lembar pernyataan -...
TRANSCRIPT
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skipsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar strata I di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi
yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah.
Jakarta, 16 Maret 2010
Muhammad Reza
ABSTRAK
MUHAMMAD REZA Strategi Ekspansi Bisnis Koperasi UIN Syarif Hidayatullah Melalui KUIN MART
Koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. koperasi UIN merupakan bagian dari upaya mensejahterakan masyarakat pada umumnya dan bagi anggota koperasi UIN pada khususnya. Sebagai salah satu badan usaha yang terus meningkatkan eksistensinya dalam dunia bisnis yaitu koperasi UIN yang berusaha terus untuk mengembangkan usahanya dan akan selalu meningkatkan mutu dan kualitas kepada para konsumen dan anggotanya, karena koperasi UIN mempunyai cara tersendiri dalam mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, koperasi UIN selalu memanfaatkan segala bentuk informasi yang didapat untuk menunjang pengembangan usaha. Dan koperasi UIN juga memanfaatkan informasi yang masuk, baik mengenai kritik maupun saran yang diterima dari berbagai pihak untuk menjadikan sarana untuk intropeksi diri dalam perjalanan mengembangkan usahanya. Pengembangan koperasi UIN tidak terlepas dari upaya pengurus koperasi untuk lebih meningkatkan daya saing dalam rangka melebarkan sayap dengan meningkatkan efesiensi dan efektivitas. Untuk mengetahui rumusan masalah diatas penulis telah melakukan penelitian terhadap koperasi UIN di Ciputat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan wawancara yang diperoleh langsung dari sasaran penelitian maupun catatan dari sumber yang terkait lainnya.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Dzat Yang Maha
Pengasih dan Penyayang, Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan
kepada penulis sampai detik ini tak terhitung jumlahnya, sehingga penulis
akhirnya mampu menyelesaikan skripsi ini di tengah-tengah rutinitas yang penulis
jalankan. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah
Muhammad SAW.
Sebagai sebuah skripsi, penelitian yang dilakukan penulis merupakan
sebuah langkah awal untuk mencoba membuka wawasan tentang sebuah konsep
pengembangan bisnis yang mengarah kepada maximum profit yang mungkin
tidak hanya menjadi sekedar wacana tetapi keseriusan untuk terus berinovasi
sehingga konsep pengembangan dapat diterapkan secara fleksibel.
Banyak kendala yang penulis hadapi dalam penulisan karya ilmiah ini,
namun tidak menyurutkan penulis untuk berhenti karena penulis menyadari sagala
kendala yang dihadapi merupakan sebuah proses yang indah yang memberikan
motivasi kepada penulis. Penulis menyadari karya ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan tanpa dukungan berbagai pihak tidak akan mungkin karya tulis
ini dapat selesai. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih untuk
kedua orang tua penulis, Bapak Drs. H Husni Muchtar dan Ibunda Nurhayati
Terima kasih atas segala pengorbanannya, kesabarannya dan do’a yang tak pernah
putus sampai saat ini. Dan terimakasih kepada:
i
1. Ade Ratna dan keluarga cinta kasih kalian begitu besar hingga membuat
penulis selalu ada motivasi lebih untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Hasan Ibnu Hibban, MA., selaku Ketua Jurusan Manajemen
Dakwah.
4. Bapak Cecep Castrawijaya, MA, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen
Dakwah.
5. Bapak Lili Bariadi, M.M.M.Si selaku pembimbing skripsi penulis dengan
kesabarannya memotivasi penulis dan senantiasa meluangkan waktunya
selama proses penyelesaian skripsi.
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi yang tidak pernah
lelah memberikan ilmunya kepada penulis hingga detik ini serta segenap
karyawan Perpustakaan Umum UIN dan Perpustakaan Dakwah UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang senantiasa memberikan pelayanan
kepada penulis dalam pencarian referensi yang penulis butuhkan.
7. Keluarga besar pengurus KUINmart, bapak Marfudin, serta jajaran
pengurus lainnya yang tidak bisa di sebutka satu persatu.
8. Sahabat-sahabat tercinta, rekan-rekan Manajemen angkatan 2004 M. Zaki
Mubarok S.Sos.I, Andika Irhamy S.Sos.I, Ahmad Khaidir, Anggi Tri
Setyawan, dan yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
ii
Dan kepada seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-
persatu. Semoga Allah membalas semua kebaikan dan kita senantiasa
ditunjukan jalan oleh Allah SWT. Amin.
Pamulang, 14 Maret 2010
Muhammad Reza
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ……………………………. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………... 6
D. Metode Penelitian ………………………………………………… 8
E. Tinjauan Pustaka …………………………………………………. 12
F. Sistematika Penulisan …………………………………………….. 13
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pandangan umum strategi ekspansi bisnis
1. Pengertian strategi ……………………………………………15
2. Pengertian ekspansi (pengembangan) ……………………….. 26
3. Pengertian bisnis ……………………………………………. 27
4. Tujuan dan manfaat ekspansi (pengembangan) bisnis ……… 28
B. Koperasi
1. Pengertian Koperasi ………………………………………… 30
2. Unsur-unsur pokok manajemen Koperasi …………………… 32
3. Jenis-jenis Koperasi …………………………………………. 35
iv
v
BAB III GAMBARAN UMUM KOPERASI UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
A. Sejarah Berdirinya Koperasi UIN Syarif Hidayatullah ……….. 39
B. Visi, Misi, dan Tujuan Koperasi UIN Syarif Hidayatullah ……. 42
C. Struktur Organisasi Koperasi UIN Syarif Hidayatullah………… 44
D. Program Kerja Koperasi UIN Syarif Hidayatullah ……………. 49
BAB IV STRATEGI EKSPANSI BISNIS KOPERASI UIN SYARIF
HIDAYATULLAH MELALUI KUIN MART
A. Tahapan Strategi Ekspansi Bisnis Koperasi UIN Syarif
Hidayatullah …………………………………………………… 54
B. Implementasi Strategi Ekspansi Bisnis Koperasi UIN Syarif
Hidayatullah …………………………………………………… 60
C. Evaluasi Strategi Ekspansi Bisnis Koperasi UIN Syarif
Hidayatullah …………………………………………………… 64
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………. 67
B. Saran ……………………………………………………………70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Percaturan dunia bisnis memang tidak pernah sepi, mulai dari industri kecil
sampai industri besar, meliputi usaha jasa, eksport-import, perdagangan besar,
perdagangan eceran besar (swalayan) dan tak terkecuali koperasi. Banyak faktor yang
mempengaruhi laju pertumbuhan bisnis diantaranya adalah adanya perubahan
ekonomi, teknologi informasi, dan perubahan sosial.1 Saat ini telah banyak cara yang
memberi sentuhan baru bagi para pelaku bisnis dalam melebarkan sayap dan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas usahanya. Dalam bisnis perdagangan misalnya,
perkembangan teknologi informasi telah melahirkan metode bertransaksi yang
dikenal dengan istilah e-commerse (electronic commerce). Dan secara umum e-
commerce mampu meminimalkan pengeluaran dan ketidakpraktisan waktu, jarak,
dan ruang dalam melakukan bisnis.
Koperasi adalah suatu bentuk kerjasama dalam lapangan perekonomian.
Kerjasama ini diadakan karena adanya kerjasama jenis kebutuhan hidup mereka
kebutuhan yang berhubungan dalam perusahaan ataupun universitas, sekolah. Untuk
mencapai tujuan itu diperlukan adanya kerjasama yang akan berlangsung terus
menerus. Oleh sebab itu dibentuklah suatu perkumpulan sebagai kerjasama.
1 Rambat Rupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta : Salemba Empat, 2003), h.4
Keberhasilan koperasi dalam pencapaian tujuannya tergantung dari aktivitas
para anggotanya, apakah mereka mampu melaksanakan kerjasama, memiliki
kegairahan kerja dan mentaati segala ketentuan dari garis kebijakan yang telah
ditetapkan rapat anggota. Dengan demikian usaha meningkatkan taraf hidup mereka
tergantung dari aktivitas mereka.2
Kemudian koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia mempunyai
peranan yang sangat penting dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat di
Indonesia. Upaya mensejahterakan masyarakat tidak hanya dapat dirasakan para
anggotanya sendiri tetapi juga masyarakat luas pada umumnya. Untuk mewujudkan
tujuan tersebut diperlukan sebuah upaya dari koperasi itu sendiri untuk
mengembangkan berbagai usahanya dalam rangka meningkatkan kreatifitas
masyarakat untuk berwirausaha khususnya dibidang usaha kecil dan menengah
(UKM) yang selalu menjadi prioritas utama koperasi.
Dilihat dari sejarahnya, koperasi memang dilahirkan sebagai badan usaha
dengan tujuan lugas untuk memajukan kepentingan ekonomi dari anggota-
anggotanya. Latar belakang kelahirannya telah memberikan ciri khusus kepada
koperasi berbeda dengan bentuk usaha yang lain. Koperasi sebagai bentuk seperti
yang kita kenal sekarang ini dilahirkan kira-kira satu setengah abad yang lalu di
Eropa Barat dalam suatu sistem sosial ekonomi kapitalis liberal yang dirasakan
sebagi penekanan dan penghisapan oleh yang kuat terhadap yang lemah. Oleh karena
2Panji Anoraga dan Ninik Widianti, Dinamika Koperasi (Jakarta: PT. Asah Mahasatya, 2003)
cet ke-4, h. 1
itu koperasi selalu menampakkan wataknya yang selalu cenderung untuk membela
diri, menunjukkan ciri-ciri manusiawi yang kuat dan menjunjung tinggi keadilan dan
kemerataan. Dari sinilah dapat dijelaskan mengapa koperasi diberikan pengertian
sebagai organisasi yang berwatak sosial.3
Bermacam usaha dapat dilakukan oleh sebuah koperasi untuk menjaga
kelangsungan hidupnya, salah satunya adalah melakukan ekspansi atau
pengembangan usaha. Koperasi di Indonesia mengenal empat tingkatan organisasi
koperasi yang didasarkan atas tingkat daerah administrasi pemerintahan, yaitu
koperasi primer, pusat koperasi, gabungan koperasi dan induk koperasi di mana
masing-masing jenis koperasi dapat menggalang persatuan dan kerja sama di bidang
usaha diantara sesama mereka dan bahwa keberadaan induk tersebut dapat mewakili
kepentingan masing-masing jenis koperasi pada tingkat nasional. Pada tingkat
nasional telah ada suatu organisasi koperasi yang bersifat non usaha yang didirikan
oleh gerakan koperasi dengan tujuan mempersatukan seluruh gerakan koperasi di
Indonesia. Usaha ini mula-mula diwujudkan dengan dibentuknya Sentral Organisasi
Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI) pada kongres koperasi seluruh Indonesia yang
pertama pada tanggal 12 juli 1947 di Tasikmalaya, di mana kemudian tanggal 12 juli
ditetapkan sebagai hari koperasi Indonesia.4
3 Ibnoe Soedjono., Permasalahan Pengembangan Koperasi Sebagai Badan Usaha, lihat juga
Hendrojogi,SE, Koperasi, Masalah Pengembangan dan Pembinaannya, Bagian Publikasi Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1985, hal. 21
4 Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian Sejarah, Teori, dan Praktek (Bogor : Ghalia Indonesia 2004, Cet ke-2), h. 95.
Pembangunan koperasi yang berhasil memerlukan sejumlah prasyarat dan
pemenuhan syarat-syarat tertentu, sebagaimana layaknya dalam pelaksanaan suatu
proses. Pembangunan itu merupakan proses dinamik, karena koperasi adalah lembaga
yang hidup dan beraksi terhadap perubahan kondisi internal maupun eksternal.
Mengingat koperasi merupakan lembaga milik sekelompok masyarakat, yang
dibangun sendiri oleh masyarakat bersangkutan, dengan maksud untuk dapat
memenuhi kebutuhan dasar ekonomi masyarakat tersebut, maka dapat dipahami
bahwa koperasi harus mampu melaksanakan berbagai kegiatan kegiatan ekonomi.
Kegiatan mana, harus terkait dengan upaya untuk memenuhi kepentingan ekonomi
para anggotanya pada tingkat usaha yang efektif dan efisien. Dengan demikian
kegiatan itu harus terencana, yaitu dengan melalui penerapan nilai-nilai dan prinsip-
prinsip koperasi yang khas sifatnya. Sehubungan dengan hal itu perlu dipahami peran
berbagai faktor yang mencakup
Sehubungan dengan hal itu perlu dipahami peran berbagai faktor yang
mencakup kriteria-kriteria prasyarat, yaitu faktor-faktor yang dianggap sangat
menentukan bagi keberhasilan dan kesinambungan koperasi yang dibangun.
