marketing plan muji gunarto

28
MUJI GUNARTO NIM: 1503292 2015 MARKETING PLAN RESTORAN WARUNGDANGDUT Dosen: Prof. Dr. Ratih Hurriyati, M.Si UTS MANAJEMEN PEMASARAN LANJUTAN

Upload: muji-gunarto

Post on 03-Dec-2015

26 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

MArketing Plan Restoran Warung Dangdut

TRANSCRIPT

MUJI GUNARTO NIM: 1503292

2015

MARKETING PLAN RESTORAN

WARUNGDANGDUT Dosen: Prof. Dr. Ratih Hurriyati, M.Si

U T S M A N A J E M E N P E M A S A R A N L A N J U T A N

ii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………………………………………………… ................. i

DAFTAR ISI ……………………………………….. ..................................... ii

1. Executive Summary ................................................................. 1

2. Analisis Situasi dan Pasar ........................................................ 3

2.1. Analisis Lingkungan Internal ............................................. 3

2.2. Analisis Lingkungan Eksternal .......................................... 5

2.3. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman . 13

2.4. Alternatif Strategi Berdasarkan Analisis Matrik SWOT ....... 17

2.5. Alternatif Strategi Secara Umum ....................................... 19

3. Tujuan dan Sasaran Pemasaran ............................................... 22

4. Action Plan ............................................................................... 22

5. Budgets and Controls ............................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 26

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 1 of 26

Marketing Plan Restoran

“WarungDangdut”

1. Executive Summary

Saat ini kebutuhan makanan yang

praktis (restourant makanan) bagi

masyarakat Indonesia sangat

tinggi terutama di daerah

perkotaan untuk event-event

keluarga dan resmi. Usaha dalam

bidang makanan saat ini telah

menjadi trand, meskipun usaha

ini memang membutuhkan usaha keras dan modal yang tidak sedikit.

Namun sudah banyak juga pengusaha yang sukses dalam menjalankan

bidang usaha ini. Untuk menunjang kebutuhan tersebut peluang

mendirikan binis makanan (restourant) siap saji dan instan sangat

terbuka luas di era global ini.

Faktor semua itu dilatarbelakangi oleh kesibukan-kesibukan

masyarakat kota yang membuat mereka menginginkan segala sesuatu

bisa di dapat secara mudah dan instan, dan yang juga tidak kalah penting

pastinya tetap memperhatikan kandungan gizi. Melihat fakta diatas, kami

melihat adanya peluang yang cukup besar untuk dapat memasarkan

produk kami berupa rumah makan “WarungDangdut”. Dengan

memanfaatkan peluang tersebut diharapkan dapat memasarkan produk

dengan baik sehingga mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Dengan lokasi yang sangat strategis di Jl. Citarum no. 30, yang

berdekatan dengan Rumah Makan Alas Daun serta mudah dijangkau,

berada dikawasan Gedung Sate, Musium Geologi dan Mesjid Pusdai (Pusat

Dakwah Indonesia). WarungDangdut memiliki Konsep yang tidak mudah

diterima oleh khalayak tetapi begitu sangat familier oleh khalayak umum

terutama warga Indonesia bahkan warga Dunia sekalipun. Nama

WarungDangdut diambil karna Dangdut mempuyai slogan “Kuliner dari

rakyat untuk rakyat” dengan design interior bernuansa Dangdut serta

dekorasi foto – foto artis dijaman era kejayaan Dangdut masa lalu.

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 2 of 26

WarungDangdut menyajikan menu yang beragam dengan konsep

mulai dari pintu masuk, Kita memiliki Kopi Dangdut yang dikemas dan

penyajian masa lalu dan masa kini seperti kopi hitam tubruk dengan

penyajian gelas ditumpahkan pada sebuah pisin, kopi susu, kopi jahe,

kopi rempah sajian masa lalu, untuk sajian masa kini Kita memiliki kopi

caramel, kopi latte, serta kopi masa kini lainnya. Selain menu kopi dari

Stall Kopi Dangdut ada beberapa macam pilihan menu cemilan (Lite Meals)

seperti Peuyeum Ball, pisang goreng keju caramel, Tahu edun, roti bakar

(Srikaya, green tea dan tarro) dan lain-lain.

Untuk menu berat atau makanan utama dari

Warung Dangdut yaitu Ayam, bebek, ikan, lele, tempe

mendoan, Tahu, menu Tumisan dan lotek sebagai

penambah selera dari menu utama, untuk kuah

WarungDangdut memilki Sop Iga Kambing, Soto

Bandung dan Rawon. Minuman pendamping seperti Es

Janda Muda, Avocado Milo, Avocado Green tea dan Es

Rayuan dangdut yang akan menambah selera makan dengan nuansa

Dangdut masa kini.

Nasi Liwet Dangdut dengan penyajian yang unik menggunakan

gerabah dari tanah liat, Sate maranngi asli Purwakarta yang Kita

datangkan langsung akan menyemarakan menu kuliner rakyat yang telah

Warungdangdut tawarkan dalam Konsep Pasar Dangdut, selain itu juga

didukung oleh Tenant - tenant dari Kaki Lima yang ada di Bandung

seperti : Seblak Ceker “AA” Tampan, Es KrimKu, Pempek Bond bond,

Bacilok Epoy, Lumpia dan MurTangDut (Jamur, Kentang Dangdut ) yang

tentunya.

Demikian sekilas tentang WarungDangdut yang menyajikan 3

Konsep sekaligus yaitu Kopi Dangdut, Warung Dangdut dan Pasar

Dangdut, yang dapat menjadi tempat tujuan wisata kuliner di Kota

Bandung.

