laporan lengkap simulasi cad cam
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Pertama-tama penulis ucapkan puji syukur kehadirat
Allah swt, karena berkat rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan laporan
lengkap Praktikum CAD / CAM ini dengan tepat waktu. Penulis juga
berterimakasih kepada para asisten atas bimbingan yang telah diberikan dan
teman-teman yang telah membantu penulis di dalam pelaksanakan praktikum
CAD / CAM serta dalam penyelesaian laporan lengkap ini.
Dalam menyusun laporan lengkap ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari para pembaca agar penyusunan laporan ini akan
lebih baik lagi ditahun –tahun berikutnya.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih sekali lagi kepada semua
pihak yang telah membantu di dalam penyusunan laporan lengkap praktikum
CAD / CAM ini, semoga laporan lengkap ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca, khususnya mahasiswa Teknik Mesin Universitas Pancasila.
Jakarta, 22 November 2010
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
`
Disain model Pro/Engineer mewakili produk jadi, digunakan
sebagai basis untuk semua operasi pabrikasi. Feature, surface (permukaan),
dan Edges (tepi) dipilih pada disain model sebagai acuan untuk masing-
masing alur tool. Referensi geometri dari model disain menetapkan suatu
assosiatif yang menghubungkan antar disain model dan workpiece. Oleh
karena link ini, manakala model disain diubah, maka semua operasi pabrikasi
diperbaharui untuk menggambarkan perubahan.
Komponen, pemasangan, dan sheetmetal lomponen mungkin
digunakan sebagai disain model. Iliutrasi dibawah ini menunjukkan suatu
contoh disain model “ Valve Housing “.
Workpiece merupakan stok mentah yang akan diproses
machining oleh operasi manufacturing. Penggunaanya adalah opsional dalam
Pro/Nc. Keuntungan-keuntungan penggunaan suatu workpiece meliputi :
Definisi luas pengerjaan dengan mesin otomatis manakala menciptakan
urutan proses Nc.
Pengecekan dan simulasi perpindahan material secara dinamis
(tersedia dengan Pro/Nc-chek)
Proses dokumentasi dengan menangkap material dipindahkan.
Workpiece dapat dihadirkan dari format manapun dari stok
mentah ; seperti tuangan atau stok bar, dan dapat dengan mudah diciptakan
oleh peng-copian model disain dan memodifikasi dimensi atau men-suppres
feature untuk menghadirkan workpiece yang nyata.
Jika kita mempunyai suatu lisensi Pro/Assembly, workpiece
dapat juga diciptakan secaralangsung dalam model manufacturing dengan
referensi geometri pada disain model.
Sebagai komponen Pro/Engineer, workpiece dapat dimanipulasi
seperti lainnya, sebagai suatu instansi pada part family table, serta dapat
dimodifikasi dan diganbarkan kembali.
I.1 Manufacturing Model
Suatu model manufacturing regular terdiri dari suatu model
disain (part referensi) karena digunakan sebagai suatu acuan untuk
menciptakan urutan Nc. Ketika proses manufacturing dikembangkan, simulasi
perpindahan material dapat dilakukan pada workpiece tersebut. Biasanya,
pada bagian terakhir proses manufacturing geometri workpiece harus
concidient dengan geometri dari disain lain. Bagaimanapun, perpindahan
material adalah salah satu langkah opsional. Ilustrasi berikut menunjukkan
suatu model manufacturing, dengan part referensi (yang ditunjukkan dengan
warna hitam) dan assembly dan dalam workpiece ( yang ditunjukkan oleh
warna hijau ).
Jika kita tidak terkait dengan perpindahan material, kita tidak
harus menetapkan geometri workpiece. Oleh karena itu, bentuk minimum dari
suatu assembly manufacturing adalah sebuah part referensi.
Pada kebutuhan proses machining, model manufacturing bisa
merupakan suatu perakitan pada segala ingkatan yang kompleks, dan dapat
berisi jumlah model-model referensi yang independent dan workpieces. Selain
itu dapat jusa berisi komponen lain yang mungkin juga merupakan bagian dari
assembly manufacturing, tetapi tidak mempunyai efek langsung pada proses
perpindahan material yang nyata ( sebagai contoh ; piring putar atau penjepit).
