laporan kinerja instansi pemerintah ( lkip)dinkes.tangerangselatankota.go.id/uploads/lkip/4.pdf ·...
TRANSCRIPT
TAHUN
2017
DINAS KESEHATAN
LAPORAN
KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH
( LKIP)
KOTA TANGERANG SELATAN
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………........................................……………. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….......................................... ii
IKHTISAR EKSEKUTIF ……………………………………………………….…......................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………..…….................................... 1
1.1 Gambaran Umum Organisasi………………………………….…........................................... 1
1.2 Issue Strategis yang sedang dihadapi OPD………......................................................... 6
1.3 Landasan Hukum.........................…………………………………............................................... 7
BAB II RENCANA DAN PERJANJIAN KINERJA …..................………….……................................ 10
2.1. Tujuan dan Sasaran…………………………………………………............................................. 11
2.2. Strategi dan Kebijakan OPD………………………………………............................................ 16
2.3 Indikator Kinerja Utama……………………………………..……………................................. 26
2.4 Perjanjian Kinerja.............……………………………………..……………................................. 28
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA…………………………………………………............................. 31
3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama....…………………………………….................................. 31
3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisa Capaian Kinerja..................................................... 38
3.2.1 Tujuan 1 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat............................................ 42
3.2.2 Tujuan 2 Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna.............................. 67
3.2.3 Tujuan 3 Meningkatnya kualitas sumber daya.............................................................. 103
3.2.4 Tujuan 4 Tujuan lainnya.......................................................................................................... 111
3.3 Realisasi Anggaran...................................................................................................................... 112
3.4 Prestasi............................................................................................................................................. 126
BAB IV PENUTUP …………………………………………………………………........................................ 127
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 iii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Pembangunan kesehatan pada dasarnya untuk mewujudkan pelayanan kesehatan
yang berkualitas dan terjangkau dalam upaya mencapai kesejahteraan masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Selatan
2011-2016 telah dilewati dan saat ini RPJMD Kota Tangerang Selatan telah memasuki
periode tahun 2016-2021, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, kebutuhan
kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2005 – 2025.
Tahun 2017 Walikota merupakam tahun kedua untuk mewujudkan mimpi dan
janji pada saat kampanye yang dituangkan dalam RPJMD yang kemudian disahkan
dalam Peraturan Daerah dan kemudian dijabarkan ke dalam perencanaan jangka
menengah Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, pada tahun 2017 Rencana Strategis
(Renstra) Dinas Kesehatan yang mengacu pada visi, misi, tujuan dan sasaran Pemerintah
Kota Tangerang Selatan.
Sebagai penjabaran visi kota Tangerang Selatan yakni “Terwujudnya Tangerang
Selatan Kota Cerdas, Berkualitas dan Berdaya Saing Berbais Tekhnologi dan Inovasi” .
untuk menerjemahkan keterkaitan visi dan misi merupakan yang yang tidak dapat
dipisahkan, yang tercantum dalam Misi pertama yakni mengembangkan sumberdaya
manusia yang handal dan berdaya saing, hal ini merupakan tantangan bagi Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan dalam upaya meningkatan kualitas dan
keterjangkauan pelayanan dasar kesehatan bagi masyarakat kota Tangerang Selatan yang
direalisasikan oleh Dinas Kesehatan.
Capaian target kinerja yang di sajikan merupankan cerminan dari Rencana
Strategis dinas kesehatan 2016- 2021 dan RPJMD Kota Tangerang Selatan tahun 2016-
2021.
Dimana dalam kurun waktu 6 tahun Dinas Kesehatan telah meningkatan
pelayanan kesehatan dasar di puskesmas yaitu di awal 2011 jumlah puskesmas dengan
tempat perawatan hanya berjumlah 7 puskesmas kemudian pada tahun 2012 ditambah
menjadi 18 puskesmas dan terakhir pada tahun 2013 ditingkatkan menjadi 21 unit
puskesmas dengan tempat perawatan, 1 puskesmas beroperasi di Kelurahan Sawah Baru
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 iv
pada awal tahun 2016 dan 3 puskesmas lagi beroperasi pada tahun 2017 yaitu Puskesmas
Lengkong Wetan, Puskesmas Bambu Apus dan Puskesmas Pondok Cabe Ilir sehingga
sampai dengan tahun 2017 terdapat 29 puskesmas yang telah beroperasi.
Selain itu Dinas Kesehatan juga berhasil mengembangkan inovasi keterjangkauan
pelayanan kesehatan di puskesmas yaitu dengan meluncurkan kebijakan pembebasan
retribusi bagi masyarakat yang memiliki KTP kota Tangerang Selatan pada tahun 2012.
Pembangunan RSUD Kota Tangerang Selatan juga dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Bersama DPRD Kota
Tangerang Selatan juga Dinas Kesehatan menginisiasi terbitnya Peraturan Daerah tentang
Sistem Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
Dalam pencapaian kinerja di tahun 2017 Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
dilakukan pengukuran kinerja terhadap 3 tujuan urusan kesehatan dengan 15 sasaran
strategis dan 5 tujuan non urusan kesehatan dengan 5 sasaran strategis dengan jumlah
indikator kinerja sebanyak 39 indikator yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian
kinerja tahun 2017. Dari 39 indikator tersebut sebanyak 20 indikator (51,28%) melampaui
target, 14 indikator (35,90%) sesuai dengan target dan 5 indikator (12,82%) belum
mencapai target.
Dalam upaya pencapaian tujuan, sasaran strategis dan indikator kinerja Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017, masih ditemui adanya permasalahan dan
hambatan. Namun demikian permasalahan dan hambatan yang ditemukan tersebut
senantiasa selalu diusahakan untuk dicarikan upaya pemecahan masalahnya.
Adapun Permasalahan yang dihadapi sehingga 5 indikator tidak tercapai adalah
karena:
1) Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup
a) Kompetensi petugas kesehatan dalam penanganan kegawatdaruratan ibu (hamil,
bersalin, nifas) dan bayi baru lahir belum maksimal.
b) Target yang terlalu rendah dari tahun sebelumnya
2) Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup
a) Pengetahuan masyarakat tentang tanda-tanda bahaya pada bayi (0-11 bulan)
masih kurang.
b) Target yang terlalu rendah dari tahun sebelumnya.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 v
3) Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar
Nasional
a) Ketersediaan sumber daya yang belum terlatih sesuai standart kementrian
kesehatan
b) Sarana dan prasana program yang belum optimal
c) Dukungan pembiayakan yang belum memadai
d) Manajemen mencatatan pelaporan yg belum dilakukan dengan disiplin dan
berkesinambungan.
e) Adanya program baru di tahun 2018
4) Jumlah puskesmas BLUD
a) Penetapan puskesmas BLUD baru dapat diketahui pada tahun 2018, namun
pelaksanaan kegiatan telah dilakukan dengan melakukan pendampingan kepada 4
puskesmas yaitu Puskesmas Ciputat, Puskesmas Pondok Aren, Puskesmas Benda
barudan Puskesmas Pamulang
5) Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan
Darah yang tidak di tanggung BPJS
a) Hal ini disebabkan masih dalam proses tahapan penyusunan petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis dan SOP pencairan jasa pelayanan darah serta
penandatanganan MOU antara Dinas Kesehatan, PMI dan Rumah Sakit Se Kota
Tangerang Selatan
Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut maka tindak lanjut yang
akan dilakukan adalah:
1) Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup
a) Lebih meningkatkan kompetensi petugas kesehatan melalui peningkatan
kompetensi kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir
melalui pelatihan, bimtek dan OJT adalah upaya yang dilakukan oleh dinas
kesehatan dalam rangka menekan angka kematian ibu.
2) Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup
a) Lebih meningkatkan penyebarluasan informasi melalui media penyuluhan tentang
tanda-tanda bahaya pada bayi (0-11 bulan) kepada masyarakat
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 vi
3) Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar
Nasional
a) Mengidentifikasi permasalahan dan hambatan yang terjadi di tingkat puskesmas
yang sesuai dengan kondisi masing
b) Melakukan intervensi atau kegiatan tindak lanjut dalam mengatasi masalah yang
telah terindetifikasi diatas`
c) Melakukan pembinaan dan pendampingan pada kegiatan program yg menemui
permasalahan
d) Melakukan monitoring dan evaluasi secara teratur dan terjadwal
e) Menyusun laporan hasil kegiatan untuk di analisa dan dilaporkan kepada pimpinan
untuk di ambil langkah-langkah kebijakan bila diperlukan demi tercapainya
sasaran dan target program yg belum tercapai pada tahun berikutnya.
f) seluruh kegiatan tersebut diatas telah tercermin atau terimplemasikan pada
kegiatan yg ada pada DPA kegiatan program seksi P2PM Tahun anggaran 2018.
4) Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan
Darah yang tidak di tanggung BPJS
a) Penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelayanan darah.
b) Penyusunan Standar Prosedur Operasional (SPO) pelaksanaan pembiayaan darah
c) Penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PMI Kota Tangerang Selatan,
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dan Rumah Sakit SeKota Tangerang
Selatan
d) Sosialisasi mengenai pelaksanaan Pelayanan Darah
Adapun prestasi yang diraih oleh Dinas Kesehatan Kota Kota Tangerang Selatan
selama tahun 2017 adalah penghargaan Kota Sehat Wiwerda tingkat, Gerakan 1 Rumah 1
Jumantik, Juara 3 lomba PPGD Saka bakti Husada dan Inovasi Program Penanggulangan
Demam Berdarah.
Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kota
Kota Tangerang Selatan ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Dinas
Kesehatan Kota Kota Tangerang Selatan kepada pihak-pihak terkait yang telah
mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Tangerang Selatan.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Gambaran Umum Organisasi
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan bahwa Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan
perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, pelindungan, penghormatan terhadap hak dan
kewajiban, keadilan, gender dan nondiskriminatif dan norma-norma agama.
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis.
Dalam melaksanakan pembangunan kesehatan tersebut Pemerintah bertanggung
jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan mengawasi
penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 8 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah bahwa Dinas Kesehatan dibentuk
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang kesehatan. Dalam rangka memberi
pedoman pelaksanaan tugas dan wewenang Dinas maka ditetapkan Peraturan Walikota
Tangerang Selatan nomor 51 tahun 2011 tentang Kedudukan, Susunan Organisas, Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan sebagai berikut:
1. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah di
Bidang Kesehatan
2. Untuk melaksanakan tugas tersebut dinas kesehatan mempunyai fungsi:
a. pelaksanaan pelayanan upaya kesehatan perorangan dan masyarakat
b. pelaksanaan pelayanan pencegahan, pengendalian penyakit dan penangulangan
krisis
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 2
c. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi izin rumah sakit kelas C dan D
d. pelaksananan pelayanan penerbitan rekomendasi izin fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat Kota
e. pelaksanaan pemantauan dan peningkatan mutu dan akreditasi fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat Kota
f. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi izin usaha mikro obat tradisional
g. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi izin makanan minuman di
tempat pengolahan makanan
h. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi izin tempat umum
i. pelaksanaan pelayanan penerbitan sertifikat produksi alat kesehatan kelas 1 (satu)
tertentu
j. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi izin Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga kelas 1 (satu) tertentu perusahaan rumah tangga
k. pelaksanaan pelayanan penerbitan rekomendasi izin optikal, apotik,toko obat, alat
kesehatan
l. pelaksanaan pengawasan post market produksi makanan minuman produksi rumah
tangga
m. penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji
n. pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kompetensi sumber daya kesehatan
o. pelaksanaan pelayanan penerbitan ijin praktek dan ijin kerja tenaga kesehatan
warga negara asing dan warga negara indonesia
p. pelaksanaan pembinaan organisasi profesi bidang kesehatan sesuai peraturan dan
ketentuan yang berlaku
q. pelaksanaan pengelolaan pembiayaan jaminan kesehatan bagi keluarga miskin
dan masyarakat rentan
Adapun Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dalam
melaksanakan tugas fungsinya dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut:
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 3
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATAKERJA
DINAS KESEHATAN KOTA TANGERANG SELATAN
KEPALA DINAS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL SEKRETARIAT
SUB BAGIAN
UMUM DAN
KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN
PERENCANAAN
SUB BAGIAN
KEUANGAN
SEKSI KESEHATAN
KELUARGA
SEKSI SURVEILANS, IMUNASI
& PENANGGULANGAN KRISIS
SEKSI GIZI
SEKSI PROMKES,
KESLING & KESJA OR
SEKSI PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
PENYAKIT MENULAR
SEKSI PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
TIDAK MENULAR DAN
KESWA
SEKSI
PELAYANAN
KESEHATAN
PRIMER
SEKSI FARMASI ALKES & OBAT PUBLIK & PENGAWASAN PANGAN
SEKSI
PELAYANAN
KESEHATAN
RUJUKAN SEKSI MUTU DAN
AKREDITASI
FASYANKES
SEKSI PEMBIAYAAN &
JAMKESMAS
SEKSI SDM
KESEHATAN
BIDANG SUMBER DAYA
KESEHATAN
BIDANG PELAYANAN
KESEHATAN BIDANG
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN
PENYAKIT
BIDANG KESEHATAN
MASYARAKAT
UPT
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 4
Dari bagan diatas dapat dilihat bahwa pegawai Dinas Kesehatan terdiri dari
Pegawai eselon II sebanyak 1 orang yaitu Kepala Dinas Kesehatan. Pegawai Eselon III
sebanyak 5 orang yaitu 1 orang Sekretaris dan 4 Orang Kepala Bidang. Eselon IV
sebanyak 73 orang yaitu terdiri dari 12 orang Kepala Seksi, 3 orang Kepala Sub Bag ,
29 orang Kepala UPT dan 29 Kepala Subbag Tata Usaha.
Sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan merupakan faktor penggerak
utama dalam mencapai tujuan dan keberhasilan program pembangunan kesehatan.
Peningkatan kualitas SDM Kesehatan dilaksanakan melalui pendidikan dan pelatihan
tenaga kesehatan.
Tabel 1.1 Jumlah Tenaga Kesehatan
Di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Nama UPT
Dokt
er
Umu
m
Dokt
er
Gigi
Pera
wat
Pera
wat
Gigi
Bida
n
Apot
eker
Asist
en
Apot
eker
Anali
s Gizi
Sanit
arian
Fisiot
erapi
s
Skm
Reka
m
Medi
k
dr.
dgn
Keah
lian
Khus
us
JML
1 Pamulang 6 3 6 1 13 1 0 1 1 1 1 0 1 35
2 Rawa Buntu 4 2 6 1 12 1 0 1 1 1 1 1 1 32
3 Pondok Aren 6 2 8 1 10 1 1 1 1 1 1 1 1 35
4 Pisangan 2 2 5 1 7 1 1 1 0 1 0 0 21
5 Parigi 5 2 6 0 10 1 0 1 1 1 0 1 28
6 Ciputat 3 2 6 1 6 1 1 2 1 1 1 1 26
7 Setu 2 1 6 1 7 1 1 1 1 1 1 0 23
8 Benda Baru 4 1 7 1 11 1 0 1 1 1 1 1 1 31
9 Serpong 2 5 2 7 0 11 1 1 1 1 1 0 0 1 31
10 Pondok Betung 4 1 7 1 10 1 0 1 1 1 0 1 1 29
11 Pondok ranji 5 2 7 0 9 1 0 1 1 1 0 1 1 29
12 Serpong 1 5 2 6 1 10 1 1 1 1 1 0 1 30
13 Situ Gintung 2 1 5 1 7 1 1 0 1 1 0 1 21
14 Bakti jaya 5 2 8 0 12 1 1 1 1 0 0 1 32
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 5
No Nama UPT
Dokt
er
Umu
m
Dokt
er
Gigi
Pera
wat
Pera
wat
Gigi
Bida
n
Apot
eker
Asist
en
Apot
eker
Anali
s Gizi
Sanit
arian
Fisiot
erapi
s
Skm
Reka
m
Medi
k
dr.
dgn
Keah
lian
Khus
us
JML
15 Jombang 5 2 7 1 10 1 1 1 1 1 0 1 1 32
16 Keranggan 5 1 6 0 9 1 0 1 1 1 0 0 25
17 Pondok Kacang
Timur 4 1 7 1 10 1 1 1 1 1 0 1 29
18 Pondok Benda 4 2 7 1 9 1 0 1 1 1 0 0 1 28
19 Kampung Sawah 4 2 8 0 10 1 1 1 1 1 0 1 1 31
20 Pondok jagung 5 2 7 1 14 1 1 1 1 1 0 1 1 36
21 Ciputat timur 5 2 7 0 10 1 0 1 1 1 1 0 1 30
22 Pondok Pucung 4 2 6 1 8 1 1 1 1 1 0 0 1 27
23 Rengas 4 2 6 1 8 1 0 2 1 1 0 1 1 28
24 Paku alam 4 1 6 1 11 1 0 1 0 1 0 1 27
25 Jurang mangu 5 2 7 1 10 1 0 1 1 1 0 1 30
26 Sawah Baru 2 2 3 0 4 1 1 1 1 1 0 1 17
27 Lengkong
Wetan 2 1 3 0 5 1 0 1 0 1 0 1 15
28 Bambu Apus 2 1 3 0 6 1 1 0 0 0 0 0 14
29 Pondok Cabe Ilir 2 1 4 0 5 1 1 1 1 1 0 0 17
30 Labkesda 1 0 1 0 0 0 0 10 0 0 0 0 1 13
31 Farmasi 0 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 1 4
32 SPGDT 11 11
33 Dinkes 12 1 15 0 16 2 1 1 2 5 1 22 1 79
TOTAL 128 50 204 18 280 32 19 40 27 32 8 42 15 1 896
Jumlah tenaga kesehatan strategis di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan pada tahun
2017 sebanyak 896 orang dengan proporsi terbesar adalah tenaga bidan sebanyak 280
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 6
orang (31,25%) dengan rasio 17,57 per 100.000 penduduk. Kemudian tenaga Perawat
204 (22,77%) dengan rasio 12,80, dokter umum 128 orang (14,29%) dengan rasio 8,03.
Untuk melihat jumlah tenaga kesehatan dan rasio per 100.000 penduduk keseluruhan
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.2 Jenis Tenaga Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
No Jenis Tenaga kesehatan Jumlah Persentase Rasio
1 Dokter Umum 128 14,29 8,03
2 Dokter Gigi 50 5,58 3,14
3 Perawat 204 22,77 12,80
4 Perawat Gigi 18 2,01 1,13
5 Bidan 280 31,25 17,57
6 Apoteker 32 3,57 2,01
7 Asisten Apoteker 19 2,12 1,19
8 Analis 40 4,46 2,51
9 Gizi 27 3,01 1,69
10 Sanitarian 32 3,57 2,01
11 Fisioterapis 8 0,89 0,50
12 Skm 42 4,69 2,64
13 Rekam Medik 15 1,67 0,94
14 dr. dgn Keahlian Khusus 1 0,11 0,06
Jumlah 896 100 56,22
1.2. Issue Strategis yang sedang dihadapi OPD
Berdasarkan analisa dan survey di tataran pelayanan maka Dinas Kesehatan telah
menentukan isu-isu strategisnya yaitu :
Masih relatif tingginya angka kesakitan
Aksesibiltas masyarakat berpenghasilan rendah terhadap pelayanan kesehatan
yang bermutu masih kurang.
PHBS masyarakat masih kurang.
Peran serta segenap stakeholder terhadap peningkatan kesehatan belum optimal.
Target Universal Coverage program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada
tahun 2019
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 7
1.3. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan LKIP OPD Kota Tangerang Selatan Tahun
2017 adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
7. Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang
Selatan di Provinsi Banten;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemda;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Laporan
Kinerja Instansi;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 8
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota;
14. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
15. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
17. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah;
18. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
19. Permendagri Nomor 59 Tahun 2008 tentang Perubahan Permendagri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
20. Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua Permendagri Nomor
13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal bidang Kesehatan
22. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang
Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
23. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 tahun 2014 tanggal 1 Desember 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah
24. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Tangerang Selatan Tahun
2011 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kota Tanerang Selatan Nomor 1211).
25. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Tangerang Selatan 2005–2025.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 9
26. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan nomor 8 tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah
27. Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Menengah (RPJMD) 2016–2021.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 10
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA
Rencana Strategis Dinas Kesehatan mengacu kepada visi dan misi Walikota dan
Wakil Walikota Tangerang Selatan terpilih yaitu :“Terwujudnya Tangsel Kota Cerdas,
Berkualitas dan Berdaya Saing berbasis Teknologi dan Inovasi”
Dalam upaya mewujudkan visi tersebut Walikota merancang misi Pemerintah
Kota Tangerang Selatan Tahun 2016-2021, tetap berada dalam kerangka melanjutkan dan
meningkatkan, memperkuat serta memantapkan pencapaian pembangunan periode
sebelumnya. Upaya perwujudan visi pembangunan jangka menengah tersebut akan
dicapai melalui 5 (lima) Misi Pemerintah Kota Tangerang Selatan Tahun 2016-2021
sebagai berikut:
1. Mengembangkan sumber daya manusia yang handal dan berdaya saing;
2. Meningkatkan infrastruktur kota yang fungsional;
3. Menciptakan kota layak huni yang berwawasan lingkungan;
4. Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis inovasi dan produk unggulan;
5. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik berbasis teknologi informasi.
Berdasarkan dari visi dan misi tesebut Dinas Kesehatan sebagai pelaku dan
penanggung jawab pembangunan kesehatan di wilayah Kota Tangerang Selatan, dalam
upaya mencapai visi pembangunan Kesehatan Nasional ”Masyarakat sehat yang mandiri
dan berkeadilan” serta dengan memperhatikan Isu Strategis dan dasar pembangunan
kesehatan sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Kesehatan 2005-2025 tersebut yaitu : 1) Perikemanusiaan, 2) Pemberdayaan dan
Kemandirian, 3) Adil dan Merata dan 4) Pengutamaan dan Manfaat maka ditetapkan 3
(tiga) Tujuan Strategis Dinas Kesehatandalam rangka mewujudkan Paradigma Sehat
melalui Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas, Modern dan Berdaya Saing menuju
Masyarakat Tangerang Selatan Sehat dan Mandiri.Dinas Kesehatan harus mampu sebagai
penggerak dalam pembangunan kesehatan menuju masyarakat yang mandiri untuk hidup
sehat yaitu suatu kondisi dimana masyarakat Kota Tangerang Selatan menyadari, mau dan
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 11
mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang
dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena
penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku
yang tidak mendukung untuk hidup sehat.
2.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Tangerang Selatan
Sebagai penjabaran dari Misi Walikota Tangerang Selatan yaitu misi pertama maka
Dinas Kesehatan memiliki tujuan yang akan dicapai antara lain:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut:
a. Meningkatnya kesejahteraan keluarga
b. Meningkatnya kualitas gizi masyarakat
c. Menurunnya angka kejadian penyakit
2. Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna.
Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut:
a. Meningkatnya masyarakat yang miskin yang memiliki jaminan kesehatan
b. Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pelayanan kesehatan
lingkungan
c. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan yang berstandar dan berkualitas
3. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Kesehatan.
Dengan sasaran yang akan dicapai sebagai berikut:
a. Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan yang optimal
b. Tersedianya obat essensial dan alat kesehatan dasar
c. Terselenggaranya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi
Pembangunan kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna dapat dicapai
melalui pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan serta pemantapan fungsi-fungsi
administrasi kesehatan yang didukung oleh sistem informasi kesehatan, ilmu
pengetahuan dan teknologi kesehatan serta hukum kesehatan.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 12
Tabel 2.1 Misi Kota Tangerang Selatan, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
No Misi Tujuan Sasaran Indikator sasaran
Kondisi Awal
2015
(Eksisting)
Target Akhir
2021
1
Mengembangkan
sumber daya
manusia yang
handal dan
berdaya saing
Meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat.
1.1 Meningkatnya kesejahteraan keluarga
Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran
hidup
49 32
Angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran
hidup
1,2 1
Cakupan pelayanan kesehatan balita 97% 97%
Cakupan pelayanan kesehatan siswa
SD/setingkat
100% 100%
Cakupan pelayanan lansia 0 32 puskesmas
santun lansia
Cakupan pelayanan kesehatan remaja 80% 80%
1.2 Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat
Persentase Balita Gizi Buruk Mendapat
Perawatan
100% 100%
Persentase Ibu hamil KEK mendapat
makanan tambahan
38% 95%
Persentase Remaja putri yang mendapat TTD 20% 40%
1.3 Menurunnya angka kejadian penyakit
Cakupan penanganan penyakit menular dan
tidak menular sesuai tahapan standar
nasional
77,7%
100%
Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang 90% 94%
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 13
No Misi Tujuan Sasaran Indikator sasaran
Kondisi Awal
2015
(Eksisting)
Target Akhir
2021
mendapat imunisasi dasar lengkap
Persentase sinyal kewaspadaan dini yang
direspon
68% 92%
Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna
2.1 Meningkatnya masyarakat miskin yang memiliki jaminan kesehatan
Cakupan masyarakat miskin dan kurang
mampu serta masyarakat yang beresiko
berdampak sosial , yang memiliki Jaminan
asuransi kesehatan
n.a 77%
Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi
penduduk miskin dan kurang mampu serta
masyarakat yang beresiko berdampak sosial
yang mendapat kanpelayanan kesehatan di
faslititas kesehatan Tk. I dan Rujukan
26,5% 40%
Prosentase masyarakat Tangerang Selatan
menggunakan JKN
47% 70%
2.2 Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pelayanan kesehatan lingkungan
Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga
aktif
50 kelurahan 54 kelurahan
Cakupan organisasi kemasyarakatan yang
memanfaatkan sumber dayanya untuk
mendukung kesehatan
47% 100%
Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses 38,68% 60%
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 14
No Misi Tujuan Sasaran Indikator sasaran
Kondisi Awal
2015
(Eksisting)
Target Akhir
2021
Terhadap Air Minum Berkualitas
Persentase tempat umum yang memenuhi
syarat kesehatan
27,30% 62%
Persentase cakupan rumah yang memenuhi
syarat kesehatan
20% 80%
Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan
Limbah Medis Sesuai Standar
74% 100%
Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan
STBM
0 kelurahan 54 kelurahan
2.3 Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan berstandar dan berkualitas
Jumlah Akreditasi dan re-akreditasi
Puskesmas
0 puskesmas 58 puskesmas
Persentase akreditasi unit Labkesda 0% 60% Cakupan Pelayanan kesehatan dasar di
puskesmas
100% 100%
Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan 75% 80% Cakupan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan tradisional dan komplementer
30,8% 72%
Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang
mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah
yang tidak di tanggung BPJS
0% 85%
Jumlah puskesmas BLUD 0 puskesmas 10
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 15
No Misi Tujuan Sasaran Indikator sasaran
Kondisi Awal
2015
(Eksisting)
Target Akhir
2021
puskesmas Meningkatnya
kualitas Sumber
Daya Kesehatan
3.1 Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan yang optimal
Cakupan SDM Kesehatan yang terlatih
35% 90%
3.2 Tersedianya obat essensial dan alat kesehatandasar
Persentase ketersediaan reagen dan bmhp
laboratorium di puskesmas dan labkesda
97%
95%
Persentase ketersediaan obat dan Perbekalan
Kesehatan Puskesmas dan Jaringannya
60%
99%
Persentase alat kesehatan sesuai standar 60% 85%
3.3 Terselenggaranya system informasi kesehatan yang terintegrasi
Cakupan pembangunan, operasional dan
pemeliharaan sistem di SKPD
100% 100%
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 16
2.2 Strategi dan Kebijakan OPD
Untuk mewujudkan Tujuan dan Sasaran dari Dinas Kesehatan pada tahun 2016-
2021 dan sesuai dengan Misi yang telah ditetapkan dalam RPJMD Kota Tangerang
Selatan, maka dalam periode 2016-2021 pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan
strategi dan kebijakan sebagai berikut :
Tujuan 1 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka strategi yang disusun
adalah:
1.1 Meningkatkan pelayanan kesehatan keluarga
Sesuai dengan tujuan pertama yaitu meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, maka sendi utama dalam masyarakat haruslah terpelihara
kesehatannya. Keluarga sebagai satuan terkecil dari masyarakat harus dilindungi
dari segala ancaman yang berpotensi pada meningkatnya angka kesakitan maupun
kematian pada keluarga. Dengan strategi ini diharapkan pelayanan kesehatan yang
diberikan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Kebijakan yang diambil adalah pemantapan akses pelayanan kesehatan bagi
keluarga, dengan arah kebijakan antara lain:
1.1.1.Setiap ibu hamil, bersalin dan pasca melahirkan dilindungi kesehatannya,
1.1.2. Setiap bayi baru lahir dan anak balita mendapatkan pelayanan kesehatan
sesuai standar,
1.1.3. Setiap anak sekolah dan remaja mendapatkan pelayanan kesehatan rutin,
1.1.4. Setiap lansia mendapatkan pelayanan kesehatan berkualitas.
1.2. Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat
Strategi kedua dari upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
adalah meningkatnya kualitas gizi masyarakat, di mana angka kecukupan gizi
yang tinggi secara tidak langsung akan meningkatkan perlindungan terhadap
kesehatan masyarakat. Dengan gizi yang baik maka daya tahan tubuh terhadap
serangan penyakit akan lebih kuat dan angka kesakitan menjadi lebih kecil, selain
itu dengan kualitas gizi masyarakat yang baik dapat menghindarkan sebab
terjadinya kasus kematian yang disebabkan malnutrisi pada ibu hamil, melahirkan
maupun bayi baru lahir dan balita sehingga angka kematian ibu, bayi dan balita
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 17
dapat ditekan.Kebijakan yang diambil adalah peningkatan pelayanan gizi
masyarakat,dengan arah kebijakan antara lain :
1.2.1. Setiap balita gizi buruk harus diintervensi,
1.2.2. Setiap ibu hamil diperiksa kecukupan gizi,
1.2.3. Setiap remaja putri diberikan suplemen gizi.
1.3. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan pengendalian penyakit
Sistem surveilans sangat penting dalam rangka meningkatkan kewaspadaan
dini terhadap penyakit, dengan adanya sistem ini maka diharapkan penyebaran
penyakit dapat dicegah dan dikendalikan sehingga masyarakat terlindungi dari
paparan penyakit baik itu penyakit menular langsung maupun penyakit bersumber
binatang. Pengendalian penyakit menular maupun tidak menular dilakukan melalui
beberapa metode yang didalamnya mencakup upaya peningkatan komunikasi,
informasi dan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya pencegahan dan
penaggulangan penyakit.
