makalah morfologi kota probolinggo.docx

24

Upload: irwan-bisri-rianto

Post on 07-Feb-2016

504 views

Category:

Documents


50 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx
Page 2: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

KATA PENGANTARPuji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya

lah penyusun dapat menyelesaikan makalah atau paper yang berjudul “Identifikasi Faktor

Pembentuk Kota Probolinggo‟ dengan tepat waktu.

Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Morfologi Kota yang mempelajari

tentang bentuk kota dan faktor pembentuk kota. Pada dokumen ini penyusun berusaha untuk

mengidentifikasi bentuk Kota Probolinggo dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Ucapan terimakasih penyusun tujukan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan

berkontribusi aktif dalam penyelesaian makalah ini dari awal hingga selesai. Ucapan

terimakasih yang sangat besar kami tujukan kepada dosen pembimbing Bapak Prananda

Navitas S.T., M.Sc. yang telah meluangkan waktu beliau guna membimbing kami dalam

menyusun makalah ini serta kepada dosen-dosen Morfologi Kota.

Kesempurnaan hanyalah milik sang Maha Kuasa Allah SWT, maka dari itu sangat kami

butuhkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini agar lebih baik dan bermanfaat

kedepannya serta dapat dijadikan suatu referensi dalam proses identifikasi bentuk kota.

Juni 2014, Surabaya

Penyusun

i | M o r f o l o g i K o t a

Page 3: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................... I

Daftar Isi..................................................................................................................... ii

Daftar Gambar Dan Tabel.......................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan..................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................... 1

1.3 Tujuan Dan Sasaran......................................................................................... 2

1.4 Sistematika Pembahasan................................................................................. 2

Bab II Pembahasan..................................................................................................... 3

2.1 Gambaran Umum Wilayah.............................................................................. 3

2.2 Sejarah Singkat Kota Probolinggo.................................................................. 3

2.3 Periode Perkembangan Kota Probolinggo....................................................... 5

2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bentuk Kota........................................... 11

2.5 Faktor Dominan yang Mempengaruhi Bentuk Kota....................................... 14

Bab III Kesimpulan.................................................................................................... 14

Daftar Pustaka............................................................................................................ 16

ii | M o r f o l o g i K o t a

Page 4: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL

Gambar 1 Kota Probolinggo Sebelum Tahun 1743.................................................. 5

Gambar 2 Kota Probolinggo Pada Tahun 1743-1850an............................................ 7

Gambar 3 Kota Probolinggo Pada Tahun 1850an-1880an........................................ 8

Gambar 4 Kota Probolinggo Pada Tahun 1880an-1940an........................................ 9

Gambar 5 Kota Probolinggo Pada Tahun 1940an-sekarang...................................... 10

Gambar 6 Wilayah Probolinggo Berdasarkan Faktor Religius.................................. 13

iii | M o r f o l o g i K o t a

Page 5: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKota terbentuk dari proses timbal balik antara kondisi fisik alamiah,

pertumbuhan masyarakatnya, aktivitas, proses interaksi sosial, faktor ekonomi dan lain

sebagainya. Kota akan selalu berkembang sesuai perkembangan kehidupan sosial-

budaya, ekonomi dan politik yang melatar belakanginya. Perencanaan dan

perancangan kota sebagai pengendali perkembangan kota sebagai proses formal,

membawa implikasi pola morfologi kota. Dalam perjalanan sejarahnya, segala bentuk

perubahan sosial budaya masyarakat secara tidak langsung akan membentuk suatu

pola morfologi. Morfologi kota merupakan kesatuan organik elemen-elemen

pembentuk kota yang didalamnya mencakup aspek detail (bangunan, sistem sirkulasi,

open space, dan prasarana kota), aspek tata bentuk kota/ “townscape” dan aspek

peraturan (totalitas rencana dan rancangan kota yang memperlihatkan dinamika

kawasan kota).

