laporan brittle

Upload: deboravaniadytap

Post on 07-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    1/24

    LAPORAN HASIL PRAKTIKUM TEBU HILIR 

    MATA KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN KOMODITI HILIR 

    “BRITTLE”

    Oleh :

      Nama : Vania Dyta Pramita

    NIM : 1411!1!1!!

      K"#a$ : THP %A

    &URUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

    'AKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    UNIVERSITAS &EMBER 

    A(ri#) *!1+

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    2/24

    BAB 1, PENDAHULUAN

    1,1 Latar B"#a-an.

    Permen adalah sejenis gula-gula (confectionary) yaitu makanan berkalori

    tinggi yang pada umumnya berbahan dasar gula, air, dan sirup fruktosa (Pratiwi

    dkk., 2!). "andy termasuk dalam jenis makanan berkalori tinggi karena rasanya

    manis. Permen sangat miskin akan #at gi#i karena kandungan utamanya hanya

    gula saja, sedangkan komponen lainnya seperti fla$our atau #at aroma berbagai

    ma%am buah hanya memberikan sensasi seperti mengkonsumsi buah.

    Permen sangat disukai semua orang mulai dari kalangan anak-anak hingga

    orang dewasa. &al tersebut disebabkan karena permen dapat dikonsumsi di mana

     pun dan kapan pun dan rasanya manis. Permen berdasarkan bahan dasarnya dibagi

    menjadi dua yaitu hard candy dan soft candy. Hard candy adalah permen dengan

     bahan hampir semuanya gula dengan tambahan sedikit fla$oring dan pewarna

    sedangkan  soft candy  adalah permen dengan bahan dasar gula dengan bahan

    tambahan '.

    erdasarkan pada tekstur, permen dibagi menjadi dua yaitu kristalin

    karena mengalami proses kristalisasi dan amorf   (non kristalin) yaitu tidak 

    mengalami proses kristalisasi. *alah satu jenis permen yang paling sederhana

    adalah brittle  candy.  Permen ini adalah termasuk jenis  soft candy  karena ada

    tambahan bahan ' berupa ka%ang-ka%angan dan merupakan jenis amorf (non

    kristalin) karena tidak mengalami proses kristalisasi, namun mengalami proses

    karamelisasi.

    rittle adalah jenis convection yang terdiri dari pe%ahan permen gula kerasdengan tambahan ka%ang-ka%angan di dalamnya seperti pe%an, almond, atau

    ka%ang. rittle memiliki banyak $ariasi nama di seluruh dunia, seperti pasteli di

    +unani, croquant  di Pran%is, gozinaki di eorgia,  chikki di ndia dan kotkoti  di

    angladesh i bagian /imur /engah, brittle dibuat dengan pista%hio sementara

     banyak negara 0sia menggunakan biji wijen dan ka%ang.

    Pembuatan permen brittle, titik kritisnya terdapat pada pemanasan sampai

    suhu sekitar 13 (456-4'5") untuk men%apai tahap hard crack yaitu tekstur 

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    3/24

    yang diharapkan adalah retak ketika dipatahkan. ila kurang dari suhu tersebut,

    maka tekstur khas brittle tidak akan didapatkan, apabila suhu yang digunakan

    tinggi maka akan menghasilkan permen keras, suhu sedang menghasilkan permen

    yang lunak, dan suhu rendah menghasilkan permen kenyal.

    Perbedaan tingkat pemanasan menentukan jenis permen yang dihasilkan,

    Oleh karena itu diperlukan suatu per%obaan pembuatan permen brittle untuk 

    mengetahui %ara pembuatan permen brittle dan pengaruh perbedaan suhu

    terhadap tingkat kerapuhan yang dihasilkan.

    1,* T/0/an

    0dapun tujuan dilakukan praktikum ini yaitu :

    4. 7ntuk mengetahui prinsip pembuatan brittle candy2. 7ntuk memahami tingkat kerapuhan brittle  hasil pemanasan pada suhu

    tertentu

    BAB *, TIN&AUAN PUSTAKA

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    4/24

    *,1   Candy

    8etaren, (46!9) menjelaskan candy  sebagai confectionary/candy  yaitu

     jenis pangan padat yang terdiri dari gula sebagai komponen utamanya. u%kle

    (46!) menjelaskan candy  sebagai produk yang dibuat dengan mendidihkan

    %ampuran gula dan air bersama dengan bahan pewarna dan pemberi rasa sampai

    ter%apai kadar air kira-kira 1.