Kebijakan yang diambil adalah peningkatan pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit menular dan tidak menular, dengan arah kebijakan antara
lain :
1.3.1. Pemetaan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular,
1.3.2. Pencegahan penyakit melalui imunisasi,
1.3.3. Peningkatan sistem kewaspadaan dini penyakit
Tujuan 2 Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna maka strategi yang
disusun adalah :
2.1. Meningkatkan cakupan jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin
dan kurang mampu
Meskipun masyarakat miskin dan kurang mampu terbilang cukup rendah
di kota Tangerang Selatan namun pelayanan kesehatan di kota Tangerang Selatan
terbilang relatif mahal maka masyarakat miskin dan kurang mampu akan rentan
terhadap ketidakmampuan mengobati penyakitnya. Oleh karena itu pemerintah
daerah dan pemerintah pusat berkomitmen dalam rangka memberikan jaminan
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 18
kesehatan bagi penduduknya. Melalui program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN), pemerintah daerah telah mengalokasi anggaran premi asuransi kesehatan.
Kebijakan yang diambil masyarakat miskin dan kurang mampu mendapatkan
jaminan kesehatan dari pemerintah,dengan arah kebijakan antara lain:
2.1.1 Setiap masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang
beresiko berdampak sosial memiliki Jaminan asuransi kesehatan
2.1.2 Setiap penduduk miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang
beresiko berdampak sosial berhak mendapatkan pelayanan kesehatan di
fasilitas kesehatan
2.1.3 Jaminan kesehatan terintegrasi melalui program JKN
2.2. Meningkatkan promosi kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat
Promosi kesehatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan, dengan
paradigma sehat yang menjadi jargon pembangunan kesehatan masa kini melalui
GERMAS (Gerakan Masyarakat Sehat) maka peran promosi kesehatan sangat
penting dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan. Promosi tidak hanya
terbatas pada penyuluhan maupun penyebaran informasi kesehatan melalui media
namun intervensi langsung kepada masyarakat melalui peran kader diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam upaya peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat.
Kebijakan yang diambil adalah meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di
masyarakat, dengan arah kebijakan antara lain :
2.2.1 Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di seluruh wilayah
2.2.2 Bekerjasama dengan lintas sektor dalam upaya peningkatan perilaku hidup
bersih dan sehat
2.3. Meningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
lingkungan
Kesadaran masyarakat akan kesehatan lingkungan merupakan bagian dari
upaya peningkatan derajat kesehatan karena sesuai hukum keseimbangan ekologi
bahwa penyakit akan timbul jika lingkungan tidak higienis. Oleh karena itu upaya
peningkatan kesehatan lingkungan dibutuhkan dalam rangka menciptakan kondisi
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 19
sanitasi bersih dari suatu daerah terutama kota Tangerang Selatan yang merupakan
daerah padat penduduk dengan tingkat kesadaran yang masih kurang.
Kebijakan yang diambil adalah meningkatkan pelayanan kesehatan lingkungan,
dengan arah kebijakan antara lain :
2.3.1 Penduduk Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas
2.3.2 Tempat umum harus memenuhi syarat kesehatan
2.3.3 Setiap rumah memenuhi syarat kesehatan
2.3.4 RS Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar
2.3.5 Kelurahan Melaksanakan STBM
2.4. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pelayanan kesehatan
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) harus memiliki standar mutu
serta jenis pelayanan yang sesuai dengan Permenkes No. 75 tahun 2014. Layanan
kesehatan di puskesmas dan jaringannya merupakan ujung tombak pelayanan
kesehatan di masyarakat, memenuhi kriteria sesuai dengan standar WHO dan
mengimplementasikan pelayanan sesuai SPM bidang kesehatan.
Kebijakan yang diambil adalah meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, dengan
arah kebijakan antara lain :
2.4.1. Setiap puskesmas harus di Akreditasi
2.4.2. Unit Labkesda diakreditasi
2.4.3. Pelayanan kesehatan dasar di puskesmas ditingkatkan
2.4.4. Pelayanan kesehatan rujukan ditingkatkan
2.4.5. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer
ditingkatkan
2.4.6. Peningkatan Pelayanan pengelolaan Darah
2.4.7. Puskesmas menjadi BLUD
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 20
Tujuan 3 Meningkatnya kualitas Sumber Daya Kesehatanmaka strategi yang
disusun adalah :
3.1. Meningkatkan mutu dan pendayagunaan sumber daya kesehatan
yang optimal
SDM Kesehatan merupakan garda terdepan dari pelayanan kesehatan
puskesmas, peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai jika pelaku
kesehatannya terlatih dan memiliki kompetensi sesuai standar profesi. Tenaga
kesehatan memerlukan pengembangan ilmu pengetahuan disebabkan ilmu
kesehatan semakin maju dan berkembang seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Kebijakan yang diambil adalah peningkatan kompetensi SDM kesehatan secara
berkala, dengan arah kebijakannya antara lain :
3.1.1. Meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dengan memberikan pelatihan
kepada SDM Kesehatan sesuai kompetensinya
3.2. Meningkatkan ketersediaan obat, alat kesehatan dan perbekalan
kesehatan sesuai standar
Ketersediaan obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan sangat
fundamental karena pelayanan kesehatan tidak akan berjalan dan berhasil guna
tanpa didukung ketersediaan obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan.
Kebijakan yang diambil adalah memenuhi obat, alat kesehatan dan perbekkes di
puskesmas, labkesda dan jaringannya, dengan arah kebijakan
3.2.1. Menyediakan reagen dan bmhp laboratorium di puskesmas dan labkesda
3.2.2. Menyediakan obat dan perbekalan Kesehatan Puskesmas dan Jaringannya
3.2.3. Menyediakan alat kesehatan di puskesmas, labkesda dan jaringannya
3.3. Mengembangkan sistim informasi kesehatan secara komprehensif
Dalam pelayanan kesehatan di masa yang akan datang, maka peran sistim
informasi akan semakin penting, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK). Komprehensif adalah melingkupi seluruh pusat kesehatan
masyarakat dan jaringannya
Kebijakan yang diambil adalah peningkatan sistim informasi kesehatan sesuai
standar, dengan arah kebijakan antara lain :
3.3.1. Setiap fasilitas kesehatan Pemerintah memiliki sistim informasi
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 21
3.3.2. Setiap jejaring fasilitas kesehatan sudah terintegrasi dengan sistim informasi
pada Dinas Kesehatan Dan sesuai dengan tanggung jawab Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan yang bertanggungjawab untuk perencanaan dan pengembangan
Sistem Kesehatan di wilayahnya dan pelaksanaan program kesehatan mengacu
pada SKN (Sistem Kesehatan Nasional) sebagai supra sistemnya.
Ada 4 (empat) pelaku utama dalam sistem kesehatan, yaitu :
1. Pemerintah;
2. Institusi Pelayanan Kesehatan;
3. Masyarakat;
4. Stake Holders (pemangku kepentingan)
Dalam menjalankan 3 (tiga) peran Dinas Kesehatan sebagai regulator
(stewardship), pemberi dana dan pelaksana (penyedia layanan kesehatan), maka
perlu penegasan misi dan tanggungjawab dari masing-masing pelaku utama diatas
melalui pengembangan Sistem Kesehatan Daerah.
Sistem Kesehatan Daerah Kota Tangerang Selatanyang telah ditetapkan dalam
Peraturan Daerah Kota Tangerang SelatanNo. 4 tahun 2013 tentang Sistem
Kesehatan Kota terdiri atas 7 (tujuh) Sub Sistem, yaitu
1. Sub sistem upaya kesehatan;
2. Sub sistem pembiayaan kesehatan;
3. Sub sistem Sumber Daya Kesehatan;
4. Sub sistem sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan;
5. Sub sistem pemberdayaan masyarakat
6. Sub sistem manajemen dan informasi kesehatan (pengelolaan data dan
informasi, pengembangan dan penerapan IPTEK serta pengaturan hukum
kesehatan)
7. Sub sistem kesehatan lingkungan
Kinerja pembangunan kesehatan tidak dapat terlepas dari hasil interaksi
komponen yangberperan dalam sistem kesehatan, termasuk sektor non
kesehatan dan pihak swasta. Oleh karena itu perlu ditingkatkan kemitraan yang
setara, terbuka dan saling menguntungkan dengan berbagai potensi yang
mendukung pembangunan kesehatan.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 22
Tabel. 2.2. Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Arah Kebijakan, dan Program
No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Arah Kebijakan Program
1
Meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat.
1.1 Meningkatnya kesejahteraan keluarga
Meningkatkan pelayanan kesehatan keluarga
Pemantapan akses pelayanan kesehatan bagi keluarga
Setiap ibu hamil, bersalin dan melahirkan dilindungi kesehatannya
Peningkatan pelayanan kesehatan keluarga
Setiap bayi baru lahir dan anak balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar
Setiap anak sekolah dan remaja mendapatkan pelayanan kesehatan rutin
Setiap lansia mendapatkan pelayanan kesehatan bekualitas
1.2 Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat
Meningkatkan kesadaran gizi masyarakat
Peningkatan pelayanan gizi masyarakat
Setiap balita gizi buruk harus diintervensi
Perbaikan Gizi Masyarakat
Setiap ibu hamil diperiksa kecukupan gizi
Setiap remaja putri diberikan suplemen gizi
1.3 Menurunnya angka kejadian penyakit
Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan pengendalian penyakit
Peningkatan pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular
Pemetaan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular
Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular
Pencegahan penyakit melalui imunisasi
Peningkatan sistem kewaspadaan dini
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 23
No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Arah Kebijakan Program
penyakit
Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna
2.1 Meningkatnya masyarakat miskin memiliki yang jaminan kesehatan
Meningkatkan cakupan jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin dan kurang mampu
Masyarakat miskin dan kurang mampu mendapatkan jaminan kesehatan dari pemerintah
Setiap masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak social memiliki Jaminan asuransi kesehatan
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan komplementer
Setiap penduduk miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak social berhak mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan
Jaminan kesehatan terintegrasi melalui program JKN
Pelayanan jaminan kesehatan nasional
2.2 Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pelayanan kesehatan lingkungan
Meningkatkan promosi kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat
Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat
Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat di seluruh wilayah
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Meningkatkan kerjasama dengan pemangku kepentingan dalam upaya peningkatan promosi kesehatan
Bekerjasama dengan lintas sektor dalam upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
Meningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan
Meningkatkan pelayanan kesehatan lingkungan
Penduduk Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas
Pengembangan dan pengendalian lingkungan sehat
Tempat umum harus
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 24
No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Arah Kebijakan Program
memenuhi syarat kesehatan
Setiap rumah memenuhi syarat kesehatan
RS Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar
Kelurahan Melaksanakan STBM
2.3 Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan berstandar dan berkualitas
Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pelayanan kesehatan
Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas
Setiap puskesmas harus di Akreditasi
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar, rujukan dan komplementer
Unit Labkesda diakreditasi
Pelayanan kesehatan dasar di puskesmas ditingkatkan
Pelayanan kesehatan rujukan ditingkatkan
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional dan komplementer ditingkatkan
Peningkatan Pelayanan pengelolaan Darah
Puskesmas menjadi BLUD
Meningkatnya
kualitas Sumber Daya
Kesehatan
3.1 Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan yang optimal
Meningkatkan mutu dan pendayagunaan sumber daya kesehatan yang optimal
Peningkatan kompetensi SDM kesehatan secara berkala
Memberikan pelatihan kepada SDM Kesehatan sesuai kompetensinya
Pengembangan SDM kesehatan
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 25
No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Arah Kebijakan Program
3.2 Tersedianya obat essensial dan alat kesehatan dasar
Meningkatkan ketersediaan obat, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan sesuai standar
Memenuhi obat, alat kesehatan dan perbekkes di puskesmas, labkesda dan jaringannya
Menyediakan reagen dan bmhp laboratorium di puskesmas dan labkesda
Penyediaan dan pengawasan obat , makanan dan perbekalan kesehatan
Menyediakan obat dan perbekalan Kesehatan Puskesmasdan Jaringannya
Menyediakan alat kesehatan di puskesmas, labkesda dan jaringannya
Pengembangan, pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
3.3 Terselenggaranya system informasi kesehatan yang terintegrasi
Mengembangkan sistim informasi kesehatan secara komprehensif
Peningkatan sistim informasi kesehatan sesuai standar
Setiap fasilitas kesehatan Pemerintah memiliki sistim informasi Setiap jejaring fasilitas kesehatan sudah terintegrasi dengan sistim informasi pada Dinas Kesehatan
Pengembangan Komunikasi, system informasi dan Media Massa
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 26
2.3 Indikator Kinerja Utama
Dalam Permenpan PER/09/M. PAN/5/2007 tentang pedoman umum penetapan
indikator kinerja utama di lingkungan instansi pemerintah, indikator kinerja utama adalah
ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Tujuan penetapan
indikator kinerja utama ini adalah Untuk memperoleh inforrnasi kinerja yang penting dan
diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik dan Untuk memperoleh
ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang
digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
Upaya meningkatkan akuntabilitas kinerja, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
melakukan review terhadap capaian keberhasilan indikator kinerja sasaran strategis dengan
memperhatikan dan membandingkan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang
mempengaruhi keberhasilan maupun kelemahan organisasi.
Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Tangerag Selatan telah ditetapkan
pada tabel dibawah ini:
Tabel. 2.3. Indikator Kinerja Utama
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja Sumber Data
1 2 3 4
1 Menurunnya angka kejadian
penyakit
Cakupan penanganan penyakit menular dan
tidak menular sesuai tahapan standar nasional
Renstra
Persentase sinyal kewaspadaan dini yang
direspon
Renstra
Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang
mendapat imunisasi dasar lengkap
Renstra
2 Meningkatnya Kualitas Gizi
Masyarakat
Pesentase balita gizi buruk mendapat
perawatan
Renstra
Presentase Ibu hamil KEK mendapat
makanan tambahan
Renstra
Presentase Remaja putri yang mendapat TTD Renstra
3 Meningkatnya kesejahteraan
keluarga
Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran
hidup
Renstra
Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran
hidup
Renstra
Cakupan pelayanan anak balita Renstra Cakupan Puskesmas yang melaksanakan
Penjaringan siswa SD dan setingkat
Renstra
Cakupan Pelayanan lansia Renstra
Cakupan Pelayanan Kesehatan remaja Renstra
4 Meningkatnya upaya promosi
kesehatan dan pelayanan
Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga
aktif
Renstra
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 27
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja Sumber Data
1 2 3 4
kesehatan lingkungan Cakupan organisasi kemasyarakatan yang
memanfaatkan sumber dayanya untuk
mendukung kesehatan
Renstra
Persentase tempat umum yang memenuhi
syarat kesehatan
Renstra
Persentase cakupan rumah yang memenuhi
syarat kesehatan
Renstra
Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan
Limbah Medis Sesuai Standar
Renstra
Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan
STBM
Renstra
Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses
Terhadap Air Minum Berkualitas
Renstra
5
Meningkatnya mutu pelayanan
kesehatan berstandar dan
berkualitas
Cakupan Pelayanan kesehatan dasar di
puskesmas
Renstra
Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan Renstra Jumlah puskesmas BLUD Renstra Akreditasi dan re-akreditasi Puskesmas Renstra Persentase akreditasi unit Labkesda Renstra Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang
mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah
yang tidak di tanggung BPJS
Renstra
Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan
kesehatan Tradisional dan Komplementer
Renstra
6
Meningkatnya masyarakat
miskin yang memiliki jaminan
kesehatan
Cakupan masyarakat miskin dan kurang
mampu serta masyarakat yang beresiko
berdampak sosial , yang memiliki Jaminan
asuransi kesehatan
Renstra
Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi
penduduk miskin dan kurang mampu serta
masyarakat yang beresiko berdampak sosial
yang mendapatkan pelayanan kesehatan di
faslititas kesehatan Tk.I dan Rujukan
Renstra
Prosentase masyarakat Tangerang Selatan
menggunakan JKN diFKTP Puskesmas
Renstra
7 Tersedianya obat essensial dan
alat kesehatan dasar
Prosentase alat kesehatan sesuai standar Renstra
Persentase ketersediaan reagen dan bmhp
laboratorium di puskesmas dan labkesda
Renstra
Prosentase ketersediaan obat Dan Perbekalan
Kesehatan Puskesmas Dan Jaringannya
Renstra
Indikator Kinerja Utama diatas adalah hasil revisi dari IKU yang telah
ditandatangani oleh Kepada Dinas Kesehatan dengan Walikota Tangerang Selatan pada
Januari Tahun 2017. Revisi IKU ini berdasarkan hasil arahan dan bimbingan dari
Narasumber KemenpanRB di Inspektorat Provinsi Banten.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 28
2.4 Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mengacu kepada
Rencana Stategis (Renstra) Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021, Rencana Kerja Tahun 2017,
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2017.
Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 diuraikan dalam 14
sasaran stategis dan 39 indikator kinerja yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.4. Perjanjian Kinerja Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1 Menurunnya angka kejadian
penyakit
Cakupan penanganan penyakit menular dan
tidak menular sesuai tahapan standar nasional
100%
Persentase sinyal kewaspadaan dini yang
direspon
75%
Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang
mendapat imunisasi dasar lengkap
92%
2 Meningkatnya Kualitas Gizi
Masyarakat
Pesentase balita gizi buruk mendapat
perawatan
100%
Presentase Ibu hamil KEK mendapat
makanan tambahan
65%
Presentase Remaja putri yang mendapat TTD 20%
3 Meningkatnya kesejahteraan
keluarga
Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran
hidup
38
Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran
hidup
1.2
Cakupan pelayanan anak balita 97%
Cakupan Puskesmas yang melaksanakan
Penjaringan siswa SD dan setingkat
100%
Cakupan Pelayanan lansia 9 Puskesmas
Santun
Lansia
Cakupan Pelayanan Kesehatan remaja 80%
4
Meningkatnya upaya promosi
kesehatan dan pelayanan
kesehatan lingkungan
Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga
aktif
52 kelurahan
Cakupan organisasi kemasyarakatan yang
memanfaatkan sumber dayanya untuk
mendukung kesehatan
53%
Persentase tempat umum yang memenuhi
syarat kesehatan
54%
Persentase cakupan rumah yang memenuhi
syarat kesehatan
65%
Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan
Limbah Medis Sesuai Standar
85%
Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan
STBM
10 kel
Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses
Terhadap Air Minum Berkualitas
40%
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 29
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
5
Meningkatnya mutu pelayanan
kesehatan berstandar dan
berkualitas
Cakupan Pelayanan kesehatan dasar di
puskesmas
100%
Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan 80%
Jumlah puskesmas BLUD 1 puskesmas
Akreditasi dan re-akreditasi Puskesmas 11
puskesmas
Persentase akreditasi unit Labkesda 30%
Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang
mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah
yang tidak di tanggung BPJS
50%
Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan
kesehatan Tradisional dan Komplementer
47%
6
Meningkatnya masyarakat
miskin yang memiliki jaminan
kesehatan
Cakupan masyarakat miskin dan kurang
mampu serta masyarakat yang beresiko
berdampak sosial , yang memiliki Jaminan
asuransi kesehatan
62%
Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi
penduduk miskin dan kurang mampu serta
masyarakat yang beresiko berdampak sosial
yang mendapatkan pelayanan kesehatan di
faslititas kesehatan Tk.I dan Rujukan
32%
Prosentase masyarakat Tangerang Selatan
menggunakan JKN diFKTP Puskesmas
52%
7 Tersedianya obat essensial dan
alat kesehatan dasar
Prosentase alat kesehatan sesuai standar 70%
Persentase ketersediaan reagen dan bmhp
laboratorium di puskesmas dan labkesda
95%
Prosentase ketersediaan obat Dan Perbekalan
Kesehatan Puskesmas Dan Jaringannya
90%
8 Meningkatnya kompetensi
tenaga kesehatan yang optimal
Cakupan SDM Kesehatan yang terlatih 60%
9
Terselenggaranya system
informasi kesehatan yang
terintegrasi
Cakupan pembangunan, operasional dan
pemeliharaan sistem di SKPD
100%
10
Meningkatkan perencanaan
penganggaran dan pelaksanaan
pembangunan
Cakupan Perencanaan pembangunan di setiap
SKPD sesuai ketentuan
100%
11
Meningkatnya kinerja dan
efektifitas pelayanan publik
pemerintah daerah
Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 100%
12
Optimalisasi anggaran daerah
yang akuntabel dan berbasis
teknologi informasi
Cakupan laporan keuangan di SKPD sesuai
ketentuan
100%
13
Meningkatkan kapasitas sistem
dan aparatur melalui
pendidikan dan pelatihan
diimbangi dengan optimalisasi
sistem dan manajemen tata
kelola pemerintahan
Cakupan pengembangan sumber daya
aparatur di SKPD
100%
14
Membangun layanan yang
ramah dan menarik dengan
pengembangan sistem
informasi disemua pelayanan
Cakupan data dan informasi SKPD 100%
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 30
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
publik termasuk optimalisasi
penggunaan teknologi
informasi yang terintegrasi
bagi seluruh pelayanan publik
menuju cyber city
Perjanjian kinerja diatas adalah hasil revisi dari PK yang telah ditandatangani oleh
Kepada Dinas Kesehatan dengan Walikota Tangerang Selatan pada Januari Tahun 2017.
Revisi PK ini berdasarkan hasil arahan dan bimbingan dari Narasumber KemenpanRB
di Inspektorat Provinsi Banten.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 31
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran kinerja merupakan bagian suatu proses dari sistem akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah sebagai suatu tatanan, instrumen, dan metode pertanggungjawaban.
Pengukuran kinerja secara khusus merupakan kegiatan memantau, menilai dan
membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan tingkat kinerja standar, rencana, atau
target kegiatan. Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014
tentang petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tatacara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Pengukuran kinerja ini diperlukan untuk mengetahui
sampai sejauh mana realisasi atau capaian kinerja yang berhasil dilakukan oleh Dinas
Kesehatan selama tahun 2017.
3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama ( IKU )
Upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
melakukan review terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan review dengan
memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun 2017 menunjukan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
Tahun 2017
No Indikator Kinerja Target Th.
2017
Realisasi
Th. 2017
Capaian
Kinerja Keterangan
1 2 3 4 5 6
1
Cakupan penanganan penyakit menular
dan tidak menular sesuai tahapan standar
nasional
100% 69% 69%
2 Persentase sinyal kewaspadaan dini yang
direspon 75% 100% 133%
3 Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan
yang mendapat imunisasi dasar lengkap 92% 97,9% 106%
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 32
No Indikator Kinerja Target Th.
2017
Realisasi
Th. 2017
Capaian
Kinerja Keterangan
1 2 3 4 5 6
4 Pesentase balita gizi buruk mendapat
perawatan 100% 100% 100%
5 Presentase Ibu hamil KEK mendapat
makanan tambahan 65% 88% 135%
6 Presentase Remaja putri yang mendapat
TTD 20% 21% 105%
7 Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran
hidup 38 48 79%
8 Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran
hidup 1.2 1.5 80%
9 Cakupan pelayanan anak balita 97% 97,20% 100%
10 Cakupan Puskesmas yang melaksanakan
Penjaringan siswa SD dan setingkat 100% 100% 100%
11 Cakupan Pelayanan lansia
9
Puskesmas
Santun
Lansia
9
puskesmas
santun
lansia
100%
12 Cakupan Pelayanan Kesehatan remaja 80% 87,64% 110%
13 Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga
aktif
52
kelurahan
54
kelurahan 104%
14
Cakupan organisasi kemasyarakatan yang
memanfaatkan sumber dayanya untuk
mendukung kesehatan
53% 53% 100%
15 Persentase tempat umum yang memenuhi
syarat kesehatan 54% 85% 157%
16 Persentase cakupan rumah yang memenuhi
syarat kesehatan 65% 80% 124%
17 Persentase RS Yang Melakukan
Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar 85% 100% 118%
18 Jumlah Desa/Kelurahan Yang
Melaksanakan STBM 10 kel 16 kel 160%
19 Persentase Penduduk Yang Memiliki
Akses Terhadap Air Minum Berkualitas 40% 67% 168%
20 Cakupan Pelayanan kesehatan dasar di
puskesmas 100% 100% 100%
21 Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan 80% 79% 99%
22 Jumlah puskesmas BLUD 1
puskesmas
0
puskesmas 0%
23 Akreditasi dan re-akreditasi Puskesmas 11
puskesmas
11
puskesmas 100%
24 Persentase akreditasi unit Labkesda 30% 30% 100%
25
Cakupan warga kota Tangerang Selatan
yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan
Darah yang tidak di tanggung BPJS
50% 0 0%
26 Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan
kesehatan Tradisional dan Komplementer 47% 47% 100%
27
Cakupan masyarakat miskin dan kurang
mampu serta masyarakat yang beresiko
berdampak sosial , yang memiliki Jaminan
asuransi kesehatan
62% 91,59% 148%
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 33
No Indikator Kinerja Target Th.
2017
Realisasi
Th. 2017
Capaian
Kinerja Keterangan
1 2 3 4 5 6
28
Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi
penduduk miskin dan kurang mampu serta
masyarakat yang beresiko berdampak
sosial yang mendapatkan pelayanan
kesehatan di faslititas kesehatan Tk.I dan
Rujukan
32% 55,78% 174%
29 Prosentase masyarakat Tangerang Selatan
menggunakan JKN diFKTP Puskesmas 52% 55,9% 115%
30 Prosentase alat kesehatan sesuai standar 70% 70% 100
31 Persentase ketersediaan reagen dan bmhp
laboratorium di puskesmas dan labkesda 95% 95% 100
32
Prosentase ketersediaan obat Dan
Perbekalan Kesehatan Puskesmas Dan
Jaringannya
90% 100% 111%
Dari tabel tersebut terlihat bahwa dari 32 indikator terdapat 16 indikator melebihi
target (50,0%), 11 indikator sesuai target (34,4%), dan 5 indikator tidak mencapai target (
15,6%).
Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan tahun
2017 jika dibandingkan dengan tahun 2016, dapat dilihat pada tabel berikut ;
Tabel 3.2 Perbandingan Capaian Indikator Kinerja Utama
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
Tahun 2016 dan Tahun 2017
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Ket.
Capaian
Kinerja Ket.
2016 2017 2016 2017 2016 2017 1 2 3 5 4 6 7 8 9 10 11
1
Cakupan penanganan penyakit
menular dan tidak menular sesuai
tahapan standar nasional
% 100 100 70 69 ↓ 70 69 ↓
2 Persentase sinyal kewaspadaan dini
yang direspon % 70 75 98 100 ↑ 140 133 ↓
3
Persentase anak usia 0 sampai 11
bulan yang mendapat imunisasi
dasar lengkap
% 92 92 100 97,9 ↓ 109 106 ↓
4 Pesentase balita gizi buruk
mendapat perawatan % 100 100 100 100 = 100 100 =
5 Presentase Ibu hamil KEK
mendapat makanan tambahan % 50 65 50 88 ↑ 100 135 ↑
6 Presentase Remaja putri yang
mendapat TTD % 20 20 15 21 ↑ 75 105 ↑
7 Angka Kematian Ibu per 100.000
kelahiran hidup
per
100.000
kelahiran
hidup
40 38 48 48 = 83 79 ↓
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 34
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Ket.
Capaian
Kinerja Ket.
