lingkungan dan budaya organisasi
TRANSCRIPT
MODUL 19. LINGKUNGAN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI
Kemmpuan akhir yang diharapkan :
Setelah mempelajari/mengkaji modul ini diharapkan mahasiswa mampu
menganalisis lingkungan organisasi serta budaya organisasi.
Materi yang dibahas/dikaji :
1. Hubungan bisnis dan lingkungannya.
2. Bagaimana lingkungan mempengaruhi manajer
3. Memahami lingkungan global
4. Pentingnya budaya dalam organisasi
5. Manajemen bagi budaya organisasi.
Materi 19.1. HUBUNGAN BISNIS DAN LINGKUNGANNYA.
Telah kita pahami bahwa organisasi apapun termasuk organisasi bisnis berinteraksi
dengan lingkungannya karena organisasi itu mengambil input dan menyalurkan output.
Lingkungan dapat dirinci menjadi lingkungan internal yang mencakup berbagai aspek
yang ada pada organisasi , dan lingkungan eksternal yang berada diluar organisasi.
Istilah lingkungan eksternal mengacu pada lembaga atau kekuatan yang berada diluar
organisasi tertentu yang berpotensi mempengaruhi kinerja organisasi tertentu. Secara
garis besar menurut Stephen Robbin dan Mary Coulter lingkungan EKSTERNAL terdiri
dari dua komponen,yaitu LINGKUNGAN KHUSUS DAN LINGKUNGAN UMUM.
LINGKUNGAN KHUSUS, mencakup kekuatan luar yang mempunyai dampak
langsung dan segera pada keputusan dan tindakan manajer dan relevan secara langsung
terhadap pencapaian sasaran organisasi.Setiap lingkungan khusus organisasi adalah unik
dan berubah-ubah mengikuti mengikuti perubahan kondisi. Contoh : meskipun Timex
dan Rolex sama-sama memproduksi arloji, tetapi lingkungan khususnya berbeda karena
mereka beroperasi dalam ceruk pasar yang cukup berbeda.
Unsur utama yang membentuk lingkungan khusus adalah konsumen, pemasok, pesaing
dan kelompok penekan.
Lingkungan &Budaya Organisasi Page 1
Konsumen.
Para konsumen secara jelas memperlihatkan potensi ketidakpastian bagi
organisasi, selera para konsumen dapat berubah atau mereka dapat menjadi tidak puas
dengan produk organisasi tsb.Tentu saja beberapa organisasi menghadapi ketidak pastian
yang jauh lebih besar yangdiakibatkan oleh konsumen mereka dibanding organisasi lain.
Pemasok.
Ketika anda berpikir tentang pemasok bagi organisasi tertentu, biasanya anda
membayangkan perusahaan yang menyediakan bahan baku dan peralatan. Bagi Walt
Disney WORLD di Florida, pemasok mencakup perusahaan-perusahaan yang menjual
minuman ringan ,computer,makanan, bunga dan hasil taman bunga yang lain,dan produk-
produk kertas. Namun istilah pemasok juga mencakup penyedia input keuangan dan
tenaga kerja dll. Para manajer berusaha menjamin keberlangsungan aliran input yang
diperlukan dengan harga serendah mungkin. Karena inout tsb menunjukkan ketidak
pastian—artinya ketidak tersediaan atau penundaannya dapat secara signifikan
mengurangi efektifitas organisasi tsb—biasanya para manajer berusaha keras untuk
menjamin adanya aliran yang handal dan mantap. Penerapan prinsip dan metode e-bisnis
telah mengubah cara organisasi berurusan dengan pemasok.
Pesaing.
Semua organisasi mempunyai satu pesaing atau lebih. Para manajer tidak boleh
mengabaikannya, mereka akan membayar mahal, karena dengan berbagai strategi para
pesaing seperti strategi yang berkaitan dengan harga, pengembangan produk baru, variasi
jasa yang ditawarkan dsb.nya , bila tidak diantisipasi dengan baik dapat mengganggu
kinerja para manajer bahkan dapat “merobohkan” perusahaan.
Kelompok penekan.
Para manajer harus mengenali kelompok-kelompok kepentingan khusus yang
berusaha untuk mempengaruhi tindakan organisasi. Kelompok penekan kemungkinan
dapat berubah apabila kondisi/situasi sikap politik berubah.
