laporan pti : pemetaan proses bisnis

35
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis Kelompok 6 Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan sekelompok elemen elemen yang terdiri atas sekumpulan orang, proses, data dan teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk meningkatkan kegiatan operasional bisnis maupun penyelesaian masalah dan pembuatan keputusan.peran system informasi ini sangat penting mengingat perlu adanya system basis data yang menyimpan segala kegiatan dan aktivitas yang kita lakukan terutama dalam penerapannya di bidang perindustrian. Segala macam informasi sangat penting dalam perindustrian karena adanya perbaikan dan perbaikan yang terus menerus untuk menjadi lebih baik. System informasi tidak hanya untuk menyimpan data, melainkan juga digunakan untuk proses pengambilan keputusan, pengolahan data mentah menjadi informasi dan sebagainya yang ssangat mendukung dalam menjalankan suatau usaha (industry). Hal inilah yang menyebabkan pentingnya perkembangan system informas. PT. Tami Jaya adalah sebuah perusahaan produsen mini 4WD. Meskipun produk PT. Tami Jaya memiliki brand yang unggul di pasar. PT. Tami Jaya bukan perusahaan modern ( belum menerapkan bidang teknik industri). Melihat peluang tersebut PT. TI Holding memutuskan untuk membeli seluruh saham PT.Tami Jaya dan melakukan rekstrukturisasi perusahaan secara menyeluruh dengan menerapkan aplikasi sistem informasi pada perusahaan tersebut. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang diangkat pada praktikum ini adalah bagaimana perusahaan PT. Tami Jaya dapat merekstruturisasi perusahaan secara menyeluruh karena PT Tami Jaya telah membagi sahamnya kepada PT. TI Holding, dengan menggunakan desain suatu alat pemodelan informasi dan mendekomposisikan proses bisnisnya.

Upload: hasandududh

Post on 24-Jun-2015

1.046 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem informasi merupakan sekelompok elemen – elemen yang terdiri atas

sekumpulan orang, proses, data dan teknologi informasi yang saling berinteraksi

untuk meningkatkan kegiatan operasional bisnis maupun penyelesaian masalah

dan pembuatan keputusan.peran system informasi ini sangat penting mengingat

perlu adanya system basis data yang menyimpan segala kegiatan dan aktivitas

yang kita lakukan terutama dalam penerapannya di bidang perindustrian. Segala

macam informasi sangat penting dalam perindustrian karena adanya perbaikan

dan perbaikan yang terus menerus untuk menjadi lebih baik.

System informasi tidak hanya untuk menyimpan data, melainkan juga

digunakan untuk proses pengambilan keputusan, pengolahan data mentah

menjadi informasi dan sebagainya yang ssangat mendukung dalam menjalankan

suatau usaha (industry). Hal inilah yang menyebabkan pentingnya

perkembangan system informas.

PT. Tami Jaya adalah sebuah perusahaan produsen mini 4WD. Meskipun

produk PT. Tami Jaya memiliki brand yang unggul di pasar. PT. Tami Jaya

bukan perusahaan modern ( belum menerapkan bidang teknik industri). Melihat

peluang tersebut PT. TI Holding memutuskan untuk membeli seluruh saham

PT.Tami Jaya dan melakukan rekstrukturisasi perusahaan secara menyeluruh

dengan menerapkan aplikasi sistem informasi pada perusahaan tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat pada praktikum ini adalah bagaimana

perusahaan PT. Tami Jaya dapat merekstruturisasi perusahaan secara

menyeluruh karena PT Tami Jaya telah membagi sahamnya kepada PT. TI

Holding, dengan menggunakan desain suatu alat pemodelan informasi dan

mendekomposisikan proses bisnisnya.

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2

1.3 Tujuan Praktikum

Tujuan Umum

1. Mahasiswa mampu menganalisis dan memetakan proses – proses bisnis

dalam suatu perusahaan.

2. Mahasiswa mengenal berbagai pendekatan dalam memodelkan informasi

dalam perusahaan

3. Mahasiswa mampu mendesain suatu model informasi dengan menggunakan

salah satu pendekatan yang ada

Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu menggunakan suatu alat pemodelan informasi untuk

menciptakan dan mendekomposisikan proses bisnis

2. Mahasiswa mampu memetakan proses bisnis dalam manajemen produksi

dan material pada khususnya dan proses bisnis perusahaan secara

keseluruhan pada umumnya ke dalam suatu model informasi.

1.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Masalah yang ada pada praktikum Modul 1 ini hanya terbatas pada

pemetaan proses bisnis dalam merestrukturisasi PT Tami Jaya menggunakan

software Microsoft visio dengan berasumsi bahwa praktikan merupakan

pemegang saham yang memiliki kekuasaan dalam mengendalikan PT Tami jaya.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang penjelasan latar belakang masalah, perumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, serta sistematika

penulisan praktikum ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tentang berbagai dasar teori yang digunakan sebagai

referensi yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah.

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang metode pengumpulan data dan alur penelitian yang

digunakan dalam praktikum PTI modul 1 tentang Pemetaan

Proses Bisnis ini.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Berisi data-data yang digunakan dalam pemetaan proses bisnis,

serta berisi juga hasil dari pengolahan data tersebut.

BAB V PEMBAHASAN

Berisi tentang analisa dan interpretasi dari hasil pengolahan data

yang didapat.

