laporan study wisata

50
LAPORAN STUDY WISATA KE JAKARTA SMP N 2 PANGGANG GUNUNGKIDUL Selasa-Kamis / 19-21 Juni 2012-06-24 DISUSUN OLEH: KELOMOK MAWAR BUS 1 ANJAR WANI NURUL ANIFAH PUJI FIRULIYATI RISKA DWI SETYAWATI SUTARIYANTI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGAPEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL SMP NEGERI 2 PANGGANG

Upload: saveaja

Post on 09-Aug-2015

463 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

Tugas Membuat Laporan Study Wisata

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Study Wisata

LAPORAN

STUDY WISATA KE JAKARTA

SMP N 2 PANGGANG GUNUNGKIDUL

Selasa-Kamis / 19-21 Juni 2012-06-24

DISUSUN OLEH:

KELOMOK MAWAR BUS 1

ANJAR WANI

NURUL ANIFAH

PUJI FIRULIYATI

RISKA DWI SETYAWATI

SUTARIYANTI

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN

OLAHRAGAPEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

SMP NEGERI 2 PANGGANG

2012

Page 2: Laporan Study Wisata

Kunjungan ke Obyek Wisata

Lubang Buaya

Lubang Buaya adalah sebuah tempat di kawasan Pondok Gede, Jakarta

yang menjadi tempat pembuangan para korban Gerakan 30 September pada 30

September 1965.

Secara spesifik, sumur Lubang Buaya terletak di Kelurahan Lubang Buaya

di Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Lubang Buaya pada terjadinya Gerakan

G30S saat itu merupakan pusat pelatihan milik Partai Komunis Indonesia (PKI).

Saat ini di tempat tersebut berdiri Lapangan Peringatan Lubang Buaya yang berisi

Monumen Pancasila, sebuah museum diorama, sumur tempat para korban

dibuang, serta sebuah ruangan berisi relik.

Nama Lubang Buaya sendiri berasal dari sebuah legenda yang menyatakan

bahwa ada buaya-buaya putih di sungai yang terletak di dekat kawasan itu.

Di dalam Museum Lubang buaya terdapat patung elang yang sangat besar, patung

Page 3: Laporan Study Wisata

pahlawan, rumah ketujuh pahlawan revolusi disiksa dan dibunuh serta mobil yang

di gunakan untuk mengangkut orang orang.

MUSEUM PENGHIANATAN PKI

Museum Pengkhianatan PKI (Komunis) berada dalam satu kompleks

dengan Monumen Pancasila Sakti yang berada di Jl. Raya Pondok Gede, Lubang

Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, beberapa ratus meter dari Asrama

Haji Pondok Gede. Museum Pengkhianatan PKI ini dikelola oleh Pusat Sejarah

TNI, Departemen Pendidikan, serta Departemen Kebudayaan Pariwisata,

memiliki ratusan benda bersejarah terkait dengan peristiwa pemberontakan G30S-

PKI

Museum Pengkhianatan PKI pada diorama teror Gerombolan Ce’ Mamat,

gembong komunis 1926, Ketua Komite Nasional Indonesia Serang. Ia menuduh

pemerintah RI Banten sebagai kelanjutan kolonial, juga menghasut rakyat agar

tidak mempercayai pejabat pemerintah.

Pada 17 Oktober 1945 Ce’ Mamat membentuk Dewan Pemerintahan Rakyat

Serang, merebut pemerintahan Karesidenan Banten, menyusun pemerintahan

Page 4: Laporan Study Wisata

model Soviet. Ce’ Mamat beserta pengikutnya, diantaranya Laskar Gulkut,

melakukan aksi teror, merampok, menculik membunuh pejabat pemerintahan.

Ketika Presiden Sukarno serta Wakil Presiden Moh. Hatta berkunjung ke Banten,

dengan alasan dipanggil Presiden, Ce’ Mamat dengan anak buahnya menjemput

R. Hardiwinangun, Bupati Lebak, dari rumahnya di Rangkasbitung dan

membawanya ke desa Panggarangan. Keesokan paginya, 9 Desember 1945,

mereka membunuh R. Hardiwinangun dengan menembaknya di atas jembatan

sungai Cimancak lalu melempar mayatnya ke sungai.

Museum Pengkhianatan PKI memperlihatkan tindak kekerasan Pasukan Ubel-

Ubel di Sepatan, Tangerang, pada 12 Desember 1945. Dimulai pada 18 Oktober

1945, Badan Direktorium Dewan Pusat pimpinan Ahmad Khairun dengan

dukungan gembong komunis bawah tanah berhasil mengambil alih kekuasaan

pemerintah RI Tangerang dari Bupati Agus Padmanegara.

Mereka membubarkan aparatur pemerintah tingkat desa sampai kabupaten,

menolak mengakui pemerintah pusat RI, membentuk Laskar Hitam atau Laskar

Ubel-Ubel karena berpakaian serba hitam memakai ubel-ubel (ikat kepala).

Laskar Ubel-Ubel melakukan aksi teror dengan membunuh merampok harta

penduduk Tangerang dan sekitarnya, seperti Mauk, Kronjo, Kresek, Sepatan.

Page 5: Laporan Study Wisata

Pada 12 Desember 1945, dibawah pimpinan Usman, Laskar Ubel-Ubel merampok

penduduk Desa Sepatan, melakukan pembunuhan, termasuk membunuh tokoh

nasional Oto Iskandar Dinata di Mauk.

Museum Pengkhianatan PKI melukiskan peristiwa revolusi sosial Langkat pada 9

Maret 1946. Peristiwa ini bermula karena berdirinya Republik Indonesia belum

diterima sepenuhnya oleh kerajaan-kerajaan Sumatera Timur. Ketidakpuasan

sebagian rakyat yang menuntut penghapusan kerajaan dimanfaatkan PKI serta

Pesindo untuk mengambil alih kekuasaan secara kekerasan.

