laporan 19.2
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
![Page 1: laporan 19.2](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081809/55cf9bc7550346d033a75b13/html5/thumbnails/1.jpg)
Nenek Mengantuk
Skenario awal
Seorang perempuan berusia 70 tahun dibawa keluarganya ke UGD RS dengan keluhan kesadaran
menurun. Kondisi tersebut diketahui oleh keluarga pada subuh hari sewaktu akan
membangunkan pasien dari tidur. Dari wawancara keluarga diketahui bahwa pasien sudah
menderita hipertensi selam 5 tahun terakhir ini namun tidak rutin control maupun minum obat.
Skenario lanjutan
Pada pemeriksaan fisik didapati TD 200/100 mmHg, nadi 90 x/menit, kesadaran somnolen
dengan hemiparese kiri. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan hipoglikemi dan
hiperkolesterolemia. Pasien direncanakan pemeriksaan CT-Scan kepala.
STEP 1
1. Hipoglikemi
Penurunan kadar gula darah
2. Hiperkolesterolemia
Peningkatan kadar kolesterol didalam darah
3. Somnolen
Mata cenderung menutup, mengantuk, masih dapat dibangunkan dengan perintah, masih
dapat menjawab pertanyaan walau sedikit bingung, tampak gelisah dan orientasi terhadap
sekitarnya menurun.
4. Hemiparese
Kelemahan pada salah satu sisi tubuh
STEP 2
1. Apa penyebab terjadinya penurunan kesadaran ?
2. Bagaimana hubungan tekanan darah yang meningkat, hipoglikemi, hiperkolesterolemia,
kesadaran yang somnolen, hemiparese dengan kasus yang terjadi pada pasien diatas.?
Bagaimana hubungan riwayat hipertensi selama 5 tahun yang tidak terkontrol dengan
kasus tersebut. ?
![Page 2: laporan 19.2](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081809/55cf9bc7550346d033a75b13/html5/thumbnails/2.jpg)
Bagaiman hubungan antara usia, Jenis kelamin, waktu kejadian dengan kasus tersebut ?
3. Bagaimana cara melakukan penilaian kesadaran, pemeriksaan apa lagi yang dapat
dilakukan ?
4. Bagaimana cara penegakkan diagnosis dan apa diagnosis bandingnya ?
5. Tindakan apa yang dapat dilakukan pada kasus diatas ?
STEP 3
1. Penyebab penurunan kesadaran yakni :
Penyebab penurunan kesadaran bias disingka dengan SEMENITE, yaitu:
S : Sirkulasi -> Berhubungan dengan stroke dan penyakit jantung
E : Ensefalitis -> dengan tempat mempertimbangkan adanya infeksi sistemik / sepsis
yang mungkin melatarbelakangi atau muncul bersamaan
M : Metabolik -> misalnya Hiperglikemi, Hipoglikemi, hipoksia, koma hepatikum
E : Elektrolit -> misalnya : diare dan muntah yang berlebih
N : Neoplasma -> baik primer maupun metastatis
I : Intoksikasi -> dari bahan-bahan kimiawi, ataupun obat-obatan
T : Trauma -> trauma kapitis
E : Epilepsi -> misalnya pada serangan grand mall/pada status epileptikus
Ketidaksadaran mendadak dikarenakan berhubungan dengan ARAS (Reticular
Ascending System), beberapa penyebab yang menghambat atau mengganggu system
ARAS ini sehingga terjadi penurunan kesadaran. Bisa juga dikarenakan penurunan O2 di
otak sehingga disebut hipoksia otak, serta diikuti dengan penurunan glukosa sehingga
pengurangan ATP.
2. A.Hubungannya dengan Peningkatan tekanan darah
![Page 3: laporan 19.2](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081809/55cf9bc7550346d033a75b13/html5/thumbnails/3.jpg)
Pada sistem di otak terdapat autoregulasi yang fungsinya mengatur aliran darah di otak.
