logam berat ? berbahaya ? solusi ?
DESCRIPTION
Logam berat ? Berbahaya ? Solusi ?. Solusi?. Potensi Pseudomonas fluorescens strain KTSS untuk bioremidiasi merkuri di dalam tanah. Metode yang digunakan : Penetapan Potensi P. Fluorescens strain KTSS Penetapan Potensi Reduksi Merkuri D engan Bioindikator Bibit Kakao di Rumah Kaca - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Logam berat ?Berbahaya ?Solusi ?Solusi?
Potensi Pseudomonas fluorescens strain KTSS untuk bioremidiasi
merkuri di dalam tanah
Metode yang digunakan :
• Penetapan Potensi P. Fluorescens strain KTSS
• Penetapan Potensi Reduksi Merkuri Dengan Bioindikator Bibit Kakao di Rumah Kaca
• Penetapan Potensi Reduksi Merkuri dengan Bioindikator Padi Varietas Ciherang di Lapang
BahanIsolat bakteri P. Fluorescens strain KTSS dari
wilayah penambangan PT Tambang Batu Bara Bukit Asam, Sumatra Selatan.
Penyiapan inokulum
- ditumbuhkan dalam 50 mL medium cair Luria Bertani selama 48 jam dan suhu 280 C serta
kecepatan 200 rpm.
Isolat bakteri
inokulum
Penyiapan bioamelioran
- disterilisasi selama 4 jam dengan suhu 1050 C.
- dilakukan perbanyakan inokulan dalam medium LB.
- bahan dicampur dan disertai inokulasi 6%(v/b) P. Fluorescens strain KTSS ke dalam bahan pembawa
Zeolit, biochar, kalsinasi dan P. Fluorescens strain KTSS (9:0,5:0,5:0,6)
Bioamelioran
Penetapan Potensi P. Fluorescens strain KTSS
- dimasukkan dalam 10 buah Erlenmeyer (100ml).- disterilisasi dengan suhu 1210 C selama 1 jam dalam 3 hari
berturut-turut.- ditambahkan 5000 ppb merkuri dan diinkubasi selama 24
jam.
- diinokulasi dalam bahan tanah steril yang mengandung merkuri.- diinkubasi lagi selama 7 hari pada suhu 280 C.- dianalisis dengan Atomic Absorbtion
Spectrophotometer(AAS)
- dianalisis konsentrasi merkuri terlarut air dalam bahan tanah
50 gr bahan tanah
Inkubasi akhir
0,25 dan 50% (v/b)
Hasil
Analisis Merkuri Terlarut Air
Tanah yang mengandung
suspensi P. flourescens
Dimasukkan ke dalam 100 mL
botol kocok plastik
Ditambahkan 50 mL air suling
Dikocok selama 2 jam dengan
kecepatan 200 rpm
Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 28ᵒC
Dikocok selama
30 menit
Disaring dengan keratas saring
Whatman 93 dan Sartorius 0,45 µM
Merkuri ditetapkan dengan menggunakan Automic Absorbtion
Spectrophotometer
BahanDimasukkan ke dalam 100 mL
Erlenmeyer
Ditambah dengan 5-7 mL HNO3 pekat dan 1 mL
HCLO4 pekat
Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 28ᵒ
Dipanaskan secara perlahan (100-150ᵒ)
selama + 3 jam
Suhu dinaikkan sampai 200ᵒ
Suspensi yang tertinggal
didinginkan
Dipendah ke dalam 50 mL labu ukur
(pyrex)
Ditambah aquades sampai volumenya
50mL
DikocokDisaring dengan
keratas saring Whatman 93
Merkuri ditetapkan dengan menggunakan Automic Absorbtion
Spectrophotometer
Analisis Total Merkuri di Dalam Bahan Tanah & Tanaman
Hasil Pemberian inagulan P.fluorescens strain KTSS sebanyak
25% (v/b) ke dalam 50 g bahan tanah steril, dengan masa inkubasi 7 hari pada suhu 28 derajat celsius dapat menurunkan konsentrasi merkuri lebih banyak, jika dibandingkan tanpa inokulan ataupun perlakuan dengan P. Fluorescens starin SAKS ( isolat pembanding). Jumlah suspensi P.fluorescens strain KTSS maupun SAKS yang ditambahkan ke dalam bahan tanah konsentrasi 25% (v/b) lebih optimal menurunkan konsentrasi merkuri jika dibandingkan dengan 50% (v/b) . Apabila dibandingkan dengan tanpa inokulan, maka potensi reduksi merkuri oleh P. Fluorescens strain KTSS dan SAKS masing-masing sebesar 53,3% dan 40,1% untuk 25% (v/b) serta 41,9 dan 16,3 untuk 50% (v/b)
HOME
Penetapan Potensi Reduksi Merkuri Dengan Bioindikator Bibit Kakao di
Rumah Kaca
10 kg bahan tanah homogen
Ditanami 1 bibit kakao lindak klon Upper Amazon Hybrid
Diamati pertumbuhan vegetatif bibit kakao 1 bulan sekali selama tiga bulan
Peubah yang diamati : 1. tinggi bibit, 2. jumlah daun, 3. panjang akar, 4. berat basah dan kering batang, daun dan
akar.
