laporan kimdas pembuatan dan pengenceran larutan
TRANSCRIPT
DATA HASIL PRAKTIKUM
Larutan KonsentrasiSolute (zatterlarut) /
satuan (g/ml)
Solven (pelarut) / satuan
(g/ml)
NaCl0,1 M 0,585 gram 100 ml
100 ppm 0,014 gram 100 ml
Etanol 20% (v/v) 20,83 ml 79,17 ml
Gula 5% (b/v) 5 gram 100 ml
HCl 0,1 M 0,96 ml 99,04 ml
PEMBAHASAN
1. Hal apakah yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan dari padatan dan cairan
(larutan pekat), sebutkan dan jelaskan !
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan larutan adalah
1. Sifat dari bahan-bahan yang akan digunakan, sehingga sangat perlu untuk mengetahui
dan memahami MSDS dari setiap bahan. Misalnya saja larutan H2SO4, dimana
pengenceran H2SO4 adalah dengan tambahkan asam ke dalam air daripada air ke
dalam asam. Air memiliki massa jenis yang lebih rendah daripada asam sulfat dan
cenderung mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam
sulfat pekat, ia akan dapat mendidih dan bereaksi dengan keras dan bisa menyebabkan
pecahnya gelas kimia.
2. Setiap penghitungan harus dilakukan dengan tepat dan teliti serta diusahakan untuk
tidak melakukan kesalahan kecil yang dapat mempengaruhi hasil praktikum yang
dapat menyebabkan tidak relevannya hasil praktikum. Pembuatan dan pengenceran
harus dilakukan dengan baik.
3. Utamakan K3 dalam pembuatan larutan, karena beberapa larutan bersifat korosif dan
berbahaya.
2. Jelaskan langkah-langkah pembuatan larutan 100 ml NaCl 0,1 M
1. Menghitung jumlah massa NaCl (dalam gram) yang akan dipergunakan dalam
percobaan pembuatan dengan menggunakan rumus molaritas.
M = mol zat terlarut (n)
Volume lar. (L)
M = gram X 1000
Mr ml
0,1 = gram X 1000
58,5 100
g = 0,585 gram
2. Mengambil serbuk NaCl dan meletakkannnya di atas gelas arloji kemudian
memasukkan ke dalam neraca digital analitik yang sebelumnya telah dikalibrasi
sambil menimbangnya hingga mencapai 0,585 gram.
3. Mengambil NaCl dari gelas arloji yang telah dikeluarkan dari timbangan analitik dan
menuangkannya ke dalam gelas beker.
4. Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya. Kemudian Mengaduk larutan
campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan pengaduk hingga NaCl homogen.
5. Menuangkan larutan NaCl 10 M dan ke dalam labu ukur.
6. Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga
mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml. Setelah itu menutup labu ukur dengan
penutupnya rapat-rapat.
7. Menghomogenkan larutan tersebut dengan proses homogenisasi sebanyak 12 kali.
8. Hasil larutan 100 ml NaCl 0,1 M
3. Langkah kerja pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm
1. Menghitung massa NaCl
Ppm = berat zat terlarut (mg)
Volume larutan (L)
100 = mg
0,1 L
mg = 10
Jadi berat NaCl yang hendak dilarutkan sebesar 10 mg.
2. Mengambil serbuk NaCl dan meletakkannnya di atas gelas arloji kemudian
memasukkan ke dalam neraca digital analitik yang sebelumnya telah dikalibrasi
sambil menimbangnya hingga mencapai 10 mg.
3. Mengambil NaCl dari gelas arloji yang telah dikeluarkan dari timbangan analitik dan
menuangkannya ke dalam gelas beker.
4. Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya. Kemudian Mengaduk larutan
campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan pengaduk hingga NaCl homogen.
5. Menuangkan larutan NaCl ke dalam labu ukur.
6. Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga
mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml. Setelah itu menutup labu ukur dengan
penutupnya rapat-rapat.