Misalkan suatu model manufacturing diciptakan, biasanya terdiri
dari file-file terpisah seperti berikut :
File manufacturing proses – Manufacturename.Mfg
Assembly Manufacturing – Manufacturename.asm
Workpiece ( optional ) – filename.prt
Dalam suatu bentuk assembly yang rumit, file perakitan dapat
juga tercakup di model manufacturing. Bentuk model manufacturing
diperlihatkan di model tree.
I.2 Proses Machining Part dan Assembly
Dalam relase pro/Nc sebelumnya, kita bisa menciptakan dua
jenis terpisah model manufacturing :
1) Machining Part – Model manufacturing berisi sebuah part referensi dan
sebuah workpiece (juga sebuah part).
2) Machining Passembly – Tanpa asumsi adalah dibuat oleh system
sebagai model manufacturing. Model manufacturing bisa merupakan
suatu assembly pada tingkatan yang kompleks.
Sekarang ini, semua Pro/Nc didasarkan pada proses machining
Assembly. Bagaimanapun, jika kita mempunya sebuah model
manufacturing, yang diciptakan dalam relase sebelumnya, kita dapat
menggunakannya lagi dan bekerja dengannya. Teknik-teknik proses
machining tertentu adalah sedikit berbeda pada sebagian proses
manufacturing. Perbedaan ini dicatat di bagian dokumentasi yang sesuai.
BAB II
PROSEDUR – PROSEDUR PENGGUNAAN CAM / SIMULASI
MANUFAKTUR
II.1 Prosedur Membentuk Suatu Model Manufacturing
Pada menu bar Pro/Engineer, klik File > New (atau klik dibagian
atas toolbar) kotak dialog yang baru terbuka.
Memilih option Manufacturing dibawah type.
Memilih option Nc Assembly pilihan di bawah Sub-Type :
Mengetik suatu nama untuk model manufacturing yang baru
pada text Box nama, kecuali jika ingin menerima defaultnya.
Klik OK. Menu manajer terbuka dan menu MANUFACTURE
tampak di kanak atas sudut layer. Bentuk Model Tree dan perakitan
manufacturing ditunjukkan pada jendela Navigator Wildfire. Dalam
posisis ini, perakitan kosong, kita harus menetapkan proses
manufacturing perakitan berikutnya.
II.2 Prosedur Membuat Workpiece
Klik File > New. Pilih type Manufacturing dan Sub-Type Nc assembly.
Ketik cover_workpiece pada kolom name
Pada menu manajer klik mfg model > assemble > ref model
Setelah itu akan keluar menu open, tentukan direktori part di
c:>creating_milling_sequence>05_creating_workpiece>cover.prt dan
klik open
Klik crete>workpiece, masukkan name wrk-piece
Pilih solid>protusion>ekstrude>solid>done
Buat sketch dengan meng-klik create a section…
Pilih sketch plane dengan mengklik permukaan bawah part dan
refernce pada DTM4, kemudian klik sketch
Klik DTM3 and DTM4 sebagai reference, ok>klose
Buat rectangle dengan ukuran 5,25 x 4,25
Pilih continu with…untuk menyelesaikan sketch
Gunakan ekstrude blind dengan nilai 1,5 (arah ekstrude haruslah
menuju ke atas dari part)
Untuk keluar dari menu ekstrude pilih applies and…
Klik Done/retun
Simpan pekerjaan dengan mengklik File>save>enter.
Gambar 1. Workpiece yang dibuat pada benda kerja
II.3 Merubah Posisi Model dan Menyimpannya
Pilih view>orientation>reorient
Pada menu orientation ganti type dengan Dynamic orient
Klik spin center axis, putar sumbu X sebasar 180o
Pilih saved view dan isi name dengan bottom_tri, klik save untuk
menyimpannya.
II.3 Define Workcell untuk Operasi Pertama
Klik mfg setup (benda kerja pada posisi bottom_tri)
Pada menu operation setup pilih machine tool setup
Pilih machine dengan Mill
Pilih 3 axis pada number of axis
Gambar 2. Menu operation setup
II.4 Membuat Data Pahat yang Digunakan
Klik cutting tools untuk membuat pahat yang akan di butuhkan
Pilih cutting tools setup masukkan data pahat yang akan digunakan
seperti pada table 1.7, klik ok untuk keluar dari menu tools setup.
II.5 Membuat Machine Coordinate System (Program Zero)
Pada menu operation setup klik machine zero>create, pilih eorkpiece,
tentukan bidang untuk sumbu X, Y, Z.
