laporan praktek kerja batu-bagus aji n.-1mrk2

44
LAPORAN PRAKTEK KERJA BATU Disusun oleh : BAGUS AJI N. 1 MRK 2 NIM. 0941320021 JURUSAN TEKNIK SIPIL 1

Upload: aj-jian-josh

Post on 25-Jul-2015

1.424 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

LAPORAN PRAKTEK KERJA BATU

Disusun oleh :

BAGUS AJI N.1 MRK 2

NIM. 0941320021

JURUSAN TEKNIK SIPILPOLITEKNIK NEGERI MALANG

2009LEMBAR PENGESAHAN

1

Page 2: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

Yang bertanda tangan dibawah ini, para instruktur atau pembimbing yang

telah memberikan persetujuan atas laporan praktek kerja batu yang disusun oleh :

Nama : BAGUS AJI N.

NIM : 0941320021

Kelas : 1 MRK 2

Malang, 07 Desember 2009

Menyetujui,

DosenPembimbing

MOH. CHARITS, ST. NIP. 19610331 199003 1 001

KATA PENGANTAR

2

Page 3: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufiq,

dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan “Praktek Kerja

Batu” tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat agar dapat melengkapi tugas

praktek kerja batu dan untuk memberikan informasi dan pengetahuan terutama

pada para pembaca. Semoga dapat menjadi wawasan yang bermanfaat dalam

pekerjaan di lapangan.

Dengan telah selesainya penyusunan laporan ini, penulis menyampaikan

terima kasih kepada para instruktur dan pembimbing yang telah mengajarkan

materi pada saat di bengkel maupun saat pengarahan teori di kelas. Terima kasih

juga kami sampaikan kepada para penulis buku yang kami gunakan sebagai

sumber penulisan, serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan

laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna dan perlu

perbaikan. Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik dari para instruktur

maupun pembaca pada umumnya.

Malang, Desember 2009

Penulis.

3

Page 4: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

DAFTAR ISI

Halaman Judul ...............................................................................................i

Lembar Pengesahan..........................................................................................ii

Kata Pengantar..................................................................................................iii

Daftar Isi...........................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang...........................................................................1

I.2. Tujuan.........................................................................................1

I.3 Manfaat........................................................................................2

I.4 Batasan Masalah .........................................................................2

I.5 Metode.........................................................................................2

BAB II DASAR TEORI................................................................................4

BAB III PERALATAN DAN BAHAN

III.1. Peralatan..................................................................................6

III.2. Bahan-bahan............................................................................13

BAB IV PEMASANGAN

IV.1. Pembuatan Spesi......................................................................18

IV.2. Pemasangan Bata.....................................................................18

IV.3. Plesteran Dinding....................................................................24

IV.4. Pemasangan Keramik Lantai dan Dinding .............................25

BAB V PERHITUNGAN BAHAN.................................................................27

BAB VI PENUTUP

VI.1. Kesimpulan..............................................................................29

VI.2. Saran........................................................................................30

4

Page 5: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

BAB IPENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Dewasa ini zaman mengalami perubahan dan perkembangan yang semakin

maju. Sejak dahulu pun sudah ada pembangunan atau adanya konstruksi

bangunan yang menggunakan ilmu kerja batu. Di zaman sekarang ini sudah tidak

bisa lepas dari masyarakat dan banyak mengalami kemajuan. Oleh karena itu,

sekarang ini banyak sekali diperlukan seseorang yang terampil dan professional

untuk kerja batu. Maka para mahasiswa harus dilatih dan diajarkan untuk menjadi

seorang engineer sipil yang professional dan handal dengan melalui praktek-

praktek di bengkel. Tujuannya yaitu untuk melatih keterampilan para mahasiswa

dalam praktek kerja batu, khususnya dalam merencanakan suatu konstruksi

bangunan.

I.2. TUJUAN

Tujuan praktek kerja batu antara lain sebagai berikut :

Menguasai teknik kerja batu.