Lingkungan &Budaya Organisasi Page 2
LINGKUNGAN UMUM ,adalah kondisi eksternal yang luas yang mencakup
kondisi umum ekonomi, politik/hukum, sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi
umum yang mungkin mempengaruhi organisasi. Perubahan dalam sejumlah bidang itu
biasanya tidak berdampak sebesar dampak yang ditimbulkan oleh lingkungan khusus,
tetapi manajer harus tetap memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai bidang tsb
pada saat mereka menyusun Perencanaan, mengorganisasikan, memimpin dan
mengendalikan.
Kondisi ekonomi.
Tingkat suku bunga, laju inflasi, perubahan “disposable income”, indeks pasar
saham ( di INA - IHSG) dan tahap siklus bisnis umum, merupakan beberapa factor
ekonomi dalam lingkungan umum yang dapat mempengaruhi praktek manjemen dalam
organisasi tertentu.
Kondisi politik/hukum.
Pemerintah pusat, pemerintah daerah tk I dan atau tk II, mempengaruhi apa yang
dapat atau tidak dapat dilakukan organisasi beberapa PP, Perda yang telah diterbitkan
oleh pemerintah dapat mempunyai dampak yang signifikan.
Organisasi menghabiskan sejumlah besar waktu dan uang untuk memenuhi PP dan atau
Perda, tetapi dampak dari peraturan itu jauh melampaui urusan waktu dan uang, peraturan
tsb juga mengurangi keleluasaan kebijakan manajerial karena membatasi pilihan yang
tersedia bagi manajer. Aspek lain dari sector politik/hokum adalah kondisi politik dan
stabilitas umum suatu negara tempat organisasi beroperasi dan sikap pejabat pemerintah
terpilih terhadap bisnis. Berkenaan dengan hal ini para manajer harus berusaha
meramalkan perubahan politik utama di negara tempat mereka beroperasi karena kondisi
politik tsb dapat mempengaruhi putusan dan tindakan.
Kondisi sosial budaya.
Karena departemen Kesehatan dan Lembaga konsumen,semakin mencemaskan
bahaya/dampak negatifdari mengisap rokok maka ada larangan iklan rokok secara apa
Lingkungan &Budaya Organisasi Page 3
adanya. Dengan demikian para manajer pabrik rokok harus menyesuaikan jenis dan isi
pesn dalam iklan rokok.
Oleh karena nilai, kebiasaan, persepsi dan selera yang berubah, maka para manajer juga
harus mampu melakukan perubahan Misal saat karyawan mulai mencari keseimbangan
hidup yang lebih besar,organisasi harus menyesuaikan dengan menawarkan kebijakan
absen untuk keluarga, jam kerja yang lebih fleksibel, dan pengaturan, bahkan tersedianya
fasilitas perawatan anak. Semakin banyaknya kecenderungan berubahnya social budaya
yang ada di masyarakat, akan dapat menimbulkan hambatan bagi manajer dalam
menetapkan kebijakan maupun melakukan tindakan. Bila bisnis itu dilakukan di negara
lain maka para manajer perlu mengenal nilai dan budaya negara tsb dan mengelola
organisasi dengan cara mengakui dan menerapkan aspek social budaya tertentu.
Kondisi demografi
Kondisi demografi meliputi kecenderungan karakteristik fisik populasi, seperti
jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, lokasi geografis ,pendapatan, komposisi
keluarga, dll. Perubahan karakteristik ini memungkinkan bagaimana para manajer
mengambil kebijakan dan strategi yangpaling baik dalam mengelola organisasi.
Teknologi.
Dalam kaitannya dengan lingkungan umum, perubahan yang paling pest selama
seperempat abad terakhir terjadi pada bidang teknologi. Berbagai penemuan di bidang
teknologi secararadikal mengubah cara mendasar penyusunan organisasi dan cara
manajer mengelola organisasi/perusahaan.
Global Datangnya era globalisasi merupakan salah satu factor penting yang
mempengaruhi para manajer dan organisasi, dimana para manajer perusahaan besar
maupun kecxil ditantang oleh semakin meningkatnya pesaing global dan pasar
konsumen.
Lingkungan &Budaya Organisasi Page 4
Materi 19.2. BAGAIMANA LINGKUNGAN MEMPENGARUHI MANAJER.
