makalah analisa factory outlet di kemang

31
Analisis Penerapan Metode Project Management Dalam Perencanaan Proyek Kontruksi Pada Pembangunan XXX Factory Outlet di Kemang LAPORAN PRAKTIKUM LAB. ANALISA KUANTITATIF BISNIS/ METODE KUANTITATIF BISNIS (Pilih sesuai dengan matakuliah yang sedang Anda ambil) Oleh : <<Nama Peserta>> Kelas : Ruang : Management Laboratory

Upload: 08999575874

Post on 09-Feb-2016

286 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

makalah analisa, analisis, factory outlet

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

Analisis Penerapan Metode Project Management Dalam

Perencanaan Proyek Kontruksi Pada Pembangunan XXX

Factory Outlet di Kemang

LAPORAN PRAKTIKUM

LAB. ANALISA KUANTITATIF BISNIS/ METODE

KUANTITATIF BISNIS (Pilih sesuai dengan matakuliah yang sedang Anda ambil)

Oleh :

<<Nama Peserta>>

Kelas :

Ruang :

Management Laboratory

Bina Nusantara University

Jakarta

Page 2: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

2013

Lembar Penilaian LaporanSchool of Business Management

Jurusan Manajemen Bina Nusantara

MatakuliahKd. Matakuliah : J1186 / J0232Nama Mk : Lab AKB / MKBTopik :

AsistenKode Asisten : Nama Asisten :

MahasiswaNIM :Nama :Judul Laporan :

Penilaian

Kriteria Bobot Nilai *)

Pendahuluan 20%Landasan Teori 20%Analisis dan Interpretasi Data 40%Simpulan dan Saran 10%Sinkronisasi 10%

Total 100%

Jakarta, ……………………………

__________________________(Korektor)

Page 3: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

vi

Page 4: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang sedalam-dalamnya atas nikmat dan karunia Tuhan, sehingga

Laporan Praktikum Lan Analisa Bisnis Kuantitatif yang berjudul ‘Analisis Penerapan

Metode Project Management Dalam Perencanaan Proyek Kontruksi Pada

Pembangunan Salon Cristopher di Bogor’ dapat selesai tepat pada waktunya. Terima

kasih dan penghargaan setinggi-tingginya juga penulis sampaikan kepada:

- Pihak Lab. Manajemen

- Nama Asisten yang mengajar

- pihak Perusahaan / lembaga tempat penelitian berlangsung (bila ada).

- dan pihak yang secara langsung membantu dalam proses penelitian dan

penulisan

Jakarta, ………………………………

Penyusun,

[nama penyusun]

Page 5: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

v

DAFTAR ISI

Halama

n

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI v

DAFTAR TABEL (jika ada) dst-nya

DAFTAR GAMBAR (jika ada)

Bab 1 . PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Identifikasi Masalah 2

1.3 Tujuan 3

1.4 Manfaat 4

1.5. Metodologi Penelitian dst-nya

Bab 2. Landasan Teori

2.1 xxxxxxxxxxxxxxxxxxx

2.2 xxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Dst

Bab 3. Analisis dan Interpretasi Data

3.1 xxxxxxxxxxxxxxxxxxx

3.2 xxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Dst

Bab 4. SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

4.2 Saran

Daftar Pustaka

Lampiran (jika ada)

Page 6: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

Halaman Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Halama

n

Tabel x.yy xxxxxxxxx- judul tabel -

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

n

Tabel x.yy xxxxxxxxx- judul tabel -

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

n

Tabel x.yy xxxxxxxxx- judul tabel -

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

n

Tabel x.yy xxxxxxxxx- judul tabel -

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

n

Tabel x.yy xxxxxxxxx- judul tabel -

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

n

Catatan :

Nomor Tabel mempunyai format sbb :

Page 7: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

Tabel x.yy ( x = nomor bab, dan yy = nomor urut tabel dalam bab tsb)

Contoh : Tabel 3.1 (artinya tabel dalam bab 3 urutan ke-satu)

