materi bab i solat sunnah

34
Standar Kompetensi : Memahami tatacara berbagai shalat sunnah . Kompetensi Dasar : Menyebutkan pengertian dan ketentuan sholat sunnat berjamaah dan munfarid Menyebutkan contoh shalat sunnat berjamaah dan munfarid Mempraktikkan shalat sunnat berjamaah dan munfarid dalam kehidupan sehari- hari Sumber : ratm.web.id

Upload: evaariva

Post on 15-Apr-2017

42 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

Standar Kompetensi :

Memahami tatacara berbagai shalat sunnah

.

Kompetensi Dasar :

Menyebutkan pengertian dan ketentuan sholat sunnat berjamaah dan munfarid

Menyebutkan contoh shalat sunnat berjamaah dan munfarid

Mempraktikkan shalat sunnat berjamaah dan munfarid dalam kehidupan sehari-hari

Pembiasaan :

Ajaklah siswa membaca Al Qur'an selama 5-10 menit sebelum memulai pelajaran agama islam. Bacaan bisa dipilih dari surah-surah yang berkaitan dengan materi pelajaran atau membaca bacaan-bacaan dalam salat.

Sum

ber :

ratm

.web

.id

Page 2: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

2

Shalat sunah yaitu shalat yang hukum pelaksanaannya sunah (dianjurkan). Apabila dilaksanakan Allah memberikan pahala dan keutamaan khusus melebihi orang Islam yang tidak melaksanakan shalat sunah.

Di antara jenis shalat sunah terdapat shalat sunah yang dapat dilaksanakan secara berjamaah, munfarid, dan ada yang dilaksanakan berjamaah maupun munfarid. Untuk mengenal beberapa contoh shalat sunah jamaah dan munfarid, perhatikan diagram berikut!

SHALAT SUNAH BERJAMAAH

Shalat IdainShalat hari raya Idul Fitri dan Idul Adha

Shalat IstisqaShalat untuk meminta hujan

Shalat Kusuf –KhusufShalat gerhana matahari dan gerhana bulan

SHALAT SUNAH MUNFARID

Shalat RawatibShalat sunah yang

mengiringi shalat fardu

Shalat Tahiyatul MasjidShalat ketika masuk masjid

untuk menghormatinya

Shalat IstikharahShalat untuk meminta

petunjuk Allah SWT saat ragu menentukan pilihan

SHALAT SUNAH DENGAN

BERJAMAAH ATAU MUNFARID

Shalat TarawihShalat sunah pada

malam bulan ramadhan

Shalat WitirShalat sunah yang

ganjil

Shalat DhuhaShalat sunah pagi hari

Shalat TahajudShalat sunah malam hari untuk memohon

keinginan

Shalat TasbihShalat sunah diseratai

zikir tasbih

Page 3: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

3

Jenis shalat sunah yang bisa diamalkan oleh umat Islam cukup banyak

bukan? Hal ini bukan untuk memberatkan umat Islam, akan tetapi sangat

bermanfaat sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT sedekat-

dekatnya. Dan sebagai bekal kamu dalam menambah amalan shalat sunah, berikut

akan diuraikan ketentuan dan tata cara beberapa jenis shalat sunah jamaah dan

munfarid.

A. SHALAT SUNAH BERJAMAAH

1. Shalat Sunat ‘idain

Saat hari raya Idul Fitri tiba umat Islam laki-laki, perempuan, anak-anak-

anak dan orang dewasa berbondong-bondong untuk melaksanakan shalat ‘Idul

Fitri kemudian saling melakukan silaturrahmi dan bermaaf-maafan. Demikian

juga saat hari raya Idul Adha (Idul Qurban), umat Islam juga melaksanakan shalat

Id kemudian melakukan ibadah qurban. Karena dalam satu tahun umat Islam

melaksanakan dua shalat Id, maka disebut shalat ‘idain yang artinya dua shalat Id,

yakni Idul Fitri dan Idul Adha.

a. Ketentuan Shalat ‘idain

Shalat Id adalah shalat yang dilakukan pada waktu hari raya, karena dalam

tradisi Islam terdapat dua hari raya, yakni Idul Fitri dan Idul Adha maka dalam

satu tahun terdapat dua shalat Id. Dalam bahasa Arab ‘idain berarti dua shalat Id.

Hukum melaksanakan shalat ‘idain adalah sunah muakkad (sangat dianjurkan)

karena Rasulullah saw selalu melakukan shalat ‘idain ini selama hidupnya.

Firman Allah SWT :

وانحر . ك لرب فصل الكوثر أعطيناك ا إن

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu ni`mat yang banyak.