    Permen adalah sejenis gula-gula (confectionary) yaitu makanan berkalori

    tinggi yang pada umumnya berbahan dasar gula, air, dan sirup fruktosa (Pratiwi

    dkk., 2!). Permen berdasarkan bahan dasarnya dibagi menjadi dua yaitu hard 

    candy dan soft candy. Hard candy adalah permen dengan bahan hampir semuanya

    gula dengan tambahan sedikit fla$oring, mempunyai tekstur keras dan tampak 

     bening serta mengkilap (;amadhan, 242). Soft candy  adalah permen dengan

     bahan dasar gula dengan bahan tambahan ', yang memiliki bentuk padat dengan

    tekstur lunak atau dapat menjadi lunak jika dikunyah (0likonis, 466).

    erdasarkan pada tekstur, permen dibagi menjadi dua yaitu kristalin

    karena mengalami proses kristalisasi dan amorf   (non kristalin) yaitu tidak 

    mengalami proses kristalisasi (/oussaint dan

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    5/24

    4. &ard %andy

    &ard "andy adalah jenis permen yang mempunyai tekstur keras dan tampak bening

    serta mengkilap (glossy) (;amadhan, 242). *ih (24') menyatakan bahwa yang

    membedakan antara hard %andy dan soft %andy adalah bahan yang digunakan. Pada

    hard %andy gula yang digunakan hampir semua jenis gula, kemudia ditambahkan

    sedikit fla$oring dan pewarna. "ontoh dari hard %andy adalah lollipop dan ro%k 

    %andy. 4' " dan menghasilkan produk dengan penampilan bening. *emakin

    tinggi suhu yang digunakan untuk pembuatan hard %andy maka kekerasannya semakin tinggi

    dan kadar air semaki#n rendah. 8ristalisasi dalam hard %andy akan terjadi se%ara

    spontan tetapi dapat di%egah dengan %ara penambahan bahan-bahan penghambat

    kristalisasi, seperti sirup glukosa dan gula in$ert yang tidak dapat mengkristal.

    Penggunaan bahan tersebut dalam pembuatan hard %andy dapat menghambat

    terjadinya kristalisasi dan pertumbuhan inti kristal.

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    6/24

    @ukas et al,(244), menyatakan bahwa proses pengolahan soft %andy

    terdapat 5 tahap yaitu pen%ampuran bahan, pemanasan, pendinginan dan

     pen%etakan. Permen jenis ini memiliki kadar air yang relati$e tinggi, yaitu antara

    9 > ! . "iri khas utama yang dimiliki soft %andy yaitu mempunyai tekstur yang

    lunak atau %hewy, dapat digigit dan tidak lengket di gigi sewaktu dikunyah. Oleh

    karena itu, soft %andy mudah dibentuk dengan menggunakan tekanan sehingga diperoleh

     permen dengan berbagai ragam bentuk yang menarik. /ekstur %hewytersebut

    didapat dengan %ara penambahan bahan pangan seperti lemak, gelatin, emulsifier 

    dan bahan tambahan lainnya namun penggunaanya tidak melebihi '. *alah satu

     parameter mutu yang sangat berperan dalam karateristik soft %andy adalah tekstur 

    dengan sensasi kenyal, keras, lembut, empuk, atau alot dan lengket, halus atau

    kasar berpasir, dan lainnya. /ekstur yang dihasilkan sangat ditentukan oleh

    struktur kristal yang terbentuk, yang dapat dikendalikan dengan %ara mengatur 

    komposisi bahan pada tahap pembuatannya.

    erdasarkan teksturnya %andy dapat dibagi menjadi dua kalsifikasi yaitu

    %andy kristalin dan %andy amorf (tidak terbentuk kristal). Pada %andy kristalin,

    sukrosa merupakan bahan baku utama dalam pembuatan semua jenis permen

     berkristal. 0nni (2!), menambahkan bahwa permen kristalin biasanya

    mempunyai rasa yang khas dan apabila dimakan terdapat rasa krim yang men%olok. Adi dan

     =any (2) menjelaskan bahwa perbandingan komposisi pemanis sangat

    menentukan tingkat kekerasan dan kemanisan dari permen tersebut.

    Ta"# 1, ?enis-jenis Permen

    T"-$t/r 25nt56

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    7/24

    Permen yang mengkristala, 8ristal besar   Rock candy

    , 8ristal ke%il  Fondant, FudgePermen yang tidak mengkristal

    a,  Hard candy Szour alls, !utterscoth

    . !rittles "eanut rittle

    c. #he$y candy #aramel, %affy

    d. &ummy candy 'arshmallo, ellies,

    &umdrops

    *umber: Potter, (46!9).

