makalah pemukiman_kampung salo

21
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota adalah kumpulan dari suatu pemukiman yang relatif besar, padat, permanen atau bersifat tetap dan di dalamnya terdapat berbagai elemen masyarakat yang sangat beragam. Sedangkan Pemukiman merupakan wadah atau sarana tempat tinggal yang bisa bersifat menetap ataupun bersifat sementara, dimana di dalamnya terdapat sarana-sarana yang cukup memadai untuk dijadikan sebagai tempat bermukim serta terdiri dari berbagai komunitas masyarakat. Pemukiman dituntut untuk memiliki manajemen yang baik dalam pengaturan perumahan dan lingkungan sekitarnya serta diharapkan tidak hanya bergelut pada seputar tempat bermukim saja, tetapi juga tiap-tiap individu mampu mengaplikasikan pengolahan dan pengaturan yang baik terhadap penataan tempat tinggal atau rumah-rumah mereka sendiri sehingga tidak sekedar layak digunakan namun juga keadaan rumah dapat memfasilitasi sebagian besar kegiatan yang dilakukan oleh para hunian. Salah satu media untuk mengaplikasikan ilmu kepada masyarakat tentang bagaimana standar pengaturan yang baik terhadap suatu pemukiman khususnya rumah-rumah yang layak

Upload: ismail-syachbi-rasjid-mahapatih

Post on 30-Jun-2015

249 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pemukiman_Kampung Salo

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kota adalah kumpulan dari suatu pemukiman yang relatif besar, padat, permanen

atau bersifat tetap dan di dalamnya terdapat berbagai elemen masyarakat yang sangat

beragam. Sedangkan Pemukiman merupakan wadah atau sarana tempat tinggal yang

bisa bersifat menetap ataupun bersifat sementara, dimana di dalamnya terdapat sarana-

sarana yang cukup memadai untuk dijadikan sebagai tempat bermukim serta terdiri dari

berbagai komunitas masyarakat.

Pemukiman dituntut untuk memiliki manajemen yang baik dalam pengaturan

perumahan dan lingkungan sekitarnya serta diharapkan tidak hanya bergelut pada

seputar tempat bermukim saja, tetapi juga tiap-tiap individu mampu mengaplikasikan

pengolahan dan pengaturan yang baik terhadap penataan tempat tinggal atau rumah-

rumah mereka sendiri sehingga tidak sekedar layak digunakan namun juga keadaan

rumah dapat memfasilitasi sebagian besar kegiatan yang dilakukan oleh para hunian.

Salah satu media untuk mengaplikasikan ilmu kepada masyarakat tentang

bagaimana standar pengaturan yang baik terhadap suatu pemukiman khususnya rumah-

rumah yang layak huni yaitu dengan cara penelitian langsung di lapangan yakni tempat

bermukim masyarakat yang dijadikan salahsatu sample (seperti pada contoh lokasi

perkampungan Salo yang dijadikan tempat penelitian) untuk melihat kondisi

pemukiman dan lingkungannya. Dengan penelitian tersebut, beberapa data dan

informasi tentang keadaan pemukiman bisa diperoleh, lalu diolah berdasarkan

ketentuan yang ada sehingga bisa mendapatkan hasil kemudian bisa ditarik

kesimpulan, yang mana hasil dari penelitian ini dikembalikan kepada masyarakat agar

masyarakat tersebut dapat mengaplikasikan ilmu dari hasil penelitian, minimal sekedar

mengetahui bagaimana sebenarnya type kelayakan huni pada sebuah rumah yang bisa

sedikit banyak melayani aktifitas rumah.

Page 2: Makalah Pemukiman_Kampung Salo

Semua hal itu terangkum dalam studi Perencanaan Kota dan Pemukiman yang

juga merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diikuti oleh setiap mahasiswa

Arsitektur Fakultas Teknik Unhalu. Program Kuliah bidang studi tersebut

dimaksudkan untuk mengidentifikasi, menjawab dan memecahkan masalah, serta

mengatasi kendala secara kolektif yang dihadapi oleh masyarakat berkaitan erat dengan

perkotaan dan pemukiman penduduk.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian perencanaan kota dan pemukiman

yakni pada daerah yang telah ditentukan sebelumnya yaitu perkampungan Salo di kota

Kendari, adalah sebagai berikut :

1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan

yang telah diperoleh kepada masyarakat setempat.

