makalah pelaksanaan pekerjaan frankie

29
DAFTAR ISI DAFTAR ISI........................................................1 BAB I.............................................................2 PENDAHULUAN.......................................................2 A. Latar Belakang...............................................2 B. Rumusan Masalah..............................................3 C. Tujuan.......................................................3 D. Batasan Masalah..............................................3 BAB II............................................................4 TINJAUAN PUSTAKA..................................................4 2. Material yang digunakan......................................6 3. Gambar Detail Pondasi Tiang Frangki..........................7 4. Alat Pancang Pondasi Tiang Pancang...........................7 5. Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang............................8 6. Proses Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Franki....................9 7. Penyambungan Tiang Mini Franki..............................18 BAB III..........................................................19 RINGKASAN........................................................19 DAFTAR PUSTAKA...................................................20 1 | PONDASI TIANG PANCANG

Upload: indah-puspita-sari

Post on 22-Oct-2015

102 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Proses Pekerjaan Frankie sama seperti tiang bor

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................1

BAB I.................................................................................................................................................2

PENDAHULUAN..............................................................................................................................2

A. Latar Belakang......................................................................................................................2

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................3

C. Tujuan....................................................................................................................................3

D. Batasan Masalah...................................................................................................................3

BAB II................................................................................................................................................4

TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................................................4

2. Material yang digunakan......................................................................................................6

3. Gambar Detail Pondasi Tiang Frangki...............................................................................7

4. Alat Pancang Pondasi Tiang Pancang.................................................................................7

5. Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang.................................................................................8

6. Proses Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Franki......................................................................9

7. Penyambungan Tiang Mini Franki....................................................................................18

BAB III............................................................................................................................................19

RINGKASAN..................................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................20

1 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 2: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan suatu konstruksi, pertama-tama sekali yang dilaksanakan dan

dikerjakan dilapangan adalah pekerjaan pondasi (struktur bawah) baru kemudian

melaksanakan pekerjaan struktur atas. Pembangunan suatu pondasi sangat besar

fungsinya pada suatu konstruksi. Secara umum pondasi didefinisikan sebagai

bangunan bawah tanah yang meneruskan beban yang berasal dari berat bangunan

itu sendiri dan beban luar yang bekerja pada bangunan ke tanah yang disekitarnya.

Bentuk dan struktur tanah merupakan suatu peranan yang penting dalam

suatu pekerjaan konstruksi yang harus dicermati karena kondisi ketidaktentuan dari

tanah berbeda-beda. Pondasi merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam

suatu pekerjaan teknik sipil, karena pondasi inilah yang memikul dan menahan

suatu beban yang bekerja diatasnya yaitu beban konstruksi atas. Pondasi ini akan

menyalurkan tegangan-tegangan yang terjadi pada beban struktur atas kedalam

lapisan tanah yang keras yang dapat memikul beban konstruksi tersebut.

Pondasi sebagai struktur bawah secara umum dapat dibagi dalam 2 (dua)

jenis, yaitu pondasi dalam dan pondasi dangkal. Pemilihan jenis pondasi tergantung

kepada jenis struktur atas apakah termasuk konstruksi beban ringan atau beban berat

dan juga tergantung pada jenis tanahnya. Untuk konstruksi beban ringan dan kondisi

tanah cukup baik, biasanya dipakai pondasi dangkal, tetapi untuk konstruksi beban

berat biasanya jenis pondasi dalam adalah pilihan yang tepat.

Secara umum permasalahan pondasi dalam lebih rumit dari pondasi dangkal.

Untuk hal ini penulis mencoba mengkonsentrasikan makalah ini pada perencanaan

pondasi dalam, yaitu Pondasi tiang pancang. Secara umum tiang pancang dapat

diklasifikasikan antara lain: dari segi bahan ada tiang pancang bertulang, tiang

pancang pratekan, tiang pancang baja, dan tiang pancang kayu. Dari segi bentang

penampang, tiang pancang bujur sangkar, segitiga, segi enam, bulat padat, pipa,

2 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 3: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

huruf H, huruf I, dan bentuk spesifik. Dari segi teknik pemancangan, dapat

dilakukan dengan palu jatuh (drop hammer), diesel hammer, dan hidrolic hammer.

B. Rumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah proses pelaksanaan

pondasi tiang Frangki sebagai berikut :

1. Apakah pengertian Pondasi Tiang Pancang?

2. Sebutkan material pondasi tiang Frangki?

3. Bagaimana gambar detail pondasi tiang Fangki?

4. Sebutkan alat pemancangan pada pondasi tiang Frangki?

5. Bagaimana daya dukung pada tiang Frangki?

6. Bagaimanakah proses pelaksanaan pengerjaan pondasi Frangki?

7. Bagaimana penyambungan pada tiang mini Frangki?

8. Apakah ada toleransi posisi dan kemiringan tiang Frangki?

C. TujuanDalam membuat makalah ini, penulis memiliki tujuan yang akan dicapai

dari pekerjaan pelaksanaan pengerjaan pondasi tiang Frangki ini antara lain :

1. Dapat mengetahui penggunaan pondasi tiang pancang pada bangunan

gedung bertingkat.

2. Dapat mengetahui spesifikasi pada pondasi tiang Frangki.

3. Dapat mengetahui proses pelaksanaan pengerjaan pondasi Frangki.

D. Batasan Masalah1. Tidak membahas biaya pembangunan proses pelaksanaan pengerjaan pondasi

tiang Frangki.

2. Membahas spesifikasi pondasi tiang Frangki.

3. Membahas proses pelaksanaan pengerjaan pondasi tiang Frangki.

3 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 4: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Pondasi Tiang Pancang

Teknik Pondasi adalah suatu upaya teknis untuk mendapatkan jenis dan

dimensi pondasi bangunan yang efisien, sehingga dapat menyangga beban yang bekerja

dengan baik. Jenis pondasi yang digunakan dalam suatu perencanaan bangunan tergantung

dari jenis tanah dan beban yang bekerja pada lokasi rencana proyek. Pondasi didesain agar

memiliki kapasitas dukung dengan penurunan/settlement tertentu, desain utamanya

mempertimbangkan penurunan dan daya dukung tanah, dalam beberapa kasus semisal

turap, defleksi/lendutan pondasi juga diikutkan dalam pertimbangan. Ketika berbicara

penurunan, yang diperhitungkan biasanya penurunan total (keseluruhan bagian pondasi

turun bersama-sama) dan penurunan diferensial (sebagian pondasi saja yang turun/miring).

Ini dapat menimbulkan masalah bagi struktur yang didukungnya.

Daya dukung pondasi merupakan kombinasi dari kekuatan gesekan tanah terhadap

pondasi (tergantung pada jenis tanah, massa jenisnya, nilai kohesi adhesinya,

kedalamannya, dsb), kekuatan tanah dimana ujung pondasi itu berdiri, dan juga pada bahan

pondasi itu sendiri. Dalamnya tanah serta perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya

amatlah sulit dipastikan, oleh karena itu beban yang bekerja dibatasi, biasanya sepertiga

dari kekuatan desainnya.

Beban yang bekerja pada suatu pondasi dapat diproyeksikan menjadi:

Beban Horizontal/ Beban Geser, contohnya beban akibat gaya tekan tanah, transfer

beban akibat gaya angin pada dinding.

Beban Vertikal/Beban Tekan dan Beban Tarik, contohnya:

Beban Mati, contoh berat sendiri bangunan

Beban Hidup, contoh beban penghuni, air hujan dan salju

Gaya Gempa

Gaya Angkat Air (Lifting Force)

4 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 5: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

Pondasi tiang pancang (pile foundation) adalah bagian dari struktur yang digunakan

untuk menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah

penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu, tujuan dari pondasi tiang adalah:

untuk menyalurkan beban pondasi ke tanah keras

untuk menahan beban vertical, lateral, dan beban uplift

Struktur yang menggunakan pondasi tiang pancang apabila tanah dasar tidak

mempunyai kapasitas daya pikul yang memadai. Kalau hasil pemeriksaan tanah

menunjukkan bahwa tanah dangkal tidak stabil & kurang keras atau apabila besarnya hasil

estimasi penurunan tidak dapat diterima pondasi tiang pancang dapat menjadi bahan

pertimbangan. Lebih jauh lagi, estimasi biaya dapat menjadi indicator bahwa pondasi tiang

pancang biayanya lebih murah daripada jenis pondasi yang lain dibandingkan dengan biaya

perbaikan tanah. Dalam kasus konstruksi berat, kapasitas daya pikul dari tanah dangkal

tidak akan memuaskan,dan konstruski seharusnya di bangun diatas pondasi tiang. Tiang

pancang juga digunakan untuk kondisi tanah yang normal untuk menahan beban horizontal.

