mekanisme persalinan normal
Post on 01-Feb-2016
460 views
Embed Size (px)
DESCRIPTION
MEKANISME PERSALINAN NORMAL. Dr. H. Joserizal Serudji, SpOG. Mekanisme persalinan fisiologis penting dipahami bila ada penyimpangan koreksi manual tindakan operatif tidak perlu dilakukan. PROSES PERSALINAN. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
MEKANISME PERSALINAN NORMAL
Mekanisme persalinan fisiologis penting dipahami bila ada penyimpangan koreksi manual tindakan operatif tidak perlu dilakukan
PROSES PERSALINANKala I : Dimulai sejak awal kontraksi dengan frekuensi, intensitas & durasi yg cukup- penipisan & pembukaan serviks.Kala II :Dimulai ketika pembukaan serviks sdh lengkap (+10 cm) & berakhir dgn lahirnya bayiKala III :Segera setelah kelahiran bayi - kelahiran plasenta & selaput ketubanKala IV :Satu jam setelah plasenta lahir
Kala IFriedman Selain dilatasi serviks dan penurunan janin, tidak ada gambaran klinis pasien bersalin yang dapat menjadi ukuran kemajuan persalinan.Pola dilatasi serviks yang terjadi dalam perjalanan persalinan normal mengambil bentuk sigmoid
Kala IIDimulai saat pembukaan serviks mencapai maksimum diakhiri dengan lahirnya janinPembukaan cerviks yg lengkap ibu ingin mengejan & tjd penurunan kepalaKontraksi uterus berlangsung selama 1 menit dan fase istirahat miometrium tidak lebih dari satu menit.
Kala 2 memakan waktu kurang dari 30 menitMenurut ACOG :Primipara 1 jam Multipara 30 menit
Kala IIISegera setelah bayi lahir tinggi fundus & konsistensi dipastikan sampai tdpt tanda tanda pelepasan plasentaDilakukan managemen aktif kala 3 utk menghasilkan kontraksi uterus yg lebih efektif shg mengurangi kehilangan darah :Pemberian uterotonik profilaksisMelakukan peregangan tali pusat terkendaliMasase fundus uteri
Pengecilan Tempat Plasenta Setelah Bayi LahirA. Hubungan-hubungan spasial sebelum bayi lahirB. Hubungan spasial setelah plasenta lahir
Kala IVLakukan observasi tiap 15 menit pd satu jam pertama setelah persalinan & 30 menit pd jam keduaKontrol TD , frek. Nadi, kontraksi uterus serta perdarahan.Harus diperhatikan :Adanya nyeri perineum yang berat berkaitan dengan terbentuknya hematoma.Adanya distensi kandung kemih yg dpt mengakibatkan terganggunya kontraksi uterus.
TINDAKAN2 SETELAH BAYI LAHIRBersihkan jalan nafasTali pusat dijepit pada 2 tempat, pada jarak 5 dan 10 cm, digunting dan kemudian diikatTindakan resusitasi membersihkan & menghisap jalan nafas serta cairan lambung untuk mencegah aspirasi
TINDAKAN2 SETELAH BAYI LAHIRSelanjutnya jari hendaknya menuju leher utk memastikan apakah ada lilitan tali pusat. Lilitan tjd pd sekitar 25 % persen kasus.Bila tdpt lilitan hendaknya ditarik diantara jari-jari & kalau ckp longgar dilepaskan dari kepala bayi.Bila lilitan mencekik erat dileher shg susah dilepaskan dari kepala hendaknya dipotong diantara 2 klem & bayi cepat dilahirkan.
96 % janin dalam uterus presentasi kepala ubun-ubun kecil kiri depan = 58 %kanan depan = 23 %kanan belakang = 11 %kiri belakang = 8 %
Presentasi kepala kepala lebih besar dan lebih berat serta bentuk uterus sedemikian rupa volume bokong dan ekstremitas yang lebih besar berada di atas (ruang lebih luas) sedangkan kepala berada di bawah di ruang yang lebih sempit
3 faktor penting pada persalinan :Kekuatan ibu kekuatan his & mengedanKeadaan jalan lahirJanin
His menyebabkan servik membuka mendorong janin ke bawah, masuk kedalam rongga panggul
ENGAGEMENTMekanisme yg digunakan oleh diameter biparietal - diameter transversal terbesar janin pd presentasi oksiput utk lewat PAPTjd pd minggu minggu terakhir kehamilan atau mungkin tidak terjadi sampai setelah dimulainya persalinanPada bbrp wanita hamil, kepala janin dapat bebas bergerak di atas PAP kepala mengambang/floating
ASINKLITISMUSDefleksi lateral kepala dimana posisi sutura sagitalis (SS) lebih anterior ke arah simfisis atau posterior ke arah promontorium di dalam panggul.SS mendekati promontorium sakrum lebih banyak bagian dari tulang parietal anterior yg teraba oleh jari-jari pemeriksa asinklitismus anterior.SS terletak dekat simfisis lebih banyak tulang parietal posterior yg akan teraba asinklitismus posterior.
DESENSUSNullipara engagement dapat terjadi sebelum awitan persalinan dan desensus lebih lanjut mungkin belum terjadi sampai dimulainya persalinan kala dua.Multipara desensus mulai bersamaan dengan engagement.
DESENSUSDesensus terjadi akibat satu atau lebih dari empat gaya:Tekanan cairan intra amnionTekanan langsung fundus pada bokong saat kontraksiUsaha mengejan menggunakan otot-otot abdomenEkstensi dan pelurusan janin
FLEKSIBegitu desensus mengalami tahanan, baik dari serviks, dinding panggul, atau dasar panggul, biasanya terjadi fleksi kepalaDagu mendekat ke dada janin dan diameter suboksipitobregmatika yang lebih pendek menggantikan diameter oksipitofrontal yang lebih panjang
ROTASI INTERNAPemutaran kepala sehingga oksiput perlahan-lahan bergerak dari posisi asalnya ke anterior menuju simfisis pubis, atau yang lebih jarang ke posterior menuju lubang sacrumMeski selalu dikaitkan dengan desensus, rotasi interna biasanya belum tjd sampai kepala mencapai dasar spina & oleh karenanya sudah cakap (engaged)
EKSTENSISetelah rotasi interna kepala terfleksi maksimal mencapai vulva mengalami ekstensi yg esensial utk kelahiran. Dasar oksiput berkontak langsung dengan margo inferior simfisis pubis.Pada saat kepala menekan lorong panggul, tdpt 2 kekuatan :Diberikan oleh uterus, bekerja lebih ke posteriorDitimbulkan oleh dasar panggul yg resisten & simfisis, bekerja lebih ke anterior.
ROTASI EKSTERNAKepala yang sudah dilahirkan selanjutnya mengalami pemulihan.Jika oksiput pada mulanya mengarah ke kiri, bagian ini akan berotasi kearah tuberositas iskhii kiri, bila asalnya mengarah ke kanan, oksiput akan berotasi ke kanan.
EKSPULSISegera setelah rotasi eksternaBahu depan akan tampak dibawah simfisis pubisPerineum segera teregang oleh bahu belakangSetelah kedua bahu tersebut lahir, sisa badan bayi lainnya akan segera terdorong ke luar.
*********************************