2. Melatih sekaligus membimbing mahasiswa agar dapat mengidentifikasi berbagai

macam permasalahan dan memberikan solusi sesuai dengan bidang studi

Perencanaan Kota dan Pemukiman .

3. Meningkatkan koordinasi dan tingkat sosialisasi antara masyarakat dengan para

mahasiswa untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam Perencanaan Kota dan

Pemukiman.

C. Manfaat

Manfaat yang hendak diperoleh daripada pelaksanaan penelitian bidang studi

Perencanaan Kota dan Pemukiman yang berlokasi di perkampungan Salo pada kota

Kendari, yaitu sebagai berikut :

a. Meningkatnya kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi, merumuskan, dan

memecahkan masalah dalam menghadapi tantangan masa depan yang berkaitan

dengan studi Perencanaan Kota dan Pemukiman.

b. Terciptanya hubungan yang harmonis antara masyarakat dengan Perguruan Tinggi

dalam mengatasi berbagai masalah pembangunan.

Page 3: Makalah Pemukiman_Kampung Salo

c. Membentuk sikap mahasiswa yang mandiri dan dapat beradaptasi dengan

kehidupan nyata di lingkungan masyarakat.

d. Bertambahnya ilmu pengetahuan setiap mahasiswa terutama dalam bidang disiplin

ilmunya yaitu dalam pendidikan Arsitektur.

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan penelitian bidang studi Perencanaan Kota dan Pemukiman yang

bertempat di perkampungan Salo pada kota Kendari, dilaksanakan oleh mahasiswa

Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Haluoleo ( Kelompok 8, bidang studi

Perencanaan Kota dan Pemukiman) dan berlangsung selama 1 hari, yakni

pelaksanaannya pada tanggal 3 juni 2008, dimulai pada pukul 12.00 WITA. Lokasinya

adalah RT.02, RW.03 di Kelurahan Kampung Salo Kecamatan Kendari Kota Kendari

Provinsi Sulawesi Tenggara.

E. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

1. Ruang Lingkup

Pembahasan berkaitan dengan parameter dan kriteria terhadap pemukiman dan

perumahan yang layak dikatakan tidak kumuh, kumuh, dan sangat kumuh.

2. Batasan Masalah

Permasalahan dibatasi pada tingkat kondisi pemukiman dan perumahan RT.02,

RW.03 di Kelurahan Kampung Salo Kecamatan Kendari Kota Kendari.

F. Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan dapat diuraikan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Membahas latar belakang, tujuan dan manfaat, waktu dan tempat

pelaksanaan, ruang lingkup dan batasan masalah serta sistematika

penulisan / pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Page 4: Makalah Pemukiman_Kampung Salo

Membahas pengertian ataupun defenisi, kajian dan teori-teori yang

berkaitan tentang Perencanaan Kota dan Pemukiman serta berhubungan

dengan lingkup bahasan.

BAB III DATA OBJEK

Memuat data-data dan informasi dari hasil penelitian berupa tabel /

bagan / diagram, gambar / foto lokasi, site, tapak, denah dan berupa data -

data lainnya yang dianggap penting dan berhubungan.

BAB IV PEMBAHASAN

Pembahasan mengenai isi daripada inti penulisan laporan.

BAB V PENUTUP

Memuat kesimpulan dan saran-saran.

