laporan bio

26
A. TUJUAN Setelah melaksanakan kegiatan praktikum keanekaragaman hayati, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi keanekaragaman hayati tingkat gen. 2. Mengidentifikasi keanekaragaman hayati tingkat jenis. 3. Mengidentifikasi keanekaragaman hayati tingkat ekosistem. 4. Merumuskan konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup. B. LANDASAN TEORI Di dunia ini tidak ada individu yang benar-benar sama. Setiap individu memiliki ciri-ciri khusus yng menyebabkan individu satu berbeda dengan individu lainnya. Perbedaan ini menunjukkan adanya biodiversitas atau keanekaragaman makhluk hidup. Sedangkan perbedaan ciri antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain menunjukkan adanya keberagaman makhluk hidup. Perbedaan sifat dalam satu jenis disebut variasi. Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai tingkat tingi. Misalnya dari makhluk bersel satu hingga makhluk bersel banyak; dari tingkat organisme kehidupan individu sampai tingkat

Upload: efitriana1

Post on 02-Jul-2015

1.579 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN BIO

A. TUJUAN

Setelah melaksanakan kegiatan praktikum keanekaragaman hayati, mahasiswa

diharapkan dapat :

1. Mengidentifikasi keanekaragaman hayati tingkat gen.

2. Mengidentifikasi keanekaragaman hayati tingkat jenis.

3. Mengidentifikasi keanekaragaman hayati tingkat ekosistem.

4. Merumuskan konsep keseragaman dan keberagaman makhluk hidup.

B. LANDASAN TEORI

Di dunia ini tidak ada individu yang benar-benar sama. Setiap individu

memiliki ciri-ciri khusus yng menyebabkan individu satu berbeda dengan

individu lainnya. Perbedaan ini menunjukkan adanya biodiversitas atau

keanekaragaman makhluk hidup. Sedangkan perbedaan ciri antara makhluk hidup

yang satu dengan yang lain menunjukkan adanya keberagaman makhluk hidup.

Perbedaan sifat dalam satu jenis disebut variasi.

Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan,

mulai dari organisme tingkat rendah sampai tingkat tingi. Misalnya dari makhluk

bersel satu hingga makhluk bersel banyak; dari tingkat organisme kehidupan

individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai

ekosistem.

Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat,yaitu:

1. Keanekaragaman Gen

Keanekaragaman gen meyebabkan variasi antar individu sejenis, misalnya

keanekaragaman pada bunga mawar dengan bermacam-macam warna. Hal

tersebut disebabkan oleh variasi gen. Gen merupakan materi yang terdapat

didalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan ciri organisme.

Perbedaan variasi gen pada setiap makhluk hidup menyebabkan sifat yang

tidak tampak (genotip) dan sifat yang tampak (fenotip) pada setiap makhluk

hidup menjadi berbeda. Variasi makhluk hidup dapat terjadi akibat

perkawinan sehingga susunan gen keturunannya berbeda dari susunan gen

Page 2: LAPORAN BIO

induknya. Selain itu, variasi makhluk dapat pula terjadi karena interaksi gen

dengan lingkungannya.

2. Keanekaragaman Jenis

Keanekaragaman hayati tingkat jenis (antar spesies) mudah diamati karena

perbedaannya menyolok. Misalnya keanekaragaman pada jenis kacang-

kacangan, seperti kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau, kacang merah

dll. Keanekaragaman tingkat jenis menunjukkan adanya variasi bentuk,

penampakan dan frekuensi gen.

3. Keanekaragaman Ekosistem

Keanekaragaman ekosistem makhlk hidup meliputi keanekaragaman habitat,

komunitas biotik dan proses ekologi di biosfer. Semua makhluk hidup

berinteraksi dengan lngkungannya yang berupa faktor biotik dan dan faktor

abiotik. Faktor biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup lain sedangkan

yang termasuk faktor abiotik adalah iklim, cahaya, suhu, air, tanahdan

kelembapan (disebut juga faktor fisik; salinitas tingkat keasamaan dan

kandungan mineral (disebut juga faktor kimia). Komponen biotik sangat

beranekaragam dan komponen abiotik berbeda kualitas dan kuantitasnya,

Perbedan komponen-komponen penyusun tersebut mengakibatkan perubahan

dari interaksi yang ada sehingga menciptakan ekosistem yang berbeda-beda

pula.

