makalah biologi evolusi kelompok 3
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Biologi
Disusun oleh:
Alvin Khan R.
Ardian Adha P.
Denur Imaniyati
Nisa Aina Fauziah
Nuri Nurul Aeni
Dinas Pendidikan
SMAN 1 PANDEGLANGJl.raya serang km.3 tlpn (0253)21773 fax (0253)203990
Web: www.SMAN1Pandeglang.sch.id, email: [email protected]
1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
perkenan-Nya kami dapat menghadirkan makalah Pkn ini.
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memberikan pengetahuan tentang Asal-
usul Kehidupan Manusia. Adapun penjabaran makalah ini mengacu pada prinsip belajar
bermakna dengan mengutamakan pengertian dan pemahaman konsep-konsep Biologi.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam proses
belajar mengajar .
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh karna itu, saran
dan keritik yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi penyempurnaan
dan perbaikan makalah ini.
Pandeglang, 05 Januari 2014
Kelompok 3
2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................... 1
1.3. Tujuan .................................................................................................... 2
1.4. Manfaat .................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA................................................................................... 3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................................
BAB V KESIMPULAN...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berdasarkan teori Aristoteles yang didukung oleh John Needham dan Anthony .V. L.
mereka berpendapat bahwa asal usul kehidupan berasal dari benda mati atau tak hidup,
teori ini disebut abiogenesis. Sementara itu Franscisco Redi, L. Spalanzanni dan Louis
Pasteur memiliki pendapat yang berbeda dan bertentangan dengan teori abiogenesis,
yaitu teori biogenesis. Teori biogenesis menyatakan bahwa mahluk hidup berasal dari
mahluk hidup pula. Hal ini melatarbelakangi kami untuk membuktikan kedua teori asal
usul tersebut dengan melakukan percobaan yang dilakukan oleh John Needham, Anthony
Van Leewenhoek, Redi, Spallanzani dan Pasteur.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu evolusi ?
2. Apa hubungan daging, kaldu, jerami dengan teori evolusi?3. Apakah air kaldu, daging dan jerami menghasilkan mikroorganisme?
1.3. Tujuan
Dengan melakukan percobaan ini kami bertujuan untuk membuktikan kebenaran teori-
teori evolusi dan ingin mengetahui asal-usul kehidupan.
1.4. Manfaat
Dalam percobaan ini kita akan mengetahui tentang evolusi dan proses terbentuknya
makhluk hidup.
4

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Evolusi adalah displin ilmu cabang biologi yang membahas semua perubahan
perubahan yang terjadi di permukaan bumi sejak awal mula sejarah bumi, sampai
menimbulkan kehidupan, dan keanekaragaman makhluk hidup dewasa ini. Seiring dengan
perkembangan zaman banyak pertanyaan yang timbul adalah kapan dan bagaimana awal
kehidupan dimulai, untuk itulah para ilmuwan berusaha mencari jawaban asal-usul
kehidupan. Dari percobaan yang mereka lakukan menghasilkan beberapa teori seperti Teori
Abiogenesis klasik disebut juga Generatio Spontanea. Teori ini menerangkan bahwa asal
mula makhluk hidup dari benda mati tokohnya adalah Aristoteles dan Antony Van
Leuwenhoek. Dan teori biogenesis teori ini disanggah sejak abad ke-19 oleh tiga ilmuwan
oleh Lewis Pasteur, Lazzaro Spallanzani, dan Fransisco Redi eksperimen mereka
membuktikan bahwa kuman yang tumbuh pada daging adalah induk kuman yang ada
didaging tersebut dan bertelur menjadi makhluk hidup baru yang disebut larva. ( Diah
Aryulina dkk, 2007:227).
Evolusi adalah proses perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat) dimana sesuatu
berubah menjadi bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih kompleks/ rumit ataupun berubah
menjadi bentuk yang lebih baik. Berbeda dengan revolusi, proses evolusi biasanya
berlangsung lama. Dalam konteks penggunaan istilah, evolusi seringkali digunakan untuk
menggambarkan perkembangan yang lambat. Evolusi berasal dari bahasa latin evolvere
"membuka lipatan," dari ex- "keluar" + volvere "menggulung" (1641) yang berarti "membuka
lipatan, keluar, berkembang,". Evolusi pada tahun 1622, pada awalnya berarti "membuka
gulungan buku"; namun istilah ini digunakan pertama kali dalam pengertian ilmiah modern
pada tahun 1832 oleh seorang Geologis berkebangsaan Skotlandia bernama Charles Lyell.
Charles Darwin kemudian menggunaka istilah ini satu kali dalam paragraf penutup bukunya
yang berjudul "The Origin of Species" (Asal mula Spesies) pada tahun 1859. Istilah ini
kemudia dipopulerkan oleh Herbert Spencer dan ahli biologi lainnya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi_(istilah))
5