Selanjutnya, setelah prasyarat dipenuhi, maka koperasi berarti sudah siap lahir dan
siap tumbuh. Tetapi faktor yang tergolong sebagai syarat keberhasilan, bagi
tumbuhnya koperasi bersangkutan dimasa mendatang. Syarat tersebut menjadi
komponen pokok yang perlu dipenuhi dan diwujudkan, agar koperasi itu dapat
berprestasi dan dapat disebut sebagai koperasi yang berhasil. Artinya bila syarat
keberhasilan itu tidak terpenuhi, maka koperasi bersangkutan dapat dianggap tidak
berhasil dalam proses pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Dengan demikian
bisa saja satu koperasi dibentuk, akan tetapi koperasi yang telah mampu memenuhi
prasyarat yang ditetapkan itu untuk selanjutnya ternyata tidak mampu tumbuh
normal, dengan mengikuti syarat-syarat yang ditetapkan, ataupun kalau dapat tumbuh
maka pertumbuhan koperasi itu menjadi sangat lambat atau dapat dinyatakan dengan
”hidup segan, mati tak mau”.
Pemahaman tetang hal-hal tersebut tidak kalah penting bila dibanding dengan
upaya memahami sejumlah langkah-langkah pembinaan atau mengenali sejumlah
hambatan dan kendala pertumbuhan koperasi, yang mengharuskan kita membawa
koperasi itu kembali pada jati dirinya (menerapkan pendekatan ”back to basic”).
Pemberdayaan anggota mencakup pemberdayaan kapital (bantuan modal) dan
pemberdayaan knowledge, yang meliputi peningkatan kemampuan manajemen, skill
dan pemahaman yang benar mengenai prinsip-prinsip koperasi melalui pendidikan
dan pelatihan. Pemberdayaan ini akan memberikan dampak peningkatan pertisipasi
anggota. Memang harus diakui bahwa peningkatan partisipasi anggota bukanlah
dampak langsung dari pendidikan dan pelatihan. Partisipasi anggota merupakan
fungsi dari intrinsik anggota dan nilai ekstrinsik yang berasal dari luar anggota itu
sendiri.5
5 Strategi Pengembangan Koperasi , http://www.smecda.com/kajian/files/laporan/
LAP_AKHIR_KAJIAN_IMPLIKASI/BAB-6, artikel diakses pada tanggal 19 juli 2009
Bertitik pangkal dari latar belakang tersebut, kenyataan inilah yang
mendorong penulis untuk menyajikan judul “Strategi Ekspansi Bisnis Koperasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui KUIN MART.”
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Agar pembahasan masalah ini lebih terarah, maka penulis membatasi
permasalahan pada:
1. Strategi ekspansi (pengembangan) Koperasi UIN melalui KUIN MART.
2. Objek permasalahan yang diteliti hanya dari Tahun 2007-2008.
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penulis rumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi ekspansi (pengembangan) bisnis yang diterapkan oleh
Koperasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui KUIN MART?
2. Bentuk usaha apa saja yang didirikan oleh Koperasi UIN dalam
pengembangan bisnis melalui KUIN MART?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan dari Penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui strategi pengembangan bisnis yang diterapkan oleh
koperasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Untuk mengetahui usaha apa saja yang dilakukan dalam ekspansi
(pengembangan) bisnis koperasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui
KUIN MART.
c. Sebagai tugas Akademik dan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana.
2. Manfaat Penelitian ini adalah :
a. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam masalah
ini. Disamping sebagai pembanding antara teori yang didapatkan dari
bangku kuliah dengan praktek yang terjadi di lembaga yang bersangkutan.
b. Bagi pihak pengurus Koperasi, hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan yang bermanfaat dalam menentukan langkah
selanjutnya ke arah yang lebih baik.
c. Bagi jurusan Manajemen Dakwah, hasil penelitian ini merupakan
informasi yang berharga perihal ekspansi (pengembangan) bisnis koperasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui KUIN MART.
d. Bagi Dunia Pustaka, hasil penelitian ini diharapkan sebagai sumbangan
yang berguna dalam memperkaya koleksi dalam ruang lingkup karya-
karya penelitian lapangan.
D. Metode Penelitian
Pada penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis dari orang atau perilaku yang dapat diamati secara langsung.
Pendekatan kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan yaitu
bersifat luwes, tidak terlalu rinci, tidak lazim mendefinisikan suatu konsep, serta
memberi kemungkinan bagi perubahan-perubahan manakala ditemukan fakta yang
lebih mendasar, menarik, dan unik, bermakna dilapangan.
Metodologi penelitian adalah suatu cara kerja untuk dapat memahami objek
penelitian dalam rangka menemukan, menguji terhadap suatu kebenaran atau
pengetahuan. Dalam hal ini penulis menggunakan metodologi kualitatif, yaitu dengan
melakukan penelitian yang menghasilkan data-data dari orang yang diamati. Bogdan
dan Taylor dalam bukunya Lexy J. Moleong mendefinisikan pendekatan kualitatif
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data-data berupa kata-kata tertulis
atau tulisan dari orang-orang, prilaku orang yang dapat diamati secara langsung.6
1. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini ialah para pengurus dan anggota KUIN MART
sedangkan yang menjadi objek dari penelitian ini adalah strategi ekspansi
(pengembangan) bisnis KUIN MART.
6Burhan Bungin, Analisa Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003), Cet. Ke-2, h. 39
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini bertempat dikantor Koperasi UIN Jln. Ibnu Batutah
No.44 Ciputat 15419, Kelurahan Pisangan, kecamatan Ciputat, Kabupaten Tangerang
Selatan, Propinsi Banten. Waktu Penelitian pada bulan Juli sampai bulan Oktober
2009.
3. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan teknik
pemeriksaaan keabsahan data dengan menggunakan ketekunan pengamatan, yaitu
mencari secara konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitannya dengan
proses analisis yang konstan dan tentatif.7 Dalam hal ini penulis akan mengamati
secara langsung ke lokasi penelitian yang bertempat di KUIN MART untuk
memperoleh data-data yang diinginkan. Sehingga adanya relevansi dengan persoalan
yang sedang diteliti.
7Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h. 329.
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diinginkan, maka penulis menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut :
1. Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengonstruksi
mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, dan
sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang
mengajukan pertanyaan dengan orang yang diwawancarai (interviewee). Penulis
memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab sambil tatap muka anatara si
penanya dan penjawab dengan pihak pengurus KUIN MART.8
2. Catatan Lapangan yaitu catatan berupa coretan seperlunya yang sangat
dipersingkat, berisi kata-kata kunci, frasa, pokok-pokok isi pembicaraan atau
pengamatan, mungkin gambar, sketsa, sosiogram, diagram, dan lain-lain. Catatan
ini berguna hanya sebagai alat perantara yaitu antara apa yang dilihat, didengar,
dirasakan, dicium, dan diraba dengan catatan yang sebenarnya dalam bentuk
catatan lapangan.9
8 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2006), h. 143. 9 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif , h. 208.
3. Dokumentasi, yakni mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda, dan
sebagainya.10
5. Analisis Data
Setelah data yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini terkumpul, maka
langkah selanjutnya adalah menganalisa data. Teknik analisa data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif. Maksud dari analisa deskriptif adalah
penulis berusaha untuk menggambarkan objek penelitian apa adanya sesuai dengan
kenyataan.
6. Teknik Penulisan Skripsi
Dalam penulisan skripsi ini berpedoman pada standar penulisan skripsi pada
buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)” yang
diterbitkan CeQDA (Center for Quality Development and Assurance) Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007.
10 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Sebuah Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 1993), h. 202.
E. Tinjauan Pustaka
Dalam penyusunan skripsi ini, telah dilakukan Tinjauan Pustaka oleh penulis
dan ternyata ada beberapa mahasiswa sebelumnya menulis masalah yang hampir
sama tetapi dalam hal pembahasan dan objek sangatlah jauh berbeda. Oleh karena itu,
untuk menghindari dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti “menjiplak” hasil
karya orang lain, maka penulis perlu mempertegas perbedaan antara masing-
masing judul dengan masalah yang sedang dibahas sebagai berikut,
Winda Satriana, judul skripsi “Peran Koperasi Visiana Bakti TVRI dalam
pengembangan ekonomi karyawan TVRI ”. Skripsi yang disusun pada tahun 2007 ini
membatasi permasalahannya pada pengembangan ekonomi karyawan TVRI tidak
sampai pada model pengembangan SDM yang dilakukan oleh koperasi Visiana Bakti
TVRI.
Fachrurruoji, judul skripsi “Peranan Pelatihan Keterampilan dan Koperasi
dalam Pengembangan Ekonomi Umat di Pondok Pesantren Buntet Cirebon.” Skripsi
yang disusun pada tahun 2002 ini menurut penulis penulisan tersebut hanya berkisar
pada peranan pelatihannya saja terhadap pengembangan ekonomi umat, tidak sampai
pada penjelasan model pengembangan usaha yang dilakukan oleh pondok pesantren
Buntet.
Suheni, judul skripsi “Pengembangan Program Dakwah Pada Pesantren Al-
Ghazali Curug-Gunung Sindur Bogor.” Skripsi yang disusun pada tahun 2007 ini
menjelaskan bagaimana cara pengembangan program dakwah pada pesantren Al-
Ghazali, berikut langkah-langkahnya dan program dakwah apa saja yang ada di
pondok pesantren tersebut.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terbagi dalam beberapa bab, dengan maksud untuk
memudahkan dalam melakukan penambahan. Hal ini penulis melakukan agar
pembahasan yang penulis lakukan tidak menyimpang dari tema dan pokok
pembahasan. Adapun pembagiannya sebagai berikut :
Bab I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan
pustaka, dan sistematika penulisan.
Bab II KERANGKA TEORITIS
Pada bab ini berisi tentang pengertian strategi, pengertian ekspansi
(pengembangan), pengertian bisnis, tujuan dan manfaat ekspansi bisnis. Dan juga
terdiri dari pengertian, unsur-unsur pokok manajemen koperasi, dan jenis-jenis
koperasi.
Bab III GAMBARAN UMUM KOPERASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Pada bab ini menguraikan tentang sejarah perkembangan Koperasi UIN Syarif
Hidayatullah, visi dan misi serta tujuan Koperasi UIN Syarif Hidayatullah, Struktur
organisasi Koperasi UIN Syarif Hidayatullah, Kegiatan Koperasi, dan Program Kerja
Koperasi UIN Syarif Hidayatullah.
Bab IV STRATEGI EKSPANSI BISNIS KOPERASI UIN SYARIF
HIDAYATULLAH MELALUI KUIN MART
Pada bab ini menguraikan tentang tahapan strategi ekspansi bisnis Koperasi
UIN Syarif Hidayatullah melalui KUIN MART, implementasi strategi ekspansi bisnis
Koperasi UIN Syarif Hidayatullah melalui KUIN MART, serta evaluasi strategi
ekspansi bisnis Koperasi UIN Syarif Hidayatullah melalui KUIN MART.
Bab V PENUTUP
Pada bab ini menguraikan tentang Kesimpulan dari penelitian manajemen
pengembangan Koperasi UIN Syarif Hidayatullah, serta saran-saran dan masukan
sebagai penunjang dalam perbaikan penulisan penelitian skripsi ini.
15
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pandangan umum strategi ekspansi bisnis
1. Pengertian strategi
Kata strategi berarti “ilmu siasat perang”.1 Akan tetapi sekarang ini strategi
lebih banyak diartikan sebagai corporate planning dan competitive strategy, yang
dimaksud dengan strategi adalah “pendekatan yang difikirkan dengan masak-masak
atau matang-matang dan penerapan yang sedemikian rupa, sehingga dijumpai
kesulitan-kesulitan yang seminimum-minimumnya.” Dan dalam konsep bisnis,
strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan
merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha organisasi.2
Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis
bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk,
penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture.
1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pusataka, 1990), cet. ke-3, hal. 859 2 Setiawan Hari Purnomo dan Zulkiflimansyah, Manajemen Strategi : Sebuah Konsep
Pengantar, (Jakarta : LP-FEUI, 1998), hal. 8
16
Pengertian strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang
menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai
melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.
Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut:
a. Pengertian Umum
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus
pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya
bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
b. Pengertian Khusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat)
dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir
selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.
Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen
memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari
kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.3
3Manajemen Stratejik, http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-
perumusan.html. Artikel diakses pada 23 agustus 2009.
17
William F. Glueck mendefinisikan bahwa strategi sebagai “suatu kesatuan
rencana yang terpadu dan menyeluruh yang mengaitkan kekuatan perusahaan dengan
lingkungan yang dihadapinya agar dapat dicapainya tujuan perusahaan.”4
Strategi dari berbagai perusahaan akan berlainan, sangat tergantung pada
maksud pokok dan misi perusahaan, keadaan perusahaan dan environment yang ada.
