lembar kerja artistik

40

Click here to load reader

Upload: wulan-ardianti

Post on 09-Aug-2015

342 views

Category:

Data & Analytics


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lembar Kerja Artistik

3.7 Proses Kerja Penata Artistik

Menurut Irwanto dkk (2014:193) bahwa Tata artistik merupakan salah satu unit kerja

pada stasiun penyiaran televisi atau tim produksi film yang berfungsi sebagai

penunjang acara siaran tv atau produksi film. Penataan artistik merupakan suatu hal

yang penting dalam menciptakan suasana dalam sebuah produksi acara drama tv,film

maupun program non drama. Penataan artistik juga dapat mendukung suasana dan

karakter pemain dalam layar dan termasuk juga sebagai daya tarik sebuah acara.

artistik merupakan suatu usaha menciptakan bentuk nyata yang diperlihatkan

langsung kepenonton.

Sedangkan Menurut FFTV IKJ (2008:115) Penata Artistik merupakan koordinator

lapangan yang melaksanakan eksekusi atas semua rancangan desain tata

artistik/gambar kerja yang menjadi tanggung jawab pekerjaan production designer.

Seluruh proses penyediaan material artistik sejak persiapan hingga berlangsungnya

perekaman gambar dan suara saat produksi menjadi tanggung jawab penata .

suatu hal yang penting dalam menciptakan suasana pembuatan film maupun sinetron.

artistik juga bisa menjadi penunjang karakter pemain dalam perannya dan penata

artistik juga menjadi penanggung jawab pekerjaan production designer hingga

berlangsunya proses pengambilan gambar dan suara saat produksi .

Page 2: Lembar Kerja Artistik

3.7.1 Pra Produksi

Menurut Zoebazary (2010 : 19) Pra Produksi adalah serangkaian kegiatan yang

disusun dan dikerjakan sebelum pelaksanaan pengambilan gambar, yang meliputi

editing naskah, pembuatan set, pencarian lokasi dan pemilihan pemain.

Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh penata artistik pada tahap ini

menurut Irwanto dkk (2014:204-205)

1. planning meeting dalam pertemuan perencaan program televisi/produksi film

produser menyerahkan draf skenario. Dalam hal ini produser didampingi

sutradara.

2. Melakukan bedah skenario. Ini untuk mengetahui semua set yang diperlukan

untuk semua adegan yang termasuk dalam sebuah film, jadi setiap adegan,

setiap percakapan yang mengaitkan pada sebuah keadaan, maka penata harus

mulai membuat list set/breakdown tata artistik apa saja yang diperlukan.

3. Menentukan tim/divisi yang berada dibawah tanggung jawab penata artistik.

4. Melakukan riset atau hunting lokasi untuk menentukan menyesuaikan lokasi

dengan naskah yang diinginkan produser.prencanaan lokasi berdasarkan script

yang telah didapat. Kemudian dalam proses selanjutnya adalah menemukan

lokasi dan meneliti tempat tersebut.lokasi yang digunakan harus praktis dan

sekiranya dapat direalisasikan kedalam perencanaan teknis dan non teknis.

Page 3: Lembar Kerja Artistik

Kemudian dilakukan penjajakn lokasi-lokasi harus benar-benar diteliti apakah

aman dan terlindungi dari hal-hal yang tidak diingikan.

5. Interior lokasi, bila dengan alas an penghematan anggaran,demi keaslian.

6. Merinci apa saja yang dibutuhkan dalam membuat sebuah film. Jika sudah

tahu set apa saja yang dibutuhkan maka ia sudah dapat memulai membuat

checklist benda-benda apa saja yang dibutuhkan. Tak hanya property kecil

sebagai pemanis dari sebuah ruangan.

7. Penata artistik memberikan gambar lokasi yang dibutuhkan kepada set

desaigner kemudian beberapa uraian lokasi ini dipaparkan dalam bentuk floor

plan. Berikutnya, masing-masing department mempelajari apa-apa yang harus

disiapkan.kebutuhan set dekorasi,property,serta grafika adalah hal-hal yang

sangat serius diperhitungkan secara detail oleh penata artistik.

3.7.2 Produksi

Menurut zoebazary (2010:199) produksi adalah istilah ini merujuk pada suatu tahap

ketika pelaksanaan pengambilan ambar dilakukan sebagai bagian dari tahap yang

dilakukan sebeblumnya (pra produksi).

Pada tahap ini penulis selalu didekat sutradara manakala harus cepat dan cermat

mengatasi kesulitan yang timbul didalam set , penulis juga harus menjaga kontinity

artistik .

