laporan ekologi
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI
PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM EKOLOGI
Oleh:
Rizqi Amalia
4411412038
Rombel 2 Biologi
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
A. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui berbagai macam alat yang digunakan dalam praktikum ekologi.
2. Untuk dapat mengetahui fungsi dan cara kerja alat dalam praktikum ekologi.
B. Landasan Teori
Ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbale balik atau interaksi antara
makhluk hidup dengan lingkungannya, makhluk hidup dengan makhluk hidup lagi, dan
lingkungan dengan lingkungan lain. Unit utama ekologi adalah ekosistem. Ekosistem
merupakan bagian dari lingkungan, ekosistem memiliki komponen-komponen tertentu
yang memiliki fungsi oleh karena itu disebut sebagai suatu system. Komponen-
komponen tersebut antara lain abiotik, biotik, fisika, kimiawi, dan sebagainya. Faktor
biotik yang dimaksud merupakan mahluk hidup, sedangkan faktor abiotik merupakan
kondisi lingkungan baik tempat, maupun kondisi/ cuaca lingkungan. Untuk mengetahui
pengaruh dari komponen tersebut maka penggunaan alat sangatlah penting berkenaan
dengan tingkat akurasi pengukurannya. Dilihat dari penggunaannya alat yang biasa
digunakan ada yang bersifat manual, ada pula yang bersifat digital. Ada yang digunakan
dalam perairan dan ada yang digunakan pada daratan.
Pengetahuan mengenai fungsi dan cara kerja alat merupakan hal yang wajib
diketahui mengingat peran alat yang sangat fundamental dalam kegiatan praktikum
ekologi. Selain itu, pengetahuan wajib dimiliki oleh masing-masing mahasiswa agar alat
tidak mudah cepat rusak.
C. Hasil Pengamatan
NO NAMA ALAT BAGIAN FUNGSI
1 Jala Surber
1. Jala
2. Pengeplot
Untuk mengambil
bentoz di perairan
dangkal
2. Plankton Net 1. Tali
2. Jala
3. Botol
Untuk pengambilan
sampel plankton.
3. Refractometer 1. Teropong
berskala
2. Tempat sampel
Mengukur
konsentrasi cairan
atau salinitas
berdasarkan indeks
refraksi.
2
1
1
3
2
1
2
4. Salinometer
1. Angka skala
Untuk mengukur
salinitas dengan cara
mengukur kepadatan
dari air yang akan
dihitung salinitasnya
5. Secchi Disk
1. Tali
2. Kepingan
Secchi disk
Untuk mengukur
kedalaman cahaya
pada perairan.
6. Eickman Dredge 1. Tali
2. Beban
3. Pengunci
cangkul box
4. Box benthis
yang terambil
5. Cangkul box
Untuk mengambil
substrat di kolam atau
sedimen dasar pada
daerah perairan
(rawa, danau, sungai)
1
1
2
1
2
34
5
7. Soil Tester 1. Sensor alat
2. Skala pH
3. Skala
kelembapan
4. Jarum penunjuk
Untuk mengukur pH
tanah dan kelembapan
tanah
8. Thermohygrometer Analog 1. Skala
kelembapan
2. Jarum penunjuk
3. Skala suhu
Untuk mengukur
kelembapan dan suhu
udara.
9. Thermohygrometer Digital Untuk mengukur
kelembapan dan suhu
udara.
1
2
3
4
1
2
3
10. Lux Meter 1. Sensor alat
2. Layar penunjuk
intensitas
cahaya
3. Tombol power
Untuk mengetahui
intensitas cahaya di
tempat tertentu.
11. Altimeter 1. Skala
ketinggian
2. Jarum penunjuk
3. Skala tekanan
udara
Untuk mengukur
ketinggian tempat dan
tekanan udara.
12. Anemometer Digital 1. Layar digital
2. Tombol satuan
3. Sensor kipas
Untuk mengukur
kecepatan angin.
1
2
3
1
2
3
1
2
3
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum Ekologi mengenai pengenalan alat-alat
laboratorium ekologi yang telah kami lakukan, maka peralatan dapat dikelompokkan
berdasarkan klasifikasinya, yaitu peralatan yang digunakan di perairan (akuatik) dan
peralatan yang ddigunakan pada daratan.
Peralatan yang digunakan pada perairan (akuatik)
1. Jala Surber
Jala surber berfungsi untuk mengambil sampel (benthos) pada daerah yang berarus air
kuat dan dasar perairan berpasir halus (sedikit berlumpur).
Cara pengguanaan:
1. Membuka Jala surber
2. Meletakkan jala surber dengan posisi mulut jala melawan arus.
3. Batu yang tertangkap disikat di atas baki, kemungkinan ada benthos yang
tertangkap.