Dalam memformulasikan strategi, suatu perusahaan dapat terlebih dahulu
menganalisa beberapa faktor lingkungan yang dihadapinya. Analisis lingkungan
tempat organisasi itu berada, secara garis besar dibagi dalam dua kelompok yaitu
lingkungan internal dan eksternal.
a. Analisis Lingkungan Internal
Tahapan ini berintikan pada analisis kondisi internal baik berupa kekuatan
maupun kelemahan yang dimiliki perusahaan lebih spesifik, faktor kekuatan
didefinisikan sebagai sumber daya keterampilan, atau keunggulan-keunggulan lain
yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani. Namun sebaliknya,
kelemahan didefinisikan sebagai keterbatasan atau kekurangan sumber daya,
keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif
perusahaan.
4 Sukristono, Perencanaan Strategis Bank, (Jakarta : Institut Bankir Indonesia, 1995), cet. Ke-
2, h. 335
18
b. Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal masih dapat dibagi lagi ke dalam lingkungan
makro yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi kinerja organisasi,
dan kelompok lingkungan industri atau persaingan bisnis yang berpengaruh langsung
dan signifikan terhadap organisasi.
Strategi adalah metode untuk menunaikan misi, sedangkan menyelesaikan
misi merupakan tujuan organisasi. Dari seluruh sudut pandang, strategi menjadi pola
aksi yang mendeskripsikan aspek dinamis dari seluruh organisasi ketika organisasi itu
diarahkan ke tujuan utama dan didukung oleh sumber daya yang tersedia.5
Perumusan Strategi
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan
yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan
strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan
tersebut dalam rangka menyediakan customer value terbaik.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan
strategi, yaitu:
5 Herman S. Napier & Walter L. Kreeger, Manajemen Bintang : Aplikasi Manajemen Militer
di Area Bisnis (Konsep Strategis), (Jakarta : Prenada, 2004), h. 187
19
a. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa
depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-
citakan dalam lingkungan tersebut.
b. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur
kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh
perusahaan dalam menjalankanmisinya.
c. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari
strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
d. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif
strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi
eksternal yang dihadapi.
e. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan
jangka panjang.
Tingkat-tingkat Strategi
Dengan merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins
menjelaskan adanya empat tingkatan strategi Keseluruhannya disebut Master
Strategy, yaitu:
20
a. Enterprise Strategy
Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi
mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang
berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang
tidak terkendali itu, ada pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok
penekan, kelompok politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi
enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu
akan dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga
menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk
memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
b. Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand
Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa
yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis
itu, tidak semata-mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh setiap
organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit. Apakah misi universitas yang
utama? Apakah misi yayasan ini, yayasan itu, apakah misi lembaga ini, lembaga
itu? Apakah misi utama direktorat jenderal ini, direktorat jenderal itu? Apakah
misi badan ini, badan itu? Begitu seterusnya.
21
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan itu sangat penting dan kalau keliru
dijawab bisa fatal. Misalnya, kalau jawaban terhadap misi universitas ialah terjun
kedalam dunia bisnis agar menjadi kaya maka akibatnya bisa menjadi buruk, baik
terhadap anak didiknya, terhadap pemerintah, maupun terhadap bangsa dan
negaranya. Bagaimana misi itu dijalankan juga penting. Ini memerlukan
keputusan-keputusan stratejik dan perencanaan stratejik yang selayaknya juga
disiapkan oleh setiap organisasi.
c. Business Strategy
Strategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah
masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para
pengusaha, para donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat
memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang
berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik.
d. Functional Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya
strategi lain. Ada tiga jenis strategi functional yaitu:
22
a) Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang
sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber
daya, penelitian dan pengembangan.
b) Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen
yaitu planning, organizing, implementating, controlling, staffing,
leading, motivating, communicating, decision making, representing,
dan integrating.
c) Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan,
baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang
belum diketahui atau yang selalu berubah. Tingkat-tingkat strategi itu
merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap
pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak
boleh dilihat dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga
hendaknya memperhitungkan soal “kesehatan” organisasi dari sudut
ekonomi.6
6 Manajemen Stratejik, http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-
perumusan.html. Artikel diakses pada 23 agustus 2009.
23
Jenis-jenis Strategi
Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan,
namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di
perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan
ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Juga,
organisasi yang berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari
sejumlah strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara
bersamaan.
Jenis-jenis strategi adalah sebagai berikut:
a. Strategi Integrasi
Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang
semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertical
memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan /
atau pesaing.
b. Strategi Intensif
Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut sebagai
strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif jika posisi
persaingan perusahaan dengan produk yang ada hendak ditingkatkan.
24
c. Strategi Diversifikasi
Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi konsentrik,
horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa baru, namun masih
terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik. Menambah produk atau jasa baru
yang tidak terkait untuk pelanggan yang sudah ada disebut diversifikasi
horizontal. Menambah produk atau jasa baru yang tidak disebut diversifikasi
konglomerat.
d. Strategi Defensif
Disamping strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga
dapat menjalankan strategi rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi.
Rasionalisasi Biaya, terjadi ketika suatu organisasi melakukan restrukturisasi
melalui penghematan biaya dan aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan
laba yang sedang menurun. Kadang disebut sebagai strategi berbalik (turnaround)
atau reorganisasi, rasionalisasi biaya dirancang untuk memperkuat kompetensi
pembeda dasar organisasi. Selama proses rasionalisasi biaya, perencana strategi
bekerja dengan sumber daya terbatas dan menghadapi tekanan dari para
pemegang saham, karyawan dan media. Divestasi adalah menjual suatu divisi
atau bagian dari organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan
modal yang selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis
lebih lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya
menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak menguntungkan,
25
yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak cocok dengan aktivitas lainnya
dalam perusahaan. Likuidasi adalah menjual semua aset sebuah perusahaan secara
bertahap sesuai nilai nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan
kekalahan dan akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit
dilakukan. Namun, barangkali lebih baik berhenti beroperasi daripada terus
menderita kerugian dalam jumlah besar.
e. Strategi Umum Michael Porter
Menurut Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu
organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya,
diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum. Keunggulan
biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat
rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah
strategi dengan tujuan membuat produk dan menyediakan jasa yang dianggap
unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu
peduli terhadap perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan
menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil
konsumen..
26
2. Pengertian ekspansi (pengembangan)
Ekspansi atau pengembangan sangat dibutuhkan dalam setiap perusahaan atau
lembaga-lembaga lainnya. Karena dengan pengembangan yang ada,perusahaan akan
mengetahui kelebihan dan kelemahan dari pegawai yang ada di perusahaan.
Pengembangan manajemen biasanya menunjuk kepada program yang berusaha
meningkatkan keterampilan teknis, hubungan manusia dan konseptual dari manajer.
Istilah pelatihan dan pengembangan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Istilah pelatihan digunakan paling sering untuk kegiatan mengajarkan keterampilan
teknis kepada personil non manajerial. Pengembangan manajemen biasanya
menunjuk kepada menguatkan keterampilan teknis, hubungan manusia dan
konseptual dari manajer. Dalam bahasa lain pelatihan untuk jangka pendek atau
pengembangan untuk jangka panjang.7
Sedangkan pengembangan secara bahasa adalah proses, cara, perbuatan
mengembangkan. Sedangkan mengembangkan sendiri adalah membuka lebar-lebar,
membentangkan, menjadikan besar, menjadikan maju (baik, sempurna, dan
sebagainya).8 Berdasarkan pengertian tersebut, pengembangan adalah proses
menjadikan sesuatu agar lebih berkembang dan lebih baik.
7 James A. F. Stoner, Manajemen jilid 2, (Jakarta : Erlangga, 1986), h. 201 8 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 1997), cet. Ke-9, h. 414
27
3. Pengertian bisnis
Kata bisnis berasal dari bahasa inggris business. Bisnis dapat didefinisikan
sebagai “segala aktivitas dari berbagai institusi yang menghasilkan barang dan jasa
yang perlu untuk kehidupan masyarakat sehari-hari.”9 Bisnis atau perusahaan adalah
suatu badan hukum yang menghasilkan barang atau jasa yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan. Sesungguhnya terdapat dua pengertian pokok
mengenai bisnis, pertama bisnis merupakan kegiatan-kegiatan, dan kedua bisnis
merupakan sebuah perusahaan. Secara terminologis, bisnis merupakan suatu kegiatan
atau usaha yang tujuannya adalah untuk mendapatkan profit. Bisnis dapat pula
diartikan sebagai kegiatan yang meliputi pertukaran barang, jasa atau uang yang
dilakukan oleh dua pihak atau lebih dengan maksud untuk memperoleh manfaat.
Dengan demikian, bisnis merupakan sebuah proses sosial yang dilakukan oleh
individu atau kelompok melalui proses penciptaan dan pertukaran kebutuhan dan
keinginan akan suatu produk tertentu yang memiliki nilai atau memperoleh manfaat
atau keuntungan.
Definisi lain istilah bisnis menurut Raymond E. Glos adalah seluruh kegiatan
yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung didalam bidang
perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan
mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.
Tujuan utama suatu bisnis adalah untuk memperoleh laba. Untuk itu seorang
pebisnis atau pengusaha harus mampu mengkombinasikan berbagai macam faktor
9 M. Manulang, Pengantar Bisnis, (Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2002), h.3
28
produksi seperti tenaga kerja, material, modal dan kemampuan entrepreneurship
untuk mencapai tujuan bisnis tersebut. Dalam bisnis tentunya para pengusaha harus
mampu memberikan pelayanan terhadap kebutuhan pelanggannya dengan maksimal
agar dapat bertahan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.
Selain itu perusahaan tentunya harus dapat mengetahui peluang-peluang yang ada
dalam rangka memuaskan kebutuhan pelanggan.10
4. Tujuan dan manfaat pengembangan bisnis
Ada dua dorongan penting yang menimbulkan kecenderungan perusahaan
melakukan pengembangan bisnisnya, yaitu :11
a. Secara potensial terdapat permintaan terhadap barang atau jasa yang akan
diproduksi.
b. Terdapat keinginan untuk memaksimalkan pendapatan dan keuntungan dari
usaha tersebut.
Berusaha untuk memperoleh keuntungan merupakan motivasi penting dari
sebagian besar pengusaha dalam mengembangkan berbagai kegiatan usaha. Namun
dalam setiap kegiatan mengembangkan usaha akan selalu dihadapi masalah yang
dikenal dengan istilah resiko. Oleh karena itu keberanian untuk mengambil resiko dan
memperhatikan lingkungan atau iklim bisnis serta kemampuan menyaring,
10 Indo Yama Nasarudin dan Hemmy Fauzan, Pengantar Bisnis dan Manajemen, (Jakarta:
UIN Jakarta Press, 2001 Cet ke-1), h. 1-2
11 Sadono Sukirno, dkk., pengantar bisnis, (Jakarta : Kencana, 2004), h. 4
29
menganalisis, dan memanfaatkan informasi akan selalu terbuka peluang bagi sebuah
perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya.
Pengembangan dimaksud bukan tidak sekedar berusaha memperluas atau
mendapatkan pasar baru, yang memungkinkan peningkatan jumlah produk. Akan
tetapi pengembangan dimaksudkan juga kejelian dan keberanian untuk memasuki
bisnis baru, yang berdasarkan hasil pengamatan, dan analisis seperti disebutkan
diatas, memiliki prospek yang baik dan positif untuk meraih keuntungan.
Bisnis baru tidak berarti harus mendirikan perusahaan baru, akan tetapi
menyelenggarakan suatu bidang bisnis yang selama ini belum atau bukan menjadi
garapan perusahaan yang sudah operasional.12
Dari beberapa teori tersebut, maka yang dimaksud dengan strategi ekspansi
bisnis adalah serangkaian rencana atau kebijakan suatu perusahaan kaitannya dengan
perluasan bisnis yang dijalani agar terwujudnya peningkatan hasil baik kuantitas
maupun kualitas dengan memperhatikan (mempertimbangkan) beberapa aspek yaitu
seperti lingkungan, peluang, dan sumberdaya yang dimiliki.
12 Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif,
(Jogjakarta, Gadjah Mada University Press, 2003), cet. Ke-5, h. 159
30
B. Koperasi
1. Pengertian Koperasi
Kata koperasi, memang bukan asli dari khasanah bahasa Indonesia. Banyak
yang berpendapat bahwa ia berasal dari bahasa Inggris: co-operation, cooperative,
atau bahasa Latin: coopere, atau dalam bahasa Belanda: cooperatie, cooperatieve,
yang kurang lebih berarti bekerja bersama-sama, atau kerja sama, atau usaha bersama
atau yang bersifat kerja sama.
Kata koperasi tersebut dalam bahasa Indonesia sebelum tahun 1958, dikenal
dengan ejaan kooperasi (dengan dua 'o'), tetapi selanjutnya berdasarkan Undang-
Undang Nomor 79 Tahun 1958 kala kooperasi telah diubah menjadi koperasi (dengan
satu o), demikian seterusnya hingga sampai sekarang.
Ada beberapa ilmuwan seperti Margareth Digby, seorang praktisi sekaligus
kritikus koperasi berkebangsaan Inggris, dalam buku "The World Cooperative
Movement", juga C.R. Fay, dalam buku "Cooperative at Home and Abroad", G.