Mengethui apa sja komponen lingkungan, merupakan hal yang penting bagi
manajer, namun demikian lebih penting lagi adalah memahami bagaimana lingkungan
mempengaruhi manajer. Lingkungan mempengaruhi manajer melalui (a) derajat ketidak
pastian lingkungan yang ada sekarang dan (b) melalui berbagai hubungan share holders
yang terjadi antara organisasi dan kelompok pendukung eksternal.
Menilai ketidak pastian lingkungan.
Kita mengetahi bahwa tidak semua lingkungan itu sama, jadi lingkungan itu ber-
beda2 menurut apa yang kita sebut “derajat ketidak pastian lingkungan”, yang dalam hal
ini ditentukan oleh dua demensi yaitu : (1) derajat perubahan dan (2) derajat kerumitan
lingkungan organisasi.
Ad (1) Derajat perubahan.
Bila komponen dalam lingkungan organisasi sering berubah, kita menyebutnya
sebagai lingkungan yang dinamis., namun demikian bila perubahan tsb dapat diprediksi
maka hal demikian ini tidak bias disebut sebagai lingkungan yang dinamis.
Bila perubahan minimum, kita menyebutnya lingkungan yang stabil, dimana lingkungan
yang stabil ini mungkin merupakan lingkungan yang tidak memiliki pesaing baru, tidak
ada terobosan teknologi oleh pesaing yang ada, sedikit kegiatan dari kelompok penekan
yang ada untuk mempengaruhi organisasi dsb.nya.
Ad. (2) Derajat kerumitan lingkungan organisasi.
Kadar kerumitan mengacu pada jumlah komponen yang ada pada lingkungan
organisasi dan sejauh mana pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi itu tentang
berbagai komponen tadi. Semakin sedikit pesaing, pelanggan, pemasok dan badan2
pemerintah yang harus dihadapi oleh organisasi, maka semakin berkuranglah ketidak
pastian dalam lingkungannya. Oleh karena itu salah satu langkah yang ditempuh
perusahaan untuk mengurangi derajat kerumitan lingkungan organisasi adalah dengan
mengakuisisi pesaing.
Kerumitan juga diukur berdasarkan pengetahuan mengenai lingkungan yang
dibutuhkan organisasi. Misal para manajer di pialang online E*trade harus banyak
Lingkungan &Budaya Organisasi Page 5
mengetahui operasi penyediaan layanan jasa internet mereka , jika mereka ingin
memastikan situs web mereka tersedia, dapat diandalkan, dan aman bagi konsumen
perdagangan saham mereka. Sebaliknya para manajer took bahan makanan sangat kecil
kebutuhannya akan pengetahuan yang canggih tentang para pemasok mereka.
Matriks ketidakpastian lingkungan :
________________________________________________________________________
! Derajat perubahan
! --------------------------------------------------------------------------------------------------
Stabil Dinamis
De Se Sel 1. Sel 2
ra der Lingk. Yg stabil & mudah diperki Lingk yg dinamis & sulit diper
jat ha rakan kirakan
na Sedikit komponen lingkungan Sedikit komponen lingkungan
Komponen nyaris serupa Komponen nyaris serupa
Kebutuhan akan pengetahuan yg Kebutuhan akan pengetahuan yg
canggih ttg komponen minimal canggih ttg komponen minimal
Sel 3 Sel 4.
Ke Lingk.yg stabil & mudah diperli Lingk yg dinamis & sulit diperki
Ru Ru rakan rakan.
Mit mit Komponen tidak serupa dng yg Komponen tidak serupa dng yg
an lain & pada dasarnya sama lain & pada dasarnya sama
Kebutuhan akan pengetahuan Kebutuhan akan pengetahuan
yg canggih ttg komponen tinggi tg canggih ttg komponen tinggi
Dari table diatas terlihat bahwa sel 1 (lingkungan yg stabil dan sederhana) mencerminkan
tingkat ketidakpastian lingkungan yg paling rendah, sedangkan sel4 adalah yg tertinggi.
Karena ketidakpastian adalah ancaman bagi keefektifan organisasi, para manajer
berusaha untuk meminimalkannya. Jika diberikan pilihan ,manajer akan memilih untuk
beroperasi dalam lingkungan seperti pada sel 1. Namun demikian ,namajer jarang
mempunyai kendali penuh atas pilihan iyu, disamping itu pada kenyataannya sebagian
Lingkungan &Budaya Organisasi Page 6
besar industri menghadapi perubahan yang lebih dinamis, sehingga membuat lingkungan
mereka makin tidak pasti.