Menjadikan individu yang terampil dan memberi pengajaran tentang cara

kerja di lapangan.

Mengetahui cara menggunakan alat dengan baik dan benar atau sesuai

dengan fungsinya.

Mengetahui kemampuan para mahasiswa dalam bekerja di lapangan.

Mengetahui pentingnya keselamatan kerja.

5

Page 6: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

I.3. MANFAAT

Banyak sekali manfaat yang dapat kita peroleh dari praktek kerja batu

antara lain :

Mengetahui cara membuat konstruksi bangunan yang baik dan benar

Mengetahui cara pasang rollag, pasangan 1/2 bata, pasangan pilar,

plesteran, acian, pasang keramik dinding dan keramik lantai.

Mempunyai wawasan dasar untuk menggunakan peralatan kerja batu.

Mempunyai wawasan dasar kerja batu untuk di lapangan.

Mengetahui cara yang benar dalam memilih bahan bangunan yang bagus

dan berkualitas

I.4. BATASAN MASALAH

1. Pekerja

Pekerjaan batu tidak boleh dikerjakan oleh orang yang bukan ahlinya.

2. Bahan

Apabila bahan campuran sudah ditetapkan, maka tidak boleh dilebihkan

atau dikurangi.

3. Lokasi Perencanaan Kerjaan

Suatu pekerjaan harus sesuai dengan rencana atau lokasi pekerjaan

4. Keselamatan Kerja

Mempelajari dan memperhatikan tentang keselamatan kerja melalui

pengalaman-pengalaman yang pernah dialami maupun diperolehnya.

5. Kebersihan Lokasi Kerja

Tempat kerja yang berserakan peralatannya, material dan lainnya sungguh

merupakan suatu hal yang sangat membahayakan diri sendiri maupun

orang lain.

6

Page 7: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

I.5. METODE

Metode yang digunakan dalam praktek kerja batu kali ini menggunakan

metode manual yaitu bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan kita

dalam pemasangan batu bata, plester, acian secara manual denganbaik dan benar,

sehingga kita dapat mengerjakan dengan baik di lapangan asal dengan

pencampuran material yang benar dan sesuai.

7

Page 8: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

BAB IIDASAR TEORI

Praktek batu adalah sebagian pelaksanaan dari suatu pekerjaan bangunan.

Pasa umumnya telah diketahui bahwa dalam melaksanakan pekerjaan suatu

bangunan terutama dalam bangunan gedung. Dikenal beberapa macam jenis

pekerjaan, antara lain :

1. Batu

2. Beton

3. Besi

4. Kayu, dll

Pekerjaan batu meliputi semua kegiatan pekerjaan yang menggunakan

bahan dari batu atau semua pekerjaan yang ada hubungannya dengan batu,

misalnya :

1. Pengukuran

2. Pasangan

3. Finishing

Teori yang digunakan dalam kerja bengkel adalah teori keselamatan kerja.

Pengertian dari keselamatan kerja itu sendiri adalah tata cara bagaimana kita dapat

menjaga keselamatan kerja diri maupun berkelompok pada saat melaksanakan

kerja.

Perlangkapan yang dapat digunakan untuk melindungi diri pada saat bekerja

antara lain :

1. Helm, digunakan untuk melindungi kepala dari runtuhan atau rontokan

benda pada waktu bekerja.

8

Page 9: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

2. Sepatu boot, digunakan untuk melindungi kaki dari paku atau benda-benda

tajam lainnya.

3. Sarung tangan, digunakan untuk melindungi tangan dari bahan semen atau

kapur

4. Masker, digunakan untuk menutup hidung dari debu atau abu pada saat

menuang kapur ataupun bahan lainnya.

Apabila terjadi kecelakaan pada saat bekerja, kita dapat segera melakukan

pertolongan pertama dengan P3K dan melaporkan kejadian pada instruktur,

pelaksana ataupun mandor pada saat berada di lapangan.