Page 4: Lembar Kerja Artistik

Pada saat produksi maka tiap scene penata artistik perlu ada dan berada didekat

sutradara untuk memastikan gambar yang diambil sesuai dengan yang

diharapkan,sesuai dengan skenario dan dalam tampakkan gambarnya pun terlihat

nyata.bisa saja ia terlibat langsung misalnya membetulkan letak set atau property

yang dirasa tak pas di adegan yang dimaksud.kegiatan ini terus diikuti oleh penata

artistik mulai dari bongkar pasang set sampai ke penataan set sepanjang pengambilan

gambar masih berlangsung, Menurut (irwanto dkk, 2014:207)

3.7.3 Pasca Produksi

Menurut Naratama (2004 : 213) Pasca Produksi adalah proses penyelesaian akhir dari

produksi. Biasanya istilah ini digunakan pada proses editing. Setelah menjalankan

proses produksi, terakhir yaitu mulai menyusun scene-scene. Di pasca produksi ini,

peran editor sangat berperan aktif. Editor menyusun segala cerita-cerita yang sudah

ditentukan menjadi sebuah film yang layak ditonton oleh masyarakat.

Pada tahap ini penulis merapikan dan mengembalikan semua property dan peralatan

art , penulis juga mengecek kembali alat-alat apa ada yang hilang atau rusak pada

saat produksi berlangsung.

pada tahap ini dilakukan evaluasi dari semua divisi yang terdapat dalam penata

artistik, dilihat dari kekurangan-kekurangan pada saat pengambilan gambar.

Kemudian juga mengembalikan dan merapikan semua property dan peralatan art

lainnya.pada tahap ini dilihat juga balancing pembiayaannya, Menurut (irwanto

dkk,2014:207)

Page 5: Lembar Kerja Artistik

3.7.4 Peran dan Tanggung Jawab Penata Artistik

Menurut Tino Saroengalo (140-143) dalam menjalankan tugasnya penata artistik

bertanggung jawab dalam beberapa hal ;

1. Membangun dunia pemain yang diinginkan oleh sutradara. Dalam

memnciptakan dunia pemain tersebut seorang pengarah artistik harus

mementingkan pada apa yang terlihat dalam kamera. Segala sesuatu dirancang

sesuai dengan sudut pengambilan gambar sehingga tidak terjadi pembangunan

set atau peletakan property yg mubazir.

2. Set dressing yaitu segala sesuatu yang ada didalam set.

3. Benda kecil lainnya terutama yang berhubungan langsung untuk dipakai oleh

pemain tidak termasuk dalam set dressing tetapi property.

4. Pengadaan barang cadangan atau duplikat untuk benda yang akan dirusak atau

dikotori pada saat take.

5. Property master.

6. Berkerjasama denga penata kostum untuk menciptakan look dari kostum

keseluruhan film.

7. Berkerjasama dengan penata rambut dan mengawasi jangan terlalu pucat.

8. Pengarah artistik property master penata kostum maupun penata rias harus

membuat breakdown adegan sesuai naskah untuk department masing-masing.

Page 6: Lembar Kerja Artistik

3.7.5 Proses Penciptaan Karya

Penulis menjelaskan proses penciptaan karya terdiri

a. Konsep kreatif :

setelah penulis membaca naskah yang sudah dibuat oleh penulis naskah

dengan judul ‘’delusi’’, penulis tertarik dengan jalan ceritanya dan dari segi

kreatif penulis akan membuat beberapa set café , rumah sakit dan kamar.

Diantara set tersebut penulis akan membuat set dengan konsep minimalis ,

konsep dengan kesan yang sederhana sesuai dengan gaya dan kehidupan masa

sekarang yang serba ingin cepat,simple,tapi mengutamakan kualitas dengan

bahan sederhana tapi terlihat mewah . Ketika mulai mengimajinasikan

beberapa konsep yang akan dibuat penulis melakukan riset seperti sebuah set

café, rumah sakit dan kamar. Set kamar seperti di film AADC versi line

sederhana tapi terlihat mewah sedangkan rumah sakit seperti difilm the vow .

Property yang digunakan dalam pembuatan film delusi juga property asli ,

wardrobe yang digunakan juga menyesuaikan karakter dari masing-masing

talent. Seperti wardrobe yang digunakan oleh Ayu dan Romi terlihat casual.