Materi 19.3. MEMAHAMI LINGKUNGAN GLOBAL
Sejalan dengan perkembangan yang ada ,dewasa ini manajemen tidak lagi
menhadapi kendala perbatasan negara. Para manajer dalam segala ukuran dan jenis
organisasi dihadapkan pada peluang dan tantangan pengelolaan lingkungan global, yg
dalm hal ini yang terpenting adalah terkait dengan perdagangan global.
Pada sat perdagangan global diperbolehkan untuk mengalir dengan bebas, negara2
memperoleh keuntungan dari pertumbuhan ekonomi dan laba produktivitas, karena
mereka mengkhususkan dalam memproduksi produk yg mereka anggap paling baik dan
mengimpor produk yg lebih efisien bila diproduksi di tempat/negara lain.
Perdagangan global terbentuk dari dua kekuatan yaiyu :
1. Aliansi perdagangan regional
2. Perjanjian yg dinegoisasikan melalui WTO.
Hanya beberapa tahun yang lalu, persaingan dunia dapat dgambarkan berdasarkan nefara
lawan negara, namun sekarang ini terjadi persaingan global telah terekontruksi kembali
dengan terciptanya persetujuan perdagangan dan kerja sama regional yang mencakup
beberapa negara di belahan dunia ini. Hal mana antara lain tercermin dari terbentuknya :
Uni Eropa.
Dengan ditanda tanganinya perjanjian Maastricht (nama sebuah kota di Belanda)
tahun 1992 ,terbentuklah UNI EROPA (EU) yang terdiri dari 12 negara Belgia,
Denmark, Perancis, Yunani, Irlandia, Italia, Luxemburg, Belanda, Portugal, Spanyol,
Inggris dan Jerman, sebagai kesatuan ekonomi dan perdagangan. Pada tahun 1995 ada 3
negara lagi yang bergabung (Austria,Finlandia dan Swesia)Sedangkan pada tahun 2004
bertambah 10 anggota baru lagi ( Siprus,Malta, Ceko, Estonia, Hungaria, Latvia,
Lhituania, Polandia, Slovakia, Slovenia). Tahun 2007 Rumania dan Bulgaria turut
bergabubg.
Lingkungan &Budaya Organisasi Page 7
Sebagi pasar tunggal EU, maka diantara nefara2 anggota sudah tidak ada lagi
hambatan nasional terhadap perjalanan, pekerjaan, investasi dan perdagangan.
EU ini melakukan langkah yang luar biasa menuju unifikasi penuh katika 12 dari 15
negara menjadi bagian dari Uni Keuangan dan Ekonomi, system resmi yang bertanggung
jawab untuk perkembangan mata uang Eropa , Euro (Saat ini Inggris, Denmark, Swedia
memilih untuk tidak bergbung).
Nort American Free Trade Agreement (NAFTA),
Ditanda tangani tahun 1992 dan beranggotakan Negara Mexico, Kanada dan
USA .Diantra negara anggota tidak ada lagi retriksi perdagangan baik berupa trif maupun
non tariff, dan hal ini semakin memperkuat kekuatan ekonomi ketiga negara tsb.
Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)
Merupakan aliansi perdagangan yang ditanda tangani 10 negara di Asia Tenggara
dan wilayah ini diperkirakan akan menjadi salah satu wilayah ekonomi yang paling cepat
perkembangannya di dunia, sekaligus akan menjadi aliansi ekonomi dan politik regional
yang makin penting, yang pada akhirnya dampaknya akan mampu menandingi Nafta
maupun EU.
Aliansi dagang lainnya.
Wilayah lain di seluruh dunia terus berusaha menciptakan aliansi dagang regional,
seperti 53 negara di Uni Afrika didirikan pada Juli 2002. Anggota dari aliansi ini
berencana untuk menciptakan rencana pengembangan ekonomi dan bekerja untuk
mencapai kesatuan yang lebih besar diantara negara2 AFRIKA.
Seperti amggota aliansi dagang lainnya, negara2 ini berharap untuk memperoleh
keuntungan ekonomi, social, budaya dan dagang dari asosiasi mereka.