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 3 of 26

2. Analisis Situasi dan Pasar

2.1. Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal

dilakukan untuk mengamati kekuatan

dan kelemahan yang dimiliki

perusahaan. Analisis lingkungan

internal dilakukan dengan pendekatan

rantai nilai. Rantai Nilai

menggambarkan nilai total yang terdiri dari aktivitas nilai (value

activities). Aktivitas nilai WarungDangdut adalah setiap kegiatan yang ada

di restoran untuk melayani pelanggannya. Aktivitas nilai tersebut terdiri

dari dua golongan besar yaitu aktivitas primer dan aktivitas pendukung.

a. Aktivitas primer

Aktivitas primer merupakan aktivitas yang dilakukan dalam

pembuatan produk secara fisik, menjual dan menyampaikan kepada

konsumen, selain juga aktivitas dalam bentuk layanan purna jual.

Bentuk aktivitas primer yang dilakukan WarungDangdut berupa

penyediaan bahan baku, pembelian bahan baku dan penyimpanan

bahan baku.

Selama ini bahan baku diperoleh dari beberapa supplier

dengan pola pembayaran kredit namun apabila ada kekurangan,

pihak restoran membelinya dari pasar tradisional. Untuk bahan

baku pendukung seperti kecap, garam, tisyu, dll WarungDangdut

bekerja sama dengan supplier dari Kota Bandung dengan sistem

pembayaran yang sama (kredit). Bahan baku seperti sayuran dan

buah-buahan biasanya WarungDangdut memperolehnya langsung

dari pasar tradisional dengan sistem pembayaran tunai. Bahan baku

pendukung seperti kecap, minyak, dan garam biasanya dibeli untuk

kebutuhan satu minggu dan di simpan sebagai stok. Sistem

penggunaan bahan baku tadi oleh bagian processing menggunakan

pola FIFO (first in first out).

Aktivitas operasional di WarungDangdut adalah proses

pengubahan bahan baku menjadi produk akhir yang siap disajikan

dan dinikmati oleh konsumen. WarungDangdut menyadari bahwa

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 4 of 26

faktor pemasaran terhadap suatu produk sangatlah penting. Strategi

pemasaran yang baik diharapkan dapat meningkatkan minat

konsumen untuk mencoba dan membeli suatu produk. Namun

WarungDangdut tidak mempunyai bagian khusus pemasaran dan

penjualan, sehingga kegiatan pemasaran menjadi tanggung jawab

general manager.

Hal inilah yang menyebabkan kegiatan pemasaran kurang

efektif yang berdampak pada penjualan. WarungDangdut selalu

berusaha untuk menyediakan pelayanan yang maksimal bagi

konsumennya. Saat konsumen sampai di restoran pelayan akan

langsung menyambut dengan langsung memberikan daftar menu

agar konsumen dapat langsung memilih dan memesan makanan

maupun minuman yang diinginkan.

b. Aktivitas Pendukung

Aktivitas pendukung akan menunjang dari aktivitas primer dan

aktivitas pendukung lainnya melalui teknologi, sumber daya

manusia serta sejumlah fungsi lain di dalam perusahaan. Selain

melakukan pembelian terhadap bahan baku, WarungDangdut juga

melakukan pembelian terhadap sejumlah peralatan dan

perlengkapan untuk mendukung jalannya kegiatan operasional.

Seperti perlengkapan dapur, perlengkapan restoran dan seragam

yang dipesan dari tempat khusus.

Setiap aktivitas nilai mengandung teknologi berupa

pengetahuan, prosedur atau teknologi yang melekat pada peralatan

produksi. Perusahaan harus selalu peka terhadap teknologi dan

berusaha menerapkannya ke dalam proses produksi dan kegitan

operasional keseluruhan agar efisiensi dan produktivitas tinggi dapat

tercapai. Namun hal ini belum sepenuhnya diterapkan oleh

WarungDangdut karena masih ditemukan beberapa tahapan proses

yang belum memiliki standar operasional prosesdur (SOP). Selain itu

lini produk yang belum banyak membuat WarungDangdut belum

menerapkan teknologi modern dalam proses produksinya.

Rekruitmen Sumberdaya Manusia (SDM) yang selama ini

dilakukan WarungDangdut adalah dengan rekruitmen biasa melalui

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 5 of 26

beberapa proses dan kualifikasi yang telah ditentukan. Karyawan

yang telah direkrut selanjutnya akan mendapatkan pelatihan

(training) selama satu minggu. Pelatihan bertujuan agar karyawan

mampu melaksanakan tugas yang telah dipercayakan kepadanya.

Biasanya pelatihan ini dilakukan pada saat karyawan telah lulus

seleksi perekrutan sebelum diangkat menjadi karyawan.

Sistem informasi manajemen yang ada pada WarungDangdut

sendiri masih memerlukan banyak perubahan serta penambahan

pada beberapa perangkat sistem informasi manajemen. Seperti pada

manajemen keuangan yang belum menerapkan sistem akuntansi

yang sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan sistem

informasi penjualan yang kurang sistematis. Jadual produksi serta

data inventory bahan baku pada manajemen produksi juga masih

dilakukan/ditulis secara manual, sehingga perlu dibuatkan sistem

yang tercomputerise agar lebih efisien dan dapat menekan biaya

produksi.

Strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan pada tahap ini

adalah dengan melakukan diversifikasi produk dan perluasan lini

produk, peningkatan kualitas pelayanan dan promosi penjualan

yang lebih baik untuk meraih konsumen potensial yang ada.

2.2. Analisis Lingkungan Eksternal

Pengidentifikasian lingkungan eksternal perusahaan digunakan untuk

mengetahui peluang yang dimiliki perusahaan serta ancaman yang

mungkin dihadapi perusahaan. Lingkungan eksternal ini dibagi kedalam

lingkungan makro, lingkungan mikro, dan lingkungan industri.

a. Lingkungan Makro

Lingkungan makro terdiri dari lima kekuatan yang mempengaruhi

perusahaan dari luar, yaitu lingkungan demografi, keadaan ekonomi,

lingkungan alam yang berpengaruh terhadap produksi, teknologi, dan

lingkungan sosial budaya masyarakat Indonesia.

