lp gg.cairan dan elektrolit 2

11
PENGERTIAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT Untuk mempertahankan kesehatan di butuhkan keseimbangan cairan, elektrolit di dalam tubuh. 1. Cairan Lebih kurang 60 % berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari cairan. Cairan tubuh terdapat dalam dua kompartemen cairan : ruang intraseluler (cairan dalam sel) dan ruang ekstraseluler (cairan di luar sel). Kurang lebih dua pertiga dari cairan tubuh berada dalam kompartemen cairan intraseluler dan kebanyakan berada pada masa otot skeletal. Pada pria dengan berat badan 70 Kg (154 pound), cairan intraseluler berjumlah sekitar 25 L. Kurang lebih sepertiga cairan tubuh merupakan cairan ekstraseluler dan berjumlah sampai 15 L pada pria dengan berat badan 70 Kg. Kompartemen cairan ekstraseluler lebih jauh di bagi menjadi 3 ruang cairan intravascular, interstisiel dan transeluler. 2. Elektrolit Elektrolit dalam cairan tubuh merupakan kimia aktif (kation, yang mengandung muatan positif, dan anion yang mengandung muatan negatif). Kation-kation utama dalam cairan tubuh adalah natrium, kalium, kalsium, dan magnesium. Anion-anion utama adalah klorida, bikarbonat, fosfat, sulfat, dan proteinat. B. DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH Cairan tubuh di distribusikan dalam dua kompartemen yang berbeda, yakni : cairan ektrasel (CES) dan cairan Intrasel (CIS). Cairan ekstrasel terdiri dari cairan cairan interstisial (CIS) dan cairan Intravaskular. Cairan interstisial mengisis ruangan yang berada di antara sebagian besar sel tubuh dan menyusun sejmlah besar lingkungan cairan tubuh. Sekitar 15 % berat tubuh merupakan cairan interstisial. Cairan intravascular terdiri dari pasma, bagian cairan limfe yang mengandung air dan tidak berwarna, dan darah yang mengandung suspense leukosit, eritrosit, dan trombosit. Plasma menyusun 5 % berat tubuh. Cairan Intrasel adalah cairan di dalam membrane sel yang berisi substasi terlarut atau solute yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk mematabolisme. Cairan intrasel membentuk 40 % berat tubuh. Kompartemen cairan intrasel memiliki banyak solute (zt

Upload: khusni-ali

Post on 17-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PENGERTIAN CAIRAN DAN ELEKTROLITUntuk mempertahankan kesehatan di butuhkan keseimbangan cairan, elektrolit di dalam tubuh.1.CairanLebih kurang 60 % berat badan orang dewasa pada umumnya terdiri dari cairan. Cairan tubuh terdapat dalam dua kompartemen cairan : ruang intraseluler (cairan dalam sel) dan ruang ekstraseluler (cairan di luar sel). Kurang lebih dua pertiga dari cairan tubuh berada dalam kompartemen cairan intraseluler dan kebanyakan berada pada masa otot skeletal. Pada pria dengan berat badan 70 Kg (154 pound), cairan intraseluler berjumlah sekitar 25 L. Kurang lebih sepertiga cairan tubuh merupakan cairan ekstraseluler dan berjumlah sampai 15 L pada pria dengan berat badan 70 Kg.Kompartemen cairan ekstraseluler lebih jauh di bagi menjadi 3 ruang cairan intravascular, interstisiel dan transeluler.2.ElektrolitElektrolit dalam cairan tubuh merupakan kimia aktif (kation, yang mengandung muatan positif, dan anion yang mengandung muatan negatif). Kation-kation utama dalam cairan tubuh adalah natrium, kalium, kalsium, dan magnesium. Anion-anion utama adalah klorida, bikarbonat, fosfat, sulfat, dan proteinat.

