makalah perdagangan internasional

28
PEMASARAN Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pengantar Ekonomi Oleh YOPI SOPIANDI 1112010194 B17

Upload: yopi

Post on 05-Aug-2015

539 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Perdagangan Internasional

PEMASARAN

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah

Pengantar Ekonomi

Oleh

YOPI SOPIANDI

1112010194

B17

PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN INFORMATIKAPERGURUAN TINGGI CITRA BUANA INDONESIA

Jl. KH. A. Sanusi No. 24/52 Kota Sukabumi Telp (0266)2259202012

Page 2: Makalah Perdagangan Internasional

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat

serta kasih sayang dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada seluruh ciptaan-Nya,

shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.

Alhamdulillah berkat kemudahan yang diberikan Allah SWT, penyusun dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul “PERDAGANGAN INTERNASIONAL”.

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas

mataajar Pengantar Ekonomi. Dalam penyusunan makalah ini, penyusun banyak

mengalami kesulitan dan hambatan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan ilmu

pengetahuan yang dimiliki penyusun.

Penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun pada

khususnya, dan bagi para pembaca pada umumnya. Aamiin.

Kami sebagai penyusun sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah

ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penyusun

sangat mengharapkan kritik dan saran yang ditujukan untuk membangun.

Terima kasih

Sukabumi, Mei 2012

Kelompok 1

| PERDAGANGAN INTERNASIONAL i

Page 3: Makalah Perdagangan Internasional

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ I

DAFTAR ISI ....................................................................................................... II

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

1.2 Sistematika Penulisan ...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi perdagangan Internasional ................................................. 3

2.2 Teori Perdagangan Internasional ..................................................... 3

2.2.1 Model Ricardian .................................................................. 3

2.2.2 Model Heckscher-Ohlin ...................................................... 4

2.2.3 Faktor Spesifik .................................................................... 4

2.2.4 Model Gravitasi ................................................................... 5

2.3 Manfaat perdagangan internasional ................................................ 5

2.4 Faktor pendorong ............................................................................ 6

2.4.1 Revolusi Informasi dan Transportasi .................................. 8

2.4.2 Interdependensi Kebutuhan ................................................. 8

2.4.3 Liberalisasi Ekonomi ........................................................... 8

2.4.4 Asas Keunggulan Komparatif ............................................. 8

2.4.5 Kebutuhan Devisa ............................................................... 8

2.5 Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional, ............................. 8

2.6 Jenis-Jenis Perdagangan Internasional ........................................... 10

2.6.1 Ekspor ............................................................................... 10

2.6.2 Barter ................................................................................ 10

2.6.3 Konsinyasi (Consignment) ............................................... 11

2.6.4 Package Deal .................................................................... 12

2.6.5 Penyelundupan (Smuggling) ............................................ 12

| PERDAGANGAN INTERNASIONAL ii

Page 4: Makalah Perdagangan Internasional

2.6.6 Border Crossing ................................................................ 12

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA

| PERDAGANGAN INTERNASIONAL iii

Page 5: Makalah Perdagangan Internasional

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang

menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana

lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara

bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya.

Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu

negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau

pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan

ukuran-ukuran yang lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan

ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan pembangunan.

Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan

adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan

dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore,

2004). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka

salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor

penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun

1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion.

Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor

penggerak bagi pertumbuhan.

Ketika perdagangan internasional menjadi pokok bahasan, tentunya

perpindahan modal antar negara menjadi bagian yang penting juga untuk

dipelajari. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Vernon, perpindahan

modal khususnya untuk investasi langsung, diawali dengan adanya

perdagangan internasional (Appleyard, 2004). Ketika terjadi perdagangan

internasional yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan

untuk memindahkan tempat produksi. Peningkatan ukuran pasar yang semakin

besar yang ditandai dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu

| PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1

Page 6: Makalah Perdagangan Internasional

negara, akan memunculkan kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut

di negara importir. Kemungkinan itu didasarkan dengan melihat perbandingan

antara biaya produksi di negara eksportir ditambah dengan biaya transportasi

dengan biaya yang muncul jika barang tersebut diproduksi di negara importir.

Jika biaya produksi di negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih besar

dari biaya produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi

produksinya di negara importir (Appleyard, 2004).

