makalah protozoa

22
MAKALAH KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI HEWAN I PROTOZOA Disusun oleh : 1. Dewi Yulia Ratnawati / K4311024 2. Dyah Ayu Kaniraras / K4311027 3. Muhammad Furqan / K4311044 4. Nuning Hidayatun / K4311049 5. Siska Ernawati / K4311068 6. Solikhah / K4311071 PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Upload: dessy-puspitaningtyas

Post on 14-Aug-2015

2.705 views

Category:

Documents


44 download

DESCRIPTION

Invertebrata

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH Protozoa

MAKALAH

KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI HEWAN I

PROTOZOA

Disusun oleh :

1. Dewi Yulia Ratnawati / K4311024

2. Dyah Ayu Kaniraras / K4311027

3. Muhammad Furqan / K4311044

4. Nuning Hidayatun / K4311049

5. Siska Ernawati / K4311068

6. Solikhah / K4311071

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: MAKALAH Protozoa

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdullilah, segala Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul : “Keanekaragaman dan Klasifikasi Hewan I Protozoa”. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan orang-orang yang selalu di jalan-Nya.

Makalah disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas Keanekaragaman dan Klasifikasi Hewan I . Di dalam penyusunan Makalah ini penulis mengalami banyak hambatan dan kesulitan. Namun bimbingan dan bantuan dari beragai pihak maka makalah dapat kami selesikan, oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penyusunan Makalah ini.

Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam Makalah ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan Makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, 11 September 2012

Penulis

Page 3: MAKALAH Protozoa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam mempelajari biologi, kita tidak akan terlepas dalam mempelajari

klasifikasi hewan. Salah satu klasifikasi hewan yang harus kita pelajari

adalah klasifikasi hewan invertebrata. Hewan Invertebrata dibagi kedalam

beberapa fillum salah satunya adalah Protozoa.

Protozoa merupakn hewan primitip yang bentuknya masih

sederhana.Untuk lebih memahami tentang keanekaragaman dan klasifikasi

tentang Protozoa maka kelompok kami menyusun makalah ini.

B. Rumusan Masalah              

Untuk memberikan uraian dari penjelasan makalah ini, maka diperlukan

adanya perumusan masalah yang gunanya untuk membatasi pembahasan

agar tidak menyimpang jauh dari topik yang telah ditentukan.

Dalam makalah ini telah dirumuskan yaitu:

1. Klasifikasi dan keanekaragaman filum protozoa?

2. Karakteristik hewan invertebrata dari filum protozoa?

3. Penyakit yang disebabkan oleh hewan dari filum protozoa?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui dan memahami klasifikasi dan keanekaragaman filum

protozoa

2. Untuk mengetahui dan memahami karakteristik hewan invertebrata dari

filum protozoa

3. Untuk mengetahui dan memahami penyakit yang disebabkan oleh hewan

dari filum protozoa

Page 4: MAKALAH Protozoa

BAB II

PEMBAHASAN

PROTOZOA

Protozoa merupakan salah satu kelompok (sub kingdom) dari anggota

protista eukariotik . Protozoa berasal dari bahasa Yunani, yaitu protos artinya

pertama dan zoon artinya hewan. Jadi, protozoa adalah hewan pertama atau

mudahnya hewan tingkat rendah yang hanya bersel satu. Habitat protozoa yaitu di

tempat yang berair yang kaya zat organic contohnya Amoeba proteus, baik air

tawar maupun air asin, ada yang hidup solitaire bebas berenang di air, menempel

di suatu tempat, parasite pada tanaman dan hewan maupun manusia sebagai

simbiont dan merugikan karena sebagai penyebab penyakit bahkan ada yang

menguntungkan dikarenakan ikut membantu menghancurkan atau membusukkan

organisme yang telah mati.

A. Karakteristik Umum

Protozoa adalah eukariotik (inti dilindungi membrane inti)

sehinggasubstansi genetik/ kromosom terpisah dengan sitoplasma karena

ada pembatas membran inti ( caryotheca).

Selnya tidak memiliki dinding sel, namun jika lingkungan kurang baik

dapat membentuk lapisan pelindung yang tebal disebut kista atau cysta

setelah lingkungan baik kista pecah.

Bentuk sel umumnya tetap kecuali Rhizopoda.

Bersifat heterotrof artinya makanannya tergantung pada organisme lain

(mencari makanan dengan phagositosis atau pinositosis).