Faktor utama yang menyebakan terjadinya keanekaragaman ekosistem adalah

perbedaan letak geografis. Karena perbedaan letak geografis tersebut yang

menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya

perbedaan temperature, curah hujan, intesitas cahaya matahari dan lama

penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora

(tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah sehingga

terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem. Contoh beberapa ekosistem

di Indondesia antara lain ekosistem Mangrove, ekosistem lumut, ekosistem

pantai, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem padang rumput, ekosistem

hutan berdaun jarum, ekosistem gurun dll.

Page 3: LAPORAN BIO

Keunikan keanekaragaman hayati di Indonesia antara lain:

1. Memiliki Keanekaragaman Hayati Tingkat Tingkat Tinggi

Indonesia memiliki sekitar 28.000 spesies tumbuhan, 35000 spesies hewan,

dan 10000spesies mikroba. Dibandingkan dengan jenis makhluk hidup yang

ada di dunia, diperkirakan Indonesia memilki 10% jenis tumbuhanberbunga,

12% jenis hewan menyusui, 16% jenis reptilian dan amfibi, 17% jenis burung

dan 25% jenis ikan.

2. Memiliki Flora Malesiana

Wilayah Malesiana terletak didaerah sekitar khatulistiwa yang beriklim tropis.

Curah hujan relative tinggi. Terdapat banyak hutan hujan tropis. Didominasi

oleh pohon Dipterocarpaceae (meranti-merantian). Selain itu banyak

tumbuhan liana seperti anggrek (Orchidaceae) dan rotan. Tumbuhan khas

malesiana yang terkenal adalah Rafflesia arnoldi, penyebaranya di Sumatra,

Jawa, Malasya, Kalimantan. Selain itu juga ditemukan pohon buah khas di

Papua yang disebut matoa (Pometia pinnata)

3. Memiliki Fauna Daerah Oriental dan Australia

Alfred Russel Wallace mengelompokkan bumi menjadi 6 daerah biogeografi,

yaitu Australia, Oriental, Ethiopia, Neutropik, Palearktik, dan Nearktik.

Berdasarkan garis Wallace, Indonesia terbagi menjadi daerah Oriental, dan

daerah Australia. Indonesia bagian barat memiliki hewan yang relative sama

dengan hewan oriental. Beberapa hewan brsifat endemic antara lain badak

bercula satu, jalak bali, Wilayah Indonesia bagian Timur memiliki hewan

yang relative sama dengan hewan Australia. Beberapa jenis hewan endemic

contohnya komodo di pulau komodo NTT serta babi rusa dan anoa di

Sulawesi. Sulawesi memliki sebagian hewan mirip oriental dan sebagian mirip

Australia sehingga Webber membuat garis Webber yang memisahkan

Sulawesi menjadi daerah peralihan.

Page 4: LAPORAN BIO

C. ALAT DAN BAHAN

1. Alat

a. Pisau/ silet

b. Penggaris

c. Lup

2. Bahan

a. Macam- macam bunga mawar ( Rosa sp ).

b. Macam- macam bractea bougenvil ( Bougenvillea sp ).

c. Macam- macam daun puring.

d. Macam- macam biji kacang- kacangan ( Leguminoceae ),

meliputi biji kacang hijau, biji kacang tanah, biji kacang merah

dan biji kacang- kacang yang lain.

e. Gambar atau foto 3 macam ekosistem.

D. CARA KERJA

1. Amatilah dan identifikasi macam- macam variasi bunga, daun dan biji

berdasarkan sifat/ ciri- ciri yang dapat diamati, seperti bentuk bunga,

variasi ukuran, variasi warna, aroma, tekstur permukaan specimen dengan

menggunakan indra atau alat bantu yang sesuai.

2. Identifikasi persamaan dan perbedaan ciri/ sifat pada specimen tersebut.

3. Catatlah persamaan dan perbedaan ciri/ sifat ke dalam tabel pengamatan.

4. Amati keseragaman dan keberagaman ciri/ sifat yang ada pada berbagai

specimen.

5. Perhatikan dan identifikasi gambar atau foto ekosistem yang sudah

disiapkan. Tulislah aspek- aspek penting dari pengamatan tersebut ke

dalam tabel.