Revolusi sosial dimulai pada 3 Maret 1946, selain untuk menghapus kerajaan juga

merampok harta benda serta membunuh raja-raja beserta keluarganya. Tindakan

teror pembunuhan terjadi di Rantau Prapat, Sunggal, Tanjung Balai dan Pematang

Siantar pada hari itu.

Pada 5 Maret 1946 Kerajaan Langkat secara resmi dibubarkan dan ditempatkan

dibawah pemerintahan RI Sumatera Timur, namun tetap saja pada malam 9 Maret

1946 massa PKI pimpinan Usman Parinduri dan Marwan menyerang Istana Sultan

Langkat Darul Aman di Tanjung Pura. Istana diduduki massa PKI, beberapa

keluarga Sultan dibunuh, Sultan beserta keluarganya dibawa ke Batang Sarangan.

Page 6: Laporan Study Wisata

Museum Pengkhianatan PKI memperlihatkan pengacauan Surakarta pada 19

Agustus 1948, sebagai salah satu upaya pengalihan perhatian pemerintah RI

terhadap persiapan kegiatan pemberontakan PKI Madiun.

PKI membakar ruang pameran Jawatan Pertambangan ketika berlangsung pasar

malam Sriwedari dalam rangka hari ulang tahun kemerdekaan RI. Rembetan api

dapat dicegah, namun timbul kepanikan pengunjung sehingga 22 orang menderita

luka-luka.

Museum Pengkhianatan PKI menampilkan pemberontakan PKI Madiun pada 18

September 1948. Gagal menjatuhkan kabinet Hatta dengan cara parlementer,

komunis membentuk Front Demokrasi Rakyat, melakukan aksi-aksi politik serta

tindak kekerasan.

Page 7: Laporan Study Wisata

Musso (Muso Manowar), atau Paul Mussotte, yang baru kembali dari Moskow

dan mengambil alih pimpinan PKI, menuduh Soekarno-Hatta menyelewengkan

perjuangan bangsa Indonesia. Ia menawarkan “Jalan baru Untuk Republik

Indonesia”. Pada saat perhatian pemerintah dan Angkatan Perang terpusat untuk

menghadapi Belanda, PKI melakukan kampanye menyerang politik pemerintah,

melakukan aksi-aksi teror, mengadu domba kekuatan bersenjata, juga sabotase

ekonomi.

Dini hari 18 September 1948, ditandai 3 letusan pistol, PKI memulai

pemberontakan Madiun. Pasukan Seragam Hitam menyerbu, menguasai tempat-

tempat penting dalam kota, termasuk gedung Karesidenan Madiun. Di gedung ini

PKI mengumumkan berdirinya “Soviet Republik Indonesia” serta membentuk

Pemerintahan Front Nasional. Sejumlah petinggi militer, pejabat pemerintah dan

tokoh masyarakat pun dibunuh.

Museum Pengkhianatan PKI menggambarkan saat Musso tertembak mati pada 31

Oktober 1948. Pada 1 Oktober 1948, TNI menguasai Dungus yang dijadikan PKI

sebagai basis setelah kekalahan mereka di Madiun. Pemimpin dan pasukan PKI

lari ke arah selatan, berusaha menguasai Ponorogo, namun gagal. Musso dan

Amir Sjarifuddin lari menuju gunung Gambes, dikawal oleh dua batalyon yang

cukup kuat. Mereka berpisah di tengah perjalanan.

Page 8: Laporan Study Wisata

Musso bersama dua orang pengawalnya menyamar sebagai penduduk desa, tiba di

Balong pada pagi 31 Oktober 1948, ia menembak mati seorang anggota Polisi

yang memeriksanya. Dengan naik dokar rampasan diiringi pengawal bersepeda,

hari itu juga ia tiba di desa Semanding, Kecamatan Somoroto. Ia menembak

seorang perwira TNI yang mencegatnya, namun tidak mengenai sasaran. Karena

tidak bisa menjalankan kendaraan TNI rampasan, Musso lari masuk desa,

bersembunyi di sebuah blandong (tempat mandi) milik seorang penduduk.

Pasukan TNI yang mengepungnya memerintahkan supaya ia menyerah, namun

Musso melawan. Ia mati tertembak dalam peristiwa.

Museum Pengkhianatan PKI saat pengunjung mengamati diorama penangkapan

Amir Sjarifuddin pada 29 November 1948.

Setelah berpisah dari Musso, melalui perjalanan panjang dan sulit, Amir

Sjarifuddin tiba di daerah Purwodadi dan bersembunyi di gua Macan di Gunung

Pegat, Kecamatan Klambu. Semula polisi keamanan yang menjaga garis

demarkasi Demak-Dempet-Gendong, tidak jauh dari tempat persembunyiannya,

adalah orang-orang komunis, sehingga ia merasa aman.

Setelah TNI melucuti Polisi Keamanan itu dan melancarkan operasi-

operasi pembersihan di sekitar daerah Klambu, posisi Amir Sjarifuddin pun

terjepit. Pada 22 Nopember 1948 pasukan pengawalnya menyerah, dan Senin sore

29 Nopember 1948 tempat persembunyiannya dikepung TNI. Amir Sjarifuddin

dan beberapa tokoh PKI lainnya pun menyerah dan diserahkan kepada komandan

Brigade-12 di Kudus.

Page 9: Laporan Study Wisata

Museum Pengkhianatan PKI pada diorama yang melukiskan serangan PKI ke

asrama polisi di Tanjung Priok pada 6 Agustus 1951.

