laporan hidrostatika kapal ucha
DESCRIPTION
PERKAPALANTRANSCRIPT
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas kekuatan dan
kesehatan yang diberikan kepada penulis sehingga laporan “Hidrostatika kapal” ini
dapat penulis selesaikan, dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada bapak Ir.
Syamsul Asri, MT dan bapak Daeng Parokah, ST, MT, Ph.D sebagai dosen
pembimbing mata kuliah ini, serta kepada kanda-kanda senior yang selalu setia
menemaniku dalam mengerjakan tugas ini, terutama kanda Andi Ardianti, ST sebagai
asisten dosen mata kuliah hidrostatika kapal, dan kepada saudara-saudariku yang
memberikan kasihnya kepadaku sehingga semangat ini tumbuh, dan seluruh komputer
yang telah menampung semua dataku. serta semua orang yang selama ini telah banyak
membantu penulis.
Dalam penyelesaian tugas ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi, baik
dari segi waktu, tenaga,dan materi , tapi semuanya terlewati berkat Ridha-NYA. Tiada
zat yang sempurna kecuali dia sang Khalik yang menciptakan kita, sebagai manusia
biasa, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyusun laporan ini mungkin
banyak kekurangan dan kekeliruan . Oleh karena itu, penulis masih terbuka untuk saran
dan kritik demi kesempurnaan laporan ini .
Akhir kata melalui lembaran ini penulis mengharapkan agar laporan
“Hidrostatika Kapal” ini dapat berguna sebagaimana yang diharapkan. Wasallam.
Makassar, Juni 2009
Penyusun
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 0031
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................... ii
BAB I. Pendahuluan............................................................................................... 3
1.1. Latar belakang………………………………………..…………...……......... 3
1.2. Rumusan Masalah……………………………….….………….…....…........ 3
1.3. Batasan Masalah…..…………………………………….…….................... 4
1.4. Maksud dan Tujuan……………………………………..……….….…......... 4
1.5. Sistematika Penulisan……………………………….…..….……..……....... 4
BAB.II. LandasanTeori......................................................................................... 6
BAB III. PenyajianData........................................................................................ 15
III.1. Ukuran Utama Kapal……………………………………......……............. 15
III.2. Perhitungan Koefisien ……………..……………………......…….....…... 15
BAB IV. Pembahasan............................................................................................. 16
IV.1 Perhitungan Lines Plan.......................................................................... 16
IV.2 Perhitungan Bonjean and Hydrostatic Curve........................................ 31
BAB IV. Pembahasan............................................................................................. 58
Daftar Pustaka........................................................................................................ 57
Lampiran-Lampiran
~ Gambar Lines Plan
~ Gambar Bonjean And Hydrostatic Curve
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 0032
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
BAB IPENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Kemajuan dunia kelautan (maritim) adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari.
Keterbatasan daratan menampung manusia dengan segala fasilitasnya menuntut dunia
untuk memfokuskan perhatian ke laut. Lautan yang begitu luas dengan kekayaan
alamnya yang melimpah merupakan tantangan bagi manusia, dan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologinya, manusia memanfaatkan kekayaan alam yang terkandung
di dalam lautan.
Indonesia sebagai negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar dan
pulau kecil sangat potensial dalam pengembangan bidang maritim. Misalnya kapal laut,
kapal laut merupakan sarana yang paling penting dalam transportasi laut,sehingga laut
bukan lagi jurang pemisah antara pulau yang satu dengan pulau yang lain.
Jasa transportasi laut telah dimanfaatkan sejak dulu. Terbukti dengan
kemampuan pelaut-pelaut kita menjelajahi dunia dengan segala keterbatasan perahu
Pinisi. Pengembangan perdagangan juga memanfaatkan jasa transportasi laut. Hal ini
disebabkan karena penggunaan kapal laut jauh lebih murah dibandingkan dengan jasa
dirgantara, yang kapasitas muatnya yang lebih banyak.
Pemenuhan kebutuhan akan kapal laut tidak bisa ditunda lagi. Semakin ketatnya
persaingan dibidang ekonomi, sosial, politik, dan pertahanan keamanan merupakan
motivasi bagi kita untuk meningkatkan kemampuan seorang perancang kapal didalam
mendesain suatu kapal, agar kapal yang direncanakan dalam pengoperasiannya layak
teknis dan layak ekonomis serta mampu bersaing dengan negara lain.
I.2. Rumusan Masalah
Perencanaan suatu kapal mempunyai beberapa tahapan pengerjaan. Salah
satunya adalah pembuatan rencana garis (lines plan) dan perencanaan carena.
Pembuatan rencana garis berpengaruh pada perencanaan bentuk lambung kapal yang
direncanakan.Dari rencana garis dapat diketahui pengaruh hambatan pada gerak kapal,
sehingga dalam perencanaannya, diupayakan pengaruh hambatan ini sekecil mungkin
serta perencanaan badan kapal yang berada dibawah permukaan air (carena), yang
berpengaruh pada stabilitas kapal dengan perhitungan hambatan dan stabilitas kapal
diabaikan.
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 0033
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
I.3. Batasan Masalah
Dari permasalahan yang ada, akan dititik beratkan pada :
1. Penggambaran rencana garis dan perhitungan-perhitungan yang relevan dalam
penggambaran lines plan.
2. Penggambaran bonjean curve dan lengkung hidrostatik dan perhitungan-
perhitungannya.
I.4. Maksud dan Tujuan
Tugas dalam mata kuliah “Hidrostatika kapal” ini dimaksudkan agar praktikan
mengetahui perencanaan lines plan yang berpengaruh terhadap bentuk waterline kapal.
Dari rencana waterline, dapat diketahui sudut masuk air (Entrance). Entrance ini
diupayakan sekecil mungkin untuk mengurangi hambatan kapal didalam air.
Adapun tujuan dari tugas ini adalah :
1. Praktikan memahami teori dasar mata kuliah “Hidrostatika kapal”
2. Praktikan mampu menyelesaikan lines plan suatu kapal melalui perhitungan-
perhitungan seperti koefisien-koefisien luasan volume, SAC, mengoreksinya,
gading-gading, dan luasan garis airnya. Dari hasil perhitungan ini diharapkan
mampu menggambarkannya dalam gambar rencana garis.
3. Praktikan mampu merencanakan carena kapal dengan perhitungan bounjean
curve dan hidrostatik.
I.5. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan mencakup latar belakang dari pembuatan laporan, rumusan
masalah yang spesifik terfokus pada kapal tertentu, batasan masalah yang
mencakup perhitungan dan penggambaran lines plan, bojean and hydrostatic
curve, dan detail, maksud dan tujuan penulisan laporan ini, serta sistematika
penulisan
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 0034
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
BAB II LANDASAN TEORI
Menyajikan teori-teori singkat mengenai hidrostatika kapal terutama yang
berhubungan langsung dengan penggambaran lines plan dan bonjean and
hydrostatic curve.
BAB III PENYAJIAN DATA
Menyajikan ukuran utama data kapal yang akan dikerjakan
BAB IV PEMBAHASAN
Meliputi perhitungan-perhitungan yang digunakan dalam penggambaran
lines plan dan perhitungan-perhitungan yang digunakan dalam
penggambaran bonjean and hydrostatic curve.
BAB V PENUTUP
Penutup ini berisikan kesimpulan dan saran-saran.
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 0035
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
BAB IILANDASAN TEORI
II.1. Pengertian
Pada sebuah kapal yang mengapung tegak, kita dapat menggambarkan
bermacam-macam lengkungan yang berhubungan dengan sirat-sifat dan karakteristik
dari badan kapal, lengkungan-lengkungan inilah yang dimaksud lengkungan hidrostatik.
Inilah yang menjadi pokok pembahasan dari mata kuliah hidrostatika kapal, yaitu untuk
mengetahui lengkungan atau kurva hidrostatik yang ada pada kapal.
Akan tetapi sebelum memulai menggambarkan kurva hidrostatik ini langkah
awal yang dilaksanakan adalah Pra rancangan. Pra rancangan ini dimaksudkan agar si
perencana dapat mengetahui atau memperkirakan bagaimana bentuk dan keadaan kapal
yang dirancang.
Untuk merencanakan sebuah kapal harus diketahui beberapa parameter, yang
biasanya ditentukan oleh pihak pemesan (owner) antara lain :
Jenis atau tipe kapal
Dalam tugas merancang ini diberikan jenis kapal barang umum (general cargo),
dimana kapal ini mengangkut berbagai jenis barang.
Dead weight (DWT)
Merupakan daya angkut dari sebuah kapal di mana termasuk berat muatan,bahan
bakar, minyak pelumas, air tawar, bahan makanan, berat ABK serta barang bawaan.
DWT kapal pembanding yang digunakan harus mendekati DWT kapal yang akan
direncanakan .
Payload (muatan bersih)
Payload merupakan komponen (bagian) dari DWT yang merupakan acuan dalam
menghitung volume ruang muat.
Trayek (daerah pelayaran)
Rute pelayaran ini perlu diketahui karena akan digunakan sebagai acuan dalam
menentukan besarnya pemakaian bahan bakar, minyak pelumas, air tawar,
perlengkapan serta perbekalan crew.
Kecepatan kapal
Kecepatan kapal menyangkut driving power dan rute pelayaran. Kecepatan kapal
merupakan faktor yang sangat penting dalam mendesain karena pihak pemesan
kapal kemungkinan akan menolak kapal tersebut jika ternyata kapal yang
dihasilkan memiliki kecepatan yang tidak sesuai yang diinginkan. MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 0036
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
Pada pra rancangan ini akan dihitung antara lain :
- Ukuran Utama Kapal
- Kontrol ukuran utama kapal
- Koefisien-koefisien bentuk kapal
- Penentuan displacement ()
- Perkiraan daya mesin
- Perkiraan berat kapal
- Perkiraan stabilitas awal
- Perkiraan ruang muat
- Kontrol ruang muat
Hasil yang diperoleh pada pra rancangan adalah merupakan perhitungan kasar,
akan tetapi diusahakan tidak berubah pada rancangan selanjutnya. Oleh karena itu harus
diadakan kontrol hasil perhitungan yang bersumber dari data-data empiris dan koreksi-
koreksi.
Ada beberapa metode yang biasanya digunakan dalam merancang kapal di
antaranya:
1. Metode kapal pembanding
2. Metode statistik
3. Metode trial and error
4. Metode complex solution
Untuk perencanaan ini digunakan metode Kapal Pembanding dengan bersumber
dari beberapa data-data kapal yang ada dan disesuaikan dengan kebutuhan yang
diinginkan.
Pada prinsipnya merancang kapal merupakan suatu pekerjaan yang berdasarkan
pengalaman-pengalaman dari rancangan-rancangan terdahulu dimana setiap tahap
pengembangannya diadakan perbaikan-perbaikan dan mengikuti ketentuan-ketentuan
atau syarat yang telah ditentukan.
II.2 Rencana Garis Air
Lines plan atau rencana garis adalah langkah selanjutnya dalam proses
merancang suatu kapal dengan berdasar pada data kapal yang diperoleh dari pra
rancangan.
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 0037
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
Adapun tujuan dari pembuatan lines plan atau rencana garis adalah untuk
mengetahui bentuk badan kapal terutama yang berada dibawah garis air.
Selain rencana garis pada bagian ini juga digambarkan carena yang tujuannya
untuk mengetahui bentuk badan kapal yakni karakteristik dari badan kapal terutama
yang berada dibawah garis air, dimana penggambaran ini dilakukan atas dasar garis air
yang telah dibuat.
