laporan praktikum ekologi pertanian "pemetaan"

22
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI PERTANIAN ‟ PEMETAAN DENGAN GPS ” OLEH : JEAN NIHANA MANALU 05121007071 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Upload: jean-nihana-manalu

Post on 17-Jan-2016

107 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Penggunaan GPS

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum Ekologi Pertanian "PEMETAAN"

LAPORAN PRAKTIKUMEKOLOGI PERTANIAN

‟ PEMETAAN DENGAN GPS ”

OLEH :JEAN NIHANA MANALU

05121007071

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

INDRALAYA2012/2013

Page 2: Laporan Praktikum Ekologi Pertanian "PEMETAAN"

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di alam jarang sekali ditemukan kehidupan yang secara individu terisolasi,

biasanya suatu kehidupan lebih suka mengelompok atau membentuk koloni.

Kumpulan berbagai jenis organisme disebut komunitas biotik yang terdiri atas

komunitas tumbuhan (vegetasi), komunitas hewan dan komunitas jasad renik. Ketiga

macam komunitas itu berhubungan erat dan saling bergantung. Ilmu untuk menelaah

komunitas (masyarakat) ini disebut sinekologi. Di dalam komunitas percampuran

jenis-jenis tidak demikian saja terjadi, melainkan setiap spesies menempati ruang

tertentu sebagai kelompok yang saling mengatur di antara mereka. Kelompok ini

disebut populasi sehingga populasi merupakan kumpulan individu - individu dari

satu macam spesies. (Heddy, 1994)

Karena ada hubungan yang khas antara lingkungan dan organisme, maka

komunitas di suatu lingkungan bersifat spesifik. Dengan demikian pola vegetasi di

permukaan bumi menunjukkan pola diskontinyu. Seringkali suatu komunitas

bergabung atau tumpang tindih dengan komunitas lain. Karena tanggapan setiap

spesies terhadap kondisi fisik, kimia maupun biotik di suatu habitat berlainan maka

perubahan di suatu habitat cenderung mengakibatkan perubahan komposisi

komunitas. Untuk itu perlu dilakukan suatu analisis yang dapat menentukan

bagaimana penyebaran suatu jenis vegetasi agar dapat dipelajari dengan mudah

(Sugianto, 1994).

Page 3: Laporan Praktikum Ekologi Pertanian "PEMETAAN"

Dalam mempelajari suatu komunitas tumbuhan sering diperlukan suatu

gambaran dari suatu wilayah dimana pengamatan itu dilakukan, untuk tujuan tersebut

diperlukan keterampilan dalam membuat peta.

Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran

permukaan bumi (terminologi geodesi) dengan menggunakan cara dan atau metode

tertentu sehingga didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta yang

berbentuk vektor maupun raster.

Istilah pemetaan seringkali digunakan pada ilmu matematika untuk

menujukkan proses pemindahan informasi dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya,

proses tersebut sama dengan yang dilakukan oleh kartografer,yaitumemindahkan

informasi dari permukaan bumi ke dalam kertas.

Hasil dari pemindahan informasi tersebut dinamakan peta atau denah atau

map.Perkembangan dalam teknologi.Komputer memungkinkan perpindahan media

untuk pemetaan menjadi digital.Pemetaandigital menjadi lebih fleksibel karena

banyaknya jumlah informasi yang dimiliki dan mudahnya pengaksesan informasi.

Bentuk peta digital yang paling sederhana adalah memindahkan media peta yang

sebelumnya kertas menjadi gambar pada komputer, misal JPEG tanpa adanya

database dengan kemampuan interaktif.

Informasi yang akurat dan mutakhir mengenai kondisi sumber daya laut

diperlukan untuk pengelolaansumber daya secara optimum dan lestari. Dalam kasus

sulit mendapatkan data melalui survei lapangan,penginderaan jauh (inderaja) dapat

digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi secara cepat, efisien, dan cukup

Page 4: Laporan Praktikum Ekologi Pertanian "PEMETAAN"

akurat Oleh karena itu, studi ini bertujuan memanfaatkan data inderaja dalam

mengkaji distribusi dan kondisi sumber daya laut (Gaol et al., 2007).

Pembangunan sector kelautan dan perikanan saat ini merupakan pilihan yang

strategis dalam rangka mendukung upaya pembangunan ekonomi secara nasional,

untuk menciptakan landasan ekonomi yang kuat. Sumberdaya ikan sebagai bagian

dari kekayaan alam, merupakan modal dasar pembangunan nasional yang perlu

dimanfaatkan secara optimal untuk kemakmuran rakyat Indonesia, dengan

mengusahakan secara berdaya guna dan berhasil guna serta selalu memperhatikan

kelestariannya (Sukandar et al.,2005)

B. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum pemetaan dengan GPS adalah praktikan dapat

mengetahui pengertian dari GPS, Kemudian dari pengertian tersebut praktikan dapat

mengetahui klasifikasi GPS Sehingga akhirnya praktikan dapat mengetahui metode

atau cara penggunaan GPS dan dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-

hari.