    *,7 Britt#"rittle adalah jenis convection yang terdiri dari pe%ahan permen gula keras

    dengan tambahan ka%ang-ka%angan didalamnya seperti pe%an, almond, atau

    ka%ang (8ate, 242). rittle memiliki banyak $ariasi nama di seluruh dunia,

    seperti pasteli di +unani (inah, 244), croquant  di Pran%is, gozinaki di eorgia,

    chikki di ndia dan kotkoti di angladesh (@isa, 244). i bagian /imur /engah,

     brittle dibuat dengan pista%hio (?oel, 2) sementara banyak negara 0sia

    menggunakan biji wijen dan ka%ang.  "eanut rittle adalah resep brittle  paling

     populer di 0merika *erikat. Pertama mun%ul istilah ini yaitu pada tahun 4!62,

    meskipun permen itu sendiri telah ada untuk waktu lebih lama ("hu, 26).

    rittle  candy  merupakan permen yang termasuk non kristalin (amorf).

    rittle  candy terbuat dari gula, sirup glukosa, air, mentega dan ka%ang sebagai

    filler. *uhu pemanasan yang digunkan sekitar 456-4'5 ", sehingga menyebabkan

    warna yang dihasilkan %okelat (karamelisasi) karena terjadinya reaksi

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    8/24

    *,4 '/n.$i Ba6an

    2.5.4 *ukrosa

    *ukrosa merupakan senyawa kimia yang termasuk golongan karbohidrat,

    memiliki rasa manis, berwarna putih, bersifat anhydrous, dan larut dalam air.

    *ukrosa adalah oligosakarida yang sering digunakan sebagai salah satu pemanis

    alami pada produk pangan terutama dalam pembuatan permen. *ukrosa berperan

    selain sebagai pemanis, juga sebagai sumber padatan karena mudah mengalami

    kristalisasi. &al yang perlu diperhatikan dalam penggunaan sukrosa sebagai

     bahan utama pembuatan permen adalah kelarutannya. ila larutan sukrosa !

    dimasakhingga 46,9" dankemudiandidinginkanhingga 2", maka 99,

    sukrosa akan terlarut dan 41,1 terdispersi. agian sukrosa yang terdispersi ini

    akan menyebabkan proses kristalisasi. engan demikian, dalam penggunaannya

    sukrosa harus diatur se%ara tepat. 8onsentrasi yang terlalu tinggi dapat

    menyebabkan terjadinya kristalisasi yang terlalu rendah (B') dapat

    menyebabkan pertumbuhan kapang dan khamir (?a%kson, 466').

    *ukrosa merupakan disakarida yang banyak terdapat di pasaran. *ukrosa

     banyak terdapat pada tebu, bit, siwalan dan kopyor. 8elarutan sukrosa dalam air 

    sangat tinggi dan jika dipanaskan kelarutannya makin bertambah tinggi. ?ika

    dipanaskan sukrosa akan membentuk %airan jernih yang segera akan berubah

    warna menjadi %oklat membentuk karamel (8oswara, 26).

    *ifat-sifat sukrosa :

    a. 8enampakan dan kelarutan, semua gula berwarna putih, membentuk 

    kristal yang larut dalam air. b. ;asa manis, semua gula berasa manis, tetapi rasa manisnya tidak sama.%. &idrolisis, disakarida mengalami proses hidrolisis menghasilkan

    moosakarida. &idrolisis sukrosa juga dikenal sebagai in$ersi sukrosa dan

    hasilnya berupa %ampuran glukosa dan fruktosa disebut Cgula in$ertD.

    n$ersi dapat dilakukan baik dengan memanaskan sukrosa bersama asam

    atau dengan menambahkan en#im in$ertase.d. Pengaruh panas, jika dipanaskan gula akan mengalami karamelisasi.

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    9/24

    e. *ifat mereduksi, semua monosakarida dan disakarida ke%uali sukrosa

     berperan sebagai agensia pereduksi dan karenya dikenal sebagai gula

    reduksi (aman dan *herrington, 4665).

    8onsentrasi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya kristalisasi

    yang terlalu rendah (B') dapat menyebabkan pertumbuhan kapang dan khamir 

    (?a%kson, 466'). *ukrosa memiliki tingkat kemanisan paling tinggi dan

    memiliki dampak negatif bagi tubuh bila dikonsumsi dalam jumlah berlebih,

    sebagai %ontoh penyakit yang dapat ditimbulkan adalah kegemukan dan karies

    gigi (;amadhan, 242).