Penggambaran rencana garis dibuat dalam dua dimensi sehingga untuk
memperhatikan semua bentuk dari badan kapal secara tiga dimensi, maka pada
penggambaran dibagi atas tiga bagian yaitu :
1. Half breadth plan
Half breadth plan atau rencana dari setengah lebar bagian yang ditinjau dari
kapal, ini diperoleh jika kapal dipotong kearah mendatar sepanjang badan kapal, dan
gambar ini akan memperlihatkan bentuk garis air untuk setiap kenaikan dari dasar
(terutama kenaikan setiap sarat). Pada bagian ini lebar kapal hanya digambar setengah
dari lebar yang sebenarnya pada setiap bagian pemotongan, karena bagian setengahnya
dianggap simetris dengan bagian yang lain. Pada bagain ini digambarkan atau
diperluhatkan garis bentuk dari geladak utama, bangunan atas dan pagar.
2. Sheer plan
Sheer plan merupakan penampakan bentuk kapal jika kapal dipotong kearah
tegak sepanjang badan kapal. Pada kurva ini diperlihatkan bentuk haluan dan buritan
kapal, kanaikan deck dan pagar. Garis tegak yang memotong kapal dapat diketahui
apakah garis air yang direncanakan sudah cukup baik atau tidak.
3. Body plan
Body plan merupakan bagian dari rencana garis yang mempelihatkan bentuk
kapal jika kapal dipotong tegak melintang. Dari gambar terlihat kelengkungan gading-
gading (station-station). Kurva ini digambar satu sisi yang biasanya sisi kiri dari kapal
tersebut. Bagian belakang dari midship digambar d isisi kiri dari centre line, bagian
depan di sebelah kanan
Perencanaan garis dimulai dengan diskripsi analog, yang diumpamakan bentuk
dasar daris sebuah kapal di tempatkan pada sebuah balok khayal. Dasar-dasar atau sisi
balok tersebut hampir menyentuh permukaan kapal. Dasar dari balok ini digunakan
sebagai garis acuan (base line). Sekarang jika bentuk khayal yang sejajar dengan base
line melalui badan kapal dengan persegi empat diletakkan dalam interval-interval yang
vertikal, hal ini dikenal dengan garis air (waterline). Pada umumnya garis air diletakkan
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 0038
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
pada setiap satu atau dua feet dan dinomori dari lunas atau garis dasar. Pada rencana
garis air ini diperoleh dari pembagian sarat kapal menjadi 6 (enam) bagain yang sama.
Sekarang bentuk khayal yang memotong melalui badan kapal sejajar dengan ujung
kotak dan memotong badan kapal seperti memotong roti. Perpotongan ini disebut
penampang (section).
Penampang-penampang tersebut diletakkan pada interval-interval yang sama,
lokasi tersebut dikenal dengan nama section dan dinomori dari belakanng kedepan.
Section yang paling belakang dan tempatnya pada garis tegak buritan disebut section
AP (0) dan yang paling ujung depan dan letaknya pada garis tegak haluan disebut FP.
Jumlah section pada setiap penggambaran sangat beragam dan semakin banyak section
semakin baik, namun pada tugas ini jumlah section yang digunakan hanya 20 section.
Jarak interval section diperoleh dengan membagi panjang garis tegak dengan 20.
Bentuk rencana selanjutnya ditunjukkan pada kontrol rencana simetris kapal.
Sebuah rencana memanjang membagi dua kapal secara vertikal, bagian ini harus
berisi bentuk vertikal kapal, termasuk haluan dan buritan, bentuk lunas menunjukkan
kemudian dan luasan sisa demikian juga dengan geladak utama yang berada ditengah
kapal, Bagian patokan yang diletakkan sejajar dengan centre line dengan memotong
badan kapal secara memanjang disebut buttock line. Interval patokan buttock line
terserah pada keinginan dari perancang yang selanjutnya digunakan untuk menguji
kebenaran suatu rencana garis adalah diagonal (sent).
II.3 Proses Penggambaran Lines Plan
Untuk dapat menggambarkan rencana garis ini terlebih data-data perencanaan
seperti ukuran-ukuran utama serta koefisien-koefisien sudah diketahui. Dari ukuran
tersebut dengan bantuan diagram atau kapal-kapal rencana garispembanding dapat
diketahui luasan dari setiap section. Dari luasan section dapat diketahui volume badan
kapal yang tenggelam yang mempunyai nilai yang hampir sama dengan nilai volume
yang diperoleh dari perancangan.
Langkah selanjutnya adalah menggambar luasan-luasan tersebut yang kemudian
dikenal dengan body plan (station-station). Setelah gading-gading ini digambar
kemudian diproyeksikan kegaris air (half breadth). Setelah langkah ini terbentuk maka
selanjutnya adalah memproyeksikan garis air dengan body plan ke sheer plan untuk
mendapatkan garis buttock. Kontrol terakhir pada rencana garis ini adalah garis
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 0039
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
diagonal (sent) dimana jika garis ini menunjukkan keselarasan maka secara keseluruhan
dapat dikatakan bahwa garis air tersebut cukup baik.
II.4 Diagram Carena (Hydrostatic Curve)
Setelah rencana garis air telah dibuat maka diagram carena dapat dibuat atau
digambarkan, karena data-data yang diperlukan dalam penggambaran diagram carena
diperoleh dari rencana garis yang sudah baik.
Diagram carena atau sering juga disebut Hyrostatic Curve adalah diagram yang
terdiri dari beberapa lengkungan-lengkungan yang menjelaskan sifat-sifat dari badan
kapal yang tercelup kedalam air. Derngan demikian sifat-sifat dari badan kapal dapat
diketahui dengan mempergunakan diagram carena.
Adapun kurva-kurva yang digambarkan pada diagram carena adalah sebagai
berikut :
1. Luas garis air (AWL)
Kurva ini menunjukkkan luas bidang garis air dalam meter persegi untuk setiap
bidang garis air yang sejajar dengan bidang dasar, atau merupakan lengkungan dari
luasan garis air untuk tiap-tiap sarat. Perhitungan luas garis-garis air dapat dilakukan
dengan aturan simpson atau trapesium.
2. Volume (V), Displacement di air tawar (DF), Displacement di air laut (DS)
Kurva ini menunjukkan volume bagian kapal yang masuk didalam air tanpa kulit
dalam m3. Displacement kapal dengan kulit didalam air tawar (berat jenis = 1,000)
dalam ton dan Displacement kapal dengan kullit didalam air laut (berat jenis = 1,025)
dalam ton, untuk tiap-tiap sarat kapal.
Untuk kurva DF adalah hasil dari penjumlahan volume kapal tanpa kulit dengan
volume kulit, dikalikan dengan berat jenis air tawar (1,000).
DF = V . γf . c
Kurva DS menunjukkan displacement (ton) dalam air laut (berat jenis air laut =
1,025)
DS = V . γs . c
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00310
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
3. Letak titik berat garis air terhadap penampang tengah kapal (LCF)
Kurva ini menunjukkan jarak titik berat garis air F (centre of floation) terhadap
penampang tengah kapal untuk tiap-tiap sarat kapal. Perhitungan kurva LCF ini dapat
dilakukan dengan aturan simpson.
4. Letak titik tekan terhadap penampang tengah kapal (LCB)
Dengan berubahnya sarat kapal, bagian kapal yang masuk kedalam air juga
berubah. Hal ini akan mengakibatkan berubahnya titik tekan (centre of buoyancy) kapal.
Kurva LCB menunjukkan jarak titik tekan terhadap penampang tengah kapal untuk tiap-
tiap sarat kapal. Karena biasanya skala LCB dan LCF dibuat sama, dan kedua
lengkungan memberikan nilai jarak ke penampang ke penampang tengah kapal, maka
kedua kurva ini mempunyai titik awal yang sama.
Perhitungan kurva LCB ini dapat dilakukan dengan aturan simpson.
5. Letak titik tekan tekan terhadap keel (KB)
Kurva KB menunjukkan jarak titik tekan (centre of buoyancy) ke bagian bawah
pelat keel untuk tiap-tiap sarat kapal. Skala kurva KB ini biasanya diambil sama dengan
skala sarat kapal. Letak kurva KB ini sama dengan letak titik berat terhadap garis dasar
dari bidang lengkung garis air.
6. Letak titik tekan sebenarnya (BS)
Kurva letak titik tekan sebenarnya menunjukkan kedudukan titik tekan B
terhadap penampang tengah kapal. Kurva ini merupakan proyeksi gulungan dari
lengkung letak titik tekan terhadap keel (KB) dan lengkung titik tekan terhadap
penampang tengah kapal (LCB). Unuk kapal yang even keel pada sarat kapal sama
dengan nol, letak titik tekan sebenarnya adalah sama dengan letak B. jadi, kedua kurva
ini menjumpai titik asal dan garis singgung vertikal yang sama dengan letak B.
7. Momen inersia melintang garis air (IT) dan Momen inersia memanjang garis
air (IL)
Kurva momen inersia memanjang garis air dan kurva momen inersia melintang
garis air menunjukkan besarnya momen inersia melintang dan momen inersia
memanjang dari garis-garis air kapal pada tiap-tiap sarat kapal.
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00311
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
8. Letak metasentra melintang (MK)
Pada tiap karene yang dibatasi oleh sebuah garis air pada suatu ketinggian sarat
tertentu, akan mempunyai sebuah titik metacentra melintang M. Letak metacentra
melintang terhadap keel dapat dihitung sbb;
MK = KB + MB
= KB + ( IT / V )
dimana; IT = momen inersia melintang garis air
V = volume
KB = jarak titik tekan terhadap keel
Kurva letak metacentra melintang MK menunjukkan letak metacentra melintang
M terhadap keel untuk tiap – tiap sarat kapal.
9. Letak metacentra memanjang (MLK)
Pada tiap karene yang dibatasi oleh sebuah garis air pada suatu ketinggian sarat
tertentu, akan mempunyai sebuah titik metacentra memanjang ML. Letak metacentra
memanjang terhadap keel dapat dihitung sbb;
MK = KB + MLB
= KB + ( IL / V )
dimana; IL = momen inersia memanjang garis air
V = volume
KB = jarak titik tekan terhadap keel
Kurva letak metacentra memanjang MLK menunjukkan letak metacentra
bmemanjang M terhadap keel untuk tiap – tiap sarat kapal. Karena nilai MLK besar,
maka tidak mungkin bila kita mengambil skala MLK sama dengan skala KB, maka dai
itu skala MLK diambil lebih kecil dari skala sarat.
10. Koefisien bentuk kapal (CB, CM, CW, CPH, CPV)
Kurva – kurva ini merupakan kurva yang menunjukkan harga garis air, koefisien
blok, koefisien midship, koefisien prismatik mendatar dan prismatik tegak untuk tiap-
tiap sarat kapal.
Koefisien bentuk (Cb)
Adalah perbandinagn isi carena pada suatu sarat dengan isi suatu balok
pada sarat yang sama dengan lebar (B) dan panjang (L) :
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00312
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
Koefisien Midship (Cm)
Adalah perbandingan antara luas penampang tengah kapal dengan luas
penampang suatu balok dengan lebar (B) dan panjang (L) :
Koefisien garis air (Cw)
Adalah perbandingan antara luas garis air dengan luas penampang balok
dengan lebar (B) dan panjang (L) :
Koefisien prismatic horizontal (Cph)
Adalah perbandingan antara volume kapal dengan volume suatu prismatik
dengan luas penampang tengah kapal dan panjang (L) :
Koefisien prismatik vertikal (Cpv)
Adalah perbandingan antara volume displasmen dengan volume prismatik
dengan luas penampang (Awl) dan panjang (L) :
11. Ton per centimeter perubahan sarat (TPC)
Bila Sebuah kapal mengalami perubahan displacement, misalnya dengan
penambahan atau pengurangan muatan yang tidak seberapa besar, Hal ini berarti tidak
terjadi penambahan atau pengurangan sarat yang besar. Maka untuk menentukan sarat
kapal dengan cepat kita bias menggunakan kurva TPC ini. Perubahan sarat kapal ini
dapat ditentukan dengan membagi perubahan displacement dengan ton per centimeter
immersion, atau dapat dikatakan bahwa ton per cm immersion adalah jumlah ton yang
diperlukan untuk mengadakan perubahan sarat kapal sebesar satu centimeter didalam air
laut.
