laporan welltest bahar fix.docx
TRANSCRIPT
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
1/49
1
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis uji sumur minyak adalah cabang dari teknik reservoir. Informasi yang
diperoleh dari aliran dan tes tekanan transientpada kondisi in situ reservoir sangat
penting untuk menentukan kapasitas produksi dari reservoir. Analisis tekanan
transien juga menghasilkan perkiraan tekanan reservoir rata-rata. Seorang
reservoir engineer harus memiliki informasi yang cukup tentang kondisi dankarakteristik reservoir, baik untuk menganalisis kinerja reservoir yang memadai
dan untuk meramalkan produksi masa depan dalam berbagai macam
pengoperasian. Production engineer juga harus mengetahui kondisi sumur
produksi dan sumur injeksi untuk menghasilkan kinerja terbaik dari reservoir.
Tekanan merupakan data yang paling berharga dan berguna dalam teknik
reservoir. Baik secara langsung atau tidak langsung, tekanan diperlukan pada
semua perhitungan di teknik reservoir sehingga penentuan parameter reservoir
yang akurat sangat penting. Secara umum, analisis uji sumur minyak dilakukan
untuk memenuhi tujuan-tujuan berikut:
Untuk mengevaluasi kondisi sumur dan karakteristik reservoir; Untuk mendapatkan parameter reservoir dalam mendeskripsi reservoir; Untuk menentukan kedalaman sumur minyak yang akan di bor yang
merupakan zona produktif
Untuk memperkirakan faktor skin atau pengeboran dan komplesi terkaitkerusakan sumur minyak. Berdasarkan besarnya kerusakan, keputusan
tentang stimulasi juga dapat dibuat.
Banyak sekali informasi-informasi yang sangat berharga yang akan
didapatkan seperti :
Permeabilitas efektif fluida Kerusakan atau perbaikan formasi disekeliling lubang bor yang di uji. Tekanan reservoir
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
2/49
2
Batas suatu reservoir.
Bentuk radius pengurasan. Keheterogenan suatu lapisan.Sebenarnya prinsip dasar pengujian ini sangat sederhana yaitu kita
memberikan suatu gangguan keseimbangan tekanan terhadap sumur yang diuji.
Ini dilakukan baik dengan memproduksi dengan laju aliran yang konstan
(drawdown) atau penutupan sumur (build-up). Dengan adanya gangguan ini,
impuls perubahan tekanan (pressure transient) akan disebarkan keseluruh
reservoir dan ini diamati setiap saat dengan mencatat tekanan lubang bor selama
pengujian berlangssung,
Perolehan data dan program analisis dari sebuah uji sumur minyak yang
efisien membutuhkan perencanaan, pelaksanaan, rancangan dan evaluasi yang
matang serta upaya tim yang terkoordinasi dengan baik melalui pendekatan
terintegrasi. Pengukuran analisa coredari sampel yang dipilih oleh para geologist
menyediakan data sebagai identifikasi awal dari jenis batuan reservoir. Hasil uji
sumur menggunakan berbagai teknik yang masuk akal bila dibandingkan dengan
data geologi dan data core. Studi dari uji sumur ini membantu dalam mengenali
flow barrier, rekahan, dan berbagai macam permeabilitas. History matchingdari
produksi sebelumnya dan pressure performance terdiri dari penyesuaian
parameter reservoir sampai contoh stimulasi.
Aliran dalam media berpori adalah fenomena yang sangat kompleks dan tidak
dapat digambarkan secara eksplisit sehingga digambarkan sebagai aliran pada
pipa atau saluran. Hal ini lebih mudah untuk menghitung panjang, diameter pipa
dan menghitung kapasitas aliran sebagai fungsi dari tekanan dalam media berpori.
Analisis aliran fluida dalam media berpori telah berkembang selama bertahun-
tahun dengan dua bidang yaitu eksperimen dan analitis. Fisikawan, engineer,
hydrologists, dan yang lainnya telah bereksperimen dengan berbagai sifat dari
fluida ketika mengalir pada media berpori dari sand packs sampai menyentuh
dengan pyrex. Berdasarkan analisis mereka, mereka telah berusaha untuk
merumuskan hukum dan korelasi yang kemudian dapat digunakan untuk membuat
prediksi analitis pada sistem serupa.
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
3/49
3
BAB II
EI-FUNCTION
2.1. Tujuan Analisa1. Mengetahui tekanan reservoir yang didapatkan pada jarak 1 ft, 10 ft
dan 100 ft.
2. Mengetahui tekanan reservoir pada waktu percobaan selama 7 jam.3. Mengetahui waktu yang diperlukan untuk mencapai tekanan pada
aliran transien.
2.2. Teori Dasar2.2.1. Aliran Fluida Di Media Berpori
Konfigurasi lubang bor menembus formasi serta geometri dan
karakteristik reservoirmenyebabkan pola aliran fluida yang terjadi berbeda-beda.
Pola aliran radial paling lazim digunakan untuk menggambarkan aliran fluida di
media berpori. Ini diawali oleh solusi Van Everdingen & Hurst pada tahun
1949. Kemudian berkembang model-model lainnya untuk lebih dapat
mempresentasikan kondisi reservoirdalam pola-pola aliran yang digunakan untuk
menganalisa transient tekanan di reservoir.
Berhubung pola airan Radial yang paling umum digunakan maka
pembahasan selanjutnya mengenai penyelesaian persamaan, prinsip atau metode
analisa yang memakai pola-pola aliran tersebut.
