutuhkan waktu yang lama (sekitar 3-5 hari), jika penanganan pasca panen tidak bisa optimal, maka tanaman tembakau yang dihasilkan akan memiliki mutu yang kurang bagus.

Selamai ini yang sering menjadi kendala dalam prosesing Tembakau rajangan adalah dikarenakan kurangnya tenaga profesional yang bisa merajang Tembakau (tenaga Pengrajang). Untuk mengatasi kendala tersebut, sudah banyak orang yang mencoba menggunakan mesin perajang Tembakau, namun jika spesifikasi mesin yang digunakan tidak bisa optimal justru mutu yang dihasilkan dari mesin perajang ini akan semakin turun. Tujuan

a. Memperkenalkan Mesin Perajang Tembakau

b. Membandingkan Efisiensi kerja antara Mesin dan manual

II. SPESIFIKASI MESIN RAJANG TEMBAKAU RM-2Tampak Depan dan Tampak Samping

Ket:

KerangkaBahan Canal C, Lebar 12 cm, tebal 0,2 cm

Siku 4 cm X 4 cm

Panjang kerangka

:82 cm

Tinggi kerangka depan

:125 cm

Tinggi kerangka belakang:915 cm

Lebar kerangka

:82 cm

Panjang konveyor atas

:50 cm

Panjang konveyor bawah :100 cm

Lebar konveyor belt

:15 cm

Piringan

Diameter

: 28,3 cm

Tebal

: 0.8 cm

Panjang As piringan: 45 cm

Pisau

Panjang

: 47,8 cm

Lebar

: 9,5 cmTebal

: 0,45 cm

Bandul Kesetimbangan

Panjang Tangkai

: 15 cm

Tebal

: 0,45 cmTampak Samping Kiri

Tampak Samping Kanan

Tampak dari Belakang

III. Cara Kerja MesinSebelum menghidupkan mesin, maka pisau harus kita pasang pada piringan terlebih dahulu. Pemasangan pisau ini harus hati-hati, jangan sampai pisau bersinggungan dengan kerangka agar pisau tdk gampang rusak. Setelah pisau dipasang, selanjutnya mesin bisa dihidupkan.

Mesin ini bekerja dengan menggunakan motor penggerak berupa Dinamo jadi cara kerjanya sangat mudah sekali yaitu tinggal menghubungkan motor penggerak pada sumber listrik. Kelebihan daripada penggunaan Dinamo ini adalah lebih efektif dan efisien jika dibandingkan dengan yang menggunakan penggerak Diesel. Selain itu karena frekwensi getaran yang dihasilkan dari penggerak Dinamo lebih halus dan setabil maka kualitas hasil rajangan yang dihasilkan juga akan terlihat lebih Halus, seragam dan tidak menimbulkan warna gelap pada hasil akir warna Tembakau rajangan.

Setelah mesin hidup, maka oprator tinggal memasukkan tembakau yang sudah siap dirajang sesuai dengan harapkan. Oprator juga harus menyetel tombol pengaturan besar kecilnya hasil rajangan.

Lebar 85,5 cm

A. Gambar kerangka

Panjang 110 cm

B. Gambar Full Face Kiri

A. Gambar kerangka

EMBED CorelDRAW.Graphic.12

B. Gambar Full Face Kanan

Motor Penggerak

Dinamo : 1400 RPM

Voltage : 110 / 220 V/8/4 A 50 Hz

Kap. Mesinmax : 1 Ton/ jam

Daya : HP

Pulley :

Pulley besar diameter : 4,95cm

Diameter poros : 2,55 cm

Pulley kecil diameter : 3 cm

Diameter poros : 1,6 cm

KECIL

BESAR

Tombol Pengatur besar kecilnya hasil rajangan

_1329933671.unknown