BAB VI PENUTUP

Berisi kesimpulan dan saran dari Praktikum.

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 4

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Definisi Sistem

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam satu

lingkungan tertentu untuk menampilkan fungsi-fungsi apapun yang dibutuhkan

untuk mencapai suatu tujuan.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

berarti bagi para penerimanya. Pengolahan tersebut dapat berupa pengurutan,

pengelompokan, konversi, dan sebagainya.

Siklus Informasi

Data

(Ditangkap)

Masukan

(Data)Proses

(Model)

Keluaran

(Informasi)

Penerima

Tindakan

Keputusan

Hasil

Tindakan

Basis

Data

Gambar 2.1 Siklus Informasi

Konsep dasar sistem ada dua pendekatan yaitu penekanan pada

prosedurnya dan penekanan pada komponennya.

Definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur adalah suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

sasaran tertentu. Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 5

menulis), biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih

departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari

transaksi-transaksi bisnis yang terjadi. Definisi lain dari prosedur adalah urut-

urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang

harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan dikerjakan dan bagaimana

mengerjakannya.

Definisi sistem yg lebih menekankan pada konponen/elemen adalah

kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

Karakteristik system adalah mempunyai komponen, batas sistem,

lingkungan luar sistem, penghubung, masukan,keluaran, pengolah/proses, dan

sasaran atau tujuan.

Klasifikasi sistem dari beberapa sudut pandang adalah sebagai

berikut :

a. Sistem sebagai sitem alamiah dan sistem buatan manusia.

1. Sistem sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.

2. Sistem sebagai sistem tertentu (deterministic) dan sistem tak tentu

(probabilistic).

3. Sistem sebagai sitem tertutup dan sistem terbuka.

(http://i_pengantarsisteminformasi.com/)

2.3 Definisi Informasi

Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola sumberdaya-sumberdaya

utama seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga merupakan

sumberdaya yang tidak kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat keputusan

memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang

sedang berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis

dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha.

Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi.

Sehingga informasi merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu

organisasi yang digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 6

mencapai tujuan. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan yang nyata. Atau data adalah

representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai,

mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll, yang direkam dalam

bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

2.4 Sistem Informasi

suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan

pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-

laporan yang diperlukan.

2.5 Pelaku dalam Sistem Informasi

Berikut adalah pelaku – pelaku dalam sistem informasi :

1. System Owners

Membiayai pembangunan dan perawatan sistem. Mereka memiliki sistem,

menetukan prioritas sistem, dan menentukan kebijakan penggunaannya.

Dalam beberapa kasus, system owners juga merupakan system users.

2. System Users

Pengguna sebenarnya dari sistem untuk mendukung atau menyeleseaikan

dari suatu pekerjaan. System users mendefinisikan kebutuhan bisnis dan

ekspektasi performansi sistem yang akan dibangun.

3. System Designers

Spesialis teknis yang merancang sistem sesuai dengan kebutuhan user.

Dalam bebrapa kasus, system designers adalah juga system builders.

4. System Builders

Spesialis teknis yang mengkonstruksi, menguji dan membuat sistem dapat

beroperasi.

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 7

5. System Analyst

Memfasilitasi pembangunan sistem informasi dan aplikasi komputer dengan

menjembatani celah komunikasi antara pelaku nonteknis (owners dan users)

dan teknis (designers dan builders).

6. IT Vendors dan Consultant

Menyediakan perangkat keras, perangkat lunak, dan pelayanan berkaitan

dengan sistem informasi yang dibangun.

(Sriyanto, ST.MT., Buku Ajar Sistem Informasi,hal 4)

2.6 Alat / Teknik Desain Sistem

Dalam melakukan desain sistem informasi terdapat berbagai alat atau

perangkat yang dapat digunakan, yaitu :

a. Rich Picture Diagram (RPD)

RPD adalah suatu diagram gambar menyerupai kartun yang efektif untuk

menggambarkan sebuah sistem yang kompleks, sehingga diharapkan

analis / peneliti dapat mengetahui situasi yang sedang dipelajari. RPD

merupakan sebuah gambar yang sederhana; menggunakan simbol garis,

awan, lingkaran, kotak, beberapa tulisan tangan, slogan dan panah yang

menggambarkan hubungan atau urutan waktu. RPD tidak memerlukan

keahlian menggambar tetapi hanya keahlian untuk mengimajinasikan

suatu permasalahan.

Kegunaan RPD :

RPD merupakan alat yang ideal dalam berkomunikasi dengan orang

lain mengenai situasi yang kompleks dan problematik.

RPD menunjukkan dengan lebih jelas hubungan interkoneksi, dan

akibat langsung maupun tidak langsung.

RPD membantu mengidentifikasi isu – isu potensial, konflik, dan

permasalahan dan menganalisa fakta – fakta dari permasalahan,

RPD membantu memilih batasan dalam suatu masalah dan ruang

lingkup masalah.

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 8

b. ICAM Definition (IDEF0 Method)

IDEF0 merupakan suatu teknik pemodelan fungsional yang telah

dipakai secara luas dalam organisasi manufaktur. Tujuan pengembangan

IDEF0 adalah untuk menyediakan suatu perangkat yang dapat

mendeskripsikan sebuah sistem manufaktur sedemikian rupa, sehingga

dapat meningkatkan pemahaman, komunikasi dan analisis terhadap sistem

tersebut.

