laporan kinerja instansi pemerintah (lkj ip) satuan...
TRANSCRIPT
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH(LKj IP)
SATUAN POLISI PAMONG PRAJAKABUPATEN GUNUNGKIDUL
TAHUN2017
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA (SATPOL PP)KABUPATEN GUNUNGKIDUL
KomplekBangsalSewokoprojo, Wonosari, GunungkidulTAHUN 2017
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
KATA PENGANTAR
Segala Puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa karena atas Rahmat dan Karunia-Nya,Laporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Gunungkidul Tahun 2017 dapatdiselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentangSistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
Kepemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance) yang didukungmanajemen kinerja yang akuntabel sudah merupakan tekad pimpinan instansi pemerintah baik ditingkat pusat maupun di daerah. Sejalan dengan era globalisasi yang banyak membawaperubahan yang strategis, memberi pengaruh kepada masyarakat yang semakin kritis denganberbagai tuntutan, terutama kepada para pengelola negara untuk menjalankan tugasnya secarabertanggung jawab, bersih transparan, dan akuntabel.
Akuntabilitas kinerja merupakan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalampencapaian hasil pada pelayanan publik. Dalam hubungan ini, diperlukan evaluasi kinerja yangbaik untuk mengetahui sejauh mana pencapaian hasil bisa optimal serta cara-cara yangdigunakan untuk mencapainya.
Akuntabilitas dalam bentuk laporan dapat mengekspresikan pencapaian tujuan melaluipengelolaan sumber daya suatu organisasi karena pencapaian suatu tujuan merupakan salah satuukuran kinerja individu maupun unit organisasi yang akan terlihat jelas pada pencapaian sasaran.
Tujuan dan sasaran tersebut dapat dilihat dalam rencana stratejik organisasi, rencanakinerja, dan program kerja tahunan, dengan tetap berpegang pada Rencana Strategis (Renstra)dan Rencana Kerja (Renja).
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Gunungkidulmerupakan wujudpertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi PD dalam pengelolaan sumber dayadan kebijakan yang telah digariskan, dan kebijakan operasional dalam rangka pencapaian visidan misi SKPD yang tertuang dalam dokumen perencanaan strategis SKPD Tahun 2016 - 2021.
Laporan kinerja ini juga sebagai umpan balik untuk melakukan perbaikan dalamperencanaan, terutama sebagai input bagi pengelolaan dan penataan serta peningkatanpenyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan prima kepada masyarakat.
Laporan ini diharapkan juga dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan evaluasi yangobjektif atas penyelenggaraan Pemerintahan oleh stake holders yang berhak dan berkepentingandalam menilai kinerja dan pertanggungjawaban Kepala SKPD.
Wonosari,
KEPALASatuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Gunungkidul
Drs. DWI WARNA WN., M.SiNIP. 19590604 198603 1 020
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
RINGKASAN EKSEKUTIFLaporan Kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten GunungkidulTahun 2016
merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan sumberdaya sesuai dengan tugas pokokdan fungsi sebagai konsekuensi pelaksanaan manajemen kinerja dalam rangka penyelenggaraanpemerintahan.
LKj IP ini merupakan capaian kinerja (performance results) sesuai dengan rencana kinerja(performance plan) yang merupakan penjabaran tahunan dari Renstra PD Tahun 2016-2017 yangtelah ditetapkan dengan Keputusan Kepala PD Nomor sebagaimana telah diubah denganKeputusan Kepala PD Nomor
Dari 2 (dua) IKU Satuan Polisi Pamong Praja tahun 2017, kinerja yang dicapaimenunjukkan bahwa, 2(dua) IKU dapat tercapai dengan kategori sangat berhasil. Keberhasilancapaian IKUSKPD merupakan hasil dari upaya-upaya SKPD, juga berkat dukungan danpartisipasi seluruh komponen masyarakat baik swasta maupun masyarakat pada umumnya yangberkepentingan secara integral dan sinergi dalam memenuhi program-program SKPD pada tahun2017.
Beberapa indikator sasaran yang belum dapat memenuhi target kinerja, karena adabeberapa hambatan kendala yang apabila tidak segera diantisipasi dapat berpengaruh padacapaian sasaran yang akan datang.
Untuk mengoptimalkan capaian sasaran dan mengantisipasi perubahan yang akan terjadipada masa mendatang perlu ada langkah kebijakan teknis/operasional untuk memantapkankebijakan agar tujuan dapat terlaksana sehingga misi SKPD dapat dilaksanakan/dicapai sebagaiupaya untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan.
Adapun langkah-langkah kebijakan teknis/operasional yang diupayakan yaitu:1. Meningkatkan kinerja aparatur Satuan Polisi Pamong Praja menjadi profesional dan mumpuni
sebagai pengayom masyarakat serta memiliki wibawa, tegas, manusiawi disertai kemampuanpemikiran yang jauh ke depan sebagai pelayan masyaarakat dengan berpedoman padaperaturan perundangan yang berlaku.
2. Pemberdayaan sumberdaya manusia, sarana prasarana, dan dukungan anggaran secaraoptimal, untuk bersiap menghadapi perkembangan dan dinamika yang terjadi di masyarakat.
3. Meningkatkan pelayanan dibidang pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum danpenegakan peraturan daerah.
Prasyarat keberhasilan implementasi kebijakan, program, dan kegiatan masa depan adalahmeningkatkan aparatur yang profesional serta dapat dipercaya masyarakat melalui penataanSDM aparatur yang berkesinambungan berdasarkan kualifikasi dan kompetensi jabatan sesuaidengan beban kerja masing-masing SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) serta adanyaperilaku kinerja aparatur yang dapat bekerja ”tuntas” berdasarkan norma hukum, etika birokrasipemerintah, dan berbasiskan manajemen kinerja sehingga bebas dari KKN (Korupsi, Kolusi, danNepotisme). Hal ini akan memantapkan dan memperkuat modal sosial dengan ciri adanyakepercayaan (trust) masyarakat pada pemerintah.