Kota Probolinggo memiliki periodisasi tahap-tahap perkembangan kota seperti

kota lainnya di Indonesia. Pada perkembangan prakolonial dapat dikatakan Kota

Probolinggo kurang dikenal. Pada perkembangannya Kota Probolinggo merupakan

kota yang dipengaruhi Belanda pada masa penjajahan. Berada pada daerah pesisir,

kota ini memiliki fungsi sebagai pos dagang dan juga benteng oleh Belanda. Pada

perkembangan kolonial inilah Kota Probolinggo memiliki bentuk yang cenderung

permanen. Oleh karena itu, perlu identifikasi mengapa hal tersebut bisa terjadi.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang akan menjadi

orientasi pembahasan dalam tulisan ini antara lain :

a. Bagaimana sejarah Kota Probolinggo ?

b. Bagaimana proses perkembangan Kota Probolinggo ?

c. Bagaimana ciri fisik dan non fisik dari Kota Probolinggo ?

d. Aspek apa saja yang mempengaruhi bentuk Kota Probolinggo ?

1.3 Tujuan dan sasaranAdapun tujuan penulisan makalah ini adalah mengetahui perkembangan

morfologi Kota Probolinggo. Sasarannya adalah sebagai berikut :

1 | M o r f o l o g i K o t a

Page 6: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

a. Mengetahui bagaimana sejarah Kota Probolinggo

b. Mengetahui periodisasi perkembangan morfologi Kota Probolinggo

c. Mengetahui ciri dan karakteristik fisik maupun non fisik dari Kota Probolinggo

d. Mengetahui aspek atau faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk Kota

Probolinggo.

1.4 Sistematika PembahasanAdapun sistematika pembahasan dalam makalah ini antara lain :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan sasaran penulisan,

serta sistematika pembahasan perkembangan morfologi Kota Probolinggo.

BAB II PEMBAHASAN

Pada bab ini berisi eksplorasi mengenai sejarah kota, bentuk fisik kota dah faktor-

faktor yang mempengaruhi bentuk fisik Kota Probolinggo

BAB III KESIMPULAN

Bab ini berisi kesimpulan dari seluruh pembahasan mengenai perkembangan

morfologi Kota Probolinggo.

2 | M o r f o l o g i K o t a

Page 7: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Wilayah

Kota Probolinggo, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Terletak sekitar

100 km sebelah tenggara Kota Surabaya. Letak Kota Probolinggo berada pada 7° 43′ 41"

sampai dengan 7° 49′ 04" Lintang Selatan dan 113° 10′ sampai dengan 113° 15′ Bujur

Timur dengan luas wilayah 56,667 Km². Disamping itu Kota Probolinggo merupakan

daerah transit yang menghubungkan kota-kota (sebelah timur Kota) : Banyuwangi, Jember,

Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat Kota) : Pasuruan,

Malang, Surabaya. Adapun batas-batas wilayah administrasi kota Probolinggo sebagai

berikut :

1. Sebelah Utara : Selat Madura

2. Sebelah Timur : Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo

3. Sebelah Selatan : Kecamatan Leces, Wonomerto, Sumberasih Kab. Probolinggo

4. Sebelah Barat : Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo

Luas wilayah Kota Probolinggo tercatat sebesar 56.667 Km². Secara administrasi

pemerintahan Kota Probolinggo terbagi dalam 5 (lima) Kecamatan dan 29 Kelurahan yang

terdiri dari Kecamatan Mayangan terdapat 5 Kelurahan, Kecamatan Kademangan terdapat

6 Kelurahan, Kecamatan Wonoasih terdapat 6 Kelurahan, Kecamatan Kedopok terdapat 6

Kelurahan, dan Kecamatan Kanigaran terdapat 6 Kelurahan.

2.2 Sejarah Singkat Kota Probolinggo

Asal Mula Nama ProbolinggoCerita ini bermula dari era keemasan kerajaan Majapahit yaitu masa pemerintahan Raja

Hayam Wuruk (1350-1389). Saat itu, ada sebuah daerah yang bernama “Banger”. Kata

Banger sendiri dalam bahasa jawa berarti bau.