2016 2017 2016 2017 2016 2017 1 2 3 5 4 6 7 8 9 10 11
8 Angka Kematian Bayi per 1.000
kelahiran hidup
per 1.000
kelahiran
hidup
1.2 1.2 1.4 1.5 ↓ 85,7 80 =
9 Cakupan pelayanan anak balita % 97 97 97 97 = 100 100 =
10
Cakupan Puskesmas yang
melaksanakan Penjaringan siswa SD
dan setingkat
% 100 100 96 100 ↑ 96 100 ↑
11 Cakupan Pelayanan lansia
Puskesmas
Santun
Lansia
0 9 1 9 ↑ N/A 100 ↑
12 Cakupan Pelayanan Kesehatan
remaja % 80 80 88 88 = 110 110 =
13 Cakupan Kelurahan
Sehat/Kelurahan siaga aktif kelurahan 51 52 51 54 ↑ 104 100 ↓
14
Cakupan organisasi kemasyarakatan
yang memanfaatkan sumber
dayanya untuk mendukung
kesehatan
% 50 53 7 53 ↑ 14 100 ↑
15 Persentase tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatan % 52 54 52 84,8 ↑ 100 157 ↑
16 Persentase cakupan rumah yang
memenuhi syarat kesehatan % 60 65 60 80,49 ↑ 100 124 ↑
17
Persentase RS Yang Melakukan
Pengelolaan Limbah Medis Sesuai
Standar
% 80 85 80 100 ↑ 100 118 ↑
18 Jumlah Desa/Kelurahan Yang
Melaksanakan STBM kelurahan 10 10 10 16 ↑ 100 118 ↑
19
Persentase Penduduk Yang
Memiliki Akses Terhadap Air
Minum Berkualitas
% 35 40 35 67 ↑ 100 167 ↑
20 Cakupan Pelayanan kesehatan dasar
di puskesmas % 100 100 75 100 ↑ 75 100 ↑
21 Cakupan Pelayanan kesehatan
rujukan % 75 80 55 79 ↑ 73 100 ↑
22 Jumlah puskesmas BLUD Puskesmas 0 1 0 0 = 0 0 =
23 Akreditasi dan re-akreditasi
Puskesmas Puskesmas 7 11 7 11 ↑ 100 100 =
24 Persentase akreditasi unit Labkesda % 15 30 0 30 ↑ 0 100 ↑
25
Cakupan warga kota Tangerang
Selatan yang mendapatkan
Pelayanan pengelolaan Darah yang
tidak di tanggung BPJS
% 0 50 0 0 = 0 0 =
26
Cakupan Penyelenggaraan
Pelayanan kesehatan Tradisional
dan Komplementer
% 38 47 38 47 ↑ 100 100 =
27
Cakupan masyarakat miskin dan
kurang mampu serta masyarakat
yang beresiko berdampak sosial ,
yang memiliki Jaminan asuransi
kesehatan
% 0 62 0 91,6 ↑ 0 148 ↑
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 35
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
Ket.
Capaian
Kinerja Ket.
2016 2017 2016 2017 2016 2017 1 2 3 5 4 6 7 8 9 10 11
28
Cakupan pelayanan kesehatan dasar
bagi penduduk miskin dan kurang
mampu serta masyarakat yang
beresiko berdampak sosial yang
mendapatkan pelayanan kesehatan
di faslititas kesehatan Tk.I dan
Rujukan
% 30 32 0 55,8 ↑ 0 174 ↑
29
Prosentase masyarakat Tangerang
Selatan menggunakan JKN diFKTP
Puskesmas
% 50 52 59,9 ↑ 0 115,2 ↑
30 Prosentase alat kesehatan sesuai
standar % 65 70 65 70 ↑ 100 100 =
31
Persentase ketersediaan reagen dan
bmhp laboratorium di puskesmas
dan labkesda
% 95 95 95 95 = 100 100 =
32
Prosentase ketersediaan obat Dan
Perbekalan Kesehatan Puskesmas
Dan Jaringannya
% 90 90 90 100 ↑ 100 111 ↑
Dari tabel diatas dapat terlihat bahwa untuk realisasi dari 32 indikator ada 22
indikator (68,7%) meningkat, 7 indikator (21,9%) tetap, 3 indikator (9,4%) menurun,
sedangkan untuk capaian dari 32 indikator ada 17 indikator (53,1%) meningkat, 10 indikator
(31,3%) tetap, 5 indikator (15,6%) menurun.
Karena Indikator IKU Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan sama dengan
Indikator kinerja yang ada pada Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2016-2021, maka untuk
penjelasan sasaran dan indikator, instrumen/cara pengukuran indikator, kinerja nyata
banding dengan rencana, kinerja nyata banding tahun sebelumnya, faktor pendukung dan
penghambat serta solusi akan dibahas secara mendalam pada Sub 3.2 yaitu Pengukuran,
Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja.
Bila dilihat realisasi tahun 2017 dengan target jangka menengah Renstra Dinas
kesehatan adalah sebagai berikut:
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 36
Tabel 3.3 Capaian Indikator Utama dibandingkan dengan Target Akhir Renstra Kota
Tangerang Selatan Tahun 2021
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
Kinerja
Kesenjan
gan Th. 2021 Th. 2017
1 2 3 4 5 6 7
1
Cakupan penanganan penyakit menular
dan tidak menular sesuai tahapan
standar nasional
% 100 69 69,0 31
2 Persentase sinyal kewaspadaan dini
yang direspon % 92 100 108,7 -8
3 Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan
yang mendapat imunisasi dasar lengkap % 94 97,9 106,4 -3,9
4 Pesentase balita gizi buruk mendapat
perawatan % 100 100 100,0 0
5 Presentase Ibu hamil KEK mendapat
makanan tambahan % 95 88 92,6 7
6 Presentase Remaja putri yang mendapat
TTD % 40 21 52,5 19
7 Angka Kematian Ibu per 100.000
kelahiran hidup
per
100.000
kelahiran
hidup
32 48 66,7 16
8 Angka Kematian Bayi per 1.000
kelahiran hidup
per 1.000
kelahiran
hidup
1 1.5 66,7 0,5
9 Cakupan pelayanan anak balita % 97 97 100,0 0
10
Cakupan Puskesmas yang
melaksanakan Penjaringan siswa SD
dan setingkat
% 100 100 100,0 0
11 Cakupan Pelayanan lansia
Puskesmas
Santun
Lansia
32 9 28,1 23
12 Cakupan Pelayanan Kesehatan remaja % 80 88 110,0 -8
13 Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan
siaga aktif kelurahan 54 54 100 0
14
Cakupan organisasi kemasyarakatan
yang memanfaatkan sumber dayanya
untuk mendukung kesehatan
% 100 53 53,0 47
15 Persentase tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatan % 62 84,4 136,1 -22
16 Persentase cakupan rumah yang
memenuhi syarat kesehatan % 80 80,49 100,6 0
17
Persentase RS Yang Melakukan
Pengelolaan Limbah Medis Sesuai
Standar
% 100 100 100,0 0
18 Jumlah Desa/Kelurahan Yang
Melaksanakan STBM kelurahan 54 16 29,6 38
19 Persentase Penduduk Yang Memiliki
Akses Terhadap Air Minum Berkualitas % 60 67 111,7 -7
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 37
No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian
Kinerja
Kesenjan
gan Th. 2021 Th. 2017
1 2 3 4 5 6 7
20 Cakupan Pelayanan kesehatan dasar di
puskesmas % 100 100 100,0 0
21 Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan % 80 79 100,0 1
22 Jumlah puskesmas BLUD Puskesmas 10 0 0,0 10
23 Akreditasi dan re-akreditasi Puskesmas Puskesmas 58 11 19,0 47
24 Persentase akreditasi unit Labkesda % 60 30 50,0 30
25
Cakupan warga kota Tangerang Selatan
yang mendapatkan Pelayanan
pengelolaan Darah yang tidak di
tanggung BPJS
% 85 0 0,0 85
26
Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan
kesehatan Tradisional dan
Komplementer
% 72 47 65,3 25
27
Cakupan masyarakat miskin dan kurang
mampu serta masyarakat yang beresiko
berdampak sosial , yang memiliki
Jaminan asuransi kesehatan
% 77 91,6 148 -14,6
28
Cakupan pelayanan kesehatan dasar
bagi penduduk miskin dan kurang
mampu serta masyarakat yang
beresiko berdampak sosial yang
mendapatkan pelayanan kesehatan di
faslititas kesehatan Tk.I dan Rujukan
% 40 55,8 174 -15.8
29
Prosentase masyarakat Tangerang
Selatan menggunakan JKN diFKTP
Puskesmas
% 70 59,9 85,6 10
30 Prosentase alat kesehatan sesuai standar % 85 70 82,4 15
31
Persentase ketersediaan reagen dan
bmhp laboratorium di puskesmas dan
labkesda
% 95 95 100,0 0
32
Prosentase ketersediaan obat Dan
Perbekalan Kesehatan Puskesmas Dan
Jaringannya
% 99 100 101,0 -1
Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 9 indikator
(28,13%) melampaui target, 8 indikator (25%) sesuai dengan target dan 15 indikator
(46,87%) belum mencapai target akhir Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 38
3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Pada awal tahun 2017, Dinas Kesehatan telah melakukan perjanjian kinerja sebagai
pakta integritas yang harus dipertanggungjawabkan dalam mengemban visi dan misi
Walikota Tangerang Selatan. Dokumen perjanjian kinerja tersebut memuat 32 (tiga puluh
dua) Indikator Kinerja Utama untuk mencapai 7 (tujuh) sasaran strategis dan 7 (tujuh)
Indikator Kinerja untuk mencapai 7 (tujuh) sasaran program/kegiatan yaitu Pengembangan
SDM Kesehatan, Pengembangan komunikasi, sistem informasi dan media massa, Pelayanan
administrasi dan sarana prasarana perkantoran, Pengembangan Sistem Manajemen
sumberdaya aparatur, Pengembangan pengelolaan keuangan daerah, Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Pengembangan data dan informasi. Sasaran program/kegiatan ini
mendukung tercapaianya sasaran strategis Dinas Kesehatan, beserta target yang akan
dilaksanakan pada tahun 2017.
Berikut disampaikan rekap hasil capaian Tujuan dan Sasaran tahun 2017, sebagai
berikut :
Tabel 3.4 Pencapaian Target Tujuan dan Sasaran
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Tujuan Sasaran Jumlah
Indikator Sasaran
Tingkat Pencapaian
Melampaui Target
Sesuai Terget Belum
Mencapai Target
(>100%) 100% (<100%)
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Tujuan 1 Sasaran 1 6 1 17% 3 50% 2 33%
Sasaran 2 3 2 67% 1 33% - 0%
Sasaran 3 3 2 67% - 0% 1 33%
2 Tujuan 2 Sasaran 1 3 3 100% - 0% - 0%
Sasaran 2 7 6 86% 1 14% - 0%
Sasaran 3 7 5 71% - 0% 2 29%
3 Tujuan 3 Sasaran 1 1 - 0% 1 100% - 0%
Sasaran 2 3 1 33% 2 67% - 0%
Sasaran 3 1 - 0% 1 100% - 0%
4 Tujuan Lainnya
Sasaran 1 1 - 0% 1 100% - 0%
Sasaran 2 1 - 0% 1 100% - 0%
Sasaran 3 1 - 0% 1 100% - 0%
Sasaran 4 1 - 0% 1 100% - 0%
Sasaran 5 1 - 0% 1 100% - 0%
Jumlah 39 20 51% 14 36% 5 13%
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 39
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk pencapaian Tujuan 1 sasaran 1 dari
jumlah indikator sebanyak 6 indikator : 1 indikator (17%) melampaui target, 3 indikator
(50%) sesuai target dan 2 indikator (33%) belum mencapai target. Pencapaian Tujuan 1
sasaran 2 dari jumlah indikator sebanyak 3 indikator : 2 indikator (67%) melampaui target
dan 1 indikator (33%) sesuai target. Pencapaian Tujuan 1 sasaran 3 sebanyak 3 : 2 indikator
(67%) melampaui target dan 1 indikator (33%) belum mencapai target.
Pencapaian Tujuan 2 sasaran 1 dari jumlah indikator sebanyak 3 : 3 indikator (100%)
melampaui target. Pencapaian Tujuan 2 sasaran 2 dari jumlah indikator sebanyak 7 indikator :
6 indikator (86%) melampaui target dan 1 indikator sesuai dengan target. Pencapaian Tujuan
2 sasaran 3 dari jumlah indikator sebanyak 7 indikator : 5 indikator (71%) melampaui target
dan 2 indikator (29%) belum mencapai target.
Pencapaian Tujuan 3 sasaran 1 dari jumlah indikator sebanyak 1 indikator : 1 indikator
(100%) sesuai target. Pencapaian Tujuan 3 sasaran 2 dari jumlah indikator sebanyak 3
indikator : 1 indikator (33%) melampaui target dan 2 indikator (67%) sesuai dengan target.
Pencapaian Tujuan 3 sasaran 3 dari jumlah indikator sebanyak 1 indikator : 1 indikator
(100%) sesuai target.
Pencapaian Tujuan Lainnya sasaran 1 dari jumlah indikator sebanyak 1 indikator : 1 indikator
(100%) sesuai target. Pencapaian Tujuan Lainnya sasaran 2 dari jumlah indikator sebanyak 1
indikator : 1 indikator (100%) sesuai target. Pencapaian Tujuan Lainnya sasaran 3 dari
jumlah indikator sebanyak 1 indikator : 1 indikator (100%) sesuai target. Pencapaian Tujuan
Lainnya sasaran 4 dari jumlah indikator sebanyak 1 indikator : 1 indikator (100%) sesuai
target. Pencapaian Tujuan Lainnya sasaran 5 dari jumlah indikator sebanyak 1 indikator : 1
indikator (100%) sesuai target.
Pencapaian Tujuan Dinas Kesehatan pada tahun 2017 dapat dilihat pada grafik di
bawah ini :
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 40
Grafik 3.1 Pencapaian Tujuan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
Tahun 2017
Dari grafik tersebut dapat dilihat sebanyak 51% indikator kinerja telah melampaui
target sedangkan 36% indikator kinerja telah sesuai dengan target dan 13% indikator kinerja
belum mencapai target.
Untuk melihat perbandingan Pencapaian Target Tujuan dan Sasaran tahun 2016 dan
tahun 2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.4 Pencapaian Target Tujuan dan Sasaran
Tahun 2017 dibandingkan dengan Tahun 2016
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
No Tujuan Sasaran
Jumlah
Indikator
Sasaran
Tingkat Pencapaian
Melampaui Target Sesuai Terget Belum Mencapai Target
(>100%) 100% (<100%)
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017
1 Tujuan 1 Sasaran 1 6 2 1 33% 17% 1 3 17% 50% 3 2 50% 33%
Sasaran 2 3 2 0% 67% 2 1 67% 33% 1 0 33% 0%
Sasaran 3 3 2 2 67% 67% 0 0 0% 0% 1 1 33% 33%
2 Tujuan 2 Sasaran 1 3 0 3 0%
100
% 1 0 33% 0% 2 0 67% 0%
Sasaran 2 7 0 6 0% 86% 6 1 86% 14% 1 0 14% 0%
Sasaran 3 7 1 5 14% 71% 3 0 43% 0% 3 2 43% 29%
3 Tujuan 3 Sasaran 1 1 0 0 0% 0% 1 1 100% 100% 0 0 0% 0%
Sasaran 2 3 0 1 0% 33% 3 2 100% 67% 0 0 0% 0%
Sasaran 3 1 0 0 0% 0% 1 1 100% 100% 0 0 0% 0%
4 Tujuan
Lainnya Sasaran 1 1 0 0 0% 0% 1 1 100% 100% 0 0 0% 0%
Sasaran 2 1 0 0 0% 0% 1 1 100% 100% 0 0 0% 0%
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 41
No Tujuan Sasaran
Jumlah
Indikator
Sasaran
Tingkat Pencapaian
Melampaui Target Sesuai Terget Belum Mencapai Target
(>100%) 100% (<100%)
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017 2016 2017
Sasaran 3 1 0 0 0% 0% 1 1 100% 100% 0 0 0% 0%
Sasaran 4 1 0 0 0% 0% 1 1 100% 100% 0 0 0% 0%
Sasaran 5 1 0 0 0% 0% 1 1 100% 100% 0 0 0% 0%
Jumlah 39 5 20 13% 51% 23 14 59% 36% 11 5 28% 13%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk Tujuan 1 sasaran 1 indikator yang
melampaui target turun dari 2 menjadi 1 indikator. Indikator yang sesuai target meningkat
sebanyak 2 indikator sedangkan indikator yang belum mencapai target berkurang dari 3
menjadi 2 indikator. Tujuan 1 sasaran 2 indikator yang melampaui target meningkat dari 0
menjadi 2 indikator. Indikator yang sesuai target menurun dari 2 indikator menjadi 1
indikator, sedangkan yang belum mencapai target berkurang dari 1 indikator menjadi menjadi
tidak ada. Tujuan 1 sasaran 3 indikator yang melampaui target sama dari 2 indikator.
Indikator yang sesuai target sama yaitu tidak ada atau 0 indikator sedangkan indikator yang
belum mencapai target tetap 1 indikator.
Tujuan 2 sasaran 1 indikator yang melampaui target meningkat sebanyak 3 indikator
dari tadinya tidak ada, yang sesuai target menurun dari 1 menjadi tidak ada dan belum
mencapai target menurun juga dari 2 indikator menjadi tidak ada. Tujuan 2 sasaran 2
indikator yang melampaui target meningkat dari tidak ada indikator menjadi 6 indikator.
Sedangkan indikator yang sesuai target menurun dari 6 indikator menjadi 1 indikator dan
belum mencapai target menurun dari 1 indikator menjadi tidak ada. Tujuan 2 sasaran 3 yang
melampaui target meningkat dari 1 indikator menjadi 5 indikator sedangkan yang sesuai dan
belum menjacapai target menurun yaitu dari 3 indikator menjadi tidak ada dan 3 indikator
menjadi 2 indikator.
Tujuan 3 sasaran 1 indikator yang sesuai target tetap sebanyak 1 indikator. Tujuan 3
sasaran 2 indikator yang melampaui target tetap dari tidak ada menjadi 1 indikator.
Sedangkan yang sesuai dengan target menurun dari 3 indikator menjadi 2 indikator. Tujuan 3
sasaran 3 indikator yang sesuai target tetap yaitu 1 indikator sedangkan yang melampaui dan
belum mencapai target sama-sama tidak ada baik tahun 2016 maupun tahun 2017.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 42
Sedangkan Tujuan Lainnya terdiri dari 5 sasaran yang semuanya tetap sesuai target
yaitu 1 indikator ditahun 2016 maupun tahun 2017.
Untuk perbandingan Pencapaian Tujuan Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan Tahun 2016 dan 2017 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Grafik 3.2 Pencapaian Tujuan Dinas Kesehatan
Kota Tangerang Selatan
Tahun 2016 dan Tahun 2017
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa untuk indikator yang melampaui target
mengalami kenaikan dari 15% menjadi 51% indikator, sesuai target menurun dari 59%
indikator menjadi 36% indikator, sedangkan yang tidak tercapai target juga turun dari 28%
menjadi 13% indikator.
Berikut di uraikan hasil pengukuran dan analisis pencapaian sasaran strategis
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017.
3.2.1. Tujuan 1 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Jumlah sasaran pada Tujuan 1 yang dapat diukur kinerjanya adalah 3 sasaran. Jumlah
indikator kinerja yang digunakan 12 indikator. Sebanyak 4 (33%) indikator melebihi target, 4
indikator (42%) sesuai target dan 3 Indikator (25%) belum mencapai target seperti pada
grafik dibawah ini :
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 43
Grafik 3.3 Pencapaian Tujuan 1
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
Rincian pencapaian indikator kinerja pada Tujuan 1 adalah sebagai berikut :
3.2.1.1. Sasaran 1 Meningkatnya kesejahteraan keluarga
Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dengan 6 indikator kinerja seperti tabel dibawah
ini: :
Tabel 3.5 Analisis Pencapaian Sasaran 1
Meningkatnya kesejahteraan keluarga
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Indikator Kinerja Target Th. 2017 Realisasi Th.
2017
Capaian
Kinerja
1 2 3 4 5
1 Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup 38 48 79%
2 Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup 1.2 1.5 80%
3 Cakupan pelayanan anak balita 97% 97,20% 100%
4 Cakupan Puskesmas yang melaksanakan
Penjaringan siswa SD dan setingkat 100% 100% 100%
5 Cakupan Pelayanan lansia 9 Puskesmas
Santun Lansia
9 puskesmas
santun lansia 100%
6 Cakupan Pelayanan Kesehatan remaja 80% 87,64% 110%
Rata-rata 94,8%
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 44
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 6 indikator yang ada : 1 indikator (17%)
melampaui target, 3 indikator (50%) sesuai target dan 2 indikator (33%) belum mencapai
target. Capaian kinerja rata-rata untuk sasaran 1 dari ke 6 indikator ini adalah 94,8%. Adapun
capaian masing-masing indikator dari sasaran 1 adalah sebagai berikut :
1. Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup
Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) berguna untuk
menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu,
kondisi lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan
kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. Dengan demikian angka kematian ibu
merupakan tolok ukur yang sensitif dari semua upaya intervensi yang dilakukan oleh
pemerintah khususnya di bidang kesehatan.
Angka Kematian ibu (Maternal Mortality Rate) adalah Angka yang menunjukan
banyaknya kematian wanita dalam masa kehamilan, persalinan dan dalam masa 42 hari
(6 minggu) setelah berakhirnya kehamilan tanpa memandang usia kehamilan maupun
tempat melekatnya janin, oleh sebab apa pun yang berkaitan dengan atau diperberat oleh
kehamilan atau pengelolaannya, bukan akibat kecelakaan.
Cara Perhitungan : Angka Kematian Ibu adalah Jumlah kematian ibu akibat dari
proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan dalam wilayah dan periode tertentu
dibandingkan dengan jumlah lahir hidup dalam waktu dan periode yang sama dikali
100.000 kelahiran hidup.
Untuk Indikator kinerja Angka kematian Ibu realisasinya 48 dari target 38 per
100.000 kelahiran hidup, angka ini menunjukan bahwa capaiannya baru 79% yang
berarti belum mencapai target. Namun bila dibandingkan dengan target Kementerian
Kesehatan yakni sebesar 306/100.000 Kelahiran Hidup, Tangerang Selatan masih rendah
untuk Angka Kematian Ibu dan bila dibandingkan dengan AKI tahun 2015 Tangerang
Selatan mengalami penurunan AKI. Angka tersebut didapat dari Renstra Kemenkes RI
Tahun 2015-2019 di bab II tujuan dan sasaran strategis. Ukuran keberhasilan indikator
ini adalah jika realisasinya ada dibawah target.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 45
Grafik 3.4 Angka Kematian Ibu
Kota Tangerang Selatan periode tahun 2013-2017
Berikut grafik Angka Kematian Ibu (AKI) Kota Tangerang Selatan menunjukan bahwa :
a. Perbedaan target yang jauh antara Kota Tangerang Selatan dengan Target
Kementerian Kesehatan.
b. Target yang terlampau rendah dari Target tahun 2015 sebesar 80/100.000 kelahiran
hidup
c. Angka Kematian Ibu tahun 2016 dengan 2017 tidak mengalami peningkatan ataupun
penurunan Angka.
2. Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup
Angka kematian bayi merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan
keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat, karena bayi yang baru lahir sangat
sensitif terhadap keadaan lingkungan tempat orang tua si bayi tinggal dan sangat erat
kaitannya dengan status sosial orang tua si bayi. Kemajuan yang dicapai dalam bidang
pencegahan dan pemberantasan berbagai penyakit penyebab kematian akan tercermin
secara jelas dengan menurunnya tingkat AKB. Dengan demikian angka kematian bayi
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 46
merupakan tolok ukur yang sensitif dari semua upaya intervensi yang dilakukan oleh
pemerintah khususnya di bidang kesehatan.
Angka Kematian Bayi adalah Angka yang menunjukkan banyaknya kematian
bayi usia 0 tahun dari setiap 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu atau dapat
dikatakan juga sebagai probabilitas bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun
(dinyatakan dengan per seribu kelahiran hidup).
Cara Perhitungan : Jumlah kematian bayi dibawah usia 1 Tahun dalam suatu
wilayah dan periode tertentu dibandingkan dengan jumlah lahir hidup dalam waktu dan
periode yang sama dikali 1.000 kelahiran hidup.
Untuk Indikator kinerja Angka kematian Bayi realisasinya 1.5 dari target 1.2 per
1.000 kelahiran hidup, angka ini menunjukan bahwa capaiannya baru 80% yang berarti
belum mencapai target. Namun bila dibandingkan dengan target Kementerian Kesehatan
yakni sebesar 24/1.000 Kelahiran Hidup, Tangerang Selatan masih rendah untuk Angka
Kematian Bayi. Angka tersebut didapat dari Renstra Kemenkes RI Tahun 2015-2019 di
bab II tujuan dan sasaran strategis. Ukuran keberhasilan indikator ini adalah jika
realisasinya ada dibawah target.
Grafik 3.5 Angka Kematian Bayi
Kota Tangerang Selatan Periode Tahun 2015-2017
Berikut grafik Angka Kematian Bayi (AKB) Kota Tangerang Selatan menunjukan bahwa:
a. Perbedaan target yang jauh antara Kota Tangerang Selatan dengan Target
Kementerian Kesehatan.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 47
b. Target yang terlampau rendah dari Target tahun 2015 sebesar 12/1000 kelahiran hidup
menjadi 1,2/1000 kelahiran hidup sebanding dengan 1:10.
3. Cakupan Pelayanan Anak Balita
Setiap anak balita mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan anak balita kepada
semua balita di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun. Lima Tahun pertama
kehidupan, pertumbuhan mental dan intelektual berkembang pesat. Masa ini merupakan
masa keemasaan dimana terbentuk dasar kemampuan keindraan, berfikir, berbicara, serta
pertumbuhan mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral. Pada masa
ini stimulasi sangat penting untuk mengoptimalkan fungsi-fungsi organ balita.
Pelayanan kesehatan Anak Balita sesuai standar adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada anak berusia 12-59 bulan dan dilakukan oleh Bidan dan atau Perawat
dan atau Dokter/DLP dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki Surat Tanda
Register (STR) dan diberikan di fasilitas kesehatan pemerintah maupun swasta, dan
UKBM. Pelayanan kesehatan, meliputi : Penimbangan minimal 8 kali setahun,
pengukuran panjang/tinggi badan minimal 2 kali setahun, pemantauan SDIDTK minimal
2 kali setahun, dan pemberian kapsul vitamin A 2 kali setahun.
Cara Perhitungan : Jumlah anak balita (12-59 bulan) yang mendapatkan
palayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu tertentu dibagi dengan sasaran
anak balita (12-59 bulan) disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun dikali 100%.
Untuk Indikator kinerja Cakupan Pelayanan Anak balita 97,2% dari target 97%,
presentase ini menunjukan bahwa capaiannya sudah mencapai 100% yang berarti sudah
mencapai target. Ukuran keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya ada diatas
target.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 48
Grafik 3.6 Cakupan Pelayanan Anak Balita
Kota Tangerang Selatan Periode Tahun 2014-2017
Berikut grafik cakupan pelayanan anak balita Kota Tangerang Selatan menunjukan
bahwa:
c. Peningkatan target yang cukup signifikan dari tahun 2015 dengan tahun 2016.
d. Capaian pelayanan anak balita stabil dari tahun ketahunnya dan meningkat pada setiap
tahunnya.
4. Cakupan Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan siswa SD dan setingkat
Setiap anak pada usia pendidikan dasar mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib melakukan penjaringan kesehatan
kepada anak usia pendidikan dasar di wilayah kabupaten/kota tersebut.
Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan siswa SD dan setingkat puskesmas
yang melakukan penjaringan kesehatan yang diberikan kepada anak usia pendidikan
dasar, minimal satu kali pada kelas 1 yang dilakukan oleh Puskesmas. Standar pelayanan
penjaringan kesehatan adalah pelayanan yang meliputi : Penilaian status gizi, Penilaian
tanda vital, Penilaian kesehatan gigi dan mulut, Penilaian ketajaman indera penglihatan,
Penilaian ketajaman indera pendengaran.
Cara Perhitungan : Jumlah Puskesmas yang melaksanakan penjaringan siswa SD
dan setingkat dalam kurun waktu dibagi dengan jumlah seluruh puskesmas yang ada di
wilayah kerja kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu 1 tahun ajaran dikali 100%.
Untuk Indikator kinerja Cakupan Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan
siswa SD dan setingkat 100% dari target 100%, presentase ini menunjukan bahwa
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 49
capaiannya sudah mencapai 100% yang berarti sudah mencapai target. Ukuran
keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya ada diatasa atau sama dengan target.
Grafik 3.7 Penjaringan Sekolah dan Siswa Kelas 1 Tahun Ajaran 2017/2018
Kota Tangerang Selatan
Dari seluruh puskesmas yang melaksanakan penjaringan terdapat 392 (100%) sekolah
yang dijaring dan 25.785 (100%) siswa yang dijaring. Dari target renstra 2016-2021
untuk Indikator kinerja Cakupan Penjaringan Siswa SD/Setingkat yakni mencapai 100%
siswa yang dijaring.
5. Cakupan Pelayanan Lansia
Meningkatnya jumlah lansia akan menimbulkan berbagai permasalahan yang
komplek bagi lanjut usia itu sendiri maupun bagi keluarga dan masyarakat, secara alami
proses menjadi tua mengakibatkan para lanjut usia mengalami kemunduran fisik dan
mental. Makin lanjut usia seseorang makin banyak mengalami permasalahan terutama
fisik,mental,spiritual,ekonomi dan social.Salah satu permasalahyan yang mendasar pada
lanjut usia adalah masalah kesehatan sehingga diperlukan pembinaan kesehatan pada
kelompok pra lansia dan lanjut usia. Untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi
lanjut usia maka puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar perlu diperkuat.
Untuk itu kementrian Kesehatan telah menetapkan kebijakan pelaksanaan pelayanan
yang ramah terhadaf lanjut usia di puskesmas melalui Strategi Puskesmas Santun Lansia.