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.” (QS. Al Kautsar : 1-2)

Bahkan Rasulullah saw. memerintahkan agar seuruh kaum muslimin baik

laki-laki, perempuan, anak-anak, dan dewasa untuk keluar dari rumah melakukan

Page 4: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

4

shalat Id. Para wanita yang sedang haid pun diperintahkan untuk menuju tempat

shalat Id untuk mendengarkan khutbah tapi tidak boleh melakukan shalat.

Perhatikan sabda Rasulullah saw. berikut ini :

بي الن يعتزلن امرنا ان ض الحي وامر الخدور وذوات العواتق العيدين في نخرج ان( ومسلم ( البخارى رواه المسلمين مصلى

Artinya : “Kami telah diperintahkan oleh Nabi saw. untuk keluar pada hari raya.

Begitu pula anak-anak, perempuan, gadis-gadis pingitan, dan diperintahkan juga

gadis-gadis yang sedang haid diperintahkan supaya keluar pada hari raya dan

memisahkan diri dari tempat shalat kaum muslimin”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Waktu melaksanakan shalat ‘idain adalah mulai terbit matahari sampai

tergelincirnya matahari menjelang waktu zuhur pada hari raya tersebut. Shalat

Idul Fitri dilaksanakan pada tanggal 1 Syawal sedangkan shalat Idul Adha

dilaksanakan tanggal 10 Dzulhijjah.

Tempat pelaksanaan shalat ‘idain adalah di masjid atau di tempat yang

lapang. Allamah Ibnu Qayyim menjelasan bahwa Rasulullah saw. melakukan

shalat dua hari raya di suatu tempat yang lapang di dekat pintu gerbang menuju

Madinah, Beliau shalat ‘idain di masjid ketika hujan.

b. Tata Cara Shalat ‘idain

Secara garis besar, tata cara pelaksanaan shalat ‘idain adalah sebagai berikut :

1. Dilaksanakan secara berjamaah

2. Tidak didahului azan dan iqamat

( ومسلم ( البخارى رواه إقامة وال األضحى يوم وال الفطر يوم ن يؤذ يكن لم

Artinya : “Tidak ada azan bagi sembahyang Hari Raya Fitrah (Aidilfitri) dan

sembahyang Hari Raya Korban (Aidiladha). jga tiada iqamat.” (HR. Bukhari dan

Muslim)

Page 5: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

5

Dalam pelaksanaan shalat ‘idain tidak disunahkan didahului azan dan

iqamat, yang disunahkan adalah salah seorang yang biasanya disebut bilal

menyerukan lafaz :

جامعة الصالة

“Mari kita melaksanakan shalat”

3. Jumlah rakaatnya adalah 2 rakaat

4. Membaca takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dan takbir lima kali pada

rakaat yang kedua.

Takbir tujuh kali dalam rakaat yang pertama tersebut tidak termasuk

takbiratul ihram. Demikian juga takbir lima kali dalam rakaat yang kedua tidak

termasuk takbir intiqal saat berdiri dari sujud.

Takbir tujuh kali pada rakaat yang pertama dibaca setelah membaca doa

iftitah, sedangkan takbir lima kali dalam rakaat kedua dibaca ketika sudah berdiri

sempurna pada rakaat yang kedua sebelum imam membaca surat Al Fatihah.

Di sela-sela takbir tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat

kedua tersebut disunahkan untuk membaca lafaz :

اكبر والله الله اال اله وال والحمد لله الله سبحان

“Mahasuci Allah SWT, segala puji bagi Allah , tiada Tuhan selain Allah SWT,

dan Allah Mahabesar”

5. Imam mengeraskan bacaan (jahran)

6. Setelah shalat Id dilanjutkan dengan khutbah

Disamping tata cara di atas, dalam pelaksanaan shalat ‘idain juga dianjurkan

(disunahkan) untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :

Page 6: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

6

1. Imam membaca surat Qaf pada rakaat pertama dan surat Al Qamar pada

rakaat kedua, atau membaca surat Al A’la pada rakaat pertama dan surat Al

Ghasyiyah pada rakaat kedua.

2. Mandi dan berhias memakai pakaian yang bagus.

3. Disunahkan makan terlebih dahulu sebelum berangkat melakukan shalat Idl

Fitri, sebaliknya dalam shalat Idul Adha disunahkan makan sesudah shalat

Idul Adha.

4. Memperbanyak membaca dan mengumandangkan takbir dan tahmid pada

waktu hari raya Idul Fitri maupun Idul Adha.

