laporan kerja praktek di pt. pindad (persero) … · memandang kerja praktek sebagai wahana atau...
TRANSCRIPT
1
LAPORAN KERJA PRAKTEK
DI PT. PINDAD (PERSERO) BANDUNG
NIKOLAUS ANDIKA PRASKA NUGRAHA
14 06 07932
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2017
2
3
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan bimbingan-Nya, dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek tepat pada
waktunya di PT. Pindad (Persero).
Tujuan dari disusunnya Laporan Kerja Praktek ini adalah sebagai laporan kegiatan
yang telah dilakukan selama kerja praktek dan sebagai syarat untuk
menyelesaikannya Program Strata I Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi
Industri, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta. Laporan kerja praktek ini disusun
berdasarkan kegiatan di Divisi Alat Berat yang dikunjungi selama kegiatan kerja
praktek. Pada laporan ini juga akan membahas tinjauan umum perusahaan,
tinjauan sistem perusahaan, serta tinjuan pekerjaan penulis.
Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penyusunan laporan Kerja Praktek
selama satu bulan ini diantaranya:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menjadi sumber kekuatan dan
pengharapan bagi penyusun dalam melaksanakan kerja praktek dan
penyusunan laporan.
2. Bapak Dedy Suryaman, S.T. selaku KASUBDEP Pengendalian Produksi dan
pembimbing lapangan yang telah banyak mengijinkan dan membantu selama
pelaksanaan kerja praktek.
3. Ibu Sri yang menerima penulis sehingga dapat melaksanakan kerja praktek di
Divisi Alat Berat PT. Pindad (Persero).
4. Bapak Mulyadi, Bapak Ahmad, dan Bapak Eris selaku koordinator lapangan
di Divisi Alat Berat khususnya pada gudang Excava 200.
5. Bapak Tonny Yuniarto, S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing kerja praktek
atas bimbingannya selama pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja
praktek.
6. Saudara Reno Hartono dan Bartolomeus Harjuna Wibawa yang dapat bekerja
sama dan saling membantu selama melaksanakan kerja praktek.
4
7. Teman-teman yang telah memberikan semangat selama pelaksanaan dan
penyusunan.
8. Semua karyawan PT. Pindad (Persero) yang telah membantu dan
membimbing selama pelaksanaan kerja praktek.
9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini..
Penulis menyadari penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Penulis mengharapkan laporan ini dapat berguna bagi penulis dan
semua pihak yang terkait.
Yogyakarta, 7 Agustus 2017
Penyusun
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang …………………………….………………………………………. 1
1.2. Tujuan …………………..………………………………………………………….. 1
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek …………………….……….... 2
BAB 2 TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ……………………………………………………. 3
2.1.1. Sejarah Perusahaan …………………………………………………………... 3
2.1.2. Profil Perusahaan ………………………………………………………………. 4
2.2. Struktur organisasi PT. Pindad (Persero) ………………………………..……. 11
2.3. Manajemen Perusahaan …………………………………………………..……. 15
2.3.1. Visi dan Misi PT. Pindad (Persero) ………………………………...………… 15
2.3.2. Ketenagakerjaan ………………………..………………………..…………… 15
2.3.3. Fasilitas Perusahaan …………………………………………………….…… 15
2.3.4. Pemasaran ……………………………………………………………..……… 18
BAB 3 TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
3.1. Proses Bisnis Perusahaan ………………………………….………………….. 20
3.2. Produk yang Dihasilkan ………………………………………………….……... 20
3.2.1. Produk ……………………………………………………………..…………… 20
3.3. Proses Produksi ………………………………………………………….……… 21
3.4. Fasilitas Produksi …………………………………………………….…………. 24
3.4.1. Gudang …………………………………………………………..…………….. 24
3.4.2. Produksi (Perakitan) …………………………….......................................... 25
3.4.3. Fasilitas Produksi dan Material Handling ………………………………..…. 25
BAB 4 TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
4.1. Lingkup Pekerjaan …………….…………………………………..…………….. 34
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan …………………….….. 35
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan ……….………………………………….. 36
4.4. Hasil Pekerjaan ………………………………………………………….………. 37
6
4.4.1. Pengamatan Perilaku Sistem Gudang ………...………………………..…... 37
4.4.2. Penentuan Tujuan Dan Rumusan Masalah…… …………………………… 38
4.4.3. Pengumpulan Data…… ……………………………………………………… 38
4.4.4. Pengolahan Data …… ……………………………………………..………… 39
4.4.5. Tata Letak Layout Gudang Usulan dan Usulan Penambahan Rak
Heavy Duty…………......................................................................…… ………… 47
4.4.6. Penarikan Kesimpulan …… ………………………………………..………… 49
BAB 5 PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Atma Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk
melaksanakan kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY
memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk
mengenali suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan
mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri.
Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa
Teknik Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja
praktek mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini
mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan
pemecahanan masalah. Oleh karena itu, dalam kerja praktek kegiatan yang
dilakukan oleh mahasiswa adalah:
1. Mengenali ruang lingkup perusahaan
2. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu
3. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor
atau pembimbing lapangan
4. Mengamati perilaku sistem
5. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis
6. Melaksanakan ujian kerja praktek
1.2. Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan kerja praktek ini adalah:
1. Melatih kedisiplinan.
2. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan
dalam perusahaan.
3. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
4. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan
menjalankan bisnis.
5. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan denga praktek yang ada di
perusahaan.
6. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.
8
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Kerja Praktek ini dilaksanakan terhitung mulai tanggal 3 Juli 2017
sampai dengan 11 Agustus 2017 di PT. Pindad (Persero) yang beralamat di
Jalan Gatot Subroto, No.517 Kebon Kangkung, Kiaracondong, Kota Bandung,
Jawa Barat, Indonesia. Dalam Kerja Praktek ini penulis ditempatkan pada Divisi
Alat Berat Departemen Produksi dan Gudang dengan pembimbing
lapangannya adalah Bapak Dedy.
9
BAB 2
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Pada subab ini akan menjelaskan bagaimana sejarah dari berdirinya
perusahaan PT . Pindad (Persero), struktur organisasi, manajemen perusahaan
serta sarana dan fasilitas yang ada di PT. Pindad (Persero).
2.1.1. Sejarah Perusahaan
PT. Pindad (Persero) adalah perusahaan industri manufaktur yang bergerak pada
pembuatan produk militer dan produk komersial lainya atau produk non militer di
Indonesia. PT. Pindad persero mempunyai pekerja kurang lebih sekitar 3000
karyawan serta luas pabrik sebesar yang terletak di Bandung 62 hektar. Pada
periode tahun 1808-1850 berdiri bengkel peralatan militer yang bernama Artillere
Constructie Winkle (ACW) dan Pyrotekniesche Werkplaats (PW) yang di mana
bengkel ACW bertugas untuk mengadakan persediaan dan pemeliharaan alat-alat
perkakas senjata dan memperbaiki senjata yang rusak. Sementara bengkel PW
difungsikan untuk membuat dan memperbaiki munisi atau mengerjakan pekerjaan
yang berhubungan dengan bahan peledak untuk memenuhi kebutuhan angkatan
laut Belanda pada saat jaman penjajahan kolonial Belanda.
Pada periode tahun 1923-1932 bengkel-bengkel yang terpisah tersebut lalu di
jadikan satu dan ditempatkan di Bandung dengan nama dari pabrik tersebut
adalah Artilerie Inrichtingen (AI). Lalu pada tahun 1942, Belanda yang menjajah
Indonesia menyerah kepada Jepang sehingga pabrik AI tersebut pun jatuh ke
dalam penguasaan Jepang dan berganti nama menjadi Dai Ichi Kozo (DIK) dan
pada pada tahun 1947 berganti nama kemballi menjadi Leger Productie Bedrijven
(LPB).
Pada tanggal 29 april 1950 pemerintah Belanda menyerahkan LPB Republik
Indonesia Serikat dan berganti nama kembali menjadi Pabrik Senjata dan Mesiu
(PSM). Tahun 1958 PSM berganti nama kembali menjadi PINDAD dan pada tahun
1983 staus PINDAD pun berubah menjadi BUMN. Pada tahun 1989 PT. PINDAD
(Persero) berada di bawah Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS). Tahun 1998
BPIS di bubarkan dan PT. PINDAD menjadi anak perusahaan dari PT. Pakarya
Industri (Persero), yang kemudian dibubarkan sehingga berdasarkan peraturan
pemerintah republik Indonesia Nomor: 52 tahun 2003, PT. PINDAD (Persero)
berada di bawah kewenangan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara.
10
2.1.2. Profil Perusahaan
Di dalam subab Profil Perusahaan ini akan di jelaskan secara singkat mengenai
Arti dari Logo perusahaan PT. Pindad (Persero), kekhasan atau budaya
perusahaan, Tujuan dan Sasaran perusahaan, Pencapaian atau penghargaan
yang di miliki oleh perusahaan dan produk yang di hasilkan oleh perusahaan.
a. Logo perusahaan PT. Pindad (Persero)
Berikut ini adalah bentuk serta arti dari logo atau lambang perusahaan di PT.