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….. i
KATA PENGANTAR …………………………………………………………… ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ……………………………………………………. iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... iv
BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………………. 1
A. Latar Belakang ……………………………..………………...
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi ……..………………
C. Permasalahan Utama (Strategic Issued)..................................
1
2
7
BAB II : PERENCANAAN KINERJA …..........................................…… 9
A. Rencana Strategis PD Tahun 2016-2021................................
B. Rencana Kinerja 2017...................………………….………..
C. Perjanjian Kinerja 2017..................…………………………
9
14
16
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA ………………………………... 17
A. Capaian Kinerja Organisasi …………………………………B. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017…………….
C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja……………………..D. Realisasi Anggaran……………………………………………
17
18
19
27
BAB IV : PENUTUP ………………………………………………………. 29
LAMPIRAN-LAMPIRAN:
A. Indikator Kinerja Utama Tahun 2017
B. Indikator Kinerja Program Tahun 2017
C. Perubahan Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
A. Latar Belakang
Untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien,dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja instansi pemerintah menjadi kunci dalam proses penyelenggaraanpemerintahan yang baik. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan pelayanan publik sebagaimanadimaksud dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telahdiubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan KinerjaInstansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah,dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu AtasLaporan Kinerja Instansi Pemerintah, setiap PDwajib menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah(LKjIP) kepada Bupati sebagai perwujudan kewajiban suatu Instansi Pemerintah untukmempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuandan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir tahunanggaran.
LKj IP dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsiserta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintahberdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan. LKj IP juga berperan sebagai alat kendali, alat penilaikinerja, dan alat pendorong terwujudnya good governance serta berfungsi sebagai media pertanggungjawabankepada publik.
Bertitik tolak dari Renstra PD Tahun 2016-2021 dan Rencana Kinerja Tahun 2017, maka LKj IP PDyang disusun merupakan realisasi hasil kegiatan tahun 2017 dan menyajikan laporan kemajuanpenyelenggaraan pemerintahan oleh Kepala PD kepada Bupati Gunungkidul.
B. Tugas Pokok dan Struktur Organisasi
Satuan Polisi Pamong Praja dibentukan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten GunungkidulNomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul yangditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan, SusurananOrganisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja.
1. TugasPokok
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah yang dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Bupati
Gunungkidul Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susuranan Organisasi, Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja, disebutkan bahwa Satuan Polisi
Pamong Praja mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan di bidang ketertiban
umum, ketentraman masyarakat, penegakan peraturan perundang-undangan dan
perlindungan masyarakat.
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas tersebut, maka Satuan Polisi
Pamong Praja mempunyai fungsi :
BAB
I PENDAHULUANBAB
I PENDAHULUAN
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
1. Perumusan kebijakan umum di bidang ketertiban umum, ketentraman masyarakat,
penegakan peraturan perundang-undangan dan perlindungan masyarakat;
2. Perumusan kebijakan teknis di bidang ketertiban umum, ketentraman masyarakat,
penegakan peraturan perundang-undangan dan perlindungan masyarakat;
3. Penyusunan rencana kinerja dan perjanjian kinerja di bidang ketertiban umum,
ketentraman masyarakat, penegakan peraturan perundang-undangan dan
perlindungan masyarakat;
4. Pengoordinasian penyelenggaraan bidang ketertiban umum, ketentraman
masyarakat, penegakan peraturan perundang-undangan dan perlindungan
masyarakat;
5. Pembinaan ketertiban umum, ketentraman masyarakat, penegakan peraturan
perundang-undangan dan perlindungan masyarakat;
6. Penyelenggaraan sistem pengendalian intern di bidang ketertiban umum,
ketentraman masyarakat, penegakan peraturan perundang-undangan dan
perlindungan masyarakat;
7. Penyusunan dan penerapa norma, standar dan pedoman dan petunjuk operasional di
bidang ketertiban umum, ketentraman masyarakat, penegakan peraturan perundang-
undangan dan perlindungan masyarakat;
8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang ketertiban
umum, ketentraman masyarakat, penegakan peraturan perundang-undangan dan
perlindungan masyarakat; dan
9. Pengelolaan UPT.
2. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 53 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susuranan Organisasi, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja,
Susunan Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Gunungkidu lyaitu:
Satuanterdiridari:
a. Unsur Pimpinan : KepalaSatuan
b. Unsur Pembantu Pimpinan : Sekretariat yang terdiri dari Subbagian-subbagian.
c. Unsur Pelaksana : Bidang-Bidang yang terdiri dari Seksi-Seksidan UPT
d. Kelompok Jabatan Fungsional
Susunan Organisasi Satuan terdiri dari:
a. Kepala Satuan;
b. Sekretariat terdiri dari:
1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan;
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
2. Subbagian Umum;
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
c. Bidang Penegakan Peraturan Daerah terdiri dari:
1. Seksi Pembinaan dan Pengawasan;
2. Seksi Penyelidikan dan Penyidikan;
d. Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum terdiri dari:
1. Seksi Operasional dan Pengendalian;
2. Seksi Pengamanan dan Pengawalan;
e. Bidang Perlindungan Masyarakat terdiri dari:
1. Seksi Bina Potensi;
2. Seksi Pengerahan dan Pengendalian;
f. UPT;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
Bagan Struktur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Gunungkidul, adalahsebagai berikut :
Tugas pokok dan fungsi tersebut, didukung sumberdaya manusia yang memadai dengan
jumlah pegawai sebanyak 108 orang pada akhir Tahun 2017, terdiri dari 54 PNS dan 53
THL Banpol dan 1 Penjaga malam. Adapun jabatan struktural di lingkungan PD
sebanyak 6 jabatan, terdiri dari eselon II.a = 1 jabatan, eselon III = 3 jabatan, eselon IV
= 8 jabatan. Sedangkan jumlah Pegawai Negeri Sipil non eselon sebanyak 42 orang.
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
Gambar 1.1
1
3
8
42
ESELON II.a ESELON III ESELON IV NON ESELON
Sumber:Subbagian Umum PD.