Page 5: Makalah Pemukiman_Kampung Salo

Laporan

Oleh : LD SMAID ALIM S. E1B105036

IKBAR BURHAN E1B105038

KUSRAN E1B105028

FATIMAH E1B106013

PROGAM STUDI SI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HALUOLEO

2008

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS HALUOLEO

FAKULTAS TEKNIK Jl. Mayjen S. Parman Telp (0401) 327504 Kendari 93121

Page 6: Makalah Pemukiman_Kampung Salo

e-mail : [email protected]

LEMBAR ASISTENSI

Nama : LD SMAID ALIM S. E1B105036IKBAR BURHAN E1B105038KUSRAN E1B105028FATIMAH E1B106013

Jurusan : S1 Teknik Arsitektur

No Tanggal Uraian Paraf

Kendari, Juni 2008DOSEN PEMBIMBING

ARMAN FASLIH, ST, MT.

C. Arsitektur dan Perilaku Lingkungan

Page 7: Makalah Pemukiman_Kampung Salo

Arsitektur merupakan sintesis integral antara teori dan praktek. Teori Arsitektur

tidak dapat dilepaskan dari dunia nyata, baik dunia yang merupakan lingkungan fisik

maupun berupa lingkungan kehidupan intelektual manusia. Karena lingkungan itu tidak

hanya berada pada di dalam kepala atau pikiran seseorang, tentu akan sangat berbahaya

apabila kita mengabaikan dunia nyata. Memang lingkungan yang ada dalam pikiran

seseorang (lingkungan subyektif) merupakan hal penting dan dapat mempengaruhi

perilaku seseorang. Lingkungan subyektif tersebut tidak bersemi dan tumbuh

sepenuhnya hanya dalam benak seseorang, tetapi berkaitan dengan dunia di luar

pikirannya. Lingkungan subyektif ini dapat ditransformasikan akan tetapi yang dapat

ditransformasikan sesungguhnya adalah lingkungan objektif yang sekaligus berkaitan

erat dengan kondisi di luar pikiran seseorang.

Studi perilaku lingkungan menaruh perhatian pada proses transformasi ini dan pada

mekanisme hubungan manusia dengan seluruh lingkungannya yang terlibat dalam

proses tersebut. Sejauh mana dimensi manusia telah menjadi bahan pertimbangan

dalam pembentukan teori Arsitektur.

Ilmu perilaku ( behavioral sciences ) adalah suatu istilah bagi pengelompokan yang

mempunyai cakupan yang luas. Termasuk di dalamnya antropologi, sosiologi, dan

psikologi. Sering juga ilmu politik dan ilmu ekonomi juga digolongkan ke dalam

kelompok ilmu perilaku. Semuanya merupakan ilmu yang bertujuan mengembangkan

pemahaman mengenai kegiatan aktifitas manusia, dan sikap serta nilai norma-norma.

Meskipun analisis pola aktifitas tertentu pada umunya dapat langsung diterapkan

dalam perancangan suatu lingkungan, mungkin saja terjadi bahwa lingkungan yang

dirancang berbeda dengan asumsi yang terdahulu yang pernah di buat. Karena latar

belakang yang berbeda akan dapat melahirkan kebiasaan dan preferensi yang berbeda.

Fokus dari teori Arsitektur adalah pada hubungan antara Arsitek dan objek yang

menjadi rancangannya. Artinya lebih berdasarkan ideologi dan testamen individual

daripada berdasarkan antara hubungan manusia dengan manusia dan dengan

lingkungannya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa teori Arsitektur lebih

mengutamakan suatu sistem logika yang menggambarkan keterkaitan antara

komponen-komponen lingkungan daripada mengenai pengalaman manusia.

Analisis Desain EvaluasiPilihan Impelemntasi

Page 8: Makalah Pemukiman_Kampung Salo

Skema model pengambilan keputusan terhadap desain perancangan

Jika kita mengetahui hirarki kebutuhan dasar manusia tersebut, lihatlah di mana

estetika menempatkan urutannya. Kebanyakan para perancang Arsitek menempatkan

estetika pada urutan pertama dalam pertimbangan desainnya . Padahal apabila disimak

dengan cermat estetika ini belum tentu menjadi urutan pertama sebagai suatu

kebetuhan yang harus dipenuhi.