Evolusi ialah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan memakan waktu
yang lama. Dikenal 2 macam evolusi:
1. Evolusi progresif :
evolusi menuju pada kemungkinan dapat bertahan hidup (survive).
2. Evolusi regresif (retrogreslf) :
evolusi menuju pada kemungkinan menjadi punah.
Teori evolusi merupakan perpaduan antara ide (gagasan) den fakta (kenyataan). Yang
dianggap sebagai pencetus ide evolusi ialah Charles Darwin (1809-1892) yang menerbitkan
buku mengenai asal mula spesies pada tahun 1859, dengan judul “On the ofiginof species by
means of natural selection” atau “The preservation of favored races in the struggle for life”.
(http://gurungeblog.com/2009/01/05/evolusi-makhluk-hidup/)
Teori Abiogenesis
Teori Abiogenesis disebut juga teori Generatio Spontanea. Pokok dari teori ini menyatakan
bahwa kehidupan berasal dari atau materi tak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan
(Generatio Spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsuf yunani
kuno, yakni Aristoteles (384-322 SM). Dengan melihat oranisme di sekelilingnya, Aristoteles
berkesimpulan bahwa makhluk hidup muncul secara tiba-tiba. Contohnya, seekor cacing
yang keluar dari tanah, maka cacing tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang
keluar dari lumpur, maka katak tersebut berasal dari lumpur (Anonim, 2012)
Teori Biogenesis
Sebenarnya sudah sejak zaman Yunani kuno manusia berusaha memberikan jawaban
terhadap masalah ini.konsep yang terkenal pada masa itu adalah makhluk hidup berasal dari
benda mati, yang dikemukakan Aristoteles ( 384-322 SM ). Pendapat ini terkenal dengan
Teori Generatio Spontanea (Slamet, 1999)
Hasil kerja Redi (1688), Spallanzani (1765) dan Pasteur (1860) khususnya untuk mikroorganisme, merupakan tonggak sejarah untuk menumbangkan teori generatio
6

spontanea. Sejak saat itu secara umum telah diterima bahwa setiap individuorganisme mempunyai genetik leluhur yang mencakup organisme sebelumnya. Apapun asal-usul kehidupan itu, semua bentuk kehidupan yang ada sekarang berasal dari suatu bentuk kehidupan sebelumnya (Abercrombie, 1993)
Francisco redi (1626-1597) seorang ahli biologi bangsa italia dapat membuktikan bahawa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang meletakan telurnya dengan sengaja di situ (Ahmadi, 1991)
Spallanzani menyangsikan kebenaran paham Abiogenesis. Oleh karena itu, dia mengadakan percobaan yang pada prinsipnya sama dengan percobaan Francesco Redi, tetapi langkah percobaan Spallanzani lebih sempurna. Sebagai bahan percobaannya, Spallanzani menggunakan air kaldu dan dua buah labu. Dan berdasarkan percobaan tersebut, Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa mikroba yang ada dalam kaldu bukan berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan di udara. Jadi, adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba dari udara ke dalam air kaldu tersebut (Anonim, 2012)
Lazzaro Spallanzani membuktikan bahwa makhluk hidup tidak berasal dari air kaldu, dan mereka berpendapat bahwa labu yang ditutup tidak terdapat oksigen untuk hidup. Oleh karena itu, percobaan Spallanzani belum berhasil menumbangkan teori abiogenesis (Kimbal, 1993)
Hasil percobaan Lazzaro Spallanzani diperbaiki oleh Louis Pasteur dengan menggunakan kaca yang berbentuk leher angsa, tentunya tabung ini telah dibersihkan. Setelah beberapa hari air kaldu tetap jernih walaupun udara dapat keluar masuk kedalam tabung. Kemudian tabung tersebut di miringkan dan setelah beberapa hari air kaldu menjadi keruh. Dengan percobaan tersebut maka tumbanglah paham Abiogenesis/Generatio spontanea dari aristoteles, kemudian munculah teori biogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sebelumnya. (Pratiwi, 1999)
7

