laporan pendahuluan asma bronkhial

7/21/2019 Laporan Pendahuluan Asma Bronkhial

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-asma-bronkhial-56dabcc39ddce 1/39

Laporan Pendahuluan Asma Bronkhial

TINJAUAN TEORITIS ASMA BRONKHIAL

! Pen"er#ian

Asma bronchial adalah penyakit jalan nafas obstruktif

intermiten, reversibel dimana trakea dan bronkhi berespon

secara hiperaktif terhadap stimulasi tertentu. (Smelzer

Suzanne : 200!

Asma bronchial adalah suatu penyakit den"an ciri

menin"katnya respon bronkus terhadap berba"ai ran"san"an

den"an manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yan" luas

dan derajatnya dapat berubah#ubah baik secara spontan maupun

hasil dari pen"obatan ($he American $horacic Society!.

Asma bronchial adalah suatu penyakit pernapasan dimana

terjadi peni"katan respon saluran pernapasan yan"

menimbulkan reaksi obstruksi pernapasan akibat spasme otot

polos bronkus. (Sjaifoellah, 200: 2!

Asma bronchial adalah penyakit pernafasan objektif yan"

ditandai oleh spasme akut otot polos bronkus. %al ini

menyebabkan obstruksi aliran udara dan penurunan ventilasi

alveolus. (&lizabeth, 2000: '0!

http://elysa24nursing.blog.com/2011/02/05/laporan-pendahuluan-asma-bronkhial/

http://elysa24nursing.blog.com/2011/02/05/laporan-pendahuluan-asma-bronkhial/



Asma bronchial adalah suatu "an""uan yan" komplek dari

bronkial yan" dikarakteristikan oleh periode bronkospasme

(kontraksi spasme yan" lama pada jalan nafas!. ()olaski :

**+!.

Asma adalah "an""uan pada jalan nafas bronkial yan"

dikateristikan den"an bronkospasme yan" reversibel. (oyce

-. lack: **+!.

/ari berba"ai deinisi diatas dapat disimpulkan baha asma

bronchial adalah suatu penyakit "an""uan jalan nafas

obstruktif yan" bersifat reversible, ditandai den"an

terjadinya penyempitan bronkus, reaksi obstruksi akibat

spasme otot polos bronkus, obstruksi aliran udara, dan

penurunan ventilasi alveoulus den"an suatu keadaan

hiperaktivitas bronkus yan" khas.

$! E#iolo"i

Sampai saat ini etiolo"i dari asma bronchial belum

diketahui. erba"ai teori sudah diajukan, akan tetapi yan"

palin" disepakati adalah adanya "an""uan parasimpatis

(hiperaktivitas saraf koliner"ik!, "an""uan Simpatis (blok

pada reseptor beta adrener"ic dan hiperaktifitas reseptor

alfa adrener"ik!.



erdasarkan penyebabnya, asma bronkhial dapat

diklasifikasikan menjadi tipe, yaitu :

. &kstrinsik (aler"ik!

/itandai den"an reaksi aler"ik yan" disebabkan oleh faktor#

faktor pencetus yan" spesifik, seperti debu, serbuk bun"a,

bulu binatan", obat#obatan (antibiotic dan aspirin! dan

spora jamur. Asma ekstrinsik serin" dihubun"kan den"an

adanya suatu predisposisi "enetik terhadap aler"i. 1leh

karena itu jika ada faktor#faktor pencetus spesifik seperti

yan" disebutkan di atas, maka akan terjadi seran"an asma

ekstrinsik.

2. ntrinsik (non aler"ik!

/itandai den"an adanya reaksi non aler"i yan" bereaksi

terhadap pencetus yan" tidak spesifik atau tidak diketahui,

seperti udara din"in atau bisa ju"a disebabkan oleh adanya

infeksi saluran pernafasan dan emosi. Seran"an asma ini

menjadi lebih berat dan serin" sejalan den"an berlalunya

aktu dan dapat berkemban" menjadi bronkhitis kronik dan

emfisema.

. Asma "abun"an

entuk asma yan" palin" umum. Asma ini mempunyai

karakteristik dari bentuk aler"ik dan non#aler"ik.



Ada beberapa hal yan" merupakan faktor predisposisi dan

presipitasi timbulnya seran"an asma bronkhial.

. 3aktor predisposisi

4enetik. /imana yan" diturunkan adalah bakat aler"inya,

meskipun belum diketahui ba"aimana cara penurunannya yan"

jelas. )enderita den"an penyakit aler"i biasanya mempunyai

keluar"a dekat ju"a menderita penyakit aler"i. 5arena adanya

bakat aler"i ini, penderita san"at mudah terkena penyakit

asma bronkhial jika terpapar den"an foktor pencetus. Selain

itu hipersentifisitas saluran pernafasannya ju"a bisa

diturunkan.

2. 3aktor presipitasi

. Aler"en

dimana aler"en dapat diba"i menjadi jenis, yaitu :

! nhalan, yan" masuk melalui saluran pernapasan

6ontohnya: debu, bulu binatan", serbuk bun"a, spora jamur,

bakteri dan polusi.

2! n"estan, yan" masuk melalui mulut.

6ontoh: makanan dan obat#obatan.

! 5ontaktan, yan" masuk melalui kontak den"an kulit



1lahra"a7 aktifitas jasmani yan" berat

Seba"ian besar penderita asma akan mendapat seran"an jika

melakukan aktifitas jasmani atau olahra"a yan" berat. 8ari

cepat palin" mudah menimbulkan seran"an asma. Seran"an asma

karena aktifitas biasanya terjadi se"era setelah selesai

aktifitas tersebut.

