makalah askp ca hepar

34
BAB I PENDAHULUAAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling mengancam dalam dunia kesehatan. WHO dalam siaran persnya 3 April 2003 menyatakan bahwa lima besar kanker di dunia adalah kanker paru, kanker payudara, kanker usus besar (colorectal), kanker lambung dan kanker hepar. Pada bulan Nopember 2004 dilaporkan bahwa kanker hepar merupakan kanker dengan pertumbuhan tercepat diantara jenis kanker yang lain di Amerika Serikat (Kerr, 2004). Insidensi kanker hepar di Asia Selatan, Asia Tenggara, China, dan daerah Sub Sahara sendiri lebih tinggi dibandingkan kasus kanker hepar negara industri seperti Amerika (Anonim, 2004). Sel-sel pada hati akan memperbanyak diri untuk menggantikan sel-sel yang rusak karena luka atau karena sudah tua. Seperti proses pembentukan sel lain di dalam tubuh, proses ini juga dikontrol oleh gen-gen tertentu dalam sel. Kanker hati berasal dari satu sel yang mengalami perubahan mekanisme kontrol dalam sel yang mengakibatkan pembelahan sel yang tidak terkontrol. Sel abnormal tersebut akan membentuk jutaan kopi, yang disebut klon. Mereka tidak dapat melakukan fungsi normal sel hati dan terus menerus 1

Upload: surya-akhmad-gazali

Post on 04-Aug-2015

652 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Askp CA Hepar

BAB I

PENDAHULUAAN

A. Latar Belakang

Kanker merupakan salah satu penyakit yang paling mengancam dalam dunia

kesehatan. WHO dalam siaran persnya 3 April 2003 menyatakan bahwa lima besar

kanker di dunia adalah kanker paru, kanker payudara, kanker usus besar (colorectal),

kanker lambung dan kanker hepar. Pada bulan Nopember 2004 dilaporkan bahwa kanker

hepar merupakan kanker dengan pertumbuhan tercepat diantara jenis kanker yang lain di

Amerika Serikat (Kerr, 2004). Insidensi kanker hepar di Asia Selatan, Asia Tenggara,

China, dan daerah Sub Sahara sendiri lebih tinggi dibandingkan kasus kanker hepar

negara industri seperti Amerika (Anonim, 2004).

Sel-sel pada hati akan memperbanyak diri untuk menggantikan sel-sel yang rusak

karena luka atau karena sudah tua. Seperti proses pembentukan sel lain di dalam tubuh,

proses ini juga dikontrol oleh gen-gen tertentu dalam sel. Kanker hati berasal dari satu sel

yang mengalami perubahan mekanisme kontrol dalam sel yang mengakibatkan

pembelahan sel yang tidak terkontrol. Sel abnormal tersebut akan membentuk jutaan

kopi, yang disebut klon. Mereka tidak dapat melakukan fungsi normal sel hati dan terus

menerus memperbanyak diri. Sel-sel tidak normal ini akan membentuk tumor (Anonim,

2004).

Vietnam, Filipina, Malaysia, Singapore negara Asia timur dan Asia tenggara

ataupun sekitarnya merupakan daerah-daerah insiden kanker liver yang tertinggi, pasien

kanker liver ada pada usia setengah baya dan lanjut usia, antara usia 50-60 adalah usia

rentan terjangkit kanker liver. Pada umumnya, pasien kanker liver pria adalah 7- 10 kali

lipat dari pasien kanker liver wanita

1

Page 2: Makalah Askp CA Hepar

B. Tujuaan

1. Mengetahui definisi dari CA Heapar

2. Mengetahui Etiologi CA Hepar

3. Mengetahui Patofisiologi CA Hepar

4. Mengetahui Manifestasi Klinis

5. Mengetahui Penatalaksaan CA Hepar

2

Page 3: Makalah Askp CA Hepar

BAB II

PEMBAHASAN

Asuhan Keperawatan Kanker Hepar

A. KONSEP  DASAR PENYAKIT

1. Definisi Kanker Hepar

Kanker hepar atau kanker hati (hepatocellular carcinoma) adalah suatu kanker yang

timbul dari hati. Ia juga dikenal sebagai kanker hati primer atau hepatoma. Hati

terbentuk dari tipe-tipe sel yang berbeda (contohnya, pembuluh-pembuluh empedu,

pembuluh-pembuluh darah, dan sel-sel penyimpan lemak). Bagaimanapun, sel-sel hati

(hepatocytes) membentuk sampai 80% dari jaringan hati. Jadi, mayoritas dari kanker-

kanker hati primer (lebih dari 90 sampai 95%) timbul dari sel-sel hati dan disebut

kanker hepatoselular (hepatocellular cancer) atau Karsinoma (carcinoma).

Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis hepar

yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilangnya sebagian besar fungsi

hepar.   ( Gips& Willson :1989 )

Kanker hati adalah penyakit gangguan pada hati yang disebabkan karna hepatis kronik

dalam jangka panjang yang menyebabkan gangguan pada fungsi hati. ( Ghofar , Abdul

: 2009 )

Kanker hati berasal dari satu sel yang mengalami perubahan mekanisme kontrol dalam

sel yang mengakibatkan pembelahan sel yang tidak terkontrol. Sel abnormal tersebut

akan membentuk jutaan kopi, yang disebut klon. Mereka tidak dapat melakukan

fungsi normal sel hati dan sel terus menerus memperbanyak diri. Sel-sel tidak normal

ini akan membentuk tumor (Anonim, 2004).

3

Page 4: Makalah Askp CA Hepar

2. Etiologi

Orang yang didiagnosis menderita kanker hati berusia diatas enam puluh tahun. Dari

sebuah survei di Kanada,setiap tahun sekitar 1800 orang didiagnosis menderita kanker

hati, dan separuh lebih adalah lelaki.

Faktor – faktor yang dapat merusak hati dan penyebab kanker hati :

1. Tidur  terlalu malam dan bangun terlalu siang

2. Tidak buang air di pagi hari

3. Pola makan yang terlalu berlebihan

4. Tidak makan pagi

5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat – obatan

6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna,

pemanis buatan.

7. Minyak goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak

goreng saat menggoreng makanan. Jangan mengkonsumsi makanan yang di

goreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.

8. Mengkonsumsi makanan mentah ( sangat matang ) juga menambah beban hati.

Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.

9. Alkohol

10. Keturunan

11. Hepatis B, C

Penyebab dari Ca. Hepar yaitu

Cerosis Hepatis

Virus Hepatitis B dan Hepatitis C

Kontak dengan racun kimia tertentu (misalnya : ninil klorida, arsen)

Kebiasaan merokok

Kebiasaan minum minuman keras (pengguna alkohol)

Aftatoksik atau karsinogen dalam preparat herbal

Nitrosamin

4

Page 5: Makalah Askp CA Hepar

3. Patofisiologi

Berdasarkan etiologi dapat dijelaskan bahwa Virus Hepatitis B dan Hepatitis C,

Kontak dengan racun kimia tertentu (misalnya : ninil klorida, arsen), Kebiasaan

merokok, Kebiasaan minum minuman keras (pengguna alkohol), Aftatoksik atau

karsinogen dalam preparat herbal, dan Nitrosamin dapat menyebabkan terjadinya

peradangan sel hepar.

Beberapa sel tumbuh kembali dan membentuk nodul yang menyebabkan percabangan

pembuluh hepatik dan aliran darah pada porta yang dapat menimbulkan hipertensi

portal. Hipertensi portal terjadi akibat meningkatnya resistensi portal dan aliran darah

portal karena tranmisi dari tekanan arteri hepatik ke sistem portal. Dapat menimbulkan

pemekaran pembuluh vena esofagus, vena rektum superior dan vena kolateral dinding

perut. Keadaan ini dapat menimbulkan perdarahan (hematemesis melena). Perdarahan

yang bersifat masif dapat menyebabkan anemia, perubahan arsitektur vaskuler hati

menyebabkan kongesti vena mesentrika sehingga terjadi penimbunan cairan abnormal

dalam perut (acites) menimbulkan masalah kelebihan volume cairan .

Pada waktu yang bersamaan peradangan sel hepar memacu proses regenerasi sel-sel

hepar secara terus menerus (fibrogenesis) yang mengakibatkan gangguan kemampuan

fungsi hepar yaitu gangguan metabolik protein, yang menyebabkan produksi albumin

menurun (hipoalbuminenia), sehingga tidak dapat mempertahankan tekanan osmotik

koloid. Tekanan osmotik koloid yang rendah mengakibatkan terjadinya acites dan

oedema. Kedua keadaan ini dapat menyebabkan masalah kelebihan volume cairan.

Metabolisme protein menghasilkan produk sampingan berupa amonia bila kadarnya

meningkat dalam darah dapat menimbulkan kerusakan saraf pusat (SSP) yang dapat

menimbulkan rangsangan mual dan ensefalopati hepatik.

Kerusakan sel hepar juga mempengaruhi terganggunya metabolisme karbohidrat. Sel

hati tidak mampu menyimpan glikogen sedangkan pemakaian tetap bahkan meningkat

akibat proses radang, menyebabkan depot glikogen di hati menurun. Kurangnya

asupan (perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan) akibat anoreksia menyebabkan

5

Page 6: Makalah Askp CA Hepar

turunnya produksi energi sehingga timbul gejala lemas, perasaan sepat lelah yang

dapat mengganggu aktivitas. Peradangan hati menyebabkan pembesaran pada hati

yang menimbulkan nyari. Nyeri yang tidak dapat ditoleransi menimbulkan penurunan

nafsu makan, asupan berkurang menyebabkan kebutuhan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh.