Puskesmas santun lansia adalah puskesmas yang melakukan pelayanan kesehatan kepada
pra lanjut usia dan lanjut usia meliputi aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
dengan lebih menekankan kepada unsur pro aktif, memberikan kemudahan, santun,
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 50
pelayanan oleh tenaga profesional dan melaksanakan pelayanan dengan standar yg
berlaku.
Cara Perhitungan : untuk menjadi puskesmas santun lansia. Puskesmas harus
memenuhi syarat antara lain memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas dengan
memiliki Petugas terlatih atau memahami pelayanan kesehatan lansia dan geriatric,
memberikan prioritas pelayanan kepada lanjut usia dan penyediaan sarana yang aman
dan mudah diakses, melakukan pelayanan secara pro-aktif minimal 50% kelurahan
mempunyai Posyandu Lansia dan melakukan koordinasi dengan lintas program dengan
pendekatan siklus hidup.
Untuk Indikator kinerja Cakupan Puskesmas santun lansia adalah 9 puskesmas
santun lansia dari target 9 puskesmas santun lansia, angka ini menunjukan bahwa
capaiannya sudah mencapai 100% yang berarti sudah mencapai target. Ukuran
keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya ada diatasa atau sama dengan target.
Adapun informasi mengenai puskesmas santun lansia adalah :
- Kegiatan Seni dan Budaya
- Pemberdayaan Lansia (Pelatiha keterampilan kerajinan seperti menyulam anyaman
bambu, tasbih, asesoris monte).
- Pendampingan (Dana dan peningkatan keterampilan) terhadap usaha mandiri
kelompok lansia melalui usaha peternakan (ayam, bebek) perikanan (lele ,nila , belut,
ikan mas, serta pertanian ( apotik hidup, kebun sayur)
- Refresing lansia (Rekreasi, Ziarah)
6. Cakupan pelayanan kesehatan remaja
Kelompok usia remaja merupakan kelompok yang cukup besar dan kelompok ini
merupakan asset atau modal utama sumber daya manusia bagi pembangunan bangsa di
masa yang akan datang. Kelompok remaja yang berkualitas memegang peranan penting
didalam mencapai kelangsungan serta keberhasilan Tujuan Pembangunan Nasional.
Sejalan dengan derasnya arus globalisasi yang melanda berbagai sektor, berkembang
pula masalah Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) yang terjadi. Masalah tersebut baik
fisik, psikis dan psikososial yang mencakup perilaku sosial seperti kehamilan usia muda,
penyakit akibat hubungan seksual dan aborsi, maupun masalah akibat pemakaian
narkotik, zat adiktif, alkohol dan merokok. Masalah tersebut apabila tidak ditanggulangi
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 51
dengan sebaik-baiknya, bukan hanya menyebabkan masa depan remaja yang suram, akan
tetapi juga dapat menghancurkan masa depan bangsa.
Pelayanan kesehatan remaja adalah Jumlah remaja (10-19 tahun) yang
mendapatkan pelayanan kesehatan dan informasi kesehatan melalui penyuluhan atau
konseling baik di puskesmas, sekolah dan sarana swasta dibagi jumlah estimasi remaja.
Cara Perhitungan: Jumlah remaja (10-19 tahun) yang mendapatkan pelayanan
kesehatan dan informasi kesehatan melalui penyuluhan atau konseling baik di
puskesmas, sekolah dan sarana swasta dibagi jumlah estimasi remaja dalam kurun waktu
tertentu dibagi sasaran remaja (10-19 tahun) disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun dikali
100%.
Untuk Indikator kinerja Cakupan pelayanan kesehatan remaja 87.64% dari target
80%, presentase ini menunjukan bahwa capaiannya sudah mencapai 110% yang berarti
sudah mencapai target. Ukuran keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya ada
diatas target.
Untuk indikator kinerja cakupan pelayanan kesehatan remaja realisasinya 101.908
remaja laki-laki dan 104.981 remaja perempuan total 206.889 remaja yang terlayani
kesehatannya baik di puskesmas, sekolah dan sarana swasta pada tahun 2017. Angka
tersebut menunjukkan cakupan pelayanan kesehatan remaja mencapai 87,64% pada
tahun 2017 melebihi target 80% per tahun.
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 1
maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.6 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 1
Tahun 2017
No Sasaran
Strategi
Indikator
Kinerja
Tahun 2017 %
Tahun 2017 % Efisiensi
Target Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Meningkatnya
kesejahteraan
keluarga
Angka
Kematian Ibu
per 100.000
kelahiran hidup
38 48 79
4.569.515.250
4.145.146.250
90,7
Angka
Kematian Bayi
per 1.000
kelahiran hidup
1.2 1.5 80
Cakupan
pelayanan anak
balita
97% 97,20% 100
Cakupan
Puskesmas
yang
melaksanakan
Penjaringan
siswa SD dan
setingkat
100% 100% 100
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 52
No Sasaran
Strategi
Indikator
Kinerja
Tahun 2017 %
Tahun 2017 % Efisiensi
Target Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Cakupan
Pelayanan lansia
9
Puskesmas
Santun Lansia
9
puskesmas
santun lansia
100
Cakupan Pelayanan
Kesehatan
remaja
80% 87,64% 110
Jumlah 94,8 4.569.515.250 4.145.146.250 90,7 4,1
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 1 adalah
sebesar 94,8% , sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 90,7% sehingga dapat
diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 1 adalah sebesar 4,1%
(94,8% - 90,7% ) .
Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang
melebihi target adalah sebagai berikut :
1) Cakupan pelayanan anak balita
i. Upaya pembinaan dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan,
OJT dan Bimtek
ii. Evaluasi berkala cakupan program
iii. koordinator lintas sektor dan lintas program
2) Cakupan Puskesmas yang melaksanakan Penjaringan siswa SD dan setingkat
i. Adanya kerjasama dengan lintas sektor dan program
ii. Dilakukannya sweeping ke siswa/siswi kelas 1 yang pada saat penjaringan tidak
hadir.
3) Cakupan Pelayanan lansia
i. Semua puskesmas untuk pelayanan terhadap lansia sudah ada Loket lansia yang
sudah terpisah, Ruang khusus pemeriksaan lansia, Ruang tunggu lansia, Nomor
panggilan khusus
4) Cakupan Pelayanan Kesehatan remaja
i. Cakupan pelayanan kesehatan remaja didapat dari data di Puskesmas, Sekolah dan
sarana swasta sehingga sangat membantu tercapainya target
ii. Semua Puskesmas rutin melakukan penjaringan kesehatan remaja di semua sekolah
binaan wilayah masing-masing
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 53
Sedangkan faktor penghambat dan pemecahan masalah dari agregat- agregat yang
belum mencapai target adalah sebagai berikut :
1) Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup
c) Kompetensi petugas kesehatan dalam penanganan kegawatdaruratan ibu (hamil,
bersalin, nifas) dan bayi baru lahir belum maksimal.
d) Target yang terlalu rendah dari tahun sebelumnya
Adapun solusi dari permasalahan tersebut adalah :
a) Lebih meningkatkan kompetensi petugas kesehatan melalui peningkatan kompetensi
kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir melalui
pelatihan, bimtek dan OJT adalah upaya yang dilakukan oleh dinas kesehatan dalam
rangka menekan angka kematian ibu.
2) Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup
e) Pengetahuan masyarakat tentang tanda-tanda bahaya pada bayi (0-11 bulan) masih
kurang.
f) Target yang terlalu rendah dari tahun sebelumnya.
Adapun solusi dari permasalahan tersebut adalah :
a) Lebih meningkatkan penyebarluasan informasi melalui media penyuluhan tentang
tanda-tanda bahaya pada bayi (0-11 bulan) kepada masyarakat
3.2.1.2. Sasaran 2 Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat
Pencapaian sasaran 2 dapat dilihat dengan 3 indikator kinerja seperti tabel dibawah
ini:
Tabel 3.7 Analisis Pencapaian Sasaran 2
Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Indikator Kinerja Target Th.
2017
Realisasi Th.
2017
Capaian
Kinerja
1 2 3 4 5
1 Pesentase balita gizi buruk mendapat perawatan 100% 100% 100%
2 Presentase Ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan 65% 94,68% 146%
3 Presentase Remaja putri yang mendapat TTD 20% 21,24% 105%
RATA-RATA 117%
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 54
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 3 indikator yang ada : 2 indikator (75%)
melampaui target, dan 1 indikator (25%) sesuai target. Capaian kinerja rata-rata untuk sasaran
2 dari ke 3 indikator ini adalah 117%. Adapun capaian masing-masing indikator dari sasaran
2 adalah sebagai berikut :
1. Presentase balita gizi buruk mendapat perawatan
Gizi buruk merupakan kondisi dimana seseorang kekurangan energi protein
dalam waktu yang lama. Faktor penyebab terjadinya kasus gizi buruk ini didasari 2 hal,
yaitu : penyebab langsung seperti tidak adekuatnya asupan makanan, menderita penyakit
infeksi, adanya cacat bawaan. Penyebab tidak langsung yaitu kurangnya atau tidak
adanya ketersediaan pangan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sedangkan faktor-faktor
lain di luar masalah kesehatan yang juga merupakan faktor utama terjadinya gizi buruk
yaitu kemiskinan, pendidikan rendah, dan kesempatan kerja.
Pendekatan secara medis terhadap pasien gizi buruk yaitu dengan dilakukannya
tatalaksana balita gizi buruk di puskesmas maupun di rumah sakit. Balita gizi buruk
dengan komplikasi dirawat di puskesmas maupun di rumah sakit, sedangkan balita gizi
buruk tanpa komplikasi dapat rawat jalan di puskesmas. Perawatan balita gizi buruk di
puskesmas yaitu dengan cara pemberian Formula 75 maupun Formula 100, konseling
gizi dan edukasi kepada orang tua pasien, dan pemberian PMT (Pemberian Makanan
Tambahan).
Cara Perhitungan : Jumlah gizi buruk mendapat perawatan disarana pelayanan
kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dibagi jumlah seluruh balita
gizi buruk yang ditemukan satu wilayah yang sama x 100%.
Untuk Indikator kinerja Presentase balita gizi buruk mendapat perawatan
realisasinya 100% dari target 100%, angka ini menunjukan bahwa capaiannya sudah
mencapai target.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 55
Tabel 3.8 Jumlah Seluruh Balita Gizi Buruk yang Mendapat Perawatan
Di Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Puskesmas
Jumlah Balita Gizi Buruk
Jumlah Kasus Mendapat perawatan
N %
1 Pamulang 4 4 100%
2 Pondok Benda 3 3 100%
3 Benda Baru 3 3 100%
4 Ciputat 7 7 100%
5 Situ Gintung 4 4 100%
6 Jombang 1 1 100%
7 Kp.Sawah 2 2 100%
8 Sawah Baru 2 2 100%
9 Ciputat Timur 11 11 100%
10 Pondok Ranji 0 0 100%
11 Pisangan 7 7 100%
12 Rengas 1 1 100%
13 Pondok Jagung 8 8 100%
14 Paku Alam 5 5 100%
15 Pondok Aren 0 0 100%
16 Pondok Pucung 2 2 100%
17 Pondok Betung 3 3 100%
18 Jurang Mangu 2 2 100%
19 Parigi 9 9 100%
20 Pdk Kac. Timur 10 10 100%
21 Serpong I 3 3 100%
22 Serpong II 2 2 100%
23 Rawa Buntu 8 8 100%
24 Setu 2 2 100%
25 Karanggan 5 5 100%
26 Bhakti Jaya 5 5 100%
Jumlah 109 109 100%
Kota Tangerang Selatan merupakan daerah urbanisasi, oleh karena itu perlu
dilakukan pendataan balita gizi buruk menurut status kependudukannya. Dari segi
penatalaksanaan tidak ada perbedaan, semua balita gizi buruk warga Tangerang Selatan
maupun bukan tetap ditangani dan mendapatkan perawatan. Pendataan ini dilakukan
sebagai bentuk kelengkapan data jika diperlukan.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 56
2. Presentase Ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil adalah keadaan dimana ibu
hamil mempunyai kecenderungan menderita KEK. Kurang Energi Kronis
menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang baik dalam jumlah maupun
kualitasnya.
Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) dilaksanakan oleh petugas kesehatan
untuk mengetahui seorang ibu hamil menderita KEK. Seorang ibu hamil dikatakan
menderita KEK jika LiLA kurang dari 23,5 cm (< 23,5 cm).
Cara Perhitungan : Jumlah ibu hamil KEK yang mendapat PMT di suatu wilayah
dibagi jumlah seluruh ibu hamil yang ada disuatu wilayah x 100%.
Untuk Indikator kinerja Presentase Ibu hamil KEK mendapat makanan
tambahan realisasinya 94,68% dari target 65%, angka ini menunjukan bahwa
capaiannya sudah melebihi target.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 57
Tabel 3.9 Rekapitulasi Laporan Ibu Hamil KEK Mendapat PMT
Kota Tangerang Selatan
Tahun 2017
NO NAMA PUSKESMAS
JUMLAH
SASARAN IBU
HAMIL KEK
JUMLAH IBU HAMIL
KEK YANG
MENDAPAT PMT
(S) (N) (%)
1 Pamulang 118 118 100.00
2 Pondok benda 64 64 100.00
3 Benda baru 121 121 100.00
4 Ciputat 33 33 100.00
5 Situ Gintung 52 52 100.00
6 Jombang 43 39 90.70
7 Kampung Sawah 44 44 100.00
8 Sawah Baru 45 28 62.22
9 Ciputat Timur 37 37 100.00
10 Pondok Ranji 24 24 100.00
11 Pisangan 40 40 100.00
12 Rengas 13 13 100.00
13 Pondok Jagung 14 14 100.00
14 Paku Alam 5 5 100.00
15 Pondok Aren 18 18 100.00
16 Pondok Pucung 23 23 100.00
17 Pondok Betung 35 35 100.00
18 Jurang Mangu 34 34 100.00
19 Parigi 27 27 100.00
20 Pondok Kacang Timur 30 30 100.00
21 Serpong 1 16 16 100.00
22 Serpong 2 32 32 100.00
23 Rawa Buntu 68 60 88.24
24 Setu 30 30 100.00
25 Keranggan 17 17 100.00
26 Bakti jaya 50 24 48.00
Jumlah 1,033 978 94.68
3. Presentase Remaja putri yang mendapat TTD
Pemantauan pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri merupakan salah
satu sasaran pokok rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-
2019 adalah meingkatnya status kesehatan, gizi dan anak. Tujuan pemberian tablet
tambah darah adalah meningkatkan status gizi remaja putri sehingga dapat memutus
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 58
mata-rantai terjadinya stunting, mencegah anemia dan mempersiapkan generasi yang
sehat, berkualitas dan produktif.
Cara Perhitungan : Jumlah remaja putri yang mendapat TTD di suatu wilayah
dibagi jumlah seluruh remaja putri yang ada di suatu wilayah x 100%.
Untuk Indikator kinerja Presentase Remaja putri yang mendapat TTD realisasinya
21,24% dari target 20%, angka ini menunjukan bahwa capaiannya melebihi target.
Table 3.10 Hasil Pemantauan Tablet Tambah Darah Tiap Puskesmas
Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
NO PUSKESMAS JUMLAH
SASARAN
N %
T M T M
1 Pondok Benda 2744 6843 6600 20,78 20,04
2 Pamulang 7668 18276 15415 19,86 16,75
3 Benda Baru 5871 15600 14114 22,14 20,03
4 Situ Gintung 1750 14400 9826 68,57 46,79
5 Jombang 3337 9000 6822 22,48 17,04
6 Sawah Baru 1768 5100 4110 24,04 19,37
7 Kampung Sawah 1760 5100 4090 24,15 19,37
8 Ciputat 2140 12908 9928 50,26 38,66
9 Pisangan 3320 9000 7902 22,59 19,83
10 Ciputat Timur 2723 7200 6801 22,03 20,81
11 Pondok Ranji 1959 4800 4800 20,42 20,42
12 Parigi 1919 14400 3605 62,53 15,65
13 Pdk. Kac. Timur 3437 9600 8943 23,28 21,68
14 Pondok Pucung 1970 4728 3878 20,00 16,40
15 Pondok Aren 2350 12600 10495 44,68 37,22
16 Jurang Mangu 4730 12000 11239 21,14 19,80
17 Pondok Betung 3888 9600 9499 20,58 20,36
18 Pondok Jagung 4643 13200 11293 23,69 20,27
19 Paku Alam 3033 8400 8044 23,08 22,10
20 Rawa Buntu 9571 24000 22979 20,90 20,01
21 Serpong 1 3164 9000 7268 23,70 19,14
22 Serpong 2 4144 11400 10875 22,92 21,87
23 Keranggan 1612 4800 4360 24,81 22,54
24 Setu 1120 3600 2755 26,79 20,50
25 Bakti Jaya 1146 3600 2729 26,18 19,84
26 Rengas
Jumlah 80621 249155 208370 25,39 21,24
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 59
Berdasarkan tabel diketahui bahwa hampir seluruh puskesmas tidak memiliki
masalah mengenai pemberian tablet tambah darah hanya puskesmas rengas yang masih
tidak memiliki sekolah menengah untuk mengkonsumsi tablet tambah darah.
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 2
maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.11 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 2
Tahun 2017
No Sasaran
Strategi Indikator Kinerja
Tahun 2017 %
Tahun 2017 % Efisiensi
Target Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2
Meningkatnya
Kualitas Gizi
Masyarakat
Pesentase balita gizi
buruk mendapat
perawatan
100% 100% 100
3.163.355.200
3.037.910.600
96,0
Presentase Ibu hamil
KEK mendapat
makanan tambahan
65% 88% 135
Presentase Remaja
putri yang mendapat
TTD
20% 21% 105
Jumlah 113,5 3.163.355.200 3.037.910.600 96,0 17,4
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 2 adalah
sebesar 113,5%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 96,0% sehingga dapat
diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 1 adalah sebesar
17,4% (113,5% - 96,0% ).
Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang
melebihi target adalah sebagai berikut :
1) Presentase balita gizi buruk mendapat perawatan
i. Semua balita gizi buruk warga Tangerang Selatan maupun bukan tetap ditangani
dan mendapatkan perawatan.
ii. Terdapat kenaikan jumlah gizi buruk dibandingkan tahun kemarin karena sudah
mulai jalannya surveilans di Puskesmas.
iii. Hampir 70% penemuan kasus gizi buruk tahun 2017 yang mendapat perawatan
meningkat berat badan minimal 3 bulan setalah perawatan.
2) Presentase Ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan
i. Ada permintaan pada saat Musrenbang
ii. Adanya bantuan PMT Ibu Hamil dari Kemenkes
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 60
iii. Peningkatan Surveilans Ibu Hamil KEK dengan memberikan PMT secara
langsung kepada Ibu Hamil KEK.
3) Presentase Remaja putri yang mendapat TTD
i. Sudah ada pencanangan minum TTD secara simbolis bersama wakil walikota
tangsel
ii. Roadshow ke Sekolah perwakilan di seluruh 7 Kecamatan
iii. Adanya pemilihan Duta remaja anti anemia
iv. Puskesmas sebelum pemberian TTD ke sekolah selalu mengadakan penyuluhan
terlebih dahulu tentang pentingnya minum tablet tambah darah.
3.2.1.3. Sasaran 3 Menurunnya angka kejadian penyakit
Pencapaian sasaran 3 dapat dilihat dengan 3 indikator kinerja seperti tabel dibawah
ini:
Tabel 3.12 Analisis Pencapaian Sasaran 3
Menurunnya angka kejadian penyakit
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Indikator Kinerja Target Th. 2017 Realisasi
Th. 2017
Capaian
Kinerja
1 2 3 4 5
1 Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular
sesuai tahapan standar nasional 100% 69% 69%
2 Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon 75% 100% 133%
3 Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat
imunisasi dasar lengkap 92% 97,9% 106%
Rata-rata 102,7%
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 3 indikator yang ada : 1 indikator (69%) belum
mencapai target, 2 indikator melebihi target (133%) dan (106%). Capaian kinerja rata-rata
untuk sasaran 3 dari 3 indikator ini adalah 102,7%. Adapun capaian masing-masing indikator
dari sasaran 3 adalah sebagai berikut :
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 61
1. Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar
nasional,
Cakupan dan indikator program telah ditetapkan oleh Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia pada masing2 program sesuai dengan kriteria dan perhitungan
program masing2. Pada upaya mencapaian program dilakukan bertahap sesuai dengan
tahapan yang telah ditetapakan atau distandarisasikan setiap tahunnya. Sebagai contoh
target indikator pencapaian program TB berupa CDR sejumlah 70% setiap tahunnya
sehingga prevalensi progrsm TB di Kota Tangerang Selatan akan turun pada tahun ke 5.
Sasaran Penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar
nasional adalah kondisi yang akan dicapai sesuai dengan target kementrian kesehatan
masing-masing program.
Cara Perhitungan : Jumlah indikator program yang mencapai target sesuai
tahapan nasional dibagi seluruh indikator program.
Untuk Indikator Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai
tahapan standar nasional realisasinya 69% dari target 100%, dimana ada program yang
tidak mencapai target sehingga capaian kinerja 69% adalah capaian dari target 100%,
semua ada 13 program, yang mencapai target 9 program, yang tidak mencapai ada 4
program. Angka tersebut didapat dari Jumlah program yang mencapai target dibagi
dengan dengan jumlah program x 100 persen.
Rincian cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai
tahapan standar nasional dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.13 Capaian Program Penyakit Menular dan Tidak Menular
Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Program Target Realisasi Capaian Keterangan
1 Penemuan jumlah kasus TB (semua
kasus) CNR
80% 136,8% 171% Tercapai
2 Angka Bebas Jentik DBD 91% 80% 88% Belum
Tercapai
3 Presentasi ODHA mendapatkan
pengobatan ARV
47% 67% 143% Tercapai
4 Penanganan Kasus Pneumonia 7% 4% 57% Belum
Tercapai
5 Presentasi puskesmas yg memiliki
layanan rehidrasi oral aktif
20% 17% 85% Belum
Tercapai
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 62
No Program Target Realisasi Capaian Keterangan
6 Screening hepatitis pada ibu hamil 40% 40% 100% Tercapai
7 Pengelola kantin sekolah yang
dilakukan pemeriksaan typoid
10% 0% 0 Belum
Tercapai
8 Sediaan darah positif microfilaria <1% 1% 10% Belum
Tercapai
9 Prevalensi Kusta <1% 0,393% 39% Belum
Tercapai
10 Penurunan angka kematian akibat
PJPD
15% 15% 100% Tercapai
11 Penurunan angka kematian akibat
Diabetes Melitus
12% 12% 100% Tercapai
12 Penurunan penggunaan tembakau
penduduk >15 tahun
25% 25% 100% Tercapai
13 Presentase perempuan usia 30-50
tahun yang dideteksi dini kankes
servik
30% 30% 100% Tercapai
2. Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon
Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon dijadikan indikator sasaran di
Renstra Kota Tangerang Selatan karena mengacu pada RENSTRA yang disusun oleh
Kemenkes RI. Selain itu sinyal kewaspadaan dini yang direspon merupakan upaya untuk
mencegah meluasnya penyebaran penyakit guna menekan angka kesakitan dan angka
kematian.
Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon adalah semua sinyal
kewaspadaan dini yang muncul langsung di respon kurang dari 24 jam.
Cara Perhitungan : semua sinyal kewaspadaan dini yang muncul langsung di
respon kurang dari 24 jam.
Untuk indikator sinyal kewaspadaan dini yang direspon realisasinya adalah 100%
dari target 75%, yang berarti capaian kinerja adalah 100%. Angka tersebut didapat dari
Jumlah program yang mencapai target dibagi dengan dengan jumlah program x 100
persen.
Rincian capaian sinyal kewaspadaan dini yang direspon oleh 26 puskesmas dapat
dilihat pada tabel berikut:
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 63
Tabel 3.14 Situasi Sistem Pendataan Dini Penyakit Potensial KLB
Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
N
O PUSKESMAS
JUMLAH
PERINGATA
N DINI
JUMLAH ALERT YANG
DIRESPON
M-
52
2017
TOT
*
PUS
K.
PUS
K.
KETEPAT
AN* (%)
KELENGKA
PAN *(%) JML
KL
B
<24
JAM
1 PKM. BHAKTI JAYA 3 1 1 100,0 100,0 3 3
2 PKM. KRANGGAN 2 1 1 100,0 100,0 2 1 2
3 PKM. SETU 9 1 1 100,0 100,0 9 9
4 PKM. RAWA BUNTU 1 1 100,0 100,0
5 PKM. SERPONG I 3 1 1 100,0 100,0 3 3
6 PKM. SERPONG II 1 1 100,0 100,0
7 PKM. BENDA BARU 1 1 100,0 100,0
8 PKM. PAMULANG 11 1 1 100,0 100,0 11 3 11
9 PKM. PONDOK
BENDA 6 1 1 100,0 100,0 6 1 6
10 PKM. CIPUTAT 1 1 1 100,0 100,0 1 1
11 PKM. JOMBANG 2 1 1 100,0 100,0 2 2 2
12 PKM. KAMPUNG
SAWAH 4 1 1 100,0 100,0 4 1 4
13 PKM. SITU GINTUNG 1 5 1 1 100,0 100,0 5 1 5
14 PKM. SAWAH BARU 2 21 1 1 100,0 100,0 21 2 21
15 PKM. CIPUTAT
TIMUR 18 1 1 100,0 100,0 18 2 18
16 PKM. PISANGAN 1 10 1 1 100,0 100,0 10 2 10
17 PKM. PONDOK
RANJI 1 1 1 100,0 100,0 1 1
18 PKM. RENGAS 1 1 1 1 100,0 100,0 1 1 1
19 PKM. JURANG
MANGU 3 1 1 100,0 100,0 3 3
20 PKM. PARIGI 3 1 1 100,0 100,0 3 1 3
21 PKM. PONDOK AREN
1 1 1 100,0 100,0 1 1
22 PKM. PONDOK BETUNG
2 1 1 100,0 100,0 2 1 2
23 PKM. PONDOK
KACANG TIMUR 1 1 1 100,0 100,0 1 1 1
24 PKM. PONDOK
PUCUNG 18 1 1 100,0 100,0 18 1 18
25 PKM. PAKU ALAM 6 1 1 100,0 100,0 6 6
26 PKM. PONDOK
JAGUNG 6 1 1 100,0 100,0 6 1 6
JUMLAH 5 137 26 7 100,0 100,0 137 21 137
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 64
3. Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
dijadikan indikator sasaran di Renstra karena mengacu pada RPJMN (Rencana
Pembangunan Jangka menengah Nasional) yang disusun oleh Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia. Selain itu, Imunisasi Dasar Lengkap merupakan upaya untuk
menurunkan Angka Kesakitan / kematian bayi akibat Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I).
Imunisasi Dasar Lengkap adalah Jumlah anak 0 sampai 11 bulan yang
mendapatkan imunisasi HB 0 1 kali, BCG 1 Kali, DPT-HB-Hib 3 Kali, Polio 4 Kali dan
Campak 1 kali.
Cara Perhitungan : Jumlah anak 0 sampai 11 bulan yang mendapatkan imunisasi
HB 0 1 kali, BCG 1 Kali, DPT-HB-Hib 3 Kali, Polio 4 Kali dan Campak 1 Kali dibagi
dengan jumlah bayi pada tahun yang sama dikali 100 persen.
Untuk indikator Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi
dasar lengkap realisasinya adalah 97,9% dari target 92%, yang berarti capaian kinerja
adalah 106,7%.
Rincian capaian Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi
dasar lengkap dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.15 Cakupan Imnisasi Dasar Lengkap
Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
NO DESA /
KELURAHAN
Sasaran Cakupan IDL
Bayi Baru Lahir Surviving Infant Abs %
1 Serpong 1 635 609 641 105,3
2 Serpong 2 764 733 712 97,1
3 Rawabuntu 1859 1785 1570 88,0
4 Setu 485 466 446 95,7
5 Keranggan 619 594 466 78,5
6 Bakti Jaya 438 420 419 99,8
7 Pamulang 3034 2913 2800 96,1
8 Benda Baru 2313 2220 2449 110,3
9 Pondok Benda 1007 967 967 100,0
10 Ciputat 899 863 814 94,3
11 Situgintung 737 707 653 92,4
12 Jombang 1288 1237 1177 95,1
13 Kampung Sawah 730 701 724 103,3
14 Ciputat Timur 1068 1025 993 96,9
15 Pisangan 1399 1344 1248 92,9
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 65
NO DESA /
KELURAHAN
Sasaran Cakupan IDL
Bayi Baru Lahir Surviving Infant Abs %
16 Rengas 550 528 548 103,8
17 Pondok Ranji 844 810 978 120,7
18 Pondok Aren 916 879 888 101,0
19 Jurangmangu 1799 1727 1543 89,3
20 Pondok Betung 1644 1579 1463 92,7
21 Pondok Kacang Timur 1257 1207 1164 96,4
22 Pondok Pucung 688 661 659 99,7
23 Parigi 690 662 646 97,6
24 Sawah Baru 657 631 616 97,6
25 Pondok Jagung 1871 1796 1706 95,0
26 Paku Alam 1254 1203 1389 115,5
Jumlah 29445 28267 27679 97,9
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 3
maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.16 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 3
Tahun 2017
No Sasaran
Strategi Indikator Kinerja
Tahun 2017 %
Tahun 2017 % Efisiensi
Target Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Menurunnya
angka
kejadian
penyakit
Cakupan penanganan
penyakit menular dan
tidak menular sesuai
tahapan standar
nasional
100% 69% 69
7.930.827.144
6.898.339.079
Persentase sinyal
kewaspadaan dini
yang direspon
75% 100% 133
Persentase anak usia 0
sampai 11 bulan yang
mendapat imunisasi
dasar lengkap
92% 97,9% 106
Jumlah 102,8 7.930.827.144 6.898.339.079 87,0 15,8
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 3 adalah
sebesar 102,8%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 87,0% sehingga dapat
diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 3 adalah sebesar
15,8% (102,8% - 87,0% ).
