manajemen produksi siaran
TRANSCRIPT
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
BUKU PEGANGAN SISWA DAN GURU
TEKNIK PENYIARAN
MANAGEMENT PRODUKSI SIARAN
DISUSUN OLEH : ZAINUL ARIFIN, S. Kom
= TEKNIK BROADCASTING =
PAKET KEAHLIAN
TEKNIK PRODUKSI DAN PENYIARAN PROGRAM PERTELEVISIAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DINAS PENDIDIKAN. KAB. MOJOKERTO
SMK NEGERI 1 PUNGGING
2013/2014
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
A. PENGERTIAN MANAGEMENT PRODUKSI SIARAN.
Produksi televisi adalah suatu proses kreatif yang melibatkan penggunaan
peralatan-peralatan yang rumit dan koordinasi sekelompok individu yang mempunyai
kepekaan estetis dan kemampuan teknis untuk mengkomunikasikan pikiran dan
perasaan kepada penonton. Di bagian mana pun kita berperan, harus di sadari bahwa
proses produksi televisi adalah suatu team work. Bahkan dengan hanya sebuah camera
praktis sekalipun , kita masih membutuhkan bantuan orang lain untuk memegang
microphone , lampu , reflektor atau alat yang lain supaya kita memperoleh hasil yang
maksimal.
Lebih banyak peralatan yang kita gunakan , lebih banyak orang yang ambil
bagian. Jadi tugas utama dalam produksi televisi adalah bekerja dengan orang lain ,
baik yang berada di depan camera ( aktor , aktris , presenter ) ataupun yang berada di
belakang (crew produksi , teknisi , sutradara , dan yang sebagainya)
Dr. Ari Djunaedi, seorang dosen Manajemen Industri Media, menyebutkan
bahwa keberhasilan penyiaran ditopang oleh kreativitas manusia yang bekerja pada 3
pilar utama: teknik, program, pemasaran. Keberhasilan dalam bisnis penyiaran
tergantung pada kualitas orang-orang yang bekerja pada bidang tersebut. Hal ini
dilakukan untuk memenuhi harapan pemilik dan pemegang saham serta memenuhi
kepentingan masyarakat (komunitas) sebagai konsekuensi atas ijin siaran/lisensi yang
diberikan negara.
Pembahasan mengenai manajemen siaran televisi meliputi pemrogaman siaran,
pendekatan manajemen produksi siaran, merancang kegiatan produksi, pelaksanaan
kegiatan produksi, manajemen penunjang penyiaran, menyiapkan kegiatan produksi
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
dan mengelola budget stasiun penyiaran. Di dalam perencanaan terdapat penentuan
tujuan media penyiaran, mempersiapkan rencana dan strategi, dan pemilihan
sekumpulan kegiatan dan memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana,
oleh siapa.
Sedangkan dalam tahapan perencanaan ada hal yang harus dilakukan, yaitu
survey riset khalayak (potensi audience/pendengar) oleh Lembaga survey (statistik,
AC Niellsen) dan FGD (Focus Group Discussion). Di dalam survey yang pertama
dilakukan adalah menentukan STPFP (Segmentasi, Targetting, Positioning, Formating,
dan Programming). Di dalam menentukan segmentasi berdasar pada penilaian
khalayak pendengar yang meliputi demografi, geografi, psikografi, behavior.
Sedangkan targetting berdasar pada perilaku khalayak yang ditargetkan.
Positioning merupakan bagaimana kita melihat audience mind awareness. Kemudian
formatting adalah bagaimana format acaranya. Dan yang terakhir adalah programming
yaitu penyusunan acara.
B. FUNGSI MANAGEMEN PRODUKSI SIARAN
Peter Pringle dan rekannya (1991) mengemukakan teori lain tentang
pengertian dari kegiatan mengorganisasikan atau pengorganisasian (orginizing)
adalah “Proses pengaturan sumber daya manusia dan materi dalam suatu struktur
formal dimana tanggung jawab diberikan kepada berbagai unit, posisi dan personel
tertentu. Proses ini memungkinkan konsentrasi dan koordinasi kegiatan dan
pengawasan terhadap upaya-upaya untuk mencapai tujuan media penyiaran.”
Menurut Peter Pringle, pada kebanyakan media penyiaran, pengorganisasian
mencakup kegiatan pembagian pekerjaan kedalam bidang-bidang khusus (specialties)
dan pengelompokan karyawan dengan tanggung jawab tertentu kedalam sejumlah
departemen. Pada umumnya, media penyiaran komersil memiliki departemen sebagai
berikut:
1) Departemen Penjualan / Pemasaran
Penjualan waktu siaran stasiun penyiaran kepada pemasang iklan
merupakan sumber pendapatan utama bagi stasiun radio dan televisi komersial.