Panduan Praktek :

1. Salah seorang siswa yang ditunjuk menjadi bilal menyerukan جامعة الصالةpertanda shalat Id segera dimulai

2. Salah seorang siswa yang ditunjuk menjadi imam menempatkan posisi

sebagai imam

3. Membaca niat

Bila diucapkan bacaan niatnya adalah :

تعالى ركعتين لله الفطر لعيد ة سن اصلي

“Saya berniat shalat Idul Fitri dua rakaat karena Allah SWT “

تعالى ركعتين لله الفطر لعيد ة سن اصلي

“Saya berniat shalat Idul Fitri dua rakaat karena Allah SWT “

4. Membaca doa iftitah

5. Membaca takbir tujuh kali

6. Imam membaca surat Al Fatihah dengan suara keras (jahran) dilanjutkan

membaca salah satu surat dalam Al Quran

7. Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud yang kedua, duduk

sejenak, dan berdiri lagi. (doa yang dibaca dalam setiap gerakan sama dengan

shalat yang lain)

Page 7: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

7

8. Pada waktu berdiri rakaat kedua membaca takbir lima kali

9. Imam membaca surat Al Fatihah dengan suara keras (jahran) dilanjutkan

membaca salah satu surat dalam Al Quran

10. Rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud yang kedua, duduk

sejenak, dan berdiri lagi. (doa yang dibaca dalam setiap gerakan sama dengan

shalat yang lain)

11. Salam

12. Setelah selesai dilanjutkan dengan khutbah Idul Fitri/idul Adha

B. SHALAT SUNAH MUNFARID

1. Shalat Tahiyatul Masjid

a) Pengertian Shalat Tahiyatul Masjid

Secara bahasa tahiyatul masjid berarti menghormati masjid. Sedangkan

shalat tahiyatul masjid adalah shalat dua rakaat yang dilaksanakan sesaat setelah

kita memasuki masjid.

b) Hukumnya

Hukum melaksanakannya adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah SAW :

الله رسول قال قتادة أبي عن ي يصل حتى يجلس فال المسجد أحدكم دخل إذا

( ومسلم ( البخارى رواه ركعتين

Artinya :“Dari Abu Qatadah, Rasulullah SAW bersabda : apabila salah seorang di

antara kamu masuk ke masjid maka janganlah duduk sebelum shalat (tahiyat

masjid) dua rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

c) Tata Cara Pelaksanaannya

Tata cara pelaksanaan shalat tahiyatul masjid adalah sebagai berikut :

Jumlah rakaatnya hanya 2 rakaat.

Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).

Waktunya setiap saat memasuki masjid, baik untuk melaksanakan shalat

fardu maupun ketika akan beri’tikaf.

Page 8: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

8

d) Panduan praktek shalat tahiyatul masjid

1. Berniat shalat Tahiyatul Masjid

Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :

تعالى لله ركعتين المسجد ة تحي ة سن أصلي

“Saya berniat shalat tahiyat masjid dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

2. Takbiratul ihram

3. Shalat dua rakaat seperti biasa.

4. Salam.

2. Salat Istikharah

1. Pengertian Salat Istikharah

Secara bahasa, istikharah berarti mohon dipilihkan. Jadi salat istikharah

mengandung pengertian melaksanakan salat sunah dua rakaat dengan maksud

untuk memohon petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan terbaik di

antara dua pilihan atau lebih.

Suatu saat kita dihadapkan pada dua atau lebih pilihan yang sama-sama baik

dan sulit menentukan mana yang terbaik, padahal menyangkut persoalan yang

mempunyai pengaruh terhadap kehidupan kita di masa yang akan datang seperti,

memilih sekolah, pekerjaan, jodoh, dan yang lainnya. Oleh karena itu sebagai

orang yang beriman kita harus yakin bahwa hanya Allah SWT yang paling

mengetahui persis mana yang terbaik di antar sekian plihan itu. Kamu masih ingat

kan, bahwa Allah SWT mempunyai sifat wajib ilmu dan aliman yang maksudnya

Maha Mengetahui. Jadi Allah SWT merupakan Dzat yang mengetahui segala

sesuau yang telah terjadi maupun yang akan terjadi.

Untuk lebih jelasnya simaklah penjelasan mengenai salat istikharah ini, bila

suatu saat kamu menemui kesulitan dalam menentukan pilihan maka lakukan salat

istikharah untuk memohon petunjuk dari Allah SWT, pilihan mana yang terbaik.