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)
Pertumbuhan globaldan perdagangan diantara negara2 tidak terjadi dengan
sendirinya, system dan mekanisme diperlukan sehingga hubungan dagang yang efektif
dan efisien dapat dikembangkan. Salah satu kenyatan dari globalisasi adalah negara2
Lingkungan &Budaya Organisasi Page 8
saling bergantung – yaitu ,apa yang terjadi di suatu negara dapat mempengaruhi negara
yang lainnya, baik positifmaupun negative.Dengan adanya WTO,ada mekanisme yang
dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kemungkinan resesi dunia pada akhir 1990-
an sebagai dampak krisis keuangan yang melanda Asia.
WTO ini didirikan pada tahun 1995 yang berkembang dari GATT yang sampai April
2003 beranggotakan 146 negara, dan WTO ini bertujuan untuk membantu eksportir &
importer dalam melakukan bisnis mereka, walaupun pada kenyataannya tidak sedikit
kritikan yang tajam ditujukan padanya.
Materi 19.4. PENTINGNYA BUDAYA DALAM ORGANISASI.
Payless Shoe Source, yang berpusat di Topeka, Kansas, memahami apakah budaya
organisasi itu. Sebagai pengecer alas kaki terbesar didunia, mereka tidak kebal terhadap
serangan persaingan oleh dua pengecer besar – Wal-Mart dan Target. Sebagai persiapan
para menejer Payless mengetahui bahwa mereka harus mengubah budaya perusahaan
menjadi lebih agresif, kreatif, dan mengambil resiko.Satu hal yang mereka lakukan pada
rapat penjualan tahunan perusahaan adalah mengirimkan semua manajer distrik keluar
ke komunitas pemburu untuk menemukan’ harta karun ‘ tertentu termasuk,diantaranya
sebuah truk pemadam kebakaran dimana salah satu tim benar-benar menemukan dan
membawanya kembali, sikat rumah sakit dan sebuah truk federal express. Tim-tim ini
juga harus memotretdiri mereka sendiri dengan latar belakang barang-barang tertentu
sambil memegang ayam karet. Dan semuanya ini harus selesai dalam waktu dua jam.
Mengapa? Untuk membuktikan pada para manajer bahwa mereka dapat bekerja sama
untuk menghasilkan solusi yang kreatif bahkann dalamkondisi penuh tekanan. Meskipun
seorang pemburu tidak dapat membawa budaya tersebut sendirian, ini merupakan
langkah maju dalam jenis pemikiran yang akan menjadi penting jika Payless ingin terus
berkembang.
Apakah budaya organisasi? Budaya itu adalah sistim makna dan keyakinan
bersama yang diatur oleh para anggota organisasi yang menentukan,sebagian besar, cara
mereka bertindak satu terhadap yang lain dan terhadap orang luar. Budaya itu mewakili
persepsi bersama yang dianut oleh para organisasi tersebut yang menentukan anggota-
Lingkungan &Budaya Organisasi Page 9
anggotanya harus berperilaku. Disetiap organisasi, ada nilai, symbol, ritual, mitos, dan
praktik-praktik yang telah berkembang sejak lama sekali. Nilai-nilaikebersamaan,dalam
tingkat yang tinggi, apa yang diliat para karyawan dan bagaimana mereka menanggapi
dunia mereka. Apabila dihadapkan pada masalah atau isu pekerjaan, budaya organisasi
–“cara kita melakukan segala sesuatunya disini”- mempengaruhi apa yang dapat
dilakukan karyawan dan bagaimana mereka berkonsep,mendefinisikan,menganalisis dan
memecah kan masalah tersebut.
Dari difinisi budaya seperti telah dikemukakan diatas, menyiratkan beberapa hal
berikut :
1.Persepsi, dimana individu mempersepsikan budaya organisasi berdasarkan apa
yang mereka lihat, dengar, atau alami didalam organisasi tsb.
2. Meskipun individu mungkin memiliki latar belakang yang berbeda atau bekerja
pada tingkatan yang berlainan pada organisasi tsb., mereka cenderung
menggambarkan budaya organisasi itu dengan istilah yang sama. Itulah aspek
budaya bersama.
3. Budaya organisasi merupakan istilah diskriptif, yaitu bagaimana anggota itu
mempersepsikan organisasi tsb, bukan berkaitan dengan apakah mereka
menyukainya. Budaya itu menggambarkan ,bukan menilai.