Kegiatan menjual ini menjadi tanggungjawab departemen penjualan/pemasaran
yang dipimpin oleh manajer penjualan/pemasaran.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
2) Departemen Program
Dibawah pengarahan dan pengawasan direktur/manajer program.
Departemen program merencanakan, memilih, menjadwalkan dan dengan bantuan
staff produksi dalam pembuatan program
3) Departemen Berita
Pada kebanyakan stasiun penyiaran, fungsi stasiun untuk menayanakan
berita dipisahkan dengan fungsi hiburan. Departemen berita dipimpin oleh seorang
pemimpin redaksi atau direktur pemberitaan. Departemen ini bertanggungjawab
terhadap produksi program berita, olahraga, dokumenter dan program-program
yang terkait dengan kepentingan khalayak.
4) Departemen Teknik
Departemen ini dipimpin oleh seorang kepala atau manajer teknik.
Departemen teknik bertanggung jawab memilih, mengoperasikan dan memelihara
studio, control room dan peralatan pemancar. Staff bagian teknik juga bertanggung
jawab melaksanakan pengawasan teknik sesuai dengan persyaratan dan ketentuan
yang berlaku.
5) Departemen administrasi/Bisnis
Departemen bisnis melaksanakan berbagai pekerjaan yang diperlukan
untuk melaksanakan fungsi stasiun penyiaran sebagai suatu entitas bisnis yang
mencakup kegiatan seperti :
Kesekretariatan
Penagihan (billing)
Pembukuan
Penggajian
Pengelolaan sumber daya manusia
Media penyiaran juga menjalankan berbagai fungsi lainnya yang
dilaksanakan oleh suatu departemen, subdepartemen atau unit terpisah dari
departemen yang disebutkan diatas.
Fungsi-fungsi tersebut yang biasa dimiliki suatu media penyiaran, yaitu:
1) Promosi
Promosi Program : Mencakup kegiatan untuk menarik serta
mempertahankan audiens Promosi Penjualan : Ditujukan untuk menarik
pemasang iklan Beberapa stasiun penyiaran memberikan tugas promosi
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
program kepada departemen program sedangkan tugas promosi penjualan
kepada departemen pemasaran.
2) Traffic
Unit traffic dipimpin oleh kepala atau manajer traffic yang tugasnya
adalah melaksanakan penjadwalan (scheduling) terhadap seluruh program
yang akan disiarkan setiap harinya dalam suatu daftar yang disebut program
log. Bagian traffic juga bertanggung jawab mengawasi seluruh isi siaran iklan
dan memastikan bahwa iklan tersebut telah usai dengan kontrak komersial
yang telah dibuat antara stasiun dengan pemasang iklan.
3) Continuity
Bagian ini bertanggung jawab dalam penulisan nasklah iklan, dan pada
kebanyakan stasiun penyiaran bagian ini menjadi unit atau subdepartemen
yang menjadi bagian departemen pemasaran.
Peter Pringle dan rekan, menyatakan bahwa struktur organisasi media
penyiaran sangat dipengaruhi sejumlah faktor antara lain:
Jumlah karyawan
Jangkauan siaran (ukuran pasar)
Preferensi atau cara manajer umum menyusun organisasi medianya
C. STRATEGI PROGRAM
Strategi program yang ditinjau dari dari aspek manajemen atau sering juga disebut
dengan manajemen strategis (management strategic) program siaran yang terdiri dari :
a) Perencanaan program
b) Produksi dan pembelian program
c) Eksekusi program
d) Pengawasan dan evaluasi program
1) PERENCANAAN PROGRAM
Perencanaan program mencakup pekerjaan mempersiapkan rencana jangka
pendek, menengah, dan jangka panjang yang memungkinkan stasiun penyiaran untuk
mendapatkan tujuan program dan tujuan keuangannya. Pada stasiun televisi,
perencanaan program diarahkan pada produksi program yaitu program apa yang akan
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
diproduksi, pemilihan program yang akan dibeli (akuisisi), dan penjadwalan program
untuk menarik sebanyak mungkin audien yang tersedia pada waktu tertentu.
Pengelola stasiun televisi menargetkan suatu audien umum dan berupaya untuk
memberikan respons atas kesukaan/ preferensi dari orang-orang yang tengah menonton.