Pindad (Persero) yang dapat di lihat pada gambar 2.1, 2.2, 2.3 dan 2.4.
Gambar 2.1 Logo Perusahaan PT. Pindad (Persero)
Gambar 2.2 Logo perusahaan Bergambar Bintang
Lambang bintang melambangkan landasan Pancasila yang memiliki lima sila.
Gambar 2.3 Logo Perusahaan bergambar Roda Gigi di luar Bintang
Lambang roda gigi di luar bintang tersebut menunjukan kemampuan Pindad dalam
teknologi serta produksinya.
11
Gambar 2.4 Logo Perusahaan bergambar anak panah
Lambang anak panah yang menuju ke bagian roda gigi dan bintang tersebut
menunjukan gerak dan laju pengendalian yang serasi.
b. Tujuan dan sasaran perusahaan
Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan dan sasaran yang berbeda-beda
yang telah ditentukan oleh perusahaan tersebut. Berikut ini akan dijelaskan
tujuan dan sasaran dari PT. Pindad (Persero) yaitu sebagai berikut :
Tujuan Perusahaan: Mampu menyediakan kebutuhan alat utama sistem
persenjataan secara mandiri, untuk mendukung
penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara
Republik Indonesia.
Sasaran Perusahaan: Meningkatkan potensi perusahaan untuk mendapatkan
peluang usaha yang menjamin masa depan perusahaan
melalui sinergi internal dan eksternal.
c. Budaya Perusahaan PT. Pindad (Persero)
PT. Pindad (Persero) mempunyai budaya perusahaan yang di mana setiap
karyawannya harus memegang teguh serta memahami budaya perusahaan
tersebut. Budaya perusahaan tersebut memiliki logo seperti pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 Logo dari Budaya Perusahaan
i. JUJUR
- Jujur dalam sikap, kata, dan tindakan
- Bebas dari kepentingan
- Menjaga Intergritas di setiap aspek
ii. BELAJAR
12
- Belajar tanpa henti, mengajari tanpa henti
- Terus mengembangkan diri
- Melakukan perbaikan berkelanjutan
iii. UNGGUL
- Menjaga keunggulan mutu, harga dan waktu
- Berdaya saing tinggi
- Mampu menjadi pemain global
iv. SELAMAT
- Menjunjung tinggi aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan menjaga
Lingkungan hidup
- Menaati hukum dan perundang-undangan
- Menjalankan prinsip Good Corporate Governance (GCG)
d. Pencapaian dari PT. Pindad (Persero)
Terdapat banyak pencapaian atau penghargaan yang di berikan kepada PT.
Pindad (Persero) baik penghargaan dari pemerintah maupun dari lembaga lainnya
penghargaan atau capaian tersebut di jelaskan pada Gambar 2.6, 2.7, 2.8, 2.9,
2.10, 2.11, 2.12 dan Gambar 2.13
Pengharagaan proper biru 2015 dari kementrian lingkungan hidup dan kehutanan
untuk PT. Pindad (Persero)
Gambar 2.6 Penghargaan Proper Biru
13
Penghargaan TOP IT dan TELCO AWARD 2015 kategori TOP IT
IMPLEMENTATION OF DEFENCE INDUSTRY SECTOR 2015
Gambar 2.7 Penghargaan TOP IT
Penghargaan Industri Hijau 2015 dari kementrian perindustrian
Gambar 2.8 Penghargaan Industri Hijau
14
Penghargaan LIPI SBII AWARD 2015
Gambar 2.9 Piagam Penghargaan LIPI
Penghargaan kecelakaan kerja nihil dari kementerian tenaga kerja dan
transmigrasi Republik Indonesia untuk kantor Bandung
Gambar 2.10 Penghargaan Zero Accident Nihil
15
Penghargaan website BUMN terbaik 2014
Gambar 2.11 Penghargaan Website BUMN Terbaik
Penghargaan BUMN peduli
Gambar 2.12 Penghargaan BUMN Peduli
16
Penghargaan BUMN Marketing AWARD 2014
Gambar 2.13 Penghargaan BUMN Marketing Award
e. Produk yang di hasilkan PT. Pindad (Persero)
Produk utama yang di hasilkan PT. Pindad (Persero) adalah peralatan-
peralatan militer, yang artinya untuk mendukung pertahanan negara sekaligus
untuk dipasarkan di area global seperti senjata, amunisi, kendaraan khusus. Selain
membuat peralatan-peralatan militer atau alutista negara PT. Pindad (Persero)
juga membuat produk-produk non militer yang berkomersil seperti excavator,
generator, peralatan pertanian, peralatan kapal laut, alat perkeretaapian serta jasa
tempa cor dan perbaikan peralatan mesin.
Manufaktur
Proses manufaktur sendiri adalah proses yang di mana melibatkan mesin di
dalamnya yang pada umumnya merubah bentuk dari suatu produk tersebut dari
raw material ke bentuk produk yang diinginkan melalui proses pemesinan. Untuk
produk yang di hasilkan dalam proses manufaktur di PT. Pindad (Persero) seperti
Produk Senjata dan Munisi, Produk Kendaraan Khusus, Bahan Peledak Militer dan
17
Komersil, Produk Konversi Energi, Produk sarana dan prasarana transportasi,
produk mesin industri dan peralatan industri, produk optikal senjata.
Jasa
Selain menghasilkan produk dari proses manufaktur PT. Pindad (Persero) juga
bergerak pada bidang jasa. Jasa sendiri dalam bidang perindustrian secara umum
diartikan sebagai unit usaha yang menghasilkan produk yang intangibel atau
produk yang tidak berwujud yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para
konsumennya dan mendapatkan profit atau keuntungan. Dalam bidang jasa PT.
Pindad (Persero) melayani jasa seperti Perekayasaan Sistem Industrial,
Pemeliharaan Produk atau peralatan Industri, Pengujian Mutu dan Kalibrasi,
Konstruksi dan Peledakan.
f. Kantor Pusat PT. Pindad (Persero)
Jl. Gatot Subroto, No 517 Bandung, Indonesia, 40284
Phone : +62227312073
Fax : +62227301222
Email : [email protected]
Website : www.pindad.com
2.2. Struktur Organisasi PT. Pindad (Persero)
Struktur organisasi merupakan sistem tugas, alur kerja, hubungan pelaporan dan
saluran komunikasi yang dikaitkan secara bersama dalam pekerjaan individual
maupun kelompok. Dengan adanya struktur organisasi maka akan memudahkan
pengaturan pelaksanaan kerja tiap individu karena berpatokan pada tugas,
wewenang, dan tanggung jawab masing-masing anggota. Struktur organisasi
merupakan suatu komponen atau elemen penting yang harus dimiliki oleh
perusahaan karena jika di dalam suatu industri tersebut tidak memiliki struktur
organisasi industri tersebut pasti tidak akan dapat menjalankan fungsi
sebagaimana mestinya.
Sesuai dengan surat keputusan direksi PT. Pindad (Persero) nomor
SKEP/2/P/BD/II/2017 tanggal 10 Februari 2017, struktur organisasi perusahaan
PT. Pindad (Persero) dapat dilihat pada gambar 2.14. Pada struktur organisasi
tersebut bahwa terdapat kotakan yang berisi dari direktur utama, direktur
keuangan & kinerja, direktur bisnis produk hankam, direktur bisnis produk
industrial dan direktur teknologi & supply. Hal tersebut menandakan bahwa
merekalah orang-orang yang mengisi dewan direksi di PT. Pindad, yang
18
berwenang penuh atas pengurusan yang terkait dengan kepentingan perusahaan
sesuai dengan tujuan perusahaan. Dan untuk jabatan selain di kotak tersebut
bertugas di bawah pengawasan dan perintah dewan direksi. Sedangkan pada
project management officers pada struktur tersebut bersifat ad hoc dalam artian
bahwa bertugas untuk salah satu tujuan tertentu saja yang bersifat fleksibel tidak
terikat.
Kemudian struktur organisasi pada gambar 2.15 adalah struktur organisasi pada
Divisi Alat Berat yang ada di PT. Pindad (Persero) sesuai dengan surat keputusan
direksi PT. Pindad (Persero) nomor SKEP/23/P/BD/II/2017 tanggal 17 Februari
2017. Dari struktur tersebut terlihat bahwa general manager Alat Berat
membawahi setidaknya tiga manager, yakni manager engineering, rendaprod &
gudang, umum dan ahli madya proyek. Tak hanya itu general manager alat berat
juga membawahi manager produksi satu hingga tiga yang bertugas khusus untuk
mengatasi permasalahan pada produksi. Maksud dari manager produksi 1, 2, dan
3 ini adalah bahwa jabatan yang dimaksud terdiri dari tiga grup, yaitu grup-1, grup-
2, dan grup-3. Hal tersebut juga berlaku pada jabatan junior manager produk alat
berat yang memiliki tiga grup.