Apabila tekanan darah arteri sistemik rerataan turun mendadak ke tekanan yang lebih
rendah di dalam rentang fisiologik, arteriol-arteriol berdilatasi untuk menurunkan
resistensi sehingga aliran darah ke aliran otak tetap dipertahankan konstan, sebaliknya
apabila tekanan darah arteri sistemik meningkat mendadak di dalam rentang fisiologik,
arteriol-arteriol berkonstriksi untuk mempertahankan aliran darah ke kapiler otak
walaupun terjadi peningkatan tekanan dorongan darah arteri. Pada orang dengan kasus-
kasus tertentu, dengan terjadinya peningkatan tekanan darah yang begitu ekstrim dari
rentang yang ada akan mengakibatkan konstriksi yang sangat berlebihan pada arteriol-
arteriol yang ada di otak, akibatnya suplai darah menuju otak tidak dapat terdistribusi
menyeluruh akibatnya akan ada daerah-daerah yang mengalami iskemi. Terganggunya
suplai darah dan adanya iskemi ini dapat menjadikan terjadinya penurunan kesadaran.
B. Hubungannya dengan sirkulasi dan hipoglikemi
Fungsi dan metabolisme otak sangat bergantung pada tercukupinya penyediaan oksigen.
Adanya penurunan aliran darah otak, akan menyebabkan terjadinya kompensasi dengan
menaikkan ekstraksi oksigen (O2) dari aliran darah.
Glukosa merupakan satu-satunya substrat yang digunakan otak dan teroksidasi menjadi
karbondioksida dan air. Untuk memelihara integritas neuronal, diperlukan penyediaan
ATP yang konstan untuk menjaga keseimbangan elektrolit.
Oksigen dan glukosa memegang peranan penting dalam memelihara keutuhan kesadaran.
Namun, penyediaan oksigen dan glukosa tidak terganggu, namun kesadaran individu
dapat terganggu oleh adanya gangguan asam basa darah, elektrolit, osmolalitas, ataupun
defisiensi vitamin.
B. Hubungannya dengan hiperkolestrolemia
Kadar kolestrol yang tinggi didalam darah berkaitan dengan terjadinya thrombus, adanya
penumpukan-penumpukan thrombus dapat memicu terganggunya liran darah . Selain itu,
thrombus yang ikut dalam aliran darah dapat menyumbat pembuluh darah karena
pembuluh darah diotak termasuk pembuluh darah kecil.
C. Hubungan dengan Hemiparese
Karena tergangguan diotak akibat terjadinya iskemik pada otak, akan
mengakibatkan efek pula pada anggota tubuh lainnya seperti sitem rangka tubuh yang
![Page 4: laporan 19.2](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081809/55cf9bc7550346d033a75b13/html5/thumbnails/4.jpg)
akan menjadi lumpuh karena seperti kita ketahui bahwa otak merupakan orang yang
nantinya akan mengatur pergerakn dan banyak lagi lainnya.
D. Hubungan dengan Usia, Jenis kelamin, dan Onset pagi hari
Pada orang dengan usia 70 tahun lebih dihubungkan kepada kemampuan dari
pembuluh darah yang semakin berkurang dan juga kemampuan sel yang semakin
menurun. Jika dihubungkan dengan jenis kelamin dan usia, pasien ini sudah masuk
kedalam masa menopause dimana pada saat itu terjadi penuruna hormone estrogen dan
Progesterone yang akan berpengaruh terhadap keelastisan dari pembuluh darah yang
berkurang. Onset yang terjadi pada pagi hari ini berhubungan dengan sirkandian cycle
dimana pada pagi hari tepatnya dini hari terjadi peningkatan tekanan darah yang
mendadak.
3. Penilaian kesadaran dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif. Penilaian
kesadaran dengan kualitatif yakni dengan melihat tanda atau gejala yang ada pada pasien
dan mengkategorikannya kedalam istilah berikut :
a. Kompos mentis
Kompos mentis adalah kesadaran normal, menyadari seluruh asupan dari panca indra
dan bereaksi secara optimal terhadap seluruh rangsangan baik dari luar maupun
dalam. GCS skor 14-15
b. Somnelen / drowsiness / clouding of consciousness
Mata cenderung menutup, mengantuk, masih dapat dibangunkan dengan perintah,
masih dapat menjawab pertanyaan walau sedikit bingung, tampak gelisah dan
orientasi terhadap sekitarnya menurun. GCS skor 11-12
c. Stupor / Sopor
Mata tertutup dengan rangsang nyeri atau suara keras baru membuka mata atau
bersuara satu dua kata . Motorik hanya berupa gerakan mengelak terhadap rangsang
nyeri. GCS skor 8-10
d. Soporokoma / Semikoma
Mata tetap tertutup walaupun dirangsang nyeri secara kuat, hanya dapat mengerang
tanpa arti, motorik hanya gerakan primitif.