B.DISTRIBUSI CAIRAN TUBUHCairan tubuh di distribusikan dalam dua kompartemen yang berbeda, yakni : cairan ektrasel (CES) dan cairan Intrasel (CIS).Cairan ekstrasel terdiri dari cairan cairan interstisial (CIS) dan cairan Intravaskular. Cairan interstisial mengisis ruangan yang berada di antara sebagian besar sel tubuh dan menyusun sejmlah besar lingkungan cairan tubuh. Sekitar 15 % berat tubuh merupakan cairan interstisial. Cairan intravascular terdiri dari pasma, bagian cairan limfe yang mengandung air dan tidak berwarna, dan darah yang mengandung suspense leukosit, eritrosit, dan trombosit. Plasma menyusun 5 % berat tubuh.Cairan Intrasel adalah cairan di dalam membrane sel yang berisi substasi terlarut atau solute yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta untuk mematabolisme. Cairan intrasel membentuk 40 % berat tubuh. Kompartemen cairan intrasel memiliki banyak solute (zt terlarut) yang sama dengan cairan yang berada di ruang ekstrasel. Namun, proporsi substansi substansi tersebut berbeda. Misalnya, proporsi kalium lebih besar di dalam cairan intrasel dari pada dalam cairan ekstrasel (Potter & Perry, 2005)

C.PERGERAKAN CAIRAN TUBUHCairan ubuh tidak statis. Cairan dan elektrolit berpindah dari satu kompartemen ke kompartemen lain untuk memfasilitasi proses-proses yang terjadi di dalam tubuh. Cairan tubuh dan elektrolit berpindah melalui difusi, osmosis, transporasi aktif atau filtrasi. Perpindahan ersebut tergantung pada permeabilitas membrane sel atau kemampuan membrane untuk di tembus caira dan elektrolit.1.DifusiAdalah proses ketika materi padat, partikel, seperti gula di dalam cairan, berpindah dari daerah berkonsentrasi tinggi ke daerah berkonsentrasi rendah., sehingga distriusi partikel di dalam larutan menjadi merata.2.OsmosisAdalah perpindahan pelarut murni, seperti air, melalui membrane semipermeabel yang berpindah dari larutan yang memiliki konsentrasi solute rendah ke larutan yang memiliki konsentrasi solute tinggi.3.FiltrasiAdalah suatu proses perpindahan air dan substansi yang dapat larut secara bersamaan sebagai respon terhadap adanya tekanan cairan. Proses ini bersifat aktif di dalam bantalan kapiler.4.Transpor AktifTranspor aktif memerlukan aktivitas metabolic dan pengeluaran energy untuk menggerakkan berbagai materi guna menembus membrane sel.(Potter & Perry, 2005)