19
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR KEUANGAN & KINERJA
DIREKTUR BISNIS PRODUK HANKAM
DIREKTUR BISNIS PRODUK INDUSTRIAL
DIREKTUR TEKNOLOGI & SUPPLY
SEKRETARIS PERUSAHAAN
KEPALA SATUAN PENGAWASAN
INTERNAL
VICE PRESIDENT PENGAMANAN &
PENGELOLAAN ASET
VICE PRESIDENT PERENCANAAN &
KINERJA PERUSAHAAN
VICE PRESIDENT AKUNTANSI &
KEUANGAN
VICE PRESIDENT HUMAN CAPITAL &
PENGEMBANGAN ORGANISASI
VICE PRESIDENT SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN
VICE PRESIDENT BISNIS HANKAM
VICE PRESIDENT BISNIS INDUSTRIAL
VICE PRESIDENT TEKNOLOGI &
PENGEMBANGAN
VICE PRESIDENT QUALITY ASSURANCE &
K3LH
VICE PRESIDENT SUPPLY CHAIN
GENERAL MANAGER SENJATA
GENERAL MANAGER MUNISI
GENERAL MANAGER KENDARAAN KHUSUS
GENERAL MANAGER ALAT BERAT
GENERAL MANAGER TEMPA COR & ALAT PERKERETAAPIAN
GENERAL MANAGER BAHAN PELEDAK
KOMERSIAL
PROJECT MANAGEMENT OFFICERS
AHLI UTAMA
STRUKTUR ORGANISASI PT. PINDAD (Persero)
Gambar 2.14 Struktur Organisasi PT. Pindad (Persero)
20
GENERAL MANAGER ALAT BERAT
MANAGER ENJINIRING
· ENJINIRING PRODUK ALAT BERAT
· ENJINIRING PRODUK APKL· ENJINIRING PRODUK ELEKTRIK· ENJINIRING PRODUK MESIN
KHUSUS & FTG· ENJINIRING SISTEM KONTROL· ENJINIRING PROSES· ENJINIRING REPAIR PRODUK
ELEKTRIK· PEMELIHARAAN MESIN· ADMINISTRASI TEKNIK
MANAGER RENDALPROD & GUDANG
JUNIOR MANAGER GUDANG MATERIAL PRODUKSI
· RENDALPROD ALAT BERAAT & MESIN KHUSUS
· RENDALPROD PRODUK APKL· RENDALPROD PRODUK
ELEKTRIK· ANALISIS & EVALUASI BIAYA· RENDAL PEMELIHARAAN &
PERMESINAN
MANAGER UMUM AHLI MADYA PROYEK
· ADMINISTRASI UMUM· ADMINISTRASI PERSONIL· K3LH· URUSAN DALAM
MANAGER PRODUKSI 2MANAGER PRODUKSI 1 MANAGER PRODUKSI 3
JUNIOR MANAGER FABRIKASI
JUNIOR MANAGER PERAKITAN APKL
JUNIOR MANAGER PERMESINAN 1, 2, 3
JUNIOR MANAGER PRODUK KHUSUS & FTG
JUNIOR MANAGER PRODUK ALAT BERAT 1, 2, 3
JUNIOR MANAGER MEKANIK
JUNIOR MANAGER ELEKTRIK
JUNIOR MANAGER FINISHING ELETRIK
JUNIOR MANAGER REPAIR
STRUKTUR ORGANISASI DIVISI ALAT BERAT PT. PINDAD (Persero)
Gambar 2.15 Struktur Organisasi Divisi Alat Berat PT. Pindad (Persero)
21
2.3. Manajemen perusahaan
2.3.1. Visi dan Misi PT. Pindad (Persero) Visi Perusahaan :
Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di asia pada
tahun 2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan strategik.
Misi Perusahaan :
Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan keamanan
serta peralatan industrial untuk mendukung pembangunan nasional dan secara
khusus untuk mendukung pertahanan dan keamanan negara.
2.3.2. Ketenagakerjaan PT. Pindad (Persero) mempekerjakan setidaknya 3000 karyawan baik di sektor
perkantoran maupun operator yang bekerja di lantai produksinya. Dan adapun
jadwal atau jam kerja operator dan karyawan bekerja pada bagian produksi
excavator yang ditetapkan oleh PT. Pindad :
Tabel 2.1. Tabel Jadwal PT. Pindad (Persero)
No. Tenaga Kerja Senin-Jumat
Shift 1 Shift 2 Shift 3
1. Operator
Masuk 06.00 14.00 22.00
Istirahat 11.30-12.30 19.30-20.30 03.30-04.30
Pulang 14.00 22.00 06.00
2. Karyawan
Masuk 07.30 - -
Istirahat 11.30-12.30 - -
Pulang 16.30 - -
PT. Pindad menerapkan sistem lima hari kerja dengan ketentuan hari Senin-Kamis
masuk pukul 07.30-16.30 dengan jam istirahat pukul 11.30-12.30 dan khusus
untuk hari Jumat istirahat pukul 11.00-13.00. Namun dimungkinkan juga untuk
lembur pada hari Sabtu atau Minggu jika memang dibutuhkan untuk memenuhi
target produksi.
2.3.3. Fasilitas Perusahaan Disetiap perusahaan tentunya ingin memiliki karyawan yang bekerja dengan baik
dan maksimal, oleh karena itu kesejahteraan karyawan juga perlu menjadi
perhatian khusus perusahaan. Tak terkecuali PT. Pindad (Persero) yang
senantiasa memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Setelah seseorang di
terima menjadi karyawan di PT. Pindad (Persero) maka karyawan tersebut berhak
22
untuk menggunakan fasilitas-fasilitas yang telah di berikan dari pihak perusahaan
fasilitas tersebut meliputi :
1) Masjid dan Musholla
Terdapat dua masjid utama di PT. Pindad (Persero) yang digunakan untuk
beribadah para karyawanya tidak hanya masjid saja tempat-tempat ibadah
kecilpun di sediakan disetiap unitnya seperti musholla yang terdapat di dalam lini
produksi excavator sehingga para karyawan dapat menjalankan ibadahnya sesuai
jam-jam yang telah ditentukan. Masjid lebih digunakan untuk sholat Jumat dan lain
sebagainya para karyawan atau pekerja dari berbagai divisi cukup hanya berjalan
kaki saja untuk menuju ke masjid tersebut karena letaknya yang strategis dan tidak
terlalu jauh.
2) Kantin
PT. Pindad (Persero) mempunyai satu kantin utama yang cukup besar merupakan
fasilitas yang di berikan oleh perusahaan. Pada jam istirahat karyawan dari
berbagai divisi berkumpul di kantin ini untuk makan prasmanan secara gratis.
Selain itu karyawan juga akan mendapat susu segar setiap harinya sebagai bagian
dari menesejahterakan karyawan tersebut.
3) Koperasi
PT. Pindad (Persero) mempunyai satu koperasi yang menyediakan peralatan-
peralatan yang dibutuhkan oleh karyawan-karyawan PT. Pindad (Persero)
tersebut mulai dari alat tulis, seragam pegawai, seragam wearpack untuk operator
PT. Pindad (Persero) dan selain itu juga di dalam koperasi tersebut juga menjual
berbagai macam pernak pernik aksesoris seperti gantungan kunci dengan logo
PT. Pindad (Persero), stiker,topi dll yang biasanya di gunakan untuk oleh-oleh.
4) Smoking Area dan Smoking Time
Di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) khususnya di area lini produksi dan di
dalam kantor dilarang keras untuk merokok. Smoking area yang di sediakan
terdapat di luar ruangan, jika karyawan ingin merokok maka harus keluar ruangan
terlebih dahulu. Dan juga terdapat area-area atau titik-titik tertentu yang dilarang
untuk merokok walaupun tempat tersebut sudah berada di luar ruangan karena
terdapat area-area seperti tempat penyimpanan bahan bakar yang berada di luar
ruangan, sehingga para karyawan tidak boleh merokok di dekat area tersebut. Dan
di perusahaan ini menerapkan bagi karyawannya smoking time yakni pada jam-
jam tertentu setiap harinya.
5) Komputer yang Telah Terintegrasi dengan Sistem
23
Di PT. Pindad (Persero) khususnya karyawan yang bekerja di dalam kantor telah
di sediakan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sehingga
para karyawan tidak perlu membawa peralatan seperti laptop dari rumah. Serta
pada divisi-divisi tertentu seperti divisi PPC setiap komputernya telah didukung
dengan sistem ERP atau SAP yang telah terintegrasi. Untuk mengakses sistem
tersebut hanya pegawai-pegawai tertentu saja yang diberikan akses karena
rahasia di dalam sistem ERP atau SAP tersebut sangat penting bagi perusahaan.
6) Fasilitas Komunikasi
Untuk beberapa divisi di dalam PT. Pindad (Persero) terdapat suatu pekerjaan
atau job desk yang mengharuskan karyawan-karyawan tersebut berhubunngan
antara divisi yang satu dengan divisi yang lainnya dan juga untuk berhubungan
dengan pihak luar seperti customer atau supplier. PT. Pindad (Persero) telah
memberikan fasilitas yaitu berupa telepon dan juga komputer yang tersabung ke
jaringan internet supaya memudahkan para pegawai untuk melakukan komunikasi
baik komunikasi antar divisi atau komunikasi dengan pihak luar.