2.2.2. Idealisasi ReservoirDengan Pola Aliran RadialPada reservoir dengan pola aliran radial, persamaan differensialnya
diturunkan berdasarkan hal-hal sebagai berikut :
1. Hukum Kekekalan Massa2. Aliran mengikuti Hukum Darcy3. Persamaan Keadaan
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
4/49
4
Gambar 2.1 Pola Aliran Radial
Maka persamaan differensial untuk aliran fluida yang radial adalah :
......................................................................... (2-1)Persamaan ini lebih dikenal dengan nama diffusivity equation,
sedangkan konstanta dikenal dikenal sebagai hydraulicdiffusivity. Dari persamaan diatas didapat dari hukum kekekalan massa, hukum
darcy, dan persamaan keadaan dalam field unit dimana :
P = tekanan reservoir, psi
r = jari-jari atau jarak dari lubang bor, ft
= porositas, fraksi
= viskositas fluida, cp
k = permeabilitas, md
t = jamC = kompressibilitas, psi-1
Untuk gas yang bersifat tidak ideal, persamaannya adalah :
.......................................................... (2-2)Dimana z adalah superkompressibilitas gas.
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
5/49
5
Apabila fluidanya multifasa yang terdiri dari minyak, gas, dan air maka
persamaannya adalah :
....................................................................... (2-3)Dimana Ct menggambarkan kompresibilitas total,
Ct = ..............................................................(2-4)Sedangkan tadalah mobilitas yaitu :
t = ( )....................................................................................(2-5)2.2.3. Variabel - variabel Yang Tidak Berdimensi
Dalam penyelesaian persamaan untuk analisa tekanan, akan lebih mudah
dinyatakan dengan variabel-variabel yang tidak berdimensi. Pada dasarnya,
variabel yang sangat umum digunakan adalah :
PD = ........................................................................................(2-6)
tD =
dan tDA =
.................................................(2-7)
rD =.........................................................................................................(2-8)
QD = ................................................................................(2-9)
CD =........................................................................................(2-10)
Dari persamaan differensial maka ditransformasikan kedalam parameter-
parameter yang tidak berdimensi tersebut akan menjadi : atau ......................................(2-11)2.2.4. Solusi Persamaan Diffusivitas Untuk Pola Aliran Radial
Ada lima solusi persamaan differensial yang snagat berguna didalam
analisa transient tekanan atau well testing yaitu :
1. Solusi untuk reservoiryang tidak terbatas ( line source solution)
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
6/49
6
Disebut sebagai line-source well karena ukuran lubang bor dapat
diabaikan atau mendekati radius sama dengan nol yang reservoirnya berbentuk
silindris dalam lubang bor.
Dengan anggapan bahwa sumur tersebut diproduksikan dengan laju
produksi yang konstan sebesar qb, radius sumur mendekati nol, tekanan awal
diseluruh titik di reservoir sama dengan Pi dan sumur tersebut menguras area
yang tak terhingga besarnya, maka persamaan differensialnya sebagai berikut :
P =
.........................................(2-12)Dimana :
...................................................................................(2-13)(Ei = exponential integral)
Dari persamaan P diatas disebut solusi pada saat reservoirbersifat infinite
acting.
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
7/49
7
Tabel 2.1 Tabel Exponential
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
8/49
8
Gambar 2.2 Grafik Ei Function
Dari tabel dan gambar diatas untuk mendapatkan fungsi Ei (-x) pada x 10.9 maka Ei (-x)
dapat dikatakan sama dengan nol untuk tujuan-tujuan praktis.
2. Solusi untuk reservoiryang terbatas.3. Solusi untuk keadaanpseudo steady state.
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
9/49
9
4. Solusi untuk reservoirdengan tekana tetap pada batasnya ( Constant Pressureat Outer Boundary).
5. Solusi dengan memadukan efek dari wellbore storagedan skin.
2.3. Data Analisa dan Perhitungan2.3.1. Data Analisa
Tabel 2.2. Data Ei- Function
Parameter Nilai Unit
Qb
k
Ct
Pi
re
rw
Bo
h
S
r(a)
r(b)
r(c)
t
20
0.723
0.123
0.000015
3000
3000
0.500
1.423
150.000
0.223
0.0
1
10
100
7
STB/D
Cp
mD
Psi-1
Psi
Ft
Ft
RB/STB
Ft
Ft
Ft
Ft
Hours
2.3.2. Perhitungan1) Syarat dapat digunakan Ei-Function:
Maka:
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
10/49
10
2) Menentukan P berdasarkan r(a) = 1 ft, r(b) = 10 ft, r(c)= 100 ft dengan
t = 6 hours.
Dengan menggunakan rumus:
a) r(a) = 1 ft dan t = 7 hours.x = x = -0.00266
Karena x 0.02 maka, Ei (-x) = ln [1.78(x)]
= ln [1.78(0.00266)]
= ln (0.00474)
= -5.352
= 3000412.384
= 2578.616 Psi
b) r(b) = 10 ft dan t = 7 hoursx = x = -0.266
Karena 0.02 < x < 10.9 maka, Ei = di tabel Ei Function.
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
11/49
11
Dari hasil tabel didapatkan interpolasi seperti di bawah ini:
0.27
0.266
0.26
0.985 x 1.014
9.85 x 10-30.01x = -0.00099
-0.01x = -0.000999.85 x 10-3
-0.01x = -0.01084
x =
x = 0.996
= 300075.256
= 2924.744 Psi
c) r(c) = 100 ft dan t = 7 hours.x = x = -26.628
Karena x > 10.9 maka, Ei (-x) = 0
= 3000 + 0
= 3000 Psi
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
12/49
12
2.4. PembahasanDari data hasil perhitungan di atas didapatkan tekanan pada radius 1 ft
yaitu 2578.616Psi, radius 10 ft yaitu 2924.744Psi dan radius 100 ft sama dengan
Pi sendiri yaitu 3000 Psi. Penggunaan Ei Function hanya dapat dilakukan pada
infinite acting reservoir dimana tekanan di reservoir dianggap sama. Semakin
besar radius percobaan, maka tekanan yang didapatkan mendekati tekanan awal.