D.ANATOMI FISIOLOGI PERGERAKAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT DALAM TUBUHAnatomi fisiologi pergerakan cairan dan elektrolit dalam tubuh menurut Brunner & Suddart (2001).1.GinjalPenting untuk pengaturan keseimbangan cairan dan elektrolit. Ginjal berfungsi baik secara otonom maupun dalam berespons terhadap pembawa pesan yang di bawa oleh darah, seperti aldosterone dan hormone anti diuretic (ADH). Fungsi-fungsi utama ginjal dalam mempertahankan keseimbangan cairan yang normal termasuk berikut ini :a.Pengatur volume dan osmolalitas CES melalui retensi dan ekskresi selktif cairan tubuh.b.Pengaturan kadar elektrolit dalam CES dengan retensi selekttif substansi yang di butuhkan dan ekskresi selektif substansi yang tidak di butuhkan.c.Pengaturan PH CES melalui retensi ion-ion hydrogend.Ekskresi sampah metabolic dan substansi toksik2.Jantung dan Pembuluh DarahKerja pompa jantung mensirkulasi darah melalui ginjal di bawah tekanan yang sesuai untuk menghasilkan urine. Kegagalan kerja pompa ini mengganggu perfusi ginjal dank arena itu mengganggu pengaturan air dan elektrolit.3.Paru - ParuParu-paru juga vital dalam mempertahankan homeostasis. Melalui ekshalasi, paru-paru membuang kira-kira 300 ml air setiap hari pada orang dewasa normal.Paru paru juga mempunyai peran penting dalam mempertahankan keseimbangan asam basa.4.Kelenjar PituitariHipotalamus menghasilkan suatusubstansi yang di kenal dengan nama hormone anti diuretick (ADH), Yang di simpan dalam kelenjar pituitary posterior dan di lepaskan jika di perlukan. ADH kadangdi sebut sebagai hormone penyimpan air, karena ia menyebabkan tubuh untuk menahan air. Fungsi ADH termasuk mempertahankan tekanan osmotic sel dengan mengendalikan retensi atau ekskresi air oleh ginjal dan dengan mengatur volume darah.5.Kelenjar AdrenalAldosteron, mineralokortikoid yang di sekresikan oleh zonaglomerulosa (daerah terluar) dari korteks adrenal, mempunyai efek yang mendalam dalam keseimbangan cairan.6.Kelenjar ParatiroidKelenjar ini terdapat di sudut kelenjar tiroid, mengatur keseimbangan kalsiumdan fosfat melalui hormone paratiroid (PTH). PTH mempengaruhi resorpsi tulang, absorpsi kalsium dari usus halus dan reabsorpsi kalsium dari tubulus ginjal.7.ReninEnzim yang mengubah angiotensinogen, suatu substansi tidak aktif yang di bentuk oleh hepar, menjadi angiotensin I dan angiotensin II. Dengan kemmpuan vasokonstriktornya , meningkatkan tekanan perfusi arteri dan menstimulasi rasa haus.8.Hormon Anti Diuretik (ADH) dan Mekanisme Rasa HausMempunyai peran penting dalam mempertahankan konsentrasi natrium dan masukan cairan oral. Masukan cairan oral di kendalikan oleh pusat rasa haus yang berada di dalam Hipotalamus.E.FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH CAIRAN TUBUH1.UmurOrang yang lebih muda mempunyai presentase cairan tubuh yang lebih tinggi di bandingkan dengan orang yang lebih tua2.Jenis KelaminPria secara proporsional mempunyai lebih banyak cairan tubuh di bandingkan dengan wanita.3.Kandungan Lemak TubuhOrang yang gemuk mempunyai jumlah cairan yang lebih sedikit di bandingkan dengan orang yang kurus , karena sel lemak mengandung sedikit air.(Brunner & Suddart ,2001 )

F.GANGGUAN VOLUME CAIRAN1.Kekurangan Volume Cairan (Hipovolemia)Kekurangan volume cairan (FVD) terjadi akibat hilangnya cairan tubuh dan lebih cepat terjadi jika di satukan dengan penurunan masukan air. FVD mungkin terjadi semata-mata akibat masukan yang tidak adekuat jika penurunan masukan berlangsung lama.Penyebab FVD termasuk kehilangan cairan yang tidak normal, seperti yang terjadi akibat muntah muntah, diare, suksion gastro intestinal, berkeringat dan penurunan masukan seperti pada adanya mual atau ketidakmampuan untuk memperoleh cairan.Faktor resiko tambahan termasuk diabetes insipidus, insufisiensi adrenal, dieresis osmotic, pendarahan dan koma. Selain itu, terbentuknya edema pada luka bakar atau asites pada disfungsi hepar juga mengakibatkan FVD (Brunner & Suddarth, 2001).2.Kelebihan Volume CairanKelebihan volume cairan terjadi saat natrium dan air di pertahankan dalam proporsi isotonic sehinggga menyebabkan hipovolemia tanpa di sertai tanpa di sertai kadar elektrolit serum . klien yang beresiko mengalami kelebihan volume cairan ini meliputi klien yang menderita gagal jantung kongesif, gagal ginjal dan sirosis (Weldy, 1992)