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 66
Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang
melebihi target adalah sebagai berikut :
1) Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar
Nasional
i. Program yg telah mencapai sasaran atau target disebabkan karena dalam kegiatan
pelaksana tahapan program telah sesuai dengan pedoman kegiatan masing2
program yg telah ditetapkan oleh kementrian kesehatan
2) Persentase sinyal kewaspadaan dini yang direspon
i. Pertemuan penguatan surveilans dengan Puskesmas, Rumah Sakit dan Klinik
ii. Optimalisasi kesiapsiagaan pelaksana surveilans dalam melakukan penyelidikan
epidemiologi secara langsung dan segera ketika menerima informasi dalam kurun
waktu < 24 jam sesuai dengan SOP, Juknis dan Juklak.
3) Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yang mendapat imunisasi dasar lengkap
i. Pertemuan Penguatan pelayanan Imunisasi di Posyandu, Puskesmas maupun
Pelayanan Kesehatan lain
ii. Optimalisasi List Tracking
iii. Sweeping IDL (Imunisasi Dasar lengkap)
iv. Drop Out Follow Up (DOFU)
Program yang tidak tercapai disebabkan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya,
antara lain :
1) Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan standar
Nasional
i. Ketersediaan sumber daya yang belum terlatih sesuai standart kementrian
kesehatan
ii. Sarana dan prasana program yang belum optimal
iii. Dukungan pembiayakan yang belum memadai
iv. Manajemen mencatatan pelaporan yg belum dilakukan dengan disiplin dan
berkesinambungan.
v. Adanya program baru di tahun 2018
Adapun solusi dari permasalahan tersebut adalah :
i. Melaksanakan strategi dalam upaya pencapaian program sesuai target yang di
Tetapkan, strategi tersebut adalah :
ii. Mengidentifikasi permasalahan dan hambatan yang terjadi di tingkat puskesmas
yang sesuai dengan kondisi masing
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 67
iii. Melakukan intervensi atau kegiatan tindak lanjut dalam mengatasi masalah yang
telah terindetifikasi diatas`
iv. Melakukan pembinaan dan pendampingan pada kegiatan program yg menemui
permasalahan
v. Melakukan monitoring dan evaluasi secara teratur dan terjadwal
vi. Menyusun laporan hasil kegiatan untuk di analisa dan dilaporkan kepada pimpinan
untuk di ambil langkah-langkah kebijakan bila diperlukan demi tercapainya sasaran
dan target program yg belum tercapai pada tahun berikutnya.
vii. seluruh kegiatan tersebut diatas telah tercermin atau terimplemasikan pada kegiatan
yg ada pada DPA kegiatan program seksi P2PM Tahun anggaran 2018.
3.2.2. Tujuan 2 Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna.
Jumlah sasaran pada Tujuan 2 yang dapat diukur kinerjanya adalah 3 sasaran. Jumlah
indikator kinerja yang digunakan 17 indikator. Sebanyak 14 (82%) indikator melebihi target
dan 3 Indikator (18%) belum mencapai target seperti pada grafik dibawah ini :
Grafik 3.8 Pencapaian Tujuan 2
Meningkatnya pelayanan kesehatan yang paripurna
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
Rincian pencapaian indikator kinerja pada Tujuan 2 adalah sebagai berikut :
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 68
3.2.2.1. Sasaran 1 Meningkatnya Masyarakat Miskin Yang Memiliki Jaminan
Kesehatan
Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dengan 3 indikator kinerja seperti tabel dibawah ini
:
Tabel 3.17 Analisis Pencapaian Sasaran 1
Meningkatnya Masyarakat Miskin Yang Memiliki Jaminan Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Indikator Kinerja Target
Th. 2017
Realisasi
Th. 2017
Capaian
Kinerja
1 2 3 4 5
1
Cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta
masyarakat yang beresiko berdampak sosial , yang memiliki
Jaminan asuransi kesehatan
62% 91,59% 147%
2
Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin
dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko
berdampak sosial yang mendapatkan pelayanan kesehatan di
faslititas kesehatan Tk.I dan Rujukan
32% 55,78% 174%
3 Prosentase masyarakat Tangerang Selatan menggunakan JKN
diFKTP Puskesmas 52% 59,95% 115%
Rata-rata 145%
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 3 indikator yang ada, 3 (100%) indikator yang ada
sudah melampaui target yang ditetapkan. Capaian kinerja rata-rata untuk sasaran 1 dari ke 3
indikator ini adalah 145%. Adapun capaian masing-masing indikator dari sasaran 1 adalah
sebagai berikut :
1. Cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko
berdampak sosial, yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan.
Angka cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang
beresiko berdampak sosial yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan merupakan
indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan dan kualitas
pelayanan kesehatan masyarakat dan kepedulain dari Pemerintah Daerah dalam
memperhatikan kesehatan masyarakat terutama masyarakat miskin dan kurang mampu
untuk mewujudkan pembangunan manusia seutuhnya. Dengan demikian angka cakupan
masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial
yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan merupakan tolok ukur yang sensitif dari
upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang kesehatan.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 69
Cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta masyarakat yang beresiko
berdampak sosial yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan juga sejalan dengan
program Pemerintah Pusat yang menetapkan bahwa setiap Pemerintah Daerah wajib
memberikan perlindungan kesehatan bagi masyarakatnya.
Cara Perhitungan : Kelompok masyarakat miskin dan tidak mampu serta PMKS
(penyandang masalah kesejahtaraan sosial) yang memiliki asuransi kesehatan dibagi
jumlah masyarakat miskin dan dan tidak mampu serta PMKS yang belum memiliki
asuransi kesehatan.
Untuk Indikator kinerja cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta
masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan
realisasinya adalah 91,59% dari target 62%, angka ini menunjukan bahwa capaiannya
sudah melampaui dari target yang ditentukan.
Angka cakupan tersebut didapat dari hasil perhitungan jumlah peserta JKN PBI
yaitu sebanyak 117.419 jiwa (sumber : BPJS Kesehatan) dibagi angka penduduk miskin
di Kota Tangerang Selatan yaitu sebanyak 128.199 jiwa (sumber : Dinas Sosial Kota
Tangerang Selatan).
2. Cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin dan kurang mampu serta
masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang mendapatkan pelayanan kesehatan di
faslititas kesehatan Tk.I dan Rujukan
Angka cakupan pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin dan kurang
mampu serta masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang mendapatkan pelayanan
kesehatan di faslititas kesehatan Tk.I dan Rujukan merupakan indikator yang penting
untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat dan kepedulain dari Pemerintah Daerah dalam memperhatikan kesehatan
masyarakat terutama masyarakat miskin dan kurang mampu untuk mewujudkan
pembangunan manusia seutuhnya. Dalam hal ini dapat dilihat keseriusan Pemerintah
Daerah dalam bidang kesehatan dengan melihat ketersediaan fasilitas kesehatan baik itu
tingkat dasar maupun rujukan dan pemberian pelayanan kesehatan dari fasilitas
kesehatan tersebut bagi masyarakat khususnya penduduk miskin dan kurang mampu.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 70
Cara Perhitungan : Pelayanan kesehatan dasar bagi penduduk miskin dan tidak
mampu serta kelompok masyarakat yang beresiko khusus yang mendapat pelayan
kesehatan di faskes tk.I (FKTP) dan rujukan dibagi seluruh masyarakat kota tangerang
selatan yang tidak memiliki asuransi kesehatan.
Untuk Indikator kinerja cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta
masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan
realisasinya adalah 58,39% dari target 32%, angka ini menunjukan bahwa capaiannya
sudah melampaui dari target yang ditentukan.
Angka cakupan tersebut didapat dari hasil perhitungan jumlah peserta JKN di
Puskesmas yaitu sebanyak 71.506 kunjungan (sumber : LB3 Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan) dibagi angka jumlah penduduk miskin di Kota Tangerang Selatan
yaitu sebanyak 128.199 jiwa (sumber : Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan).
3. Prosentase masyarakat Tangerang Selatan menggunakan JKN di FKTP Puskesmas.
Angka Prosentase masyarakat Tangerang Selatan menggunakan JKN di FKTP
Puskesmas merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat
kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan kepedulain dari Pemerintah
Daerah dalam memperhatikan kesehatan masyarakat terutama masyarakat miskin dan
kurang mampu untuk mewujudkan pembangunan manusia seutuhnya. Dalam hal ini
dapat dilihat jumlah penduduk tangsel peserta JKN yang memanfaatkan Puskesmas
sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar.
Cara Perhitungan : Jumlah peserta JKN yang menggunakan Puskesmas sebagai
FKTP dibagi jumlah Peserta JKN.
Untuk Indikator kinerja cakupan masyarakat miskin dan kurang mampu serta
masyarakat yang beresiko berdampak sosial yang memiliki Jaminan asuransi kesehatan
realisasinya adalah 59,95% dari target 32%, angka ini menunjukan bahwa capaiannya
sudah melampaui dari target yang ditentukan.
Angka cakupan tersebut didapat dari hasil perhitungan jumlah peserta JKN di
Puskesmas yaitu sebanyak 409.191 jiwa (sumber : BPJS Kesehatan) dibagi jumlah
peserta JKN yaitu sebanyak 682.588 jiwa (sumber : BPJS Kesehatan).
Rincian peserta jaminan kesehatan Kota Tangerang Selatan dapat dilihat pada
tabel beikut:
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 71
Tabel 3.18 Data Peserta JKN
Kota Tangerang Selatan
%
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1.1Penerima Bantuan Iuran
(PBI) APBN55.547 54.249 109.796 50,59% 49,41% 100%
1.2PBI APBD (Jamkesda
Premi)3.161 4.462 7.623 41,47% 58,53% 100%
1.3Pekerja penerima upah
(PPU)145.674 125.807 271.481 53,66% 46,34% 100%
1.4Pekerja bukan penerima
upah (PBPU)/mandiri136.633 137.863 274.496 49,78% 50,22% 100%
1.5 Bukan pekerja (BP) 8.492 10.700 19.192 44,25% 55,75% 100%
349.507 333.081 682.588 51,20% 48,80% 100%
NOJENIS JAMINAN
KESEHATAN
PESERTA JAMINAN KESEHATAN
JUMLAH
JUMLAHS
umber : BPJS Kesehatan (per Desember 2017)
Sedangkan fasilitas pelayanan kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan bagi
peserta JKN di Kota Tangerang Selatan dapat diihat pada grafik dibawah ini:
Grafik 3.9 Jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan JKN
Kota Tangerang Selatan
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 1
maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 72
Tabel 3.19 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 1
Tahun 2017
No Sasaran
Strategi Indikator Kinerja
Tahun 2017 %
Tahun 2017 % Efisiensi
Target Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Meningkatnya
masyarakat
miskin yang
memiliki
jaminan
kesehatan
Cakupan masyarakat
miskin dan kurang
mampu serta
masyarakat yang
beresiko berdampak
sosial , yang
memiliki Jaminan
asuransi kesehatan
62% 91,59% 148
43.903.837.602
31.108.734.553
Cakupan pelayanan
kesehatan dasar bagi
penduduk miskin
dan kurang mampu
serta masyarakat
yang beresiko
berdampak sosial
yang mendapatkan
pelayanan kesehatan
di faslititas
kesehatan Tk.I dan
Rujukan
32% 55,78% 174
Prosentase
masyarakat
Tangerang Selatan
menggunakan JKN
diFKTP Puskesmas
52% 60,0% 115
Jumlah 145,8 43.903.837.602 31.108.734.553 70,9 74,9
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 1
adalah sebesar 145,8%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 70,9% sehingga dapat
diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 1 adalah sebesar
74,9% (145,8% - 70,9% ).
Adapun faktor pendorong agregat-agregat dari ke-3 indikator kinerja yang telah
mencapai maupun melebihi target adalah sebagai berikut :
i. Penerbitan produk hukum atau peraturan oleh Daerah yang mendukung program JKN.
ii. Sosialisai integrasi JKN yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada
penduduk tentang pentingnya program JKN dan bagaimana tata cara kepesertaan JKN.
iii. Kegiatan Kredensialing yaitu peninjauan/uji kompetensi terhadap fasilitas pelayanan
kesehatan (fasyankes) yang akan bekerjasama dengan BPJS yang bertujuan untuk
menghindari penerimaan fasyankes yang tidak bermutu dan tidak memenuhi standar.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 73
3.2.2.2. Sasaran 2 Meningkatnya Upaya Promosi Kesehatan Dan Pelayanan
Kesehatan Lingkungan
Pencapaian sasaran 2 dapat dilihat dengan 7 indikator kinerja seperti tabel dibawah ini :
Tabel 3.20 Analisis Pencapaian Sasaran 2
Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan pelayanan kesehatan lingkungan
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Indikator Kinerja Target Th.
2017
Realisasi
Th. 2017
Capaian
Kinerja
1 2 3 4 5
1 Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga aktif 52 kelurahan 54
kelurahan 104%
2 Cakupan organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan
sumber dayanya untuk mendukung kesehatan 53% 53% 100%
3 Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan 54% 84,8 % 157,0%
4 Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat
kesehatan 65% 80,49 % 123,8%
5 Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah
Medis Sesuai Standar 85% 100 % 117,6%
6 Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM 16 kel 16 kel 160%
7 Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Terhadap Air
Minum Berkualitas 40 % 67 % 167,5 %
Jumlah Rata-rata 132,8%
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 7 indikator yang ada, 6 indikator yang ada sudah
melampaui target (85,7%) dan 1 indikator sesuai dengan target yang ditetapkan (14,3%).
Capaian kinerja rata-rata untuk sasaran 2 dari ke 7 indikator ini adalah 132,8%. Adapun
capaian masing-masing indikator dari sasaran 2 adalah sebagai berikut :
4. Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga aktif
Desa siaga/Kelurahan Siaga adalah Kelurahan/Desa yang penduduknya memiliki
kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan serta kemauan untuk untuk
mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana, dan kegawadaruratan, kesehatan
secara mandiri. Desa yang dimaksud di sini adalah kelurahan atau istilah lain bagi
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah, yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus kepentingan yang diakui dan dihormati dalam Pemerintah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sehubungan dengan kondisi tersebut, Kementerian Dalam Negeri sangat
mendukung upaya revitalisasi pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga yang akan
bertumpu pada proses pemberdayaan masyarakat dan pelaksanaan otonomi daerah guna
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 74
mengakselerasi pencapaian target desa siaga aktif 80 % pada tahun 2015 oleh Menteri
Kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008
Tentang standar pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Nomor
828/Menkes/SK/IX/2008 Tentang Petunjuk teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
bidang kesehatan di kabupaten dan kota.
Dengan diterbitkanya Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif ini dapat dijadikan acuan bagi pemangku kepentingan di berbagai tingkatan
pemerintahan dalam upaya Pengembangan desa dan kelurahan Siaga Aktif. Dengan
terwujudnya desa dan kelurahan siaga aktif pada setiap wilayah, maka akan terwujud
pula desa dan kelurahan sehat, Kabupaten dan Kota Sehat serta Provinsi Sehat yang pada
akhirnya menuju Indonesia Sehat. Dan secara tidak langsung upaya ini turut mendukung
pencapaian target MDG’s.
Dengan dilakukan Kelurahan/Desa Siaga aktif, Percepatan terwujudnya
masyarakat desa dan kelurahan yang peduli, tanggap, dan mampu mengenali, mencegah
serta mengatasi permasalaha kesehatan yang dihadapi secara mandiri, sehingga derajak
kesehatan meningkat.
Untuk Indikator persentase Kelurahan sehat/Kelurahan siaga aktif yang telah
dilakukan pada tahun 2017 mencapai 54 Kelurahan sehat/kelurahan siaga aktif dari target
54 Kelurahan sehat/Kelurahan siaga aktif berarti 100 % Kelurahan/Desa di Tangerang
Selatan telah Masuk kategori Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga aktif. Target Dicapai dan
100 %.
Rincian cakupan keluarga sehat atau kelurahan siaga aktif dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 3.21 Cakupan Keluarga Sehat/Kelurahan Siaga Aktif
Kota Tangerang Selatan tahun 2017
No Kecamatan Kelurahan Siaga Aktif
1 Ciputat Ciputat & Cipayung
2 Jombang Jombang & Serua Indah
3 Kp. Sawah Sawah
4 Situ Gintung Serua
5 Ciputat Timur Cempaka Putih & Rempoa
6 Rengas Rengas
7 Pisangan Pisang & Cirendeu
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 75
No Kecamatan Kelurahan Siaga Aktif
8 Pondok Ranji Pondok Ranji
9 Setu Setu & Muncul
10 Bakti Jaya Bakti Jaya & Babakan
11 Kranggan Kranggan & Kademangan
12 Pondok Aren Pondok Aren & Pondok Jaya
13 Jurangmangu Jurangmanggu barat & timur
14 Pondok Betung Pondok Betung & Pondok Karya
15 Pondok Pucung Pondok Pucung
16 Parigi Parigi & Parigi baru
17 Pondok Kacang Timur Pondok kacang timur & barat
18 Pamulang Pondok Cabe Ilir, Pondok Cabe udik,
Pamulang barat & Pamulang timur
19 Pondok Benda Pondok benda
20 Benda Baru Kedaung, bambu apus, dan benda baru
21 Pakualam Pakujaya, Pakulonan & Pakualam
22 Pondok Jagung Pondok Jagung timur, Pondok Jagung,
Jelupang, dan Lengkong karya
23 Rawa Buntu Rawa buntu, Rawa mekar jaya, ciater,
24 Serpong 2 Lengkong gudang timur, Lengkong
Gudang dan Lengkong Wetan
25 Serpong 1 Serpong & Cilenggang
26 Sawah Baru Sawah Baru
5. Cakupan Organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk
mendukung kesehatan
Organisasi kemasyarakatan merupakan kelompok potensial untuk meningkatkan
perilaku sehat masyarakat karena mereka memiliki sumberdaya sampai di grass root.
Pusat promosi kesehatan menggalang peran serta ormas baik ormas keagaman,
kepemudaan, dan wanita untuk meningkatkan jangkauan akses informasi kesehatan dan
pemberdayaan program kesehatan prioritas terhadap masyarakat luas.
Jumlah Organisasi Kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk
mendukung kesehatan adalah organisasi kemasyarakatan yang telah bekerjasama dengan
Kementerian Kesehatan yang memanfaatkan sumberdayanya untuk mendukung program
kesehehatan.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 76
Kerjasama yang dimaksud adalah organisasi kemasyarakatan melakukan
perjanjian kerja sama sebagai tindak lanjut MoU dan melaksanakan kegiatan
pemberdayaan masyarakat di daerah binaan yang telah disepakati. Adapun sumberdaya
ormas yang dimanfaatkan meliputi sumber daya manusia/jejaring/sarana prasarana/dana
pendamping.
Untuk Indikator Cakupan Organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan
sumber dayanya untuk mendukung kesehatan pada tahun 2017 mencapai 53 % dari
target 53 %. Angka ini menunjukan bahwa presentasenya mencapai target. Mitra yang
sudah menjalin (8) kerjasama Dibagi dengan Mitra yang ada (15) dikali 100 %.
Ukuran keberhasilan Cakupan organisasi kemasyarakat yang memanfaatkan
sumber dayanya harus mencapai target.
Tabel berikut ini adalah mitra yang telah menjalin kerjasama dengan Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan:
Tabel 3.22 Lampiran Mitra yang telah menjalin kerja sama
No Mitra/LSM/Organisasi
1 Forum Kader Posyandu
2 Forum Kota Sehat
3 Gerakan Pramuka Kwarcab Tangsel (SBH)
4 Karang Taruna
5 DMI
6 Yayasan Kangker Indonesia
7 Fatayat NU
8 Aisyah
6. Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
Sanitasi tempat-tempat umum, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
cukup mendesak. Karena tempat umum merupakan tempat bertemunya segala macam
masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh masyarakat. Oleh sebab itu
tempat umum merupakan tempat menyebarnya segala penyakit terutama penyakit yang
medianya makanan, minuman, udara dan air. Dengan demikian sanitasi tempat-tempat
umum harus memenuhi persyaratan kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 77
Cara Perhitungan : Jumlah tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
dibagi jumlah TTU yang ada dikali 100 %.
Untuk Indikator persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
realisasinya 84,8% dari target 54%, angka ini menunjukan bahwa capaiannya baru 100%
bahkan lebih yang berarti sudah mencapai target.
Rincian tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 78
Tabel 3.23 Tempat Umum Yang Memenuhi Syarat Kesehatan
Kota Tangang Selatan Tahun 2017
SD
SL
TP
SL
TA
PU
SK
ES
MA
S
RU
MA
H S
AK
IT
UM
UM
BIN
TA
NG
NO
N B
INT
AN
G
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
JU
ML
AH
%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
1 Setu Bakti Jaya 4 3 1 1 - - - 9 4 100,0 3 100,0 1 100,0 1 100,0 - - - 9 100,0
2 Pamulang Benda Baru 23 6 3 1 2 - - 35 19 82,6 5 83,3 2 66,7 1 100,0 2 100,0 - - 29 82,9
3 Ciputat Ciputat 20 9 12 1 2 - - 44 20 100,0 9 100,0 12 100,0 1 100,0 2 100,0 - - 44 100,0
4 Ciputat Timur Ciputat Timur 14 6 5 1 - - 1 27 14 100,0 6 100,0 5 100,0 1 100,0 - - 1 100,0 27 100,0
5 Ciputat Jombang 16 5 6 1 2 - - 71 13 81,3 4 80,0 5 83,3 1 100,0 2 100,0 - - 23 79,3
6 Pondok Aren Jurang Mangu 21 6 6 1 - - - 34 15 71,4 4 66,7 5 83,3 1 100,0 - - - 25 73,5
7 Ciputat Kampung Sawah 8 4 0 1 2 0 0 15 5 62,5 3 75,0 0 1 100,0 2 100,0 - 0 11 73,3
8 Setu Keranggan 7 3 2 1 - - - 13 7 100,0 3 100,0 2 100,0 1 100,0 - - - 13 100,0
9 Serpong Utara Paku Alam 10 5 2 1 2 4 - 24 10 100,0 5 100,0 2 100,0 1 100,0 2 100,0 4 100,0 - 24 100,0
10 Pamulang Pamulang 46 18 10 4 4 4 0 86 37 80,4 15 83,3 9 90,0 4 100,0 4 4 0 73 84,9
11 Pondok Aren Parigi 16 6 9 1 - - - 32 16 100,0 6 100,0 9 100,0 1 100,0 - - - 32 100,0
12 Ciputat Timur Pisangan 16 4 5 1 3 - - 29 16 100,0 4 100,0 5 100,0 1 100,0 3 100,0 - - 29 100,0
13 Pondok Aren Pondok Aren 13 8 7 1 1 1 - 31 13 100,0 8 100,0 7 100,0 1 100,0 1 100,0 1 100,0 - 31 100,0
14 Pamulang Pondok Benda 10 7 4 1 2 - - 24 6 60,0 4 57,1 2 50,0 1 100,0 2 100,0 - - 15 62,5
15 Pondok Aren Pondok Betung 15 7 4 1 - - - 27 15 100,0 7 100,0 4 100,0 1 100,0 - - - 27 100,0
16 Serpong Utara Pondok Jagung 29 5 5 1 1 - 1 42 29 100,0 5 100,0 5 100,0 1 100,0 1 100,0 - 1 100,0 42 100,0
17 Pondok Aren Pondok Kacang Timur 14 7 4 1 - - - 26 14 100,0 7 100,0 4 100,0 1 100,0 - - - 26 100,0
18 Pondok Aren Pondok Pucung 11 3 - 1 - - - 15 11 100,0 3 100,0 - 1 100,0 - - - 15 100,0
19 Ciputat Timur Pondok Ranji 4 6 4 1 - - - 15 2 50,0 2 33,3 1 25,0 1 100,0 - - - 6 40,0
20 Serpong Rawa Buntu 33 15 15 1 2 - 1 67 23 69,7 11 73,3 12 80,0 1 100,0 2 100,0 - - - 49 73,1
21 Ciputat Timur Rengas 2 - - 1 - - - 3 1 50,0 - - 1 100,0 - - - 2 66,7
22 Ciputat Sawah Baru 6 3 2 1 - - - 12 4 66,7 2 66,7 1 50,0 1 100,0 - - - 8 66,7
23 Serpong Serpong I 11 6 7 2 - - - 26 6 54,5 3 50,0 2 28,6 2 100,0 - - - 13 50,0
24 Serpong Serpong II 14 7 7 - 3 4 - 35 8 44,4 6 40,0 3 42,9 3 100,0 - - - 17 25,4
25 Setu Setu 8 5 6 1 1 - - 21 5 62,5 2 40,0 4 66,7 1 100,0 1 100,0 - - 21 61,9
26 Ciputat Situ Gintung 14 7 6 1 - - - 28 14 100,0 7 100,0 6 100,0 1 100,0 - - - 28 100,0
0
JUMLAH (KAB/KOTA) 385 161 132 29 27 13 3 750 327 84,9 134 83,2 108 81,8 29 100,0 27 100,0 9 69,2 2 66,7 636 84,8
RUMAH SAKIT
UMUM
HOTELSARANA PENDIDIKAN
SD BINTANG NON BINTANG
TEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS
SARANA PENDIDIKAN
TEMPAT-
TEMPAT
UMUM
MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
SARANA KESEHATAN
PUSKESMAS
YANG ADA
JU
ML
AH
TT
U
SARANA
KESEHATANHOTEL
SLTP SLTA
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 79
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 80
7. Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan
Bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan beristirahat serta
sebagai sarana pembinaan keluarga yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik,
mental dan sosial, sehingga seluruh anggota keluarga dapat bekerja secara produktif.
Oleh karena itu keberadaan perumahan yang sehat, aman, serasi, teratur sangat
diperlukan agar fungsi dan kegunaan rumah dapat terpenuhi dengan baik.
Jadi sanitasi perumahan adalah menciptakan keadaan lingkungan perumahan yang baik
atau bersih untuk kesehatan.
Cara Perhitungan : Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan dibagi jumlah
rumah yang ada dikali 100 %.
Untuk Indikator persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan
realisasinya 80,49 % dari target 65%, angka ini menunjukan bahwa capaiannya baru
100% yang berarti sudah mencapai target.
Angka tersebut didapat dari jumlah rumah dari keseluruhan yang telah di Inspeksi
dan Memenuhi syarat di wilayah kerja Dinas Kesehatan Tangerang Selatan.
Ukuran keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya diatas target atau
melebihi jadi sudah mencapai.
Rincian Presentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 81
Tabel 3.24 Presentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 Setu Bakti Jaya 6778 4052 59,8 2726 4458 65,8 4052 59,8 4052 59,8
2 Pamulang Benda Baru 32687 24231 74,1 8456 28468 87,1 24231 74,1 24231 74,1
3 Ciputat Ciputat 10045 4830 48,1 5215 7215 71,8 5463 54,4 4830 48,1
4 Ciputat Timur Ciputat Timur 13807 13020 94,3 787 11013 79,8 3308 24,0 13020 94,3
5 Ciputat Jombang 15725 14291 90,9 1434 14291 90,9 13887 88,3 13887 88,3
6 Pondok Aren Jurang Mangu 13951 12194 87,4 1757 13251 95,0 12066 86,5 12194 87,4
7 Ciputat Kampung Sawah 6850 5665 82,7 1185 5020 73,3 4603 67,2 5665 82,7
8 Setu Keranggan 6565 3480 53,0 3085 6400 97,5 4906 74,7 3480 53,0
9 Serpong Utara Paku Alam 12345 10901 88,3 1444 783 6,3 783 6,3 10901 88,3
10 Pamulang Pamulang 39711 32240 81,2 7471 25454 64,1 22358 56,3 32240 81,2
11 Pondok Aren Parigi 12456 11062 88,8 1394 11062 88,8 8204 65,9 11062 88,8
12 Ciputat Timur Pisangan 33403 33310 99,7 93 33403 100 33170 99,3 33310 99,7
13 Pondok Aren Pondok Aren 9946 9904 99,6 42 7020 70,6 6815 68,5 9904 99,6
14 Pamulang Pondok Benda 13202 958 7,3 12244 1010 7,7 1010 7,7 10244 77,6
15 Pondok Aren Pondok Betung 16349 13328 81,5 3021 1950 11,9 1524 9,3 13328 81,5
16 Serpong Utara Pondok Jagung 65896 42538 64,6 23358 18853 28,6 18853 28,6 42538 64,6
17 Pondok Aren Pondok Kacang 11383 10005 87,9 1378 1378 12,1 1250 11,0 10005 87,9
18 Pondok Aren Pondok Pucung 4790 4060 84,8 730 3866 80,7 3866 80,7 4060 84,8
19 Ciputat Timur Pondok Ranji 8636 7886 91,3 750 8222 95,2 7886 91,3 7886 91,3
20 Serpong Rawa Buntu 21064 19192 91,1 1872 21064 100,0 19665 93,4 19192 91,1
21 Ciputat Timur Rengas 5048 3256 64,5 1792 3531 69,9 3256 64,5 3256 64,5
22 Ciputat Sawah Baru 3525 2903 82,4 622 200 5,7 2815 79,9 2903 82,4
23 Serpong Serpong I 5173 4127 79,8 1046 279 5,4 2609 50,4 4127 79,8
24 Serpong Serpong II 8438 7500 88,9 938 7465 88,5 6880 81,5 7500 88,9
25 Setu Setu 5853 4577 78,2 378 4995 85,3 4577 78,2 4577 78,2
26 Ciputat Situ Gintung 6447 5570 86,4 877 3707 57,5 3514 54,5 5570 86,4
JUMLAH (KAB/KOTA) 390.073 305.080 78,21 84095,00 244.358 62,64 221551 90,67 313.962 80,49
PUSKESMAS
JUMLAH
SELURUH
RUMAH
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
RUMAH MEMENUHI SYARAT
(RUMAH SEHAT)
JUMLAH
RUMAH
YANG BELUM
MEMENUHI
SYARAT
RUMAH DIBINARUMAH DIBINA MEMENUHI
SYARAT
2017
NO KECAMATAN
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 82
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 83
8. Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar
Limbah rumah sakit serta Puskesmas dianggap sebagai mata rantai penyebaran
penyakit menular. Limbah bisa menjadi tempat tertimbunnya organisme penyakit dan
menjadi sarang serangga juga tikus. Disamping itu di dalam sampah juga mengandung
berbagai bahan kimia beracun dan benda-benda tajam yang dapat menimbulkan
gangguan kesehatan dan cidera. Partikel debu dalam limbah dapat menimbulkan
pencemaran udara yang akan menyebarkan kuman penyakit dan mengkontaminasi
peralatan medis dan makanan (Depkes RI, 1997).