Mladenant, ilmuwan asal Perancis, dalam buku "L 'Histoire des Doctrines
Cooperatives", kemudian H.E. Erdman, dalam buku "Passing Of Monopoly As An
Aim Of Cooperative", Frank Robotka, dalam buku "A Theory Of Cooperative",
Calvert, dalam buku "The Law and Principles of Cooperation", A. Chaniago dalam
buku "Perkoperasian Indonesia", dan masih banyak lagi, masing-masing telah
memaparkan pemikirannya tentang apa yang dimaksud dengan koperasi dan
membuat definisi sendiri-sendiri. Demikian juga, di dalam Setiap Undang-Undang
koperasi yang pernah berlaku juga senantiasa merumuskan tentang makna koperasi.
31
Calvert, misalnya, memberi definisi tentang koperasi sebagai organisasi
orang-orang yang hasratnya dilakukan sebagai manusia atas dasar kesamaan untuk
mencapai tujuan ekonomi masing-masing.
A.Chaniago memberi definisi koperasi sebagai suatu perkumpulan yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memberi kebebasan masuk dan
keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha,
untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
Dari berbagai definisi yang ada mengenai koperasi, terdapat hal-hal yang
menyatukan pengertian tentang koperasi, antara lain yaitu:
a. Koperasi adalah perkumpulan orang-orang yang mempunyai kebutuhan dan
kepentingan ekonomi yang sama, yang ingin dipenuhi secara bersama melaui
pembentukan perusahaan bersama yang dikelola dan diawasi secara demokratis;
b. Koperasi adalah perusahaan, di mana orang-orang berkumpul tidak untuk
menyatukan modal atau uang, melainkan sebagai akibat adanya kesamaan
kebutuhan dan kepentingan ekonomi;
c. Koperasi adalah perusahaan yang harus memberi pelayanan ekonomi kepada
anggota.
32
Sedangkan pengertian mengenai koperasi dalam uraian ini adalah koperasi
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
1992 Tentang Perkoperasian, yang mendefinisikan koperasi sebagai "Badan Usaha
yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan."
2. Unsur-unsur Pokok Manajemen Koperasi
Banyak kiranya kita telah mengetahui bahwa koperasi sesungguhnya memiliki
cakupan multidimensi yang bersifat strategi terhadap proses pembangunan bangsa
Indonesia. Hal ini disebabkan perwujudan koperasi ditengah masyarakat yang lemah
sosial garis ekonominya, menyandang empat karakteristik secara sekaligus, yaitu :
a. koperasi merupakan suatu sistem normatif karena mekanisme yang
berkembang didalamnya tidak terlepas dari pranata sosial budaya masyarakat
itu sendiri. Koperasi adalah menginvestasi dari asas kekeluargaan dan gotong
royong yang luas melalui mekanisme “dari, oleh, dan anggotanya.”
b. koperasi merupakan mekanisme pendidikan bagi para anggotanya.
Peningkatan swadaya dan peningkatan partisipasi tidak terlepas dari kegiatan.
c. Penyuluhan baik dari aspek sosial maupun ekonomi.
d. koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial sebagai usaha
berdasarkan asas-asas kekeluargaan dan gotong royong. Dalam melaksanakan
33
fungsinya sebagai organisasi ekonomi pun koperasi selalu berorientasi pada
pemenuhan hidup, peningkatan swadaya dan lainnya.
e. koperasi merupakan organisasi kekuatan, manakala semangat berkoperasi
telah benar-benar hidup ditengah masyarakat (karena manfaatnya benar-benar
dirasakan maka tak dapat dipungkiri bahwa pada gilirannya koperasi dapat
menjadi organisasi kekuatan yang besar ditinjau dari segi politik, sosial,
budaya ketahanan individu).13
Sebagai organisasi ekonomi koperasi harus melakukan kegiatan-kegiatan yang
produktif. Untuk maksud itu koperasi memerlukan faktor-faktor produksi, pada
dasarnya terdiri atas tiga macam yakni : alam, tenaga kerja, dan modal. Faktor-faktor
produksi itu masing-masing mendapatkan imbalan karena jasa-jasanya dalam proses
produksi. Alam yang didalamya tanah mendapatkan sewa, modal mendapatkan modal
bunga, dan tenaga kerja mendapatkan upah.
Ketiga faktor produksi ini akan berjalan efektif bila ada yang
mengorganisasikannya, mengkoordinasikan, dan merencanakannya dalam kegiatan
produksi.
13 Ninik Widiyanti, Manajemen Koperasi, (Jakarta : Rineka Cipta, 1990), h. 18
34
Tugas ini diserahkan kepada manajer, dan manajemen koperasi mempunyai
tiga unsur pokok, yaitu : Rapat Anggota, pengurus dan manajer, dan badan
pemeriksa.
Rapat Anggota merupakan unsur dalam manajemen koperasi, karena
koperasi merupakan badan usaha milik para anggotanya hal ini sesuai dengan
prinsip demokrasi yang merupakan asas koperasi.
Pengurus merupakan bagian eksekutif dari koperasi. Manajer melaksanakan
kegiatan sehari-hari dan bertanggung jawab langsung akan beresnya dan kelancaran
koperasi.
Badan pemeriksa melakukan pengawasan, apakah pengurus dan manajer
melaksanakan tugasnya dengan ketentuan? Yang berlaku, yang sudah ditetapkan oleh
Rapat Anggota yang biasanya dilaksanakan menurut jadwal yang telah disepakati.
Pembangunan koperasi yang berhasil memerlukan sejumlah prasyarat dan
pemenuhan syarat-syarat tertentu, sebagaimana layaknya dalam pelaksanaan suatu
proses. Pembangunan itu merupakan proses dinamik, karena koperasi adalah lembaga
yang hidup dan beraksi terhadap perubahan kondisi internal maupun eksternal.
Mengingat koperasi merupakan lembaga milik sekelompok masyarakat, yang
dibangun sendiri oleh masyarakat bersangkutan, dengan maksud untuk dapat
memenuhi kebutuhan dasar ekonomi masyarakat tersebut, maka dapat dipahami
bahwa koperasi harus mampu melaksanakan berbagai kegiatan kegiatan ekonomi.
Kegiatan mana, harus terkait dengan upaya untuk memenuhi kepentingan ekonomi
35
para anggotanya pada tingkat usaha yang efektif dan efisien. Dengan demikian
kegiatan itu harus terencana, yaitu dengan melalui penerapan nilai-nilai dan prinsip-
prinsip koperasi yang khas sifatnya.
3. Jenis-jenis Koperasi
Sebelum mendirikan koperasi harus dientukan secara jelas jenis koperasi dan
keanggotaan yang selalu berhubungan dengan kegiatan usaha dan dasar untuk
menentukan jenis koperasi adalah adanya kesamaan aktivitas, kepentingan dan
kebutuhan anggotanya, seperti antara lain :
a. koperasi simpan pinjam (KSP) atau koperasi kredit
b. koperasi konsumen
c. koperasi produsen
d. koperasi pemasaran
e. koperasi jasa.14
Penjelasan koperasi tersebut sesuai dengan pasal 16 Undang-undang No.25
tahun 1992.
14 Hendar dan Kusnadi, Ekonomi Koperasi, (Jakarta : Lembaga Penerbit FE-UI, 2002), h. 191-192
36
a. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau Koperasi Kredit
Sesuai peraturan pemerintah No. 9 tahun 1995 Pasal 1, bahwa koperasi
simpan pinjam adalah koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam.
Keanggotaan anggota koperasi simpan pinjam pada prinsipnya bebas bagi semua
orang yang memenuhi untuk menjadi anggota koperasi dan orang-orang yang
dimaksud mempunyai kegiatan usaha atau mempunyai kepentingan ekonomi yang
sama, misalnya KSP (koperasi simpan pinjam) dengan anggota petani, koperasi
simpan pinjam dengan anggota nelayan, dan koperasi simpan pinjam dengan anggota
karyawan.
b. Koperasi Konsumen
Sebagai pemilik jasa koperasi, anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan
koperasi.keanggotaan koperasi konsumen atau pendiri koperasi konsumen adalah
kelompok-kelompok masyarakat misalnya : kelompok PKK, karang taruna, pondok
pesantren, pemuda dan lain-lain yang membeli barang-barang untuk kebutuhan
sehari-hari seperti sabun, gula pasir, minyak tanah. Disamping itu koperasi konsumen
membeli barang-barang konsumen dalam jumlah yang besar sesuai dengan kebutuhan
harga.
Koperasi konsumen menyalurkan barang-barang konsumsi kepada para
anggota dengan haga layak, berusaha membuat sendiri barang-barang konsumsi
untuk keperluan anggota dan disamping pelayanan untuk anggota, koperasi konsumsi
juga boleh melayani umum.
37
c. Koperasi Produsen
Adalah koperasi yang anggotanya orang-orang yang mampu menghasilkan
barang, misalnya :
1) Koperasi kerajinan industri kecil, anggotanya para pengrajin.
2) Koperasi perkebunan, anggotanya produsen perkebunan rakyat.
3) Koperasi produksi peternakan, anggotanya para peternak.
d. Koperasi Pemasaran
Adalah koperasi yang beranggotakan orang-orang yang mempunyai kegiatan
dibidang pemasaran barang dagang, misalnya :
1) Koperasi pemasaran ternak sapi, anggotanya pedagang sapi.
2) Koperasi pemasaran elektronik, anggotanya pedagang barang-barang
elektronik.
3) Koperasi pemasaran alat-alat tulis kantor, anggotanya pedagang alat tulis
kantor.
e. Koperasi Jasa
Koperasi jasa didirikan untuk memberikan pelayanan (jasa) kepada para
anggotanya. Ada beberapa jasa antara lain :
38
1) Koperasi angkutan memberikan jasa angkutan barang atau orang.
Koperasi angkutan didirikan oleh orang-orang yang mempunyai
kegiatan dibidang jasa angkutan barang atau orang.
2) Koperasi perumahan memberikan jasa penyewaan rumah dengan sewa
yang cukup murah atau menjual rumah dengan harga yang cukup murah
pula.
3) Koperasi asuransi memberikan jasa jaminan kepada para anggotanya
seperti jiwa, asuransi pinjaman, asuransi kebakaran. Anggota koperasi
asuransi adalah orang-orang yang bergerak dibidang jasa asuransi.
39
BAB III
GAMBARAN UMUM KOPERASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
A. Sejarah berdirinya Koperasi UIN1
Koperasi pegawai UIN Syarif Hidayatullah didirikan pada tanggal 23 juni
1961 oleh M. Sjahar, SJ. HAR. AG. Sutrisman, D. Hasbullah, A. Sidi, dan Abdul
Rahman. Pada saat pendirian lembaga ini bernama “Perkumpulan Koperasi Simpan
Pinjam Pegawai Negeri Institut Agama Islam Negeri” terdaftar pada Kepala Jawatan
Koperasi Daerah Tingkat I Jakarta Raya Nomor 30/BH-I/61. Adapun tujuan
pendiriannya, adalah untuk mengupayakan peningkatan kesejahteraan Pegawai
Negeri yang menjadi anggotanya.
Dalam rangka penyesuaian Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 1967, nama
tersebut berubah menjadi “Koperasi Simpan Pinjam Pegawai Negeri Institut Agama
Islam Negeri (IAIN)”. Penyesuaian ini disahkan berdasarkan surat keputusan Kepala
Direktorat Koperasi DKI Jakarta Nomor : 024/Bangwas/68, tentang penjelasan
penyesuaian Koperasi.
Penyesuaian tersebut dilakukan atas dasar Rapat Anggota yang memberi
kuasa pada pengurus diantaranya : Drs. Abdurrahman Partosentono, Drs. H. Ibrahim
AR., Soekama Karya, BA., Muslim Tumanggor, BA., dan A. Wahid Ritonga.
1 Wawancara pribadi Bapak Marfudin, 15 oktober 2009
40
Pada tahun 1984 – 1989 Koperasi diketuai oleh Drs. H. Harun Asfar
kemudian dilanjutkan oleh Drs. Banajid pada tahun 1990 – 1995.2
Pada hari selasa, 29 Agustus 1995 berdasarkan Rapat Anggota khusus
menyepakati adanya perubahan Koperasi. Koperasi Simpan Pinjam Institut Agama
Islam Negeri menjadi Koperasi Pegawai Negeri IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(Kopen IAIN Jakarta). Adapun pengurus yang diberi kuasa untuk melakukan
perubahan tersebut adalah : Drs. H. Hisyam Maksum, Drs. Hisyam Zaini, Drs.
Mahfud A. Junaidi, Ulil Azmi, BA., dan Drs. H. Zaini Mas’udi, SH. Tahun 1996
kepengurusan dan perubahan Anggaran Dasar Koperasi disahkan dan pada tahun itu
pula diadakan pemilihan kepengurusan baru yang diketuai oleh Drs. H. Harun Asfar
selama dua periode dari tahun 1996 sampai tahun 2000 melalui RAT.