Semakin dekat radius percobaan (missal 1 ft) maka lubang bor akan mengalami
kehilangan tekanan. Kondisi di dekat lubang bor akan sangat mempengaruhi
kelakuan aliran. Perubahan tekanan dan radius pengurasan yang menerus seiring
dengan waktu.
2.5. Kesimpulan1. Semakin besar radius pengurasan percobaan, maka semakin dekat
tekanan percobaan dengan tekanan awal.
2. Semakin kecil radius pengurasan percobaan, maka semakin berkurangtekanan percobaan dari tekanan awal.
3. Semakin besar nilai (x) maka semakin kecil nilai Ei(-x).
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
13/49
13
BAB III
DIETZ SHAPE FACTOR
3.1. Tujuan Analisa1. Mengetahui lamanya waktu yang diperlukan berbagai geometri
reservoir pada infinite actingreservoir,Pseudo Steady State less than+
1% danPseudo Steady State Exact.
2. Mengetahui productivity indeks (PI) pada berbagai geometri reservoir.3. Mengetahui laju produksi stabil (q) pada tekanan dan PI tertentu.
3.2. Teori DasarPada perhitungan persamaan aliran sebelumnya, hanya membahas bentuk
geometri reservoir berupa silinder terbatas. Namun dalam kenyataan dilapangan
tidak selamanya kita dapat menemukan bentuk geometri reservoir kita berupa
silinder terbatas. Untuk itu perlu suatu perhitungan persamaan aliran dalam
bentuk geometri yang lainnya.
Untuk itu Odeh telah menurunkan persamaan aliran terhadap bentuk
geometri reservoir-reservoir non-silindris pada kondisipseudo steady state, yaitu
Dimana :
Pins : Tekanan awal reservoir, psi
Pwf : Tekanan alir sumur, psi
q : Laju alir, bbl/day
: Viskositas, cp
B : Faktor volume formasi, RB/STB
k : Permeabilitas, md
h : Ketebalan formasi, ft
( ( ) )
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
14/49
14
A : Luas Area, ft2
CA : Konstanta Dietz
rw : Jari-jari sumur, ft
S : Faktor skin
Secara teoritis aliran steady state terjadi pada harga t yang sangat besar
(sumur telah diproduksikan sangat lama) pada suatu sistem reservoir dengan
kondisi batas luar reservoir berupa tekanan konstan dan laju produksi dilubang
sumur konstan (constant production rate).
Periode transient, Pseudo steady state dan steady state tersebut diatas
dapat diobservasi melalui plot.
Gambar 3.1. Jenis aliran Pwf VS t
Dietz shape factor(CA) adalah suatu konstanta yang dimasukkan ke dalam
persamaan solusiPseudo steady Stateagar persamaan tersebut cocok atau berlaku
untuk bentuk luas daerah pengurasan sumur (drainage area).Berdasarkan bentuk-bentuk geometri reservoir yang lain, akhirnya
konstanta Dietz shape factor dikembangkan berdasarkan bentuk geometri
reservoir yang lain dan letak sumurnya, adapun pengembangan konstanta ini
dapat dilihat pada tabulasi berikut.
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
15/49
15
Tabel 3.1. Shape Factors for Various Single-Well Drainage Areas
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
16/49
16
Jadi, dengan adanya tabulasi dari Dietz ini, maka dapat ditentukan waktu
yang dibutuhkan oleh sumur yang diproduksikan untuk mencapai kondisi tertentu
berdasarkan bentuk geometri reservoirnya dan letak sumurnya. Adapun
perhitungan waktu (t) sumur untuk mencapai kondisi tertentu adalah sebagai
berikut
................................................................................................(3-1)
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
17/49
17
Untuk penentuan waktu pada berbagai kondisi, berikut penggunaan Dietz
Shape Factor:
Untuk Infinite Acting Reservoir Use Infinite-System Solution With LessThan1% Error for tDA.
............................................................................................(3-2) Untuk Pseudo Steady State (Ketelitian 1%) Less Than 1% Error for
tDA.
....................................................(3-3) UntukPseudo Steady State Exact for tDA.
Sedangkan untuk menentukan Productivity Index (J) dari reservoir non
silindris, dapat digunakan persamaan:
(
(
)
)
.........................................................(3-4)
Sehingga dapat ditentukan laju alirnya dengan persamaan: ...................................(3-5)
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
18/49
18
3.3. Data Analisa dan Perhitungan3.3.1. Data Analisa
Tabel 3.2 Data Dietz Shape Factor
Parameter Nilai Unit
A
Bo
k
Ct
P-pwf
h
rw
S
17.42 x 10 17420000.000
1.523
0.223
1.023
100.023
0.0000100
500.00
10.00
0.30
3.00
Ft
bbl/STB
Cp
mD
psi-1
psi
Ft
Ft2
Bentuk Reservoir
Tentukan waktu (dalam jam) dari:
1. Infinite Acting Reservoir2. Pseudo Steady State(Ketelitian 1 %)3. Pseudo Steady State Exact4. Tentukan PI (J) dan laju produksi stabil (q) di bawah P-Pwf = 500 psia
3.3.2. Perhitungan1) Infinite Acting Reservoir
tDAReservoir infinite = 0.07
tDAReservoir PSS 1% = 0.09
tDAReservoir PSS Exact = 0.2
CA= 27.6
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
19/49
19
2) Pseudo Steady State(Ketelitian 1 %)
3) Pseudo Steady State Exact
4) Tentukan PI (J)
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
20/49
20
Laju produksi stabil (q) di bawah P-Pwf = 500 psia
q = J (Pr - Pwf)
= 0.5055 x (500)
= 252.77 STB/day
3.4. PembahasanDari data yang didapatkan di atas, serta perhitungan yang telah dilakukan
dan menentukan waktu (dalam jam) dariInfinite Acting Reservoir,Pseudo Steady
State(Ketelitian 1 %), Pseudo Steady State Exact, dan PI (J) dan laju produksi
stabil (q) di bawah P-Pwf = 500 psia. Didapatkan bahwa waktu pada Infinite
Acting Reservoir selama 145.056 hours, kemudian Pseudo Steady State dengan
ketelitian 1 % didapatkan 112.822 hours, Pseudo Steady State Exact selama
322.349hours, J sebesar 0.392, sehingga Laju produksi stabil (q) dibawah P-Pwf
sebesar 500 psia yaitu sebesar 252.77STB/day.