    2.5.2 0ir

    3ungsi utama air adalah melarutkan sukrosa. Oleh karena itu sering

    digunakansukrosa dalam bentuk halus agar kelarutan sukrosa dapat berjalan %epat.

    0ir yang dipergunakan harus memenuhi syarat sebagai air minum. =ilai Ph air 

     juga harus diperhatikan. ?ika Ph asam dapat menyebabkan in$ersi sukrosa dan

    warna gelap, sedangkan jika Ph alkali (basa) dapat menyebabkan berkerak (0nni,

    2!).

    2.5.1 *irup lukosa

    3ungsi utama dari sirup glukosa dalam pembuatan hard %andy adalam

    membentuk tekstur permen dan untuk mengontrol kristalisasi gula, sehingga

    dihasilkan penampakan permen yang bening. &al tersebut terjadi karena saat

     pemasakan pada suhu tinggi, glukosa dapat mengurangi pembentukan butiran ari

    kristal gula yang menyebabkan permen menjadi keruh. *elain itu glukosa juga

    dapat mengatur tingakat kemanisan hard "andy. *irup glukosa juga dapat

     berpengaruh terhadap $iskositas dan hgrokopistas produk akhir (@ees dalam

    ;amadhan, 242).

    2.5.5 8a%ang-ka%angan

    8a%ang-ka%angan dan buah-buahan dapat digunakan sebagai bahan dasar 

    untuk pembuatan produk %andy yang termasuk kedalam jenis %andy %rystaline dan

    non %rystaline yang dapat di jual untuk usaha %andy. uah-buahan yang dapat

    digunakan untuk produk %andy yaitu buah yang dikeringkan seperti kismis, buah

    yang sudah diawetkan dengan %ara dimanisan seperti %herry dan buah yang masih

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    10/24

    segar seperti strawberry. ?enis ka%ang yang dapat digunakan untuk pembuatan

    %andy yaitu diantaranya ka%ang kenari, han#elnuts, peanut, pe%an, pine nuts,

     pista%hio dan walnut (=ikmawati,2!)

    2.5.' utter (

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    11/24

    4' " dan menghasilkan produk dengan penampilan bening. *emakin tinggi

    suhu yang digunakan untuk pembuatan hard %andy maka kekerasannya semakin

    tinggi dan kadar air semaki#n rendah. 8ristalisasi dalam hard %andy akan terjadi

    se%ara spontan tetapi dapat di%egah dengan %ara penambahan bahan-bahan

     penghambat kristalisasi, seperti sirup glukosa dan gula in$ert yang tidak dapat

    mengkristal. Penggunaan bahan tersebut dalam pembuatan hard %andy dapat

    menghambat terjadinya kristalisasi dan pertumbuhan inti kristal.

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    12/24

     b. *uhu

    *uhu berhubungan dengan daya larut gula dalam pembuatan permen. aya

    larut tinggi dari sukrosa merupakan sifat yang penting (u%kle dkk., 46!).

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    13/24

    (P4)8P 5gr, sirup glukosa 4 gr dan air 2 ml

    l

    (P2)8P 5 gr dan air 2 ml

    (P1)8P 5 gr, sirup glukosa 4 gr dan air 2 ml

    Pen%ampuran 4

    Pengadukan dengan pemanasan hingga larut

    Pemanasan (P4)/ : 4'"

    Pemanasan (P2)/ : 4'"

    Pemanasan (P1)/ : 42"

    / : 4'

    Penambahan butter 'gr, ka%ang sangrai 4 gr dan soda kue 4 sdm

    Pen%ampuran 2

    Penuangan pada loyang

    Pendinginan

    7ji sensoris

    g) "etakanHloyang

    1.4.2 ahan

    a) ula krital putih b) *irup glukosa%) 0ir  d)

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    14/24

    @angkah pertama yang dilakukan untuk pembuatan brittle candy  yaitu

    menyiapkan dan menimbang bahan-bahan yang diperlukan yaitu mentega, gula,

    ka%ang, sirup glukosa dan air. ula ditimbang 42 gram untuk 1 perlakuan, sirup

    glukosa 2 gram untuk 2 perlakuan, dan air 9 ml untuk 1 perlakuan. ahan-

     bahan yang telah disiapkan tersebut dimasukkan ke dalam pan%i, dibedakan berdasarkan 1 perlakuan. ahan yang telah dimasukkan ke dalam pan%i dilakukan

     penambahan air dan gula kristal putih, penambahan sirup glukosa kemudian

    dilakukan pemanasan. Penambahan air dan pemanasan bertujuan untuk 

    melarutkan gula pada bahan dan penambahan sirup glukosa berfungsi untuk 

    men%egah terjadinya kristalisasi.

