makalah radioaktif
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

DAMPAK POSITIF PENGGUNAAN UNSUR RADIOAKTIF
MAKALAHDisusun untuk Memenuhi Tugas PerkuliahanBahasa Indonesia yang Dibina oleh Drs. M. Rusydi Ahmad, M.Hum.
Oleh: Ariyo Eko NugrohoNIM: 1205025001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIAJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MULAWARMANSAMARINDA2013

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi saat ini, keahlian dan keterampilan manusia sangat
cepat berkembangnya terutama pada bidang pengembangan sains daan teknologi.
Aplikasi dari penggunaan sains teknologi yang modern dapat diterapkan dalam
berbagai bidang diantaranta, bidang otomotif, alat komunikasi,kesehatan, serta
persenjataan militer. Banyak dampak positif yang manfaatnya dapat kita peroleh
dari perkembangan sains dan terknologi diberbagai bidang tersebut, seperti alat
komunikasi internet yang kini sangat populer.
Saat ini, disiplin ilmu yang sangat diberikan perhatian khusus oleh
dunia internasional adalah radiokimia dan kimia inti. Dua bidang ilmu tersebut
merupakan cabang dari ilmu kimia yang mempelajari sifat keradioaktifan unsur.
Unsur-unsur radioaktif merupakan unsur-unsur yang sangat berbahaya bagi
makluk hidup jika penggunaannya tidak diatur, seperti penggunaannya dalam
pembuatan senjata yang mematikan. Karenanya, penggunaan unsur-unsur
radioaktif dalam persenjataan militer (seperti bom nuklir) telah diatur oleh
organisasi internasional PBB.
Walaupun unsur radioaktif yang penggunaannya untuk persenjataan
militer diatur dan dibatasi oleh PBB, tetapi tidak sertamerta unsur radioaktif selalu
bersifat mematikan. Penggunaan unsur radioaktif pada beberapa aplikasi lain
seperti dalam bidang medis, bidang pertanian dan bidang kimia sangat
diperkenankan oleh dunia internasioal karena kegunaannya berdampak positif bagi
makhluk hidup selain digunakan sebagai persenjataan militer yang mematikan.

B. PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakangnya, maka terdapat permasalahan yang
dapat dirumuskan bahwa apakah terdapat penggunaan unsur radioaktif yang
berdampak positif selain dalam penggunaannya di bidang militer yang sangat
mematikan bagi makhluk hidup .
C. TUJUAN
Memberikan informasi dan wawasan umum mengenai dampak positif
penggunaan unsur radioaktif bagi perkembangan makhluk hidup.
D. MANFAAT
Diketahui bahwa sangat banyak sekali kegunaan atau dampak positif
dari penggunaan unsur radioaktif sebagai perunut (pendeteksi) dan sebagai sumber
radiasi bagi makhluk hidup, seperti dalam bidang kimia, kedokteran, hidrologi,
pertanian dan industri.

E. SISTEMATKA PENYAJIAN
Bab 1 berisi tentang pendahuluan makalah yang mencakup latar
belakang masalah, permasalahan atau rumusan masalah, tujuan dan manfaat dari
pembuatan makalah dan sistematika penyajian yang menyajikan rincian yang
sistematis mengenai bagian-bagian makalah ini.
Bab 2 berisi tentang pembahansan atau inti dari malah ini. Di dalam
bagian pembahasan atau isi, dijelaskan secara rinci tentang apa saja dampak positif
dari penggunaan unsur radioaktif serta teknik-teknik penggunaannya dalam
beberapa bidang displin ilmu.
Bab 3 berisi tentang penutup makalah ini, yang terdiri atas kesimpulan
dari seluruh pembahasan dan saran untuk makalah ini.