7) Area Parkir
PT. Pindad (Persero) menyediakan area parkir yang luas untuk semua
karyawannya dan juga untuk para tamu. Area parkir tersebut juga dipisah untuk
area parkir mobil dan area parkir motor.
8) Safety tools
Di dalam Lingkungan kerja PT. Pindad (Persero) sangat mengutamakan
Keselamatan Kesehatan Kerja para karyawannya terutama di area lini produksi
dan permesinan. Baik pengunjung dan karyawan diwajibkan memakai helm
keselamatan pada saat memasuki area produksi dan juga diwajibkan untuk
berjalan di area yang telah di sediakan supaya mencegah hal-hal yang tidak
diinginkan terjadi. Dan juga para operator yang bekerja di bagian lantai produksi
juga diwajibkan untuk mengenakan peralatan safety seperti kaca mata pelindung,
helm keselamatan dan sarung tangan. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di PT. Pindad tersebut telah memperoleh penghargaan zero accident.
9) Fasilitas Sepeda
Setiap divisi di dalam PT. Pindad (Persero) terdapat sepeda yang berfungsi untuk
alat transportasi pegawai yang akan menuju divisi satu ke divisi lainnya. Karena
jarak antar divisi di PT. Pindad (Persero) letaknya cukup berjauhan.
10) Truk Pemadam
24
Di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) terdapat truk pemadam kebakaran yang
siap siaga jika hal-hal yang tidak diinginkan terjadi di dalam lingkungan PT. Pindad
(Persero) tersebut.
11) Mobil Ambulance
Di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero) juga terdapat mobil ambulance yang
jika hal- hal yang tidak diinginkan terjadi di dalam lingkungan PT. Pindad (Persero)
tersebut.
12) Bantuan Biaya Transportasi
Bantuan biaya transportasi ini adalah termasuk biaya transportasi karyawan yang
menuju ke PT. Pindad (Persero) yang sudah termasuk dalam gaji karyawan
tersebut.
13) Rumah Sakit Pindad
Fasilitas rumah sakit ini adalah sebagai bentuk dari kepedulian perusahaan
terhadap kesehatan semua karyawannya. Semua karyawan yang mengalami
cedera atau keluhan fisik akibat pekerjaannya dapat berobat di rumah sakit ini.
Biaya rumah sakit ditanggung oleh asuransi yang dimiliki oleh perusahaan.
14) Jaminan Kesehatan Melalui (BPJS)
Perusahaan memberikan jaminan kesehatan dengan mendaftarkan setiap
karyawan ke dalam program BPJS ketenagakerjaan dan BPJS kesehatan yang
meliputi kecelakaan kerja, jaminan di hari tua, biaya rumah sakit dan kematian.
15) Tunjangan Hari Raya
Menjelang hari raya Idul Fitri setiap setahun sekali perusahaan memberikan
tunjangan hari raya keagamaan sesuai dengan PerMen No.04/Men/1994 tentang
pemberian tunjangan hari raya.
16) Tunjangan Lembur
Tunjangan lembur diberikan pada para karyawan yang hanya melakukan lembur
yang nantinya akan digabung dengan pemberian gaji pada karyawan tersebut.
17) Tunjangan Keluarga
Tunjangan keluarga juga di berikan untuk para karyawan PT. Pindad (Persero)
berdasarkan dengan jumlah keluarga dalam satu kepala keluarga. Tunjangan ini
di berikan bersama dengan gaji karyawan.
2.3.4. Pemasaran Pemasaran berbagai macam produk PT. Pindad (Persero) tidak hanya di dalam
negeri tetapi sudah mencapai pasar internasional. Karena PT. Pindad ingin
mewujudkan visinya yaitu menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan
25
terkemuka di asia pada tahun 2023, melalui upaya inovasi produk dan kemitraan
strategi. Produk-produk PT. Pindad yang sudah dikenal oleh dunia pada umumnya
adalah produk-produk militernya seperti kendaraan tempur anoa yang telah
dipercaya dan digunakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Selain itu
senjata-senjata seperti Senapan Serbu Pindad sudah dipasarkan ke berbagai
negara seperti Malysia, Brunei Darussalam, Uganda dan Timor Leste. Dengan
animo negara-negara yang membeli produk-produk PT. Pindad tentunya bukan
tidak mungkin bagi PT. Pindad untuk mencapai visinya tersebut, karena dari tahun
ke tahun produk PT. Pindad terus mengalami kenaikan penjualan produk-produk
militernya ke berbagai negara.
26
BAB 3
TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
3.1. Proses Bisnis Perusahaan atau Unit Usaha atau Departemen
Di dalam Divisi Alat Berat terdapat beberapa proses bisnis yang dibagi secara
umum menjadi dua yaitu proses bisnis pemenuhan order pelanggan internal dan
proses bisnis pemenuhan order pelanggan eksernal. Selain itu juga terdapat
proses bisnis untuk supply dan pengadaan material dan proses bisnis produksi.
Proses bisnis yang ada terdapat pada bagian lampiran.
3.2. Produk yang Dihasilkan
Divisi Alat Berat pada PT. Pindad (Persero) memproduksi berbagai macam-
macam produk seperti alat berat excavator, mesin listrik, alat dan mesin pertanian,
peralatan kapal laut dan jasa permesinan. Berikut ini adalah penjelasan dari
produk-produk tersebut.
3.2.1. Produk
Produk yang di hasilkan PT. Pindad (Persero) pada umumnya terdiri dari dua
macam yaitu produk militer dan komersil. Pada kerja praktek kali ini penulis di
tempatkan di Divisi Alat Berat yang berfokus pada produksi excava 200. Produk
dari excava jenis 200 dapat di lihat pada Gambar 3.1. Penulis ditempatkan pada
bangunan pembuatan excavator gedung 42F perakitan dan gudang gedung 42A
dan 42B yang memuat bahan baku dan semifinishing excava 200.
Gambar 3.1. Produk Excava 200
27
Excavator didalam proyek-proyek pembangunan yang digalakkan dalam
pemerintahan sekarang ini dibawah kementrian PUPR (Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat) sangat dibutuhkan, sehingga PT. Pindad (Persero) melihat
kesempatan ini. Untuk merealisasikan kesempatan ini maka PT. Pindad (Persero)
melalui surat keputusan pemerintah mulai memproduksi excavator tipe 200
dengan spesifikasi tinggi 3,193 m, panjang 9,543 m, dan luas 2,985 m dan berat
2.000 kg atau 2 ton. Excavator 200 produksi PT. Pindad dilengkapi dengan bucket
yang dapat mengangkat material-material untuk pekerjaan berat dengan ukuran
material dapat mencapai 0,86 m3. Untuk dapat mengatasi medan yang berat yang
akan dilalui oleh excava 200 ini dibekali dengan set track link dan belt yang
mumpuni. Kapasitas mesin yang diusung juga lebih tinggi daripada excavator
produk lainya dengan kapasitas tanki solar maksimalnya adalah 440 liter.
3.3. Proses Produksi
Sistem produksi yang diterapkan oleh Divisi Alat Berat pada lantai produksi
perakitan ini adalah flowshop, hal ini dikarenakan oleh kuantitas produk yang
dihasilkan lebih dari 100 unit sehingga masuk kedalam produksi massal, lalu aliran
proses produksi yang continuous dan repetitive. Karakteristik flowshop lainnya
yang muncul adalah pada setiap stasiun kerja dalam satu lantai produksi
melakukan proses produksi untuk satu produk yaitu merakit excava 200. Proses
produksi pada Divisi Alat Berat ini lebih pada aktivitas perakitan berbagai
komponen yang sudah tersedia di gudang lalu dikirimkan ke lantai produksi untuk
dirakit menjadi produk excava 200. Proses produksi excava 200 di PT. Pindad
(Persero) berada di gedung 42F dengan terbagi tiga zona. Tiga zona tersebut yaitu
zona A, zona B dan zona C. Berawal dari material yang disimpan di gedung 42A
dan 42B material yang dibutuhkan untuk awal produksi excava 200 diambil dan
dipersiapkan di gedung 42F dimana lantai produksi dari excava 200. Berikut
adalah gambaran secara garis besar dari proses produksi untuk excava 200 di PT.
Pindad (Persero).