Page 9: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

9

2. Hukumnya

Hukum melaksanakannya adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah

SAW :

فليركع باالمر احدكم هم اذا يقول األمور في اإلستخارة منا يعل الله رسول كان

( البخارى ( رواه ركعتين

Artinya :“Rasulullah s.a.w. mengajarkan kepada kami untuk meminta petunjuk

dalam beberapa erkara yang penting. Beliau berkata, “Apabila salah seorang di

antara kamu menghadapi suatu perkara hendaklah ia salat dua rakaat.” (HR.

Bukhari)

3. Tata Cara Pelaksanaannya

Tata cara pelaksanaan salat istikharah adalah sebagai berikut :

a. Jumlah rakaatnya hanya 2 rakaat.

b. Dilaksanakan secara munfarid (sendirian).

c. Waktunya pagi, siang, atau malam hari.

Panduan Praktek Shalat Istikharah

1. Berniat salat Istikharah

Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :

تعالى لله ركعتين اإلستخارة ة سن أصلي

“Saya berniat salat istikharah dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

2. Takbiratul ihram

3. Salat dua rakaat seperti biasa.

4. Salam.

Dilanjutkan dengan membaca doa salat istikharah :

, ك فإن العظيم فضلك من واسألك بقدرتك واستقدرك بعلمك استخيرك ي إن اللهماالمر , , , هذ ان تعلم كنت ان اللهم الغيوب م عال وانت اعلم وال وتعلم اقدر وال تقدر

وان فيه لي بارك ثم لي ره ويس لي فاقدره امري وعاقبة ومعاشي ديني في لي خير

Page 10: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

10

, , ي عن فاصرفه امري وعاقبة ومعاشي ديني في لي شر االمر هذ ان تعلم كنت

به ارضني ثم كان حيث خير لي واقدر عنه واصرفني

Artinya : “Ya Allah hamba mohon memilihkan mana yang baik menurut

Engkau ya Allah. Dan hamba mohon Tuhan memberikan kepastian dengan

ketentuanMu dan hamba mohon dengan kemurahanMu yang besar dan

agung, karena sesungguhnya Tuhan yang berkuasa. Sedang hamba tidak tahu

dan Tuhanlah yang maha mengetahui bahwa persoalan ini baik bagiku dalam

agamaku dan kehidupanku, dan baik pula akibatnya bagiku, maka berikanlah

perkara ini kepadaku dan mudahkanlah ia bagiku, kemudian berikanlah

keberkahan di dalamnya, Ya Allah jika Engkau mengetahui bahwa jika hal ini

tidak baik bagiku bagi agamaku dan kehidupanku, dan tidak baik akibatnya

bagiku maka jauhkanlah hal ini dariku, dan jauhkanlah aku darinya. Dan

berilah kebaikan di mana saja aku berada, dan jadikanlah aku orang yang

rela atas anugerahMu.”

Di antara jenis shalat sunah adalah shalat sunah rawatib dan ‘idain. Pada

bagian ini akan dijelaskan mengenai ketentuan-ketentuan shalat rawatib dan ‘idain

beserta tata cara melaksanakannya.

C. SHALAT SUNAH BERJAMAAH ATAU MUNFARID

1. Shalat Tarawih

a. Pengertian Shalat Tarawih

Shalat tarawih adalah shalat sunah yang dilaksanakan khusus pada malam

hari bulan Ramadhan. Shalat tarawih merupakan amalan sunah pada bulan

Ramadhan di samping ibadah-ibadah lain seperti memperbanyak tadarus Al

Quran, berzikir, berdoa, mendalami ilmu agama dengan mengikuti pesantren kilat,

dan sebagainya. Kegiatan tersebut bertujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada

Allah SWT.

b. Hukum Shalat Tarawih

Page 11: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

11

Hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad, sebagaimana hadis

Rasulullah SAW :

الله رسول قال هريرة أبي عن تقدم ما له غفر واحتسابا ايمانا رمضان قام من

( ومسلم ( البخارى رواه ذنبه من

Artinya :“Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa yang

melaksanakan shalat pada malam hari di bulan Ramadhan dengan dilandasi iman

dan semata-mata mengharap ridha Allah SWT maka akan diampuni dosa-dosanya

yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

c. Bilangan rakaat Shalat Tarawih

Ada perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat shalat Tarawih di

kalangan umat Islam. Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak penting dan tidak

perlu diperdebatkan. Hal yang penting adalah bagaimana shalat Tarawih tetap

dilaksanakan umat Islam. Perbedaan yang dimaksud sebagai berikut :

Delapan rakaat ditambah Witir

Pendapat ini diambil dari keterangan bahwa Rasulullah s.a.w shalat Tarawih

bersama para sahabat di masjid tiga kali selama hidupnya. Sesudah itu beliau

tidak melakukan lagi secara berjamaah di masjid tetapi melaksanakannya di

rumah. Rasulullah s.a.w khawatir apabila suatu saat nanti shalat tarawih

dianggap ibadah wajib. Jumlah rakaat yang dilakukan bersama sahabat di

masjid tersebut adalah delapan rakaat ditambah Witir. Keterangaan ini

berdasarkan pada hadits berikut :

ه ان جابر )عن حبان ( ابن اخرجه اوتر ثم ركعات ثمان بهم صلى

Artinya : “Diriwayatkan dari Jabir sesungguhnya Rasulullah s.a.w shalat

bersama-sama mereka delapan rakaat kemudian beliau shalat witir”. (HR.