Sesudah Pengakuan Kedaulatan RI, sisa-sisa PKI membentuk gerombolan

bersenjata Sunari di Jawa Timur, Merapi-Merbabu Compleks di Jawa Tengah, dan

gerombolan Eteh di Jakarta. Pada 6 Agustus 1951 pukul 19.00 WIB, gerombolan

bersenjata Eteh berkekuatan puluhan orang dengan memakai ikat kepala

bersimbol burung merpati dan palu arit menyerang asrama Mobile Brigade Polisi

di Tanjung Priok untuk merebut senjata. Dua anggota polisi mengalami luka-luka

parah dan seorang wanita penghuni asrama juga menderita luka-luka. Gerombolan

Eteh berhasil merampas 1 bren, 7 karaben mauser dan 2 pistol.

Museum Pengkhianatan PKI pada diorama penangkapan D.N. Aidit yang terjadi

pada 22 November 1965 di Museum Pengkhianatan PKI.

Page 10: Laporan Study Wisata

Pada 1 Oktober 1965 tengah malam, Ketua CC PKI D.N.Aidit melarikan diri ke

Jawa Tengah yang merupakan basis utama PKI. Tanggal 2 Oktober 1965 ia

berada di Yogyakarta, dan berpindah-pindah tempat ke Semarang dan Solo untuk

menghindari operasi pengejaran oleh RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan

Darat, sekarang Kopassus). Ia bersembunyi di sebuah rumah di kampung

Sambeng Gede yang merupakan basis Serikat Buruh Kereta Api (SBKA),

organisasi massa di bawah pengaruh PKI.

Tempat persembunyian D.N. Aidit ini akhirnya diketahui oleh ABRI melalui

operasi intelijen. Pada 22 Nopember 1965 pukul 01.30 pagi rumah persembunyian

D.N. Aidit digrebek oleh anggota Komando Pelaksanaan Kuasa Perang (Pekuper)

Surakarta. Penangkapan hampir gagal ketika pemilik menyatakan D.N. Aidit telah

meninggalkan rumahnya. Kecurigaan timbul setelah anggota Pekuper menemukan

sandal yang masih baru, koper dan radio. Setelah penggeledahan dilanjutkan, dua

orang Pekuper menemukan D.N. Aidit yang bersembunyi di balik lemari, dan ia

pun dibawa ke Markas Pekuper di Loji Gandrung, Surakarta.

Museum Pengkhianatan PKI dengan diorama yang menunjukkan proses lahirnya

Sura Perintah 11 Maret 1966.

Pada 11 Maret 1966 Kabinet Dwikora bersidang di Istana Negara, ditengah

memuncaknya demonstrasi mahasiswa yang menuntut pembubaran PKI,

pembersihan kabinet dari oknum-oknum G.30.S/PKI dan penurunan harga.

Page 11: Laporan Study Wisata

Presiden Soekarno yang mendapat laporan bahwa istana dikepung oleh pasukan

tidak dikenal, segera meninggalkan sidang dan berangkat ke Istana Bogor.

Tiga orang perwira tinggi TNI Angkatan Darat, yaitu Mayjen Basuki Rachmat,

Brigjen M. Yusuf dan Brigjen Amir Machmud menyusul ke Bogor setelah

melapor kepada Men/Pangad Letjen Soeharto. Mereka meyakinkan Presiden

bahwa tidak benar ada pasukan tanpa identitas mengepung Istana dan

menyampaikan pesan Letjen Soeharto yang sanggup mengatasi keadaan apabila

Presiden memberinya kepercayaan untuk tugas itu. Dari laporan itu lahir ide untuk

memberikan Surat Perintah kepada Letjen Soeharto.

Presiden Soekarno memerintahkan ketiga perwira tinggi itu menyusun konsep

surat perintah. Konsep itu kemudian dibaca oleh tiga orang Wakil Perdana

Menteri yang juga berada di Istana Bogor. Surat perintah yang kemudian dikenal

dengan Surat Perintah 11 Maret 1966 atau “Supersemar” berisi pemberian

wewenang kepada Letjen Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang

dianggap perlu guna terjaminnya keamanan dan ketenangan serta kestabilan

jalannya pemerintahan dan jalannya revolusi. Malam itu juga SP 11 Maret

disampaikan kepada Letjen Soeharto di Jakarta.

Museum Pengkhianatan PKI dengan diorama yang menunjukkan saat masyarakat

Jakarta menyambut keputusan pembubaran PKI pada 12 Maret 1966.

Pada malam tanggal 11 Maret 1966 Menteri/Panglima Angkatan Darat

Page 12: Laporan Study Wisata

(Men/Pangad) Soeharto menerima Surat Perintah yang dikenal sebagai Surat

Perintah 11 Maret dari Presiden Soekarno, yang berisi wewenang untuk

mengambil segala tindakan yang dianggap perlu guna menjamin keamanan dan

ketertiban.

Pada tanggal 12 Maret 1966 Letjen Soeharto atas nama Presiden Panglima

Tertinggi ABRI/Mandataris MPRS/Pimpinan Besar Revolusi mengeluarkan

keputusan tentang Pembubaran PKI dan organisasi-organisasi massanya yang

seazas, bernaung dan berlindung di bawah PKI, dan PKI dinyatakan sebagai

organisasi yang terlarang di seluruh wilayah kekuasaan Republik Indonesia.

Keputusan itu diumumkan melalui RRI pada pukul 06.00 tanggal 12 Maret 1965.

Massa rakyat Jakarta mengadakan pawai kemenangan di jalan-jalan dan

membawa poster-poster sebagai ungkapan rasa gembira dan terima kasih.

Museum Pengkhianatan PKI dilihat dari balkon setelah keluar dari ruangan

museum.