Pilih orientation pada menu coordinate system, flip sumbu X dan Y
Klik surface pada kolom retract
Klil along z axis dan masukkan nilai 1, dan untuk tolerancenya 0,1
II.6. Membuat Mill Surface Untuk Digunakan Profile Sequence
Klik mfg setup>mfg geometry>millsurface
Pilih create, tulis name dengan srf_profile, enter
Klik add>akstrude>done, untuk membuat permukaan ekstrude
Klik oneside>open ends>done, pilih permukaan atas work piece
sebagai bidang sketch, klik okay
Klik bottom, pilih permukaan depan sebagai reference
Klik Close>yes untuk melanjutkan tanpa reference
Machine tool
Klik entitiy from an edge>chain, pilih dua sisi paling luar dan pilih
next>accept>close
Klik continue with…>Blind>done, masukkan nilai depth 0,75
Pilih 0k, untuk menyelesaikannya
Klik done/return>blank
Pilih surf_Profile>ok>done/return
II.7. Profile Milling Nc Sequence
Profile milling digunakan untuk pekerjaan kasar atau finishing mill
vertikal. Permukaan yang terpilih harus mempertimbangkan suatu alur tool.
Kedalaman pemotongan ditetapkan oleh kedalaman permukaan terpilih. Kita
dapat juga meggunakan AXIS_SHIFT parameter.
II.8. Membuat Sequence Profile
Klik Machining>nc Sequence>profile>done
Pilih tool, parameter, dan surface>done
Pilih pahat FEM_1_00 sebagai pahat yang digunakan di sequence ini
Klik File>done untk keluar dan memilih pahat
Kli set, dan masukkan data sebagai berikut :
Cut_feed 5
Steph_depth 0,375
Spindel speed 500
Coolant options On
Clear_dist 0,1
Klik File>exit untuk keluar dan menyimpan parameters>done
Pilih model>done utuk memilih permukaan yang akan diprofiled
Klik loop pilih permukaan ataas dari model dan sisi terluar dari
model
Done>Done/return.
II.9. Merubah Reference Surface untuk Sequence Profile dari Model ke
Mill Surface
Klik seq setup>surface>done pada menu seq setup
Pilih Mill surface>done
Klik select srf>surf_profile>ok
Pastikan arah panah menjauh dari model, klik okay
Select all>done/return
Klik play path>screen play
Pilih done sequence untuk mengakhiri sequence.
II.10. Membuat Feature Material Removal Untuk Menghilangkan Material
Hasil dari Sequence.
Klik material remove dari menu machining
Pilih sequencenya yaitu 1: Profile Milling>automatic>done
Pilih workpiece>ok
Done/return Untuk mengakhiri.
II.11. Membuat Blank Mill Suface
Klik mfg setup>mfg geometry>mill surface>blank
Pilih surf_profile dan klik ok
Klik repaint the screen untuk melihat perubahan
Simpan pekerjaan, file>save
II.12. Face Milling Nc Sequence
Face Milling mengijinkan kita untuk meratakan permukaan workpiece
dengan suatu plat atau penggilingan akhir radius. Kita dapat memilih suatu
planar pemukaan atau permukaan sebidang atau juga parallel yang kepada itu
menarik kembali wahana. Semua sekeliling bagian dalam di (dalam) muka
yang terpilih (lubang, slot) akan/jadi secara otomatis dikeluarkan. Sistem akan
menghasilkan alur alat yang sesuai berdasarkan pada yang terpilih surfaces.
II.12.a. Membuat Sequence Facing (Face) untuk membuang material
Permukaan Atas dari Workpiece.
Klik machining>nc sequence>new sequence>face>done
Pilih pada menu seq setup : tool,parameter dan surface setelah itu klik
done
Pilih pahat SHL_2_000, lik filoe>done
Klik set dan masukkan data sebagai berikut :
Cut_feed 5
Steph_depth 0,005
Step_over cutter_diam/1,5
Scan_type Type_1
Apindel_speed 500
Coolant_options ON
Clear_dist 0,1
Klik file>exit, untuk keluar dari menu param_tree
Klik model>done, pilih permukaan atas dari model
Pilih ok>Done/return
Klik play path, untuk melihat pergerakan pahat
Done sequence, untuk mengakhiri
Buat material remove untuk membuang sequence, lakukan seperti cara
sebelumya.