1) Lingkungan Demografi

Lingkungan demografi sangat berpengaruh terhadap perusahaan,

terutama terhadap tingkat penjualan produk dari

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 6 of 26

WarungDangdut. Tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia yang

rata-rata sebesar 1.7 persen setiap tahunnya merupakan peluang

bagi industri restoran di Indonesia untuk terus berkembang.

Seperti juga yang terjadi di wilayah Bandung dimana setiap

tahunnya terjadi peningkatan jumlah penduduk dengan laju

pertumbuhan yang cukup tinggi seperti pada Gambar berikut.

Sumber: BPS Provinsi Jabar, BPS Kabupaten/ Kota di Jawa Barat

Gambar 1. Jumlah Penduduk Kota Bandung Tahun 2009-2013

2) Keadaan Ekonomi

Kondisi ekonomi yang dirasakan Indonesia saat ini berdampak

juga pada perekonomian di Kota Bandung. Melemahnya nilai

tukar rupiah sedikit banyak telah berpengaruh terhadap tingkat

konsumsi masyarakat Kota Bandung yang pada akhirnya dapat

berdampak pada menurunnya tingkat penjualan restoran

WarungDangdut.

3) Lingkungan Alam

Bandung sebagai salah satu kota tujuan wisata di Indonesia

sangat terkenal dengan kulinernya. Kondisi ini ditandai dengan

maraknya berbagai kuliner yang tersebar di berbagai sudut Kota

Bandung. Hal tersebut menyebabkan banyaknya persaingan

makanan atau warung makan yang tinggi di Kota Bandung, yang

akhirnya berdampak pada rendahnya kunjungan konsumen ke

WarungDangdut.

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 7 of 26

4) Teknologi

Laju pertumbuhan teknologi terus mengalami peningkatan seiring

perkembangan zaman. Perusahaan harus selalu mengikuti

perkembangan teknologi yang ada dan berusaha untuk

mengadaptasinya ke dalam proses produksi sehingga

menciptakan efisiensi dan produktivitas usaha yang tinggi.

Teknologi yang baru dapat digunakan dalam melakukan

pengembangan produk dan menciptakan pasar baru. Perusahaan

harus terus memantau, mengamati dan mempertimbangkan jenis

teknologi baru yang dapat melayani berbagai kebutuhan

perusahaan dan juga konsumen. WarungDangdut telah

melakukan adaptasi terhadap beberapa jenis teknologi seperti

adanya sistem komputerisasi dalam bidang administrasi. Sistem

yang terkomputerasasi akan memudahkan pengawasan yang

dilakukan oleh pihak manajemen. Dalam proses produksi

WarungDangdut harus tetap dapat mempertahankan mutu setiap

bahan baku yang akan digunakan, baik ikan maupun bahan baku

lainnya.

5) Lingkungan Sosial Budaya

Terjadinya perubahan pola konsumsi masyarakat modern serta

pengetahuan mengenai gizi yang terus meningkat merupakan

faktor sosial dan budaya yang perlu mendapatkan perhatian.

Pergeseran gaya hidup yang umumnya terjadi di wilayah

perkotaan, dimana peningkatan mobilitas fisik yang disebabkan

oleh peningkatan aktivitas di luar rumah menyebabkan

permintaan akan makanan jadi semakin meningkat. Restoran

sebagai salah satu tempat untuk mendapatkan makanan jadi

turut berkembang baik jenis maupun jumlahnya sebagai akibat

faktor tersebut. Selain itu kecenderungan dimana saat ini

semakin meningkatnya jumlah wanita karir dan kebutuhan

sosialisasi diri terutama di daerah perkotaan turut mendukung

perkembangan restoran.

WarungDangdut merupakan restoran menjual produk

makanan freshfood yang terjamin kandungan gizinya dan

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 8 of 26

menyehatkan. Hal ini dilakukan untuk menggeser trend junk food

yang tidak baik bagi kesehatan yang terus dikembangkan oleh

restoran waralaba asing. Alasan itulah yang membuat

WarungDangdut terus dikunjungi pelanggannya.

b. Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro yang mempengaruhi perusahaan terdiri dari

pelanggan, pesaing, perantara pemasaran dan pemasok. Perusahaan

harus memperhatikan hal tersebut dalam merumuskan strategi yang

tepat bagi perusahaan.

1) Pelanggan

Konsumen WarungDangdut adalah konsumen yang tidak

tersegmentasi, mulai dari mahasiswa sampai pengusaha dapat

mengunjungi WarungDangdut. Secara umum mereka memiliki

kecenderungan untuk memilih produk dengan kualitas yang baik

dan tidak terlalu responsif terhadap perubahan harga. Mereka yang

berkunjung belum memiliki loyalitas yang tinggi terhadap restoran.

Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk mampu

merumuskan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan

loyalitas pelanggan yang sudah ada dan untuk membidik pangsa

pasar yang baru di tengah persaingan restoran di kota Bandung.

2) Pesaing

Secara umum pasar persaingan yang dihadapi oleh

WarungDangdut adalah pasar persaingan sempurna, dimana

produk tidak terdiferensiasi sehingga antar produsen memiliki

produk yang identik dan harga jual masing-masing bersaing

dengan ketat. Selain dengan restoran yang menyajikan hidangan

sejenis, WarungDangdut juga menghadapi persaingan dari restoran

lain yang memiliki ciri khas tersendiri. Pesaing-pesaing utama

WarungDangdut yang memiliki hidangan hampir sama adalah

restoran Alas Daun, restoran Warung Misbar, RM Bancakan, RM

Ampera, RM Alas Daun, RM HDL, Baso mandeep, Le Marly Glosis

dan RM Krangkring.

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 9 of 26

3) Perantara Pemasaran

WarungDangdut merupakan usaha restoran yang menyalurkan

produknya melalui restoran itu sendiri. Melalui strategi

pengembangan pasar yang akan terus dilakukan membuat

WarungDangdut akan selalu ada untuk konsumen di Kota

Bandung. Dengan sistem kerjasama anatara dengan berbagai pihak

diharapkan distribusi dan pemasaran produk dapat terus

dilakukan tanpa adanya pihak-pihak atau perantara lain yang

mengambil keuntungan dari hubungan kerjasama ini.