Berdasarkan sumber lain fatofisiologi Ca. Hepar ada yang menjelaskan bahwa :

1. Hepatoma 75 % berasal dari Sirosis hati yang lama / menahun. Khususnya yang

disebabkan oleh alkoholik dan post nekrotik.

2. Pedoman diagnostik yang paling penting adalah terjadinya kerusakan yang tidak

dapat dijelaskan sebabnya. Pada penderita sirosis hati yang disertai pembesaran

hati mendadak.

3. Tumor hati yang paling sering adalah metastase tumor ganas dari tempat lain.

Matastase ke hati dapat terdeteksi pada lebih dari 50 % kematian akibat kanker.

Hal ini benar, khususnya untuk keganasan pada saluran pencernaan, tetapi banyak

tumor lain juga memperlihatkan kecenderungan untuk bermestatase ke hati,

misalnya kanker payudara, paru-paru, uterus, dan pankreas.

4. Diagnosa sulit ditentukan, sebab tumor biasanya tidak diketahui sampai

penyebaran tumor yang sangat luas, sehingga tidak dapat dilakukan reseksi lokal

lagi.

4. Patologi

a. Ada 3 type :

1) Type masif – tumor tunggal di lobus kanan.

2) Type Nodule – tumor multiple kecil-kecil dalam ukuran yang tidak sama.

3) Type difus – secara makroskpis sukar ditentukan daerah massa tumor.

b. Penyebarannya :

1) Intrahepatal.

2) Ekstrahepatal.

5. Manifestasi Klinis

6

Page 7: Makalah Askp CA Hepar

Manifestasi dini penyakit keganasan pada hati mencakup tanda-tanda dan gejala

seperti :

a. Gangguan nutrisi : penurunan berat badan yang baru saja terjadi, kehilangan

kekuatan, anoreksia, dan anemia.

b. Nyeri abdomen

c. Pembesaran hati yang cepat

d. Pada pemeriksaan fisik, palpasi teraba permukaan hati yang ireguler

1. Gejala ikterus, terjadi jika saluran empedu yang besar tersumbat oleh tekanan

nodul malignan dalam hilus hati.

2. Acites timbul setelah nodul tersumbat vena porta atau bila jaringan tumor

tertanam dalam rongga peritoneal.

6. Pemeriksaan

a. Laboratorium:

1) Darah Lengkap : Hb/Ht dan sel darah merah (SDM) mungkin menurun karena

perdarahan kerusakan SDM dan anemia terlihat dengan hipersplenisme dan

defisit besi leukopenia mungkin ada sebagai akibat hipersplenisme.

2) Bilirubin serum : meningkat karena gangguan seluler, ketidak mampuan hati

untuk menkonjugasi atau obstruksi bilier.

3) AST (SGOT) / ALT (SGPT), LDH : meningkat karena kerusakan seluler dan

mengeluarkan enzim.

4) Alkali fosfatase : meningkat karena penurunan ekskresi.

500 mg/dl, HbsAg positf dalam serum, Kalium, Kalsium.≥ Darah lengkap ;

SGOT, SGPT, LDH, CPK, Alkali Fostatase.

AST / SGOT  meningkat  Nn ( 10 – 40 unit (4,8 -19 U/L)

ALT / SGPT   meningkat  Nn ( 5 – 35 unit (2,4 – 17 U/L)

LDH  meningkat   Nn (165 – 400 unit (80 – 192 U/L)

Alkali Fostatase meningkat Nn ( 2 -5 unit (20 – 90  IU/L)

Albumin menurun  Nn ( 3,5 – 5,5 g/dl (35-55 g/L)

7

Page 8: Makalah Askp CA Hepar

Globulin meningkat Nn ( 1,5 – 3,0 g/dl (15-30g/L)

b. Radiologi :

Ultrasonografi (USG), CT-Scan, Thorak foto, Arteriography, MRI. Dan

Laparoskopi

Pemeriksaan barium esofagus : Menunjukkan peningkatan tekanan portal.

Foto rongent abdomen : Pada penderita kanker hati akan terlihat perubahan

ukuran hati.

Arteriografi pembuluh darah seliaka : Untuk melihat hati dan pankreas.

Laparoskopi :  Melihat perbedaan permukaan hati antara lobus kanan dengan

kiri sehingga jika ada kelainan akan terlihat jelas.

Biobsi hati :  Menentukan perubahan anatomis pada jaringan hati

Ultrasonografi : Memperlihatkan ukuran – ukuran organ abdomen

7. Penatalaksanaan

Pengobatan

Pengobatan yang telah dilakukan sampai saat ini adalah dengan kemoterapi dengan

obat sitostatik seperti 5-Fluorourasil secara intra arterial, embolisasi, radioimunoterapi

dan pembedahan. Pasien yang tidak menjalani terapi biasanya meninggal dalam

jangka 3-4 bulan, sedangkan pasien yang diterapi mungkin dapat hidup 6-18 bulan

jika terapi berjalan dengan baik (Anonim, 2001). Salah satu cara yang efektif untuk

menurunkan kekerapan kanker hepar adalah dengan imunisasi Hepatitis B. Negara

yang program imunisasi Hepatitis B berjalan baik terbukti kekerapan kanker hepar

menurun dengan nyata (Anonim, 2003).

a. Penatalaksanaan Non Bedah

Penatalaksanaan atau terapi ini hanya dapat memperpanjang kelangsungan hidup

pasien dan memperbaiki kualitas hidupnya dengan cara mengurangi rasa nyeri

serta gangguan rasa nyaman, namun efek utamanya masih bersifat paliatif.

