makalah penghantar fiqih "sejarah perkembangan fiqih dimasa rosulullah, shohabat dan...

9
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ilmu fiqih adalah salah satu disiplin ilmu yang sangat penting kedudukannya dalam kehidupan umat islam. Fiqih termasuk ilmu yang muncul pada masa awal berkembang agama islam. Secara esensial, fiqih sudah ada pada masa Nabi SAW, walaupun belum menjadi sebuah disiplin ilmu tersendiri. Karena Semua persoalan keagamaan yang muncul waktu itu, langsung ditanyakan kepada Nabi SAW. Maka seketika itu solusi permasalahan bisa terobati, dengan bersumber pada Al Qur’an sebagai al wahyu al matlu dan sunnah sebagai alwahyu ghoiru matlu. Baru sepeninggal Nabi SAW, ilmu fiqh ini mulai muncul, seiring dengan timbulnya permasalahan-permasalahan yang muncul dan membutuhkan sebuah hukum melalui jalan istimbat. Generasi penerus Nabi Muhammad SAW tidak hanya berhenti pada masa khulafa’urrosyidin, namun masih diteruskan oleh para tabi’in dan ulama’ sholihin hingga sampai pada zaman kita sekarang ini. Perkembangan ilmu fiqih, bisa kita kualifikasikan secara periodik sesuai dengan kesepakatan para ulama. Yaitu ada empat, diantaranya : Pertama adalah masa kemunculan dan pembentuakn dasar-dasar islam, perode ini mencakup masa Nani SAW dan bisa juga disebut sebagai masa turunnya al qur’an atau wahyu. Kedua adalah masa pembangunan dan penyempurnaan, pada periode ini mencakup masa sahabat dan tabi’in hingga pertengahan qurun ke empat hijriyah. Yang ke tiga adalah masa taqlid dan jumud, pada periode ini berkisar antara pertengahan abad ke empat hingga abad ke tiga belas hijriyah. Keempat adalah masa kebangkitan, periode ini berkisar dari abad tiga belas hingga sekarang. 2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengertian Fiqih? 2. Bagaimana sejarah perkembangan fiqih pada masa Rosulullah, sahabat dan tabi’in? 3. Bagaimana metode sahabat dan tabi’in dalam mengenal hukum? 4. Apa saja keistimewaan fiqih pada masa sahabat dan tabi’in? 3. Tujuan 1. Untuk mengetahui Pengertian Fiqih 2. sejarah perkembangan fiqih pada masa Rosulullah, sahabat dan tabi’in. 3. Untuk mengetahui metode sahabat dan tabi’in dalam mengenal hukum. 4. Untuk mengetahui keistimewaan fiqih pada masa sahabat dan tabi’in.

Upload: umar-alfikr

Post on 09-Feb-2016

1.047 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

SEKLOAH TINGGI ISLAM MA'HAD ALYBABAKAN CIWARINGIN CIREBON

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH PENGHANTAR FIQIH "SEJARAH PERKEMBANGAN FIQIH DIMASA ROSULULLAH, SHOHABAT DAN TABI'IN"

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Ilmu fiqih adalah salah satu disiplin ilmu yang sangat penting kedudukannya dalam

kehidupan umat islam. Fiqih termasuk ilmu yang muncul pada masa awal berkembang agama

islam. Secara esensial, fiqih sudah ada pada masa Nabi SAW, walaupun belum menjadi

sebuah disiplin ilmu tersendiri. Karena Semua persoalan keagamaan yang muncul waktu itu,

langsung ditanyakan kepada Nabi SAW. Maka seketika itu solusi permasalahan bisa terobati,

dengan bersumber pada Al Qur’an sebagai al wahyu al matlu dan sunnah sebagai alwahyu

ghoiru matlu. Baru sepeninggal Nabi SAW, ilmu fiqh ini mulai muncul, seiring dengan

timbulnya permasalahan-permasalahan yang muncul dan membutuhkan sebuah hukum

melalui jalan istimbat.

