makalah hipernatremia dan hiponatremia

24
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hipernatremia dan hiponatremia sering terjadi pada usia lanjut. Hipernatremia pada usia lanjut paling sering disebabkan oleh kombinasi dari asupan cairan yang tidak adekuat dan bertambahnya kehilangan asupan kehilangan cairan. Gangguan mekanisme dari rasa haus dan hambatan akses terhadap cairan (sekunder dari gangguan mobilitas atau menelan) terus berkontribusi dalam timbulnya hipernatremia pada usia lanjut selain adanya keterlambatan eskresi natrium. Kehilangan air murni pada keadaan demam, hiperventilasi dan diabetes insipidus. Lebih sering, kehilngan airhipoteonik disebabkan oleh problem saluran cerna. , luka bakar, terapi diuretika atau dieresis osmotic. Seringkali deteksi hipernatremia pada usia lanjut terlambat dilakukan sehingga usia lanjut yang lemah dapat jatuh pada keadaan hipernatremia yang bermakna. Pada penderita dengan demensia sangat mudah mengalami hipernatremia karena penurunan rasa haus, gangguan kemampuan untuk meminta air karenan penurunanrasa haus, gangguan kemampuan untuk meminta air dan mungkin, rendahnya kadar vasopressin. Penyebab penting lainnya adalah hiperkalsemia yang mungkin dapat menyebabkan kerusakan sel pada gelung Henle dan

Upload: rinadilla

Post on 02-Feb-2016

523 views

Category:

Documents


90 download

DESCRIPTION

Hipernatremia dan hiponatremia sering terjadi pada usia lanjut. Hipernatremia pada usia lanjut paling sering disebabkan oleh kombinasi dari asupan cairan yang tidak adekuat dan bertambahnya kehilangan asupan kehilangan cairan. Gangguan mekanisme dari rasa haus dan hambatan akses terhadap cairan (sekunder dari gangguan mobilitas atau menelan) terus berkontribusi dalam timbulnya hipernatremia pada usia lanjut selain adanya keterlambatan eskresi natrium.

TRANSCRIPT

Page 1: makalah hipernatremia dan hiponatremia

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hipernatremia dan hiponatremia sering terjadi pada usia lanjut.

Hipernatremia pada usia lanjut paling sering disebabkan oleh kombinasi dari

asupan cairan yang tidak adekuat dan bertambahnya kehilangan asupan

kehilangan cairan. Gangguan mekanisme dari rasa haus dan hambatan akses

terhadap cairan (sekunder dari gangguan mobilitas atau menelan) terus

berkontribusi dalam timbulnya hipernatremia pada usia lanjut selain adanya

keterlambatan eskresi natrium. Kehilangan air murni pada keadaan demam,

hiperventilasi dan diabetes insipidus. Lebih sering, kehilngan airhipoteonik

disebabkan oleh problem saluran cerna. , luka bakar, terapi diuretika atau dieresis

osmotic. Seringkali deteksi hipernatremia pada usia lanjut terlambat dilakukan

sehingga usia lanjut yang lemah dapat jatuh pada keadaan hipernatremia yang

bermakna.

Pada penderita dengan demensia sangat mudah mengalami hipernatremia

karena penurunan rasa haus, gangguan kemampuan untuk meminta air karenan

penurunanrasa haus, gangguan kemampuan untuk meminta air dan mungkin,

rendahnya kadar vasopressin. Penyebab penting lainnya adalah hiperkalsemia

yang mungkin dapat menyebabkan kerusakan sel pada gelung Henle dan

berinteraksi dengan vasopressin pada tingkat duktus kolektus. Hipokalemia yang

bermakna juga dapat menyebabkan hipernatremia.

