medem - cs 2 perikoronitis dan operkulektomi

Upload: embo

Post on 06-Jul-2018

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Medem - Cs 2 Perikoronitis Dan Operkulektomi

    1/4

    PERIKORONITIS DAN OPERKULEKTOMI

    A. Definisi dan Etiologi PerikoronitisMenurut Gehrik dkk., (2003), perikoronitis berasal dari dua kata, aitu ! peri " ang

    berarti sekitar dan “coron”   ang berarti per#ukaan koronal gigi (#ahkota gigi). Perikoronitis

    #erupakan suatu kondisi infla#asi ang ter$adi di gingi%a sekitar gigi ang terpenda#

    (operkulu#) se&ara parsial #aupun total. '#u#na infeksi ini dite#ui pada gigi #olar ketiga

    #andibula. upurasi dapat ter$adi pada daerah operkulu# dan sering dikenal sebagai abses

    perikoronal. Pre%alensi ter$adina perikoronitis adalah sering terdiagnosis pada pasien dengan

    usia 20 tahun 2* tahun dengan presentase ber%ariasi, aitu sekitar +0-0 (/opaian dkk.,

    2002).Etiologi uta#a dari perikoronitis adalah adana bakteri ang teraku#ulasi pada

    operkulu#. 1akteri do#inan ang sering di$u#pai pada kultur perikoronitis adalah bakteri

    spirochetes  (**) dan bakteri fusiformis  (*), selain itu terdapat bakteri fakultatif anaerob

    ang sering $uga di$u#pai, aitu Streptococcus milleri (), Streptococcus mucilaginosus

    (4), Rothia dentocariosa  (*). Prevotella intermedia,  dan Fusobacterium nucleatum  $uga

    u#u# dite#ukan pada infeksi ini (hara% dkk., 200). 5ontak oklusi gigi antagonis ang

    #engenai operkulu# $uga #en$adi penebab ter$adina infla#asi dan #e#buat lesi pada

    daerah tersebut.

    1. Patofisiologi PerikoronitisMenurut /opaian dkk., (2002), a6alna terdapat gigi ang terpenda# dan

    disekelilingna tertutupi oleh $aringan lunak gingi%a (operkulu#). /erbentuk space  atau $arak

    antara operkulu# dengan #ahkota gigi ang erupsi sebagian atau pada gigi terpenda#

    sehingga space  ini akan #e#bentuk pseudopoket. Debris #akanan dapat dengan #udah

    berku#pul dan ter$ebak pada pseudopoket sehingga sulit dibersihkan dari sisa #akanan. 7al ini

    #enebabkan adana aku#ulasi bakteri ang #e#bentuk koloni pada &elah tersebut. 5ondisi

    ini terus diperparah akibat adana kontak trau#a antara operkulu# dengan gigi antagonis, $uga

    akibat kondisi kebersihan rongga #ulut ang #asih kurang sehingga terbentuklah aku#ulasi

    plak ang #endukung berke#bangna koloni bakteri, akibatna ter$adilah infeksi dan respon

    infla#asi siste#ik. Gaa ke#otaksis dari siste# i#unitas kita akan segera #erespon adana

    infeksi bakteri sehingga #elepaskan leukosit poli#orfonuklear (leukosit PM8), aitu neutrofil

    dan #akrofag ang akan #enginduksi pelepasan leukotrien dan prostaglandin serta #ediator

    pro infla#asi lain pada daerah terinfeksi ang akan #eni#bulkan respon infla#asi akut dan

    ber#anifestasi sebagai de#a#, #alaise. 9espon akti%asi #ediator infla#asi $uga

    #enebabkan ter$adina angiogenesis sebagai pertahanan tubuh untuk #enalurkan leukosit

  • 8/17/2019 Medem - Cs 2 Perikoronitis Dan Operkulektomi

    2/4

    ke te#pat su#ber infeksi sehingga daerah operkulu# dan sekitarna akan ber6arna

    ke#erahan hingga #erah terang. :i#fadenopati $uga dite#ukan pada area ser%ikal dan

    sub#andibula sebagai pertahanan tubuh #elalui siste# li#fe dan sebagai sinal ter$adina

    peradangan. ;nfeksi dari perikoronitis dapat #enebar ke beberapa spasia, aitu

    • pasia bukalis< perlekatan m. Buccinator   ang #enebabkan tris#us dan

    ede#a pipi,

    • pasia sub#andibula< terletak di posterior dan inferior dari m. Mylohyoid  dan

    m. Platysma ang berada di dekat apeks #olar ketiga #andibula,

    • pasia #astikasi< aitu m. Masseter, m. Pterygoideus lateralis dan m.

    Pterygoideus medialis, serta insersio dari m. emporalis. ;nfeksi pada daerah

    ini #enebabkan tergangguna fungsi pengunahan sehingga pasien sering

    enggan untuk #akan, dan tris#us, serta neri tenggorokan.;nfeksi perikoronitis dapat #ereda sesaat na#un apabila penebab infeksi tidak segera

    dihilangkan #aka akan ter$adi rekurensi. 1akteri S. milleri   sering dite#ukan #enebabkan

    adana pus atau supurasi pada operkulu# (hara% dkk., 200).