Ingat !, di dalam isi LAPORAN anda (bab 1 s/d 5) , penulisan nomor Tabel dan

judul tabel diletakkan di ATAS tabel dan di bagian bawah tabel diberi

SUMBER DATA TABEL

Page 8: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

Halaman Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Halama

n

Gambar

x.yy

xxxxxxxxx- judul Gambar -

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

n

Gambar

x.yy

xxxxxxxxx- judul Gambar -

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

n

Gambar

x.yy

xxxxxxxxx- judul Gambar -

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

n

Gambar

x.yy

xxxxxxxxx- judul Gambar -

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

n

Gambar

x.yy

xxxxxxxxx- judul Gambar -

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

n

Catatan :

Nomor Gambar mempunyai format sbb :

Gambar x.yy ( x = nomor bab, dan yy = nomor urut Gambar dalam bab tsb)

Page 9: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

Contoh : Gambar 3.1 (artinya Gambar dalam bab 3 urutan ke-satu)

Ingat ! , di dalam isi LAPORAN (bab 1 s/d 4) anda, penulisan nomor Gambar

dan Judul Gambar diletakkan di bagian BAWAH gambar dan di bagian

bawah sebelah kiri diberi SUMBER GAMBAR.

Page 10: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

Petunjuk Menggunakan Template Ini

1. Perhatikan hal berikut :

a. Baca dulu penjelasan (ditulis pakai warna biru) untuk masing-

masing dokumen yang akan dibuat

b. Mulailah menulis seperti yang diminta dari penjelasan

c. Ketiklah tulisan anda mulai dari tanda [mulailah dari sini ]

atau yang bertanda << >>

2. Jangan mengubah format Font

3. Tambahkan nomor halaman pada dokumen Bab 1 ini

Nomor halaman yang berisi judul Bab I ini (yaitu halaman 1)

dituliskan pada bagian TENGAH BAWAH halaman, sedangkan

nomor halaman berikutnya (halaman 2 dst) diletakkan pada

bagian KANAN ATAS halaman.

4. Jika sudah selesai, maka bagian penjelasan yang berwarna biru bisa

anda delete

5. Jika sudah selesai maka bisa anda cetak

6. Jika ada masalah teknis atas template ini, anda dapat menghubungi

pihak LAB MANAJEMEN ATAU ASISTEN ANDA.

Selamat menyusun

Page 11: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Proyek dikatakan berhasil apabila tepat waktu dan tepat anggaran, dan dikatakan

gagal apabila terlambat atau anggaran proyek membengkak. Keterlambatan

pada proyek dapat disebabkan ketidakproduktifan elemen-elemen yang terlibat

dalam pelaksanaan proyek, yang

pada akhirnya tidak dapat memberi nilai tambah pada produk akhir atau lebih

dikenal dengan istilah Non Value-Adding Activities (waste).

Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut diperlukan perbaikan perencanaan

dengan menggunakan pendekatan Lean project management (LPM), yang

didalamnya dilakukan pengidentifikasian waste, resiko dan estimasi kebutuhan

proyek (waktu, sumber daya, dan biaya).

XXX Factory Outlet, adalah factory outlet pertama yang akan didirikan di Kemang.

XXX Factory Outlet sudah tersebar luar di DKI Jakarta, sudah terdapat 10 outlet.

Karena di daerah Kemang belum terdapat factory outlet oleh karena itu penulis

membuat rancangan proyek management dalam pembuatan konstruksi XXX

Factory.

Metode yang akan digunakan untuk menganalisis pembuatan konstruksi usaha ni

adalah metode Project Management. Oleh karena itulah penulis memilih judul

Page 12: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

laporan ‘Analisis Penerapan Metode Project Management Dalam Perencanaan

Proyek Kontruksi Pada Pembangunan XXX Factory Outlet di Kemang’

1.2 Identifikasi Masalah

Dalam pembangunan proyek konstruksi XXX Factory Outlet di Kemang, ada

beberapa masalah yang harus diselesaikan, adapun masalah-masalah yang

timbul adalah:

1. Bagaimana rencana pembangunan proyek konstruksi XXX Factory Outlet di

Kemang?