Ibnu Hibban)

Dua puluh rakaat ditambah Witir

Page 12: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

12

Mengenai jumlah rakaat shalat tarawih yang 20 rakaat dilanjutkan dengan

witir dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab dan diikuti oleh para sahabat

yang lain. Tentang jumlah rakaat yang dilakukan oleh Umar bin Khattab ini

tidak pernah dipermasalahkan oleh para sahabat saat itu. Jadi, sampai sekarang

pun umat Islam ada yang mengikutinya.

Tiga puluh enam rakaat ditambah Witir

Mengenai jumlah rakaat shalat tarawih 36 rakaat dilanjutkan dengan witir

dilakukan oleh Khalifah Umar bin Abdul Aziz yang merupakan salah satu

Khalifah Bani Umayyah.

Dari ketiga pendapat di atas menunjukkan bahwa perbedaan rakaat dalam

pelaksanaan shalat tarawih di kalangan umat merupakan sesuatu yang tidak perlu

dipermasalahkan. Apalagi sampai terjadi pertikaian hanya karena perbedaan ini.

Padahal sejak dahulu perbedaan ini telah ada dan tidak timbul masalah. Yang

terpenting adalah umat Islam dapat melaksanakan shalat tarawih dengan baik.

Sedangkan berapa jumlah rakaatnya terserah kepada masing-masing sesuai

dengan pengetahuan dan keyakinannya untuk mendekatkan diri kepada Allah

SWT di bulan Ramadhan yang penuh berkah.

d. Tata Cara Pelaksanaan Shalat Tarawih

Tata cara pelaksanaan shalat tarawih sebagai berikut :

1. Waktu pelaksanaannya setelah shalat isya sampai dengan fajar sidiq

(menjelang waktu subuh).

2. Diutamakan secara berjamaah tetapi boleh juga dilaksanakan sendirian

(munfarid)

3. Lebih utama setiap dua rakaat salam. Namun, apabila dilaksanakan empat

rakaat tidak perlu ada tasyahud awal supaya tidak menyerupai shalat fardu.

e. Panduan praktek shalat tarawih

1. Berniat shalat tarawih

Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :

Page 13: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

13

تعالى لله ركعتين راويح الت ة سن أصلي

“Saya berniat shalat tarawih dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

2. Takbiratul ihram

3. Shalat dua rakaat seperti biasa.

4. Salam.

D. Shalat Witir

1. Pengertian Shalat Witir

Secara bahasa witir berarti ganjil. Sehingga shalat witir adalah shalat yang

jumlah bilangan rakaatnya ganjil. Paling sedikit satu rakaat dan paling banyak 11

rakaat. Shalat witir tidak hanya dilakukan setelah shalat tarawih di bulan

Ramadhan. Namun, pada malam hari di luar bulan Ramadhan umat Islam pun

dianjurkan untuk melaksanakan shalat witir sebagai penutup shalat-shalat sunah

malam hari.

2. Hukum Shalat Witir

Hukum melaksanakannya adalah sunah muakkad, sebagaimana hadis Rasulullah

s.a.w :

: ها سن ة سن ه ولكن المكتوبة كهيئة بحتم ليس الوتر قال عنه الله رضي علي عن

الله )رسول والترمذ ( والنسائ احمد رواه

Artinya :“Dari Ali r.a., Witir itu bukan keharusan seperti shalat fardu, tapi

merupakan sunah yang dibiasakan oleh Rasulullah s.a.w.” (HR. Ahmad, Nasa’i,

dan Tirmidzi)

3. Tata Cara Pelaksanaan Shalat Witir

Tata cara pelaksanaan shalat witir sebagai berikut :

a. waktunya pada malam hari setelah shalat isya’

b. dilaksanakan secara berjamaah atau sendirian (munfarid)

Page 14: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

14

c. jumlah rakaatnya ganjil

Dalam pelaksanaannya ada dua macam niat, yakni niat untuk shalat 2 rakaat dan

ditutup dengan niat untuk shalat 1 rakaat.