Penatalaksanaan non bedah ini seperti :

8

Page 9: Makalah Askp CA Hepar

1) Terapi Radiasi

2) Kemoterapi

b. Penatalaksanaan Bedah

1) Lobektomi hati

2) Transplantasi hati

8. Prognosa

Tumor ganas liver memiliki prognosa yang jelek dapat terjadi perdarahan dan

akhirnya kematian. Dan proses ini berlangsung antara 5-6 bulan atau beberapa tahun

B. MANAJEMEN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN

Pengkajian adalah tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu

prosesyang sistematis dalam pengumpulan data untuk mengevaluasi dan

mengidentifikasi status kesehatan pasien (Iyer et.al., 1996 dalam Nursalam, 2001 :

17).

Dalam pengumpulan data ada 2 tipe data yang ada pada pengkajian yaitu data

subyektif dan data obyektif (Nursalam, 2001 : 19).

Data Subyektif adalah data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu pendapat

terhadap suatu situasi dan kejadian. Data subyektif sering didapatkan dari riwayat

keperawatan termasuk persepsi pasien, perasaan dan ide tentang status kesehatan

(Nursalam, 2001 : 19).

Data Subyektif yang biasanya muncul pada pengkajian dengan Ca. Hepar adalah

Keluhan berupa nyeri abdomen, kelemahan dan penurunan berat badan, anoreksia,

rasa penuh setelah makan terkadang disertai muntah dan mual. Bila ada metastasis ke

tulang penderita mengeluh nyeri tulang.

Data Obyektif adalah dan diukurata yang dapat diobservasi dan diukur (Iyer, et.al.,

1996, dalam Nursalam, 2001 : 19). Data Obyektif yang dapat dikaji pada pasien

9

Page 10: Makalah Askp CA Hepar

dengan Ca. Hepar adalah : penurunan tonus otot, distensi abdomen (hepatomegali,

Splenomegali, asites), penurunan BB atau peningkatan (cairan), edema, kulit kering,

ikterik, ensefalopati hepatik, takipnea, demam, hipoksia, pernapasan dangkal,

perubahan mental, ekspansi paru terbatas, peningkatan suhu tubuh, dan sebagainya.

Pada pemeriksaan fisik bisa didapatkan :

a. Ascites

b. Ikterus

c. Hipoalbuminemia

d. Splenomegali, Spider nevi, Eritoma palmaris, Edema.

Secara umum pengkajian Keperawatan pada klien dengan kasus kanker hati, meliputi

a. Gangguan metabolism

b. Perdarahan

c. Asites

d. Edema

e. Hipoproteinemia

f. Jaundice/icterus

g. Komplikasi endokrin

h. Aktivitas terganggu akibat pengobatan

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa yang dapat muncul pada pasien dengan Ca. Hepar yaitu :

1. Tidak seimbangan nutrisi berhubungan dengan anoreksia, mual, gangguan

absorbsi, metabolisme vitamin di hati.

2. Nyeri berhubungan dengan tegangnya dinding perut ( asites ).

3. Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara suplai O2 dengan kebutuhan

4. Resiko terjadinya gangguan integritas kulit berhubungan dengan pruritus,edema

dan asites

5. RENCANAAN KEPERAWATAN

10

Page 11: Makalah Askp CA Hepar

Rencana keperawatan merupakan langkah ketiga dalam proses keperawatan yang

terdiri dari tiga tahap yaitu menetapkan prioritas diagnosa keperawatan, menentukan

tujuan dan merumuskan intervensi keperawatan.

Adapun rencana keperawatan pada pasien dengan Ca. Hepar adalah.

a. Tidak seimbangan nutrisi berhubungan dengan anoreksia, mual, gangguan

absorbsi, metabolisme vitamin di hati.

Tujuan :

1) Mendemontrasikan BB stabil, penembahan BB progresif kearah tujuan dgn   

normalisasi nilai laboratorium dan batas tanda-tanda malnutrisi

2) Penanggulangan pemahaman pengaruh individual pd masukan adekuat .

Intervensi :

1) Pantau masukan makanan setiap hari, beri pasein buku harian tentang maka sesuai

Indikasi

2) Dorong pasien utk makan deit tinggi kalori kaya protein dg masukan cairan     

adekuat.

3) Dorong penggunaan suplemen dan makanan sering / lebih sedikit yg dibagi bagi

selamasehari.

