pembuatan dan pengenceran larutan
DESCRIPTION
kjsTRANSCRIPT
1
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
Nama Anggota:
Ayu Novi Rianti (1157040008)
Chansa Luthfia Hirzi (1157040011)
Eko Sumiyanto (1157040019)
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2015
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
2
NAMA : EKO SUMIYANTO
KELAS : KIMIA 1 A
NIM : 1157040019
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
A. Tujuan
1. Mampu membuat larutan dengan konsentrasi tertentu
2. Mampu mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu
3. Dapat mengetahui cara pengenceran larutan
4. Dapat mengetahui pembuatan larutan dengan berbagai konsentrasi
5. Mampu membuat larutan dengan berbagai konsentrasi.
B. Teori dasar
Larutan adalah suatu campuran yang homogeny yang komposisinya dapat berbeda.
misalnya sejumlah garam dalam sejumlah air yang diketahui, dapat berbeda dari satu
larutan ke laruuan yang lain. Dalam larutan ada dua komponen yaitu solven dan solute.
Solven disebut juga pelarut, dimana secara fisika tidak berubah jika larutan terbentuk.
Biasanya air digunakan sebagai solven, selain air yang berfungsi sebagai pelarut ada juga
pelarut lainnya yaitu alkohol amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat akan
tetapi jika menggunakan air, biasanya tidak disehutkan. Semua komponen lainya yang
larut dalam pelarut disebut solute (zat yang terlarut). Larutan garam dalam air misalnya,
air yang cair adalah pelarut (solven) dan garam yang dapat larut dalam air disebut solute
(zat yang terlarut). Jika ingin mengubah menjadi jumlah relative solute dan solven dalam
suatu larutan maka digunakan istilah kosentrasi. Suatu larutan yang mengandung
sejumlah besar solute dalam suatu solven yang diketahui jumlahnya disebut larutan solute
yang pekat.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
3
Suatu larutan pekat adalah solute yang relative konsentrasinya tinggi, dan larutan
encer adalah yang konsentrasinya kecil. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan
yaitu temperatur, sifat pelarut, efek ion sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis
pengaruh kompleks dan lain-lain.
Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan konsentrasi.
Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah relarit, dinyatakan dalam
satuan volume(berat,mol) zat terlarut dalam sejumlah volume tertentu dari pelarut.
Berdasarkan hal ini muncul satuan satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas,
molalitas, normalitas, ppm serta ditambah dengan persen massa dan persen volume
Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogen antara zat
terlarut dan pelarut dalam larutan. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan
disebut(zat terlarut atau solute), sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada
zat- zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Pengenceran juga bisa dilakukan
dengan cara mencampur larutan pekat(konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan
pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia
yang pekat diencerkan, kadangr-kadang sejumlah kalor dilepaskan. Hal ini terutama dapat
terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan
aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya.
Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilcpaskan scdemikian
besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat
memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
4
C. ALAT DAN BAHAN
a) ALAT
No. Nama Alat Jumlah
1 Neraca analitik 1 buah
2 Labu takar 100 mL 1 buah
3 Gelas ukur 1 buah
4 Pipet tetes 1 buah
5 Corong 1 buah
b) BAHAN
No Nama bahan Jumlah
Volume Konsentrasi Masa
1 NaCl 100 mL 0.1 M 0,585 gram
2 HCl 100 mL 0,1 M ( 37%) -
3 C2H5OH 25 mL 50% -
4 Gula pasir 50 mL 2% 1 gram
5 Aquades Secukupnya -
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
5
D. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja dari praktikum kali ini meliputi 2 bagian yaitu :
1. Pengenceran Larutan
a) Melarutkan 50 mL etanol (C2H5OH)
Etanol yang telah diketahui kadar larutan dan volume larutan yang ingin
dibuat, dihitung volume awal sebelum diencerkan.
Larutan dipipet dan dimasukkan ke dalam gelas beker.
Kemudian ditambahkan dengan aquades secukupnya.
Larutan dimasukan kedalam labu ukur yang dibantu dengan
menggunakan corong yang bertujuan agar ketika larutan dimasukan ke
dalam labu ukur, larutan tidak berceceran..
Larutan ditambahkan dengan aquades kembali hingga tanda batas.
Labu ukur dikocok untuk menghomogenkan larutan.
b) Melarutkan 100 mL larutan HCl 0,1 M
Langkah yang digunakan pada saat melarutkan HCl hampir sama dan
bisa dikatakan mirip saat melarutkan larutan etanol 100 mL
HCl yang telah diketahui molaritas larutan dan volume larutan yang
ingin dibuat, dihitung volume awal sebelum diencerkan.
Larutan dipipet dan dimasukkan ke dalam gelas beker.
Kemudian ditambahkan dengan aquades secukupnya.
Larutan dimasukan kedalam labu ukur yang dibantu dengan
menggunakan corong yang bertujuan agar ketika larutan dimasukan ke
dalam labu ukur, larutan tidak berceceran.
Larutan ditambahkan dengan aquades kembali hingga tanda batas.