Bagian program stasiun televisi harus mempertimbangkan berbagai faktor dalam
merencanakan program yang akan disiarkannya. Terdapat beberapa hal yang harus
dipertimbangkan sebelum bagian program memutuskan untuk memproduksi, melakukan
akuisisi dan kemudian melakukan skeduling terhadap suatu program, yaitu : persaingan,
ketersediaan audien.
a) Analisis dan Strategi Program
Perencanaan program pada dasarnya bertujuan memproduksi atau membeli
program yang akan ditawarkan kepada pasar audien. Dengan demikian, audien
adalah pasar karenanya setiap media penyiaran yang ingin berhasil harus terlebih
dahulu memiliki suatu rencana pemasaran strategis yang berfungsi sebagai panduan
dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki. Strategi pemasaran ditentukan
berdasarkan analisis situasi. Analisis situasi ini terdiri atas: analisis peluang dan
analisis kompetitif.
Analisis peluang: analisis yang cermat teradap pasar audien akan
memberikan peluang bagi setiap penayangan program untuk diterima para penonton
dan pendengar.
Analisis kompetitif: dalam mempersiapkan strategi dan rencana program, pengelola
program harus melakukan analisis secara cermat terhadap persaingan stasiun
penyiaran dan persaingan program yang ada pada suatu segmen pasar audien.
Peter Pringle (1991) mengemukakan bahwa keberhasilan suatu stasiun televisi dalam
melaksanakan programnya akan sangat bergantung pada 3 hal :
The ability to produce or buy programs with audience appeal.
Air them at times when they can be seen by the audience to which they appeal.
Build individual programs into a schedule that encourages viewers to tune to the
station and remain with it from one program to another.
b) Bauran Program
Salah satu konsep pemasaran penting yang harus dipahami pengelola media
penyiaran adalah mengenai bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri atas
empat variabel penting : product, price, place, dan promotion. Produk program :
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
suatu produk yang ditawarkan kepada audien yaang mencakup nama program dan
kemasan program. Harga program : harga suatu program yang mencakup biaya
produksi program dan biaya yang akan dikenakan kepada pemasang iklan (tarif
iklan) pada program bersangkutan jika ditayangkan.
Distribusi program : distribusi program yang merupakan proses pengiriman
program dari transmisi hingga diterima audien melalui pesawat televisi dan radio.
Promosi program : proses bagaimana memberitahu audien mengenai adanya suatu
prgram sehingga mereka tertarik untuk menonton atau mendengarkannya.
c) Faktor Berpengaruh
Terdapat empat hal yang mempengaruhi keputusan perencanaan program
yang terdiri dari : audien, pengelola dan pemilik stasiun, pemasang iklan dan
sponsor, regulator.
Audien adalah penonton atau pendengar adalah faktor paling penting dan
menentukan apakah stasiun penyiaran pada saat melakukan perencanaan programnya
perlu memutuskan apakah akan memproduksi atau tidak memproduksi suatu
program.
Pengelola stasiun penyiaran adalah mereka yang bertanggung jawab
menjalankan atau mengoprasikan stasiun penyiaran dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan bagi kepentingan pemilik stasiun.
d) Membuat Perencanaan
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan setiap pengelola media
penyiaran ketika membuat perencanaan program, yaitu berpikir seperti pemirsa,
pengelola media penyiaran harus mampu meyakinkan pemasang iklan bahwa
medianya sangatlah efektif untuk memasarkan suatu produk, pengelola media
penyiaran harus menganggap waktu siaran bernilai penting setiap detiknya dan harus
menggunakan setiap detik siaran itu dengan mendayagunakan kemampuan dalam
menjangkau pemirsa, pengelola media penyiaran berkompetisi untuk merebut waktu
orang lain untuk mau menyaksikan acara yang disuguhkan, pengelola media
penyiaran lokal harus pula berpikir secara lokal.
e) Tujuan Program
Mengelola program tidak berbeda dengan memasarkan suatu produk kepada
konsumen, keberhasilannya diukur dengan pencapaian atas tujuan atau target yang
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
telah ditetapkan sebelumnya yang mencakup target audien dan target pendapatan.
Tujuan program adalah untuk menarik dan mendapatkan sebanyak mungkin audien.
Tujuan utama televisi komersial pada umumnya adalah untuk mendapatkan audien
sebanyak – banyaknya guna menarik pemasang iklan. Ada 5 tujuan penayangan
suatu program di televisi komersial yaitu : mendapatkan sebanyak mungkin audien,
target audien tertentu, prestise, penghargaan, dan kepentingan publik.
f) Faktor Program
Faktor program membahas hal – hal yang harus diketahui atau dipahami
terlebih dahulu oleh pengelola program sebelum membuat keputusan perencanaan
program. Dalam hal ini terdapat beberapa hal yang harus diperhitungkan sebelm
memutuskan untuk memproduksi, akuisisi, dan scheduling suatu program. Peter
Pringle (1991) mengemukakan bebrapa faktor terpenting sebagai berikut :
persaingan, ketersediaan audien, kebiasaan audien, aliran audien, ketertarikan
audien, ketertarikan pemasang iklan, anggaran, ketersediaan program, produksi
sendiri.