Bila kita menganggap bahwa tidak ada perubahan luas garis air pada perubahan
sarat 1 centimeter atau dengan perkataan lain dapat dianggap bahwa pada perbedaan 1
centimeter dinding kapal dianggap vertikal. Jadi kalau kapal ditenggelamkan sebesar 1
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00313
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
centimeter, maka penambahan volume adalah hasil perkalian luas garis air dalam meter
persegi ( m2 ) dengan tebal 0,01 m.
= Aw . 0,01 m3
Berat dalam ton adalah;
= Aw . 0,01 . 1,025 ton
Maka;
TPC = Aw . 0,01 . 1,025 ton
Karena harga-harga TPC adalah untuk air laut, maka bila TPC digunakan untuk
air tawar;
TPC air tawar = 1,000 / 1,025 . TPC
Untuk menggambar kurva ini kita dapat menggunakan rumus diatas dengan
menghitung harga TPC untuk beberapa tinggi sarat kapal.
12. Perubahan displacement karena kapal mengalami trim butitan sebesar 1
centimeter (DDT)
Adalah kurva yang menunjukkan perubahan displasment kapal karena kapal
mengalami trim buritan sebesar 1 Cm.
DDT = LCF . TPC/LBP
13. Momen untuk mengubah trim sebesar 1 centimeter (MTC)
Adalah kurva yang menunjukkan besarnya momen untuk mengubah kedudukan
kapal dalam keadaan even keel ke keadaan trim sebesar 1 Cm untuk tiap-tiap kenaikan
sarat.
MTC = MLB . D/(100 LBP)
14. Lengkung Bonjean
Adalah lengkungan yang menunjukkan luas section/luas gading sebagai fungsi
dari sarat. Kegunaan dari Bonjean Curve adalah untuk menghitung volume displasment
kapal pada berbagai keadaan sarat, baik kapal itu dalam keadaan even keel (sarat rata)
maupun dalam keadaan trim atau garis air berbentuk profil gelombang.
BAB III
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00314
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
PENYAJIAN DATA
III.1. Ukuran Pokok Kapal (Main Dimention)
- Type Kapal = General Cargo
- Length Between Perpendicular (LBP) = 108 meter
- Breath (B) = 17,21 meter
- Defth (H) = 10,14 meter
- Draught ( T) = 7,5 meter
- Speed (Vs) = 15 knot
III.2. Perhitungan Koefisien
1. Koefisien Blok {CB}
Berdasarkan buku “Ship basic Design” Cb General Cargo:
Cb = 1,115 - ((0,276 x V(knot)) / ( Lbp(m)0,5 ) )
= 0,72
2. Koefisien Midship
Berdasarkan buku “Ship Design For efficiency, hal.34” Cm General Cargo :
(Van Lammeren);
= 0,98
3. Koefisien Water Line
Berdasarkan buku “Ship Design And Ship Theory” Cw General Cargo :
Series 60;
= 0,82
4. Koefisien Prismatik
a. Longitadinal Prismatic Coefficien (Cph)
Cph = Cb/Cm
= 0,73
b. Vertikal Prismatic Coefficien (Cpv)
Cpv = Cb/Cwl
= 0,87
BAB IVMUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00315
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
PEMBAHASAN
IV.1. Perhitungan Lines Plan
a) Perhitungan radius Bilga, Luasan, Volume, dan Displacement kapal
Radius Bilga (R)
R =
= 2.452 m
Luas Waterline (Awl)
Awl = Lwl x B x Cw
= 110,7 x 17,21 x 0.82
= 1564,398 m2
Luas MidShip (Am)
Am = B x T x Cm
= 17,21 x 7,5 x 0,98
= 127.094 m2
Volume Rancangan (V)
V = Lwl x B x T x Cb
= 110,7 x 17,21 x 7,5 x 0,72
= 10239,617 m3
Displacement (D)
D = Lwl x B x T x Cb x g x C
= 110,7 x 17,21 x 7,5 x 0,72 x 1,002 x 1,025
= 10570,783 ton
b) Perhitungan Longitudinal Center Plan
Sterm Line ( Buritan )
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00316
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
# Diameter propeller Kapal
DP = 2/3 x T
= 2/3 x 7.5
= 5.00 m
# Diameter bos propeller
Dbp = 1/6 x DP
= 1/6 x 5
= 0.83 m
# Perhitungan kemudi
1). Luas daun kemudi
= ( (T x Lbp/100) + ( 1+25 (B /Lbp ) )
= 13.084 m
2). Tinggi maksimum daun kemudi
= 0.6 x T
= 4.5 m
3). Lebar daun kemudi
= A / h maks
= 2.908 m
~ Perhitungan jarak minimum antara propeller dengan tinggi buritan atau terhadap
kemudi
a = 0.1 x DP
= 0.5 m
b = 0.09 x DP
= 0.45 m
c = 0.17 x DP
= 0.850 m
d = 0.15 x DP
= 0.75 m
e = 0.18 x DP
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00317
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
= 0.9 m
f = 0.04 x DP
= 0.2 m
~ Ukuran tinggi baling-baling
l = 50 x (Lbp)^0.5
= 519.62 mm
t = 2.4 x (Lbp)^0.5
= 24.942 mm
b = 36 x (Lbp)^0.5
= 374.12 mm
Stern Line (Bulbows Bow/Haluan)
DESIGN BULBOUS BOW
VPR (Volume Bulbous Bow)
VPR = Cvpr x V(Volume Kapal)
ABL (Luas Bulbous Bow secara memanjang)
ABL = CABL x Luas Midship
ABT (Luas Bulbous Bow secara melintang)
ABT = CABT x Luas Midship
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00318
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
LPR (Panjang Bulbous Bow)
LPR = CLPR x Lbp
BB (Lebar Bulbous Bow)
BB = CBB x B (Lebar kapal)
ZB (sarat bulbuos bow)
ZB = CZB x T (Sarat)
Dari grafik Design of Bulbous Bow diperoleh : €
Cvpr = 0.315
Czb = 0.7
CABL = 0.12
CABT = 0.06
CLPR = 0.03 (Dari BKI 3 % LBP)
CBB = 0.045
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00319
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
~ Hasil Kali
VPR = 32.2547939 m3
ZB = 5.250 m
ABL = 15.251 m2
ABT = 7.626 m2
LPR = 3.24 m
BB = 0.774 m
~ Koreksi ABL;
Perhitungan ABL pada Gambar (ABL')
WL ORD FS HK
0 0.000 1 0.000
1 2.390 4 9.560
2 3.189 2 6.378
3 3.240 4 12.960
4 2.692 2 5.384
5 0.541 4 2.164
6 0.000 1 0.000
Σ = 36.446
ABL' = 1/3 x T/6 x Σ = 15.18583 m2
Koreksi = (ABL'-ABL/ABL') x 100 % = -0.004 % <0.05 %
~ Koreksi ABT;
Perhitungan ABT pada Gambar (ABT')
WL ORD FS HK
0 0.000 1 0.000
1 0.450 4 1.800
2 0.726 2 1.452
3 0.774 4 3.098
4 0.625 2 1.250
5 0.275 4 1.100
6 0.000 1 0.000
Σ = 8.700
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00320
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
ABT' = 2/3 x T/6 x Σ = 7.250 m2
Koreksi = (ABT'-ABT/ABT') x 100 % = -0.052 % <0.05 %
Volume Rancangan = Volume tanpa Bulbous + VPR = 10271.873 m3
Sheer Plan
Berdasarkan konvensi lambung timbul (ILLC) tahun 1966,halaman 103 memberikan
peraturan sebagai berikut:
Buritan Haluan
Ap 1/3 Ap 1/6 Ap 1/6 Fp 1/3 Fp Fp
Maka;
SHEER PLAN
Untuk Buritan Kapal;
Ap = 25 (LBP/3 + 10) = 1150.000 mm = 1.150 m
1/3 Ap = 11.1 (LBP/3 + 10) = 510.6 mm = 0.511 m
1/6 Ap = 2.8 (LBP/3 +10) = 128.8000 mm = 0.129 m
Untuk Haluan Kapal;
Fp = 50 (LBP/3 + 10) = 2300.000 mm = 2.300 m
1/3 Fp = 22.2 (LBP/3 + 10) = 1021.2 mm = 1.021 m
1/6 Fp = 5.6 (LBP/3 + 10) = 257.6000 mm = 0.258 m
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00321
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
c) Perhitungan Luasan Gading – Gading (Body Plan)
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI A0SAC = 9.5750 m2
I II III IV III*IV = V A0GD = 2/3 x T/12 x Σ
05 0.000 1 0.000 = 9.575 m2
5.5 4.580 4 18.320 Koreksi = [(A0GD-A0sac )/A0GD] x 100%
6 4.660 1 4.660
Σ= 22.98 = 0.000 %
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
1
0 0.000 1 0.000 A1SAC = 38.4100 m2
1 1.500 4 6.000 A1GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 1.799 2 3.598 = 38.410 m2
3 1.947 4 7.788 Koreksi = [(A1GD-A1sac )/A1GD] x 100%
4 2.623 2 5.246
5 4.330 4 17.320 = 0.000 %
6 6.140 1 6.140
Σ= 46.092
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
2 0 0.880 1 0.880 A2SAC = 63.7200 m2
1 2.820 4 11.280 A2GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 3.455 2 6.910 = 63.720 m2
3 3.926 4 15.704 Koreksi = [(A2GD-A2sac )/A2GD] x 100%
4 4.890 2 9.780
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00322
%100(
0
)00 xA
AA
SA C
GDSAC
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
5 6.140 4 24.560 = 0.000 %
6 7.350 1 7.350
∑= 76.464
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
3
0 2.200 1 2.200 A3SAC = 87.3250 m2
1 4.400 4 17.600 A3GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 5.200 2 10.400 = 87.325 m2
3 5.900 4 23.600 Koreksi = [(A3GD-A3sac )/A3GD] x 100%
4 6.610 2 13.220
5 7.420 4 29.680 = 0.000 %
6 8.090 1 8.090
∑= 104.79
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
4
0 3.850 1 3.850 A4SAC = 105.4250 m2
1 6.130 4 24.520 A4GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 6.700 2 13.400 = 105.425 m2
3 7.200 4 28.800 Koreksi = [(A4GD-A4sac )/A4GD] x 100%
4 7.620 2 15.240
5 8.070 4 32.280 = 0.000 %
6 8.420 1 8.420
Σ= 126.51
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
5 0 5.200 1 5.200 A5SAC = 115.8267 m2
1 7.168 4 28.672 A5GD = 2/3 x T/6 x Σ
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00323
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
2 7.660 2 15.320 = 115.827 m2
3 7.920 4 31.680 Koreksi = [(A5GD-A5sac )/A5GD] x 100%
4 8.120 2 16.240
5 8.350 4 33.400 = 0.000 %
6 8.480 1 8.480
Σ= 138.992
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
6
0 5.850 1 5.850 A6SAC = 121.8475 m2
1 7.800 4 31.200 A6GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 8.234 2 16.468 = 121.848 m2
3 8.331 4 33.324 Koreksi = [(A6GD-A6sac )/A6GD] x 100%
4 8.400 2 16.800
5 8.500 4 34.000 = 0.000 %
6 8.575 1 8.575
Σ= 146.217
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
7
0 6.090 1 6.090 A7SAC = 124.3200 m2
1 8.070 4 32.280 A7GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 8.448 2 16.896 = 124.320 m2
3 8.507 4 34.028 Koreksi = [(A7GD-A7sac )/A7GD] x 100%
4 8.535 2 17.070
5 8.560 4 34.240 = 0.000 %
6 8.580 1 8.580
Σ= 149.184
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
0 6.153 1 6.153 A8SAC = 126.5 m2
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00324
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
8
1 8.340 4 33.360 A8GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 8.605 2 17.210 = 126.148 m2
3 8.605 4 34.420 Koreksi = [(A8GD-A8sac )/A8GD] x 100%