Setelah gedung Museum Pengkhianatan PKI, terdapat Museum Monumen

Pancasila Sakti, yang diresmikan pada 1 Oktober 1981. Di museum ini terdapat

diorama rapat persiapan pemberontakan PKI, latihan sukarelawan PKI di Lubang

Buaya (5 Juli – 30 September 1965), penculikan Men/pangad Letjen TNI A Yani,

penganiayaan di Lubang Buaya (1 Oktober), pengamanan lanuma Halim Perdana

Page 13: Laporan Study Wisata

Kusuma (2 Oktober), Pengangkatan Jenazah (4 Oktober), Proses Lahirnya

Supersemar (11 Maret 1966), dan beberapa diorama lainnya.

Memorabilia Kapten Pierre Andreas Tendean yang disimpan di sebuah Ruang

Relik Museum Monumen Pancasila Sakti. Kapten Pierre Andreas Tendean

menjadi salah satu korban pembunuhan G30S-PKI di Lubang Buaya dan

dianugerahi gelar Pahlawan Revolusi.

Beberapa pengunjung remaja tampak tengah mengamati pakaian Kol. Katamso

dan Mayjen Suprapto saat dibunuh di Lubang Buaya, serta foto kenangan dan

perlengkapan yang dimiliki almarhum.

Di Museum Monumen Pancasila Sakti terdapat ruangan teater yang menyajikan

pertunjukan VCD berisi rekaman pengangkatan jenazah Pahlawan Revolusi,

pemakaman di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Sidang Mahmilub, dan

Page 14: Laporan Study Wisata

pengangkatan Jenderal Soeharto sebagai Pejabat Presiden RI pada 12 Maret 1967,

dengan durasi 30 menit.

Sebuah Panser bertipe PCMK-2 Saraceen buatan Inggris yang terletak tidak jauh

dari Gedung Museum Pengkhianatan PKI. Panser ini dipakai untuk mengangkut

jenazah para korban G30S-PKI dari Lubang Buaya ke RSPAD Gatot Subroto

Jakarta guna pemeriksaan visum et repertum. Panser itu juga pernah dipakai untuk

mendukung operasi militer di Timor Timur pada 1976, sebelum akhirnya ditarik

pada Juli 1985 dan dijadikan monumen.

Page 15: Laporan Study Wisata

Museum Purna Bakti Pertiwi

Ukuran pratayang ini: 726 × 600 piksel. Resolusi lain: 291 × 240 piksel | 581 × 480 piksel | 930 × 768 piksel | 1.239 × 1.024 piksel.Resolusi penuh (2.268 × 1.874 piksel, ukuran berkas: 1,05 MB, tipe MIME: image/jpeg)

SejarahMuseum Purna Bhakti Pertiwi (MPBP) ini diresmikan pada tanggal 23

Agustus 1993 oleh Bapak Soeharto, Presiden ke-2 Republik Indonesia. Peresmian

MPBP bertepatan dengan hari ulang tahun ke-70 Ibu Tien Soeharto, Pembangun

dan Pemrakarsa museum ini. Luas bangunan MPBP 25.095 meter persegi di atas

tanah seluas 19,7 hektar.

Museum Purna Bhakti merupakan wahana pelestarian benda-banda bersejarah

tentang perjuangan dan pengabdian Bpk. Soeharto dan Ibu Tien Soeharto kepada

bangsa Indonesia. Pengabdian dan perjuangan beliau sejak masa perang

kemerdekaan hingga masa pembagunan.

Page 16: Laporan Study Wisata

Sebagai obyek wisata edukasi yang bermatra sejarah, museum ini juga

menyimpan benda-benda seni bermutu tinggi, yang diperoleh Bapak Soeharto dan

Ibu Tien Soeharto dari berbagai kalangan, baik rekan maupun sahabat sebagai

cenderamata. MPBP memiliki koleksi kurang lebih 13.000 -an, koleksi tersebut

memiliki hubungan dengan peran sejarah pengabdian Bapak Presiden Soeharto.

Sebelumnya sebagian besar koleksi ini dirawat dan disimpan Ibu Tien Soeharto

sebagai pendamping setia Pak Harto. Kemudian, Ibu Tien menyadari bahwa

pengalaman hidup Pak Harto bukanlah hanya milik keluarga. Pak Harto adalah

milik bangsa Indonesia. Maka, koleksi barang-barang pribadi dan cenderamata

yang dimilikinya harus dinikmati oleh khalayak ramai. Tentu, tempat yang paling

baik untuk itu adalah di museum.

Arsitektur dan KoleksiMemasuki bangunan yang arsitekturnya mirip nasi tumpeng atau

gunungan (sebagai kelengkapan inti upacara tradisional) itu -melambangkan rasa

syukur, keselamatan dan keabadian- pengunjung disambut dua patung

Panyembrama, patung selamat datang. Patung karya seniman Dewa Made Windia

sumbangan Ny Siti Hardiyanti Rukmana ini, terbuat dari lempengan uang kepeng

dengan tinggi 240 sentimeter. Panyembrama adalah tarian Bali yang biasa

diperagakan untuk penyambutan tamu-tamu terhormat.

Bangunan museum dikelompokkan dalam dua kategori, yakni bangunan utama

dan bangunan penunjang. Bangunan utama berfungsi sebagai ruang pamer benda-

benda koleksi seluas 18.605 meter persegi terdiri enam lantai dengan tinggi 45

meter sampai puncak ornamen lidah api berwarna keemasan di atas kerucut

terbesar, dikelilingi sembilan kerucut kecil.

Ruang Utama diapit empat tumpengan warna kuning. Ruang terdepan adalah

Ruang Perjuangan, dikitari Ruang Khusus, Ruang Asthabrata, dan Ruang

Perpustakaan. Ruang Perjuangan berbentuk kerucut berukuran sedang seluas

Page 17: Laporan Study Wisata

1.215 meter persegi terletak di bagian barat kelompok Ruangan Utama. Ruang

Khusus seluas 567 meter persegi terletak di bagian utara. Ruang Asthabrata seluas

1.215 terletak di bagian timur. Dan, Ruang Perpustakaan seluas 567 meter persegi

di bagian selatan.