BAB II
ISI DAN PEMBAHASAN
Kimia inti dan radiokimia telah mempengaruhi kehidupan umat manusia
dalam berbagai hal. Unsur-unsur radioaktif digunakan secara luas dalam bidang
medis sebagai alat diagnostik dan terapi, untuk membantu membantu menentukan
mekanisme reaksi kimia guna merunut gerakan-gerakan atom dalam sistem biologi
dan untuk mencacah situs bersejarah yang penting. Aplikasi positif lain dari reaksi
radioaktif yaitu sebagai reaktor nuklir untuk pembangkit tenaga listrik yang masih
diperbolehkan walaupun sampai sekarang tetap bermasalah, terutama masalah limbah
buangan atau sampah nuklirnya yang cukup berbahaya bagi kelestarian makhluk
hidup di muka bumi.
Melalui raksi inti telah dibuat banyak radionuklida (radioaktif) yang
digunakan untuk berbagai keperluan positif makhluk hidup, karena memancarkan
sinar (energi) yang dideteksi dengan detektor. Dengan demikian, secara umum
radioaktif dapat digunakan sebagai perunut (scanner) suatu proses dan sebagai
sumber radiasi yang membantu suatu proses. Kegunaan radioaktif telah memasuki
banyak bidang kehidupan, seperti kimia, kedokteran dan farmasi, pertanian, industri,
hidrologi, antropologi dan geologi.
A. Penggunaan Radioaktif Sebagai Perunut (Scanner)
Salah satu kegunaan radioisotop yaitu sebagai perunut atau
pendeteksi, karena perpindahannya dapat diiukuti berdasarkan sinar radiasi yang
dipancarkan. Berikut ini beberapa bidang yang menggunakan unsur radioaktif
sebagai perunut :

1. Bidang Kimia
Dalam bidang kimia, radioaktif digunakan pada penentuan gugus
–OH yang membentuk air pada reaksi esterifikasi. Gugus –OH pada gugus
karboksilat akan berikatan dengan atom H pada alkohol yang diketahui
dengan bantuan radioisotop O-18 sebagai zat perunut. Radioisotop I-131,
digunakan sebagai perunut dalam reaksi kesetimbangan kimia dinamis. Selain
itu, radioaktif digunakan sebagai perunut untuk mempelajari mekanisme
fotosintesis. Dalam proses fotosintesis, tanaman menggunakan klorofil dalam
daun untuk menyerap energi matahari yang digunakan untuk mengubah
karbon dioksoda (CO2) dan air (H2O) menjadi karbohidrat (C6H12O6). Proses
perubahan tersebut dapat diketahui dengan menggunakan radioisotop C-14
yang terdapat pada CO2 dan radioisotop O-18 pada H2O sebagai perunut.
2. Bidang Kedokteran
Apabila seseorang yang menderita penyakit
dalam atau memiliki kelainan di dalam
tubuhnya, tetapi belum diketahui jenis dan letak
penyakitnya, maka digunakanlah radioisotop
(unsur radioaktif) sebagai pendiagnosa.
Diagnosis dilakukan dengan cara menyuntikkan radioisotop kedalam tubuh ke
dalam tubuh pasien melalui pembuluh darah vena, sehingga radioisotop akan
mengalir bersama darah dan berkumpul pada bagian tubuh pasien yang sakit.
Dengan menggunakan alat detektor, maka bagian yang sakit pada tubuh dapat
ditemukan.
Radioisotop (unsur radioaktif) yang dapat digunakan sebagai perunut
diagnosis antara lain :
Diagnosa dengan alat PET (Positron Emision Tomography)). Sumber : www.medicexchange.com