4 8.605 2 17.210
5 8.605 4 34.420 = 0.003 %
6 8.605 1 8.605
Σ= 151.3775159
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
9
0 6.153 1 6.153 A9SAC = 126.5 m2
1 8.340 4 33.360 A9GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 8.605 2 17.210 = 126.148 m2
3 8.605 4 34.420 Koreksi = [(A9GD-A9sac )/A9GD] x 100%
4 8.605 2 17.210
5 8.605 4 34.420 = 0.003 %
6 8.605 1 8.605
Σ= 151.3775159
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
10
0 6.153 1 6.153 A10SAC = 126.5
1 8.340 4 33.360 A10GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 8.605 2 17.210 = 126.148 m2
3 8.605 4 34.420 Koreksi = [(A10GD-A10sac )/A10GD]x100%
4 8.605 2 17.210
5 8.605 4 34.420 = 0.003 %
6 8.605 1 8.605
Σ= 151.3775159
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00325
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
11
0 6.153 1 6.153 A11SAC = 126.5 m2
1 8.340 4 33.360 A11GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 8.605 2 17.210 = 126.148 m2
3 8.605 4 34.420 Koreksi\= [(A11GD-A11sac)/A11GD]x100%
4 8.605 2 17.210
5 8.605 4 34.420 = 0.003 %
6 8.605 1 8.605
Σ= 151.3775159
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
12
0 6.153 1 6.153 A12SAC = 126.5 m2
1 8.340 4 33.360 A12GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 8.605 2 17.210 = 126.148 m2
3 8.605 4 34.420 Koreksi= [(A12GD-A12sac )/A12GD] x100%
4 8.605 2 17.210
5 8.605 4 34.420 = 0.003 %
6 8.605 1 8.605
Σ= 151.3775159
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
13
0 6.140 1 6.140 A13SAC = 125.0167 m2
1 8.220 4 32.880 A13GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 8.515 2 17.030 = 125.017 m2
3 8.520 4 34.080 Koreksi= [(A13GD-A13sac )/A13GD] x100%
4 8.540 2 17.080
5 8.560 4 34.240 = 0.000 %
6 8.570 1 8.570
Σ= 150.02
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00326
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
I II III IV III*IV = V
14
0 5.740 1 5.740 A14SAC = 121.5533 m2
1 7.870 4 31.480 A14GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 8.290 2 16.580 = 121.553 m2
3 8.320 4 33.280 Koreksi= [(A14GD-A14sac )/A14GD] x100%
4 8.360 2 16.720
5 8.400 4 33.600 = 0.000 %
6 8.464 1 8.464
Σ= 145.864
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
15
0 4.840 1 4.840 A15SAC = 109.3167 m2
1 6.830 4 27.320 A15GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 7.280 2 14.560 = 109.317 m2
3 7.480 4 29.920 Koreksi= [(A15GD-A15sac )/A15GD] x100%
4 7.660 2 15.320
5 7.820 4 31.280 = 0.000 %
6 7.940 1 7.940
Σ= 131.18
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
16
0 3.540 1 3.540 A16SAC = 91.6292 m2
1 5.340 4 21.360 A16GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 5.930 2 11.860 = 91.629 m2
3 6.330 4 25.320 Koreksi= [(A16GD-A16sac )/A16GD] x100%
4 6.640 2 13.280
5 6.880 4 27.520 = 0.000 %
6 7.075 1 7.075
Σ= 109.955
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00327
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
17
0 2.280 1 2.280 A17SAC = 70.8442 m2
1 3.887 4 15.548 A17GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 4.530 2 9.060 = 70.844 m2
3 4.920 4 19.680 Koreksi= [(A17GD-A17sac )/A17GD] x100%
4 5.230 2 10.460
5 5.540 4 22.160 = 0.000 %
6 5.825 1 5.825
∑= 85.013
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
18
0 1.400 1 1.400 A18SAC = 48.1173 m2
1 2.469 4 9.875 A18GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 2.949 2 5.898 = 48.117 m2
3 3.350 4 13.400 Koreksi= [(A18GD-A18sac )/A18GD] x100%
4 3.650 2 7.300
5 3.920 4 15.680 = 0.000 %
6 4.188 1 4.188
∑= 57.7408
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
19
0 0.700 1 0.700 A19SAC = 24.5248 m2
1 1.324 4 5.297 A19GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 1.571 2 3.143 = 24.525 m2
3 1.670 4 6.680 Koreksi= [(A19GD-A19sac )/A19GD] x100%
4 1.800 2 3.600
5 1.950 4 7.800 = 0.000 %
6 2.210 1 2.210
Σ= 29.4298
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00328
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
GADING SARAT ORDINAT FS HASIL KALI
I II III IV III*IV = V
20
0 0.000 1 0.000 A20SAC = 7.2498 m2
1 0.450 4 1.800 A20GD = 2/3 x T/6 x Σ
2 0.726 2 1.452 = 7.250 m2
3 0.774 4 3.098 Koreksi= [(A20GD-A20sac )/A20GD] x100%
4 0.625 2 1.250
5 0.275 4 1.100 = 0.000 %
6 0.000 1 0.000
Σ= 8.6998
d) Perhitungan Sectional Area Curve (SAC)
l = 5.4 m
l' = 1.35 m
l" = 1.62 m
No. Gading Luas Gading FS Hasil Kali I FM Hasil Kali II
I II III II * III = IV V IV * V = VI
a 0 0.25 0.000 -10.50 0.000
b 2.9 1 2.872 -10.25 -29.443
0 9.6 1.25 11.969 -10.00 -119.688
1 38.4 4 153.640 -9.00 -1382.760
2 63.7 2 127.440 -8.00 -1019.520
3 87.3 4 349.300 -7.00 -2445.100
4 105.4 2 210.850 -6.00 -1265.100
5 115.8 4 463.307 -5.00 -2316.533
6 121.8 2 243.695 -4.00 -974.780
7 124.3 4 497.280 -3.00 -1491.840
8 126.5 2 253.000 -2.00 -506.000
9 126.5 4 506.000 -1.00 -506.000
10 126.5 2 253.000 0.00 0.000
11 126.5 4 506.000 1.00 506.000
12 126.5 2 253.000 2.00 506.000
13 125.0 4 500.067 3.00 1500.200MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00329
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
14 121.6 2 243.107 4.00 972.427
15 109.3 4 437.267 5.00 2186.333
16 91.6 2 183.258 6.00 1099.550
17 70.8 4 283.377 7.00 1983.637
18 48.1 2 96.235 8.00 769.877
19 24.5 4 98.099 9.00 882.894
20 7.2 1.3 9.425 10.00 94.248
c 5.4 1.2 6.525 10.30 67.206
d 0 0.3 0 10.60 0.000
∑1 = 5688.712 ∑2 = -1488.392
Volume SAC =
= 10239.681 m3
LCB =
= -1.413
Volume Rancangan = LWL x B x T x Cb + VPR
= 10271.872 m3
Koreksi Volume =
= -0.003 %
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00330
1203
1xLBPx
12
20 xLBP
%100.
)..( xSACVol
rancanganVolSACVol
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
IV.2 Perhitungan Bonjean and Hydrostatic Curve
DIMENSIONS OF SHIP WATERLINE AREA, CENTRE AND INERTIA MOMENT
LOA = 120.53 m.LWL = 110.7 m. LBP = 108 m. WATERLINE at T = 0,000 m (WL0) B = 17.21 m. LWL = 102.60 m S = 5.400 m. H = 10.14 m. BWL = 12.31 m Sa = 0.000 m. T = 7.5 m. Sf = 0.000 m.
NS ½ B (m) MS FM ½B . MS ½B.MS.FM (½B)3.MS ½B.MS.FM2
(1) (2) (3) (4) (5) = (2).(3) (6) = (5).(4) (7) = (2)3.(3) (8) = (6).(4)
AB0 0.000 1 -10 0.000 0.000 0.000 0.0001 0.000 4 -9 0.000 0.000 0.000 0.000
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00331
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
2 0.880 2 -8 1.760 -14.080 1.363 112.6403 2.200 4 -7 8.800 -61.600 42.592 431.2004 3.850 2 -6 7.700 -46.200 114.133 277.2005 5.200 4 -5 20.800 -104.000 562.432 520.0006 5.850 2 -4 11.700 -46.800 400.403 187.2007 6.090 4 -3 24.360 -73.080 903.466 219.2408 6.153 2 -2 12.306 -24.612 465.898 49.2249 6.153 4 -1 24.612 -24.612 931.796 24.612
10 6.153 2 0 12.306 0.000 465.898 0.00011 6.153 4 1 24.612 24.612 931.796 24.61212 6.153 2 2 12.306 24.612 465.898 49.22413 6.140 4 3 24.560 73.680 925.902 221.04014 5.740 2 4 11.480 45.920 378.238 183.68015 4.840 4 5 19.360 96.800 453.520 484.00016 3.540 2 6 7.080 42.480 88.724 254.88017 2.280 4 7 9.120 63.840 47.409 446.88018 1.400 2 8 2.800 22.400 5.488 179.20019 0.700 4 9 2.800 25.200 1.372 226.80020 0.000 1 10 0.000 0.000 0.000 0.000C D
∑1 = 238.462 ∑2 = 24.560
∑3 = 7186.328
∑4 = 3891.632
Waterline area (AWL) = 2 S/3. ∑1 = 858.463 m2
Centre of waterline from midship ( OF ) = S . ∑2 / ∑1 = 0.556 m
Athwart inertia moment of waterline( IT ) = 2 . 1/3 . S/3 . ∑3 = 8623.594 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 . 1/3 . S3 .∑4 = 408527.961 m4
Long. inertia moment of waterline(IL) = Iy - OF2 AWL = 408262.422 m4
DIMENSIONS OF SHIPWATERLINE AREA, CENTRE AND INERTIA MOMENTLOA = 120.53 m.
LWL = 110.70 m.LBP = 108.00 m. WATERLINE at T = 1.25 m (WL1)
B = 17.21 m. LWL = 106.30 m S = 5.400 m. H = 10.14 m. BWL = 16.58 m Sa = 3.154 m. T = 7.50 m. Sf = 7.790 m.
NS ½ B (m) MS FM ½B . MS ½B.MS.FM (½B)3.MS½B.MS.FM
2
(1) (2) (3) (4) (5) = (2).(3) (6) = (5).(4) (7)=(2)3.(3) (8) = (6).(4)A 0.000 0.58 -10.17 0.000 0.000 0.000 0.000B 1.095 2.34 -9.58 2.558 -24.518 3.067 234.98601 1.500 1.58 -9 2.376 -21.385 5.346 192.4652 2.820 4 -8 11.280 -90.240 89.703 721.920
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00332
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
3 4.400 2 -7 8.800 -61.600 170.368 431.2004 6.130 4 -6 24.520 -147.120 921.386 882.7205 7.168 2 -5 14.336 -71.680 736.587 358.4006 7.800 4 -4 31.200 -124.800 1,898.208 499.2007 8.070 2 -3 16.140 -48.420 1,051.116 145.2608 8.340 4 -2 33.360 -66.720 2,320.375 133.4409 8.340 2 -1 16.680 -16.680 1,160.187 16.680
10 8.340 4 0 33.360 0.000 2,320.375 0.00011 8.340 2 1 16.680 16.680 1,160.187 16.68012 8.340 4 2 33.360 66.720 2,320.375 133.44013 8.220 2 3 16.440 49.320 1,110.824 147.96014 7.870 4 4 31.480 125.920 1,949.774 503.68015 6.830 2 5 13.660 68.300 637.224 341.50016 5.340 4 6 21.360 128.160 609.093 768.96017 3.887 2 7 7.774 54.418 117.456 380.92618 2.469 4 8 9.875 79.002 60.189 632.01319 1.200 2.44 9 2.931 26.380 4.221 237.42020C 0.686 5.77 10.44 3.958 41.337 1.863 431.663D 0.000 1.44 11.89 0.000 0.000 0.000 0.000
∑1= 352.129
∑2= -16.927
∑3=18647.924
∑4=7210.513
Waterline area (AWL) = 2 S/3 ∑1 = 1267.665 m2
Centre of waterline from midship ( OF ) = S ∑2 / ∑1 = -0.260 m
Athwart inertia moment of waterline( IT ) = 2 1/3 S/3 ∑3 = 22377.509 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 S3 ∑4 = 756930.776 m4
Long. inertia moment of waterline(IL) = Iy - OF2 AWL = 756845.358 m4
DIMENSIONS OF SHIP WATERLINE AREA, CENTRE AND INERTIA MOMENTLOA = 120.53 m.