    =. /anda dan Ge$ala PerikoronitisMenurut Gehrig dkk., (2003), tanda dan ge$ala ang dapat ti#bul dapat dilihat dan

    diklasifikasikan #en$adi 3 fase, aitu4. >ase perikoronitis akut ang ditandai dengan neri spontan tanpa rangsang dan

    berdenut pada daerah ang terinfeksi dan diperparah $ika #engunah serta neri

    dapat #enebar ke daerah lain seperti tenggorokan, belakang telinga dan kepala?

     $aringan operkulu# ta#pak ke#erahan, dan ede#a (s!elling)? tris#us? #alaise,

    neri telan, disfagia, li#fadenopati ang teraba dan terasa sakit, serta de#a#.2. >ase perikoronitis subakut, ditandai dengan neri ang lebih ringan dibandingkan

    dengan fase akut tanpa disertai adana tris#us.3. >ase kronis ditandai dengan ge$ala intra oral ini terdapat hana sedikit atau tidak

    sa#a sekali. 5adang-kadang perikoronitis kronik #enun$ukkan eksaserbasi.

    elain itu dapat dite#ukan adana supurasi pada operkulu# dan dapat dite#ukan ulserasikarena trau#atik oklusi.

    D. 5ega6atdaruratan PerikoronitisMenurut 5ardaati dkk., (200), fokus terapi perikoronitis adalah dengan #enangani

    su#ber infeksina. Pera6atan a6al ang dilakukan ketika pasien datang adalah dengan#elakukan kontrol infeksi dan penanggulangan rasa neri. 1ersihkan daerah infeksi

  • 8/17/2019 Medem - Cs 2 Perikoronitis Dan Operkulektomi

    3/4

    #enggunakan hidrogen perokisda 2 atau salin hangat dan po%idon iodin. /ahap selan$utna

    adalah #e#berikan pasien peresepan atau #edika#entosa, aitu antibiotik untuk #engurangi

    #ikroba penebab infeksi, analgesik, obat ku#ur sebagai antiseptik, dan muscle rela"an untuk

    #engatasi tris#us. Pasien $uga diinstuksikan untuk berku#ur dengan #enggunakan air gara#

    atau dengan obat ku#ur klorhe@idin 0,42 ($ika diresepkan) dan #en$aga kebersihan rongga

    #ulut. etelah itu pasien di#inta datang ke#bali keesokan harina untuk e%aluasi.5un$ungan kedua, lakukan e%aluasi pada area operkulu# dan lihat respon infla#asi

    siste#ik dari pasien. Apabila kondisi #e#baik, lakukan debride#en ulang dengan anestesi

    terlebih dahulu se&ara topikal dan infiltrasi, dan dengan bantuan kuret atau probe bersihkan

    space antara gigi dengan gingi%a ang u#una terdapat debris dengan #enggunakan kuret

    atau probe dan eska%ator se&ara perlahan lahan. Abses perikoronitis ang ta#pak $uga perlu

    dilakukan insisi drainase pada tahapan ini. /ingkatkan pengetahuan pasien tentang tindakan

    ang akan dilakukan selan$utna dan e%aluasi #enggunakan radiologi.5un$ungan selan$utna adalah #enge%aluasi ge$ala pasien, apabila fase akut telah

    terle6ati #aka perti#bangkan untuk #elakukan operkulekto#i. perkulekto#i adalah prosedur

    pe#buangan flap  atau gingi%a terinfeksi ang #enutupi koronal gigi se&ara pe#bedahan.

    Pera6atan final dari perikoronitis adalah dengan #elakukan ekstraksi gigi ang terpenda#

    sehingga tidak ter$adi rekurensi (8e6#ann dkk., 200).

      Ga#bar 4. Prosedur operkulekto#i dengan #enggunakan radioscalpel loop (8e6#ann dkk., 200)

    E. ;ndikasi dan 5ontraindikasi perkulekto#iMenurut 8e6#ann dkk., (200) indikasi dari operkulekto#i adalah

    4. Erupsi se#purna ( bagian dari gigi terletak pada ketinggian ang sa#a pada garis oklusal).2. Adana ruang ang &ukup untuk dite#pati koronal gigi, adana ruangan ang &ukup antara

    ra#us dan sisi distal gigi #olar kedua.3. ;nklinasi tegak.+. 5ontak oklusi antagonis ang baik.

    edangkan untuk kontraindikasina adalah4. Erupsi tegak tetapi erupsi belu# se#purna (parsial) karena tertutup tulang.

  • 8/17/2019 Medem - Cs 2 Perikoronitis Dan Operkulektomi

    4/4

    2. Erupsi horiontal B ta#pak pada pe#eriksaan radiologi.

    DAFTAR PUSTAKA

    Gehrig, C., Donald, E., 2003), >oundations of Periodonti& for Dental 7gienist, Edisi ke-

    2, :ippin&ot illia#s ilkins, Philadelphia.Gho#, A., a%ita, A., 2044, e"boo# of $ral Medicine, Edisi ke-3, Capee 1rother

    Medi&al Publisher, :ondon.5ardaati, :. ;ke, ., 200, Pera6atan Perikoronitis 9egio Molar atu 5anan 1a6ah

    Pada Anak :aki-laki 'sia /ahun, %ndonesian &ournal of 'entistry, 4+(2)F 42-

    434.8e6#ann, /akei, 5lokke%old, =arrana, (arran)a*s (linical Periodontology , Edisi ke-

    44, Else%ier, Philadhelpia.hara%, ., 9afael, 1., 200, $rofacial Pain and +eadache, Mosb Else%ier,

    Philadelphia.