3.5. Kesimpulan1. Waktu pada kondisi Infinite Acting Reservoir lebih besar daripada
waktu pada kondisiPseudo Steady State 1 %.2. Laju produksi stabil (q) dapat diketahui setelah mendapatkan hasil dari
Productivity Index (J).
3. Setelah melakukan perhitungan tersebut, maka dapat diketahui bentukreservoir dengan tepat dan benar.
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
21/49
21
BAB IV
PRESSURE BUILD-UP TESTING
4.1. Tujuan Analisa1. Untuk menentukan permeabilitas formasi (k).2. Untuk menentukan adanya karakteristik kerusakan atau perbaikan
formasi (faktor skin).
3. Untuk menentukan produktivitas formasi (PI).4. Untuk menentukan tekanan stastis (P*) dan tekanan rata-rata (P ave)
reservoir.
4.2. Teori DasarPressure build-up test adalah salah satu cara yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi secara langsung mengenai sifat-sifat fluida yang yang
terkandung dalam reservoir, karakteristik batuan reservoir, temperature, dan
tekanan reservoir yang merupakan suatu teknik pengujian tekanan tansien.
Pressure buidup testing merupakan suatu teknik pengujian transien
tekanan yang paling dikenal dan banyak dilakukan orang. Pada dasarnya,
pengujian ini dilakukan pertama-tama dengan memproduksikan sumur selama
suatu selang waktu tertentu dengan laju aliran yang tetap, kemudia menutup
sumur tersebut (biasanya dengan menutup kepala sumur dipermukaan). Penutupan
sumur ini menyebabkan naiknya tekanan yang dicatat sebgai fungsi waktu
(tekanan yang dicatat ini biasanya adalah tekanan dasar sumur).
Dari data tekanan yang didapat, kemudian dapat ditentukan permeabilitas
formasi, daerah pengurasan saat itu, adanya karakteristik kerusakan atau
perbaikan formasi, batas reservoir bahkan keheterogean suatu formasi.
Penentuan karakteristik dari suatu reservoir merupakan parameter yang
sangat diperlukan dalam mendeskripsikan suatu reservoir. Salah satu cara yang
dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari suatu reservoir adalah dengan
analisis transient tekanan,dimana kegiatannya dinamakan dengan pressure build
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
22/49
22
up test. Cara ini berdasarkan pada prinsip superposisi, dimana memerlukan satu
harga laju produksi minyak pada selang waktu tertentu.Nilai karakteristik pada
analisis transient tekanan dapat ditinjau dari beberapa metode diantaranya
hornerplot (diajukan oleh Horner pada tahun1951)(semi-log plot), derivative dan
type curve matching.Pelaksanaannya dapat didukung pula oleh data yang
dihasilkan dari geologi, petrofisik, logging, dan laboratorium. Parameter yang
dapat di ketahui dari pressure build up test berupa permeabilitas, skin, wellbore
storage, jenis reservoir, batas reservoir, dan tekanan rata-rata (finite acting).
Dasar analisa pressure build-up test ini diajukan oleh horner, yang pada
prinsipnya adalah memplot tekanan terhadap suatu fungsi faktu Berdasarkan
prinsip superposisi tersebut, maka sumur-sumur diproduksi dengan laju alir tetap
selama waktu tp, kemudian sumur ditutup selama waktu t.Pws diplot
terhadap log (tp+t)/tmerupakan garis lurus dengan kemiringan (slope, m).
Berdasarkan konsep tersebut, maka harga permeabilitas dapat ditentukan dari
slope m, sedangkan apabila garis tersebut diekstrapolasi ke harga horner time
(tp+t)/tsama dengan 1, maka secara secara teoritis harga Pws sama dengan
tekanan awal reservoir.
Untuk menentukan terjadi kerusakan atau perbaikan formasi yang ditandai
oleh harga skin faktor (S) :
Apabila skin berharga positif berarti ada kerusakan (damaged) dan berharganegatif berarti menunjukan adanya perbaikan (stimulated).
Sedangkan adanya hambatan aliran yang terjadi pada formasi produktif akibatadanya skin efek, biasanya diterjemahkan kepada besarnya penurunan
tekanan.
Dari hasil yang didapat, besarnya produktifitas formasi (PI) dan atau flow
effisiensi (FE), serta radius of investigation(ri) dari analisapressure build-upini
dapat ditentukan.
Untuk reservoir yang bersifat infinite acting, tekanan rata-rata reservoir ini
adalah P* = Pi = Paveyang dapat diperkirakan.