Sedangkan komposisi pegawai PD berdasarkan Golongan Ruang adalah sebagai
berikut:
Tabel 1.1
KomposisiPegawai
No. Golongan/Ruang Bezetting 31 - 12 –2016
1 I/a – I/d -
2 II/a – II/d 16
3 III/a – III/d 33
4 IV/a – IV/e 5
Jumlah 54
Sumber : Subbagian Umum Sat Pol PP
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Eselon Akhir Tahun 2017
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
Gambar 1.2Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pangkat dan Golongan
Pada Akhir Tahun 2017
5
16
33
Golongan II/a-II/d
Golongan III/a-III/dGolongan IV/a-IV/e
C. Permasalahan Utama (Strategic Issued)
1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
PELAYANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Satuan Polisi Pamong Praja
Kabupaten Gunungkidul, mempunyai beberapa permasalahan, diantaranya sebagai berikut :
Faktor Internal :
a.Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia personil Satpol PP yang belum memadai.
b. Prasarana dan sarana yang menunjang kelancaran pelaksanaan ketugasan, baik sarana
pokok maupun sarana penunjang masih belum memadai.
c. Anggaran operasional yang kurang memadai, sehingga pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Satuan Polisi Pamong Praja belum maksimal.
d. Regulasi mengenai Satuan Polisi Pamong Praja seringkali berubah.
Sumber : Subbagian Umum PD
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
Faktor Eksternal :
a. Banyak peraturan daerah yang sudah tidak relevan dengan perkembangan situasi,
kondisi dan dinamika masyarakat saat ini, sehingga perlu segera disesuaikan.
b. Masih banyaknya penyimpangan dan pelanggaran Peraturan Daerah.
c. Meningkatnya kriminalitas, penyakit masyarakat dan gangguan ketentraman dan
ketertiban umum.
d. Maraknya peredaran melamin dan zat berbahaya pada makanan dan minuman.
e. Kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya mewujudkan ketenteraman dan
ketertiban umum serta pelaksanaan peraturan daerah masih perlu ditingkatkan.
f. Koordinasi lintas sektoral yang belum maksimal
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Gunungkidul
merupakan alat perencanaan pembangunan jangka menengah yang menjadi tolok ukur kinerja
daerah dalam melaksanakan amanat yang telah diberikan oleh masyarakat Kabupaten
Gunungkidul. Selanjutnya RPJMD tersebut dijabarkan dalam Rencana Strategis Perangkat
Daerah (Renstra PD) sebagai dokumen teknis operasional.
A. Rencana Strategis PD Tahun 2016-2021
RencanaStrategis PD ditetapkan dengan Keputusan Kepala PD Nomor 34 Tahun
2016 tentang Penetapan Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Gunungkidul Tahun 2016-2021 tanggal ………. Sebagimana telah diubah terakhir dengan
Keputusan Kepala PD Nomor……. Dokumen tersebut merupakan alat perencanaan
pembangunan jangka menengah yang menjadi tolok ukur kinerja PD dalam melaksanakan
amanat yang telah diberikan oleh masyarakat.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan pembangunan PD Tahun 2016-2021 adalah mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik untuk meningkatkan pelayanan publik dengan sasaran sebagai
berikut:
1. Akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah meningkat;
2. Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah meningkat; dan
3. Ketaatan masyarakat terhadap hukum meningkat.
Selanjutnya PD menjabarkan dalam sasaran-sasaran strategis yang akan dicapai
secara tahunan selama periode Renstra. Sasaran strategis dan indikator kinerja sebagai alat
ukur keberhasilan sasaran strategis selama tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
BAB
IIPERENCANAAN KINERJA
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
Tabel 2.1
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
No. SasaranStrategis IndikatorKinerja
1 Penyelesaian Pelanggaran
Peraturan Daerah meningkat
Persentase pelanggaran peraturan daerah
yang terselesaikan
2 Penyelesaian gangguan
ketentraman dan ketertiban
masyarakat meningkat
Persentase kejadian gangguan ketentraman
dan ketertiban masyarakat yang
terselesaikan
3 Kepuasan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pelayanan
perangkat daerah meningkat
Indeks Kepuasan Masyarakat Perangkat
Daerah
4 Akuntabilitas pengelolaan
keuangan meningkat
Persentase laporan keuangan disusun tepat
waktu:
1. Laporan bulanan
2. Laporan semesteran
3. Laporan tahunan
5 Kesesuaian program dalam
dokumen perencanaan daerah
Persentase kesesuaian Program dalam
Rencana Kerja (Renja) PD terhadap
Program dalam RencanaKerja
Pembangunan Daerah (RKPD) dan Program
dalam Renstra PD terhadap Program dalam
RPJMD
PD telah menetapkan Indikator Kinerja Utama dengan Keputusan Bupati
Gunungkidul Nomor266/ KPTS/ 2017 tentang Indikator Kinerja Utama Satuan Polisi
Pamong Praja. Adapun Indikator KinerjaUtama SKPD adalah sebagai berikut:
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
Tabel 2.2
IndikatorKinerjaUtama
No. SasaranStrategis IndikatorKinerja Alasan/ Penjelasan/ Formulasi
1 PenyelesaianPelanggaranPeraturanDaerah meningkat
Persentase pelanggaranperaturan daerah yangterselesaikan
∑ penyelesaian pelanggaranperaturandaerah yang terjadi
∑ pelanggaranperaturandaerah yangterjadi
Tipologi data : Non komulatif
X 100%
2 PenyelesaianGangguanKetentraman danKetertibanMasyarakatMeningkat
Persentase kejadiangangguan ketentramandan ketertibanmasyarakat yangterselesaikan
∑ penyelesaian gangguanketentraman dan ketertiban
masyarakat yang terjadi∑ gangguan ketentraman dan
ketertiban masyarakat yang terjadi
Tipologi data : Non komulatif
X 100%
Berdasarkan IKU PD tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan menetapkan
Indikator Kinerja Program dengan Keputusan Kepala PD Nomor21/KPTS/2017 tentang
IndikatorKinerja Program di Lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja, yaitu sebagai
berikut:
Tabel 2.3
Indikator Kinerja Program
No. SasaranStrategis IndikatorKinerjaAlasan/ Penjelasan/
Formulasi
1 PenyelesaianPelanggaran PeraturanDaerah meningkat
Persentase penegakan peraturanperundangan yang mengandungsanksi pidana
∑ penegakanperaturan
perundangan yangmengandung sanksi
pidana
∑ penegakanperaturan
perundanganTipologi data : Nonkomulatif
X 100%
2 Penyelesaian GangguanKetentraman danKetertiban MasyarakatMeningkat
Persentasejumlah anggota satuanLinmas yang handal dan tangguh
∑ anggota satuanLinmas yang handal
dan tangguh∑ anggota satuan
Linmas
Tipologi data : Non
X 100%
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
komulatif