1.2 Sistematika Penulisan

Sistematika makalah ini kami bagi menjadi bagian yang mencakup :

BAB I : Pendahuluan serta sistematika penulisan

BAB II : Definisi perdagangan Internasional, Teori Perdagangan

Internasional, Manfaat perdagangan internasional, Faktor

pendorong, Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional,

Jenis-Jenis Perdagangan Internasional

BAB III : Kesimpulan

| PERDAGANGAN INTERNASIONAL 2

Page 7: Makalah Perdagangan Internasional

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh

penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu

dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau

pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,

perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk

meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama

ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan

ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan.

Perdagangan internasional pun turut mendorong  Industrialisasi, kemajuan

transportasi,  globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.

2.2 Teori Perdagangan Internasional

Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan 

perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan

kompleks. Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas

politik dan kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan

adanya bea, tarif, atau quota barang impor.

Selain itu, kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan

budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam

perdagangan.

2.2.1. Model Ricardian

Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan

mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan

internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan

dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak

seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana

negara-negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan

memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian

| PERDAGANGAN INTERNASIONAL 3

Page 8: Makalah Perdagangan Internasional

tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah

relatif dari buruh dan modal dalam negara.

2.2.2. Model Heckscher-Ohlin

Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model

Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan

kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan

prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan

teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan

memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan

internasional.

Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan

internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung.

Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan

mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor

pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan

menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah

empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang

dibuka dalam uji empiris oleh Wassily

Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih

cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif dibanding

memiliki kecukupan modal dan sebagainya.

2.2.3. Faktor Spesifik

Dalam model ini, mobilitas buruh antara industri satu dan yang

lain sangatlah mungkin ketika modal tidak bergerak antar industri pada

satu masa pendek. Faktor spesifik merujuk ke pemberian yaitu dalam

faktor spesifik jangka pendek dari produksi, seperti modal fisik, tidak

secara mudah dipindahkan antar industri. Teori mensugestikan jika ada

peningkatan dalam harga sebuah barang, pemilik dari faktor produksi

spesifik ke barang tersebut akan untuk pada term sebenarnya. Sebagai

tambahan, pemilik dari faktor produksi spesifik berlawanan (seperti

buruh dan modal) cenderung memiliki agenda bertolak belakang

ketika melobi untuk pengendalian atas imigrasi buruh. Hubungan

sebaliknya, kedua pemilik keuntungan bagi pemodal dan buruh dalam

kenyataan membentuk sebuah peningkatan dalam pemenuhan modal.

Model ini ideal untuk industri tertentu. Model ini cocok untuk

| PERDAGANGAN INTERNASIONAL 4

Page 9: Makalah Perdagangan Internasional

memahami distribusi pendapatan tetapi tidak untuk menentukan pola

pedagangan.

2.2.4. Model Gravitasi

Model gravitasi perdagangan menyajikan sebuah analisis yang

lebih empiris dari pola perdagangan dibanding model yang lebih

teoritis diatas. Model gravitasi, pada bentuk dasarnya, menerka

perdagangan berdasarkan jarak antar negara dan interaksi antar negara

dalam ukuran ekonominya. Model ini meniru hukum gravitasi Newton

yang juga memperhitungkan jarak dan ukuran fisik di antara dua

benda.

Model ini telah terbukti menjadi kuat secara empiris oleh

analisis ekonometri. Faktor lain seperti tingkat pendapatan, hubungan

diplomatik, dan kebijakan perdagangan juga dimasukkan dalam versi

lebih besar dari model ini.

2.3 Manfaat perdagangan internasional

Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah

sebagai berikut.

Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri

Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap

negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat

penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional,

setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.

Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh

keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat

memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh

negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor

barang tersebut dari luar negeri.

Memperluas pasar dan menambah keuntungan

Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat

produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi

kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya hargaproduk mereka.

Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan

| PERDAGANGAN INTERNASIONAL 5

Page 10: Makalah Perdagangan Internasional

mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut

keluar negeri.

Transfer teknologi modern

Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari

teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih

modern.

2.4 Faktor pendorong

Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan

internasional, di antaranya sebagai berikut :

Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri

Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara

Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan  dan teknologi

dalam mengolah sumber daya ekonomi

Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk

menjual produk tersebut.

Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga

kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan

hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.

Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.

Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara

lain.

Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup

sendiri.

Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi

saja. Manfaatnya di bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa.