G.ASUHAN KEPERAWATAN1.Pengkajiana.Riwayat keperawatan- Pemasukan dan pengeluaran cairan dan makanan (oral dan parenteral)- Tanda umum masalah elektrolit- Tanda kekurangan cairan seperti rasa dahaga, kulit kering, membrane mukosa kering, konsentrasi urine dan urine output.-Tanda kelebihan cairan: seperti kaki bengkak, kesulitan nafas dan BB meningkat.- Pengobatan tertentu yang sedang dijalani dapat mengganggu status cairan- Status perkembangan seperti usia atau situasi socialb.Pengukuran klinik- Berat badan : kehilangan / bertambahnya berat badan menunjukkan adanyamasalah keseimbangan cairan. Perubahan berat badan :Turun 2 % - 5 %Kekurangan volume cairan * ringanTurun 5% - 10 %Kekurangan volume cairan* sedangTurun 10 % - 15 %kekurangan volume cairan *beratTurun 15 % - 20 %KematianNaik 2 %Kelebihan volume cairan ringanNaik 5 %Kelebihan volume cairan sedangNaik 8 %Kelebihan volume cairan beratPengukuran berat badan dilakukan setiap hari pada waktu yang sama.- Keadaan umum : pengukuran tanda vital seperti :- suhu: kekurangan volume cairan : < 36 37 cKelebihan volume cairan : > 35 36 C- tekanan darah: Kekurangan volume ciran :< 120/80Kelebihan volume cairan : > 120/80 atautetap-nadi: kekurangan vol cairan: < 60-100x/mntKelebihan volume cairan : > 60-100 x /mnt- pernapasan: kekurangan volume cairan : > 16 24 x/menitKelebihan volume cairan : < 16 24 x/menit- Pengukuran pemasukan cairan : cairan oral (NGT dan oral), cairan parenteraltermasuk obat-obatan IV, makanan yangcenderung mengandung air, irigasi kateter atauNGT.- Pengukuran pengeluaran cairan : urine (volume, kejernihan / kepekatan), feses(jumlah dan konsistensi), muntah, tubedrainase, IWL.- Ukur keseimbanagn cairan dengan akurat : normalnya sekitar +/- 200 cc.

b.Pemeriksaan fisikKesadaran: mengkaji GCSKepala: mesocepalFontanel (Bayi) : Cekung (Kekurangan volume cairan) Menonjol (Kelebihanvolume cairan)Mata: Cekung, konjungtiva anemis, air mata berkurang atau tidak ada(kekurangan volume cairan) Edema periorbital, papiledema (kelebihanvolume cairan)Telinga:bentuk simetris kanan dan kiriTenggorokan dan Mulut:Membran mukosa kering, lengket, bibir pecah-pecah dankering, salvias menurun, lidah di bagian longitudinal menurun(kekurangan volume cairan)

Sistem KadiovaskulerInspeksi :Kekurangan volume cairan : Vena leher datarKelebihan volume cairan : Vena leher distensiDependent body parts (Bagian-bagian tubuh yangtertekan pada saat berbaring) : Tungkai, sacrum,punggung, LambatnyaPalpasi :-Kelebihan volume cairan: Denyut nadi kuat, Edema (bagian tubuhdependent : punggung,sacrum, tungkai)-Kekurangan volume cairan: Denyut nadi lemah, kapilermenurun

Auskultasi :Kekurangan volume cairan, Hiponatremia, Hiperkalemia, Hipermagnesemia :Tekanan darah rendah atau tanpa perubahan, tekanan darah padaposisi orthostaticKelebihan Volume cairan : Hipertensi (tekanan darah tinggi)

Sistem PernapasanInspeksi:-Kelebihan Volume cairan : Peningkatan frekuensi napas, dispneaAuskulatasi :-Kelebihan volume cairan : krekels

Sistem GastrointestinalInspeksi :-Kekurangan volume cairan : Abdomen cekung-Kekurangan volume cairan , hiperkalsemia, hiponatremia : muntah-Hiponatremia : diareAuskultasi :-Kekurangan volume cairan, hipokalemia : hiperperistaltik disertai diare atau hipoperistaltikPerkusi:ThympaniPalpasi:tidak ada pembesaran dan massa, ada nyeri tekan di perut bagiankanan bawah

Sistem GinjalInspeksi :-Kekurangan volume cairan : oliguria atau anuria, berat jenis urine meningkat-Kelebihan volume cairan : dieresis (jika ginjal normal), oliguria atau anuria, berat jenis urine meningkat-KulitSuhu tubuh :-Meningkat : hipernatremia, Ketidakseimbangan hiperosmolar, asidosis metabolic-Menurun : Kekurangan volume cairanInspeksi :-kekurangan volume caiaran, asidosis metabolik : kering, kemerahanpalpasi :-Kekurangan volume cairan : turgor kulit tidak elastic, kulit dingin dan lembab(Potter & Perry, 2005)