Persentase gangguan ketentramanmasyarakat dan ketertiban umumterselesaikan
∑ gangguanketentraman
masyarakat danketertiban umum
terselesaikan∑ gangguanketentraman
masyarakat danketertiban umum
Tipologi data : Nonkomulatif
X 100%
3 Kepuasan masyarakatterhadap penyelenggaraanpelayanan perangkat daerahmeningkat
Indeks Kepuasan MasyarakatPerangkat Daerah
Rumus IKM:
Total dari nilaipersepsi per unsur
Total unsur yang terisix Nilaipenimbang
Dimana bobot nilairata-rata tertimbang =Jumlah bobot dibagijumlah unsur = 1 dibagi14 = 0,071
Untuk memudahkaninterprestasi terhadappenilaian IKM antara25-100, maka hasilpenilaian tersebutdikonversikan dengannilai dasar 25 denganrumus:
IKM Unit Pelayanan x25
Tipologi data: Nonkomulatif
4 Akuntabilitas pengelolaankeuangan perangkat daerahmeningkat
Persentase laporan keuangan disusuntepat waktu:
1. laporan bulanan2. laporan semesteran3. laporan tahunan
∑ laporan keuanganyang disusun tepat
waktu
∑ laporan keuanganyang disusun
x 100%
5 Kesesuaian program dalamdokumen perencanaanperangkat daerah
Persentase kesesuaian Program dalamRencana Kerja (Renja) PD terhadapProgram dalam Rencana Kerja
∑ ProgramdalamRencanaKerja
(Renja) PD yang samax 100%
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
Pembangunan Daerah (RKPD) dengan RKPD
∑ ProgramdalamRencanaKerja
Pembangunan Daerah(RKPD)
Persentase kesesuaian Program dalamRenstra PD terhadap Program dalamRPJMD
∑ Program dalamRenstra PD yang sama
dengan RPJMD
∑ Program dalamRPJMD
x 100%
Tipologi data: Nonkomulatif
Persentase pemenuhan kebutuhanadministrasi perkantoran
∑ realisasi pemenuhanadministrasiperkantoran
∑ administrasiperkantoran yang
dibutuhkan
x 100%
Tipologi data: Nonkomulatif
Persentase pemenuhan kebutuhansarana dan prasarana aparatur
∑ realisasi pemenuhansarana dan prasarana
∑ sarana dan prasaranayang direncanakan
x 100%
Tipologi data: Nonkomulatif
PersentaseAparatur Sipil Negara taataturan
∑ ASN PD yang taataturan
∑ ASN PDx 100%
Tipologi data: Nonkomulatif
3. Program-Program
Untuk mencapai sasaran strategis PD dengan melaksanakan program prioritas yaitu programpeningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan, program pemeliharaan ketentraman, ketertibandan pencegahan tindak kriminal dan program penegakan peraturan daerah, sedangkan program-program penunjang atau pendukung pencapaian sasaran strategis adalah:
1. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
2. Program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat Daerah
3. Program Peningkatan Kualitas Perencanaan
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
4. Program Pelayanan Admininstrasi Perkantoran
5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perkantoran
6. Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas Aparatur
B. RENCANA KINERJA 2017
Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan pengambilan keputusan di depan
untuk menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan di masa yang akan datang tentang tingkat
capaian kinerja yang diinginkan serta target (quantitative objectives) apa yang harus dicapai
dihubungkan dengan tingkat pelaksanaan program/kegiatan. Perencanaan Kinerja
merupakan bentuk komitmen pencapaian kinerja yang menjabarkan rencana kegiatan dan
target kinerja tahunan organisasi.
Untuk operasionalisasi perencanaan jangka menengah tersebut PD menyusun
perencanaan kinerja tahunan yang disusun dalam bentuk Rencana Kerja PD. Dengan
diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka perlu
menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang secara substantif tidak jauh berbeda
dengan Renja.
Rencana Kinerja Tahunan 2017 mencerminkan rencana kegiatan, program, dan
sasaran tahunan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dlam Rencana
Strategis PD tahun 2016-2021. Pada dasarnya RKT 2017 menguraikan target kinerja yang
hendak dicapai PD selama tahun 2017. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif
yang harus dicapai selama tahun 2017 dari semua indikator kinerja yang melekat pada
tingkat kegiatan maupun saaran tahunan. Target kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan
tolok ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian tujuan.
Target sasaran untuk Tahun 2017 merupakan target tahun petama dari Renstra PD
2016-2021 dan Rencana Kinerja Tahunan 2017 memuat sasaran strategis, indikator kinerja,
dan target yang akan dicapai, yaitu sebagai berikut:
No. Sasaran Strategis IndikatorKinerja Satuan Target1 Penyelesaian Pelanggaran
Peraturan Daerahmeningkat
Persentase penegakanperaturan perundangan yangmengandung sanksi pidana
Persen 91,00
2 Penyelesaian GangguanKetentraman danKetertiban MasyarakatMeningkat
Persentase jumlah anggotasatuan Linmas yang handaldan tangguh
Persen 91,00
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
Persentase gangguanketentraman masyarakatdan ketertiban umumterselesaikan
Persen 91,00
3 Kepuasan masyarakatterhadap penyelenggaraanpelayanan perangkat daerahmeningkat
Indeks Kepuasan MasyarakatPerangkat Daerah
indeks
4 Akuntabilitas pengelolaankeuangan perangkat daerahmeningkat
Persentase laporan keuangandisusun tepat waktu:
4. laporan bulanan5. laporan semesteran6. laporan tahunan
Persen 100,00
5 Kesesuaian program dalamdokumen perencanaanperangkat daerah
Persentase kesesuaian Programdalam Rencana Kerja (Renja)PD terhadap Program dalamRencana Kerja PembangunanDaerah (RKPD) dan programdalam Renstra PD terhadapProgram dalam RPJMD
Persen 100,00
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
C. PERJANJIAN KINERJA 2017
Perjanjian Kinerja Tahun 2017 merupakan suatu dokumen kontrak kinerja antara
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dengan Bupati Gunungkidul untuk mewujudkan target
kinerja tahun pertama dari Renstra PD Tahun 2016-2021 berdasarkan pada sumber daya
yang dimiliki oleh Satuan Polisi Pamong Praja. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
mencerminkan rencana kegiatan, program, dan sasaran tahunan. Pada dasarnya perjanjian
kinerja Tahun 2017 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai PD selama Tahun
2017. Target kinerja merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai selama Tahun
2017 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat kegiatan maupun sasaran
tahunan. Target kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan tolok ukur dalam mengukur
keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian tujuan.