Hasil riset menunjukkan bahwa ada 7 demensi yang secara keseluruhan menangkap
hakikat budaya organisasi, yaitu :
1. Inovasi dan pengembilan risiko, dalam demensi ini menujukkan sejauh
mana karyawan didorong untuk inovatif dan mengambil risiko.
2. Stabilitas, kadar sejauh mana keputusan dan tindakan organisasi
menekankan usaha untuk mempertahankan status quo.
3. Keagresifan, kadar sejauh mana karyawan agresif dan bersaing
daripada bekerja sama.
4. Orientasi tim, kadar sejauh mana pekerjaan disusun berdasar tim,
bukannya perseorangan.
5. Orientasi orang, kadar sejauh mana keputusan manajemen turut
mempengaruhi orang2 yang ada dalam organisasi.
Lingkungan &Budaya Organisasi Page 10
6. Orientasi hasil, kadar sejauh mana manajer berfokus pada hasil dari
pada cara mencapai hasil tsb.
7. Perhatian pada detil, kadar sejauh mana karyawan diharapkan mampu
menunjukkan ketepatan, analisis dan perhatian pada detil.
Menilai budaya organisasi dari ke 7 demensi diatas akan dapat memberikan gambaran
mengenai unsur2 pembentuk budaya organisasi tsb.
Budaya organisasi mempunyai arti penting, karena dapat menjadi kendala atas apa
yang dapat dan tidk dapat mereka lakukan , budaya organisasi terutama relevan bagi para
manajer. Kendala2 tsb jarang yang bersifat eksplisit dan atau tertulis, namun dapat
dirasakan keberadaanya sehingga para manajer dengan cepat mengetahui “ apa yang
harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam organisasi mereka”.
Berbagai keputusan manajer yang dipengaruhi budaya, meliputi :
1. Keputusan mengenai perencanaan, hal mana berkenaan dengan :
a. Kadar risiko yang harus dikandung oleh rencana
b. Apakah rencana harus disusun oleh individu ataukah oleh tim
c. Kadar pengamatan lingkungan yang akan dilakukan manajemen.
2.Pengorganisasian, hal mana berkenaan dengan :
a. Seberapa besr otonomi harus dirancang ke pekerjaan karyawan.
b. Apakah tugas harus dilakukan oleh individu atau dalam tim
c. Seberapa besr kadar interaksi para manajer yangsatu dengan yg lainnya.
3. Kepemimpinan, hal mana berkenaan dengan :
a. Seberapa besr kadar kepedulian para manajer pada peningkatan kepuasan kerja
karyawan.
b. Gaya kepemimpinan apa yang dianggap memadai
c.Apakah seluruh ketidak sepakatan--- bahwa yang konstruktif sekalipun, harus
dihilangkan
4.Pengendalian, hala mana berkenaan dengan :
a. Apakah harus memaksakan kendali eksternal atau memberi kesempatan pada
karyawan untuk mengendalikantindakan mereka sendiri.
b. Apa criteria yang harus ditekankan pada pengevaluasian kinerja karyawan
c. Dampak buruk apa yang terjadi jika melampaui anggaran seseorang.
Lingkungan &Budaya Organisasi Page 11
Budaya suatu organisasi terutama budaya yang kuat, membatasi pilihan2 pengambilan
keputusan oleh seorang manajer dalam segala fungsi manajemen seperti yang
dikemukakan diatas dimana dapat dilihat bahwa wilayah2 penting tugas seorang manajer
dipengaruhi oleh budaya tempat dia bekerja.
Materi 19.5. MASALAH BUDAYA ORGANISASI TERKINI YANG
DIHADAPI OLEH MANAJER.
Sementara itu ada empat masalah budaya yang harus diperhatikan oleh manajer ,
yaitu :
1. Menciptakan etika budaya
2. Menciptakan budaya yang inovatif
3. Menciptakan budaya yangramah pada konsumen
4. Mempromosikn spiritulitas tempat kerja.
Ad 1. Menciptakan etika budaya.
Isi dan kekuatan suatu budaya organisasi mempengaruhi iklim dan perilaku etika
para anggotanya. Budaya organisasi kuat akan menyebarkan pengaruh yang lebihbanyak
pada karyawan daripada budaya yang lemah. Jika budaya itu kuatdan mendukung
standar etika yang tinggi, maka budaya ituy harus memiliki pengaruh yang sangat kuat
dan positif pada perilaku karyawan.