2) PRODUKSI DAN PEMBELIAN PROGRAM
Manajer program bertanggung jawab melaksanakan rencana program yang sudah
ditetapkan dengan cara memproduksi sendiri program atau mendapatkannya dari sumber
lain / akuisisi (membeli).
a) Manajer Produksi
Manajer produksi bertanggung jawab terhadap sejumlah pekerjaan,
diantaranya : (1) memproduksi program lokal (in-house), iklan dan pelayanan umum
serta pegumuman (promotional announcement), (2) mengawasi seluruh pemain serta
personalia produksi, (3) melakukan penjadwalan program siaran langsung (live) atau
produksi yang direkam, (4) mengawasi seluruh isi program yang ditayangkan,
darimanapun sumbernya.
b) Produser
Orang yang bertanggung jawab mengubah ide atau gagasan kreatif ke dalam
konsep yang praktis dan dapat dijual.
c) Penulis Script
Penulis script (scriptwriter) memiliki peran penting khususnya pada tahap pra
produksi.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
d) Sutradara
Sutradara adalah orang yang bertanggung jawab menerjemahkan kata-kata
pertulis (script) menjadi suara atau gambar tertentu.
e) Asisten Sutradara
Seorang asisten sutradara (assistan of director) bertugas membantu sutradara
tv atau filmdalam melaksanakan pekerjaannya yaitu mengawasi aspek kreatif dari
suatu produksi.
f) Director of Photography
Seorang director of photography (DP) bertanggung jawab pada aspek kreatif
penggunaan kamera dan melakukan pengawasan terhadap penchayaan film atau
sinematografi.
g) Pengarah Program
Pada produksi program di studio stasiun tv yang menggunakan banyak
kamera-baik untuk program hiburan atau informasi / berita-posisi sutradara
digantikan oleh program director (PD) atau pengarah acara / program.
h) Pemandu Gambar
Pemandu gambar atau switcherman adalah orang yang bertugas menampilkan
perpaduan gambar dari beberapa sumber gambar ke dalam satu tampilan visual
program tv, sehingga program tersebut memiliki nilai estetika.
i) Penata Cahaya
Orang yang bertugas sebagai penata cahaya disebut juga sebagai lightnig
director yang bertanggung jawab mengatur dan menyesuaikan intensitas cahaya yang
ada di studio atau lokasi sesuai dengan keinginan sutradara atau pengarah program.
j) Penata Seni
Orang yang berada pada posisi ini disebut juga art director atau perancang
latar (scenin designer) yang bertanggung jawab mengawasi rancangan atau desain
produksi program secara keseluruhan.
k) Audio Mixer
Seorang pencampur suara atau audio mixer bertanggung jawab terhadap
seluruh aspek rekaman suara.
l) Teknisi Video
Kualitas video dan gambar film bergantung pada teknisi video yang
bertanggung jawab mengatur gambar dalam hal tingkat warna, kecerahan, tingkat
kontras.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
m) Operator Film dan Video
Operator film dan video memiliki tugas antara lain : menerima dan mengirim
film dan video serta membuat rekaman program, memeriksa kualitas film dan video
yag sesuai dengan standar program dan iklan, menandai (marking) film dan video
untuk keperluan jeda iklan.
n) Produser Eksekutif
Produser eksekutif bertanggung jawab terhadap penampilan jangka panjang
suatu program secara keseluruhan. Bertugas memikirkan setting, dekor, latar
belakang atau tampilan suatu program informasi yang akan menjadi ciri khas
program itu.
o) Produser
Pada produksi program informasi, khususnya program berita, produser
bertanggung jawab terhadap suatu program berita.
p) Produser Acara
Dalam tugasnya sehari-hari, produser acara atau show producer bertanggung
jawab untuk mempersiapkan penayangan suatu program berita.
q) Produser Lapangan
Fungsi produser lapangan menjadi sangat penting ketika stasiun televisi
melakukan liputan langsung.
r) Asisten Produser
Tugas asisten produser antara lain membantu reporter mempersiapkan paket
berita jika reporter berada dalam keadaan waktu yang mendesak atau jika reporter
tidak sempat menyelesaikan paket beritanya karena ia harus berangkat lagi untuk
melaksanakan tugas berikutnya.
s) Presenter
Pembawa acara (host), pembawa berita (presenter) atau sering juga disebut
dengan anchor, menjadi citra dari suatu stasiun televisi
t) Pembelian Program
Ada kalanya stasiun televisi yang baru berdiri harus membeli hampir semua
programnya. Tugas bagian program adalah meneliti materi-materi acara yang
tersedia, siapa distributornya, lalu membuat pilihan dan merundingkan harganya.