Untuk mencapai tujuan koperasi pada saat itu beliau mencanangkan
peningkatan bidang usaha simpan pinjam secara tertib dan teratur. Dalam rangka
memenuhi kebutuhan pokok anggota beliau membentuk usaha baru yaitu usaha
pertokoan (Waserba) dengan harga yang terjangkau oleh anggota. Terobosan lain
yang dilakukan adalah usaha perdagangan umum yang kegiatannya adalah
meningkatkan kerjasama dengan pihak lain, seperti dengan Bank BUKOPIN dalam
hal jual beli tanah dan PT Nawala Mandiri dalam hal kerjasama kredit perumahan
karyawan.
Awal tahun 2001 Koperasi sempat mengalami miss manajemen sehingga
menimbulkan ketidakpercayaan anggota terhadap pengurus akibat dari terpuruknya 2 Wawancara pribadi Bapak H. Harun Asfar, 03 Mei 2010
41
usaha-usaha yang telah dijalankan, terjadinya krisis perbankan yang berdampak pada
pembayaran bunga bank yang tinggi oleh koperasi pada bank sehingga menguras
modal koperasi yang telah ada dibarengi pula dengan kondisi politik nasional yang
tidak stabil. Dampak ini sangat menekan cashflow dan keuangan koperasi, suku
bunga naik mencapai 100%, miss manajemen tersebut berjalan selama beberapa
bulan yang berakibat anggota menuntut pengurus periode 1996-2000 untuk
mempertanggung jawabkan kinerja koperasi pada periode tersebut.
Akhir tahun 2001 terjadinya pemilihan anggota pengurus baru dengan
mengangkat Drs. Jafar Sanusi sebagai ketua Koperasi periode 2001-2003. Disyahkan
melalui Surat Keputusan Rektor No. 139 Tahun 2001. Seiring dengan perubahan
nama IAIN menjadi UIN pada tahun 2002, maka lembaga yang berada dibawah
naungan UIN otomatis menggunakan nama UIN. Begitu pula Koperasi Pegawai IAIN
menjadi Koperasi Pegawai UIN. Pada tanggal 10 Januari 2004 dikeluarkan kembali
Surat Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengenai revisi Keputusan
Rektor UIN tahun 2001 tentang pengukuhan, pengawas, dan pengurus Koperasi
Pegawai Negeri UIN Jakarta periode 2001-2003 menjadi periode 2001-2004 agar
sesuai dengan AD/ART.
Setelah kepengurusan periode 2001-2004 berakhir sesuai dengan keputusan
RAT tanggal 19 Februari 2005 yang dihadiri oleh 852 orang dari jumlah anggota
1065 (80%) Drs. Jafar Sanusi terpilih kembali menjadi Ketua Koperasi secara
aklamasi. Melalui Surat Keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor :
42
036 tahun 2005 tentang pengukuhan Dewan Penasehat, Pengawas, dan Pengurus
Koperasi Pegawai Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode tahun 2005-2008.
Tahun 2005 nama Koperasi Pegawai Negeri UIN Syarif Hidayatullah berubah
nama menjadi Koperasi Pegawai, Hal ini dikarenakan yang menjadi anggota
Koperasi tidak hanya pegawai negeri UIN saja, tetapi meliputi pegawai lembaga
struktural, non struktural, dan semi struktural di lingkungan UIN Jakarta.
Perubahan ini telah disahkan dalam Anggaran Dasar dan Rumah Tangga pada
Rapat Anggota Tahun Buku 2005 tanggal 27 April 2006.
A. Visi, Misi, dan Tujuan Koperasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dalam rangka meningkatkan partisipasi dan pemberdayaan terhadap
anggota, dan berusaha keras untuk menata kembali sistem organisasi dan
manajemen koperasi dengan prioritas terhadap penguatan dalam bidang
permodalan, sumber daya manusia, dan akses kerjasama dengan lembaga lain.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka visi koperasi dapat dirumuskan sebagi
berikut :
Visi :
“Menjadikan Koperasi Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sebagai institusi bisnis yang terpercaya dan handal dalam memenuhi
kebutuhan barang dan jasa bagi anggota dan masyarakat.”
43
Misi :
Misi Koperasi Pegawai UIN Syarif Hidayatullah adalah :
1. Melayani kebutuhan barang dan jasa untuk anggota dan
masyarakat.
2. Melaksanakan kegiatan administrasi dan keuangan secara
akuntabel dan transparan.
3. Melaksanakan pembinaan anggota dalam berkoperasi
secara profesional.
4. Melaksanakan pengembangan dan pembinaan SDM untuk
menunjang mutu pelayanan.
5. Melaksanakan kerjasama bisnis dengan pihak lain yang
saling menguntungkan serta memperluas jaringan usaha
dan pemasaran.
6. Melaksanakan peningkatan kesejahteraan anggota.
7. Melaksanakan kaderisasi Sumber Daya Manusia untuk
menjamin kelangsungan manajemen koperasi.
TUJUAN :
Memajukan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada
umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam
rangka mewujudkan masyarakat maju, adil, dan makmur berlandaskan
Pancasila dan UUD’ 1945.
44
B. Struktur Organisasi Koperasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pengurus
Pengawas
Penasehat
Rapat Anggota
Divisi Ritel KUIN Mart
Divisi Perdagangan
Umum
Divisi Simpan Pinjam
Divisi Sumber Daya
Manusia
Divisi Keuangan Akunting
Treasury Control Budget Report Financial Kasir Juru Bayar
Divisi Administrasi Bisnis
Administrasi Bisnis Ketatausahaan Personalia Pemeliharaan Customer Service Logistik Kerjasama
Divisi Operasional Bisnis
Penjualan Pemasaran Distribusi Pergudangan Pembelian Pengadaan Price Control
45
Struktur Badan Penasehat
a. Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA
b. Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA
c. Drs. H. Abd. Shomad
Struktur Badan Pengawas
a. Dr. Abdul Hamid, MS
b. Drs. H. Miftahul Munir, MM
c. Drs. H. Ahmad Zainuri, M.Si
Struktur Pengurus :
Ketua : Lili Bariadi M.M.M.Si
Sekretaris : Encep Dimyati, MA
Bendahara : Saipul Tasma, SE
Divisi Ritel : Tomy Patriya Eduardy, ST
Divisi Perdagangan umum : Abdul Azis Hasibuan, M.Pd
Divisi Simpan Pinjam : Masruri, S.Ag
Divisi Sumber Daya Manusia : M. Hudri, MA
46
C. Kegiatan Koperasi
Dalam melaksanakan kegiatannya koperasi UIN membentuk beberapa divisi
untuk menangani berbagai usaha yang telah dijalankan. Antara lain Divisi-divisi
tersebut adalah :
1. Divisi Ritel Toko KUIN MART
Divisi ritel toko KUIN MART adalah divisi yang secara khusus
mengelola ritel-ritel atau toko-toko koperasi UIN, pada awalnya toko KUIN
MART ini hanya ada satu yang terletak di Jl. Ibnu Batutah dekat toko buku
“Batu Bara”. Dan pada saat itu masih bernama Toserba, tetapi seiring
berkembangnya bisnis ritel pada saat itu dan dibarengi pula koperasi telah
memiliki 6 cabang toko, kemudian untuk lebih meningkatkan brand image dan
lebih menarik pelanggan maka koperasi mengubah nama toserba menjadi KUIN
MART.
Karena nama toko cabang yang terdahulu adalah toko1, toko 2, toko 3 dan
seterusnya. Divisi ritel toko KUIN MART adalah divisi yang secara khusus
menangani dan mengelola ritel-ritel KUIN MART, dan sampai saat ini KUIN
MART telah memiliki sembilan toko antara lain :
47
1) KUIN MART Ibnu Batutah, mempunyai 7 orang karyawan.
2) KUIN MART Psanggrahan, mempunyai 4 orang karyawan.
3) KUIN MART Ciputat Juanda, mempunyai 6 orang karyawan.
4) KUIN MART Kampung Utan, mempunyai 6 orang karyawan.
5) KUIN MART Triguna, mempunyai 4 orang karyawan.
6) KUIN MART Limun, mempunyai 4 orang karyawan.
7) KUIN MART Psikologi, mempunyai 2 orang karyawan.
8) KUIN MART Tarbiyah, mempunyai 5 orang karyawan.
9) KUIN MART Dakwah, mempunyai 8 orang karyawan.
Setiap karyawan melaporkan hasil yang diperolehnya pada pergantian
jam kerja dengan mempunyai target yang telah ditentukan oleh koperasi UIN.
2. Divisi Perdagangan Umum
Divisi perdagangan umum adalah divisi yang menangani masalah –
masalah tentang perluasan jaringan atau melebarkan sayap dari
pengembangan selain toko diantaranya :
a. Kerjasama dalam pembuatan penyediaan rumah dengan PT.
Kirana Megah yang bertempat di Sawangan.
b. Kerjasama dengan Bank BSM dan BHS.
c. Pengembangan usaha lainnya seperti foto copy dan wartel.
48
3. Divisi Simpan Pinjam
Divisi simpan pinjam adalah divisi yang secara khusus menangani
masalah-masalah simpan pinjam anggota koperasi UIN, antara lain :
a. Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya atau
sama nilainya yang wajib dibayarkan anggota kepada koperasi pada saat
masuk menjadi anggota koperasi.
Simpanan anggota yang merupakan biaya sebagai syarat menjadi
anggota koperasi UIN, dibayar sebesar Rp 100.000. dan uang simpanan
pokok harus dibayar sekaligus, akan tetapi pengurus dapat mengizinkan
anggota untuk membayar sebanyak-banyaknya 2 kali angsuran bulanan
selama menjadi anggota, dan uang simpanan pokok tidak bisa diambil
kembali.
b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus
sama yang wajib dibayar oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk
menjadi anggota koperasi UIN. Simpanan wajib tidak bisa diambil kembali
selama yang bersangkutan masih menjadi anggota koperasi UIN.
49
Kemudian simpanan wajib yang dibayarkan setiap bulan sekali sebesar
Rp 25.000 dan baru boleh diambil setelah berakhir masa keanggotaan,
seperti pensiun, meninggal dunia, mengundurkan diri menjadi anggota
koperasi UIN atau adanya suatu halangan lainnya.
c. Simpanan Sukarela/Manasuka
Simpanan sukarela adalah jumlah tertentu yang diserahkan oleh
anggota koperasi UIN atas kehendak anggota koperasi sendiri. Dan yang
selanjutnya adalah simpanan manasuka yang dibayarkan minimal Rp 25.000
perbulan dan simpanan ini bisa kapan saja diambil.
4. Divisi SDM
Divisi SDM adalah divisi yang lebih menangani terhadap masalah-
masalah sumber daya manusia dengan diadakannya pelatihan dan
pembinaan untuk karyawan mengenai hal tentang koperasi, sosialisasi
program, pendidikan koperasi untuk anggota diharapkan menghasilkan
out put yang lebih baik terhadap kinerja pengurus dan karyawan
koperasi sehingga dapat bekerja secara professional, efektif, dan
efisien.
50
D. Program Kerja Koperasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Program Jangka Panjang :
a. Membangun bisnis supermarket
b. Mengadakan kerjasama di bidang pengadaan mebelair, keperluan
pokok sehari-hari, dan pengadaan barang elektonik
c. Mengadakan kerjasama dengan badan usaha lain yang sudah maju
dalam pengembangan usaha
d. Meningkatkan kerjasama dengan mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dalam pengembangan Kosika
e. Melaksanakan pendidikan perkoperasian kepada anggota
f. Memiliki tanah dan bangunan toko baru milik koperasi
2. Program Jangka Pendek
a. Bisnis Toko
1) Melakukan pengembangan usaha penyediaan barang-barang
toko ke kantin-kantin UIN di fakultas-fakultas
2) Membangun perumahan bagi dosen dan karyawan
3) Penyempurnaan CD profil koperasi
4) Meningkatkan mutu SDM toko dengan pelatihan-pelatihan
customer service
5) Memperbaiki instalasi listrik gedung toko untuk keamanan
usaha
51
6) Merehab kantor koperasi dan toko koperasi
7) Membangun toko di fakultas kedokteran
8) Meningkatkan SHU toko
9) Membangun toko disamping polsek ciputat
10) Membangun toko disekitar gedung NICT
11) Memfasilitasi mahasiswa untuk magang di kuin mart
b. Bisnis Perdagangan Umum (PU)
1) Menyelesaikan penjualan tanah di cidokom
2) Mengukur kembali luas tanah yang kurang dan penyelesaian
surat-suratnya
3) Mempercepat pengadaan rumah dengan pihak BTN
4) Meningkatkan pelayanan kredit elektro
5) Meningkatkan pelayanan kredit kendaraan (mlotor/mobil)
6) Meningkatkan SHU perdagangan umum
52
c. Bisnis Simpanan Pinjam (SP)
1) Meningkatkan pelayanan simpan pinjam
a) Melalui SP (koperasi) dengan penurunan jasa dari 2%
menjadi 1,5% perbulan
b) Melalui kerjasama dengan bank yang memiliki suku bunga
yang bersaing
c) Melalui pinjaman lain-lain
d. Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam bidang organisasi yang masih perlu dilakukan pembinaan
adalah kesadaran berkoperasi bagi anggota dan disiplin anggota
dalam mentaati aturan-aturan AD/ART koperasi. Disisi lain
efektivitas pengurus dan pengawas perlu ditingkatkan. Pemahaman
terhadap eksistensi koperasi dan tanggung jawab bersama untuk
memajukannya masih sangat perlu mendapatkan perhatian.