Limbah medis adalah limbah yang berasal dari pelayanan medis, perawatan gigi,
farmasi atau yang sejenis, penelitian, pengobatan, perawatan atau pendidikan 3 yang
menggunakan bahan-bahan yang beracun, infeksius, berbahaya atau bisa
membahayakan, kecuali jika dilakukan pengamanan tertentu (Adisasmito, 2007).
Limbah medis berasal dari setiap proses tindakan medis maupun hasil dari
tindakan medis yang timbul dari setiap kegiatan. Oleh karna itu pengelolaan yang
dilakukan harus sesuai prosedur mulai dari pemilahan, pewadahan, pegumpulan dan
pengangkutan harus dilakukai sesuai supaya meminimalisir resiko terjadinya penularan.
Untuk Indikator RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar
pada tahun 2017 mencapai 100% dari target 85%. Angka ini menunjukan bahwa
presentasenya mencapai target.
Ukuran keberhasilan RS yang melakukan pengelolaan limbah medis sesuai
standar harus sesuai target tidak boleh kurang.
Rincian Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai
Standar dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 84
Tabel 3.25 Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
NO KECAMATAN PUSKESMAS
RUMAH SAKIT
UMUM
JUM
LA
H
%
1 2 3 20 21
1 Setu Bakti Jaya 0
2 Pamulang Benda Baru 2 100
3 Ciputat Ciputat 2 100
4 Ciputat Timur Ciputat Timur 0
5 Ciputat Jombang 2 100
6 Pondok Aren Jurang Mangu 0
7 Ciputat Kampung Sawah 2 100
8 Setu Keranggan 0
9 Serpong Utara Paku Alam 2 100
10 Pamulang Pamulang 4
11 Pondok Aren Parigi 0
12 Ciputat Timur Pisangan 3 100
13 Pondok Aren Pondok Aren 1 100
14 Pamulang Pondok Benda 2 100
15 Pondok Aren Pondok Betung 0
16 Serpong Utara Pondok Jagung 1 100
17 Pondok Aren Pondok Kacang Timur 0
18 Pondok Aren Pondok Pucung 0
19 Ciputat Timur Pondok Ranji 0
20 Serpong Rawa Buntu 2 100
21 Ciputat Timur Rengas 0
22 Ciputat Sawah Baru 0
23 Serpong Serpong I 0
24 Serpong Serpong II 3 100
25 Setu Setu 1 100
26 Ciputat Situ Gintung 0
TOTAL KAB/KOTA 27 100
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 85
9. Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disingkat STBM adalah
pendekatan untuk mengubah perilaku higienis dan saniter melalui pemberdayaan
masyarakat dengan cara pemicuan.
Penyelenggaraan STBM bertujuan untuk mewujud-kan perilaku masyarakat
yang higienis dan saniter secara mandiri dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. 5 Pilar tersebut meliputi : Stop BABS, Cuci tangan
pakai sabun, Pengolahan air minum dan makanan rumah tangga, pengamanan sampah
rumah tangga, dan pengolahan limbah cair rumah tangga.
Untuk Jumlah Desa/Kelurahan yang melaksanakan STBM pada tahun 2017
mencapai 16 dari target 16 Angka ini menunjukan bahwa presentasenya mencapai target.
Ukuran keberhasilan Desa/Kelurahan yang melaksanakan STBM seharusnya
Desa/Kelurahan seharusnya semua dapat dilaksanakan pelaksanaannya, meskipun
mencapai target tapi harus dilakukan di semua keseluruhan.
Rincian Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 3.26 Jumlah Desa yang Melaksanakan STBM
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Desa yang Melaksanakan STBM
1 Serua Indah
2 Sawah Baru
3 Rawa Buntu
4 Ciater
5 Buaran
6 Jombang
7 Parigi
8 Pamulang Barat
9 Lengkong Wetan
10 Cirendeu
11 Serua
12 Jurangmangu Timur
13 Jurangmangu Barat
14 Pamulang Timur
15 Bakti Jaya
16 Kranggan
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 86
10. Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas
Air merupakan kebutuhan dasar yang paling utama bagi keberlangsungan
aktivitas ekonomi sehari-hari. Perbandingankebutuhan air secara internasional
menunjukkan kebutuhan konsumsi air secara normal per orang sekitar 20 liter per hari
dengan perincian 4 liter untuk konsumsi dan sisanya untuk aktivitas yang lainya (
Fogden and Wood, 2009). Kebutuhan akan air minum yang layak merupakan salah satu
masalah dasar di Indonesia. Di level kabupaten, rata-rata dari persentase penduduk
dengan akses air bersih baru mencapai 49 persen dengan rentang distribusi antara 1
persen sampai dengan 100 % (BPS, 2015).
pemenuhan akses air minum dan sanitasi melalui peningkatan dan optimasi
pembiayaan yang ada. Hal ini bertujuan untuk memberikan solusi terhadap masalah
pembiayaan air minum dan sanitasi, serta meningkatkan komitmen stakeholders
pembangunan, baik pemerintah maupun non-pemerintah, dalam mencapai 100 persen
akses sanitasi dan air minum di 2019 dan agenda Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan/Sustainable Develompent Goals (TPB/SDGs).
Cara penghitungan : Total keseluruhan penduduk yang menggunakan akses air
minum dibagi dengan jumlah penduduk yang ada dikali 100 %.
Untuk Target Jumlah Presentase penduduk dengan akses air minum pada tahun
2017 mencapai 67 % dari target 40 % Angka ini menunjukan bahwa presentasenya
mencapai dan melebihi target.
Ukuran Penduduk dengan akses air minum sudah mencapai target bahkan
melebihi harapanya ditiap tahunya mengalami kenaikan/peningkatan akses air minum.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 87
Tabel 3.27 Presentase penduduk yang memiliki akses pada air minum
AIR
KEMASAN
AIR ISI
ULANG
LEDING
METERAN
LEDENG
ECERAN
SUMUR BOR
/ JET PUMP
SUMUR
TERLINDUN
G
MATA AIR
TERLINDUN
G
AIR HUJAN
SUMUR TAK
TERLINDUN
G
MATA AIR
TAK
TERLINDUN
G
AIR
SUNGAILAINNYA JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Pamulang Barat 59916 15078 1980 13,13 792 653 535 1980 13,13 9900 16,52
Pamulang Timur 42511 10410 1060 10,18 424 265 371 1060 10,18 5300 12,47
Pondok Cabe Ilir 39314 9777 1020 10,43 153 204 663 1020 10,43 5100 12,97
Pondok Cabe udik 26985 6597 1000 15,16 370 180 450 1000 15,16 5000 18,53
Benda Baru 42496 9054 7819 86,36 4468 2558 793 7819 86,36 39095 92,00
Bambu Apus 31907 6367 5478 86,04 2613 1965 900 5478 86,04 27390 85,84
Kedaung 46807 17266 12898 74,70 8054 3755 1089 12898 74,70 38694 82,67
Pondok Benda Pondok Benda 44756 14352 11615 80,93 2258 678 5443 3236 11615 80,93 34845 77,86
Setu 16629 3695 3250 87,96 - 985 - 2265 3250 87,96 14625 87,9
Muncul 8854 2213 1928 87,12 957 971 1928 87,12 7712 87,1
Bakti Jaya 15525 3670 2556 69,65 513 346 1512 185 2556 69,65 12780 82,3
Babakan 9559 2875 1902 66,16 315 451 809 327 1902 66,16 9510 99,5
Keranggan 15592 1.755 1.401 79,83 260 316 62 - 390 356 17 - - - - - 1.401 16,57 5.604 92
Kademangan 18985 8.524 3.011 35,32 1.242 858 164 - 606 119 22 - - - - - 3.011 14,41 12.044 63
Serpong 17778 5470 3538 64,7 917 533 828 0 828 432 0 0 0 0 0 0 3538 64,7 14152 79,6
Cilenggang 9166 2881 2650 92,0 691 465 546 0 785 163 0 0 0 0 0 0 2650 92,0 7950 86,7
Lengkong Gudang 10404 3387 2872 84,8 598 533 163 573 189 0 0 18 0 0 0 2074 61,2 8296 79,7
Lengkong Gudang Timur 9945 3302 2855 86,5 690 545 0 0 382 421 0 0 0 0 0 2038 61,7 8152 82,0
Lengkong Wetan 8982 2962 2546 86,0 658 457 0 0 438 365 0 0 0 0 0 1918 64,8 7672 85,4
Rawa Buntu 31451 7225 2734 37,8 3729 1316 882 363 6290 87,1 25160 80,0
Ciater 24103 5738 2575 44,9 1683 945 521 561 3710 64,7 14840 61,6
Buaran 18550 4509 2476 54,9 1846 1519 0 729 416 4510 100,0 11275 60,8
Rawa Mekar Jaya 18150 5978 2665 44,6 1986 989 442 213 3630 60,7 14520 80
Pondok jagung 14690 3963 3145 79,4 481 2064 600 3145 79,4 6290 42,8
Lengkong Karya 6497 1940 1920 99,0 101 1143 754 1920 99,0 3840 59,1
Jelupang 23973 12125 12091 99,7 641 10019 1431 12091 99,7 18137 75,7
Pondok Jagung Timur 14243 4194 4117 98,2 1156 1549 1412 4117 98,2 8234 57,8
Paku Alam 18771 4903 3593 73,3 485 2555 553 3593 73,3 17965 95,7
Paku Jaya 34095 4933 3310 67,1 446 2336 528 3310 67,1 16550 48,5
Pakulonan 17163 4769 2852 59,8 402 1945 505 2852 59,8 14260 83,1
3
4 Serpong Utara
Serpong
% AKSES
AIR
MINUM
% KK
DIPERIKSA
AKSES
AIR
MINUM
PUSKESMAS
Pondok Jagung
Serpong 1
Serpong 2
Rawa Buntu
JUMLAH PEND JML KK JML KK
DIPERIKSANO KECAMATAN
SUMBER AIR MINUM KELUARGA
KELURAHAN
1
Setu
Setu
Bakti Jaya
Kranggan
Pamulang
Pamulang
Benda Baru
Paku Alam
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 88
Ciputat 27104 5103 1266 24,8 871 395 1266 24,8 6330 23,4
Cipayung 25644 5047 131 2,6 96 35 131 2,6 655 2,6
Jombang 44.854 12.930 10.041 77,7 550 650 10730 1000 12930 100 38790 86,5
Serua Indah 19.307 5.401 4.555 84,3 470 800 3381 750 5401 100 16203 83,9
Kampung Sawah Sawah 30996 6850 5020 73,3 640 626 3754 5020 73,3 25100 81,0
Sawah Baru Sawah Baru 36721 5775 4460 77,2 1580 2638 242 4460 77,2 22300 60,7
Situ Gintung Serua 27953 6447 6447 100 1451 2545 2445 6 6447 100 25788 92,3
Rempoa 31119 10884 8986 82,6 6 8089 8095 74,3 24285 78,0
Cempaka Putih 24779 5969 5192 87,0 1 6861 6862 11,49 20586 83,1
Pisangan 39231 8100 7296 90,1 18233 19117 37350 98 28766 95
Cirendeu 31416 8827 8302 94,1 15221 16195 31416 84,2 27344 90
Pondok Ranji Pondok Ranji 34100 8222 5150 62,6 536 689 3799 126 5150 62,6 25750 75,5
Rengas Rengas 24071 6733 730 10,8 254 196 83 0 197 0 0 0 0 0 0 0 730 10,8 2920 12,1
Pondok Aren 38685 9671 9421 97,4 2407 2122 0 0 4892 0 0 0 0 0 0 0 9421 97,4 37684 97,412434
Pondok Jaya 12471 1782 1745 97,9 514 344 0 0 887 0 0 0 0 0 0 0 1745 97,9 12215 97,9
Pondok Betung 44483 9750 2534 26,0 729 928 0 0 877 0 0 0 0 0 0 0 2534 26,0 12670 28,5
Pondok Karya 47383 6599 1756 26,6 599 525 632 1756 26,6 8780 18,5
Pondok Pucung pondok Pucung 38450 13220 1960 14,8 1960 1960 14,8 9800 25,5
Pondok Kacang Timur 37646 10215 9100 89,1 1000 8010 0 0 90 0 0 0 0 0 0 0 9100 89,1 36400 96,7
Pondok Kacang Barat 25012 6864 6100 88,9 920 5060 0 0 120 0 0 0 0 0 0 0 6100 88,9 24400 97,6
Parigi 19788 9752 3058 31,4 2043 1015 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3058 31,4 15290 77,3
Parigi Baru 10245 2704 1596 59,0 791 805 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1596 59,0 7980 77,9
Jurang Mangu Barat 41028 7218 2660 36,9 682 856 1122 2660 36,9 13300 32,4
Jurang mangu Timur 37623 6733 2650 39,4 633 721 1296 2650 39,4 13250 35,2
1.383.745 352.377 208.417 64 52.359 93.109 1.846 - 125.424 13.425 39 - 18 - - - 286.142 63 881.478 67
7 Pondok Aren
5 Ciputat
6 Ciputat Timur
Pondok Betung
Pondok Kacang Timur
Parigi
Ciputat Timur
JUMLAH
Jurang Mangu
Pisangan
Pondok Aren
Ciputat
Jombang
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 89
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 90
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 2
maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.28 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 2
Tahun 2017
No Sasaran
Strategi Indikator Kinerja
Tahun 2017 %
Tahun 2017 % Efisiensi
Target Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2
Meningkatnya
upaya
promosi
kesehatan dan
pelayanan
kesehatan
lingkungan
Cakupan
Kelurahan
Sehat/Kelurahan
siaga aktif
52
kelurahan
54
kelurahan 104
11.378.569.500
10.621.016.200
Cakupan
organisasi
kemasyarakatan
yang
memanfaatkan
sumber dayanya
untuk mendukung
kesehatan
53% 53% 100
Persentase tempat
umum yang
memenuhi syarat
kesehatan
54% 85% 157,0
Persentase
cakupan rumah
yang memenuhi
syarat kesehatan
65% 80% 123,8
Persentase RS
Yang Melakukan
Pengelolaan
Limbah Medis
Sesuai Standar
85% 100% 117,6
Jumlah
Desa/Kelurahan
Yang
Melaksanakan
STBM
10 kel 16 kel 160,0
Persentase
Penduduk Yang
Memiliki Akses
Terhadap Air
Minum
Berkualitas
40% 67% 168
Jumlah 132,8 11.378.569.500 10.621.016.200 93,3 39,5
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 2
adalah sebesar 132,8%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 93,3% sehingga
dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 2 adalah
sebesar 39,5% (132,8% - 93,3% ).
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 91
Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang
melebihi target adalah sebagai berikut :
1. Cakupan Kelurahan Sehat/Kelurahan siaga aktif
i. Penduduk dapat mengakses mudah pelayanan kesehatan dasar yang memberikan
pelayanan setiap hari melalui Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) atau sarana
kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti, Pusat Kesehatan Masyarakat
Pembantu (Pustu). Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) atau sarana
kesehatan lainya.
ii. Penduduk mengembangkan UKBM dan Melaksanakan survailans berbasis
masyarakat (meliputi pemantauan penyakit, kesehatan ibu dan anak gizi,
lingkungan dan perilaku), kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana,
serta penyehatan lingkungan masyarakatnya menerapkan perilaku Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat.
2. Cakupan Organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk
mendukung kesehatan
i. Penggalangan kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan
ii. Bimbingan teknis pelaksanaan kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan
iii. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan fasilitasi ormas.
iv. Penyebarluasan hasi fasilitasi ormas dalam program kesehatan prioritas.
3. Persentase tempat umum yang memenuhi syarat kesehatan
i. Pelaksanaan Inspeksi Sanitasi ke setiap sarana tempat tempat umum yang ada di
wilayah tangsel
ii. Melakukan sosialisasi dan pembinaan sarana tempat-tempat umum yang telah
dilakukan Inspeksi sanitasi
4. Persentase cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan
i. Pelaksanaan Inspeksi Sanitasi ke setiap rumah rumah warga yg belum memenuhi
syarat kesehatan
ii. Sosialisasi pada warga dan pembinaan kepada pemilik rumah yang telah
diinspeksi.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 92
5. Persentase RS Yang Melakukan Pengelolaan Limbah Medis Sesuai Standar
i. Tempat sampah Medis atau wadah sesuai persyaratan untuk tempat limbah medis
dan diberikan plastik kuning sebagai tanda sampah medis/infeksius.
ii. Pengangkutan atau Pemusnahan yang dilakukan untuk sampah medis yang
dihasilkan Rumah sakit
6. Jumlah Desa/Kelurahan Yang Melaksanakan STBM
i. Kegiatan sosialisasi STBM di Desa/Kelurahan
ii. Pelaksanaan Pemicuan (memicu) agar masyarakat tau, mau dan mampu serta
peduli hingga merubah perilaku terhadap Pilar-Pilar STBM
7. Persentase Penduduk Yang Memiliki Akses Terhadap Air Minum Berkualitas
i. Inspeksi Sanitasi Sarana Air Minum
ii. Pengambilan sampel air minum dan dilakukan pemeriksaan secara fisik dan
bakteriologis.
3.2.2.3. Sasaran 3 Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan berstandar dan
berkualitas
Pencapaian sasaran 3 dapat dilihat dengan 7 indikator kinerja seperti tabel
dibawah ini :
Tabel 3.29 Analisis Pencapaian Sasaran 3
Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan berstandar dan berkualitas
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Indikator Kinerja Target Th.
2017
Realisasi Th.
2017
Capaian
Kinerja
1 2 3 4 5
1 Cakupan Pelayanan kesehatan dasar di puskesmas 100% 100% 100%
2 Cakupan Pelayanan kesehatan rujukan 80% 79,4% 99,25%
3 Jumlah puskesmas BLUD 1 puskesmas 0 puskesmas 0%
4 Akreditasi dan re-akreditasi Puskesmas 11 puskesmas 11 puskesmas 100%
5 Persentase akreditasi unit Labkesda 30% 30% 100%
6
Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang
mendapatkan Pelayanan pengelolaan Darah yang
tidak di tanggung BPJS
50% 0 0%
7 Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan
Tradisional dan Komplementer 47% 47% 100%
Rata-rata 71,32%
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 93
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 7 indikator yang ada : 5 indikator (71,43%)
sesuai target Renstra Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dan 2 indikator belum
mencapai target (28,57%). Capaian kinerja rata-rata untuk sasaran 3 dari ke 7 indikator ini
adalah 71,32%. Adapun capaian masing-masing indikator dari sasaran 3 adalah sebagai
berikut:
11. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas
Pelayanan dasar kepada masyarakat adalah fungsi pemerintah dalam
memberikan dan mengurus keperluan kebutuhan dasar masyarakat untuk
meningkatkan taraf kesejahteraan rakyat. Khususnya dibidang kesehatan.
Cara Perhitungan : Jumlah dan jenis pelayanan yang ada di puskesmas dibagi
jumlah dan jenis pelayanan diPuskesmas sesuai standar (basic six).
Untuk indikator Cakupan Pelayanan kesehatan dasar di puskesmas
realisasinya 100% dari target 100%, angka ini menunjukan bahwa capainya sudah
terlaksana 100%. Pelayanan kesehatan dasar sudah dilakukan semaksimal mungkin
oleh puskesmas.
12. Cakupan Pelayanan Rujukan.
Pelayanan Kesehatan Rujukan meliputi 3 kegiatan utama yaitu pelaksanaan
pembinaan dan pengawasan terhadap sarana kesehatan swasta, pelaksanaan
penerbitan rekomendasi/ kajian teknis perizinan sarana kesehatan, dan fasilitasi
pelayanan rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama ke Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjut melalui Call Center 119 / SPGDT Dinas Kesehatan Kota Tangerang
Selatan.
Cara perhitungan : Jumlah pasien rujukan yang tertangani pada faskes strata 2
dan 3 di bagi jumlah pasien yang dirujuk x 100%.
Indikator ini dicapai dengan menjumlahkan rujukan di RSUD Tangerang
Selatan ditambah rujukan ke RS. Swasta yaitu 1.261 pasien dibagi jumlah pasien
yang di rujuk yang sebanyak 1.588 pasien dikali 100 dengan hasil 79,4%.
Rincian pasien yang dirujuk berdasarkan puskesmas yang memberikan
rujukan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 94
Tabel 3.30 Rekapitulasi Rujukan
Dinas Kesehatan Tahun 2017
NO PUSKESMAS
JUMLAH
PASIEN
DI RUJUK
JUMLAH PASIEN
TERTANGANI PADA
FASKES STRATA 2 DAN 3 LAIN -
LAIN RUJUK DI
RSUD
TANGSEL
RUJUK KE
RS SWASTA
1 Pamulang 270 233 17 20
2 Pondok Benda 105 49 17 25
3 Benda Baru 133 78 16 39
4 Cabe Ilir 4 4
5 Bambu Apus 1 1
6 Ciputat 13 9 1 3
7 Situ Gintung 7 2 5
8 Jombang 56 32 10 14
9 Kampung Sawah 97 68 13 16
10 Ciputat Timur 37 30 4 3
11 Pondok Ranji 72 45 6 21
12 Pisangan 5 5
13 Rengas 31 26 5
14 Pondok Aren 47 30 2 15
15 Pondok Pucung 54 36 9 9
16 Pondok Betung 47 27 5 15
17 Juramangu 80 43 9 28
18 Parigi 45 26 6 13
19
Pondok Kacang
Timur
63
48 4 11
20 Serpong 1 71 46 5 20
21 Serpong 2 31 27 2 2
22 Rawa Buntu 94 60 4 30
23 Pondok Jagung 9 9 5
24 Paku Alam 18 6 5 7
25 Setu 12 12
26 Kranggan 135 90 12 33
27 Bakti Jaya 48 31 6 11
28 Lekong Wetan 3 3
29 Sawah Baru 44 31 1 12
JUMLAH 1588 1107 154 362
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 95
13. Jumlah puskesmas BLUD
Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD Puskesmas berguna untuk
merencanakan, melaksanakan persiapan, mengarahkan, membentuk puskesmas
BLUD. Setelah ditetapkan ketentuan BPJS, maka peran puskesmas sebagai penyedia
pelayanan kesehatan tingkat pertama menjadi semakin vital. Puskesmas menjadi
ujung tonggak pelayanan kesehatan, sehingga BPJS memandang perlu untuk
mentransfer dana kapitasi langsung ke rekening Puskesmas.
Diharapkan dengan disusunnya kegiatan Pelayanan dan Pendukung Pelayanan
BLUD Puskesmas sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran
berjalan sehingga target yang sudah direncanakan dapat tercapai.
Cara Perhitungan : Jumlah puskesmas yang menjadi puskesmas BLUD.
Untuk Indikator kinerja Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD
Puskesmas realisasinya 0 puskesmas dari target 1 puskesmas, namun pelaksanaan
kegiatan telah dilakukan dengan melakukan pendampingan dengan 4 puskesmas dan
hasil penilaian akan diumumkan pada tahun 2018. Ke 4 puskesmas tersebut adalah
Puskesmas Pamulang, Puskesmas Benda Baru, Puskesmas Pondok Aren dan
Puskesmas Ciputat
14. Akreditasi Puskesmas
Akreditasi adalah suatu pengakuan terhadap hasil dari proses penilaian
eksternal oleh Komisioner Akreditasi terhadap suatu fasilitas pelayanan kesehatan,
apakah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Akreditasi puskesmas
merupakan indikator yang penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di
Pusat Kesehatan Masyarakat, karena dapat dijadikan sebagai tolok ukur apakah
penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Puskesmas tersebut sudah sesuai standar
atau tidak. Dengan demikian akreditasi puskesmas merupakan bagian yang sangat
penting dari semua upaya intervensi yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di
bidang kesehatan.
Akreditasi Puskesmas menunjukkan besarnya kualitas standar mutu
pelayanan kesehatan yang diselenggerakan oleh Puskesmas, dimana standar
pencapaian akreditasi terdiri dari 4 capaian : Terakreditasi Dasar, Terakreditasi
Madya, Terakreditasi Utama dan Terakreditasi Paripurna.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 96
Berikut daftar 11 Puskesmas yang dilakukan Akreditasi pada Tahun 2017 :
1) Puskesmas Paku Alam
2) Puskesmas Pondok Benda
3) Puskesmas Jurangmangu
4) Puskesmas Puskesmas Serpong 2
5) Puskesmas Keranggan
6) Puskesmas Ciputat Timur
7) Puskesmas Pisangan
8) Puskesmas Pondok Ranji
9) Puskesmas Pondok Betung
10) Puskesmas Parigi
11) Puskesmas Bhakti Jaya
Cara Perhitungan : Jumlah puskesmas yang mendapat pendampingan
akreditasi dan Jumlah puskesmas yang mendapat pendampingan re-akreditasi. Untuk
Indikator kinerja Akreditasi Puskesmas Tahun 2017 realisasinya yaitu 11 Puskesmas
dari target 11 Puskesmas, angka ini menunjukan bahwa capaiannya 100% yang
berarti sudah mencapai target.
Tabel berikut ini 11 puskesmas yang telah mendapat hasil akreditasi dan
menunggu keputusan hasil dari Komisi Akreditasi:
Tabel 3.31 Puskesmas dengan Hasil Keputusan Komisi Akreditasi
NO PUSKESMAS HASIL AKREDITASI
1 Paku Alam Madya
2 Pondok Benda Madya
3 Jurangmangu Madya
4 Keranggan Madya
5 Ciputat Timur Dasar
6 Pisangan Dasar
7 Serpong 2 Menunggu keputusan hasil
dari Komisi Akreditasi
8 Pondok Ranji Menunggu keputusan hasil
dari Komisi Akreditasi
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 97
NO PUSKESMAS HASIL AKREDITASI
9 Pondok Betung Menunggu keputusan hasil
dari Komisi Akreditasi
10 Parigi Menunggu keputusan hasil
dari Komisi Akreditasi
11 Bakti Jaya Menunggu keputusan hasil
dari Komisi Akreditasi
15. Akreditasi Labkesda
Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah dinilai oleh Komisi Akreditasi
Nasional (KAN). Standard ISO adalah suatu instrumen penting bagi produk, jasa dan
sistem yang ingin bersaing secara global. Standard ISO adalah salah satu standar
internasional dalam sebuah Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang digunakan untuk
mengukur mutu organisasi. Standard ISO memegang peranan penting dalam
mengukur bagaimana kredibilitas perusahaan yang ingin bersaing secara global dan
juga adalah salah satu cara untuk meningkatkan sistem manajemen mutunya.
ISO 17025 merupakan perpaduan antara persyaratan manajemen dan
persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh laboratorium pengujian dan laboratorium
kalibrasi. Penerapan standar ISO 17025 pada umumnya dihubungkan dengan proses
akreditasi yang dilakukan oleh laboratorium. ISO17025 merupakan sebuah standar
yang diakui secara internasional, sehingga hasil pengujian dan kalibrasi yang
dilakukan oleh laboratorium yang telah memiliki sertifikasi ISO/IEC 17025 dapat
dengan mudah diakui oleh berbagai pihak diseluruh dunia.
ISO 15189 merupakan standar sistem manajemen mutu yang dirancang
khusus untuk akreditasi laboratorium medis. Standar ini menetapkan persyaratan
mutu dan kompetensi khusus laboratorium medis. ISO 15189 digunakan oleh
laboratorium medis dalam mengembangkan sistem manajemen mutu dan menilai
kompetensinya.