%! Ana#omi dan &isiolo"i Sis#em Penapasan Manusia

Anatomi sistem pernapasan

Sistem pernafasan adalah suatu sistem yan" dimulai dari

tempat masuknya udara melalui hidun", hin""a udara akan

men"alami suatu pertukara "as di paru#paru, dan dibentuk

oleh or"an#or"an pernapasan.Sistem )ernafasan meliputi

saluran seba"ai berikut:

• 9on""a %idun"

• 3arin

•

8arin



• $rakhea

• 9on""a $horaks

• )aru#paru

• 8obus )aru

• ronkhus )ulmonalis

3isiolo"i pernafasan

3un"si paru#paru ialah pertukaran "as 1ksi"en dan 5arbon

/ioksida.)ada pernapasan melalui paru#paru atau pernapasan

eterna, 1ksi"en berasal dari udara yan" masuk melalui

hidun" dan mulut, pada aktu bernapas; oksi"en masuk melaui

trakhea dan pipa bronkhial ke alveoli dan mempunyai hubun"an

yan" erat den"an darah di dalam kapiler pulmonalis.%anya

satu lapisan membran yaitu membran alveoli#kapiler, yan"

memisahkan oksi"en dari darah. 1ksi"en menembus membran ini

dan dian"kut oleh haemo"lobin sel darah merah dan dibaa ke

jantun" kemudian dipompa oleh arteri ke seluruh ba"ian

tubuh. /arah menin""alkan paru#paru pada tekanan oksi"en 00

mm%" dan pada tin"kat ini hemo"lobinnya *<= jenuh oksi"en

/i dalam paru#paru, karbon dioksida menembus membran

alveoli#kapiler dari kapiler darah ke alveoli dan setelah

melalui pipa bronkhial dan trakhea, dikeluarkan melalui

hidun" dan mulut. )ernapasan jarin"an atau pernapasan



interna, darah yan" telah menjenuhkan hemo"lobinnya den"an

oksi"en (oksihemo"loin!, men"itari seluruh tubuh dan

akhirnya mencapai kapiler, di mana darah ber"erak san"at

lambat. Sel jarin"an men"an"kut oksi"en dari hemo"lobin

untuk memun"kinkan oksi"en berlan"sun" dan darah menerima,

seba"ai "antinya, hasil buan"an oksidasi, yaitu karbon

dioksida.

'! Pa#o(isiolo"i

)erubahan jarin"an pada asma tanpa komplikasi terbatas pada

bronkus dan terdiri dari spasme otot polos, edema mukosa,

dan infiltrasi sel#sel 9adan" yan" menetap dan hipersekresi

mucus yan" kental. 5eadaan ini pada oran"#oran" yan" rentan

terkena asma mudah ditimbulkan oleh berba"ai ran"san"an,

yan" menandakan suatu keadaan hiveraktivitas bronkus yan"

khas.1ran" yan" menderita asma memilki ketidakmampuan

mendasar dalam mencapai an"ka aliran uadara normal selama

pernapasan (terutama pada ekspirasi!. 5etidakmampuan ini

tercermin den"an rendahnya usaha ekspirasi paksa pada detik

pertama, dan berdasrkan parameter yan" berhubun"an aliran.

Asma ditandai den"an kontraksi spastik dari otot polos

bronkus yan" menyebabkan sukar bernafas. )enyebab yan" umum

adalah hipersensitivitas bronkhioulus terhadap benda#benda

asin" di udara. 9eaksi yan" timbul pada asma tipe aler"i

didu"a terjadi den"an cara seba"ai berikut : seoran" yan"



aler"i mempunyai kecenderun"an untuk membentuk sejumlah

antibody "& abnormal dalam jumlah besar dan antibodi ini

menyebabkan reaksi aler"i bila reaksi den"an anti"en

spesifikasinya. )ada asma, antibody ini terutama melekat

pada sel mast yan" terdapat pada interstisial paru yan"

berhubun"an erat den"an brokhiolus dan bronkhus kecil. ila

seseoran" men"hirup aler"en maka antibody "& oran" tersebut

menin"kat, aler"en bereaksi den"an antibodi yan" telah

terlekat pada sel mast dan menyebabkan sel ini akan

men"eluarkan berba"ai macam zat, diantaranya histamin, zat

anafilaksis yan" bereaksi lambat (yan" merupakan

leukotrient!, faktor kemotaktik eosinofilik dan bradikinin.

%istamine yan" dihasilkan menyebabkan kontraksi otot polos

bronkiolus. Apabila respon histaminnya berlebihan, maka

dapat timbul spasme asmatik. 5arena histamine ju"a

meran"san" pembentukan mucus dan menin"katkan permeabilitas

kapiler, maka ju"a akan terjadi kon"esti dan pemben"kakan

ruan" intestinum paru, sehin""a menyebabkan tahanan saluran

napas menjadi san"at menin"kat. Selain itu olahra"a ju"a

dapat berlaku seba"ai suatu iritan, karena terjadi aliran

udara keluar masuk paru dalam jumlah beasr dan cepat. >dara

ini belum mendapat perlembaban (humidifikasi!, pen"han"atan,

atau pembersihan dari partikel#partikel debu secara adekuat

sehin""a dapat mencetuskan asma.