Generasi penerus Nabi Muhammad SAW tidak hanya berhenti pada masa

khulafa’urrosyidin, namun masih diteruskan oleh para tabi’in dan ulama’ sholihin hingga

sampai pada zaman kita sekarang ini. Perkembangan ilmu fiqih, bisa kita kualifikasikan

secara periodik sesuai dengan kesepakatan para ulama. Yaitu ada empat, diantaranya :

Pertama adalah masa kemunculan dan pembentuakn dasar-dasar islam, perode ini mencakup

masa Nani SAW dan bisa juga disebut sebagai masa turunnya al qur’an atau wahyu. Kedua

adalah masa pembangunan dan penyempurnaan, pada periode ini mencakup masa sahabat dan

tabi’in hingga pertengahan qurun ke empat hijriyah. Yang ke tiga adalah masa taqlid dan

jumud, pada periode ini berkisar antara pertengahan abad ke empat hingga abad ke tiga belas

hijriyah. Keempat adalah masa kebangkitan, periode ini berkisar dari abad tiga belas hingga

sekarang.

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian Fiqih?

2. Bagaimana sejarah perkembangan fiqih pada masa Rosulullah, sahabat dan tabi’in?

3. Bagaimana metode sahabat dan tabi’in dalam mengenal hukum?

4. Apa saja keistimewaan fiqih pada masa sahabat dan tabi’in?

3. Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Fiqih

2. sejarah perkembangan fiqih pada masa Rosulullah, sahabat dan tabi’in.

3. Untuk mengetahui metode sahabat dan tabi’in dalam mengenal hukum.

4. Untuk mengetahui keistimewaan fiqih pada masa sahabat dan tabi’in.

Page 2: MAKALAH PENGHANTAR FIQIH "SEJARAH PERKEMBANGAN FIQIH DIMASA ROSULULLAH, SHOHABAT DAN TABI'IN"

2

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Fiqih

Dilihat dari sudut bahasa, fiqih berasal dari kata faqaha yang berarti “memahami” dan

“mengerti”. Sedangkan menurut istilah (Syar’i) yang digunakan para ahli fiqih (fuqaha) fiqih

ialah ilmu yang berbicara (menerangkan) tentang hukum-hukum syar’i amali (praktis) yang

penetapannya diupayakan melalui pemahaman yang mendalam terhadap dalil-dalil yang

terperinci.

Secara definitif, fiqih berarti ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliah

yang digali dan ditemukan dari dalil-dalil yang tafsili. Dalam definisi ini fiqih diibaratkan

dengan ilmu karena fiqih itu tidak sama dengan ilmu seperti yang telah diterangkan Dosen

Pengampu yang menerangkan bahwa fiqih itu bersifat dhonni. Fiqih adalah apa yang dapat

dicapai oleh mujtahid dengan dhonnya ,

sedangkan ilmu tidak bersifat dhonni seperti fiqih. Namun karena dhonni ini kuat, maka ia

mendekati kepada ilmu.

2.2. Sejarah Perkembangan Fiqih Islam

Pertumbuhan fiqih atau Hukum Islam dari awal sampai sekarang dapat dibedakan menjadi

beberapa periode, Namun disini hanya akan kita bahas 3 priode saja yaitu

a) Priode Perkembangan Fiqih pada masa Rosulullah

Periode ini dimulai sejak diangkatnya Nabi Muhammad SAW menjadi Nabi dan

Rasul sampai Nabi Muhammad SAW wafat. Periode ini sangat singkat sekali, hanya sekitar

23 tahun. Akan tetapi pengaruhnya sangat besar terhadap perkembangan ilmu fiqh. Masa

Rasulullah inilah yang mewariskan sejumlah nash-nash hukum baik dari Al-Qur’an maupun

Al-Sunnah, mewariskan prinsip-prinsip hukum islam baik yang tersurat dalam dalil-dalil kulli

maupun yang tersirat pada Al-Qur’an dan Al-Sunnah.