Berikan antiemetik pada jadwal reguler sebelum / selama dan setelah pemberian

agent antineoplastik yang sesuai .

Rasional :

1) Keefektifan penilaian diet individual dalam penghilangan mual pascaterapi,

Pasien harus mencoba untuk menemukan solusi/kombinasi terbaik.

2) Kebutuhan jaringan metabolek ditingkatkan begitu juga cairan ( untuk

menghilangkan produksi sisa ). Suplemen dapat memainkan peranan penting dlm

mempertahankan masukan kalori dan protein adekuat.

11

Page 12: Makalah Askp CA Hepar

3) Mual/muntah paling menurunkan kemampuan dan efek samping psikologis

kemoterapi yang menimbulkan stess.

b. Nyeri berhubungan dengan tegangnya dinding perut ( asites )

Tujuan :

1) Mendemontrasikan penggunaan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan

sesuai indikasi nyeri.

2) Melaporkan penghilangan nyeri maksimal / kontrol dengan pengaruh minimal 

pada AKS

Intervensi :

1) Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi , frekwensi, durasi dan intensitas ( 0-10 )

dan tindakan penghilang rasa nyeri misalkan berikan posisi yang duduk tengkurap

dengan dialas bantal pada daerah antara perut dan dada.

2) Berikan tindakan kenyamanan dasar misalnya reposisi, gosok punggung.

3) Kaji tingkat nyeri / kontrol nilai

Rasional :

1) memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan / keefektifan intervensi

2) meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatian

3) kontrol nyeri maksimum dengan pengaruh minimum pada AKS.

c. Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara suplai O2 dengan

kebutuhan

Tujuan :

1. Dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan tubuh.

Intervensi :

12

Page 13: Makalah Askp CA Hepar

1. Dorong pasein untuk melakukan apa saja bila mungkin, misalnya mandi, bangun

dari kursi/ tempat tidur, berjalan. Tingkatkan aktivitas sesuai kemampuan.

2. Pantau respon fisiologi terhadap aktivitas misalnya; perubahan pada TD/ frekuensi

jantung / pernapasan.

3. Beri oksigen sesuai indikasi

Rasional :

1. Meningkatkan kekuatan / stamina dan memampukan pasein menjadi lebih aktif

tanpa kelelahan yang berarti.

2. Teloransi sangat tergantung pada tahap proses penyakit, status nutrisi,

keseimbnagan cairan dan reaksi terhadap aturan terapeutik.

3. Adanya hifoksia menurunkan kesediaan O2 untuk ambilan seluler dan             

memperberat keletihan.

d. Resiko terjadinya gangguan integritas kulit berhubungan dengan

pruritus,edema dan asites

Tujuan :

1. Mengedentifikasi fiksi intervensi yang tepat untuk kondisi kusus.

2. Berpartisipasi dalam tehnik untuk mencegah komplikasi / meningkatkan

penyembuhan

Intervensi :

1. Kaji kulit terhadap efek samping terapi kanker. Perhatikan kerusakan atau

perlambatan penyembuhan

2. Mandikan dengan air hangat dan sabun

3. Dorong pasien untuk menghindari menggaruk dan menepuk kulit yang kering dari

pada menggaruk.

4. Balikkan / ubah posisi dengan sering

5. Anjurkan pasein untuk menghindari krim kulit apapun ,salep dan bedak kecuali

seijin dokter

13

Page 14: Makalah Askp CA Hepar

Rasional :

1. Efek kemerahan atau reaksi radiasi dapat terjadi dalam area radiasi dapat terjadi

dalam area radiasi. Deskuamasi kering dan deskuamasi kering,ulserasi.

2. Mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit.

3. Membantu mencegah friksi atau trauma fisik.

4. Untuk meningkatkan sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit/ jaringan yang

tidak perlu.

5. Dapat meningkatkan iritasi atau reaksi secara nyata.

4.PELAKSANAAN

Pelaksanaan merupakan langkah keempat dari proses keperawatan dan merupaka

wujud nyata dari rencana keperawatan yang bertujuan memenuhi kebutuhan pasien

akan keperawatan dengan melaksanakan kegiatan – kegiatan sesuai dengan alternatif

tindakan yang telah direncanakan. Pelaksanaan keperawatan sebagai data untuk

rencana keperawatan.

5.EVALUASI

Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam keperawatan untuk menilai pencapaian

tujuan. Berdasarkan analisis, jika tujuan belum tercapai maka dilakukan perencanaan

selanjutnya (P) sebagai berikut :

1. Rencana dilanjutkan yang artinya diagnosa tetap berlaku, tujuan atau intervensi

masih memadai.

2. Direvisi yang artinya diagnosa tetap berlaku, tujuan atau intervensi perlu direvisi.

3. Diagnosa keperawatan atau kemungkinan menjadi aktual atau bahkan

disingkirkan (untuk diagnosa kemungkinan). Jika diagnosa menjadi aktual maka

dibutuhkan perencanaan baru sehinggadalam planning (P) diuraikan perencanaan

yang dimaksud.