Metode IDEF0 merupakan suatu metode pemodelan fungsional

yang dirancang untuk memodelkan keputusan, tindakan dan aktivitas dari

suatu organisasi atau sistem. Sebagai alat analis, IDEF0 membantu

perancang membuat identifikasi fungsi – fungsi tersebut, apa kebaikan dari

sistem yang ada, dan apa kekurangan dari sistem yang ada. Maka model

IDEF0 sering dibuat sebagai pekerjaan awaldari upaya pengembangan

atau perbaikan suatu sistem.

Dalam perspektif pemodelan IDEF, suatu sistem manufaktur

dapat dimodelkan dari tiga sudut pandang yang berbeda. Ketiga metode

pemodelan yang masuk dalam suatu kelompok atau keluarga pemodelan

tersebut adalah pemodelan fungsional (IDEF0), pemodelan informasi

(IDEF1), dan pemodelan dinamis (IDEF2). Metode pemodelan lain yang

juga termasuk dalam kelompok metode ini antara lain adalah IDEF3,

IDEF4, dan IDEF5.

Kelebihan IDEF 0 adalah sebagai berikut :

Penggunaan metode IDEF0 akan memudahkan untuk melakukan

evaluasi kinerja dari sistem. Hasil evaluasi tersebut akan menjadi pemicu

timbulnya ide ataupun upaya yang berorientasi pada peningkatan kinerja

dan perwujudan integrasi sistem.

IDEF0 merupakan suatu teknik pemodelan fungsional yang telah dipakai

secara luas dalam organisasi manufaktur dimana tujuan pengembangan

metode IDEFo adalah untuk menyediakan suatu perangkat yang dapat

mendeskripsikan sebuah sistem manufaktur sedemikian rupa, sehingga

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 9

dapat meningkatkan pemahaman, komunikasi, dan analisis terhadap

sistem tersebut.

Metode IDEF0 merupakan suatu metode pemodelan fungsional yang

dirancang untuk memodelkan keputusan, tindakan, dan aktivitas dari

suatu organisasi atau sistem.

Sebagai alat komunikasi, IDEF0 meningkatkan keterlibatan dan konsensus

pengambilan keputusan dari domain pakar melalui perangkat berupa

grafik yang sederhana.

Sebagai alat analisis, IDEF0 membantu perancang membuat identifikasi

fungsi-fungsi apa yang harus dilaksanakan, apa yang diperlukan untuk

melaksanakan fungsi-fungsi tersebut, apa kebaikan dari sistem yang ada,

dan apa kekurangan dari sistem yang ada. Karenanya seringkali model

IDEF0 dibuat sebagai pekerjaan awal dari upaya pengembangan atau

perbaikan suatu sistem.

Kelemahan IDEF 0 adalah sebagai berikut :

Salah satu permasalahan dalam IDEF0 adalah anggapan bahwa IDEF0

dipresentasikan sebagai sequence dari kumpulan aktivitas. Padahal

IDEF0 tidak dimaksudkan sebagai model activity sequence. Aktivitas

dapat ditempatkan kiri ke kanan dekomposisi dan dihubungkan dalam

aliran. Hal ini mungkin saja, karena satu aktivitas dapat menjadi output

suatu proses, dan kemudian menjadi input proses selanjutnya. Jadi

penggambarannya harus benar-benar jelas. Kasus sequence ini sering

sekali dimasukkan oleh pembuat ke dalam model IDEF0, padahal hal ini

tidak benar karena bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar IDEF0, dan

dapat melenceng dari tujuan utama dibuatnya IDEF0. Kelemahan ini

yang kemuadian disempurnakan oleh IDEF3.

Mekanisme IDEF 0 :

Konstruksi pemodelan IDEF0 terdiri dari sebuah hierarki dari diagram –

diagram yang saling berhubungan. Komponen dasar dari setiap diagram

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 10

adalah beberapa kotak dan anak panah yang digunakan untuk

menghubungkan kotak – kotak tersebut, yang diatur dari pojok kiri atas

turun sampai pojok kanan bawah dari diagram tersebut.

Kotak-kotak tersebut disebut juga kotak fungsi atau aktivitas yang

merepresentasikan fungsi-fungsi yang dideskripsikan dengan kata kerja

aktif dan dituliskan di dalam kotak. Anak panah merepresentasikan

berbagai macam hubungan antara fungsi-fungsi tersebut dalam bentuk

informasi atau obyek yang diperlukan, digunakan ataupun dihasilkan

oleh fungsi-fungsi tersebut. Struktur dari sebuah kotak tersebut adalah :

Gambar 2.2 Struktur Kotak Fungsi IDEF0

Secara detail, kotak aktivitas tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut :

a. Input merupakan obyek yang akan diproses ataupun akan

mengalami transformasi, dimana input ini dapat berupa obyek

fisik atau informasi.

b. Kontrol merupakan bentuk obyek – obyek informasi yang

digunakan untuk mengatur atau mensinkronisasikan pelaksanaan

fungs/proses tertentu.

c. Mekanisme merupakan sumber daya yang bertugas melaksanakan

fungsi / proses tertentu. Mekanisme dapat berupa sumber daya

fisik maupun informasi.

