lingkungan dan budaya organisasi

26
MODUL 19. LINGKUNGAN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI Kemmpuan akhir yang diharapkan : Setelah mempelajari/mengkaji modul ini diharapkan mahasiswa mampu menganalisis lingkungan organisasi serta budaya organisasi. Materi yang dibahas/dikaji : 1. Hubungan bisnis dan lingkungannya. 2. Bagaimana lingkungan mempengaruhi manajer 3. Memahami lingkungan global 4. Pentingnya budaya dalam organisasi 5. Manajemen bagi budaya organisasi. Materi 19.1. HUBUNGAN BISNIS DAN LINGKUNGANNYA. Telah kita pahami bahwa organisasi apapun termasuk organisasi bisnis berinteraksi dengan lingkungannya karena organisasi itu mengambil input dan menyalurkan output. Lingkungan dapat dirinci menjadi lingkungan internal yang mencakup berbagai aspek yang ada pada organisasi , dan lingkungan eksternal yang berada diluar organisasi. Istilah lingkungan eksternal mengacu pada lembaga atau kekuatan yang berada diluar organisasi tertentu yang berpotensi mempengaruhi kinerja organisasi tertentu. Secara garis besar menurut Stephen Robbin dan Mary Coulter Lingkungan &Budaya Organisasi Page 1

Upload: adeiraputra

Post on 24-Jul-2015

398 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lingkungan dan Budaya Organisasi

MODUL 19. LINGKUNGAN ORGANISASI DAN BUDAYA ORGANISASI

Kemmpuan akhir yang diharapkan :

Setelah mempelajari/mengkaji modul ini diharapkan mahasiswa mampu

menganalisis lingkungan organisasi serta budaya organisasi.

Materi yang dibahas/dikaji :

1. Hubungan bisnis dan lingkungannya.

2. Bagaimana lingkungan mempengaruhi manajer

3. Memahami lingkungan global

4. Pentingnya budaya dalam organisasi

5. Manajemen bagi budaya organisasi.

Materi 19.1. HUBUNGAN BISNIS DAN LINGKUNGANNYA.

Telah kita pahami bahwa organisasi apapun termasuk organisasi bisnis berinteraksi

dengan lingkungannya karena organisasi itu mengambil input dan menyalurkan output.

Lingkungan dapat dirinci menjadi lingkungan internal yang mencakup berbagai aspek

yang ada pada organisasi , dan lingkungan eksternal yang berada diluar organisasi.

Istilah lingkungan eksternal mengacu pada lembaga atau kekuatan yang berada diluar

organisasi tertentu yang berpotensi mempengaruhi kinerja organisasi tertentu. Secara

garis besar menurut Stephen Robbin dan Mary Coulter lingkungan EKSTERNAL terdiri

dari dua komponen,yaitu LINGKUNGAN KHUSUS DAN LINGKUNGAN UMUM.

LINGKUNGAN KHUSUS, mencakup kekuatan luar yang mempunyai dampak

langsung dan segera pada keputusan dan tindakan manajer dan relevan secara langsung

terhadap pencapaian sasaran organisasi.Setiap lingkungan khusus organisasi adalah unik

dan berubah-ubah mengikuti mengikuti perubahan kondisi. Contoh : meskipun Timex

dan Rolex sama-sama memproduksi arloji, tetapi lingkungan khususnya berbeda karena

mereka beroperasi dalam ceruk pasar yang cukup berbeda.

Unsur utama yang membentuk lingkungan khusus adalah konsumen, pemasok, pesaing

dan kelompok penekan.

Lingkungan &Budaya Organisasi Page 1

Page 2: Lingkungan dan Budaya Organisasi

Konsumen.

Para konsumen secara jelas memperlihatkan potensi ketidakpastian bagi

organisasi, selera para konsumen dapat berubah atau mereka dapat menjadi tidak puas

dengan produk organisasi tsb.Tentu saja beberapa organisasi menghadapi ketidak pastian

yang jauh lebih besar yangdiakibatkan oleh konsumen mereka dibanding organisasi lain.

Pemasok.

Ketika anda berpikir tentang pemasok bagi organisasi tertentu, biasanya anda

membayangkan perusahaan yang menyediakan bahan baku dan peralatan. Bagi Walt

Disney WORLD di Florida, pemasok mencakup perusahaan-perusahaan yang menjual

minuman ringan ,computer,makanan, bunga dan hasil taman bunga yang lain,dan produk-

produk kertas. Namun istilah pemasok juga mencakup penyedia input keuangan dan

tenaga kerja dll. Para manajer berusaha menjamin keberlangsungan aliran input yang

diperlukan dengan harga serendah mungkin. Karena inout tsb menunjukkan ketidak

pastian—artinya ketidak tersediaan atau penundaannya dapat secara signifikan

mengurangi efektifitas organisasi tsb—biasanya para manajer berusaha keras untuk

menjamin adanya aliran yang handal dan mantap. Penerapan prinsip dan metode e-bisnis

telah mengubah cara organisasi berurusan dengan pemasok.