Hipernatremia paling sering terjadi pada usia lanjut. Pada orang tua biasanya rasa

haus lebih lambat terbentuk dan tidak begitu kuat dibandingkan dengan anak

muda. Usia lanjut yang hanya mampu berbaring di tempat tidur saja atau yang

mengalami demensia (pilkun), mungkin tidak mampu untuk mendapatkan cukup

air walaupun saraf-saraf harusnya masih berfungsi

1.2 Tujuan

1. Dapat mengetahui definisi hipernatremia

2. Dapat mengetahui ciri-ciri hipernatremia

Page 2: makalah hipernatremia dan hiponatremia

3. Dapat mengetahui penyebab hipernatremia

4. Dapat mengetahui gejala, diagnose, dan pengobatan hipernatremia

Page 3: makalah hipernatremia dan hiponatremia

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian

Hipernatremia (kadar natrium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan

dimana kadar natrium dalam darah lebih dari 145 mEq/L darah. Hipernatremia

atau hypernatraemia adalah sebuah gangguan elektrolit yang didefinisikan oleh

tingkat natrium tinggi dalam darah. Hipernatremia  ini umumnya tidak

disebabkan oleh kelebihan natrium, melainkan dengan defisit relatif gratis air

dalam tubuh. Untuk alasan ini, hipernatremia sering sinonim dengan istilah

dehidrasi.

Air hilang dari tubuh dalam berbagai cara, termasuk keringat, kerugian

insensible dari bernapas, dan dalam tinja dan urin. Jika jumlah air yang tertelan

secara konsisten berada di bawah jumlah air yang hilang, tingkat natrium serum

akan mulai meningkat, yang mengarah ke hipernatremia. Jarang, hipernatremia

dapat disebabkan oleh konsumsi garam besar, seperti yang mungkin terjadi dari

minum air laut.

Biasanya, bahkan peningkatan kecil di konsentrasi natrium serum di atas

hasil batas normal pada sensasi kuat haus, peningkatan asupan air bebas, dan

koreksi abnormalitas. Oleh karena itu, hipernatremia paling sering terjadi pada

orang-orang seperti bayi, yang dengan status mental terganggu, atau orang tua,

yang mungkin memiliki mekanisme haus utuh tetapi tidak dapat meminta atau

mendapatkan air.

Natrium adalah salah satu elektrolit yang amat dibutuhkan tubuh untuk

menjaga metabolisme tubuh. Salah satu fungsi elektrolit ini adalah untuk

kontraksi dan pergerakan manusia, dan juga untuk menjaga cairan tubuh karena

fungsi dari natrium ini yang dapat menarik air.

Hipernatremia dan hiponatremia sering terjadi pada usia lanjut.

Hpernatremia pada usia lanjut paling sering disebabkan oleh kombinasi dari

asupan cairan yang tidak adekuat dan bertambahnya kehilangan asupan

kehilangan cairan. Gangguan mekanisme dari rasa haus dan hambatan akses

terhadap cairan (sekunder dari gangguan mobilitas atau menelan) terur

Page 4: makalah hipernatremia dan hiponatremia

berkontribusi dalam timbulnya hipernatremia pada usia lanjut selain adanya

keterlambatan eskresi natrium. Kehilangan air murni pada keadaan demam,

hiperventilasi dan diabetes insipidus. Lebih sering, kehilngan airhipoteonik

disebabkan oleh problem saluran cerna. , luka bakar, terapi diuretika atau dieresis

osmotic. Seringkali deteksi hipernatremia pada usia lanjut terlambat dilakukan

sehingga usia lanjut yang lemah dapat jatuh pada keadaan hipernatremia yang

bermakna. Pada penderita dengan demensia sangat mudah mengalami

hipernatremia karena penurunan rasa haus, gangguan kemampuan untuk meminta

air karenan penurunanrasa haus, gangguan kemampuan untuk meminta air dan

mungkin, rendahnya kadar vasopressin. Penyebab penting lainnya adalah

hiperkalsemia yang mungkin dapat menyebabkan kerusakan sel pada gelung

Henle dan berinteraksi dengan vasopressin pada tingkat duktus kolektus.

Hipokalemia yang bermakna juga dapat menyebabkan hipernatremia.

2.2 Pembagian Hypernatremia

Hipernatremia (natrium serum di atas 150 mEq/L) merupakan gangguan

elektrolit yang lazim dijumpai pada pasien di bangsal perawatan dan unit rawat

intensif. Pasien hipernatremia dikelompokkan dalam 3 kategori:

1) Ringan, kadar serum 151 sampai 155 mEq/L;

2) Moderate, 156 sampai 160 mEq/L; dan

3) Berat, di atas 160 mEq/L.