AKTIVITAS Input (I) Output (O)

Kontrol ( C)

Mekanisme ( M )

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 11

d. Output merupakan obyek yang dihasilkan oleh fungsi atupun

proses transformasi tertentu. Output dari suatu fungsi dapat

menjadi input untuk fungsi yang lain.

Anak panah merepresentasikan tipe dan aliran obyek di antara fungsi

/ aktivitas, namun tidak dapat menunjukkan waktu terjadinya aliran

tersebut.

Sebuah model IDEF0 dapat diperluas menjadi beberapa level yang

lebih detail. Sebuah balok fungsi dalam suatu sistem dapat diuraikan

ke dalam blok – blok fungsi yang lebih detail sesuai dengan

tingkatan hirarki yang terdapat didalam sistem tersebut. Blok fungsi

pada level yang paling atas menggambarkan tujuan utama dari

sistem, sedangkan blok fungsi yang lebih rendah menggambarkan

sub – sub sistem yang ada dan digunakan untuk mendukung atau

memenuhi kebutuhan blok fungsi yang berada diatasnya.

Pada level paling atas, sebuah blok fungsi akan menggunakan label

A0. Jika A0 terdiri atas 3 subfungsi maka masing-masing sub-fungsi

akan diberi label A1, A2, dan A3. Apabila sub fungsi ini akan

diuraikan lagi ke dalam bentuk yang lebih detail maka label yang

digunakan adalah A11, A12,...,

A21, A22,...., A31, A32,....dst.

( Fatima Brazao, Functional Modelling, Hal. 12 )

c. Diagram Konteks (Context Diagram / CD)

Model berikutnya menjawab sejumlah pertanyaan yang muncul dalam

pembuatan statement of purpose. Context Diagram merupakan kejadian

tersendiri dari suatu diagram alir data. Dimana satu lingkaran

merepresentasikan seluruh sistem. Context Diagram ini harus berupa suatu

pandangan, yang mencakup masukan-masukan dasar, sistem-sistem dan

keluaran. Context Diagram merupakan tingkatan tertinggi dalam diagram

aliran data dan hanya memuat satu proses, menunjukkan sistem secara

keseluruhan. Proses tersebut diberi nomor nol. Semua entitas eksternal

yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran data-aliran data

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 12

utama menuju dan dari sistem. Diagram tersebut tidak memuat

penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan, begitu entitas-

entitas eksternal serta aliran data-aliran daa menuju dan dari sistem

diketahui penganalisis dari wawancara dengan user dan sebagai hasil

analisis dokumen. Context diagram menggaris bawahi sejumlah

karakteristik penting dari suatu sistem:

• Kelompok pemakai, organisasi, atau sistem lain dimana sistem kita

melakukan komunikasi yang disebut juga sebagai terminator.

• Data dimana sistem kita menerima dari lingkungan dan harus diproses

dengan cara tertentu.

• Data yang dihasilkan sistem kita dan diberikan ke dunia luar.

• Penyimpanan data yang digunakan secara bersama antara sistem kita

dengan terminator. Data ini dibuat oleh sistem dan digunakan oleh

lingkungan atau sebaliknya,, dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh

sistem kita.

• Batasan antara sistem kita dan lingkungan.

(http://images.wiwidbali.multiply.multiplycontent.com/)

d. Data Flow Diagram (DFD)

Adalah dokumen yang berfungsi untuk memperlihatkan bagaimana aliran

informasi dan transformasi data dalam system informasi. Model ini

menggambarkan system sebagai jaringan kerja antara fungsi yang

berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan. Ada 4

komponen dalam model ini yaitu :

Proses

Disebut juga sebagai gelembung (buble), fungsi dan transformasi. Proses

menunjukkan pengubahan masukan menjadi keluaran, dalam hal ini

sejumlah masukan dapat menjadi hanya satu keluaran atau sebaliknya.

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 13

Aliran

Komponen ini dipresentasikan oleh anak panah yang menuju atau keluar

dari proses. Digunakan untuk menggambarkan paket data atau informasi

dari satu bagian ke bagian lain.

Penyimpanan

Komponen ini digunakan untuk memodelkan tempat menyimpan

kumpulan data atau paket data.

Terminator

Adalah komponen yang melambangkan orang atau kelompok orang yang

berkepentingan dalam system tersebut.

(Modul I Praktikum Perancangan Teknik Industri 2010)

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Prosedur

Prosedur yang digunakan dalam praktikum ini, dapat terlihat pada

flowchart dibawah ini :

Mulai

Skenario PTI

Identifikasi entitas

aliran informasi &

data

Pembuatan

context & diagram

dan IDEF0

Analisa proses

bisnis

Sesuai

skenario PTI?

Selesai

Tidak

Ya

Gambar 3.1 Flowchart

Flowchart diatas menjelaskan langkah-langkah dari praktikum modul 1 ini.

Dimulai dari scenario yang telah ada diatas, dimana dari scenario tersebut, berasumsi

bahwa praktikan merupakan pemegang saham yang memiliki kekuasaan dalam

mengendalikan PT Tami jaya. Proses ini diawali dengan identifikasi entitas, aliran

informasi dan data kemudian membuat conteks diagram dan IDEF0 guna mengetahui

aktivas yang dilakukan yaitu mengimplementasikan konsep keteknikindustrian dalam

perusahaan tersebut sehingga menghasilkan output yang diingikan. Kemudian input,

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 15

proses dan output tersebut dianalisa, sehingga diketahui apakah dari input, proses dan

output telah sesuai dengan scenario yang diinginkan atau tidak, jika tidak maka akan

diidentifikasi lagi dan jika semua telah benar maka perusahaan telah berhasil mencapai

tujuan yang diinginkan.