Tiang pancang merupakan metode yang tepat untuk pekerjaan diatas air, seperti jetty atau

dermaga.

Dalam tugas ini akan dibahas tentang pondasi tiang beton, khususnya pondasi tiang

beton cor di tempat (cast in situ). Pondasi tiang beton cast in situ pada prinsipnya adalah

lubang dibuat dalam tanah dan baru dilakukan pengecoran. Ada tiga tipe pondasi cast in

situ, yaitu:

1.      Tiang beton tanpa kulit baja

2.      Tiang beton dengan kulit baja

3.      Tiang ulir

Dalam tugas ini akan membahas tipe tiang beton tanpa kulit baja. Penggunaan tiang

beton tanpa kulit baja didasarkan pada  dua keadaan tanah di lapangan, yaitu:

a.       Jenis tanah dasar pondasi tidak mudah runtuh

Dengan kondisi tanah seperti ini biasanya digunakan pondasi tipe Strausz. Secara

umum pelaksanaan pondasi Strausz adalah, mula-mula dibuat lubang ke dalam tanah,

kemudian tanah dikeluarkan dari dalam lubang tersebut. Lalu tulangan dimasukkan dan

5 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 6: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

selanjutnya dilakukan pengecoran. Untuk mengurangi volume beton, dimasukkan geotekstil

ke dalam lubang bor untuk melapisi bidang kontak antara tiang dan tanah sebelum tiang

dicor.

b.      Jenis tanah dasar pondasi mudah runtuh

Jika kondisi tanah dasar pondasi seperti ini dapat digunakan pondasi jenis Franki.

Tiang Franki adalah tipe pondasi yang paling ekonomis pada kondisi tanah yang sesuai.

Karena alasan tersebut, maka pondasi tiang Franki tetap eksis dan banyak digunakan

sebagai pondasi pada bangunan tinggi di berbagai kota besar di Indonesia. Secara umum

pelaksanaannya adalah, pipa baja yang terbuka ujungnya dan dipancang ke dalam tanah.

Kemudian tanah di dalam pipa dikeluarkan lalu tulangan pondasi dimasukkan. Bersamaan

dengan pelaksanaan pengecoran beton, pipa baja dicabut. Metode lain jika ukuran tiang

kecil, dapat digunakan sepatu dibagian ujung tiang, sehingga tidak diperlukan usaha untuk

mengeluarkan tanah dari dalam pipa. Pada waktu pelaksanaan pengecoran, pipa baja

dicabut dan bagian sepatu tertinggal di dalam tanah.

Pondasi tiang beton digunakan untuk bangunan tinggi (high rise building) dengan

pelaksanaan sebagai berikut :

1. Melakukan pemetaan dan test untuk menentukan kedalaman tanah keras dan klasifikasi

panjang tiang pancang sesuai pembebanan yang telah diperhitungkan.

2. Melakukan pengeboran tanah dengan mesin pengeboran.

3. Melakukan perakitan tulangan pondasi yang sudah di desain.

4. Melakukan pengecoran di lubang yang sudah terdapat tulangan pondasi.

2. Material yang digunakan Beton untuk pembuatan tiang Mini Franki MF28 mempunyai mutu K-500.

Tulangan utama tiang menggunakan 3 buah besi beton ulir diameter 16mm mutu

BJTD 40 dan diikat spiral besi beton polos ɸ6 mm dengan jarak as ke as 5 cm

dan 10 cm.

Pelat untuk sambungan tiang memakai pelat baja dengan tebal 10 mm yang

dihubungkan pada tulangan utama dengan pengelasan. Tepi pelat setebal 5 mm

6 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 7: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

dibuat kemiringan 45 (bevel) untuk pengelasan.

Kawat las yang dipergunakan untuk penyambungan adalah kawat las ɸ 3,2 mm,

Low Hydrogen mutu AWS E7018.

3. Gambar Detail Pondasi Tiang Frangki

4. Alat Pancang Pondasi Tiang Pancang Berat palu pancang minimal 1,50 ton.

Gerak palu, baik arah maupun tinggi jatuh dapat diatur sehingga kelurusan

tiang maupun energi dapat diatur selama pemancangan tiang.

7 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 8: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

Selama pemancangan digunakan helmet pada kepala tiang agar energi pukul

an palu terbagi merata.

Untuk mencegah rusaknya kepala tiang akibat pukulan-pukulan palu

(impact), digunakan paking (cushion) dari plywood setebal minimum 5 cm.