Manusia dalam ekosistem relatif mempunyai peran yang sangat kecil karena

banyak sekali perubahan yang terjadi di dalam ekosistem tersebut justru berada di luar

campur tangan manusia, akan tetapi manusia dapat menjadi sumber masalah karena

manusia selalu menginginkan yang terbaik pada dirinya sendiri (sikap antroposentris)

dan dalam jangka panjang dapat merugikan sesama manusia atau lingkungan fisiknya.

Dalam usaha mengartikulasikan nilai-nilai sosial dan humanis ini, maka

berkembanglah studi prilku lingkungan yang mempelajari secara khusus interaksi

antara perilaku manusia dengan perilaku lingkungan fisiknya.

Dalam desain Arsitektur, teori Arsitektur yang melandasinya dipengaruhi oleh

gerakan moderen, yang kurang menaruh perhatian pada dimensi manusia. Perhatian

lebih terfokus pada hubungan antara arsitek dan hasil rancangannya. Berbagai faktor,

seperti faktor geometrik, formal abstrak, teknologi atau simbolisasi sangat

diperhatikan. Namun faktor manusia atas kepuasan pengguna khususnya, belum

mendapat cukup perhatian. Ilmu perilaku lingkungan membentuk teori positif bagi

desain arsitektur, yakni dengan menekankan perlunya memperhatikan kepuasan

pengguna daripada hanya mempertimbangkan faktor kepuasan si Perancang saja.

D. Foto Keadaan Lokasi

Page 9: Makalah Pemukiman_Kampung Salo

Kondisi kampung Bajo, masuk (kiri) kawasan RT.03 RW.02

Gambaran secara umum RT.03 RW.02 bagian dalam

Gang atau Lorong-lorong kecil sebagai jalan penghubung

Page 10: Makalah Pemukiman_Kampung Salo

Kondisi jalan umum sebagai jalan utama di RT.03

Gambaran umum kondisi rumah warga untuk sample 1 & 2

Gambaran umum kondisi rumah warga untuk sample 3 & 4

Page 11: Makalah Pemukiman_Kampung Salo

Gambaran umum kondisi rumah warga untuk sample 5 & 6

Gambaran umum kondisi rumah warga untuk sample 7 & 8

Page 12: Makalah Pemukiman_Kampung Salo

Sebelah Timur berbatasan dengan tanggul & Utara bersebelahan dengan RT.0

Sebelah Barat adalah jalan masuk RT.03 & Selatan bersebelahan dengan RT.0

BAB IV

PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan penjelasan mengenai keadaan pemukiman serta penduduk

yang bermukim di kelurahan kampung Salo khususnya pada RW.03 RT.02 berdasarkan

tinjauan lokasi yakni pengamatan langsung di lapangan dan wawancara terhadap para

Page 13: Makalah Pemukiman_Kampung Salo

penduduk setempat yang secara keseluruhan berkaitan tentang masalah pemukiman

yang mengarah pada perencanaan kota.

A. Keadaan Pemukiman

1. Latar Belakang / Sejarah Pemukiman

Kampung Salo merupakan salahsatu nama kelurahan yang lokasinya terletak pada

daerah kecamatan Kendari kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara, yang mana

kelurahan tersebut dijadikan sebagai kawasan perumahan dan tempat bermukim oleh

sebagian penduduk di kota Kendari. Latar belakang ataupun sejarah hingga

terbentuknya kelurahan ini, di karenakan kepadatan penduduk yang terus berkembang

mengikuti laju pertumbuhan penduduk dan tingkat kebutuhan manusia yang berbeda-

beda setiap individu dari tahun ke tahun terhadap suatu kawasan yang menjadi salah

satu faktor utama terbentuknya suatu pemukiman baru, awal mulanya kelurahan

kampung Salo ini merupakan bagian dari kelurahan Mangga dua, maksudnya yaitu

kedua kelurahan tersebut masih dalam satu penggabungan, namun dengan adanya laju

penduduk yang selalu bertambah dan memerlukan tatanan pemukiman baru serta

adanya program Pemerintah yang merencanakan dan mengatur pemukiman serta tata

kota, akhirnya pada tahun 1960an kelurahan tersebut terpecah menjadi dua bagian yang

masing-masing kelurahan terdiri dari berbagai RW dan RT.