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 16

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

Skenario PTI

PT. Tami Jaya adalah perusahaan terkenal yang memproduksi mainan

anak-anak berupa mini 4 WD. PT. Tami jaya ini memiliki brand yang lebih

unggul dibandingkan dengan pesaingnya, namun dari sisi manajemen, PT. Tami

Jaya belum modern (belum ada penerapan konsep Teknik Industri)

PT. TI Holding membeli PT Tami Jaya karena dirasa ada peluang yaitu

brand yang unggul tapi belum modern. Harapannya dengan modernisasi PT.

Tami Jaya menjadi lebih unggul dan mendapatkan banyak laba. Salah satunya

dengan perancangan kembali komponen perusahaan (tujuan, visi,misi).

4.2 Pengolahan Data

Dengan metode IDEF0, pemetaan proses produksi ditampilkan sebagai

berikut :

1. IDEF0 Level 0 proses perakitan mini 4wd

Gambar 4.1 IDEF0 Level 0 proses perakitan mini 4wd

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 17

2. IDEF0 Level 1 Implementasi konsep keteknikindustrian

Gambar 4.2 IDEF0 Level 1 Implementasi konsep keteknikindustrian

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 18

3. IDEF0 Level 2 mengelola SD

Gambar 4.3 IDEF0 Level 2 mengelola SD

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 19

4. IDEF0 Level 2 melakukan proses produksi

Gambar 4.4 IDEF0 Level 2 melakukan proses produksi

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 20

5. IDEF0 Level 3 melakukan proses perencanaan, pengendalian, inventori produksi

Gambar 4.5 IDEF0 Level 3 melakukan proses perencanaan, pengendalian, inventori produksi

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 21

6. IDEF0 Level 4 merencanakan kebutuhan material (MRP)

Gambar 4.6 IDEF0 level 4 merencanakan kebutuhan material (MRP)

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 22

7. IDEF0 Level 2 melakukan proses logistik

Gambar 4.7 IDEF0 Level 2 melakukan proses logistik

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 23

8. IDEF0 Level 2 mengendalikan kualitas produk

Gambar 4.8 IDEF0 level 2 mengendalikan kualitas produk

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 24

9. IDEF0 Level 2 memasarkan produk

Gambar 4.9 IDEF0 Level 2 memasarkan produk

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 25

10. IDEF0 Level 2 mengelola finansial

Gambar 4.10 IDEF0 Level 2 mengelola finansial

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 26

BAB 5

PEMBAHASAN

5.1 Pembahasan gambar 4.1 IDEF0 A0

Menunjukan proses bisnis secara umum pada perusahaan perakitan Mini

4 WD. Input pada awal proses adalah rekruitmen, manajemen lama, modal,

demand, material dan riset produk. Selanjutnya akan dikontrol oleh kebijakan

PT. TI Holding. Kebijakan perusahaan bisa berawal karena pengalaman yang

telah dilakukan maupun penelitian akademisi yang dilakukan guna mencari

standar yang sesuai dengan kapasitas yang dimiliki perusahaan.

Mekanismenya adalah sumber daya manusia dan sumber daya non

manusia kerja, dalam perusahaan ini diperlukan SDM yang terlatih dan yang

berkualitas. Sedangkan fasilitas produksi merupakan faktor yang mendukung

kelancaran proses, diperlukannya fasilitas yang memadai baik itu peralatan,

kelengkapan operator dan yang lainnya.

Output yang dihasilkan adalah karyawan ahli, manajemen baru,

optimalisasi biaya dan profit, produk jadi mini 4 WD siap kirim dan produk

yang diinginkan konsumen serta sistem informasi perusahaan.

5.2 Pembahasan gambar 4.2 IDEF0 level 1

Menunjukan kegiatan keseluruhan perusahaan perakitan mini 4 WD

yang di breakdown menjadi beberapa kegiatan. Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu

mengelola sumber daya, merencanakan dan mengelola produksi, mengendalikan

aliran material dan produk jadi, mengendalikan kualitas produk, memasarkan

produk dan mengelola finansial.

Kegiatan pertama yaitu mengelola sumber daya. Input untuk proses ini

adalah riset produk, manajemen lama, dan rekruitmen. Riset produk dilakukan

untuk mengetahui keinginan konsumen dan menghasilkan produk yang

standard, sedangkan manajemen lama diimplementasikan menggunakan konsep

keteknikindustrian sehingga terbentuk manajemen baru yang modern dan

rekruitmen dilakukan untuk mendapatkan karyawan yang ahli dalam bidang

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 27

yang ditentukan, serta informasi laporan keuangan yang diperoleh dari output

mengelola financial. Output lain dari semua input pada proses pertama yaitu

menghasilkan sistem informasi perusahaan. Kegiatan ini dikontrol oleh

kebijakan PT. TI Holding.