Standar pencapaian akreditasi labkesda terdiri atas 1 dokumen akreditasi
Cara Perhitungan : Jumlah dokumen akreditasi labkesda. Untuk Indikator
kinerja Akreditasi Labkesda Tahun 2017 realisasinya yaitu 1 Dokumen Akreditasi.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 98
Angka ini menunjukan bahwa capaiannya 30% yang berarti sudah mencapai target
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota TAngerang Selatan Tahun 2016-2021.
Tabel 3.32 berikut adalah Target Tahapan Akreditasi Labkesda dalam periode 5 tahun
sebagai beikut:
Indikator
Sasaran
Program
Target
2016
Target
2017
Target
2018
Target
2019
Target
2020
Target
2021
Presentase
Akreditasi
Unit
Labkesda
15 %
30 %
45 %
50 %
55 %
60 %
16. Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan pelayanan pengelolaan
darah yang tidak di tanggung BPJS
Pelayanan pengelolaan darah bagi masyarakat kota Tangerang Selatan adalah
salah satu upaya pemerintah kota Tangerang Selatan untuk meningkatkan angka
harapan hidup bagi masyarakat kota Tangerang Selatan. Pelayanan pengelolan darah
dilaksanakan berdasarkan Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 14 Tahun
2017 Tentang Pembebasan Biaya Pengganti Pengolahan Darah.
Untuk melaksanakan pelayanan kesehatan pengelolaan darah maka
dibutuhkan aturan aturan tentang standar operasional prosedur, petunjuk pelaksanaan
dan petunjuk teknis pelaksanaan pembebasan biaya. Selama tahun 2017, kinerja seksi
pelayanan kesehatan rujukan difokuskan untuk menyusun aturan-aturan pelaksanaan
pelayanan kesehatan pengolahan darah. Pelaksanaan pembiayaan pelayanan
kesehatan pengolahan darah akan mulai dilaksanakan pada tahun 2018.
17. Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Komplementer
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 teng
puskesmas pada pasal 3 ayat (1) huruf c, prinsip kemandirian masyarakat mendorong
kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Puskesmas juga berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
mengutamakan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit serta
mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas yang ada diwilayah binaan
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 99
puskesmas. Puskesmas menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat tingkat
pertama dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama.
Arah kebijakan kesehatan yang memperkuat upaya peningkatan kesehatan
yang memperkuat upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit serta
pemberdayaan masyarakat dapat dipenuhi salah satunya oleh pelayanan kesehatan
tradisional yang berorientasi pada upaya menyehakan yang sakit dan
mempertahankanyang sehat sekaligus meningkatkan kualitas hidup seseorang.
Diharapkan masyarakat dapat melakukan kunjungan ke Puskesmas untuk konsultasi
masalah kesehatannya dalam rangka meningkatkan upaya promotif dan preventif.
Indikator yang dibuat terbatas untuk meningkatkan jumlah puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional dengan mengangkat kearifan
lokal yang ada diwilayah masing-masing.
Cara Perhitungan: Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan Pelayanan
Kesehatan tradisional / Jumlah puskesmas dikali 100%
Untuk indikator Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional dan
Komplementer realisasinya 47% dari target 47%, angka ini menunjukan bahwa
capainya sudah terlaksana 100%.
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 3
maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.32 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 3
Tahun 2017
No Sasaran
Strategi
Indikator
Kinerja
Tahun 2017 %
Tahun 2017 %
Efisiensi Target Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5
Meningkatnya
mutu
pelayanan
kesehatan
berstandar
dan
berkualitas
Cakupan
Pelayanan
kesehatan dasar
di puskesmas
100% 100% 100
20.349.234.550
13.937.173.774
Cakupan
Pelayanan
kesehatan
rujukan
80% 79% 99,2
Jumlah
puskesmas
BLUD
1
puskesmas
0
puskesm
as
0
Akreditasi dan
re-akreditasi
Puskesmas
11
puskesmas
11
puskesm
as
100
Persentase
akreditasi unit
Labkesda
30% 30% 100
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 100
No Sasaran
Strategi
Indikator
Kinerja
Tahun 2017 %
Tahun 2017 %
Efisiensi Target Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Cakupan warga
kota Tangerang
Selatan yang
mendapatkan
Pelayanan
pengelolaan
Darah yang
tidak di
tanggung BPJS
50% 0 0
Cakupan
Penyelenggaraan
Pelayanan
kesehatan
Tradisional dan
Komplementer
47% 47% 100
Jumlah 71,3 20.349.234.550 13.937.173.774 68,5 2,8
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 3
adalah sebesar 71,3%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 68,5% sehingga
dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 3 adalah
sebesar 2,8% (71,3% - 68,5% ).
Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang
melebihi target adalah sebagai berikut :
1) Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas
i. Pelayanan kesehatan dilapangan (P3K) undangan dan baksos;
ii. Monitoring pelayanan kesehatan dilapangan dan evaluasi;
iii. Monitoring, pematauan dan evaluasi puskesmas yang memberikan pelayanan
sesuai standar;
iv. Adanya pertemuan tindak lanjut hasil dari monitoring puskesmas dan
pemberian advokasi kepada petugas puskesmas.
v. Pembiayaan kepada puskesmas.
2) Cakupan Pelayanan Rujukan
i. Adanya pertemuan rumah sakit se-Kota Tangerang Selatan
ii. Adanya Monev dan verifikasi sarana
iii. Adanya Kegiatan RAKOR Evaluasi Pelayanan Fasilitas Kesehatan Tingkat
Dasar dan Penunjang di Tangerang Selatan
iv. Adanya Kegiatan Penyusunan Raperwal Perizinan Sarana Kesehatan,
Pembebasan Biaya Pengelolaan Pelayanan Darah, Sistem Kegawat Daruratan
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 101
Terpadu, Pedoman Pelaksanaan Sistem Rujukan Berjenjang Pelayanan
Kesehatan, Jasa Pelayanan Kesehatan
v. PSC (Public Safety Center) 119
vi. Adanya On Job Training ( OJT ) Bantuan Hidup Dasar ( BHD )
3) Jumlah puskesmas BLUD
i. Adanya sosialisasi langkah-langkah BLUD
ii. Adanya Workshop tata kelola BLUD
iii. Adanya Workshop Renstra Bisnis
iv. Adanya Workshop penyusunan sistem pelayanan minimum
v. Adanya workshop penyusunan unit cost
4) Akreditasi Puskesmas
i. Dokumen Akreditasi terpenuhi sesuai Elemen Penilaian
ii. Sarana dan Prasarana termasuk SDM terpenuhi sesuai Elemen Penilaian
iii. Kaidah PDCA (Plan, Do, Check, Action) dilakukan dan terpenuhi
iv. Terbentuknya budaya dan etos akreditasi di lingkungan kerja, (Tulis apa yang
dikerjakan, kerjakan apa yang ditulis) sehingga akreditasi bukan menjadi beban,
melainkan suatu kebutuhan bagi penyelenggara pelayanan kesehatan.
5) Akreditasi Labkesda
i. Konsultan Akreditasi yang profesional
ii. Dokumen ISO 17025 dan ISO 15189 terpenuhi
iii. Implementasi ISO 17025 dan ISO 15189 dilakukan
6) Cakupan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Komplementer
i. Sosialisasi tentang Asuhan Mandiri pemanfaatan Toga (sasaran kader dan
pemegang program);
ii. Sosialisasi tentang Asuhan Mandiri pemanfaatan Akupresur (sasaran kader dan
pemegang program);
iii. Pelatihan asuhan madiri pemanfaatan TOGA dan Akupresur bagi fasilitator
kesehatan;
iv. Pembiaaan kepada puskesmas.
Sedangkan faktor penghambat dan pemecahan masalah dari agregat- agregat
yang belum mencapai target adalah sebagai berikut :
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 102
1) Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan pengelolaan
Darah yang tidak di tanggung BPJS
i. Hal ini disebabkan masih dalam proses tahapan penyusunan petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis dan SOP pencairan jasa pelayanan darah serta
penandatanganan MOU antara Dinas Kesehatan, PMI dan Rumah Sakit Se Kota
Tangerang Selatan
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah:
i. Penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelayanan darah.
ii. Penyusunan Standar Prosedur Operasional (SPO) pelaksanaan pembiayaan
darah
iii. Penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PMI Kota Tangerang
Selatan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dan Rumah Sakit SeKota
Tangerang Selatan
iv. Sosialisasi mengenai pelaksanaan Pelayanan Darah
3.2.3. Tujuan 3 Meningkatnya kualitas Sumber Daya Kesehatan.
Jumlah sasaran pada Tujuan 3 yang dapat diukur kinerjanya adalah 3 sasaran.
Jumlah indikator kinerja yang digunakan 5 indikator. Sebanyak 1 (20%) indikator
melebihi target dan 4 Indikator (80%) sesuai target seperti pada grafik dibawah ini :
Grafik 3.10 Pencapaian Tujuan 3
Meningkatnya kualitas Sumber Daya Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 103
Rincian pencapaian indikator kinerja pada Tujuan 3 adalah sebagai berikut :
3.2.3.1. Sasaran 1 Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan yang optimal
Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dengan indikator kinerja seperti tabel dibawah
ini :
Tabel 3.34 Analisis Pencapaian Sasaran 1
Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan yang optimal
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Indikator Kinerja Target Th. 2017 Realisasi Th.
2017
Capaian
Kinerja
1 2 3 4 5
1 Cakupan SDM Kesehatan yang terlatih 60% 60% 100%
Rata-rata 100%
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 1 indikator yang ada : 1 indikator tersebut
(100%) sudah sesuai dengan target. Adapun capaian indikator dari sasaran pertama ini
adalah sebagai berikut :
1. Cakupan SDM Kesehatan yang terlatih
Tenaga kesehatan yang ada di puskesmas merupakan ujung tombaknya
kesehatan masyarakat, dengan berbekal ilmu dan kemampuan yang dilatih petugas
puskesmas mempunyai keahlian-keahlian yang khusus. Dari data yang ada di Dinas
Kesehatan jumlah Tenaga Kesehatan yang telah mengikuti pelatihan di tahun 2015
sebanyak 75 orang dengan rincian 10 dokter umum, 15 dokter gigi, 25 perawat, 25
bidan dan di tahun 2016 dilakukan pelatihan untuk 10 analis kesehatan.
Untuk indicator di tahun 2017 target 60% yaitu 20 dokter umum, 7 tim
puskesmas PONED dan pada tahun 2017 realisasinya 60% dengan itu capaian
kinerjanya telah tercapai. Ukuran keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya
sama dengan target.
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 1
maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 104
Tabel 3.35 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 1
Tahun 2017
No Sasaran
Strategi Indikator Kinerja
Tahun 2017 %
Tahun 2017 % Efisiensi
Target Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Meningkatnya
kompetensi
tenaga
kesehatan
yang optimal
Cakupan SDM
Kesehatan yang
terlatih
60% 60% 100
1.015.439.300
812.780.646
80,0 20,0
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase capaian kinerja untuk sasaran 1 adalah sebesar
100%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 80% sehingga dapat diperoleh
nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 1 adalah sebesar 20% (100%
- 80% ).
Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai target adalah
sebagai berikut :
i. Adanya pengiriman seminar tenaga kesehatan fungsional
ii. Adanya bimtek peningkatan kapasitas SDM kesehatan
iii. Adanya bimtek komunikasi kesehatan
iv. Adanya seleksi/pemilihan tenaga kesehatan teladan
v. Adanya penilaian dupak/jabatan fungsional
vi. Adanya verifikasi perizinan tenaga kesehatan
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 105
3.2.3.2. Sasaran 2 Tersedianya Obat Essensial dan Alat Kesehatan Dasar
Pencapaian sasaran 2 dapat dilihat dengan 3 indikator kinerja seperti tabel
dibawah ini :
Tabel 3.36 Analisis Pencapaian Sasaran 2
Tersedianya Obat Essensial dan Alat Kesehatan Dasar
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Indikator Kinerja Target Th.
2017
Realisasi
Th. 2017
Capaian
Kinerja
1 2 3 4 5
1 Prosentase alat kesehatan sesuai standar 70% 70% 100%
2 Prosentase ketersediaan reagen dan bmhp
laboratorium di puskesmas dan labkesda 95% 95% 100%
3
Prosentase ketersediaan obat Dan
Perbekalan Kesehatan Puskesmas Dan
Jaringannya
90% 100% 111%
Rata-rata 103,7%
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 3 indikator yang ada : 2 indikator (66,7%)
sesuai target dan 1 indikator (33,3%) melampaui target. Capaian kinerja rata-rata untuk
sasaran 2 dari ke 3 indikator ini adalah 103,7%. Adapun capaian masing-masing
indikator dari sasaran 2 adalah sebagai berikut :
1. Prosentase Alat Kesehatan sesuai standar
Prosentase Alat Kesehatan sesuai standar merupakan indikator yang penting
dalam menunjang pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya, dengan
tersedianya peralatan dan sarana prasarana yang bermutu, merata, dan terjangkau
dapat menunjang pelayanan di Puskesmas dan Jaringannya.
Prosentase Alat Kesehatan sesuai standar adalah Prosentase Pemenuhan
Kebutuhan alat kesehatan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya dimana
pemantauan dilaksanakan pada Prosentase alat laboratorium, Prosentase Alat
Kesehatan Puskesmas, Prosentase Sarana Perlengkapan Posyandu sebagai indicator
sasaran.
Cara Perhitungan : Jumlah peralatan kesehatan yang tersedia dibagi jumlah
alat kesehatan sesuai standar.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 106
Untuk Indikator kinerja Prosentase Alat Kesehatan Sesuai Standar
realisasinya menunjukan bahwa capaiannya 70% dari target 70% yang berarti
memenuhi target. Jumlah Alat Kesehatan Puskesmas sesuai standar di kolom
Rencana Target Selama 5 Tahun adalah Jumlah alat kesehatan Puskesmas sesuai
standar pada kolom kondisi awal RPJMD (tahun 2015) ditambah estimasi standar
jenis alkes per puskesmas rawat inap di kali 5 puskesmas baru.
Tabel 3.37 Jumlah Alat kesehatan Puskesmas
Rumusan Indikator
Jumlah
Th.
2015
Satuan
Jumlah
Th.
2017
Satuan %
Jumlah Alat Kesehatan
Puskesmas 9179 unit 18166 unit
70% Jumlah Alat Kesehatan
Puskesmas sesuai standar 23727 unit 25952 unit
2. Prosentase Ketersediaan Reagen dan BMHP Laboratorium di Puskesmas dan
Labkesda
Prosentase Ketersediaan Reagen dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas dan
Jaringannya sesuai standar merupakan indikator yang penting dalam menunjang
pelayanan kesehatan di Labkesda dan Puskesmas, dengan tersedianya Reagen dan
BMHP Laboratorium yang bermutu, merata, dan terjangkau dapat menunjang
pelayanan di Laboratorium puskesmas dan Labkesda.
Prosentase Ketersediaan Reagen dan BMHP Laboratorium di Puskesmas dan
Labkesda adalah Prosentase Pemenuhan Kebutuhan Reagen dan BMHP
Laboratorium standar di Puskesmas dan Labkesda, dimana pemantauan dilaksanakan
pada alat laboratorium yang menggunakan reagen dan BMHP standar sebagai
indikator.
Cara Perhitungan : Jumlah reagen dan bmhp laboratorium yang tersedia
DIBAGI jumlah reagen dengan alat laboratorium standar.
Untuk Indikator kinerja Prosentase Ketersediaan Reagen dan BMHP
Laboratorium di Puskesmas dan Labkesda realisasinya menunjukan bahwa
capaiannya 95% dari target 95% yang berarti memenuhi target.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 107
Tabel 3.38 Jumlah Ketersediaan Reagen dan BMHP Laboratorium di
Puskesmas dan Labkesda
Indikator Sasaran Rumusan Jumlah Satuan DO
Persentase ketersediaan
reagen dan bmhp
laboratorium di
puskesmas dan labkesda
Jumlah Reagen dan
BMHP Laboratorium
yang tersedia
190 Item
95%
Jumlah Reagen dan
BMHP Laboratorium
Standar
200 Item
Tabel 3.39 Pemeriksaan Standar/Reagen Stadar di Laboratorium
No Panel Pemeriksaan Standar Ketersediaan Reagen Ketersediaan BMHP
1 Hematologi √ √
2 Kimia Klinik √ √
3 Serologi √ √
4 Toksikologi √ √
5 Urinalisa √ √
6 Parasitoogi dan Mikrobiologi √ √
3. Prosentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas dan Jaringannya
Prosentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas dan
Jaringannya sesuai standar merupakan indikator yang penting dalam menunjang
pelayanan kesehatan di puskesmas dan jaringannya, dengan tersedianya obat dan
perbekalan kesehatan yang bermutu, merata, dan terjangkau di pelayanan kesehatan
puskesmas dan jaringannya.
Prosentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas dan
Jaringannya adalah Prosentase Ketersediaan Obat dan BMPH di UPT Puskesmas dan
Jaringannya untuk program pelayanan kesehatan dasar dimana pemantauan
dilaksanakan terhadap 20 item obat indikator
Cara Perhitungan : Jumlah kumulatif item obat indikator yang tersedia di (n)
Puskesmas di bagi Jumlah (n) Puskesmas yang melapor dikali jumlah total item obat
indikator.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 108
Untuk Indikator kinerja Prosentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan Puskesmas dan Jaringannya realisasinya 20 item obat standar dari 20 juga
angka ini menunjukan bahwa capaiannya 100% dari target 90% yang berarti
melampaui target.
Tabel 3.40 Daftar Obat Indikator
NO NAMA OBAT BENTUK SEDIAAN
1 Albendazol Tablet
2 Amoxicillin 500 mg Tablet
3 Amoxicillin Syrup
4 Deksametason Tablet
5 Diazepam 5 mg/mL Injeksi
6 Epinefrin (Adrenalin)0,1%(sebagai HCL) Injeksi
7 Fitomenadion (Vitamin K) Injeksi
8 Furosemid 40 mg Tablet
9 Garam Oralit Serbuk
10 Glibenklamid Tablet
11 Kaptopril Tablet
12 Magnesium Sulfat 20% Injeksi
13 Metilergometrin Maleat 0,200 mg-1 ml Injeksi
14 Obat Anti Tuberculosis Dewasa Tablet
15 Oksitosin Injeksi
16 Paracetamol 500 mg Tablet
17 Tablet Tambah Darah Tablet
18 Vaksin BCG Injeksi
19 Vaksin TT Injeksi
20 Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HB-Hib Injeksi
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 2
maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 109
Tabel 3.41 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 2
Tahun 2017
No Sasaran
Strategi Indikator Kinerja
Tahun 2017 %
Tahun 2017 %
Efisiensi Target Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2
Tersedianya
obat
essensial
dan alat
kesehatan
dasar
Prosentase alat
kesehatan sesuai
standar
70% 70% 100
53.913.789.600
47.559.602.487
88,2
Persentase
ketersediaan reagen
dan bmhp
laboratorium di
puskesmas dan
labkesda
95% 95% 100
Prosentase
ketersediaan obat Dan
Perbekalan Kesehatan
Puskesmas Dan
Jaringannya
90% 100% 111
Jumlah 103,7 53.913.789.600 47.559.602.487 88,2 15,5
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 2
adalah sebesar 103,7%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 88,2% sehingga
dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 2 adalah
sebesar 15,5% (103,7% - 88,2% ).
Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang
melebihi target adalah sebagai berikut:
1) Prosentase Alat Kesehatan sesuai standar
i. Terlaksananya pengadaan alat kesehatan puskesmas
ii. Terlaksananya penagadaan alat laboratorium puskesmas dan labkesda
iii. Teraksananya pengadaan alat kesehatan di 4 puskesmas dengan dana DAK (Dana
Alokasi Khusus)
2) Prosentase Ketersediaan Reagen dan BMHP Laboratorium di Puskesmas dan
Labkesda
i. Terlaksananya pengadaan reagen
ii. Terlaksananya pengadaan BMHP
iii. Adanya pemeriksaaan NAPZA bagi pegawai Pemerintah Kota Tangerang Selatan
3) Prosentase Ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas dan Jaringannya
i. Adanya belanja BMHP e-katalog
ii. Adanya belanja BMHP non e-katalog
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 110
iii. Adanya belanja obat non e-katalog
iv. Adanya belanja obat pelayanan dasar
v. Adanya belanja obat e-katalog dengan dana bersumber DAK (Dana Alokasi
Khusus)
3.2.3.3. Sasaran 3 Terselenggaranya system informasi kesehatan yang terintegrasi
Pencapaian sasaran 3 dapat dilihat dengan indikator kinerja seperti tabel dibawah ini :
Tabel 3.42 Analisis Pencapaian Sasaran 3
Terselenggaranya system informasi kesehatan yang terintegrasi
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 1 indikator yang ada : 1 indikator tersebut
(100%) sudah sesuai dengan target. Adapun capaian indikator dari sasaran ketiga ini
adalah sebagai berikut :
1. Cakupan pembangunan, operasional dan pemeliharaan sistem di SKPD
Pada tahun 2015 Dinas Kesehatan membuat suatu aplikasi untuk puskesmas
yang akan terintegrasi dengan Dinas Kesehatan, Labkesda dan Gudang Farmasi
(obat). Aplikasi yang dibuat ini di sebut dengan Sistem Informasi Puskesmas
(SIMPUS), Simpus ini merupakan aplikasi yang digunakan mulai dari pendaftaran
sampai ke apotik dan juga terintegrasi dengan kasir (retribusi) yang sesuai dengan
PERDA yang ada.
Seiring berjalannya waktu di tahun 2015 dengan target 5 puskesmas
menggunakan SIMPUS dengan versi 1 berjalan dengan berbagai masalah yang ada di
puskesmas, hanya 1 puskesmas dijadikan pilot projeknya. Pada tahun 2016 indikator
target sebanyak 7 puskesmas,dan capaian sebanyak 7 puskesmas yang telah dilatih
untuk menggunakan SIMPUS. Di tahun 2017 di targetkan seluruh puskesmas
menggunakan SIMPUS, terdapat 20 puskesmas menggunakan pengembangan
SIMPUS dengan aplikasi Versi2. Aplikasi tersebut merupakan pengembangan dari
No Indikator Kinerja Target Th. 2017 Realisasi Th.
2017
Capaian
Kinerja
1 2 3 4 5
1 Cakupan pembangunan, operasional dan
pemeliharaan sistem di SKPD 100% 100% 100%
Rata-rata 100%
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 111
Versi 1 dengan masukan dan masalah-masalah yang ada di puskesmas. Ukuran
keberhasilan indikator ini adalah jika realisasinya sama dengan target.
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran 3
maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.43 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran 3
Tahun 2017
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja Tahun 2017
% Tahun 2017
% Efisie
nsi Target Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3
Terselenggaranya
system informasi
kesehatan yang
terintegrasi
Cakupan
pembangunan,
operasional dan
pemeliharaan sistem
di SKPD
100% 100% 100
550.100.000
352.988.979
64,2 35,8
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran 3
adalah sebesar 100%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 64,2% sehingga
dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran 3 adalah
sebesar 35,8% (100% - 64,2% ).
Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang
melebihi target adalah sebagai berikut:
i. Puskesmas se Kota Tangerang Selatan telah menggunakan SIMPUS
ii. Adanya Bimtek sistem informasi puskesmas
iii. Adanya pengembangan jejaring sistem informasi kesehatan
iv. Adanya pengembangan jejaring sistem informasi labkesda
3.2.4. Tujuan Lainnya Non Urusan Kesehatan
Tujuan Lainnya Non Urusan Kesehatan yaitu tujuan yang tidak terdapat dalam
tujuan dan sasaran Rentra Dinas Kesehatan. Tujuan dan sasaran lainnya ini ada dalam
setiap program dan kegiatan disemua OPD yaitu program dan kegiatan yang dilaksanakan
oleh Bidang Sekretariat untuk urusan perencanaan, keuangan, kesekretariatan, aparatur
dan statistik. Tujuan lainnya ini terdiri dari 5 sasaran yang masing-masing mempunyai 1
indikator dan ke lima Indikator (100%) telah sesuai target seperti pada grafik dibawah ini
:
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 112
Grafik 3.11 Pencapaian Tujuan Lainnya
Non Urusan Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan
Rincian pencapaian indikator kinerja pada Tujuan lainnya adalah sebagai berikut :
3.2.2.1. Sasaran 1 Meningkatkan perencanaan penganggaran dan pelaksanaan
pembangunan
Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dengan indikator kinerja seperti tabel
dibawah ini :
Tabel 3.44 Analisis Pencapaian Sasaran
Meningkatkan perencanaan penganggaran dan pelaksanaan pembangunan
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Indikator Kinerja Target Th. 2017 Realisasi Th.
2017
Capaian
Kinerja
1 2 3 4 5
1 Cakupan Perencanaan pembangunan di setiap
SKPD sesuai ketentuan 100% 100% 100%
Rata-rata 100%
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 1 indikator yang ada : 1 indikator tersebut
(100%) sudah sesuai dengan target. Adapun capaian indikator dari sasaran pertama ini
adalah sebagai berikut :
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 113
1. Cakupan Perencanaan pembangunan di setiap SKPD sesuai ketentuan
Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas pokok melaksanakan
pengendalian kegiatan Sub Bagian Perencanaan, membantu Sekretaris Dinas
melaksanakan koordinasi penyusunan bahan kebijakan teknis, pelayanan administrasi
perencanaan dan pelaporan serta melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan Dinas. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Sub Bagian Perencanaan
mempunyai indikator kinerja setiap tahunnya yaitu Cakupan Perencanaan
pembangunan di setiap SKPD sesuai ketentuan sebesar 100% yang tertuang dalam
lampiran matrik Renstra Dinas kesehatan.
Cara perhitungan ini adalah Jumlah dokumen perencanaan dan pengendalian
yang tersedia dibagi jumlah dokumen perencanaan dan pengendalian sesuai standar
Indikator kinerja ini didapat dari jumlah target 22 dokumen pada tahun 2017
yang terealisasi sebanyak 22 dokumen sehingga capaianya sebesar 100%. Rincian
kegiatan yang menghasilkan dokumen perencanaan dan pengendalian tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.45 Kegiatan dengan Keluaran Dokumen Perencanaan dan Pengendalian
No Kegiatan Hasil
1 Penyusunan Laporan Bulanan Kemajuan Pelaksanaan
Kegiatan
Dokumen
2 Penyusunan Laporan Kinerja Akuntabilitas Instansi
Pemerintah Dinkes
Dokumen
3 Penyusunan RENJA DINKES 2018 Dokumen
4 Penyusunan IKU PERKIN Dokumen
5 Penyusunan Laporan SPM Dokumen
6 Penyusunan DRPK 2018 Dokumen
7 Penyusunan RKA Dinas Kesehatan 2018 Dokumen
8 Penyusunan DPA Dinas Kesehatan 2018 Dokumen
9 Penyusunan DRPK Perubahan 2017 Dokumen
10 Penyusunan RKAP 2017 Dokumen
11 Penyusunan DPAP 2017 Dokumen
12 Penyusunan Evaluasi Triwulan Rumpun Asda Dokumen
13 Penyusunan Laporan SDGs Dokumen
14 Penyusunan Evaluasi Triwulan DPRD Dokumen
15 Penyusunan Perencanaan Bersumber APBN Dokumen
16 Penyusunan Perencanaan Bersumber APBD Provinsi Dokumen
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 114
No Kegiatan Hasil
17 Penyusunan Laporan Bulanan Realisasi Pengadaan Barang
dan Jasa
Dokumen
18 Penyusunan Laporan Mingguan Time Table Kegiatan Dokumen
19 Penyusunan RUP APBD Murni 2017 Dokumen
20 Penyusunan Laporan APBN dan APBD Provinsi Dokumen
21 Penyusunan usulan Standar Belanja Dinas Kesehatan Dokumen
22 Evaluasi Capaian Renja SKPD Dokumen
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran ini
maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.46 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran ini
Tahun 2017
No Sasaran Strategi Indikator Kinerja
Tahun 2017
%
Tahun 2017
% Efisie
nsi Target Realisa
si Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
Meningkatkan
perencanaan
penganggaran
dan pelaksanaan
pembangunan
Cakupan
Perencanaan
pembangunan di
setiap SKPD
sesuai ketentuan
100% 100% 100
669.243.000
559.674.260
83,6 16,4
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran
ini adalah sebesar 100%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 83,6% sehingga
dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran adalah
sebesar 16,4% (100% - 83,6% ).
Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang
melebihi target adalah sebagai berikut:
i. Terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan dan pengendalian tahun 2017
ii. Terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan tahun 2018
iii. Adanya kegiatan-kegiatan yang menunjang penyusunan dokumen perencanaan dan
pengendalian tahun 2017 dan tahun 2018 seperti Forum OPD Gabungan,
Sosialisasi, Fasilitasi dan Bimbingan Teknis.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 115
3.2.2.2. Sasaran 2 Membangun layanan yang ramah dan menarik dengan
pengembangan sistem informasi disemua pelayanan publik termasuk
optimalisasi penggunaan teknologi informasi yang terintegrasi bagi seluruh
pelayanan publik menuju cyber city
Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dengan indikator kinerja seperti tabel
dibawah ini :
Tabel 3.47 Analisis Pencapaian Sasaran
Membangun layanan yang ramah dan menarik dengan pengembangan sistem
informasi disemua pelayanan publik termasuk optimalisasi penggunaan teknologi
informasi yang terintegrasi bagi seluruh pelayanan publik menuju cyber city
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Indikator Kinerja Target Th. 2017 Realisasi Th.