Page 5: LAPORAN BIO

E. DATA DAN HASIL PENGAMATAN

NoBunga

Mawar

VariasiBentuk Ukuran Warna Aroma Tekstur Bunga

1. Mawar 1 Membulat bertumpuk

kecil Merah muda

Agak harmu

Berserat,agak kasar

2. Mawar 2 membulat sedang Merah tua Harumnya menyengat

Seratnya halus, rapat permukaan lembut, berbulu

3. Mawar 3 membulat besar Putih kekuningan

Tidak begitu harum

Kelopaknya kaku, kasar, berserat

NoBractea

Bougenvil

Variasi SifatBentuk Ukuran Warna Aroma Tekstur

BungaYang Lain

1. Bougenvil 1 Ujungnya lancip, membulat

BesarP = ± 4 cmL = ± 3 cm

orange Tidak beraroma

Halus Daun lebar, hijau polos

2. Bougenvil 2 Membulat Kecil P = ± 3 cmL = ± 2,5 cm

Merah muda

Tidak beraroma

Halus Daun sedang, ada bercak kuning

3. Bougenvil 3 Pentagonal Kecil P = ± 3,5 cmL = ± 2,5 cm

Ungu Tidak beraroma

Halus Daun kecil, tepinya ada warna putih

No Daun Variasi SifatPuring Bentuk Ukuran Warna Tekstur Yang lain

Page 6: LAPORAN BIO

1 Daun puring 1

Menyirip P = ± 28 cmL = ± 7 cmSedang

merah bercorak kuning

dilapisi kutikula

Mengandung xantofil

2 Daun puring 2

Menjari P = ± 23cmL = ±6 cm

hijau Kaku, halus, berlapis kutikula

Terdapat klorofil hijau untuk fotosintesis

3 Daun Puring 3

menyirip MemanjangP = ± 23 cmL = ± 6 cm

kuning Kaku, halus Mengandung karoten

NoBiji Kacang-

KacanganVariasi Sifat

Bentuk Ukuran Warna Tekstur Yang lain1. Biji kacang

hijauoval Kecil

± 0,5 cmHijau kusam

Halus M asih terdapat kotiledon

2. Biji kacang tanah

oval Sedang± 0,7 – 1,5 cm

Merah muda, kusam

Kasar, berminyak

Masih terdapat kotiledon

3. Biji kacang kedelai

membulat Besar Kuning kecoklatan

Agak halus, lunak

Masih terdapat kotiledon

Page 7: LAPORAN BIO

Tabel Persamaan dan Perbedaan Ciri/Sifat

Macam-macam Bunga Keterangan

1. Mawar (Rose sp)

Persamaan ciri di antara macam-

macam bunga mawar.

Ciri-ciri bunga mawar yang sama adalah

tekstur bunga yang halus dan bentuk yang

membulat.

Perbedaan ciri di antara macam-

macam bunga mawar

Ciri-ciri bunga mawar yang beda adalah

warna, ukuran, dan aroma.

2. Bractea bougenvil

Persamaan ciri di antara macam-

macam bougenvil

Ciri-ciri bougenvil yang sama adalah

aromanya tidak beraroma dan tekstur

bunganya yang lembut.

Perbedaan ciri di antara macam-

macam bougenvil

Ciri-ciri bougenvil yang beda adalah bentuk,

ukuran, warna.

3. Daun Puring

Persamaan cirri di antara macam-

macam daun puring

Ada, yaitu pada tekstur daun

Perbedaan ciri di antara macam-

macam daun puring

Ciri yang beda adalah bentuk, ukuran, warna,

tekstur, dan pertulangan.

4. Kacang-kacangan

Persamaan ciri di antara biji kacang-

kacangan

Sama-sama berbiji ganda yang menyatu

Page 8: LAPORAN BIO

Perbedaan ciri di antara biji kacang-

kacangan

Ciri yang beda adalah bentuk, ukuran, warna,

dan tekstur kacang.

No AspekEkosistem 1(sungai) Ekosistem

2 (laut)Ekosistem 3 (sawah)

1. Komponen biotik

yang ada di

dalamnya.

Ikan, ular, ganggang

hijau, enceng gondok,

katak, kecebong.

Ikan, rumput laut,

terumbu karang,

ubur – ubur, gurita,

plankton

Padi, hama, burung,

tikus, ular, rumput,

belalang

2. Komponen abiotik

yang ada di

dalamnya.