)ada asma, diameter bronkhiolus menjadi semakin berkuran"

selama ekspirasi dari pada selama inspirasi. %al ini

dikarenakan baha penin"katan tekanan dalam intrapulmoner

selama usaha ekspirasi tak hanya menekan udara dalam

alveolus tetapi ju"a menekan sisi luar bronkiolus. 1leh

karena itu pendeita asma biasanya dapat menarik nafas cukup

memadai tetapi men"alami kesulitan besar dalam ekspirasi.

ni menyebabkan dispnea, atau ?kelaparan udara?. 5apsitas

sisa fun"sional paru dan volume paru menjadi san"at

menin"kat selama seran"an asma karena kesulitan men"eluarkan

udara dari paru#paru. Setelah suatu jan"ka aktu yan"

panjan", san"kar dada menjadi membesar secara permanent,

sehin""a menyebabkan suatu ?barrel chest? (dad seperti

ton"!.

)! Tanda dan *e+ala

4ejala#"ejala yan" lazim muncul pada asma bronchial menurut

Suzanne Smeltzer (200: +2! adalah batuk, dispnea, dan

men"i. iasanya pada penderita yan" sedan" bebas seran"an

tidak ditemukan "ejala klinis, tapi pada saat seran"an

penderita tampak bernafas cepat dan dalam, "elisah, duduk

den"an menyan""a ke depan, serta tanpa otot#otot bantu

pernafasan bekerja den"an keras. 4ejala klasik dari asma

bronkial ini adalah sesak nafas, men"i ( hezin" !, batuk,

dan pada seba"ian penderita ada yan" merasa nyeri di dada.



4ejala#"ejala tersebut tidak selalu dijumpai bersamaan. )ada

seran"an asma yan" lebih berat , "ejala#"ejala yan" timbul

makin banyak, antara lain : silent chest, sianosis, "an""uan

kesadaran, hyperinflasi dada, tachicardi dan pernafasan

cepat dan"kal . Seran"an asma serin"kali terjadi pada malam

hari.

Selain "ejala tersebut, ada beberapa "ejala menyertainya :

. $akipnea

2. 4elisah

. /iaphorosis

'. @yeri di abdomen karena terlihat otot abdomen dalam

pernafasan

<. 3ati"ue ( kelelahan!

+. $idak toleran terhadap aktivitas: makan, berjalan,

bahkan berbicara.

. Seran"an biasanya bermula den"an batuk dan rasa sesak

dalam dada disertai pernafasan lambat.

B. &kspirasi selalu lebih susah dan panjan" disbandin"

inspirasi

*. Sianosis sekunder



0. 4erak#"erak retensi karbondioksida seperti :

berkerin"at, takikardia, dan pelebaran tekanan nadi.

. Sera"an dapat berlan"sun" dari 0 menit sampai

beberapa jam dan dapat hilan" secara spontan.

Ada beberapa tin"katan penderita asma yaitu :

. $in"kat :

• Secara klinis normal tanpa kelainan pemeriksaan fisik

dan fun"si paru.

• $imbul bila ada faktor pencetus baik di dapat alamiah

maupun den"an test provokasi bronkial di laboratorium.

2.

. $in"kat :

• $anpa keluhan dan kelainan pemeriksaan fisik tapi

fun"si paru menunjukkan adanya tanda#tanda obstruksi

jalan nafas.

• anyak dijumpai pada klien setelah sembuh seran"an.

. $in"kat :



• $anpa keluhan.

• )emeriksaan fisik dan fun"si paru menunjukkan adanya

• bstruksi jalan nafas.

• )enderita sudah sembuh dan bila obat tidak diteruskan

mudah diseran" kembali.

. $in"kat C :

• 5lien men"eluh batuk, sesak nafas dan nafas berbunyi

heezin".

• )emeriksaan fisik dan fun"si paru didapat tanda#tanda

obstruksi jalan nafas.

. $in"kat C :

• Status asmatikus yaitu suatu keadaan darurat medis

berupa seran"an asma akut yan" berat bersifat refrator

sementara terhadap pen"obatan yan" lazim dipakai.

• Asma pada dasarnya merupakan penyakit obstruksi jalan

nafas yan" reversibel. )ada asma yan" berat dapat

timbul "ejala seperti : 5ontraksi otot#otot

pernafasan, cyanosis, "an""uan kesadaran, penderita

tampak letih, takikardi.

,! Komplikasi



erba"ai komplikasi menurut Arief -ansjoer (2000: '! yan"

mun"kin timbul adalah :

. )neumo thoraks

Pneumo#horaks adalah keadaan adanya udara di dalam ron""a

pleura yan" dicuri"ai bila terdapat benturan atau tusukan

dada. 5eadaan ini dapat menyebabkan kolaps paru yan" lebih

lanjut la"i dapat menyebabkan ke"a"alan nafas.

5erja pernapasan menin"kat, kebutuhan 12 menin"kat. 1ran"

asam tidak san""up memenuhi kebutuhan 12 yan" san"at tin""i

yan" dibutuhkan untuk bernapas melaan spasme bronkhiolus,

pemben"kakan bronkhiolus, dan m ukus yan" kental. Situasi

ioni dapat menimbulkan pneumothoraks akibat besarnya

teklanan untuk melakukan ventilasi.

2. )neumomediastinum

Pneumomedias#inum dari bahasa Dunani pneuma Eudara?, ju"a

dikenal seba"ai em(isema medias#inum adalah suatu kondisi

dimana udara hadir di mediastinum . )ertama dijelaskan pada

B* oleh 9ene 8aennec , kondisi ini dapat disebabkan oleh

trauma fisik atau situasi lain yan" men"arah ke udara keluar

dari paru#paru , saluran udara atau usus ke dalam ron""a

dada .