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Percobaan Fransisco Redi ( Daging )
A. Waktu dan Tempat Praktikum
Hari/Tanggal : Jumat, 16 januari 2014
Waktu : 14.00 WIB
Tempat : di salah satu rumah anggota kelompok 3
B. Alat dan Bahan
- Botol jam/ toples
- Daging
- Kain kassa
- Plastik
- Karet
- Kompor
- Baskom
- Gunting
- Pisau
C. Cara kerja
1. Siapkan tiga botol jam/ toples yang telah dibersihkan atau disterilkan.
2. Ambil daging lalu di potong menjadi tiga bagian, setelah itu bersihkan atau
sterilkan.
3. Siapkan tiga botol jam yang telah disterilkan, masukkan tiga kerat daging pada
masing-masing botol jam tersebut.
4. Botol jam pertama, biarkan daging dalam kondisi botol terbuka dan tanpa
ditutupi oleh pelindung.
5. Sedangkan botol jam kedua, botol jam tersebut di tutup dengan kain kassa
dengan sedemikian rapi, lalu ikatkan dengan karet agar kain kassa tetap terjaga
rapi.
6. Lalu botol jam terakhir, tutup dengan plastik dengan sedemikian rapi lalu tutup
lagi dengan tutup botol jam tersebut, usahakan agar udara tidak masuk kedalam
botol.
7. Simpanlah tujuh tabung tersebut ditempat yang terkena sinar matahari.
8. Buatlah tabel pengamatan mengenai praktikum tersebut.
8

9. Amatilah selama tujuh hari, dan catatlah apa yang terjadi!
2. Percobaan Louis van Leuwenhoek ( Jerami )
A. Waktu dan Tempat Praktikum
Hari/Tanggal : Jumat, 16 januari 2014
Waktu : 14.00 WIB
Tempat : di salah satu rumah anggota kelompok 3
B. Alat dan Bahan
- Jerami
- Botol jam dua buah
- Air mineral
- Air sawah
- Air Panas
C. Cara kerja
1. Sterilkan terlebih dahulu botol jam yang akan digunakan dalam percobaan ini.
2. Lalu sterilkan jerami yang akan dijadikan bahan uji coba.
3. Dalam botol pertama, taruhlah beberapa jerami kedalam botol lalu isi dengan
air sawah.
4. Sedangkan untuk botol kedua, sterilkan terlebih dahulu dengan air panas
jerami yang akan dijadikan bahan uji coba.
5. Setelah jerami itu steril, masukan jerami tersebut kedalam botol kedua lalu
tambahkan air mineral kedalam botol kedua.
6. Lalu simpan di tempat yang terkena sinar matahari
7. Buatlah tabel pengamatan
8. Amatilah selama tujuh hari
3. Percobaan Spallanzani ( Kaldu )
A. Waktu dan Tempat Praktikum
Hari/Tanggal : Jumat, 16 januari 2014
Waktu : 14.00 WIB
Tempat : di dalam salah rumah anggota kelompok 3
B. Alat dan Bahan
- Tujuh tabung reaksi
- Daging ayam
- Pipa I
- Pipa J
- Pipa S
- Air
9