Dokumen Perjanjian Kinerja PD Tahun 2017 disusun setelah diterimanya Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Nomor 40/ DPA/ 2017 dan diubah seiring dengan perubahan
DPA atau DPPA Nomor 97/ DPPA/ 2017Perubahan Perjanjian Kinerja PD Tahun 2017
sebagai berikut:
No. Sasaran Strategis IndikatorKinerja Satuan Target1 Penyelesaian Pelanggaran
Peraturan DaerahMeningkat
Persentase PelanggaranPeraturan Daerah YangTerselesaikan
Persen 91
2 Penyelesaian GangguanKetentraman danKetertiban MasyarakatMeningkat
Persentase KejadianGangguan Ketentramandan Ketertiban MasyarakatYang Terselesaikan
Persen 91
No. Nama Program Anggaran Keterangan
1 Program Peningkatan Keamanan danKenyamanan Lingkungan
Rp 978.392.500,00 APBD
2 Program Pemeliharaan Ketentraman,Ketertiban dan Pencegahan TindakKriminal
Rp 1.474.452.500,00 APBD
3 Program Penegakan Peraturan Daerah Rp 252.182.500,00 APBD
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
A. Capaian Kinerja Organisasi
Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan
bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan.Esensi dari
manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di
mana program/ kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai
rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.
Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya,
yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauhmana sebuah instansi pemerintahan telah
memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan
hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban
program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah
daerah kepada publik telah dicapai. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas
kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang
kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah.
Pengukuran Kinerja
Kerangka Pengukuran kinerja di Satuan Polisi Pamong Praja dilakukan dengan mengacu pada
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Pedoman Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun pengukuran kinerja tersebut dengan rumus sebagai
berikut:
a. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin
rendah realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus:
BAB
IIIAKUNTABILITAS
KINERJA
RealisasiCapaian indikator kinerja = X 100%Rencana
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
b. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin
rendah realisasi menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus:
Atau
Penilaian capaian kinerja untuk setiap indikator kinerja sasaran menggunakan interprestasipenilaian dengan pengukuran dengan skala ordinal yaitu:
Tabel 3.1Pengukuran dengan Skala Ordinal
Skala Ordinal Predikat/Kategori
85 ≤ X Sangat Berhasil
70 ≤ X < 85 Berhasil
55 ≤ X < 70 Cukup Berhasil
X < 55 Tidak Berhasil
Untuk capaian masing-masing indikator kinerja sasaran disimpulkan berdasarkan “MetodeRata-Rata Data Kelompok”. Penyimpulan capaian sasaran nilai mean setiap kategori
ditetapkan sebagai berikut :
Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan jumlah indikator untuk
setiap kategori (sangat berhasil, berhasil, cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada
disetiap kelompok sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap kategori,
dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok sasaran tersebut.
B. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2017
Pengukuran target dari sasaran strategis yang telah ditetapkan adalah dilakukan
dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja, yang selanjutnya
Rencana - (Realisasi-Rencana)Capaian indikator kinerja = X 100%Rencana
(2x Rencana) – RealisasiCapaian indikator = X 100%
Rencana Rencana
Rencana
Jumlah indikator untuk setiap kategori x nilai mean setiap kategoriCapaian sasaran = X 100%
Jumlah indikator kinerja sasaran
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
akan dipergunakan untuk mengukur kinerja Satuan Polisi Pamong Praja tahun 2017.
Pencapaian IKU tahun 2017 secara ringkas ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 3.2Capaian Indikator Kinerja Utama Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2017
No. SasaranStrategis Indikator Kinerja Realisasi
Tahun 2016
Tahun 2017 TargetAkhir
Renstra(2021)
Capaians/d 2017terhadap2021 (%)Target Realisasi
CapaianKinerja (%)
1
PenyelenggaraanKetentraman danKetertiban Umum
Persentasepenyelesaianpelanggaranketentraman,ketertiban dankeindahan di daerah
92% - - -
Persentase kejadiangangguanketentraman danketertibanmasyaarakat yangterselesaikan
- 91% 91% 100% 95% 95,79%
2
PenyelesaianpelanggaranPeraturan Daerahmeningkat
Persentasepenurunan jumlahpelanggaranPeraturan Daerahdan PeraturanKepala Daerah
18% - - -
PersentasepelanggaranPeraturan Daerahyang terselesaikan
91% 91% 100% 95% 95,79%
3
Terwujudnyapengamanan fisikaset KabupatenGunungkidul
Persentase asetkabupaten yangmendapat penjagaanoleh Satuan PolisiPamong Praja
51% - - -
C. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Berikut ini akan diuraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang menjelaskan
capaian kinerja persasaran strategis sebagai berikut:
Sasaran 1
“Penyelesaian Pelanggaran Peraturan Daerah Meningkat”
Dalam tahun 2017, realisasi pencapaian sasaran angka persentase penyelesaianpelanggaran peraturan daerah menunjukkan hasil yang positif. Sebagaimana nampak dalamtabel dibawah ini, realisasi kinerja tahun 2017 menunjukkan bahwa angka persentasepenyelesaian pelanggaran ketentraman, ketertiban dan keindahan di daerah telah mencapaitarget yang ditetapkan, dengan pencapaian sebanyak 91% dari target 91%. Pencapaian inimenunjukkan kinerja yang sangat baik untuk sasaran pertama ini.
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
Tabel 3.3Evaluasi Pencapaian Sasaran 1
Pengukuran Kinerja
No. IndikatorKinerja
RealisasiTahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
Renstra(2021)
Capaians/d 2017terhadap2021 (%)
Target RealisasiCapaianKinerja
(%)Kategori
1 Persentasepelanggaran PeraturanDaerahyangterselesaikan
- 91% 91% 100% SangatBerhasil
95% 95,79%
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100%
Dari hasil evaluasi data tersebut di atas terlihat bahwa capaian kinerja sebesar
rata-rata 100% yang masuk kategori sangat berhasil.Indikator persentase pelanggaran
Peraturan Daerah yang terselesaikan belum bisa dibandingkan dengan tahun 2016 karena
adanya perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU) sehingga indikator kinerjanya pun
berbeda dengan 2017.