.&mfisema subkutis

http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Greek_language&prev=/search%3Fq%3Dpneumomediastinum%26hl%3Did&rurl=translate.google.com&usg=ALkJrhgJt1dFCn3P-ykTPyIAdV2SK-4n7w

http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Mediastinum&prev=/search%3Fq%3Dpneumomediastinum%26hl%3Did&rurl=translate.google.com&usg=ALkJrhgHnehOh6jXFklbS8KKgolGI2XIEA

http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ren%25C3%25A9_Laennec&prev=/search%3Fq%3Dpneumomediastinum%26hl%3Did&rurl=translate.google.com&usg=ALkJrhiv30SRf1LSigmBGjKAvc5MNRtAvg

http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Physical_trauma&prev=/search%3Fq%3Dpneumomediastinum%26hl%3Did&rurl=translate.google.com&usg=ALkJrhiHJay9iTmSf1iwcCCSM34Izox7SA

http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Lungs&prev=/search%3Fq%3Dpneumomediastinum%26hl%3Did&rurl=translate.google.com&usg=ALkJrhiqGQkwaDIDGbEvMLBd_HfBoqMc5g

http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Chest_cavity&prev=/search%3Fq%3Dpneumomediastinum%26hl%3Did&rurl=translate.google.com&usg=ALkJrhjiHgxZkpUxcY2McX6q1nyFh32q9g


http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Greek_language&prev=/search%3Fq%3Dpneumomediastinum%26hl%3Did&rurl=translate.google.com&usg=ALkJrhgJt1dFCn3P-ykTPyIAdV2SK-4n7w

http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Mediastinum&prev=/search%3Fq%3Dpneumomediastinum%26hl%3Did&rurl=translate.google.com&usg=ALkJrhgHnehOh6jXFklbS8KKgolGI2XIEA

http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ren%25C3%25A9_Laennec&prev=/search%3Fq%3Dpneumomediastinum%26hl%3Did&rurl=translate.google.com&usg=ALkJrhiv30SRf1LSigmBGjKAvc5MNRtAvg

http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Physical_trauma&prev=/search%3Fq%3Dpneumomediastinum%26hl%3Did&rurl=translate.google.com&usg=ALkJrhiHJay9iTmSf1iwcCCSM34Izox7SA

http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Lungs&prev=/search%3Fq%3Dpneumomediastinum%26hl%3Did&rurl=translate.google.com&usg=ALkJrhiqGQkwaDIDGbEvMLBd_HfBoqMc5g





'.Ateleltaksis

Atelektasis adalah pen"kerutan seba"ian atau seluruh paru#

paru akibat penyumbatan saluran udara ( bronkus maupun

bronkiolus ! atau akibat pernafasan yan" san"at dan"kal.

<.Asper"ilosis

Asper"ilosis merupakan penyakit pernafasan yan" disebabkan

oleh jamur dan tersifat oleh adanya "an""uan pernafasan yan"

berat. )enyakit ini ju"a dapat menimbulkan lesi pada

berba"ai or"an lainnya, misalnya pada otak dan mata. stilah

Asper"ilosis dipakai untuk menunjukkan adanya infeksi

Asper"illus sp.

Asper"ilosis ronkopulmoner Aler"ika (A)A! adalah suatu

reaksi aler"i terhadap jamur yan" disebut asper"illus, yan"

menyebabkan peradan"an pada saluran pernafasan dan kanton"

udara.

+.ronkopulmonar aler"ik

.4a"al nafas

B.ronchitis

ronkhitis atau radan" paru#paru adalah kondisi di mana

lapisan ba"ian dalam dari saluran pernapasan di paru#paru

yan" kecil (bronchiolis! men"alami ben"kak. Selain ben"kak



ju"a terjadi penin"katan produksi lendir (dahak!. Akibatnya

penderita merasa perlu batuk berulan"#ulan" dalam upaya

men"eluarkan lendir yan" berlebihan, atau merasa sulit

bernafas karena seba"ian saluran udara menjadi sempit oleh

adanya lendir.

*.3raktur i"a

-! Pro"nosis

. )ada umunya bila se"era ditan"ani den"an adekuat

pro"nosa adalah baik.

2. Asma faktor imunolo"i (faktor ektrensik! yan" muncul

semasa kecil pro"nosanya lebih baik daripada yan"

muncul semasa deasa.

. An"ka kematian menin"kat bila tidak ada fasilitas

kesehatan yan" memadai.

.! Pemeriksaan /ia"nos#ik

a. Spirometri



>ntuk menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas reversible,

cara yan" palin" cepat dan sederhana dia"nosis asma adalah

melihat respon pen"obatan den"an bronkodilator. )emeriksaan

spirometer dilakukan sebelum dan sesudah pamberian

bronkodilator aerosol (inhaler atau nebulizer! "olon"an

adrener"ik. )enin"katan 3&C atau 3C6 sebanyak lebih dari

20= menunjukkan dia"nosis asthma. $idak adanya respon

aerosol bronkodilator lebih dari 20=. )emeriksaan spirometri

tidak saja pentin" untuk mene"akkan dia"nosis tetapi ju"a

pentin" untuk menilai berat obstruksi dan efek pen"obatan.

enyak penderita tanpa keluhan tetapi pemeriksaan

spirometrinya menunjukkan obstruksi.

b.>ji )rovokasi bronkus

-enurut %eru Sundaru dalam bukunya %.Slamet So"iono, dkk

(200: 2'#2<! E/ilakukan jika spirometri normal, maka

dilakukan uji provokasi bronkus den"an aller"en, dan hanya

dilakukan pada pasien yan" aler"i terhadap aller"en yan" di

uji?.

c.)emeriksaan sputum

)emeriksaan sputum dilakukan untuk melihat adanya:

• 5ristal#kristal charcot leyden yan" merupakan

de"ranulasi dari kristal eosinopil.