Perlengkapan yang terdapat pada kotak P3K antara lain :

1. Obat merah

2. Perban

3. Alkohol

4. Kapas, dll.

Apabila terjadi kebakaran di tempat kerja, langkah-langkah yang dapat

kita ambil antara lain :

1. Dengan menggunakan karung basah

2. Dengan menggunakan tabung pemadam kebakaran

3. Dengan menggunakan pasir

Langkah-langkah di atas bertujuan agar pekerja dapat meminimalkan

terjadinya kecelakaan maupun kebakaran pada saat bekerja. Meskipun demikian,

para pekerja tetap dituntut untuk selalu waspada dan mengutamakan keselamatan

kerja.

9

Page 10: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

BAB IIIPERALATAN DAN BAHAN

III.1. PERALATAN

Dalam pemasangan bata, plesteran dan pemasangan ubin banyak sekali

peralatan yang kita gunakan, antara lain adalah :

1. Sendok Spesi

Alat ini terbuat dari plat baja tipis dengan tangkai dari kayu.

Banyak sekali macam sendok spesi, ada yang berbentuk segitiga dan ada

juga yang berbentuk oval.

Fungsi : untuk mengambil spesi dari tempat spesi pada saat pemasangan

bata.

2. Sekop

Alat ini terbuat dari plat baja dan diberi tangkai dari kayu.

Fungsi : untuk mengaduk spesi, menggali tanah dan sebagainya.

3. Kotak spesi

Kotak spesi terbuat dari plat besi dan berbentuk trapezium.

Fungsi : untuk meletakkan spesi yang sudah diaduk dan siap dipasang.

4. Unting - unting

Unting-unting terbuat dari kuningan, besi ataupun timah.

Fungsi : sebagai pengganti waterpass vertical yaitu untuk mengukur

ketegakkan pada pasangan bata.

5. Line Bobbyn

10

Page 11: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

Alat ini terbuat dari plat baja tipis yang berbentuk segi tiga. Line

Bobbyn terdiri dari dua buah plat baja yang dihubungkan dengan benang.

Fungsi : digunakan untuk garis petunjuk pemasangan batu bata. Pemakaian

alat ini dianggap lebih efisien bila dibandingkan dengan pemakaian paku,

karena kedudukan alat ini mudah diatur.

6. Palu Pemotong Baja

Alat ini terbuat dari baja dengan tangkai yang terbuat dari kayu.

Fungsi : sebagai pemotong bata, selain itu alat ini juga digunakan untuk

memukul paku.

7. Waterpass

Terbuat dari aluminium, dalam waterpass terdapat cairan encer

yang ada gelembung udara di dalamnya. Apabila pasangan sudah datar dan

tegak, maka gelembung udara tepat berada di tengah-tengah.

Fungsi : untuk mengukur kedataran dan ketegakan pasangan.

8. Siku-siku Besi

Alat ini terbuat dari plat baja atau besi dengan membentuk sudut

siku-siku dan dilengkapi dengan garis-garis ukuran dalam satuan cm.

Fungsi : Digunakan untuk mengukur kesikuan pertemuan dinding dalam

pemasangan bata.

9. Ember

Ember ada yang terbuat dari plat baja tipis, dan ada juga yang

terbuat dari plastik.

Fungsi : untuk mengambil air, menakar pasir atau semen, membawa

adukan dan lain-lain.

10.Tongkat Ukur

11

Page 12: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

Alat ini terbuat dari kayu empat persegi panjang yang sisinya datar

dan lurus.

Fungsi : untuk menentukan panjang pasangan dan juga berguna untuk

pembantu waterpass dalam melevel pasangan.

11.Straight Edge

Terbuat dari kayu yang berbentuk empat persegi panjang.

Fungsi : untuk mendatarkan plesteran.

12.Meteran

Ada yang terbuat dari plat baja tipis dada juga yang terbuat dari

kayu yang disebut meteran lipat. Pada meteran tercantum garis ukuran

dalam millimeter, sentimeter dan inchi.

Fungsi : digunakan untuk mengukur panjang, lebar, tebal dan tinggi.