Kategori ini walau terkesan ditentukan sepihak, berasal dari rekomendasi

Bingham and the Brain Trauma Foundation. Walaupun ada pasien dengan usia

lanjut, gangguan mental dan penghuni panti wreda masuk rumah sakit dengan

hipernatremia, pada kebanyakan kasus, hipernatremia berkembang selama

perawatan. Biasanya hipernatremia diakibatkan oleh kehilangan air bebas (renal,

enteral, dan insensible) yang disertai kurangnya asupan air bebas (gangguan

mekanisme haus atau sukar mendapatkan air) serta terapi yang tidak tepat dengan

cairan isotonik. Pasien rawat-inap dengan hipernatremia memiliki angka

kematian lebih tinggi (40%-60%) dibandingkan pasien tanpa hipernatremia ketika

masuk rumah sakit. Kekerapan yang dilaporkan pada populasi rumah sakit

berkisar antara 0.3% sampai 3.5%. Pasien yang masuk ICU lebih sering

Page 5: makalah hipernatremia dan hiponatremia

mengalami hipernatremia dibandingkan pasien bangsal. Karena hipernatremia

sering merupakan kondisi iatrogenik yang terkait dengan mortalitas tinggi,

beberapa ahli telah menyimpulkan bahwa ini bisa dipandang sebagai indikator

dari kualitas perawatan. Pasien sakit kritis dengan penyakit neurologi atau bedah

saraf memiliki banyak faktor yang membuat mereka lebih rentan mengalami

hipernatremia. Mereka sering memiliki mekanisme haus yang terganggu karena

berubahnya kesadaran atau penyakit sistem saraf yang mempengaruhi persepsi

haus.

Pasien-pasien ini mungkin juga mengidap diabetes insipidus akibat disfungsi

hipofisis atau hipotalamus. Meningkatnya insensible loss akibat demam juga

merupakan faktor kontribusi. Lebih penting lagi, pada pasien dengan edema

serebral dan peningkatan tekanan intrakranial, hipernatremia sering merupakan

akibat dari penggunaan diuretik osmotik (mannitol) atau salin hipertonik.

Hipernatremia mungkin memiliki peran terapeutik pada pasien yang mendapat

terapi osmotik. Pada orang dewasa dengan edema serebral pasca bedah atau pasca

trauma yang diterapi dengan NaCl; 3%, penurunan tekanan intrakranial telah

diperlihatkan berkorelasi dengan kenaikan kadar serum. Pada pasien anak dengan

trauma kepala yang diterapi dengan salin hipertonik, hipernatremia berkorelasi

dengan kontrol yang lebih baik terhadap tekanan intrakranial tanpa efek samping

bermakna. Kendati demikian, hipernatremia juga telah ditunjukkan berhubungan

dengan disfungsi ginjal pada populasi ini. Jadi, pada pasien yang mendapat terapi

osmotik, kadar natrium serum yang ideal sering sukar ditetapkan. Di satu sisi,

hipernateremia mungkin bermanfaat dalam mengendalikan tekanan intrakranial.

Di sisi lain, berdasarkan kajian-kajian yang dilaksanakan di basal penyakit

dalam-bedah dan ICU, hipernatremia diikuti dengan peningkatan morbiditas dan

mortalitas.

Dalam memberikan terapi osmotik yang baik, perlu diantisipasi dampak

hipernatremia terhadap mortalitas pada populasi khusus ini. Juga penting

ditentukan ambang sampai mana kadar natrium serum bisa ditinggikan dengan

aman. Hubungan antara hipernatremia dan mortalitas pada pasien ini belum

pernah dikaji sebelumnya.

Page 6: makalah hipernatremia dan hiponatremia

2.3 Ciri-ciri Hipernatremia

1) Selalu menunjukkan dehidrasi seluler

2) Pada kebanyakan kasus, penyebab adalah net water loss.

3) Overloading natrium (Meylon) juga bisa menjadi penyebab

4) Lebih sering pada bayi dan lansia. Pada lansia gejala belum terlihat sebelum

kadar > 160 mmol/L

5) Pada hipernatremia akut (terjadi dalam beberapa jam), laju penurunan yg

dianjurkan 1 mmol/L/jam. Pada hipernatremia kronis, laju koreksi adalah 0.5

mmol/L/jam untuk mencegah edema serebral. Lebih tepatnya adalah 10

mmol/L/24jam.