• Spiral curshmann, yakni yan" merupakan cast cell (sel

cetakan! dari caban" bronkus.

• 6reole yan" merupakan fra"men dari epitel bronkus.

• @etrofil dan eosinopil yan" terdapat pada sputum,

umumnya bersifat mukoid den"an viskositas yan" tin""i

dan kadan" terdapat mucus plu".

d.)emeriksaan 6oninofit total

e.>ji kulit

/ilakukan untuk mencari faktor aler"i den"an berba"ai

aler"en yan" dapat menimbulkan reaksi yan" positif pada

asma.

f.&lektrokardio"rafi

4ambaran elektrokardio"rafi yan" terjadi selama seran"an

dapat diba"i menjadi ba"ian, dan disesuaikan den"an

"ambaran yan" terjadi pada empisema paru yaitu :

• )erubahan aksis jantun", yakni pada umumnya terjadi

ri"ht ais deviasi dan clock ise rotation.

• $erdapatnya tanda#tanda hipertropi otot jantun", yakni

terdapatnya 9 (9i"ht bundle branch block!.



• $anda#tanda hopoksemia, yakni terdapatnya sinus

tachycardia, SC&S, dan C&S atau terjadinya depresi

se"men S$ ne"ative.

".)emeriksaan kadar " & total dan " & spesifik dalam

sputum

)emeriksaan " & dalam serum ju"a dapat membantu mene"akkan

dia"nosis asma, tetapi ketetapan dia"nosisnya kuran" karena

lebih dari 0 = menderita aler"i.

h.3oto dada ( scannin" paru!

/en"an scannin" paru melalui inhalasi dapat dipelajari baha

redistribusi udara selama seran"an asma tidak menyeluruh

pada paru#paru.

i.Analisis "as darah

• Analisa "as darah pada umumnya normal akan tetapi

dapat pula terjadi hipoksemia, hiperkapnia, atau

asidosis.

5adan" pada darah terdapat penin"katan dari S41$ dan

8/%.



• %iponatremia dan kadar leukosit kadan"#kadan" di atas

<.0007mm dimana menandakan terdapatnya suatu

infeksi.

0! Pena#alaksanaan Medis

-enurut nternasional consensus report or dia"nisis and

treatment of asthma penatalaksanaan asma bronchial terdiri

atas :

. &dukasi penderita

2. -enilai dan memonitor besarnya penyakit secara

objektif den"an men"ukur fun"si paru

. -en"hindari pen"obatan jan"ka panjan" ntuk pence"ahan

'. -erencanakan pen"obatan untuk seran"an akut

<. -enm"hindari dan men"endalikan pencetus asma bronchial

+. )enan"anan lanjutan secara teratur

Adapun penatalaksanaan menurut pendapat lain terba"i menjadi

2, yaitu :

. )en"obatan farmakolo"ik



• ronkodilator : obat yan" melebarkan saluran nafas.

$erba"i dalam 2 "olon"an :

! Simpatomimetik7 andrener"ik (Adrenalin dan efedrin!.

@ama obat :1rsiprenalin (Alupent!, 3enoterol (berotec! dan

$erbutalin (bricasma!.

1bat#obat "olon"an simpatomimetik tersedia dalam bentuk

tablet, sirup,suntikan dan semprotan. Dan" berupa semprotan:

-/ (-etered dose inhaler!. Ada ju"a yan" berbentuk bubuk

halus yan" dihirup (Centolin /iskhaler dan ricasma

$urbuhaler! atau cairan broncodilator (Alupent, erotec,

brivasma serts Centolin! yan" oleh alat khusus diubah

menjadi aerosol (partikel#partikel yan" san"at halus ! untuk

selanjutnya dihirup.

2! Santin (teofilin!

@ama obat :Aminofilin (Amicam supp!, Aminofilin (&uphilin

9etard! dan $eofilin (Amile!.

&fek dari teofilin sama den"an obat "olon"an simpatomimetik,

tetapi cara kerjanya berbeda. Sehin""a bila kedua obat ini

dikombinasikan efeknya salin" memperkuat.

6ara pemakaian : entuk suntikan teofillin 7 aminofilin

dipakai pada seran"an asma akut, dan disuntikan perlahan#

lahan lan"sun" ke pembuluh darah. 5arena serin" meran"san"



lambun" bentuk tablet atau sirupnya sebaiknya diminum

sesudah makan. tulah sebabnya penderita yan" mempunyai

sakit lambun" sebaiknya berhati#hati bila minum obat ini.

$eofilin ada ju"a dalam bentuk supositoria yan" cara

pemakaiannya dimasukkan ke dalam anus. Supositoria ini

di"unakan jika penderita karena sesuatu hal tidak dapat

minum teofilin (misalnya muntah atau lambun"nya kerin"!.

• 5romalin

5romalin bukan bronkodilator tetapi merupakan obat pence"ah

seran"an asma. -anfaatnya adalah untuk penderita asma aler"i

terutama anak#anak. 5romalin biasanya diberikan bersama#sama

obat anti asma yan" lain, dan efeknya baru terlihat setelah

pemakaian satu bulan.

• 5etolifen

-empunyai efek pence"ahan terhadap asma seperti

kromalin. iasanya diberikan den"an dosis dua kali m"

7 hari. 5euntun"nan obat ini adalah

dapat diberika secara oral.

. )en"obatan non farmakolo"ik:

• -emberikan penyuluhan

• -en"hindari faktor pencetus.

• )emberian cairan.



• 3isiotherapy.

• eri 12 bila perlu.