Periode Rasulullah ini dibagi menjadi dua masa yaitu : masa Mekkah dan masa

Madinah. Pada masa Mekkah, diarahkan untuk memperbaiki akidah, karena akidah yang

benar inilah yang menjadi pondasi dalam hidup. Oleh karena itu, dapat kita pahami apabila

Rasulullah pada masa itu memulai da’wahnya dengan mengubah keyakinan masyarakat yang

musyrik menuju masyarakat yang berakidah tauhid, membersihkan hati dan menghiasi diri

dengan Akhlakul Karimah, Masa Mekkah ini dimulai pada saat diangkatnya nabi Muhammad

SAW menjadi Rasul sampai beliau hijrah ke Madinah yaitu dalam waktu kurang lebih selama

12 tahun.

Page 3: MAKALAH PENGHANTAR FIQIH "SEJARAH PERKEMBANGAN FIQIH DIMASA ROSULULLAH, SHOHABAT DAN TABI'IN"

3

Setelah hijrah, barulah turun ayat-ayat yang mewahyukan perintah untuk melakukan

puasa, zakat dan haji diturunkan secara bertahap. Ayat-ayat ini diwahyukan ketika muncul

sebuah permasalahan, seperti kasus seorang wanita yang diceraikan secara sepihak oleh

suaminya, dan kemudian turun wahyu dalam surat Al-Mujadilah.

Pada zaman Rasulullah-pun ternyata Ijtihad itu dilakukan oleh Rasulullah dan juga

dilakukan oleh para sahabat, bahkan ada kesan Rasulullah mendorong para sahabatnya untuk

berijtihad seperti terbukti dari cara Rasulullah sering bermusyawarah dengan para sahabatnya

dan juga dari kasus Muadz bin Jabal yang diutus ke Yunan. Hanya saja Ijtihad pada zaman

Rasulullah ini tidak seluas pada zaman sesudah Rasulullah, karena banyak masalah-masalah

yang ditanyakan kepada Rasulullah kemudian langsung dijawab dan diselesaikan oleh

Rasulullah sendiri. Disamping itu Ijtihad para sahabat pun apabila salah, Rasulullah

mengembalikannya kepada yang benar. Seperti dalam kasus Ijtihad Amar bin Yasir yang

berjunub (hadast besar) yang kemudian berguling-guling dipasir untuk menghilangkan hadast

besarnya. Cara ini salah, kemudian Rasulullah menjelaskan bahwa orang yang berjunub tidak

menemukan air cukup dengan tayamum.

Ijtihad Rasulullah dan pemberian izin kepada para sahabat untuk berijtihad

memberikan hikmah yang besar karena : ”Memberikan contoh bagaimana cara beristinbat

(penetapan hukum) dan memberi latihan kepada para sahabat bagaimana cara penarikan

hukum dari dalil-dalil yang kulli, agar para ahli hukum Islam (para Fuqaha) sesudah beliau

dengan potensi yang ada padanya bisa memecahkan masalah-masalah baru dengan

mengembalikannya kepada prinsip-prinsip yang ada dalam Al-Qur’am dan Al-Sunnah”

b) Priode Perkembangan Fiqih pada masa Shohabat

Periode sahabat ini dimulai dari wafatnya Rasulullah SAW sampai akhir abad

pertama hijrah. Pada masa sahabat, Islam telah menyebar luas misalnya ke negeri Persia, Irak,

Syam dan Mesir. Negara-negara tersebut telah memiliki kebudayaan yang tinggi, mempunyai

adat-adat kebiasaan tertentu, peraturan-peraturan dan ilmu pengetahuan. Bertemunya Islam

dengan kebudayaan di luar Jazirah Arab ini mendorong pertumbuhan Fiqh Islam pada

periode-periode selanjutnya. Bahkan juga mendorong ijtihad para sahabat. Seperti misalnya

kasus Usyuur (bea cukai barang-barang impor), kasus mualaf dan lain-lain pada zaman Umar

bin Khatab.