Air, tanah, batu,

pasir, udara

Batu, air, terumbu

karang, udara,

Tanah, batu, air,

udara, sinar matahari,

3. Interaksi komponen

biotik dan abiotik

Ikan di sungai hidup

di air dengan

menghirup O2 yang

terkandung di dalam

air

Seluruh komponen

makhluk hidup

yang ada di laut

bernapas dengan

menghirup O2 yang

terkandung dalam

air laut

Padi mengambil

unsur hara dari dalam

tanah untuk tumbuh.

Padi mengambil CO2

dari udara untuk

proses fotosintesis

4. Ciri khas ekosistem Air mengalir,

Ikannya ikan tawar

Terdapat plankton

sebagai produsen

utama dalam laut

Padi merupakan

komponen terbesar

dalam ekosistem

tersebut

Page 9: LAPORAN BIO

F. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Percobaan yang dilakukan kali ini adalah pengamatan tentang

keanekaragaman hayati. Seperti yang telah kita ketahui bahwa keanekaragaman

hayati dibedakan menurut tingkatannya menjadi tiga tingkat, yaitu

keanekaragaman tingkat gen, tingkat jenis (spesies),dan tingkat ekosistem.

Masing-masing tingkat keanekaragaman memiliki karakteristik ciri atau sifat

yang sama antara individu satu dengan yang lain,disebut dengan keseragaman.

Sedangkan karakter ciri atau sifat yang berbeda disebut dengan keberagaman.

Ciri-ciri yang menyebabkan keanekaragaman antara lain warna, bentuk, ukuran,

jumlah, tekstur, penampilan, dan sifat-sifat lainnya.

Keanekaragaman genetik adalah suatu tingkatan biodiversitas yang

merujuk pada jumlah total karakteristik genetik dalam genetika keseluruhan

spesies. Untuk membuktikan adanya keanekaragaman tingkat gen, dilakukan

pengamatan terhadap beberapa macam bunga dan daun.Macam-macam bunga

yang digunakan adalah Bunga Mawar (Rose sp) dan Bougenvil (Bractea

bougenvil). Sedangkan jenis daun yang digunakan adalah daun puring.

Pada bunga mawar, keanekaragamannya terlihat pada variasi warna,

bentuk, ukuran, aroma, dan tekstur bunga. Kami mengamati mawar merah

muda, merah tua, dan putih. Berdasarkan data pengamatan, diperoleh variasi ciri

antara lain:

Bunga Mawar merah muda : berbentuk lingkaran, berukuran kecil,

aromanya agak harum, berserat agak kasar .

Bunga Mawar merah tua : berbentuk membulat, berukuran sedang,

aromanya harum menyengat, seratnya halus, rapat, permukaannya lembut

dan berbulu.

Bunga Mawar putih: berbentuk membulat, berukuran besar, aromanya

tidak terlalu harum, kelopaknya kaku dan brserat kasar.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman gen pada

bunga mawar lebih banyak menunjukkan keberagaman daripada

keseragamannya. Masing-masing bunga memiliki warna, ukuran dan aroma

yang berbeda. Keseragamannya terlatak pada tekstur bunga yang halus.

Page 10: LAPORAN BIO

Pada bougenvil, keanekaragamannya terlihat pada variasi bentuk, warna,

ukuran, aroma, penampilan daun, dan tekstur bunganya. Kami mengamati

bougenvil orange, merah muda, dan ungu. Berdasarkan data pengamatan

diperoleh variasi ciri,antara lain:

Bougenvil orange: berbentuk membulat, berukuran ,agak besar, tidak

berraoma teksturnya lembut.

Bougenvil merah muda : bentuknya membulat, berukuran kecil, tidak

beraroma bertekstur lembut.

Bougenvil Ungu; berbentuk pentagonal, ukuran sedang, tidak beraroma,

tekstur bunga halus, dan daun tepinya putih kecil.

Dengan demikian dapat disimpulkan keanekaragaman tigkat gen pada

bougenvil lebih banyak ditemukan keberagaman daripada keseragamannnya.

Keberagamannya terletak pada bentuk, ukuran, warna, serta bentuk daun.

Sedangkan keseragamannya hanya terletak pada aroma daun yang tidak

beraroma dan tekstur bunga.

Pada daun puring, keanekaragamannya terlihat pada variasi bentuk,

warna, ukuran,dan tekstur daun. Kami mengamati empat jenis daun puring yang

berbeda. Berdasarkan data pengamatan, diperoleh variasi ciri antara lain:

Puring 1; berbentuk menyirip, ukuran besar, warna merah bercorak hijau,

tekstur kaku bergelombang.