LWL = 110.70 m.LBP = 108.00 m. WATERLINE at T = 2.5 m (WL2)
B = 17.21 m. LWL = 109.38 m S = 5.400 m. H = 10.14 m. BWL = 17.21 m Sa = 3.592 m. T = 7.50 m. Sf = 8.589 m.
NS ½ B (m) MS FM ½B . MS ½B.MS.FM (½B)3.MS ½B.MS.FM2
(1) (2) (3) (4) (5) = (2).(3) (6) = (5).(4) (7) = (2)3.(3) (8) = (6).(4)A 0.000 0.67 -10.33 0.000 0.000 0.000 0.000B 1.248 2.66 -9.67 3.321 -32.094 5.172 310.19701 1.799 1.67 -9 2.996 -26.961 9.695 242.649
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00333
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
2 3.455 4 -8 13.820 -110.560 164.970 884.4803 5.200 2 -7 10.400 -72.800 281.216 509.6004 6.700 4 -6 26.800 -160.800 1,203.052 964.8005 7.660 2 -5 15.320 -76.600 898.910 383.0006 8.234 4 -4 32.936 -131.744 2,233.020 526.9767 8.448 2 -3 16.896 -50.688 1,205.846 152.0648 8.605 4 -2 34.420 -68.840 2,548.664 137.6809 8.605 2 -1 17.210 -17.210 1,274.332 17.210
10 8.605 4 0 34.420 0.000 2,548.664 0.00011 8.605 2 1 17.210 17.210 1,274.332 17.21012 8.605 4 2 34.420 68.840 2,548.664 137.68013 8.515 2 3 17.030 51.090 1,234.764 153.27014 8.290 4 4 33.160 132.640 2,278.891 530.56015 7.280 2 5 14.560 72.800 771.657 364.00016 5.990 4 6 23.960 143.760 859.687 862.56017 4.530 2 7 9.060 63.420 185.919 443.94018 3.000 4 8 12.000 96.000 108.000 768.00019 1.500 2.59 9 3.886 34.973 8.743 314.75320C 0.853 6.4 10.59 5.426 57.461 3.946 608.546D 0.000 1.59 12.18 0.000 0.000 0.000 0.000
∑1 = 379.250
∑2 = -10.104
∑3 = 21648.145
∑4 = 8329.175
Waterline area (AWL) = 2 S/3 ∑1 = 1365.299 m2
Centre of waterline from midship ( OF ) = S ∑2 /∑1 = -0.144 m
Athwart inertia moment of waterline( IT ) = 2 1/3 S/3 ∑3 = 25977.773 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 S3 ∑4 = 874363.443 m4
Long. inertia moment of waterline(IL) = Iy - OF2 AWL = 874335.187 m4
DIMENSIONS OF SHIPWATERLINE AREA, CENTRE AND INERTIA MOMENTLOA = 120.53 m.
LWL = 110.70 m.LBP = 108.00 m. WATERLINE at T = 3.75 m (WL3)
B = 17.21 m. LWL = 109.32 m S = 5.400 m.H = 10.14 m. BWL = 17.21 m Sa = 3.489 m.T = 7.50 m. Sf = 8.640 m.
NS ½ B (m) MS FM ½B . MS ½B.MS.FM (½B)3.MS ½B.MS.FM2
(1) (2) (3) (4) (5) = (2).(3) (6) = (5).(4) (7) = (2)3.(3) (8) = (6).(4)A 0.000 0.65 -10.29 0.000 0.000 0.000 0.000B 1.324 2.58 -9.65 3.423 -33.014 6.001 318.4590
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00334
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
1 1.947 1.65 -9 3.205 -28.845 12.150 259.6092 3.926 4 -8 15.704 -125.632 242.053 1,005.0563 5.900 2 -7 11.800 -82.600 410.758 578.2004 7.200 4 -6 28.800 -172.800 1,492.992 1,036.8005 7.920 2 -5 15.840 -79.200 993.586 396.0006 8.331 4 -4 33.324 -133.296 2,312.871 533.1847 8.507 2 -3 17.014 -51.042 1,231.287 153.1268 8.605 4 -2 34.420 -68.840 2,548.664 137.6809 8.605 2 -1 17.210 -17.210 1,274.332 17.210
10 8.605 4 0 34.420 0.000 2,548.664 0.00011 8.605 2 1 17.210 17.210 1,274.332 17.21012 8.605 4 2 34.420 68.840 2,548.664 137.68013 8.520 2 3 17.040 51.120 1,236.940 153.36014 8.320 4 4 33.280 133.120 2,303.721 532.48015 7.480 2 5 14.960 74.800 837.018 374.00016 6.330 4 6 25.320 151.920 1,014.545 911.52017 4.920 2 7 9.840 68.880 238.191 482.16018 3.350 4 8 13.400 107.200 150.382 857.60019 1.700 2.60 9 4.420 39.780 12.774 358.02020C 0.915 6.40 10.60 5.856 62.074 4.903 657.980D 0.000 1.60 12.20 0.000 0.000 0.000 0.000
∑1 =390.906
∑2 =-17.536
∑3 =22694.829
∑4 =8917.334
Waterline area (AWL) = 2 S/3 ∑1 = 1407.260 m2
Centre of waterline from midship ( OF ) = S S2 / S1 = -0.242 m
Athwart inertia moment of waterline( IT ) = 2 1/3 S/3 ∑3 = 27233.794 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 ∑3 ∑4 = 936106.080 m4
Long. inertia moment of waterline(IL) = Iy - OF2 AWL = 936023.500 m4
DIMENSIONS OF SHIPWATERLINE AREA, CENTRE AND INERTIA MOMENTLOA = 120.53 m.
LWL = 110.70 m.LBP = 108.00 m. WATERLINE at T = 5.00 m (WL4)
B = 17.21 m. LWL = 109.60 m S = 5.400 m.H = 10.14 m. BWL = 17.21 m Sa = 4.312 m.T = 7.50 m. Sf = 8.092 m.
NS ½ B (m) MS FM ½B . MS ½B.MS.FM (½B)3.MS ½B.MS.FM2
(1) (2) (3) (4) (5) = (2).(3) (6) = (5).(4) (7) =(2)3.(3) (8) = (6).(4)
A 0.000 0.80 -10.60 0.000 0.000 0.000 0.000
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00335
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
B 1.801 3.19 -9.80 5.751 -56.356 18.645 552.21201 2.623 1.80 -9 4.718 -42.459 32.458 382.1342 4.755 4 -8 19.020 -152.160 430.043 1,217.2803 6.610 2 -7 13.220 -92.540 577.610 647.7804 7.620 4 -6 30.480 -182.880 1,769.803 1,097.2805 8.120 2 -5 16.240 -81.200 1,070.775 406.0006 8.400 4 -4 33.600 -134.400 2,370.816 537.6007 8.535 2 -3 17.070 -51.210 1,243.485 153.6308 8.605 4 -2 34.420 -68.840 2,548.664 137.6809 8.605 2 -1 17.210 -17.210 1,274.332 17.210
10 8.605 4 0 34.420 0.000 2,548.664 0.00011 8.605 2 1 17.210 17.210 1,274.332 17.21012 8.605 4 2 34.420 68.840 2,548.664 137.68013 8.540 2 3 17.080 51.240 1,245.672 153.72014 8.360 4 4 33.440 133.760 2,337.108 535.04015 7.660 2 5 15.320 76.600 898.910 383.00016 6.640 4 6 26.560 159.360 1,171.020 956.16017 5.230 2 7 10.460 73.220 286.111 512.54018 3.650 4 8 14.600 116.800 194.509 934.40019 1.800 2.50 9 4.497 40.476 14.571 364.28420C 0.876 5.99 10.50 5.248 55.094 4.022 578.408D 0.000 1.5 12.00 0.000 0.000 0.000 0.000
∑1 =404.984
∑2 =-86.655
∑3 =23860.215
∑4 =9721.248
Waterline area (AWL) = 2 S/3 ∑1 = 1457.944 m2
Centre of waterline from midship ( OF ) = S S2 / ∑1 = -1.155 m
Athwart inertia moment of waterline( IT ) = 2 1/3 S/3 ∑3 = 28632.258 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 ∑3 ∑4 = 1020497.764 m4
Long. inertia moment of waterline(IL) = Iy - OF2 AWL = 1018551.316 m4
DIMENSIONS OF SHIPWATERLINE AREA, CENTRE AND INERTIA MOMENT
LOA = 120.53 m.LWL = 110.70 m.LBP = 108.00 m. WATERLINE at T = 6.25 m (WL5)
B = 17.21 m. LWL = 109.99 m S = 5.400 m.H = 10.14 m. BWL = 17.21 m Sa = 1.454 m.T = 7.50 m. Sf = 0.541 m.
NS ½ B (m) MS FM ½B . MS ½B.MS.FM (½B)3.MS ½B.MS.FM2
(1) (2) (3) (4) (5) = (2).(3) (6) = (5).(4)(7) = (2)3.
(3)(8) = (6).(4)
A 0.000 0.27 -10.54 0.000 0.000 0.000 0.000
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00336
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
B 1.754 1.08 -10.27 1.888 -19.392 5.808 199.1450 2.300 1.27 -10 2.919 -29.192 15.442 291.9171 4.330 4 -9 17.320 -155.880 324.731 1,402.9202 6.140 2 -8 12.280 -98.240 462.951 785.9203 7.420 4 -7 29.680 -207.760 1,634.074 1,454.3204 8.070 2 -6 16.140 -96.840 1,051.116 581.0405 8.350 4 -5 33.400 -167.000 2,328.732 835.0006 8.500 2 -4 17.000 -68.000 1,228.250 272.0007 8.560 4 -3 34.240 -102.720 2,508.888 308.1608 8.605 2 -2 17.210 -34.420 1,274.332 68.8409 8.605 4 -1 34.420 -34.420 2,548.664 34.42010 8.605 2 0 17.210 0.000 1,274.332 0.00011 8.605 4 1 34.420 34.420 2,548.664 34.42012 8.605 2 2 17.210 34.420 1,274.332 68.84013 8.560 4 3 34.240 102.720 2,508.888 308.16014 8.400 2 4 16.800 67.200 1,185.408 268.80015 7.820 4 5 31.280 156.400 1,912.847 782.00016 6.880 2 6 13.760 82.560 651.321 495.36017 5.540 4 7 22.160 155.120 680.126 1,085.84018 3.920 1 8 3.920 31.360 60.236 250.88019 1.950 4 9 7.800 70.200 29.660 631.80020 0.275 1.10 10 0.303 3.026 0.023 30.255C 0.187 0.40 10.10 0.075 0.757 0.003 7.645D 0.000 0.10 10.20 0.000 0.000 0.000 0.000
∑1 = 415.675∑2 =
-275.682∑3 =
25508.828∑4 =
10197.682
Waterline area (AWL) = 2 S/3 ∑1 = 1496.430 m2
Centre of waterline from midship ( OF ) = S S2 / S1 = -3.581 m
Athwart inertia moment of waterline( IT ) = 2 1/3 S/3 ∑3 = 30610.593 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 ∑3 ∑4 = 1070511.856 m4
Long. inertia moment of waterline(IL) = Iy - OF2 AWL = 1051318.449 m4
DIMENSIONS OF SHIPWATERLINE AREA, CENTRE AND INERTIA MOMENT
LOA = 120.53 m.LWL = 110.70 m.LBP = 108.00 m. WATERLINE at T = 7.5 m (WL6)
B = 17.21 m. LWL = 110.70 m S = 5.400 m.H = 10.14 m. BWL = 17.21 m Sa = 2.700 m.T = 7.50 m. Sf = 0.000 m.