Pada siaran televisi, acara dan film yang bagus bisa sangat mahal harganya. Untuk
itu bagian program harus memastikan bahwa anggaran yang tersedia cukup realistis
untuk membeli program.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
4) EKSEKUSI PROGRAM
Eksekusi program mencakup kegiatan menayangkan program sesuai dengan rencana
yang sudah ditetapkan. Manajer program melakukan koordinasi dengan bagian traffic
dalam menentukan jadwal penayangan dan berkonsultasi dengan manajer promosi dalam
mempersiapkan promo bagi program bersangkutan.
Menurut Head-Sterling (1982), menyatakan bahwa stasiun televisi memiliki
sejumlah strategi dalam upaya menarik audien masuk ke stasiun sendiri (inflow) dan
menahan audien yang sudah ada untuk tidak pindah saluran atau mencegah tidak terjadi
aliran audien keluar (outflow), yaitu :
a) Head to Head
Dalam hal ini, stasiun televisi mencoba menarik audien yang tengah menonton
program televisi saingan untuk pindah ke stasiun sendiri denganmenyajikan program
yang sama dengan televisi saingan itu.
b) Program Tandingan
Strategi untuk merebut audien yang berada di stasiun saingan untuk pindah ke stasiun
sendiri dengan cara menjadwalkan suatu program yang memiliki daya tarik berbeda
untuk menarik audien yang belum terpenuhi kebutuhannya.
c) Bloking Program
Strategi bloking program adalah sama dengan konsep flow through Nielsen dimana
audien dipertahankan untuk tidak pindah saluran dengan menyajikan acara yang
sejenis selama waktu siaran tertentu.
d) Pendahuluan Kuat
Strategi untuk mendapatkan sebanyak mungkin audien dengan menyajikan program
yang kuat pada permulaan segmen waktu siaran.
e) Strategi Buaian
Startegi untuk membangun audien pada satu acara baru atau meningkatkan jumlah
audien atas suatu program yang mulai mengalami penurunan popularitas. Caranya
adalah dengan menempatkan acara bersangkutan di tengah-tengah di antara 2 program
unggulan.
f) Penghalangan (stunting)
Strategi untuk merebut perhatian audien dengan cara melakukan perubahan jadwal
program secara cepat.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
5) PENGAWASAN DAN EVALUASI PROGRAM
Proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh suatu rencana dan
tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan oleh stasiun penyiaran, departemen, dan
karyawan. Kegiatan evaluasi secara periodik terhadap masing-masing individu dan
departemen memungkinkan manajer umum untuk membandingkan kinerja sebenarnya
dengan kinerja yang direncanakan. Menurut Peter Pringle, dalam hal pengawasan
program, manajer program harus melakukan hal-hal sebagai berikut : (1)
mempersiapkan standar program stasiun penyiaran, (2) mengawasi seluruh isi program
agar sesuai dengan standar dan aturan perundangan yang berlaku, (3) memelihara
catatan program yang disiarkan, (4) mengarahkan dan mengawasi kegiatan staf
departemen program, (5) memastikan kepatuhan stasiun terhadap kontrak yang sudah
dibuat, (6) memastikan bahwa biaya program tidak melebihi jumlah yang sudah
dianggarkan.
Di Indonesia, ketentuan butir 1 dan 3 tersebut sudah diatur dalam Pedoman
Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS) yang disusun oleh Komisi
Penyiaran Indonesia (KPI) melalui keputusan No. 9 Tahun 2004 dan harus dipatuhi oleh
setiap stasiun penyiaran.