Suatu budaya organisasi yang kebanyakan membentuk standar etika yang tinggi
merupakan salah satu yang mempunyai risiko toleransi tinggi, peningkatan tingkat
agresif rendah, dan memfokuskan maksud sama seperti hasil. Manajer dalam budaya
semacam ini didukung untuk mengambil resiko dan berinovasi, didorong untuk terlibat
dalam persaingan yang tak terkendali, dan akan memberi perhatian pada bagaimana
tujuan akan tercapai sama seperti apa tujuan yang akan dicapai.
Anjuran untuk manajer menciptakan budaya yang lebih etis:
Jadilah model peran yang terlihat
Komunikasikan pengharapan etis
Sediakan pelatihan etika
Secara nyata, hargai tindakan etis dan hokum yang tidak etis
Lingkungan &Budaya Organisasi Page 12
Berikan mekanisme perlindungan sehingga karyawan dapat membahas persoalan
etika dan melaporkan perilaku yang tidak etis tanpa khawatir.
Ad2. Menciptakan budaya yang inovatif.
Seperti apakah budaya inovatif itu? Menurut ahli riset dari Swedia Goran Ekvall
budaya inovatif dikarakteristikkan sebagai berikut:
Tantangan dan keterlibatan: seberapa banyak karyawan terlibat di dalamnya,
termotivasi, dan berkomitmen pada sasaran jangka panjang dan keberhasilan
organisasi.
Kebebasan: Tingkat di mana para karyawan dapat mendefinisikan pekerjaan
mereka sendiri, melatih kebijaksanaan, dan mengambil inisiatif dalam aktifitas
harian mereka.
Kepercayaan dan keterbukaan: Tingkat di mana karyawan saling mendukung dan
menghormati satu sama lain.
Waktu untuk ide: Jumlah waktu yang diperlukan seseorang untuk menciptakan
ide baru sebelum mengambil tindakan
Kejenakaan/humor: seberapa besar spontanitas, kegembiraan dan kemudahan di
tempat kerja.
Pemecahan konflik: tingkat di mana seseorang membuat keputusan dan
memecahkan permasalahan berdasarkan pada apa yang terbaik bagi organisasi
dibandingkan kepentingan pribadi.
Debat: seberapa besar karyawan diperbolehkan untuk mengekspreikan pendapat
dan mengajukan ide untuk dipertimbangkan dan diulas
Pengambilan resiko: seberapa besar manajer akan mentoleransi ketidakpastian
dan keraguan dan apakah karyawan akan diberikan penghargaan karena
mengambil resiko.
Ad3. Menciptakan budaya yang tanggap terhadap konsumen.
Lingkungan &Budaya Organisasi Page 13
Seperti apakah budaya yang tanggap terhadap konsumen itu? Riset menunjukkan
terdapat enam karateristik yang biasanya muncul.
1. Karyawan itu sendiri. Organisasi yang berorientasi pada pelayanan, sukses
mempekerjakan karyawan yang supel dan ramah.
2. Beberapa aturan , prosedur dan peraturan yang kaku. Karyawan dalam organisasi
ini perlu memiliki kebebasan untuk menemukan perubahan kebutuhan konsumen.
3. Penggunaan wewenang yang luas. Karyawan yang diberi wewenang mempunyai
kebijakan keputusan untuk melakukan apa yang diperlukan guna menyenangkan
konsumen.
4. Keahlian mendengarkan yang baik. Karyawan dalam budaya yang memahami
konsumen mempunyai kemampuan untuk mendengarkan dan memahami pesan
yang diberikan oleh konsumen.
5. Peranan yang jelas. Para karyawan bertindak sebagai penghubung antara
organisasi dan konsumennya yang memungkinkan terciptanya keraguan dan
konflik yang cukup besar. Jika hal ini terjadi dapat mengurangi kepuasan kerja
karyawan dan dapat menghambat kinerja karyawan
Kesuksesan budaya ini mengurangi ketidakpastian karyawan tentang peranan mereka dan
cara terbaik untuk melakukan pekerjaan mereka. Akhirnya budaya yang tanggap terhadap
konsumen mengharuskan karyawannya konsekuen untuk menyenangkan konsumen.
Karyawan harus mampu mengambil inisiatif, bahkan jika itu berada di luar persyaratan
pekerjaan mereka.