Kegiatan kedua merencanakan dan mengelola produksi. Inputnya

berupa spesifikasi produk, finish produk cacat yang diperoleh dari output

pengendaalian kualitas, dan material siap kirim ke lantai produksi yang

merupakan output dari pengendalian aliran material dan produksi. Sehingga

proses ini akan menghasilkan output permintaan raw material dan produk jadi

mini 4 WD. Kontrol dari kegiatan ini yaitu kebijakan PT. TI Holding dan

standard proses produk yang diperoleh dari output kegiatan mengendalikan

kualitas produk.

Kegiatan ketiga mengendalikan aliran material dan produk jadi. Input

dari proses ini yaitu permintaan raw material, raw material, dan produk jadi mini

4WD, serta raw material yang cacat yang merupakan output dari kegiatan

pengendalian kualitas. Output dari kegiatan ketiga yaitu raw material siap untuk

diuji, WIP yang siap diuji, good finish produk siap diuji dimana ketiga output

tersebut merupakan input dari pengendalian kualitas produk, selain itu ada pula

output material yang sipa dikirim ke lantai produksi. Kontrol dari proses ini

yaitu kebijakan PT. TI Holding. Output dari kegiatan keempat ini yaitu

informasi produk yang telah jadi, raw material yang cacat yang akan dikirim ke

pengendalian aliran material dan produk jadi, finish produk yang cacat yang

akan dikirim ke perencanaan dan pengelolaan produksi, standard proses yang

akan menjadi kontrol dari perencanaan dan pengelolaan produksi, standard raw

material yang akan menjadi kontrol dari pengendalian aliran material dan

produk jadi. Informasi produk yang telah jadi akan menjadi input pada kegiatan

kelima yaitu pemasaran produk, selain itu juga ada input lain yaitu demand dari

konsumen. Outputnya adalah tagihan dan biaya. Kontrol dari kegiatan ini

adalah kebijakan PT. TI Holding. Mekanisme dari semua kegiatan pada level ini

adalah SDM dan sumber daya non manusia.

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 28

5.3 Pembahasan gambar 4.3 IDEF0 level 2

Menunjukan breakdown dari kegiatan mengelola sumber daya. Kegiatan

yang terlibat pada pengeluaran sumber daya yaitu melakukan open rekruitmen,

melakukan seleksi, menentukan penempatan karyawan, melakukan pelatihan

dan pengembangan sistem informasi, merencanakan dan mengelola produksi.

Kegiatan pertama dalam mengelola sumber daya adalah melakukan open

rekruitmen, input untuk kegiatan ini adalah rekruitmen dan manajemen lama.

Sebagai kontrolnya adalah kebijakan PT. TI Holding. Outputnya berupa

manajemen baru dan karyawan yang mendaftar. Kegiatan kedua adalah

melakukan seleksi dimana inputnya adalah karyawan yang mendaftar dan

outputnya adalah karyawan yang lulus seleksi. Kegiatan ketiga dalam mengelola

sumber daya adalah menentukan penempatan karyawan dimana inputnya adalah

karyawan yang ahli dalam bidang tertentu. Kegiatan keempat adalah melakukan

pelatihan terhadap karyawan ahli yang sesuai dengan bidangnya serta

pengembangan sistem informasi dan outputnya merupakan karyawan ahli dan

informasi sistem perusahaan. Selain itu juga menghasilkan metode hasil

pelatihan yang akan menjadi input kegiatan kelima yaitu merencanakan dan

mengelola produksi, selain itu terdapat input yang lain yaitu riset produk dan

informasi laporan keuangan yang akan menghasilkan output produk jadi yang

diinginkan konsumen dan spesifikasi produk. Mekanisme dari semua kegiatan

itu adalah kebijakan PT. TI Holding.

5.4 Pembahasan gambar 4.4 IDEF0 level 2

Menunjukan breakdown dari kegiatan produksi yaitu melakukan proses

perencanaan, pengendalian inventori produksi, persiapan perakitan dan

perakitan komponen. Kegiatan pertama dalam proses produksi adalah

melakukan proses perencanaan, pengendalian inventori produksi. Input dari

kegiatan ini adalah spesifikasi produk dan outputnya adalah peramalan dan

penjadwalan produksi serta permintaan raw material yang nantinya akan masuk

ke logistik. Kegiatan kedua adalah persiapan perakitan. Input dari kegiatan ini

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 29

adalah peramalan dan penjadwalan produksi, serta material yang siap diproses.

Outputnya adalah komponen tamiya 4 WD. Kegiatan ketiga adalah perakitan

komponen, inputnya yaitu komponen tamiya 4 WD yang akan menghasilkan

produk jadi tamiya mini 4 WD. Sebagai kontrolnya adalah PT. TI Holding dan

mekanismenya adalah SDM dan sumber daya non manusia..

5.5 Pembahasan gambar 4.5 IDEF0 level 3

Menunjukan breakdown dari melakukan perencanaan dan pengendalian

inventori produksi yaitu meramalkan demand, melakukan agregat planning,

menjadwalkan produksi, merencanakan RCCP, merencanakan MRP dan

merencanakan CRP. Input dari proses pertama yaitu meramalkan demand yang

menggunakan data demand tahun lalu dan spesifikasi produk kemudian

outputnya adalah perkiraan demand. Selanjutnya output tersebut merupakan

input dari kegiatan kedua yaitu melakukan agregat planning yang nantinya

menghasilkan agregat planning. Selanjutnya agregat planning akan menjadi

input untuk kegiatan ketiga dalam menjadwalkan produksi yang akan

menghasilkan jadwal induk produksi. Kemudian masuk kegiatan keempat yaitu

merencanakan RCCP yang inputnya adalah jadwal induk produksi tadi, sehingga

akan menghasilkan output rencana kebutuhan material. Selanjutnya kegiatan

kelima yaitu merencanakan MRP yang inputnya dari rencana kebutuhan

material tadi sehingga akan menghasilkan output planned order release dimana

output ini akan menjadi input dari kegiatan keenam yaitu merencakan CRP yang

akan menghasilkan output peramalan dan penjadwalan produksi, serta

permintaan raw material. Semua kegiatan ini dikontrol oleh kebijakan PT. TI

Holding. Mekanisme dari semua kegiatan ini adalah sumber daya manusia.