Pesaing.

Semua organisasi mempunyai satu pesaing atau lebih. Para manajer tidak boleh

mengabaikannya, mereka akan membayar mahal, karena dengan berbagai strategi para

pesaing seperti strategi yang berkaitan dengan harga, pengembangan produk baru, variasi

jasa yang ditawarkan dsb.nya , bila tidak diantisipasi dengan baik dapat mengganggu

kinerja para manajer bahkan dapat “merobohkan” perusahaan.

Kelompok penekan.

Para manajer harus mengenali kelompok-kelompok kepentingan khusus yang

berusaha untuk mempengaruhi tindakan organisasi. Kelompok penekan kemungkinan

dapat berubah apabila kondisi/situasi sikap politik berubah.

Lingkungan &Budaya Organisasi Page 2

Page 3: Lingkungan dan Budaya Organisasi

LINGKUNGAN UMUM ,adalah kondisi eksternal yang luas yang mencakup

kondisi umum ekonomi, politik/hukum, sosial budaya, demografi, teknologi, dan kondisi

umum yang mungkin mempengaruhi organisasi. Perubahan dalam sejumlah bidang itu

biasanya tidak berdampak sebesar dampak yang ditimbulkan oleh lingkungan khusus,

tetapi manajer harus tetap memperhatikan dan mempertimbangkan berbagai bidang tsb

pada saat mereka menyusun Perencanaan, mengorganisasikan, memimpin dan

mengendalikan.

Kondisi ekonomi.

Tingkat suku bunga, laju inflasi, perubahan “disposable income”, indeks pasar

saham ( di INA - IHSG) dan tahap siklus bisnis umum, merupakan beberapa factor

ekonomi dalam lingkungan umum yang dapat mempengaruhi praktek manjemen dalam

organisasi tertentu.

Kondisi politik/hukum.

Pemerintah pusat, pemerintah daerah tk I dan atau tk II, mempengaruhi apa yang

dapat atau tidak dapat dilakukan organisasi beberapa PP, Perda yang telah diterbitkan

oleh pemerintah dapat mempunyai dampak yang signifikan.

Organisasi menghabiskan sejumlah besar waktu dan uang untuk memenuhi PP dan atau

Perda, tetapi dampak dari peraturan itu jauh melampaui urusan waktu dan uang, peraturan

tsb juga mengurangi keleluasaan kebijakan manajerial karena membatasi pilihan yang

tersedia bagi manajer. Aspek lain dari sector politik/hokum adalah kondisi politik dan

stabilitas umum suatu negara tempat organisasi beroperasi dan sikap pejabat pemerintah

terpilih terhadap bisnis. Berkenaan dengan hal ini para manajer harus berusaha

meramalkan perubahan politik utama di negara tempat mereka beroperasi karena kondisi

politik tsb dapat mempengaruhi putusan dan tindakan.

Kondisi sosial budaya.

Karena departemen Kesehatan dan Lembaga konsumen,semakin mencemaskan

bahaya/dampak negatifdari mengisap rokok maka ada larangan iklan rokok secara apa

Lingkungan &Budaya Organisasi Page 3

Page 4: Lingkungan dan Budaya Organisasi

adanya. Dengan demikian para manajer pabrik rokok harus menyesuaikan jenis dan isi

pesn dalam iklan rokok.

Oleh karena nilai, kebiasaan, persepsi dan selera yang berubah, maka para manajer juga

harus mampu melakukan perubahan Misal saat karyawan mulai mencari keseimbangan

hidup yang lebih besar,organisasi harus menyesuaikan dengan menawarkan kebijakan

absen untuk keluarga, jam kerja yang lebih fleksibel, dan pengaturan, bahkan tersedianya

fasilitas perawatan anak. Semakin banyaknya kecenderungan berubahnya social budaya

yang ada di masyarakat, akan dapat menimbulkan hambatan bagi manajer dalam

menetapkan kebijakan maupun melakukan tindakan. Bila bisnis itu dilakukan di negara

lain maka para manajer perlu mengenal nilai dan budaya negara tsb dan mengelola

organisasi dengan cara mengakui dan menerapkan aspek social budaya tertentu.