Page 5: Laporan Praktikum Ekologi Pertanian "PEMETAAN"

II. TINJAUAN PUSTAKA

Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran

permukaan bumi (terminologi geodesi) dengan menggunakan cara dan atau metode

tertentu sehingga didapatkan hasil berupa softcopy maupun hardcopy peta yang

berbentuk vektor maupun raster (Anonim, 2010).

Berikut Prinsip Pemetaan dengan pengukuran secara sederhanaseperti : kerja

Lapangan, unsur yang Perlu di ukur dalam pembuatan peta sederhana adalah

Pengukuran Jarak, Pengukuran Sudut Arah, Pengelolaan DatadanPenyajian Data.

Selain dengan pengukuran, peta dapat di buat dengan menggunakan yang sudah ada.

Berikut ini langkah Umum dalam membuat peta dari peta yang sudah adaialah:

menentukan daerah yang akan di petakan, memilih peta dasar yang tepat, membuat

peta dasar baru, yaitu peta yang belum di beri simbol, mencari dan

mengklasifikasikan data sesuai kebutuhan, membuat simbol-simbol yang mewakili

data, menempatkan simbol pada peta dasar, melengkapi peta dengan komponen yang

lain (Hartana, 2009).

GPS adalah singkatan dari Global Positioning System yang merupakan

system untuk menentukan posisi dan navigasi secara global dengan menggunakan

satelit. Sistem yang pertama kali di kembangkan oleh Departemen Pertahanan

Amerika ini digunakan i=untuk kepentingan militer maupun sipil (survey dan

pemetaan). Satelit GPS tidak mentransmisikan informasi posisi kita, yang

ditransmisikan satelit adalah posisi satelit dan jarak penerima GPS kita dari satelit.

Informasi ini diolah alat penerima GPS kita dan hasilnya ditampilkan kepada kita.

Page 6: Laporan Praktikum Ekologi Pertanian "PEMETAAN"

System GPS, yang nama asinya adalah NAVSTAR GPS (Navigation Satelite

Timing and Ranging Global Positioning System), mempunyai tiga segmen yaitu :

satelit, pengontrol, dan penerima/pengguna. Satelit yang GPS yang mengorbit bumi,

dengan orbit dan kedudukan yang tetap (koordinatnya pasti), seluruhnya berjumah 24

buah dimana 21 buah aktif bekerja dan 3 buah sisanya adalah cadangan.

1. Satelit bertugas untuk menerima dan menyimpan data yang di transmisikan oleh

stasiun-stasiun pengontrol, menyimpan dan menjaga informasi waktu

berketelitian tinggi (ditentukan dengan jam atomic di satelit), dan memancarkan

sinyal dan informasi secara kontinyu ke pesawat penerima (resiver) dari

pengguna

2. Pengontrol betugas untuk mengendalikan dan mengontrol satelit dari bumi baik

untuk mengecek kesehatan satelit, penentuan dan prediksi orbit dan waktu,

sinkronisasi waktu antar satelit, dan mengirim data ke satelit.

3. Penerima bertugas menerima data dari satelit dan memprosesnya untuk

menentukan posisi (posisi 3 dimensi yaitu koordinat dibumi dan ketinggian),

arah, jarak, dan waktu yang diperlukan oleh pengguna. Ada 2 macam penerima

yaitu tipe NAVIGASI dan tipe GEODETIC. Yang termasuk resiver tipe

NAVIGASI antara lain : Topcon, Leica, Astech, Trimble seri 4000 dan lain-lain.

Dalam bidang survey dan pemetaan untuk wilayah terumbu karang, GPS

dapat digunakan untuk menentukan posisi titik-titik lokasi penyelaman maupun

transek.Posisi yang di peroleh adalah posisi yang benar terhadap system koordinat

Page 7: Laporan Praktikum Ekologi Pertanian "PEMETAAN"

bumi.Dengan mengetahui posisinya yang pasti, lokasi-lokasi penyelaman maupun

transek dapat di plotkan ke dalam peta kerja.

Pengenalan tentang system koordinat sangat penting agar dapat menggunakan

GPS secara optimum. Setidaknya ada dua klasifikasi yang dipakai oleh GPS maupun

dalam pemetaan : system koordinat global dan system koordinat di dalam bidang

proyeksi.

1. Koordinat geografi diukur dalam lintang dan bujur dalam besaran derajat

decimal, derajat menit decimal atau derajat menit detik.