6) Kebutuhan obligatorik (rumatan) juga harus ditambahkan. Sebagai contoh

volume untuk koreksi 2.1 L dan rumatan 1.5 L maka dalam sehari diberikan

3.6 L atau 150 ml/jam.

2.4 Beberapa pertimbangan sebelum mengoreksi Hipernatremia:

1) Hipernatremia selalu menunjukkan dehidrasi seluler

2) Pada kebanyakan kasus, penyebabnya adalah kehilangan air bebas (misal

setelah pemberian manitol)

3) Pemberian beban natrium berlebihan (Meylon) juga bisa menjadi faktor

kontribusi

4) Hipernatremia lebih berbahaya pada bayi, pasien usia lanjut dan pasien

neurologi. Pada lansia gejala belum muncul sebelum kadar natrium melewati

160 mmol/L

5) Pada hipernatremia akut (yang terjadi dalam beberapa jam), laju penurunan

yang dianjurkan adalah 1 mmol/L/jam. Pada hipernatremia kronik, laju

koreksi adalah 0.5 mmol/L/jam untuk menghindari edema serebral. (lebih

tepatnya 10 mmol/L/24 jam)

6) Kebutuhan rumatan obligat perlu ditambahkan.

7) Pada prinsipnya 1 L larutan yang mengandung natrium akan menaikkan atau

menurunkan kadar Na+ plasma

Page 7: makalah hipernatremia dan hiponatremia

Besarnya perubahan kadar Na+  plasma bisa dihitung dengan rumus:

Air tubuh pada dewasa adalah 60% berat badan, sedangkan pada anak 70% berat

badan

 2.5 Penyebab

Pada hipernatremia, tubuh mengandung terlalu sedikit air dibandingkan

dengan jumlah natrium. Konsentrasi natrium darah biasanya meningkat secara

tidak normal jika kehilangan cairan melampaui kehilangan natrium, yang

biasanya terjadi jika minum terlalu sedikit air. Konsentrasi natrium darah yang

tinggi secara tidak langsung menunjukkan bahwa seseorang tidak merasakan haus

meskipun seharusnya dia haus, atau dia haus tetapi tidak dapat memperoleh air

yang cukup untuk minum.

Hipernatremia juga terjadi pada seseorang dengan:

– fungsi ginjal yang abnormal

– diare

– muntah

– demam

– keringat yang berlebihan.

Hipernatremia paling sering terjadi pada usia lanjut. Pada orang tua biasanya

rasa haus lebih lambat terbentuk dan tidak begitu kuat dibandingkan dengan anak

muda.

Usia lanjut yang hanya mampu berbaring di tempat tidur saja atau yang

mengalami demensia (pilkun), mungkin tidak mampu untuk mendapatkan cukup

air walaupun saraf-saraf hausnya masih berfungsi.

Selain itu, pada usia lanjut, kemampuan ginjal untuk memekatkan air kemih

mulai berkurang, sehingga tidak dapat menahan air dengan baik. Orang tua yang

minum diuretik, yang memaksa ginjal mengeluarkan lebih banyak air, memiliki

resiko untuk menderita hipernatremia, terutama jika cuaca panas atau jika mereka

Page 8: makalah hipernatremia dan hiponatremia

sakit dan tidak minum cukup air.

Hipernatemia selalu merupakan keadaan yang serius, terutama pada orang

tua. Hampir separuh dari seluruh orang tua yang dirawat di rumah sakit karena

hipernatremia meninggal. Tingginya angka kematian ini mungkin karena

penderita juga memiliki penyakit berat yang memungkinkan terjadinya

hipernatremia.

Hipernatremia dapat juga terjadi akibat ginjal mengeluarkan terlalu banyak

air, seperti yang terjadi pada penyakit diabetes insipidus. Kelenjar

hipofisa mengeluarkan terlalu sedikit hormon antidiuretik (hormon antidiuretik

menyebabkan ginjal menahan air) atau ginjal tidak memberikan respon yang

semestinya terhadap hormon. Penderita diabetes insipidus jarang mengalami

hiponatremia jika mereka memiliki rasa haus yang normal dan minum cukup air.