28
ZONA A-1
ZONA A-2
ZONA A-3
ZONA A-4
ZONA B-1
ZONA B-2
ZONA B-3
ZONA B-4
ZONA C-1
Persiapan komponen dan setting
Perakitan :- track roller- track guard
Perakitan :- travel motor- adjuster- packing & cover plate
BASE FRAME UPPER FRAME
Perakitan :- swing bearing
Persiapan komponen dan settingPerakitan :- rubber gromet- bushing swing boom & cylinder- o-ring- radial seal
Perakitan :- power train & control valve- engine- radiator- hydraulic pump- main control valve
Perakitan :- hydraulic line connection- MCV- manifold pilot- electric hardness- hose to selenoid
Perakitan :- lubricating line connection- hydraulic connection- dumper cabin
Perakitan :- tracklink- docking- cleaner plate- swing motor- hydraulic tank- fuel tank- support cover- floor cabin- pedal- wiring hardness- hydraulic connection- pengisian soalar- pengisian oli 1
PROSES PRODUKSI EXCAVA 200 PT. PINDAD (Persero)
Waktu (menit) = 15'
Waktu (menit) = 120'
Waktu (menit) = 120'
Waktu (menit) = 120' Waktu (menit) = 120'
Waktu (menit) = 45'
Waktu (menit) = 150'
Waktu (menit) = 270'
I-1 I-2
Pengecekan :- check list- pengencangan baut- visual
Pengecekan :- check list- pengencangan baut- visual
Waktu (menit) = 600'
I-4Pengecekan Sistem Integration Test :- travel motor- pengencangan baut
Waktu (menit) = 15'
Waktu (menit) = 5' Waktu (menit) = 5'
Gambar 3.2. Gambar Proses Produksi Excava 200
29
ZONA C-2
ZONA C-3
ZONA C-4
ZONA C-5
ZONA C-6
Perakitan :- boom- counter weight 3 ton- arm- bucket- hydroulic line connection- kursi- pengisian oli 2
Perakitan :- cover R, L & MID- tool box- cover radiator- plate tambahan- engine hood- cabin- cover bawah- cover plate- packing cover plate
Penggantian counter weight dengan 4,5 ton
Repainting :- prepare- painting- compound- pencucian
Pemasangan :- sticker- safety label- name plate
I-4Pengecekan Komponen & Final Test (QA)
Waktu (menit) = 180'
Waktu (menit) = 420'
Waktu (menit) = 60'
Waktu (menit) = 360'
Waktu (menit) = 120'
Waktu (menit) = 45'
Gambar 3.2. Proses Produksi excava 200
30
3.4. Fasilitas Produksi
Fasilitas produksi dari PT. Pindad (Persero) dan juga tata letak dari produksi akan
mempengaruhi semua aktivitas produksi dari penerimaan bahan baku,
penyimpanan bahan baku, produksi, akses material handling dan manusia, hingga
nanti pengiriman produk jadi yang akan dikirimkan ke konsumen. Yang dilakukan
oleh PT. Pindad (Persero) yaitu menentukan area produksi dan pergudangan
Divisi Alat Berat yang ditempatkan pada lokasi yang berdekatan dengan pintu
masuk/keluar. Keputusan yang diambil ini bertujuan untuk mengefisienkan proses
penerimaan bahan baku dan pengiriman produk yang mempunyai ukuran besar
baik dalam segi waktu maupun perhitungan ongkos material handling dan juga
ruang area penyimpanan dan produksi. PT. Pindad juga menerapkan bahwa
setiap divisi agar mandiri dalam proses produksinya dengan menerapkan setiap
divisi mempunyai gudang, fasilitas pengujian dan material handling tersendiri.
Fasilitas ini juga direncanakan dengan baik dan dilaksanakan dengan baik pula
dengan memperhatikan biaya produksi seminimal mungkin dan produksi yang
optimal. Berikut ini adalah fasilitas produksi di Divisi Alat Berat :
3.4.1. Gudang
Pada bagian gudang di Divisi Alat Berat ini terdapat dua jenis gudang yaitu gudang
bahan baku yang menyimpan bahan baku dan bahan semifinishing yang
berbentuk bagunan terlatak di gedung 42A dan 42B serta gudang bahan jadi yang
terletak di area terbuka dekat dengan pintu masuk PT. Pindad (Persero).
Gambar 3.3. Gudang Bahan Baku (Kiri) dan Gudang Bahan Jadi (Kanan)
31
Dapat dilihat bahwa gudang bahan baku terletak di area indoor yang bertujuan
untuk melindungi material dari cuaca dan keadaan lingkungan luar yang dapat
mengurangi bahkan merusak kualitas material yang disimpan di gudang ini.
Didalam gudang ini juga terdapat kantor untuk pengawasan material yang
disimpan di gudang. Gudang ini terdapat 2 lantai, lantai pertama untuk
keseluruhan area digunakan untuk penyimpanan material berat sementara lantai
2 yang hanya terdiri di sebagian gedung untuk menyimpan material ringan
kelistrikan excavator. Untuk gudang bahan jadi diletakan pada area terbuka karena
belum ada gedung yang cocok untuk penyimpanan excavator ini yang sebenarnya
gudang ini belum ideal karena bisa saja cuaca dan iklim luar dapat merusak produk
excavator sebelum dikirim ke konsumen.
3.4.2. Produksi (Perakitan)
Gedung produksi perakitan excava 200 terdapat di gedung 42F. untuk produksi
excava 200 memang hanya dilakukan perakitan sampai finishing tidak total dari
permesinan pembuatan bahan baku, permesinan untuk produksi alat perkereta
apian dan perkapalan. Pada bagian departemen produksi perakitan produk
excavator ada beberapa alat atau fasilitas yang mendukung aktivitas perakitan
tersebut. Untuk area produksi dapat dilihat pada gambar 3.4.
Gambar 3.4. Area Perakitan Gedung 42F
3.4.3. Fasilitas Produksi dan Material Handling
Didalam produksi Excava 200, Pindad menyediakan fasilitas dan material handling
sebagai berikut :
a) Forklft
Forklift ini cenderung memiliki daya angkut lebih besar dan banyak digunakan
untuk pemindahan jarak lebih jauh seperti antar gudang dan antar lantai produksi
selain itu, forklift yang digunakan di divisi ini kapasitasnya berkisar antara 1 Ton-5
32
Ton tergantung besar forklift dengan daya angkat masing-masing unitnya mampu
menjangkau hingga ketinggian 3 Meter hingga 6 Meter. Bentuk dari forklift dapat
dilihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5. Forklift
b) Hand Pallet Jack
Hand pallet jack ini bisasanya digunakan sebagai alat yang digunakan untuk
mengangkat dan memindahakan barang secara manual oleh operator untuk
meringankan kerja operator. Bentuk dari manual pallet jack dapat dilihat pada
Gambar 3.6.
Gambar 3.6. Hand Pallet Jack
c) Pallet
Pallet ini berfungsi sebagai landasan untuk meletakkan barang agar dapat
memudahkan proses pengangkatan dan pemindahan barang oleh material
handling forklift dengan cara memasukan fork ke dalam sisi pallet. Di dalam Divisi
Alat Berat sekarang ini menggunakan hanya pallet kayu yang dapat didaur ulang,
dapat dilihat pada Gambar 3.7.
33
Gambar 3.7. Pallet
d) Skids
Skids ini digunakan sebagai alat untuk tumpuan mengangkat beban yang besar
dan tidak memungkinkan untuk menggunakan pallet yang prinsip kerjanya sama
dengan pallet. Bentuk dari Skids dapat di lihat pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8. Skids
e) Container
Container ini digunakan untuk menyimpan item diskret yang dapat dikumpulkan
satu persatu serta untuk menyatukan dan melindungi item yang ada di dalamnya.
Ada dua macam box container yang digunakan di divisi alat berat yaitu yang
terbuat dari besi seperti yang di tunjukan pada Gambar 3.9. dan kayu yang di
tunjukan pada Gambar 3.10.
34
Gambar 3.9. Container Box (Besi)
Gambar 3.10. Container Box (Kayu)
f) Rack
Rack pada digunakan untuk mengefisiensikan tempat agar material yang disimpan
dapat lebih banyak karena disimpan vertikal tanpa merusak material dibawahnya.
Rak ini berguna untuk menyimpan material atau bahan baku yang sangat
bervariasi yang sudah dimasukkan ke dalam container box. Bentuk dari rack dapat
di lihat pada Gambar 3.11.
35
Gambar 3.11. Rack
g) Hand Truck
Hand Truck ini dengan enam roda penumpu pada bagian bawahnya akan
membuat alat ini flexible dan tahan beban lebih banyak yang dapat digunakan
untuk mengangkut dan meletakkan barang dengan kapasitas yang cukup banyak
serta memudahkan untuk proses pemindahan. Bentuk dari Hand Truck dapat
dilihat pada Gambar 3.12.
Gambar 3.12. Hand Truck
h) Bridge Crane
Bridge crane ini berfungsi sebagai alat untuk mengangkat dan memindahkan
komponen yang sangat berat seperti komponen excavator base frame, arm,
bucket, mesin excavator, dan lain-lain. Dengan kemampuan angkat dari 3 ton
sampai 5 ton, brige crane ini sangat cocok untuk mendukung proses perakitan
produk excavator dan dilengkapi remote untuk pengendalinya. Bentuk secara
umum brige crane pada divisi Alat Berat dapat di lihat pada Gambar 3.13.