Adapun cara berijtihad para sahabat adalah pertama-tama dicari nash-nya dalam Al-

Qur’an, apabila tidak ada, dicari dalam Hadist, apabila tidak ditemukan baru berijtihad dengan

bermusyawarah di antara para sahabat. Inilah bentuk Ijtihad jama’i. Apabila mereka

bersepakat terjadilah ijma sahabat. Keputusan musyawarah ini kemudian menjadi pegangan

Page 4: MAKALAH PENGHANTAR FIQIH "SEJARAH PERKEMBANGAN FIQIH DIMASA ROSULULLAH, SHOHABAT DAN TABI'IN"

4

seluruh umat secara formal. Khalifah Umar bin Khatab misalnya mempunyai dua cara

musyawarah, yaitu : ”Musyawarah yang bersifat khusus dan musyawarah yang bersifat

umum”. Musyawarah yang bersifat khusus beranggotakan para sahabat Muhajirin dan

Anshor, yang bertugas memusyawarahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan

kebijaksanaan pemerintah. Adapun musyawarah yang bersifat umu dihadiri oleh seluruh

penduduk Madinah yang dikumpulkan di Mesjid, yaitu apabila ada masalah yang sangat

penting.

Walaupun demikian tidaklah menutupi kemungkinan adanya ijtihad para sahabat

dalam masalah-masalah yang sifatnya pribadi, tidak berkaitan secara langsung dengan

kemaslahatan umum. Mereka menanyakan masalahnya kepada salah seorang sahabat Nabi

dan diberikan jawabannya. Dalam masalah-masalah ijtihadnya termasuk dalam hal-hal yang

belum ada nash-nya para sahabat berijtihad. Metode yang digunakan pada masa sahabat

dalam berijtihad melalui beberapa cara diantaranya :

1. Dengan semata pemahaman lafaz yaitu memahami maksud yang terkandung dalam

lahir lafaz. Umpamanya bagaimana hukum membakar harta anak yatim. Ketentuan

yang jelas dalam Al Quran hanya larangan memakan harta anak yatim secara aniaya,

sedangkan hukum membakarnya tidak ada. Karena semua orang itu tahu bahwa

membakar dan memakan harta itu sama dalam hal mengurangi atau menghilangkan

harta anak yatim, maka keduanya juga sama hukumnya yaitu haram. Cara ini

kemudian disebut penggunaan metode mafhum.

2. Dengan cara memahami alasan atau illat yang terdapat dalam suatu kasus (kejadian)

yang baru, kemudian menghubungkannya kepada dalil nash yang memiliki alasan atau

illat yang sama dengan kasus tersebut. Cara ini kemudian disebut metode qiyas.

Jadi, pada masa sahabat ini sudah ada tiga sumber hukum yaitu Al-Qur’an, Alsunnah

dan Ijtihad sahabat. Ijtihad terjadi dengan ijtihad jama’i dalam masalah-masalah yang

berkaitan dengan kemaslahatan umum dan dengan ijtihad fardhi dalam hal-hal yang bersifat

pribadi. Untuk bentuk ijtihad fardhi, ada kemungkinan terjadi perbedaan pendapat dikalangan

para sahabat, disebabkan :

Tidak semua ayat Al-Qur’an dan Sunnah itu qath’i dalalahnya atau penunjukkannya.

Hadist belum terkumpul dalam satu kitab dan tidak semua sahabat hafal hadist.