Paking tersebut diperiksa dan diganti secara periodik selama pemancangan.

5. Daya Dukung Pondasi Tiang PancangPemancangan tiang dihentikan setelah kriteria set sesuai daya dukung yang

diinginkan tercapai. Kriteria set untuk menentukan kapasitas daya dukung

tiang Mini Franki, dihitung dengan menggunakan “Hiley’s Formula”

Ru = W.h. Ru = Daya dukung tiang ultimate (ton)

s+c/2 Ru = Faktor keamanan x daya dukung

tiang yang diijinkan (Q)

Apabila : Q = 25 ton, maka Ru = 2,5 x 25 = 62,50 ton

W = Berat palu (hammer) = 1,50 ton

h = Tinggi jatuh efektif palu

= 0,80 x 1,00 m = 0,80 m = 31,50”

= efficiency pemancangan = 0,60

s = kalendering/jumlah penetrasi per pukulan

(inci)

c = kompresi elastis sementara = 0,50”

62,50 = 1,50 x 31,50 x 0,60

s + (0,50 / 2)

s + 0,25 = (28,35 / 62,50)

s = 0,454 - 0,25

= 0,204” per pukulan

8 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 9: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

= 5,18 cm / 10 kali pukulan

Kalendering diambil ≤ 5,20 cm untuk total 10 kali pukulan palu dengan tinggi jatuh

palu 1,0 m.

6. Proses Pelaksanaan Pekerjaan Tiang FrankiPekerjaan pondasi umumnya merupakan pekerjaan awal dari suatu proyek. Oleh

karena itu yang penting adalah dilakukan pemetaan terlebih dahulu. Proses ini sebaiknya

sebelum alat-alat proyek masuk, karena kalau sesudahnya susah  untuk  melakukan

‘nembak’ titik lokasi pondasi. Dari pemetaan ini maka dapat diperoleh suatu patokan yang

tepat antara koordinat pada gambar kerja dan kondisi lapangan. Pekerjaan pondasi tiang bor

memerlukan alat-alat berat pada proyek tersebut. Disebut alat-alat berat memang karena

bobotnya alat yang berat, oleh karena itu manajer proyek harus dapat memastikan

perkerjaan persiapaan apa yang diperlukan agar alat yang berat tersebut dapat masuk ke

areal dengan baik.

Excavator mempersiapkan areal proyek agar alat-alat berat yang lain bisa masuk.

Di suatu lokasi proyek dapat terjadi hal-hal yang diluar perkiraan mengenai kondisi

tanah, untuk menghindari amblesnya alat-alat berat tadi maka diperlukan pelat baja. Pelat

baja tersebut dimaksudkan agar alat-alat berat tidak ambles jika kekuatan tanahnya

diragukan. Jika sampai ambles, untuk mengangkat alat saja biayanya lebih besar dibanding

biaya yang diperlukan untuk mengadakan pelat-pelat tersebut.

9 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 10: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

Paralel dengan pekerjaan persiapan, maka pembuatan penulangan tiang bor telah

dapat dilakukan. Ini penting, karena jangan sampai jika sudah dibor ternyata tulangannya

belum siap. Jika tertunda lama, tanah pada lubang bor bisa rusak (mungkin karena hujan

atau lainnya). Jika hal itu terjadi perlu dilakukan pengerjaan bor lagi. Pemilihan tempat

untuk merakit tulangan tidak boleh terlalu jauh, masih terjangkau oleh alat-alat berat tetapi

tidak boleh sampai mengganggu manuver alat-alat berat itu sendiri.

Pekerjaan penulangan pondasi tiang bor

Jenis pondasi yang digunakan dalam pembahasan ini adalah pondasi Franki, tipe

Franki dipilih karena tanah dasar pondasi mudah runtuh. Franki mempunyai khas dibagian

bawahnya membesar. Diameter pondasi bisa mencapai 1 m lebih, kedalaman pondasi

adalah sampai tanah keras (SPT 50).

Dalam melakukan pengeboran diperlukan crane atau excavator tersendiri, karena

mesin bornya terpisah.

10 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 11: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

Proses pengeboran merupakan proses awal dimulainya pengerjaan pondasi tiang

bor, kedalaman dan diameter tiang bor menjadi parameter utama dipilihnya alat-alat bor.

Selain itu juga terdapatnya batuan atau material dibawah permukaan tanah. Ini perlu

diantisipasi sehingga bisa disediakan metode, dan peralatan yang cocok.