13.Pensil

Pensil ini biasanya terbuat dari kayu.

Fungsi : digunakan untuk menandai suatu tempat yang diperlukan dalam

pengukuran.

14.Jointer

Jointer ini terbuat dari besi.

Fungsi : digunakan untuk membersihkan siar pada pasangan bata.

15.Ruskam kayu dan besi

Ruskam ini terbuat dari kayu atau besi yang diberi tangkai pada

belakangnya.

Fungsi : untuk meratakan plesteran dinding dengan jalan menggosok-

gosokkannya pada plesteran.

16.Ayakan Pasir

12

Page 13: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

Ayakan terbuat dari kawat yang diberi kerangka kayu dan

berbentuk empat persegi panjang.

Fungsi : untuk menyaring pasir, semen, kapur atau bahan lainnya.

17.Sikat

Fungsi : untuk membersihkan permukaan pasangan sebelum di plester.

18.Gerobak Dorong

Fungsi : digunakan untuk mengangkut bata, semen, kapur dan lainnya.

Gambar-gambar

13

Page 14: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

14

Page 15: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

15

Page 16: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

16

Page 17: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

III.2. BAHAN-BAHAN

Bahan yang digunakan dalam pemasangan bata, plesteran dan ubin

bermacam-macam, antara lain :

1. Batu Bata

Bata terbuat dari :

Tanah liat.

Air.

Kemudian dibakar dengan sekam atau kayu.

Ciri-ciri bata yang baik :

Pembakarannya matang / sempurna (paling baik adalah dibakar

dengan kayu).

Ukurannya tepat 6x13x27cm atau 5x11x23cm.

Sudutnya berbentuk siku-siku.

Mempunyai warna yang seragam.

Saat dipukul suaranya nyaring.

Pada saat dihancurkan, nilai kehancurannya minimum.

Tidak terdapat banyak lubang.

Permukaan rata, tidak bergelombang.

17

Page 18: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

Cara penyimpanan bata yang baik :

Simpan di tempat yang tidak terlalu lembab ataupun kering.

Sebelum bata ditumpuk sebaiknya diberi alas terlebih dahulu agar

air pada tanah tidak terserap oleh bata tersebut. Sebab bata

mempunyai daya serap tinggi.

Bata disusun berselang-seling agar tidak pecah atau retak, dan

penyusunannya juga jangan terlalu tinggi (kira-kira 2 m) ini

bertujuan agar mudah dalam pengambilannya.

Pada bagian atas sebaiknya juga diberi tutup plastik atau terpal

agar terlindung dari cuaca yang dapatmengurangi mutunya.

2. Pasir

Cara mendapatkan pasir

Pasir dapat kita peroleh dari sungai ataupun gunung.

Ciri-ciri pasir yang baik :

Bersih.

Keras.

Susunan besar butir harus baik.

Besar butiran maximum 5 mm.

Kandungan lumpur / tanah liat max 5 %.

Cara menentukan mutu pasir yang baik :

Ambil pasir digenggaman kita kemudian kita lepaskan. Apabila

banyak pasir yang masih menempel di tangan kita, maka pasir

tersebut mengandung banyak lumpur dan tidak layak digunakan.

Ambil beberapa contoh pasir, lalu dipanaskan. Apabila

menimbulkan bau yang menyengat berarti mengandung bahan

organik, maka pasir tidak baik.

Fungsi pasir adalah sebagai

bahan pengisi

18

Page 19: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

Cara menyimpan pasir :

Pasir sebaiknya diletakkan pada bak khusus. Jika tidak ada kita

dapat memberi alas terlebih dahulu agar pasir tidak tercampur

dengan tanah dan diwaktu pengambilannya juga mudah. Supaya

pasir tidak berantakan, maka disamping-sampingnya dapat kita

dampingi dengan bata.