NS ½ B (m) MS FM ½B . MS ½B.MS.FM (½B)3.MS ½B.MS.FM2
(1) (2) (3) (4) (5) = (2).(3) (6) = (5).(4)(7) = (2)3.
(3)(8) = (6).(4)
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00337
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
A 0.000 0.50 -11.00 0.000 0.000 0.000 0.000B 4.225 2.00 -10.50 8.450 -88.725 150.838 931.6130 4.650 1.50 -10 6.975 -69.750 150.817 697.5001 6.100 4 -9 24.400 -219.600 907.924 1,976.4002 7.350 2 -8 14.700 -117.600 794.131 940.8003 8.000 4 -7 32.000 -224.000 2,048.000 1,568.0004 8.420 2 -6 16.840 -101.040 1,193.895 606.2405 8.480 4 -5 33.920 -169.600 2,439.201 848.0006 8.570 2 -4 17.140 -68.560 1,258.846 274.2407 8.580 4 -3 34.320 -102.960 2,526.515 308.8808 8.605 2 -2 17.210 -34.420 1,274.332 68.8409 8.605 4 -1 34.420 -34.420 2,548.664 34.42010 8.605 2 0 17.210 0.000 1,274.332 0.00011 8.605 4 1 34.420 34.420 2,548.664 34.42012 8.605 2 2 17.210 34.420 1,274.332 68.84013 8.570 4 3 34.280 102.840 2,517.691 308.52014 8.460 2 4 16.920 67.680 1,210.991 270.72015 7.940 4 5 31.760 158.800 2,002.265 794.00016 7.070 2 6 14.140 84.840 706.786 509.04017 5.830 4 7 23.320 163.240 792.621 1,142.68018 4.175 2 8 8.350 66.800 145.546 534.40019 2.200 4 9 8.800 79.200 42.592 712.80020 0.000 1 10 0.000 0.000 0.000 0.000CD
∑1 =446.785
∑2 =-438.435
∑3 =27808.983
∑4 =12630.353
Waterline area (AWL) = 2 S/3 ∑1 = 1608.426 m2
Centre of waterline from midship ( OF ) = S S2 / S1 = -5.299 m
Athwart inertia moment of waterline( IT ) = 2 1/3 S/3 ∑3 = 33370.780 m4
Longitudinal inertia moment to midship (Iy) = 2 1/3 ∑3 ∑4 = 1325883.884 m4
Long. inertia moment of waterline(IL) = Iy - OF2 AWL = 1280718.899 m4
DIMENSIONS OF SHIPMIDSHIP SECTION AREA AND COEFFICIENT
LOA = 120.53 m.LWL = 110.70 m. LBP = 108.00 m. Ordinary waterline spacing ( t ) = 0.625 m. B = 17.21 m. Under waterline spacing ( t1 ) = 0.000 m. H = 10.14 m. Upper waterline spacing ( t2' ) = 0.000 m. T = 7.50 m.
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00338
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
T (m)
0,5 B (m) MS 0,5 B . MST
(m) 0,5 B (m)
MS 0,5 B. MS
(1) (2) (3) (4) = (2).(3) (1) (2) (3) (4) = (2).(3)
0 6.153 1 6.153 3 8.605 1 8.6050.5 7.788 4 31.154 3.5 8.605 4 34.4201 8.340 1 8.340 4 8.605 1 8.605
∑1= 45.647 ∑4 =199.742
1 8.340 1 8.340 4 8.605 1 8.6051.5 8.473 4 33.890 4.5 8.605 4 34.4202 8.605 1 8.605 5 8.605 1 8.605
∑2 = 96.482 ∑5 = 251.372
2 8.605 1 8.605 5 8.605 1 8.6052.5 8.605 4 34.420 5.5 8.605 4 34.4203 8.605 1 8.605 6 8.605 1 8.605
∑3 = 148.112
∑6 =303.002
WL T (m)BWL (m)
AM (m2)= 2.1/3.t.Sn
CM= AM/BWL.T
0 0.000 13.650 2.5641 1.250 16.580 19.019 0.9182 2.500 17.210 40.201 0.9343 3.750 17.210 61.713 0.9564 5.000 17.210 83.226 0.9675 6.250 17.210 104.738 0.9746 7.500 17.210 126.251 0.978
DIMENSIONS OF SHIPBONJEAN KURVELOA = 120.53 m.
LWL = 110.70 m.LBP = 108.00 m. Waterline spacing ( t ) = 0.625 m
B = 17.21 m.H = 10.14 m.T = 7.50 m.
FRAME 0 FRAME 1
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00339
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
0 - 1 - 0 - 1 -0.5 - 4 - 0.5 1.010 4 4.0401 - 1 - 1 1.500 1 1.500
Σ = 0 Σ = 6A = 2/3 * t * S = - A = 2/3 * t * S = 2.308
1 - 1 - 1 1.500 1 1.5001.5 - 4 - 1.5 1.700 4 6.8002 - 1 - 2 1.799 1 1.799
Σ = 0 Σ = 16A = 2/3 * t * S = - A = 2/3 * t * S = 6.516
2 - 1 - 2 1.799 1 1.7992.5 - 4 - 2.5 1.880 4 7.5203 - 1 - 3 1.947 1 1.947
Σ = 0 Σ = 27A = 2/3 * t * S = - A = 2/3 * t * S = 11.210
3 - 1 - 3 1.947 1 1.9473.5 - 4 - 3.5 2.180 4 8.7204 - 1 - 4 2.623 1 2.623
Σ = 0 Σ = 40A = 2/3 * t * S = - A = 2/3 * t * S = 16.748
4 - 1 - 4 2.623 1 2.6234.5 - 4 - 4.5 3.350 4 13.4005 2.300 1 2.300 5 4.330 1 4.330
Σ = 2.300 Σ = 61A = 2/3 * t * S = 0.958 A = 2/3 * t * S = 25.228
5 2.300 1 2.300 5 4.330 1 4.3305.5 3.435 4 13.740 5.5 5.350 4 21.4006 4.650 1 4.650 6 6.100 1 6.100
Σ1 = 22.990 Σ1 = 92A = 2/3 * t * S = 9.579 A = 2/3 * t * S = 38.491
6 4.650 1 4.650 6 6.100 1 6.1006.5 5.985 4 23.941 6.5 7.062 4 28.246
Deck 6.552 1 6.552 Deck 7.388 1 7.388t = 1.895 m Σ1 = 35.143 t = 1.790 m Σ1 = 42
A = 2/3 * t * S = 53.977 A = 2/3 * t * S = 88.286
DIMENSIONS OF SHIPBONJEAN KURVELOA = 120.53 m.
LWL = 110.70 m.LBP = 108.00 m. Waterline spacing ( t ) = 0.625 m
B = 17.21 m.H = 10.14 m.T = 7.50 m.
FRAME 2 FRAME 3MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00340
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
0 0.880 1 0.880 0 2.200 1 2.2000.5 2.270 4 9.080 0.5 3.225 4 12.9001 2.820 1 2.820 1 4.400 1 4.400
Σ = 13 Σ = 20A = 2/3 * t * S = 5.325 A = 2/3 * t * S = 8.125
1 2.820 1 2.820 1 4.400 1 4.4001.5 3.025 4 12.100 1.5 4.875 4 19.5002 3.455 1 3.455 2 5.200 1 5.200
Σ = 31 Σ = 49A = 2/3 * t * S = 12.981 A = 2/3 * t * S = 20.250
2 3.455 1 3.455 2 5.200 1 5.2002.5 3.635 4 14.540 2.5 5.575 4 22.3003 3.926 1 3.926 3 5.900 1 5.900
Σ = 53 Σ = 82A = 2/3 * t * S = 22.115 A = 2/3 * t * S = 34.167
3 3.926 1 3.926 3 5.900 1 5.9003.5 4.300 4 17.200 3.5 6.325 4 25.3004 4.755 1 4.755 4 6.610 1 6.610
Σ = 79 Σ = 120A = 2/3 * t * S = 32.899 A = 2/3 * t * S = 49.921
4 4.755 1 4.755 4 6.610 1 6.6104.5 5.445 4 21.780 4.5 7.185 4 28.7405 6.140 1 6.140 5 7.420 1 7.420
Σ = 112 Σ = 163A = 2/3 * t * S = 46.513 A = 2/3 * t * S = 67.742
5 6.140 1 6.140 5 7.420 1 7.4205.5 6.815 4 27.260 5.5 7.895 4 31.5806 7.350 1 7.350 6 8.000 1 8.000
Σ1 = 152 Σ1 = 210A = 2/3 * t * S = 63.493 A = 2/3 * t * S = 87.325
6 7.350 1 7.350 6 8.000 1 8.0006.5 7.737 4 30.950 6.5 8.226 4 32.905
Deck 7.935 1 7.935 Deck 8.280 1 8.280t = 1.691 m Σ1 = 46 t = 1.603 m Σ1 = 49
A = 2/3 * t * S = 115.626 A = 2/3 * t * S = 139.874
DIMENSIONS OF SHIPBONJEAN KURVELOA = 120.53 m.
LWL = 110.70 m.LBP = 108.00 m. Waterline spacing ( t ) = 0.625 m
B = 17.21 m.H = 10.14 m.T = 7.50 m.
FRAME 4 FRAME 5MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00341
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
0 3.850 1 3.850 0 5.200 1 5.2000.5 5.545 4 22.180 0.5 6.645 4 26.5801 6.130 1 6.130 1 7.168 1 7.168
Σ = 32 Σ = 39A = 2/3 * t * S = 13.400 A = 2/3 * t * S = 16.228
1 6.130 1 6.130 1 7.168 1 7.1681.5 6.420 4 25.680 1.5 7.420 4 29.6802 6.700 1 6.700 2 7.660 1 7.660
Σ = 71 Σ = 83A = 2/3 * t * S = 29.446 A = 2/3 * t * S = 34.773
2 6.700 1 6.700 2 7.660 1 7.6602.5 6.920 4 27.680 2.5 7.770 4 31.0803 7.200 1 7.200 3 7.920 1 7.920
Σ = 112 Σ = 130A = 2/3 * t * S = 46.771 A = 2/3 * t * S = 54.215
3 7.200 1 7.200 3 7.920 1 7.9203.5 7.400 4 29.600 3.5 8.010 4 32.0404 7.620 1 7.620 4 8.120 1 8.120
Σ = 157 Σ = 178A = 2/3 * t * S = 65.279 A = 2/3 * t * S = 74.248
4 7.620 1 7.620 4 8.120 1 8.1204.5 7.820 4 31.280 4.5 8.210 4 32.8405 8.070 1 8.070 5 8.350 1 8.350
Σ = 204 Σ = 228A = 2/3 * t * S = 84.850 A = 2/3 * t * S = 94.794
5 8.070 1 8.070 5 8.350 1 8.3505.5 8.225 4 32.900 5.5 8.410 4 33.6406 8.420 1 8.420 6 8.480 1 8.480
Σ1 = 253 Σ1 = 278A = 2/3 * t * S = 105.429 A = 2/3 * t * S = 115.823
6 8.420 1 8.420 6 8.480 1 8.4806.5 8.440 4 33.758 6.5 8.514 4 34.055
Deck 8.461 1 8.461 Deck 8.543 1 8.543t = 1.526 m Σ1 = 51 t = 1.461 m Σ1 = 51
A = 2/3 * t * S = 156.931 A = 2/3 * t * S = 165.587
DIMENSIONS OF SHIPBONJEAN KURVELOA = 120.53 m.