Setelah pengeboran selesai dan mencapai suatu kedalaman yang ‘mencukupi’, untuk

menghindari tanah di tepi lubang berguguran maka perlu di pasang casing, yaitu pipa yang

mempunyai ukuran diameter dalam kurang lebih sama dengan diameter lubang bor.

Pada prinsipnya cara pemasangan casing sama: diangkat dan dimasukkan pada

lubang bor. Tentu saja kedalaman lubang belum sampai bawah, secukupnya. Kalau

11 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 12: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

menunggu sampai kebawah, maka bisa-bisa tanah berguguran semua. Lubang tertutup lagi.

Jadi pemasangan casing penting. Setelah casing terpasang, maka pengeboran dapat

dilanjutkan, mata auger diganti dengan Cleaning Bucket yaitu untuk membuang tanah atau

lumpur di dasar lubang.

Jika pekerjaan pengeboran dan pembersihan tanah hasil pengeboran dan akhirnya

sudah menjadi kondisi tanah keras. Maka untuk sistem pondasi Franky Pile maka bagian

bawah pondasi yang bekerja dengan mekanisme bearing dapat dilakukan pembesaran.

Untuk itu dipakai mata bor khusus, Belling Tools.

12 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 13: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

Cleaning Bucket dan Belling Tools

Setelah beberapa lama dan diperkirakan sudah mencapai kedalaman rencana maka perlu

dipastikan terlebih dahulu apakah kedalaman lubang bor sudah mencukupi, yaitu melalui

pemeriksaan manual.

Perlu juga diperhatikan bahwa tanah hasil pemboran perlu juga dichek dengan data

hasil penyelidikan terdahulu. Apakah jenis tanah adalah sama seperti yang diperkirakan

dalam menentukan kedalaman tiang bor tersebut. Ini perlu karena sampel tanah sebelumnya

umumnya diambil dari satu dua tempat yang dianggap mewakili. Tetapi dengan proses

pengeboran ini maka secara otomatis dapat dilakukan prediksi kondisi tanah secara tepat,

satu persatu pada titik yang dibor.Apabila kedalaman dan juga lubang bor telah siap, maka

selanjutnya adalah penempatan tulangan rebar.

13 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 14: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

Jika pemasangan tulangan telah selesai, maka lubang bor siap untuk di cor

Setelah proses pemasangan tulangan baja maka proses selanjutnya adalah

pengecoran beton. Ini merupakan bagian yang paling kritis yang menentukan berfungsi

14 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 15: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

tidaknya suatu pondasi. Meskipun proses pekerjaan sebelumnya sudah benar, tetapi pada

tahapan ini gagal maka gagal pula pondasi tersebut secara keseluruhan. Pengecoran disebut

gagal jika lubang pondasi tersebut tidak terisi benar dengan beton, misalnya ada yang

bercampur dengan galian tanah atau segresi dengan air, tanah longsor sehingga beton

mengisi bagian yang tidak tepat. Adanya air pada lobang bor menyebabkan pengecoran

memerlukan alat bantu khusus, yaitu pipa tremi. Pipa tersebut mempunyai panjang yang

sama atau lebih besar dengan kedalaman lubang yang dibor.

15 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 16: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

Ujung di bagian bawah agak khusus , tidak berlubang biasa tetapi ada detail khusus

sehingga lumpur tidak masuk kedalam tetapi beton di dalam pipa bisa mendorong keluar.

Setelah pipa tremi berhasil dimasukkan ke lubang bor. Perhatikan ujung atas yang ditahan

sedemikian sehingga posisinya terkontrol (dipegang) dan tidak jatuh. Corong beton

dipasang. Pada kondisi pipa seperti ini maka pengecoran beton siap. Truk readymix siap

mendekat

Karena pipa tremi tadi perlu dicabut lagi. Jadi kalau beton yang dituang terlalu

banyak maka jelas mencabut pipa yang tertanam menjadi susah. Sedangkan jika terlalu dini

mencabut pipa tremi, sedangkan beton pada bagian bawah belum terkonsolidasi dengan

baik, maka bisa-bisa terjadi segresi, tercampur dengan tanah. Oleh karena itu dalam proses

ini diperlukan pengalaman yang benar-benar handal agar tidak terjadi kesalahan sedikitpun.

Jika beton yang di cor sudah semakin ke atas (volumenya semakin banyak) maka pipa tremi

harus mulai ditarik ke atas, karena pengecoran beton masih diteruskan maka diperlukan

bucket karena beton tidak bisa langsung dituang ke corong pipa tremi tersebut.