Dipupuk masing-masing perlakuan serta pengaplikasian bioamelioran.
Analisis bahan tanah : Kadar N, P2O5 dan K2O, C Organik , pH, KTK, dan konsentrasi
total merkuri.
Data diolah dengan analisis sidik ragam dan membandingkan hasil perlakuan dengan Uji
Jarak Berganda Duncan taraf 5%.
HOME
Analisis tanah
Penilitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan 5 perlakuan yang berbeda
Bioamelioran diberikan satu hari sebelum tanam dengan cara pembenaman ke dalam tanah
300 kg NPK Phonska (15-15-15) diberikan sekaligus pada 7 hari setelah tanam
Penetapan Potensi Reduksi Merkuri dengan Bioindikator Padi Varietas Ciherang di
Lapang
200 kg pupuk urea diberikan secara sebar sebanyak 3x pemupukan pada umur tanaman
7,21,dan 42 HST
Padi varietas Ciherang ditanam pindah pada umur 15 harisetelah pembibitan
Di tanam dengan sistem legowo
Pengambilan sampel tanah pada 15 titik lalu dikompositkanuntuk dianalisis sifat kimia tanah dan kandungan merkuri
Pengamatan terhadap perkembangan jumlah anakan dan tinggi
tanaman pada 7,14,21,42, dan 63 HST
Peubah yang diamati untuk mengetahuiproduktivitas tanaman meliputi
jumlah anakan produktif, malai isi, gabah kering panen, gabah kering giling
Data diolah dengan analisis sidik ragam dan membandingkan
hasil perlakuan dengan Uji Jarak Berganda Duncan taraf 5%.
HasilPada perlakuan A,B,C pada umumnya
pertumbuhan vegetatif dan produksinya lebih baik daripada perlakuan A.(Lihat tabel 3)
Note:Perlakuan A. 100% dosis pupuk NPKPerlakuan B. 100% dosis pupuk NPK + 37,5 kg bioamelioran P. Fluorescens strain KTSS/ha.Perlakuan C. 100% dosis pupuk NPK + 75,0 kg bioamelioran P. Fluorescens strain KTSS/ha. Perlakuan D. 50% dosis pupuk NPK + 75,0 kg kg bioamelioran P. Fluorescens strain KTSS/ha. Perlakuan E. Tanpa pupuk (Blanko)
HOME
Kesimpulano Pseudomonas fluorescens strain KTSS memiliki potensi
mereduksi logam merkuri.o Jumlah suspensi Pseudomonas fluorescens strain KTSS
yang ditambahkan ke dalam bahan tanah dengan konsentrasi 25% lebih optimal daripada 50%.
o Peran P. fluorescens strain KTSS cukup signifikan terhadap terjadinya proses akumulasi merkuri di daerah sekitar perakaran bibit kakao sehingga menghambat ke jaringan daun.
o Pemberian 100% dosis pupuk NPK 15-15-15 dengan 37,5-75 kg bioamelioran P. fluorescens strain KTSS menghasilkan pertumbuhan vegetatif dan produksi padi yang lebih baik serta kadar merkuri di dalam tanah yang lebih rendah dibanding dengan pemberian 100% pupuk NPK 15-15-15 atau tanpa pupuk (blanko).