TINJAUAN TEORITIS ASUHAN KEPERA1ATAN ASMA BRONKHIAL

-enurut /on"oes (***: <2! teoritis asuhan keperaatan pada

asma bronchial meliputi:

! )en"kajian

a.Aktivitas dan stirahat

4ejala: 5eltihan, kelemahan, malaise, ketidakmampuan untuk

melakukan aktivitas sehari#hari karena sulit bernapas,

ketidakmampuan untuk tidur (perlu tidur dalam keadaab duduk

tin""i!, dispnea pada saat istirahat atau respons terhadap

aktivitas atau latihan.

$anda: 5eletihan, "elisah, insomnia, kelemahan umum,7

kehilan"an masa otot.

b.Sirkulasi

4ejala: )emben"kakan pada ekstermitas baah

$anda: )enin"katan $/, penin"katn frekiuensi jantun"7

takikardi berrat (disritmia!, distensi vena leher, edema

dependen (tidak berhubun"an den"an penyakit jantun"!, bunyi

jantun" redup.



c.nte"ritas &"o

4ejala: )enin"katan faktor resiko, perubahan pola tidur.

$anda: Ansietas, ketakutan, peka ran"san".

d.-akanan dan 6airan

4ejala: mual, muntah, ketidakmampuan untuk makan karena

distress pernapasan.

$anda: $ur"or kulit ben"kak, edema dependen, berkerin"at,

penurunan berat badan, penurunan massa otot7 lemak subkutan

(emfisema!, palpasi abdominal dapat menyebabkan

hepatome"ali.

e.%i"iene

4ejala: )enurunan kemampuan 7 penin"katan kebutuhan

bantuan melakukan aktivitas sehari#hari.

$anda: 5ebersihan buruk, bau badan.

f.)ernapasan

4ejala: @apas pendek, khisunya saat kerja, cuaca atau

episode berulan"nya napas, dada rasa tertekan,

ketidakmampuan untuk bernapas Elapar udara? kronis, riayat

pneumonia berulan", terpajan dalam polusi kimia7 iritan



peranapasan dalam jan"ka panjan" atau debu7 asap, faktor

keluar"a atau keturunan, pen""unaan oksi"en pada malam hari

atau terus menerus.

$anda:

• )ernapas: biasanya cepat, fase ekspirasi memanja",

pen""unaan obat antu napas.

• )erkusi: hiperresonan, kesulitan bicara, kalimat

lebih dari ' atau < sekali"us.

".5eamanan

4ejala: 9iayat reaksi aler"i atau sensitive terhadap zat7

faktor lin"kun"an, adanya7 berulan"nya infeksi, kemerahan7

berkerin"at.

h.Seksualitas

4ejala: )enurunan libido.

i.nteraksi Sosial

4ejala: %ubun"an keter"antun"an, kuran"nya system

pendukun" (ke"a"alan dukun"an diri7 terhadap pasan"an7 oran"

terdekat!, penyakit lama atau ketidakmampuan membaik.



$anda: 5etidakmampuan untuk membuat7 mempertahankan

suara karena distress pernapasan, keterbatasan mobilitas

fisik.

j.)enyuluhan7 )embelajaran

4ejala: )en""unaan atau penyalah"unaan obat pernapasan,

kesulitan men"hentikan merokok, pen""unaan alcohol,

ke"a"alan untuk membaik

$! /ia"nosa 5eperaatan

. $idak efektifnya bersihan jalan nafas b.d

bronkospasme, penin"katan produksi secret (secret

tertahan tebal, sekresi kental!, penurunan ener"i atau

kelemahan ditandai den"an kesulitan bernapsa, perubhan

kedalaman7 kecepatan pernapasan, pen""unaan otot

aksesori, bunyi napas tidak normal (mis: men"i (ronki

krekels!, batuk, (menetapa!, den"an atau tanpa

produksi sputum!.

2. kerusakan pertukaran "as b7d "an"uan suplai oksi"en

( obstruksi jalan napas oleh sekresi, spasme bronkus,

jebakan udara!, kerusakan alkoli di tandai den"an

despanea, bin"un", "elisah, ketidak mmpuan, membuan"

secret, nilai 4/A tak normal (hitoksia dan hiperkapnea

!, perubahan tanda vital, penurunan toleransi terhadap

aktivitas.



. perubahan nutrisi kuran" dari kebutuhan tubuh b7d

dispnea, kelemahan, efek sampin" obat atau produksi

sputum atau anoreksia, mual atau muntah ditandai

den"an penurunan berat badan atau kehilan"an masa

otot, tunus otot buruk atau, kelemahan, "an""uan

senasi pen"ecap, keen""anan untuk makan (kuran"

tertarik pada makanan!.

'. resiko tin""i terhadap infeksi b7d tidak adekuatnya

pertahanan (penurunan kerja silya, mantapnya secret!,

tidak adekuatnya imunitas( kerusakan jarin"an,

penin"katan pemajanan pada lin"kun"an!, proses

penyakit kronis Atau malnutrisi.

<. 5opin" individu tidak efektif b.d kuran" sosialisasi,

ansietas, depresi, kuran" informasi7 tidak men"enal

sumber informasi, salah mn"erti tentan" informasi,

kuran" men"in"at7 keterbatasan ko"nitif ditandai

den"an pertanyaan tentan" informasi, pernyataan

maslah7 kesalahan konsep, tidak akurat men"ikuti

instruksi, terjadinya komlpikasi yan" dapat dice"ah.

%! ntervensi

/ia"nosis



• Auskultasi bunyi napas, catat adanya bunyi napas, mis:

men"i, krekels, ronki.

9asional : beberapa derajat spasme bronkus terjadi

den"an opstruksi jalan napas dan dapat atau tak

dimaniprestasikan adanya bunyi napas adventesus, mis :

penyebaran atau krekels basah ( bronchitis bunyi nafas

teredup den"an ekpresi men"ik ( empesema !, atau tak pedanya

adanya bunyi napas ( napas berat !

• 5aji atau pantau prekuesi fernapasan. 6atat rasio

inspirasi atau ekspirasi

9asional: pernapasan dapat merambat dan perekuinsi

ekspirasi memanjan" di bandin" inspirasi..

• )ertahankan polusi lin"kun"an minuman, mis : debu asap

dan bulu bantal yan" berhubun"n den"an kondisi

individu

9asional: )encetus tipe reaksi aler"i pernapasan yan"

dapat mentri"er episode akut.

• /oron"7 antu latihan napas abdomen7bibir

9asional: -emberikan pasien beberapa cara untuk

men"atasi dan men"ontrol dipnea dan menurunkan jebakan

udara.



• $in"katkan masukan cairan sampai 000ml7 hari sesuai

toleransi jantun". -emberikan air han"at.

9asional: %idrasi membantu menurunkan kekentalan secret,

mempermudah pen"eluaran. )en""unaan air han"at dapat

menurunkan spasme bronkus.

5olaborasi

• erikan humidifikasi tambahan, mis: @ebuliser

ultranik, humidifier aerosol ruan"an.

9asional: kelembaban menurunkan kekentalan secret

mempemudah pen"eluaran dan dapat membantu menurunkan7

mence"ah pembentukan mukosa tebal pada bronkus.

• Aasi7 buat "rafik seri 4/A, nadi oksimetri, foto

dada.

9asional: -embuat dasar untuk pen"aasan kemajuan 7

kemunduran proses penyakit dan komplikasi.

/ia"nosis $

• $in""ikan kepala tempat tidur, antu pasien untuk

memilih posisi yan" nyaman untuk bernapas. /oron"

napas dalam perlahan atau napas bibir sesuai kebutuhan

individu.



9asional: pen"iriman oksi"en dapt diperbaiki den"an posisi

duduk tin""i dan latihan napas untuk menurunkan kolaps jalan

napas, dispnea, dan kerja napas.

• 5aji7 aasi secar rutin kulit dan arna membrane

mukosa

9asional: Sianosis mun"kin perifer (terlihat sekitar

bibir7 daun telin"a!. 5eabu#abuan dan dianosis sentral

men"indikasikan beratnya hipoksemia.

• /oron" pem"eluaran sputum: pen"hisapan bila

diindikasikan

9asional: 5ental, tebal, dan banyaknya sekresi adalah

sumber utama "an""uan pertukaran "as pada jalan napas kecil.

)en"hisapan dibutuhkan jika batuk tidak efektif.

• )alpasi 3remirus

9asional: )enurunan"etaran vibrasi didu"a ada

pen"umpulan cairan atau udara terjebak.

• &valuasi tin"kat toleransi aktivitas

9asional: Selama distress pernapasan berat 7 akut7

refraktori pasien secara total tidak mampu melakukan

aktivitas sehari#hari karena hipoksemia dan dispnea.

5olaborasi



• 5aji pemeriksaan laboratorium

9asional: -en"evaluasi7 men"atsi kekuran"an dan

men"aasi keefektifan terapi nutrisi.

• erikan oksi"en tambahn selam makn sesuai indikasi

9asional: menurunka dispnea dan menin"katkan ener"i

untuk makn menin"katkan masukan.

/ia"nosis %

• 5aji kebiasaan diet, masukan makanan saat ini. 6tat

derajat kesulitan makan.

9asional: pasien distress pernapasn akut serin" anoreksia

karena dispnea, produksi sputum, dan obat.

• Auskultasi bunyi usus

9asional: )enurunan7 hipoaktif bisin" usus menunjukan

penurunan motilitas "aster dan konstipasi yan" berhubun"an

den"an pembatasan masukan cairan, pilihan makanan buruk,

penurunan aktiviutas, dan hipoksemia.

• erikan perata oral den"an serin", buan" secret,

berikan adah khusus untuk sekali pakai dan tisu.



9asional: 9asa tak enak, baud an penbampilan adalah

pence"ah utama terhadap nafsu makn dan dapat membuat mual

dan muntah den"an peni"katan kesulitan napas

• /oron" periode istirahat selama jam sebelum dan

sesudah makan.erikan makan porsi kecil tapi serin".

9asional: -embantu menurunka kelemahan selam aktu makan

dan memberikan kesempatan untuk menin"katkan masukan kalori

total.

5olaborasi

• 5onsul ahli "izi nutrisi pendukun" tim untuk

memberikan makanan yan" mudah dicerna, secra nutrisi

seimban".

9asional: -etode makan dan kebutuhan kalori didasarkan

pada situasi7 kebutuhan individu untuk memberikan nutsisi

maksimal den"an upaya minimal pasien7 penyalah"unaan ener"i.

• 5aji pemerikasaan laboratorium

9asional: -en"evaluasi7 mn"atasi kekuran"an dan

men"aasi keefektifan terapi nutrisi.

/ia"nosis '

• Aasi shu



9asional: /emam dapt terjadi karena infeksi 7 dehidrasi

• 5aji pentin"nya latihan nafas, batuk efektif, perubahn

posisi serin" dan masukan cairan adekuat.

9asional: Aktivitas ini menin"katkan mobilisasi dan

pen"eluaran secret untuk menurunkan resiko terjadinya

infeksi paru.1bservasi arna, karakter, bau sputum.