Dalam rantai makanan sebagai zooplankton.

Beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia

dan hewan ternak.

Memiliki bentuk tubuh yang berbeda pada tiap fase dalam siklus

hidupnya.

Beberapa protozoa memiliki fase vegetative yang bersifat aktif yang

disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista. Tropozoit akan aktif

Page 5: MAKALAH Protozoa

mencari makan dan berproduksi selama kondisi lingkungan

memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit

maka protozoa akan membentuk cysta.

Cysta merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan berdinding

tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat sista

protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah.

Umumnya berkembang biak dengan membelah diri, ada juga yang secara

konjugasi.

Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar

(cillia) dan bulu cambak (flagel) atau dengan sel itu sendiri.

Pengambilan nutrisi yaitu dengan holozoik (memakan organisme hidup

lain), saprozoik (memakan organisme yang telah mati), holofitik atau

autotrof (dapat membentuk makanan sendiri melalui fotosintesis),

saprofitik (menyerap zat yang terlarut di sekitarnya).

B. Klasifikasi

Berdasarkan strukturnya di bawah mikroskop elektron :

Phylum : Sarcomastigophora, contohnya Tripanosoma sp

Sub-phylum Mastigophora

Sub-phylum Opalinata

Sub-phylum Sarcodina

Phylum : Labyrinthomorpha, contohnya Labyrinthula sp

Phylum : Apicomplexa, contohnya Toxoplasma sp

Phylum : Myxozoa, contohnya Ceratomyxa sp

Phylum : Microspora, contohnya Encephalitozoon sp

Phylum : Ascetospora, contohnya Marteilia sp

Phylum : Ciliophora, contohnya Balantidium sp, Nyctoterus ovalis

(hidup sebagai parasite pada organisme lain)

Berdasarkan alat gerak yang dimiliki, maka protozoa dibedakan atas empat

kelas yaitu rhizopoda, mastigophora, sporozoa dan ciliata.

1. Rhizopoda

Page 6: MAKALAH Protozoa

Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu

protozoa yang bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki

semu)yang merupakan penjuluran dari sitoplasma,misal Amoeba,

Foraminifera, Radiolaria, Arcella, Entamoeba coli,dan Entamoeba

histolytica. Merupakan hewan mikroskopis yang hidup sebagai massa

kecil yang jernih dan bersifat amorf atau dapat berubah – ubah bentuknya.

Kelas rhizopoda dibagi menjadi 5 ordo yakni :

a. Ordo Lobosa, cirinya mempunyai pseudopodia pendek dan tumpul

serta terdapat perbedaan yang jelas antara ektoplasma serta

endoplasma.

b. Ordo filose, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia halus seperti

benang dan becabang-cabang.

c. Ordo foraminifera, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia panjang

dah halus.

d. Ordo helioza, ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia berbentuk

benag yang radien dan antarfilamen tidak pernah bersatu

membentuk jala atau anyaman.

e. Ordo radiolarian, cirinya : mmpunyai pseudopodia berupa benang-

benang halus yang tersusun radier dan bercabang-cabang

membentuk jala (anyaman).

Struktur tubuhnya terdapat bagian nucleus, vacuola makanan,

sitoplasma dan lainnya. Bagi yang hidup bebas terdapat vakuola kontraktil

(Vakuola kontraktil terdapat pada semua rhizopoda air tawar), sementara

hewan parasit tidak ada. Vakuola kontraktil berfungsi sebagai

Page 7: MAKALAH Protozoa

osmoregulator atau pengatur keseimbangan air tapi dapat juga berfungsi

sebagai alat ekskresi.

Beberapa spesiesnya memiliki cangkok atau cangkang untuk

melindungi selnya. Cangkang tersebut dari silikon (contoh Radiolaria)

atau kalsium karbonat (misal Foraminifera). Keduanya hidup di laut. Jika

hewan tersebut mati maka cangkangnya tetap utuh dalam waktu yang lama

sehingga dapat berubah menjadi fosil. Fosil ini digunakan untuk

menentukan umur lapisan bumi atau sebagai petunjuk sejarah bumi.