Gambar 3. Permukaan atas setelah di material remove
II.13. Volume Millng NC Sequence
Suatu Volume Milling Nc sequence, memindahkan material di
dalam suatu milling volume seiris demi seiris. Semua irisan adalah parallel
terhasdap bidang retract. Kedalaman axial pemotongan (kedalaman irisan)
diterapkan oleh kombinasi parameter STEPH_DEPTH dan
WALL_SCALLOP_HGT. irisan yang pertama dihasilkan pada kedalaman
irisan dibawah puncak mill volume. Semua permukaan planar di dalam volume
adalah normal terhadap Z-axis dari koordinat system NC-sequence sehingga
menghasilkan irisan melintang keseluruhan volume : gunakan parameter
MIN_STEPH_DEPTH untuk mengontrol jarak minimum antar irisan. Jarak
Step Over di dalam suatu irisan dapat dikendalikan oleh parameter berikut :
STEO_OVER, NUMBER_PASSES, BOTTOM SCALLOP_HGT, dan STEP
OVER_ADJUST.
Catatan : Jika suatu NONZERO PROF_STOCK_ALLOW ditetapkan (atau
suatu BOTTOM_STOCK_ALLOW nilai disediakan), itu akan mempengaruhi
kedalaman dari irisan akhir dan tentang semua irisan di atas permukaan
horizontal.
II.13.a. Membuat Sequence Volume
Klik machining>nc sequence>new sequence
Klik volume>done
Pilih name, tool, parameter dan window setelah itu klik done
Isi name untuk nc_sequence dengan inside_volume
Pilih FEM_1_00 sebagai pahat yang digunakan, klik File>done
Pilih set dan masukkan data sebagai berikut :
Cut_feed 5
Steph_depth 0,4
Step_over 0,4
Prof_stock_allowa 0,03
Rough_stock_allow 0,03
Scan_type Type 1
Rough_options Rough and prof
Spindle_speed 500
Coolant_options ON
Clear_dist 0,1
File>exit dan klik done
Create wind, isikan dengan nama win_inside
Pilih sketch, close>yes
Pilih create on entity…>chain, pilih 2 sisi
terluar>accepta.close>continu with..>ok
Pilih play path untuk mengetahui gerakan pahat
Klik done seq untuk mengakhiri sequence
Lakukan material removal seperti cara sebelumnya.
II.13.b. Membuat Local Sequence Untuk Memproses Sisa Volume Setelah
Sequence Volume :
Klik NC Sequence>new sequence>local mill>done
Klik prev NC seq>done, jadi reference local sequence sama dengan
sequence sebelumnya.
Klik NC sequence>3:inside_volume, sebagai reference sequence
volume sebelumnya
Kik CUT_MTN#1, sebagai gerakan pemotongan pertama
Pilih tool dan parameter>done
Pilih pahat FEM_0_250, klik file>done
Pilih use prev>done, untuk menggunakan parameter sebelumnya
dengan: Steph_deph 0,18, step_over 0,12.
Piligh play path untuk melihat gerakan pahat
Klik done seq untuk mengakhiri sequence
Lakukan material removal untuk local milling seperti cara sebalumnya.
II.13.c. Membuat sequence Voume untuk menghaluskan permukaan :
Machining>nc sequence>new sequence>volume>done
Pilih name,parameter, window>done
Ketik volume_profile untuk nama dari sequence
Use prev>top volume>set
Masukkan data sebagai berikut :
Rough_stock_allow 0
Rough_options prof_only
File>exit>done
Select wind>find now>pilih win_top>apply>ok
Done seq>done/return
II.14. TRAJECTORY MILLING NC SEQUENCE
Adalah program yang mengijinkan kita melakukan gerakan pemotongan
tool sepanjang jalan (trajectory) yang dibuat. Proses tersebut dapat digunakan
untuk slot milling horizontal. Bentuk dari alat harus sesuai dengan slot itu
sendiri. Untuk menetapkan jalan dari titk control dari alat mengunakan fungsi
customize.