Selanjutnya, terbentuknya pembagian RT dan RW terhadap kelurahan kampung

Salo sebenarnya hampir serupa pada setiap kelurahan, yang mana apabila jumlah kuota

terhadap satu RT dan RW mencukupi jumlah yang di maksud maka haruslah ada

pembentukan RT dan RW baru, begitulah yang terjadi terhadap latar belakang

terbentuknya RW.03 RT.02 pada kelurahan Kampung Salo.

2. Geografi Kependudukan

Keadaan penduduk dalam hal ini geografi kependudukannya bermula dari

masyarakat pendatang atau penduduk transmigrasi yang mencoba mencari kehidupan

baru dan ingin mengadakan perubahan terhadap keadaan hidupnya baik dari segi sosial,

ekonomi atau lainnya berdatangan di kelurahan kampung Salo dengan beragam asal

daerah, seperti tinjauan langsung di lapangan yang masyarakatnya hampir keseluruhan

berasal dari daerah kabupaten Muna dan Kabupaten Buton yang masih dalam lingkup

Provinsi Sulawesi Tenggara, mereka berdatangan mencari lapangan pekerjaan,

bermukim dan akhirnya menetap di kelurahan kampung Salo tersebut. Adapun

penduduk asli setempat yang memang lahir dan besar di kota Kendari hanya sebagian

Page 14: Makalah Pemukiman_Kampung Salo

saja yang mencoba bertahan dan ikut beradaptasi dengan penduduk yang berasal dari

derah lain dalam hal ini adalah penduduk yang melakukan transmigrasi atau penduduk

datangan.

3. Perkembangan Pemukiman & Lingkungannya

Dikarenakan faktor laju penduduk yang terus berkembang setiap waktunya dan

akhirnya melahirkan kebutuhan tambahan luasan untuk bermukim maka tiap RT dan

RW diatur sedmikian rupa untuk mengatasi masalah terhadap ketidakaturan

pembangunan. Untuk kawasan RW.03 RT.02 pembagian lokasi berada pada kelurahan

kampung Salo bagian dalam, yang mana sebelah barat sebagai jalan masuk utama dan

bagian timur berbatasan dengan tanggul, bagian utara berbatasan dengan RT.02 serta

bagian selatan bersebelahan dengan RT 0.

Keadaan perkembangan pemukiman dan lingkungan pada lokasi tersebut tidak

terlepas dari perkembangan jumlah penduduknya. Kepadatan bangunannya lebih dari

70% terbangun dengan kepadatan hunian pada tiap-tiap bangunan tentu berbeda-beda,

dalam satu rumah terkadang memiliki lebih dari satu kepala keluarga yaitu dua dan

ataupun tiga kepala keluarga sehingga sebuah bangunan sebagai tempat bermukim

hampir tidak layak dan tidak secara efektif memberikan manfaat fungsi ruangnya

karena banyaknya kebutuhan fungsi terhadap ruang-ruang bangunan. Kemudian

dengan dekatnya batas atau jarak antara rumah satu dan yang lainnya seolah-olah

lingkungannya terasa semakin sempit dan saling berdempetan dan berhimpit-himpitan

yang akhirnya sedikit rumit menemukan lapangan terbuka hijau.

Kondisi rumah dengan jarak yang sangat dekat sehingga lingkungan terasa sempit

Page 15: Makalah Pemukiman_Kampung Salo

Lingkungan bangunan warga yang terwakili, dengan kepala keluarga lebih dari satu

Gambaran struktur rumah warga karena pengaruh ekonomi & perkembangan penghuni

4. Kelembagaan & Organisasi Penduduk

5. Kegiatan Perekonomian Penduduk

B. Analisis Keadaan

1. Faktor Manusia

2. Faktor Alam

C. Potensi Pemukiman