Untuk mencapai target sasaran tersebut dilaksanakan program prioritas yaitu
Penegakan Peraturan Daerah, yang menunjukkan keadaan sebagai berikut:
Tabel 3.4
Evaluasi Pencapaian Program Peningkatan Penegakan Peraturan Daerah
No. IndikatorKinerja
RealisasiTahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
Renstra(2021)
Capaians/d 2017terhadap2021 (%)
Target RealisasiCapaianKinerja
(%)Kategori
1 Persentasepelanggaran PeraturanDaerahyangterselesaikan
- 91% 91% 100% SangatBerhasil
95% 95,79%
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100%
Dari hasil evaluasi data tersebut di atas terlihat bahwa capaian kinerja program
sebesar rata-rata 100% yang masuk kategori sangat berhasil.
Dalam melaksanakan program tersebut dianggarkan sebesar Rp 252.182.500,00
dalam realisasinya menyerap anggaran sebesar Rp 249.168.750,00 (98,8%) sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 3.013.750,00 (1,2%), yang dirinci sebagai berikut:
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
No. Nama Program Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Capaian
(%)
Selisih
(Rp.)
Efisiensi
(%)
1. Program
Penegakan
Peraturan
Daerah
252.182.500 249.168.750 98,8% 3.013.750 1,2%
Jumlah 252.182.500 249.168.750 98,8% 3.013.750 1,2%
Permasalahan:
1. Jumlah SDM Satpol PP secara kualitatif/ yang mumpuni, professional masih kurang
dalam penyelesaian pelanggaran ketenteraman, ketertiban dan keindahan (K3) di
daerah, hal ini karena keterbatasan anggaran dalam penyertaan diklat, kursus-kursus
masih kurang memadai. Berdasarkan Analisis Beban Kerja (ABK) Satpol PP idealnya
mempunyai jumlah anggota 300 personil, sedangkan pada akhir tahun 2017 baru
terpenuhi 108 personil, sehingga masih terdapat kekurangan 192 personil.
Solusi:
1. Dalam mengatasi pelanggaran ketentraman, ketertiban dan keindahan di daerah
diperlukan SDM Satpol PP yang mumpuni. Hal ini perlu mendapat dukungan dana yang
memadai untuk mengikutsertakan anggota Satpol PP mengikuti kursus diklat dan
bimtek.
Sasaran 2
“Penyelesaian Gangguan Ketentraman dan Ketertiban
Masyarakat Meningkat”
Dalam tahun 2017, realisasi pencapaian sasaran angka persentase penyelesaiangangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat meningkat menunjukkan hasil yangpositif. Sebagaimana nampak dalam tabel dibawah ini, realisasi kinerja tahun 2017menunjukkan bahwa angka persentase penyelesaian pelanggaran ketentraman, ketertibandan keindahan di daerah telah mencapai target yang ditetapkan, dengan pencapaiansebanyak 91% dari target 91%. Pencapaian ini menunjukkan kinerja yang sangat baikuntuk sasaran pertama ini.
Tabel 3.5Evaluasi Pencapaian Sasaran 2
Pengukuran Kinerja
No. IndikatorKinerja
Realisasi Tahun
2016
Tahun 2017 TargetAkhir
Renstra(2021)
Capaians/d 2017terhadap2021 (%)
Target RealisasiCapaianKinerja
(%)Kategori
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
1 Persentasegangguanketentramandanketertibanmasyarakatmeningkat
- 91% 91% 100% SangatBerhasil
95% 95,79%
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100%
Dari hasil evaluasi data tersebut di atas terlihat bahwa capaian kinerja sebesar
rata-rata 100% yang masuk kategori sangat berhasil.Indikator persentase gangguan
ketentraman dan ketertiban masyarakat meningkat belum bisa dibandingkan dengan tahun
2016 karena adanya perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU) sehingga indikator
kinerjanya pun berbeda dengan 2017.
Untuk mencapai target sasaran tersebut dilaksanakan program prioritas yaitu
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan dan Program Pemeliharaan
Ketentraman, Ketertiban dan Pencegahan Tindak Kriminal, yang menunjukkan keadaan
sebagai berikut:
Tabel 3.6Evaluasi Pencapaian Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan
Lingkungan serta Program Pemeliharaan Ketentraman, Ketertiban dan PencegahanTindak Kriminal
No. IndikatorKinerja
RealisasiTahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
Renstra(2021)
Capaians/d 2017terhadap2021 (%)
Target RealisasiCapaianKinerja
(%)Kategori
1 Persentasegangguanketentraman danketertibanmasyarakatmeningkat
- 91% 91% 100% SangatBerhasil
95% 95,79%
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100%
Dari hasil evaluasi data tersebut di atas terlihat bahwa capaian kinerja program
sebesar rata-rata 100% yang masuk kategori sangat berhasil.
Dalam melaksanakan program tersebut dianggarkan sebesar Rp 978.392.500,00
dalam realisasinya menyerap anggaran sebesar Rp 958.237.000,00 (97,94%) sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 20.155.500,00 (2,06%) untuk Program Peningkatan
Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan dan dianggarkan sebesar Rp 1.474.452.500,00
dalam realisasinya menyerap anggaran sebesar Rp 1.422.872.500,00 (96,5%) sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 51.850.000,00 (3,5%) untuk Program Pemeliharaan,
Ketertiban dan Pencegahan Tindak Kriminal, yang dirinci sebagai berikut:
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
No. Nama Program Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Capaian
(%)
Selisih
(Rp.)