36
Gambar 3.13. Bridge Crane
i) Truck Rel
Fungsi dari truck rel ini adalah digunakan untuk mengangkut dan memindahkan
komponen dalam dua arah yaitu gerak maju dan gerak mundur. Alat ini digunakan
untuk mengangkut dan memindahkan base frame dan upper frame maka dari itu
terdapat pada stasiun kerja A dan B. karena pada stasiun kerja A untuk merakit
base frame, sedangkan stasiun kerja B adalah merakit bagian upper frame. Bentuk
dari Truck Rel dapat di lihat pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14. Truck Rel
j) Jib Crane
Jib Crane tipe ini berfungsi sebagai alat untuk memposisikan benda kerja sesuai
pengangkatan yang diinginkan oleh operator pada suatu stasiun kerja dengan arah
terbatas sesuai jangkauan crane ini. Bentuk dari Jib Crane seperti pada Gambar
3.15.
37
Gambar 3.15. Jib Crane
k) Tangga Lipat
Tangga lipat ini digunakan oleh operator untuk melakukan perakitan pada
excavator yang letaknya tinggi. Bentuk dari tangga lipat tersebut ditunjukan pada
Gambar 3.16.
Gambar 3.16. Tangga Lipat
l) Lempengan Baja
Lempengan baja ini berfungsi sebagai jalan yang akan dilalui oleh excavator,
sehingga jalan yang dilaluinya pada lantai produksi tidak rusak dan mengakibatkan
biaya yang tidak perlu. Bentuk Lempengan Baja di tunjukan pada Gambar 3.17.
38
Gambar 3.17. Lempengan Baja
m) Alat Pengencang Baut
Alat ini berfungsi sebagai pengencang baut dengan tenaga hidrolik yang bertujuan
untuk memudahkan operator dalam mengencangkan baut yang cenderung besar
dan sulit kalau hanya dengan tenaga manusia. Bentuk Alat Pengencang Baut di
tunjukan pada Gambar 3.18.
Gambar 3.18. Alat Pengencang Baut
n) Scaffolding
Alat ini fungsinya hampir sama dengan tangga lipat, namun pada scaffolding ini
dapat juga digunakan sebagai penumpu beban yang lebih berat daripada tangga
lipat, seperti halnya menahan lengan excavator. Bentuk dari Scaffolding di
tunjukan pada Gambar 3.19.
39
.
Gambar 3.19. Scaffolding
o) Tool Cart
Tool cart berfungsi untuk tempat peralatan operator dalam memasang suatu part
tertentu agar mudah dijangkau oleh si operator. Alat ini dapat digeser sesuai
dengan tempat operator bekerja, karena tool cart ini mempunyai roda untuk
memudahkan operator dalam menggeser. Berikut adalah bentuk dari tool cart
yang digunakan pada gambar 3.20.
Gambar 3.20. Tool Cart
40
BAB 4 TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
4.1. Lingkup Pekerjaan
Kerja praktek yang dilakukan penulis di Divisi Alat Berat PT Pindad
(Persero ini ditempatkan pada bagian Gudang komponen produk excavator di
gedung 42A dan gedung 42B. Dua gudang ini memang sejatinya digunakan
khusus untuk menyimpan komponen dan bahan baku produk excavator. Gudang
ditunjang dengan adanya kantor yang digunakan untuk menunjang pengawasan
dan operasional gudang. Berikut ini adalah gambar 4.1 tata letak dari ruang kantor
gudang yang digunakan oleh penulis dalam melakukan kerja praktek ini.
Up
Nama Layout : Kantor Gudang Excava
Skala Layout : 1 : 100
Satuan : Meter
Legenda Layout
: Set komputer : Tangga
: Printer : Lemari
: Kursi Karyawan : Pintu
: Kursi Tamu : Meja
Up
Gambar 4.1. Tata Letak Kantor Gudang
Tugas yang diberikan oleh pembimbing lapangan kepada penulis adalah
untuk mengevaluasi dan merancang kembali tata letak dari gudang penyimpanan
komponen produk excavator yang ada di Divisi Alat Berat berdasarkan jumlah dan
kateristik komponen yang dibutuhkan serta memperhatikan luas gudang. Pada
saat penulis melakukan pekerjaannya, didampingi oleh Bapak Dedy selaku
pembimbing lapangan dan Bapak Mulyadi selaku kepala bagian gudang. Untuk
proses bisnis dalam gudang pertama adalah dimulai dari Divisi Rencana dan
Pengendalian Produksi mengirimkan order produk kepada Departemen Produksi
lalu Deparetemen Produksi ini meminta jumlah kebutuhan barang kepada
Departemen Gudang dan Distribusi, lalu Departemen Gudang dan Distribusi ini
mengecek ketersediaan komponen yang dibutuhkan tersebut, jika komponen
masih belum mencukupi maka bagain gudang ini mengirimkan jumlah kekurangan
komponen ini kepada Departemen Purchasing untuk memenuhi kebutuhannya
tersebut dengan memesannya kepada supplier. Jika supplier sudah mengirimkan
komponen yang dibutuhkan tersebut telah diterima oleh gudang maka bagian
41
gudang akan melakukan inspeksi. Jika komponen tidak sesuai maka akan
dikembalikan ke supplier melalui Dep. Purchasing agar disesuaikan dengan order
dan kualitasnya untuk dikirimkan kembali dengan kualitas dan spesifikasi yang
sesuai. Namun jika semua komponen sudah sesuai maka komponen tersebut
akan dikirimkan kepada Dep. Produksi untuk dikenai proses. Setelah sudah
selesai diporses maka bagian gudang akan menerima perintah untuk menyimpan
produk jadi tersebut pada gudang produk jadi dan selesai. Untuk lebih jelasnya
prose bisnis dapat dilihat dalam proses bisnis gudang yang akan dilampirkan.
Lampiran 4.1 Proses Bisnis Gudang
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan
Sesuai dengan tugas yang diberikan oleh pembimbing lapangan PT.
Pindad (Persero) yaitu Bapak Dedy dari bagian PPIC kepada penulis untuk
mengefisienkan penyimpanan di gudang bahan material komponen excavator di
dalam gedung 42A dan 42B. Diharapkan dari pekerjaan mengefisienkan penataan
gudang yang dilakukan oleh penulis ini adalah dapat memberikan usulan
perbaikan sistem penanganan material. Dengan perkerjaan yang pertama
dilakukan adalah mengamati masalah yang timbul pada aktivitas pergudangan.
Setelah menemukan masalah yang timbul maka, penulis diharapkan dapat
menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan pendekatan ilmu teknik
industri yang sudah dipelajari. Untuk mendukung kelancaran dalam
menyelesaikan penulis diberikan beberapa wewenang sebagai berikut:
a) Melakukan pengamatan penelitian sistem yang ada di lantai produksi dan
gudang pada Divisi Alat Berat
b) Dapat masuk Ke area Pindad dimulai pada pukul 08.00 sampai pukul 16.00
c) Dapat melakukan wawancara langsung kepada pihak yang bersangkutan
terhadap system masalh yang sedang diamati
d) Mendapatkan fasilitas alat pelindung diri seperti helm keselamatan dan
sepatu safety
e) Mengambil data yang dibutuhkan oleh penulis secara langsung di area
kerja.
f) Mendapatkan kartu akses masuk di PT Pindad (Persero) khususnya Divisi
Alat Berat
42
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Penulis akan melakukan pengamatan pada sistem pergudangan yang
akan diamati untuk selanjutnya akan dipilih metode yang sesuai untuk
memecahkan masalah yang timbul. Dan dalam hal ini sistem yang dipilih oleh
penulis adalah gudang penyimpanan komponen produk excavator. Lalu dari
gudang tersebut, ditemukan bahwa perlu adanya perbaikan dalam hal tata letak
penyimpanan komponen yang masih belum teratur terutama pada gedung 42A.
Oleh karena itu, penulis memilih untuk mendesain ulang tata letak penyimpanan
tersebut dengan mengusulkan mendesain tata letak gudang dengan
memperhatikan jumlah simpan, karakteristik komponen dan luasan dari gudang.
Karena komponen excavator bentuk dan ukurannya berbeda – beda maka penulis
memisahkkan komponen yang dapat disimpan dengan menggunakan rak dan
komponen besar yang tidak dapat disimpan dengan menggunakan rak dan
disimpan denga alas pallet dan tidak ditumpuk. Setelah itu menyusun penempatan
material dengan memperhatikan dengan unsur kedekatan dan keterkaitan antar
komponen yang disimpan. Untuk model penyimpanannya akan terpilih model
penyimpanan dengan wilayah tetap dan memperhatikan hubungan antar material.