Bidang itu antara lain politik,sosial, dan pertahanan keamanan. Di bidang

ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk

memenuhikebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada

manusia yang bisahidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan

negara, tidak ada negara yangbisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara

lain. Negara yang dahulu menutup diri dariperdagangan internasional, sekarang

sudah membuka pasarnya. Misalnya, Rusia, China, danVietnam. Perdagangan

internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya, ketika harga bahanpangan

| PERDAGANGAN INTERNASIONAL 6

Page 11: Makalah Perdagangan Internasional

dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk

dapatmengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga

berfungsi secarasosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat

pada krisis ekonomi. Akibatberantainya akan melanda ke semua negara. Pada

era globalisasi ini banyak muncul perusahaan multi nasional. Perusahaan

sepertiini sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa negara.

Misalnya, saham telkomseldimiliki oleh beberapa orang dari Indonesia dan

Singapura. Perusahaan multi nasional sepertiini dapat mempererat hubungan

sosial antar bangsa. Di dalamnya banyak orang dari berbagainegara saling

bekerja sama. Maka terjadilah persabatan di antara mereka. Perdagangan

internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar negarabisa

mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga

bisamempererat hubungan dagang. Perdagangan internasional juga berfungsi

untuk pertahanan keamanan. Misalnya, suatunegara nonnuklir mau

mengembangkan senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengandikenai sanksi

ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan

dagangdengan negara tersebut. Biasanya upaya seperti ini harus dengan

persetujuan PBB. Hal inidilakukan demi terciptanya keamanan dunia.

Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu negara. Setiap

negaratentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal,

tidak semua negaramampu memproduksi senjata. Maka diperlukan impor

senjata. Untuk mencegah perdagangan barang-barang yang membahayakan,

diperlukan kerjasama internasional. Barang yang membahayakan tersebut

misalnya senjata gelap, obat-obatan terlarang, hewan langka, ternak yang

membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentinganinilah pemerintah semua

negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk pemerintahsuatu negara untuk

memeriksa barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu

negara.Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah

dibayar. Pemeriksaan juga untuk mengecek barang-barang tersebut barang

selundupan ataupun barang terlarang atau tidak. Cara yang digunakan dalam

pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen barang,menggunakan

detektor barang berbahaya, atau menggunakan anjing pelacak. Beberapa hal

yang menyebabkan terjadinya perdagangan antar negara (perdagangan

internasional) antara lain :

| PERDAGANGAN INTERNASIONAL 7

Page 12: Makalah Perdagangan Internasional

2.4.1 Revolusi Informasi dan Transportasi

Ditandai dengan berkembangnya era informasi teknologi,

pemakaian sistem berbasis komputer serta kemajuan dalam bidang

informasi, penggunaan satelit serta digitalisasi pemrosesan data,

berkembangnya peralatan komunikasi serta masih banyak lagi.

2.4.2 Interdependensi Kebutuhan

Masing-masing negara memiliki keunggulan serta kelebihan di

masing-masing aspek, bisa di tinjau dari sumber daya alam, manusia,

serta teknologi. Kesemuanya itu akan berdampak pada ketergantungan

antara negara yang satu dengan yang lainnya.

2.4.3 Liberalisasi Ekonomi

Kebebasan dalam melakukan transaksi serta melakukan

kerjasama memiliki implikasi bahwa masing-masing negara akan

mencari peluang dengan berinteraksi melalui perdagangan antar negara.

2.4.4 Asas Keunggulan Komparatif

Keunikan suatu negara tercermin dari apa yang dimiliki oleh

negara tersebut yang tidak dimiliki oleh negara lain. Hal ini akan

membuat negara memiliki keunggulan yang dapat diandalkan sebagai

sumber pendapatan bagi negara tersebut.

2.4.5 Kebutuhan Devisa

Perdagangan internasional juga dipengaruhi oleh faktor

kebutuhan akan devisa suatu negara. Dalam memenuhi segala

kebutuhannya setiap negara harus memiliki cadangan devisa yang

digunakan dalammelakukan pembangunan, salah satu sumber devisa

adalah pemasukan dari perdagangan internasional.