Tubuh kita ini adalah ibarat suatu jaringan listrik yang begitu kompleks,

didalamnya terdapat beberapa ‘pembangkit’ lokal seperti jantung, otak dan ginjal.

Juga ada ‘rumah-rumah’ pelanggan berupa sel-sel otot. Untuk bisa mengalirkan

listrik ini diperlukan ion-ion yang akan mengantarkan ‘perintah’ dari pembangkit

ke rumah-rumah pelanggan. Ion-ion ini disebut sebagai elektrolit. Ada dua tipe

elektrolit yang ada dalam tubuh, yaitu kation (elektrolit yang bermuatan positif)

dan anion (elektrolit yang bermuatan negatif). Masing-masing tipe elektrolit ini

saling bekerja sama mengantarkan impuls sesuai dengan yang diinginkan atau

dibutuhkan tubuh.

Beberapa contoh kation dalam tubuh adalah Natrium (Na+), Kaalium (K+),

Kalsium (Ca2+), Magnesium (Mg2+). Sedangkan anion adalah Klorida (Cl–),

HCO3–, HPO4

–, SO4–. Dalam keadaan normal, kadar kation dan anion ini sama

besar sehingga potensial listrik cairan tubuh bersifat netral. Pada cairan ektrasel

(cairan diluar sel), kation utama adalah Na+ sedangkan anion utamanya adalah Cl-.

Sedangkan di intrasel (di dalam sel) kation utamanya adalah kalium (K+).

Disamping sebagai pengantar aliran listrik, elektrolit juga mempunyai

banyak manfaat, tergantung dari jenisnya. Contohnya :

Ø  Natrium     : fungsinya sebagai  penentu utama osmolaritas dalam darah dan

Page 9: makalah hipernatremia dan hiponatremia

pengaturan volume ekstra sel.

Ø  Kalium       : fungsinya mempertahankan  membran potensial elektrik dalam

tubuh.

Ø  Klorida      : fungsinya mempertahankan tekanan osmotik, distribusi air pada

berbagai cairan tubuh dan keseimbangan anion dan kation

dalam cairan ekstrasel.

Ø  Kalsium     : fungsi utama kalsium adalah sebagai penggerak dari otot-otot,

deposit utamanya berada di tulang dan gigi, apabila diperlukan,

kalsium ini dapat berpindah ke dalam darah.

Ø  Magnesium : Berperan penting dalam aktivitas elektrik jaringan, mengatur

pergerakan Ca2+ ke dalam otot serta memelihara kekuatan

kontraksi jantung dan kekuatan pembuluh darah tubuh.

Ada dua macam kelainan elektrolit yang terjadi kadarnya terlalu

tinggi (hiper) dan kadarnya terlalu rendah (hipo). Peningkatan kadar konsentrasi

Natrium dalam plasma darah atau disebut hipernatremia akan mengakibatkan

kondisi tubuh terganggu seperti kejang akibat dari gangguan listrik di saraf dan

otot tubuh. Natrium yang juga berfungsi mengikat air juga mengakibatkan

meningkatnya tekanan darah yang akan berbahaya bagi penderita yang sudah

menderita tekanan darah tinggi. Sumber natrium berada dalam konsumsi

makanan sehari-hari kita; garam, sayur-sayuran dan buah-buahan banyak

mengandung elektrolit termasuk natrium.

Banyak kondisi yang mengakibatkan meningkatnya kadar natrium dalam

plasma darah. Kondisi dehidrasi  akibat kurang minum air, diare, muntah-muntah,

olahraga berat, sauna menyebabkan tubuh kehilangan banyak air sehingga darah

menjadi lebih pekat dan kadar natrium secara relatif juga meningkat. Adanya

gangguan ginjal seperti pada penderita Diabetes dan Hipertensi juga

menyebabkan tubuh tidak bisa membuang natrium yang berlebihan dalam darah.

Makan garam berlebihan serta penyakit yang menyebabkan peningkatan

berkemih (kencing) juga meningkatkan kadar natrium dalam darah.