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
23/49
23
4.3. Data Analisa dan Perhitungan4.3.1. Data Analisa
Tabel 4.1 Data sumur PBU
Parameter Nilai Unit
Q
Pwf
rw
h
o
Ct
Bo
Tp
200
3538.6
0.4583
0.123
45.93
1.35
0.0003
1.25
164
BBL/D
Psi
Ft
Ft
cp
1/psi
Rf/STB
Hours
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
24/49
24
Tabel 4.2. Data Tekanan dan Waktu PBU
dt,Jam Pws,Psi (tp+dt)/dt
0 3538,627
0,0186 3555,552 8818,2043
0,0291 3564,654 5636,7388
0,0496 3581,853 3307,4516
0,0707 3598,713 2320,6605
0,082 3607,355 2001
0,1009 3621,213 1626,3717
0,1357 3645,29 1209,5483
0,1937 3681,137 847,670110,2764 3724,555 594,34298
0,361 3761,139 455,29363
0,4713 3799,697 348,97369
0,5974 3833,473 275,52293
0,78 3869,224 211,25641
1,1132 3908,672 148,32303
1,4535 3930,481 113,8311
1,7886 3942,82 92,691826
2,5525 3957,012 65,250735
3,3328 3963,639 50,2078734,8993 3970,802 34,47417
7,8719 3977,73 21,833598
10,2784 3981,07 16,955791
12,6481 3983,433 13,966374
15,5641 3985,566 11,537069
17,0114 3986,425 10,640594
20,9334 3988,282 8,83437
28,1549 3990,609 6,8249186
33,6344 3991,826 5,8759603
483993,833 4,4166667
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
25/49
25
Grafik 4.1. Semilog
PBU (tp+dt)dt VS Pws
4.3.2. Perhitungan1) Step 1
x = 1 - 10.06 x ln (1) + 4009.7= 4009.7
x = 10 - 7.35 x ln (10) + 4004 = 3986.536
m = x1x10 = 4009.73986.536
= 23.164 psi/cycle
Nilai horner = P pada saat 1 hr = - 10.06 x ln (nilai horner) + 4009.7
= - 10.06 x ln (165) + 4009.7
= - 10.06 x (5.105945474) + 4009.7
= 3958.334 psi
y = -10.06ln(x) + 4009.7
R = 0.988
3500
3550
3600
3650
3700
3750
3800
3850
3900
3950
4000
4050
1.00010.000100.0001000.00010000.000100000.000
(Pw
f(psi)
(tp+dt)/dt
Kurva Semilog(tp+dt)/dt vs Pwf
Semilog
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
26/49
26
2) Step 2k =
= =
= 38.208 mD
3) Step 3S = * +
= * + = 17.089
4) Step 4P* = (Pada P = 1)
= 4009.7 psi
P skin = = = 308.76 psi
J ideal =
=
= 1.2322
5) Step 5J nyata =
=
= 0.4246
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
27/49
27
6) Step 6FE =
=
= 0.3446
7) Step 7ri =
= = 405.05
4.4. PembahasanDengan memperhatikan grafik 4.1. dapat di tentukan nilai dengan
mengambil nilai yang dilewati oleh slope selama 1 cycle.Dari nilai m serta data
yang tercantum di table, dapat ditentukan nilai permeabilitas, nilai P1 jam, nilai
factor skin, produktifitas formasi,flow efficiency, dan radius of investigasi. Untuk
permeabilitas, didapatkan nilai 38.208 mili Darcy, nilai permeabilitas formasi
tersebut cukup. Namun dilihat dari produksi, hal ini menandakan formasi tersebut
memiliki gangguan nilai skin yang sangat besar, yaitu 17.089. Sehingga membuat
permeabilitas tidak begitu besar dan berpengaruh pada efisiensi aliran.
4.5. Kesimpulan1. Permeabilitas dari sumur ini kecil yang dikarenakan skin yang besar
pada tubing.
2.
Apabila skin berharga positif berarti ada kerusakan (damaged) dan
berharga negatif berarti menunjukan adanya perbaikan (stimulated).
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
28/49
28
3. Adanya hambatan aliran yang terjadi pada formasi produktif akibatadanya skin efek, biasanya diterjemahkan kepada besarnya penurunan
tekanan.
4. Formasi produktif dapat mengalami formation damage, yangpenyebabnya berasal dari lumpur pemboran, penyemenan casing
dengan dinding lubang bor, dan kegiatan komplesi. Untuk
memperbaiki kerusakan pada formasi tersebut harus dilakukan
stimulasi sumur untuk meningkatkan laju alir produksi fluida ke
permukaan.
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
29/49
29
BAB V
PRESSURE DRAWDOWN TESTING
5.1. Tujuan Analisa1. Untuk menentukan permeabilitas formasi (k).2. Untuk menentukan faktor skin (S).3. Untuk mengetahui volume pori-pori yang berisi fluida (Vp).
5.2. Teori DasarPressure drawdown testing adalah suatu pengujian yang dilaksanakan
dengan jalan membuka sumur dan mempertahankan laju produksi tetap selama
pengujian berlangsung. Dengan syarat awal, sebelum pembukaan sumur tersebut
tekanan hendaknya seragam di seluruh reservoir yaitu dengan menutup sumur
sementara waktu agar dicapai keseragaman tekanan di reservoirnya. Pada
dasarnya pengujian ini dapat dilakukan pada:
Sumur baru Sumur-sumur lama yang telah ditutup sekian lama hingga dicapai
keseragaman tekanan reservoir.
Sumur-sumur produktif yang apabila dilakukan buil-up test, yang punyasumur akan sangat merugi
Apabila didesain secara memadai, perolehan dari pegujian ini mncakup
banyak informasi yang berharga sepertipermeabilitas formasi, factor skin dan
volume pori-pori yang berisi fluida.
Apabila suatu sumur diproduksikan dengan laju alir yang tetap, tiga rejim
aliran akan terjadi yaitu : periode transient, periode late transient, dan PSS
(preudo steady state).