Nama “Banger” juga disebutkan di buku Negarakertagama karya Mpu Prapanca. Pada

awalnya, Banger merupakan pedukuhan kecil yang terletak di muara kali Banger dan

akhirnya berkembang menjadi Pakuwon, di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit Tatkala

Bhre Wirabumi atau yang biasa kita sebut dengan nama “Minakjinggo” berkuasa. Daerah

3 | M o r f o l o g i K o t a

Page 8: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

Banger sering menjadi arena pertempuran antara Kerajaan Blambangan yang dipimpin

oleh Bhre Wirabumi dengan Prabu Wikramawardhana dari Kerajaan Majapahit. Perang ini

dikenal sebagai “Perang Paregreg”

Masa Pemerintahan VOCPakuwon Banger kembali mencatatkan namanya dalam sejarah saat VOC berhasil

mengalahkan Mataram. Berdasarkan perjanjian yang dibuat anatara VOC dan Mataram.

Perjanjian ini hanyalah perjanjian yang berat sebelah dan dipaksakan oleh VOC karena

mereka memenangkan pertempuran. Pakuwon Banger termasuk daerah yang harus

diserahkan kepada VOC. Hal tersebut terjadi pada tahun 1743.

Kiyai Djojolelono diangkat sebagai bupati pertama saat pemerintahan VOC. Bupati Banger

mendapatkan gelar “Tumenggung”. Lokasi kabupatennya sendiri terletak di Desa

Kebonsari Kulon. Kiyai Djojolelono merupakan putera dari Kiyai Boen Djolodrijo seorang

Patih Pasuruan.

Kiyai Djojolelono pun dipengaruhi oleh VOC, diadu domba untuk menangkap

Panembahan Semeru dalam keadaan hidup atau mati. Akhirnya Kiyai Djojolelono.

Akhirnya Kiyai Djojolelono berhasil membunuh Panembahan Semeru.

Namun, setelah melakukan hal tersebut, Kiyai Djojolelono justru menjadi seseorang yang

menentang VOC. Tidak ingin dipengaruhi oleh VOC lagi, Kiyai Djojolelono kemudian

meninggalkan istana.

Politik Adu Domba VOCVOC kemudian menunjuk Raden Tumenggung Djojonegoro, sebagai Bupati kedua.

Masa TenangPada masa jabatan Raden Tumenggung Djojonegoro daerah Banger semakin makmur.

Pada masa pemerintahan beliau juga mendirikan Masjid Jami. Karena disenangi beliau

mendapatkan sebuah julukan “Kanjeng Djimat”.

2.3 Periode perkembangan Kota ProbolinggoPembahasan proses perkembangan kota Probolinggo akan di lakukan berdasarkan

periodisasi perkembangan mulai dari awal terbentuknya pusat kota hingga berkembang

sampai sekarang. Dalam mengeksplorasi proses perkembangan, parameter-parameter

maupun aspek yang di perhatikan perkembangannya antara lain dari aspek fisik maupun

non fisik, baik berupa bangunan, jalan, maupun budaya dan karakteristik penduduknya.

4 | M o r f o l o g i K o t a

Page 9: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

Berikut ini adalah pembahasan lebih lanjut terkait dengan periodisasi perkembangan Kota

Probolinggo.

1. Tahap I (sebelum tahun 1743)

a. Ciri fisik

Pada umumnya tipologi kota di pesisir Pulau Jawa adalah sebuah pos dagang yang juga

difungsikan sebagai benteng oleh Belanda. Di sebelah selatan benteng terdapat inti kota

yang terdiri dari alun-alun, rumah Bupati, masjid dan penjara. Dan inti kota tersebut

dikelilingi oleh permukiman yang bukan saja dari penduduk pribumi tetapi juga imigran

dari Madura (sebelah barat benteng) dan penduduk Tiongkok (sebelah timur alun-alun).

Gambar 1 Kota Probolinggo sebelum tahun 1743(Sumber: Jurnal Bentuk dan Struktur Kota Probolinggo Tipologi Sebuah Kota Administratif Belanda, 1997)

b. Ciri non fisik

Ciri non fisik yang terlihat adalah aspek sosial budaya dan agama yang mulai terlihat

dengan adanya keberadaan Masjid, dan alun-alun yang mempengaruhi kehidupan sosial

dan religius masyarakat Probolinggo. Selain itu kondisi sosial budaya juga dipengaruhi

dengan keberadaan imigran dari Madura dan Tiongkok.