Puring 2; berbentuk memjari, ukuran sedang, warna hijau, tekstur kaku

halus.

Puring 3; berbentuk menyirip, ukuran sedang, warna kuning bercak hijau,

tekstur kaku halus.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman gen pada daun

puring lebih mendominasi adanya keberagamannya. Hampir semua ciri-ciri

yang dimiliki berbeda satu sama lainnya.

Perbedaan dan persanmaan ciri yang dimiliki disebabkan oleh pengaruh

perangkat pembawa sifat yang disebut dengan gen. Gen merupakan bagian

kromosom yang mengendalikan ciri atau sifat suatu organisme yang bersifat

diturunkan dari induk/orang tua kepada keturunannya. Gen pada setiap individu,

Page 11: LAPORAN BIO

walaupun perangkat dasar penyusunnya sama, tetapi susunannya berbeda-beda

bergantung pada masing-masing induknya. Susunan perangkat gen inilah yang

menentukan ciri atau sifat suatu individu dalam satu spesies. Perkawinan antara

dua individu makhluk hidup sejenis merupakan salah satu penyebabnya.

Keturunan dari hasil perkawinan memiliki susunan perangkat gen yang berasal

dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari dua

induk tersebut akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies

berupa varietas-varietas (varitas) yang terjadi secara alami atau secara buatan.

Keanekaragaman Jenis adalah keanekaragaman dari berbagai jenis

makhluk hidup yang termasuk ke dalam satu famili.Keanekaragaman hayati

tingkat jenis (antarspesies) mudah diamati karena perbedaannya

menyolok .Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman

gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya

beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan,

tumbuhan dan mikroba.Contoh keanekaragaman tingkat jenis pada hewan

adalah keanekaragaman antara kucing, harimau, dan singa, serta

keanekaragaman pada tumbuhan kelapa hijau, kelapa sawit, dan aren.

Pada percobaan keanekaragaman tingkat jenis,digunakan jenis kacang-

kacangan sebagai bahan pengamatan.Macam kacang-kacangan yang digunakan

antara lain;Kacang hijau, Kacang merah, dan Kacang tanah.Keanekaragaman

terletak pada ciri-cirinya,yaitu bentuk, ukuran, warna biji,dan teksturnya.

Berdasarkan data pengamatan,diperoleh variasi ciri antara lain:

Kacang Hijau; berbentuk oval, ukuran kecil, warna hijau, tekstur halus.

Kacang Tanah; berbentuk oval, ukuran sedang, warna merah muda kusam,

tekstur kasar.

Kacang kedelai; berbentuk oval, ukuran kecil, warna kuning kecoklatan,

tekstur halus dan lunak.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman jenis pada

kacang-kacangan cenderung memperlihatkan keberagaman ciri daripada

keseragaman yang dimiliki jenis kacang satu dengan lainnya. Keberagaman

terlihat pada bentuk, ukuran, warna, dan teksturnya. Keseragamannya adalah

Page 12: LAPORAN BIO

sama-sama berbiji ganda. Keberagaman yang ada pada keanekaragaman tingkat

jenis lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan keberagaman pada

keanekaragaman tingkat gen.

Keanekaragaman Ekosistem adalah keanekaragaman hubungan antara

komponen biotic dan abiotik. Semua makhluk hidup berinteraksi atau

berhubungan erat dengan lingkungan tempat hidupnya.Lingkungan hidup meliputi

komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik meliputi berbagai jenis

makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel

banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik

meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua disebut

faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam),

tingkat keasaman, dan kandungan mineral. Baik komponen biotik maupun

komponen abiotik sangat beragam atau bervariasi. Oleh karena itu, ekosistem

yang merupakan interaksi antara komponen biotik dengan komponen abiotik pun

bervariasi pula.

Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup yang terdapat di dalamnya

selalu melakukan hubungan timbal balik, baik antar makhluk hidup maupun

makhluk hidup dengan lingkungnnya atau komponen abiotiknya. Hubungan

timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam suatu ekosistem. Salah

satu faktor yang menyebabkan terjadinya keanekaragaman ekosistem adalah

perbedaan letak geografis,gangguan makhluk hidup lain,serta kemampuan

beradaptasi antara makhluk hidup dan komponen-komponen abiotiknya. Macam-

macam ekosistem antara lain; ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem laut,

ekosistem gurun, ekosistem air tawar, ekosistem pegunungan, ekosistem sawah,

dan lain-lain.