Kondisi demografi

Kondisi demografi meliputi kecenderungan karakteristik fisik populasi, seperti

jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, lokasi geografis ,pendapatan, komposisi

keluarga, dll. Perubahan karakteristik ini memungkinkan bagaimana para manajer

mengambil kebijakan dan strategi yangpaling baik dalam mengelola organisasi.

Teknologi.

Dalam kaitannya dengan lingkungan umum, perubahan yang paling pest selama

seperempat abad terakhir terjadi pada bidang teknologi. Berbagai penemuan di bidang

teknologi secararadikal mengubah cara mendasar penyusunan organisasi dan cara

manajer mengelola organisasi/perusahaan.

Global Datangnya era globalisasi merupakan salah satu factor penting yang

mempengaruhi para manajer dan organisasi, dimana para manajer perusahaan besar

maupun kecxil ditantang oleh semakin meningkatnya pesaing global dan pasar

konsumen.

Lingkungan &Budaya Organisasi Page 4

Page 5: Lingkungan dan Budaya Organisasi

Materi 19.2. BAGAIMANA LINGKUNGAN MEMPENGARUHI MANAJER.

Mengethui apa sja komponen lingkungan, merupakan hal yang penting bagi

manajer, namun demikian lebih penting lagi adalah memahami bagaimana lingkungan

mempengaruhi manajer. Lingkungan mempengaruhi manajer melalui (a) derajat ketidak

pastian lingkungan yang ada sekarang dan (b) melalui berbagai hubungan share holders

yang terjadi antara organisasi dan kelompok pendukung eksternal.

Menilai ketidak pastian lingkungan.

Kita mengetahi bahwa tidak semua lingkungan itu sama, jadi lingkungan itu ber-

beda2 menurut apa yang kita sebut “derajat ketidak pastian lingkungan”, yang dalam hal

ini ditentukan oleh dua demensi yaitu : (1) derajat perubahan dan (2) derajat kerumitan

lingkungan organisasi.

Ad (1) Derajat perubahan.

Bila komponen dalam lingkungan organisasi sering berubah, kita menyebutnya

sebagai lingkungan yang dinamis., namun demikian bila perubahan tsb dapat diprediksi

maka hal demikian ini tidak bias disebut sebagai lingkungan yang dinamis.

Bila perubahan minimum, kita menyebutnya lingkungan yang stabil, dimana lingkungan

yang stabil ini mungkin merupakan lingkungan yang tidak memiliki pesaing baru, tidak

ada terobosan teknologi oleh pesaing yang ada, sedikit kegiatan dari kelompok penekan

yang ada untuk mempengaruhi organisasi dsb.nya.

Ad. (2) Derajat kerumitan lingkungan organisasi.

Kadar kerumitan mengacu pada jumlah komponen yang ada pada lingkungan

organisasi dan sejauh mana pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi itu tentang

berbagai komponen tadi. Semakin sedikit pesaing, pelanggan, pemasok dan badan2

pemerintah yang harus dihadapi oleh organisasi, maka semakin berkuranglah ketidak

pastian dalam lingkungannya. Oleh karena itu salah satu langkah yang ditempuh

perusahaan untuk mengurangi derajat kerumitan lingkungan organisasi adalah dengan

mengakuisisi pesaing.

Kerumitan juga diukur berdasarkan pengetahuan mengenai lingkungan yang

dibutuhkan organisasi. Misal para manajer di pialang online E*trade harus banyak

Lingkungan &Budaya Organisasi Page 5

Page 6: Lingkungan dan Budaya Organisasi

mengetahui operasi penyediaan layanan jasa internet mereka , jika mereka ingin

memastikan situs web mereka tersedia, dapat diandalkan, dan aman bagi konsumen

perdagangan saham mereka. Sebaliknya para manajer took bahan makanan sangat kecil

kebutuhannya akan pengetahuan yang canggih tentang para pemasok mereka.

Matriks ketidakpastian lingkungan :

________________________________________________________________________

! Derajat perubahan

! --------------------------------------------------------------------------------------------------

Stabil Dinamis

De Se Sel 1. Sel 2

ra der Lingk. Yg stabil & mudah diperki Lingk yg dinamis & sulit diper

jat ha rakan kirakan

na Sedikit komponen lingkungan Sedikit komponen lingkungan

Komponen nyaris serupa Komponen nyaris serupa

Kebutuhan akan pengetahuan yg Kebutuhan akan pengetahuan yg

canggih ttg komponen minimal canggih ttg komponen minimal

Sel 3 Sel 4.

Ke Lingk.yg stabil & mudah diperli Lingk yg dinamis & sulit diperki

Ru Ru rakan rakan.