5 | M o r f o l o g i K o t a

Page 10: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

Pada tahap ini pembentukan kota masih dipengaruhi oleh masyarakat pribumi, imigran dari

Madura dan Tiongkok. Inti Kota Probolinggo masih berupa alun-alun, rumah Bupati,

masjid dan penjara.

2. Tahap II (1743 – 1850)

a. Ciri fisik

Pada tahun 1743 Kota Probolinggo sudah dikuasai Belanda secara penuh. Sekitar tahun

1830-an terlihat sumbu utama kota, yaitu terdapatnya jalan yang menghubungkan alun-

alun – rumah karesidenan yang terletak di Jalan Raya Pos (jalan yang menghubungkan

Anyer-Panarukan). Kemudian poros jalan utama tersebut berkembang sehingga terdapat

dua jalan yang saling berhubungan mengapit jalan utama. Kawasan pecinan masih

merupakan daerah hunian yang tidak teratur.

Gambar 2 Kota Probolinggo pada tahun 1743 - 1850(Sumber: Jurnal Bentuk dan Struktur Kota Probolinggo Tipologi Sebuah Kota Administratif Belanda, 1997)

b. Ciri non fisik

Keberadaan orang-orang Tiongkok dan Madura mempengaruhi kondisi sosial ekonomi

kota, karena orang-orang Tiongkok ini memainkan peran utama dalam pasar domestik dan

juga membangun hubungan mutualistik dengan pedagang eropa.

6 | M o r f o l o g i K o t a

Page 11: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

Pada tahap ini Belanda mulai mempengaruhi pembentukan dari Kota Probolinggo. Kondisi

sosial ekonomi kota dipengaruhi oleh imigran dari Madura dan Tiongkok.

3. Tahap III (1850 – 1880-an)

a. Ciri fisik

Antara tahun 1850-1880 merupakan proses pembentukan kota yang permanen. Ditandai

dengan pusat kota yang diperluas secara simetris dengan kawasan Barat danTimur.

Di sebelah Selatan dari jalan raya pos (Grotepostweg), dimana terletak rumah Residen,

dimasukkan dalam blok kota dengan cara membangun jalan lurus dibelakang rumah

tersebut, kemudian pada kedua ujungnya dibuat melengkung kearah jalan raya pos, dan

menyatu dengan jalan-jalan yang paling tepi yang mengelilingi blok kota Dengan demikian

terbentuklah sudah sebuah morpologi kota yang kompak dan simetri, dengan Jl., Suroyo

(dulu Heerenstraat) sebagai sumbunya. Bentuk segi empat tersebut berukuran 1.2 Km x

1.3 Km, dengan luas kurang lebih 160 HA. 

Gambar 3 Kota Probolinggo pada tahun 1850-1880-an(Sumber: Jurnal Bentuk dan Struktur Kota Probolinggo Tipologi Sebuah Kota Administratif Belanda, 1997)

b. Ciri non fisik

Di sebelah kali Banger adalah kawasan perdagangan bagi orang Tiongkok, sedangkan

disebelah Timur dari Kali tersebut adalah kawasan tempat tinggal orang Tiongkok, dengan

7 | M o r f o l o g i K o t a

Page 12: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

kelenteng yang terletak diujung sebelah Utara daerah tersebut. Hal ini menyatakan bahwa

terdapat perkembangan kaum Tionghoa pada saat itu.

Pada tahap ini bentuk kota sudah mulai permanen yaitu kompak dan simetri.

Perkembangan kaum Tionghoa pun sudah berkembang ditandai dengan kawasan

perdagangan bagi orang tiongkok di sebelah Kali Banger.

