mengukur laju cahaya
DESCRIPTION
cara mengukur laju cahayaTRANSCRIPT
MENGUKUR LAJU CAHAYA
MENGUKUR LAJU CAHAYA
A. Tujuan
Untuk menentukan laju cahaya di udara.
B. Dasar Teori
Cahaya merambat begitu cepat sehingga tidak ada sesuatu dalam kehidupan kita sehari-hari yang menyatakan bahwa laju cahaya tidak tak terhingga. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi kita seberapa cepatkah cahaya merambat ? dalam hal ini Galileo menjawab pertanyaan ini secara eksperimental.
Untuk mengukur besar kecepatan cahaya secara langsung, maka kita harus benar dalam mangukur suatu interval waktu yang kecil dan mengguankan sebuah garis basis yang panjang. Kondisi ini menyatakan bahwa astronomi yang membahas jarak jarak yang sangat besar, akan mampu menentukan nilai eksperimental untuk laju cahaya. Dan hal ini telah terbukti. Akan tetapi untuk mengetahui banyaknya waktu yang diperlukan oleh cahaya matahari ke bumi diperlukan cara cara astronomi yang lebih khusus.
Pada tahun 1849 Hippolyte Louis Fizeau (1819 1896) seorang fisikawan Prancis, mula mula mengukur laju cahaya dengan metode astronomi. Yang mendapatkan nilai laju cahaya sebesar 3,13 x 108 m/detik. Fizeau menggunakan roda bergerigi yang berputar dengan cepat dan memotong cahaya yang masuk .
Gambar alat Fizeau untuk mengukur laju cahaya
Seorang ilmuan Prancis Fizeau digantikan oleh teori Foucoult mengguanakan sebuah cermin yang berputar untuk menggantikan roda bergigi tersebut. Fisikawan Amerika Albert A. Michelson (1852 1931) melakukan sederet pengukuran laju cahaya (c) yang ekstentif yang dilakukannya selama periode 50 tahun.
Laju cahaya di dalam kerangka dipandang lebih besar dari laju radiasi elektromagnet. Cahaya. Cakhaya adalah salah satu gelombang elektomagnet dengan jangkauan frekuensi yang sangat terbatas yaitu antara 4,3 x 1014 Hz sampai 5,7 x 1014 Hz pada cahaya tampak. Pengukuran laju cahaya sebelum everson, dianggap sebagai pengukuran yang sudah usang.
Everson mengukur frekuensi ( dari radiasi laser Helium neon dengan membandingkannya secara langsung terhadap terhadap osilasi jam cesium, yang digunakan untuk mendefinisikan berapa satu detik. Kemudian dengan mengguankan pengukuran pengukuran yang teliti dan telah dihitung nilai c dari hubungan c = ( . ( , dengan nilai c yaitu:
C = (299792,4574 ( 0.0012) km/detik
Jadi, pengukuran laju cahaya dapat dilakukan dengan mengukur frekuensi ( dan panjang gelombang ( dari cahaya. Hal ini benar untuk gelombang berjalan maupun untuk gelombang tegak. Eksperimen gelombang tegak ini mengingatkan bahwa c (laju cahaya) didalam ruang bebas mempunyai nilai yang sama untuk seluruh spectrum electromagnet dan tak dibatasi untuk cahaya tampak saja.
C. Set Up peralatan.
Alat Alat :
1. Pemancar
2. penerima
3. Cermin pemantul
4. Kabel koaksial
5. Kawat penghubung
6. Osiloskop dua chanel (lebar pita 50 MHz atau lebih dengan x 10 MAG)
7. Sebuah penghitung elektronok
Gambar peralatan utama yang diperlukan
Skema Rangkaian
Emitter
Receptor
D. Prosedur Eksperimen
1. Menyusun pemancar, penerima dan cermin pemantul seperti gambar di bawah ini.
Emitter
2. Menghubungkan ground pemancar dan penerima menggunakan kawat penghubung. Dan menghubungkan juga kawat penghubung dengan ground osiloskop melalui lubang yang ada di dalamnya.
3. Membuat jarak 2 6 m antara pemancar dan cermin pemantul /penerima. Manekan tombol power (menghidupkan) untuk masing masing unut. [menunggu 10 30 menit dari saat menghidupkan, masing masing unit bekerja dengan stabil, barukita dapat melanjutkan kerja ].
4. Mengatur focus berkas laser dengan mengatur lensa pada pemancer. Pengaturan ini bias dibuat dengan cara berkas laser di fokuskan dalam bentuk lingkaran dengan diameter sekitar 3 mm pada penerima. Juga mengatur halus pada cermin pemantul agar berkas laser dapat mengenai pusat elemen penerima cahaya di dalam jendela penerima. [Untuk mengecek bil;a berkas laser mengenai elemen penerima, sinyal di tangkap dengan membloking atau menghapus lintasan optik dengan menghubungkan osiloskop dengan titik keluaran untuk mengukur panjang gelombang cahaya yang diterima].