Lingkungan di mana para sahabat berdomisili tidaklah sama, keperluan-keperluannya

berbeda dan penerapan juga berlainan

Page 5: MAKALAH PENGHANTAR FIQIH "SEJARAH PERKEMBANGAN FIQIH DIMASA ROSULULLAH, SHOHABAT DAN TABI'IN"

5

Ada 3 keistimewaan yang menonjol pada masa Khulafaur Rasyidin, yaitu:

Kodifikasi ayat-ayat al-Qur’an serta menyebarkannya yang dimaksudkan untuk

mempersatukan umat Islam dalam satu wajah tentang bacaan al-Qur’an agar tidak ada

perbedaan yang berakibat perpecahan.

Pertumbuhan tasyri’ dengan ra’yu sebagai motivasi besar terhadap para fuqaha untuk

menggunakan rasio sebagai sumber ketiga yaitu qiyas.

Pengaturan peradilan.

Adapun peninggalan-peninggalan masa sahabat yang ada hubungannya dengan fiqih ialah:

1. Penjelasan-penjelasan yang bersifat yuridis terhadap nash-nash hukum al-qur’an dan

as-sunah. Penjelasan-penjelasan yang demikian itu terjadi ketika sahabat membahas

nash-nash hukum untuk di terapkan kepada kejadian-kejadian lalu timbul pendapat-

pendapat tentang pengertian dan maksud sebenarnya dari nash-nash. Dalam

melahirkan pendapat-pendapat itu mereka bersandar pada bakat serta kemampuan

mereka dalam bidang bahasa , pada bakat serta kemampuan mereka dalam penetapan

hukum dan pada pengetahuan mereka, tentang hikmah diturunkannya syari’at serta

sebab –sebab turunnya al;qur’andan di datangkannya al-hadits. Dari kumpulan

pendapat-pendapat itu terbentuklah syarah atau penjelasan yang bersifat yuridis

terhadap nash-nash hukum, Penjelasan tersebut dianggap sebagai landasan terpercaya

dalam menafsirkan nash-nash tersebut dan untuk menjelaskan keumumannya dan nash

serta cara-cara penerapannya.

2. Fatwa-fatwa hasil ijtihad yang di berikan oleh tokoh-tokoh sahabat, terhadap kejadian-

kejadian yang tidak ada nashnya. Cara mujtahid dikalangan sahabat itu apabila tidak

mendapatkan nash dalan al-qur’an atau as-sunah tentang hukum sesuatu kejadian yang

diajukan. Mereka berijtihad untuk menemukan hukum dengan berbagai jalan istinbath.

3. Terpecahnya umat menjadi 3 golongan yaitu Khawarij, Syiah, dan Jumhur Muslimin

atau Ahlu Sunnah Wal Jamaah

Page 6: MAKALAH PENGHANTAR FIQIH "SEJARAH PERKEMBANGAN FIQIH DIMASA ROSULULLAH, SHOHABAT DAN TABI'IN"

6

c) Priode Perkembangan Fiqih pada masa Tabi’in

Periode Tabi’in dimulai setelah lepas kekuasaan Ali sebagai khalifah dan kemudian

tampuk kekuasaan dipegang oleh pemerintahan Muawiyah bin Abi Sofyan yang berakhir pada

awal abad 2 H, seiring dengan berakhirnya dinasti Umayah. Tokoh-tokoh fiqh pada masa ini

adalah murid-murid dari sahabat Nabi seperti yang telah disebutkan diatas.

Pada periode ini, metode penggalian hukum bertambah banyak, baik corak maupun

ragamnya. Dengan demikian bertambah banyak pula kaidah-kaidah istinbat hukum dan teknis

penerapannya. Sebagai contoh Imam Abu Hanifah dalam memutuskan perkara membatasi

ijtihadnya dengan menggunakan al-Quran, Hadis, fatwa-fatwa sahabat yang telah disepakati

dan berijtihad dengan menggunakan penalarannya sendiri, seperti istihsan. Abu Hanifah tidak

mau menggunakan fatwa ulama pada zamannya. Sebab ia berpandangan bahwa mereka

sederajat dengan dirinya. Imam Maliki – setelah al-Quran dan Hadits - lebih banyak

menggunakan amal (tradisi) ahli madinah dalam memutuskan hukum, dan maslahah

mursalah. Demikian pula imam-imam yang lain.