Egi menggunakan wardrobe yang sederhana . Sedangkan untuk make up ayu,

rommy ,egi penulis ingin mnggunakan make up corrective karena penulis

ingin ayu, tommy dan egi terlihat menarik dan mendapatkan kesempurnaan

diwajah , sedangkan ibu rika, penulis ingin menggunakan make up character

karena ingin merubah dari karakter aslinya menjadi apa yang penulis inginkan

agar terlihat lebih dewasa.

Page 7: Lembar Kerja Artistik

b. Konsep Produksi :

Ketika proses produksi penata artistik harus cekatan dalam hal menanggapi

dan mempersiapkan kostum apa saja dan make up yang akan digunakan pada

setiap scene yang berbeda waktu tempat dan adegan selain itu penata artistik

juga harus melakuka penjagaan set yang baik dan terencana dengan benar agar

tetap continuity disetiap scene.

c. Konsep Teknis :

Dari segi konsep teknis beberapa property yang digunakan dalam film

“delusi” adalah property asli . mungkin ada beberapa set yang akan penulis

tambahkan sebagai pelengkap. rumah sakit dan cafe tidak banyak yg penulis

tambahkan utuk menjaga keasliannya.

3.7.5 Kendala Produksi dan Solusi

1. Pra Produksi

a. Kendala

Perizinan rumah sakit ,café, susah , sewa tempat seperti café mahal .

lokasi disetiap tempat yang berjauhan.

b. Solusi

Mencari café yang perizinannya mudah tetapi set didalam café tersebut

menyerupai seperti apa yg penulis inginkan.