7. Menghomogenkan larutan tersebut dengan proses homogenisasi sebanyak 12 kali.
8. Hasil larutan 100 ml NaCl 100 Ppm.
4. Langkah-langkah pembuatan 100 ml larutan etanol 20% dari etanol 96%
1. Menghitung volume awal etanol dengan rumus pengenceran
V1 x M1 = V2 X M2
VI x 96% =100 x20%
V1 = 2000
96
V1 = 20,83 ml
2. Memindahkan ke labu ukur 100 ml
3. Menambahkan aquades sampai tanda batas dengan memperhatikan meniskus cekung.
4. Menghomogenkan dengan homogenisasi sebanyak 12 kali.
5. Hasil 100 ml larutan etanol 20% dari etanol 96 %
5. Langkah – langkah pembuatan larutan gula 5%
1. Menghitung massa gula dengan menggunakan rumus
%berat = berat zat terlarut (gram)
100 mlx 100 %
5% = berat zat terlarut (gram )
100 mlx 100 %
Berat zat terlarut = 5 gram
2. Mengambil gula dan menaruhnya di atas gelas arloji yang telah ada di dalam
timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai massa 5 gram.
3. Mengambil gula di atas gelas arloji dari dalam timbangan analitik dan
menuangkannya ke dalam gelas beker.
4. Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.
5. Mengaduk larutan campuran hingga homogen.
6. Menuangkan larutan gula ke dalam labu ukur.
7. Menambahkan kembali aquades ke dalam labu ukur dengan hingga mencapai tanda
batas, yaitu tepat 100 ml.
8. Menutup labu ukur serta menghomogenkan 100 ml larutan gula 5% di dalam labu
ukur dengan proses homogenisasi sebanyak 12 kali.
9. Hasil 100 ml larutan gula 5% (b/v).
6. Langkah-langkah pembuatan 100 ml HCL 0,1 M dari larutan HCl 32%
1. Menghitung Molaritas dari HCl dengan rumus (ᵖ HCl= 1,19 kg/L):
Jadi molaritas dari HCl adalah sebesar 10,433 M. Kemudian mencari V1
M1 x V1 = M2 x V2
10,433 x V1 = 0,1 x 100
V1 = 10
10,433
= 0,96 ml
2. Mengambil HCl sebanyak 0,96 ml dengan menggunakan pipet tetes 1 ml dan
memasukkannya ke dalam labu ukur dengan hati-hati untuk menghindari
tumpahan.
3. Menambahkan aquades ke dalam labu ukur hingga mencapai tanda batasnya
(100 ml) dengan tetap memperhatikan meniskus bawah.
4. Menutup labu ukur yang telah berisi campuran tersebut dengan penutupnya.
5. Menghomogenkan campuran yang ada di dalam labu ukur tersebut dengan
proses homogenisasi sebanyak 12 kali.
6. Hasil 100 ml HCl 0,1 M dari HCl 32%
M = % x 10 x ᵖ Mr = 32 x 10 x 1,19 36,5 = 380,8 36,5
= 10,433 M
ANALISA PROSEDUR
1. Mekanisme pembuatan dan pengenceran larutan
Pembuatan larutan
Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari pembuatan larutan dari bahan
cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Mekanisme dalam membuat larutan adalah
pertama, membaca secara teliti larutan yang hendak dibuat serta membaca MSDS nya
untuk mengetahui cara menggunakan bahan tersebut. Apabila terdapat perhitungan,
lakukan perhitungan secara cermat dan tepat. Kemudian mengumpulkan bahan kimia
yang akan dipakai dan meletakkan dekat dengan timbangan digital. Menyiapkan alat lain
yang dibutuhkan (misalnya kertas, sendok, sarung tangan, tisu, beaker, dll). Menimbang
jumlah bahan kimia yang dibutuhkan dengan hati-hati. Kemudian memasukkan bahan
tersebut kedalam gelas beker. lalu Menuangkan akuades secukupnya ke dalam gelas
beaker dan mengaduk larutan tersebut hingga homogen. Memindahkan ke dalam labu
ukur dengan memakai corong, kemudian menambahkan lagi aquades hingga tanda batas
meniskus cekung. Sehingga diperoleh hasil larutan yang diinginkan.
Pengenceran larutan
Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan
cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar dengan
konsentrasi yang lebih rendah. Penambahan aquades ini mengakibatkan konsentrasi
berubah dan volume diperbesar tetapi jumlah mol zat terlarut tetap.
langkah-langkah pembuatan larutan 100 ml NaCl 0,1 M
Menghitung jumlah massa NaCl (dalam gram) yang akan dipergunakan dalam
percobaan pembuatan dengan menggunakan rumus molaritas.