Labu ukur dikocok untuk menghomogenkan larutan.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
6
2. Pembuatan larutan
a) Melarutkan 100 mL NaCl 0,1 M
NaCl yang telah diketahui volume dan molaritas larutan yang ingin
dibuat, dihitung masa bahannya untuk menentukan volume pelarut yang
ditambahkan.
Bahan ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik sesuai
dengan hasil yang telah dihitung.
Bahan dimasukkan ke dalam gelas beker dan ditambahkan aquades
secukupnya.
Larutan dimasukan kedalam labu ukur yang dibantu dengan
menggunakan corong yang bertujuan agar ketika larutan dimasukan ke
dalam labu ukur, larutan tidak berceceran
Larutan ditambahkan dengan aquades kembali hingga tanda batas.
Labu ukur dikocok untuk menghomogenkan larutan.
b) Melarutkan larutan 100 mL NaCl 100 ppm
NaCl yang telah diketahui volume dan ppm larutan yang ingin dibuat,
dihitung masa bahannya untuk menentukan volume pelarut yang
ditambahkan.
Bahan ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik sesuai
dengan hasil yang telah dihitung.
Bahan dimasukkan ke dalam gelas beker dan ditambahkan aquades
secukupnya.
Larutan dimasukan kedalam labu ukur yang dibantu dengan
menggunakan corong yang bertujuan agar ketika larutan dimasukan ke
dalam labu ukur, larutan tidak berceceran
Larutan ditambahkan dengan aquades kembali hingga tanda batas.
Labu ukur dikocok untuk menghomogenkan larutan.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
7
c) Melarutkan larutan gula 50 mL 2%
Larutan yang telah diketahui volume dan persentasi larutan yang ingin
dibuat, dihitung masa bahannya untuk menentukan volume pelarut yang
ditambahkan.
Bahan ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik sesuai
dengan hasil yang telah dihitung.
Bahan dimasukkan ke dalam gelas beker dan ditambahkan aquades
secukupnya.
Larutan dimasukan kedalam labu ukur yang dibantu dengan
menggunakan corong yang bertujuan agar ketika larutan dimasukan ke
dalam labu ukur, larutan tidak berceceran
Larutan ditambahkan dengan aquades kembali hingga tanda batas.
Labu ukur dikocok untuk menghomogenkan larutan.
E. HASIL PENGAMATAN
1. 25 mL etanol (C2H5OH)
No. Volume 1 Volume 2 Molar1 Molar 2
1. 13,02 25 96% 50%
2. 100 mL larutan HCl 0,1 mL
No. Volume 1 Volume 2 Molar1 Molar 2
1. 100 mL 84 mL 0,1 M 12,06 M
3. 100 mL NaCl 0,1 M
No. Volume Molaritas Masa
1. 100 mL 0,1 M 0,585 gram
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
8
4. 100 mL NaCl 100 ppm
No. Volume Molaritas Masa
1. 100 mL 100 ppm 0,01 gram
5. gula 50 mL 2%
No. Volume Kadar Masa
1. 50 mL 2% 1 gram
Perubahan Warna dan Bau
No. Nama
Larutan
Perubahan warna Perubahan bau
Sebelum dan Sesudah Sebelum dan Sesudah
1. NaCl 0,1
M
sebelum NaCl dilarutkan wujud NaCl berupa kristal dan berwarna putih
sesudah dilarutkan dengan aquades warna dari larutan NaCl tersebut tidak berwarna
sebelum dilarutkan NaCl tidak berbau
Sesudah dilarutkan pun NaCl masih tetap tidak berbau
2. NaCl 100
ppm
sebelum NaCl dilarutkan dengan aquades NaCl berwujud Kristal Putih
setelah dilarutkan dengan aquades warna dari NaCl tetap tidak berwarna
sebelum dilarutkan NaCl tidak berbau
Sesudah dilarutkan NaCl tidak berbau
sebelum diencerkan etanol
berupa cairan dan tidak
berwarna
sebelum diencerkan etanol
memiliki bau dan baunya
khas
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
9
3. Etanol
(C2H5OH) setelah dilarutkan etanol
masih saja tidak berubah
warna warna nya masih
tidak berwarna
setelah diencerkan bau dari
etanol tersebut masih sama
dengan bau saat sebelum
Diencerkan yaitu memiliki
bau yang khas
4.