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
30/49
30
5.2.1. AnalisaPressur e Dr awdown pada Periode Tr ansientApabila suatu sumur diproduksikan dengan laju aliran tetap dan ekanan
awal reservoirnya = Pi, maka persamaan tekanan pada lubang bor (rD=1) yang
dinyatakan didalam variable-variable yang tidak berdimensi adalah :
Keterangan :
= Pressure Dimensionless
= Time DimensionlessSetelah tD/rD2> 100 dan setelah efek wellbore storagemenghilang :
Keterangan :
Pwf = Tekanan dasar sumur, psi
Pi = Tekanan awal, psi
Q = Laju alir produksi, bbl/d
= Viscositas oil, cp = Faktor volume formasi oil, RB/STB = Permeabilitas, md
= Tebal formasi, ft
= Porositas = Compressibilitas total, Psi-1 = jari-jari sumur, ft = factor skin
Dari persamaan diatas terlihat bahwa plot antara Pwf vs Log (t)
merupakan garis lurus dengan kemiringan :
[ ( )]
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
31/49
31
Keterangan :
m = slope (kemiringan), psi/cycle
Q = Laju (produksi) sebelum sumur ditutup, bbl/d
= Viskositas, cpB = Faktor Volume Formasi Minyak, RB/STB
k = permeabilitas, mdh = Ketebalan Formasi Produktif, ft
Dalam dunia perminyakan orang biasanya memilih waktu t = 1 jam dan
mencatat Pwf pada saat itu sebagai P 1 hr. dengan menggunakan konsep ini kita
dapat menentukan S dengan menggunakan persamaan berikut :
Keterangan :
S = Faktor Skin
Pwf = Tekanan Alir Dasar Sumur, Psi
P1hr = Tekanan Selama 1 jam
m = slope (kemiringan), psi/cycle
k = permeabilitas, md
= Viskositas, cp
= Porositas,ct = Kompresibilitas total, 1/psi
rw = Jari-jari Sumur, ft
[ ( )]
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
32/49
32
Ada dua grafik yang selalu harus dilakukan didalam menganalisa PDD
pada periode infiniteactingini, yaitu :
1. Log-log Plot untuk menentukan wellbore storageGrafik ini, log (Pi-Pwf) vs log (t) digunakan untuk menentukan kapan saat
berakhirnya efek dari wellbore storage. Kemudian saat mencapai garis lurus semi
log dapat diperkirakan dengan :
Keterangan :
t = time, hour
Ct = Compressibilitas total, Psi-1
k = Permeabilitas, md
h = tebal formasi, ft
s = factor skin
= Viscositas oil, cpDari log-log ini pun dapat diperkirakan besarnya cs (bbl/psi) yaitu dengan
menggunakan persamaan :
Keterangan :
Ct = Compressibilitas total, Psi-1
Q = Laju alir produksi, bbl/d
B = Faktor Volume Formasi Minyak, RB/STB
= Perbedaan waktu, hour = Perbedaan tekanan, Psi
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
33/49
33
Dimana delta t dan delta P adalah harga yang dibaca dari suatu titik garis
lurus unit slope tersebut.
2. Semilog Plot untuk menentukan karakteristik formasiGrafik ini adalah semi log antara Pwf vs log (t). dengan membaca
kemiringan (m) maka permeabilitas formasi dapat ditentukan dari persamaan :
Keterangan :
k = Permeabilitas, md
Q = Laju alir produksi, bbl/d
= V iscositas,cp =Faktor Volume Formasi Minyak, RB/STB =Nilai Slope, Psi/cycl e
=Tebal formasi pro duktif, ft
m akan bernilai negative sehingga menghasilkan permeabilitas yang
positif kemudian factor skin dapat dihitung.
5.2.2. Analisa PDD pada Periode Late TransientJika garis lurus telah didapatkan dari grafik maka permeabilitas dapat
dihitung dengan persamaan :
Keterangan :
k = Permeabilitas, md
Q = Laju alir produksi, bbl/d
= Viscositas,cp
= Faktor Volume Formasi Minyak, RB/STB
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
34/49
34
=titik potong terrhadap sumbu tegak = Tebal formasi produktif, ft
Keterangan :
k = Permeabilitas, md
Q = Laju alir produksi, bbl/d
= Visco sitas,cp = Faktor Volume Formasi Minyak, RB/STB =titik potong terrhadap sumbu tegak = Tebal formasi produktif, ft
Volume pori-pori sejauh daerah pengurasan (drainage volume) sumur yang
diujikan kemudian dapat diperkirakan :
Tentukan slope () terlebih dahulu
: = Slope
= Viscositas, cp
=Permeabilitas,md = Porositas = Compresibilitas total, Psi-1 = jari-jari sumur, ft
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
35/49
35
Keterangan :
Q = Laju alir produksi, bbl/d
= Faktor Volume Formasi Minyak, RB/STB =titik potong terrhadap sumbu tegak
= Slope
=Compresibilitas total, Psi-1Faktor skin dapat pula ditentukan :
Keterangan :
S = Faktor Skin = TekananIterassi, psi =Tekanan awal, psi =Jari-jari pengurasan, ft =Jari-jari sumur,ft
Keterangan :
P (skin) = Tekanan Skin
b = titik potong terrhadap sumbu tegak
S = Faktor Skin
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
36/49
36
Menentukan radius of investigasi:
Keterangan :
Re = Jari-jari pengurasan
Vp = Volume Pori, res/bbl
= Constanta
=Tebal formasi produktif, ft
=Laju alir produksi, bbl/d5.2.3. Analisa PDD pada PSS (Periode Semi Steady State)
Pengujian ini terutama untuk menentukan volume reservoir yang
berhubungan dengan sumur yang diuji oleh sebab itu disebut reservoir limit
testing.