M = mol zat terlarut (n)
Volume lar. (L)
M = gram X 1000
Mr ml
0,1 = gram X 1000
58,5 100
g = 0,585 gram
selanjutnya mengambil serbuk NaCl dengan spatula dan meletakkannnya di atas gelas
arloji kemudian memasukkan ke dalam neraca digital analitik yang sebelumnya telah
dikalibrasi sambil menimbangnya hingga mencapai 0,585 gram. Kemudian mengambil
NaCl dari gelas arloji yang telah dikeluarkan dari timbangan analitik dan menuangkannya
ke dalam gelas beker. Lalu Menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.
Kemudian mengaduk larutan campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan
pengaduk hingga NaCl homogen. Setelah itu Menuangkan larutan NaCl 10 M ke dalam
labu ukur. Menambahkan kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga
mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml. Setelah itu menutup labu ukur dengan
penutupnya rapat-rapat. Terakhir, menghomogenkan larutan tersebut dengan proses
homogenisasi sebanyak 12 kali. Sehingga didapat hasil larutan 100 ml NaCl 0,1 M
Langkah kerja pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm
Menghitung massa NaCl dengan menggunakan rumus ppm
Ppm = berat zat terlarut (mg)
Volume larutan (L)
100 = mg
0,1 L
mg = 10
Jadi berat NaCl yang hendak dilarutkan sebesar 10 mg, kemudianMengambil serbuk
NaCl dan meletakkannnya di atas gelas arloji dan memasukkan ke dalam neraca
digital analitik yang sebelumnya telah dikalibrasi sambil menimbangnya hingga
mencapai 10 mg. Selanjutnya, mengambil NaCl dari gelas arloji yang telah
dikeluarkan dari timbangan analitik dan menuangkannya ke dalam gelas beker. Lalu
menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya. Kemudian Mengaduk larutan
campuran aquades dan NaCl dengan menggunakan pengaduk hingga NaCl homogen.
Setelah itu, menuangkan larutan NaCl ke dalam labu ukur serta menambahkan
kembali aquades sedikit demi sedikit ke dalam labu ukur hingga mencapai tanda
batas, yaitu tepat 100 ml. Setelah itu menutup labu ukur dengan penutupnya rapat-
rapat.Terakhir, menghomogenkan larutan tersebut dengan proses homogenisasi
sebanyak 12 kali. Sehingga, didapat hasil larutan 100 ml NaCl 100 Ppm.
Langkah-langkah pembuatan 100 ml larutan etanol 20% dari etanol 96%
Menghitung volume awal etanol dengan rumus pengenceran
V1 x M1 = V2 X M2
VI x 96% =100 x20%
V1 = 2000
96
V1 = 20,83 ml
Sehingga didapat volume sebesar 20,83 yang kemudian memindahkan ke labu ukur
100 ml. Lalu menambahkan aquades sampai tanda batas dengan memperhatikan
meniskus cekung. Terakhir, Menghomogenkan dengan proses homogenisasi sebanyak
12 kali. Sehingga, didapat hasil 100 ml larutan etanol 20% dari etanol 96 %
Langkah – langkah pembuatan larutan gula 5%
Menghitung massa gula dengan menggunakan rumus
%berat = berat zat terlarut (gram)
100 mlx 100 %
5% = berat zat terlarut (gram )
100 mlx 100 %
Berat zat terlarut = 5 gram
Mengambil gula dan menaruhnya di atas gelas arloji yang telah ada di dalam
timbangan analitik sambil menimbangnya hingga mencapai massa 5 gram. Kemudian,
mengambil gula di atas gelas arloji dari dalam timbangan analitik dan menuangkannya
ke dalam gelas beker. Lalu menuangkan aquades ke dalam gelas beker secukupnya.
Selanjutnya mengaduk larutan campuran hingga homogen. Kemudian menuangkan
larutan gula ke dalam labu ukur. Setelah itu, menambahkan kembali aquades ke dalam
labu ukur dengan hingga mencapai tanda batas, yaitu tepat 100 ml. Terakhir , menutup
labu ukur serta menghomogenkan 100 ml larutan gula 5% di dalam labu ukur dengan
proses homogenisasi sebanyak 12 kali. Sehingga didapat hasil 100 ml larutan gula 5%
(b/v).