Mit mit Komponen tidak serupa dng yg Komponen tidak serupa dng yg

an lain & pada dasarnya sama lain & pada dasarnya sama

Kebutuhan akan pengetahuan Kebutuhan akan pengetahuan

yg canggih ttg komponen tinggi tg canggih ttg komponen tinggi

Dari table diatas terlihat bahwa sel 1 (lingkungan yg stabil dan sederhana) mencerminkan

tingkat ketidakpastian lingkungan yg paling rendah, sedangkan sel4 adalah yg tertinggi.

Karena ketidakpastian adalah ancaman bagi keefektifan organisasi, para manajer

berusaha untuk meminimalkannya. Jika diberikan pilihan ,manajer akan memilih untuk

beroperasi dalam lingkungan seperti pada sel 1. Namun demikian ,namajer jarang

mempunyai kendali penuh atas pilihan iyu, disamping itu pada kenyataannya sebagian

Lingkungan &Budaya Organisasi Page 6

Page 7: Lingkungan dan Budaya Organisasi

besar industri menghadapi perubahan yang lebih dinamis, sehingga membuat lingkungan

mereka makin tidak pasti.

Materi 19.3. MEMAHAMI LINGKUNGAN GLOBAL

Sejalan dengan perkembangan yang ada ,dewasa ini manajemen tidak lagi

menhadapi kendala perbatasan negara. Para manajer dalam segala ukuran dan jenis

organisasi dihadapkan pada peluang dan tantangan pengelolaan lingkungan global, yg

dalm hal ini yang terpenting adalah terkait dengan perdagangan global.

Pada sat perdagangan global diperbolehkan untuk mengalir dengan bebas, negara2

memperoleh keuntungan dari pertumbuhan ekonomi dan laba produktivitas, karena

mereka mengkhususkan dalam memproduksi produk yg mereka anggap paling baik dan

mengimpor produk yg lebih efisien bila diproduksi di tempat/negara lain.

Perdagangan global terbentuk dari dua kekuatan yaiyu :

1. Aliansi perdagangan regional

2. Perjanjian yg dinegoisasikan melalui WTO.

Hanya beberapa tahun yang lalu, persaingan dunia dapat dgambarkan berdasarkan nefara

lawan negara, namun sekarang ini terjadi persaingan global telah terekontruksi kembali

dengan terciptanya persetujuan perdagangan dan kerja sama regional yang mencakup

beberapa negara di belahan dunia ini. Hal mana antara lain tercermin dari terbentuknya :

Uni Eropa.

Dengan ditanda tanganinya perjanjian Maastricht (nama sebuah kota di Belanda)

tahun 1992 ,terbentuklah UNI EROPA (EU) yang terdiri dari 12 negara Belgia,

Denmark, Perancis, Yunani, Irlandia, Italia, Luxemburg, Belanda, Portugal, Spanyol,

Inggris dan Jerman, sebagai kesatuan ekonomi dan perdagangan. Pada tahun 1995 ada 3

negara lagi yang bergabung (Austria,Finlandia dan Swesia)Sedangkan pada tahun 2004

bertambah 10 anggota baru lagi ( Siprus,Malta, Ceko, Estonia, Hungaria, Latvia,

Lhituania, Polandia, Slovakia, Slovenia). Tahun 2007 Rumania dan Bulgaria turut

bergabubg.

Lingkungan &Budaya Organisasi Page 7

Page 8: Lingkungan dan Budaya Organisasi

Sebagi pasar tunggal EU, maka diantara nefara2 anggota sudah tidak ada lagi

hambatan nasional terhadap perjalanan, pekerjaan, investasi dan perdagangan.

EU ini melakukan langkah yang luar biasa menuju unifikasi penuh katika 12 dari 15

negara menjadi bagian dari Uni Keuangan dan Ekonomi, system resmi yang bertanggung

jawab untuk perkembangan mata uang Eropa , Euro (Saat ini Inggris, Denmark, Swedia

memilih untuk tidak bergbung).

Nort American Free Trade Agreement (NAFTA),

Ditanda tangani tahun 1992 dan beranggotakan Negara Mexico, Kanada dan

USA .Diantra negara anggota tidak ada lagi retriksi perdagangan baik berupa trif maupun

non tariff, dan hal ini semakin memperkuat kekuatan ekonomi ketiga negara tsb.

Association of Southeast Asian Nations (ASEAN)

Merupakan aliansi perdagangan yang ditanda tangani 10 negara di Asia Tenggara

dan wilayah ini diperkirakan akan menjadi salah satu wilayah ekonomi yang paling cepat

perkembangannya di dunia, sekaligus akan menjadi aliansi ekonomi dan politik regional

yang makin penting, yang pada akhirnya dampaknya akan mampu menandingi Nafta

maupun EU.