e. Kesekretariatan
1) Melakukan penataan administrasi surat-menyurat
2) Melakukan pengendalian surat-surat koperasi
3) Melakukan inventarisasi dokumen koperasi
4) Meningkatkan tertib dokumentasi keanggotaan setiap bulannya
5) Menertibkan buletin koperasi setiap bulan
53
6) Menyempurnakan profil koperasi
7) Membuat CD profil baru/ penyempurnaan CD profil
8) Meningkatkan sistem akuntansi manajemen berbasis IT
9) Menyempurnakan website koperasi
f. Keuangan
1) Meningkatkan koordinasi keuangan antar unit bisnis
2) Peningkatan sistem pembukuan/akuntansi dan komputerisasi
keuangan koperasi
3) Peningkatan pengawasan dan pengendalian keuangan serta
koordinasi dengan konsultan keuangan koperasi
4) Meningkatkan sistem pelaporan keuangan antar unit bisnis
5) Melakukan proyeksi-proyeksi keuangan dalam pengembangan
usaha koperasi
6) Mengikutsertakan pendidikan dan pelatihan administrasi,
keuangan dan perpajakan serta retail manajemen
54
3. Target Capaian Koperasi UIN pada tahun 2009-2010
a. Seluruh kebutuhan anggota akan barang dan jasa bisa dipenuhi
oleh koperasi
b. Pelayanan administrasi dan keuangan lebih sederhana
c. Minimal 20% anggota telah mendapatkan pembinaan tentang
signifikan dan jati diri koperasi
d. Seluruh karyawan koperasi telah mendapatkan pengetahuan
tentang dasar-dasar manajemen
e. Mengurangi beban bunga pinjaman secara gradual, maksimal 1,5%
f. Menjadikan seluruh aktivitas koperasi sebagai media
g. Pembelajaran bagi anggota dan karyawan koperasi.
BAB IV
STRATEGI EKSPANSI BISNIS KOPERASI UIN SYARIF
HIDAYATULLAH MELALUI KUIN MART
A. Tahapan Strategi Ekspansi Bisnis Koperasi UIN Syarif Hidayatullah
Tahapan strategi pengembangan koperasi adalah tahap yang paling
menantang dan sekaligus menarik dalam proses strategi. Sebelum strategi
dilakukan terdapat proses awal yaitu, tahapan-tahapan strategi yang harus
dirumuskan terlebih dahulu. Dalam proses tahapan strategi ini, terdapat
banyak hal-hal yang harus diperhatikan yaitu tentang bagaimana suatu
lembaga itu mengembangkan tujuan, mengetahui tentang peluang dan
ancaman yang sifatnya eksternal, menetapkan kekuatan dan kelemahan yang
sifatnya internal, kemudian menempatkan suatu objektivitas dan kemudian
menghasilkan strategi alternatif serta meilih strategi untuk dilaksanakan. Inti
pokok dari tahapan ini adalah menghubungkan koperasi dengan
lingkungannya dan menciptakan strategi-strategi yang cocok untuk mencapai
misi koperasi. Secara garis besar terdapat beberapa langkah yang dilakukan
yaitu :
a. Mengembangkan tujuan
Tujuan adalah hasil akhir yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan sehingga
kinerja suatu perusahaan menjadi terarah pada suatu tujuan. Sebagai salah satu
badan usaha koperasi UIN bertujuan untuk Memajukan kesejahteraan anggota
khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat maju, adil, dan
makmur berlandaskan Pancasila dan UUD’ 1945. maka dalam mencapai
tujuannya itu, koperasi UIN mencoba mengembangkan usahanya dengan
membuka cabang diberbagai tempat yang bertujuan untuk mencari konsumen
baru, agar terjaring konsumen yang lebih banyak, dan menjadi lebih eksis dibisnis
ritel.
b. Peluang dan ancaman eksternal
Menurut penulis, kesuksesan tercapainya suatu kegiatan atau program dapat
dianalisis dan direncanakan yang disesuaikan dengan melihat hubungan
perusahaan dan lingkungannya dengan analisis SWOT.
Analisis SWOT merupakan salah satu instrument analisis lingkungan internal
dan eksternal perusahaan yang telah dikenal. Adapun peluang dan ancaman yang
ada di koperasi UIN adalah sebagai berikut :
1) Peluang (Opportunitis)
Peluang atau kesempatan yang bisa diraih oleh koperasi UIN maupun
divisi-divisi yang ada dalam pengembangannya, yaitu :
a) Memiliki konsumen atau pelanggan yang pasti (mahasiswa dan anggota
koperasi) dan masyarakat sekitar lokasi.
b) Perkembangan program-program baru seperti memberi diskon harga dan
menambah jam layanan.
c) Kerjasama dengan perusahaan atau supplier yang besar seperti :
Unilever, Indomarko, Panamas.
2) Ancaman dan Hambatan (Threats)
Ada beberapa ancaman dan hambatan yang dapat mengurangi
keberhasilan dari setiap program pengembangan koperasi UIN, diantaranya :
a) Lokasi yang kurang strategis atau kurang bagus pangsa pasarnya
b) Pesaing yang telah memiliki brand image yang sangat kuat
c. Menetapkan kekuatan dan kelemahan internal
Hasil analisis SWOT dapat menumbuhkan kualitas dan kuantitas
posisi perusahaan dengan sejumlah kekuatan inti, bila resultasi kekuatan dan
kelemahannya positif yang kemudian memberikan rekomendasi suatu strategi
terhadap perusahaan sumber daya perusahaan itu sendiri. Dalam koperasi UIN
diantaranya meliputi :
1) Kekuatan (Strength)
Kekuatan yang dimiliki dari setiap divisi koperasi UIN diantaranya :
a) Memiliki pelanggan yang pasti
b) Memiliki bidang usaha yang beragam
c) Memiliki 9 toko cabang KUINmart
2) Kelemahan (Weakness)
Kelemahan yang dimiliki dari setiap divisi Koperasi UIN daintaranya :
a) Manajemen koperasi masih belum baik
b) Kualitas SDM masih perlu pengembangan dan pembinaan
c) Masih lemahnya brand image
d. Menetapkan suatu objektivitas dan menghasilkan strategi alternatif
Setelah menetapkan pada kekuatan dan kelemahan secara internal,
koperasi UIN menetapkan suatu objektivitas yang merupakan suatu faktor
yang dominan untuk mengetahui hasil strategi yang akan diambil. Dalam
penetapan suatu objektivitas ini mengacu kepada tujuan dan sasaran dari
koperasi UIN yang kemudian dikaitkan dengan faktor kekuatan yang dimiliki
koperasi UIN yang menjadi keunggulan untuk mengembangkan usahanya
agar lebih baik dan lebih eksis.
Dapat diketahui bahwa objek koperasi UIN adalah dikhususkan untuk
pengembangan koperasi itu sendiri dan anggotanya. Untuk itu, koperasi UIN
selain melakukan aktivitas simpan pinjam pada anggotanya koperasi UIN juga
mengembangkan usaha diberbagai bidang. Maka koperasi UIN menetapkan
suatu objektivitas agar dapat menghasilkan strategi alternatif yang dilakukan
koperasi dalam mengembangkan usahanya. Berikut strategi alternatif
koperasi UIN yaitu :
1) Koperasi UIN menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan
diantaranya PT. Kirana Megah yang bergerak dalam pembuatan dan
penyediaan rumah.
2) Melakukan beberapa kegiatan usaha yang masih berhubungan dengan
pengembangan koperasi UIN seperti bisnis wartel dan foto copy.
e. Memilih strategi untuk digunakan
Setelah koperasi UIN menghasilkan strategi alternatif yang telah
ditetapkan, maka langkah selanjutnya adalah memilih dan melaksanakan strategi
yang telah ditetapkan tersebut. Dalam pelaksanaan strategi yang telah dipilih oleh
koperasi UIN sangat membutuhkan komitmen, kebersamaan, dan kerjasama dari
seluruh unit, divisi, dan pengurus. Karena tanpa adanya komitmen, kebersamaan,
dan kerjasama tersebut dalam melaksanakan strategi, maka proses dan analisis
strategi hanya menjadi impian yang jauh dari kenyataan yang diharapkan. Dalam
hal ini, koperasi UIN terlebih dahulu harus mengenali pada faktor kekuatan dan
kelemahan secara internal serta peluang dan ancaman secara eksternal.
Kemudian koperasi UIN menetapkan suatu objektivitas dan menghasilkan
strategi yang akan digunakan dalam pengembangan usahanya. Koperasi UIN
harus memilih strategi yang akan digunakan dari startegi yang sudah ada
sebelumnya. Untuk itu ada beberapa strategi yang akan digunakan koperasi UIN
dalam melaksanakan pengembangan usahanya, diantaranya :
1) Memberikan harga yang murah kepada konsumen
2) Memberikan layanan yang prima, menjemput bola, menerima pesan antar
3) Menambah jam layanan agar konsumen lebih terjaring
4) Memberikan diskon untuk mahasiswa UIN Jakarta
B. Implementasi Strategi Ekspansi Bisnis Koperasi UIN Syarif Hidayatullah
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Agustinius Sriwahyudi dalam
bukunya Manajemen Strategik “ penerapan dari rencana bisnis adalah suatu
proses pemindahan rencana bisnis (misi, tujuan, dan strategi) menjadi suatu
hasil dan melibatkan pengembangan struktur organisasi, alokasi sumber daya
(anggaran), budaya dan iklim perusahaan serta merupakan suatu proses yang
rumit.1 Tahapan penerapan merupakan suatu proses yang paling penting dan
vital bagi keberhasilan suatu organisasi. Berikut implementasi strategi
koperasi UIN dalam melakukan pengembangannya :
a. Menjalin kerjasama dengan supplier besar
Untuk mengembangkan usahanya Koperasi UIN merasa sangat perlu
untuk bekerjasama dengan perusahaan yang telah maju dan telah berkembang.
Maka dari itu koperasi UIN menjalin kerjasama dengan beberapa supplier
besar seperti panamas, unilever, indomarko yang semuanya itu bisa
menunjang pengembangan koperasi UIN. Disamping itu bekerjasama dengan
supplier besar koperasi UIN bisa mendapatkan harga yang lebih murah.
1Agustinus sri wahyudi, Manajemen Strategik, Pengantar Proses Berfikir Startegik, (Jakarta :
Binarupa Aksara , 1996), h. 11
Untuk mendapatkan harga yang lebih murah dipperlukan kerjasama
para anggota koperasi karena Koperasi UIN yang telah menyediakan barang-
barang kebutuhan anggota dan konsumen, maka para anggota Koperasi UIN
selayaknya beraktivitas berbelanja dikoperasi supaya ada timbal balik untuk
mendapatkan harga yang murah dan para supplier juga semakin percaya pada
eksistensi dan aktivitas belanja dari para anggota Koperasi UIN untuk
melanjutkan kerjasama dengan Koperasi UIN.2
b. Menciptakan struktur organisasi yang efektif
Setelah program dan kegiatan yang dilakukan sebagai bagian dari
pengembangan usaha dalam mendukung strategi koperasi UIN. Kemudian
langkah selanjutnya dalam mengimplementasikan strategi adalah menciptakan
struktur organisasi yang efektif. Dalam suatu perusahaan, struktur organisasi
merupakan salah satu yang diperlukan karena pada dasarnya bahwa struktur
suatu organisasi adalah merupakan cermin miniatur sebuah perusahaan itu
sendiri. Hal ini mencakup pada pengertian proses penetapan struktur
organisasi melalui penentuan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai
visi dan misi serta tujuan suatu perusahaan.
2 Wawancara pribadi dengan Bapak Lili Bariadi, 05 Mei 2010.
c. Mengubah arah
Proses pengambilan keputusan di koperasi melibatkan seluruh
komponen anggota melalui rapat anggota. Keputusan-keputusan diambil
dengan melibatkan semua pihak yang kompeten, sehingga keputusan lebih
mirip merupakan kesepakatan yang mengikat. Manajemen koperasi tidak
dapat dilepaskan dari manajemen kelompok, yaitu mengintegrasikan
keinginan banyak orang ke dalam suatu aksi. Manajemen koperasi adalah
wujud dari joint actions dari seluruh anggota yang tergabung di dalamnya.
Fungsi perusahaan koperasi adalah mengambil alih fungsi kegiatan yang
seharusnya dapat dilaksanakan sendiri oleh anggota secara individual.