    Proses pemanasan dilakukan hingga men%apai suhu yang telah ditentukan

    disetiap perlakuan dan dilakukan pengadukan agar larutan gula tidak naik ke

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    15/24

     permukaan dan menghindari kegosongan. @arutan yang sudah mendidih perlu

    diperhatikan di bagian pinggir pan%i yaitu dengan dilakukan pembersihan dengan

    kuas yang dibasahi air untuk menghilangkan kristal gula yang menempel di

    dinding. 8etika larutan sudah mendidih perlu diperhatikan dengan %ermat

    kenaikan suhu yang terjadi yaitu sampai suhu 4'" untuk perlakuan pertama,

    suhu 4'" tanpa sirup glukosa untuk perlakuan kedua, dan 42" untuk 

     perlakuan ketiga. Perbedaan suhu ini dilakukan untuk mengetahui suhu mana

    yang %o%ok dalam pembuatan brittle candy.

    0donan yang telah men%apai suhu ynag ditentukan dilakukan penambahan

    mentega, ka%ang, dan soda kue. Penambahan mentega ini yaitu untuk memperkuat

    aroma dan rasa, penambahan ka%ang berfungsi sebagai bahan tambahan supaya

    gurih, sedangkan untuk soda kue berfungsi yaitu agar tekstur renyah. Penambahan

    dilakukan se%epat mungkin dan dilakukan pengadukan sampai merata kemudian

    langsung diangkat dan dituangkan pada loyang yang sudah dilapisi alumunium

    foil agar adonan tidak lengket pada loyang. 0donan yang telah dituangkan ke

    dalam loyang dibiarkan hingga dingin. 3ungsi perlakuan ini bertujuan supaya

     pada proses pematahan lebih mudah dan sudah terbentuk tekstur hard %ra%k yang

    sempurna. rittle yang sudah dingin dan kaku, dilakukan uji sensoris untuk 

    mengetahui brittle mana yang memiliki tekstur hard %ra%k.

    BAB 4, PEMBAHASAN

    4,1 Ha$i#

    ata *ensoris ;//@A

    Panelis: 22 orangParam"t"r

    P"n.amatan

    Sam("#

    18!2 ;7

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    16/24

    Ra$aominan

     butter *angat manis

    utter dan gula

    seimbang

    Daya Pata6?

    R"ta- 

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    17/24

    enak dapat menarik perhatian konsumen dan kemungkinan besar memiliki rasa

    yang enak pula sehingga konsumen lebih %enderung menyukai makanan dari

    aromanya.

    rittle yang dibuat dengan suhu pemanasan 42o" memiliki aroma gula

    hingga tidak beraroma. &al ini disebabkan karena rendahnya suhu pemanasan

    yang dapat mengakibatkan aroma pada produk tidak terbentuk se%ara sempurna.

    *elain itu suhu pemanasan yang digunakan tidak sesuai dengan literatur yang

    menyatakan bahwa brittle merupakan %ampuran gula dan air yang

    dipanaskan sampai ke tahap hard crack   sesuai dengan suhu yaitu

    sekitar (456-4'5") (Paula, 244).

    5.2.2 Farna

    Farna pada permen berperan penting dalam memperbaiki kenampakan

     pada permen. Pemanasan brittle dengan perbedaan suhu pemanasan ini

    menghasilkan warna yang berbeda-beda di setiap perlakuan dari brittle yang

    dibuat.

    erdasarkan hasil pengamatan pengujian sensoris terhadap warna brittle

    dengan perbedaan suhu pemanasan diketahui bahwa brittle dengan perlakuan

     pemanasan suhu 4'o" berwarna kuning %erah. *ementara brittle yang dipanaskan

     pada suhu 4'o" tanpa glukosa berwarna putih pu%at dan buram sehingga

    terkesan kurang menarik, sedangkan brittle dengan suhu 42o" berwarna kuning

    tidak rata.