2.5 Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional

Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilatera antara

dua negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme

kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam

perdagangan internasional. pada abad ke 19, terutama di Britania, ada

kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan pandangan

ini mendominasi pemikiran di antaranegara barat untuk beberapa waktu sejak

itu dimana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada

tahun-tahun sejak Perang Dunia II, perjanjian multilateral kontroversial

| PERDAGANGAN INTERNASIONAL 8

Page 13: Makalah Perdagangan Internasional

seperti GATT dab WTO memberikan usaha untuk membuat regulasi lobal

dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut kadang-

kadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan

yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.

Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar

negara yang berekonomi kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan

proteksi selektif untuk industri-industri yang penting secara strategis seperti

proteksi tarif untuk agrikultur oleh Amerika

Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya mendukung penuh

perdagangan bebas dimana mereka secara ekonomis dominan,

sekarang Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung

terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti India, Rusia, dan

Tiongkok) menjadi pendukung perdagangan bebas karena telah menjadi kuat

secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada juga keinginan untuk

menegosiasikan usaha non tarif, termasuk investasi luar negri langsung,

pembelian, dan fasilitasi perdagangan. Wujud lain dari biaya transaksi

dihubungkan dengan perdagangan pertemuan dan prosedur cukai.

Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari

perdagangan bebas dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi.

Ini telah berubah pada beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi

agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan

penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada perjanjian internasional

besar yang memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan

kebanyakan barang dan jasa lainnya.

Selama reses ada seringkali tekanan domestik untuk meningkatkan tarif dalam

rangka memproteksi industri dalam negri. Ini terjadi di seluruh dunia

selama Depresi Besar membuat kolapsnya perdagangan dunia yang dipercaya

memperdalam depresi tersebut.

Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World

Trade Organization pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan

regional seperti MerCOSUR di Amerika Selatan, NAFTA antara Amerika

Serikat, Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa anatara 27 negara mandiri.

Pertemuan Buenos Aires tahun 2005 membicarakan pembuatan dari Free Trade

Area of America (FTAA) gagal total karena penolakan dari populasi negara-

| PERDAGANGAN INTERNASIONAL 9

Page 14: Makalah Perdagangan Internasional

negara Amerika Latin. Kesepakatan serupa seperti MAI (Multilateral

Agreement on Invesment) juga gagal pada tahun-tahun belakangan ini.

2.6 Jenis-Jenis Perdagangan Internasional

Perdagangan internasiaonal atau antara negara dapat dilakukan dengan

berbagai macam cara diantaranya :

2.6.1 Ekspor

Dibagi dalam beberapa cara antara lain :

a. Ekspor Biasa

Pengiriman barang keluar negri sesuai dengan peraturan yang

berlaku, yang ditujukan kepada pembeli di luar negri,

mempergunakan L/C dengan ketentuan devisa.

b. Ekspor Tanpa L/C

Barang dapat dikirim terlebih dahulu, sedangkan eksportir

belum menerima L/C harus ada ijin khusus dari departemen

perdagangan

2.6.2 Barter

Pengiriman barang ke luar negri untuk ditukarkan langsung

dengan barang yang dibutuhkan dalam negri.

Jenis barter antara lain :

a. Direct Barter

Sistem pertukaran barang dengan barang dengan menggunakan

alat penetu nilai atau lazim disebut dengan denominator of

valuesuatu mata uang asing dan penyelesaiannya dilakukan melalui

clearing pada neraca perdagangan antar kedua negara yang

bersangkutan.

b. Switch Barter

Sistem ini dapat diterapkan bilamana salah satu pihak tidak

mungkin memanfaatkan sendiri barang yang akan diterimanya dari

pertukaran tersebut, maka negara pengimpor dapat mengambil alih

barang tersebut ke negara ketiga yang membutuhkannya.

c. Counter Purchase

Suatu sistem perdagangan timbal balik antar dua negara.

Sebagai contoh suatu negara yang menjual barang kepada negara

| PERDAGANGAN INTERNASIONAL 10

Page 15: Makalah Perdagangan Internasional

lain, mka negara yang bersangkutan juga harus membeli barang dari

negara tersebut.

d. Buy Back Barter

Suatu sistem penerapan alih teknologi dari suatu negara maju

kepada negara berkembang dengan cara membantu menciptakan

kapasitas produksi di negara berkembang , yang nantinya hasil

produksinya ditampung atau dibeli kembali oleh negara maju.