2017
Capaian
Kinerja
1 2 3 4 5
1 Cakupan data dan informasi SKPD 100% 100% 100%
Rata-rata 100%
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 1 indikator yang ada : 1 indikator tersebut
(100%) sudah sesuai dengan target. Adapun capaian indikator dari sasaran pertama ini
adalah sebagai berikut :
1. Cakupan data dan informasi SKPD
Indikator ini merupakan indikator kinerja yang ada pada Sub Bagian
Perencanaan selain indikator kinerja Cakupan Perencanaan pembangunan di setiap
SKPD sesuai ketentuan dan nilai target kinerjanya sama yaitu sebesar 100%.
Indikator ini tercapai dengan melaksanakan kegiatan penyusunan Profil Kesehatan.
Profil Kesehatan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi baik sektor
kesehatan sendiri maupun sektor non kesehatan, terutama dalam proses manajemen
yang meliputi perencanaan, penggerakan, pengendalian dan monitoring serta evaluasi
pembangunan kesehatan. Untuk itu dilakukan desiminasi informasi melalui distribusi
Buku Profil Kesehatan ke berbagai unit/sektor yang berkaitan dengan Bidang
Kesehatan seperti Kemenkes RI, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan
Provinsi, Badan Perencanaan Daerah.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 116
Cara perhitungan ini Jumlah data dan informasi kesehatan yang tersedia.
Dlaam hal ini adalah Jumlah dokumen profil kesehatan tersusun dan targetnya
sebanyak 1 dokumen/buku .
Indikator kinerja ini didapat dari jumlah target 1 dokumen profil kesehatan
pada tahun 2016 yang terealisasi sebanyak 1 dokumen sehingga capaiannya sebesar
100%.
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran ini
maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.48 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran ini
Tahun 2017
No Sasaran Strategi Indikator
Kinerja
Tahun 2017 %
Tahun 2017 %
Efisiensi Target Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2
Membangun layanan yang
ramah dan menarik dengan
pengembangan sistem
informasi disemua
pelayanan publik termasuk
optimalisasi penggunaan
teknologi informasi yang
terintegrasi bagi seluruh
pelayanan publik menuju
cyber city
Cakupan
data dan
informasi
SKPD
100% 100% 100
81.253.000
72.237.200 88,9
11,1
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran
ini adalah sebesar 100%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 88,9% sehingga
dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran adalah
sebesar 11,1% (100% - 88,9% ).
Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang
melebihi target adalah sebagai berikut:
i. Adanya Penyusunan Profil Kesehatan
ii. Adanya Sinkronisasi data SDMK
iii. Adanya Pengembangan dan Pengintegrasian Data Kesehatan
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 117
3.2.2.3. Sasaran 3 Optimalisasi anggaran daerah yang akuntabel dan berbasis
teknologi informasi
Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dengan indikator kinerja seperti tabel
dibawah ini :
Tabel 3.49 Analisis Pencapaian Sasaran
Optimalisasi anggaran daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Indikator Kinerja Target Th. 2017 Realisasi Th.
2017
Capaian
Kinerja
1 2 3 4 5
1 Cakupan laporan keuangan di SKPD sesuai
ketentuan 100% 100% 100%
Rata-rata 100%
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 1 indikator yang ada : 1 indikator tersebut
(100%) sudah sesuai dengan target. Adapun capaian indikator dari sasaran pertama ini
adalah sebagai berikut :
1. Cakupan laporan keuangan di SKPD sesuai ketentuan
Indikator Cakupan laporan keuangan di SKPD sesuai ketentuan berguna
untuk merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengendalikan
pelaporan keuangan dan aset. Dan salah satu kegiatan untuk tupoksi tersebut adalah
penyusunan laporan kinerja keuangan dan neraca aset.
Diharapkan dengan disusunnya penyusunan laporan kinerja keuangan ini
sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan pada tahun anggaran berjalan sehingga
target yang sudah direncanakan dapat tercapai.
Cara perhitungan ini Jumlah dokumen keuangan yang tersedia dibagi jumlah
dokumen keuangan sesuai standar.
Indikator kinerja ini didapat dari jumlah target 4 dokumen laporan keuangan
yang terealisasi sebanyak 4 dokumen sehingga capaiannya sebesar 100%. Dokumen
tersebut adalah laporan keuangan administrasi persediaan dan aset, laporan keuangan
prognosis, laporan keuangan akhir tahun dan laporan pajak namun ada juga laporan
dana kapitasi JKN dan laporan keuangan BOK.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 118
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran ini
maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.50 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran ini
Tahun 2017
No Sasaran Strategi Indikator
Kinerja
Tahun 2017 %
Tahun 2017 % Efisiensi
Target Realisasi Pagu Realisasi
3
Optimalisasi
anggaran daerah
yang akuntabel dan
berbasis teknologi
informasi
Cakupan
laporan
keuangan
di SKPD
sesuai
ketentuan
100% 100% 100
551.440.000
548.030.000
99,4 0,6
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran
ini adalah sebesar 100%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 99,4% sehingga
dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran adalah
sebesar 0,4% (100% - 99,4% ).
Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang
melebihi target adalah sebagai berikut:
i. Adanya Laporan Keuangan Administrasi Persediaan dan Aset
ii. Adanya Laporan Keuangan Prognosis
iii. Adanya Laporan Keuangan Akhir Tahun
iv. Adanya Laporan Pajak
v. Adanya Laporan Dana Kapitasi JKN
vi. Adanya Rekonsiliasi, Bimbingan Teknis dalam Penyusunan Laporan Keuangan
vii. Adanya Inventarisasi Aset Dinas Kesehatan
viii. Adanya Persiapan Pemeriksaan Keuangan Reguler
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 119
3.2.2.4. Sasaran 4 Meningkatkan kapasitas sistem dan aparatur melalui pendidikan
dan pelatihan diimbangi dengan optimalisasi sistem dan manajemen tata
kelola pemerintahan
Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dengan indikator kinerja seperti tabel
dibawah ini :
Tabel 3.51 Analisis Pencapaian Sasaran
Meningkatkan kapasitas sistem dan aparatur melalui pendidikan dan pelatihan
diimbangi dengan optimalisasi sistem dan manajemen tata kelola pemerintahan
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Indikator Kinerja Target Th. 2017 Realisasi Th.
2017
Capaian
Kinerja
1 2 3 4 5
4 Cakupan pengembangan sumber daya aparatur di
SKPD 100% 100% 100%
Rata-rata 100%
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 1 indikator yang ada : 1 indikator tersebut
(100%) sudah sesuai dengan target. Adapun capaian indikator dari sasaran pertama ini
adalah sebagai berikut :
2. Cakupan pengembangan sumber daya aparatur di SKPD
Cakupan Pengembangan Sumber Daya Aparatur di SKPD merupakan
indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan tingkat kepuasan pegawai
terhadap Pengembangan Sumber Daya Aparatur di SKPD Dinas Kesehatan dan UPT
dalam mengelola Pengembangan Sumber Daya Aparatur, didukung dengan selalu
meningkatkan tata kelola administrasi perangkat daerah yang baik, dengan sasaran
Pengembangan Sumber Daya Aparatur di SKPD yang ada di Dinas Kesehatan dan
UPT. Karena Pengembangan Sumber Daya Aparatur di SKPD yang baik sangat
berhubungan erat terhadap kinerja para karyawan di setiap OPD. Kemajuan yang
dicapai dalam kegiatan Pembinaan, Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan
Aparatur akan tercermin secara jelas dengan meningkatnya kualitas SDM di Dinas
Kesehatan dan UPT.
Cara perhitungan ini Jumlah aparatur yang dibina dibagi jumlah aparatur yang
ada.
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 120
Indikator kinerja ini didapat dari jumlah aparatur yang dibina target 20 orang
yang terealisasi sebanyak 20 orang sehingga capaiannya sebesar 100%.
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran ini
maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.52 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran ini
Tahun 2017
No Sasaran Strategi Indikator
Kinerja
Tahun 2017 %
Tahun 2017 % Efisiensi
Target Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4
Meningkatkan
kapasitas sistem
dan aparatur
melalui
pendidikan dan
pelatihan
diimbangi
dengan
optimalisasi
sistem dan
manajemen tata
kelola
pemerintahan
Cakupan
pengembangan
sumber daya
aparatur di
SKPD
100% 100% 100
328.188.000
322.050.000
98,1 1,9
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran
ini adalah sebesar 100%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 98,1% sehingga
dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran adalah
sebesar 1,9% (100% - 98,1% ).
Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang
melebihi target adalah sebagai berikut:
i. Adanya kegiatan peningkatan kapasitas aparatur
ii. Adanya fasilitasi administrasi kepegawaian
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 121
3.2.2.5. Sasaran 5 Meningkatnya kinerja dan efektifitas pelayanan publik pemerintah
daerah
Pencapaian sasaran ini dapat dilihat dengan indikator kinerja seperti tabel
dibawah ini :
Tabel 3.53 Analisis Pencapaian Sasaran
Meningkatnya kinerja dan efektifitas pelayanan publik pemerintah daerah
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Indikator Kinerja Target Th. 2017 Realisasi Th.
2017
Capaian
Kinerja
1 2 3 4 5
4 Cakupan pelayanan administrasi perkantoran 100% 100% 100%
Rata-rata 100%
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 1 indikator yang ada : 1 indikator tersebut
(100%) sudah sesuai dengan target. Adapun capaian indikator dari sasaran pertama ini
adalah sebagai berikut :
1. Cakupan pelayanan administrasi perkantoran
Cakupan Pelayanan Administrasi Perkantoran merupakan indikator yang
penting untuk mencerminkan keadaan tingkat kepuasan pegawai terhadap pelayanan
administrasi perkantoran di Dinas Kesehatan dan UPT dalam mengelola sarana dan
prasarana, didukung dengan selalu meningkatkan tata kelola administrasi perangkat
daerah yang baik, dengan sasaran mengelola sarana dan prasarana serta administrasi
perkantoran yang ada di Dinas Kesehatan dan UPT. Karena sarana dan prasarana
serta administrasi perkantoran yang baik sangat berhubungan erat terhadap kinerja
para karyawan di setiap OPD. Kemajuan yang dicapai dalam kegiatan Penyediaan
dan Pemeliharaan Barang dan Jasa Perkantoran akan tercermin secara jelas dengan
meningkatnya kepuasan OPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
perkantoran.
Cara perhitungan ini Jumlah dan jenis pelayanan administrasi perkantoran
yang disediakan dibagi jumlah dan jenis pelayanan administrasi perkantoran sesuai
standar.
Indikator kinerja ini didapat dari jumlah dan jenis pelayanan administrasi
perkantoran dengan target 6 jenis yang terealisasi sebanyak 6 jenis pelayanan
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 122
sehingga capaiannya sebesar 100%. Ke enam jenis pelayanan ini adalah belanja
pegawai non PNS, belanja pakai habis perkantoran, belanja pemeliharaan sarana
perkantoran,
Bila dilihat dari efesiensi penggunaan sumber daya pada pencapaian sasaran ini
maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.54 Efesiensi Penggunaan Sumber Daya pada Pencapaian Sasaran ini
Tahun 2017
No Sasaran Strategi Indikator
Kinerja
Tahun 2017 %
Tahun 2017 % Efisiensi
Target Realisasi Pagu Realisasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4
Meningkatkan
kapasitas sistem
dan aparatur
melalui
pendidikan dan
pelatihan
diimbangi
dengan
optimalisasi
sistem dan
manajemen tata
kelola
pemerintahan
Cakupan
pengembangan
sumber daya
aparatur di
SKPD
100% 100% 100
328.188.000
322.050.000
98,1 1,9
Dari tabel di atas terlihat bahwa persentase rata-rata capaian kinerja untuk sasaran
ini adalah sebesar 100%, sedangkan penyerapan anggarannya sebesar 98,1% sehingga
dapat diperoleh nilai efesiensi penggunaan sumber daya pencapaian sasaran adalah
sebesar 1,9% (100% - 98,1% ).
Adapun faktor pendorong dari agregat- agregat yang telah mencapai maupun yang
melebihi target adalah sebagai berikut:
iii. Adanya kegiatan peningkatan kapasitas aparatur
iv. Adanya fasilitasi administrasi kepegawaian
3.3 Realisasi Anggaran
Selama tahun 2017 pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan
tugas pokok dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kota Tangerang Selatan dan Anggaran Pendapatan dan Beanja
Nasional yaitu Dana Alokasi Khusus (DAK). Ringkasan realisasi anggaran Dinas
Kesehatan Kota Tangerang Selatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 123
Tabel 3.55 Ringkasan Realisasi Anggaran Pendapatan
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
U R A I A N JUMLAH (Rp.) REALISASI % SURPLUS/DEFISIT
P E N D A P A T A N 33.996.700.000 31.209.160.092 91,80 2.787.537.908 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 33.996.700.000 31.209160.092 91,80
Hasil Pajak Daerah
Hasil Retribusi Daerah 2.563.660.000 3.102.991.850 121,04 SURPLUS
Lain-Lain PAD yang Sah Lainnya )* 31.433.040.000 28.106.168.242 89,42 DEFISIT
DANA PERIMBANGAN
Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
0 0 0
Dana Alokasi Umum (DAU) 0 0 0
Dana Alokasi Khusus (DAK) 0 0 0
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
Pendapatan Hibah 0 0 0
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
0 0 0
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
0 0 0
Bantuan Keuangan Dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
0 0 0
JUMLAH PENDAPATAN 33.996.700.000 31.209.160.092 91,80 2.787.539.908
Dari tabel tersebut dapat dijabarkan bahwa realisasi pendapatan Dinas Kesehatan Kota
Tangerang Selatan Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp 31.209.160.092 (91,80%),
yang terdiri dari pendapatan hasil retribusi daerah sebesar Rp 3.102.991.850 (121,04%)
dan pendapatan lain-lain PAD yang sah lainya (JKN) sebesar Rp 28.106.168.242
(89,42%) dan terjadi total defisit sebesar Rp 2.787.539.908 (8,20%).
Tabel 3.56 Ringkasan Realisasi Anggaran Belanja
Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
U R A I A N JUMLAH (Rp.) REALISASI % SISA ANGGARAN
BELANJA DAERAH 238.578.636.095 206.935.953.594 86,74 31.642.682.501
BELANJA TIDAK
LANGSUNG 39.311.840.949 39.089.620.385 99,43 222.220.564
Belanja Pegawai 39.311.840.949 39.089.620.385 99,43 222.220.564
Belanja Hibah 0
Belanja Bantuan Sosial 0
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten/
Kota, dan Partai Politik
0
Belanja Tidak Terduga 0
BELANJA LANGSUNG 199.266.795.146 167.846.333.209 84,23 31.420.461.937
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 124
U R A I A N JUMLAH (Rp.) REALISASI % SISA ANGGARAN
Belanja Pegawai 34.918.150.000 33.255.851.000 95,24 1.662.299.000
Belanja Barang dan Jasa 118.039.040.669 95.015.807.588 80,50 23.023.233.081
Belanja Modal 46.309.604.477 39.574.674.621 85,46 6.734.929.856
JUMLAH BELANJA DAERAH 238.578.636.095 206.935.953.594 86,74 31.642.682.501
Secara keseluruhan anggaran belanja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan adalah
Rp. 238.578.636.095 yang terdiri dari belanja langsung Rp. 199.266.795.146 dan belanja
tidak langsung sebesar Rp. 39.311.840.949 sedangkan realisasinya belanja langsung
menjadi Rp. 167.846.333.209 (84,23%) dan realisasi belanja tidak langsung Rp.
39.089.620.385 (99,43%) sehingga jumlah realisasi belanja menjadi Rp. 206.935.953.594
(86,74%) sehingga terdapat sisa anggaran belanja sebesar Rp. 31.642.682.501.
Untuk melengkapi pelaporan kinerja dan untuk keperluan efektivitas dan efesiensi
dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan,
perlu disajikan pembiayaan yang terealisasi dalam rangka mencapai kinerja tahun 2017.
Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja
tujuan dan sasaran pada tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.57 Realisasi anggaran yang terkait dengan pencapaian target kinerja tujuan dan
sasaran pada tahun 2017
No Tujuan No Sasaran Strategi Tahun 2017
% Pagu Realisasi
1 1 2 3 4 5
1
Meningkatkan
derajat kesehatan
masyarakat
1 Meningkatnya kesejahteraan keluarga
4.569.515.250
4.145.146.250 90,71
2 Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat
3.163.355.200
3.037.910.600 96,03
3 Menurunnya angka kejadian penyakit
7.930.827.144
6.898.339.079 87,0
Jumlah 15.663.697.594 14.081.395.929 89,9
2
Meningkatnya
pelayanan
kesehatan yang
paripurna
1 Meningkatnya masyarakat miskin yang
memiliki jaminan kesehatan
43.903.837.602
31.108.734.553 70,86
2 Meningkatnya upaya promosi kesehatan dan
pelayanan kesehatan lingkungan
11.378.569.500
10.621.016.200 93,34
3 Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan
berstandar dan berkualitas
20.349.234.550
13.937.173.774 68,49
Jumlah 75.631.641.652 55.666.924.527 73,6
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 125
No Tujuan No Sasaran Strategi Tahun 2017
% Pagu Realisasi
1 1 2 3 4 5
3
Meningkatnya
kualitas Sumber
Daya Kesehatan
7 Meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan
yang optimal
1.015.439.300
812.780.646 80,04
Tersedianya obat essensial dan alat
kesehatan dasar
53.913.789.600
47.559.602.487 88,21
Terselenggaranya system informasi
kesehatan yang terintegrasi
550.100.000
352.988.979 64,17
Jumlah 55.479.328.900 48.725.372.112 87,83
4 Tujuan Lainnya
1 Meningkatkan perencanaan penganggaran
dan pelaksanaan pembangunan
669.243.000
559.674.260 83,63
2
Membangun layanan yang ramah dan
menarik dengan pengembangan sistem
informasi disemua pelayanan publik
termasuk optimalisasi penggunaan teknologi
informasi yang terintegrasi bagi seluruh
pelayanan publik menuju cyber city
81.253.000
72.237.200 88,9
3 Optimalisasi anggaran daerah yang
akuntabel dan berbasis teknologi informasi
551.440.000
548.030.000 99,38
4
Meningkatkan kapasitas sistem dan aparatur
melalui pendidikan dan pelatihan diimbangi
dengan optimalisasi sistem dan manajemen tata kelola pemerintahan
328.188.000
322.050.000 98,13
5 Meningkatnya kinerja dan efektifitas
pelayanan publik pemerintah daerah
50.862.003.000
47.870.649.181 94,12
Jumlah 52.492.127.000 49.372.640.641 94,06
Jumlah Keseluruhan 199.266.795.146 167.846.333.209 84,23
Dari tabel tersebut dapat diketahui pencapaian realisasi keuangan untuk urusan kesehatan
yaitu tujuan 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat adalah 89,9% dari pagu
anggaran sebesar Rp. 15.663.697.594. Sedangkan tujuan 2. Meningkatnya pelayanan
kesehatan yang paripurna dengan pagu anggaran Rp. 75.631.641.652, terealisasi sampai
akhir tahun 2017 sebesar Rp. 55.666.924.527 (73,6%). Tujuan 3 Meningkatnya kualitas
Sumber Daya Kesehatan dengan pagu anggaran Rp. 55.479.328.900 terealisasi sebesar
Rp. 48.725.372.112 atau 87,8%. Yang terakhir tujuan lainnya dengan pagu anggaran Rp.
52.492.127.000 terserap sebesar 94,06% atau Rp. 49.372.640.641. Jumlah keseluruhan
penyerapan tujuan dan sasaran tersebut dengan pagu anggaran sebesar Rp.
199.266.795.146 terealisasi sebesar Rp. 167.846.333.209 (84,23%)
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 126
3.4 Prestasi
Prestasi yang diraih Dinas Kesehatan kota Tangnerang Selatan selama tahun 2017
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.58 Prestasi yang Diraih Dinas Kesehatan
Kota Tangerang Selatan Tahun 2017
No Penghargaan Tempat Pemberi Penerima Unit Kerja
1
Kota Sehat
Wiwerda
Kementrian
Dalam Negeri
Menteri
Dalam
Negeri dan
Menteri
Kesehatan
Walikota
Tangerang
Selatan
Dinas
Kesehatan
2
Gerakan 1
Rumah 1
Jumantik
Kementrian
Kesehatan
Dirjen. P2P
Kementrian
Kesehatan
Dinas Kesehatan Dinas
Kesehatan
3
Juara III PPGD
Saka Bakti
Husada
Bumi
Perkemahan
Cikujang
Tanjung
Lesung
Kepala
Kwarda
Provinsi
Banten
Saka Bakti
Husada Kwarcab
Tangerang
Selatan
Dinas
Kesehatan
4
Inovasi
Program
Penanggulanga
n Demam
Berdarah
Dinas
Kesehatan
Provinsi
Banten
Kepala
Dinas
Kesehatan
Provinsi
Banten
Dinas Kesehatan Dinas
Kesehatan
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 127
BAB IV PENUTUP
Pada bab terakhir ini diuraikan beberapa simpulan utama, kendala yang dihadapi
serta langkah perbaikan yang akan dilaksanakan berdasarkan apa yang telah diuraikan
pada bab-bab sebelumnya.
Kesimpulan utama terkait dengan akuntabilitas kinerja tahun 2017, adalah sebagai
berikut :
1. LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 disusun berdasarkan
pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tanggal 1 Desember 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah. LKIP merupakan bentuk pengejawantahan
akuntabilitas capaian kinerja yang didasarkan pada pencapaian sasaran yang
ditargetkan dalam Perjanjian Kinerja (PK), Rencana Kerja Dinas Kesehatan
(Renja) atau Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017.
2. Sesuai target kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2017,dalam
menjalankan misi ke 1 Walikota Tangerang Setalan terdapat 3 Tujuan dan 9
sasaran stratejik yang ditetapkan. Secara rinci pencapaian tujuan dan sasaran dapat
dijelaskan pada tabel berikut:
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 128
Tabel 4.1 Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Kota Tangerang Seletan Tahun 2017
Misi Tujuan Sasaran
Jumlah
Indikator Sasaran
Tingkat Pencapaian
Melampaui
Target Sesuai Terget
Belum
Mencapai
Target
(>100%) 100% (<100%)
JML % JML % JML %
Mengembangkan sumber daya
manusia yang
handal dan
berdaya saing
Meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat
Sasaran 1 6 1 17% 3 50% 2 33%
Sasaran 2 3 2 67% 1 33%
- 0%
Sasaran 3 3 2 67%
- 0% 1 33%
Meningkatnya
pelayanan kesehatan
yang
paripurna
Sasaran 1 3 3 100%
- 0%
- 0%
Sasaran 2 7 6 86% 1 14%
- 0%
Sasaran 3 7 5 71%
- 0% 2 29%
Meningkatnya
kualitas Sumber Daya
Kesehatan
Sasaran 1 1
- 0% 1 100%
- 0%
Sasaran 2 3 1 33% 2 67%
- 0%
Sasaran 3 1
- 0% 1 100%
- 0%
Jumlah 34 20 59% 9 26% 5 15%
Dari 34 indikator ada 20 indikator yang melampaui target, 9 indikator sesuai
dangan target dan 5 indikator belum mencapai target
3. Adapun Permasalahan yang dihadapi sehingga 5 indikator tidak tercapai adalah
karena:
1) Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup
a) Kompetensi petugas kesehatan dalam penanganan kegawatdaruratan ibu
(hamil, bersalin, nifas) dan bayi baru lahir belum maksimal.
b) Target yang terlalu rendah dari tahun sebelumnya
2) Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup
a) Pengetahuan masyarakat tentang tanda-tanda bahaya pada bayi (0-11
bulan) masih kurang.
b) Target yang terlalu rendah dari tahun sebelumnya.
3) Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan
standar Nasional
a) Ketersediaan sumber daya yang belum terlatih sesuai standart kementrian
kesehatan
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 129
b) Sarana dan prasana program yang belum optimal
c) Dukungan pembiayakan yang belum memadai
d) Manajemen mencatatan pelaporan yg belum dilakukan dengan disiplin
dan berkesinambungan.
e) Adanya program baru di tahun 2018
4) Jumlah puskesmas BLUD
a) Penetapan puskesmas BLUD baru dapat diketahui pada tahun 2018,
namun pelaksanaan kegiatan telah dilakukan dengan melakukan
pendampingan kepada 4 puskesmas yaitu Puskesmas Ciputat, Puskesmas
Pondok Aren, Puskesmas Benda barudan Puskesmas Pamulang
5) Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan
pengelolaan Darah yang tidak di tanggung BPJS
a) Hal ini disebabkan masih dalam proses tahapan penyusunan petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis dan SOP pencairan jasa pelayanan darah
serta penandatanganan MOU antara Dinas Kesehatan, PMI dan Rumah
Sakit Se Kota Tangerang Selatan
4. Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut maka tindak lanjut yang
akan dilakukan adalah:
1) Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup
a) Lebih meningkatkan kompetensi petugas kesehatan melalui peningkatan
kompetensi kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru
lahir melalui pelatihan, bimtek dan OJT adalah upaya yang dilakukan
oleh dinas kesehatan dalam rangka menekan angka kematian ibu.
2) Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup
a) Lebih meningkatkan penyebarluasan informasi melalui media penyuluhan
tentang tanda-tanda bahaya pada bayi (0-11 bulan) kepada masyarakat
3) Cakupan penanganan penyakit menular dan tidak menular sesuai tahapan
standar Nasional
a) Mengidentifikasi permasalahan dan hambatan yang terjadi di tingkat
puskesmas yang sesuai dengan kondisi masing
b) Melakukan intervensi atau kegiatan tindak lanjut dalam mengatasi
masalah yang telah terindetifikasi diatas`
LKIP Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan Tahun 2017 130
c) Melakukan pembinaan dan pendampingan pada kegiatan program yg
menemui permasalahan
d) Melakukan monitoring dan evaluasi secara teratur dan terjadwal
e) Menyusun laporan hasil kegiatan untuk di analisa dan dilaporkan kepada
pimpinan untuk di ambil langkah-langkah kebijakan bila diperlukan demi
tercapainya sasaran dan target program yg belum tercapai pada tahun
berikutnya.
f) seluruh kegiatan tersebut diatas telah tercermin atau terimplemasikan
pada kegiatan yg ada pada DPA kegiatan program seksi P2PM Tahun
anggaran 2018.
4) Cakupan warga kota Tangerang Selatan yang mendapatkan Pelayanan
pengelolaan Darah yang tidak di tanggung BPJS
a) Penyusunan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelayanan darah.
b) Penyusunan Standar Prosedur Operasional (SPO) pelaksanaan
pembiayaan darah
c) Penandatangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PMI Kota Tangerang
Selatan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan dan Rumah Sakit
SeKota Tangerang Selatan
d) Sosialisasi mengenai pelaksanaan Pelayanan Darah
Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kota
Kota Tangerang Selatan ini, diharapkan dapat memberikan gambaran Kinerja Dinas
Kesehatan Kota Kota Tangerang Selatan kepada pihak-pihak terkait yang telah
mengambil bagian dengan berpartisipasi aktif untuk membangun Kota Tangerang
Selatan.
LAMPIRAN
KEGIATAN PEMBAHASAN KASUS KEMATIAN IBU DAN BAYI MELALUI KEGIATAN AUDIT MATERNAL
PERINATAL (AMP)
KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS DALAM PENATALAKSANAAN SDIDTK
KEGIATAN PENINGKATAN KAPASITAS PETUGAS DALAM PENATALAKSANAAN SDIDTK
KEGIATAN LOMBA BALITA SEHAT TINGKAT KOTA TANGERANG SELATAN
`
KEGIATAN KOMPETISI KONSELOR SEBAYA PKPR TINGKAT KOTA TANGERANG SELATAN
KEGIATAN PENINGKATAN KETERAMPILAN TEKNIK PENGISIAN KARTU MENUJU SEHAT (KMS) LANSIA
DAN PRA LANSIA
- PENYULUHAN PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA
- KEGIATAN VISITASI APOTIK RAKYAT
- RAPAT KOORDINASI PENGAWASAN OBAT DAN PEREDARAN OBAT DI MASYARAKAT BERSAMA BNN,SATPOL PP DAN INDAG
ss
- KEGIATAN OPERASI PASAR
- VISITASI PIRT
- SURVEI HPS
- SOSIALISASI GEMA CERMAT
- PEMERIKSAAN PPHP PENGADAAN ALKES DAN UJI FUNGSI -
- KEGIATAN PEMERIKSAAN NAPZA PEGAWAI PEMKOT TANGSEL
- KEGIATAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PPHP PENGADAAN OBAT
- KEGIATAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PPHP PENGADAAN REAGEN
FOTO KEGIATAN
SURVEI AKREDITASI PUSKESMAS KOTA TANGERANG SELATAN
TAHUN 2017
KEGIATAN PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI FKTP PUSKESMAS CIPUTAT
Penyuluhan pada kegiatan Prolanis bagi pasien peserta Prolanis
Home visit pasien OA oleh fisioterapis
KEGIATAN PENYELENGGARAAN OPERASIONAL UPT PUSKESMAS CIPUTAT
Staff meeting Puskesmas Ciputat
Lokakarya Mini Bulanan Puskesmas Ciputat