Sedangkan hiponatremia atau menurunnya kadar natrium dalam darah dapat

Page 10: makalah hipernatremia dan hiponatremia

disebabkan oleh kurangnya diet makanan yang mengandung natrium, sedang

menjalankan terapi dengan obat diuretik (mengeluarkan air kencing dan

elektrolit), terapi ini biasanya diberikan dokter kepada penderita hipertensi dan

jantung, terutama yang disertai bengkak akibat tertimbunnya cairan. Muntah-

muntah yang lama dan hebat juga dapat menurunkan kadar natrium darah, diare

apabila akut memang dapat menyebabkan hipernatremia tapi apabila berlangsung

lama dapat mengakibatkan hiponatremia, kondisi darah yang terlalu asam

(asidosis) baik karena gangguan ginjal maupun kondisi lain misalnya diabetes

juga dapat menjadi penyebab hiponatremia. Akibat dari hiponatremia sendiri

relatif sama dengan kondisi hipernatremia, seperti kejang, gangguan otot dan

gangguan syaraf.

Disamping natrium, elektrolit lain yang penting adalah kalium. Fungsi

kalium sendiri mirip dengan natrium, karena kedua elektrolit ini ibarat kunci dan

anak kunci yang saling bekerja sama baik dalam mengatur keseimbangan osmosis

sel, aktivitas saraf dan otot serta keseimbangan asam – basa.

Penyebab utama dari hipernatremi:

1. Cedera kepala atau pembedahan saraf yang melibatkan kelenjar hipofisa

2. Gangguan dari elektrolit lainnya (hiperkalsemia dan hipokalemia)

3. Penggunaan obat (lithium, demeclocycline, diuretik)

4. Kehilangan cairan yang berlebihan (diare, muntah, demam, keringat

berlebihan)

5. Penyakit sel sabit

6. Diabetes insipidus.

Penyebab umum hipernatremia meliputi:

1. Hipovolemik

a. Kurangnya asupan air, biasanya pada pasien lanjut usia atau cacat yang tidak

dapat mengambil air sebagai kehausan mereka menentukan. Ini adalah

penyebab paling umum hipernatremia.

b. Berlebihan kerugian air dari saluran kencing, yang mungkin disebabkan oleh

Page 11: makalah hipernatremia dan hiponatremia

glycosuria, atau diuretik osmotik lainnya.

c. kerugian air yang terkait dengan berkeringat ekstrim.

d. diare berair Parah

2. Euvolemic

Ekskresi berlebihan o air dari ginjal yang disebabkan oleh diabetes

insipidus, yang melibatkan baik produksi memadai dari vasopressin, hormon, dari

kelenjar pituitari atau respon gangguan ginjal untuk vasopresin.

3. Hypervolemic

a. Pengambilan cairan hipertonik (cairan dengan konsentrasi zat terlarut lebih

tinggi daripada sisa tubuh). Ini relatif jarang, walaupun bisa terjadi setelah

resusitasi yang kuat di mana pasien menerima suatu volume besar dari

larutan natrium bikarbonat terkonsentrasi. menelan air laut juga

menyebabkan hipernatremia karena air laut adalah hipertonik.

b. Karena keadaan penyakit seperti sindrom Conn atau Cushing’s Disease

Mineralcorticoid kelebihan.

Berapa jumlah garam yang ideal untuk tubuh?

Seorang peneliti dari New York yang bernama Dr. Lewis K Dahl

menginformasikan, bahwa tubuh idealnya butuh sekitar 2 gram atau ½ sendok teh

garam per hari. Tapi, umumnya dalam kehidupan sehari-hari, kita justru

mengkonsumsi garam yang mencapai 5 gram hingga 6 gram per hari atau bahkan

lebih. Hal itu akan membuat ginjal bekerja keras untuk mempertahankan

keseimbangan cairan dan asam-basa agar sistem tubuh tak kacau dan tubuh tidak

terganggu akibat kelebihan sodium.

Dengan tanpa mengkonsumsi garam dapur tubuh seseorang tidak akan

kekurangan sodium dan natrium, karena kita dapat memperoleh garam alami dari

makanan lain seperti sayur-sayuran dan hasil laut.