Model penyimpanan ini adalah menyimpanan unit item di suatu lokasi yang
spesifik dan tidak ada unit item lain yang dapat disimpan dilokasi tersebut
walaupun lokasi penyimpanan tersebut kosong. Setelah kebijakan penyimpanan
telah terpilih maka langkah selanjutnya adalah membuat matrik kedekatan dan
hubungan anatar masing-masing komponen yang disimpan dalam gudang bahan
baku dengan model ARC (Activity Relationship Chart), setelah itu akan dilakukan
perencanaan luasan wilayah simpan masing-masing komponen dengan
memperhatikan jumlah, unsus kedekatan antar komponen dan memperhatikan
luasan gudang. Setelah diketahui, luasan masing-masing wilayah, maka akan
dibuat model kedekatan dengan menggunakan BLOCPLAN. Lalu, pembuatan
layout pabrik. Secara rinci urutan pekerjaan dapat dilihat sebagai berikut:
a) Menentukan kebijakan penyimpanan material dedicated storage
b) Merancang ARC (Analysis Relation Chart)
c) Perencanaan luasan wilayah simpan masing-masing komponen
d) Dibuat model kedekatan dengan menggunakan BLOCPLAN
e) Pembuatan layout pabrik usulan
43
4.4. Hasil Pekerjaan
Pekerjaan yang diberikan oleh pembimbing lapangan kepada penulis
adalah untuk mengefisienkan penyimpanan di gudang bahan material komponen
excavator di dalam gedung 42A dan 42B di Divisi Alat Berat (Lantai Bawah).
Berikut ini adalah hasil dari pekerjaan penulis pada saat melakukan kerja praktek
di PT. Pindad (Persero).
4.4.1. Pengamatan Perilaku Sistem Gudang
Setelah penulis mendapatkan tugas dari pembimbing lapangan untuk
mengefisiensikan penyimpanan di gudang bahan material komponen excavator di
dalam gedung 42A dan 42B di Divisi Alat Berat, maka penulis memulai melakukan
pengamatan dibagian gudang penyimpanan komponen excavator tersebut.
Penulis pun melakukan perumusan masalah yang tampak, yaiutu perlunya
perbaikan tata letak penyimpanan dan diatur dengan nantinya akan dibuat layout
perbaikan dengan data yang telah terkumpul. Kondisi gudang saat ini masih belum
rapi dan efisien dikarenakan penempatan yang masih dalam kondisi belum cukup
teratur. Dan masalah lain seperti kapsitas gudang yang masih belum mendukung
penyimpanan komponen material excavator yang akan dimuat, sehingga ada
material yang harus ditumpuk tetapi aturannya tidak boleh ditumpuk dan ada
material yang melebihi batas wilayah penyimpanannya. Hal – hal inilah yang
nantinya dapat merusak komponen yang disimpan dalam gudang bahan baku ini.
Dapat dilihat kondisi gudang sebelunya pada gambar 4.2 sebagai berikut.
Gambar 4.4 Gudang Komponen Bahan Baku Gedung 42A (Kiri) Gedung 42B
(kiri)
44
4.4.2. Penentuan Tujuan dan Rumusan Masalah
Tujuan dari penulis adalah merancang tata letak gudang bahan baku di
Divisi Alat Berat dengan memperhatikan jumlah dan kateristik komponen yang
dibutuhkan serta memperhatikan luas gudang. Dengan nanti akan memperhatikan
juga unsur hubungan masing masing komponen dan komponen yang dapat
ditumpuk dengan menggunakan rak penyimpanan.
Dari pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis ini, telah menemukan
masalah yang cukup serius mengenai penataan atau penyimpanan komponen
yang ada di Gudang komponen ini. seperti bisa pada gambar 4.2 gudang
komponen dapat dilihat bahwa penyimpanan masih belum rapid an masih ada
material yang ditumpuk yang padahal dalm petunjuk di container box tidak boleh
ditumpuk. Maka dari itu penulis mengusulkan penataan kembali gudang dengan
memperhatikan adanya komponen yang dapat disimpan di rak untuk menghemat
tempat dan pengaturan tata letak agar produk yang disimpan tidak melebihi
kapasitas yang diinginkan. Dalam melakukan penelitian penulis membatasi
masalah yang ada supaya tujuan yang akan dicapainya pun dapat sesuai dengan
yang diharapakan. Batasan dari penelitian ini antara lain adalah:
1) Gudang yang ditinjau hanya pada penyimpanan komponen excavator di Divisi
Alat Berat
2) Meterial yang disimpan mempunyai jumlah jenis yang sama
3) Forklift yang digunakan berjumlah 1 dan berkapasitas angkat 3 ton
4) Operator forklift tidak diganti
5) Ukuran box penyimpanan komponen sama
Nantinya setelah mengetahui informsai dan data yang dibutuhkan maka
penulis akan mulai mengerjakan penataan ulang penyimpanan di gudang dengan
bantuan penyusunan model ARC (Activity Relationship Chart) untuk mengetahui
hubungan setiap komponen untuk dapat menyusun setiap material, setelah itu
penulis akan membuat daftar luas yang dibutuhkan masing - masing komponen
agar nantinya dapat langsung dibuat peta tata letak dari usulan yang akan penulis
ajukan
4.4.3. Pengumpulan Data
Untuk menyelesaikan masalah yang telah dirumuskan, penulis mulai
mengumpulkan data sebagai berikut adalah data area part yang disimpan di
gedung 42A:
45
1. Komponen Standar Excavator Area
2. Track Link Area
3. Roller Area
4. Swing Bearing Area
5. Boom Arm Bucket Area
6. Soft Skin Area
7. Swing,CJ,Push spring,Hyd pump area
8. Travel Device Area
9. Console Area
10. Sprocket Area
11. Idler Area
12. Spare Part Area
13. Radiator Area
14. Oil Area
15. Quarantine Area
Dan juga area part yang disimpan di gedung 42B:
1. Engine Area
2. Paint, Thinner, Dempul Area
3. Wash Bensin, Radiator Coolant Area
4. Battery Area
5. Electrode Area
6. Pipe Area
7. Hose Area
Masing – masing area tersebut telah terbagi dalam beberapa area yang luasnya
telah diatur dalam layout gudang sebelumya dengan luas gudang 90X25 m2 yang
ditunjukan dalam lampiran 4.2
Lampiran 4.2 : Layout Gudang Sebelum Usulan
4.4.4. Pengolahan Data
Setelah data yang dikumpulkan dirasa cukup, maka akan diolah langsung
dengan pembuatan ARC (Activity Relationship Chart) dangan memperhatikan
material akan dikirim ke gudang yang mana dan membandingkan jauh dan
dekatnya material akan dikirim, dan material akan dikirim dapat dilihat pada
gambar 4.1 sebagai berikut.
46
Sumber :PT.Pindad (Persero)
Gambar 4.2 Peta Area Produksi Excavator PT. Pindad (Persero)
Dengan rincian part di masing – masing area sebagai berikut:
Tabel 4.1 Rincian Part Masing – Masing Area Produksi
Nama Area Jenis Barang
A2 Track Roller
Carrier Roller
A3 Travel Motor Assy
Sprocket
Idler Assy
Track Adjuster
A4 Swing Bearing
B2 Engine Complete
Control Valve
Swing Motor
Main Pump
Solenoid Manifold
Rotary Joint
Muffler
Radiator
B3 Tool Box
Fuel Tank
Hydraulic Tank
B4 Cabin Complete
Pedals
Joystick
47
Cover RH
Cover LH
Cover Center
Engine Hood
Door System
C2 Boom Cylinder
C3 Arm Cylinder
C4 Bucket Cylinder
Sumber :PT.Pindad (Persero)
Kemudian penulis membuat ARC dengan perhitungan sebagai berikut :
Bagian Gedung 42 A terdiri atas 15 bagian, yaitu:
1. Komponen Standar Excavator Area
2. Track Link Area
3. Roller Area
4. Swing Bearing Area
5. Boom Arm Bucket Area
6. Soft Skin Area
7. Swing,CJ,Push spring,Hyd pump area
8. Travel Device Area
9. Console Area
10. Sprocket Area
11. Idler Area
12. Spare Part Area
13. Radiator Area
14. Oil Area
15. Quarantine Area
jumlah hubungan (N), di antara seluruh pasangan fasilitas dapat ditentukan
dengan rumus:
N = 𝑛(𝑛−1)
2=
15(15−1)
2= = 105 kode
n = jumlah departemen di dalam fasilitas Sedangkan untuk proporsi masing-
masing kode dapat dihitung dengan rumus:
A = 5% x N = 5% x 105= 6 kode
E = 10% x N = 10% x 105= 11 kode
I = 15% x N = 15% x 105= 16 kode
O = 20% x N = 20% x 105= 21 kode
48
X = 5% x N = 5% x 105= 6 kode
U = N – (A + E + I + O + X) = 105 – (6 + 11 + 16 + 21 + 6) = 60 kode
Bagian Gedung 42B terdiri atas 15 bagian, yaitu:
1. Engine Area
2. Paint, Thinner, Dempul Area
3. Wash Bensin, Radiator Coolant Area
4. Battery Area
5. Electrode Area
6. Pipe Area
7. Hose Area
jumlah hubungan (N), di antara seluruh pasangan fasilitas dapat ditentukan
dengan rumus:
N = 𝑛(𝑛−1)
2= 21 kode
n = jumlah departemen di dalam fasilitas Sedangkan untuk proporsi masing-
masing kode dapat dihitung dengan rumus:
A = 5% x N = 5% x 21= 2 kode
E = 10% x N = 10% x 21= 3 kode
I = 15% x N = 15% x 21= 4 kode
O = 20% x N = 20% x 21= 5 kode
X = 5% x N = 5% x 21= 2 kode
U = N – (A + E + I + O + X) = 21 – (2 + 3 + 4 + 5 + 2) = 5 kode
Dan juga masing – masing hubungan akan diberi kode warna dan huruf serta
angka sebagai berikut :