2.6.3 Konsinyasi (Consignment)

Pengiriman barang dimana belum ada pembeli yang tertentu di

LN. Penjualan barang di luar negri dapat dilaksanakan melalui Pasar

Bebas ( Free Market) atau Bursa Dagang ( Commodites Exchange)

dengan cara lelang. Cara pelaksanaan lelang pada umumnya sebagai

berikut :

a. Pemilik brang menunjuk salah satu broker yang ahli dalah salah

satu komoditi.

b. Broker memeriksa keadaan barang yang akan di lelang terutama

mengenai jenis dan jumlah serta mutu dari barang tersebut.

c. Broker meawarkan harga transaksi atas barang yang akan

dijualnya, harga transaksi ini disampaikan kepada pemilik barang.

d. Oleh panitia lelang akan ditentukan harga lelang yang telah

disesuaikan dengan situasi pasar serta serta kondisi perkembangan

dari barang yang akan dijual. Harga ini akan menjadi pedoman

bagi broker untuk melakukan transaksi.

e. Jika pelelangan telah dilakukan broker berhak menjual barang

yang mendapat tawaran dari pembeli yang sana atau yang

melebihi harga lelang.

f. Barang-barang yang ditarik dari pelelangan masih dapat dijual di

luar lelang secara bawah tangan

g. Yang diperkenankan ikut serta dalam pelalangan hanya anggita

yang tergabung dalam salah satu commodities exchange untuk

barang-barang tertentu.

h. Broker mendapat komisi dari hasil pelelangan yang diberikan oleh

pihak yang diwakilinya.

| PERDAGANGAN INTERNASIONAL 11

Page 16: Makalah Perdagangan Internasional

2.6.4 Package Deal

Untuk memperluas pasaran hasil kita terutama dengan negara-

negara sosialis, pemerintah adakalanya mengadakan perjanjian

perdagangan ( rade agreement) dengan salah saru negara. Perjanjian

itu menetapkan junlah tertentu dari barang yang akan di ekspor ke

negara tersebut dan sebaliknya dari negara itu akan mengimpor

sejumlah barang tertentu yang dihasilkan negara tersebut.

2.6.5 Penyelundupan (Smuggling)

Setiap usaha yang bertujuan memindahkan kekayaan dari satu

negara ke negara lain tanpa memenuhi ketentuan yang berlaku. Dibagi

menjadi 2 bagian :

a. Seluruhnya dilakuan secara ilegal

b. Penyelundupan administratif/penyelundupan tak kentara/

manipulasi (Custom Fraud)

2.6.6 Border Crossing

Bagi negara yang berbatasan yang dilakukan dengan

persetujuan tertentu (Border Agreement), tujuannya pendudukan

perbatasan yang saling berhubungan diberi kemudahan dan kebebasan

dalam jumlah tertentu dan wajar. Border Crossing dapat terjadi

melalui :

a. Sea Border (lintas batas laut)

Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang

memiliki batas negara berupa lautan, perdagangan dilakukan

dengan cara penyebrangan laut

b. Overland Border (lintas batas darat)

Sistem perdagangan yang melibatkan dua negara yang

memiliki batas negara berupa daratan, perdagangan dilakukan

dengan cara setiap pendudik negara tersebut melakukan interaksi

dengan melewati batas daratan di masing-masing negara melalui

persetujuan yang berlaku.

| PERDAGANGAN INTERNASIONAL 12

Page 17: Makalah Perdagangan Internasional

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh

penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan

bersama. Penduduk yang dmaksud dapat berupa antar perorangan (individu

dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau

pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.Bila dibandingkan

dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negri, maka perdagangan

internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan ini disebabkan oleh

faktor-faktor antara lain :

1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan

2. Barang harus dikirim dan diangkut dari suatu negara kenegara lainnya

melalui bermacam peraturan seperti pabean, yang bersumber dari

pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-masing pemerintah.

3. Antara satu negara dengan negara lainnya terdapat perbedaan dalam

bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, hukum dalam perdagangan dan

sebagainya.

Setiap negara yang melakukan perdagangan dengan negara lain tetntu

akan memperoleh manfaat bagi negara tersebut. Manfat tersebut antara lain

1. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negri sendiri

2. Memperoleh keuntungan dari spesialisasi

3. Memperluas Pasar dan Menambah Keuntungan

4. Transfer teknologi modern

| PERDAGANGAN INTERNASIONAL 13

Page 18: Makalah Perdagangan Internasional

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional

ttp://trinanda.files.wordpress.com/2008/02/modul_exim_new1.doc