Aliansi dagang lainnya.

Wilayah lain di seluruh dunia terus berusaha menciptakan aliansi dagang regional,

seperti 53 negara di Uni Afrika didirikan pada Juli 2002. Anggota dari aliansi ini

berencana untuk menciptakan rencana pengembangan ekonomi dan bekerja untuk

mencapai kesatuan yang lebih besar diantara negara2 AFRIKA.

Seperti amggota aliansi dagang lainnya, negara2 ini berharap untuk memperoleh

keuntungan ekonomi, social, budaya dan dagang dari asosiasi mereka.

Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)

Pertumbuhan globaldan perdagangan diantara negara2 tidak terjadi dengan

sendirinya, system dan mekanisme diperlukan sehingga hubungan dagang yang efektif

dan efisien dapat dikembangkan. Salah satu kenyatan dari globalisasi adalah negara2

Lingkungan &Budaya Organisasi Page 8

Page 9: Lingkungan dan Budaya Organisasi

saling bergantung – yaitu ,apa yang terjadi di suatu negara dapat mempengaruhi negara

yang lainnya, baik positifmaupun negative.Dengan adanya WTO,ada mekanisme yang

dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kemungkinan resesi dunia pada akhir 1990-

an sebagai dampak krisis keuangan yang melanda Asia.

WTO ini didirikan pada tahun 1995 yang berkembang dari GATT yang sampai April

2003 beranggotakan 146 negara, dan WTO ini bertujuan untuk membantu eksportir &

importer dalam melakukan bisnis mereka, walaupun pada kenyataannya tidak sedikit

kritikan yang tajam ditujukan padanya.

Materi 19.4. PENTINGNYA BUDAYA DALAM ORGANISASI.

Payless Shoe Source, yang berpusat di Topeka, Kansas, memahami apakah budaya

organisasi itu. Sebagai pengecer alas kaki terbesar didunia, mereka tidak kebal terhadap

serangan persaingan oleh dua pengecer besar – Wal-Mart dan Target. Sebagai persiapan

para menejer Payless mengetahui bahwa mereka harus mengubah budaya perusahaan

menjadi lebih agresif, kreatif, dan mengambil resiko.Satu hal yang mereka lakukan pada

rapat penjualan tahunan perusahaan adalah mengirimkan semua manajer distrik keluar

ke komunitas pemburu untuk menemukan’ harta karun ‘ tertentu termasuk,diantaranya

sebuah truk pemadam kebakaran dimana salah satu tim benar-benar menemukan dan

membawanya kembali, sikat rumah sakit dan sebuah truk federal express. Tim-tim ini

juga harus memotretdiri mereka sendiri dengan latar belakang barang-barang tertentu

sambil memegang ayam karet. Dan semuanya ini harus selesai dalam waktu dua jam.

Mengapa? Untuk membuktikan pada para manajer bahwa mereka dapat bekerja sama

untuk menghasilkan solusi yang kreatif bahkann dalamkondisi penuh tekanan. Meskipun

seorang pemburu tidak dapat membawa budaya tersebut sendirian, ini merupakan

langkah maju dalam jenis pemikiran yang akan menjadi penting jika Payless ingin terus

berkembang.

Apakah budaya organisasi? Budaya itu adalah sistim makna dan keyakinan

bersama yang diatur oleh para anggota organisasi yang menentukan,sebagian besar, cara

mereka bertindak satu terhadap yang lain dan terhadap orang luar. Budaya itu mewakili

persepsi bersama yang dianut oleh para organisasi tersebut yang menentukan anggota-

Lingkungan &Budaya Organisasi Page 9

Page 10: Lingkungan dan Budaya Organisasi

anggotanya harus berperilaku. Disetiap organisasi, ada nilai, symbol, ritual, mitos, dan

praktik-praktik yang telah berkembang sejak lama sekali. Nilai-nilaikebersamaan,dalam

tingkat yang tinggi, apa yang diliat para karyawan dan bagaimana mereka menanggapi

dunia mereka. Apabila dihadapkan pada masalah atau isu pekerjaan, budaya organisasi

–“cara kita melakukan segala sesuatunya disini”- mempengaruhi apa yang dapat

dilakukan karyawan dan bagaimana mereka berkonsep,mendefinisikan,menganalisis dan

memecah kan masalah tersebut.

Dari difinisi budaya seperti telah dikemukakan diatas, menyiratkan beberapa hal

berikut :

1.Persepsi, dimana individu mempersepsikan budaya organisasi berdasarkan apa

yang mereka lihat, dengar, atau alami didalam organisasi tsb.