4) Pemasok

Untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku, WarungDangdut

memiliki beberapa pemasok tetap yang telah bekerja sama

beberapa tahun belakangan. Untuk kebutuhan bahan baku

Restoran WarungDangdut dipasok oleh suplier dari beberapa

daerah di Jawa Barat dengan sistem pembayaran kredit setiap satu

minggu. Untuk keperluan bahan baku lainnya dipasok dari suplier

lokal yang bedomisili di kota Bandung.

c. Lingkungan Industri

Dalam suatu industri, terdapat iklim persaingan yang intensitasnya

dipengaruhi oleh suatu faktor kekuatan yang berasal dari luar

perusahaan yang akan berdampak pada performa setiap perusahaan di

dalam industri tersebut. Industri didefinisikan sebagai kumpulan atau

kelompok perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa yang dapat

saling menggantikan. Kekuatan dalam bersaing pada lingkungan

industri bergantung pada lima faktor yaitu: ancaman masuknya

pendatang baru, ancaman terhadap produk substitusi, kekuatan tawar

menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli dan persaingan

diantara perusahaan sejenis (Porter dalam David, 2002).

1) Ancaman Produk Substitusi

Produk substitusi atau produk pengganti adalah produk yang

berbeda tetapi sifatnya dapat menggantikan apa yang dapat dibuat

dan dipasarkan atau ditawarkan oleh perusahaan sejenis serta

dapat memenuhi kebutuhan yang sama. Hadirnya produk

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 10 of 26

substitusi dapat membuat konsumen dihadapkan pada berbagai

pilihan untuk kebutuhannya.

WarungDangdut adalah restoran yang menyajikan berbagai

menu makan. Produk substitusi dari restoran ini adalah restoran

seafood, restoran ayam bakar, restoran sunda dan restoran

padang. Restoran-restoran tersebut ada yang milik pribadi dengan

sistem manajemen berifat kekeluargaan dan ada juga yang sudah

menggunakan format bisnis franchise seperti Ayam Goreng Mbok

Berek, Ayam Goreng Wong Solo, Rumah Makan Ampera, dll.

Selain restoran dengan cita rasa lokal, ancaman produk

substitusi yang berpengaruh terhadap penjualan WarungDangdut

adalah restoran yang menyajikan hidangan fast food. Jenis

hidangan tersebut sangat bervariasi dari mulai fried chicken,

Japanese Food, Steak, dll. Ancaman ini dikarenakan oleh

pandangan sebagian masyarakat yang menganggap bahwa dengan

mengkonsumsi makanan asing merupakan prestise tersendiri dan

sudah mengikuti trend masa kini.

2) Ancaman Pendatang Baru

Perkembangan populasi penduduk Kota Bandung yang semakin

meningkat setiap tahunnya membuka peluang usaha di sektor

pemenuhan penyediaan pangan. Tentunya ini akan semakin

meningkatkan tingkat persaingan restoran di Kota Bandung. Setiap

tahunnya jumlah restoran di Kota Bandung terus meningkat, hal

ini dikarenakan rintangan masuk bagi pendatang baru yang akan

masuk ke industri tersebut tidak besar. Untuk membuka suatu

restoran dengan sistem kepemilikan franchise tidak harus melalui

proses yang rumit, karena pemerintah sendiri sudah mengeluarkan

peraturan yang mengatur waralaba. Penguasaan teknologi canggih

tidak mutlak diperlukan karena usaha ini dapat berjalan baik

dengan hanya menggunkaan teknologi sederhana terutama untuk

pengelolaan makanan lokal.

Ancaman pendatang baru tak hanya datang dari waralaba

lokal saja, tetapi waralaba asing pun yang jumlahnya tidak sedikit

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 11 of 26

merupakan ancaman tersendiri. Hal tersebut menjadi sebuah

ancaman karena:

(1) Mempunyai merek dagang yang sudah dikenal di luar negeri

atau dunia

(2) Mempunyai sistem manajemen yang baik dan terstruktur

(3) Menggunakan teknologi modern

(4) Mengandalkan kinerja yang profesional

(5) Mempunyai dukungan keuangan yang kuat sehingga dapat

melakukan kegiatan promosi secara kontinyu

(6) Memiliki tim riset pasar yang baik.

Berdasarkan kenyatan yang ada, perusahaan sadar bahwa

ancaman akan berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan.

Tentunya inovasi dan kualitas produk yang baik mutlak diperlukan

dalam memenangkan persaingan ini.

3) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok

Kekuatan tawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan

dalam suatu industri, terutama ketika jumlah pemasok banyak dan

ketika hanya ada sedikit bahan baku pengganti yang baik.

Perusahaan dapat menjalankan backward integration strategy atau

strategi tarik mundur agar bisa mengendalikan pemasok atau

menarik modal yang diberikan kepada pemasok. Strategi ini sangat

efektif ketika pemasok tidak dapat diandalkan, biayanya terlalu

tinggi atau tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan secara

konsisten (David, 2002).

Seperti yang telah dilakukan WarungDangdut dalam menjalin

kerjasama dengan suplier. Jumlah suplier yang banyak membuat

perusahaan memiliki kesempatan untuk memilih suplier dengan

penawaran harga yang lebih murah, pelayanan yang lebih baik dan

konsisten untuk tetap mengirim bahan baku yang bermutu baik

atau sesuai standar restoran. Sistem pembayaran yang biasanya

dilakukan adalah sistem pembayaran kredit satu sampai dua

minggu pengiriman. Hal ini bertujuan untuk memperkecil modal

perusahaan untuk kegiatan operasional (belanja).