Pedoman Perilaku Penyiaran merupakan panduan tentang batasan-batasan
mengenai apa yang diperbolehkan dan/atau tidak diperbolehkan berlangsung dalam
proses pembuatan (produksi) program siaran, sedangkan Standar Program Siaran
merupakan panduan tentang batasan apa yang diperbolehkan dan/atau yang tidak
diperbolehkan ditayangkan dalam program siaran. P3SPS membuat sejumlah aturan
main yang harus dipatuhi pengelola program penyiaran ketika memproduksi jenis
program tertentu yang mencakup program faktual (informasi), kuis, perbincangan,
mistik, asing, dan program pemilu.
a) Program Faktual
Dalam memproduksi program faktual, stasiun penyiaran harus senantiasa
menerapkan ketentuan atau etika jurnalistik dengan mengindahkan prinsip akurasi,
keadilan, ketidak berpihakan serta prinsip menghormati narasumber.
b) Program Kuis
Dengan atau tanpa sponsor, stasiun penyiaran harus bertanggung jawab atas
semua kuis dan undian berhadiah menggunakan fasilitas telepon dan SMS, maka
stasiun penyiaran harus memberitahukan dengan jelas tarif pulsa hubungan telepon
dan SMS
yang dikenakan.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
c) Program Mistik
Dalam menyiarkan program faktual yang menggunakan narasumber yang
mengaku memiliki kekuatan/kemampuan supranatural khusus ataukemampuan
menyembuhkan penyakit dengan cara supranatural, lembaga penyiaraan harus
mengikuti ketentuan : a) bila tidak ada landasan fakta dan bukti empiris, stasiun
penyiaran menjelaskan hal tersebut kepada khalayak; b) lembaga penyiaran harus
menjelaskan kepada khalayak mengenai kekuatan/kemampuan tersebut sebenarnya
ada perbedaan pandangan di tengah masyarakat.
d) Program Asing
Stasiun penyiaran diijinkan menyajikan program asing dengan syarat tidak
melebihi 40% dari seluruh jam siaran dan mengikuti ketentuan bahwa stasiun
penyiaran televisi harus menyertakan teks dalam bahasa Indonesia, dengan
pengecualian program khusus berita berbahasa asing, program pelajaran bahasa
asing, atau pembacaan kitab suci.
e) Program Pemilu
Stasiun penyiaran wajib menyediakan waktu yang cukup bagi oemilu/pilkada
dan wajib bersikap adil dan proporsional terhadap para peserta pemilu/pilkada.
Stasiun penyiaran dilarang bersikap partisan terhadap salah satu peserta
pemilu/pilkada Pelanggaran atas P3SPS dikenakan sanksi administratif yang
mencakup : a) teguran tertulis; b) penghentian sementara mata acara yang
bermasalah; c) pembatasan durasi dan waktu siaran; d) denda administratif; e)
pembekuan kegiatan lembaga penyiaran untuk waktu tertentu; f) penolakan untuk
perpanjangan izin dan atau; g) pencabutan izin penyelenggaraan penyiaran.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
KEBERHASILAN PROGRAM
Keberhasilan program, yaitu hal-hal yang perlu diketahui pengelola program dalam
memperkirakan apakah suatu program akan berhasil pada saat ditayangkan dalam arti
diterima baik oleh audien yang dituju.
Bentuk Program
Setiap program yang ditayangkan stasiun televisi memiliki 2 bentuk, yaitu dominasi
format dan dominasi bintang.
a) Dominasi Format
Dalam dominasi format ini, konsep acara merupakan kunci keberhasilan
program. Dewasa ini, program televisi yang mengandalkan kekuatan pada dominasi
format sudah sangat banyak. Program reality show banyak yang mengandalkan konsep
ini.
b) Dominasi Bintang
Pemain atau bintang merupakan unsur utama yang ditonjolkan. Format cerita
dirancang atau dipersiapkan berdasarkan kemampuan, kepribadian dan daya tarik
bintang utama. Kekuatan program berdasarkan dominasi bintang adalah program itu
dapat secara otomatis membentuk daya tariknya sendiri.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Dominasi format dan dominasi bintang terkadang menjadi hal yang tidak saling
berkesesuaian satu dengan yang lainnya. Pemain atau bintang film yang sangat terkenal
atau sangat berbakat belum tentu berhasil untuk program yang mengutamakan dominasi
format. Banyak bintang film terkenal yang sukses di layar lebar justru gagal total di
layar televisi yang disebabkan bintang terkenal itu dinilai tidak cocok dengan
formatyang sudah ditetapkan atau mereka tidak cocok.
ELEMEN KEBERHASILAN
Semua program yang sukses memiliki elemen-elemen yang mencakup : konflik,
durasi, kesukaan, konsistensi, energi, timing, dan tren.
Konflik
Yaitu adanya benturan kepentingan atau benturan karakter diantara tokoh-tokoh
yang terlibat. Pengelola program harus berusaha sebisa mungkin untuk menawarkan
pandangan-pandangan yang bertentangan atau pandangan yang berbeda. Ini tidak hanya
akan membuat pertunjukan di televisi menjadi adil tetapi juga bagus.