Dapat dilihat bahwa Pwf vs t merupakan garis lurus dengan kemiringan
Keterangan :
= Slope Pesudo Steady State =Laju alir produksi, bbl/d
=Constanta (3,14)
=Porositas =Compresibilitas total, Psi-1 =Jari-jari pengurasan, ftKemudian dengan mengetahui kemiringan ini, drainage volumedapat ditentukan :
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
37/49
37
Vp = Volume pori-pori yang berisi fluida
Q = Laju Alir Produksi, bbl/day
B = Volume Faktor Formasi Minyak, RB/STB
Ct = Kompresibilitas Total
= Slope Pesudo Steady State5.2.4. Penentuan Bentuk Reservoir Dari Data PDD Berdasarkan PSS dan
Periode Transient
Pada umumnya, persamaan aliran pada periode semi steady state untuk
setiap bentuk reservoir adalah :
Keterangan :
=
=
= Luas area,ft2 =Jari-jari pengurasan, ft = Constanta Dietz Shape
Dengan mengkombinasikan persamaan sebelumnya dengan persamaan
diatas maka diperoleh :
Keterangan :
Pwf = Tekanan dasar sumur, psi
m* = Slop Pseudo Steady State
t = Waktu, S
= Pressure Intake
[() ( )]
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
38/49
38
Dimana P int adalah :
Keterangan :
= Tekanan Intake, psi = Tekanan Inisial, psi =Laju alir produksi, bbl/d
=Viskositas
= Volume Faktor Formasi Minyak, RB/STB =Permeabilitas, mD =Ketebalan Formasi Produktif, ft
= Luas area,ft2 = Jari-jari Pengurasan,ft = Constanta Dietz Shape
=Factor skin
m* dan P int didapat dari plot Pwf vs t yaitu m* adalah kemiringan dan P
int didapat dengan mengekstrapolasikan garis liniernya ke t = 0. Selanjtnya bentuk
reservoir diperkirakan dari :
Keterangan :
=Constanta Dietz Shape =Slope Transient =Slope Pseudo Steady State =Tekanan Selama 1 jam =Pressure Intake, psi
[() ( ) ]
[ ]
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
39/49
39
Nilai tDAPSS :
Keterangan :
= =Slope Transient =Slope Pseudo Steady State
=Waktu Pseudo Steady State
5.3. Data Analisa dan Perhitungan5.3.1. Data Analisa
Tabel 5.1. Data Sumur PDD
Parameter Nilai Unit
Q
Ct
rw
h
Bo
Pi
T
200
0.223
1.5
0.0000082
0.5
6.09756098
1.2
4600
220
BBL/D
Cp
Psi-1
Ft
Ft
RB/STB
Psi
oF
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
40/49
40
Tabel 5.2. Data Tekanan dan Waktu PDD
T Pwf
PJam Psi Psi
0 4412 188
0,12 3812 788
1,94 3699 901
2,79 3653 947
4,01 3616 984
4,82 3607 993
5,78 3600 1000
6,94 3593 1007
8,32 3586 1014
14,4 3573 1027
17,3 3567 1033
20,7 3561 1039
24,9 3555 1045
29,8 3549 1051
35,8 3544 1056
43 3537 1063
51,5 3532 1068
61,8 3526 1074
74,2 3521 1079
89,1 3515 1085
107 3509 1091
128 3503 1097
154 3497 1103
185 3490 1110
2223481 1119
266 3472 1128
319 3460 1140
383 3446 1154
460 3429 1171
PSS
Transient
Late Transient
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
41/49
41
5.3.2. Perhitungana. Periode Transient
Grafik 5.1. Semilog Transient
1) Step 1x = 1 .6x = 10 m = x1x10 = 3671.63578.184
= 93.416 psi/cycle
P pada saat 1 hr = .6= 3671.6 psi
2) Step 2k =
= =
= 102.765 mD
3616
3586
y = -40,5ln(x) + 3671,
R = 0,9973400
3450
3500
3550
3600
3650
3700
3750
3800
3850
1 10 100 1000
Semilog Transient (dt vs Pwf)
Series1
Periode Transien
Log. (Periode
Transien)
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
42/49
42
3) Step 3S = * + = * + = 5.446
b. Periode Late Transient1) Step 1
Tabel 5.3. P Iterasi
Grafik 5.2. Grafik t vs P Iterasi
1
10
100
1000
0 10 20 30 40 50 60
3520
3500
3480
3460
3440
Pressure Iterasi
t 3520 3500 3480 3460 3440
14.4 53 73 93 113 133
17.3 47 67 87 107 127
20.7 41 61 81 101 121
24.9 35 55 75 95 115
29.8 29 49 69 89 109
35.8 24 44 64 84 104
43 17 37 57 77 97
51.5 12 32 52 72 92
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
43/49
43
P iterasi = 3500 psi (grafik series 2)
b = 120 (dari grafik)
=
=
= 0.0187/hr
2) Step 2k =
= = 58.512 mD
3) Step 3t late =
= = 53.48 jam
4) Step 4t PSS =
re2 =
re =
= = = 457.844 ft
5) Step 5
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
44/49
44
Vp = = = 145439.512 res/bbl
6) Step 6S = * + *+
= * + * += 1.77
c. Periode PSS
Grafik 5.3. Grafik Cartesian Plot (dt vs Pwf)
1) Step 1y =
= -0.2369x + 3535.8
Maka m = 0.236 psi/hr
y = -0.2369x + 3535.8
R = 0.9942
3200
3400
3600
3800
4000
4200
4400
4600
0 200 400 600
Pws(Psi)
Time (Hrs)
Grafik Pws Vs Time
cartesian plot
periode pss
Linear (periode pss)
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
45/49
45
2) Step 2Vp = , dimana L = m pada kondisi PSS
= = 516427 res/bbl
3) Step 3CA =
dimana m* = slope PSS = 0.236
m = slope transient = 93.416
P1hr = 3671 psi
P int = 3530 psi
= = 65.56
4) Step 4(tDA) PSS =
= = 0.189
Berdasarkan dari hasil (tDA) PSS di atas didapatkan (tDA) PSS adalah
0.189. Karena kita bulatkan dan menjadi 0.2, maka sesuai dengan tabel
didapatkan bentuk reservoir sebagai berikut:
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
46/49
46
5.4. Pembahasan5.4.1. Periode Transient
Dengan memperhatikan semilog pada grafik 5.1. didapatkan equation
berdasarkan pengamatan y= - 40,5 ln (x) + 3671.6. Dari persamaan tersebut
didapatkan nilai m sebesar 93.416 psi/cycleserta data P1jam sebesar 3671.6 psi.