Di Ruang Utama tersimpan berbagai ragam cinderamata persembahan Tamu

Negara RI, kenalan atau sahabat Presiden Soeharto. Tetapi juga ada cinderamata

persembahan tamu-tamu atau pejabat dalam negeri. Semua cinderamata tersimpan

dalam kotak kaca.

Di antaranya, cinderamata pemberian PM Kamboja Hun Sen dan PM Malaysia

Mahathir Mohamad masing-masing berupa tempat sirih terbuat dari perak. Dari

PM Belanda Lubbers berupa patung burung dara terbuat dari perak, Presiden

Meksiko Carlos Salinas de Gortari berupa kerajinan perak berbentuk labu, dan

Presiden Kazakstan Nursultan Nazarbayev berupa seperangkat piring perak.

Masih banyak lagi.

Cinderamata pemberian pejabat atau rekan kerja mantan Presiden Soeharto

maupun Ny Tien Soeharto, semisal sebuah kerajinan batu hias berupa mangkuk

persembahan istri Bupati Tulungagung. Pada cinderamata itu tertulis:

"Dipersembahkan kepada Ibu Tien Soeharto dari Ny Hardjanti Poernanto".

Pengusaha Sudwikatmono mempersembahkan ukiran kayu Johar (Cassia Siamea)

berupa pasangan suami-istri yang "dikerubuti" 11 anak mereka. Pada keterangan

patung yang diberi nama Menbrayut karya I Ketut Modern itu tertulis: "Zaman

dahulu orang percaya banyak anak banyak rejeki. Saat ini kita percaya, banyak

anak banyak masalah".

Masih di Ruang Utama berbentuk lingkaran dan luas itu, terdapat replika

Peraduan Putri Cina. Replika ini terbuat dari batu giok-jadeite berwarna hijau dan

berasal dari Propinsi Yunan, Cina. Konon replika dengan ukuran panjang 2,77

meter, lebar 2,14 meter, dan panjang 3,04 meter itu meniru peraduan putri Cina

pada masa Dinasti Sung (960-1279) dan Dinasti Ming (1384-1644).

Page 18: Laporan Study Wisata

Di Ruang Khusus, tersimpan tanda-tanda kehormatan yang pernah diberikan

kepada Presiden Soeharto. Untuk menyebut beberapa, misalnya Bintang RI

Adipura I yang diberikan pemerintah RI (1968), Bintang Mahaputra Adipurna

(1968), dan Bintang Gerilya (1965).

Tanda kehormatan dari beberapa negara sahabat, dari Uni Emirat Arab, Brunei

Darussalam, Singapura, Jepang, dan lain-lain. Di Ruang Khusus ini pula

tersimpan koleksi pedang kehormatan yang di antaranya dipersembahkan oleh

Pemimpin PLO Yasser Arafat dan pedang kristal dari Presiden Kroasia Franjo

Tudman.

Page 19: Laporan Study Wisata

Taman Mini Indonesia Indah

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman

wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150

hektar[1] atau 1,5 kilometer persegi ini terletak pada koordinat

6°18′6.8″LS,106°53′47.2″BT. Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan

bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari

masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam

anjungan daerah berarsitektur tradisional, seta menampilkan aneka busana, tarian

dan tradisi daerah. Disamping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau

yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung,

berbagai museum, dan Teater IMAX Keong Mas dan Teater Tanah Airku),

berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu kawasan wisata

terkemuka di ibu kota.

Page 20: Laporan Study Wisata

SejarahGagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan

Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang

lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu

pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui

miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air

pada seluruh bangsa Indonesia.[2] Maka dimulailah suatu proyek yang disebut

Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan

Harapan Kita.

TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975.

Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan

teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektar. Aslinya topografi TMII

agak berbukit, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim perancang

memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang

alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di

Indonesia.

Logo dan maskotTMII memiliki logo yang pada intinya terdiri atas huruf TMII, Singkatan

dari "Taman Mini Indonesia Indah". Sedangkan maskotnya berupa tokoh wayang

Hanoman yang dinamakan NITRA (Anjani Putra). Maskot Taman Mini

"Indonesia Indah" ini diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto,

bertepatan dengan dwi windu usia TMII, pada tahun 1991.

Page 21: Laporan Study Wisata

Tari Jaipongan di Anjungan Jawa Barat TMII.

Rumah gadang di Anjungan Sumatera Barat

Anjungan DaerahDi Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan

yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis

bangunan tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat

selalu dilatarbetakangi oleh kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di

TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili

suku-suku bangsa yang berada di 33 Provinsi Indonesia. Anjungan provinsi ini

dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik

dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa

Page 22: Laporan Study Wisata

Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan khas

setempat. Anjungan ini juga menampilkan baju dan pakaian adat, busana

pernikahan, baju tari, serta artefak etnografi seperti senjata khas dan perabot

sehari-hari, model bangunan, dan kerajinan tangan. Semuanya ini dimaksudkan

untuk memberi informasi lengkap mengenai cara hidup tradisional berbagai suku

bangsa di Indonesia. Setiap anjungan provinsi juga dilengkapi panggung,

amfiteater atau auditorium untuk menampilkan berbagai tarian tradisional,

pertunjukan musik daerah, dan berbagai upacara adat yang biasanya digelar pada

hari Minggu. beberapa anjungan juga dilengkapi kafetaria atau warung kecil yang

menyajikan berbagai Masakan Indonesia khas provinsi tersebut, serta dilengkapi

toko cinderamata yang menjual berbagai kerajinan tangan, kaus, dan berbagai

cinderamata.