 2.6 Bahan Makanan yang Banyak Mengendung Natrium

Kelebihan natrium pada tubuh manusia dapat menyebabkan kelebihan

cairan, sehingga elektrolit ini dapat menyebabkan peningkatan dari tekanan darah

Page 12: makalah hipernatremia dan hiponatremia

dikarenakan fungsi jantung yang bekerja keras dalam memompakan cairan yang

banyak. Tentunya sudah tidak asing lagi mungkin beberapa dari Anda sudah

pernah mendengar kalau bagi yang menderita hipertensi adalah dengan

mengurangi jumlah garam pada makanan Anda karena fungsi dari natrium yang

sudah dijelaskan diatas.

Selain dari garam ternyata natrium juga banyak terkandung dalam beberapa

jenis makanan dan minuman yang Anda konsumsi sehari-hari diantaranya adalah:

1. Minuman bersoda

Soda itu mengandung suatu natrium bikarbonat, tentunya bagi Anda yang

memiliki hipertensi dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi soda dalam jumlah

yang banyak apalagi terlalu sering.

2. Makanan kaleng

Makanan kaleng mengandung natrium benzoat sebagai pengawet agar

makanan kaleng ini dapat bertahan dalam waktu yang lama.

3. Ikan asin

Sudah pasti dalam pengawetannya ikan asin ini menggunakan garam dalam

jumlah yang tidak sedikit, sehingga dianjurkan untuk mengurangi bahkan

menghindari ikan asin pada pasien yang menderita hipertensi.

4. Minuman elektrolit

Minuman berelekrolit atau minuman isotonik di buat sedemikian rupa kaya

akan elektrolit terutama natrium supaya lebih mudah diserap oleh tubuh dan

menggantikan cairan yang hilang. Bagi penderita hipertensi sebaiknya

mengurangi minuman.

5. Daging asap & sosis

Minuman berelekrolit atau minuman isotonik di buat sedemikian rupa kaya

akan elektrolit terutama natrium supaya lebih mudah diserap oleh tubuh dan

menggantikan cairan yang hilang. Bagi penderita hipertensi sebaiknya

mengurangi minuman jenis ini.

5. Daging asap dan sosis

Penyedap rasa, kecap, saus tomat & sambal, bumbu perendam, dan bumbu-

bumbu penyedap lainnya ternyata mengandung tinggi natrium, sebaiknya Anda

Page 13: makalah hipernatremia dan hiponatremia

mengurangi jumlah pemakaian bumbu-bumbu ini bagi penderita hipertensi dalam

jumlah banyak.

6. Makanan instan: bubur dan mie

Memang beras dan tepung gandum dalam bentuk alamiah mengandung

rendah sekali natrium, namun bila sudah diproses dalam bentuk kemasan akan

mengandung tinggi sekali natrium baik berasal dari zat pengawet dan juga

bumbu-bumbu untuk rasanya.

2.7 Gejala Hipernatremia

Gejala utama dari hipernatremia merupakan akibat dari kerusakan otak. 

Hipernatremia yang berat dapat menyebabkan:

– kebingungan

– kejang otot

– kejang seluruh tubuh

– koma

– kematian.

 

Manifestasi klinis dari hipernatremia bisa halus, terdiri dari kelesuan,

kelemahan, lekas marah, dan edema. Dengan peningkatan yang lebih berat dari

tingkat natrium, kejang dan koma dapat terjadi.

Gejala berat biasanya karena elevasi akut konsentrasi natrium plasma di atas

158 mEq/L  (Normal biasanya sekitar 135-145 mEq/L [rujukan?]). Nilai di atas

180 mEq / L .Yang berhubungan dengan tingkat kematian tinggi, terutama pada

orang dewasa. tingkat tinggi Namun seperti natrium jarang terjadi tanpa parah

kondisi medis berdampingan.

 

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan darah dan gejala-gejalanya.

 

Pengobatan

Dasar pengobatan adalah pemberian air untuk memperbaiki defisit air relatif.

Page 14: makalah hipernatremia dan hiponatremia

Air dapat diganti oral atau intravena. Air saja tidak dapat diberikan sebagai

intravena (karena masalah osmolaririty) bukan dapat diberikan dengan tambahan

dekstrosa atau salin larutan infus. Namun, koreksi hipernatremia yang terlalu

cepat berpotensi sangat berbahaya. Tubuh (di otak khususnya) menyesuaikan

dengan konsentrasi natrium yang lebih tinggi. Cepat menurunkan konsentrasi

natrium

Dengan air, sekali adaptasi ini telah terjadi, menyebabkan air mengalir ke

dalam sel otak dan menyebabkan pembengkakan. Hal ini dapat mengakibatkan

edema serebral, berpotensi mengakibatkan kejang, kerusakan otak permanen,

atau kematian. Oleh karena itu, hipernatremia signifikan harus diperlakukan

dengan hati-hati oleh dokter atau profesional medis lainnya dengan pengalaman

dalam pengobatan ketidakseimbangan elektrolit.