Untuk permebalitas didapatkan sebesar 102.765 mD. Nilai skin didapatkan
sebesar 5.446 yang menandakan bahwa formasi tersebut damage.
5.4.2. Periode Late TransientDengan memperhatikan variabel yang ada dan didapatkan dari periode
transient. Dibuat tabel P iterasi berdasarkan periode late transient dengan
membuat 5 variabel yang mencakup seluruh waktu pada periode late transient.
Didapatkan P iterasi berdasarkan pengamatan sebesar 3500 psi, nilai b sebesar
120, dan nilai sebesar 0,0187 1/hr. Nilai permeabilitas didapatkan degan hasil
58.38 mD. Nilai tPSS didapatkan dari pengurangan waktu akhir PSS dengan
Waktu awal PSS, didapatkan nilai waktu 53.48 jam. Nilai re atau jari-jari
pengurasan didapatkan sebesar 457.844 ft. Nilai Vp didapatkan sebesar
145439.5122 res/bbl. Dari variabel pendukung tersebut didapatkan skin sebesar
1.770 yang menandakan bahwa formasi tersebut mengalami damage.
5.4.3. Periode Pseudo Steady StateDari variabel variabel yang ada dan pendukung sebelumnya dilakukan
perubahan grafik semilog menjadi grafik kartesian. Dari grafik kartesian tersebut
didapatkan equation berdasarkan plot data yaitu y= -0,2369 x + 3535,8. Dimana
y=mx+c, maka nilai m (atau sama dengan nilai BL) didapatkan sebesar 0,2369
psi/hr.Nilai Vp didapatkan sebesar 516427 res/bbl. Nilai CA didapatkan sebesar
65.56, dimana dalam mencari CA dibutuhkan nilai m*, p1hours, dan P intake
yang didapatkan dari grafik dengan nilai masing-masing m (slop transient) sebesar
93.416, P1hr sebesar 3671.6 psidan p intake sebesar 3530 psi. Nilai (TDA) PSS
didapatkan sebesar 0,189.
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
47/49
47
5.5. KesimpulanDari hasil percobaanPressure Drawdown testingadalah sebagai berikut :
1. Dari percobaan Drawdown testing kita dapat mengetahui waktudimulainya aliran transient, late transient dan PSS (preudo steady
state).
2. Terdapat tiga rejim aliran yaitu periode transient, periode latetransient, dan PSS (preudo steady state) pada percobaan Drawdown
testing.
3. Selain itu dari percobaan Drawdown testing didapatkan juga nilaipermeabilitas dan skin serat volume pori yang terisi fluida dari masing-
masing fase periode aliran.
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
48/49
48
BAB VI
KESIMPULAN
1. Reservoir merupakan tempat terakumulasinya fluida HC. Agar fluida HC yangberada didalam suatu reservoir dapat diproduksi, maka terdapat beberapa
parameter yang harus di ketahui, sehingga dapat ditentukan suatu perlakuan
yang tepat/ penerapan suatu metode yang tepat dalam proses produksi.
2. Sebelum proses produksi dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengujianterhadap sumur yang akan diproduksi. Pengujian ini dapat berupa pengujian
tekanan (pressure test) yang dilakukan untuk mendapatkan parameter seperti
tekanan statik (Pws), tekanan aliran dasar sumur (Pwf), tekanan awal reservoir
(Pi), skin factor (S), permeabilitas rata-rata (k), volume pengurasan (Vd) dan
radius pengurasan (re).
3. Apabila skin berharga positif berarti ada kerusakan (damaged) dan berharganegatif berarti menunjukan adanya perbaikan (stimulated).
4. Adanya hambatan aliran yang terjadi pada formasi produktif akibat adanyaskin efek, biasanya diterjemahkan kepada besarnya penurunan tekanan.
5. Formasi produktif dapat mengalami formation damage, yang penyebabnyaberasal dari lumpur pemboran, penyemenan casing dengan dinding lubang
bor, dan kegiatan komplesi. Untuk memperbaiki kerusakan pada formasi
tersebut harus dilakukan stimulasi sumur untuk meningkatkan laju alir
produksi fluida ke permukaan.
6. Dasar analisa pressure Build-Up ini dikemukakan oleh Horner, yang padadasarnya adalah memplot tekanan terhadap suatu fungsi waktu.
7. Untuk reservoir bersifat infinite acting, tekanan reservoir rata-rata ini adalahp* = pi = paveyang dapat diperkirakan dengan menginterpolasi segemen garis
lurus pada horner plot sampai ke harga ( tp+p ) / t = 1. Tetapi pada
reservoir yang terbatas, hal diatas tidak dapat dilakukan mengingat bahwa
-
5/22/2018 LAPORAN WELLTEST BAHAR FIX.docx
49/49
49
pengaruh dari batas reservoir, maka tekana pada umumnya akan jatuh berada
dibawah garis lurus horner.
8. Dengan nilai skin tersebut, diperoleh nilai P skin. Nilai ini digunakan untukmencari harga dari produktivitas formasi ideal (PI), Pada tahap berikutnya
diperoleh harga PI.nyata. Kemudian diperoleh harga flow efficiency, Pada
tahap akhir perhitungan dapat diketahui harga radius investigasi.
9. Terdapat tiga rejim aliran yaitu periode transient, periode late transient, danPSS (preudo steady state) pada percobaanDrawdown testing.
10.Selain itu dari percobaan Drawdown testing didapatkan juga nilaipermeabilitas dan skin serat volume pori yang terisi fluida dari masing-masing
fase periode aliran.