2. Bagaimana pengorganisasian pembangunan proyek konstruksi XXX Factory

Outlet di Kemang?

3. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan proyek konstruksi

XXX Factory Outlet di Kemang?

4. Bagaimana menentukan biaya pembangunan proyek konstruksi XXX Factory

Outlet di Kemang?

Page 13: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

1.3 Tujuan dan Manfaat

Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan perusahaan dapat menyelesaikan

suatu proyek pembangunan XXX Factory Outlet di Kemang dengan cepat dan

lebih efektif dalam penggunaan sumber daya, selain itu diharapkan juga

mencapai beberapa tujuan, antara lain:

1. Pembuatan perencanaan pembangunan XXX Factory Outlet di Kemang

2. Pembuatan organisasi pembangunan XXX Factory Outlet di Kemang dengan

PBS dan WBS

3. Penentuan penjadwalan dengan menggunakan metode CPM

4. Perhitungan biaya aktual pembangunan XXX Factory Outlet di Kemang yang

dilaksanakan

1.4. Metodologi Penelitian

Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada

populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan

secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan (Sugiono, 2009: 14).

1.4.1. Metode Pengumpulan Data

Page 14: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

Teknik pengumpulan data bisa dibedakan dengan beberapa hal, seperti:

1. Berdasarkan Setting (Setting Alamiah, Labortorium dengan melalui

eksperimen, di rumah dengan mewawancarai responden, seminar, dan

lain-lain).

2. Berdasarkan sumber data: (Sumber Primer : Sumber yang langsung

memberikan data dan Sumber Sekunder : Sumber yang tidak langsung

memberikan data).

3. Berdasarkan Teknik Pengumpulan Data dibagi lagi menjadi: Observasi,

Wawancara, Dokumentasi dan Triangulasi/Gabungan.

1.4.2. Metode Analisis Data

Dalam menganalisa data penelitian strukturalistik (kuantitatif) hendaknya

konsisten dengan paradigma, teori dan metode yang dipakai dalam

penelitian. Ada perbedaan analisa data dalam penelitian kuantitatif dan

kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, analisa data yang dilakukan secara

kronologis setelah data selesai dikumpulkan semua dan biasanya diolah

dan dianalisis dengan secara computerized berdasarkan metode analisi

data yang telah ditetapkan dalam desain penelitian.

Page 15: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Proyek

2.1.1 Pengertian Manajemen

Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan

mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai

sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan.

(http://www.swa.co.id/sekunder/kolom/manajemen/strategi/index.php/).

2.1.2 Pengertian Proyek

Menurut Schwalbe (2004,p4) Proyek adalah suatu usaha yang bersifat

sementara untuk menghasilkan suatu produk atau layanan yang unik. Dalam hal

proyek sistem informasi berarti proyek tersebut berupa sistem aplikasi yang

terdiri atas beberapa modul program, tetapi proyek software bervariasi

cakupannya, mulai dari membangun sistem besar sampai hanya membuat satu

modul saja. Proyek pada umumnya melibatkan beberapa orang yang saling

berhubungan aktifitasnya dan sponsor utama dari proyek biasanya tertarik dalam

penggunaan sumber daya yang efektif untuk menyelesaikan proyek secara

efisien dan tepat waktu.

Menurut Schwalbe (2004,pp5-6) setiap proyek memiliki batasan yang berbda

terhadap ruang lingkup, waktu, dan biaya yang biasanya disebut sebagai triple

contraint (tiga kendala). Seperti project manager harus memperhatikan hal-hal

penting dalam manajemen proyek:

1. Ruang lingkup (scope) : Apa yang ingin dicapai dalam proyek? Produk atau

layanan yang pelanggan harapkan dari proyek tersebut?

Page 16: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

2. Waktu (time) : Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

proyek? Bagaimana jadwal kegiatan proyek akan dilaksanakan?

3. Biaya (cost) : Berapa biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek

tersebut?

Ketiga batasan tersebut bersifat tarik menarik. Artinya jika ingin meningkatkan

kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka umumnya harus diikuti

dengan meningkatkan mutu, yang selanjutnya berakibat pada naiknya biaya

melebihi anggaran. Sebaliknya bila ingin menekan biaya, maka biayanya harus

berkompromi dengan mutu atau jadwal.

2.1.3 Pengertian Manajemen Proyek

Menurut Schwalbe (2004, p8), Manajemen Proyek merupakan aplikasi dari

ilmu pengetahuan, skill, tools, dan tehnik untuk aktifitas suatu proyek dengan

maksud memenuhi atau melampaui kebutuhan stakeholder da harapan dari

sebuah proyek.

Menurut Olson (2003, p16), Manajemen Proyek adalah aplikasi dari

sumberdaya yang mencakup pengetahuan, peralatan, dan teknik untuk

merancang aktifitas proyek dan kebutuhan proyek.

Menurut Nicholas (2001, p90), Manajemen Proyek adalah manajemen yang

lebih sederhana, yang operasi-operasinya berulang dimana pasar dan

teknologinya dapat diprediksi, ada kepastian tentang antisipasi hasil, dan lebih

sedikit organisasi yang dilibatkan.

2.2 Project Management Critical Success Factor (CSF)

Menurut Olson (2003, p10) Critical Success Factor (CSF) merupakan elemen

yang harus dilaksanakan dengan baik agar aktifitas suatu proyek dapat berjalan

sukses. Kesuksesan suatu proyek dapat dilihat dari apakah sudah sesuai dengan

spesifikasi, biaya, dan waktu yang diinginkan.

Page 17: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

Critical Success Factor (CSF) adalah faktor penentu keberhasilan perusahaan,

sehingga perlu diperkenalkan agar perusahaan dapat mengambil langkah yang

tepat dan menjamin kinerja yang kompetitif. Analisa CSF berkaitan dengan

identifikasi dari area-area dimana sesuatu harus benar apabila perusahaan ingin

mencapai keberhasilan seperti yang telah dijabarkan dalam analisis sasaran

sebelumnya. Untuk menentukan berhasil atau tidaknya CSF suatu perusahaan

harus didukung oleh Key Performance Indicators (KPI).

Key Performance Indicators adalah cara khusus untuk menguku kinerja yang

dirancang untuk memudahkan pemantauan yang efektif dari derajat ketaatan

sebuah rencana usaha atau strategi dan derajat keberhasilan yang dicapai

karena melakukan aksi tertentu.

2.3 Daur Hidup Manajemen Proyek

Menurut Schwalbe ( 2004, p43-44), Daur Hidup Proyek (Project Life Cycle)

merupakan kumpulan dari tahapan-tahapan proyek. Tahapan dari daur hidup

proyek terdiri dari:

1. Project Feasibility : terdiri dari tahap konsep dan pengembangan tahapan

ini berfokus pada perencanaan.

2. Project Acquisition : terdiri dari tahap implementasi dan penyelesaian (close

out) berfokus pada penyampaian tugas yang akan dilaksanakan.

Sebuah proyek harus dapat menyelesaikan setiap tahapan sebelum

melanjutkan ke tahapan selanjutnya. Pendekatan daur hidup proyek

menyediakan suatu control manajemen dan hubungan yang tepat terhadap

operasi yang berjalan dalam organisasi.

Page 18: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

Gambar 2.1 Fase Daur Hidup Proyek

(Sumber: Schwalbe, Information Technology Project Management, 2004, p44)

Page 19: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

BAB 3

ANALISIS DAN INTERPRESTASI DATA

3.1 Analisa Gangguan Peralatan Proyek

Berdasarkan data tentang gangguan operasi yang diperoleh oleh peneliti dari

perusahaan untuk gangguan yang berisiko yang terjadi diperiode 2003 – 2005,

pembahasan tentang gagalnya suatu permesinan peralatannya terbagi atas

peralatan : rotary kiln, clincker cooler, Preaheter I.D Fan, Clincker breacker, Bucket

Elevator. Sedangkan dari peralatan tersebut yang paling berisiko terbesar untuk

diamati atas dasar penilaian severity dan likelihood adalah pada peralatan rotary kiln

dengan sumber risiko kiln shoe lepas. Berdasarkan pengamatan dilapangan terjadi

karena penggunaan yang overload dalam proses disamping itu tidak adanya kontrol

lifetime terhadap konstruksi proyek tersebut, sehingga dari sini dapat timbul potensi

risiko yang besar terutama pada saat operator maintenance dilakukan diarea

tersebut.

3.2 Analisa Perhitungan Tingkat Kerugian (Loss Rate)

Analisa kerugian yang diderita oleh perusahaan untuk cukup parah. Dalam bab

sebelumnya didapatkan semua data kerugian dari severity baik kerugian disektor

biaya pengobatan, sektor waktu dan tingkat keselamatan. Hal ini akan dianalisa pada

point bab berikut.

3.2.1 Analisa Pengelompokan kerugian berdasarkan biaya.

Dari pembahasan bab sebelumnya dalam setiap Equipment yang berisiko

yang ada dalam pembangunan konstruksi yang menyebabkan kecelakaan kerja.

Dapat kita kelompokkan kerugian terkecil sampai terbesar dalam biaya

pengobatan terhadap karyawan sebagai berikut:

Page 20: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

P3K (Tidak signifikan) = Obat2 ringan yang ada di P3K (betadine, dll)

Perawatan medik ringan = Rp 25.000

Sedang = Rp 25.000 s/d Rp 1.300.000

Berat = Rp 000.300 .1

( Tergantung hilang hari kerja + biaya pengobatan )

Meninggal = Kebijaksanaan perusahaan

3.2.2 Analisa Pengelompokan Kerugian Waktu

Sedangkan dari pembahasan dari bab sebelumnya dan dari data yang

diperoleh dari

perusahaan bahwa durasi cuti dokter untuk pengobatan terhadap karyawan

akibat kecelakaan kerja untuk penelitian kejadian periode 2003- 2005 jika

diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar untuk dapat bekerja kembali adalah

sebagai berikut:

1. Hilang hari kerja 2 hari

2 Hilang hari kerja 7 hari

3.2.3 Analisa Pengelompokkan tingkat Risk Level

Dari pengolahan data yang peneliti peroleh dari observasi penanggulangan

risiko kedalam implementasi hazops dan identifikasi dan penilaian dampak

kegiatan yang dibuat peneliti dan dikomparasikan dengan identifikasi dan

penilaian dampak kegiatan yang sudah dibuat oleh perusahaan dibagian

lampiran, peneliti berusaha mengelompokkan penilaian peralatan permesinan

atas tingkat risiko mulai dari Risiko Fastener, high, medium, lower ,ini dilakukan

atas studi dilapangan serta membuat penambahan penjelasan tingkat severity

dan lilkelihood yang sudah dibahas pada bab sebelumnya serta didukung data

yang diperoleh. Maka berikut tingkatan peralatan permesinan untuk periode

penelitian 2003 - 2005 :

Page 21: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

1.Mesin Pengaduk Semen mempunyai potensi bahaya terbesar / High

( adanya kiln shoe yang lepas) nilai high ini diperoleh dari penjelasan tingkat

severity sedang (3) yaitu hilang hari kerja 2 hari atau keluar biaya Rp 25.000 s/d

Rp1.300.00 ( jika dikomparasikan dengan uang) dan nilai dari likelihood sedang

(C), kejadian yang biasanya tidak terjadi namun ada kemungkinan untuk dapat

terjadi pada kondisi tertentu.