Gula
sebelum dilarutkan glukosa
berupa kristal dan berwarna
putih
setelah dilarutkan dengan
aquades glukosa berwarna
tidak berwarna
sebelum dilarutkan glukosa
tidak berbau
setelah dilarutkan pun
glukosa tetap tidak berbau
5. HCl
sebelum diencerkan HCL
berwarna agak kekuning-
kuningan
setelah diencerkan warnanya
kemudian berubah menjadi
agak sedikit tidak berwarna
bau yang ditimbulkan HCL
sebelum diencerkan sangat
menyengat
setelah diencerkan baunya
masih ada tetapi tidak terlalu
menyengat
F. PERHITUNGAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
10
1. 25 mL etanol (C2H5OH)
%1 . Volume1 = %2 . Volume2
96% . Volume1 = 50% . 25mL
Volume1 = 50%/96% . 25
Volume1 = 13,02 mL
2. 100 mL larutan HCl 0,1 mL
M1 . Volume1 = M2 . Volume2
0,1 . 100 = Volume2 . 12,06
Volume2 = 0,84 L
3. 100 mL NaCl 0,1 M
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
11
4. 100 mL NaCl 100 ppm
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
12
5. 50 mL gula 2%
G. PEMBAHASAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
13
a) Percobaan pembuatan larutan ( 100 mL NaCl 0,1 M, 100 mL NaCl 100
ppm, 50 mL gula 2% )
Pada pembuatan larutan yang pertama yaitu pembuatan larutan 100 mL
NaCl dan NaCl 100 mL, umumnya memiliki langkah kerja yang sama hanya
saja ketika kita menghitung massa dari NaCl tersebut yang berbeda yaitu, NaCl
100 ml 0,1 M dengan menggunakan rumus
diperoleh masa NaCl 0,585 gram, sedangkan NaCl 100 ml 100 PPM dihitung
dengan menggunakan rumus
diperoleh massa zat nya yaitu 0,01 gram kemudian Setelah itu dilanjutkan
dengan menimbang di timbangan analitik dilanjutkan dengan melarutkan zat
yaitu dengan langkah berikut. Pertama masukkan NaCl ke dalam gelas beker
kemudian setelah itu ditambahkan dengan Aquades secukupnya. Lalu aduk
hingga seluruh kristalnya larut dalam aquades kemudian masukan ke dalam
labu takar dan tambahkan aquades hingga tanda batas.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
14
Pada pembuatan larutan glukosa kita juga melalui langkah yang pada
prinsipnya sama yaitu, kita harus menghitung massa zat terlebih dahulu, kita
menggunakan rumus
kemudian setelah itu timbang zat di timbangan analitik, setelah itu masukkan
glukosa ke dalam gelas beker dan kemudian tambahkan aquades secukupnya
lalu aduk hingga seluruh zatnya larut dalam aquades. Kemudian masukan
kedalam labu takar dan tambahkan aquades hingga tanda batas.
b) Percobaan pengenceran larutan (25 mL etanol dan (C2H5OH)100 mL
larutan HCl 0,1 mL )
Langkah pertama yaitu ambil masing-masing larutan menggunakan pipet
yang telah dibersihkan lebih tepatnya menggunakan pipet volum, kemudian
dilarutkan di dalam labu ukur sambil diaduk-aduk . Ciri khas sekaligus
perbedaan dari kedua larutan ini yaitu baunya yang berbeda, etanol berbau
khas sedangkan HCL baunya sangat menyengat. Perbedaan warna larutan
pun menjadi point penting pembedaan kedua larutan ini yaitu etanol
berwarna bening atau tidak berwarna sedangkan HCL agak kekuning-
kuningan.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
15
H. KESIMPULAN
Dari percobaan di atas dapat diambil kesimpulan yaitu dalam pembuatan dan
pengenceran larutan menggunakan pelarut yang sama yaitu aquades kita
mendapatkan hal-hal yang penting yaitu
a) Kita dapat membuat larutan dengan konsentrasi dan volume tertentu seperti
percobaan di atas yaitu, 100 mL larutan NaCl 0,1 M, 100 mL larutan NaCl 100
ppm, 25 mL larutan etanol, 100 mL larutan glukosa 2%, dan 100 mL larutan
HCL 37%.
b) Kita juga dapat mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu
c) Kita dapat menghitung konsentrasi larutan dengan beberapa satuan
d) Kita juga dapat mengetahui langkah dan prosedur mengencerkan larutan seperti
percobaan di atas Yaitu pengenceran 25 ml larutan etanol dan HCl 37%
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
16
Daftar Pustaka
1. Achmad, Hiskia. 2001. Kimia Larutan. Citra Aditya Bakti : Bandung
2. Baroroh, Umi L.U. 2004. Diktat Kimia Dasar 1. Universitas Lambung
Mangkurat:Banjar Baru
3. Gunawan, Adi dan Roeswati. 2004. Tangkas Kimia. Kartika : Surabaya
4. John dan Rachmawati. 2011. Chemistry 3A. PT. Penerbit Erlangga: jakarta
5. Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung: ITB
6. https://mandasariyuliani.wordpress.com/2014/10/09/laporan-praktikum-kimia-dasar-
ii-pembuatan-larutan diakses pada tanggal 14 oktober 2015 pukul 9:42 WIB
7. http://ervantoto.blogspot.co.id/2014/09/i.html?m=1 diakses pada tanggal 14 oktober
2015 pukul 9:53WIB
8. https://www.academia.edu/10903577/Laporan_Kimia_Dasar_-
_Pembuatan_Larutan_Dan_Pengenceran diakses pada tanggal 14 oktober 2015 pada
pukul 10:21WIB
LAPORAN PRAKTIKUM KIMA PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN