makala cover viki dika mudhofir
DESCRIPTION
ijnjnjngjiTRANSCRIPT
MAKALAH
SIFAT-SIFAT SISTEM BERGETAR
Disusun Oleh Kelompok V :
1. Dwi Gusprihardika (13A1009)
2. Viki dian ferdianto(13A1038)
3. Mudhofir(13A1047)
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL JAMBI
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat,
hidayah, kekuatan dan karunia yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul :
“Sifat-sifat sistem bergetar”
Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Getaran Mekanik
Akhir kata, penulis menyadari akan kekurangan, keterbatasan serta kemampuan
sehingga banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini. Kritik dan saran pembaca
sangat penulis harapkan untuk koreksi dan perbaikan di kemudian hari. Semoga makalah
ini bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya .
Jambi, Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi ....................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 3
1.2 Tujuan................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian teknologi Informasi.......................................................... 4
2.2 Fungsi Teknologi Informasi .............................................................. 4
2.3 Perangkat Teknologi Informasi.......................................................... 7
2.4 Penggunaan Teknologi Informasi dihubungkan dengan Teknik Mesin 10
BAB III PENUTUP
Kesimpulan ................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Pelat sebagai bahan konstruksi telah banyak digunakan sebagai bahan penopang
struktur seperti lantai dan dinding, penutup struktur pada container, tangki, kapal,
pesawat, jembatan, bangunan, instrument, komponen mesin atau struktur lainnya. Dari
penggunaannya pelat tersebut dapat mengalami pembebanan statis maupun dinamis
yang dapat menyebabkan perubahan bentuk atau deformasi yang mempengaruhi
kestabilan dan kekakuan bahan dari pelat tersebut . Pembebanan dinamis atau harmonic
dapat menimbulkan efek getaran pada pelat. Efek getaran akan menghasilkan atau
disertai oleh situasi yang tidak diinginkan seperti pada tegangan dalam pada besaran
tertentu biasa terjadi dan merusak sistem secara keseluruhan. Namun getaran juga dapat
dimanfaatkan untuk tujuan tertentu yang menghasilkan suatu amplitudo yang cukup
untuk menentukan suatu fungsi dan sistem mekanis.
Getaran yang terjadi pada suatu sistem atau struktur terjadi akibat pembebanan
yang dapat berupa beban berubah-ubah, bolak-balik, beban tiba-tiba, dan beban kaku
(inert). Hal ini perlu dikaji terutama yang berhubungan dengan kestabilan struktur. Salah
satunya adalah mengenai karakteristik bahan baku penopang sistem atau bahan yaitu
massa, kekakuan, dan efek getaran.
Untuk memilih bahan atau sistem yang baik untuk suatu konstruksi sangat
dipengaruhi oleh karakteristik dari bahan tersebut. Salah satu karakteristik bahan yang
berpengaruh terhadap kondisi bahan adalah kekakuan dan faktor redaman. Karena tanpa
mengetahui lebih jauh tentang kekakuan dan faktor redaman suatu bahan atau sistem
yang mengalami beban dinamis tidak dapat dianalisa kualitasnya secara pasti. Kedua
faktor tersebut dapat diuji dengan analisis karakteristik sistem getaran dengan metode
eksperimental. Banyak informasi yang diperoleh dari fungsi transfer ini, diantaranya
adalah untuk mengetahui besar resonansi sistem tersebut.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui apa itu getaran
mekanik dan macam-macamnya, serta upaya untuk mengurangi efek negatif getaran
melalui desain mesin yang baik..
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran
berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak
tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas mampu bergetar, jadi
kebanyakan mesin dan struktur rekayasa (engineering) mengalami getaran sampai
derajat tertentu dan rancangannya biasanya memerlukan pertimbangan sifat osilasinya.
Salah satu tujuan belajar sifat-sifat sistem bergetar adalah mengurangi efek negatif
getaran melalui desain mesin yang baik. Hampir semua alat gerak mempunyai masalah
getaran karena adanya ketidak seimbangan mekanisme, contohnya :
– Mechanical failures karena material fatigue
– Getaran dapat mengakibatkan keausan yang lebih cepat
– Dalam proses manufaktur, getaran dapat menyebatkan hasil akhir yang buruk
Selain efek yang merusak, getaran dapat digunakan untuk hal hal yang berguna.
– Getaran digunakan dalam conveyors getar, mesin cuci, sikat gigi elektrik.
– Getaran juga digunakan dalam pile driving, vibratory testing of materials.
– Getaran digunakan untuk menaikan efisiensi dari proses permesinan seperti
casting dan forging.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 GETARAN MEKANIK
Pengertian Getaran.
Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran
berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan dengan gerak
tersebut. Semua benda yang mempunyai massa dan elastisitas mampu bergetar, jadi
kebanyakan mesin dan struktur rekayasa (engineering) mengalami getaran sampai
derajat tertentu dan rancangannya biasanya memerlukan pertimbangan sifat osilasinya.
Pentingnya Belajar Getaran Mekanik
Salah satu tujuan belajar getaran adalah mengurangi efek negatif getaran melalui
desain mesin yang baik. Hampir semua alat gerak mempunyai masalah getaran karena
adanya ketidak seimbangan mekanisme, contohnya :
– Mechanical failures karena material fatigue
– Getaran dapat mengakibatkan keausan yang lebih cepat
– Dalam proses manufaktur, getaran dapat menyebatkan hasil akhir yang buruk
Selain efek yang merusak, getaran dapat digunakan untuk hal hal yang berguna.
– Getaran digunakan dalam conveyors getar, mesin cuci, sikat gigi elektrik.
– Getaran juga digunakan dalam pile driving, vibratory testing of materials.
– Getaran digunakan untuk menaikan efisiensi dari proses permesinan seperti casting
dan forging.
Ada dua kelompok getaran yang umum yaitu :
(1). Getaran Bebas.
Getaran bebas terjadi jika sistem berosilasi karena bekerjanya gaya yang ada
dalam sistem itu sendiri (inherent), dan jika ada gaya luas yang bekerja. Sistem yang
bergetar bebas akan bergerak pada satu atau lebih frekuensi naturalnya, yang merupakan
sifat sistem dinamika yang dibentuk oleh distribusi massa dan kekuatannya. Semua
sistem yang memiliki massa dan elastisitas dapat mengalami getaran bebas atau getaran
yang terjadi tanpa rangsangan luar.
Gambar. 2.3 Sistem Pegas – massa dan diagram benda bebas
(2). Getaran Paksa.
Getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena rangsangan gaya luar, jika
rangsangan tersebut berosilasi maka sistem dipaksa untuk bergetar pada frekuensi
rangsangan. Jika frekuensi rangsangan sama dengan salah satu frekuensi natural sistem,
maka akan didapat keadaan resonansi dan osilasi besar yang berbahaya mungkin terjadi.
Kerusakan pada struktur besar seperti jembatan, gedung ataupun sayap pesawat terbang,
merupakan kejadian menakutkan yang disebabkan oleh resonansi. Jadi perhitungan
frekuensi natural merupakan hal yang utama.
Gambar 2.4 Getaran paksa dengan peredam
Prinsip D’Alembert
Sebuah alternatif pendekatan untuk mendapatkan persamaan adalah penggunaan Prinsip
D’Alembert yang menyatakan bahwa sebuah sistem dapat dibuat dalam keadaan
keseimbangan dinamis dengan menambahkan sebuah gaya fiktif pada gaya-gaya luar
yang biasanya dikenal sebagai gaya inersia. • Persamaan Differential Gerak Model fisik
dari getaran bebas tanpa redaman dapat dilihat pada gambar dibawah ini: m k x Gambar
2.1: Model Fisik Sistem Getaran Bebas 1 DOF Tanpa Redaman Dimana, x adalah
simpangan m adalah massa k adalah konstanta pegas Untuk mendapatkan model
matematika dari model fisik di atas yaitu dengan dilakukan analisis diagram benda bebas
(FBDA )
Pegas dipasang Seri atau Paralel Pemasangan konstanta pegas ekivalen dari suatu
sistem dapat dilakukan melalui dua cara yaitu paralel (gambar V.5(a)) dan seri (gambar
V.5(b)) Yefri Chan Universitas Darma Persada.
Untuk dua pegas paralel, gaya P yang diperlukan untuk membuat perpindahan
pada satu sistem adalah sebesar perkalian antara perpindahan dengan jumlah kedua
konstanta pegas tersebut, sehingga besar kekakuan pegas total adalah : Atau secara
umum, dapat dirumuskan sebagai berikut : dimana : n adalah jumlah pegas yang
dipasang paralel Sedangkan, untuk dua pegas terpasang seri, gaya P menghasilkan
perpindahan total y dari ujung bebas pada susunan pegas sebesar : Akibatnya, gaya yang
diperlukan untuk membuat satu unit perpindahan (konstanta pegas ekivalen) diberikan
oleh Dengan mensubstitusi y dari persamaan ini ke dalam persamaan V.4, maka
didapatkan nilai kebalikan dari konstanta pegas : Secara umum, konstanta pegas
ekivalen yang terpasang seri Yefri Chan Universitas Darma Persada dimana : n adalah
jumlah pegas terpasang seri.
SISTEM DERAJAT KEBEBASAN TUNGGAL TAK TEREDAM
Umum
Dalam dinamika struktur, jumlah koordinat bebas (
independent coordinates
) diperlukanuntuk menetapkan susunan atau posisi sistem pada setiap saat, yang
berhubungan dengan jumlah derajat kebebasan (
degree of fredom
). Pada umumnya, struktur berkesinambungan (
continuous structure
) mempunyai jumlah derajat kebebasan (
numberof degrees of fredom
) tak berhingga. Namun dengan proses idealisasi atau seleksi, sebuahmodel matematis
yang tepat dapat mereduksi jumlah derajat kebebasan menjadi suatu jumlah diskrit
dan untuk beberapa keadaan dapat menjadi berderajat kebebasan tunggal.Pada gambar
V.1. terlihat beberapa contoh struktur yang dapat dianggap sebagai struktur berderajat
kebebasan satu (
one degree of freedom
) dalam analisis dinamis, yaitu strukturyang dimodelisasikan sebagai sistem dengan
koordinat perpindahan tunggal (singledisplacement coordinate)
Bila dari persamaan-persamaan di atas dapat diukur simpangan dan waktu pada titik
Pdan titik Q, maka dekremen logaritma, faktor redaman, periode getaran teredam,
frekuensigetaran teredam dan frekuensi alami sistem bisa dihitung.Dekremen logaritma
tidak hanya dapat dihitung berdas arkan perbandingan simpangansaja, melainkan juga
berdasarkan perbandingan kecepatan maupun percepatan. Dengan katalain: dekremen
logaritma tetap dapat diukur, baik pada grafik simpangan,
kecepatanmaupungrafik percepatan.Faktor redaman mempunyai batas harga
tertentu, yaitu:
Soal Decrement Logaritma
Diketahui SDOF seperti gambar dibawah dengan massa =2 kg, konstanta pegas =200
N/m.Massa sistem ditarik ke bawah kemudian dilepaskan. Setelah mengalami 4 kali
siklusgerakan maka amplitudonya berkurang 80%.
a. Tentukan faktor redamannya b. Berapa redaman kritisnyac. Berapa konstanta redaman
sistem tersebutd. Frekuensi pribadi sisteme. Frekuensi sistem saat redaman terpasang
Solusi
Data :k = 200N/mm = 2kgAmplitudo awal = X1 = 100% = 1
Amplitudo setelah siklus 4 kali gerakan = X5 = 20% = 0,2