laporan kerja batu

27
BAB 1 PENDAHULUAN A. KERJA BATU Kerja batu adalah suatu pekerjaan yang berhubungan dengan pengerjaan atau pemasangan batu, baik batu kali maupun batu bata. Konstuksi batu terdapat pada sebagian besar konstruksi bangunan baik Gedung, Air, maupun Transport. Hal-hal yang penting dalam pemasangan batu : Proses pencampuran Mortal harus sesuai dengan perbandingan yang telah di- tentukan. Teknik pemasangan batu yang baik dan benar. Macam-macam Ikatan Pemasangan Batu. Proses pengukuran ketegakan dan kedataran pasangan batu,dll. Bahan-bahan yang digunakan dalam pemasangan batu : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan Kerja batu adalah sebagai berikut : 1. Batu 7. Ubin 2. Semen ( PC ) 8. Trass 3. Pasir ( PS ) 9. batako,dll. 4. Air 5. Super bata

Upload: rio-outsiders

Post on 17-Sep-2015

56 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

fyu

TRANSCRIPT

BAB 1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. KERJA BATU

Kerja batu adalah suatu pekerjaan yang berhubungan dengan pengerjaan atau pemasangan batu, baik batu kali maupun batu bata.

Konstuksi batu terdapat pada sebagian besar konstruksi bangunan baik Gedung, Air, maupun Transport.

Hal-hal yang penting dalam pemasangan batu :

Proses pencampuran Mortal harus sesuai dengan perbandingan yang telah di- tentukan.

Teknik pemasangan batu yang baik dan benar.

Macam-macam Ikatan Pemasangan Batu.

Proses pengukuran ketegakan dan kedataran pasangan batu,dll.

Bahan-bahan yang digunakan dalam pemasangan batu :

Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan Kerja batu adalah sebagai berikut :

1. Batu

7. Ubin

2. Semen ( PC )

8. Trass

3. Pasir ( PS )

9. batako,dll.4. Air5. Super bata

6. kapur

1. Batu Sebagai bahan utama ( pokok ) pada Kerja Batu,karena 60-80 % pengerjaannya menggunakan batu.

Berdasarkan Asalnya batu terbagi menjadi dua, yaitu : Batu Alam Merupakan Endapan Magma dari Gunung Berapi.

Contohnya : Batu Kali, Kerikil, Koral, Pualam, Marmer,dll.

Batu Buatan

Merupakan hasil olahan baik manual ataupun dengan mesin.

Contohnya : Batu Bata, BatakoBerdasarkan Bahan Dasar Pembuatnya batu terbagi menjadi 2, yaitu : Batu yang berasal dari Tanah Liat sering disebut Batu Bata.

Batu Bata Berasal dari pembakaran tanah liat yang sudah dicetak persegi panjang.

Batu Bata ada dua bentuk :1. Padat / Pejal Ukuran batu bata pejal ( standar ) :

a. 50 x 110x 230 mm

b. 52 x 115 x 240 mm

Bata Pejal

2. Berlubang

Ukuran batu bata berlubang adalah 90 x 90 x 190 mm.Keuntungan dan kerugian Batu bata berlubang dibanding dengan batu bata pejal adalah sebagai berikut :Keuntungan :

Lekatan / ikatn antara batu dengan mortal lebih kuat

Bobot lebih ringan

Lubang dpat berfungsi sebagai isolasi panas dan bunyi

Waktu pembakaran lebih cepat

Lebih ekonomis dalam pembuatan

Bata Berlubang

Kerugian :

Kurang kuat jika disbanding dengan batu bata pejal

Bobot lebih besar Tidak dapat digunakan pada daerah yang sering bersentuhan dengan langsung dengan air .

Batu yang berasl bari campuran Semen + Pasir + Air yang disebut dengan Batako. Batako diproduksi dengan dua cara, baik Manual atau Mesin melalui proses Hidrasi Semen.