- Sendok
- Panci
- Kompor
Cara Kerja
1. Bersihkan daging yang akan dijadikan kaldu
2. Setelah bersih, potonglah sesuai ukuran yang diinginkan tetapi usahakan tidak
terlalu kecil.
3. Masukan daging yang telah dibersihkan kedalam panci yang telah
dipanaskan, gunanya untuk mensterilkan daging yang akan dibuat kaldu.
4. Tunggu hingga 30 menit sampai warna daging pucat lalu matikan kompor.
5. Setelah itu, angkat daging pisahkan dengan air kaldu dengan menggunakan
alat yang steril.
6. Masukan kaldu dalam tiap tabung dengan ketentuan tabung sebagai berikut:
a. Tabung pertama : Terbuka, tanpa apapun
b. Tabung kedua : Terbuka, tanpa apapun
c. Tabung ketiga : Tutup dengan kain kassa, ikat dengan karet
d. Tabung keempat : Tutup rapi dengan plastic, ikat dengan karet
e. Tabung kelima : Tutup dengan kapas tetapi masukan pipa I
f. Tabung keenam : Tutup dengan kapas tetapi masukan pipa J
g. Tabung ketujuh : Tutup dengan kapas tetapi masukan pipa S
7. Setelah selesaikan, masing-masing tabung disimpan rapi tanpa terkena sinar
matahari secara langsung, lalu amati selama tujuh hari.
10

BAB IV
PEMBAHASAN
A. Percobaan Fransisco Redi (Daging)
HARI TOPLESTERTUTUP KAIN KASA TERBUKA
1 Warna daging segar, tidak berbau, tidak berlendir, tidak ada belatung dan lalat
hinggap.
Warna daging segar, tidak berbau, tidak berlendir, tidak ada
lalat hinggap.
Warna daging segar, tidak berbau, tidak berlendir, ada
lalat hinggap.
2 Warna daging merah, tidak berbau, tidak berlendir, tidak ada beatung dan lalat
hinggap
Warna daging merah, tidak berbau, tidak berlendir, tidak ada
telur, ada lalat hinggap.
Warna daging merah, berbau, tidak berlendir, ada
telur dan lalat hinggap.
3 Warna daging merah, tidak berbau, berlendir, tidak ada belatung dan
lalat hinggap
Warna daging merah, berbau, berlendir, ada
telur, dan ada lalat hinggap
Warna daging merah keabu-abuan, berbau, tidak
berlendir, ada telur dan belatung, dan banyak lalat
hinggap4 Warna daging merah
kecoklatan, sedikit berbau, berlendir, tidak ada belatung dan lalat
hinggap.
Warna daging merah keabu-abuan, berbau, berlendir, ada telur
dan belatung, dan ada lalat hinggap
Warna daging keabu-abuan, sangat bau, tidak berlendir, ada telur dan belatung, dan ada lalat
hinggap5 Warna daging merah
kecoklatan, berbau, berlendir, tidak ada belatung dan lalat
hinggap.
Warna daging keabu-abuan, sangat bau, berlendir, ada telur
dan belatung, dan ada lalat hinggap
Warna daging abu-abu kehitaman, sangat bau,
tidak berlendir, ada telur dan belatung, dan ada lalat
hinggap
Dari hasil pengamatan didapatkan hasil, ternyata pada toples A tidak tumbuh
belatung sama sekali. Sedangkan pada toples B lalat hinggap di atas kasa dan banyak
belatung tumbuh di atas kasa serta ada sedikit yang tumbuh di daging. Pada toples C
lalat hinggap di atas daging dan banyak belatung tumbuh di daging.
11