4. Panduan praktek shalat witir

1. Berniat shalat witir 2 atau 1 rakaat

Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :

تعالى لله ركعتين الوتر ة سن أصلي

“Saya berniat shalat witir dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

تعالى لله الوتر ركعة ة سن أصلي

“Saya berniat shalat satu rakaat witir karena Allah Ta’ala.”

2. Takbiratul ihram

3. Shalat 2 rakaat atau 1 rakaat seperti biasa.

4. Salam.

3. Shalat Dhuha

A. Pengertian Salat Dhuha

Menurut bahasa dhuha berarti pagi hari. Sehingga salat dhuha adalah salat

sunah yang dilaksanakan pada waktu pagi hari, mulai dari saat memutihnya

cahaya matahari pagi sampai sebelum waktu istiwa’ (siang hari saat matahari

tepat arahnya di atas kepala). Jadi, kira-kira mulai pukul 07.00 pagi sampai pukul

11.00 siang.

Waktu istiwa’ adalah saat matahari berada tepat di atas kepala, sebelum masuk

waktu dhuhur.

B. Hukumnya

Page 15: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

15

Hukum melaksanakannya adalah sunah, sebagaimana hadis Rasulullah SAW :

خليلي أوصاني قال هريرة أبي عن وركعتي شهر كل في ام أي ثالثة بصيام بثالث

( ومسلم ( البخارى رواه أنام أن قبل أوتر وأن الضحى

Artinya :“Dari Abu Hurairah ia berkata : kekasihku (Rasulullah) SAW telah

berpesan kepadaku tiga hal : Puasa tiga hari pada setiap bulan, dua rakaat salat

dhuha, dan salat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari dan Muslim)

C. Tata Cara Pelaksanaannya

Tata cara pelaksanaan salat dhuha sebagai berikut :

Jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat.

Boleh dilaksanakan secara munfarid (sendirian) maupun berjamaah.

Lebih utama setiap dua rakaat salam. Namun, apabila dilaksanakan empat

rakaat jangan ada tasyahud awal supaya tidak menyerupai salat fardu.

Panduan Praktek Shalat Dhuha

1. Berniat salat duha

Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :

تعالى لله ركعتين الضحى ة سن أصلي

“Saya berniat salat dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

2. Takbiratul ihram

3. Salat dua rakaat seperti biasa atau empat rakaat serta tidak ada tahiyat awal

pada rakaat kedua.

4. Salam.

Dilanjutkan dengan membaca doa setelah salat dhuha :

Page 16: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

16

والقدرة قوتك والقوة جمالك والجمال بهاؤك والبهاء ضحاؤك الضحاء إن اللهم . في كان وإن فأنزله ماء الس في رزقي كان إن اللهم عصمتك والعصمة قدرتك

به فقر بعيدا كان وإن فطهره حراما كان وإن ره فيس معسرا كان وإن فأخرجه األرض. الصالحين عبادك أتيت ما أتني وقدرتك وقوتك وجمالك وبهائك ضحائك بحق

Artinya :

“Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah milik-Mu, keagungan adalah

keagunganMu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu,

kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu,. Ya Allah

andaikan rizqiku ada di langit maka turunkanlah, bila di bumi maka

keluarkanlah, apabila sukar maka mudahkanlah, bila haram maka sucikanlah,

bila jauh maka dekatkanlah. Dengan haqnya waktu duha, keagungan, keindahan,

kekuatan dan kekuasaan-Mu. Berikanlah kepadaku apa yang telah Engkau

berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh.”

4. Salat Tahajud

Salat tahajud merupakan salat lail (salat yang dikerjakan pada malam hari).

Shalat ini dilaksanakan pada malam hari untuk mendekatkan diri kepada Allah

SWT. Orang yang melaksanakan salat tahajud akan mendapatkan berbagai

keutamaan di hadapan Allah SWT. Kajilah pembahasan berikut, setelah kamu

memahami berlatihlah untuk melaksanakan salat lail ini, karena Rasulullah saw.

bersabda :

فيقول اآلخر يل الل ثلث يبقى حين الدنيا ماء الس إلى ليلة كل وتعالى تبارك نا رب ينزلله فأغفر يستغفرني ومن فأعطيه يسألني ومن له فأستجيب يدعوني رواه(من

( ومسلم البخارىArtinya : “Allah s.w.t akan turun ke langit dunia setiap malam ketika sepertiga

malam yang terakhir, seraya berfirman: Sesiapa yang berdoa kepadaKu, maka

Aku akan menerima permintaannya dan sesiapa yang meminta keampunan

dariKu maka Aku akan mengampuninya .” (HR. Bukhari dan Muslim)

1. Pengertian Salat Tahajud

Page 17: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

17

Salat tahajud merupakan salat sunah yang dikerjakan setelah tidur pada

malam hari antara waktu salat isya sampai dengan fajar sidiq (menjelang subuh).