Langkah-langkah pembuatan 100 ml HCL 0,1 M dari larutan HCl 32%
Menghitung Molaritas dari HCl dengan rumus (ᵖ HCl= 1,19 kg/L):
Jadi molaritas dari HCl adalah sebesar 10,433 M. Kemudian mencari V1
M1 x V1 = M2 x V2
10,433 x V1 = 0,1 x 100
V1 = 10
10,433
= 0,96 ml
Setelah didapat volume sebesar 0,96 ml, lalu mengambil HCl sebanyak 0,96
ml dengan menggunakan pipet tetes 1 ml dan memasukkannya ke dalam labu
ukur dengan hati-hati untuk menghindari tumpahan. Kemudian, menambahkan
M = % x 10 x ᵖ Mr = 32 x 10 x 1,19 36,5 = 380,8 36,5
= 10,433 M
aquades ke dalam labu ukur hingga mencapai tanda batasnya (100 ml) dengan
tetap memperhatikan meniskus bawah. Selanjutnya, menutup labu ukur yang
telah berisi larutan campuran tersebut dengan penutupnya. Terakhir,
Menghomogenkan campuran yang ada di dalam labu ukur tersebut dengan
proses homogenisasi sebanyak 12 kali. Sehingga, didapat hasil 100 ml HCl 0,1
M dari HCl 32%
2. Fungsi perlakuan alat dan bahan yang digunakan
1. Labu ukur/Labu takar100 ml
Labu ukur berfungsi untuk menghomogenkan larutan serta menakar volume zat kimia
dalam bentuk cair pada proses preparasi larutan. Cara penggunaan labu ukur yaitu
dengan memasukkan zat terlarutnya ke dalam labu ukur melalui sebuah corong.
Kemudian memasukkan zat pelarutnya dengan volume tertentu. Selanjutnya lakukan
proses homogenisasi larutan.
2. Bulb
Bulb digunakan untuk menghisap larutan. Penggunanya di pasang di ujung pipet
ukur.tombol A untuk mengembangkan atau mengempeskan bulb, tombol S untuk
menghisap larutan, tombol E untuk mengeluarkan larutan.
3. Gelas beker100 ml & 250 ml
Gelas beker digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk memanaskan
larutan kimia.
4. Pipet ukur 1 ml & 10 ml
Pipet ukur adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume
tertentu. Cara penggunaannya yaitu dengan memasang bulb terlebih dahulu pada
ujung pipet ukur kemudian hisap larutan ke dalam pipet ukur dengan bulb hingga
batas yang diinginkan. Apabila telah selesai cuci pipet dengan bersih.
5. Pipet tetes
Pipet adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengambil larutan dalam skala kecil.
Cara penggunaan pipet tetes yaitu dengan memasukkan pipet ke dalam larutan
kemudian hisap larutan dengan pipet yang telah dipasang filler karet dengan hati-hati
agar larutan tidak tumpah ataupun terkena anggota badan.
6. Pengaduk gelas
Pengaduk gelas digunakan untuk mengaduk larutan, campuran, atau mendekantir
(memisahkan larutan dari padatan).
7. Spatula
Spatula adalah alat yang digunakan untuk mengambil bahan, dimana spatula memiliki
2 bagian berbeda di kedua ujungnya. Bagian yang cekung berfungsi untuk mengambil
bahan dengan jumlah yang cukup banyak dan bagian yang datar berfungsi untuk
mengambil bahan dengan jumlah yang lebih sedikit
8. Gelas Arloji
Gelas arloji adalah alat yang berfungsi sebagai tempat diletakkannya zat untuk
ditimbang. Cara penggunaannya yaitu gelas arloji diletakkan di neraca analitik,
ditimbang zat yang ingin ditimbang diatas gelas arloji. Setelah ditimbang gelas arloji
dapat diangkat.
9. Timbangan Analitik
Timbangan analitik berfungsi untuk menimbang massa suatu zat. Cara
penggunaannya yaitu petama, sambungkan neraca dengan arus listrik, hidupkan
dengan tombol on/off. Setelah neraca hidup, stabilkan neraca pada tombol reset,yaitu
pada keadaan 0,000 gram. Setelah itu Wadah tempat bahan dimasukkan terlebih
dahulu dan segera ditutup agar udara tidak masuk karena jika udara masuk akan
mempengaruhi ukuran timbangan, kemudian distabilkan kembali dengan tombol reset.