e. Koma
![Page 5: laporan 19.2](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081809/55cf9bc7550346d033a75b13/html5/thumbnails/5.jpg)
Dengan rangsang apapun tidak ada reaksi sama sekali, baik dalam hal membuka
mata, bicara maupun reaksi motorik. GCS skor < 5
Sedangkan, Secara kuantitatif, kesadaran dapat dinilai dengan menggunakan
Glasgow Coma Scale (GCS) yang meliputi pemeriksaan untuk Penglihatan/ Mata (E),
Pemeriksaan Motorik (M) dan Verbal (V). Pemeriksaan ini mempunyai nilai terendah
3 dan nilai tertinggi 15.
4. A. Cara penegakkan diagnosis
Penegakkan diagnosis dilakukan dengan melakukan heteroanamesis dengan keluarga
tanyakan, seputar riwayat penyakit tertentu yang pernah dialami pasien, riwayat penyakit
yang sama, riwayat penyakit keluarga dan hal-hal lainnya yang berhubungan. Setelah itu,
lakukan pemeriksaan fisik, singkirkan penyebab trauma, periksa tanda vital dan lakukan
penilaian kesadaran
B. Diagnosis Banding
Sentral Perifer Lain-lain
Stroke GBS Intoksikasi
Hematoma intraserebral Miastenia gravis
Hematoma subdural
Ensefalopati hipertensi
Lesi batang otak
Cedera medulla spinalis
5. Tindakan yang dapat dilakukan
a. Stabilisasi (Airway, Breathing, Circulation)
b. Jika tekanan darah meningkat, jangan dengan serta merta ingin menurunkan
tekanan darah. Terlebih dahulu periksa MAP nya. Tekanan darah diturunkan jika
MAP ≥ 140 mmHg
c. Jika Hipoglikemi lakukan pemberian glukosa
d. Prinsip penatalaksanaan lainnya juga adalah 5B (Breath, Blood, Brain, Blader,
Bowel)
![Page 6: laporan 19.2](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081809/55cf9bc7550346d033a75b13/html5/thumbnails/6.jpg)
STEP 4
PENURUNAN KESADARAN KELEMAHAN ANGGOTA GERAK
ANAMESIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
PERIFER SENTRAL LAIN-LAIN
PENATALAKSANAAN PROGNOSIS
KOMPLIKASI
![Page 7: laporan 19.2](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081809/55cf9bc7550346d033a75b13/html5/thumbnails/7.jpg)
STEP 5
LEARNING OBJEKTIF
1. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan mengenai Penurunan kesadaran,
meliputi :
a. Definisi
b. Etiologi
c. Patogenesis
d. Manifestasi klinis
e. Diagnosa
f. Diagnosa banding
g. Penatalaksanaan
h. Komplikasi
i. Prognosis
2. Mahasiswa mampu mengetahui dan menjelaskan mengenai Stroke, meliputi :
a. Definisi
b. Etiologi
c. Patogenesis
d. Manifestasi klinis
e. Diagnosis dan Diagnosa banding
f. Penatalaksanaan
g. Komplikasi
h. Prognosis
STEP 6
BELAJAR MANDIRI
Pada kesempatan ini, kami sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran yang melaksanakan DKK 1
dan DKK 2 pada modul 2 Blok 19 ini dapat mencari referensi dan mempelajari dengan baik
topik yang menjadi sasaran pembelajaran.
![Page 8: laporan 19.2](https://reader035.vdocuments.mx/reader035/viewer/2022081809/55cf9bc7550346d033a75b13/html5/thumbnails/8.jpg)
STEP 7
SINTESIS