4. Tujuan tercapai maka perencanaan selanjutnya tidak perludilanjutkan, tidak perlu

direvisi dan tidak perlu perencanaan baru.

14

Page 15: Makalah Askp CA Hepar

5. Rencana semula dipakai lagi, jika dalam analisis ditentukan bahwa masalah atau

diagnosa yang telah teratasi terjadi kembali.

Asuhan Keperawatan Pada pasien Ny. Adengan gangguan ca hepar

Identitas klien1. Biodata

Nama : Ny A

Umur : 58 tahun

Alamat : ds. suranenggala

Pekerjaan : Petani

Agama : Islam

Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia

Status : Kawin

Tanggal pengkajian : 25 juli 2011

Dx. Medis : Ca Hepar

a.       Keluhan utama Klien merasa nyeri pada bagian perut sebelah kiri.

b.      Riwayat masuk RSKlien datang melalui IGD pada jam 09.00 WIB tanggal 23 juli 2011 dengan keluhan nyeri di bagian perut sebelah kiri dengan skala 4, disertai mual sehingga tidak nafsu makan, lemas, klien mengatakan nyeri nya seperti ditusuk-tusuk, klien merasa nyeri sejak 3 hari yang lalu.

c.       Riwayat kesehatan masa laluklien tidak pernah menderita penyakit tersebut.

d.      Riwayat penyakit keluargaDari teluarga tidak ada yang menderita penyakit tersebut

2.      Kebutuhan dasara.       Aktivitas

Gejala:  Kelemahan,keletihan/kelelahan  Perubahan pola istiraahat (tidur)b.      SirkulasiTanda:         Dapat terjadi perubahan denyut nadi.

15

Page 16: Makalah Askp CA Hepar

Gejala:         Palpitasi,nyeri dada pada aktifitas

c.       Integritas egoGejala:         Faktor stres         Masalah terhadap perubahan penampilan         Menyangkal diagnosis

d.      EliminasiGejala:         Perubahan dapekasi

e.       Makanan/cairanGejala:         Kebiasaan diit buruk         Anoreksia         Intoleransi makanan

f.       Nyeri/ketidaknyamananGejala:         Neri bervariasi tergantung prosses penyakit

g.      KeamananGejala:         Komplikasi pembedahan

h.      Interaksi sosialGejala         Lemahnya sistem pendukung

3.      Pemeriksaan fisik

1) Kepala : Hematom (-), tidak ada tanda-tanda trauma atau luka.2) Mata : mata kanan kiri tampak simetris,konjungtiva an anemis3) Telinga : pendengaran baik, simetris, tidak ada nyeri tekan, dan

tidak ada serumen4) Hidung : tidak ada nyeri tekan, tidak ada kotoran, simetris5) Mulut & tenggorokan :

-          Bentuk mulut : simetris-          Stomatitis : tidak ada-          Gigi : tidak ada caries-          Lidah : kotor, bisa membedakan bermacam-macam rasa (manis,asam,asin,pahit)

6) Leher : ada benjolan, tidak ada tanda-tanda trauma, tidak ada pembesarankelenjar limfonodi, tidak ada tanda peradangan

7) Bahu : simestris8) Dada : simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada kotoran9) Perut : nyeri tekan pada perut bagian kiri, dengan skala 410) Genetalia dan RektumKlien mengatakan tidak ada kelainan pada daerah genetalia

dan rectum

16

Page 17: Makalah Askp CA Hepar

11) Ekstermitas Atas: Kekuatan otot kurang di tandai dengan klien lemah dalam aktifitas. Turgor kulitnya keriput.

Bawah: Kekuatan otot kurang,di tandai dengan klien lemah dalam melakukan aktifitas, tidak ada edema.

Pemeriksaan penunjang

Jenis pemeriksaan hasil Nilai normal

Glukosa 50 mg/dl 70-110 mg/dl

Kreanin 0,4 mg/dl 0,5-1,5 mg/dl

Kolesterol 240 mg/dl <200 mg/dl

Lipoprotein 300 mg/dl 400-800 mg/dl

Trigliserida 25 mg/dl 40-190 mg/dl

Asam urat 2,8 mg/dl 2,8-6,8 mg/dl

Merkaptopurin 200 mg/24 jam 250-500 mg/24 jam

Albumin 3,0 g/dl 3,5-5,0 g/dl

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah1 Do :

-klien tampak lemah-Klien tampak pucat-BB pasien menurun 2kg (bb awal 59 kg)-klien anoreksia-lila: <23,5 cmDs:-klien mengatakan kurang nafsu makan-terasa mual bila makan

Fungsi hepar tergangguê

Fungsi metabolicterganggu

êGangguan system pencernaan

(mual)