LWL = 110.70 m.LBP = 108.00 m. Waterline spacing ( t ) = 0.625 m
B = 17.21 m.H = 10.14 m.T = 7.50 m.
FRAME 6 FRAME 7MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00342
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
0 5.850 1 5.850 0 6.090 1 6.0900.5 7.270 4 29.080 0.5 7.540 4 30.1601 7.800 1 7.800 1 8.070 1 8.070
Σ = 43 Σ = 44A = 2/3 * t * S = 17.804 A = 2/3 * t * S = 18.467
1 7.800 1 7.800 1 8.070 1 8.0701.5 8.025 4 32.100 1.5 8.300 4 33.2002 8.234 1 8.234 2 8.448 1 8.448
Σ = 91 Σ = 94A = 2/3 * t * S = 37.860 A = 2/3 * t * S = 39.183
2 8.234 1 8.234 2 8.448 1 8.4482.5 8.275 4 33.100 2.5 8.445 4 33.7803 8.331 1 8.331 3 8.507 1 8.507
Σ = 141 Σ = 145A = 2/3 * t * S = 58.554 A = 2/3 * t * S = 60.322
3 8.331 1 8.331 3 8.507 1 8.5073.5 8.350 4 33.400 3.5 8.505 4 34.0204 8.400 1 8.400 4 8.535 1 8.535
Σ = 191 Σ = 196A = 2/3 * t * S = 79.442 A = 2/3 * t * S = 81.598
4 8.400 1 8.400 4 8.535 1 8.5354.5 8.425 4 33.700 4.5 8.525 4 34.1005 8.500 1 8.500 5 8.560 1 8.560
Σ = 241 Σ = 247A = 2/3 * t * S = 100.525 A = 2/3 * t * S = 102.929
5 8.500 1 8.500 5 8.560 1 8.5605.5 8.525 4 34.100 5.5 8.555 4 34.2206 8.570 1 8.570 6 8.580 1 8.580
Σ1 = 292 Σ1 = 298A = 2/3 * t * S = 121.846 A = 2/3 * t * S = 124.329
6 8.570 1 8.570 6 8.580 1 8.5806.5 8.575 4 34.301 6.5 8.597 4 34.386
Deck 8.587 1 8.587 Deck 8.601 1 8.601t = 1.411 m Σ1 = 51 t = 1.374 m Σ1 = 52
A = 2/3 * t * S = 170.242 A = 2/3 * t * S = 171.553
DIMENSIONS OF SHIPBONJEAN KURVELOA = 120.53 m.
LWL = 110.70 m.LBP = 108.00 m. Waterline spacing ( t ) = 0.625 m
B = 17.21 m.H = 10.14 m.T = 7.50 m.
FRAME 8 FRAME 9MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00343
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
0 6.153 1 6.153 0 6.153 1 6.1530.5 7.809 4 31.234 0.5 7.809 4 31.2341 8.340 1 8.340 1 8.340 1 8.340
Σ = 46 Σ = 46A = 2/3 * t * S = 19.053 A = 2/3 * t * S = 19.053
1 8.340 1 8.340 1 8.340 1 8.3401.5 8.543 4 34.170 1.5 8.543 4 34.1702 8.605 1 8.605 2 8.605 1 8.605
Σ = 97 Σ = 97A = 2/3 * t * S = 40.351 A = 2/3 * t * S = 40.351
2 8.605 1 8.605 2 8.605 1 8.6052.5 8.605 4 34.420 2.5 8.605 4 34.4203 8.605 1 8.605 3 8.605 1 8.605
Σ = 148 Σ = 148A = 2/3 * t * S = 61.863 A = 2/3 * t * S = 61.863
3 8.605 1 8.605 3 8.605 1 8.6053.5 8.605 4 34.420 3.5 8.605 4 34.4204 8.605 1 8.605 4 8.605 1 8.605
Σ = 200 Σ = 200A = 2/3 * t * S = 83.376 A = 2/3 * t * S = 83.376
4 8.605 1 8.605 4 8.605 1 8.6054.5 8.605 4 34.420 4.5 8.605 4 34.4205 8.605 1 8.605 5 8.605 1 8.605
Σ = 252 Σ = 252A = 2/3 * t * S = 104.888 A = 2/3 * t * S = 104.888
5 8.605 1 8.605 5 8.605 1 8.6055.5 8.605 4 34.420 5.5 8.605 4 34.4206 8.605 1 8.605 6 8.605 1 8.605
Σ1 = 303 Σ1 = 303A = 2/3 * t * S = 126.401 A = 2/3 * t * S = 126.401
6 8.605 1 8.605 6 8.605 1 8.6056.5 8.605 4 34.420 6.5 8.605 4 34.420
Deck 8.605 1 8.605 Deck 8.605 1 8.605t = 1.349 m Σ1 = 52 t = 1.336 m Σ1 = 52
A = 2/3 * t * S = 172.827 A = 2/3 * t * S = 172.377
DIMENSIONS OF SHIPBONJEAN KURVELOA = 120.53 m.
LWL = 110.70 m.LBP = 108.00 m. Waterline spacing ( t ) = 0.625 m
B = 17.21 m.H = 10.14 m.T = 7.50 m.
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00344
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
FRAME 10
FRAME 11
WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
0 6.153 1 6.153 0 6.153 1 6.1530.5 7.809 4 31.234 0.5 7.809 4 31.2341 8.340 1 8.340 1 8.340 1 8.340
Σ = 46 Σ = 46A = 2/3 * t * S = 19.053 A = 2/3 * t * S = 19.053
1 8.340 1 8.340 1 8.340 1 8.3401.5 8.543 4 34.170 1.5 8.543 4 34.1702 8.605 1 8.605 2 8.605 1 8.605
Σ = 97 Σ = 97A = 2/3 * t * S = 40.351 A = 2/3 * t * S = 40.351
2 8.605 1 8.605 2 8.605 1 8.6052.5 8.605 4 34.420 2.5 8.605 4 34.4203 8.605 1 8.605 3 8.605 1 8.605
Σ = 148 Σ = 148A = 2/3 * t * S = 61.863 A = 2/3 * t * S = 61.863
3 8.605 1 8.605 3 8.605 1 8.6053.5 8.605 4 34.420 3.5 8.605 4 34.4204 8.605 1 8.605 4 8.605 1 8.605
Σ = 200 Σ = 200A = 2/3 * t * S = 83.376 A = 2/3 * t * S = 83.376
4 8.605 1 8.605 4 8.605 1 8.6054.5 8.605 4 34.420 4.5 8.605 4 34.4205 8.605 1 8.605 5 8.605 1 8.605
Σ = 252 Σ = 252A = 2/3 * t * S = 104.888 A = 2/3 * t * S = 104.888
5 8.605 1 8.605 5 8.605 1 8.6055.5 8.605 4 34.420 5.5 8.605 4 34.4206 8.605 1 8.605 6 8.605 1 8.605
Σ1 = 303 Σ1 = 303A = 2/3 * t * S = 126.401 A = 2/3 * t * S = 126.401
6 8.605 1 8.605 6 8.605 1 8.6056.5 8.605 4 34.420 6.5 8.605 4 34.420
Deck 8.605 1 8.605 Deck 8.605 1 8.605t = 1.320 m Σ1 = 52 t = 1.352 m Σ1 = 52
A = 2/3 * t * S = 171.835 A = 2/3 * t * S = 172.925
DIMENSIONS OF SHIPBONJEAN KURVELOA = 120.53 m.
LWL = 110.70 m.LBP = 108.00 m. Waterline spacing ( t ) = 0.625 m
B = 17.21 m.H = 10.14 m.
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00345
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
T = 7.50 m.
FRAME 12 FRAME 13
WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
0 6.153 1 6.153 0 6.140 1 6.1400.5 7.809 4 31.234 0.5 7.600 4 30.4001 8.340 1 8.340 1 8.220 1 8.220
Σ = 46 Σ = 45A = 2/3 * t * S = 19.053 A = 2/3 * t * S = 18.650
1 8.340 1 8.340 1 8.220 1 8.2201.5 8.543 4 34.170 1.5 8.415 4 33.6602 8.605 1 8.605 2 8.515 1 8.515
Σ = 97 Σ = 95A = 2/3 * t * S = 40.351 A = 2/3 * t * S = 39.648
2 8.605 1 8.605 2 8.515 1 8.5152.5 8.605 4 34.420 2.5 8.515 4 34.0603 8.605 1 8.605 3 8.520 1 8.520
Σ = 148 Σ = 146A = 2/3 * t * S = 61.863 A = 2/3 * t * S = 60.938
3 8.605 1 8.605 3 8.520 1 8.5203.5 8.605 4 34.420 3.5 8.516 4 34.0624 8.605 1 8.605 4 8.540 1 8.540
Σ = 200 Σ = 197A = 2/3 * t * S = 83.376 A = 2/3 * t * S = 82.238
4 8.605 1 8.605 4 8.540 1 8.5404.5 8.605 4 34.420 4.5 8.545 4 34.1805 8.605 1 8.605 5 8.560 1 8.560
Σ = 252 Σ = 249A = 2/3 * t * S = 104.888 A = 2/3 * t * S = 103.605
5 8.605 1 8.605 5 8.560 1 8.5605.5 8.605 4 34.420 5.5 8.565 4 34.2606 8.605 1 8.605 6 8.570 1 8.570
Σ1 = 303 Σ1 = 300A = 2/3 * t * S = 126.401 A = 2/3 * t * S = 125.018
6 8.605 1 8.605 6 8.570 1 8.5706.5 8.605 4 34.420 6.5 8.577 4 34.308
Deck 8.605 1 8.605 Deck 8.582 1 8.582t = 1.378 m Σ1 = 52 t = 1.427 m Σ1 = 51
A = 2/3 * t * S = 173.833 A = 2/3 * t * S = 173.988
DIMENSIONS OF SHIPBONJEAN KURVELOA = 120.53 m.
LWL = 110.70 m.LBP = 108.00 m. Waterline spacing ( t ) = 0.6250 m
B = 17.21 m.
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00346
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
H = 10.14 m.T = 7.50 m.
FRAME 14 FRAME 15
WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
0 5.740 1 5.740 0 4.840 1 4.8400.5 7.300 4 29.200 0.5 6.315 4 25.2601 7.870 1 7.870 1 6.830 1 6.830
Σ = 43 Σ = 37A = 2/3 * t * S = 17.838 A = 2/3 * t * S = 15.388
1 7.870 1 7.870 1 6.830 1 6.8301.5 8.100 4 32.400 1.5 7.100 4 28.4002 8.290 1 8.290 2 7.280 1 7.280
Σ = 91 Σ = 79A = 2/3 * t * S = 38.071 A = 2/3 * t * S = 33.100
2 8.290 1 8.290 2 7.280 1 7.2802.5 8.300 4 33.200 2.5 7.320 4 29.2803 8.320 1 8.320 3 7.480 1 7.480
Σ = 141 Σ = 123A = 2/3 * t * S = 58.825 A = 2/3 * t * S = 51.450
3 8.320 1 8.320 3 7.480 1 7.4803.5 8.315 4 33.260 3.5 7.525 4 30.1004 8.360 1 8.360 4 7.660 1 7.660
Σ = 191 Σ = 169A = 2/3 * t * S = 79.633 A = 2/3 * t * S = 70.300
4 8.360 1 8.360 4 7.660 1 7.6604.5 8.325 4 33.300 4.5 7.725 4 30.9005 8.400 1 8.400 5 7.820 1 7.820
Σ = 241 Σ = 215A = 2/3 * t * S = 100.492 A = 2/3 * t * S = 89.625
5 8.400 1 8.400 5 7.820 1 7.8205.5 8.425 4 33.700 5.5 7.875 4 31.5006 8.460 1 8.460 6 7.940 1 7.940
Σ1 = 292 Σ1 = 262A = 2/3 * t * S = 121.558 A = 2/3 * t * S = 109.317
6 8.460 1 8.460 6 7.940 1 7.9406.5 8.471 4 33.883 6.5 8.084 4 32.336
Deck 8.510 1 8.510 Deck 8.230 1 8.230t = 1.501 m Σ1 = 51 t = 1.602 m Σ1 = 49
A = 2/3 * t * S = 172.447 A = 2/3 * t * S = 161.116
DIMENSIONS OF SHIPBONJEAN KURVELOA = 120.530 m.