5. Menghubungkan titik masukan TTL dari pencacah elektronik NX-10 dengan titik unit pemancar untuk menhitung frekuensi modulasi dari cahaya yang dipancarkan. Monitor menunjukkan 1/1000 dari frekuensi sebenarnya. Oleh karena itu nilai sebenarnya adalah frekuensi yang terbaca pada monitor dikalikan dengan1000.
6. Menghubungkan chanel 1 osiloskop ke titik keluaran untuk mengukur gelombang modulasi dari pemancar dengan mengguanakan kabel koaksial dan mengatur untuk menyinkronkan.
7. Menghubungkan chanel 2 osiloskop ke titik keluaran untuk mengukur gelombang cahaya yang di terima pada penerima dengan mengguanakan kabel koaksial. Mengatur sumbu X-Y dengan memutar pemutar halus dari cermin pemantul hingga berkas laser masuk ke jendela penerima. Bila berkas laser ditrima elemen penerima, bentuk gelombang pada chanel 2 dapat terliahat pada osiloskop.
8. Mengatur sumbu vertical pada osiloskop untuk chanel 1 dan 2 agar bentuk gelombang bersada pada ketinggian yang sama.
9. Mengukur beda fase dari dua gelombang tersebut.
10. Mengulangi pelaksanaan no. 9 untuk jarak yang berbeda, minimal 5 kali. Memasukkan datanya ke dalam table pengamatan.
11. Mengulangi pelaksanaan no. 10 untuk frekuensi yang berbeda.
E. Tabel Pengamatan
NoJarak (m)Beda fase (nsec)
45 MHz55 MHz
1146
2268
33810
441212
551416
b. menentukan laju cahaya dengan cara mencari besar kemiringan garis hubungan jarak dengan beda fase.
# untuk frekuensi 45 Hz
dengan metode Least Squares untuk garis lurus
nilai rerata tetapan grafik :
Metode Untuk Menentukan Laju Cahaya.
TahunNamaNegaraMetodeLaju cahaya (km/detik)Ketakpastian (km/detik)
1600
1675
1729
1849
1862
1876
1880
1883
1926
1932
1906
1923
1928
1941
1950
1957
1965
1967
1950
1950
1951
1952
Galileo
Roemer
Bradley
Fizeau
Foucoult
Cornu
Michelson
Newcomb
Michelson
Michelson, Pease,Pearson
Rosa, Dorsey
Mercier
Karolus,Mitttels
Andeson
Bregstrand
Bregstrend
Kaliboyev
Grosse
Essen
Bol & Hansen
Aslakson
Rank, Ruth,
Vander sluisItalia
Prancis
Inggris
Prancis
Prancis
Prancis
Amerika
Inggris
Amerika
Amerika
Amerika
Prancis
Jerman
Amerika
swedia
Swedia
Rusia
Jerman Brt
Inggris
Amerika
Amerika
Amerika
Lentera dan penutup
Bulan dari jupiter
Aberasi cahaya bintang
Roda bergerigi
Cermin berputar
Roda bergerigi
Cermin berputar
Cermin berputar
Cermin berputar
Cermin berputar
Teori elektromagnet
Gelombang tegak pada kawat
Sel kerr
Sel kerr
Geodimeter
Geodimeter
Geodimeter
Rongga gel. mikro
Rongga gel. mikro
Radar shoran
Spektra molekul
jika tidak sesaat maka cahaya tsb luar biasa cepatnya
200000
304000
313300
298000
299000
299910
299860
299796
299774
299781
299782
299778
299776
299792,7
299792,85
299792,6
799792,5
799792,5
299789,3
299794,2
799776
500
200
50
30
4
11
10
15
10
14
0,25
0,16
0,06
0,05
3
0,4
1,9
7
1952
1954
1958
1973Froome
Florman
Froome
Evenson dkkInggris
Amerika
Inggris
AmerikaInterferometer gelombang mikro
Interferometer gelombang mikro
Interferometer gelombang mikro
Cara Laser299792,6
299795,1
299792,5
299792,45740,7
1,9
0,1
0,0012
Driver
Emiting element
Oscilator
Modulation frequency adjusting knob
Divider 1/1000
Output terminal for modulated wave measurement
Terminal for modulation frequency measurement
Amplifier
Receiving element
Output terminal for received light wave measurement
Light
Reflecting mirror
Receptor
L1
L2
Reflecting mirror
_1196557310.unknown
_1196613813.unknown
_1196613957.unknown
_1196613521.unknown
_1196556846.unknown