3. Semen

Bahan dasar semen :

CaO (60-70%)

SiO2 (20-30%)

Al2O3 (5-10%)

Fe2O3 (5-10%)

Fungsi semen adalah sebagai bahan pengikat atau perekat

Sifat-sifat semen :

Mudah mengeras bila terkena udara lembab / air

Mudah dikerjakan (work ability)

Kuat (strength)

Ciri-ciri semen yang baik :

Tidak menggumpal / tidak membatu / tidak mengeras

Kering serta kantong sak tidak rusak

Butiran masih halus

Cara menentukan mutu semen :

Periksa kantong-kantong semen apakah kemasan masih utuh dan

baik.

Periksa isinya apakh masih halus atau sudah menggumpal

19

Page 20: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

Bila semen telah berumur lebih dari 3 bulan, mutunya harus

diperiksa dengan cara buat lempengan kue adukan semen, setelah

lempengan kue adukan berumur 24 jam lalu direbus selama 3 jam.

Bila lempengan kue tersebut tidak retak maka semen masih bagus

dan bias digunakan.

Cara menyimpan semen :

Supaya semen tidak mengeras, maka harus disimpan pada ruangan

khusus. Dindingnya dilapisi dengan kertas aspal, serta dipasang lantai

yang tingginya 30 cm dari permukaan tanah agar udara di dalam

ruangan tidak lembab. Sebaiknya semen yang jenisnya berbeda dipisah,

begitu pula dengan semen yang baru dating tidak boleh ditumpuk

dengan semen yang telah lama disimpan.

4. Kapur

Cara memperoleh kapur :

Dapat kita peroleh dari gunung kapur

Fungsi kapur :

Sebagai bahan pengikat

Memudahkan pekerjaan

Memperlambat proses pengerasan semen

Mengurangi penyusutan air

Ciri-ciri kapur yang baik :

Harus terpadamkan dengan baik

Membentuk tepung halus

Dalam keadaan kering kadar air <10%

Kadar bagian yang aktif tidak kurang dari 90%

Butiran kasar <5%

20

Page 21: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

Cara menyimpan kapur :

Kapur harus disimpan dalam ruangan tertutup untuk mencegah

terserapnya air oleh kapur. Penyimpanan kapur hendaknya lebih tinggi

dari permukaan banjir.

5. Air

Fungsi air adalah untuk menghomogenkan bahan untuk pembuatan

spesi.

Air yang baik digunakan :

Air bersih

Tidak berwarna

Tidak berbau

Bukan air laut (mengandung garam), karena dapat mengurangi

kekuatan ikatan bata.

Tidak berasa

21

Page 22: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

BAB IVPEMASANGAN

IV.1. PEMBUATAN SPESI

Langkah-langkah pembuatan spesi adalah sebagai berikut :

1. Ayaklah pasir dan kapur terlebih dahulu.

2. Ukurlah pasir dan kapur dengan perbandingan 1 : 4

3. Kemudian masukkan satu persatu bahan tersebut ke dalam tempat pembuatan

spesi.

4. Kemudian tambahkan air, jangan terlalu encer dan jangan terlalu kental

(plastis).

5. Aduk dengan cangkul atau sekop sampai merata.

6. Kemudian pindahkan ke bak spesi dan siap digunakan.

IV.2. PEMASANGAN BATA

22

Page 23: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

23

Page 24: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

24

Page 25: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

25

Page 26: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

TAMPAK DEPAN

TAMPAK DEPAN

TAMPAK DEPAN

TAMPAK DEPAN

26

Page 27: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

27

Page 28: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

IV.3. PLESTERAN DINDING

Langkah-langkah plesteran dinding adalah sebagai berikut :

1. Bersihkan permukaan dinding dengan sikat ijuk dari kotoran yang mudah lepas,

siapkan Peralatan, Bahan dan Ukur Ruangan terhadap ketepatan ruangan (siku-

siku => diagonal) dengan meteran. (lihat denah ruangan dibawah ini)

28

Page 29: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

2. Periksa ketegakan pasangan dinding dengan unting-unting (lot / plumb bob)

dan tandai dengan memasang benang lurus (ujung-ujungnya dipasang paku).