Namun waktu yang paling utama melaksanakan salat tahajud adalah dua pertiga

malam, sekitar pukul 02.00 dini hari.

2. Hukum Salat Tahajud

Hukum melaksanakan salat tahajud adalah sunah muakkad. Perhatikan

Firman Allah berikut ini :

محمودا مقاما ك رب يبعثك أن عسى لك نافلة به فتهجد يل الل ومن

Artinya :“ Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu

sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat

kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra’ : 79)

3. Tata Cara Pelaksanaannya

Bagi kebanyakan orang melaksanakan salat tahajud terasa berat, namun bagi

sebagian yang lain merasa ringan karena sudah terbiasa bangun di malam hari dan

melakukan salat tahajud, bahkan mereka merasakan kenikmatan ruhani yang luar

biasa setelah melakukan salat tahajud di tengah keheningan malam.

Pada tahap awal, agar kamu mudah dan tidak berat dalam melaksanakan

salat tahajud, berdoalah sebelum tidur agar diberi kekuatan untuk bangun di

malam hari dan melaksanakan salat tahajud.

Adapun tata cara melaksanakan salat tahajud tidak jauh berbeda dengan

salat sunah yang lain, yakni :

a. Waktu pelaksanaannya setelah salat isya sampai dengan fajar sidiq

(menjelang waktu subuh) dan setelah tidur.

b. Jumlah rakaatnya paling sedikit dua rakat dan paling banyak tidak dibatasi.

c. Dilaksanakan sendirian (munfarid) atau berjamaah.

d. Lebih utama setiap dua rakaat salam. Apabila dilaksanakan empat rakaat

jangan ada tasyahud awal, sehingga tidak menyerupai salat fardu.

Page 18: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

18

Panduan Praktek Sahalat Tahajud

1. Berniat salat tahajud

Bacaan niatnya apabila diucapkan adalah :

تعالى لله ركعتين هجد الت ة سن أصلي

“Saya berniat salat tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

2. Takbiratul ihram

3. Salat dua rakaat seperti biasa.

4. Salam.

Page 19: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

19

1. Sejak abad ke 7 – 8 M pedagang Muslim asal Arab, Persia dan India sudah

singgah di wilayah Nusantara.

2. Penyebaran Islam di Indonesia dilakukan melalui jalur perdagangan,

hubungan sosial (perkawinan, politik) dan pengajaran (pesantren, tasawwuf,

kesenian).

3. Penyebaran Islam di Jawa dilakukan oleh Walisongo, yaitu : Sunan

Gresik, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan

Gunung Jati, Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria.

4. Kerajaan Islam yang pernah berkuasa di Indonesia adalah Samudera Pasai,

Cirebon, Giri, Ternate, Demak, Aceh Darussalam, Banten, Kutai, Buton,

Palembang, Pajang, Mataram, Goa, Banjar, Kotawaringin, Bima, Siak Sri

Indrapura.

Agama Islam yang kita anut sekarang ini diturunkan di Tanah arab, yang

letaknya sangatlah jauh dari tempat kita hidup sekarang ini. Coba bayangkan

seandainya tidak ada orang yang mau membawa dan menyebarkan ajaran Islam

dari tanah arab sampai ke negara kita ini, tentulah kita akan menjadi orang yang

hidup dalam kegelapan (jahiliyah). Pernahkah kamu bersyukur kepada Allah dan

kepada mereka (para suhada dan mubaligh) yang telah mengorbankan waktu,

harta, tenaga, dan bahkan nyawanya untuk sampainya Islam kepada kita? Untuk

Page 20: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

20

itu, marilah kita senantiasa terus bersyukur kepada Allah dan tetap mendoakan

kepada para syuhada dan mubaligh agar mereka semua selalu dalam lindungan

Allah swt. Di samping itu kita berusaha untuk tetap menerima dan mengamalkan

ajaran-ajaran Islam dengan khusu’ dan istiqamah, diiringi usaha untuk

menyebarkan kepada orang lain walaupun sangat sederhana.

Dakwah : penyiaran ajaran Islam

Syiar : penyebaran ajaran Islam

Mubaligh : orang yang menyiarkan ajaran Islam

Syahid : orang yang mati dalam membela Islam

Jihad : memperjuangkan ajaran Islam dengan sungguh-sungguh

Tabayun : meminta penjelasan

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c atau d pada jawaban yang paling

tepat !