Radioisotop Fungsi
Na-23 Mendeteksi penyakit penyumbatan darah
pada pembuluh darah
P-32 Mendeteksi letak tumor otak
I-131 Mengetahui penyakit hipertiroidi
Ca-47 Menentukan penyakit pada tulang dan darah
Fe-59 Mengetahui peredaran besi dalam darah
Tc-99 Melihat rangka internal organ tubuh
H-3 Menghitung volume cairan dalam tubuh
Tl-201 Mendeteksi penyakit jantung dan pembuluh
darah
Xe-133 Mendeteksi penyakit paru-paru
Sr-85 Mendeteksi penyakit pada tulang
Sr-75 Mendeteksi penyakit pada pankreas
3. Bidang Hidrologi
Hidrologi merupakan (Wiyono : 2007) ilmu yang mempelajari
tentang air bawah tanah, keterdapatannya, peredaran dan sebarannya
(termasuk hubungannya dengan makhluk hidup). Kegunaan radioisotop dalam
bidang hidrologi adalah mengukur kecepatan aliran air sungai, air tanah, dan
minyak bumi dalam pipa serta mendeteksi kebocoran pipa dalam tanah.
Teknik pemanfaatan dalam hidrologi memanfaatkan kelarutan zat radio aktif
pada air atau minyak bumi.
Untuk mengukur kecepatan aliran air sungai, ditaburkan senyawa
bertanda (senyawa yang mengandung radioisotop) yang larut dalam air,
misalnya, NaCl dengan isotop Na-24 di bagian hulu sungai. Di arah hilir
sungai, dipasang detektor yang akan menunjukkan kapan radioisotop
mencapai tempat itu. Dengan demikian, waktu yang diperlukan air untuk
Citra rangka manusia menggunakan Tc-99.
Sumber : www. endo-text.org

menempuh jarak itu dapat diukur. Teknik ini juga dapat dilakukan untuk
mengukur kecepatan air tanahm dan minyak bumi dalam pipa.
Untuk menyelidiki kebocoran pipa air dibawah tanah, dimasukkan
sedikit radioisotop natrium dalam bentuk natrium karbonat yang larut dalam
air ke dalam aliran air dalam pipa. Setelah itu, dengan sebuah detektor
intensitas radiasi diatas tanah yang melalui pipa tersebut diperiksa. Jika
ditemukan tempat yang memiliki intensitas radiasi lebih daripada normal,
dapat dicurigai di tempat itu ada kebocoran. Tanpa radioisotop, pekerjaan ini
hanya dapat dilakukan dengan menggali semua tanah di atas pipa.
4. Bidang Pertanian
Kadar dan kuantitas penyerapan besi oleh tumbuhan dapat
diketahui dengan mencampurkan fosforus yang bersifat radioaktif dalam besi,
setelah beberapa waktu, tumbuhan diuji dengen detektor Geiger-Muller.
Selain itu, senyawa radioaktif P-32 juga dapat digunakan untuk menyelidiki
penempatan pupuk yang baik, apakah di permukaan atau di dalam tanah, dan
umur tanaman pada saat pemupukkan yang tepat, serta jarak pemupukkannya
dari tanaman. Untuk menyelidiki efektivitas pemupukan pada tanaman, dapat
digunakan unsur radioaktif N-15.
Untuk menentukan pemakaian jumlah pupuk optimum. Berapa
jumlah senyawa fosfat yang harus ditambahkan kedalam tanah dan jumlah
senyawa fosfat yang digunakan tanaman. Dengan menambahkan ammonium
fosfat berlabel P-32 yang memiliki aktivitas tertentu, selanjutnya dilakukan
pengukuran aktivitasnya pada akar, daun, batang atau bagian tanaman lainnya.
Total fosfor yang dibutuhkan tanaman ditentukan melalui analisis kimia dan
penambahan pupuk ditentukan oleh keraktifan yang terukur. Selisih kedua

pengukuran itu, merupakan fosfor yasng terdapat dalam tanah. Berdasarkan
dari hasil penelitian (Sunarya : 2012) terbukti bahwa hasil panen jauh lebih
melimpah apabila penambahan pupuk fosfat dilakukan pada saat benih
disemai atau pada saat 60% pertumbuhan akar.
5. Bidang Industri
Dalam industri, pemakaian perunut (pendeteksi) juga banyak
digunakan. Jalannya suatu katalis (zat yang mempercepat laju pembentukan
produk) di pabrik kimia dapat dapat diikuti dengan menggabungkan perunut
radioaktif pada katalis, sebaga contoh Ir-192 pada katalis Pt-Ir. Dengan
mengikuti kereaktifan Ir-192 kita dapat menentukan kecepatan pengangkutan
katalis tersebut dan ke arah mana dari pabrik.
Selain itu, radioaktif dapat digunakan untuk menguji kualitas
barang, yaitu apakah barang baik ataukah berlubang-lubang. Contohnya,
beton dan lembaran besi. Jika pada salah satu sisi lembaran diletakkan zat
radioaktif dan pada sisi yang lain dipasang alat pelacak (detektor) dan
lembaran itu bergerak perlahan-lahan. Bila intensitas sinar tidak sama, berarti
kualitas lembaran tersebut tidak baik atau berlubang-lubang.
B. Penggunaan Radioaktif Sebagai Sumber Radiasi