5.6 Pembahasan gambar 4.6 IDEF 0 level 2

Menunjukkan breakdown dari MRP yang terdiri dari empat kegiatan

yaitu menghitung kebutuhan bersih, menentukan ukuran lot, menentukan waktu

pemesanan dan melakukan ekplosion. Kegiatan pertama yaitu menghitung

kebutuhan bersih yang inputnya berupa rencana kebutuhan material dan

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 30

outputnya adalah kebutuhan material bersih . mekanismenya berupa sumber

daya manusia dan sumber daya non manusia yaitu department PPIC dan fasilitas

perusahaan. Kegiatan kedua yaitu menentukan ukuran lot. Langkah ini bertujuan

untuk menentukan besarnya pesanan individu yang optimal berdasarkan hasil

dari perhitungan bersih. Input disini adalah kebutuhan material bersih dan hasil

outputnya adalah banyaknya material yang akan dipesan. Mekanismenya adalah

sumber daya manusia dan sumber daya non manusia. Kegiatan ketiga yaitu

menentukan waktu pemesanan yang memerlukan input data berupa banyaknya

material yang dipesan. outputnya adalah waktu pemesanan material. Langkah ini

bertujuan agar kebutuhan komponen dapat tersedia tepat pada saat dibutuhkan

Kegiatan terakhir adalah melakukan eksplosion yang inputannya didapat dari

kegiatan sebelumnya yaitu waktu pemesanan material dan outputnya planned

order release. Planned order release akan menentukan waktu dan jumlah produk

yang akan diproduksi sehingga akan tepat waktu dalam memenuhi permintaan

konsumen. Semua kegiatan ini dikontrol oleh kebijakan PT. TI Holding.

Mekanisme dari seluruh kegiatan MRP ini adalah SDM.

5.7 Pembahasan gambar 4.7 IDEF0 level 2

Menunjukan breakdown dari kegiatan melakukan proses logistik yaitu

melakukan pembelian material, menyimpan dalam storage, mengirim raw

material ke lantai produksi, menyimpan dalam warehouse serta melakukan

pendistribusian produk jadi. Input dari proses pertama adalah permintaan raw

material yang akan menghasilkan output raw material sesuai pesanan, pada

proses ini dikontrol oleh penjadwalan yang telah ada. Selanjutnya raw material

tersebut akan menjadi input pada kegiatan kedua yaitu menyimpan raw material

dalam storage, selain itu juga ada input material dan raw material yang cacat

yang selanjutnya akan menghasilkan output raw material untuk diuji, selain itu

juga melakukan pengiriman raw material ke lantai produksi dan nantinya output

tersebut akan menjadi input dari kegiatan ketiga yaitu mengirim raw material ke

lantai produksi yang akan menghasilkan work in process untuk diuji dan

material siap kirim ke lantai produksi. Selanjutnya masuk ke kegiatan keempat

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 31

yaitu menyimpan work in process dan produk jadi mini 4 WD dalam warehouse

sehingga menghasilkan good finish produk untuk diuji serta good finish produk

siap kirim yang akan menjadi input untuk melakukan pendistribusian produk

jadi, sehingga dihasilkan produk jadi mini 4 WD siap kirim. Semua kegiatan ini

dikontrol oleh kebijakan PT. TI Holding. Mekanisme dari semua kegiatan ini

adalah SDM dan sumber daya non manusia.

5.8 Pembahasan gambar 4.8 IDEF 0 level 2

Menunjukkan kegiatan pengendalian produk yaitu melakukan pengujian

terhadap material, work in process dan good finish product, melakukan analisa

data yang cacat dengan menggunakan metode seven tools dan melakukan

pengambilan keputusan terhadap hasil analisa kecacatan dan melakukan

standarisasi. Kegiatan pertama yaitu melakukan pengujian terhadap material,

work in process dan good finish product. Input dari proses ini adalah raw

material siap untuk diuji, work in process siap untuk diuji dan finish product

siap untuk diuji. Output dari kegiatan ini adalah data kecacatan, raw material

yang cacat dan finish product yang cacat. Kegiatan kedua yaitu melakukan

analisa data cacat dengan menggunakan metode seven tools. Output yang

dihasilkan adalah informasi dan analisa kecacatan yang akan menjadi input pada

proses ketiga yaitu melakukan pengambilan keputusan terhadap hasil analisa

kecacatan dan melakukan standarisasi. Output dari kegiatan ketiga adalah

standar raw material yang akan dikembalikan ke bagian logistik, standar proses

yang akan menjadi feedback bagi proses produksi dan informasi produk yang

telah jadi. Semua kegiatan ini dikontrol oleh kebijakan PT. TI Holding.