Pada percobaan untuk membuktikan adanya keanekaragaman tingkat

ekosistem, digunakan potret atau gambar berbagai jenis ekosistem yang ada di

bumi. Jenis ekosistem yang kami gunakan adalah ekosistem hutan, ekosistem

sawah, dan ekosistem laut. Masing-masing ekosistem memiliki jenis tumbuhan

dan hewan yang berbeda. Berdasarkan data pengamatan, diperoleh data sebagai

Page 13: LAPORAN BIO

berikut:

Pada ekosistem sungai terdapat komponen biotik dan abiotik yang

menyusunnya. Komponen biotik yang ada adalah Ikan, ular, ganggang

hijau, enceng gondok, katak, kecebong.komponen abiotiknya adalahAir,

tanah, batu, pasir, udara Antara komponen biotik dan abiotik saling

berhubungan timbal-balik. Tanpa adanya komponen abiotik, tidak akan

ada kehidupan.

Pada ekosistem laut terdapat komponen biotik dan abiotik yang

menyusunnya. Komponen biotiknya adalah ikan, terumbu karang,

tumbuhan laut, dan plankton. Sedangkan komponen abiotiknya adalah air,

gas oksigen, cahaya matahari, pasir, batu, dan lainnya. Ikan tidak akan

dapat hidup jika tidak ada komponen abiotiknya, khususnya air. Ekosistem

laut memiliki beribu-ribu jenis ikan dan airnya yang asin membedakannya

dengan ekosistem lainnya.

Pada ekosistem sawah terdapat komponen biotik dan abiotik yang

menyusunnya. Komponen biotiknya adalah padi, katak, ular, dan hama

sawah. Sedangkan komponen abiotiknya adalah tanah, air, mineral dalam

tanah, cahaya matahari, udara dan lainnya. Kedua komponen tersebut

saling melengkapi. Ekosistem sawah menghasilkan tanaman padi yang

membedakannya dengan ekosistem lainnya.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa keanekaragaman

ada tiga macam yaitu gen, jenis, dan ekosistem. Pada tingkat gen hanya meliputi

makhluk hidup yang berasal dari satu gen. Pada tingkat spesies meliputi beberapa

jenis makhluk hidup yang termasuk dalam satu famili. Sedangkan

keanekaragaman tingkat ekosistem lebih kompleks yang meliputi komponen

biotik dan abiotik yang ada di bumi.

Page 14: LAPORAN BIO

F. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Keanekaragaman hayati terbentuk karena adanya keseragaman dan

keberagaman makhlauk hidup.

2. Keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkatan:

- Keanekaragaman gen

- Keanekaragaman jenis

- Keanekaragaman ekosistem

3. Semakin dekat hubungan kekerabatan, keseragaman semakin banyak.

4. Semakin tinggi tingkat takson, keberagaman semakin banyak

5. Keanekaragaman hayati makhluk hidup mempunyai beberapa manfaat dan

nilai tertentu antara lain nilai ekonomi, nilai biologi, nilai ekologi, nilai sosial,

nilai budaya.

Saran

1. Sebelum praktikum, praktikan hendaknya mampu memahami materi yang

akan di praktekkan

2. Praktikan harus teliti dalam mengamati macam – macam keanekaragaman

yang di praktekkan

3. Harus ada kerja sama yang baik antar praktikan dalam setiap kelompok

G. DAFTAR PUSTAKA

LKM 1 & 2 Topik Keanekaragaman Hayati (BIODEVERSITY).2010.Semarang :

UNNES.

Tim Biologi Umum.2010.Bahan Ajar Biologi Umum.Semarang:UNNES

Page 15: LAPORAN BIO

A. PERTANYAAN

1. Adakah variasi sifat / ciri dari berbagai macam bunga mawar dan bractea

bougenvil ? Mengapa hal tersebut bisa terjadi ?

Jawab :

Ada, karena bunga mawar dan bractea bougenvil merupakan contoh dari

keanekaragaman hayati tingkat gen. sedangkan setiap keanekaragaman itu

memiliki sifat / ciri yang berbeda – beda ( bervariasi )

2. Perbedaan sifat / ciri, misalnya variasi pada bunga, variasi pada bentuk daun

puring disebabkan oleh faktor internal. Menurutmu faktor apakah itu ? Berikan

penjelasan !