2.Diagnosa KeperawatanBeberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan ketidakseimbangan cairan tubuh antara lain:a.Kekurangan volume cairan b.d. gangguan mekanisme pengaturan.b.Kelebihan volume cairan b.d. kelebihan intake cairan, kompensasi mekanisme pengaturan.c.Risiko kekurangan volume cairan b/d kegagalan mekanisme pengaturan.d.Resiko kelebihan cairan b/d kelebihan intake cairan

3.Perencanaan Intervensi

NoDiagnosa keperawatanTujuan dan Kriteria HasilIntervensi

1kekurangan volume cairan b.d. gangguan mekanisme pengaturan.NOC:keseimbangan cairan,Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, di harapkan volume cairan kembali normaldengan kriteria hasil:-Tekanan darah, nadi, suhudalam batas normal-Nadi perifer dapat teraba-Keseimbangan intake dan output selama 24 jam-Tidak terdapat rasa haus yang abnormal-Elektrolit serum dan hematokrit dbnNIC : Manajemen cairan-Ukur intake dan output cairan serta timbang berat badan setiap hari.-Pasang kateter urin, jika ada.-Monitor status hidrasi (misalnya kelembaban membran mukosa, nadi, dan tekanan darah ortostatik).-Monitor hasil laboratorium yang berhubungan dengan retensi cairan-Monitor TTV-Pasang IV line, sesuai dengan yang diresepkan.-Berikan cairan-Atur kemungkinan tranfusi-Persiapan untuk tranfusi

2Kelebihan volume cairan b.d. kelebihan intake cairan, kompensasi mekanisme pengaturan.NOC : Keseimbangan cairan,Setelah di lakukan tindakan selama 3x24 jam di harapkan volume cairan kembali normaldengan kriteria hasil:-Tekanan darah dalam batas normal-Berat badan stabil-Tidak terdapat asites-Tidak terdapat distensi vena jugularis-Tidak terdapat edema perifer-Elektrolit serum dalam batas normalNIC : Manajemen cairan-Ukur intake dan output cairan serta timbang berat badan setiap hari.-Monitor hasil laboratorium yang berhubungan dengan kelebihan cairan-Kaji lokasi dan luas edema-Lakukan pemberian diuretik sesuai resep-Monitor TTV-Pasang IV line, sesuai dengan yang diresepkan.-Batasi masukan cairan pada keadaan hiponatrermi dilusi dengan serum Na < 130 mEq/l

3Risiko kekurangan volume cairan b/d kegagalan mekanisme pengaturanNOC: Keseimbangan cairan,Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam di harapkan volume cairan dalam batas normal dengandengan kriteria hasil:-Tekanan darah dalam batas normal-Nadi perifer dapat teraba-Keseimbangan intake dan output selama 24 jam-Tidak terdapat suara nafas tambahan-Tidak terdapat rasa haus yang abnormal-Hidrasi kulit adekuat-Membran mukosa lembab-Elektrolit serum dan hematokrit dalam batas normalNIC : Manajemen cairan-Ukur intake dan output cairan serta timbang berat badan setiap hari.-Pasang kateter urin, jika ada.-Monitor status hidrasi (misalnya kelembaban membran mukosa, nadi, dan tekanan darah ortostatik).-Pasang IV line, sesuai dengan yang diresepkan.-Monitor indikasi terjadinya retensi cairan (bunyi nafas crackles, peningkatan CVP, dan peningkatan osmolalitas urin)

3Resiko kelebihan cairan b/d kelebihan intake cairanNOC : Keseimbangan cairanSetelah di lakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, di harapkan intake dan output cairan dalam batas normal dengan criteria hasil :NIC : Manajement cairan

DAFTAR PUSTAKA

North American Nursing Diagnosis Association. (2005-2006).Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta : Prima Medika.Potter, P.A dan Perry, A, G. (2005).Buku AjarFundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik. Edisi 4 Volume 2. Jakarta:EGCSmeltzer, S. C & Bare, B.G. (2001).Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth. Edisi 8 Volume 1. Jakarta : EGC.