3. Pasang kepala plesteran dengan permukaan tegak lurus benang unting-unting

selebar 2 - 5 ( umumnya 3 cm), setebal 1 - 2 cm, setinggi dari lantai (boleh dari

plint) hingga setinggi dinding yang dipasang, bila untuk ruangan, kepala

plesteran dari sudut dinding dengan jarak 20 cm, dan jarak interval 1 - 1,5 m.

4. Periksa kepala plesteran 3 selurus kepala plesteran 1 & 2 dengan menarik

benang lurus.

5. Perciki permukaan dinding yang akan diplester dengan air, isikan bahan

plesteran (adukan) dengan komposisi adukan yang dikehendaki, pada

permukaan dinding dengan ketebalan lebih sedikit dari pada kepala plesteran.

6. Ratakan dan potong permukaan plesteran dengan menggunakan jidar atau

tongkat kayu yang lurus dengan berpedoman pada permukaan kepala plesteran

1 & 3.

29

Page 30: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

IV. 4. PEMASANGAN KERAMIK LANTAI DAN DINDING

Cara pemasangan keramik lantai dan dinding :

a. Pemasangan keramik lantai dan dinding sebaiknya pada tahap akhir, untuk

menghindari  kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai.

b. Permukaan lantai/dinding yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup

kering dan rata air.

c. Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga /

dinding yang ada. Pemasangan keramik lantai atau dinding dimulai dari tulangan

ini.

d. Sebelum dipasang, keramik lantai atau dinding agar direndam dalam air

terlebih dahulu.

e. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air.

f. Adukan  semen  untuk  pemasangan  keramik  harus penuh,  baik  permukaan 

dasar maupun  dibadan belakang  keramik lantai  atau dinding  yang terpasang.

Perbandingan  adukan dan  ketebalan rata-rata yang dianjurkan adalah:    

    - Untuk lantai, Semen : Pasir = 1:6, dengan ketebalan rata-rata : 2 - 4 cm

    - Untuk dinding, Semen : Pasir = 1:4, dengan ketebalan rata-rata : 2,0 cm

g. Lebar nat yang  dianjurkan, untuk lantai = 4 - 5 mm dan dinding = 2 mm,

dengan campuran  pengisi  nat (Grout) semen  atau  bahan khusus  yang ada 

30

Page 31: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

dipasaran. Bagi  area yang  luas dianjurkan  untuk diberi expansion joint.

h. Khusus untuk dinding luar, harap diberi tali air per jarak tertentu dengan mem

pertimbangkan desainnya, agar tidak menerima beban terlalu berat.

i. Bersihkan segera bekas adukan/grout dari permukaan keramik, dapat digunakan

bahan pembersih yang ada dipasar dengan kadar asam tidak lebih dari 5%, setelah

itu segera bersihkan dengan air bersih.

j. Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses pembakaran

pada temperatur tinggi, dapat terjadi  perbedaan warna  dan ukuran, untuk  ini

periksa  dan pastikan keramik lantai atau dinding yang akan dipasang mempunyai

seri dan golongan ukuran yang sama.

BAB VPERHITUNGAN BAHAN

Jumlah Bata

31

Page 32: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

Bata yang digunakan untuk kerja praktek lapangan kerja batu adalah bata

lokal dengan ukuran tinggi 6cm, lebar 10cm dan panjang 21cm (6x10x21 cm).

Kerja batu kali ini menghabiskan batu sebanyak :

Dengan menggunakan perhitungan panjang = 132 cm = 1,32 cm

tinggi = 80 cm = 0,8 cm

1 m2 = panjang x tinggi

= 1,32 m x 0,8 m

= 1,056 m2

1 m2 = 72 bata

Jumlah bata dapat dihitung melalui perbandingan :

x 72 = 76 bata

Rollag panjang 6 bata

= 21 bata

Pilar12,5 bata

Total bata yang dipergunakan 112,5 bata dalam praktek kerja batu

Jumlah Pasir dan Jumlah Kapur

Dengan perhitungan jumlah spesi atau volume spesi dari dinding tembok

dapat dihitung menggunakan perbandingan yang ada :