Sejak tahun 1975 hingga tahun 2000 rancangan asli TMII terdiri atas anjungan

rumah adat dari 27 provinsi di Indonesia, termasuk Timor Timur. Akan tetapi

setelah Timor Leste merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia pada tahun

2002, status anjungan Timor Timur berubah menjadi Museum Timor Timur.

Selain itu karena kini Indonesia terdiri atas 33 provinsi, anjungan-anjungan

provinsi baru seperti Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat, Maluku Utara,

Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Papua Barat telah dibangun di sudut Timur Laut

TMII, walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari

anjungan provinsi yang telah dibangun sebelumnya.

Bangunan keagamaan

Bangunan keagamaan diwakili oleh beberapa rumah ibadah agama resmi yang

diakui di Indonesia, hal ini untuk menggambarkan toleransi dan keselarasan

hubungan antar agama di Indonesia. Bangunan-bangunan keagamaan antara lain:

Masjid Pangeran Diponegoro

Gereja Katolik Santa Catharina

Gereja Protestan Haleluya

Page 23: Laporan Study Wisata

Pura Penataran Agung Kertabhumi

Wihara Arya Dwipa Arama

Sasana Adirasa Pangeran Samber Nyawa

Kuil Konghucu Kong Miao

Sarana rekreasi

Istana Anak-anak Indonesia

Keong Mas

Page 24: Laporan Study Wisata

Istana Anak-anak Indonesia

Kereta gantung

Perahu Angsa Arsipel Indonesia

Taman Among Putro

Taman Ria Atmaja

Desa Wisata

Kolam renang Snow Bay

Taman

Di TMII terdapat sepuluh macam taman yang menunjukkan keindahan flora dan

fauna Indonesia:

Kubah Taman Burung.

Taman Anggrek

Taman Apotek Hidup

Taman Kaktus

Taman Melati

Taman Bunga Keong Emas

Akuarium Ikan Air Tawar

Taman Bekisar

Taman Burung

Taman Ria Atmaja Park, panggung pagelaran musik

Taman Budaya Tionghoa Indonesia (tengah dibangun)

Page 26: Laporan Study Wisata

Museum Asmat

Museum Komodo dan Taman Reptil

Museum Serangga dan Taman Kupu-Kupu

Museum Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Museum Minyak dan Gas Bumi

Museum Timor Timur (bekas Anjungan Timor Timur)

Teater atau bioskop

Teater IMAX Keong Emas yaitu teater dengan layar berukuran raksasa,

jauh lebih besar daripada layar bioskop ukuran normal. Di Teater IMAX

Keong Mas diputar berbagai film mulai dari film bertemakan lingkungan

dan kebudayaan nusantara sampai film-film box office yang resolusinya

diubah menjadi khusus untuk teater IMAX. Film IMAX yang diputar

antara lain Indonesia Indah II, Force of Nature, T-Rex, Blue Planet,

Arabia, Journey to Mecca, dll. Beberapa film box office yang pernah

diputar disini diantaranya adalah Final Destination (17 Maret 2000), Final

Destination 2 (31 Januari 2003), Final Destination 3 (10 Februari 2006),

The Final Destination (28 Agustus 2009) dan Final Destination 5 (12

Agustus 2011).

Teater Tanah Airku

Teater 4D

Page 29: Laporan Study Wisata

Taman Impian Jaya ANCL

Taman Impian Jaya Ancol merupakan sebuah objek wisata di Jakarta

Utara. Sebagai komunitas pembaharuan kehidupan masyarakat yang menjadi

kebanggaan bangsa. Senantiasa menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik

melalui sajian hiburan berkualitas yang berunsur seni, budaya dan pengetahuan,

dalam rangka mewujudkan komunitas 'Life Re-Creation' yang menjadi

kebanggaan bangsa.

SejarahSejak awal berdirinya pada tahun 1966, Ancol Taman Impian atau biasa

disebut Ancol sudah ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh

Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda

DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan

(BPP) Proyek Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan

perekonomian nasional serta daya beli masyarakat.

Sejalan dengan perkembangan perusahaan yang semakin meningkat pada tahun

1992 status Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol diubah menjadi

PT Pembangunan Jaya Ancol sesuai dengan akta perubahan No. 33 tanggal 10

Juli 1992 sehingga terjadi perubahan kepemilikan dan prosentase kepemilikan

Page 30: Laporan Study Wisata

saham, yakni 20% dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya dan 80% dimiliki oleh

Pemda DKI Jakarta.

Pada 2 Juli 2004 Ancol melakukan “go public” dan mengganti statusnya menjadi

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk., dengan kepemilikan saham 72% oleh Pemda

DKI Jakarta dan 18% oleh PT Pembangunan Jaya dan 10% oleh masyarakat.

Langkah “go public” ini dilakukan untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan,

karena akan lebih terkontrol, terukur, efisien dan efektif dengan tingkat

profesionalisme yang tinggi serta menciptakan sebuah Good & Clean

Governance. Kinerja dan citra yang positif ini akan menjadikan perusahaan terus

tumbuh dan berkembang secara sehat pada masa depan. PT Pembangunan Jaya

Ancol, Tbk juga melakukan upaya repositioning dengan diluncurkannya logo

Ancol yang baru pada 10 Juli 2005. Perubahan tersebut tidak semata mengganti

logo perusahaan, tetapi juga untuk memacu semangat dan budaya perusahaan

secara keseluruhan.

Pembangunan

Sejak awal berdirinya pada tahun 1966, Ancol Taman Impian Ancol) sudah

ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Propinsi DKI

Jakarta. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT

Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol

yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan perekonomian

nasional serta daya beli masyarakat.