Pada periode inilah ilmu Ushul Fiqih dibukukan. Ulama pertama yang merintis

pembukuan ilmu ini adalah Imam Syafi’i, ilmuan berkebangsaan Quraish. Ia memulai

menyusun metode-metode penggalian hukum Islam, sumber-sumbernya serta petunjuk-

petunjuk Ushul Fiqh. Dalam penyusunannya ini, Imam Syafi’i bermodalkan peninggalan

hukum-hukum fiqih yang diwariskan oleh generasi pendahulunya, di samping juga rekaman

hasil diskusi antara berbagai aliran fiqih yang bermacam-macam, sehingga ia memperoleh

gambaran yang konkrit antara fiqih ahli Madinah dan fiqih ahli Irak.

Berbekal pengalaman beliau yang pernah “nyantri” kepada Imam Malik (ulama

Madinah), Imam Muhammad bin Hasan (ulama Irak dan salah seorang murid Abu Hanifah)

serta fiqih Makkah yang dipelajarinya ketika berdomisili di Makkah menjadikannya seorang

yang berwawasan luas, yang dengan kecerdasannya menyusun kaidah-kaidah yang

menjelaskan tentang ijtihad yang benar dan ijtihad yang salah. Kaidah-kaidah inilah yang di

kemudian hari dikenal dengan nama Ushul Fiqih. Oleh sebab itu Imam Syafi’i adalah orang

pertama yang membukukan ilmu Ushul Fiqih, yang diberi nama “al-Risalah”. Namun

demikian terdapat pula pendapat dari kalangan syiah yang mengatakan bahwa Imam

Muhammad Baqir adalah orang pertama yang membukukan ilmu Ushul Fiqih.

Page 7: MAKALAH PENGHANTAR FIQIH "SEJARAH PERKEMBANGAN FIQIH DIMASA ROSULULLAH, SHOHABAT DAN TABI'IN"

7

Peninggalan pada masa tabi’in diantaranya adalah :

Berkembangnya beberapa pusat studi Islam, menurut Manna' al-Qatthan telah melahirkan

dua tradisi besar dalam sejarah pemikiran Islam. Keduanya adalah tradisi pemikiran Ahlu

Ro’y dan tradisi pemikiran ahlul Hadits. Menurutnya, mereka yang tergolong Ahlu Ro’y

dalam menggali ajaran Islam banyak menggunakan rasio (akal). Sedangkan mereka yang

tergolong ahlul Hadits cenderung memarjinalkan peranan akal dan lebih mengedapankan

teks-teks suci dalam pengambilan keputusan agama (hlm. 289-290).

Perkembangan Fiqih sudah sampai pada titik sempurna pada masa ini.

Lahirnya ulama-ulama besar ahli fiqih dan ahli ilmu yang lain.

Madzhab fiqih pada masa ini sudah berkembang dan yang paling masyhur adalah 4

madzhab.

dibukukannya ilmu-ilmu penting dalam islam. Diantaranya,

Madzhab abu hanifah : kutub dzohir al Riwayah yang diriwayatkan dari oleh

Muhammad bin al Hasan dari Abu Yusuf dari imam Abu Hanifah, kemudian

dikumpulkan menjadi kitab al Kafi oleh al Hakim as Syahid.

Madzhab Imam Malik : al Mudawwanah yang diriwayatkan oleh Sahnun dari Ibnu

Qosim dari imam Malik.

Madzhab imam Syafi’i : kitab al Um yang diimlakkan oleh imam kepada muridnya

di Mesir.

Madzhab imam Ahmad : kitab al Jami’ al Kabir yang dikarang oleh Abu Bakar al

Khollal setelah mengumpulkannya dari para murid imam Ahmad.