Durasi
Suatu program yang berhasil adalah program yang dapat bertahan selama
mungkin. Ditinjau dari durasi atau lamanya penayangan program, suatu program itu
terdiri atas program yang dapat bertahan lama (durable program) dan program yang
tidak dapat bertahan lama (nondurable program).
Kesukaan
Adakalanya orang menyukai suatu program bukan karena isinya, namun lebih
tertarik kepada penampilan pemain utama atau pembawa acara.
Konsistensi
Suatu program harus konsisten terhadap tema dan karakter pemain yang
dibawanya sejak awal. Para penulis cerita, sutradara dan pemain haruslah bertahan pada
tema atau karakternya sejak awal. Dengan demikian, tidak boleh terjadi pembelokan
atau penyimpangan tema atau karakter di tengah jalan yang akan membuat audien
bingung dan pada akhirnya meninggalkan program itu.
Energi
Setiap program harus memiliki energi yang mampu menahan audien untuk tidak
mengalihkan perhatiannya kepada hal-hal lain. Suatu program yang memiliki energi
harus memiliki 3 hal, yaitu: kecepatan cerita, excitement (daya tarik), gambar yang kuat.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Timing
Programmer dalam memilih suatu program siaran harus mempertimbangkan
waktu penayangan (timing), yaitu apakah program bersangkutan itu sudah cocok atau
sesuai dengan zamannya. Setiap program harus dapat menjaga keharmonisannya dengan
waktu. Nilai-nilai atau gaya hidup yang diperlihatkan tidak boleh bertentangan dengan
nilai-nilai yang masih berlaku dan dipertahankan oleh audien.
Tren
Seorang programmer dalam memilih program harus memiliki kesadaran terhadap
adanya hal-hal yang tengah digandrungi di tengah masyarakat. Program yang sejalan
dengan tren yang berkembang akan lebih menjamin keberhasilan. Setiap tren program
televisi tentu saja mengalami masa puncaknya dan masa menurunnya, yaitu ketika
audien mulai merasa jenuh dan rating acara sudah turun maka ketika itu pula proses
pencarian ide-ide barupun dimulai lagi.
RISET PENYIARAN
Riset penyiaran merupakan upaya media penyiaran untuk mengukur kinerjanya.
Riset penyiaran terbagi atas riset rating dan riset non-rating. Jenis riset yang pertama
merupakan upaya untuk mengetahui respon audien terhadap program yang sudah disiarkan
sedangkan riset non-rating adalah riset untuk mengetahui prospek suatu program yang akan
disiarkan.
Pertanyaan penting yang harus dijawab oleh pengelola program media penyiaran
adalah siapa audien dari program yang tengah ditayangkan, bagaimana penjabaran
demografisnya, di wilayah mana audien yang ditju berada, bagaimana tanggapan mereka
terhadap program itu. Untuk menjawab bergabai pertanyaan tersebut, media penyiaran
membutuhkan umpan balik (feedback) dari audien. Umpan balik merupakan hal yang sangat
penting bagi pengelola media penyiaran, ini akan menjadi petunjuk apakah suatu program
itu berhasil atau tidak. Secara umum, umpan balik dalam penyiaran dapat diartikan sebagai
seluruh informasi yang berasal dari audien. Umpan balik merupakan hal yang tidak bias
dihindari oleh pengelola program karena hal itu akan selalu terjadi. Umpan balik tidak harus
selalu bersifat segera seperti program interaktif, umpan balik tidak harus benar atau
memadai namun yang pasti umpan balik akan selalu terjadi.
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
a) RISET SISTEMATIS
Umpan balik yang paling bisa dipercaya adalah melalui riset sistematis yang
dilakukan oleh lembaga riset media atau lembaga pembuat peringkat (rating) acara.
Lembaga riset media pada umumnya berada di kota-kota besar, yang kegiatannya lebih
terfokus pada stasiun TV skala besar, misalnya televise yang siarannya secara nasional.
Pengelola media penyiaran membutuhkan umpan balik yang ilmiah, akurat dan tidak
menyesatkan untuk mengetahui apakah program yang ditayangkan itu berhasil atau
tidak. Pengelola stasiun penyiaran membutuhkan umpan balik yang objektif, konsisten
dan lengkap yang diperoleh dengan melakukan riset secara sistematis.
b) RISET RATING
Rating merupakan hal yang penting karena pemasang iklan selalu mencari stasiun
penyiaran atau program siaran yang paling banyak ditonton atau di dengar orang.