4. Tahap IV (1880-an – 1940-an)

a. Ciri fisik

Pada tahap ini perkembangan kota bisa dikatakan tidak terlalu pesat hanya dibuat daerah

hunian bagi penduduk setempat di sebelah timur kota. Hingga pada awal tahun 1900

dibangunlah sebuah rel kereta api yang melewati Probolinggo sehingga dibangun sebuah

stasiun di utara alun-alun, untuk mempermudah pengangkutan hasil bumi dari pelabuhan

untuk didistribusikan ke Surabaya.

Gambar 4 Kota Probolinggo padatahun 1880-an – 1940-an(Sumber: Jurnal Bentuk dan Struktur Kota Probolinggo Tipologi Sebuah Kota Administratif Belanda, 1997)

b. Ciri non fisik

Aspek ekonomi Kota Probolinggo mulai berkembang pesat. Hasil bumi gula tebu, dan padi

mulai banyak disadari dan mulai didistribusikan keluar kota seperti Surabaya. Hal ini

8 | M o r f o l o g i K o t a

Page 13: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

didukung dengan adanya pembangunan infrastruktur kota seperti jalur kereta api yang

menghubungkan banyak kota.

Pada tahap ini pembangunan tidak terlalu signifikan, pembangunan hanya berupa

permukiman dan pembangunan rel kereta. Lain halnya dengan aspek ekonomi yang

berkembang cukup pesat karena hasil pertanian sudah didistribusikan keluar kota.

5. Tahap V (1940-an – Sekarang)

a. Ciri fisik

Pada tahap ini perkembangan dan pembangunan kota sudah disesuaikan dengan RTRW

dan RZWP dari kota Probolinggo. Pembangunan kota pun sudah mulai memperhatikan

kondisi struktur ruang yang seimbang guna mendorong pertumbuhan sekaligus

mengurangi kesenjangan wilayah serta terciptanya keserasian antara kawasan lindung dan

kawasan budidaya.

Gambar 5 Kota Probolinggo pada tahun 1940 - sekarang(Sumber: pu.go.id)

b. Ciri non fisik

Kota Probolinggo mulai membuka diri dan menerima masuknya investor – investor lokal

maupun asing. Hal ini dimaksudkan untuk memaksimalkan potensi dari wilayah

Probolinggo serta membantu memberikan manfaat bagi pengurangan kemiskinan dan

9 | M o r f o l o g i K o t a

Page 14: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

pengangguran, serta Meningkatkan perekonomian daerah berbasis perikanan yang

memiliki daya saing.

Pada tahap ini Pemerintah Kota Probolinggo mencoba untuk memaksimalkan

perekonomian dengan memperhatikan kondisi struktur ruang yang seimbang. Hal ini

diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Kota Probolinggo.

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk kotaPada dasarnya morfologi kota di Probolinggo berupa segi empat kompak. Kota dengan

berbentuk seperti ini menunjukkan adanya perluasan kota ke segala arah dan kendala fisik

yang bisa dikatakan seimbang dan tidak begitu berarti. Bentuk kota ini cenderung jalur

transportasinya hanya pada sisi-sisi yang memungkinkan untuk terjadinya percepatan

pertumbuhan area kota.

Di Kota Probolinggo tata letak kotanya tampak teratur dan simetri dengan patokan sumbu

utama Utara-Selatan yang sangat jelas. Pada ujung-ujung sumbu utama tersebut terdapat

elemen kota kolonial Jawa yang penting sebagai pusat kontrol kekuasaan administratif

yaitu: kantor Asisten Residen (di ujung bagian Selatan) sebagai pusat administratif

kekuasaan kolonial yang tertinggi di Kota Probolinggo dan alun-alun (di ujung bagian

utara), sebagai simbol pusat pemerintahan Pribumi. Di sebelah Utara dari alun-alun

terdapat sebuah stasiun kereta api . Di belakang stasiun terdapat sebuah tangsi militer yang

oleh orang-orang setempat disebut benteng. Dibelakang benteng tersebut terletak

pelabuhan. Pada bagian Timur dan Barat dari sumbu utama (Jalan Suroyo, dulu bernama

Heerenstraat) tersebut terdapat jalan besar yang sejajar dan jalan melintang yang

memotong tegak lurus sumbu utama sehingga membentuk suatu pola grid yang nyaris

simetri.