Tabel Mutu Batu bata

Mutu batu bataKuat tekan rata-rta

Tingkat I

Tingkat II

Tingkat III> 100

> 100 80

> 80 - 60

Sebelum diguanakan Batu bata hendaknya di rendam terlebih dahulu selama 3 menit. Tujuannya agar air pada mortal tidak terserap drastis kedalam batu bata,karena pada proses pengerasannya batu bata dilakukan pembakaran sampai 1505 C.Jika hal ini terjadi ikatan akan menjadi lemah.2. Semen ( PC )

Merupakan bahan perekat utama.Bahan dasarnya adalah campuran batu kapur ( CaCO2 ) dan tanah liat dengan perbandingan 4 : 1. Semen bersifat Hidrolik atau terjadi pengerasan jika tersentuh air. Untuk pembakaran semen dibutuhkan temperatur 1400 1500 C. Satu zag semen biasanya berisi 40 Liter atau 50 Kg.

Semen mempunayai 5 Tipe,yaitu :

1. Tipe IBersifat umum, semen ini banyak terdapat dipasaran.2. Tipe II

Mempunyai ketahanan terhadap keasaman ( air tanah )

digunakan pembuatan bangunan Waduk, sumur, Pondasi, serta bangunan yang bersentuhan langsung dengan air

3. Tipe III

Mempunyai kekuatan awal yang tinggi atau cepat mengeras baik diguanakan pada daerah yang dingin atau mempunyai 4 musim.

4. Tipe IV

Sukar mengeras, Pembakaran diatas 1300 C dan ditambah gips

selama proses pengerasan melepaskan panas

5. Tipe V Mempunyai ketahanan terhadap Asam Sulfat ( H2SO4)

baik digunakan pdavdaerah yang berhubungan langsung dengan air laut

misalnya Dermaga dan Kilang Minyak. Sifat-sifat dari Semen,yaitu :

Warna

: Sebelum tercampur dengan bahan lain berwarna abu

kehijauan , dan setelah tercampur berwarna abu kebiruan.

Berat Jenis : Umumnya antara 3,12 3,25 lebih tinggi dari bahan yang

lainnya.

Pengikatan : Biasanya waktu ikatnya antara 1 2 jam.Penimbunan semen :

3.Pasir

Sebagai Bahan pengisi,merupakan butiran-butiran mineral atau Agregat yang mempunyai ukuran 0 4,8 mm. 0 4,8 / 5mm: Pasir

< 4,8 mm

: Debu

> 4,8 mm

: Kerikil

Pasir dapat diperolah dari beberapa sumber,yaitu :

1. Sungai

2. Pantai

3. Galian

4. Buatan

Pasir buatan paling baik untuk digunakan karena dapat di jamin kualitasnya. Adapun kriteria pasir yang baik adalah sebagai berikut :

Bersih ( tidak mengandung Lumpur 5 10 % dari berat keringnya )

Keras dan tajam

Tidak mengandung zat kimia

Bergradasi baik ( mempunyai ukuran dan bentyuk yang bervariasi )Untuk proses pemelesteran, pasir harus di ayak terlebih dahulu. Penimbunan pasir di lapangan harus diberi alas dari kayu atau plastik agar pasi tidak tercampur dengan tanah diatasnya di tutup dengan terpal / plastik agar terhindar dari air hujan.4. Air

Sebagai bahan utama pengadukan mortal dan perendaman batu bata serta finishing suatu pekerjaan.

Kriteria Air yang baik digunakan,yaitu :

Air tawar yang dapat diminum

Air sungai yang tidak mengandung Lumpur

Air yang tidak mengandung minyak dan benda- benda terapung

Air yang tidak bersifta asam,dll.

5.Super bataBahan bangunan yang yang bentuk dan kegunaannya sama seperti batu bata, namun mempunyai permukaan yang lebih halus.

6.Kapur

Bahan tambahan yang berasal dari pembakaran Batu Kapur atau Kulit Kerang.

Jenis-jenis kapur,yaitu :

Kapur Gemuk

Kapur Kurus

Kapur Hidrolis

Kapur Udara

Kapur Magnesia

7. Ubin

Berguna untuk mendapatan permukaan yang lebih halus, rata, dan menambah nilai Estetika.