 Hipernatremia diobati dengan pemberian cairan. Pada semua kasus terutama

kasus ringan, cairan diberikan secara intravena (melalui infus). Untuk membantu

mengetahui apakah pembelian cairan telah mencukupi, dilakukan pemeriksaan

darah setiap beberapa jam. Konsentrasi natrium darah diturunkan secara perlahan,

karena perbaikan yang terlalu cepat bisa menyebabkan kerusakan otak yang

menetap.

Pemeriksaan darah atau air kemih tambahan dilakukan untuk mengetahui

penyebab tingginya konsentrasi natrium. Jika penyebabnya telah ditemukan, bisa

diobati secara lebih spesifik. Misalnya untuk diabetes insipidus diberikan hormon

antidiuretik (vasopresin).

 

Page 15: makalah hipernatremia dan hiponatremia

BAB IIIPENUTUP

 3.1 Kesimpulan

Natrium adalah salah satu elektrolit yang amat dibutuhkan tubuh untuk

menjaga metabolisme tubuh. Salah satu fungsi elektrolit ini adalah untuk

kontraksi dan pergerakan manusia, dan juga untuk menjaga cairan tubuh karena

fungsi dari natrium ini yang dapat menarik air.

Kelebihan natrium pada tubuh manusia dapat menyebabkan kelebihan

cairan, sehingga elektrolit ini dapat menyebabkan peningkatan dari tekanan darah

dikarenakan fungsi jantung yang bekerja keras dalam memompakan cairan yang

banyak.

Hipernatremia atau hypernatraemia adalah sebuah gangguan elektrolit yang

didefinisikan oleh tingkat natrium tinggi dalam darah. Hipernatremia  ini

umumnya tidak disebabkan oleh kelebihan natrium, melainkan dengan defisit

relatif gratis air dalam tubuh. Pada hipernatremia, tubuh mengandung terlalu

sedikit air dibandingkan dengan jumlah natrium. Konsentrasi natrium darah

biasanya meningkat secara tidak normal jika kehilangan cairan melampaui

kehilangan natrium, yang biasanya terjadi jika minum terlalu sedikit air.

3.2 Saran

Untuk menghindari kelebihan natrium (hypernatrium) hendaknya

mengkonsumsi bahan makanan yang tidak terlalu tinggi kandungan natriumnya.

Karena hal itu akan membuat ginjal bekerja keras untuk mempertahankan

keseimbangan cairan dan asam-basa agar sistem tubuh tak kacau dan tubuh tidak

terganggu akibat kelebihan sodium. Dengan tanpa mengkonsumsi garam dapur

tubuh seseorang tidak akan kekurangan sodium dan natrium, karena kita dapat

memperoleh garam alami dari makanan lain seperti sayur-sayuran dan hasil laut.

Selain itu juga dengan banyak minum air agar tidak terjadi defisit cairan dalam

tubuh dan mencegah terjadinya dehidrasi.

Page 16: makalah hipernatremia dan hiponatremia

DAFTAR PUSTAKA Adrogue, HJ; and Madias, NE. 2000. Primary Care: Hypernatremia. New

England Journal of Medicine; 342(20):1493-1499

Aiyagari V, Deibert E, Diringer MN. 2006. Hypernatremia In the Neurologic Intensive Care Unit: How High is too High?. Journal of Critical Care. Vol. 21, Page: 163–172.

Pizzaro D, posada G, levine, MM. 1984. Hypernatremic Diarrheal Dehydration Treated With “ Slow” (12 hour) Oral Rehydration Therapy : a Pleliminari Report.

Pizarro D, Posada G, Mahalanabis D, Sandi L.. 1988. Comparison of efficacy of a Glucose/Glycine/Glycylglycine electrolyte solution versus the standard WHO/ORS in diarrheic dehydrated children, 1988