2. Meskipun individu mungkin memiliki latar belakang yang berbeda atau bekerja

pada tingkatan yang berlainan pada organisasi tsb., mereka cenderung

menggambarkan budaya organisasi itu dengan istilah yang sama. Itulah aspek

budaya bersama.

3. Budaya organisasi merupakan istilah diskriptif, yaitu bagaimana anggota itu

mempersepsikan organisasi tsb, bukan berkaitan dengan apakah mereka

menyukainya. Budaya itu menggambarkan ,bukan menilai.

Hasil riset menunjukkan bahwa ada 7 demensi yang secara keseluruhan menangkap

hakikat budaya organisasi, yaitu :

1. Inovasi dan pengembilan risiko, dalam demensi ini menujukkan sejauh

mana karyawan didorong untuk inovatif dan mengambil risiko.

2. Stabilitas, kadar sejauh mana keputusan dan tindakan organisasi

menekankan usaha untuk mempertahankan status quo.

3. Keagresifan, kadar sejauh mana karyawan agresif dan bersaing

daripada bekerja sama.

4. Orientasi tim, kadar sejauh mana pekerjaan disusun berdasar tim,

bukannya perseorangan.

5. Orientasi orang, kadar sejauh mana keputusan manajemen turut

mempengaruhi orang2 yang ada dalam organisasi.

Lingkungan &Budaya Organisasi Page 10

Page 11: Lingkungan dan Budaya Organisasi

6. Orientasi hasil, kadar sejauh mana manajer berfokus pada hasil dari

pada cara mencapai hasil tsb.

7. Perhatian pada detil, kadar sejauh mana karyawan diharapkan mampu

menunjukkan ketepatan, analisis dan perhatian pada detil.

Menilai budaya organisasi dari ke 7 demensi diatas akan dapat memberikan gambaran

mengenai unsur2 pembentuk budaya organisasi tsb.

Budaya organisasi mempunyai arti penting, karena dapat menjadi kendala atas apa

yang dapat dan tidk dapat mereka lakukan , budaya organisasi terutama relevan bagi para

manajer. Kendala2 tsb jarang yang bersifat eksplisit dan atau tertulis, namun dapat

dirasakan keberadaanya sehingga para manajer dengan cepat mengetahui “ apa yang

harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam organisasi mereka”.

Berbagai keputusan manajer yang dipengaruhi budaya, meliputi :

1. Keputusan mengenai perencanaan, hal mana berkenaan dengan :

a. Kadar risiko yang harus dikandung oleh rencana

b. Apakah rencana harus disusun oleh individu ataukah oleh tim

c. Kadar pengamatan lingkungan yang akan dilakukan manajemen.

2.Pengorganisasian, hal mana berkenaan dengan :

a. Seberapa besr otonomi harus dirancang ke pekerjaan karyawan.

b. Apakah tugas harus dilakukan oleh individu atau dalam tim

c. Seberapa besr kadar interaksi para manajer yangsatu dengan yg lainnya.

3. Kepemimpinan, hal mana berkenaan dengan :

a. Seberapa besr kadar kepedulian para manajer pada peningkatan kepuasan kerja

karyawan.

b. Gaya kepemimpinan apa yang dianggap memadai

c.Apakah seluruh ketidak sepakatan--- bahwa yang konstruktif sekalipun, harus

dihilangkan

4.Pengendalian, hala mana berkenaan dengan :

a. Apakah harus memaksakan kendali eksternal atau memberi kesempatan pada

karyawan untuk mengendalikantindakan mereka sendiri.

b. Apa criteria yang harus ditekankan pada pengevaluasian kinerja karyawan

c. Dampak buruk apa yang terjadi jika melampaui anggaran seseorang.

Lingkungan &Budaya Organisasi Page 11

Page 12: Lingkungan dan Budaya Organisasi

Budaya suatu organisasi terutama budaya yang kuat, membatasi pilihan2 pengambilan

keputusan oleh seorang manajer dalam segala fungsi manajemen seperti yang

dikemukakan diatas dimana dapat dilihat bahwa wilayah2 penting tugas seorang manajer

dipengaruhi oleh budaya tempat dia bekerja.

Materi 19.5. MASALAH BUDAYA ORGANISASI TERKINI YANG

DIHADAPI OLEH MANAJER.

Sementara itu ada empat masalah budaya yang harus diperhatikan oleh manajer ,

yaitu :

1. Menciptakan etika budaya

2. Menciptakan budaya yang inovatif

3. Menciptakan budaya yangramah pada konsumen

4. Mempromosikn spiritulitas tempat kerja.

Ad 1. Menciptakan etika budaya.