• 1bservasi arna,m karakter, bau sputum.

9asional: Secret berbau, kunin", atau kehijauan

menunjukan adanya infeksi paru.

• $unjukan dan antu pasien tentan" pembuan"an tisu dan

sputum.

9asional: -ence"ah penyebaran phato"en melaui cairan.

• /oron" keseimban"an antar aktivitas dan istirahat.

9asinonal: -enurunkan konsumsi7 kebutuhan keseimban"an

oksi"en, memperbaiki pertahanan pasien terhadap infeksi,

menin"katkan penyembuhan.

• 5olaborasi

• /apatkan specimen sputum den"an batuk atau pen"hisapan

untuk pearnaan kuman "ram, kultur7 sensitivitas.



9asional: /ilkaukan untuk men"identifikasi or"anisme

penyebab dan kerentanan terhadap berba"ai antimicrobial.

• erikan antimicrobial sesuai indikasi

9asional: /apat diberikan untuk or"anisme khusus yan"

teridentifikasi den"an kultur dan sesnitivitas, atau

diberikan secara profilaktik karena risiko tin""i.

/ia"nosis )

• elaskan 7 kuatkan penjelasan proses penyakit

individual. /oron" pasien7 oran" terdekat untuk

menanyakan pertanyaan.

9asional: -enurunkan ansietas dan dapat menimbulkan

perbaikan partisipasipada perencanaan pen"obatan.

• nstruksikan7 kuatkan rasional untuk latihan nafas,

batuk efektif, dan latihan kondisi umum.

9asional: @apas bibir dan napsa abdominal7 diafra"matik

men"uatkan otot pernapasan, membantu meminimalkan kolaps

jalan napas kecil, dan memberikan individu arti untuk

men"ontrol dispnea. 8atihan kondisi umum menin"katkan

toleransi aktivitas, kekuatan otot dan rasa sehat.

• $unjukkan teknik pen""unaan dosis inhaler.



9asional: )emberian obat ynan" tepat menin"katlkan

pen""unaan dan keefektifan.

• $ekankan pentin"nya peratan oral7 kebersihan.

9asional: -enurunkan pertumbuhan bakteri pada mulut, dimana

dapat menimbulkan infeksi saluran naas atas.

• 5aji efek bahaya merokok dan nasehatkan men"hentikan

rokok pada pasien dan oran" terdekat.

9asional: )en"hentian merokok dapat men"hambat7

memperlambat kemajuan ))1-.

• erikan nformasi tentan" pembatasan aktivitas .

9asional: -empunyai pen"etahuan ini dapat memampukan pasien

untuk membuat pilihan7 keputusan informasi untuk menurunkan

dispnea.

'! &valuasi

/ia"nosis

• -empertahankan jalan nafas pasien den"an bunyi napas

bersih7 jelas.

• -enunjukkan perilaku untuk memperbaiki bersihan jalan

napas, mis: atuk efektif dan men"eluarkan secret.



/ia"nosis 2

• -enunjukkan perbaikan ventilasi dan oksi"enisasi

jarin"an adekuat den"an 4/A dalam rentan" normal dan

bebas "ejala distress pernapasan.

• erpartisipasi dalam pro"ram pen"obatan dalam tin"kat

kemampuan7 situasi.

/ia"nosis

• -enunjukkan peni"katan berat badan menuju tujuan yan"

tepat.

• -enunjukka perilaku7 perubahan; pola hidup untuk

menin"katkan lin"kun"an yan" aman.

/ia"nosis '

• -enyatakan pemahaman penyebab7 faktor resiko individu.

• -en"identifikasi intervensi untukj mence"ah7

menurunkan risiko infeksi

• -enunjukkan teknik perubahan pola hidup untuk

menin"katkan lin"kun"an yan" aman.



/ia"nosis <

• -enyatakan pemahaman kondisi7 )roses penyakit dan

tindakan.

• -en"identfikasi hubun"an tanda7 "ejala yan" ada dari

proses penyakit dan men"hubun"kan den"an faktor p#

enyebab.

• -elakukan perubahan pola hidup dan berpartisipasi

dalam pro"ram pen"obatan.



/A&TAR PUSTAKA

• )rice, Silvia A F Gilson, 8orraine -. 200+.

)atofisiolo"i &disi +. akarta: &46

• 6orin, &lizabeth . 2000. uku Saku )atofisiolo"i.

akarta: &46

• /on"oes, -arylin &, dkk. ***. 9encana Asuhan

5eperaatan &disi . akarta: &46

• -ansjoer, Arif. 2000. 5apita Selekta 5edokteran.

akarta: -edia Aesculapius.

• Smeltzer, Suzame 6. 200. uku Ajar -edikal edah.

akarta: &46

• 5elompok C. Asuhan keperaatan Asma ronkhial )ada

5lien @y. ) di 9uanm" @ilam ()enyakit /alam! 9umah

Sakit dr. %. - Anshari Sahaleh anjarmasin )ro"ram

Studi /. 5eperaatan 200*.



• http:77.blo"spot.com7pelayanan7askep asma

bronkhial.html7diakses tan""al April 200 pukul

20.0

• http:77.bbkpmska.com7kumpulan askep7asma#

bronchial7penunjan"#dia"nostic7html.diakses tan""al

April 200 pukul 20.0.

http://www.blogspot.com/pelayanan/askep%20asma%20bronkhial.html


http://www.bbkpmska.com/kumpulan%20askep/asma-bronchial/penunjang-diagnostic/html.diakses






laporan pendahuluan asma bronkhial

Documents