Pada dasarnya sebuah kota memliki faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk kota. Di

bawah ini akan dijelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk kota terhadap Kota

Probolinggo:

Topografi

Di Wilayah Kota Probolinggo terletak pada ketinggian 0 sampai kurang dari 50 meter

dia atas permukaan air laut. Apabila ketinggian tersebut dikelompokkan atas

ketinggian 0 -10 meter, ketinggian 10 -25 meter, ketinggian 25 -50 meter. Semakin ke

wilayah selatan, ketinggian dari permukaan laut semakin besar. Dengan ketinggian

yang landai pengaruh dari topografi terhadap bentuk kota tidak begitu berpengaruh.

10 | M o r f o l o g i K o t a

Page 15: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

Hanya saja akan muncul masalah lain seperti genangan-genangan air di Kota

Probolinggo.

Militer

Di Kota Probolinggo terdapat tangsi militer yang biasa disebut oleh warga setempat

yaitu benteng. Benteng ini terletak di pelabuhan. Pada kondisi ini Kota Probolinggo

memiliki orientasi pelabuhan pada jaman dahulunya. Segala bentuk kemiliteran

berpusat di bagian utara Kota Probolinggo sebagai kontrol dari perdagangan di

Pelabuhan.

Sosio-Kultur

Di Wilayah Kota Probolinggo terdapat jalan yang menjadi sumbu utama kota (Jalan

Suroyo). Selain menjadi sumbu utama kota, jalan ini berfungsi sebagai ruang luar kota

dan sebagai ruang publik kota. Bila terjadi prosesi arak-arakan, maka publik bisa

berkumpul di alun-alun dan diakhiri di halaman depan kantor Asisten Residen, sebagai

simbol penguasa kota kolonial. Pada penataannya mencerminkan jaman renaissance

di Kota-kota Eropa yang cenderung ditata secara simetri.

Sampai th. 1905 penduduk kota Probolinggo berjumlah sekitar 15.000 orang, yang

terdiri dari 600 orang Eropa (Belanda), 1200 orang Tiongkok, 350 orang Arab,

sedangkan sisanya adalah penduduk Pribumi dan sejumlah kecil orang Madura.

Meskipun penduduk orang Belanda hanya sejumlah 600 orang pada th. 1905, tetapi

sebagai penguasa, orang Belanda ini ditempatkan pada bagian utama kota.

Religius

Pada umumnya faktor religius cukup berpengaruh pada pembentukkan Kota

Probolinggo. Hal ini ditunjukkan dalam penempatan dari kaum Eropa, Tiongkok,

Arab, dan Pribumi di kota. Kaum Eropa dianggap terpandang pada jaman dahulunya

sementara kaum lainnya lebih terpinggirkan terutama kaum pribumi yang harus

melewati kampung pecinan untuk menempuh pusat kota.

11 | M o r f o l o g i K o t a

Page 16: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

Politik

Pada perkembangannya Kota Probolinggo memiliki campur tangan pemerintahan oleh

orang-orang Belanda. Pada tahun 1743-1850 Kota Probolinggo dikuasai oleh Belanda.

Pada masa inilah terlihat adanya sumbu utama kota, yang menghubungkan pelabuhan

– benteng – alun-alun terus sampai rumah Residen, yang terletak di jalan Raya Pos

(Grotepostweg). Di depan rumah Residen tersebut terdapat kandang kuda yang

digunakan untuk kereta pos. Pada pembentukkan kotanya, Probolinggo memiliki

kesan seperti jaman Rennaisance, dan tidak dapat dipungkiri hal ini dikarenakan

12 | M o r f o l o g i K o t a

Kelenteng Probolinggo. Letaknya tepat di ujung Sebelah Utara dari daerah Pecinan (Chineese Kamp). Melihat letaknya yang strategis ini, maka bisa diduga bahwa memang perletakan tersebut sudah dirancang sejak semula. Bagi masyarakat Cina kelenteng tidak saja sebagai empat ibadah, tapi juga sebagai pusat komunitas.