Anjuran untuk manajer menciptakan budaya yang lebiih tanggap pada konsumen:
Mempekerjakan orang dengan kepribadian dan sikap yang konsisten dengan
pelayanan kepada konsumen, keramahan, antusiasme, penuh perhatian, kesabaran,
memperhatikan orang lain dan keahlian mendengarkan
Melatih orang-orang pada pelayanan terhadap konsumen secara terus menerus dengan
memfokuskan pada peningkatan pengetahuan produk, menyimak dengan aktif,
menunjukkan kesabaran dan manunjukkan emosi.
Mensosialisasikan layanan baru, menghubungi orang-orang pada tujuan dan nilai-
nilai organisasi.
Lingkungan &Budaya Organisasi Page 14
Merancang pekerjaan pelayanan terhadap konsumen sehingga karyawan mempunyai
kendali sebanyak yang diperlukan untuk memuaskan konsumen.
Memberi wewenang karyawan yang berhubungan dengan konsumen dengan
kebijakan untuk membuat keputusan sehari-hari dalam kegiatan yang terkait dengan
pekerjaan.
Sebagai pemimpin, menyampaikan visi yang berfokus pada konsumen dan
menunjukkannya melalui keputusan dan tindakan yang berkomitmen pada konsumen.
Ad4. Budaya dan spiritualitas organisasi.
Apakah spiritualitas tempat kerja itu? Spiritualitas tempat kerja dikenal sebagai
orang yang mempunyai kepribadian yang berkembang dan terus berkembang dengan
pekerjaan yang dilakukan di dalam komunitas. Organisasi yang mempromosikan budaya
spiritual menyadari bahwa orang mempunyai pikiran dan jiwa, berusaha mencari maksud
dan tujuan dalam pekerjaan mereka, dan keinginan untuk berhubungan dengan manusia
lain dan menjadi bagian dari komunitas. Spiritualitas tempat kerja tampaknya menjadi
penting sekarang ini untuk beberapa alasan. Karyawan mencari cara untuk
menyeimbangkan stress dan tekanan arus kehidupan yang selalu berubah. Gaya hidup
yang modern, orang tua tunggal, mobilitas, pekerjaan sementara, teknologi baru yang
menciptakan jarak antara orang-orang, menggarisbawahi kekurangan komunitas yang
dirasakan banyak orang. Orang yang mencari keterlibatan dan hubungan. Selain itu
generasi baby boomer yang sedang mencapai usia setengah baya dan mencari sesuatu
yang berarti dalam kehidupan mereka, sesuatu yang berada di luar pekerjaannya. Yang
lain berkeinginan untuk memadukan nilai-nilai kehidupan pribadinya dengan kehidupan
profesionalnya.
Lima karateristik budaya cenderung menjadi bukti dalam organisasi spiritual:
1. Tujuan yang kuat. Organisasi spiritual membangun di sekitar tujuan. Meskipun
profit penting tetapi bukanlah nilai utama dalam organisasi.
2. Berfokus pada pengembangan individual. Organisasi spiritual memperkenalkan
harga dan nilai seseorang. Organisasi spiritual tidak hanya menyediakan
pekerjaan juga berusaha untuk menciptakan budaya di mana karyawan dapat terus
berkembang dan belajar.
Lingkungan &Budaya Organisasi Page 15
3. Kepercayaan dan keterbukaan. Organisasi spiritual ditandai oleh rasa saling
percaya, kejujuran dan keterbukaan. Para manajer tidak takut mengakui
kesalahan, dan cenderung sangat terbuka dengan karyawan, konsumen, dan
pemasok.
4. Pemberian wewenang pada karyawan. Iklim saling percaya yang tinggi dalam
organisasi spiritual, ketika digabungkan dengan keinginan untuk mempromosikan
pembelajaran dan pertumbuhan, membuat para manajer memberi wewenang pada
karyawan untuk melkukan pekerjaan terbaik yang berhubungan dengan
keputusan.
5. Toleransi terhadap pendapat karyawan. KArateristik terakhir yang membedakan
organisasi spiritual adalah pembebasan emosi karyawan. Organisasi spiritual
memperbolehkan orang-orang untuk menjadi dirinya sendiri untuk
mengekspresikan perasaan dan sikap mereka tanpa rasa bersalah atau takut akan
teguran.
-----------------------------------------------------
Lingkungan &Budaya Organisasi Page 16