Jenis-jenis ubin,yaitu :

1. Ubin Semen ( campuran semen + pasir + air )2. Ubin Kermik ( dari tanah liat )

3. Ubin Batu alami ( dari batu alam )

B. PERALATAN

Adapun alat alat yang digunakan dalam Kerja Batu adalah sebagai berikut :

NoAlatSpesifikasiFungsiKet.

1.Meteran Lipat

Roll Meter

1 2 meter

1 50 meterUntuk Mengukur Besaran :

1. Panjang

2. Lebar

3. TinggiBahan pembuatnya- Kayu- Baja

-Alumunium

- Plastik

2.Penanda

Pensil

Kapur

Baja-Menandai ukuran

- Menggambar,dll.

3.Ember

2,5,7,10 dan 20 liter- Mengambil air- Mengambil Bahan

- Alat Takar

4.Sekop

Petak

Lancip

Panjang- Mengambil material

5.Cangkul biasaCangkul Aduk

- Menggali tanah- Mengambil material

- Mengaduk Mortal

6.Kotak Aduk

-Menagaduk mortal keringBahan :- Kayu

- Plat besi

7.Kotak spesi

Volume nya 250 Lt-Mengaduk mortal basahBahan-Baja

-Karet

-Kayu

8.Ayakan Pasir

-Memisahkan sampah dari pasir

- Mendapatkan Pasir yang halus

9.Sendok Spesi

Untuk Menganbil mortal dalam pemasangan batu

10.Waterpass

Panjangnya 60-120 cmMengukur ketegakan, kedataran, dan kemiringan 45

11.Unting-unting

100 200 grMengukur Ketegakan

12.Slang plastik

5 20 mMengukur kedataran

13.Palu Cakar

Pemakuan dan pencabutan

14.Palu bolong Bata

Memotong Bata dan Memaku

15.Godem

2.5,5,dan 7 kgPemancang Patok dan Pemecah batu kali

16.

Kapak

Meruncingkan Patok atau tiangBesi

17.Jointer

BesiKayu

Membersihkan dan merapikan Siar pada pasangan batu

18.

Ruskam

KayuBesi- Mendrop Mortal pada plesteran- Meratakan dan merapikan pelesteran

19.

JidarPanjangnya 2 Meter ( sesuai keperluan )Meratakan Permukaan Plesteran

20.Apply Trowel

Menghapus permukaan Plesteran

21.Line Bobbyn

Tempat Mengaitkan Pencatolan benang

22.Sikat kawat

Membersihkan permukaan sblm di plester

23.Skrap Spesi

Melengketkan Mortal pd pemasangan Ubin

24.Siku Besi

Besi

Alumunium

Mengukur kesikuan dindingPenyiku kayu

25.Gergaji Potong

Gergaji Bela

Mmbelah dan memotong Kayu

26. Pemotong Ubin

27.Gerobak dorong

Beberapa istilah pda kerja batu, adalah sebagai berikut :

1. Mortal

Adalah campuran antara Semen, Pasir dan Air.Berfungsi sebagai perekat pada proses pemasangan batu bata,pemelestaran,dll. Mortal harus idaduk rat dan Homogen agar daya rekatnya sama besar.

Unsur-unsur Mortal :

Agregat: Agregat halus disebut Pasir. Pengikat: Semen, Kapur, Trass

Air

: Menghomogenkan Mortal dan menghidrasinya

Koefisien Susut Mortal :

1 M3 PC Kering : 0,76 M3 PC siap pakai.

1 M3 PS kering : 0,675 M3 PS siap pakai

1 M3 Kapur

: 0,55 M3 Kapur siap pakai

Hal-hal yang dapat mencegah penyusutan Mortal :

Mutu bahan yang digunakan dalam pembuatan Mortal harus baik dan bergradasi tinggi.

Air yang digunakan untuk pegadukan harus bersih.

Bahn pengikat yang digunakan hendaknya ditambah dengan Kapur atau Bahan tambahan lainnya.

Faktor air semen dalam pengadukan harus tepat.