Sejalan dengan peningkatan kinerja, pada tahun 1992 status Badan Pelaksana

Pembangunan (BPP) Proyek Ancol diubah menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol

sesuai dengan akta perubahan No. 33 tanggal 10 Juli 1992, sehingga terjadi

perubahan kepemilikan dan prosentase kepemilikan saham, yakni 20% dimiliki

oleh PT Pembangunan Jaya dan 80% dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta.

Page 31: Laporan Study Wisata

Pada 2 Juli 2004, Ancol melakukan go public dan mengganti statusnya menjadi

PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. dengan status kepemilikan saham 72% oleh

Pemda DKI Jakarta dan 18% oleh PT Pembangunan Jaya dan 10% oleh

masyarakat. Langkah go public ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja

perusahaan serta menciptakan sebuah Good & Clean Governance. Kinerja dan

citra yang positif ini akan memacu perusahaan untuk terus tumbuh dan

berkembang secara sehat pada masa depan.

PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. juga melakukan upaya repositioning dengan

diluncurkannya logo baru Ancol pada 10 Juli 2005. Perubahan tersebut tidak

semata mengganti logo perusahaan, tetapi juga untuk memacu semangat dan

budaya perusahaan secara keseluruhan.

Objek wisata di Ancol

Dikelola oleh anak perusahaannya terutama oleh PT Taman Impian Jaya

Ancol (“TIJA”) yang meliputi pengelolaan kawasan pariwisata (rekreasi dan

resor) dan kegiatan usaha penunjang: entertainment, konvensi dan wisata belanja.

PJAA mengelola “area pariwisata terintegrasi” seluas 552 Ha, lokasi dekat pantai,

terbaik di Jakarta dengan kemudahan akses melalui jalan tol, busway dan kereta

api.

Pantai dan Taman

Taman dan pantai merupakan wahana hiburan yang menawarkan

kesegaran suasana pantai bagi semua kalangan dan usia. Pantai dan Taman

memiliki 5 pantai (Pantai Festival, Indah, Elok, Ria dan Carnival Beach Club) dan

Danau Impian, sepanjang kurang lebih 5 km, dengan promenade sepanjang 4 km.

Page 32: Laporan Study Wisata

Dunia Fantasi

Dunia Fantasi yang dibuka untuk umum pada 29 Agustus 1986, dan

popular dengan sebutan Dufan, merupakan theme park pertama yang

dikembangkan oleh Ancol. Dufan merupakan pusat hiburan outdoor terbesar di

Indonesia yang memanjakan pengunjung dengan Fantasi Keliling Dunia, melalui

berbagai content wahana permainan berteknologi tinggi, yang terbagi dalam 8

kawasan, yaitu: Indonesia, Jakarta, Asia, Eropa, Amerika, Yunani, Hikayat dan

Balada Kera. Perseroan juga menjadikan Dufan sebagai salah satu pusat

edutainment yang ada di Ancol yakni dengan dibukanya Fisika Dunia Fantasi

(Fidufa) dan Pentas Prestasi. Dufan telah memiliki sertifikat ISO 9001:2008 sejak

2009.

Atlantis Water Adventure

Atlantis Water Adventure (AWA) merupakan theme park kedua yang

dikembangkan oleh Ancol dan berdiri diatas lahan seluas 5 hektar. AWA

merupakan hasil revitalisasi Taman Rekreasi Air Gelanggang Renang Ancol yang

akan memberi pengunjung petualangan wisata air dengan 8 kolam utama, yaitu:

Poseidon, Antila, Plaza Atlas, Aquarius, Octopus, Atlantean, dan Kiddy Pool.

Gelanggang Samudra

Gelanggang Samudra Ancol ("Samudra") merupakan theme park ketiga

yang dikembangkan oleh Anco. Samudra merupakan edutainment theme park

bernuansa konservasi alam yang memberikan pengalaman kepada pengunjung

untuk mengenal lebih dekat dan menyayangi aneka satwa, antara lain lumba-

lumba, paus putih, anjing laut, dan sinema 4D. Di Sinema 4D atau pertunjukan 4

dimensi, Anda harus mengantri untuk masuk ke dalam bangunan teater ini. Di

dalam, petugas akan membagikan kacamata 3 dimensi. Setelah menunggu

beberapa lama di depan pintu, penonton akan masuk ke dalam teater. Film yang

disajikan berdurasi kurang lebih 15 menit. Dengan memakai kacamata 3 dimensi,

Page 33: Laporan Study Wisata

Anda akan merasakan gambar ada di depan Anda dan seolah dapat disentuh,

ditambah dengan kursi yang dapat bergoyang-goyang dan semburan air atau angin

pada adegan tertentu sehingga Anda dapat mesakana suasana sesungguhnya. Ada

5 pilihan jadwal pada hari Senin sampai Sabtu dan 2 kali ekstra pertunjukan pada

hari Minggu dan hari Libur. Tapi, Anda hanya dapat menontonnya satu kali

karena untuk masuk ke dalam wahana ini harus menggunakan tiket yang terdapat

pada tiket masuk.

Sea World

Sea World adalah underwater aquarium pertama dan satu-satunya di

Indonesia, dengan area seluas 2 Ha (dikelola dengan format BOT).

Putri Duyung Cottages

Penginapan tepi pantai bergaya unik berbentuk cottages dengan 133 kamar

ini memiliki berbagai fasilitas khusus, seperti : ruang serba guna, ruang rapat dan

lokasi pesta pantai. Putri Duyung juga menawarkan fasilitas olahraga, seperti

kolam renang, tenis meja, sepeda, lapangan tenis, serta lapanan voli pantai.

Arsitektur artistik Putri Duyung Ancol kental dengan perpaduan gaya posmo dan

romantisme Indonesia Timur, ditata selaras dengan lingkungan pantai untuk

menciptakan suasana yang berselera dan eksotik.