2. Koordinat di dalam bidang proyeksi merupakan koordinat yang dipakai pada

system proyeksi tertentu. Umunya berkait erat dengan system proyeksinya,

walaupun adakalanya (karena itu memungkinkan) digunakan koordinat geografi

dalam bidang proyeksi.

Membicarakan system koordinat dalam bidang proyeksi tidak dapat terlepas

dari datum yang digunakan.Ada dua macam datum yang umum digunakan dalam

perpetaan yaitu datum horizontal dan datum vertical.Dengan demikian transformasi

antar datum, antar system proyeksi, dan antar system koordinat dapat dilakukan.

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan

penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat.Sistem ini didesain

untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga dimensi serta informasi mengenai

waktu.GPS terdiri dari 3 segmen yaitu segmen angkasa, kontrol/pengendali, dan

pengguna. Segmen angkasa terdiri dari 24 satelit yang beroperasi dalam 6 orbit pada

ketinggian 20.200 km dengan periode 12 jam (satelit akan kembali ke titik yang

Page 8: Laporan Praktikum Ekologi Pertanian "PEMETAAN"

sama dalam 12 jam). Segmen Kontrol/Pengendali terdapat pusat pengendali utama

yang terdapat di Colorodo Springs, dan 5 stasiun pemantau lainnya dan 3 antena

yang tersebar di bumi ini. Pada sisi pengguna dibutuhkan penerima GPS yang

biasanya terdiri dari penerima, prosesor, dan antena.akan ditunda pengiriman ke

tujuan hingga tujuan aktif kembali.

Sinyal CDMA menggunakan kode pada transmisinya sehingga penerima GPS

tetap bisa mengenali sinyal navigasi GPS walaupun ada gangguan pada frekuensi

yang sama. Frekuensi yang digunakan adalah L1 (1575,42 MHz) dan L2 (1227,6

MHz).

Kode CDMA disebut "pseudorandom" karena seakan-akan ("pseudo") tidak

beraturan ("random"), padahal tidaklah demikian. Kode CDMA tiap satelit dipilih

dengan saksama agar tidak mengganggu transmisi satelit lainnya. Jenis kode CDMA

ini ada dua, yaitu C/A dan P(Y). Kedua kode ini ditransmisikan pada frekuensi L1,

sementara di L2 hanya ada kode P(Y).

Page 9: Laporan Praktikum Ekologi Pertanian "PEMETAAN"

III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan di jalan menuju lahan sawit dan arboretum atau di

samping Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas

Sriwijaya pada hari Kamis, tanggal 9 Mei 2013.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang dipakai pada praktikum ini adalah 1). Tiang

kayu/bambu , 2). Jam, 3). Kompas, 4). Benang, 5). Waterpass, 6). Data deklanasi

matahari, 7). Laptop, 8). Gps, 9). Kalkulator, 10). Penggaris, 11). Alat tulis.

C. Cara Kerja

Adapun cara kerja pada praktikum ini yaitu :

1. Tentukan tempat yang akan diamati yang mengenai sinar matahari.

2. Tancapkan bambu ke tanah.

3. Pasang tali benang sesuai arah yang terkena sinar matahari atau mengikuti

bayangan.

Page 10: Laporan Praktikum Ekologi Pertanian "PEMETAAN"

4. Catat dan hitung hasil yang akan digunakan dalam menentukan letak bujur

lintang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berikut adalah hasil yang telah didapat pada praktikum Pemetaan di Fakultas

Pertanian Universitas Sriwijaya

Pengamatan I

A

200 tan <= 83/200

Tan < = 0,415o < = 22, 538o

B 85 C koordinat = 22. 32 17 – 17. 28 23 = 05o 03’44’’(posisi)

Pada jam 12 08’ 29”, jarak antara matahari dan deklanasi terletak di lintang selatan

pada 22o 32’ 17”

Posisi bujur = 12 08’ 29 “ – 11 56 26 = 00. 11. 58

Konversikan dengan detik – 660 + 58 = 718/ 4 = 179.5 = 2o 59’ 24” BT

Pengamatan II

A tan < = 109/200 = 0,45

200 < = 28,39, konversikan dengan detik

Page 11: Laporan Praktikum Ekologi Pertanian "PEMETAAN"

= 0,39 x 60 = 24

B

109 C = 28o 23’ 24”

Koordinat 28o 23’ 24” – 17o 29’ 03”

= 10o54’ 21”

Maka posisi lintangnya adalah lintang selatan, dengan lintang sebesar10o54’ 21”

Dan posisi bujurnya adalah 13 14 10 – 11 56 26 = 01 17 44

Dikonversikan dengan detik, 3388/4

= 847/60 = 14,11

0.11 x 60 = 6,6

0,6 x 60 = 36

Jadi lintang bujur nya adalah 14o 6’ 36”