Nutrisi kurang dari kebutuhan

2 Ds:-klien mengatakan nyeri pada perut bagian kiri-klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk

Do:-klien terlihat meringis menahan sakit-Klien tampak lemah-skala nyeri 4

Pembesaran hepar & limpaê

Gerakan peristaltisê

Nyeri

Gangguan rasa nyaman nyeri

17

Page 18: Makalah Askp CA Hepar

-TTVT: 140/90 mmHgR: 30x/mntS: 36ºCP: 92x/mnt

3 Ds:-klien mengeluh lemas tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya

Do:-klien terlihat lemas-kliem terlihat dibantu oleh keluarganya dalam melakukan aktifitas

Ca. Heparê

Anoreksiaê

Mualê

Tidak nafsu makanê

Nutrisi kurang dari kebutuhanê

Kelemahanê

Intoleransi aktivitas

Intoleransi aktifitas

Diagnosa Keperawatan1.      Nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual muntah dan anoreksia2.      Gangguan rasa nyaman nyeri b.d adanya pembesaran pada daerah hepar3.      Intoleransi aktifitas b.d kelemahan fisik

Rencana tindakan keperawatanNo Dx Tujuan Intervensi Rasional1 nutrisi kurang

dari kebutuhan b.d anoreksia, mual, muntahDitandai dgn:

Do :-klien tampak lemah-Klien tampak pucat-BB pasien menurun 2kg (bb awal 59 kg)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 dgn criteria:-klien tidak mengeluh mual-nafsu makan klien meningkat

1.    Kaji status nutrisi klien

2.    Hidangkan makanan dalam porsi kecil dan hangat

3.    Berikan makanan

1.      Untuk mengetahui keadaan klien

2.      Dengan memberikan makanan dalam porsi kecil diharapkan nutrisi akan terpenuhi dan makanan yang hangat dapat menambah nafsu makan klien

3.      Untuk menghindari rasa

18

Page 19: Makalah Askp CA Hepar

-klien anoreksia

Ds:-klien mengatakan kurang nafsu makan-terasa mual bila makan-lila: <23,5cm

sedikit dalam frekuensi sering

4.    Kolaborasi pemberian anti emetic (anti mual)

mual

4. mengurangi mual dan memenuhi kebutuhan serta membantu dalam proses pemyembuhan

2 Gangguan rasa nyaman nyeri b.d adanya pembesaran pada daerah hepar.Ditandai dengan:

Ds:-klien mengatakan nyeri pada perut bagian kiri-klien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk

Do:-klien terlihat meringis menahan sakit-Klien tampak lemah-TTVT: 140/90 mmHgR: 30x/mntS: 36ºCP: 92x/mnt

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, rasa nyeri teratasi dgn kriteria :

-klien merasa sedikit nyaman

-skala nyeri berkurang menjadi 2

1. . latih klien melakukan teknik relaksasi dgn nafas dalam

2. Kaji sifat dan skala nyeri

3. alihkan perhatian klien thd nyeri dgn ngobrol

4. kolaborasi dgn dokter utk pemberian analgetik

1. teknik relaksasi dgn nafas dalam dapat mengurangi relaksasi nyeri

2. untuk mengtahui keadaan nyeri yg di rasakan

3. dgn mengalihkan perhatian klien tdk berfokus pd nyeri

4. mengurangi intabilitas traktur gastrointestital dan nyeri serta gangguan rasa nyaman pada abdomen

3 Intoleransi aktifitas b.d kelemahan fisikDitandai dgn:Ds:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam,aktifitas

1.  kaji aktivitas klien

2. Sediakan waktu istirahat yang cukup

1. mengetahui kebutuhan aktivitas klien

2. istirahat akan memberikan energy yang

19

Page 20: Makalah Askp CA Hepar

-klien mengeluh lemas tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya

Do:-klien terlihat lemas-kliem terlihat dibantu oleh keluarganya dalam melakukan aktifitas

terpenuhi dgn criteria:

-klien Dapat melakukan aktivitas sesuai kemampuan tubuh.-klien tidak mengeluh lemah

3. bantu klien dalam beraktivitas

cukup untuk beraktivitas ringan dan dapat membantu proses penyembuhan

3. dgn bantuan perawat/keluarga aktivitas klien memiliki sedikit resiko injuri

Implementasi dan evaluasi

Dx Tanggal & waktu Implementasi Evaluasi paraf1 25-06-2011

09:00 WIBT: mendiskusikan jenis makanan yg disukai R:-klien menyukai nasi,sayur, bubur ayam-klien mengatakan kurang suka terhadap makanan yang disajikan RS

T: menghidangkan makanan dalam porsi kecil dan hangatR: klien hanya menghabiskan ¼ porsi makanan yg disediakan

T: Menganjurkan pada klien utk makan sedikit tapi seringR: klien mengerti dan mau melakukannya

T: melakukan hasil kolaborasi:memberikan injeksi obat mual R: Klien mau diberikan obat