Pada kondisi toples A, tidak adanya belatung yang tumbuh disebabkan tidak
adannya ruang bagi lalat untuk hinggap karena toples tersebut ditutup rapat.
Sedangkan pada toples B hanya ada sedikit saja belatung yang tumbuh, baik di atas
kasa maupun di dasarnya. Hal ini disebabkan adanya ruang bagi lalat untuk hinggap
dan bereproduksi namun tidak dapat menjangkau dasar daging, dan belatung serta
telur hanya dapat tumbuh diatasnya, dan hanya beberapa yang tumbuh didasarnya.
Dan pada toples C, banyaknya belatung dan lalat yang hinggap disebabkan begitu
luasnya ruang yang terbuka sehingga dengan mudahnya lalat masuk dan
bereproduksi.
B. Percobaan Antoni Van Leowenhoek
toples Keadaan
1 Air sawah + jerami
2 Air mineral + jerami (steril)
Pada percobaan air jerami ini, toples 1 tidak menunjukan perubahan meskipun
dibiarkan beberapa hari. Hal ini disebabkan di dalam air mineral tidak terdapat
mikroorganisme, sedangkan di dalam jerami memang terdapat mikroorganisme dari
habitatnya. Namun, air jerami dalam toples 1 sudah dimatikan dengan cara di sterilkan
sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh.
Sedangkan pada toples 2, di dalam air sawah sudah jelas terdapat
mikroorganisme yang berasal dari habitatnya dan sama halnya dengan jerami. Jerami
yang tidak disterilkan mengandung mikroorganisme yang banyak sehingga reproduksi
mikroorganisme pada toples 2 meningkan.
C. Percobaab Lazzaro Spallanzani (Air Kaldu)
Hari Keadaan tubungI II III IV V VI VII
1 Warna - - - - - - -
Bau - - - - - - -
Endapan - - - - - - -
2 Warna + - - - - - -
Bau - - - - - - -
endapan - - - - - - -
12

3 Warna + - - - - - -
Bau + - - - - - -
endapan - - - - - - -
4 Warna ++ + - - - - -
Bau + + - - - - -
endapan + - - - - - -
5 Warna ++ + + - + - -
Bau ++ + - - + - -
endapan ++ - - - + - -
6 Warna ++ + + - + - -
Bau +++ + + - + - -
endapan +++ + + - + - -
7 Warna +++ ++ + - + + +
Bau +++ ++ + - + + +
endapan +++ ++ + - ++ + +
Keterangan:
Tabung Tidak Disterilkan
Tabung 1 Terbuka
Tabung Disterilkan
Tabung 2 Terbuka
Tabung 3 Kain kasa
Tabung 4 Kapas + plastik
Tabung 5 Pipa I
Tabung 6 Pipa J
Tabung 7 Pipa S
1. Percobaan Spallanzani
Pada tabung pertama dan ke dua (terbuka tidak di steril kan lagi dan di sterilkan) udara
dapat bersirkulasi dengan bebas ke dalam tabung begitu juga serangga dapat masuk
dengan mudah ke dalam tabung. Dari serangga tersebut yang menyimpan telur-telur di
permukaan air kaldu dan udara yang membawa mikroorganisme menimbulkan adanya
belatung di permukaan air kaldu dan air kaldupun warnanya berubah semakin memudar
tetapi pada tabung yang disterilkan warna lebih memudar dan belatung lebih sedikit.
Pada tabung ke tiga dan ke empat (tertutup kain kasa dan tertutup plastik) udara tidak
leluasa masuk ke dalam tabung begitu juga serangga sehingga belatung tidak terdepat
13

belatung tetapi di tabung yang tertutup kain kasa terdapat telur serangga berwarna
hitam. Sedangkan pada tabung kelima, keenam dan ketujuh (ditutup pipa i, j , dan s)
udara mengalami hambatan pada saat masuk ke dalam tabung. Pada pipa s udara
mengalami hambatan yang lebih sulit untuk masuk ke dalam tabung. Sehingga dari
tabung s, j dan i berturut-turut warna air kaldu semakin lebih memudar. Selanjutnya
pada pipa i, j dan s tedapat endapan berwarna putih pada dasar dan permukaan tabung.
2. Percobaan Pasteur
Percobaan kaldu yang di tutup dan dipasang pipa S memiliki perbedaan yang lebih
sedikit dibandingkan yang di pasang pipa I dan J karena hambatannya lebih besar bagi
udara yang akan masuk dan membawa.
BAB V
KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup tidak
muncul begitu saja atau tidak terjadi secara spontan melainkan makhluk
hidup berasal dari makhluk hidup yang sebelumnya sebagaimana para
ilmuwan teori evolusi biogenesis mengatakan:
Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
Makhluk hidup berasal dari telur
Makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya
14

DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, Diah dkk. 2007. BIOLOGI 3. Erlangga : Jakarta
Slamet. 1999. Sains Biologi. Jakarta : Bumi Aksara
Anonim. 2012. Asal Usul Kehidupan http://www.google.co.id
sshttp://id.wikipedia.org/wiki/Evolusi_(istilah
15