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 12 of 26

4) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Ketika pelanggan terkonsentrasi atau jumlahnya besar, atau

membeli dalam jumlah banyak, kekuatan tawarnya merupakan

kekuatan utama yang mempengaruhi intensistas persaingan dalam

suatu industri. Kekuatan tawar konsumen juga lebih kuat ketika

produk yang dibeli bersifat standar atau tidak berbeda dengan

perusahaan lainnya (David, 2002). Kekuatan tawar pembeli

WarungDangdut cukup kuat karena jumlahnya yang banyak dan

tidak tersegmentasi. Hal ini membuat mereka memiliki banyak

pilihan untuk memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan kenyataan

tersebut, maka diferensiasi produk memegang peranan penting

dalam bersaing. Diferensiasi yang tinggi dapat membangun

keunggulan produk karena produk tersebut memiliki keunikan di

mata konsumen yang membuatnya berbeda dari pesaingnya.

5) Persaingan Diantara Perusahaan Sejenis

Berdasarkan jumlah restoran di Kota Bandung yang cukup besar

dan terus meningkat setiap tahunnya, menyebabkan persaingan

diantara perusahaan yang ada di industri ini semakin ketat. Setiap

perusahaan berusaha untuk meraih posisi yang kuat di pasar.

Kondisi ini berpengaruh terhadap strategi penetapan harga yang

dibuat perusahaan.

Harga yang terlampau tinggi akan membuat pelanggan

berpindah ke restoran lain. Sedangkan jika perusahaan

menurunkan harga, hal tersebut akan menimbulkan kerugian

karena tidak bisa menutupi biaya produksi yang dikeluarkan

perusahaan. Pengembangan produk secara kontinyu merupakan

salah satu strategi yang harus dilakukan dalam menghadapi

kondisi persaingan seperti ini. Pengembangan produk yang

dilakukan perusahaan dapat mencegah kejenuhan konsumen yang

ada dan juga dapat meraih pangsa pasar yang baru.

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 13 of 26

2.3. Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman

Berdasarkan analisis terhadap lingkungan internal dan lingkungan

eksternal restoran WarungDangdut, maka dapat diidentifikasi beberapa

faktor yang dapat menjadi faktor kekuatan (strength), faktor kelemahan

(weaknesses), faktor peluang (opportunities) dan faktor ancaman (threats)

yang dimiliki oleh WarungDangdut.

1. Kekuatan (Strength)

Mutu Utama

WarungDangdut adalah restoran yang menyajikan 3 Konsep

sekaligus yaitu Kopi Dangdut, Warung Dangdut dan Pasar Dangdut

yang memiliki cita rasa yang khas dibandingkan dengan para

pesaingnya. Hal ini juga yang menjadi alasan utama konsumen

WarungDangdut untuk berkunjung ke restoran ini.

Variasi Menu

Selain menyediakan 3 menu utama, WarungDangdut juga

menyediakan variasi menu kopi dari Stall Kopi Dangdut. Ada

beberapa macam pilihan menu cemilan (Lite Meals) seperti

Peuyeum Ball, pisang goreng keju caramel, Tahu edun, roti bakar

(Srikaya, green tea dan tarro) dll. Minuman pendamping seperti Es

Janda Muda, Avocado Milo, Avocado Green tea dan Es Rayuan

dangdut yang akan menambah selera makan dengan nuansa

Dangdut masa kini. selain itu juga didukung oleh Tenant - tenant

dari Kaki Lima yang ada di Bandung seperti: Seblak Ceker “AA”

Tampan, Es KrimKu, Pempek Bond bond, Bacilok Epoy, Lumpia

dan MurTangDut (Jamur, Kentang Dangdut) yang tentunya

menarik untk dikunjungi dan dicoba.

Harga Jual Yang Murah

Dengan strategi harga yang sudah ditetapkan, WarungDangdut

juga lebih unggul dibandingkan pesaingnya. Seperti harga nasi

liwet yang hanya di jual dengan harga Rp 7.500,- Untuk satu jenis

menu yang sama harga jual di WarungDangdut 20 – 40 % lebih

murah dibanding harga jual di restoran pesaing.

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 14 of 26

Lokasi Yang Strategis

WarungDangdut memiliki lokasi yang strategis karena dapat

diakses dari Jl. Citarum no. 30, yang berdekatan dengan Rumah

Makan Alas Daun serta mudah dijangkau, berada dikawasan

Gedung Sate, Musium Geologi dan Mesjid Pusdai (Pusat Dakwah

Indonesia). WarungDangdut juga berada dekat dengan perguruan

tinggi baik Perguruan Tinggi negeri maupun Perguruan Tinggi

Swasta sehingga membuat perusahaan lebih mudah dalam

melakukan penetrasi pasar di kalangan mahasiswa.

Strategi Franchise

Strategi mewaralabakan WarungDangdut merupakan kekuatan

tersendiri untuk melakukan pengembangan bisnis sesuai dengan

visi dan misi perusahaan. Selain dapat memperluas distribusi

tanpa harus meningkatkan modal investasi, perusahaan menerima

royalti berkesinambungan, penjualan bahan baku kepada

franchisee juga merupakan sumber laba tambahan bagi

penerimaan perusahaan.

Sumber Daya Manusia (Anggota Keluarga)

Sumberdaya manusia merupakan sumber kekuatan bagi

perusahaan jika dapat dikelola dengan baik, termasuk keterlibatan

anggota keluarga baik sebagai anggota dewan, manajemen maupun

karyawan perusahaan. Mereka memiliki komitmen yang tinggi

untuk mengembangkan perusahaan melalui implementasi visi dan

misi perusahaan (Susanto, 2007).

2. Kelemahan

Tidak memiliki bagian riset dan pemasaran

Tidak memiliki bagian riset dan pemasaran menyebabkan

perusahaan tidak mengetahui sampai sejauh mana produknya

dapat diterima oleh masyarakat serta bagaimana posisi para

pesaing di dalam industri restoran di Kota Bandung selama ini.

Selain itu akan menghambat dalam menjalankan strategi

pengembangan produk.