Tanggal : 25-6-2011Jam :19:30 WIB

S: klien mengatakan mual berkurang, nafsu makan meningkat

O: klien menghabiskan 1 porsi makanan yang disajikan

A: masalah teratasi sebagian

P: tindakan dilanjutkan

2 26-6-201108:00 WIB

T: melatih klien melakukan teknik relaksasi nafas dalam

Tanggal : 26-6-2011Jam: 19:30 WIB

20

Page 21: Makalah Askp CA Hepar

R: klien mengerti dan mau melakukan relaksasi nafas dalam

T: mengkaji sifat dan skala nyeriR: -sifat nyeri tekan seperti ditusuk-skala nyeri 4 (nyeri mengganggu)

T: menganjurkan kpd klien utk mengalihkan perhatian dgn cara banyak ngobrol dgn keluarga ataupun dgn penunggu pasien yg lainnya, supaya tdk berfokus pd nyeriR: klien mengatakan mau melakukan sambil tersenyum

T: kolaborasi dgn dokter untuk pemberian obat anti nyeriR: klien mau diberikan obat lewat selang infuse-tidak da efek samping yang disarankan misalnya alergi, mengantuk dan pusing

S: klien mengatakan nyeri pada abdomen bagian kiri berkurang

O: -klien tampak bisa duduk-skala nyeri 2-klien tidak terlihat meringis

A: masalah teratasi sebagian

P: intervensi dilanjutkan

3 27-6-201109:00 WIB

T: menganjurkan untuk lebih banyak beraktivitasR: klien tampak tidur

T:menyediakan waktu istirahat yang cukupR: mata klien tdk terlihat kemerahan dan lesu

T: membantu klien dlm beraktivitas (libatkan keluarga)R: klien tdk mengalami injuri selama melakukan aktivitas

Tanggal : 27-6-2011Jam : 20:00 WIB

S: -klien mengatakan lebih mudah beraktivitas karena dibantu keluarga-klien menyatakan tubuhnya tdk merasakan lemas yang berlebihan

O: -klien tdk mengalami injuri selama melakukan aktivitas-klien mulai bisa beraktivitas secara bertahap dgn bantuan perawat atau keluarga

A: masalah teratasisebagian

P: intervensi dilanjutkan

21

Page 22: Makalah Askp CA Hepar

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1) Kanker hati adalah penyakit kronis pada hepar dengan inflamasi dan fibrosis

hepar yang mengakibatkan distorsi struktur hepar dan hilangnya sebagian besar

fungsi hepar.   ( Gips& Willson :1989 )

2) Penyebab dari Ca. Hepar yaitu

Cerosis Hepatis+

Virus Hepatitis B dan Hepatitis C

Kontak dengan racun kimia tertentu (misalnya : ninil klorida, arsen)

Kebiasaan merokok

Kebiasaan minum minuman keras (pengguna alkohol)

Aftatoksik atau karsinogen dalam preparat herbal

Nitrosamin

3) Gangguan nutrisi : penurunan berat badan yang baru saja terjadi, kehilangan

kekuatan, anoreksia, dan anemia. Nyeri abdomen

4) Pada waktu yang bersamaan peradangan sel hepar memacu proses regenerasi sel-

sel hepar secara terus menerus (fibrogenesis) yang mengakibatkan gangguan

kemampuan fungsi hepar yaitu gangguan metabolik protein, yang menyebabkan

produksi albumin menurun (hipoalbuminenia), sehingga tidak dapat

mempertahankan tekanan osmotik koloid. Tekanan osmotik koloid yang rendah

mengakibatkan terjadinya acites dan oedema. Kedua keadaan ini dapat

menyebabkan masalah kelebihan volume cairan. Metabolisme protein

menghasilkan produk sampingan berupa amonia bila kadarnya meningkat dalam

darah dapat menimbulkan kerusakan saraf pusat (SSP) yang dapat menimbulkan

rangsangan mual dan ensefalopati hepatik

22

Page 23: Makalah Askp CA Hepar

5) ). Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan kekerapan kanker hepar adalah

dengan imunisasi Hepatitis B. Negara yang program imunisasi Hepatitis B

berjalan baik terbukti kekerapan kanker hepar menurun dengan nyata (Anonim,

2003)

B. Saran

Di harapkan pada para pembaca tidak hanya berpatokan pada makalah ini saja akan tetapi

diharapkan pada para pembaca untuk bisa mencari referensi yang lain, yang ada kaitanya

dengan masalah asuhan keperawatan pada ca hepar.

23

Page 24: Makalah Askp CA Hepar

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilynn E., 1999, Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan

Pendokumentasian Perawatan Pasien, Edisi 3, EGC : Jakarta

Inayah, Iin, 2004, Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Pencernaan,

Edisi 1, Salemba Medika : Jakarta

Nursalam, 2001, Proses dan Dokumentasi Keperawatan : Konsep dan Praktek, Edisi 1, Salemba

Medika : Jakarta

Smeltzer, Suzanne C., 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah Brunner dan Suddarth,

Edisi 8, EGC : Jakarta

24