2.Clincker Cooler mempunyai potensi bahaya sedang/ medium terhadap

operator.ini diperoleh dari perawatan medik ringan / mampu untuk kembali

bekerja pada pada hari / shift yang sama ( nilai 2 ). Ini untuk tingkat severity

sedangkan untuk tingkat likelihood menempati tingkat sedang penjelasannya

biasanya tidak terjadi, namun ada kemungkinan untuk dapat terjadi pada kondisi

tertentu.

3.Clincker breacker, bucket elevator, I.D Fan dikelompokkan mempunyai

potensi rendah/ lower berdasarkan penelitian dilapangan, mempunyai tingkatan

severity luka ringan pada operator dan tingkatan nilai likelihood kecil

kemungkinannya untuk terjadi.

3.2.4 Analisa Desain Pengendalian risiko

Dengan adanya hasil pengolahandata pada bab sebelumnya dengan

menggunakan metode hazops dan analisa berdasarkan identifikasi penilaian

dampak kegiatan dari risiko dan pengamatan dilapangan didapatkanpotensi

risiko atas penilaian tingkat severity dan likelihood yaitu terjadinya peralatan

yang rusak yang disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : penggunaan

overload, kurang kontrol dari tenaga kerja, faktor lifetime dan faktor lain ( aus,

beban berat). Hal ini jika digambarkan menurut diagram sebab akibat sebagai

berikut:

Page 22: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

Gambar 3.1 Diagram Sebab Akibat

3.3 Pengolahan Data Menggunakan Program QM

Berdasarkan data estimasi waktu optimis (a), waktu yang paling sering terjadi (m),

dan waktu pesimis (b) untuk setiap aktivitas PERT berikut:

Aktifitas Estimasi Waktu (Per Minggu)

A m b

1 2 3 8 15

1 3 4 6 19

1 2 4 7 21

2 4 7 9 23

2 5 6 11 18

3 4 2 13 25

3 6 3 16 17

4 5 5 12 22

5 6 2 18 24

6 7 7 15 28

Page 23: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

6 7 5 9 26

Input Data Menggunakan Program QM For Windows Versi 2.2

Page 24: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

Project Management (PERT/CPM) Result

Task Time Computation

Page 25: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

Gannt Chart (Early Time)

3.4 Interprestasi Data

Berdasarkan analisa dengan menggunakan Program QM For Windows versi 2.2 maka

diperoleh Activity Time 16.3333 , dan Standard Deviasi 3.6667

Page 26: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

BAB 4

SIMPULAN dan SARAN

4.1 Simpulan

Dari hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan:

• Aplikasi telah berhasil melakukan penjadwalan seluruh aktivitas proyek

dengan baik.

• Aplikasi dapat melakukan perhitungan biaya untuk proyek yang dikerjakan

dalam waktu normal.

• Aplikasi dapat melakukan penjadwalan ulang dan perhitungan biaya untuk

proyek yang dikerjakan dalam waktu yang dipercepat.

4.2 Saran

Saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan analisa yang sudah dibuat

adalah sebagai berikut:

Aplikasi ini dapat dikembangkan lebih lanjut agar lebih bermanfaat dalam

manajemen proyek dengan menambah variabel jumlah tenaga kerja.

Page 27: Makalah Analisa Factory Outlet Di Kemang

DAFTAR PUSTAKA

Maharesi.Retno, (2007), “Penjadwalan Proyek dengan Menggabungkan Metode PERT

dan CPM”, Paper Fakultas Ilmu Komputer Universitas Gunadarma.

Wayne.A.Haga, Kathryn.A.Marold, (2004), “A Simulation Approach to the PERT/CPM

Time-Cost Trade-Off Problem”, Project management Journal Sylva: Jun.Vol.35, Iss.2,

p.7.

Kazan.Halim, (2005), “One Application for Using PERT Methodology in Strategic

Decisions”, Journal of American Academy of Business,Vol.7, Num.2, hal.293-301.

Sofwan Badri, (1997), “Dasar-Dasar Network Planning”, Jakarta:PT. Rineka Cipta.

Soetomo Kajatmo, (1997), “Managemen Konstruksi”, Jakarta: Erlangga.