16 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 17: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

Adanya pipa tremi tersebut menyebabkan beton dapat disalurkan ke dasar lubang

langsung dan tanpa mengalami pencampuran dengan air atau lumpur. Karena BJ beton

lebih besar dari BJ lumpur maka beton makin lama makin kuat untuk mendesak lumpur

naik ke atas. Jadi pada tahapan ini tidak perlu takut dengan air atau lumpur. Gambar foto di

bawah menunjukkan air / lumpur mulai terdorong ke atas, lubang mulai digantikan dengan

beton segar tadi. Proses pengecoran ini memerlukan supply beton yang continous, jika

sampai terjadi setting maka pipa treminya bisa tertanam dibawah dan tidak bisa dicabut.

Sedangkan kalau dicabut terlalu dini maka tiang beton bisa tidak continue.

17 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 18: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

7. Penyambungan Tiang Mini Franki

Tiang Mini Franki disambung dengan mengelas plat baja pada kedua tiang yangakan disam

bung secara las keliling penuh menggunakan sistem las listrik, menggunakan mesin las

berkapasitas 250 amper. Sebelum pengelasan dilakukan, bagian tiang yang akan disambung

diatur hingga posisinya satu garis dengan bagian tiang yang telah terpancang didalam tanah

dan pelat yang akan disambung dibersihkan. Setelah pengelasan selesai dilaksanakan,

sambungan tersebut diberi lapisan aspal.

8. Toleransi Posisi dan Kemiringan Tiang

Toleransi posisi tiang akhir harus tidak lebih dari 8,0 cm terhadap letak titik

rencana, dan  jarak antara dua buah  tiang Mini Franki  tidak boleh berubah  lebih

dari 15,0 cm dari jarak yang seharusnya.

Toleransi kemiringan untuk tiang adalah maximum 1/75.

18 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 19: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

BAB III

RINGKASAN

Pondasi merupakan suatu pekerjaan yang sangat penting dalam suatu pekerjaan

teknik sipil, karena pondasi inilah yang memikul dan menahan suatu beban yang bekerja

diatasnya yaitu beban konstruksi atas. Pondasi ini akan menyalurkan tegangan-tegangan

yang terjadi. Jenis pondasi yang digunakan dalam suatu perencanaan bangunan

tergantung dari jenis tanah dan beban yang bekerja pada lokasi rencana proyek. Pondasi

didesain agar memiliki kapasitas dukung dengan penurunan/settlement tertentu, desain

utamanya mempertimbangkan penurunan dan daya dukung tanah. Pada makalah ini penulis

membahas tentang pondasi tiang Franki. Tiang Franki adalah tipe pondasi yang paling

ekonomis pada kondisi tanah yang sesuai.

Secara umum pelaksanaannya adalah, pipa baja yang terbuka ujungnya dan

dipancang ke dalam tanah kemudian tanah di dalam pipa dikeluarkan lalu tulangan pondasi

dimasukkan. Bersamaan dengan pelaksanaan pengecoran beton, pipa baja dicabut. Metode

lain jika ukuran tiang kecil, dapat digunakan sepatu dibagian ujung tiang, sehingga tidak

diperlukan usaha untuk mengeluarkan tanah dari dalam pipa. Pada waktu pelaksanaan

pengecoran, pipa baja dicabut dan bagian sepatu tertinggal di dalam tanah.

Tiang pancang juga digunakan untuk kondisi tanah yang normal untuk menahan

beban horizontal. Tiang pancang merupakan metode yang tepat untuk pekerjaan diatas air,

seperti jetty atau dermaga.

19 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 20: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Laporan Kerja Praktek mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) 2007

Skripsi Universitas Kristen Petra

Suryolelono K. Basah,1994, Teknik Pondasi Bagian 2, Yogyakarta, NAFIRI

______ , 2013. pelaksanaan-pekerjaan-pondasi-tiang. From http://belajar-teknik-

sipil.blogspot.com/2012/05/pelaksanaan-pekerjaan-pondasi-

tiang.html#sthash.ehroY3JL.dpuf, 16 Desember 2013.

________ , 2013. From http://www.frankipile.co.id/download/MF28.pdf, 16 Desember

2013

20 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G

Page 21: Makalah Pelaksanaan Pekerjaan Frankie

21 | P O N D A S I T I A N G P A N C A N G