Masukkan bahan yang akan ditimbang kedalam tempat atau wadah yang sudah berada
di neraca yang tadi. Neraca ditutup kembali, biarkan sampai angka menunjukan masa
yang diperlukan apabila angka yang ditunjukan lebih dari yang diperlukan maka
bahan yang akan dikeluarkan sedikit demi sedikit menggunakan spatula sampai tepat
ukuran yang diperlukan. Demikian juga bila angka yang ditunjukan kurang dari berat
bahan yang diperlukan maka tambah bahan sedikit demi sedikit. Setelah digunakan
matikan dengan menekan tombol on/off,
10. Aquades
Digunakan untuk mengencerkan atau melarutkan bahan, baik padat maupun cairan
11. Gula
Bahan untuk percobaan pembuatan 100 ml larutan gula 5% (v/v).
12. NaCl (garam dapur)
Bahan untuk pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M dan pembuatan 100 ml NaCl 100
Ppm.
13. Etanol 96%
Bahan untuk pembuatan larutan etanol 20%
14. HCl 32 %
Bahan untuk percobaan pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 dari larutan HCl 32%.
3. ANALISA HASIL
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat. Zat yang
jumlahnya lebih banyak disebut zat pelarut dan zat yang jumlahnya lebih sedikit
dinamakan zat terlarut (Chang, 2005).
Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari pembuatan larutan dari bahan cair
atau padat dengan konsentrasi tertentu. Sedangkan Proses pengenceran adalah
mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar
diperoleh volume akhir yang lebih besar dengan konsentrasi yang lebih rendah (Mulyono,
2008).
1. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M
Percobaan pembuatan 100 ml larutan NaCl 0,1 M dengan
menggunakan rumus konsentrasi atau molaritas.
M = g
MrL
0,1 = g
58,50,1
g = 0,585 gram (Chang, 2005).
2. Pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm
Percobaan pembuatan 100 ml larutan NaCl 100 ppm dengan
menggunakan rumus part per million atau bagian per sejuta.
ppm = berat zat terlarut (mg)
L
100 = mg0,1
mg = 10 mg (Mulyono, 2008).
3. Pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v)
Percobaan pembuatan 100 ml larutan etanol 20% (v/v) dengan
menggunakan rumus pengenceran larutan.
M1 x V1 = M2 x V2
96 x V1 = 20 x 100
V1 = 20 x 100
96
V1 = 20,83 ml (Mulyono. 2008).
4. Pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v)
Percobaan pembuatan 100 ml larutan gula 5% (b/v) dengan
menggunakan rumus %berat.
%berat = berat zat terlarut (gram)
100 mlx 100 %
5% = berat zat terlarut (gram )
100 mlx 100 %
Berat zat terlarut = 5 gram (Rahayu, 2005)
5. Pembuatan 100 ml larutan HCl 0,1 M dari larutan HCl 32%
M = % x 10 x ƿ
Mr
M = 32% x10 x1,19
36,5
M = 10,433 M
Rumus Pengenceran
M1 X V1 = M2 X V2
10,433 X V1 = 0,1 X 100
V1 = 0,1 x 100
10,43 = 0,96 ml (Zumdahl, 2010).
6. KESIMPULAN
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat membuat dan
mengencerkan larutan dengan benar. Selain itu praktikan juga diharapkan mampu
melakukan perhitungan larutan dengan cermat dan teliti, sehingga bisa didapat hasil
praktikum yang relevan.
Data Hasil Praktikum
Pembuatan larutan 100 ml NaCl 0,1 M dibutuhkan NaCl serbuk sebanyak
0,585 gram untuk dilarutkan.
Pembuatan larutan 100 ml NaCl 100 Ppm dibutuhkan NaCl serbuk sebanyak
10 mg untuk dilarutkan.
Pembuatan larutan 100 ml etanol 20 % dari larutan etanol 96% dibutuhkan
etanol sebanyak 20,83 ml.
Pembuatan larutan 100 ml gula 5% dibutuhkan gula sebanyak 5 gram untuk
dilarutkan.
Pembuatan larutan 100 ml HCl 0,1 M dari larutan HCl 32% dibutuhkan HCl
sebanyak 0,96 ml
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005. Kimia dasar edisi 3 jilid 1. Jakarta: Erlangga
Mulyono. 2008. Membuat reagen kimia. Jakarta: Bumi aksara
Sunarya, Yayan. 2010. Mudah dan Aktif Belajar Kimia. Bandung: PT. Grafindo
Media Pratama.
Sutresna, Nana. 2007. KIMIA. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Rahayu, Imam.2005.KIMIA.Jakarta:Visindo Media Persada.
Zumdahl. 2010. Basic chemistry seventh edition. USA: Brooks cole