Keterangan Warna
Merah : Absolutely important (A) Mutlak perlu
Jingga : Extremely important (E) Sangat penting
Hijau : Important (I) Penting
Biru : Ordinary (O) Kedekatan biasa
Putih : Unimportant (U) Tidak perlu
Coklat : Undesirable (X) Tak diharapkan
Alasan Keterkaitan
A. ALIRAN PRODUKSI
1.Urutan Tempat Produksi
2. Mempergunakan peralatan yang sama
3. Menggunakan catatan yang sama
49
4. Menggunakan ruang yang sama
5. Memudahkan pemindahan barang
6. Perpindahan pegawai
7. Bising, kotor, debu, Berminyak.
8. Tidak Berhubungan
B. ALIRAN MANUSIA
1. Menggunakan Media Penyimpanan sama
2. Pentingnya berhubungan
3. Derajat hubungan
4. Jalur perjalanan normal
5. Kemudahan pengawasan
6. Melaksanakan pekerjaan serupa
7. Perpindahan operator
8. Gangguan operator
9. Tidak berhubungan
C. ALIRAN INFORMASI
1. Menggunakan catatan yang sama
2. Derajat hubungan kertas kerja
3. Derajat hubungan informasi
4. Rentang kendali dan komando
5. Menggunakan alat komunikasi yang sama
6. Tidak Berhubungan
Kemudian penulis berhasil memebuat ARC masing – masing gedung sebagai
berikut dengan gambar 4.3 dan gambar 4.4:
50
1. Komponen Standar Excavator Area
2. Track Link Area
3. Roller Area
4. Swing Bearing Area
6. Soft Skin Area
7. Swing,CJ,Push spring,Hyd pump area
5. Boom Arm Bucket Area
8. Travel Device Area
9. Console Area
10. Sprocket Area
11. Idler Area
E
U
A U
I U
A I U
O E U
E O O E
E
E
I O
O O U
O U
O U O O E
A O U O X
I I U U
A O O U
I O O
A O O
I O
E O
I
A
X
X
U
U
U
U
U
U
U
U
12. Spare Part Area
U
U
U
U
U
U
U
U
U
U
13. Radiator Area
E
U
U
14. Oil Area
15. Quarantine Area
U
U
X
U
U
U
U
U
U
U
U
U
U
U
U
X
I
X
I
I
I
I
X
I
I
I
E
A1,B2,C2
A1,B2,C2
A1,B2,C2
A1,B2,C2
A1,B2,C2
A1,B2,C2
A5,B2,C2
A5,B2,C2
A5,B2,C2
A5,B2,C2
A5,B2,C2
A5,B2,C2
A5,B2,C2
A5,B2,C2
A5,B2,C2
A5,B2,C2
A5,B2,C2
A5,B5,C3
A5,B5,C3
A5,B5,C3
A5,B5,C3
A5,B5,C3
A5,B5,C3
A5,B5,C3
A5,B5,C3
A5,B5,C3
A5,B5,C3
A5,B5,C3
A5,B5,C3
A5,B5,C3
A5,B5,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A5,B5,C3
A7,B8,C6
A7,B8,C6
A7,B8,C6
A7,B9,C6
A7,B9,C6
A7,B9,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A5,B7,C3
A5,B7,C3
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6 A6,B4
,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
A6,B4,C6
Gambar 4.3. ARC Gedung 42A Gudang Bahan Baku
51
1. Engine Area
2. Paint, Thinner, Dempul Area
3. Wash Bensin, Radiator Coolant Area
4. Battery Area
6. Pipe Area
7. Hose Area
5. Electrode Area
X
X
A U
E U
E I I
I O I
A O U
O
O
O
U
U
E
A7,B9,C6
A6,B2,C2
A1,B2,C2
A1,B2,C2
A1,B2,C2
A1,B4,C6
A1,B2,C2
A1,B2,C3
A1,B2,C3
A1,B2,C3
A1,B4,C6
A1,B4,C6
A1,B4,C6
A1,B2,C2
A1,B2,C2
A7,B9,C6
A8,B9,C6
A8,B9,C6
A6,B2,C2
A6,B2,C2
A6,B2,C2
Gambar 4.4. ARC Gedung 42B Gudang Bahan Baku
Kemudian, penulis mengolah lagi dengan menggunakan software BLOCPLAN dengan input ARC dan luas maka didapatkan output sebagai berikut:
Gambar 4.5. Input ke BLOCPLAN Gedung 42A
52
Gambar 4.6. Output BLOCPLAN Gedung 42A
Gambar 4.7. Input ke BLOCPLAN Gedung 42B
53
Gambar 4.7. Output BLOCPLAN Gedung 42B
4.4.5. Tata Letak Layout Gudang Usulan dan Usulan Penambahan Rak Heavy
Duty
Dari pengolahan data yang telah dilakukan, penulis akan membuat
usulan layout gudang sesuai BLOCPLAN dan output BLOCPLAN dapat diubah
sesuai kondisi gudang tetapi tidak merubah output BLOCPLAN Tersebut sebagai
berikut:
Nama Layout : Gudang Excava
Skala Layout : 1 : 100
Satuan : Meter
Legenda Layout
: Set komputer : Tangga
: Printer : Lemari
: Kursi Karyawan : Pintu
: Kursi Tamu : Meja
: Forklift : Gerbang
: Garis Batas : Tembok
Up
3'-3 3/8"
2'-2
11/
16"
2'-2 1/4"
Gambar 4.8. Judul dan Legenda
54
Up
Engin
e A
rea
Kanto
r
Ele
ctr
ode A
rea
25 m
25 m
Gedung 4
2A
Gedung 4
2B
IN IN
OU
T
OU
T
Quarantine Area
Tra
nsit A
rea
Alat Perkereta
Apian dan Kapal
Laut Area
Pip
e A
rea
Hose A
rea
Pain
t, T
hin
ner,
Dem
pul A
rea
Wash B
ensin
,
Radia
tor
Coola
nt A
rea
Battery
Are
aP
ain
t, T
hin
ner,
Dem
pul A
rea
Tra
ck L
ink A
rea
Console Area
Sprocket Area
Idler Area
Spare Part
Area
Komponen
Standar
Excavator Area
Oil Area
Swing,CJ,Push
spring,Hyd
pump area
Swing Bearing
Area
Soft Skin Area
Travel Device
Area
Radiator
Area
Rolle
r A
rea
Boom
Arm
Bucket A
rea
13
'-1
1/2
"
90 m
Gambar 4.9. Layout Usulan Gudang Bahan Baku Escava
Selain merubah layout, perlu ditambah lagi rak penyimpanan agar lebih hemat
tempat. Untuk komponen Excava yang berat diusulkan menggunakan rak Heavy
Duty dengan kapasitas sampai 3 ton per level yang seluruhnya dapat menampung
16 ton. Tentunya tidak semua komponen dapat diletakan di rak, tetapi rak heavy
55
duty dapat menampung sebagian komponen. Berikut rak heavy duty dapat dilihat
pada gambar 4.10.
Gambar 4.10. Rak Industri Heavy Duty
4.4.6. Penarikan Kesimpulan
Dari data, pengolahan data, dan sampai membuat usulan yang nantinya
dapat digunakan untuk mengefisienkan gudang berdasarkan hubungan masing-
masing komponen didapatkan beberapa kesimpulan:
1. Sebaiknya atur ualng tata letak gudang sesuai hubungan masing-masing
komponen dan memeperhitungankan jarak tempat produksi masing-masing
komponene Excava.
2. Sebaiknya menambah rak heavy duty untuk komponen yang memungkinkan
diletakan di rak heavy duty untuk menghemat tempat.
3. Sebaiknya menggunakan dua pintu yang satu untuk pintu masuk dari arah luar
Pindad dan ke arah pabrik sebagai pintu keluar material komponen yang
nantinya berjalan satu arah agar dapat menerapkan First In First Out dan tidak
memboroskan gerakan putar balik.
4. Sebaiknya ditambahakan garis pemisah antara area lokasi penyimpanan
dengan jalur material handling.
5. Sebaiknya ditambahkan garis pemisah antar komponen yang disimpan.
56
BAB 5 PENUTUP
Penulis mengucapakan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan kerja praktek ini. Selain
itu penulis memohon maaf jika ada kesalahan maupun pernyataan yang kurang
tepat dan menyinggung dalam laporan ini. Penulis berharap agar laporan ini dapat
bermanfaat dikemudian hari. Sekian dan terimakasih.
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89