Mekanisme dari kegiatan kegiatan pada level dua kegiatan mengendalikan

kualitas produk ini adalah SDM dan sumber daya non manusia.

5.9 Pembahasan gambar 4.9 IDEF0 level 2

Menunjukan breakdown dari kegiatan memasarkan produk yang terdiri

dari kegiatan menyusun strategi pemasaran, melakukan pemasaran dan mebuat

laporan penjualan. Input dari kegiatan pertama adalah demand dan informasi

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 32

produksi yang telah jadi. Kontrol dari kegiatan tersebut adalah PT. TI Holding.

Kemudian masuk pada kegiatan kedua yaitu melakukan pemasaran yang

inputnya adalah strategi pemasaran, output dari kegiatan ini adalah data hasil

penjualan. Kemudian data hasil penjualan akan menjadi input pada kegiatan

ketiga yaitu membuat laporan penjualan dimana output dari kegiatan yaitu

memperoleh tagihan dan biaya. Kontrol dari kegiatan kedua dan ketiga yaitu

SOP pemasaran. Mekanisme dari semua kegiatan yaitu sumber daya manusia

dan khusu untuk kegiatan kedua dan ketiga, mekanismenya ditambah sumber

daya non manusia.

4.10 Pembahasan gambar 4.10 IDEF0 level 2

Menunjukan breakdown dari pengeluaran finacial yang terdiri dari

merekap transaksi, melakukan pembiayaan, menganalisa biaya, dan menyusun

laporan keuangan. Input dari kegiatan pertama dalam merekap transaksi yaitu

modal serta tagihan dan biaya. Outpunya adalah hasil rekap data transaksi dan

optimalisasi biaya dan profit. Kegiatan kedua yaitu melakukan pembiayaan yang

inputnya adalah hasil rekap data transaksi dan rincian data pembelian raw

material. Kemudian outputnya dalah data pengeluaran yang akan menjadi input

pada kegiatan ketiga yaitu menganalisa biaya. Output dari kegiatan ketiga ini

adalah pendapatan dan pengeluaran. Kegiatan keempat yaitu menyusun laporan

keuangan dengan input pendapatan dan pengeluaran. Output dari kegiatan ini

adalah informasi laporan keuangan. Kontrol dari semua kegiatan ini yaitu

kebijakan PT. TI Holding. Mekanisme dari semua kegiatan dalam level ini

adalah sumber daya manusia.

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 33

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Dalam praktikum PTI modul 1 tentang Pemetaan Proses Bisnis dapat

disimpulkan bahwa:

1. Pemetaan proses bisnis dalam perusahaan dimulai dari pengidentifikasian

aktivitas-aktivitas utama yang ada di tiap departemen dan pengumpulan

informasi dari masing-masing personal yang ada dalam perusahaan, kemudian

aktivitas utama tersebut dijabarkan kembali secara detail, sehingga kita dapat

mengetahui keseluruhan proses bisnis yang dijalankan pada suatu perusahaan.

Pada PT Tami Jaya pemetaan proses bisnis dimulai dari pembuatan SOP,

pengembangan produk, pengelolaan logistik, proses produksi Tamiya Mini

4WD, pengendalian kualitas produk, dan pemasaran produk.

2. Pendekatan dalam memodelkan informasi yang digunakan dalam PT Tami

Jaya adalah pendekatan dengan diagram IDEF0, karena diagram tersebut dapat

membantu dalam perancangan fungsi-fungsi apa saja yang harus dilakukan,

apa saja yang dibutuhkan untuk melakukan fungsi tersebut, serta dapat

mengidentifikasi apa kebaikan dari sistem yang ada dan apa kekurangan dari

sistem tersebut.

3. Model informasi PT Tami Jaya yang di desain dengan pendekatan IDEF0

menggunakan SOP lama, keinginan konsumen, material, dan demand sebagai

input yang kemudian ditransformasi menjadi Tamiya Mini 4WD sebagai

outputnya. Dalam melakukan proses operasional PT Tami Jaya, yang

digunakan sebagai kontrol adalah kebijakan perusahaan, satandarisasi dan QC.

Sedangkan sebagai mekanisme yaitu staff dan manajemen perusahaan serta

fasilitas yang diperlukan. Kegiatan operasional tersebut di breakdown menjadi

beberapa level.

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 34

6.2 Saran

Dari praktikum modul 1 yng telah dilakukan praktikan dapat

menyarankan untuk praktikum selanjutnya, antara lain :

1. Memahami konsep IDEF0 dengan baik sebelum melakukan pemetaan proses

bisnis.

2. Menentukan dengan benar input, output, mekanisme, dan kontrol dalam

IDEF0.

3. Dalam pembuatan IDEF0, sebaiknya menentukan aktivitas yang paling umum

terlebih dahulu, agar tidak terjadi kesulitan pada saat melakukan breakdown

level IDEF0.

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 1 : Pemetaan Proses Bisnis

Kelompok 6

Program Studi Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 35

DAFTAR PUSTAKA

http://i_pengantarsisteminformasi.com/

Sriyanto, ST.MT., Buku Ajar Sistem Informasi. 2000. Jakarta.

Brazao, Fatima. “Functional Modelling”.1999. jakarta

http://images.wiwidbali.multiply.multiplycontent.com/

Modul I Praktikum Perancangan Teknik Industri 2010