Mortal harus dilindungi dari sinar matahari langsung.Pengadukan Mortal dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu :

1. Dengan tangan ( manual )

Alat yang di butuhkan :

Cangkul aduk

Sekop

Ember

Kotak Aduk

Kotak spesi

Langkah kerja :

1. Kotak aduk harus dibersihkan dahulu.

2. Takarkan Pasir, pada salah satu ujung kotak aduk

3. Ratakan Pasir deangan cangkul aduk

4. Takarkan juga Semen kedalam pasir tadi, kemudian aduk rata dengan cangkul aduk5. Takarkan juga air,aduk sampai rata

6. Mortal siap digunakan.

Perbandingan antara Semen dan Pasir : - Untuk Mortal pengikat = 1: 4 1: 6

- Untuk Plesteran

= 1: 2

- Untuk Siar Ubin

= 1: 1 1: 10

- Untuk dibengkel Cukup 1 : 8 saja.

2. Dengan Mesin ( Mixer )

Biasanya di pakai pada proyek-proyek besar.

2. Beton

Adalah Campuran teratur dari Semen, Pasir, Air, dan Koral. Biasa digunakan pada pembuatan Sloof.

3. Siar

Adalah Aduakan Mortal yang digunakansebagai pengikat pada proses pemasangan batu bata.

BAB II

URAIAN PEKERJAAN

( JOB )Tujuan :

1. Mahasiswa dapat memahami / mengerti memasang macam-macam ikatan dan cara pasang batu bata pada proses Kerja Batu.2. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi / kegunaan cara pasang batu pad proses Kerja Batu 3. Mahasiswa dapat Menjelaskan syarat-syarat pemasangan batu baik Batu bata ataupun batu kali.

4. Mahasiswa dapat menghitung kebutuhan bahan benda kerja yang akan dilaksanakan.

5. Mahasiswa dapat menggunakan peralatan sesuai dengan funsi dan kapasitasnya dengan baik dan benar.

6. Melukiskan, mengatur, dan membuat Propil pada setiap JOB pada kerja batu dengan baik dan benar.dll. MateriAdapun JOB pada Kerja Batu adalah sebagai berikut :1. Memasang dinding bata batu ( BT ) membentuk sudut siku.

2. Memasang dinding bata 1 BT

3. Memasang dinding pasangan batu bata

4. Memplester dinding pasangan batu bata5. Memasang ubin lantai dan dinding

6. Pasangan pondasi batu kali dan batu bata

7. Memasang Rollag bata.

Persyaratan pemasangan :

1. Pasangan dinding harus Vertikal, Horizontal, dan Lurus

2. Siar tegak tidak boleh lurus menurus

3. Siar-siar harus terisi penuh dan padat Tebal Siar Tegak : 10-15 mm

Tebal Siar Datar : 8- 12 mm

4. Tinggi pemasangan arah vertikal Max 1,2 m.

1. Memasang dinding bata batu

Dinding bata batu ada beberapa jenis ikatan antara Ikatan Klesor dan Ikatan Liar,namun biasa dipakai adalah Ikatan biasa karena lebih ekonomis.Caranya yaitu seluruh lapis pasangan ( baik genap atau ganjil ) pasangan batangan disusun membujur ( Streek ), untuk mencegah siar tegak lurus menerus.Siar pada pasangan batu bataBahan dan alat :

Bahan

1. Batu bata

4. Kayu Propil

7. Benang tukang2. Semen

5. Paku 1

3. Pasir

6. Paku 2

Peralatan 1. Roll meter

10. Kotak aduk

2. Pensil

11. Cangkul aduk

3. Siku-siku besi

12. Kotak spesi

4. Gergaji kayu

13. Sendok spesi

5. Palu cakar

14. Siku-siku

6. Waterpass

15. Palu bolong bata

7. Sekop

16. Gerbak dorong

8. Ayakan pasir

17. Slang plastik 0,5 cm

9. Ember

18. Unting-unting.

Langkah kerja :

1. Membuat bidang kerja dengan propil

Propil bidang kerja2. Dengan unting-unting buat sudut 90 pada dasar bidang kerja

3. Dengan Tongkat ukur dan plat siku buat tempat pasangan batu bata lapis pertama membentuk siku.4. Ratakan Mortal pada bidang kerja,lalu mulailah memasang pasangan batu bata lapis pertama.