Efisiensi
(%)
1. Program
Peningkatan
Keamanan dan
Kenyamanan
Lingkungan
978.392.500 958.237.000 97,94% 20.155.500 2,06%
2. Program
Pemeliharaan
Ketentraman,
Ketertiban dan
Pencegahan
Tindak
Kriminal
1.474.452.500 1.422.872.500 96,5% 51.580.000 3.5%
Jumlah 2.452.845.000 2.381.109.500 97,22% 71.735.500 2,78%
Permasalahan:
1. Dalam upaya penurunan jumlah pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala
Daerah dalam realisasinya terkendala dengan berbagai keadaan yang sifatnya
monumental, seperti saat Pemilu legislatif, Pilpres dan Pilkada. Pada saat itu terdapat
peningkatan pelanggaran khususnya K3, seperti pemasangan reklame, atribut partai,
baliho dan lain sebagainya.
Solusi:
1. Dalam mengatasi jumlah pelanggaran Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah
supaya mencapai angka yang signifikan sesuai target, yang realisasinya terkendala
dengan berbagai keadaan yang sifatnya monumental, seperti saat Pemilu legislatif,
Pilpres dan Pilkada, diperlukan peningkatan sosialisasi pada masyarakat secara
kontinue dan operasi lapangan secara terus menerus.
Disamping mencapai indikator kinerja utama yang didukung oleh program prioritas, di
setiap Perangkat Daerah juga melaksanakan program-program penunjang atau pendukung
untuk mencapai strategis yang dilaksanakan oleh setiap Perangkat Daerah yaitu:
Sasaran 3
“Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pelayanan publik meningkat”
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
Untuk mencapai target sasaran kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan
publik meningkat dilaksanakan program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Indeks
kepuasan masyarakat terhadap kinerja Perangkat Daerah tahun 2017 mengalami peningkatan
sebesar 0,4 dibanding tahun 2016 yaitu dari 78,3 meningkat menjadi 78,7. Indeks kepuasan
masyarakat tahun 2017 ditargetkan sebesar 78,5 terealisasi sebesar 78,7 sehingga realisasi
kinerjanya mencapai 100% masuk kategori sangat berhasil. Untuk mengetahui capaian program
selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.7Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
No.Indikator Kinerja
Program
RealisasiTahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
Renstra(2021)
Capaians/d 2017terhadap2021 (%)Target Realisasi
CapaianKinerja
(%)Kategori
1 Indeks KepuasanMasyarakatPerangkat Daerah
78,3 78,7 78,7 100 Sangatberhasil
80,00 98,375
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
Sasaran 4
“Akuntabilitas pengelolaan keuangan meningkat”
Untuk mencapai target sasaran Akuntabilitas pengelolaan keuangan meningkat
dilaksanakan program Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Perangkat Daerah. Persentase
laporan keuangan disusun tepat waktu baik bulanan, semesteran, dan tahunan tahun 2017 sama
dengan tahun 2016 yaitu dari 100,00. Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu baik
bulanan, semesteran, dan tahunan tahun 2017 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar
100,00% sehingga realisasi kinerjanya mencapai 100,00% masuk kategori sangat berhasil. Untuk
mengetahui capaian program selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.8Rencana dan Realisasi Capaian ProgramPeningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan
No. Indikator KinerjaProgram
RealisasiTahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
Renstra(2021)
Capaians/d 2017terhadap2021 (%)Target Realisasi
CapaianKinerja
(%)Kategori
1 Persentase laporankeuangan disusuntepat waktu:
7. laporan bulanan
8. laporansemesteran
9. laporan tahunan
100,00 100,00 100,00 100,00 Sangatberhasil
100,00 100,00
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100,00
Sasaran 5
“Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan
daerah”
Untuk mencapai target sasaran Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan daerah
dilaksanakan program Peningkatan kualitas perencanaan. Persentase kesesuaian Program dalam
Rencana Kerja (Renja) PD terhadap Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) dan Renstra PD terhadap Program dalam RPJMD tahun 2017 sama dengan tahun 2016
yaitu dari 100,00. Persentase kesesuaian Program dalam Rencana Kerja (Renja) PD terhadap
Program dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) dan Renstra PD terhadap Program
dalam RPJMD tahun 2017 ditargetkan sebesar 100,00% terealisasi sebesar 100,00% sehingga
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
realisasi kinerjanya mencapai 100,00% masuk kategori sangat berhasil. Untuk mengetahui
capaian program selengkapnya dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 3.9Rencana dan Realisasi Capaian Program Peningkatan Kualitas Perencanaan
No. Indikator KinerjaProgram
RealisasiTahun2016
Tahun 2017 TargetAkhir
Renstra(2021)
Capaians/d 2017terhadap2021 (%)Target Realisasi
CapaianKinerja
(%)Kategori
1 Persentase kesesuaianProgram dalamRencana Kerja(Renja) PD terhadapProgram dalamRencana KerjaPembangunan Daerah(RKPD) dan RenstraPD terhadap Programdalam RPJMD
100,00 100,00 100,00 100,00 Sangatberhasil
100,00 100,00
RATA-RATA CAPAIAN INDIKATOR SASARAN 100,00
Selain ketiga program di atas, juga dilaksanakan program yang mendukung pencapaian
seluruh sasaran yaitu Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Perkantoran, dan Program Peningkatan Ketatalaksanaan dan Kapasitas
Aparatur.
Dalam melaksanakan keenam program tersebut dianggarkan sebesar Rp 1.072.390.500,00
dalam realisasinya hanya menyerap anggaran sebesar Rp 1.027.978.765,00(95,86%) sehingga
terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp 44.411.735,00 (4,14%), yang dirinci sebagai berikut:
No. Nama Program Anggaran
(Rp.)
Realisasi (Rp.) Capaian
(%)
Selisih (Rp.) Efisiensi
(%)
1. Peningkatan KualitasPelayanan Publik
7.100.000 7.062.500 99,47 37.500 0,53
2. Peningkatan KualitasPelaporan KeuanganPerangkat Daerah
31.398.000 31.398.000 100 - -
3. Peningkatan kualitasperencanaan
24.788.500 20.200.500 81,49 4.588.000 18,51
4. PelayananAdministrasiPerkantoran
194.969.000 167.814.260 86,07 27.154.740 13,93
5. Peningkatan Saranadan PrasaranaPerkantoran
336.300.000 334.858.625 99,57 1.441.375 0,43
6. PeningkatanKetatalaksanaan danKapasitas Aparatur
477.835.000 466.644.880 97,66 11.190.120 2,34
Jumlah 1.072.390.500 1.027.978.765 95,86 44.411.735 4,14
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
D. Realisasi Anggaran
Penyerapan anggaran belanja langsung pada tahun 2017 sebesar 96,85% dari total
anggaran yang dialokasikan. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar
97,13%, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar 96,06%. Jika
dilihat dari realisasi anggaran per sasaran, penyerapan anggaran terbesar pada
program/kegiatan di sasaran Kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan
publik meningkat dan sasaran Kesesuaian program dalam dokumen perencanaan daerah
masing-masing(100,00%). Sedangkan penyerapan terkecil pada program/kegiatan di
sasarankesesuaian program dalam dokumen perencanaan daerah(81,49%).