Padang Golf Ancol

Padang Golf bernuansa pantai di tengah-tengah kawasan wisata yang

memiliki 18 hole dengan desain lapangan unik. Lokasinya strategis dan mudah

dicapai dari seluruh penjuru Jakarta.

Marina

Dermaga kapal pesiar (speed boat dan yacht) bergaya kosmopolitan yang

pertama dan terlengkap di Indonesia, dirancang untuk tempat berlabuh kapal

Page 34: Laporan Study Wisata

pesiar berbagai ukuran. Marina juga berfungsi sebagai pusat olahraga laut, ski air,

wind surfing, diving, sailing, serta pelabuhan kapal pesiar untuk menuju

Kepulauan Seribu. Marina dilengkapi dengan fasilitias dermaga, marine band,

pompa bensin, dermaga bongkar muat, agen perjalanan wisata dan olahraga

bahari.

Pasar Seni

Pasar Seni merupakan pusat kegiatan seni dan kerajinan yang memberikan

inspirasi serta wawasan bagi penikmat dan kolektor seni. Pasar seni merupakan

wujud nyata kepedulian Ancol atas kelangsungan hidup para seniman berbakat.

Pasar Seni juga dilengkapi dengan Galeri Pameran (North Art Space/NAS), Toko

Cinderamata, Plaza dan Panggung Pertunjukkan Seni.

Pulau Bidadari

Sebuah pulau untuk kalangan menengah di Kepulauan Seribu yang dapat

ditempuh dalam waktu 20 menit dari Marina. Pulau Bidadari memiliki 49 cottages

yang terdiri dari 23 unit tipe deluxe, 20 unit tipe family, 3 unit tipe family suite,

dan 3 unit tipe suite serta memiliki sarana olahraga, 2 aula serba guna, restoran,

bar dan toko cinderamata. Sebuah atraksi unik, yakni wahana berenang bersama

dengan lumba-lumba (swimming with the dolphin), bisa dinikmati di Pulau

Bidadari.

Ritel

Lebih dari 30 kios penjualan souvenir, makanan dan minuman

Hailai Executive Club

Hailai merupakan klub eksekutif bertaraf internasional yang dilengkapi

dengan restoran yang menyediakan 3.000 kursi, sarana olahraga, dan hiburan.

Page 35: Laporan Study Wisata

Hailai dikelola oleh PT Philindo Sporting Amusement and Tourism Corporation

yang bekerja sama dengan PT Sarana Ria.

Kereta Gantung

Gondola (sky lift) merupakan kereta gantung yang menghubungkan tempat

wisata satu dengan yang lainnya di kawasan Ancol yang terbentang sepanjang

kurang lebih 2,4 km dari Pantai Festival hingga area parker AWA. Gondola Ancol

memiliki 37 unit gondola dengan kapasitas enam orang per gondola dan tiga

stasiun pemberhentian. Dengan ketinggian 21 meter di atas permukaan laut,

perjalanan dengan Gondola memakan waktu 20 menit. Gondola Ancol merupakan

unit usaha hasil kerjasama Ancol dengan PT Karsa Surya Indonesia (KSI).

Page 36: Laporan Study Wisata

Monumen Pancasila Sakti

Monumen Pancasila Sakti. Di bawahnya terdapat 7 orang perwira yang menjadi

korban Gerakan 30 September 1965. Foto: wordpress.com

Monumen ini dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektar atas prakarsa Presiden ke-

2 RI, Soeharto. Dibangun untuk mengingat perjuangan para Pahlawan Revolusi

yang berjuang mempertahankan ideologi negara Republik Indonesia, Pancasila

dari ancaman ideologi komunis.

Monumen ini terdapat di sebuah Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung,

Jakarta Timur. Di sebelah selatannya terdapat markas besar Tentara Nasional

Indonesia, Cilangkap, sebelah utaranya adalah Lapangan Udara Halim

Perdanakusuma, sebelah timurnya adalah Pasar Pondok Gede, dan sebelah

baratnya, Taman Mini Indonesia Indah.

Sumur Tua Lubang Buaya, yang dijadikan sebagai tempat pembuangan jenazah

Pahlawan Revolusi. Foto: Mabesad.mil.id

Page 37: Laporan Study Wisata

Sebelum menjadi sebuah museum sejarah, tempat ini merupakan tanah atau kebun

kosong yang dijadikan sebagai pusat pelatihan milik Partai Komunis Indonesia.

Kemudian, tempat itu dijadikan sebagai tempat penyiksaan dan pembuangan

terakhir para korban Gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI).

Di kawasan kebun kosong itu terdapat sebuah lubang sumur tua sedalam 12

meter yang digunakan untuk membuang jenazah para korban G30S/PKI. Pada

masa itu, tanah di seputar bibir sumur tua berdiameter 75 centimeter itu

berwarna merah kecokelatan dan kering. (Whuuuaaah.... kecil dan dalam

sekaliiiiii !!! )

Sumur Tua Lubang Buaya dari kejauhan. Foto: jakarta.go.id

Bagian terdekatnya diberi terali besi bercat merah putih. Di sekelilingnya

dipakaikan lantai marmer putih, dan tepat di atas lubang sumur itu tedapat cermin

bergantung. Lewat cermin inilah pengunjung bisa menatap dasar sumur yang

diberi lampu kecil (pelita).

Nah, setelah dibangun dan diperbaiki, Lubang Buaya dijadikan sebagai museum

sejarah, yang di dalamnya terdapat Monumen Pancasila Sakti, museum diorama

(miniatur 3D untuk menggambarkan figur para pahlawan revolusi), sumur tua,

sebuah ruangan relik, dan lapangan peringatan peristiwa