Page 12: Laporan Praktikum Ekologi Pertanian "PEMETAAN"

B. Pembahasan

Pemetaan ini digunakan untuk mengetahui letak suatu jenis tumbuhan dan

pola penyebarannya dalam suatu wilayah (komunitas). Untuk melakukan analisis

vegetasi ada beberapa metode yang digunakan, selain ada metode yang digunakan

untuk menganalisis kualitatif dari vegetasi dan ada pula anilisis kuantitatif terhadap

vegetasi. Analisis kualitatif meliputi jumlah, kerapatan, luas penutupan dan lain

sebagainya. Sedangkan analisisis yang bersifat kualitatif biasanya digunakan untuk

mengetahui penyebaran jenis tumbuhan tertentu di dalam suatu komunitas. Untuk

melakukan analisis kualitatif ini dapat digunakan cara pemetaan, yaitu pemetaan

dengan mengukur jarak dan arah dan pemetaan dengan menggunakan 2 titik

konstan..

Kemajuan teknologi informasi (TI) proses pembuatan peta telah terbantu,

sehingga untuk melakukan pemetaan suatu wilayah dapat dilakukan dengan cepat

dan mudah. Pemanfaatan peta dasar yang dahulu banyak bersumber dari peta rupa

bumi, sekarang sudah banyak yang beralih menggunakan citra penginderaan jauh.

Gambaran muka bumi yang akan dipetakan akan dapat memberikan data dan

informasi yang terkini. Kenampakan-kenampakan obyek fisik, sosial dan budaya

beserta batas-batas administratif maupun  batas geografis  akan tampak. Dengan

demikian kerangka letak  (sebagai peta dasar) mudah dilacak atau ditelusuri lewat

Page 13: Laporan Praktikum Ekologi Pertanian "PEMETAAN"

citra tersebut.Citra penginderaan jauh yang banyak digunakan sebagai sumber peta

dasar adalah; citra foto udara, citra satelit Landsat, citra satelit Spot, citra

satelit Ikonos, dan citra satelit Quickbird. Pemanfaatan peta dasar yang dahulu

banyak bersumber dari peta rupabumi, sekarang sudah banyak yang beralih

menggunakan citra penginderaan jauh.

Metode pemetaan dengan pengukuran jarak dan arah dilakukan dengan

menentukan titik awal pada daerah yang akan dibuat petanya, sehingga susunan titik-

titik tersebut menggambarkan bentuk penyebaran tumbuhan di daerah tersebut. Tiap

titik merupakan letak dari suatu jenis tumbuhan, kemudian diukur jarak dari satu titik

ke tititk yang berikutnya yang berdekatan hingga bertemu kembali ke titik awal.

Page 14: Laporan Praktikum Ekologi Pertanian "PEMETAAN"

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum pemetaan dengan

menggunakan gps adalah :

1. Berbagai metodologi yang dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran

permukaan bumi tersebut antara lain GPS.

2. Alat tsb. disebut juga dengan alat Global Positioning System atau dikenal

dengan singkatan alat GPS.

3. Pada pesawat GPS juga terdapat fasilitas untuk membuat peta lokasi-lokasi

yang kita tinggali atau lewati. Peta ini akan digunakan sebagai guide dalam

perjalanan.

4. Cahaya merupakan faktor lingkungan yang paling penting bagi tanaman

karena merupakan sumber energi bagi fotosintesis tanaman.

5. Mengendalikan intensitas cahaya agar optimum bagi tanaman merupakan hal

yang sulit. Rekayasa lingkungan untuk mendapatkan kondisi cahaya yang

sesuai dapat dilakukan dengan sistem perlampuan.

B. Saran

Page 15: Laporan Praktikum Ekologi Pertanian "PEMETAAN"

Sebaiknya dalam melakukan praktikum para asisten ikut membimbing para

praktikan, dan untuk kepada para praktikan harus lebih teliti lagi dalam praktikum

dan mencari serta mencatat hasilnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 1. 2010. Survei, Pemetaan dan Sistem Informasi Geografis. [email protected]. (diakses, 30 November 2010).

Abidin, Hasanuddin Z, Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya, Pradnya Paramita, Jakarta, 2000.

Fitriani, Risnandar, dan Fauzan Azmi. 2011. Sistem Pemetaan Digital Ruangan Kampus (Studi Kasus : Politeknik Telkom).

Prihandito, A., 1988. Proyeksi Peta. Kanisius,Yogyakarta, 124pp.

Sukandar, Daduk S, dan Didik Y. 2005. Diktat Mata Kuliah Pemetaan Sumberhayati Laut. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya : Malang.