5. Kemudian lanjutkan pemasangan lapis kedua, dibuat agar siar tegak tidak lurus menerus.

Tampak atas Lapisan Ganjil

Tampak atas Lapisan Genap

Pasangan bata batu

membentuk sudut siku

2. Memasang pasangan bata 1 batu ( BT )5. Pemasangan pondasi batu kali

Pondasi adalah suatu bagian dari dari konstruksi bangunan yang paling besar berpengaruh terhadap kekuatan sebuah bangunan. Pondasi digunakan untuk menahan beban yang berada di atasnya dan menyalurkannya secara menyeluruh dan merata.Pondasi sangat tergantung dengan kondisi tanah dan keadaan medan,serta Gaya geser tanah.

Sistem pondasi :

1. Pondasi langsung,dari pasangan batu atau beton secara terusan atau memakai pondasi telapak.

2. Pondasi Sumuran,dari pasangan batu, kayu, baja, atau beton

3. Pondasi tiang, dari kayu, baja,dan beton.

Berdasarkan Letaknya pondasi terdiri dari 3 jenis :

Pondasi Dangkal : < 3 mm

Pondasi Sedang : 3 < pondasi < 6 mm

Pondasi Dalam : > 6 mm

Bahan dan alat

Bahan :

1. Batu kali ( ber bagai ukuran )

2. Semen

3. Pasir

4. Air

5. Benang

6. Paku 1

7. Paku 2

Peralatan :

1. Rol meter

8. Unting-unting15. Sekop

2. Pensil

9. Ember

16. Kayu

3. Siku-siku

10. Kotak aduk

4. Gergaji kayu

11. Cangkul aduk

5. Palu cakar

12. Kotak spesi

6. Waterpass

13. Sendok spesi

7. Selang plastik 0,5 cm 14. Ruskam

Langkah kerja :

1. Membuat Propil benda kerja

2. Memasang benang sebagai acuan

3. Memasukan Pasir uruk ke dalam tanah ( kayu berbentuk siku, untuk praktek )

4. Melapisi pasir dengan batu kali yang diameternya 10 cm

5. Kemudian ratakan dengan menambah pasir lagi

6. Siram dengan air sebanyak-banyaknya,agar padat

7. Terlebih dahulu lapis dengan mortal

8. Susunanlah batu kali sesuai dengan propil yang telah dibuat

9. Isi bagian-bagian yang kosong dengan siar.

Gambar Pondasi batu kali :

Keterangan :

1. Lebar Puncak ( Setebal dinding ditambah satu Plint )

2. Dimana satu Plint = 5 cm.

3. Lebar alas / dasar ( b = 2a ), minimal 2 puncak

4. Tinggi pondasi = lebar dasar atau 3 batu ( 54 / 60 cm )

5. Lebar pasangan batu kosong ( Anstampan ) selebar alas pondasi + 2 Plint ( 1 plint = 10 cm )

6. Tinggi Pasangan batu kosong ( 10 15 cm )

7. Perbadingan 1: 3 atau 1 : 4

6. Memasang Ubin

Ada 2 macam jenis Ubin :

1. Ubin dinding

2. Ubin lantai

Fungsi Ubin baik dinding atau lantai adalah menambah nilai Estetika saja.Tetapi, jika lantai atau dinding dipasangi ubin maka akan memudahkan dalam perawatan dan jangka panjang biay perawatannya lebih ekonomis.

Ubin diproduksi dalam berbagai jenis dan ukuran seperti :

Ubin semen ( PC )

Ubin keramik

Ubin teresso

Ubin marmer ( dari batu alam )

Ubin granit

Berdasarkan bentuk permukaannya Ubin dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Ubin polos

Dipakai pada bidang kering misalnya Ruang tamu