Pemandangan perumahan daerah Arabische Kamp. Terlhat bahwa pagarnya cukup tinggi, sehingga kegiatan di dalam tidak terlihat dari luar sama sekali. Pemandangan permukiman daerah orang

Eropa. Di sini terlihat suasananya lebih terbuka. Pagarnya pendek-pendek.

Gambar 6 Wilayah Probolinggo berdasarkan Faktor Religius(Sumber: Jurnal Bentuk dan Struktur Kota Probolinggo Tipologi

Sebuah Kota Administratif Belanda, 1997)

Page 17: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

campur tangan orang-orang belanda. Pada penempatan wilayah orang-orang Eropa ,

Arab, Tiongkok, dan Pribumi terjadi pengelompokkan yang tidak adil. Orang pribumi

terpinggirkan oleh orang-orang belanda

2.5 Faktor Dominan yang mempengaruhi bentuk kota

Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa faktor politik memiliki pengaruh

yang paling dominan di antara faktor-faktor lainnya. Hal ini dikarenakan faktor sejarah

dari Kota Probolinggo yang pernah dikuasai oleh Belanda. Pada ujung-ujung sumbu utama

tersebut terdapat elemen kota kolonial Jawa yang penting sebagai pusat kontrol kekuasaan

administratif yaitu: kantor Asisten Residen (di ujung bagian Selatan) sebagai pusat

administratif kekuasaan kolonial yang tertinggi di Kota Probolinggo dan alun-alun (di

ujung bagian utara), sebagai simbol pusat pemerintahan Pribumi. Di sebelah Utara dari

alun-alun terdapat sebuah stasiun kereta api . Di belakang stasiun terdapat sebuah tangsi

militer yang oleh orang-orang setempat disebut benteng. Dibelakang benteng tersebut

terletak pelabuhan. Pada bagian Timur dan Barat dari sumbu utama tersebut terdapat jalan

besar yang sejajar dan jalan melintang yang memotong tegak lurus sumbu utama sehingga

membentuk suatu pola grid yang nyaris simetri.

Dengan kekuasaan yang dimiliki oleh Belanda pada waktu itu mempengaruhi faktor

lainnya seperti militer dan sosio-kultur. Sampai akhir tahun 1960-an meskipun

perkembangan penduduknya bertambah beberapa kali lipat, tapi kerangka dasar dari tata

letak kota Probolinggo masih tetap belum berubah.

BAB IIIKESIMPULAN

Kota Probolinggo memiliki pola segi empat kompak dengan memiliki tata letak kotanya

tampak teratur dan patokan sumbu utama yang jelas. Pada Ujung Selatan dikhususkan

sebagai pusat kontrol kekuasaan administratif dan di ujung utara sebagai simbol pusat

pemerintahan pribumi. Pada bagian Timur dan Barat dari sumbu tersebut terdapat jalan

besar yang sejajar dan jalan melintang yang memotong tegak lurus sumbu utama sehingga

membentuk suatu pola grid yang nyaris simetri. Pada perkembangannya Kota Probolinggo

didominasi oleh campur tangan Belanda. Sedangkan pada masa pra-kolonial tidak

memiliki data dan fakta yang jelas mengenai Kota Probolinggo. Hal ini dikarenakan

sejarahnya yang kurang mencolok dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Jawa.

13 | M o r f o l o g i K o t a

Page 18: Makalah Morfologi Kota Probolinggo.docx

DAFTAR PUSTAKA

________.http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Probolinggo (diakses pada Mei 2014)

________.Peraturan Daerah Kota Probolinggo Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Rencana

Tata Ruang Wilayah Kota Probolinggo Tahun 2009-2028

_________.http://dkp.probolinggokota.go.id/profil/tujuan-dan-sasaran/ (diakses pada Juni

2014)

Handinoto.1997.Bentuk dan Struktur Kota Probolinggo Tipologi Sebuah Kota

Administratif Belanda.Surabaya:Universitas Kristen Petra

14 | M o r f o l o g i K o t a