Radiasi yang dipancarkan oleh radioisotop pada umumnya memiliki
daya tembus lebih besar dari pada daya tembus cahaya tampak. Daya tembus
cahaya bergantung pada tiga faktor yaitu sejenis radiasi, energi radiasi dan bahan
yang dilalui oleh radiasi. Radiasi radioisotop dapat menimbulkan pengaruh
positif dan pengaruh negatif. Pengaruh negatif yaitu terhambatnya pertumbuhan
tanaman. Adapun pengaruh positif dari radiasi yaitu perubahan energi radiasi
menjadi energi listrik yang dimanfaatkan untuk PLTN (Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir). Berikut ini adalah beberapa penggunaan radioisotop sebagai
sumber radiasi :
1. Bidang kedokteran
Salah satu penggunaan radioaktif sebagai sumber radiasi dalam
bidang kedokteran adalah sterilisasi radiasi. Radiasi menggunakan unur Co-60
dan Cs-137 dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme, sehingga
dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Sterilisasi dengan cara
radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi
konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu :
a. Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b. Sterilisasi radiasi tidak menimbulkan residu (endapan atau ampas) bahan
kimia.
c. Karena dikemas dahulu baru disterilkan, maka alat tersebut tidak mungkin
akan tercemar bakteri lagi sampai kemasan dibuka. Berbeda dengan cara
konvensional, yaitu disterilkan dahulu baru dikemas, maka dalam proses
pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.
Selain itu, berbagai jenis tumor atau kanker dapat pula diterapi
menggunakan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal maupun sel kanker, dapat
dirusak oleh radiasi, tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih sensitif (lebih
mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan

mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut. Radioisotop
yang digunakan untuk terapi kanker adalah Co-60, suatu pemancar gama. Dan
dengan sinar beta dari P-32 telah digunakan untuk menyembuhkan penyakit
polycythemia (penyakit akibat berlebhnya jumlah sel darah merah).
2. Bidang Pertanian
Dalam bidang pertanian radiasi radioaktif dapat digunakan untuk
pemberantasan hama, pemuliaan tanaman dan penyimpanan makanan. Radiasi
dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya kemandulan pada serangga
jantan. Sifat ini digunakan untuk memberantas hama. Di laboratorium (Purba :
2006), dibiakkan hama dalam jumlah banyak, lalu diradiasi, sehingga yang
jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah yang terserang
hama. Diharapkan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan hama
mandul yang dilepas. Telur dari hasil perkawinan tersebut tidak akan menetas.
Demikian populasi hama akan berkurang. Kendala dari teknik ini adalah
serangga (hama) yang dilepaskan harus cukup banyak, sehingga lebih banyak
perkawinan antara hama betina dan hama jantan yang sudah dimandulkan.
Oleh karena perkawinan dengan jantan setempat (yang tidak diradiasi) juga
tetap ada, maka hama tidak habis tetapi hanya jumlahnya saja yang berkurang.
Pemuliaan tanaman atau pembentukkan bibit unggul dapat
dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi (Purba :
2006) , bibit pada padi diberi dosisi yang bervariasi, dari dosis kecil yang
tidak membawa pengaruh, hingga dosis tersebasar yang mematikan (biji tidak
tumbuh). Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditanam
berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. Selanjutnya akan dipilih
varietas yang dikehendaki, misalnya yang tanah hama, berbulir banyak dan
berumur pendek.

Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan
bawang jik simpan lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat
pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi, sebelum bahan tersebut disimpan
diberi radiasi dengan dosis tertentu, sehingga tidak akan bertunas, dengan
demikian dapat disimpan lebih lama. Radiasiunur Cs-137 dan Co-60 juga
digunakan untuk mensterilkan bahan makanan untuk mencegah pertumbuhan
bakteri atau jamur. Selain itu Co-60 dan Cs-137 dapat digunakan untuk
merusak enzim yang membuat kentang berwarna coklat ketika diolah.
3. Bidang Industri
Salah satu kegunaan zat radioaktif sebagai sumber radiasi dalam
bidang industri adalah mengontrol ketebalan bahan. Ketebalan produk yang
berupa lembaran, seperti kertas, film atau lepengan logm (seperti aluminium
foil) dapat dikontrol menggunakan radiasi. Prinsipnya adalah intensitas radiasi
yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor
radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal,
maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisma
alat akan mengatur penekanan lebih kuat, sehingga ketebalan dapat
dipertahankan. Sedangkan dalam sector radiografi, pada pemotretan bagian
dalam suatu benda, digunakan radiasi yang memiliki daya tembus besar
seperti sinar X dan sinar gama. Untuk bahan yang lebih tebal, misalnya baja
dengan ketebalan 4 cm digunakan radioisotop Co-60, sedangkan untuk bahan
dengan ketebalan 1 cm digunakan radioisotop Ir-92.
Selain itu, zat radioaktif sebagai sumber radiasi dalam bidang
industri berguna dalam pengawetan makanan. Sebenarnya radiasi telah
banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-barang
seni dan makanan. Radiasi juga dapat meningkatkan mutu tekstil karena

mengubah stuktur serat, sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan
warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang
aman, sehingga dapat disimpan lebih lama.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) menggunakan prinsip
reaksi nuklir. Suatu reaksi nuklir dapat menghasilkan energi yang sangat
besar, energi ini dimanfaatkan untuk memanaskan air sehingga membentuk
uap. Uap yang terbentuk dapat digunakan untuk menggerakkan turbin yang
akan memberikan kemampuan pada generator untuk mengubah energi
mekanik menjadi energi listrik.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Unsur Radioaktif
Negatif Positif
Persenjataan militerPenggunaannya diawasi PBB
Penggunaannya tidak dibatasi
Sebagai perunut (pendeteksi)
Sebagai sumber radiasi
Kimia
Kedokteran
Hidrologi
Pertanian
Industri
Kedokteran
Pertanian
Industri
PLTN
Mendeteksi senyawa kimia.
Mendeteksi penyakit.
Mendeteksi sifat-sifat air
Mendeteksi pemakaian pupuk
Mendeteksi lubang produk
Mematikan sel kanker
Memuliakan tanaman
Mengatur ketebalan
Pembangkit listrik
berdampak
berdampak
aplikasi
aplikasi
aplikasi
bidang bidang
fungsi
fungsi
fungsi
fungsi
fungsi
fungsi
fungsi
fungsi
fungsi

B. SARAN
Berdasarkan dari isi seluruh makalah tentang dampak positif penggunaan unsur radioaktif, saya menyarankan bahwa seharusnya diadakan penelitian secara ilmiah yang dapat membuktikan dampak positif serta mempraktekan teknik penggunaan unsur radiaktif, agar pembaca makalah ini, dapat percaya secara keseluruhan mengenai dampak positif unsur-unsur radioaktif

DAFTAR PUSTAKA
Petrucci, Ralph H. 2009. Kimia Dasar Prinsip Dan Terapan Modern. Edisi Keempat. Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Sunarya, Yayan. 2012. Kimia Dasar 2 Berdasarkan Prinsip-Prinsip Kimia Terkini. Jakarta: Erlangga.
S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 3. Bandung: Penerbit ITB.
Wiyono, EKo Hadi. 2007. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Jakarta: Palanta.