    rittle dengan suhu 4'o" ini memiliki warna yang paling gelap yaitu

    kuning %erah dan kenampakan warnanya paling baik namun warna yang

    dihasilkan menyimpang atau tidak sesuai dengan literatur. &al tersebut dapat

    terjadi mungkin karena pada proses pengadukan kurang sempurna atau tidak 

    konstan yang menyebabkan semua bahan kurang larut, sehingga karamelisasi

    yang terjadi kurang sempurna.

    rittle yang dibuat dengan suhu pemanasan yang tinggi atau optimal

    (4'o") seharusnya menghasilkan warna brittle yang ke%oklatan akibat terjadinya

     proses karamelisasi. @iteratur menyatakan bahwa karamelisasi pada britte terjadi

     jika gula, glukosa, dan gula in$ert di%ampur jadi sirup dan didihkan pada suhu

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    18/24

    sekitar 456-4'5" (Paula, 242).

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    19/24

    menyebabkan timbulya reaksi karamelisasi oleh sukrosa. *ukrosa yang digunakan

    mempunyai sifat fisik yakni daya pembentukan karamel jika dipanaskan.

    Pemanasan menyebabkan terjadinya perubahan dari sukrosa menjadi glukosa dan

    fruktosa yang meningkatkan rasa manis (u%kle, dkk., 26).

    5.2.5 aya ;etak

    Parameter mutu yang penting dalam permen adalah tekstur yang memiliki

    sifat yang ber$ariasi dalam jenis permen yang berbeda. erdasarkan pengamatan

    tekstur brittle yang dibuat dengan suhu pemanasan 4'I" memiliki daya retak 

    yang mudah patah, sedangkan brittle dengan suhu pemanasan 4'I" tanpa

     penambahan glukosa ini memiliki daya retak yang rapuh dan brittle dengan suhu

    42I" memiliki daya retak yang tidak retak (lembek).

    aya retak brittle pada suhu 4'I" yang dimaksud yaitu mudah retak 

    yakni hard crack . &al ini sesuai dengan literatur karena tekstur yang dikehendaki

     pada pembuatan brittle adalah bertekstur keras dan mudah retak (hard crack).

    rittle yang dihasilkan dapat memiliki daya retak yang hard crack  dikarenakan

    adanya penambahan sirup glukosa dan dilakukan pemanasan dengan suhu yang

    tinggi.

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    20/24

    BAB 8, PENUTUP

    8,1 K"$im(/#an

    erdasarkan praktikum brittle candy  yang telah dilakukan dapat

    disimpulkan bahwa:

    4. rittle merupakan jenis permen yang tergolong hard %andy dan tergolong

    %andy amorf dengan suhu pemananasan berkisar antara 456>4'5o" (hard 

    crack),  biasanya menggunakan ka%ang sebagai bahan tambahan. Prinsip

     pembuatan brittle yaitu pada penambahan sirup glukosa dan suhu

     pemanasan yang tinggi yang dapat mempengaruhi daya retak brittle candy

    hingga hard crack .2. rittle dengan perlakuan suhu pemanasan 4'o" memiliki tingkat

    kerapuhan yang tinggi yaitu men%apai hard crack  karena suhu pemanasan

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    21/24

    yang dilakukan tinggi atau optimal dan brittle dengan perlakuan suhu

     pemanasan 42o" menghasilkan tekstur yang tidak rapuh (lembek) karena

    suhu pemanasan yang dilakukan rendah sehingga tidak men%apai

    karamelisasi yang sempurna.

    8,* Saran

    Pada proses pembuatan brittle dibutuhkan ketelitian yang tinggi dalam

    memba%a termometer ketika dilakukan pemanasan agar pada pemanasan tidak 

    terjadi kelebihan suhu, selain itu juga harus sesuai dengan langkah kerja

     pembuatan yang telah ditentukan agar tidak terjadi penyimpangan.

    DA'TAR PUSTAKA

    0nni. 2!. "atiseri. ?akarta: irektorat Pembinaan *ekolah

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    22/24

    "oultate, /.P. (22). 3ood : %he #hemistry of +ts #omponent -th dition.#amridge: /he ;oyal *o%iety of "hemistry (;*O") e!ook"angan.com.

    diakses pada tanggal 4' *eptember 241.

    Adi, *. dan =any. 2.  "engaruh *omposisi "emanis(*ukrosaH*orbitol:lukosa:

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    23/24

    *ih. 24'.  'odul %eknologi "engolahan *omoditas "erkeunan Hilir (%eu).?ember: 3/P

    *ri. 26. aporan 'agang  . *urakarta: 7ni$ersitas *ebelas

  • 8/18/2019 Laporan Brittle

    24/24