Koperasi menerima mandat dari anggota agar bekerja demi menunjang
perbaikan ekonomi rumah tangga anggota.3
Setelah menciptakan struktur organisasi yang efektif, langkah
selanjutnya untuk dapat melakukan strategi pengembangan koperasi UIN
harus dapat mengubah arah dan strategi dari sistem yang ada sebelumnya atau
dapat membuat kembali strategi yang baru yang lebih efektif dan efisien dari
strategi yang sudah ada sebelumnya. Langkah awal pada proses mengubah
3 Jurnal Kajian Dakwah, Gerakan Koperasi : Idealisme dan Realita (Pelajaran Pengelolaan
Koperasi UIN Jakarta 2002-2008), (Jakarta : Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2008) vol. ke-11, hal. 90
arah ini bertumpu pada kebijakan-kebijakan yang diambil oleh ketua sebagai
pimpinan koperasi UIN.
d. Menyiapkan anggaran
Koperasi menerima penyertaan modal dari investor individual-investor
swasta untuk bersama-sama memajukan koperasi dan koperasi cenderung
terbawa arus menjadi perusahaan kapitalistik. Bila koperasi berusaha menarik
tambahan modal dari anggota maka yang ditawarkan oleh koperasi cenderung
berupa insentif-insentif terhadap modal itu sendiri, bukan manfaat promosi
anggota.
Para pengelola koperasi lebih banyak mempraktekkan praktek
perusahaan kapitalistik daripada koperasi yang sarat dengan nilai-nilai,
sehingga meskipun prinsip-prinsip koperasi yang bersifat umum telah
diterapkan, tetap tidak berhasil membangun citra diri koperasi yang konsisten
dengan nilai-nilainya tersebut.4
Dalam mengimplementasikan strateginya koperasi UIN menyiapkan
anggaran dana sebagai pendukung rencana program yang ada. Selama ini
sumber dana koperasi UIN berasal dari modal perorangan yaitu stakeholders
kampus, simpanan pokok, simpanan wajib, simpanan sukarela, simpanan
manasuka, dan keuntungan sisa hasil usaha.
4 Jurnal Kajian Dakwah, Gerakan Koperasi : Idealisme dan Realita (Pelajaran Pengelolaan
Koperasi UIN Jakarta 2002-2008), (Jakarta : Fakultas Dakwah dan Komunikasi, 2008) vol. ke-11, hal. 95
e. Mengembangkan dan memanfaatkan informasi yang masuk
Sebagai salah satu badan usaha yang terus meningkatkan eksistensinya
dalam dunia bisnis yaitu koperasi UIN yang berusaha terus untuk
mengembangkan usahanya dan akan selalu meningkatkan mutu dan kualitas
kepada para konsumen dan anggotanya, karena koperasi UIN mempunyai cara
tersendiri dalam mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, koperasi UIN
selalu memanfaatkan segala bentuk informasi yang didapat untuk menunjang
pengembangan usaha.
Dan koperasi UIN juga memanfaatkan informasi yang masuk, baik
mengenai kritik maupun saran yang diterima dari berbagai pihak untuk
menjadikan sarana untuk intropeksi diri dalam perjalanan mengembangkan
usahanya.
C. Evaluasi Strategi Ekspansi Bisnis Koperasi UIN Syarif Hidayatullah
Langkah terakhir dalam strategi adalah evaluasi kegiatan atau program
untuk mengukur tingkat keberhasilan atau justru sebaliknya yaitu kegagalan
dalam menjalankan strategi. Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh
agustinus Sri wahyudi dalam bukunya Manajemen Strategik : Proses Berfikir
Strategik Memberikan Definisi Tentang Evaluasi yaitu evaluasi strategi
adalah proses mendapatkan informasi mengenai pelaksanaan rencana-rencana
yang telah diterapkan berikut kinerjanya serta membandingkan rencana
tersebut dengan standar yang telah ditentukan.5Evaluasi juga sangat
diperlukan karena keberhasilan pada saat ini bukan merupakan jaminan
keberhasilan dimasa yang akan datang. Berikut beberapa langkah dalam
proses evaluasi yang harus dilakukan oleh koperasi UIN :
a. Meninjau faktor internal dan eksternal yang menjadi dasar startegi.
Koperasi UIN perlu meninjau kembali faktor-faktor eksternal
mengenai peluang dan ancaman serta faktor-faktor internal yang mencakup
kekuatan dan kelemahan yang ada pada koperasi UIN sebagaimana yang telah
diuraikan diatas mengenai penetapan kekuatan dan kelemahan serta mengenai
peluang dan ancaman sebagai dasar dari proses strategi. Setelah diketahui dari
faktor eksternal dan internal koperasi UIN dapat mengambil beberapa langkah
untuk dapat mempertahankan apa yang dianggap lebih sebagai dasar strategi
itu sendiri dan apa yang harus diperbaiki dan diubah dari kekurangan yang
ada. Dengan demikian, koperasi UIN akan mampu menutupi segala
kekurangan yang diketahui dari faktor internal sebagai jati diri dari salah satu
badan usaha koperasi yaitu koperasi UIN.
5 Agustinus sri wahyudi, Manajemen Strategik, Pengantar Proses Berfikir Startegik, (Jakarta : Binarupa Aksara , 1996), h. 11
b. Mengukur prestasi dan membandingkan hasil yang diharapkan dengan
kenyataan.
Sejauh ini keberhasilan koperasi UIN dalam melakukan
pengembangan bisnis dapat dikatakan cukup sukses sesuai dengan hasil yang
diharapkan oleh seluruh pengurus koperasi UIN. Diantara hasil yang telah
dicapai oleh koperasi UIN yang sesuai dengan strategi yang diterapkan yaitu :
1) membuka cabang KUINmart menjadi 9 toko
2) bekerja sama dengan supplier yang lebih besar
3) terjaringnya konsumen baru dari beberapa cabang KUINmart
4) membuka usaha lain sperti wartel dan fotokopi
masih banyak lagi keberhasilan yang telah dicapai sesuai dengan yang
diharapkan dari kenyataan. Ini merupakan suatu prestasi yang dipicu oleh rasa
optimisme yang tinggi dan kerja keras dari seluruh pengurus yang ada di
koperasi UIN. Walaupun banyak keberhasilan yang telah dicapai koperasi
UIN, namun ukuran keberhasilan koperasi UIN hingga kini adalah berapa
banyak konsumen yang tejaring untuk memanfaatkan dan merasakan jasa dan
produk koperasi UIN. Dengan demikian koperasi UIN berharap bahwa ini
adalah salah satu langkah awal bagi keberhasilan dalam pengembangan bisnis.
c. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai
dengan rencana
Dalam proses evaluasi yang tidak lengkap, dan jika tidak diambil
tindakan koreksi terhadap perbaikan penyimpangan yang terjadi. Jika suatu
standar ditetapkan untuk mencerminkan struktur organisasi dan apabila
prestasi kerja telah diukur dalam standar ini, maka perbaikan dalam
penyimpangan dapat dicegah. Tindakan koreksi terhadap pengurus koperasi
ini diambil alih oleh ketua koperasi beserta pengawas karena mereka yang
memiliki tanggung jawab penuh terhadap kesuksesan koperasi UIN.
67
BAB V
PENUTUP
Setelah diuraikan secara panjang lebar mengenai pengembangan bisnis di
koperasi UIN, pada bab ini penulis akan menyimpulkan hal-hal penting dari
pengembangan bisnis koperasi UIN sekaligus menjawab pertanyaan pada rumusan
masalah. Kemudian penulis akan memberikan saran terkait dengan hal-hal yang harus
dilakukan pengurus koperasi UIN terhadap pengembangan bisnis di koperasi UIN.
A. Kesimpulan
1. Koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia mempunyai peranan
yang sangat penting dalam pengembangan kesejahteraan masyarakat di
Indonesia. koperasi UIN merupakan bagian dari upaya mensejahterakan
masyarakat pada umumnya dan bagi anggota koperasi UIN pada khususnya.
2. Pengembangan koperasi UIN tidak terlepas dari upaya pengurus koperasi
untuk lebih meningkatkan daya saing dalam rangka melebarkan sayap
dengan meningkatkan efesiensi dan efektivitas.
3. Upaya yang dilakukan oleh pengurus koperasi UIN dalam pengembangan
bisnis dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
68
a. Untuk mengembangkan usahanya Koperasi UIN merasa sangat perlu
untuk bekerjasama dengan perusahaan yang telah maju dan telah
berkembang. Maka dari itu koperasi UIN menjalin kerjasama dengan
beberapa supplier besar seperti panamas, unilever, indomarko yang
semuanya itu bisa menunjang pengembangan koperasi UIN.
b. Setelah program dan kegiatan yang dilakukan sebagai bagian dari
pengembangan usaha dalam mendukung strategi koperasi UIN.
Kemudian langkah selanjutnya dalam mengimplementasikan strategi
adalah menciptakan struktur organisasi yang efektif. Dalam suatu
perusahaan, struktur organisasi merupakan salah satu yang diperlukan
karena pada dasarnya bahwa struktur suatu organisasi adalah
merupakan cermin miniatur sebuah perusahaan itu sendiri. Hal ini
mencakup pada pengertian proses penetapan struktur organisasi
melalui penentuan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai visi
dan misi serta tujuan suatu perusahaan.
c. Setelah menciptakan struktur organisasi yang efektif, langkah
selanjutnya untuk dapat melakukan strategi pengembangan koperasi
UIN harus dapat mengubah arah dan strategi dari sistem yang ada
sebelumnya atau dapat membuat kembali strategi yang baru yang lebih
efektif dan efisien dari strategi yang sudah ada sebelumnya. Langkah
69
awal pada proses mengubah arah ini bertumpu pada kebijakan-
kebijakan yang diambil oleh ketua sebagai pimpinan koperasi UIN.
d. Langkah berikutnya dalam implementasi strategi adalah dengan
menyiapkan anggaran dana sebagai pendukung rencana program yang
ada. Selama ini sumber dana koperasi UIN berasal dari modal
perorangan yaitu yang mendirikan koperasi, kemudian dari simpan
pinjam, dan dari keuntungan hasil usaha.
e. Sebagai salah satu badan usaha yang terus meningkatkan eksistensinya
dalam dunia bisnis yaitu koperasi UIN yang berusaha terus untuk
mengembangkan usahanya dan akan selalu meningkatkan mutu dan
kualitas kepada para konsumen dan anggotanya, karena koperasi UIN
mempunyai cara tersendiri dalam mengembangkan usahanya. Oleh
karena itu, koperasi UIN selalu memanfaatkan segala bentuk informasi
yang didapat untuk menunjang pengembangan usaha. Dan koperasi
UIN juga memanfaatkan informasi yang masuk, baik mengenai kritik
maupun saran yang diterima dari berbagai pihak untuk menjadikan
sarana untuk intropeksi diri dalam perjalanan mengembangkan
usahanya.
70
B. Saran
1. Disadari bahwa disamping keberhasilan yang telah dicapai masih ada titik
lemah dalam hal manajemen, SDM, sistem penjualan di koperasi,
pendanaan, dan brand image perlu adanya solusi melaui :
a. Mengikuti pelatihan manajemen, akuntansi bagi pengurus koperasi.
b. Melakukan pembinaan dalam rangka peningkatan kesadaran
berkoperasi serta disiplin bagi anggota koperasi dalam mentaati
AD/ART koperasi.
c. Meningkatkan promosi baik melaui pamflet, brosur, dan lain-lain
sehingga bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas.
2. Adanya cabang KUIN MART yang berlokasi di Triguna, masih mengalami
hambatan dalam hal segmentasi pasar serta omset penjualan perlu disikapi
secara serius oleh pengurus dengan mengkaji ulang keberadaannya sehingga
tidak menimbulkan hambatan yang merugikan dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
A. F. Stoner, James, Manajemen jilid 2, Jakarta : Erlangga, 1986 Anoraga, Panji dan Widianti, Ninik, Dinamika Koperasi, Jakarta: PT. Asah
Mahasatya, 2003
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Sebuah Pendekatan Praktek, Jakarta:
Rineka Cipta, 1993
Bungin Burhan, Analisa Data Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 2003
-------------------, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2006
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta :
Balai Pusataka, 1990
-------------------------------------------------, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta :
Balai Pustaka, 1997
Ghofur, Abdul. “Manajemen Koperasi UIN Syarif Hidayatullah dalam Meningkatkan
Kesejahteraan Anggota.” Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi,
Universitas Islam Negeri Jakarta, 2009
Hendrojogi, Koperasi, Masalah Pengembangan dan Pembinaannya, Bagian
Publikasi Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
1985
Jurnal Kajian Dakwah, Gerakan Koperasi : Idealisme dan Realita (Pelajaran
Pengelolaan Koperasi UIN Jakarta 2002-2008), Jakarta : Fakultas Dakwah
dan Komunikasi, 2008
Komalasari, Heni. “Strategi Pengembangan Lembaga Dakwah Pada Wisatahati.”
Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta,
2008
Kusnadi, Hendar dan, Ekonomi Koperasi, Jakarta : Lembaga Penerbit FE-UI, 2002
Manulang, M., Pengantar Bisnis, Yogyakarta : Gadjah Mada University Press, 2002
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda
karya, 2002
---------------------, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda
Karya, 2004
Muhammad Firdaus dan Agus Edhi Susanto, Perkoperasian Sejarah, Teori, dan
Praktek Bogor : Ghalia Indonesia 2004
Nawawi, Hadari, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang Kompetitif,
Jogjakarta, Gadjah Mada University Press, 2003
Purnomo, Setiawan Hari dan Zulkiflimansyah, Manajemen Strategi : Sebuah Konsep
Pengantar, Jakarta : LP-FEUI, 1998
Rupiyoadi, Rambat, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta : Salemba Empat, 2003
S. Napier, Herman, dan Kreeger, Walter L, Manajemen Bintang : Aplikasi
Manajemen Militer di Area Bisnis (Konsep Strategis), Jakarta : Prenada, 2004
Sukirno, Sadono dkk., pengantar bisnis, Jakarta : Kencana, 2004
Sri Wahyudi, Agustinus, Manajemen Strategik, Pengantar Proses Berfikir Startegik,
Jakarta : Binarupa Aksara , 1996
Sukristono, Perencanaan Strategis Bank, Jakarta : Institut Bankir Indonesia, 1995
Widiyanti, Ninik, Manajemen Koperasi, Jakarta : Rineka Cipta, 1990
Yama Nasarudin, Indo dan Fauzan, Hemmy, Pengantar Bisnis dan Manajemen,
Jakarta: UIN Jakarta Press, 2001
Dokumen elektronik dan Wawancara
“Stratejik Manajemen,” Artikel diakses pada tanggal 23 agustus 2009 http://jurnal-
sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan.html
“Strategi Pengembangan Koperasi,” Artikel diakses pada tanggal 19 Juli 2009
http://www.smecda.com/kajian/files/laporan/LAP_AKHIR_KAJIAN_IMPLI
KASI/BAB-6
Wawancara pribadi dengan Bapak Marfudin. Ciputat, 15 Oktober 2009
Wawancara
Nama : Marfudin
Pekejaan : Staf Koperasi UIN
Tanggal : 15 oktober 2009
Jam : 15:30 wib
Tempat : Kantor Koperasi UIN
1. Bagaimana sejarah berdirinya Koperasi UIN?
Jawab :
Koperasi pegawai UIN Syarif Hidayatullah didirikan pada tanggal 23 juni
1961 oleh M. Sjahar, SJ. HAR. AG. Sutrisman, D. Hasbullah, A. Sidi, dan Abdul
Rahman. Pada saat pendirian lembaga ini bernama “Perkumpulan Koperasi
Simpan Pinjam Pegawai Negeri Institut Agama Islam Negeri” terdaftar pada
Kepala Jawatan Koperasi Daerah Tingkat I Jakarta Raya Nomor 30/BH-I/61.
Adapun tujuan pendiriannya, adalah untuk mengupayakan peningkatan
kesejahteraan Pegawai Negeri yang menjadi anggotanya. Dalam rangka
penyesuaian Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 1967, nama tersebut berubah
menjadi “Koperasi Simpan Pinjam Pegawai Negeri Institut Agama Islam Negeri
(IAIN)”. Penyesuaian ini disahkan berdasarkan surat keputusan Kepala Direktorat
Koperasi DKI Jakarta Nomor : 024/Bangwas/68, tentang penjelasan penyesuaian
Koperasi. Penyesuaian tersebut dilakukan atas dasar Rapat Anggota yang
memberi kuasa pada pengurus diantaranya : Drs. Abdurrahman Partosentono,
Drs. H. Ibrahim AR., Soekama Karya, BA., Muslim Tumanggor, BA., dan A.
Wahid Ritonga.
2. Apa visi dan misi dari Koperasi UIN ?
Jawab :
Visi Koperasi UIN adalah :
Menjadikan Koperasi Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai
institusi bisnis yang terpercaya dan handal dalam memenuhi kebutuhan
barang dan jasa bagi anggota dan masyarakat.
Kemudian misinya adalah :
1. Melayani kebutuhan barang dan jasa untuk anggota dan masyarakat.
2. Melaksanakan kegiatan administrasi dan keuangan secara akuntabel dan
transparan.
3. Melaksanakan pembinaan anggota dalam berkoperasi secara profesional.
4. Melaksanakan pengembangan dan pembinaan SDM untuk menunjang
mutu pelayanan
5. Melaksanakan kerjasama bisnis dengan pihak lain yang saling
menguntungkan serta memperluas jaringan usaha dan pemasaran.
6. Melaksanakan peningkatan kesejahteraan anggota.
7. Melaksanakan kaderisasi Sumber Daya Manusia untuk menjamin
kelangsungan manajemen koperasi.
3. Apa tujuan didirikannya Koperasi UIN ?
Jawab : Tujuan didirikannya koperasi UIN adalah
Memajukan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya
serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka
mewujudkan masyarakat maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan
UUD’ 1945.
4. Apa saja aktivitas Koperasi UIN ?
Jawab :
Aktivitas koperasi UIN terbagi menjadi empat divisi yaitu :
1. Divisi Simpan Pinjam
2. Divisi Ritel Toko KUIN MART
3. Divisi Perdagangan Umum
4. Divisi Sumber Daya Manusia
5. Bagaimana struktur organisasinya ?
Jawab : Struktur Organisasi Koperasi UIN
Rapat Anggota
Pengurus
Pengawas
Penasehat
Divisi Ritel KUIN Mart
Divisi Perdagangan
Umum
Divisi Simpan Pinjam
Divisi Sumber Daya
Manusia
Divisi Keuangan Akunting
Treasury Control Budget Report Financial Kasir Juru Bayar
Divisi Administrasi Bisnis
Administrasi Bisnis Ketatausahaan Personalia Pemeliharaan Customer Service Logistik Kerjasama
Divisi Operasional Bisnis
Penjualan Pemasaran Distribusi Pergudangan Pembelian Pengadaan Price Control
6. Berapa jumlah anggota KUIN MART sampai saat ini ?
Jawab :
Karyawan KUIN MART tersebar di 9 toko antara lain :
1. KUIN MART Ibnu Batutah sebanyak 7 orang karyawan
2. KUIN MART Tarbiyah sebanyak 5 orang karyawan
3. KUIN MART Dakwah sebanyak 8 orang karyawan
4. KUIN MART Limun sebanyak 4 orang karyawan
5. KUIN MART Triguna sebanyak 4 orang karyawan
6. KUIN MART Kampung Utan sebanyak 6 orang karyawan
7. KUIN MART Ciputat Juanda sebanyak 6 orang karyawan
8. KUIN MART Pesanggrahan sebanyak 4 orang karyawan
9. KUIN MART Psikologi sebanyak 2 orang karyawan
7. Berapa jumlah lokasi atau tempat KUIN MART sampai saat ini ?
Jawab :
Ada 9 lokasi
8. Apakah ada pelatihan khusus yang diberikan kepada karywan Koperasi
UIN ?
Jawab :
Ada
9. Jika ada bagaimana pelatihan tersebut ?
Jawab :
Dengan adanya pelatihan-pelatihan seperti :
1. Pelatihan tentang perkoperasian
2. Pelatihan layanan prima
3. Pelatihan mengenai produk-produk KUIN MART
10. Program kerja apa sajakah yang dilakukan di Koperasi UIN ?
Jawab :
1. Program Jangka Panjang :
a. Membangun bisnis supermarket
b. Mengadakan kerjasama di bidang pengadaan mebelair, keperluan
pokok sehari-hari, dan pengadaan barang elektonik
c. Mengadakan kerjasama dengan badan usaha lain yang sudah maju
dalam pengembangan usaha
d. Meningkatkan kerjasama dengan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta dalam pengembangan Kosika
e. Melaksanakan pendidikan perkoperasian kepada anggota
f. Memiliki tanah dan bangunan toko baru milik koperasi
2. Program Jangka Pendek
a. Bisnis Toko
1) Melakukan pengembangan usaha penyediaan barang-barang toko
ke kantin-kantin UIN di fakultas-fakultas
2) Membangun perumahan bagi dosen dan karyawan
3) Penyempurnaan CD profil koperasi
4) Meningkatkan mutu SDM toko dengan pelatihan-pelatihan
customer service
5) Memperbaiki instalasi listrik gedung toko untuk keamanan usaha
6) Merehab kantor koperasi dan toko koperasi
7) Membangun toko di fakultas kedokteran
8) Meningkatkan SHU toko
9) Membangun toko disamping polsek ciputat
10) Membangun toko disekitar gedung NICT
11) Memfasilitasi mahasiswa untuk magang di KUIN MART
b. Bisnis Perdagangan Umum (PU)
1) Menyelesaikan penjualan tanah di cidokom
2) Mengukur kembali luas tanah yang kurang dan penyelesaian surat-
suratnya
3) Mempercepat pengadaan rumah dengan pihak BTN
4) Meningkatkan pelayanan kredit elektro
5) Meningkatkan pelayanan kredit kendaraan (mlotor/mobil)
6) Meningkatkan SHU perdagangan umum
c. Bisnis Simpanan Pinjam (SP)
1) Meningkatkan pelayanan simpan pinjam
a) Melalui SP (koperasi) dengan penurunan jasa dari 2% menjadi
1,5% perbulan
b) Melalui kerjasama dengan bank yang memiliki suku bunga
yang bersaing
c) Melalui pinjaman lain-lain
d. Organisasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam bidang organisasi yang masih perlu dilakukan pembinaan
adalah kesadaran berkoperasi bagi anggota dan disiplin anggota dalam
mentaati aturan-aturan AD/ART koperasi. Disisi lain efektivitas
pengurus dan pengawas perlu ditingkatkan. Pemahaman terhadap
eksistensi koperasi dan tanggung jawab bersama untuk memajukannya
masih sangat perlu mendapatkan perhatian.
e. Kesekretariatan
1) Melakukan penataan administrasi surat-menyurat
2) Melakukan pengendalian surat-surat koperasi
3) Melakukan inventarisasi dokumen koperasi
4) Meningkatkan tertib dokumentasi keanggotaan setiap bulannya
5) Menertibkan buletin koperasi setiap bulan
6) Menyempurnakan profil koperasi
7) Membuat CD profil baru/ penyempurnaan CD profil
8) Meningkatkan sistem akuntansi manajemen berbasis IT
9) Menyempurnakan website koperasi
f. Keuangan
1) Meningkatkan koordinasi keuangan antar unit bisnis
2) Peningkatan sistem pembukuan/akuntansi dan komputerisasi
keuangan koperasi
3) Peningkatan pengawasan dan pengendalian keuangan serta
koordinasi dengan konsultan keuangan koperasi
4) Meningkatkan sistem pelaporan keuangan antar unit bisnis
5) Melakukan proyeksi-proyeksi keuangan dalam pengembangan
usaha koperasi
6) Mengikutsertakan pendidikan dan pelatihan administrasi,
keuangan dan perpajakan serta retail manajemen
11. Produk-produk apa saja yang ditawarkan oleh Koperasi UIN ?
Jawab :
Produk-produk yang ditawarkan koperasi UIN adalah :
1. Sembilan bahan pokok (di KUIN MART)
2. Peralatan elektronik
3. Melayani kredit
4. Foto copy
5. Wartel
12. Apa yang membedakan (ciri khas) Koperasi UIN dengan Koperasi
umum lainnya ?
Jawab :
Koperasi pada umumnya sama saja yaitu : ada AD/ART, pengurus, penasehat,
pengawas, anggota. Tetapi ciri khas koperasi UIN ini adalah koperasi serba
usaha karena yang kami jalankan usaha pengadaan barang-barang
13. Apa yang melatarbelakangi KUIN MART berekspansi ?
Jawab :
Sebenarnya latar belakang kami melakukan ekspansi hanya satu yaitu
mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya, karena jika punya tempat
hanya satu tidak mungkin kita bisa mendapatkan konsumen yang tersebar di
ciputat ini
14. Strategi apa yang telah diterapkan di KUIN MART ini untuk
pengembangannya ?
Jawab :
Dalam menerapkan strategi tentunya ada tahapan-tahapan yang dijalani tapi
yang bisa saya jelaskan antara lain :
1. Bekerjasama dengan supplier besar
2. Bersaing harga dengan perusahaan kompetitor
3. Memberikan pelayanan yang prima
4. Menambah jam layanan yaitu 24 jam dibeberapa cabang
15. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam pengembangan
KUIN MART ?
Jawab :
Faktor pendukungnya :
a) Memiliki pelanggan yang pasti
b) Memiliki bidang usaha yang beragam
c) Memiliki 9 toko cabang KUIN MART
Faktor penghambat : a) Manajemen koperasi masih belum baik
b) Kualitas SDM masih perlu pengembangan dan pembinaan
c) Masih lemahnya brand image