II.14.a. Membuat trajectory sequences untuk profile yang rumit
Open cover mfg
Klik machining>nc sequence>new sequence>trajectory>done
Select tool and parameters>done
Select tool FEM_0_094
Set parameters
Cut_feed 5
Steph_deph 1
Prof_stock_allow 0
Chk_srf_stok_allow 0
Spindle_speed 500
Clear_dist 0,1
Done>done from mfg parameters
Klik insert from in thr create/edit tool motion
Klik edge,directions and offset>done
Klik tangent chain and selecet edge as shoen following figure
Done>okay
Klik left>done
Klik play cut
Klik done cut klik follow cut in the customize dialog>redefine
Klik select or create for the point>create point
Select location shown in the following figure
Klik apply>ok
Gambar 4. Workpiece setelah dilakukan proses trajectory
BAB III
UJIAN
PROSES MESIN BUBUT
1. Dengan membuat part dari program Pro/Engineering, seperti gambar
dibawah ini :
Gambar 5. Benda yang akan digunakan dalam proses bubut
Langkah-langkah dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Klik new>manufacturing, isi name : bubut_workpiece, klik ok
2. Mfg model>assemble>ref model>pilih part yang akan diturning (pilih
part seperti gambar yang ada di soal/telah dibuat dengan program
Pro/E)
3. Extrude>solid>done
4. Pada menu ekstrude pilih crete a section…>pilih plane untuk di sketch
5. Buat sketch untuk workpiece, klik continu with…
Gambar 6. Workpiece untuk proses pembubutan
6. Done/return>machining untuk memunculkan menu operation setup
7. Klik NC_machine, pada machine type ganti dengan lathe
8. Klik cutting tools>cutting tool setup turrent 1 untuk memasukkan data
pahat>ok
9. Klik machine zero>create>pilih model
10.Pahat yang digunakan pertama digunakan, diberi nama pahat kanan,
dan yang kedua diberi nama pahat alur.
11.Pada menu coordinate system tentukan sumbu x, y, z >ok
12.Klik retract surface>along z axis> masukkan nilai offsetnya (1)>ok
13.Masukkan nilai tolerance 0,1 > ok
14.Pada mach aux pilih machining>area>done, pilih tool,parameter>done
15.Pilih pahat yang digunakan : pahat pahat kanan (untuk oembubutan
pertama)>okpada menu mfg params klik set, masukkan data
parameter:
i. Cut_feed 3
ii. Steph_deph 1
iii. Spindle_speed ON
16.File exit>done. Pada menu customize kill insert>create
profile>sketch>done
17.Pada tampilan sketch masukkan referensi pada sisi terluar part>continu
with..>flip(pastikan arah panah menuju part yang tidak termakan oleh
pahat) >okay
18.Pada menu curve klik ok>positive z>done>play cut untuk melihat
bagian yang termakan
19.Done cut>pada menu customize pilih ok>done seq untuk
menyelesaikan sequence.
20.setelah diremove material akan terlihat hasil turning yang pertama :
Gambar 7. Hasil turning setelah di material remove
Untuk melakukan pemotongan slanjutnya, lakukan langkah seperti
No.14 hanya saja perintah meng-klik “area” diganti dengan “profile” dari menu
mach aux. pada langkah ke-15 pilih pahat yang digunakan adalah pahat alur.
Setelah meng-klik set masukkan data parameter :
Cut_feed 3
Spindle_speed 900
Coolant_options ON
Setelah masuk pada gambar sketch, gambarlah seperti profil yang akan
dibuat. Lakukan langkah 21 dan 22, lakukan remove material.
Sama seperti langkah untu membuat gambar kedua hanya saja diganti
beberapa parameter, yaitu :
Cut_feed 3
Spindle_speed 900
Rough_only
Coolan_options ON
Clear_distance 0
Pada layanan sketch laukan gambar sesuai profil yang akan termakan
oleh pahat alur, lakukan langkah 21 dan 22, setelah dilakukan remove material
akan muncul gambar :
Gambar 8. Remove material setelah sequence profil
BAB IV
KESIMPULAN
Program CAD / CAM digunakan sebagai basis untuk semua
operasi pabrikasi
Workpiece merupakan stock mentah yang akan diproses machining
oleh operasi manufacturing.
Profile Milling digunakan untuk pekerjaan kasar atau finishing mill
vertical.Permukaan yang terpilih harus mempertimbangkan suatu
alur tool.
Face milling mengijinkan kita untuk meratakan permukaan
workpiece dengan suatu flat atau penggilingan akhir radius.
Suatu volume milling NC Sequence memindahkan material di
dalam suatu milling volume seiris demi seiris, semua irisan adalah
parallel terhadap bidang retract.
Trajectory Milling mengijinkan kita untuk melakukan gerakan
pemotongan tool sepanjang jalan (trajecrory) yang dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tim Lab CAM/Simulasi Manufaktur. “PANDUAN PRAKTEK CAM /
SIMULASI MANUFAKTUR”. Jurusan Teknim Mesin Univesitas Pancasila.
Jakarta : 2005