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 15 of 26

Standar Operasional Prosedur (SOP)

Belum memiliki SOP pada setiap tahapan proses akan menyulitkan

karyawan dalam melaksanakan tugas karena khawatir hasilnya

tidak standar juga akan menyulitkan manajemen ketika terjadi

pergantian karyawan.

Promosi

Kurangnya kegiatan promosi menyebabkan hal ini belum dapat

meningkatkan penjualan.

Sistem Brand Franchising

Sistem kerjasama brand franchising memiliki banyak keterbatasan

bagi franchisor dalam mengontrol kegiatan penjualan franchisee.

Sistem Informasi Manajemen

Belum adanya Sistem Informasi Manajemen yang baik membuat

pihak manajemen kesulitan dalam mengontrol, mengevaluasi dan

mengambil keputusan perusahaan.

Variasi Menu

Belum adanya bagian riset dan pemasaran membuat pihak

restoran tidak mengetahui perkembangan menu seafood dan belum

mengeluarkan menu baru. Sehingga sampai saat ini

WarungDangdut belum memiliki menu andalan.

3. Peluang

Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan wisata di

Indonesia. Hal ini juga yang menyebabkan meningkatnya

kunjungan wisatawan ke Kota Bandung. Dan ini merupakan

peluang tersendiri bagi para pebisnis khususnya di bidang kuliner.

Kegiatan Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung dalam

mengembangkan Bandung sebagai kota tujuan wisata di Indonesia

tidak terkonsentrasi di daerah tertentu saja. Hal ini merupakan

peluang bagi WarungDangdut untuk mengembangkan usahanya ke

wilayah-wilayah lain baik di Kota Bandung itu sendiri maupun ke

luar Kota Bandung.

Pengembangan Kota Bandung menjadi kota yang ramah

lingkungan sejak Walikota Ridwan Kamil (Kang Emil) menjadi daya

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 16 of 26

tarik tersendiri baik untuk masyarakat Kota Bandung maupun

masyarakat di luar Kota Bandung.

Tingkat ketergantungan pihak restoran yang tidak terlalu besar

kepada supplier membuat posisi tawar mereka menjadi lemah. Hal

ini merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan

untuk terus melakukan pengembangan usaha. Karena pembelian

bahan baku dengan harga yang lebih murah merupakan salah satu

cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan laba.

4. Ancaman

Ancaman produk substitusi yang diakibatkan oleh restoran lain

dengan segmentasi konsumen yang sama dapat menyebabkan

produk switching dari konsumen.

Ancaman waralaba asing akan mempengaruhi selera dan gaya

hidup masyarakat. Hal ini terkait dengan persepsi sebagian besar

masyarakat yang menganggap produk asing lebih baik mutunya

dan merupakan prestise tersendiri jika dapat mengkonsumsi

makanan tersebut.

Tingginya tingkat persaingan restoran di Kota Bandung adalah

akibat dari munculnya para pesaing baru dalam industri. Hal ini

juga diakibatkan oleh lemahnya hambatan bagi masuknya pesaing

baru ke dalam industri restoran.

Kondisi alam yang tidak menentu akibat global warming

menyebabkan berbagai produk bahan baku menjadi tersendat

karena terjadi gagal panen di beberapa daerah Akibatnya

persediaan bahan baku tidak akan sebanyak biasanya.

Luasnya segmen konsumen yang dihadapi menyebabkan

WarungDangdut memiliki posisi tawar yang lemah. Karena

konsumen yang tidak loyal dapat dengan mudah pindah/pergi ke

restoran lain yang menawarkan menu dengan rasa yang enak,

harga lebih murah dan tempat lebih nyaman.

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 17 of 26

2.4. Alternatif Strategi berdasarkan Analisis Matriks SWOT

Berdasarkan hasil dari identifikasi kekuatan dan kelemahan internal

serta peluang dan ancaman perusahaan, maka dapat disusun matriks

SWOT. Berdasarkan matriks SWOT akan diperoleh gambaran tentang

alternatif strategi yang diambil untuk memaksimalkan peluang dan

kekuatan namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan

ancaman. Pendekatan matriks SWOT memberikan berbagai alternatif

strategi, yaitu strategi S – O, strategi S – T, strategi W – T, dan strategi W –

O. Adapun beberapa alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT

tersebut diuraikan sebagai berikut:

1) Strategi S – O

Strategi S – O adalah strategi yang menggunakan kekuatan yang

dimiliki perusahaan untuk mengambil keuntungan dari peluang yang

ada. Beberapa strategi yang dapat digunakan oleh WarungDangdut

adalah melakukan diversifikasi produk dengan tetap menggunakan

bahan dasar ikan laut. Strategi S – O lainnya yaitu dengan

menerapkan TQM (Total Quality Management), dengan memanfaatkan

peluang masih luasnya daerah pemasaran dan dukungan anggota

keluarga. WarungDangdut dapat melakukan strategi tersebut dengan

terus mengembangkan produk tertentu melalui: perencanaan kualitas

produk atau jasa, memproduksi barang dan jasa yang berkualitas,

menciptakan keterlibatan total baik manajer maupun karyawan dan

bekerja keras untuk bisa melakukan perbaikan terus menerus.

2) Strategi S – T

Strategi S – T adalah strategi untuk menggunakan kekuatan yang

dimiliki perusahaan dengan cara menghindari ancaman. Ancaman

produk substitusi dan persaingan restoran di Kota Bandung dapat

diatasi dengan menerapkan strategi pengembangan produk dan

dengan meluncurkan paket-paket hemat sebagai promosi untuk

menarik kunjungan konsumen. Misalnya dengan memberikan menu

tertentu untuk transaksi lebih dari lima porsi, dst. Paket-paket ini

dapat diberlakukan di hari-hari sepi (weak day) atau di saat musim

hujan. Ancaman waralaba asing dapat diatasi dengan terus

mengembangkan strategi franchise, selain untuk meningkatkan brand

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 18 of 26

awareness juga dapat menciptakan konsumen yang lebih loyal.