Page 8: Lembar Kerja Artistik

3.7.7 Lembar Kerja Penata Artistik

Production company : Ampyang Produser : Rhagil Amanda Febriani

Project title : Delusi Director : Muhammad Zainudin

Durasi : 21 menit Art Director : Herly Monica

No Lokasi Set Scene Int/Ext Waktu Cast Wardrobe Property Make Up Keterangan

2 Café Didalam

cafe

2 Int Siang Ayu

Ibu

rika

Romi

Dika

-Baju kemeja

putih , blazer ,

rok,sepatu

-baju kemeja ,

blazer, rok ,

sepatu

- kaos hitam,

celana jeans ,

sepatu

-jam,kertas,tas

-jam,tas

-jam tangan

-jam tangan,

Bangku , meja

, lukisan ,

- corrective

Page 9: Lembar Kerja Artistik

- seragam

waiters

gelas ,

3 Kantor Depan

kantor

3 Ext siang Egi -Kemeja,

celana, sepatu

pantovel

-tas,jam

tangan

Kasur, lukisan

, pc , bangku

- corrective

4 Café Didalam

cafe

4 Int Siang Egi

ayu

romi

dika

-Kemeja,

celana, sepatu

pantovel

-Baju kemeja

putih , blazer ,

rok,sepatu

-kaos

hitam,celana

jeans,sepatu

-tas,jam

tangan

-tas,jam

tangan,hp

-jam tangan

-jam tangan

- corrective

Page 10: Lembar Kerja Artistik

-seragam

waiters

Bangku , meja

, lukisan ,

gelas

5 Kamar kamar

egi

5 Int malam Egi Kaos , celana

pendek

- Kasur,

lukisan , pc ,

bangku, lampu

tidur

- corrective

6 Café Didalam

cafe

6 Int siang Egi

dika

-baju

kaos,celana

jeans, sepatu

-seragam

waiters

-jam tangan

-jam tangan

Bangku , meja

, lukisan ,

gelas

- corrective

7 Kamar kamar 7 Int malam Ayu -baju tidur -hp

Page 11: Lembar Kerja Artistik

ayu Kasur ,

lukisan ,

meja , kursi ,

lampu tidur,

foto

8 Café Didalam

café

8 Int siang Ayu

egi

dika

-Kemeja,

celana bahan,

highheel

-

kemeja,celana

bahan, sepatu

pantovel

- seragam

waiters

-tas, jam

tangan, hp

-tas, jam

tangan, hp

-jam tangan

Bangku , meja

, lukisan ,

gelas

- corrective

Page 12: Lembar Kerja Artistik

9 Kamar Kamar

ayu

9 Int Malam Ayu

egi

-celana

pendek ,

kemeja putih

- celana

pendek , kaos

-hp

Kasur ,

lukisan ,

meja , kursi ,

lampu tidur,

foto

- corrective

10 Café Didalam

cafe

10

10a

Int Siang Egi -kemeja,

celana bahan ,

sepatu

pantovel

-kemeja,

celana bahan ,

sepatu

pantovel

-tas, jam

tangan, hp

- tas, jam

tangan, hp

Bangku , meja

, lukisan ,

gelas

- corrective

11 Taman Taman 11 Ext Siang Ayu -Mini dres,

flatshoes

-tas, jam

tangan,hp

Page 13: Lembar Kerja Artistik

romi -kaos,

jaket,celana

jeans,sepatu

-jam tangan - corrective

12 Café Didalam

cafe

12 Int Siang Egi

dika

-kemeja,

celana

bahan,sepatu

pantovel

-seragam

waiters

-tas, jam

tangan

-jam tangan

Bangku , meja

, lukisan ,

gelas

- corrective

13 Kamar Kamar

egi

13 Int Malam egi -celana

pendek, kaos

- Kasur,

lukisan , pc ,

bangku, lampu

tidur

- corrective

14 Café Didalam

cafe

14 Int Siang Ayu -

Kemeja,rok,hi

-jam tangan,

tas

Page 14: Lembar Kerja Artistik

dika

egi

ghheel

-seragam

waiters

-kemeja ,

celana bahan,

sepatu

pantovel

-tas , jam

tangan, hp

-tas , jam

tangan,

Bangku , meja

, lukisan ,

gelas

- corrective

15 Kamar Kamar

ayu

15 Int Malam ayu -seragam tidur -hp

Kasur ,

lukisan ,

meja , kursi ,

lampu tidur,

foto

- corrective

16 Kamar Kamar

ayu

16 Int Malam Ayu -celana

pendek , kaos

-hp

Page 15: Lembar Kerja Artistik

Kasur ,

lukisan ,

meja , kursi ,

lampu tidur,

foto

- corrective

17 Kamar Kamar

ayu

17 Int Malam Ayu -

kemeja,leggin

g

-hp

Kasur ,

lukisan ,

meja , kursi ,

lampu tidur,

foto

- corrective

18 Taman Taman 18 Ext Siang Ayu

egi

-mini dres,

flatshoes

-kaos,celana

jeans,sepatu

-Tas , jam

tangan , hp

-jam tangan

- corrective

Page 16: Lembar Kerja Artistik

19 Jalanan Perjalan

an

Didalam

mobil

19 Ext Malam Ayu

romi

-mini

dres,flatshoses

-

kaos,blazer,cel

ana

jeans,sepatu

-jam

tangan,cincin,

mobil,bunga

-jam tangan- corrective

20 Kamar Kamar

ayu

20 Int Sore Ayu

egi

-

legging,kemej

a putih

-kaos ,celana

jeans

Kasur ,

lukisan ,

meja , kursi ,

lampu tidur,

foto

-

Page 17: Lembar Kerja Artistik

3.7.8 Lembar Kerja Wardrobe

Production company : Ampyang Produser : Rhagil Amanda Febriani

Project title : Delusi Director : Muhammad Zainudin

Durasi : 21 menit Art Director : Herly Monica

NO TALENT SCENE WARDROBE

1 Ayu 1

2 Ayu 2

3 Bu Rika 2

Page 18: Lembar Kerja Artistik

4 Romi 2

5 Dika 2

6 Egi 3

Page 19: Lembar Kerja Artistik

7 Egi 4

8 Dika 5

9 Egi 5

Page 20: Lembar Kerja Artistik

10 Ayu 6

11 Ayu 7

12 Egi 7

Page 21: Lembar Kerja Artistik

13 Egi 7

14 Ayu 8

15 Egi 8

Page 22: Lembar Kerja Artistik

16 Egi 9

17 Egi 10

18 Ayu 11

Page 23: Lembar Kerja Artistik

19 Romi 11

20 Egi 12

21 Dika 12

Page 24: Lembar Kerja Artistik

21 Egi 13

22 Ayu 14

23 Egi 14

Page 25: Lembar Kerja Artistik

24 Ayu 15

25 Ayu 16

26 Ayu 17

Page 26: Lembar Kerja Artistik

27 Ayu 18

28 Egi 18

29 Ayu 19

Page 27: Lembar Kerja Artistik

30 Romi 19

31 Ayu 20

32 Egi 20

Page 28: Lembar Kerja Artistik

3.7.9 Set Design

Production company : Ampyang Produser : Rhagil Amanda Febriani

Project title : Delusi Director : Muhammad Zainudin

Durasi : 21 menit Art Director : Herly Monica

NO SCENE TEMPAT FOTO

1 1, 6, 8, dan 20 Kamar Ayu

2 2, 5, 7, 9, 10,

12, 14, 16, dan

17

Cafe

Page 29: Lembar Kerja Artistik

3 4 dan 13 Kamar Egi

4 11, 15 dan 18 Taman

5 3 Depan Kantor