4. Menyikat substrat pada jala.
5. Memasukkan substrat ke baki.
6. Menambahkan formalin.
2. Plankton Net
Plankton net merupakan alat pengambilan sampel secara vertical,terbuat dari bahan
nilon dan dibagian ujungnya diletakan pemberat seperti botol penampung. Fungsi alat
ini adalah untuk pengambilan sampel plankton.
Cara penggunaan :
1. Mengambil air dengan ember 5 liter sampai 6 liter.
2. Air yang diambil disaring dengan plankton net, air akan keluar dan plankton akan
tersaring.
3. Memindahkan plankton yang tersaring kedalam botol.
1. Refractometer
Refractometer adalah alat yang berfungsi untuk mengukur konsentrasi cairan atau salinitas
berdasarkan indeks refraksi dimana konsentrasi air dapat membuat cahaya berbelok
berdasarkan hukum fisika Snellius mengenai indeks bias.
Cara penggunaan :
1. Hand refraktometer dicek terlebih dahulu dengan cara meneropong.
2. Mengkibrasi dengan satu tetes aquades/air jernih hingga terlihat skala menunjukkan
titik nol.
3. Meneteskan larutan yang akan diukur salinitasnya pada template yang tersedia lalu
ditutup.
4. Melihat ditempat yang bercahaya, akan tampak sebuah bidang berwarna biru dan
putih. Garis batas antara kedua bidang itulah yang menunjukkan salinitasnya.
4. Salinometer
Salinometer adalah alat untuk mengukur salinitas dengan cara mengukur kepadatan
dari air yang akan dihitung salinitasnya. Bekerjanya berdasarkan daya hantarlistrik.
Semakin besar salinitas semakin besar pula daya hantar listriknya.
Cara penggunaan :
1. Memasukkan sampel ke dalam ember.
2. Memasukkan salinometer ke dalam ember.
3. Melihat batas permukaan air.
5. Secchi Disk
Secchi disk terdiri dari bagian plat pipih bulat yang berfungsi sebagai penangkap
cahaya sehingga jika tembus cahaya akan terlihat dan ada tali yang sudah memiliki
skala dalam meter. Bagian plat putih berfungsi untuk mengetahui dalam jarak
berapakah cahaya dapat tembus didalam air. Idealnya pengukuran dilakukan pada
pukul 10.00-14.00 WIB
Cara penggunaan :
1. Memasang pemberat yang ada pada Secchi disk.
2. Memasang tali yang diatas disk.
3. Memasukan alat Secchi disk ke dalam perairan.
4. Mencatat kedalaman atau member tanda pada tali saat lempeng disk warna putih
sudah tidak terlihat.
5. Mengangkat perlahan dan mencatat kedalaman atau member tanda pada tali
ketika disk mulai terlihat.
6. Melakukan pengulangan sebanyak 3x
6.Eickman Dredge
Fungsi dari Eickman Dredge adalah untuk mengambil sedimen dasar pada daerah
perairan (daua, sungai, rawa). Dredge adalah alat berbentuk box ( persegi empat)
yang dirangkai dengan beberapa bagian lainnya guna untuk mengambil sedimen dasar
perairan yang hasilnya tidak dipengaruhi oleh adanya aliran atau pergerakan air di
dalam box sample tersebut sewaktu box diangkat dari dasar ke atas, sehingga sample
sedimen yang telah diambil tersebut tidak mengalami perubahan.
Cara penggunaan :
1. Membuka penutupnya.
2. Memasukkan ke dalam perairan secara tegak lurus sampai dasar perairan. Hal ini
dimaksudkan agar pemberat mudah jatuh ke dalam perairan.
3. Pemberat dilepaskan sampai terdengar bunyi.
4. Mengangkat secara erlahan ke permukaan.
5. Memasukkan lumpur yang diperoleh dan memasukkannya ke dalam baki plastic.
Peralatan yang digunakan pada daratan
1. Soil Tester
Alat ini digunakan untuk dua parameter, yaitu untuk mengukur pH dan kelembapan
tanah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan alat ini adalah kita harus
menyiapkan aquadest dan tisyu untuk membersihkan Soil tester. Satuan kelembapan
dalam alat ini adalah menggunakan persen (%)
Cara penggunaan :
1. Menancapkan ujung alat ke dalam tanah.
2. Menunggu 3 sampai 5 menit.
3. Mengamati skala hygrometer (yang ada di bawah garis skala). Mengamati pH
terlebih dahulu (skala di bagian atas, berwarna merah).
4. Setelah pH didapatkan, lalu menekan tombol yang ada di samping.
5. Mengamati skala bagian bawah yang menunjukkan kelembapan tanah (berwarna
hijau) dan dikalian 10.
2. Thermohygrometer Analog
Alat ini mempunyai dua parameter, yaitu digunakan untuk mengukur kelembapan dan
suhu udara.