Penggunaan teknologi produksi juga perlu ditingkatkan untuk

mendukung kegiatan riset dan kegiatan operasional harian sehingga

lebih efisien.

3) Strategi W – O

Strategi W – O adalah strategi yang mengguanakan peluang untuk

mengatasi kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan. Untuk

dapat memenangkan persaingan dalam bisnis perusahaan

memerlukan sumberdaya yang memadai terutama sumberdaya

manusia dan sebuah sistem informasi yang lebih sistematis. Untuk

mengatasi kelemahan tersebut maka perusahaan perlu melakukan

pelatihan dan pengembangan. Hal ini selain bertujuan agar karyawan

lebih produktif juga diharapkan mereka lebih adaptif terhadap

perkembangan perusahaan, termasuk membuat sebuah sistem

informasi manajemen yang lebih sistematis. Untuk menghadapi

peningkatan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung dan jarak antara

Bandung dan Jakarta yang semakin dekat perusahaan perlu segera

mewujudkan adanya bagian riset dan pemasaran.

Fungsi dari bagian tersebut adalah mengumpulkan, mencatat

dan menganalisis secara sistematis data mengenai masalah yang

berkaitan dengan kegiatan pemasaran. Hasil dari riset tersebut dapat

digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dalam

pengembangan produk atau menentukan strategi promosi yang lebih

efektif, dll.

Setelah melakukan riset dan mendapatkan hasilnya perusahaan

perlu meningkatkan promosi agar hasilnya optimal, seperti membuat

spanduk, flier atau billboard yang dengan jelas menunjukkan lokasi

restoran. Pemasangannya dapat dilakukan di lokasi-lokasi strategis di

Kota Bandung , seperti di dekat pusat perbelanjaan dan tempat

wisata.

4) Startegi W –T

Strategi W – T adalah strategi yang bersifat bertahan dan berusaha

untuk meminimalisasi kelemahan dan menghindari ancaman.

Persaingan yang tinggi diantara industri sejenis yang ditandai dengan

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 19 of 26

terus bertambahnya jumlah restoran di Kota Bandung membuat

perusahaan perlu melakukan strategi penentuan segmentasi pasar

dalam pemasarannya. Selain hal ini lebih efisien dan efektif juga agar

perusahaan lebih fokus pada satu atau beberapa segmen saja dalam

melakukan kegiatan pemasaran. Untuk menentukan segmentasi dan

target pasar harus dilakukan secara hati-hati dan didukung oleh

penempatan produk individual yang cermat, yaitu melalui promosi

yang menarik sesuai dengan segmen pasar yang dituju.

Mendaftarkan restoran untuk menjadi anggota dari PHRI

(Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) dan AFI (Asosiasi Franchise

Indonesia) dapat memberikan manfaat bagi perusahaan dan

memberikan informasi-informasi terbaru dalam industri restoran yang

dibutuhkan perusahaan khususnya di Kota Bandung. Adapun tujuan

dari pendirian AFI adalah: 1) menghimpun perusahaan waralaba 2)

membina perkembangan dan kemajuan usaha 3) menggali potensi

usaha waralaba terutama dengan mengembangkan usaha menengah

dan kecil 4) membantu pemerintah dalam meninjau peraturan-

peraturan yang mengtaur semua usaha waralaba di Indonesia.

2.5. Alternatif Strategi Secara Umum

Berdasarkan hasil identifikasi alternatif

strategi dengan menggunakan analisis

SWOT, maka alternatif-alternatif tersebut

dapat dikelompokkan menjadi tiga

strategi besar. Hal ini dilakukan karena

strategi-strategi tersebut dapat

dilakukan secara bersama-sama dalam

satu paket strategi. Ketiga strategi itu

adalah:

1) Strategi Penetrasi Pasar

Strategi ini merupakan kesatuan dari strategi WO.1, ST.2, dan WT.1.

Perusahaan dapat meningkatkan promosi dengan menggunakan

spanduk, penyebaran leaflet dan pemasangan billboard. Melalui

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 20 of 26

promosi tersebut pihak restoran dapat memberikan informasi mengenai

kampanye makan sehat.

Agar kegiatan promosi efektif dan efisien perusahaan juga perlu

memfokuskan segmentasi dan target pasar sasaran, sehingga setelah

kegiatan promosi dilakukan perusahaan dapat mengevaluasinya

dengan lebih mudah dan terarah. Setelah itu untuk meningkatkan

brand awareness perusahaan juga perlu melakukan promosi dengan

mengeluarkan paket-paket khusus atau potongan harga, paket-paket

tersebut dapat diberlakukan dihari-hari sepi setiap minggunya, hal ini

bertujuan agar penjualan restoran tetap stabil.

2) Strategi Implementasi TQM

Strategi ini merupakan kesatuan dari strategi SO.2, WO.2, dan WT.2.

Menurut Griffin (2003), strategi ini dapat diterapkan secara efektif

dengan tahapan sebagai berikut: perencanaan kualitas produk atau

jasa, memproduksi barang dan jasa yang berkualitas, menciptakan

keterlibatan total baik manajer maupun karyawan dan bekerja keras

untuk bisa melakukan perbaikan terus menerus. Sistem informasi

manajemen diperlukan untuk membantu kinerja perusahaan secara

keseluruhan. Sebuah sistem informasi yang efektif dapat

mengumpulkan, menyimpan, menganalisa dan menyajikan informasi

sedemikian rupa sehingga dapat menjawab pertanyaan operasional dan

strategis. Terkait dengan pola pengelolaan restoran (franchise) dan

untuk kepentingan jangka panjang maka perusahaan perlu

mendaftarkan diri menjadi anggota PHRI dan AFI. Hal ini bertujuan

memperluas networking dan untuk mendapatkan informasi dan

bimbingan secara profesional untuk perkembangan dan kemajuan

usaha franchise.

3) Straetgi Pengembangan Produk

Strategi ini merupakan kesatuan dari strategi SO.1, WO.3, dan ST.2.