Disamping itu fungsi lainnya adalah digunakan sebagai petunjuk adanya

sumber minyak bumi.Perilaku rhizopoda didasarkan pada rangsangan atau

respon terhadap berbagai stimulti eksternal maupun internal karena

kepekaan protoplasmanya. Hal ini dikarenakan belum dimilikinya system

persyarafan. Anggota kelas rhizopoda melakukan perkembangbiakan

dengan pembelahan biner dan pencernaan makanan dilakukan secara

internal pada vakuola makanan. Sedangkan respirasinya dilakukan secara

difusi.

Page 8: MAKALAH Protozoa

Pembelahan biner

Contoh anggota kelas rhizopoda beserta manfaat atau kerugian yang

ditimbulkan:

o Entamoeba histolityca, menyebabkan disentri amuba (bedakan

dengan disentri basiler yang disebabkan Shigella dysentriae)

o Entamoeba gingivalis, menyebabkan pembusukan makanan di

dalam mulut sehingga mengakibatkan radang gusi (Gingivitis)

o Entamoeba coli, membantu pembentukan vitamin K

o Foraminifera sp, fosilnya dapat digunakan sebagai petunjuk

adanya minyak bumi. Tanah yang mengandung fosil

Foraminifera disebut tanah globigerina.

o Radiolaria sp, endapan tanah yang mengandung hewan

tersebut digunakan untuk bahan penggosok.

o Entamoeba coli yang hidup di usus sapi dapat membantu

pencernaan sapi.

2. Mastigophora

Semua organisme yang tergolong flagellata memiliki flagellum yang

berperan sebagai alat gerak. Memiliki dinding tubuh yang berupa pellicle,

sehingga bentuknya relatif tetap dengan ukuran lebih kurang 0,1

mm.Memiliki inti dan pada beberapa species memiliki kloroplas dengan

klorofilnya yang berfungsi untuk fotosintesis yaitu yang termasuk pada

golongan phytonagellata.

Page 9: MAKALAH Protozoa

Golongan phytonagellata, misalnya Euglena viridis, Volvax

globator (punya kemampuan asimilasi dengan karbon),Noctiluca

millaris.

GolonganZooflagellata,misalnya Trypanosoma gambiense,

Trypanosoma rhodesiense, Trypanosoma cruze, Trypanosoma

evansi, Trichomonas vaginalis.

Bagi anggota kelas mastigophora yang hidup bebas memiliki vakuola

kontraktil, sementara yang berupa hewan parasit tidak memiliki. Respirasi

maupu ekskresinya dilakukan secara difusi oleh permukaan tubuh.

Cara reproduksi mastigophora yaitu :

Vegetatif: pembelahan biner, secara longitudinal.

ContohnyaEuglena viridis

Generatif: terjadi pada flagellata berkoloni, misalnya Volvox sp.

Proses reproduksi:

Sperma x Ovum →Fertilisasi →Zigot → Zigospora → Zoospora

→ Individu baru

Pencernaan dilakukan dengan gerakan flagel sehingga menimbulkan

aliran yang mendorong makanan kea rah sel untuk ditelan melalui mulut.

Lalu menuju cytopharynx dan dicernakan pada vakuola makanan. Pada

flagellata saprophytic nutrition (hidup dengan menghancurkan benda –

benda di sekitarnya) pencernaan dilakukan secara absorbsi.

Mastighopora yang bersifat parasit adalah genus Trypanosoma dan

genus Trichomonas.

1. Trypanosoma gambiensedanTrypanosoma rhodesiense, merupakan

parasit dalam plasma darah manusia dan dapat menyebabkan

penyakit tidur. Di Afrika penularan dilakukan oleh lalat Tse-tse

yaitu Glosina palpalis.

2. Trypanasoma cruzi, penyakit chagas di Amerika

3. Trypanasoma evansi, penyakit sura pada hewan

4. Trypanosoma brucei, penyakit nagana pada sapi dan kerbau

5. Trypanasoma vaginalis, penyebab keputihan pada vagina wanita

6. Trypanasoma foetus, parasit pada vagina sapi

Page 10: MAKALAH Protozoa

3. Sporozoa

Sporozoa memiliki tubuh yang sederhana berbentuk bulat panjang

dengan sebuah nukleus. Tidak mempunyai alat gerak atau (bergerak

dengan sel itu sendiri) maupun vakuola kontraktil. Disebut Sporozoa

karena dalam tahap tertentu dalam hidupnya, dapat membentuk sejenis

spora.