Keberhasilan penjualan barang dan jasa melalui iklan sebagian besar ditentukan oleh
banyaknya audien yang dimiliki suatu program. Rating menjadi indicator apakah
program itu memiliki audien atau tidak. Rating menjadi perhatian pula bagi pemasang
iklan yang ingin mempromosikan produk atau jasanya. Riset rating meneliti efektivitas
program pada saat ditayangkan di stasiun penyiaran. Riset rating pada dasarnya meneliti
tindakan audien terhadap pesawat oenerima televise atau radio. Jika dibandingkan
dengan riset non-rating yang lebih bersifat kualitatif, maka riset rating sangat
mengandalkan perhitungan kuantitatif. Riset rating jelas lebih rumit daripada riseng non-
rating. Maka ada beberapa factor yang harus diperhatikan yaitu :
Wilayah Siaran
Pemerintah suatu negara harus dapat menciptakan suatu sistem penyiaran
nasional yang memiliki batas-batas wilayah siaran yang tegas dan menghindari
terjadinya tumpang tindih siaran.
Unit Perhitungan
Penghitungan jumlah audien berdasarkan jumlah rumah tangga pada suatu
wilayah merupakan cara perhitungan yang lebih mudah dibandingkan dengan
perhitungan berdasarkan jumlah orang.
Konsep Rating
Pengelola stasiun penyiaran pada umumnya sangat peduli pada rating dari
suatu program yang ditayangkan di stasiun penyiarannya.
Audience share
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
Hasil perhitungan berdasarkan audience share ini biasanya lebih disukai
pengelola stasiun televisi untuk menarik pemasang iklan daripada rating, selain
karena angkanya yang lebih tinggi dari rating, juga karena audience share
memberikan informasi kepada pemasang iklan secara lebih real mengenai posisi
stasiun televisi terhadap televisi lainnya.
Pengumpulan data
Terdapat metode pengumpulan data yang digunakan untuk menentukan
rating program siaran yaitu masing-masing :
Menggunakan catatan (diary)
Menggunakan alat pemantau
Telephone coincidental method
Telephone recall
Wawancara langsung
Sampel Audien
Riset rating menerapkan sampel atas tiga aspek penelitian yang meliputi :
Sempel perilaku
Rangkaian tindakan menghidupkan pesawat televisi, memilih stasiun televisi,
dan mematikan stasiun televisi.
Sampel waktu
Bentuk penyederhanaan yang dilakukan peneliti berdasarkan kenyataan bahwa
program siaran ditayangkan berdasarkan waktu yang teratur setiap harinya atau
setiap minggunya.
Sampel orang
Pemilihan beberapa ratus orang atau beberapa ribu orang untuk mewakili pilihan
program dari beberapa ratus ribu atau bahkan jutaan orang.
Kelemahan riset rating :
1. Riset rating cenderung mengabaikan kelompok audien teratas dan terbawah dan
juga kelompok-kelompok minoritas lainnya.
2. Jumlah sampel yang sangat kecil
3. Tayangan yang terbaik ditayangkan pada saat riset rating berlangsung
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
c) RISET NON-RATING
Suatu konsep perlu diuji terlebih dahulu sebelum di produksi. Kegiatan
pengujian program ini dinamakan dengan riset non-rating atau uji coba program
(program testing). Riset non-rating dapat memberikan petunjuk kepada pengelola media
penyiaran dalam mempersiapkan program agar berhasil pada saat penayangannya. Riset
ini meneliti alas an-alasan subjektif perilaku audien terhadap program. Setelah sampel
audien dapat ditentukan, terdapat 4 metode program penelitian :
a) Focus group
b) Mini-theater test
c) Cable-based studies
d) Telephone research
d) RISET RADIO
Peneliti yang tertarik untuk melakukan riset radio harus memahami dua hal :
1. Daya tarik dari setiap format siaran
2. Efektivitas biaya berbagai format.
Tahapan pekerjaan yang harus dilakukan dalam penelitian audien radio adalah sebagai
berikut:
1. Informasi demografis
2. Gaya hidup
TP4 SMK NEGERI 1 PUNGGING
Oc
to
be
r 2
3,
20
13
3. Penjualan kaset/CD
Peneliti juga harus mengumpulkan informasi menyeluruh mengenai stasiun radio
saingan yang meliputi data-data :
1. Program apa saja yang disiarkan stasiun radio lain
2. Rating dari seluruh stasiun radio
3. Daya jangkau siaean dari setiap stasiun radio
Jenis riset radio :
1. Format siaran
2. Pilihan music
3. Campuran music
4. Music yang ditinggalkan