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2017 yang dialokasikan untuk
membiayai program/kegiatan dalam pencapaian sasaran pembangunan disajikan tabel 3.10.
Tabel 3.10Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2017
NoSasaranStrategis
Kinerja Anggaran
Target Realisasi %Realisasi
Pagu(Rp)
Realisasi(Rp)
%Realisasi
1 PenyelesaianPelanggaranPeraturan Daerah
91 91 100 252.182.500 249.168.750 98,8
2 PenyelesaianGangguanKetentraman danKetertibanMasyarakatMeningkat
91 91 100 2.452,845.000
2.381.109.500
97,22
3 Kepuasanmasyarakatterhadappenyelenggaraanpelayanan publikmeningkat
78,7 78,7 100 7.100.000 7.062.500 99,47
4 Akuntabilitaspengelolaankeuanganmeningkat
100,00 100,00 100,00 31.398.000 31.398.000 100,00
5 Kesesuaianprogram dalamdokumenperencanaandaerah
100,00 100,00 100,00 24.788.500 20.200.500 81,49
Jumlah 2.768.314.000
2.688.939.250
97,13
Belanja Langsung 1.009.104.0 969.317.765 96,06
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
NoSasaranStrategis
Kinerja Anggaran
Target Realisasi %Realisasi
Pagu(Rp)
Realisasi(Rp)
%Realisasi
Pendukung 00
Total BelanjaLangsung
3.777.404.000
3.658.257.015
96,85
Sumber data Laporan Keuangan Subbagian Perencanaan dan Keuangan Tahun 2017
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
LKj IP menggambarkan penekanan pada manajemen pembangunan berbasis kinerja dan
perbaikan pelayanan publik, dimana setiap SKPD melakukan pengukuran dan pelaporan atas
kinerja institusi dengan menggunakan indikator yang jelas dan terukur. Bagi SKPD, LKj IP
menjadi bagian dari upaya pertanggungjawaban dan mendorong akuntabilitas publik. Sedangkan
bagi publik sendiri, LKj IP akan menjadi ukuran akan penilaian dan juga keterlibatan publik
untuk menilai kualitas kinerja pelayanan dan mendorong tata kelola pemerintahan yang baik.
LKj IP PD sebagai konsekuensi pelaksanaan manajemen kinerja merupakan wujud
dukungan pertanggungjawaban sistem administrasi yang menunjukkan kemampuan menjamin
kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang semakin handal, profesional,
efisien, efektif, dan tanggap terhadap aspirasi rakyat serta dinamika perubahan lingkungan
strategis.
Pengukuran-pengukuran kinerja telah dilakukan dan dikuatkan dengan data pendukung
yang mengurai bukan hanya pencapaian tahun 2017, namun juga melihat trend pencapaiannya
dari tahun ke tahun, dan kontribusinya untuk pencapaian target akhir Renstra. Secara umum,
nampak bahwa kinerja Satuan Polisi Pamong Prajapada tahun 2016 adalah sangat baik, karena
dari 2 (dua) sasaran yang ditetapkan, 3 (tiga) dapattercapaidengankategorisangatberhasil.
Dari evaluasi dan analisis atas pencapaian sasaran dan IKU yang sudah diuraikan dalam
Bab III, terlihat bahwa kerja keras telah dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja untuk
memastikan pencapaian kinerja sebagai prioritas dalam pembangunan. Namun demikian,
beberapa tantangan perlu menjadi fokus bagi perbaikan kinerja ke depan. Pertama, walaupun
beberapa IKU telah mencapai target yang sangat baik, persoalan-persoalan di masyarakat belum
sepenuhnya bisa dijawab dengan baik pula. Tantangan-tantangan ini terutama nampak dalam
kondisi terkait dengan persoalanpadasaatterjadiPemilulegislatif, PilpresdanPilkada.
PENUTUPBAB
IV
Laporan KinerjaSatuan Polisi Pamong PrajaTahun 2017
i
Kedua, pentingnya koordinasi dan sinergi antar pemangku kepentingan dalam pencapaian
sasaran, tanpa koordinasi dan sinergi yang dibangun dengan sungguh-sungguh dan berpijak pada
pengakuan dan penghargaan akan kontribusi berbagai pihak ini, upaya-upaya mencapai sasaran
dan indikator kinerja akan menjadi lebih sulit untuk dicapai.
Ketiga, sebagai bagian dari perbaikan kinerja SKPD yang menjadi tujuan dari penyusunan
LKj IP, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan oleh instansi di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan
program/kegiatan di tahun yang akan datang. Beberapa permasalahan dan solusi yang sudah
dirumuskan akan menjadi tidak punya makna jika hanya berhenti menjadi laporan saja, namun
harus ada rencana dan upaya konkret untuk menerapkannya dalam siklus perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan. Hal ini akan menjadikan LKj IP benar-benar menjadi bagian dari
sistem monitoring dan evaluasi untuk pijakan peningkatan kinerja pemerintahan dan perbaikan
layanan publik yang semakin baik.
Ketiga, sebagai bagian dari perbaikan kinerja SKPD yang menjadi tujuan dari penyusunan
LKj IP, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan oleh instansi di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan
program/kegiatan di tahun yang akan datang. Beberapa permasalahan dan solusi yang sudah
dirumuskan akan menjadi tidak punya makna jika hanya berhenti menjadi laporan saja, namun
harus ada rencana dan upaya konkret untuk menerapkannya dalam siklus perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan. Hal ini akan menjadikan LKj IP benar-benar menjadi bagian dari
sistem monitoring dan evaluasi untuk pijakan peningkatan kinerja pemerintahan dan perbaikan
layanan publik yang semakin baik.