Hampir semua anggota sporozoa adalah parasit, sehingga makanan

diambil secara langsung dari hospesnya. Memiliki inti dan pada waktu

melakukan pembelahan ganda, inti membelah berulang-ulang, setiap inti

membentuk pembungkusnya dan akhirnya dihasilkan individu anak yang

cukup banyak. Sporozoa tersebut melakukan respirasi dan ekskresi secara

difusi.

Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan

secara generatif (seksual) disebut Sporogoni. Secara vegetative yaitu

melalui pembelahan berganda sehingga dihasilkan banyak individu

anak.Secara generative yaitu melalui pergiliran keturunan antara fase

vegetatif pada tubuh manusia dan fase generatif pada tubuh hospes

perantara seperti Plasmodium dengan fase generative pada nyamuk

Anopheles betina.

Klasifikasi:

Subclassis Telosporidia

• Ordo Gregarinidia, ex: Monocystis sp

• Ordo Coccidia, ex: Eimeria sp

• Ordo Hemosporidia, ex: Plasmodium sp

Subclassis Neosporidia

• Ordo Myxosporidia, ex: Myxidium

• Ordo Sarcosporidia, ex: Sarcocystis

Perkembangbiakan atau siklus hidupnya dapat dibagi atas tiga stadium:

Page 11: MAKALAH Protozoa

1. Schizogoni, terbentuk secara membelah dan terjadi setelah

menginfeksi inang

2. Sporogoni , pembentukan spora di luar inang dan merupakan stadium

efektif.

3. Gamogoni / gametogenesis, tahap pembentukan sel-sel gamet terjadi di

dalam tubuh inang perantara atau nyamuk.

Genus Plasmodium

• Plasmadium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana dengan gejala

demam (masa sporulasi) selang waktu 48 jam.

• Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria Quartana dengan

gejala demam (masa sporulasi) selang waktu 72 jam.

• Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika dengan

gejala demam yang tidak teratur.

• Plasmadium ovale, disebut malaria ovale tertiana, akan tetapi gejala

demamnya lebih ringan daripada malaria tertiana yang disebabkan

Plasmodium vivax.

• Toxoplasma, salah satu penyebab penyakit TORCH yang

mengakibatkan kematian janin

Siklus /daur hidup Plasmodium membutuhkan 2 inang mahkluk hidup

a. Tubuh manusia

b. Tubuh nyamuk Anopheles betina

Page 12: MAKALAH Protozoa

Keterangan :

1. Nyamuk Anopheles betina menggigit, menghisap darah manusia kemudian

mengeluarkan air liur yang mengandung sporozoit.

2. Bersama aliran darah sporozoit menuju hati, selama ± 3 hari.

3. Sporozoit membelah menjadi 8 – 32 merozoit, keluar dari hati kemudian

menginfeksi sel hati lain dan membentuk merozoit baru. Akibatnya sel

hati banyak yang rusak.

4. Gejala demam terjadi ketika merozoit melisiskan sel darah merah dalam

jumlah banyak.

Page 13: MAKALAH Protozoa

5. Jika darah si penderita digigit nyamuk Anopheles dan menghisap darah

penderita tadi maka makrogametosit dan mikrogametosit akan ikut

terhisap dan masuk ke dalam tubuh nyamuk.

6. Di dalam kelenjar ludah nyamuk makrogametosit dan mikrogametosit

berkembang menjadi makrogamet (ovum) dan mikrogamet (sperma).

Prosesnya dinamakan gametogonia atau gametogenesis. Lalu terjadi

fertilisasi di saluran pencernaan sehingga terbentuklah zigot.

7. Zygot berkembang menjadi ookinet masuk keusus untuk mendapatkan

makanan

8. Ookinet selanjutnya akan menembus dinding usus dan untuk sementara

akan menetap, terbungkus oleh otot dinding perut nyamuk membentuk

ookista

9. Ookista akan membelah berulang kali sehingga terbentuk sel-sel yang

lengkap dinamakan sporozoit.

10. Ookista yang telah matang maka akan pecah sehingga sporozoit tersebar

ke seluruh tubuh nyamuk, diantaranya adalah ke dalam kelenjar ludah.

11. Apabila nyamuk menghisap darah manusia bersamaan dengan itu nyamuk

akan melepaskan sporozoit ke dalam darah.