Tebal siar

Lebar siar menurut lebar batu bata

Panjang siar menurut batu bata

V spesi = tebal x lebar x panjang

= 0,01 m x 0,1 m x 0,21 m

32

Page 33: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

= 0.00021 m3

Perbandingan kapur dengan pasir = 1 : 5

Jadi, kapur 1/6 x V spesi = 1/6 x 0,00021 m3 = 0,000035 m2

Pasir 5/6 x V spesi = 5/6 x 0,00021 m3 = 0,000175 m2

V timba = X tinggi timba

Sama perbandingan kapur dan pasirnya 1 : 5

berbeda dengan plesteran dengan perbandingan 1 kp : 3 ps

berbeda juga dengan finishing dengan kapur saja 3mm tebal

V = luas x tebal

BAB VIPENUTUP

VI.1. KESIMPULAN

33

Page 34: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

Pekerjaan pemasangan merupakan pekerjaan yang sangat penting dalam

suatu konstruksi bangunan. Oleh karena itu, pemasangan yang baik dan benar

sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas mutu bangunan tersebut.

Kesimpulan yang di dapat dari laporan ini antara lain :

1. Keselamatan kerja harus diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik.

2. Perencanaan dan perhitungan pemasangan membutuhkan ketelitian dan

kesabaran yang tinggi untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

3. Pada saat pemasangan harus dilkukan dengan hati-hati agar hasilnya sesuai

dengan yang kita inginkan

4. Untuk spesi atau campuran harus selalu diperhatikan atau sesuai yang

diberikan oleh instruktur.

5. Pada saat plesteran harus diperhatikan penuh, karena dalam pekerjaan ini

perlu kesabaran yang penuh.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan :

Adukan baru jangan tercampur dengan adukan lama atau bahan-bahan sisa

yang sudah tidak aktif.

Gunakan takaran untuk mendapatkan campuran yang homogen (merata).

Air yang digunkan harus bersih.

Adukan jangan terlalu kering atau terlalu basah.

Bata yang sudah dipasang tidak boleh diketuk-ketuk lagi.

Pemasangan spesi yang baik adalah 10mm.

Bak tempat adukan sebaiknya ditutup plastik untuk menjaga penguapan

air.

Untuk menghilangkan debu pada bata dan mengatur peresapan air adukan,

bata direndam dalam air sampai gelembung udara hilang (2-5 menit)

Setelah penambahan air pada adukan harus segera dihabiskan/dipakai,

jangan melebihi 2,5 jam dan harus dilakukan pengadukan ulang selama

masa pelaksanaan untuk menjaga homogenitas.

Cara pengamanan bahan, yaitu :

34

Page 35: Laporan Praktek Kerja Batu-Bagus Aji N.-1MRK2

a. Menyimpan pasir jangan di tempat becek atau dapat tercampur dengan

daun-daun atau kotoran lainnya.

b. Penyimpanan semen tidak boleh melebihi 2 bulan dan harus disimpan

pada tempat yang kering.

c. Penyimpanan kapur harus disimpan pada tempat yang kering.

d. Bata/batako tidak boleh langsung diletakkan pada permukaan tanah dan

tempatkan pada tempat yang tidak terlalu kering ataupun terlalu

lembab.

VI.2. SARAN

Dalam pemasangan batu bata yang baik dibutuhkan ketelitian,kejelihan

dan kesabaran karena dengan itu kita dapat menghasilkan pekerjaan yang baik dan

hasil yang maksimal sesuai yang kita inginkan. Begitu pula dalam pemilihan

bahan bangunan, kita harus mengetahui ciri – ciri bahan bangunan yang baik dan

berkualitas. Serta dalam menentuka takaran campuran spesi harus dengan

perbandingan yang sesuai dengan perencanaan, bahan kapur dan pasir harus

bersih dan berkualitas.

35