Isi dan kekuatan suatu budaya organisasi mempengaruhi iklim dan perilaku etika

para anggotanya. Budaya organisasi kuat akan menyebarkan pengaruh yang lebihbanyak

pada karyawan daripada budaya yang lemah. Jika budaya itu kuatdan mendukung

standar etika yang tinggi, maka budaya ituy harus memiliki pengaruh yang sangat kuat

dan positif pada perilaku karyawan.

Suatu budaya organisasi yang kebanyakan membentuk standar etika yang tinggi

merupakan salah satu yang mempunyai risiko toleransi tinggi, peningkatan tingkat

agresif rendah, dan memfokuskan maksud sama seperti hasil. Manajer dalam budaya

semacam ini didukung untuk mengambil resiko dan berinovasi, didorong untuk terlibat

dalam persaingan yang tak terkendali, dan akan memberi perhatian pada bagaimana

tujuan akan tercapai sama seperti apa tujuan yang akan dicapai.

Anjuran untuk manajer menciptakan budaya yang lebih etis:

Jadilah model peran yang terlihat

Komunikasikan pengharapan etis

Sediakan pelatihan etika

Secara nyata, hargai tindakan etis dan hokum yang tidak etis

Lingkungan &Budaya Organisasi Page 12

Page 13: Lingkungan dan Budaya Organisasi

Berikan mekanisme perlindungan sehingga karyawan dapat membahas persoalan

etika dan melaporkan perilaku yang tidak etis tanpa khawatir.

Ad2. Menciptakan budaya yang inovatif.

Seperti apakah budaya inovatif itu? Menurut ahli riset dari Swedia Goran Ekvall

budaya inovatif dikarakteristikkan sebagai berikut:

Tantangan dan keterlibatan: seberapa banyak karyawan terlibat di dalamnya,

termotivasi, dan berkomitmen pada sasaran jangka panjang dan keberhasilan

organisasi.

Kebebasan: Tingkat di mana para karyawan dapat mendefinisikan pekerjaan

mereka sendiri, melatih kebijaksanaan, dan mengambil inisiatif dalam aktifitas

harian mereka.

Kepercayaan dan keterbukaan: Tingkat di mana karyawan saling mendukung dan

menghormati satu sama lain.

Waktu untuk ide: Jumlah waktu yang diperlukan seseorang untuk menciptakan

ide baru sebelum mengambil tindakan

Kejenakaan/humor: seberapa besar spontanitas, kegembiraan dan kemudahan di

tempat kerja.

Pemecahan konflik: tingkat di mana seseorang membuat keputusan dan

memecahkan permasalahan berdasarkan pada apa yang terbaik bagi organisasi

dibandingkan kepentingan pribadi.

Debat: seberapa besar karyawan diperbolehkan untuk mengekspreikan pendapat

dan mengajukan ide untuk dipertimbangkan dan diulas

Pengambilan resiko: seberapa besar manajer akan mentoleransi ketidakpastian

dan keraguan dan apakah karyawan akan diberikan penghargaan karena

mengambil resiko.

Ad3. Menciptakan budaya yang tanggap terhadap konsumen.

Lingkungan &Budaya Organisasi Page 13

Page 14: Lingkungan dan Budaya Organisasi

Seperti apakah budaya yang tanggap terhadap konsumen itu? Riset menunjukkan

terdapat enam karateristik yang biasanya muncul.

1. Karyawan itu sendiri. Organisasi yang berorientasi pada pelayanan, sukses

mempekerjakan karyawan yang supel dan ramah.

2. Beberapa aturan , prosedur dan peraturan yang kaku. Karyawan dalam organisasi

ini perlu memiliki kebebasan untuk menemukan perubahan kebutuhan konsumen.

3. Penggunaan wewenang yang luas. Karyawan yang diberi wewenang mempunyai

kebijakan keputusan untuk melakukan apa yang diperlukan guna menyenangkan

konsumen.

4. Keahlian mendengarkan yang baik. Karyawan dalam budaya yang memahami

konsumen mempunyai kemampuan untuk mendengarkan dan memahami pesan

yang diberikan oleh konsumen.

5. Peranan yang jelas. Para karyawan bertindak sebagai penghubung antara

organisasi dan konsumennya yang memungkinkan terciptanya keraguan dan

konflik yang cukup besar. Jika hal ini terjadi dapat mengurangi kepuasan kerja

karyawan dan dapat menghambat kinerja karyawan

Kesuksesan budaya ini mengurangi ketidakpastian karyawan tentang peranan mereka dan

cara terbaik untuk melakukan pekerjaan mereka. Akhirnya budaya yang tanggap terhadap

konsumen mengharuskan karyawannya konsekuen untuk menyenangkan konsumen.

