laporan ekologi

5
Nama Fitriyani mariska NIM 1103136544 Kelas Biologi-B Kelompok I Asisten Beno Fariza Syahri JUDUL : Survei dan Diskripsi Populasi Hewan TUJUAN 1. Mempertimbangkan pola aktifitas hewan yang dipelajari. 2. Mempelajari pemeriksaan morfometri untuk mengetahui heterogenitas anggota suatu populasi. 3. Mengetahui jumlah anggota sebuah populasi hewan dan struktur anggotanya menurut umur dan jenis kelamin. METODE 1. Alat tulis dan penggaris disediakan. 2. Hasil sampling kepiting (dari karton) diberikan oleh asisten yang berasal dari tujuh tempat (populasi 1 s/d 7). Setiap kelompok akan menerima hasil sampling dari sebuah populasi. 3. Kepiting dipilih menurut jenis kelaminnya. 4. Pengukuran panjang dan lebar tubuh (hingga ke 1 mm terdekat) dilakukan dari masing-masing hewan yang diperoleh. Jangan lupa jenis kelamin dari setiap individu hewan dicatat dan diperiksa. 5. Hasil pengukuran tersebut ditabulasikan secara kolektif

Upload: fitryani-mariska

Post on 30-Dec-2014

73 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN EKOLOGI

Nama Fitriyani mariska

NIM 1103136544

Kelas Biologi-B

Kelompok I

Asisten Beno Fariza Syahri

JUDUL : Survei dan Diskripsi Populasi Hewan

TUJUAN

1. Mempertimbangkan pola aktifitas hewan yang dipelajari.

2. Mempelajari pemeriksaan morfometri untuk mengetahui heterogenitas anggota suatu

populasi.

3. Mengetahui jumlah anggota sebuah populasi hewan dan struktur anggotanya menurut umur

dan jenis kelamin.

METODE

1. Alat tulis dan penggaris disediakan.

2. Hasil sampling kepiting (dari karton) diberikan oleh asisten yang berasal dari tujuh tempat

(populasi 1 s/d 7). Setiap kelompok akan menerima hasil sampling dari sebuah populasi.

3. Kepiting dipilih menurut jenis kelaminnya.

4. Pengukuran panjang dan lebar tubuh (hingga ke 1 mm terdekat) dilakukan dari masing-

masing hewan yang diperoleh. Jangan lupa jenis kelamin dari setiap individu hewan dicatat

dan diperiksa.

5. Hasil pengukuran tersebut ditabulasikan secara kolektif (semua kelompok) dengan tabel.

6. Buat histogram hasil pengukuran morfometri.

7. Bandingkan morfometri kepiting dari semua populasi yang diperiksa.

HASIL

Kurva Frekuensi Panjang Karapas Sebuah Populasi Kepiting

Page 2: LAPORAN EKOLOGI

6,9 - 7,6 7,7 - 8,4 8,5 - 9,2 9,3 - 10,0 10,1 - 10,8 10,9 - 11,60

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

Kurva Panjang Karapas Kepiting

Frekuensi

Kurva Frekuensi Lebar Karapas Sebuah Populasi Kepiting

4,6 - 5,0 5,1 - 5,5 5,6 - 6,0 6,1 - 6,5 6,6 - 7,0 7,1 - 7,50

5

10

15

20

25

30

35

Kurva Lebar Karapas Kepiting

Frekuensi

PEMBAHASAN

Dari data yang kita pepoleh kita dapat mengetahui persebaran individu baik itu melalui jenis

Page 3: LAPORAN EKOLOGI

kelamin maupun ukuran. Dengan melihat dari pemeriksaan morfometri(pengukuran tubuh), maka

kita dapat melihat heterogenitas umur diantara anggota populasi kepiting yang banyak terdapat di

sebuah populasi. Data hasil pengukuran rasio kelamin seluruh populasi yang ada menyatakan

perbedaan rasio kelamin dalam populasi-populasi juga diperiksa, pada populasi I dan II rasio

kelamin jantan dan betina memiliki perbandingan yang tidak jauh berbeda. Sedangkan untuk

populasi III, IV, dan V rasio kelamin jantan lebih tinggi dibanding kelamin betina. Dan untuk

populasi VI dan VII rasio kelamin betina lebih besar dibanding kelamin jantan. Selain itu, adanya

perbedaan antara rerata panjang dan rerata lebar dari populasi kepiting satu dengan yang lainnya.

Dari kedua kurva yang didapat merupakan kurva normal yang berarti persebaran jumlah indivu

juwana(juveniles) mendominasi sebuah populasi kepiting. Sedangkan untuk individu-individu

anak(infants) dan dewasa(adults) sedikit. Kurva ini meyatakan populasinya memiliki peluang yang

jauh lebih tinggi untuk mempertahankan ekistensinya karena proses regenerasinya berlangsung

cepat, hal ini disebabkan karena jumlah individu dewasa reproduktif setara jumlahnya dengan

individu jantan yang reproduktif pula. Dari pemeriksaan morfometri, antara panjang dan lebar tubuh

hewan berbanding lurus. Semakin panjang ukuran tubuhnya maka akan semakin lebar pula

tubuhnya. Hal ini disebabkan oleh faktor umur.

KESIMPULAN

Struktur dan sebaran populasi dipengaruhi oleh faktor rasio perbandingan jenis kelamin dan

kelompok umur sedangkan heterogenitasnya dipengaruhi oleh ukuran tubuh.

Pada populasi yang membentuk kurva normal memiliki peluang yang jauh lebih tinggi untuk

mempertahankan ekistensinya karena proses regenerasinya berlangsung cepat, hal ini

disebabkan karena jumlah individu dewasa reproduktif setara jumlahnya dengan individu

jantan yang reproduktif pula.

RUJUKAN

Campbell,ddk.2002.Biologi jilid III.Erlangga:Jakarta

Page 4: LAPORAN EKOLOGI

Indriyanto, Ir. 2006. Ekologi Hutan. Bumi Aksara. Jakarta

Krebs, C.J. 1999. Ecological Methodology. 2nd Edition. Benjamin Cummings. Reading.