1. Salat sunah merupakan salat yang ….

Page 21: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

21

a. diharuskan

b. dianjurkan

c. dilarang

d. dihimbau

2. Dalam menjalankan shalat tarawih, di kalangan umat Islam terjadi

perbedaan jumlah rakaat, sehingga kita harus mengambil sikap ….

a. membenarkan salah satu dan mengecam (menyalahkan) yang lain

b. tidak melaksanakan shalatt tarawih karena masih ada pertentangan

c. tetap melaksanakan shalat tarawih dan membenarkan semua pendapat

d. tidak peduli dengan perbedaan itu

3. Berikut ini merupakan tata cara melaksanakan shalat tarawih, Kecuali :

….

a. dilaksanakan secara sendirian (munfarid)

b. dilaksanakan secara berjamaah

c. boleh berjamaah, boleh sendirian (munfarid)

d. harus dilaksanakan secara berjamaah

4. Shalat sunah witir adalah shalat sunah ….

a. yang jumlah rakaatnya ganjil

b. yang dilaksanakan pada tengah malam

c. yang dilaksanakan pada sepertiga malam yang terakhir

d. yang dilaksanakan setelah shalat tarawih

5. Jumlah rakaat shalat witir yang paling sedikit adalah ….

a. 4 rakaat

b. 3 rakaat

c. 2 rakaat

d. 1 rakaat

6. Biasanya shalat witir dijadikan sebagai ….

a. penutup shalat sunah siang hari

b. penutup shalat fardhu

c. penutup shalat sunah malam hari (shalat lail)

d. penutup shalat sunah siang maupun malam hari

Page 22: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

22

7. Salat Idul Fitri dilaksanakan pada tanggal ….

a. 30 Ramadan

b. 10 Dzulhijjah

c. 1 Syawal

d. 1 Dzulhijjah

8. Hukum melaksanakan salat Idain adalah….

a. sunah haiat

b. sunah muakkad

c. wajib ain

d. wajib kifayah

9. Pelaksanaan salat Idul Adha adalah ….

a. sesudah menyembelih qurban

b. sebelum menyembelih qurban

c. bersama menyembelih qurban

d. sebelum atau sesudah menyembelih

10. Waktu pelaksanaan khutbah Idain adalah ....

a. sebelum salat

b. sesudah salat

c. antara dua salat

d. sebelum atau sesudah salat

11. Shalat tahiyatul masjid merupakan salah sayu shalat sunah, arti tahiyatul

masjid adalah ….

a. membersihkan masjid

b. menghormati masjid

c. memasuki masjid

d. membangun masjid

12. Jumlah rakaat shalat tahiyatul masjid adalah….

a. 2 rakaat

b. 3 rakaat

c. 4 rakaat

d. 5 rakaat

Page 23: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

23

13. Jumlah rakaat salat tahajud yang paling sedikit adalah ….

a. 4 rakaat

b. 3 rakaat

c. 2 rakaat

d. 1 rakaat

14. Waktu menjalankan salat tahajud adalah ….

a. setelah salat asar sampai dengan salat maghrib

b. setelah salat maghrib sampai dengan waktu salat isya

c. setelah salat isya ampai dengan menjelang terbit fajar

d. kapan saja boleh melaksanakan salat witir

15. Bila tanpa menggunakan jam dan menggunakan patokan matahari, awal

waktu shalat dhuha adalah ketika matahari pagi berwarna ....

a. kemerah-merhan

b. kekuning-kuningan

c. putih

d. keemasan

16. Akhir waktu shalat dhuha adalah waktu istiwa’, maksudnya ketika posisi

matahari....

a. tepat di depan mata

b. baru akan terbit

c. tepat di atas kepala

d. akan terbenam

17. Berikut ini merupakan tata cara shalat dhuha, kecuali ....

a. tidak boleh dilaksanakan secara berjamaah

b. jumlah rakaatnya paling sedikit 2 rakaat

c. boleh dilaksanakan secara munfarid (sendirian)

d. lebih utama setiap dua rakaat salam

A. Jawablah pertanyaan-pertayaan berikut ini

Page 24: MATERI BAB I SOLAT SUNNAH

24

1. Bagaimana cara melaksanakan salat tahajud ?

2. Kapan waktu yang paling tepat untuk meaksanakan salat tahajud ?

3. Jelaskan manfaat salat tahajud !

4. Mengapa orang yang dihadapkan pada pilihan / masalah perlu untuk

melaksanakan salat istikharah ?

5. Tulislah bacaan niat salat istikharah !

1.