Cara penggunaan:
1. Meletakkan atau menggantung alat di tempat yang akan diukur.
2. Menunggu 3 sampai 5 menit.
3. Mengamati skala yang ada pada Thermohygrometer analog. Skala bagian atas
menunjukkan kelembapan, sedangkan skala bagian bawah menunjukkan suhu
udara.
3. Thermohygrometer Digital
Alat ini mempunyai fungsi yang sama dengan Thermohygrometer digital yaitu
mengukur suhu dan kelembapan udara, hanya saja bentuk dari thermohygrometer ini
adalah digital.
Cara penggunaan :
1. Meletakkan alat pada tempat yang ingin diamati suhu dan kelembapan udaranya.
2. Menunggu selama 5 menit sampai alat akan bekerja.
3. Mengamati skala yang muncul dapa layar thermohygrometer.
4. Lux Meter
Fungsi dari Lux meter adalah untuk mengukur intensitas cahaya pada suatu
tempat. Lux meter terdiri dari dua bagian, yaitu bagian utama yang terdapat
tombol power dan pengaturan range untuk intensitas cahaya, dan bagian yang
kecil yang terdapat bagian bulat putih untuk menangkap cahaya. Satuan yang
digunakan adalah Lux. Kapasitas lux miter hingga mencapai 20.000 Lux. Karena
intensitas cahaya tidak stabil, maka kita mengambil angka yang sering muncul.
Pada tombol range ada yang dinamakan kisaran pengukuran. Terdapat 3 kisaran
pengukauran yaitu 200, 2000, 20.000 (lux). Hal tersebut menunjukan kisaran
angka (batasan pengukuran) yang digunakan pada pengukuran
Cara penggunaan :
1. Membuka tutup bagian lux yang digunakan untuk menangkap cahaya.
2. Eekan tombol power pada lux meter.
3. Memilih kapasitas atau kisaran pengukuran pada lux meter.
4. Menekan tombol start dan mengamati angka yang sering muncul pada layar
yang menunjukkan intensitas cahaya.
5. Althibarometer
Fungsi dari Althibarometer adalah untuk mengukur ketinggian dan tekanan
udara dari suatu tempat. Prinsip kerja altimeter menggunakan prinsip kerja
tekanan udara (barometrik), yaitu setiap ketinggian memiliki lapisan udara
dan tekanan yang berbeda-beda.
Cara penggunaan :
Untuk mengukur ketinggian suatu tempat, althybarometer hanya tinggal
dibawa atau dikalungkan pada leher saat perjalanan dari lautan menuju
dataran tinggi. Dalam penggunaanya di dalam perjalanan sebaiknya tidak
dimasukkan kedalam tas/ransel, karena hal ini dapat mempengaruhi prinsip
kerja Althybarometer.
6. Anemometer Digital
Fungsi dari Anemometer digital adalah untuk mengukur kecepatan angin.
Prinsip kerja dari Anemometer adalah gerakan atau perpindahan masa udara
pada arah horizontal yang disebabkan oleh perbedaan tekanan udara dari satu
tempat dengan tempat lainnya.
Cara penggunaan :
1. Menggeser tombol power.
2. Memilih satuan kecepatan dengan menggeser tombol satuan.
A untuk satuan m/s dan km/h
B untuk satuan ft/min dan knots
3. Memegang sensor angin atau bagian titik melawan angin.
4. Melihat skala dan mencatat skala yang terkecil dan terbesar.
E. Kesimpulan
Menuruh hasil praktikum “Pengenalan Alat-Alat Praktkum Ekologi” yang kami
lalukan, dari dua belas alat yang dikenal, maka alat-alat tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua berdasarkan penggunaanya, yaitu alat-alat yang digunakan di perairan (akuatik)
dan yang digunakan pada daratan. Alat yang tergolong akuatik yaitu Jala surber, Plankton
net, Refraktometer, Salinometer,Secchi disk dan Eickman Dredge. Sedangkan alat-alat yang
tergolong dalam penggunaan di darat yaitu Soil tester, Thermohygrometer (analog dan
digital), Lux meter,Altibarometer, dan Anemometer digital.
Daftar Pustaka
www.academi.edu/
Lampiran
Uji Coba Alat Praktikum Ekologi
1. Soil Tester
Tempat : Kebun Biologi Unnes
Pukul : 16.30 WIB
pH tanah : 7 %
Kelembapan tanah : 10 %
2. Lux Meter
Tempat : Kebun Biologi Unnes
Pukul : 16.30 WIB
Cahaya redup, range 2000
Intensitas cahaya : 997 Lux / 092 FC
Intensitas cahaya max : 997 Lux / 092 FC
3. Thermohygrometer Analog
Tempat : Kebun Biologi Unnes
Pukul : 16.30 WIB
Suhu udara : 28° C
Kelembapan udara : 80 %