Jawab :

Faktor yang mempengaruhi adalag gen dan lingkungan. Walaupun gen bunga

sama, tetapi lingkungan berbeda maka gen akan berubah karena adanya adaptasi

dari lingkungan tersebut.

3. Apakah daun puring memiliki sifat / ciri yang sama persis ? adakah sifat / ciri

yang berbeda diantara daun uring tersebut ?

Jawab :

Daun puring memiliki tekstur daun yang sama, yaitu licin. Sedangkan dari segi

bentuk dun, ukuran, dan warna dari ketiganya menunjukan sifat / ciri yang

berbeda.

4. Diantara ketiga jenis biji kacang – kacangan yang anda amati, menunjukan lebih

banyak menunjukan persamaan ciri atau lebih banyan menunjukan perbedaan

ciri ? Mengapa demikian ?

Jawab :

Lebih banyak perbedaan ciri karena ketiganya merupakan keanekaragaman

hayati tingkat jenis, sehingga kekerabatannya lebih jauh yang mengakibatkan

adanya banyak perbedaan.

Page 16: LAPORAN BIO

5. Keanekaragaman pada kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai, menunjukan

keanekaragaman hayati pada tingkat apa ? Berikan alasanmu !

Jawab :

Keanekaragaman tingkat jenis, karena kacang memiliki banyak perbedaan.

Walaupun hanya dengan mengamati ciri – ciri fisiknya saja.

6. Keanekaragaman antara bunga mawar, bractea bougenvil, daun puring, dan biji

kacang – kacangan menunjukan keanekaragaman hayati pada tingkat apa ?

Berikan alasanmu !

Jawab :

Bunga mawar, Bractea bougenvil, dan Daun puring menunjukan

keanekaragaman tingkat gen karena berasal dari gen yang sama. Tetapi karena

gen induk berbeda dan lingkungan berbeda, terjadi pula perbedaan kacang –

kacangan yang menunjukan keanekaragaman tingkat jenis.

7. Bunga, daun dan biji yang telah anda identifikasi, masing – masing menunjukan

adanya keseragaman dan keberagaman sifat / ciri. Berikan contoh yang

menunjukan adanya keseragaman ciri dan keberagaman ciri dari bunga, daun,

dan biji tersebut !

Jawab :

- Bunga Mawar

Keseragaman : Aroma dan Tekstur bunga

Keberagaman : Bentuk, Warna dan Ukuran bunga

- Daun Puring

Keseragaman : Tekstur daun

Keberagaman : Bentuk, Warna, dan Ukuran daun

- Biji Kacang – kacangan

Keseragaman : Semua biji kacang – kacangan berbeda

Keberagaman : Semua biji kacang – kacangan berbeda

8. Buatlah rumusan konsep tentang keseragaman dan keberagaman !

Jawab :

Keanekaragaman mrupakan persamaan ciri atau sifat yang sama pada MH,

contoh pada variasi bunga mawar sama-sama beraroma wangi. Kebaragaman

Page 17: LAPORAN BIO

merupakan perbedaan ciri atau sifat pada MH. Semakin Dekat hubungan

kekerabatan semakin banyak kesamaan dan semakin sedikit keberagaman.

9. Diantara macam – macam ekosistem yang anda amati, apakah memiliki ciri –

ciri karakteristik yang sama ? Mengapa demikian ?

Jawab :

Tidak, karena ekosistem yang satu dengan yang lainnya berbeda..

10. Jelaskan faktor – faktor terbentuknya keanekaragaman ekosistem !

Jawab :

Variasi komponen biotik dan abiotik.

- Perbedaan letak geografis

- Perbedaan iklim, temperatur, curah hujan, intensitas cahaya, matahari, dan

lama penyinaran

- Gangguan terhadap komponen ekosistem. Misalnya : Tanah Longsor,

Letusan Gunung Berapi, Tsunami, dll.

Kesimpulan

Dari data tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada Bunga

Mawar ( Rosa sp. ) , Bractea Bougenvil, dan Daun Puring menunjukan

Keanekaragaman hayati tingkat Gen. sedangkan pada Biji Kacang – kacangan

menunjukan Keanekaragaman hayati tingkat Jenis.