Sebelum melakukan strategi pengembangan produk, baiknya

perusahaan membentuk bagian khusus riset dan pemasaran. Menurut

David (2002), sebaiknya perusahaan menerapkan strategi

pengembangan produk secara efektif yaitu ketika perusahaan

mempunyai produk yang sukses yang sudah mencapai tahap

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 21 of 26

kematangan (dewasa) dalam daur hidup produknya. Idenya adalah

menarik para pelanggan yang sudah puas dengan produk lama untuk

mencoba baru. Selain itu strategi pengembangan produk dapat

diterapkan ketika perusahaan mempunyai kemampuan penelitian dan

pengembangan yang sangat kuat dan terjadi perkembangan teknologi

pada proses produksinya.

Hasil analisis SWOT secara ringkas dapat dituliskan dalam matrik

Analisis SWOT seperti di bawah.

KEKUATAN

INTERNAL

KEKUATAN

EKSTERNAL

Kekuatan (Strength):

1. Produk bermutu baik

2. Macam menu yang variatif

3. Harga jual yang murah

4. Lokasi yang strategis

5. Strategi franchise 6. Keterlibatan

keluarga.

Kelemahan (Weakness):

1. Tidak memiliki bagian riset dan pemasaran khusus

2. Belum ada SOP 3. Kurangnya kegiatan

promosi 4. Sistem Brand

Frinchising 5. Belum ada sistem

informasi manajemen 6. Pengembangan SDM

Peluang (Opportunity):

1. Meningkatnya kunjngn wisatawan ke kota Bandung

2. Daerah pemasaran yang masih luas

3. Kebijakan Walikota yang menarik

4. Jarak Jakarta-Bandung yang semakin dekat

5. Daya tawar menawar pemasok yang masih lemah

1. Diversifikasi

Produk (S1, S2,

S3, O1, O3 dan

O5)

2. Mengimplementas

ikan TQM (S5, S6,

dan O2).

1. Meningkatkan

kegiatan promosi

(W3, O1, O2 dan O3)

2. Melakukan Pelatihan

dan Pengembangan

(W2, W4, W5, dan

W6)

3. Membuat bagian

khusus riset dan

pemasaran (W1, W3,

dan O1)

Ancaman (Threat):

1. Ancaman produk substitusi

2. Ancaman waralaba asing

3. Persaingan restoran di kota Bandung

4. Kondisi alam yang tidak menentu

5. Konsumen yang

tidak tersegmentasi

1. Meluncurkan

paketpaket hemat

(T1, T3 dan T5)

2. Meningkatkan

Teknologi

produksi (T2 dan

T4)

1. Memfokuskan

Segmentasi dan

target pasar (W3 dan

T5)

2. Menjadi anggota

PHRI dan AFI (T2,

T3, W3 dan W4)

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 22 of 26

3. Tujuan dan Sasaran Pemasaran

WarungDangdut memiliki Konsep yang tidak mudah diterima oleh

khalayak tetapi begitu sangat famlier oleh khalayak umum terutama

warga Indonesia bahkan warga Dunia sekalipun.

Nama WarungDangdut diambil karna Dangdut mempuyai slogan

“Kuliner dari rakyat untuk rakyat” dengan design interior bernuansa

Dangdut serta dekorasi foto – foto artis dijaman era kejayaan Dangdut

masa lalu. WarungDangdut yang menyajikan 3 Konsep sekaligus yaitu

Kopi Dangdut, Warung Dangdut dan Pasar Dangdut, yang dapat menjadi

tempat tujuan wisata kuliner di Kota Bandung. Segmen pasar dari

WarungDangdut adalah semua kalangan, khususnya untuk keluarga.

Dengan pertumbuhan pendudukan kota Bandung yang cukup tinggi,

diharapkan pertumbuhan penjualan Warung Dangdut meningkat sampai

20% di tahun yang akan datang.

Untuk Reservasi silahkan hubungi :

Warung Dangdut : 022 721 4457 / 0812 2088 1820

Marketing ( Lina Nuzliah ) : 0838 2214 1349 / 0812 2244 7011

Twitter : @warungdangdut

Facebook : @warungdangdut

www.warungdangdut.com

Alamat : Jl. Citarum N0. 30 Bandung

4. Action Plan

Berikut adalah beberapa action plan yang sudah dirancang untuk

meningkatkan penjualan WarungDangdut.

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 23 of 26

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 24 of 26

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 25 of 26

Marketing Plan..................

(c) 2015 Muji Gunarto (NIM. 1503292) Page 26 of 26

5. Budgets and Controls

Budgets untuk pemasaran dianggarkan sebesar 2% dari pendapatan

restoran WarungDangdut. Pengawasan dilakukan oleh manager terkait

dengan schedule yang telah direncanakan. Pengawasan dilakukan dengan

membaca dan mempelajari laporan tertulis dari pelaksana ataupun hasil

observasi. Jika terjadi penyimpangan atau kendala dalam pelaksanaan,

maka harus segera diambil tindakan perbaikan. Sedangkan untuk

evaluasi dilakukan setiap bulan yang telah di tetapkan.

DAFTAR PUSTAKA David, Fred R. 2002. Manajemen Strategis. PT Prenhallindo. Jakarta. Kartajaya, H., Mussry J., dan Taufik. 2005. Positioning Differensiasi Brand. PT

Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran: Edisi kesebelas. Jilid 1. PT

Prenhallindo. Jakarta. Lestari, Endah Puji, 2008. Formulasi Strategi Restoran Waralaba Lokal

Seafood Niagara Bandung. Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manjemen. Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Rangkuti, Freddy, 2012. SWOT Balanced Scorecard Teknik Menyusun Strategi

Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.

Susanto, A.B, dkk. 2007. The Jakarta Consulting Group On Family Business.

The Jakarta Consulting Group. Jakarta. Tjiptono Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Keempat.

Penerbit Andi. Yogyakarta