4. Ciliata

Memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan rambut getar atau

disebut cilia. Memiliki inti dan beberapa species intinya lebih dari satu,

contoh Paramecium aurelia. Hidup di tempat-tempat yang berair misal:

sawah, rawa, tanah berair dan banyak mengandung bahan organik.Bagi

yang hidup bebas terdapat vakuola kontraktil, sementara hewan parasit

tidak ada.Respirasi dan ekskresi melalui permukaan tubuh.

Page 14: MAKALAH Protozoa

Pencernaan makanan secara internal pada vakuola makanan.Sedangkan

cara menangkap makanan adalah dengan cara menggetarkan rambut

(silianya), maka terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel.Saat itulah

bersamaan dengan air masuk bakteri bahan organik atau hewan uniseluler

lainnya.

Anggota ciliata ada yang hidup bebas sepertiParamecium candatum

dan adapula yang hidup sebagai parasite seperti Nyctoterus ovalis dan

Balantidium coli.

Perkembangbiakan ciliate dilakukan dengan cara:

1. Asexual

Aseksual atau dengan cara membelah diri yaitu dengan pembelahan

biner dimana sel membelah menjadi 2 kemudian menjadi 4, 8 dan 16 dst.

Pembelahan diawali dengan pembelahan mikronukleus dan diikuti dengan

pembelahan makronucleus.

2. Sexual (konjugasi)

Caranya adalah dua sel saling mendekat, menempel pada bagian mulut

sel untuk kawin. Artinya kedua hewan ini sedang mengalami konjugasi.

Selanjutnya terbentuk saluran konjugasi diantara kedua sel ini. Dan

melalui saluran ini terjadi tukar-menukar mikronukleus. Mikronukleus dari

sel yang satu pindah ke sel yang lain, demikianlah sebaliknya. Selanjutnya

perhatikan gambar berikut ini:

Page 15: MAKALAH Protozoa

Sedangkan contoh hewan Cilliata yang lainnya adalah

a. Stentor, hidup di sawah-sawah atau air tergenang banyak mengandung

bahan organik.

b. Didinium, merupakan pemangsa Paramecium, hidup diperairan yang

banyak protozoa.

c. Vorticella, bentuk seperti lonceng, silia terdapar di sekitar mulut sel.

d. Stylonichia, mirip dengan Paramecium, silia berkelompok disebut sirus,

hidup di perairan yang banyak mengandung sampah organik.

Page 16: MAKALAH Protozoa

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Protozoa adalah hewan pertama atau mudahnya hewan tingkat rendah

yang hanya bersel satu.

2. Berdasarkan alat gerak yang dimiliki, maka protozoa dibedakan atas empat

kelas yaitu rhizopoda, mastigophora, sporozoa dan ciliata.

3. Rhizopoda atau Sarcodina (Rhizoid = akar, podos = kaki) yaitu protozoa

yang bergerak dengan menggunakan pseudopodia (kaki semu)yang

merupakan penjuluran dari sitoplasma,misal Amoeba, Foraminifera,

Radiolaria, Arcella, Entamoeba coli,dan Entamoeba histolytica

4. Mastigophora adalah Semua organisme yang tergolong flagellata

memiliki flagellum yang berperan sebagai alat gerak. Memiliki dinding

tubuh yang berupa pellicle, sehingga bentuknya relatif tetap dengan

ukuran lebih kurang 0,1 mm

5. Sporozoa memiliki tubuh yang sederhana berbentuk bulat panjang dengan

sebuah nukleus. Tidak mempunyai alat gerak atau (bergerak dengan sel itu

sendiri) maupun vakuola kontraktil. Disebut Sporozoa karena dalam tahap

tertentu dalam hidupnya, dapat membentuk sejenis spora.

6. Ciliata memiliki bentuk relative tetap dan bergerak dengan rambut getar

atau disebut cilia. Memiliki inti dan beberapa species intinya lebih dari

satu.

Saran

Didalam mempelajari Keanekaragaman dan Klasifikasi Hewan Invertebrata

khususnya pada filum Protozoa hendaknya di pelajari dengan sebaik-baiknya dan

dengan metode yang menyenangkan agar materi dapat terserap dengan baik.

Page 17: MAKALAH Protozoa

DAFTAR PUSTAKA

Levine, Norman D. 1995. Protozoologi Veteriner. Yogyakarta: Gajah Mada

University Press.

Sri Dwiastuti dan Puguh Karyanto. 2003. Keanekaragaman dan Klasifikasi

Hewan I. Surakarta: UNS Press.