Karyawan harus mampu mengambil inisiatif, bahkan jika itu berada di luar persyaratan

pekerjaan mereka.

Anjuran untuk manajer menciptakan budaya yang lebiih tanggap pada konsumen:

Mempekerjakan orang dengan kepribadian dan sikap yang konsisten dengan

pelayanan kepada konsumen, keramahan, antusiasme, penuh perhatian, kesabaran,

memperhatikan orang lain dan keahlian mendengarkan

Melatih orang-orang pada pelayanan terhadap konsumen secara terus menerus dengan

memfokuskan pada peningkatan pengetahuan produk, menyimak dengan aktif,

menunjukkan kesabaran dan manunjukkan emosi.

Mensosialisasikan layanan baru, menghubungi orang-orang pada tujuan dan nilai-

nilai organisasi.

Lingkungan &Budaya Organisasi Page 14

Page 15: Lingkungan dan Budaya Organisasi

Merancang pekerjaan pelayanan terhadap konsumen sehingga karyawan mempunyai

kendali sebanyak yang diperlukan untuk memuaskan konsumen.

Memberi wewenang karyawan yang berhubungan dengan konsumen dengan

kebijakan untuk membuat keputusan sehari-hari dalam kegiatan yang terkait dengan

pekerjaan.

Sebagai pemimpin, menyampaikan visi yang berfokus pada konsumen dan

menunjukkannya melalui keputusan dan tindakan yang berkomitmen pada konsumen.

Ad4. Budaya dan spiritualitas organisasi.

Apakah spiritualitas tempat kerja itu? Spiritualitas tempat kerja dikenal sebagai

orang yang mempunyai kepribadian yang berkembang dan terus berkembang dengan

pekerjaan yang dilakukan di dalam komunitas. Organisasi yang mempromosikan budaya

spiritual menyadari bahwa orang mempunyai pikiran dan jiwa, berusaha mencari maksud

dan tujuan dalam pekerjaan mereka, dan keinginan untuk berhubungan dengan manusia

lain dan menjadi bagian dari komunitas. Spiritualitas tempat kerja tampaknya menjadi

penting sekarang ini untuk beberapa alasan. Karyawan mencari cara untuk

menyeimbangkan stress dan tekanan arus kehidupan yang selalu berubah. Gaya hidup

yang modern, orang tua tunggal, mobilitas, pekerjaan sementara, teknologi baru yang

menciptakan jarak antara orang-orang, menggarisbawahi kekurangan komunitas yang

dirasakan banyak orang. Orang yang mencari keterlibatan dan hubungan. Selain itu

generasi baby boomer yang sedang mencapai usia setengah baya dan mencari sesuatu

yang berarti dalam kehidupan mereka, sesuatu yang berada di luar pekerjaannya. Yang

lain berkeinginan untuk memadukan nilai-nilai kehidupan pribadinya dengan kehidupan

profesionalnya.

Lima karateristik budaya cenderung menjadi bukti dalam organisasi spiritual:

1. Tujuan yang kuat. Organisasi spiritual membangun di sekitar tujuan. Meskipun

profit penting tetapi bukanlah nilai utama dalam organisasi.

2. Berfokus pada pengembangan individual. Organisasi spiritual memperkenalkan

harga dan nilai seseorang. Organisasi spiritual tidak hanya menyediakan

pekerjaan juga berusaha untuk menciptakan budaya di mana karyawan dapat terus

berkembang dan belajar.

Lingkungan &Budaya Organisasi Page 15

Page 16: Lingkungan dan Budaya Organisasi

3. Kepercayaan dan keterbukaan. Organisasi spiritual ditandai oleh rasa saling

percaya, kejujuran dan keterbukaan. Para manajer tidak takut mengakui

kesalahan, dan cenderung sangat terbuka dengan karyawan, konsumen, dan

pemasok.

4. Pemberian wewenang pada karyawan. Iklim saling percaya yang tinggi dalam

organisasi spiritual, ketika digabungkan dengan keinginan untuk mempromosikan

pembelajaran dan pertumbuhan, membuat para manajer memberi wewenang pada

karyawan untuk melkukan pekerjaan terbaik yang berhubungan dengan

keputusan.

5. Toleransi terhadap pendapat karyawan. KArateristik terakhir yang membedakan

organisasi spiritual adalah pembebasan emosi karyawan. Organisasi spiritual

memperbolehkan orang-orang untuk menjadi dirinya sendiri untuk

mengekspresikan perasaan dan sikap mereka tanpa rasa bersalah atau takut akan

teguran.

-----------------------------------------------------

Lingkungan &Budaya Organisasi Page 16