Beberapa fenomena yang berkembang pada waktu itu, diantaranya :

Kaum muslimin terpecah menjadi beberapa firqah karena motif politik.

Ulama-ulama muslimin telah menyebar ke beberapa negara besar islam.

Tersiar riwayat hadist yang sebelumnya hal tiu dilarang dan belum dibukukan.

Terdapat manipulasi hadist karena motif politik

Page 8: MAKALAH PENGHANTAR FIQIH "SEJARAH PERKEMBANGAN FIQIH DIMASA ROSULULLAH, SHOHABAT DAN TABI'IN"

8

BAB III

KESIMPULAN

1. Dilihat dari sudut bahasa, fiqih berasal dari kata faqaha yang berarti “memahami” dan

“mengerti”. Sedangkan menurut istilah (Syar’i) yang digunakan para ahli fiqih (fuqaha)

fiqih ialah ilmu yang berbicara (menerangkan) tentang hukum-hukum syar’i amali

(praktis) yang penetapannya diupayakan melalui pemahaman yang mendalam terhadap

dalil-dalil yang terperinci.

2. Pada masa Rosulullah SAW perkembangan fiqih terbagi menjadi 2 priode yaitu Periode

Makkah dan Priode Madinah, pada priode Makkah yang di tonjolkan adalah perbaikan

Akidah agar menjadi Pondasi hidup, sedangkan pada priode Madinah ini baru munculnya

perintah-perintah pondasi islam lainnya seperti perintah zakat, Puasa dan Haji

3. Pada masa Rosulullah Juga sudah terjadi Ijtihad, baik yang dilakukan oleh Rosulullah

sendiri ataupun dilakukan oleh para shohabat

4. Pada masa shohabat penyebaran Agama islam sangat luas sekali, perkembangan fiqih

Islampun sudah sangat banyak sekali dikarenakan bertemunya Islam dengan Adat

Istiadan diluar Jazirah Arab hingga mendorong terjadinya Ijtihad. Dalam melakukan

Ijtihad para shohabat melakukannya dengan 3 Cara yaitu :

a. Pemahaman lafad yaitu memahami maksud dan tujuan yang terkandung dalam

lahir lafad. Cara ini kemudian disebut penggunaan metode mafhum.

b. Dengan cara memahami alasan atau illat yang terdapat dalam suatu kasus

(kejadian) yang baru, kemudian menghubungkannya kepada dalil nash yang

memiliki alasan atau illat yang sama dengan kasus tersebut. Cara ini kemudian

disebut metode Qiyas

c. Dengan cara Musyawaroh untuk memutuskan Hukum, cara ini kemudian disebut

dengan Ijma’

5. Pada masa Tabi’in perkembangan Fiqih Islam sudah sampai pada titik sempurna dengan

di tandai lahirnya Ulama’-ulama’ besar, Berkembangnya Pusat Studi Islam serta di

bukukannya Ilmu penting dalam

Page 9: MAKALAH PENGHANTAR FIQIH "SEJARAH PERKEMBANGAN FIQIH DIMASA ROSULULLAH, SHOHABAT DAN TABI'IN"

9

DAFTAR PUSTAKA

Mudrika Blogs, April 2010, http://driexx.blogspot.com/2010/04/perkembangan-fiqih-pada-

masa-sahabat.html

Ibrahim Lubis, Mei 2012, http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/05/pengertian-

ilmu-fiqih.html

Wahyu Setiawan , Okt 2011 http://ilmukamu.wordpress.com/2011/10/11/sejarah-

perkembangan-fiqh-pada-masa-nabi-muhammad-saw/

Zheba Ulil, Maret 2013 http://zhebaulil.blogspot.com/2013/03/perkembangan-ushul-

fiqh-pada-masa.html

WIKIPEDIA http://id.wikipedia.org/wiki/Fikih