LWL = 110.700 m.LBP = 108.000 m. Waterline spacing ( t ) = 0.6250 m
B = 17.210 m.MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00347
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
H = 10.140 m.T = 7.500 m.
FRAME 16 FRAME 17
WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
0 3.540 1 3.540 0 2.280 1 2.2800.5 4.800 4 19.200 0.5 3.310 4 13.2401 5.340 1 5.340 1 3.887 1 3.887
Σ = 28 Σ = 19A = 2/3 * t * S = 11.700 A = 2/3 * t * S = 8.086
1 5.340 1 5.340 1 3.887 1 3.8871.5 5.665 4 22.660 1.5 4.230 4 16.9202 5.990 1 5.990 2 4.530 1 4.530
Σ = 62 Σ = 45A = 2/3 * t * S = 25.863 A = 2/3 * t * S = 18.643
2 5.990 1 5.990 2 4.530 1 4.5302.5 6.125 4 24.500 2.5 4.750 4 19.0003 6.330 1 6.330 3 4.920 1 4.920
Σ = 99 Σ = 73A = 2/3 * t * S = 41.204 A = 2/3 * t * S = 30.498
3 6.330 1 6.330 3 4.920 1 4.9203.5 6.480 4 25.920 3.5 5.075 4 20.3004 6.640 1 6.640 4 5.230 1 5.230
Σ = 138 Σ = 104A = 2/3 * t * S = 57.408 A = 2/3 * t * S = 43.185
4 6.640 1 6.640 4 5.230 1 5.2304.5 6.750 4 27.000 4.5 5.380 4 21.5205 6.880 1 6.880 5 5.540 1 5.540
Σ = 178 Σ = 136A = 2/3 * t * S = 74.292 A = 2/3 * t * S = 56.639
5 6.880 1 6.880 5 5.540 1 5.5405.5 6.975 4 27.900 5.5 5.680 4 22.7206 7.070 1 7.070 6 5.830 1 5.830
Σ1 = 220 Σ1 = 170A = 2/3 * t * S = 91.729 A = 2/3 * t * S = 70.843
6 7.070 1 7.070 6 5.830 1 5.8306.5 7.362 4 29.450 6.5 6.245 4 24.978
Deck 7.673 1 7.673 Deck 6.839 1 6.839t = 1.730 m Σ1 = 44 t = 1.885 m Σ1 = 38
A = 2/3 * t * S = 142.697 A = 2/3 * t * S = 118.161
DIMENSIONS OF SHIPBONJEAN KURVELOA = 120.530 m.
LWL = 110.700 m.LBP = 108.000 m. Waterline spacing ( t ) = 0.625 m
B = 17.210 m.MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00348
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
H = 10.140 m.T = 7.500 m.
FRAME 18 FRAME 19
WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
0 1.400 1 1.400 0 0.700 1 0.7000.5 2.110 4 8.440 0.5 1.110 4 4.4401 2.469 1 2.469 1 1.200 1 1.200
Σ = 12 Σ = 6A = 2/3 * t * S = 5.129 A = 2/3 * t * S = 2.642
1 2.469 1 2.469 1 1.200 1 1.2001.5 2.725 4 10.900 1.5 1.410 4 5.6402 3.000 1 3.000 2 1.500 1 1.500
Σ = 29 Σ = 15A = 2/3 * t * S = 11.949 A = 2/3 * t * S = 6.117
2 3.000 1 3.000 2 1.500 1 1.5002.5 3.150 4 12.600 2.5 1.625 4 6.5003 3.350 1 3.350 3 1.700 1 1.700
Σ = 48 Σ = 24A = 2/3 * t * S = 19.845 A = 2/3 * t * S = 10.158
3 3.350 1 3.350 3 1.700 1 1.7003.5 3.510 4 14.039 3.5 1.705 4 6.8204 3.650 1 3.650 4 1.800 1 1.800
Σ = 69 Σ = 35A = 2/3 * t * S = 28.611 A = 2/3 * t * S = 14.458
4 3.650 1 3.650 4 1.800 1 1.8004.5 3.785 4 15.141 4.5 1.805 4 7.2205 3.920 1 3.920 5 1.950 1 1.950
Σ = 91 Σ = 46A = 2/3 * t * S = 38.074 A = 2/3 * t * S = 19.029
5 3.920 1 3.920 5 1.950 1 1.9505.5 4.055 4 16.220 5.5 2.000 4 8.0006 4.175 1 4.175 6 2.200 1 2.200
Σ1 = 116 Σ1 = 58A = 2/3 * t * S = 48.205 A = 2/3 * t * S = 24.092
6 4.175 1 4.175 6 2.200 1 2.2006.5 4.735 4 18.941 6.5 2.866 4 11.465
Deck 5.436 1 5.436 Deck 3.647 1 3.647t = 2.065 m Σ1 = 29 t = 2.261 m Σ1 = 17
A = 2/3 * t * S = 87.503 A = 2/3 * t * S = 50.184
DIMENSIONS OF SHIPBONJEAN KURVELOA = 120.53 m.
LWL = 110.70 m.LBP = 108.00 m. Waterline spacing ( t ) = 0.625 m
B = 17.21 m.MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00349
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
H = 10.14 m.T = 7.50 m.
FRAME 20
WL 0,5 B (m) MS 0,5 B . MS
(1) (2) (3) (4)
0 - 1 -0.5 0.270 4 1.0781 0.450 1 0.450
Σ = 2A = 2/3 * t * S = 0.637
1 0.450 1 0.4501.5 0.605 4 2.4202 0.726 1 0.726
Σ = 5A = 2/3 * t * S = 2.135
2 0.726 1 0.7262.5 0.780 4 3.1213 0.774 1 0.774
Σ = 10A = 2/3 * t * S = 4.061
3 0.774 1 0.7743.5 0.725 4 2.9004 0.625 1 0.625
Σ = 14A = 2/3 * t * S = 5.852
4 0.625 1 0.6254.5 0.471 4 1.8835 0.275 1 0.275
Σ = 17A = 2/3 * t * S = 7.011
5 0.275 1 0.2755.5 0.075 4 0.3006 0.00 1 -
Σ1 = 17A = 2/3 * t * S = 7.251
6 0.00 1 -6.5 0.67 4 2.670
Deck 1.757 1 1.757t = 2.470 m Σ1 = 4
A = 2/3 * t * S = 14.539
FORM COEFFICIENT
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00350
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
DIMENTION OF SHIP VOLUME, DISPLACEMENT AND CENTRE OF BUOYANCY
LOA = 120.53 m. Ordinary waterplane spacing ( t ) = 0.6250 m.LWL = 110.70 m. Under waterplane spacing ( t1 ) = 0.0000 m.LBP = 108.00 m. Upper waterplane spacing ( t2 ) = 0.0000 m.
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00351
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
B = 17.21 m. Specific gravity of sea water ( gs ) = 1.0250 ton/m3
H = 10.14 m. Specific gravity of fresh water ( gf ) = 1.0000 ton/m3
T = 7.50 m. Skin factor ( c ) = 1.0075T
(m)AW (m2) MS FM OF
(m) AW.MS AW.MS.FM AW.MS.OF
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (2).(3) (7) = (6).(4) (8) = (6).(5)0 858.46 1 0 0.56 858.46 0.00 477.45
0.5 1063.06 4 1 0.15 4252.26 4252.26 630.571 1267.66 1 2 -0.26 1267.66 2535.33 -329.06
∑1.1 = 6378.38
∑2.1=6787.59
∑3.1= 778.96
1 1267.66 1 2 -0.26 1267.66 2535.33 -329.061.5 1316.48 4 3 -0.20 5265.93 15797.79 -1062.252 1365.30 1 4 -0.14 1365.30 5461.20 -196.41
∑1.2 =14277.28
∑2.2 =30581.90
∑3.2 =-808.77
2 1365.30 1 4 -0.14 1365.30 5461.20 -196.412.5 1386.28 4 5 -0.19 5545.12 27725.59 -1070.503 1407.26 1 6 -0.24 1407.26 8443.56 -340.90
∑1.3 =22594.96
∑2.3 =72212.25
∑3.3 =-2416.58
3 1407.26 1 6 -0.24 1407.26 8443.56 -340.903.5 1432.60 4 7 -0.70 5730.41 40112.85 -4004.674 1457.94 1 8 -1.16 1457.94 11663.55 -1684.58
∑1.4 =31190.57
∑2.4 =132432.21
∑3.4 =-8446.73
4 1457.94 1 8 -1.16 1457.94 11663.55 -1684.584.5 1477.19 4 9 -2.37 5908.75 53178.73 -13994.305 1496.43 1 10 -3.58 1496.43 14964.30 -5359.25
∑1.5 =40053.69
∑2.5 =212238.79
∑3.5 =-29484.87
5 1496.43 1 10 -3.58 1496.43 14964.30 -5359.255.5 1552.43 4 11 -4.44 6209.71 68306.84 -27572.486 1608.43 1 12 -5.30 1608.43 19301.11 -8523.18
∑1.6 =49368.26
∑2.6 =314811.04
∑3.6 =-70939.78
WL T( m )
V (m3)= 1/3 t ∑1.n
DFW (ton)= V gf c
DSW (ton)= V gs c
KB (m)= t ∑2.n/∑1.n
LCB (m)= ∑3.n/∑1.n
0 0.000 178.847 180.188 184.6925 0.00 0.561 1.250 1328.830 1338.796 1372.266 0.665 0.1222 2.500 2974.433 2996.741 3071.659 1.339 -0.0573 3.750 4707.282 4742.587 4861.152 1.997 -0.1074 5.000 6498.035 6546.770 6710.439 2.654 -0.2715 6.250 8344.518 8407.102 8617.280 3.312 -0.7366 7.000 10285.053 10362.191 10621.246 3.985 -1.437
METACENTRA
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00352
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
TPC, MTC, DDT
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00353
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
RESUME HYDROSTATIC
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00354
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
RESUME BONJEAN
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00355
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
BAB VPENUTUP
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00356
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
Diagram carena atau sering juga disebut Hyrostatic Curve adalah diagram yang
terdiri dari beberapa lengkungan-lengkungan yang menjelaskan sifat-sifat dari badan
kapal yang tercelup kedalam air. Derngan demikian sifat-sifat dari badan kapal dapat
diketahui dengan mempergunakan diagram carena.
Adapun tugas dari mata kuliah Hidrostatika Kapal ini berupa penggambaran
lines plan dan bonjean and hydrostatic curve dari suatu kapal yang telah ditentukan
ukuran utamanya melalui pra rancangan, adalah untuk mengetahui bentuk kapal yang
akan dibangun dan untuk mengetahui bagaimana sifat-sifat dan karakteristik kapal
dibawah air.
DAFTAR PUSTAKA
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00357
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
Biro Klasifikasi Indoneia ( 2001 ) : Rule for the Classification and
Contruction of Sea going Ship, Vol II.
Harvald phoels : Ship design and ship theory, University of Hannnover
Ir. I Gusti Made santoso, Ir. Juswan Jusuf Sudjono; Teori Bangunan Kapal,
1983, Direktorat Pendidikan menengah kejuruan, DEPDIKBUD
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00358
HIDROSTATIKA KAPAL TEKNIK PERKAPALAN
Lampiran - Lampiran
MUH. SUCITRA AMANSAH D311 07 00359